PERBANDINGAN PERILAKU MEMILIH DALAM PEMILUKADA ANTARA PEMILIH PEMULA DI PERKOTAAN MEDAN DENGAN PEMILIH
PEMULA DI PEDESAAN KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
FAHMI KHALEHAR NIM: 3123111019
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Fahmi Khalehar, NIM 3123111019: Perbandingan Perilaku Memilih dalam Pemilukada antara Pemilih Pemula di Perkotaan Medan dengan Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula di perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode komparatif atau perbandingan perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula di perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Populasi penelitian ini adalah pemilih pemula yang berada di perkotaan Medan dan pemilih pemula yang berada di pedesaan Kabupaten Deli Serdang. Sedangkan sampel penelitian ini diambil berdasarkan tempat mengikuti pendidikan tinggi dan secara acak yang dipilih berdasarkan pertimbagan tertentu (purposive random sampling). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data yang terkumpul penulis menggunakan bantuan statistik parametris rumus t-test Polled Varians. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dilihat dari perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula di perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Tidak ada perbedaan perilaku memilih pemilih pemula di wilayah perkotaan dan wilayah pedesaan dilihat dari indikator yang mempengaruhinya yaitu dari pendekatan sosiologis, psikologis, pilihan rasional, dan vote buying. Sebagaimana hasil perhitungan uji statistik dengan rumus t-test Polled Varians di atas yang menunjukkan - . Hal ini menunjukkan diterima, dan ditolak. Dengan demikian tidak ada perbedaan perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula di perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa serta
shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad Saw. atas berkat pertolongan dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi yang
berjudul “Perbandingan Perilaku Memilih dalam Pemilukada antara Pemilih Pemula di Perkotaan Medan dengan Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara”.
Skripsi berjudul “Perbandingan Perilaku Memilih dalam Pemilukada antara Pemilih Pemula di Perkotaan Medan dengan Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara” disusun sebagai syarat
untuk bisa memperoleh gelar sarjana dari Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga proposal ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Teristimewa untuk kedua orang tua; Ayahanda Halking dan Ibunda
Harniati yang telah memotivasi dan memberikan semangat baik secara
lahir maupun bathin.
2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom Sebagai rektor Universitas Negeri
Medan dan Pembantu Rektor UNIMED beserta seluruh Staffnya.
3. Bapak Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial
UNIMED beserta staffnya.
iii
dalam penulisan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak hanya
bimbingan dalam menulis saja namun dalam menghadapi tantangan
hidup dalam mencapai sebuah kebaikan yang hakiki dari Allah Swt.
5. Ibu Dr. Reh Bungana P.A, S.H., M.Hum., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang mengarahkan penulis
untuk terus semangat menjadi yang terbaik dalam mencapai harapan dan
impian. Selanjutnya belaiau juga yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian pada mahasiswa Jurusan/Prodi PPKn yang
bertempat tinggal di wilayah perkotaan Medan yang berkuliah di
Jurusan/Prodi PPKn.
6. Ibu Dra. Hj. Yusna Melianti, M.H., selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan sebagai pembanding utama penulis yang telah
memberikan motivasi dan arahan ketika melakukan bimbingan KRS
kepada penulis untuk terus belajar dan jangan sampai terhenti sampai
disini. Apapun pasti bisa dicapai selama kita terus berusaha dan berupaya
untuk mendapatkannya.
7. Bapak Arief Wahyudi, SH selaku sekretaris Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah membantu penulis untuk bisa
mengikuti aktivitas dalam upaya penyelesaian dan pengesahan skripsi ini.
8. Bapak Prayetno, S.IP., M.Si. selaku pembanding utama penulis untuk
menguji skripsi yang telah dibuat.
9. Ibu Dra. Hodriani, M.Pd., M.AP., selaku pembanding bebas dalam
10. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada
penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
11. Bapak pegawai Jurusan, yang akrab dipanggil Pak John telah membantu
penulis dalam melengkapi bagian administrasi dalam penelitian dan
penyelesaian tugas akhir perkuliahan ini. Tanpa bantuannya penulis tidak
mungkin bisa menyelesaikan perkuliahan ini.
12. Bapak Ir. Muhammad Azhari, S.Pd.I., M.Pd., selaku Ketua STAIRA
Batang Kuis Deli Serdang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian pada mahasiswa STAIRA yang bertempat tinggal di wilayah
pedesaan Kabupaten Deli Serdang yang berkuliah di STAIRA Batang
Kuis ini.
13. Bapak Drs. Ali Nurman Hutabarat, M.Si., selaku Ketua Jurusan/Prodi
Pendidikan Geografi FIS Unimed yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian pada mahasiswa Jurusan/Prodi Pendidikan
Geografi FIS Unimed yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan
Medan yang berkuliah di Jurusan/Prodi Pendidikan Geografi FIS Unimed
ini.
14. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si., selaku Ketua Jurusan/Prodi
Pendidikan Sejarah FIS Unimed yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian pada mahasiswa Jurusan/Prodi Pendidikan Sejarah
FIS Unimed yang bertempat tinggal di wilayah perkotaan Medan yang
v
15. Ibu Dra. Pusitawati, M.Si., selaku Ketua Prodi Pendidikan Antropologi
FIS Unimed yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
pada mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi FIS Unimed yang
bertempat tinggal di wilayah perkotaan Medan yang berkuliah di Prodi
Pendidikan Antropologi FIS Unimed ini.
16. Rekan-rekan mahasiswa yang menjadi responden dalam penelitian ini
yang telah memberikan data dalam mengisi angket penelitian yang tak
terhingga bantuannya kepada penulis untuk melengkapi kelengkapan
skripsi ini, baik yang mahasiswa di STAIRA Batang Kuis maupun di FIS
Unimed.
17. Yang terkasih Atika Sari, yang selalu memberikan doa, semangat,
motivasi, membantu, kasih sayang dan menemani penulis dalam upaya
penyelesaian laporan hasil penelitian dan skripsi.
18. Adinda Muhammad Fakhri Ali Khalehar, Mahasiswa Jurusan/Prodi
PPKn FIS Unimed dan Adik Sepupu Suci Ayu Lestari, Mahasiswa
Jurusan/Prodi Pendidikan Bahsa Indonesia FBS Unimed yang telah
memberikan bantuan kepada penulis untuk membantu dalam penelitian
dan hasil penelitian.
19. Sahabat-sahabat terbaikku dalam berjuang menyelesaikan perkuliahan
selama 8 semester ini yaitu: terutama kepada Rizki Fahrian, Priston
Naibaho, Tia Monika, Sri Lestari, Rafani Damanik, Juliani Batubara, Tri
Hafis Huddin Auzan Batubara, Oksari Sihaloho dan Briptu Yoga
Pratama Tarigan.
20. Rekan-rekan, senior dan adik-adik di UKM KSR Palang Merah Unit
Unimed; Ulfha Maisarah Sitorus, Mutiara Rizki, Maulana Hadi Wijaya,
Umy Wardaniah, M. Ikhsan Ayyudi, M. Yudistira Yuwafi, Ifan
Setiawan, Nyak Mutia Dewi, Surya Dirja, Siti Rahma A, Mien Silaban,
Hot Imanson, Hanifa Yansari, Nafsiah, Ulfha Khairunissa, Alosia Novia
Alvionita, Risna Afriani Purba, Eliana, Dwi Julita Sari dan yang tidak
disebutkan namaya disini dan rekan-rekan anggota UKM yang lainnya
yang telah membantu dalam kelancaran dalam penulisan skripsi ini.
21. Sahabatku pada waktu melaksanakan PPLT yang berlokasi di SMPN
Negeri 2 Perbaungan; Panji Prasetio, Lulu Fajarwati, Hikmatul Fadhilla
Shandy, Rahmi Damayanti, Rizka Fahriani Daulay, Tri Agung Nugroho,
Siti Nurhasanah, Muhammad Fajrul Fadli, Sucroni Panjaitan, Roby, Fuad
Damanik, Rizal, Taufik Sinaga, Nurul hidayanti, Dilla Batu Bara dan
yang tidak dicantumkan namanya disini.
22. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan PPKn angkatan 2012 kelas Reguler B,
yang telah membantu penulis dalam melengkapi data penelitian yang
tidak disebutkan namanya di sini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skirpsi ini banyak
vii
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sukacita. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung penulis dalam pembuatan skripsi ini dan
penulis berharap semoga skripsi yang penulis buat dapat berguna dan bermanfaat
nantinya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kebermanfaatan skripsi ini. Kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Kerangka Teori ...
1. Perilaku Politik ...
2. Perilaku Memilih ...
3. Pemilih Pemula ...
4. Pemililhan Umum Kepala Daerah Langsung ...
B. Kerangka Berpikir ...
BAB III METODE PENELITIAN ...……... A. Lokasi Penelitian ...
B. Populasi dan Sampel ...
C. Variabel dan Definisi Operasional ...
D. Teknik Pengumpulan Data ...
ix
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...……... A. Hasil Penelitian ...
1. Deskripsi Lokasi Penelitian ...
2. Deskripsi Hasil Penelitian ...
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 40
40
40
42
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...……... A. Kesimpulan ... ...
B. Saran ...
67
67
69
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penelitian……….. Tabel 4.1 Data Penelitian Pemilih Pemula Mahasiswa FIS Unimed Yang
Bertempat Tinggal di Perkotaan Medan ( ) ……… Tabel 4.2 Data Penelitian Pemilih Pemula Mahasiswa STAIRA Batang
Kuis Yang Bertempat Tinggal di Pedesaan Kabupaten Deli
Serdang ( )………...…………
Tabel 4.3 Perhitungan Dua Sampel Independen (Pemilih Pemula di Perkotaan dan di Perdesaan) ………
38
44
50
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Instrumen Penelitian (Angket dan Daftar Wawancara) 2. Dokumentasi
3. Nota Tugas
4. Surat Izin Penelitian Dari Jurusan
5. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 6. Surat Izin Penelitian Dari Lokasi Penelitian
7. Kartu Bimbingan Skripsi 8. Daftar Peserta Seminar
9. Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan 10.Surat Keterangan dari Perpustakaan Unimed 11.Surat Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan
kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam
proses politik, termasuk di antaranya adalah keikutsertaan warga negara dalam
pemilihan umum. Pelaksanaan partisipasi warga negara dalam
pemerintahan menjamin terpenuhinya hak dasar rakyat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Demokrasi dalam bidang politik, menekankan
pentingnya partisipasi warga negara dalam kehidupan politik, mengingat
demokrasi menempatkan kedaulatan tertinggi berada di tangan
rakyat. Salah satu hak dasar warga negara yang harus dijamin adalah Pemilihan
Umum, sesuai dengan pasal 28 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dalam
undang-undang”. Pemilihan Umum merupakan salah satu sarana bagi warga
negara untuk memilih pejabat pemerintahan. Warga negara memiliki
kemerdekaan dalam memilih dan menyampaikan aspirasi sesuai dengan
pilihannya.
Masyarakat Indonesia saat ini memiliki perhatian yang lebih terhadap
pemilu meskipun ada sebagian dari mereka yang sudah kehilangan harapan
2
Indonesia masih konsisten dalam menggunakan sistem suara mayoritas untuk
menentukan partai politik pemenang pemilu. Semua calon kepala daerah yang
akan mendapat suara dan di rangking sesuai perolehan suaranya untuk duduk di
kedudukan dalam pencapaian kekuasaan. Dalam bukunya Gaffar (2013: 4-5)
sistem mayoritas ditandai dengan penentuan partai yang memenangkan pemilu
harus memperoleh suara yang besar, mengalahkan semua partai lawan.
Dalam setiap pemilihan umum, baik itu pemilihan umum untuk memilih
anggota legislatif maupun pemilihan umum untuk memilih pejabat eksekutif pada
pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, menarik untuk dilakukan kajian
perilaku memilih dalam pemilihan umum. Perilaku memilih dalam pemilihan
umum atau pemilukada merupakan kajian yang menelusuri dalam memilih
kandidat, para calon pemimpin atau calon anggota legislatif dengan latar belakang
pilihan yang berbeda-beda, di antaranya ada dengan cara yang sangat rasional,
identifikasi partai, cara yang terkadang didasari oleh ikatan-ikatan kekeluargaan
atau ikatan primordial atau dengan ikatan-ikatan tertentu, dan sebagainya.
Perilaku memilih dalam pemilukada oleh setiap pemilih dapat
dikategorikan beberapa kategori pemilih, salah satu di antaranya adalah pemilih
pemula. Fenomena pemilih pemula selalu menarik untuk didiskusikan pada setiap
momen pemilihan umum maupun pemilukada baik nasional maupun di daerah.
Jumlah mereka yang sangat besar yang menarik perhatian partai politik dan
politisi untuk mendulang suara perolehan suara mereka. Pemilih pemula (first
time voter) adalah mereka yang berusia tujuh belas tahun pada hari pencoblosan
3
setiap even pemilu nasional ataupun pemilukada selalu didominasi kalangan
pelajar/siswa dan jumlah mereka relatif besar. Jumlah mereka yang besar
membuat mereka sering menjadi sasaran partai politik maupun para politisi untuk
mendongkrak perolehan suara.
Menurut Anshary AZ, dkk. (2010: 48) potensi pemilih pemula dalam
setiap momen pemilu sangatlah besar. Diperkirakan dalam setiap pemilu jumlah
pemilih pemula sekitar 20% dari keseluruhan jumlah pemilih. Potensi pemilih
pemula dalam menggunakan hak pilihnya dalam setiap pemilu menunjukkan
pengaruh yang sangat besar dalam perolehan suara suatu partai politik atau
seorang kandidat.
Para pemilih pemula biasanya antusias untuk datang ke tempat
pemungutan suara (TPS) karena untuk pertama kali menggunakan hak pilih
mereka. Jiwa muda dan coba-coba masih mewarnai alur berpikir para pemilih
pemula. Sebagian besar dari mereka hanya melihat momen pemilu sebagai ajang
partisipasi dengan memberikan hak suara mereka kepada partai dan tokoh yang
mereka senangi. Antusiasme mereka untuk datang ke TPS tidak bisa langsung
diterjemahkan bahwa kesadaran politik mereka sudah tinggi. Kebanyakan pemilih
pemula baru sebatas partisipasi parokhial semata. Ini artinya partisipasi mereka
belum mampu berkontribusi dalam menjaga dan menyehatkan proses demokrasi.
Mereka masih membutuhkan pendewasaan politik sehingga mampu berpartisipasi
aktif dan dapat berkontribusi positif dalam upaya menjaga dan menyukseskan
4
Emosi pemilih pemula yang labil seringkali membuat mereka memilih
hanya berdasarkan hubungan emosional. Misalnya, karena orang tua mereka
memilih partai A atau calon A maka mereka akan cendrung mengikuti pilihan
orang tua mereka. Selain pengaruh orang tua pilihan pemilih pemula juga dapat
diintervensi oleh teman, keluarga, maupun iklan politik. Pemilih pemula sering
kali lebih cendrung memilih partai-partai besar dan mapan. Ini karena mereka
sudah familiar dengan partai tersebut dan enggan mengenal partai yang lain.
Mereka juga cendrung memilih figur-figur yang familiar dengan mereka.
Misalkan para tokoh yang sering menjadi bahan perbincangan di lingkungan
mereka baik di sekolah maupun di masyarakat termasuk figur-figur yang yang
sering muncul di televisi. Jumlah mereka yang besar dan emosi yang belum stabil
membuat mereka rawan menjadi rebutan partai politik dan figur-figur yang
bertarung dalam pemilu maupun pemilukada. Mereka kemudian hanya menjadi
lumbung suara tanpa mendapatkan edukasi dan penyadaran politik dari parpol.
Potensi besar ini harus bisa dioptimalkan agar partisipasi mereka tak hanya
sebatas partisipasi parokhial tanpa kontribusi untuk proses demokratisasi. Ini
menjadi pekerjaan rumah bagi partai politik untuk melaksanakan edukasi politik
bagi para pemilih pemula. Partai politik seharusnya tidak hanya berpikir
bagaimana mendulang perolehan suara, lebih dari itu parpol harus memikirkan
pula bagaimana menumbuhkan kesadaran politik bagi anak muda yang nanti suatu
saat juga akan menjadi kader-kader mereka.
Dengan demikian, kelompok tersebut menjadi fokus oleh para simpatisan
5
bupati, serta walikota dan wakil walikota. Bisa dikatakan untuk memperoleh
dukungan suara, cara yang efektif adalah mempengaruhinya. Dari sinilah
diperlukan program dalam kampanye yang disampaikan kepada pemilih pemula
untuk mempengaruhi pilihannya. Kadang-kadang kampanye yang dilakukan
merupakan kampanye hitam yang digelontarkan guna mempengaruhi atau
mencuci otak (brain washing) dengan menjelek-jelekan lawan politik. Jadi,
sasaran kampanye hitam adalah kelompok yang tidak begitu mengerti politik,
pemilih pemula yang belum begitu mengetahui konstelasi perpolitikan nasional
dan kelompok yang masih dilema. Hal ini berbeda dengan pemilih rasional yang
umumnya didominasi oleh orang perkotaan. Kelompok ini sulit untuk
dipengaruhi. Sebab, ia sedikit banyak telah mengetahui betul konstelasi dan
track-record calon-calon yang sudah ada.
Selanjutnya partisipasi pemilih termasuk pemilih pemula baik di Kota
Medan maupun di Kabupaten Deli Serdang dapat dikategorikan rendah.
Partisipasi pemilih Kota Medan lebih rendah daripada pemilih Kabupaten Deli
Serdang. Di Medan tingkat partisipasinya pemilih hanya 26,88%. Berdasarkan
partisipasi pemilih ini menarik untuk dikaji lebih lanjut tentang perbedaan
perilaku pemilih pemula antara pemilih pemula di Kota Medan pada pemilu yang
lalu berjumlah 170.208 (http://kpu-medankota.go.id/) dan pemilih pemula yang
ada di masyarakat Kabupaten Deli Serdang yang jumlahnya 138.668
(http://kpu.deliserdangkab.go.id/).
Untuk itu berdasarkan uraian diatas penulis meneliti dengan judul
6
Perkotaan Medan dengan Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara”.
B. Identifikasi Masalah
Dengan adanya identifikasi masalah dapat mempermudah penulisan dalam
melakukan analisis secara mendalam dan dapat mmenghindari pemakaian istilah
yang tidak tepat.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pemilihan Umum sebagai salah satu media penyampaian aspirasi
masyarakat dalam politik
2. Basis pemilih pemula di masyarakat desa dan masyarakat kota untuk
memahami arti politik.
3. Proses Pemilihan Umum yang dilakukan oleh pemilih pemula
4. Minat Pemilih pemula dalam memilih dalam pemilukada
5. Partisipasi dalam Pemilukada yang dilakukan oleh pemilu pemula.
6. Pengaruh Pemilukada sebagai salah satu penyampaian inspirasi politik
terhadap partisipasi politik masyarakat.
7. Perbedaan perilaku memilih dalam Pemilukada antara Pemilih Pemula di
Perkotaan dengan Pemilih Pemula di Pedesaan.
C. Pembatasan Masalah
Setelah masalah diidentifikasi, belum merupakan jaminan bahwa masalah
tersebut layak dan sesuai untuk diteliti, dari masalah-masalah yang telah
7
seperti menurut Arikunto (2006: 50) mengatakan bahwa: “pembatasan masalah
merupakan sejumlah masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang akan
dicari jawabannya melalui penelitian”. Pembatasan masalah adalah usaha untuk
menetapkan batasan-batasan masalah penelitian yang akan diteliti.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: Perbandingan
Perilaku Memilih dalam Pemilukada antara Pemilih Pemula di Perkotaan Medan
dengan Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana Perbandingan Perilaku Memilih dalam Pemilukada antara Pemilih
Pemula di Perkotaan Medan dengan Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli
Serdang Sumatera Utara?
E. Tujuan Penelitian
Menetapkan tujuan adalah hal yang paling penting, karena setiap
penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan tertentu. Dengan berpedoman
kepada tujuannya, maka lebih mempermudah mencapai sasaran yang di harapkan.
Maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbandingan perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula di
perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dirasakan oleh beberapa pihak yang antara lain:
1. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangsih
secara ilmiah dan akademis terkait perilaku memilih masyarakat
pedesaan di Kabupaten Deli Serdang dan masyarakat perkotaan di Kota
Medan dalam Pemilukada.
2. Bagi masyarakat perkotaan di Kota Medan dan demikian pula bagi
masyarakat pedesaan di Kabupaten Deli Serdang, khususnya bagi
pemilih pemula, penelitian ini bermanfaat sebagai wahana untuk
pendidikan politik dalam memelihara substansi tatanan berdemokrasi
secara arif dan bijaksana sehingga cita-cita Undang-Undang Dasar
Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 yang menempatkan kedaulatan
negara di tangan rakyat dapat teraktualisasi dengan penuh martabat.
3. Bagi pemerintah manfaat dari penetian ini tentu saja sebagai tolak ukur
untuk melihat bagaimana masyarakat Indonesia, lebih khusus pada
pemilih pemula masyarakat di perkotaan dan di pedesaan Sumatera
Utara mampu memainkan peran sebagai pemangku kedaulatan Negara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan dilihat dari perilaku memilih dalam Pemilukada antara
pemilih pemula di perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan
Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Sebagaimana hasil perhitungan
uji statistik di atas, yang menunjukkan - , diterima, dan ditolak. : Tidak ada perbedaan perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula di perkotaan Medan dengan
pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. :
Ada perbedaan perilaku memilih dalam Pemilukada antara pemilih pemula
di perkotaan Medan dengan pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli
Serdang Sumatera Utara; tidak terbukti.
Tidak adanya perbedaan yang signifikan perilaku memilih dalam
dalam Pemilukada antara pemilih pemula di perkotaan Medan dengan
pemilih pemula di pedesaan Kabupaten Deli Serdang, menurut penulis
disebabkan oleh tidak adanya perbedaan terpaan pesatnya kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi serta tingkat mobilitas penduduk yang
68
penelitian ini. Faktor-faktor tersebut tidak membedakan atau hampir sama
pada pemilih pemula di kedua wilayah ini.
Item indikator variabel 1 (pendekatan sosiologis) menunjukkan
hampir sama antara pemilih pemula di wilayah perkotaan Medan dengan
pemilih pemula di wilayah pedesaan Kabupaten Deli Serdang. Misalnya,
bila dilihat dari sebaran pilihan responden pada angket, option jawaban B
pada angket baik pilihan jawaban pemilih pemula di wilayah perkotaan
Medan (26,42%) dengan pemilih pemula di wilayah pedesaan Kabupaten
Deli Serdang (26,43%).
Item indikator variabel 2 (pendekatan psikolgis) juga menunjukkan
hampir sama antara pemilih pemula di wilayah perkotaan Medan dengan
pemilih pemula di wilayah pedesaan Kabupaten Deli Serdang. Misalnya,
bila dilihat dari sebaran pilihan responden pada angket, option jawaban B
pada angket baik pilihan jawaban pemilih pemula di wilayah perkotaan
Medan (22,22%) dengan pemilih pemula di wilayah pedesaan Kabupaten
Deli Serdang (23,75%).
Kemudian item indikator variabel 3 (pendekatan pilihan rasional)
juga menunjukkan hampir sama antara pemilih pemula di wilayah
perkotaan Medan dengan pemilih pemula di wilayah pedesaan Kabupaten
Deli Serdang. Bila dilihat dari sebaran pilihan responden pada angket,
misalnya, option jawaban B pada angket baik pilihan jawaban pemilih
pemula di wilayah perkotaan Medan (29,91%) dengan pemilih pemula di
69
Yang terakhir item indikator variabel 4 (pendekatan vote buying)
menunjukkan perbedaan walaupun tidak terlalu besar antara pemilih
pemula di wilayah perkotaan Medan dengan pemilih pemula di wilayah
pedesaan Kabupaten Deli Serdang. Misalnya option jawaban C pada
angket baik pilihan jawaban pemilih pemula di wilayah perkotaan Medan
(8,93%) dengan pemilih pemula di wilayah pedesaan Kabupaten Deli
Serdang (14,17%).
B.
Saran
`Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, penulis dapat
menyampaikan saran sebagai berikut.
1. Perilaku memilih pemilih pemula dalam Pemilukada diharapkan lebih
mengedepankan perilaku yang rasional, yang mementingkan pikiran
rasionalnya dalam mempertimbangkan program kandidat, kapabilitas,
akuntabilitas para calon.
2. Diharapkan kepada pemilih pemula untuk menghindari dan menjauhi
perilaku memilih yang dipengaruhi oleh vote buying karena akan
merusak tatanan pemerintahan di daerah.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari perbedaan yang
signifikan dilihat dari perilaku memilih dalam Pemilukada antara
pemilih pemula di perkotaan dengan pemilih pemula di pedesaan
70
besar jumlahnya atau cakupannya yang lebih luas. Atau sampel
pemilih pemulanya bukan mahasiswa yang diteliti, tetapi kalangan
masyarakat biasa yang pemilih pemulanya yang tidak sedang duduk
di bangku kuliah, kemungkinan akan mendapatkan hasil yang
berbeda.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang dipilih
untuk pemilih pemula di wilayah pedesaan, sebaiknya sampel pemilih
pemula yang belum pesat dalam menerima terpaan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi serta tingkat mobilitas penduduk
(pemilih pemulanya) yang belum tinggi.
5. Diharapkan kepada semua pemangku kepentingan agar meningkatkan
kualitas pemilih pemula demi kemajuan dalam kehidupan
bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk menciptakan smart
and good citizenship.
6. Diharapkan kepada komisaris penyelenggara pemilu di daerah atau
KPUD perlu memberikan perhatian yang lebih banyak kepada
pemilih pemula, misalnya sosialisasi pemilu kepala daerah lebih
intensif lagi agar keterlibatan pemilih pemula dalam pemilu kepala
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Anshary AZ, Hafiz, dkk. 2010. Modul 1: Pemilu untuk Pemula. Jakarta: Komisi Pemilihan Umum.
Apter, David E. 1985. Pengantar Analisa Politik. Jakarta: LP3ES.
Aspinall, Edward dan Sukmajati, Made. 2015. Politik Uang di Indonesia: Patronase dan Klientelisme pada Pemilu Legislatif 2014. Yogyakarta: PolGrov.
Firmanzah. 2012. Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Gaffar, Janedjri M. 2013. Demokrasi Dan Pemilu Di Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.
Gaffar, Afan. 1992. Javanese Voters. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Halking dan Mukmin, Budi Ali. 2015. Memahami Dasar-Dasar Ilmu Politik. Medan: Fakultas Ilmu Sosial.
Kumolo, Tjahjo. 2015. Politik Hukum Pilkada Serentak. Jakarta: Expose
Mujani, Saiful, Liddle, R. William; dan Ambardi, Kuskrido. 2012. Kuasa Rakyat: Analisis tentang Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca Orde Baru . Jakarta: Mizan Publika.
Plano, Jack C. Dkk. 1985. Kamus Analisa Politik. Jakarta: CV. Rajawali.
Sahab, Ali. 2012. Buku Ajar Perilaku Politik. Surabaya: Revka Petra Media.
Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semarang: IKIP Semarang Press.
Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rafika Aditya.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengn Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
72
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatit, & Gabungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Jurnal Imiah:
Batawi, J.W. 2013. Tingkat Kesadaran Politik Pemilih Pemula dalam Pilkada: Suatu Refleksi School Based Democracy Education (Studi Kasus Pilkada Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara Tahun 2010). Dalam Jurnal UNIERA, Volume 2 Nomor 2, Agustus 2013.
Bawono, Muhammad. 2008. Persepsi Dan Perilaku Pemilih Terhadap Partisipasi Politik Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2004 Di Kabupaten Nganjuk. Dalam Jurnal M’Power. Nomor 8/Volume 8/2008.
Sasmita, Siska. 2011. Peran Informasi Politik terhadap Partisipasi Pemilih Pemula dalam Pemilu/Pemilukada. Dalam Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol. 2, No. 1, Januari-Juni 2011.
Setiajid. 2011. Orientasi Politik yang Memmpengaruhi Pemilih Pemula dalam Menggunakan Hak Pilihnya pada Pemilihan Walikota Semarang Tahun 2010 (Studi Kasus Pemilih Pemula di Kota Semarang). Dalam Jurnal Integralistik, Nomor 1/Tahun XXII/2011, Januari-Juni 2011, hal. 18-33.
Artikel dari Internet:
Hasil pemungutan suara Pemilukada serentak di Kota Medan 2015, dalam http://kpu-medankota.go.id/
Hasil pemungutan suara Pemilukada di Kabupaten Deli Serdang 2013, dalam http://kpu.deliserdangkab.go.id/
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
73
Referensi Lainnya:
Buku Pedoman Tahun Akademik 2015-2016 Univesitas Negeri Medan
Responden yang Diwawancarai:
A. Pemilih Pemula di Perkotaan Kota Medan yang Berkuliah di Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Medan:
1. Gilang Darmawan
2. Yohan Alfiano
3. Andrian Abdi Syahputra
4. Sri Noviana Zai
5. Saut Martugi H. Capah
6. Berlin Torsa Munthe
B. Pemilih Pemula di Pedesaan Kabupaten Deli Serdang yang Berkuliah di
STAIRA Batang Kuis:
1. Bayu Purnomo
2. Rudi Armadani
3. Muhammad Aziz Niubdi
4. Siti Mayadan
5. Tuti Mala Dewi