• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA KELAS XI SMK SWASTA AL-BUKHARY RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA KELAS XI SMK SWASTA AL-BUKHARY RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA

KELAS XI SMK SWASTA AL-BUKHARY RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Oleh: Roisah Mudana NIM. 1121151005

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA

KELAS XI SMK SWASTA AL-BUKHARY RANTAUPRAPAT TAHUN AJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Oleh: Roisah Mudana NIM. 1121151005

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

DATA PRIBADI

Nama : ROISAH MUDANA

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 26 Januari 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : K.H.M.Darwis Husein Lc

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Sekolah Dasar : SD Negeri No.117983 Rantauprapat,

Tahun Ajaran 2000 s/d 2006

Sekolah Menengah Pertama : Mts PP Ar-raudhatul Hasanah Medan,

Tahun Ajaran 2006 s/d 2009

Sekolah Menengah Atas : Mas Daarul Muhsinin Rantauprapat, Tahun

Ajaran 2009 s/d 2012.

PENGALAMAN KULIAH

1. Pernah melaksanakan PPLT di SMK Swasta Yapim Simpang Kawat.

2. Melakukan Penelitian di SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat.

3. Pernah Menjadi Panitia Makrab UNIMED 2013 dan 2014

Hormat Saya,

(8)

i

ABSTRACT

ROISAH MUDANA: 1121151005. The Effect of group counseling services by role playing techniques on student communication skill of XI grade SMK Swasta Al-Bukhary Rantau Prapat Academic Year 2015/2016. Thesis. Psychology and Counseling Educational Department. Counseling Study Program. Faculty of Education.

The problem in this research : is there the effect of the implementation of group counseling services by role playing techniques on students communication skills XI grade of SMK Swasta Al-Bukhary Rantau Prapat Academic Year 2015/2016. The purpose of this research was to know the positive effect of group counceling services by role playing techniques in improving students in order to know who will be given by group counseling services. Data were collected using a questionnaire in communication skills of students as much as 23 grains were first tested and analyzed by reserchers to obtain valid and reliable questionnaire .

The results of analysis of data pre-test students attitudes average = 62 and standard deviation = 7.6, the average of post-test = 83 and standard devias = 34. For the testing the hypotesis used (r) formula and from the computation it could be seen that the coofficient of rcount = 0.341 which the real level of rtable = 0.349,

then there is a significant difference between the implementation of group counseling services by role playing techniques in improving students communication skill of XI grade SMK Swasta Al-Bukhary Rantau Prapat Academic Year 2015/2016 with the fact level α = 0.05. It could be seen that rcount

> rtable ( 0.341 > 0.349 ). While the wilcoxon test Ztable > Zcount because Ztable is

-1.96 and the value is greter than the value Zcount is -2.520. The value -1.96 can be

taken from Zα/2 and the value of the table Z0.05/2 =Z0.025 =1.96. So H0 is rejected, it

means that there is a differences between before and after being treated. So communication skills of students after participating in group counseling services by role playing techniques is higher than before attending group counseling services by role playing techniques.

(9)

ii

ABSTRAK

ROISAH MUDANA : 1121151005. Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap Keterampilan Berkomunikasi Siswa Kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Adakah pengaruh pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif antara layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah ekperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Sampel dalam penelitian ini diambil hasil pre-Test dengan menggunakan instrumen (angket) pada siswa kelas XI yang berjumlah 32 siswa SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016 sehingga diketahui 8 orang siswa yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok. Data

penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket keterampilan

berkomunikasi siswa sebanyak 23 butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable.

Dari hasil analisis diperoleh data Pre-Test sikap siswa rata-rata = 62 dan Standar Deviasi = 7,6 dan rata-rata Post-Test = 83 dan Standar Devias = 34. Teknik uji hipotesis menggunakan rumus uji (r) yang memperoleh hasil rhitung = 0,341 sedangkan harga rtabel = 0,349, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016 pada taraf nyata  = 0,05. Hal ini terlihat

dari rhitung >

r

tabel (0,341 > 0,349). Sedangkan dalam uji wilcoxon Ztabel > Zhitung.

Karena nilai Ztabel yaitu -1,96 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai Zhitung adalah

-2,520. Nilai -1,96 didapat dari nilai Zα/2 yaitu nilai dari tabel Z0,05/2 = Z0,025 =

-1,96. Maka H0 ditolak, artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi

perlakuan. Sehingga keterampilan berkomunikasi siswa sesudah mengikuti bimbingan kelompok metode latihan role playing lebih tinggi daripada sebelum mengikuti bimbingan kelompok metode latihan role playing.

(10)
(11)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, semoga kesejahteraan senantiasa dilimpahkan kepada

junjungan besar kita Nabi Muhammad Sallallahu „alaihi wa sallam beserta keluarga dan

sahabatnya, serta kepada semua umatnya yang setia mengikuti ajarannya.

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyusun

skripsi yang berjudul “ Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Terhadap

Keterampilan Berkomunikasi Siswa SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016 ”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak

yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak

Dr. Aman Simaremare, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, dan Bapak Drs.

Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan serta Sekertaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan Ibu Dra. Nur „Arjani, M.Pd.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Murad, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, arahan, dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

Terimakasih selama ini telah memberikanmembimbing dengan baik serta semangat dan

(12)

iv

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, Bapak Dr. Nasrun, MS. dan Ibu Dra. Zuraidah

Lubis, M.Pd, Kons. selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan

masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak

memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi, kepada peneliti selama di

dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas

kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

8. Bapak Dr. H. Bukhary Is, MM, Kons selaku Kepala Yayasan SMK Swasta Al-Bukhary

Rantauprapat sekaligus guru BK di sekolah tersebut, Ibu Safrida, M.Pd selaku kepala

sekolah SMK Swasta Al-Bukhary Rantauprapat, Ibu Fatima selaku kepala TU SMK

Swasta Al-Bukhary Rantauprapat, beserta siswa kelas XI TKJ dan X TKJSMK Swasta

Al-Bukhary Rantauprapat yang telah banyak membantu penulis dalam proses melakukan

penelitian ini.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Buyahanda K.H.M.

Darwis Husein, Lc dan Ummi Neneng Agustina, yang tidak henti-hentinya memberikan

doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Melalui doa merekalahsaya

mendapatkansemangat yang luar biasa dan merasakan nikmatnya Cinta-Mu. Ayah dan

Ibunda adalah inspirasi dan sumber semangat saya dalam menyelesaikan studi ini. Tak

lupa buat saudara-saudara tersayang kakanda Sofa Mudana S.Pd, abanganda Umar

Muhammad S,H dan adinda Abd. Wahab Muhammad, yang juga selalu memberikan

motivasi baik secara moril maupun materil kepada penulis dalam proses penyelesaian

skripsi ini. Yang selalu mengingatkan penulis dengan kelembutan untuk menyelesaikan

skripsi dan wisuda pada waktunya. Terima kasih atas segala dukungan dan kasih sayang

(13)

v

10. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Andini Raihan, Septia Khairani

Rambe, Cut Rizky Fadillah, Adelina Sari Daulay, yang telah banyak membantu dalam

setiap urusan, mendengarkan keluh kesah, mengajari hal yang mengerti, tawa canda dan

tangisan kita lalui bersama serta memberikan masukan kepada penulis, semoga

persahabatan kita tetap abadi selamanya.

11. Untuk sahabat-sahabat tercinta yang selalu menyemangati dan membantu, serta selalu

menghilangkan jenuh dengan candaan yaitu Andri Ramadhon Ritonga, Farida Hanum

Siregar, Fatimasam Siregar, Hasna Parida Rambe, Rosipa Aini Lubis, Yeni Aulia, yang

selalu memberikan motivasi dan menjadi tempat bercerita baik senang maupun sedih.

Terimakasih buat keeratan kita selama ini.

12. Untuk kerabat-kerabat yang banyak membantu selama proses penelitian dan kegiatan

PPL yaitu: H.Hayatsyah M,Pd. Abanganda Msulim Antosa, Ariani Antosa, Riris

Nurkhalida Rambe, Nurcinta, Bpk H. Hasan Basri dan Bpk. Hakim S.Kom yang sudah

banyak dan meluangkan waktu untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.

Terima Kasih yang sebesar-besarnya.

13. Seluruh teman-teman Reg BK 2012 yang tidak bisa saya ucapkan satu per satu namanya

dan teman selama PPLT di SMK Swasta Yapim Simpang Kawat. Terimakasih untuk

segala dukungan dan bantuan yang telah kalian berikan.

14. Untuk teman-teman saya Adelina Sari Daulay, Septia Khairani, Masdalimah Pasaribu,

Shirley Kristanty Simanjuntak dan Fajaruddin Kelana selaku teman satu dosen

pembimbing yang selalu menjadi tempat berbagi informasi mengenai skripsi hingga

sampai saat skripsi ini telah selesai. Semoga kita bisa berteman dan tetap bisa bertukar

(14)

vi

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu

penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima terima

kasih.

Medan, Mei 2016

Penulis,

(15)

vii

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 12

2. Manfaat Bimbingan Kelompok... 13

3. Kelebihan Bimbingan Kelompok ... 14

4. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok ... 15

5. Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ... 17

6. Role Playing... ... 21

a. Pengertian Role Playing ... 21

b. Kelebihan dan Kekurangan Role Playing ... 23

(16)

viii

7. Komunikasi ... 28

a. Pengertian Komunikasi ... 28

b. Model-model Komunikasi ... 30

c. Fungsi Komunikasi ... 32

d. Komunikasi dalam Bimbingan Konseling ... 33

8. Keterampilan Berkomunikasi ... 35

a. Pengertian Keterampilan Berkomunikasi ... 35

b. Ciri-ciri Komunikasi ... 36

c. Keterampilan Dasar Berkomunikasi... 40

d. Kiat Mempelajari Keterampilan Berkomunikasi ... 42

B. Kerangka Berpikir ... 45

C. Hipotesis ... 46

BAB III : METODE PENELITIAN... 47

A. Jenis Penelitian ... 47

1. Desain Penelitian ... 47

2. Langkah-langkah Penelitian ... 48

B. Populasi dan Sampel... 48

1. Populasi ... 48

2. Sampel ... 48

C.Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 49

1. Variabel Penelitian ... 49

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57

2. Pengujian Hasil Validitas Reliabilitas Data Alat Ukur ... 58

(17)

ix

b. Uji Reliabilitas Keterampilan Berkomunikasi ... 59

3. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 59

B. Pengujian Hipotesis ... 61

C. Pembahasan Penelitian ... 61

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran-Saran ... 67

(18)

x

DAFTAR GAMBAR

No Nama Halaman

1.

Komunikasi Model Lasswell

31

2.

Komunikasi Model Shannon dan Weaver

31

3.

Komunikasi Model Middleton

32

(19)

xi

DAFTAR TABEL

No. Nama Halaman

1. Skala Pemberian skor Angket

51

2. Kisi-kisi Keterampilan Berkomunikasi

51

3. Rancangan Waktu dan Penelitian

55

4. Data skor pre-test dan data post-test angket

keterampilan berkomunikasi siswa

(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket Kemampuan Keterampilan Berkomunikasi ... 70

2. Sebaran Data Uji Coba Angket Keterampilan Berkomunikasi ... 73

3. Perhitungan Validitas Angket Keterampilan Berkomunikasi ... 74

4. Perhitungan Reliabilitas Angket Keterampilan Berkomunikasi ... 77

5. Angket Keterampilan Berkomunikasi Siswa(Valid) ... 80

6. Sebaran Data Pre-Test ... 82

7. Sebaran Data Post-test ... 83

8. Tabulasi Data Penelitian ... 84

9. Perhitungan Data M Pre-Test... 85

10.Perhitungan Data M Post-Test ... 87

11.Perhitugan Kategori Keterampilan BerkomunikasiSiswa Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing ... 89

12.Pengujian Hipotesis ... 92

13.Perhitungan Peningkatan Keterampilan Berkomunikasi Siswa ... 95

14.Satuan Layanan Bimbingan Konseling (RPLBK)... 96

15.Foto Dokumentasi ... 122

16.Tabel Jadwal Penelitian ... 125

17.Nilai Korelasi (r) ... 126

18.Daftar Nilai Kritis J Uji Wilcoxon ... 127

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan besosialisasi manusia sangat dituntut untuk dapat

berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, baik lingkungan tempat tinggal

maupun lingkungan pendidikan. Kenapa komunikasi sangat penting dalam

kehidupan bermasyarakat? Karena komunikasi adalah bentuk interaksi manusia

yang saling pengaruh dan mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak

sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal ,

tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi. (Hafied

Cangara, 1998:20)

Selain ahli di atas, sebuah kamus psikologi Dictionary of Behavioral Science

juga menyebutkan enam tentang makna komunikasi.

Yaitu: Communication: 1) The transmission of energy change from one

place to another as in the nervous system or transmission of sound waves. 2) the transmission or reception of signals or messages by organisms. 3) the transmitted massage. 4) (communication theory) the process whereby system influrnces another system through regulation of the transmitted signals. 5) (K.Lewin) the influence of one personal region on another whereby a change in one results in a corresponding change in the other region. 6) the message of a patient to his therapist in psychotherapy. (Jalaluddin Rakhmat,

2009:03)

Dari pendapat ahli di atas dapat diketahui bahwa komunikasi sangat

(22)

2

akan dapat memberi atau menerima informasi yang perlu diketahui manusia itu

sendiri. Tapi dizaman yang semakin maju ini, banyak terlihat manusia kurang

pandai dalam berkomunikasi terhadap sesama. Mungkin hal tersebut dapat

disebabkan oleh sesuatu hal yang dapat membuat manusia tersebut lebih

mementingkan apa yang ada dihadapannya dari pada menjalin komunikasi

terhadap orang yang dikenalnya.

Dari latar belakang masalah di atas, seharusnya kita mulai menyadari bahwa

hal tersebut tidak akan menyebarluas kepada masyarakat lainnya. Terutama pada

siswa-siswa di Indonesia ini yang akan menjadi penerus bangsa dikemudian hari.

Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa generasi muda di Indonesia ini sudah banyak

yang terkena dampak negatif dari berbagai hal yang dapat merusak komunikasi

antar kelompok satu dengan yang lainnya.

Kemampuan siswa untuk dapat menciptakan keterampilan berkomunikasi

terhadap pendidik, pekerja maupun masyarakat sekolah lainnya merupakan salah

satu unsur keberhasilan yang dapat dicapai siswa dalam meningkatkan sikap

bersosialisasi yang baik terhadap lingkungan sekitar. Keterampilan seseorang

berkomunikasi dapat menjadikan manusia tersebut menjadi seseorang yang

cerdas, terutama belajar dalam memahami, menerima perasaan orang lain

terhadap suatu hal yang ingin ia sampaikan. Keterampilan berkomunikasi sangat

berarti bagi siswa terutama pada kemajuan interaksi sosial yang dilakukan antara

siswa dengan guru, atau masayarakat sekolah lainnya. Hal tersebut dapat

memudahkan siswa dalam berkomunikasi saat belajar dikelas, berinteraksi di

(23)

3

memiliki keterampilan komunikasi merupakan salah satu peran dalam

keberhasilan siswa di lingkungan tempat ia berada.

Melihat pada saat sekarang ini banyaknya masayarakat yang kurang memiliki

keterampilan dalam berkomunikasi, salah satunya dalam lingkungan sekolah yang

tercakup dalam pendidikan anak bangsa. Sering kali terlihat siswa kurang

memiliki sopan santun terhadap pendidik, baik dalam segi berbicara (verbal)

maupun dalam segi perlakuan (nonverbal). Sehingga dapat dilihat bahwa pendidik

dan anak didik adalah masyarakat yang memiliki kedudukan yang sama dalam

satu lingkungan.

Dalam kehidupan berlingkungan banyak manusia yang dapat berkomunikasi

dengan siapa saja, akan tetapi sebagian dari mereka tidak dapat berkomunikasi

dengan baik terhadap sesama. Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Karena mereka

kurang memiliki keterampilan dalam berkomunikasi. Sehingga apa yang mereka

pikirkan sukar untuk diungkapkan langsung kepada orang yang mereka tujukan.

Setiap makluk sosial pasti dapat berkomunikasi, karena komunikasi adalah

satu hakikat yang harus dimiliki setiap manusia. Tetapi banyak manusia tidak

memiliki keterampilan berkomunikasi tersebut, sehingga apa yang dipikirkan

tidak sesuai dengan apa yang uraikan, atau cara berkomunikasi yang diurikan

terlalu monoton terhadap tujuan pembicaraan. Sehingga lawan bicara bisa saja

menganggap bahwa orang yang berbicara dengannya adalah orang yang sombong

(24)

4

Keterampilan berkomunikasi atau berbicara itu lebih dari sekedar

mengucapkan kata-kata saja, melainkan suatu alat untuk menginformasikan

gagasan, ide, perasaan yang dapat disusun dan dikembangkan sesuai kebutuhan.

Keterampilan berbicara pula yang memungkinkan makhluk sosial untuk dapat

mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi masalah

atau situasi-situasi problematik yang dialami. Tanpa melibatkan diri dalam

berkomunikasi, seseorang tidak akan dapat bertanya, menjawab, melakukan

pembelajaran dan berinteraksi sebagai alat untuk mempersatukan diri dengan

orang lain secara beradab, karena prilaku tersebut harus dipelajari lewat

pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang. Dan intinya adalah semua

harus dilakukan melalui komunikasi dengan menggunakan keterampilan

berkomunikasi yang baik.

Kemampuan dalam berkomunikasi sangat penting dalam menunjang

kelancaran dalam interaksi sosial siswa dalam belajar. Penguasaan keterampilan

siswa dalam berkomunikasi sangat bermanfaat besar terhadap orang-orang di

lingkungannya, sehingga ketika siswa berkomunikasi lawan bicaranya akan

mudah untuk langsung menangkap hal apa yang dimaksud oleh siswa tersebut.

Dalam penelitian sebelumnya oleh Budi Andayani dan Amitya Kumara

(UGM) dalam jurnal psikologinya berjudul Meningkatkan Keterampilan

Komunikasi Tertulis Melalui Pendekatan Perspektif menjelaskan bahwa: “Ada

beberapa alasan mengapa komunikasi tidak berjalan dengan lancar: (1) pengirim

mungkin tidak melakukan pengkodean pesan secara tepat; (2) saluran komunikasi

(25)

5

pengirim; (3) penerima mungkin tidak mampu mengkode kembali pesan secara

tepat”. Maka dalam penelitian ini, hal tersebut jugalah yang harus kita hindari dari

siswa-siswi yang akan diteliti, agar siswa-siswi dapat melakukan berbagai macam

komunikasi dengan baik terhadap siapapun dan dimanapun.

Secara umum manusia yang sulit untuk berkomunikasi adalah manusia yang

kurang memiliki keterampilan dalam berkomunikasi, sehingga ia akan memilih

berdiam diri, takut, malu, dan biasanya dirinya tidak mudah diterima oleh orang

lain.

Peran layanan bimbingan kelompok adalah penunjang perkembangan pribadi

dan perkembangan sosial, serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok

yang berguna dalam mencapai tujuan bagi para pertisipan, selain itu tujuan

bimbingan kelompok juga bertujuan untuk merespon kebutuhan minat para siswa

dalam menimbulkan sikap positif terhadap diri dan lingkungan mereka yang

bersangkutan pada hal-hal yang mereka bicarakan di dalam kelompok.

Bimbingan kelompok adalah kegiatan diskusi yang mewujudkan dinamika

kelompok yang cukup menonjol, khususnya bagi mereka yang terlibat dalam

silang-menyilangnya pembicaraan. (Sitti Hartinah, 2009:07)

Perwujudan dinamika kelompok dalam diskusi tersebut berfungsi sebagai

bimbingan jika memang sengaja dimanfaatkan dan diarahkan untuk tujuan

bimbingan, sehingga mampu memberikan pengaruh positif terhadap

(26)

6

Dalam menciptakan komunikasi yang baik, dinamika dalam kelompok juga

sangat penting terhadap proses komunikasi yang dilakukan. Karena dinamika

kelompok adalah suatu suasana kelompok yang hidup, yang ditandai oleh

semangat bekerjasama antar anggota kelompok untuk mencapai anggota

kelompok tersebut. (Edi Kurnanto, 2013:123)

Setelah diketahui dari beberapa ahli di atas, bahwa bimbingan kelompok

dapat menciptakan komunkasi yang baik terhadap makhluk sosial. Anta Dewi

Astuti, Sugiono, dan Suwarjo (2010) juga pernah meneliti tentang pengaruh

bimbingan kelompok dengan komunikasi dalam jurnalnya Model Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Permainan (games) untuk meningkatkan

keterampilan Komunikasi Interpersonal siswa, menjelaskan bahwa:

Hasil penilaian dari ahli menunjukkan bahwa model yang dikembangkan (Bimbingan Kelompok) mendapatkan rata-rata penilaian 90,44% dan berdasarkan keefektifan yang ditetapkan masuk dalam kategori baik atau layak diimplementasikan. Sedangkan berdasarkan hasil penilaian dari praktisi menunjukkan bahwa model yang dikembangkan (Bimbingan Kelompok) mendapatkan rata-rata penilaian 77,57% dan berdasarkan keefektifan yang ditetapkan masuk dalam kategori baik atau layak diimplementasikan.

Jadi dari penjelasan penelitian (sebelumnya) di atas dapat disimpulkan bahwa

layanan bimbingan kelompok dapat mempengaruhi peningkatan pada

keterampilan berkomunikasi siswa. Begitu juga yang diharapkan oleh penulis,

bahwa pemberian layanan bimbingan konseling teknik role playing dapat

memberikan pengaruh yang baik terhadap keterampilan berkomunikasi siswa,

bahkan dapat diperoleh hasil lebih baik dari penelitian sebelumnya.

Kelebihan bimbingan kelompok yang telah dijelaskan di atas, juga dapat

(27)

7

sosial, terutama dalam kesulitan tentang menciptakan keterampilan

berkomunikasi. Selain itu, dengan bimbingan kelompok ini, masalah tersebut

secara tidak langsung dapat menciptakan keterampilan-keterampilan

berkomunikasi lewat pertanyaan maupun pernyataan yang diajukan kepada

teman-teman kelompok dalam kegiatan bimbingan kelompok tersebut, sehingga

ditemukannya satu solusi dari masalah yang dihadapi dan dapat diaplikasikan.

Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang

baik, pendidik juga harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang kreatif

dan tidak hanya menggunakan metode ceramah. Salah satu metode yang dapat

digunakan untuk dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi adalah metode

role playing. Metode role playing atau bermain peran merupakan metode

pembelajaran yang dilakukan dengan cara siswa memerankan peran sesuai

skenario. Skenario yang disusun sesuai dengan masalah kehidupan sosial disekitar

siswa. Melalui peran-peran yang dimainkan siswa akan melatih dan membiasakan

siswa untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja berdasarkan skenario yang

ada.

Berdasarkan penelitian Suminarti dalam jurnalnya Peningkatan Kemampuan

Berkomunikasi Anak Melalui Metode Sosiodrama di Taman kanak-kanak Pemata

Bunda Agam menjelaskan bahwa, “Perkembangan anak akan dapat dicapai

dengan optimal dengan menggunakan metode-metode yang disenangi anak. Salah

satunya adalah menggunakan metode permainan dengan menggunakan media

yang tertarik bagi anak akan dapat memberi rangsangan sehingga munculnya

berbagai potensi keberhasilan yang dituju oleh anak”. Maka dari itu penelitian ini

(28)

8

atau bermain peran. Alasan peneliti menggunakan teknik ini ialah agar tujuan

yang dicapai akan baik bahkan lebih baik dengan penelitian sebelumnya yang

sama-sama menggunakan teknik permainan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan disekolah pada bulan Maret 2016

melalui guru BK disekolah tersebut yaitu Bapak Bukhary Is. Kons, masih banyak

ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena tidak

memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik. Hal ini dibuktikan melalui cara

siswa dalam berkomunikasi kepada pendidik, pekerja sekolah, maupun kepada

teman bermain. Selain itu, menurut salah seorang guru bidang studi yaitu Ibu

Suryatik, siswa juga kurang memiliki keterampilan dalam berbicara di depan

khalayak ramai, bahkan di dalam kelas ketika proses belajar mengajar dilakukan,

kurangnya keterampilan pendidik dalam mengemukakan gagasan maupun ide

terhadap anak didik, dan kurangnya kemampuan siswa dalam bertanya atau

berpendapat di hadapan orang banyak di lingkungan sekolah SMK Al-Bukhory

Rantauprapat.

Mengacu pada permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing

(29)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang terkait dengan keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK

Swasta Al-Bukhory Rantauprapat T.A 2015/2016, antar lain:

1. Rendahnya keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta

Al-Bukhory Rantauprapat, seperti cara melafalkan bunyi bahasa dan intonasi

bahasa.

2. Siswa kurang merasa tertarik berkomunikasi dengan pendidik atau pekerja

sekolah.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi lewat

media tulis ( pemberitahuan/surat).

4. Kurangnya kemampuan siswa dalam bertanya atau berpendapat di

hadapan orang banyak.

C. Batasan Masalah

Agar peneliti lebih terarah dalam mencegah luasnya permasalahan, maka

penulis membatasi pokok permasalahan, yaitu tentang pengaruh bimbingan

kelompok teknik role playing terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas

(30)

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalahan dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut: “Adakah pengaruh layanan bimbingan kelompok

teknik role playing terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK

Swasta Al-Bukhory Rantauprapat T.A 2015/2016?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah, Untuk melihat

pengaruh bimbingan kelompok teknik role playing terhadap keterampilan

berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhory Rantauprapat T.A

2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara Teoretis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan Layanan Bimbingan Konseling, khususnya Layanan

Bimbingan Kelompok dan memperkaya pengetahuan tentang

teknik-teknik dalam konseling, khususnya teknik-teknik role playing. Serta menjadi

tambahan refrensi untuk kajian Bimbingan Konseling dan Teori

Komunikasi yang lebih baik.

b. Sebagai bahan masukan bagi konselor untuk mengetahui makna

(31)

11

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti, penelitian ini memberikan pengalaman ilmiah serta

menambah wawasan dalam pengembangan ilmu dalam bidang

bimbingan dan konseling.

b. Bagi siswa, penelitian ini untuk memperkaya pengetahuan siswa

tentang cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik

terhadap makhluk sosial.

c. Bagi Konselor, hasil penelitian ini dapat menambah pegangan dalam

pelaksanaan tugas sebagai pendidik (konselor) dimasa yang akan

(32)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV diatas dapat

disimpulkan bahwa pemberian layanan bimbingan kelompok berpengaruh

terhadap keterampilan berkomunikasi siswa kelas XI SMK Swasta Al-Bukhary

Rantauprapat Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan melalui

pengujian hipotesis yang dilakukan dengan perhitungan uji jenjang bertanda

wilcoxon pada uji jumlah jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah

jenjang bertanda positif = 36 dan jumlah jenjang bertanda negatif = 0. jadi, nilai

J= 0 yaitu jumlah jenjang yang lebih kecil.

Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda wilcoxon untuk n = 8, α =

0,05 pengujian dua arah J0,05 = 4. Oleh karena nilai J0,05 (4) > J(0) maka H0 ditolak.

Ini berarti bahwa keterampilan berkomunikasi siswa antara sebelum dan sesudah

pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing tidaklah sama,

dalam hal ini siswa yang telah mendapatkan pemberian layanan bimbingan

kelompok teknik role playing mempunyai keterampilan berkomunikasi yang lebih

tinggi.

Pengujian hipotesis di atas, dapat lebih diperkuat dengan perhitungan

persamaan rumus, jumlah jenjang terkecillah yang digunakan. Dalam hal

percobaan ini nilai 0 yang digunakan ke persamaan. Adapun persamaannya adalah

untuk landasan pengujian dipergunakan nilai Z. Perhitungan selengkapnya lihat

(33)

67

H0 ditolak apabila Ztabel > Zhitung. Karena nilai Ztabel yaitu -1,96 dan itu lebih

besar dari nilai Zhitung adalah -2,520. Dengan demikian, H0 ditolak yang artinya

ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi bimbingan kelompok teknik

role playing dan artinya bimbingan kelompok teknik role playing yang diberikan

memang memberikan efek. sehingga, keterampilan berkomunikasi siswa sesudah

mengikuti bimbingan kelompok teknik role playing lebih tinggi daripada

sebelumnya.

B. Saran-saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi Konselor, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pegangan

dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik (konselor) dimasa yang akan

datang untuk menjadi lebih baik.

2. Bagi Penelitian, diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan Layanan Bimbingan Konseling, khususnya Layanan

Bimbingan Kelompok dan menjadi tambahan refrensi untuk kajian

keterampilan berkomunikasi yang lebih baik.

3. Bagi siswa, diharapkan penelitian ini menambah pengetahuan siswa

tentang cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang baik

terhadap makhluk sosial.

4. Mengingat pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing

berpengaruh terhadap keterampilan berkomunikasi siswa, hendaknya

layanan ini maupun layanan bimbingan konseling lainnya tetap

(34)

68

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, (2010). Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anita,D,A, dan Sugiono,S. (2013). Model Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan (Games) Untuk Meingkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa. Jurna

Bimbingan dan Konseling, (Online), ISSN 2252, (

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk, diakses 02 Maret 2016).

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rieka Cipta.

Aw,Suranto . (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogjakarta: Graha Ilmu.

Aw, Suranto. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Budi,A dan Amitya,K. (1999). Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Tertulis Melalui penekatan Perspektif. Jurnal Psikologi, ISSN 0215-8884.

Corey, Gerald. (2010). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.

Dharmayanti, Putuari (2013). Teknik Role Playing Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa Smk. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Universitas Pendidikan Ghanesa.

Hartinah, Sitti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

Hartinah, Sitti. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

Hidayat, Dasrun. (2012). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kurnanto, Adi. (2013). Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Kurnanto, Edi. (2013). Konseling Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Menanti, Asih. (2013). Penelitian Eksperimen Suatu Pengantar. Medan: UNIMED.

Mulyana, Deddy. Dan Gembirasari (diterjemahkan dari Human Communication oleh Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss). (2001). Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murad, Abdul. (2009). Konseling Kelompok. Bandung: Rizqi Press.

(35)

69

Rakhmat, Jalaluddin. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Scott, Bill (diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana dari buku The skill of communication). (1990). Keterampilan Berkomunikasi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Supartiknya. (1995). Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Sutiko, Sobry. (2014). Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Referensi

Dokumen terkait

Dari keterangan tersebut suatu perusahaan perlu mempertimbangkan kualitas layanan internal sebagai salah satu cara atau metode untuk menambah kepuasan kerja

The Parties will hold regular consultations at the level of Foreign Ministers/Undersecretaries/Senior Officials to review and examine all aspects of their bilateral

[r]

6) Penataan dengan pendidikan lingku- ngan agar tidak terjadi kekumuhan dan perilaku yang tidak menguntungkan bagi pengembangan kebersihan pasar. 7) Perlu Penguatan Komunitas Pasar

Penelitian yang akan mengalisis aspek kepribadian tokoh utama dalam novel Geni Jora akan menggunakan pendekatan tekstual yaitu mengkaji aspek psikologi sang tokoh

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning dengan teknik index card math berbasis IT dalam pembelajaran sejarah

pertanyaan “bagaimana penguasaan terhadap agunan (benda jaminan) yang dilakukan secara fidusia sebelum dan sesudah terjadinya pengalihan hak atas utang debitur tersebut

Dari tiap kluster yang telah dikelompokkan berdasarkan nada tersebut akan dikelompokkan lagi berdasarkan banyaknya campuran nada yang dalam penelitian ini adalah