PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA
KELAS XI SMK SWASTA AL-BUKHARY RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Oleh: Roisah Mudana NIM. 1121151005
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA
KELAS XI SMK SWASTA AL-BUKHARY RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi
Bimbingan dan Konseling
Oleh: Roisah Mudana NIM. 1121151005
JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : ROISAH MUDANA
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 26 Januari 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Nama Ayah : K.H.M.Darwis Husein Lc
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Sekolah Dasar : SD Negeri No.117983 Rantauprapat,
Tahun Ajaran 2000 s/d 2006
Sekolah Menengah Pertama : Mts PP Ar-raudhatul Hasanah Medan,
Tahun Ajaran 2006 s/d 2009
Sekolah Menengah Atas : Mas Daarul Muhsinin Rantauprapat, Tahun
Ajaran 2009 s/d 2012.
PENGALAMAN KULIAH
1. Pernah melaksanakan PPLT di SMK Swasta Yapim Simpang Kawat.
2. Melakukan Penelitian di SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat.
3. Pernah Menjadi Panitia Makrab UNIMED 2013 dan 2014
Hormat Saya,
i
ABSTRACT
ROISAH MUDANA: 1121151005. The Effect of group counseling services by role playing techniques on student communication skill of XI grade SMK Swasta Al-Bukhary Rantau Prapat Academic Year 2015/2016. Thesis. Psychology and Counseling Educational Department. Counseling Study Program. Faculty of Education.
The problem in this research : is there the effect of the implementation of group counseling services by role playing techniques on students communication skills XI grade of SMK Swasta Al-Bukhary Rantau Prapat Academic Year 2015/2016. The purpose of this research was to know the positive effect of group counceling services by role playing techniques in improving students in order to know who will be given by group counseling services. Data were collected using a questionnaire in communication skills of students as much as 23 grains were first tested and analyzed by reserchers to obtain valid and reliable questionnaire .
The results of analysis of data pre-test students attitudes average = 62 and standard deviation = 7.6, the average of post-test = 83 and standard devias = 34. For the testing the hypotesis used (r) formula and from the computation it could be seen that the coofficient of rcount = 0.341 which the real level of rtable = 0.349,
then there is a significant difference between the implementation of group counseling services by role playing techniques in improving students communication skill of XI grade SMK Swasta Al-Bukhary Rantau Prapat Academic Year 2015/2016 with the fact level α = 0.05. It could be seen that rcount
> rtable ( 0.341 > 0.349 ). While the wilcoxon test Ztable > Zcount because Ztable is
-1.96 and the value is greter than the value Zcount is -2.520. The value -1.96 can be
taken from Zα/2 and the value of the table Z0.05/2 =Z0.025 =1.96. So H0 is rejected, it
means that there is a differences between before and after being treated. So communication skills of students after participating in group counseling services by role playing techniques is higher than before attending group counseling services by role playing techniques.
ii
ABSTRAK
ROISAH MUDANA : 1121151005. Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap Keterampilan Berkomunikasi Siswa Kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Sampel dalam penelitian ini diambil hasil pre-Test dengan menggunakan instrumen (angket) pada siswa kelas XI yang berjumlah 32 siswa SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016 sehingga diketahui 8 orang siswa yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok. Data
penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket keterampilan
berkomunikasi siswa sebanyak 23 butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable.
Dari hasil analisis diperoleh data Pre-Test sikap siswa rata-rata = 62 dan Standar Deviasi = 7,6 dan rata-rata Post-Test = 83 dan Standar Devias = 34. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (r) yang memperoleh hasil rhitung = 0,341 sedangkan harga rtabel = 0,349, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016 pada taraf nyata = 0,05. Hal ini terlihat
dari rhitung >
r
tabel (0,341 > 0,349). Sedangkan dalam uji wilcoxon Ztabel > Zhitung.Karena nilai Ztabel yaitu -1,96 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai Zhitung adalah
-2,520. Nilai -1,96 didapat dari nilai Zα/2 yaitu nilai dari tabel Z0,05/2 = Z0,025 =
-1,96. Maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Sehingga keterampilan berkomunikasi siswa sesudah mengikuti bimbingan kelompok metode latihan role playing lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok metode latihan role playing.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada
junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu „alaihi wa sallam beserta keluarga dan
sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.
Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun
skripsi yang berjudul “ Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap
Keterampilan Berkomunikasi Siswa SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak
Dr. Aman Simaremare, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, dan Bapak Drs.
Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan serta Sekertaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Ibu Dra. Nur „Arjani, M.Pd.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.
Terimakasih selama ini telah memberikanmembimbing dengan baik serta semangat dan
iv
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Bapak Dr. Nasrun, MS. dan Ibu Dra. Zuraidah
Lubis, M.Pd, Kons. selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan
masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak
memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti selama di
dalam maupun di luar perkuliahan.
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas
kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.
8. Bapak Dr. H. Bukhary Is, MM, Kons selaku Kepala Yayasan SMK Swasta Al-Bukhary
Rantauprapat sekaligus guru BK di sekolah tersebut, Ibu Safrida, M.Pd selaku kepala
sekolah SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat, Ibu Fatima selaku kepala TU SMK
Swasta Al-Bukhary Rantauprapat, beserta siswa kelas XI TKJ dan X TKJSMK Swasta
Al-Bukhary Rantauprapat yang telah banyak membantu penulis dalam proses melakukan
penelitian ini.
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Buyahanda K.H.M.
Darwis Husein, Lc dan Ummi Neneng Agustina, yang tidak henti-hentinya memberikan
doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Melalui doa merekalahsaya
mendapatkansemangat yang luar biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan
Ibunda adalah inspirasi dan sumber semangat saya dalam menyelesaikan studi ini. Tak
lupa buat saudara-saudara tersayang kakanda Sofa Mudana S.Pd, abanganda Umar
Muhammad S,H dan adinda Abd. Wahab Muhammad, yang juga selalu memberikan
motivasi baik secara moril maupun materil kepada penulis dalam proses penyelesaian
skripsi ini. Yang selalu mengingatkan penulis dengan kelembutan untuk menyelesaikan
skripsi dan wisuda pada waktunya. Terima kasih atas segala dukungan dan kasih sayang
v
10. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Andini Raihan, Septia Khairani
Rambe, Cut Rizky Fadillah, Adelina Sari Daulay, yang telah banyak membantu dalam
setiap urusan, mendengarkan keluh kesah, mengajari hal yang mengerti, tawa canda dan
tangisan kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis, semoga
persahabatan kita tetap abadi selamanya.
11. Untuk sahabat-sahabat tercinta yang selalu menyemangati dan membantu, serta selalu
menghilangkan jenuh dengan candaan yaitu Andri Ramadhon Ritonga, Farida Hanum
Siregar, Fatimasam Siregar, Hasna Parida Rambe, Rosipa Aini Lubis, Yeni Aulia, yang
selalu memberikan motivasi dan menjadi tempat bercerita baik senang maupun sedih.
Terimakasih buat keeratan kita selama ini.
12. Untuk kerabat-kerabat yang banyak membantu selama proses penelitian dan kegiatan
PPL yaitu: H.Hayatsyah M,Pd. Abanganda Msulim Antosa, Ariani Antosa, Riris
Nurkhalida Rambe, Nurcinta, Bpk H. Hasan Basri dan Bpk. Hakim S.Kom yang sudah
banyak dan meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.
Terima Kasih yang sebesar-besarnya.
13. Seluruh teman-teman Reg BK 2012 yang tidak bisa saya ucapkan satu per satu namanya
dan teman selama PPLT di SMK Swasta Yapim Simpang Kawat. Terimakasih untuk
segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan.
14. Untuk teman-teman saya Adelina Sari Daulay, Septia Khairani, Masdalimah Pasaribu,
Shirley Kristanty Simanjuntak dan Fajaruddin Kelana selaku teman satu dosen
pembimbing yang selalu menjadi tempat berbagi informasi mengenai skripsi hingga
sampai saat skripsi ini telah selesai. Semoga kita bisa berteman dan tetap bisa bertukar
vi
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima terima
kasih.
Medan, Mei 2016
Penulis,
vii
1. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 12
2. Manfaat Bimbingan Kelompok... 13
3. Kelebihan Bimbingan Kelompok ... 14
4. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 15
5. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ... 17
6. Role Playing... ... 21
a. Pengertian Role Playing ... 21
b. Kelebihan dan Kekurangan Role Playing ... 23
viii
7. Komunikasi ... 28
a. Pengertian Komunikasi ... 28
b. Model-model Komunikasi ... 30
c. Fungsi Komunikasi ... 32
d. Komunikasi dalam Bimbingan Konseling ... 33
8. Keterampilan Berkomunikasi ... 35
a. Pengertian Keterampilan Berkomunikasi ... 35
b. Ciri-ciri Komunikasi ... 36
c. Keterampilan Dasar Berkomunikasi... 40
d. Kiat Mempelajari Keterampilan Berkomunikasi ... 42
B. Kerangka Berpikir ... 45
C. Hipotesis ... 46
BAB III : METODE PENELITIAN... 47
A. Jenis Penelitian ... 47
1. Desain Penelitian ... 47
2. Langkah-langkah Penelitian ... 48
B. Populasi dan Sampel... 48
1. Populasi ... 48
2. Sampel ... 48
C.Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 49
1. Variabel Penelitian ... 49
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57
2. Pengujian Hasil Validitas Reliabilitas Data Alat Ukur ... 58
ix
b. Uji Reliabilitas Keterampilan Berkomunikasi ... 59
3. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 59
B. Pengujian Hipotesis ... 61
C. Pembahasan Penelitian ... 61
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran-Saran ... 67
x
DAFTAR GAMBAR
No Nama Halaman
1.
Komunikasi Model Lasswell31
2.
Komunikasi Model Shannon dan Weaver31
3.
Komunikasi Model Middleton32
xi
DAFTAR TABEL
No. Nama Halaman
1. Skala Pemberian skor Angket
51
2. Kisi-kisi Keterampilan Berkomunikasi
51
3. Rancangan Waktu dan Penelitian
55
4. Data skor pre-test dan data post-test angket
keterampilan berkomunikasi siswa
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Angket Kemampuan Keterampilan Berkomunikasi ... 70
2. Sebaran Data Uji Coba Angket Keterampilan Berkomunikasi ... 73
3. Perhitungan Validitas Angket Keterampilan Berkomunikasi ... 74
4. Perhitungan Reliabilitas Angket Keterampilan Berkomunikasi ... 77
5. Angket Keterampilan Berkomunikasi Siswa(Valid) ... 80
6. Sebaran Data Pre-Test ... 82
7. Sebaran Data Post-test ... 83
8. Tabulasi Data Penelitian ... 84
9. Perhitungan Data M Pre-Test... 85
10.Perhitungan Data M Post-Test ... 87
11.Perhitugan Kategori Keterampilan BerkomunikasiSiswa Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing ... 89
12.Pengujian Hipotesis ... 92
13.Perhitungan Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi Siswa ... 95
14.Satuan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK)... 96
15.Foto Dokumentasi ... 122
16.Tabel Jadwal Penelitian ... 125
17.Nilai Korelasi (r) ... 126
18.Daftar Nilai Kritis J Uji Wilcoxon ... 127
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan besosialisasi manusia sangat dituntut untuk dapat
berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, baik lingkungan tempat tinggal
maupun lingkungan pendidikan. Kenapa komunikasi sangat penting dalam
kehidupan bermasyarakat? Karena komunikasi adalah bentuk interaksi manusia
yang saling pengaruh dan mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak
sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal ,
tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Hafied
Cangara, 1998:20)
Selain ahli di atas, sebuah kamus psikologi Dictionary of Behavioral Science
juga menyebutkan enam tentang makna komunikasi.
Yaitu: Communication: 1) The transmission of energy change from one
place to another as in the nervous system or transmission of sound waves. 2) the transmission or reception of signals or messages by organisms. 3) the transmitted massage. 4) (communication theory) the process whereby system influrnces another system through regulation of the transmitted signals. 5) (K.Lewin) the influence of one personal region on another whereby a change in one results in a corresponding change in the other region. 6) the message of a patient to his therapist in psychotherapy. (Jalaluddin Rakhmat,
2009:03)
Dari pendapat ahli di atas dapat diketahui bahwa komunikasi sangat
2
akan dapat memberi atau menerima informasi yang perlu diketahui manusia itu
sendiri. Tapi dizaman yang semakin maju ini, banyak terlihat manusia kurang
pandai dalam berkomunikasi terhadap sesama. Mungkin hal tersebut dapat
disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat membuat manusia tersebut lebih
mementingkan apa yang ada dihadapannya dari pada menjalin komunikasi
terhadap orang yang dikenalnya.
Dari latar belakang masalah di atas, seharusnya kita mulai menyadari bahwa
hal tersebut tidak akan menyebarluas kepada masyarakat lainnya. Terutama pada
siswa-siswa di Indonesia ini yang akan menjadi penerus bangsa dikemudian hari.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda di Indonesia ini sudah banyak
yang terkena dampak negatif dari berbagai hal yang dapat merusak komunikasi
antar kelompok satu dengan yang lainnya.
Kemampuan siswa untuk dapat menciptakan keterampilan berkomunikasi
terhadap pendidik, pekerja maupun masyarakat sekolah lainnya merupakan salah
satu unsur keberhasilan yang dapat dicapai siswa dalam meningkatkan sikap
bersosialisasi yang baik terhadap lingkungan sekitar. Keterampilan seseorang
berkomunikasi dapat menjadikan manusia tersebut menjadi seseorang yang
cerdas, terutama belajar dalam memahami, menerima perasaan orang lain
terhadap suatu hal yang ingin ia sampaikan. Keterampilan berkomunikasi sangat
berarti bagi siswa terutama pada kemajuan interaksi sosial yang dilakukan antara
siswa dengan guru, atau masayarakat sekolah lainnya. Hal tersebut dapat
memudahkan siswa dalam berkomunikasi saat belajar dikelas, berinteraksi di
3
memiliki keterampilan komunikasi merupakan salah satu peran dalam
keberhasilan siswa di lingkungan tempat ia berada.
Melihat pada saat sekarang ini banyaknya masayarakat yang kurang memiliki
keterampilan dalam berkomunikasi, salah satunya dalam lingkungan sekolah yang
tercakup dalam pendidikan anak bangsa. Sering kali terlihat siswa kurang
memiliki sopan santun terhadap pendidik, baik dalam segi berbicara (verbal)
maupun dalam segi perlakuan (nonverbal). Sehingga dapat dilihat bahwa pendidik
dan anak didik adalah masyarakat yang memiliki kedudukan yang sama dalam
satu lingkungan.
Dalam kehidupan berlingkungan banyak manusia yang dapat berkomunikasi
dengan siapa saja, akan tetapi sebagian dari mereka tidak dapat berkomunikasi
dengan baik terhadap sesama. Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Karena mereka
kurang memiliki keterampilan dalam berkomunikasi. Sehingga apa yang mereka
pikirkan sukar untuk diungkapkan langsung kepada orang yang mereka tujukan.
Setiap makluk sosial pasti dapat berkomunikasi, karena komunikasi adalah
satu hakikat yang harus dimiliki setiap manusia. Tetapi banyak manusia tidak
memiliki keterampilan berkomunikasi tersebut, sehingga apa yang dipikirkan
tidak sesuai dengan apa yang uraikan, atau cara berkomunikasi yang diurikan
terlalu monoton terhadap tujuan pembicaraan. Sehingga lawan bicara bisa saja
menganggap bahwa orang yang berbicara dengannya adalah orang yang sombong
4
Keterampilan berkomunikasi atau berbicara itu lebih dari sekedar
mengucapkan kata-kata saja, melainkan suatu alat untuk menginformasikan
gagasan, ide, perasaan yang dapat disusun dan dikembangkan sesuai kebutuhan.
Keterampilan berbicara pula yang memungkinkan makhluk sosial untuk dapat
mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi masalah
atau situasi-situasi problematik yang dialami. Tanpa melibatkan diri dalam
berkomunikasi, seseorang tidak akan dapat bertanya, menjawab, melakukan
pembelajaran dan berinteraksi sebagai alat untuk mempersatukan diri dengan
orang lain secara beradab, karena prilaku tersebut harus dipelajari lewat
pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang. Dan intinya adalah semua
harus dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan keterampilan
berkomunikasi yang baik.
Kemampuan dalam berkomunikasi sangat penting dalam menunjang
kelancaran dalam interaksi sosial siswa dalam belajar. Penguasaan keterampilan
siswa dalam berkomunikasi sangat bermanfaat besar terhadap orang-orang di
lingkungannya, sehingga ketika siswa berkomunikasi lawan bicaranya akan
mudah untuk langsung menangkap hal apa yang dimaksud oleh siswa tersebut.
Dalam penelitian sebelumnya oleh Budi Andayani dan Amitya Kumara
(UGM) dalam jurnal psikologinya berjudul Meningkatkan Keterampilan
Komunikasi Tertulis Melalui Pendekatan Perspektif menjelaskan bahwa: “Ada
beberapa alasan mengapa komunikasi tidak berjalan dengan lancar: (1) pengirim
mungkin tidak melakukan pengkodean pesan secara tepat; (2) saluran komunikasi
5
pengirim; (3) penerima mungkin tidak mampu mengkode kembali pesan secara
tepat”. Maka dalam penelitian ini, hal tersebut jugalah yang harus kita hindari dari
siswa-siswi yang akan diteliti, agar siswa-siswi dapat melakukan berbagai macam
komunikasi dengan baik terhadap siapapun dan dimanapun.
Secara umum manusia yang sulit untuk berkomunikasi adalah manusia yang
kurang memiliki keterampilan dalam berkomunikasi, sehingga ia akan memilih
berdiam diri, takut, malu, dan biasanya dirinya tidak mudah diterima oleh orang
lain.
Peran layanan bimbingan kelompok adalah penunjang perkembangan pribadi
dan perkembangan sosial, serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok
yang berguna dalam mencapai tujuan bagi para pertisipan, selain itu tujuan
bimbingan kelompok juga bertujuan untuk merespon kebutuhan minat para siswa
dalam menimbulkan sikap positif terhadap diri dan lingkungan mereka yang
bersangkutan pada hal-hal yang mereka bicarakan di dalam kelompok.
Bimbingan kelompok adalah kegiatan diskusi yang mewujudkan dinamika
kelompok yang cukup menonjol, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam
silang-menyilangnya pembicaraan. (Sitti Hartinah, 2009:07)
Perwujudan dinamika kelompok dalam diskusi tersebut berfungsi sebagai
bimbingan jika memang sengaja dimanfaatkan dan diarahkan untuk tujuan
bimbingan, sehingga mampu memberikan pengaruh positif terhadap
6
Dalam menciptakan komunikasi yang baik, dinamika dalam kelompok juga
sangat penting terhadap proses komunikasi yang dilakukan. Karena dinamika
kelompok adalah suatu suasana kelompok yang hidup, yang ditandai oleh
semangat bekerjasama antar anggota kelompok untuk mencapai anggota
kelompok tersebut. (Edi Kurnanto, 2013:123)
Setelah diketahui dari beberapa ahli di atas, bahwa bimbingan kelompok
dapat menciptakan komunkasi yang baik terhadap makhluk sosial. Anta Dewi
Astuti, Sugiono, dan Suwarjo (2010) juga pernah meneliti tentang pengaruh
bimbingan kelompok dengan komunikasi dalam jurnalnya Model Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Permainan (games) untuk meningkatkan
keterampilan Komunikasi Interpersonal siswa, menjelaskan bahwa:
Hasil penilaian dari ahli menunjukkan bahwa model yang dikembangkan (Bimbingan Kelompok) mendapatkan rata-rata penilaian 90,44% dan berdasarkan keefektifan yang ditetapkan masuk dalam kategori baik atau layak diimplementasikan. Sedangkan berdasarkan hasil penilaian dari praktisi menunjukkan bahwa model yang dikembangkan (Bimbingan Kelompok) mendapatkan rata-rata penilaian 77,57% dan berdasarkan keefektifan yang ditetapkan masuk dalam kategori baik atau layak diimplementasikan.
Jadi dari penjelasan penelitian (sebelumnya) di atas dapat disimpulkan bahwa
layanan bimbingan kelompok dapat mempengaruhi peningkatan pada
keterampilan berkomunikasi siswa. Begitu juga yang diharapkan oleh penulis,
bahwa pemberian layanan bimbingan konseling teknik role playing dapat
memberikan pengaruh yang baik terhadap keterampilan berkomunikasi siswa,
bahkan dapat diperoleh hasil lebih baik dari penelitian sebelumnya.
Kelebihan bimbingan kelompok yang telah dijelaskan di atas, juga dapat
7
sosial, terutama dalam kesulitan tentang menciptakan keterampilan
berkomunikasi. Selain itu, dengan bimbingan kelompok ini, masalah tersebut
secara tidak langsung dapat menciptakan keterampilan-keterampilan
berkomunikasi lewat pertanyaan maupun pernyataan yang diajukan kepada
teman-teman kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok tersebut, sehingga
ditemukannya satu solusi dari masalah yang dihadapi dan dapat diaplikasikan.
Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang
baik, pendidik juga harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang kreatif
dan tidak hanya menggunakan metode ceramah. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi adalah metode
role playing. Metode role playing atau bermain peran merupakan metode
pembelajaran yang dilakukan dengan cara siswa memerankan peran sesuai
skenario. Skenario yang disusun sesuai dengan masalah kehidupan sosial disekitar
siswa. Melalui peran-peran yang dimainkan siswa akan melatih dan membiasakan
siswa untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja berdasarkan skenario yang
ada.
Berdasarkan penelitian Suminarti dalam jurnalnya Peningkatan Kemampuan
Berkomunikasi Anak Melalui Metode Sosiodrama di Taman kanak-kanak Pemata
Bunda Agam menjelaskan bahwa, “Perkembangan anak akan dapat dicapai
dengan optimal dengan menggunakan metode-metode yang disenangi anak. Salah
satunya adalah menggunakan metode permainan dengan menggunakan media
yang tertarik bagi anak akan dapat memberi rangsangan sehingga munculnya
berbagai potensi keberhasilan yang dituju oleh anak”. Maka dari itu penelitian ini
8
atau bermain peran. Alasan peneliti menggunakan teknik ini ialah agar tujuan
yang dicapai akan baik bahkan lebih baik dengan penelitian sebelumnya yang
sama-sama menggunakan teknik permainan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan disekolah pada bulan Maret 2016
melalui guru BK disekolah tersebut yaitu Bapak Bukhary Is. Kons, masih banyak
ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak
memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Hal ini dibuktikan melalui cara
siswa dalam berkomunikasi kepada pendidik, pekerja sekolah, maupun kepada
teman bermain. Selain itu, menurut salah seorang guru bidang studi yaitu Ibu
Suryatik, siswa juga kurang memiliki keterampilan dalam berbicara di depan
khalayak ramai, bahkan di dalam kelas ketika proses belajar mengajar dilakukan,
kurangnya keterampilan pendidik dalam mengemukakan gagasan maupun ide
terhadap anak didik, dan kurangnya kemampuan siswa dalam bertanya atau
berpendapat di hadapan orang banyak di lingkungan sekolah SMK Al-Bukhory
Rantauprapat.
Mengacu pada permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa
masalah yang terkait dengan keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK
Swasta Al-Bukhory Rantauprapat T.A 2015/2016, antar lain:
1. Rendahnya keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta
Al-Bukhory Rantauprapat, seperti cara melafalkan bunyi bahasa dan intonasi
bahasa.
2. Siswa kurang merasa tertarik berkomunikasi dengan pendidik atau pekerja
sekolah.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi lewat
media tulis ( pemberitahuan/surat).
4. Kurangnya kemampuan siswa dalam bertanya atau berpendapat di
hadapan orang banyak.
C. Batasan Masalah
Agar peneliti lebih terarah dalam mencegah luasnya permasalahan, maka
penulis membatasi pokok permasalahan, yaitu tentang pengaruh bimbingan
kelompok teknik role playing terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: “Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok
teknik role playing terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK
Swasta Al-Bukhory Rantauprapat T.A 2015/2016?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah, Untuk melihat
pengaruh bimbingan kelompok teknik role playing terhadap keterampilan
berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhory Rantauprapat T.A
2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Secara Teoretis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan Layanan Bimbingan Konseling, khususnya Layanan
Bimbingan Kelompok dan memperkaya pengetahuan tentang
teknik-teknik dalam konseling, khususnya teknik-teknik role playing. Serta menjadi
tambahan refrensi untuk kajian Bimbingan Konseling dan Teori
Komunikasi yang lebih baik.
b. Sebagai bahan masukan bagi konselor untuk mengetahui makna
11
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman ilmiah serta
menambah wawasan dalam pengembangan ilmu dalam bidang
bimbingan dan konseling.
b. Bagi siswa, penelitian ini untuk memperkaya pengetahuan siswa
tentang cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik
terhadap makhluk sosial.
c. Bagi Konselor, hasil penelitian ini dapat menambah pegangan dalam
pelaksanaan tugas sebagai pendidik (konselor) dimasa yang akan
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV diatas dapat
disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok berpengaruh
terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary
Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan melalui
pengujian hipotesis yang dilakukan dengan perhitungan uji jenjang bertanda
wilcoxon pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah
jenjang bertanda positif = 36 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. jadi, nilai
J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil.
Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n = 8, α =
0,05 pengujian dua arah J0,05 = 4. Oleh karena nilai J0,05 (4) > J(0) maka H0 ditolak.
Ini berarti bahwa keterampilan berkomunikasi siswa antara sebelum dan sesudah
pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing tidaklah sama,
dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian layanan bimbingan
kelompok teknik role playing mempunyai keterampilan berkomunikasi yang lebih
tinggi.
Pengujian hipotesis di atas, dapat lebih diperkuat dengan perhitungan
persamaan rumus, jumlah jenjang terkecillah yang digunakan. Dalam hal
percobaan ini nilai 0 yang digunakan ke persamaan. Adapun persamaannya adalah
untuk landasan pengujian dipergunakan nilai Z. Perhitungan selengkapnya lihat
67
H0 ditolak apabila Ztabel > Zhitung. Karena nilai Ztabel yaitu -1,96 dan itu lebih
besar dari nilai Zhitung adalah -2,520. Dengan demikian, H0 ditolak yang artinya
ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi bimbingan kelompok teknik
role playing dan artinya bimbingan kelompok teknik role playing yang diberikan
memang memberikan efek. sehingga, keterampilan berkomunikasi siswa sesudah
mengikuti bimbingan kelompok teknik role playing lebih tinggi daripada
sebelumnya.
B. Saran-saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Konselor, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pegangan
dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik (konselor) dimasa yang akan
datang untuk menjadi lebih baik.
2. Bagi Penelitian, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan Layanan Bimbingan Konseling, khususnya Layanan
Bimbingan Kelompok dan menjadi tambahan refrensi untuk kajian
keterampilan berkomunikasi yang lebih baik.
3. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini menambah pengetahuan siswa
tentang cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik
terhadap makhluk sosial.
4. Mengingat pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing
berpengaruh terhadap keterampilan berkomunikasi siswa, hendaknya
layanan ini maupun layanan bimbingan konseling lainnya tetap
68
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin, (2010). Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV Pustaka Setia.
Anita,D,A, dan Sugiono,S. (2013). Model Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan (Games) Untuk Meingkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa. Jurna
Bimbingan dan Konseling, (Online), ISSN 2252, (
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk, diakses 02 Maret 2016).
Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rieka Cipta.
Aw,Suranto . (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogjakarta: Graha Ilmu.
Aw, Suranto. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Budi,A dan Amitya,K. (1999). Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Tertulis Melalui penekatan Perspektif. Jurnal Psikologi, ISSN 0215-8884.
Corey, Gerald. (2010). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
Dharmayanti, Putuari (2013). Teknik Role Playing Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa Smk. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Universitas Pendidikan Ghanesa.
Hartinah, Sitti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Hartinah, Sitti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Hidayat, Dasrun. (2012). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kurnanto, Adi. (2013). Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Kurnanto, Edi. (2013). Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Menanti, Asih. (2013). Penelitian Eksperimen Suatu Pengantar. Medan: UNIMED.
Mulyana, Deddy. Dan Gembirasari (diterjemahkan dari Human Communication oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss). (2001). Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murad, Abdul. (2009). Konseling Kelompok. Bandung: Rizqi Press.
69
Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Scott, Bill (diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana dari buku The skill of communication). (1990). Keterampilan Berkomunikasi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Supartiknya. (1995). Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Sutiko, Sobry. (2014). Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.