• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pengembangan program studi berbasis kinerja menuju world class university pada departemen manajemen fem-ipb

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pengembangan program studi berbasis kinerja menuju world class university pada departemen manajemen fem-ipb"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI

BERBASIS KINERJA MENUJU

WORLD CLASS UNIVERSITY

PADA DEPARTEMEN MANAJEMEN FEM-IPB

GITA BHAKTI HAPSARI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan Program Studi Berbasis Kinerja Menuju World Class University Pada Departemen Manajemen FEM-IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Oktober 2014

Gita Bhakti Hapsari

(4)

ABSTRAK

GITA BHAKTI HAPSARI. H24124115. Strategi Pengembangan Program Studi Berbasis Kinerja Menuju World Class University Pada Departemen Manajemen FEM-IPB. Dibimbing oleh LINDAWATI KARTIKA.

Departemen Manajemen FEM-IPB merupakan salah satu program studi yang menyelenggarakan Program Sarjana, Program Pascasajana Mayor Ilmu Manajemen serta Program Alih Jenis Manajemen. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi diri yang mengaitkan berbagai program penjaminan mutu yang ada sehingga terfokus pada tujuan-tujuan organisasi, ukuran-ukuran kinerja utama dan target yang terkait dengan tujuan strategik jangka panjang. Berdasarkan permasalahan ini maka perlu dilakukan pengukuran kinerja menggunakan metode Balanced Scorecard. Tujuan penelitian adalah (1) Menganalisis implementasi pelaksanaan penilaian mutu program studi Departemen Manajemen berdasarkan BSC tahun 2011-2012 (2) Menganalisis rumusan dan gambaran peta strategi Departemen Manajemen FEM-IPB (3) Menganalisis ukuran pencapaian kinerja Departemen Manajemen pada tahun 2013 dengan perhitungan BSC dan inisiatif strategis yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Departemen Manajemen secara berkelanjutan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kinerja Departemen Manajemen memperoleh nilai 63,02% yang berarti cukup (diekspresikan dengan warna kuning). Kinerja ini dapat diperbaiki dengan menerapkan program berupa inisiatif strategis terutama pada Indikator Kinerja Kunci yang bernilai rendah.

Kata kunci : balanced scorecard, pengukuran kinerja, peta strategi.

ABSTRACT

GITA BHAKTI HAPSARI. H24124115. Development Strategy Performance Based Studies Program to World Class University at Departement of Management FEM- IPB). Supervised by LINDAWATI KARTIKA.

Departement of Management FEM-IPB held courses Undergraduate Program, Management Sciences of Pascasajana Major and Management Transfer Programme.. Therefore, self-evaluation is needed to link the various existing quality assurance programs that focused on organizational objectives, key performance measures and associated with long-term strategic goals targets. Balanced Scorecard method use for performance measurement based this problem. The objective of this reasearch are (1) to implementation analyze for quality assessment in 2011-2012 (2) to formulate and describe strategy map (3) to measure performance achievement analyze Departement of Management in 2013 with BSC calculations and strategic initiatives to increase the education quality in Departement of Management countinuiting. Results indicate that performance of Departement of Management still sufficient with 63.02% value (expressed in yellow). That performance can be improved by implementing a program strategic initiatives primarily on Key Performance Indicators law value.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Program Studi Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI

BERBASIS KINERJA MENUJU

WORLD CLASS UNIVERSITY

PADA DEPARTEMEN MANAJEMEN FEM-IPB

GITA BHAKTI HAPSARI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(6)
(7)
(8)
(9)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2014 ini ialah strategi pengembangan organisasi, dengan judul Strategi Pengembangan Program Studi Berbasis Kinerja Menuju World Class University pada Departemen Manajemen FEM- IPB).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Lindawati Kartika SE, M.Si selaku pembimbing, serta Bapak Deddy C. Sutarman S.TP, MM yang telah banyak membantu dan memberi saran. Kemudian kepada Bapak Dr.Ir. Abdul Khohar Irwanto, M.Sc dan Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE, MM selaku dosen penguji serta staf Departemen Manajemen. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala Tata Usaha Departemen Manajemen beserta staf, Kepala Tata Usaha FEM IPB beserta staf, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada mamah, ayah, aa Dika, ade Gema, Gantira serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2014

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 4

TINJAUAN PUSTAKA 4

Pendidikan Tinggi 4

Konsep Strategi 4

Konsep Balanced Scorecard 4

Peta Strategi 5

Konsep Indikator Kinerja Utama (IKU) 5

Penelitian Terdahulu 5

METODE 6

Kerangka Pemikiran 7

Pengumpulan Data 8

Metode Pengolahan dan Analisis Data 9

Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja Berdasarkan BSC 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Gambaran Umum 10

Implementasi Penilaian Mutu Program Studi Manajemen dengan Pendekatan

Balanced Scorecard pada Tahun 2011-2012 11

Peta Strategi Departemen Manajemen 14

Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen pada Tahun 2013 14

Implementasi Manajerial 23

KESIMPULAN DAN SARAN 24

DAFTAR PUSTAKA 26

LAMPIRAN 27

(11)

DAFTAR TABEL

1 Peringkat IPB Tahun 2010-2014 1

2 Penilaian Mutu Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen 2

3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu 5

4 Skala pada paired comparison 10

5 Kerangka Pengukuran Kinerja 10

6 Hasil Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC 11

7 Evaluasi Kinerja Perspektif Stakeholder 15

8 Evaluasi Kinerja Perspektif Research and Academic Excellence 16 9 Evaluasi Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal 17 10Evaluasi Kinerja Perspektif Capacity Building 18 11Hasil Kinerja Departemen Manajemen tahun 2013 18

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka Pemikiran 8

2 Peta Strategi Departemen Manajemen 14

3 Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen Tahun 2013 19

4 Evaluasi Kinerja Dosen Tahun 2013 20

5 Evaluasi Kinerja Mahasiswa Tahun 2013 21

6 Evaluasi Kinerja Tenaga Kependidikan Tahun 2013 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Balanced Scorecard, SPMI, dan Akreditasi Departemen Manajemen 27 2 Kuesioner Penentuan Prioritas Program Inisiatif 29 3 Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Stakeholder 31 4 Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Research and academic

Excellence 32

5 Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Proses Bisnis Internal 33 6 Hasil Kinerja Departemen Manajemen Perspektif Capacity Building 34

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University) adalah salah satu pendidikan tinggi pertanian di Indonesia yang berkedudukan di Bogor. Institut Pertanian Bogor mempunyai peran dalam menghasilkan sumber daya manusia, pengembangan IPTEKS dan diberi mandat sebagai pelopor dalam bidang pertanian yang didirikan pada tahun 1963 berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 91 tahun 1963 kemudian ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 279 tahun 1965.

IPB mempunyai cita-cita menjadi pendidikan tinggi bertaraf internasional sesuai dengan Renstra IPB tahun 2014-2018 yaitu berisi mengenai arah pengembangan IPB 2025 menetapkan 6 pilar, yaitu perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan dan pembinaan kemahasiswaan, peningkatan mutu penelitian dan IPTEKS, pembinaan mutu pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas dan jejaring kerjasama, peningkatan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta penguatan dan dinamis sistem manajemen IPB. Penetapan strategi pengembangan IPB 2014-2018 dimaksudkan untuk meningkatkan keunggulan bertaraf internasional di bidang pendidikan, riset dan publikasi, serta organisasi dan manajemen pendidikan. Pengembangan dilakukan untuk memenuhi syarat menjadi World Class University. IPB masuk ke dalam rangking internasional menurut webometrics, qs world rank serta rangking nasional dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:

Lembaga Penilai Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Webometrics 2162 2475 764 1254 1156

QS World Rank 501-550 501-550 601 701 801+

Google Scolar Indonesia Rank - 10 4 6 9

Webo Indonesia Rank 11 5 7 7 8

BAN PT - - - 4 2

Tabel 1 Peringkat IPB Tahun 2010-2014

a

Sumber: Webometrics, QS World Rank, Google Scholar dan Kemendikbud Berdasarkan Tabel 1, IPB mengalami peningkatan dan penurunan rangking yang fluktuatif dari setiap tahun dengan beberapa lembaga penilai. Pada tahun 2014 IPB masuk ke dalam rangking 1156 dunia menurut Webometrics, masuk dalam rangking 801+ dunia menurut Qs World Rank, masuk dalam rangking 2 menurut BAN PT.

Dalam 51 tahun usianya, IPB memiliki 9 fakultas dan strata program pendidikan yang lengkap, yaitu strata program pendidikan sarjana dengan 36 program studi, magister dengan 64 program magister sains serta 13 program magister profesional, dan doktor dengan 43 program serta program pendidikan diploma dengan 34 program studi dan 1 program internasional.

(14)

2

internasional dengan melaksanakan sistem akademik yang bertaraf internasional meliputi sistem belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta sistem manajemen yang bersifat internasional.

Departemen Manajemen menyelenggarakan tiga program studi, yaitu Program Sarjana, Program Pascasarjana Mayor Ilmu Manajemen serta membuka Program Sarjana Alih Jenis Manajemen atau lebih dikenal dengan istilah Ekstensi Manajemen. Program-program Departemen Manajemen FEM-IPB harus mampu menyeimbangkan antara kebutuhan program, kebutuhan pengembangan organisasi, serta kebutuhan dana organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan evaluasi diri serta pedoman yang mengaitkan berbagai program penjaminan mutu yang ada sehingga mejadi lebih terfokus pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi, ukuran-ukuran kinerja utama dan target-target yang terkait langsung dengan tujuan strategik jangka panjang. Evaluasi diri Departemen Manajemen sebagai penjamin mutu serta peningkatan mutu Departemen Manajemen, evaluasi tersebut adalah akreditasi, penilaian pengukuran mutu perguruan tinggi secara internal dengan menggunakan Balanced Scorecard dan SPMI Departemen. Tabel 2 di bawah ini memperlihatkan indikator-indikator yang menjadi Indikator Kinerja Kunci hebat. Tabel 2 Penilaian Mutu Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen

Indikator Kinerja Kunci BSC SPMI Akred

itasi Rasio keketatan calon mahasiswa program studi S1 reguler yang ikut

seleksi terhadap daya tampung

  

Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan > 3    Persentase mahasiswa program studi S1 reguler yang lulus dengan tepat

waktu

  

Rata-rata masa tunggu kerja pertama dari lulusan program studi S1    Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0    Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas

akhir dalam penelitian di luar negeri

  

Keterangan:

: indikator penilaian mutu PT/ Program Studi yang dicapai oleh Departemen Manajemen

a

Sumber: Balanced Scorecard, SPMI dan Akreditasi Departemen Manajemen

Tabel 2 menunjukkan evaluasi diri dengan menggunakan Balanced Scorecard, SPMI serta evaluasi eksternal atau Akreditasi terdapat IKK (Indikator Kinerja Kunci) yang sama dari ketiganya yaitu sebagai IKK hebat. Terdapat IKK hebat sebanyak 8 IKK dari keriga evaluasi diri tersebut. Indikator secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.

(15)

3 Hokaido University, implementasi penggunaan penilaian kinerja dengan balanced scorecard memfokuskan pada indikator reputasi akademik, kualitas sumber daya manusia, riset dan penilisan karya ilmiah para peneliti dan sarjananya, serta kekuatan spesialisasi pada disiplin ilmu. Kegiatan riset dan menulis menjadi fokus dari semua WCU (webometrics, THES, QS Apple dan AUN QA). Departemen Manajemen harus menjadikan dua kegiatan tersebut menjadi prioritas utama.

Kegiatan riset dan menulis pada Departemen Manajemen masih kurang terutama dalam mempublikasikan hasil riset dan penelitian. Belum terakreditasnya jurnal Departemen Manajemen secara nasonal serta belum terindeks database scopus dalam penerbitan jurnal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pedoman yang mampu mengukur kemajuan dan keberhasilan setiap program dan kegiatan dalam rangka pengembangan organisasi dan ikut merealisasikan visi dan misi IPB menuju pendidikan tinggi bertaraf internasional. Metode balanced scorecard sangat berguna dalam pengelolaan sistem manajemen kinerja untuk pengelolaan strategi pengembangan program studi menuju World Class University yang ingin dicapai oleh Departemen Manajemen.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah: (1) Bagaimana implementasi pelaksanaan penilaian mutu program studi Departemen Manajemen FEM-IPB berdasarkan BSC pada tahun 2011-2012? (2) Bagaimana peta strategi Departemen Manajemen FEM-IPB? (3) Bagaimana pencapaian kinerja Departemen Manajemen FEM-IPB tahun 2013 dengan perhitungan BSC dan inisiatif strategis yang di prioritaskan untuk meningkatkan mutu pendidikan?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: (1) Menganalisis implementasi pelaksanaan penilaian mutu program studi Departemen Manajemen berdasarkan BSC tahun 2011-2012 (2) Menganalisis rumusan dan gambaran peta strategi Departemen Manajemen FEM-IPB (3) Menganalisis ukuran pencapaian kinerja Departemen Manajemen pada tahun 2013 dengan perhitungan BSC dan inisiatif strategis yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Departemen Manajemen secara berkelanjutan.

Manfaat Penelitian

(16)

4

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada analisis implementasi penilaian mutu program studi, peta strategi serta analisis ukuran pencapaian kinerja tahun 2013 berbasis Balanced Scorecard. Objek penelitian ini adalah Departemen Manajemen FEM-IPB dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

TINJAUAN PUSTAKA

Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. (UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi).

Universitas adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi syarat, Universitas dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Institut adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, Institut dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. (PP Nomor 4 Tahun 2014)

Konsep Strategi

David (2010) mendefinisikan manajemen strategis sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana disiratkan oleh definisi ini, manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntasi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan operasional. Tujuan manajemen strategis adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru dan berbeda untuk esok; perencanaan jangka panjang, sebaliknya, berusaha untuk mengoptimalkan tren-tren dewasa ini untuk esok.

Konsep Balanced Scorecard

Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton 2000) merupakan alat analisis pengukuran kinerja yang mampu menterjemahkan misi dan strategi kedalam berbagai tujuan dan ukuran, yang tersusun kedalam 4 perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

(17)

5 akan datang. Balanced scorecard seharusnya digunkan sebagai sistem komunikasi, informasi dan pembelajaran bukan sebagai sistem pengendalian.

Kerangka Balanced Scorecard tidak hanya terbatas untuk organisasi bisnis, akan tetapi organisasi publik juga dapat menggunakannya dengan penempatan tumpuan yang berbeda. Jika dalam organisasi bisnis tumpuannya adalah pada perspektif keuangan, maka dalam organisasi sektor publik tumpuannya adalah perspektif pelanggan. Tujuan utama organisasi publik adalah bukan maksimalisasi hasil finansial, tetapi keseimbangan pertanggungjawaban finansial (anggaran) melalui pelayanan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) sesuai dengan visi misi organisasi pemerintah dengan pertimbangan organisasi

pemerintah cenderung menekankan “pelayanan publik” yang berkualitas (Gasperz, 2006).

Peta Strategi

Peta strategi memberikan kerangka visual untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dalam empat perspektif dari balanced scorecard. Menggambarkan hubungan sebab dan akibat yang menghubungkan hasil yang diinginkan dalam pelanggan dan perspektif keuangan untuk kinerja yang luar biasa dalam manajemen operasi proses internal, manajemen pelanggan, inovasi, dan proses regulasi dan sosial (Kaplan dan Norton, 2004).

Konsep Indikator Kinerja Utama (IKU)

Balanced Scorecard (Kaplan dan Norton, 2000) menjelaskan strategi unit bisnis secara keseluruhan. Hal ini dilaksanakan dengan menggabungkan ukuran hasil atau Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan faktor pendorong kinerja melalui serangkaian hubungan sebab akibat. Ukuran hasil cenderung menjadi lagging indicator yang menjelaskan tujuan utama strategi dan merupakan upaya jangka pendek telah memberikan hasil yang diharapkan. Kemudian ukuran faktor pendorong kinerja merupakan leading indicator yang menjelaskan kepada seluruh partisipan perusahaan apa yang mereka harus lakukan hari ini untuk menciptakan nilai tambah di masa depan.

Penelitian Terdahulu

Rekapitulasi penelitian terdahulu terdapat pada Tabel 3. Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu

Tahun Nama Judul Metode Hasil Utama

2014 Okviyesha Hasislam Scorecard pada Badan

Penelitian Pengembangan Dan Informasi Kementrian

dengan teknik

purposive

Balanced Scorecard pada Balitfo dibentuk melalui proses Focus Group Discussion yang menghasilkan 5 sasaran strategi, 12 IKU, 8 indikator pemicu dan target IKU hingga tahun 2019 yang

(18)

6

Lanjutan Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu

Tahun Nama Judul Metode Hasil Utama

Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi RI

4 perspektif Balanced Scorecard. Hasil pengukuran kinerja Balitfo dengan pendekatan Balanced Scorecard secara keseluruhan termasuk kedalam kategori rendah. 2013 Nur Latifah Analisis

Penyusunan Strategi dan Implementasi Berbasis

Balanced Scorecard pada Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi BSC dan teknik pembobotan banding berpasangan

Rekomendasi strategi insentif pengembangan produk, perspektif yang paling kuat

mempengaruhi adalah meningkatkan kearifan masyarakat lokal dalam menjaga lingkingan, meningkatnya

kesejahteraan satwa di pusat penyelamatan, dan berkembangnya metode reintroduksi yang lebih efektif. KPI yayasan terdiri dari 19 indikator, 3 indikator dengan bobot terbesar

2012 Ira Agustina Perancangan Strategi dengan Perspektif

Balanced Scorecard pada Institusi

Pariwisata Bogor Hotel

Institute (BHI)

Analisis internal, analisis eksternal, matriks IE, BSC dan teknik pembobotan banding berpasangan

Perspektif finasial terdiri dari 2 sasaran strategi yaitu efisiensi biaya operasional dan

peningkatan penerimaan, perspektif pelanggan 2 sasaran strategi yaitu membangun kemitraan dengan siswa dan sekolah serta meningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen, perspektif proses bisnis internal 2 sasaran strategi yaitu jaminan mutu

(19)

7

METODE

Kerangka Pemikiran

Departemen Manajemen FEM-IPB merupakan salah satu pelaksana akademik yang menyelenggarakan Program Sarjana Manajemen dan Program Pascasarjana Mayor Ilmu Manajemen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen. Departemen Manajemen mempunyai keinginan untuk menjadi program studi yang bertaraf internasional dengan melaksanakan sistem akademik yang bertaraf internasional meliputi sistem belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta sistem manajemen yang bersifat internasional. Pencapaian kinerja yang meningkat dari setiap tahun belum cukup untuk mengantarkan Departemen Manajemen menuju World Class University. Menuju World Class University bukan pekerjaan yang mudah, pencapaian tersebut membutuhkan kerja keras, komitmen yang tinggi dari banyak pihak dan dana yang tidak sedikit. Kegiatan riset dan menulis menjadi fokus dari semua WCU (webometrics, THES, QS Apple dan AUN QA). Departemen Manajemen harus menjadikan dua kegiatan tersebut menjadi prioritas utama. Kegiatan riset dan menulis pada Departemen Manajemen masih kurang terutama dalam mempublikasikan hasil riset dan penelitian. Belum terakreditasi jurnal Departemen Manajemen serta belum terindeks database scopus dalam penerbitan jurnal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pedoman yang mampu mengukur kemajuan dan keberhasilan setiap program dan kegiatan dalam rangka pengembangan organisasi dan ikut merealisasikan visi dan misi IPB menuju pendidikan tinggi bertaraf internasional. Metode balanced scorecard sangat berguna dalam pengelolaan sistem manajemen kinerja untuk pengelolaan strategi pengembangan program studi menuju World Class University yang ingin dicapai oleh Departemen Manajemen.

Penilaian kinerja secara menyeluruh mengukur kinerja dari berbagai aspek yaitu keuangan, pelanggan, manajemen internal serta pembelajaran dan pertumbuhan yang bertujuan untuk melihat apakah kinerja yang dihasilkan telah sesuai dengan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang organisasi. Balanced Scorecard sebagai instrumen manajemen kinerja diterapkan oleh Departemen Manajemen FEM IPB.

(20)

8

Visi dan Misi Institut Pertanian Bogor

Visi dan Misi Departemen Manajemen FEM IPB

Implementasi Pelaksanaan Penilaian Mutu Program Studi Manajemen

Perspektif Keuangan

Inisiatif Strategis

Evaluasi Pencapaian Kinerja Departemen Manajemen FEM IPB Peta Strategi Departemen Manajemen FEM IPB Visi dan Misi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Institut Pertanian Bogor

Departemen Manajemen FEM IPB

Perspektif Pertumbuhan dan

Pembelajaran Perspektif

Proses Bisnis Internal Perspektif

Pelanggan

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Institut Pertanian Bogor khususnya pada Departemen Manajemen yang berlokasi di Jl. Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 dan Jl. Pajajaran, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor 16151. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2014.

Pengumpulan Data

(21)

9 Rencana Strategis (Renstra) IPB 2014-2018, Evaluasi diri Departemen Manajemen FEM-IPB jenjang S1, Balanced Scorecard Departemen IPB 2011-2012, SPMI tahun 2013, Borang Akreditasi, buku, skripsi dan jurnal yang relevan dengan penelitian ini.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah diperoleh baik primer maupun sekunder akan diolah secara manual dengan bantuan program Microsoft Excel. Metode pengolahan yaitu dengan Balanced Scorecard.

Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja Berdasarkan BSC

Adapun tahapan untuk membangun dan mengimplementasikan Balanced Scorecard pada organisasi mengacu pada teori Kaplan dan Norton adalah sebagai berikut :

1. Alignment

Alignment merupakan proses untuk menjamin bahwa visi, misi, sasaran strategis (SS), dan Indikator Kinerja Utama (IKU) telah selaras dengan unit yang selevel.

2. Pembentukan Dashboard/Kartu Skor

Dashboard atau kartu skor BSC digunakan untuk mencatat skor kinerja organisasi dan merencanakan target yang akan dicapai masa yang akan datang. Dashboard yang dibentuk harus sesuai dengan template BSC yang terdiri dari : Objective (tujuan), Measurement (indikator kinerja utama dan indikator pemicu), Target (target) dan Iniatitive (Inisiatif). Template BSC diklasifikasikan kedalam 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, pelangan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Perumusan IKU seyogyanya memenuhi karakteristik indikator kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja menggunakan prinsip SMART-C (spesific, measurable, achievable, relevant dan continuously improve) (Sirait et al 2010). Penetapan standar pada IKU terdiri dari standar sangat baik dengan ekspresi warna biru, baik dengan hijau, sedang dengan kuning, dan rendah dengan merah.

(22)

10

Tabel 4 Skala pada paired comparison

Identitas

Kepentingan Definisi Nilai

9 mutlak lebih penting 7 sangat jelas lebih penting 5 jelas lebih penting 3 sedikit lebih penting 1 sama penting

2, 4, 6, 8 apabila terdapat sedikit saja perbedaan atau keragu-raguan antar dua nilai faktor yang berdekatan

a

Sumber: Saaty (1993)

4. Penyusunan Peta Strategi

Menurut Kaplan dan Norton (2010), peta strategi menguraikan proses penciptaan nilai melalui serangkaian hubungan sebab akibat diantara sasaran-sasaran dalam keempat perspektif Balanced Scorecard. Adapun tahapan dalam membangun peta strategi adalah ; (1) Jelaskan visi dan sasaran strategi organisasi, (2) Spesifikasikan ukuran kedalam 4 perspektif BSC. Hasil pembobotan merupakan dasar untuk menyusun peta strategi.

5. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja BSC seperti pada Tabel 5. Tabel 5 Kerangka Pengukuran Kinerja

Bobot IKU (a)

Penentuan Standar (b)

Nilai Ekspresi

warna

Baseline (c)

Target (d)

Skor (f)=((c/d)*a)*

100% Sangat baik

Baik Sedang Rendah

a

Sumber : Sirait et al. (2010)

Secara teknis, metode pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan pencapaian aktual terhadap target yang telah ditetapkan dikalikan dengan bobot IKU. Pengukuran kinerja dengan pendekatan BSC dilakukan dengan menggunakan program Microsoft excel 2007. Pengaturan nilai ekspresi warna dilakukan dengan menggunakan conditional formatting. Excel akan memberi warna background pada sel di tabel sesuai dengan informasi/rule yang ditentukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum

(23)

11 pendidikan lebih berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Departeme Manajemen mengimbangi production oriented yang telah lama menjadi ciri IPB dengan demand dan market oriented yang menjadi ciri dalam cara kerja departemen. Dalam pandangan Manajemen, IPB bermutu tinggi mampu menghasilakan ipteks dan lulusan yang memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat.

Visi Departemen Manajemen adalah menjadi pelaksana akademik terkemuka yang berkompetensi tinggi dalam ilmu manajemen yang meliputi bidang pemasaran, keuangan, operasi/produksi dan sumber daya manusia yang memiliki wawasan berpikir komprehensif, kemampuan analisis kuantitatif dan kualitatif serta berjiwa kewirausahaan. Misi Departemen Manajemen yaitu: (1) Mengembangkan SDM dengan ketrampilan komunikasi, komputasi dan kewirausahaan tinggi. (2) Mengembangkan ilmu manajemen berbasis kompetensi teknis, ekonomi, sosial, psikologis dan sistem. (3) Mengembangkan departemen dengan disiplin dan etika manajemen yang ilmiah dan profesional.

Implementasi Penilaian Mutu Program Studi Manajemen dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Tahun 2011-2012

Metode Balanced Scorecard sebagai instrumen manajemen kinerja bukan hanya sebagai sistem pengukuran kinerja taktis maupun operasional, namun juga sangat berguna dalam pengelolaan sistem manajemen kinerja untuk pengelolaan strategi jangka panjang. Melalui pengelolaan manajemen kinerja berbasis BSC setiap unit kerja dan individu dosen maupun tenaga kependidikan IPB dapat menurunkan strategi institusi menjadi program kerja secara lebih jelas, terukur dan berkesinambungan dalam perspektif tata kelola organisasi internal maupun perspektif stakeholder. BSC Departemen Manajemen untuk tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Hasil Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC

Perspektif INDIKATOR KINERJA

KUNCI Target

Pencapaian Kinerja

2011

Target Pencapaian Kinerja 2012

Pelanggan: Stakeholder

Jumlah Program Studi yang terakreditasi/ kesetaraan internasional

(AKUMULATIF)

1 0 1 0

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan peneliti

1 0 1 1

Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh dosen dan peneliti

1 3 1 2

Mobilitas dosen : (a) dosen departemen ke luar negeri; (Outbound)

8 11 8 13

Mobilitas dosen : (b) dari luar negeri ke departemen (inbound exchange)

2 1 1 3

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh mahasiswa

1 2 1 1

Jumlah penghargaan nasional

yang diperoleh mahasiswa 2 20 3 12

Mobilitas Mahasiswa : (a)

(24)

12

Lanjutan Tabel 6 Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC

Perspektif INDIKATOR KINERJA

KUNCI Target

Pencapaian Kinerja

2011

Target Pencapaian Kinerja 2012 Mobilitas Mahasiswa : (b)

dari luar negeri ke Departemen (inbound)

3 0 2 2

Jumlah mahasiswa asing

(akumulatif) 14 2 2 2

Jumlah karya inovatif

nasional dan internasional 1 1 1 8

Jumlah konsep /kebijakan / teknologi yang diadopsi di tingkat nasional

1 2 1 1

Jumlah Dosen yang menjadi Ketua&anggota komite pada level internasional

2 0 1 1

Jumlah Dosen yang menjadi anggota Asosiasi Profesi Internasional

2 2 2 2

Proses Internal : Research and Academic Excellence

Rasio pelamar terhadap yang

diterima-program S3 0 0 1.50 0

Rasio pelamar terhadap yang

diterima-program S2 1.5 2 1.50 1.20

Rasio pelamar terhadap yang

diterima-program S1 1.5 0 5 7

Persentase lulusan S1 yang

selesai tepat waktu 80 80.86 80.00 85.52

Persentase jumlah lulusan S1 dengan IPK >3 setiap tahunnya

50 59.33 50.00 60.18

Persentase lulusan S1 yang

menjadi wirausahawan 5 11.00 3.00 3.62

Persentase lulusan S1 dengan masa tunggu kerja kurang dari 3 bulan

50 15.31 48.00 51.13

Jumlah publikasi pada jurnal

nasional terakreditasi 7 3 8 5

Jumlah publikasi terindeks

database scopus 5 2 2 2

Jumlah bahan ajar/buku yang

diterbitkan (ISBN) 2 2 2 2

Jumlah Model Kegiatan PPM yang telah dikembangkan per tahun

1 2 2 2

Rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik

75 65.86 80.00 1.80

Persentase Dosen dengan

EPBM > 3 75 94.87 90.00 93.10

Persentase mahasiswa penerima beasiswa S1 terhadap jumlah total mahasiswa S1

30 22.71 26.00 3.97

Keungan: Proses Bisnis Internal

Persentase Program Studi S3 yang terakreditasi A oleh BAN – PT

100 0 100 0.00

Persentase Program Studi S2 yang terakreditasi A oleh BAN – PT

100 0 100 0.00

(25)

13 Lanjutan Tabel 6 Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen IPB Berbasis BSC

Perspektif INDIKATOR KINERJA

KUNCI Target

Pencapaian Kinerja

2011

Target Pencapaian Kinerja 2012 yang terakreditasi A oleh

BAN – PT

Jumlah Departemen dengan Kelengkapan dokumen kurikulum berbasis kompetensi (GBPP, SAP) 100%

Prosentase Indeks Kinerja Dosen dengan nilai skor >=12 SKS

80 0 85 86.36

Prosentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor 4-5

90 100 90 80.00

Persentase dosen dengan

jabatan Guru Besar 0 4.55 10.00 4.55

Persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang

75 31.82 50.00 40.91

Persentase Tenaga Kependidikan dengan pendidikan terakhir minimal D3

10 60 55 60.00

Persentase Tenaga Kependidikan dengan sertifikat profesi di bidang kerjanya

10 20 20 80.00

Total Pencapaian Kinerja (%) 52.81 76.61

a

Sumber : Simulasi BSC Departemen Manajemen IPB 2011-2012

Keterangan : : baik : cukup : kurang

: belum terisi (data belum lengkap) : capaian < target pada range kurang : target = capaian pada range cukup

Tabel 6 menunjukkan pencapaian kinerja Departemen Manajemen mengalami peningkatan skor yang signifikan, IKK tersebut adalah jumlah penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan peneliti mengalami perubahan warna dari merah menjadi hijau, mobilitas mahasiswa : (b) dari luar negeri ke Departemen (inbound) dari warna ungu menjadi orange, jumlah Dosen yang menjadi Ketua&anggota komite pada level internasional dari warna merah menjadi warna kuning, persentase lulusan S1 dengan masa tunggu kerja kurang dari 3 bulan pada tahun 2011 merah untuk 2012 menjadi hijau, jumlah publikasi pada jurnal nasional terakreditasi dari warna orange menjadi kuning, rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik dari kuning menjadi hijau, jumlah Departemen dengan Kelengkapan dokumen kurikulum berbasis kompetensi (GBPP, SAP) 100% dari warna merah pada tahun 2012 menjadi hijau dan prosentase Indeks Kinerja Dosen dengan nilai skor >=12 SKS dari warna ungu menjadi hijau ditahun 2012.

(26)

14

penerima beasiswa S1 terhadap jumlah total mahasiswa S1 mendapat warna ungu dari warna orange, prosentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor 4-5 pada tahun 2012 mendapatkan warna kuning yang pada tahun sebelumnya mendapatkan warna hijau, serta persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang dari warna merah menjadi pink yang merupakan nilai lebih rendah dari merah.

Peta Strategi Departemen Manajemen

Penyusunan peta strategi disusun jika secara hierarki dimulai dari bobot yang paling rendah ke bobot yang paling tinggi. Perspektif capacity building (0,191) di posisikan paling bawah karena fungsinya sebagai pendukung bagi perspektif proses bisnis internal (0,248). Perspektif reseacrh and academic excellence (0,320) di atas pespektif proses bisnis internal. Perspektif stakeholder berada paling atas karena stakeholder perguruan tinggi merupakan customer yang terdiri dari dosen, mahasiswa, kebijakan dan citra perguruan dengan bobot 0,240 yaitu lebih kecil dibandingkan pespektif research and academic excellence. Peta strategi Departemen Manajemen dapat dilihat pada Gambar 2.

PETA STRATEGIS DEPARTEMEN MANAJEMEN

R sumber daya tenaga

pendidik

Peningkatan jumlah pembinaan dan pengembangan karir tenaga

kependidikan Peningkatan sistem penjaminan mutu dan

kebijakan terstruktur Peningkatan akses dan

mutu pendidikan dan kemahasiswaan

Peningkatan publikasi pada jurnal nasional dan

internasional Peningkatan standar

tenaga pendidik yang bermutu

Peningkatan efisiensi pelaksanaan pendidikan Peningkatan jumlah

aktifitas tenaga pendidik dalam rangka peningkatan

kualitas tenaga pendidik

Peningkatan kepakaran melalui program pendidikan

purna (short course, subbactical leave, guest

carrier)

Gambar 2 Peta Strategi Departemen Manajemen

a

Sumber : data Renstra IPB 2014-2018

Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen pada Tahun 2013

(27)

15 proses bisnis internal dan perspektif capacity building. Penjelasan dari setiap perspektif dalam penilaian kinerja Departemen Manajemen pada tahun 2013 dapat dilihat di bawah ini.

Perspektif Stakeholder

Persektif stakeholder mendapatkan skor kinerja sebesar 12,88% dari skala 24% dengan interpretasi warna orange atau target sama dengan capaian pada range cukup. Skor tersebut didapat dari akumulasi skor 14 Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif stakeholder seperti yang tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7 Evaluasi Kinerja Perspektif Stakeholder

INDIKATOR KINERJA KUNCI

PENCAPAIAN 2013

TARGET

2013 PROGRAM INISIATIF

Jumlah Program Studi yang terakreditasi/ kesetaraan internasional

(AKUMULATIF)

0 1

Melakukan evaluasi ketercapaian secara berkala mutu yang dipersyaratkan oleh akreditasi internasional misalkan AUN, QS Apple dll

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan peneliti

0 1

Memberikan insentif kepada pendidik untuk memacu dosen dan peneliti melakukan penelitian internasional

Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh dosen dan peneliti

0 1

Memberikan insentif kepada pendidik untuk memacu dosen dan peneliti melakukan penelitian nasional

Mobilitas dosen : (a) dosen departemen ke luar negeri; (Outbound)

8 8

Mobilitas dosen : (b) dari luar negeri ke departemen (inbound exchange)

0 1

Mengintesifkan penyelenggaraan kuliah tamu dan workshop dan seminar Internasional dengan memberikan segala akomodasi

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh mahasiswa

0 1

Meningkatkan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan internasional seperti summer courses, intership, training dan workshop

Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh mahasiswa

2 3

Mobilitas Mahasiswa : (a) mahasiswa ke luar negeri; (outbound)

3 5

Mobilitas Mahasiswa : (b) dari luar negeri ke Departemen (inbound)

0 2

Mengembangkan program-program pendidikan non gelar seperti summer courses

Jumlah mahasiswa asing

(akumulatif) 1 2

Mengembangkan program

darmasiswa (beasiswa DIKTI untuk mahasiswa asing)

Jumlah karya inovatif

nasional dan internasional 1 1

Jumlah konsep /kebijakan / teknologi yang diadopsi di tingkat nasional

0 1

(28)

16

Lanjutan Tabel 7 Evaluasi Kinerja Perspektif Stakeholder

INDIKATOR KINERJA KUNCI

PENCAPAIAN 2013

TARGET

2013 PROGRAM INISIATIF

Jumlah Dosen yang menjadi Ketua&anggota komite pada level internasional

0 1

Mengembangkan sistem reward yang diarahkan pada penghargaan profesi individual

Jumlah Dosen yang menjadi anggota Asosiasi Profesi Internasional

7 2

Skor Perspektif Stakeholder 12,88%

a

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif stakeholder perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian kinerja terutama pada IKK yang masih memberikan kontribusi skor kurang atau merah serta skor dibawah kurang atau pink. Tabel perhitungan kinerja perspektif stakeholder secara rinci dapat dilihat di Lampiran 3.

Perspektif Research and Academic Excellence

Persektif research and academic excellence mendapatkan skor kinerja sebesar 22,36% dari skala 32% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut didapat dari akumulasi skor 14 Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif stakeholder seperti yang tercantum pada Tabel 8.

Tabel 8 Evaluasi Kinerja Perspektif Research and Academic Excellence

INDIKATOR KINERJA KUNCI

PENCAPAIAN 2013

TARGET

2013 PROGRAM INISIATIF

Rasio pelamar terhadap

yang diterima-program S3 NA 1,5

Rasio pelamar terhadap

yang diterima-program S2 1,11 1,5

meningkatkan kualitas calon

mahasiswa pada berbagai jalur seleksi untuk meningkatkan competitive rate

Rasio pelamar terhadap

yang diterima-program S1 30,5 5

Persentase lulusan S1 yang

selesai tepat waktu 64,36 80

Mengintensifkan program bimbingan belajar dan kelas asistensi

Persentase jumlah lulusan S1 dengan IPK >3 setiap tahunnya

61,28 50

Persentase lulusan S1 yang

menjadi wirausahawan 1,9 3

Mengembangkan program profit oriented final project sebagai model assessment

Persentase lulusan S1 dengan masa tunggu kerja kurang dari 3 bulan

50,9 48

Jumlah publikasi pada jurnal

nasional terakreditasi 3 8

Meningkatkan kualitas penerbitan jurnal ilmiah agar terindeks pada database nasional dan internasional

Jumlah publikasi terindeks

database scopus 0 2

Memberikan insentif publikasi internasional terindeks pada database bereputasi

Jumlah bahan ajar/buku

yang diterbitkan (ISBN) 5 2

Jumlah Model Kegiatan PPM yang telah dikembangkan per tahun

(29)

17 Lanjutan Tabel 8 Evaluasi Kinerja Perspektif Research and Academic Excellence

INDIKATOR KINERJA KUNCI

PENCAPAIAN 2013

TARGET

2013 PROGRAM INISIATIF

Rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik

96,25 80

Persentase Dosen dengan

EPBM > 3 63,64 90

Persentase mahasiswa penerima beasiswa S1 terhadap jumlah total mahasiswa S1

6,97 26

Meperluas atau menambahkan sumberdana beasiswa dengan proposi prestasi dan meningkatkan tatakelola dan penyaluran beasiswa

Skor Research and Academic Excellence 22,36%

a

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif research and academic excellence perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian kinerja terutama pada IKK yang masih memberikan kontribusi kontribusi skor kurang atau merah serta skor dibawah kurang atau pink. Tabel perhitungan kinerja perspektif research and academic excellence secara rinci dapat dilihat di Lampiran 4.

Perspektif Proses Bisnis Internal

Persektif proses bisnis internal mendapatkan skor kinerja sebesar 15% dari skala 24,80% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut didapat dari akumulasi skor 4 (empat) Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif proses bisnis internal seperti yang tercantum pada Tabel 9.

Tabel 9 Evaluasi Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal

INDIKATOR KINERJA KUNCI

PENCAPAIAN 2013

TARGET

2013 PROGRAM INISIATIF

Persentase Program Studi S3 yang terakreditasi A oleh BAN – PT

NA 100

Persentase Program Studi S2 yang terakreditasi A oleh BAN – PT

NA 100

Persentase Program Studi S1 yang terakreditasi A oleh BAN – PT

100 100

Jumlah Departemen dengan Kelengkapan dokumen kurikulum berbasis kompetensi (GBPP, SAP) 100%

100 80

Skor Proses Bisnis Internal 15,00%

a

Sumber : data diolah (2014)

(30)

18

Perspektif Capacity Building

Persektif capacity building mendapatkan skor kinerja sebesar 12.78% dari skala 19.10% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut didapat dari akumulasi skor 6 (enam) Indikator Kinerja Kunci (IKK) perpektif capacity building seperti yang tercantum pada Tabel 10.

Tabel 10 Evaluasi Kinerja Perspektif Capacity Building

INDIKATOR KINERJA KUNCI

PENCAPAIAN 2013

TARGET

2013 PROGRAM INISIATIF

Prosentase Indeks Kinerja Dosen dengan nilai skor >=12 SKS

100 85

Prosentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor 4-5

25 90

Melakukan pendidikan non gelar dan pelatihan pengembangan kemampuan komunikasi, bahasa, kesekertariatan (pelayanan prima, management skill)

Persentase dosen dengan

jabatan Guru Besar 4,55 10

Mengadopsi Guru Besar dari luar departemen yang memiliki lebih dari saru Guru Besar

Persentase dosen yang bergelar

Doktor (S3) sesuai bidang 45,45 50

Menambah kapasitas dosen bergelar doktor (rekrutmen) dengan syarat standar lulusan dosen (S3) sesuai bidang Persentase Tenaga

Kependidikan dengan

pendidikan terakhir minimal D3

65 55

Persentase Tenaga

Kependidikan dengan sertifikat profesi di bidang kerjanya

25 20

Skor Capacity Building 12,78

a

Sumber : data diolah (2014)

Berdasarkan hasil pencapaian kinerja setiap IKK, kinerja perspektif capacity building perlu diperbaiki dengan meningkatkan pencapaian kinerja terutama pada IKK yang masih memberikan kontribusi skor kurang atau merah serta pink yang lebih kecil dari merah. Tabel perhitungan kinerja perspektif capacity building secara rinci dapat dilihat di Lampiran 6.

Hasil Kinerja Departemen Manajemen

Berdasarkan teknik perhitungan kinerja berbasis BSC, diperoleh hasil bahwa skor kinerja IKK Departemen Manajemen adalah 63,02% dengan interpretasi warna kuning atau cukup. Skor tersebut merupakan akumulasi dari skor kinerja setiap perspektif seperti yang dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Hasil Kinerja Departemen Manajemen tahun 2013

PERSPEKTIF Pencapaian % Bobot Nilai KRI

Stakeholder 53.67 0.240 12.88%

Research and Academic Excellence 69.88 0.320 22.36%

Proses Bisnis Internal 60.48 0.248 15.00%

Capacity Building 66.91 0.191 12.78%

(31)

19

Keterangan:

Departemen Manajemen: Stakeholder: Capacity Building:

Research and Academic Excellence Proses Bisnis Internal:

Sumber : data diolah (2014)

Tabel 11 menunjukkan nilai kinerja keseluruhan yang diakumulasikan dari nilai kinerja 4 (empat) perspektif BSC. Skor kinerja Departemen Manajemen berada pada posisi cukup, skor ini dipengaruhi oleh nilai kinerja perspektif stakeholder yang hanya mencapai 12,88% dari skala 24%. Untuk meningkatkan nilai kinerja Departemen Manajemen dapat diperbaiki dengan memprioritaskan perbaikan pada perpektif stakeholder.

Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen pada Tahun 2013 Melalui Grafik Radar

Evaluasi kinerja dengan menggunakan grafik radar akan memberikan posisi pencapaian kinerja Departemen. Grafik radar terdiri dari 4 pelaku utama yaitu kinerja Departemen Manajemen, kinerja dosen, kinerja mahasiswa dan tenaga kependidikan. Evaluasi kinerja Departemen Manajemen di tunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3 Evaluasi Kinerja Departemen Manajemen Tahun 2013 0

studi yang.. Jumlah kebijakan

Rasio pelamar S3

Rasio pelamar S2

Rasio pelamar S1

Jumlah publikasi jurnal..

Jumlah publikasi..

Jumlah bahan ajar.. Jumlah kegiatan

PPM.. Persentase program

(32)

20

Keterangan:

Ekspresi warna

Baik Cukup Target=Capain Kurang Capaian< Target

Rasio pelamar terhadap yang diterima program S1

Rasio pelamar terhadap yang diterima program S2

Jumlah program studi yang terakreditasi/ pada jurnal nasional terakreditasi

Jumlah konsep/ kebijakan/ teknologi yang diadopsi di tingkat nasional Jumlah model kegiatan

PPM yang telah dikembangkan pertahun

Persentase Program Studi S1 yang terakreditasi BAN PT Jumlah departemen dengan kelengkapan dokumen kurikulum berbasis kompetensi (GBPP,SAP) 100%

Gambar 3 merupkan grafik radar yang menunjukkan pengelompokkan kinerja berdasarkan pemeran utama (PIC) yaitu kinerja Departemen Manajemen. Titik biru berwarna bulat menunjukan pencapaian kinerja. Titik biru berada pada warna hijau (baik) yaitu sebanyak 5 IKK. Evaluasi kinerja dosen di tunjukkan pada Gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4 Evaluasi Kinerja Dosen Tahun 2013 0

Jumlah penghargaan nasional

Jumlah dosen menjadi anggota API Persentasi dosen

(33)

21

Keterangan:

Ekspresi warna

Baik Cukup Target=Capain Kurang Capaian< Target

Mobilitas dosen: dosen departemen ke luar negeri

Persentase dosen dengan EPBM >3

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan peneliti

Persentase dosen dengan jabatan Guru Besar Jumlah dosen yang

menjadi anggota Asosiasi Profesi Internasional

Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh dosen dan peneliti

Persentase Indeks Kinerja Dosen dengan nilai skor >=12 SKS

Mobilitas dosen: dari luar negeri ke departemen

Jumlah dosen yang menjadi ketua dan anggota komite pada level internasional Persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang

Gambar 4 merupkan grafik radar yang menunjukkan pengelompokkan kinerja berdasarkan pemeran utama (PIC) yaitu kinerja dosen. Titik biru berwarna bulat menunjukan pencapaian kinerja dosen. Titik biru berada pada warna hijau (baik) yaitu sebanyak 3 IKK. Evaluasi kinerja mahasiswa di tunjukkan pada Gambar 5 di bawah ini.

(34)

22

Keterangan:

Ekspresi warna

Baik Cukup Target=Capain Kurang Capaian< Target

Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh mahasiswa

Persentase lulusan S1 yang selesai tepat waktu

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh mahasiswa

Mobilitas

mahasiswa: dari luar negeri ke

departemen Mobilitas mahasiswa:

mahasiswa ke luar negeri

Persentase lulusan S1 yang menjadi wirausahawan

Jumlah mahasiswa asing

Jumlah karya inovatif nasional dan internasional

Persentase mahasisea penerima beasiswa S1 terhadap jumlah total mahasiswa S1 Persentase jumlah

lulusan S1 dengan IPK >3 setiap tahunnya Persentase lulusan S1 dengan masa tunggu kerja kurang dari 3 bulan

Gambar 5 merupkan grafik radar yang menunjukkan pengelompokkan kinerja berdasarkan pemeran utama (PIC) yaitu kinerja mahasiswa. Titik biru berwarna bulat menunjukan pencapaian kinerja mahasiswa. Titik biru berada pada warna hijau (baik) yaitu sebanyak 6 IKK. Evaluasi kinerja tenaga kependidikan di tunjukkan pada Gambar 5 di bawah ini.

Gambar 6 Evaluasi Kinerja Tenaga Kependidikan Tahun 2013

Keterangan:

Ekspresi warna

Baik Cukup Target=Capain Kurang Capaian< Target

Persentase Tenaga Kependidikan dengan pendidikan terakhir minimal D3

Prosentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor 4-5

(35)

23 Gambar 6 merupkan grafik radar yang menunjukkan pengelompokkan kinerja berdasarkan pemeran utama (PIC) yaitu kinerja tenaga kependidikan. Titik biru berwarna bulat menunjukan pencapaian kinerja tenaga kependidikan. Titik biru berada pada warna hijau (baik) yaitu sebanyak 2 IKK.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan menggunaan metode Balanced Scorecard diperoleh skor kinerja Departemen Manajemen FEM IPB tahun 2013 sebesar 63,02% dengan interpretasi cukup atau warna kuning. Skor tersebut merupakan akumulasi dari skor kinerja 4 (empat) perspektif BSC.

Perspektif stakeholder mendapat skor kinerja paling rendah dibanding ketiga pespektif lainnya yaitu sebesar 12,88% dari skala 24%. Skor kinerja ini termasuk kedalam kategori target sama dengan capaian pada range cukup (diekspresikan dengan warna orange), oleh sebab itu perbaikan kinerja pada perspektif stakeholder perlu dijadikan prioritas utama. Perbaikan kinerja dilakukan dengan meningkatkan kinerja IKK yang masih bernilai rendah atau merah serta pink atau lebih rendah dari merah. IKK tersebut adalah jumlah penghargaan nasional yang diperoleh dosen dan peneliti, jumlah konsep /kebijakan / teknologi yang diadopsi di tingkat nasional, Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan peneliti, mobilitas dosen dari luar negeri ke departemen (inbound exchange) dan jumlah Program Studi yang terakreditasi/ kesetaraan internasional (akumulatif). Program berupa program inisiatif strategis untuk setiap IKK pada perspektif stakeholder antara lain adalah memberikan insentif kepada pendidik untuk memacu dosen dan peneliti melakukan penelitian nasional, mewajibkan setiap mahasiswa untuk mengikuti PKM-T untuk setiap tahunnya, memberikan insentif kepada pendidik untuk memacu dosen dan peneliti melakukan penelitian internasional, mengintesifkan penyelenggaraan kuliah tamu dan workshop dan seminar Internasional dengan memberikan segala akomodasi, melakukan evaluasi ketercapaian secara berkala mutu yang dipersyaratkan oleh akreditasi internasional misalkan AUN, AACSB ( The Association to Advance Collegiate Schools of Business) dll.

Perspektif Research and Academic Excellence memperoleh skor kinerja ketiga terendah yaitu sebesar 22,36% dari skala 32,0%. Skor tersebut masuk kedalam kategori cukup yang diekspresikan dengan warna kuning. Kinerja perspektif research and academic excellence perlu ditingkatkan dengan memperbaiki kinerja IKK yang memilki skor rendah atau merah serta skor dibawah rendah atau pink. IKK tersebut adalah jumlah publikasi terindeks database scopus, persentase lulusan S1 yang menjadi wirausahawan, persentase mahasiswa penerima beasiswa S1 terhadap total mahasiswa S1. Program berupa program inisiatif strategis untuk setiap IKK pada perspektif research and academic excellence antara lain adalah memberikan insentif publikasi internasional terindeks pada database bereputasi, mengembangkan program profit oriented final project sebagai model assessment, dan memperluas atau menambahkan sumber dana beasiswa dengan proporsi prestasi dan meningkatkan tatakelola dan penyaluran beasiswa.

(36)

24

cukup (diekspresikan dengan warna kuning). Kinerja perspektif capacity building perlu ditingkatkan dengan memperbaiki kinerja IKK yang memilki skor rendah atau merah serta skor dibawah rendah atau pink. IKK tersebut adalah persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang, persentase dosen dengan jabatan Guru Besar, dan prosentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor 4-5. Program berupa program inisiatif strategis untuk setiap IKK pada perspektif capacity building antara lain adalah menambah kapasitas dosen bergelar doktor dengan rekrutmen yang menetapkan syarat standar lulusan dosen (S3) harus sesuai bidang, mengadopsi Guru Besar dari luar departemen yang memiliki lebih dari satu Guru Besar, dan melakukan pendidikan non gelar dan pelatihan pengembangan kemampuan komunikasi, bahasa, kesekertariatan (pelayanan prima, management skill).

Perspektif Proses Bisnis Internal memperoleh skor kinerja sebesar 15,00% dari skala 24,80%. Skor tersebut masuk kedalam kategori cukup yang diekspresikan dengan warna kuning. Perspektif proses bisnis internal terdiri dari 4 IKK dua diantaranya sudah mencapai 100% dan dua diantaranya data belum tersedia atau belum lengkap (not available).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Implementasi penilaian mutu Program Studi Manajemen dengan pendekatan BSC pada tahun 2011-2012 mengalami peningkatan nilai kinerja yang signifikan sebanyak 23,80%.

2. Peta Strategi Departemen Manajemen memfokuskan pada perspektif stakeholder dengan sasaran strategis yaitu peningkatan jumlah aktifitas tenaga pendidik dalam rangka peningkatan kualitas tenaga pendidik, peningkatan efisiensi pelaksanaan pendidikan dan peningkatan kepakaran melalui program pendidikan purna (short course, subbactical leave, guest carrier).

(37)

25 rendah (diekspresikan warna merah dan pink) meliputi IKK persentase lulusan S1 yang menjadi wirausahawan, jumlah publikasi terindeks database scopus dan persentase mahasiswa penerima beasiswa S1 terhadap jumlah total mahasiswa S1. Pada perspektif capacity building yang masih rendah (diekspresikan warna merah dan pink) meliputi IKK prosentase Indeks Kinerja Kependidikan dengan skor 4-5, persentase dosen dnegan jabaran Guru Besar dan persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang. Grafik radar memperlihatkan evaluasi kinerja yang dibagi kedalam 4 (empat) pelaku utama, yaitu kinerja Departemen Manajemen, kinerja dosen, kinerja mahasiswa dan kinerja tenaga kependidikan. Pada setiap perspektif terdapat pelaku utama (PIC), kinerja pelaku utama (PIC) yang masih rendah adalah kinerja dosen.

Saran

1. Untuk setiap perspektif sebaiknya Departemen Manajemen memprioritaskan perbaikan kinerja pada IKK dengan bobot tertinggi yang nilai kinerjanya masih rendah, pada perspektif stakeholder yaitu jumlah penghargaan nasional yang diperoleh dosen dan peneliti. Perbaikan dilakukan dengan menjalankan program berupa inisiatif strategis yaitu memberikan insentif kepada pendidik untuk memacu dosen dan peneliti melakukan penelitian nasional. Pada perspektif research and academic excellence yaitu jumlah publikasi terindeks database scopus. Perbaikan dilakukan dengan menjalankan program berupa inisiatif strategis yaitu memberikan insentif publikasi internasional terindeks pada database bereputasi. Pada perspektif capacity building yaitu persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang. Perbaikan dilakukan dengan menambah kapasitas dosen bergelar Doktor dengan rekrutmen yaitu menetapkan standar lulusan dosen (S3) harus sesuai bidang.

(38)

26

sesuai bidang. Perbaikan kinerja lebih diprioritaskan untuk perbaikan kinerja dosen juga untuk kebijakan anggaran Departemen Manajemen.

3. Penelitian selanjutnya yang sejenis penulis menyarankan digunakanya metode Malcolm Baldrige atau metode DEA.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Ira. 2012. Perancangan Strategi Dengan Perspektif Balanced Scorecard Pada Institusi Pariwisata Bogor Hotel Institute (BHI) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

David FR. 2009. Manajemen Strategis (Terjemahan). Jakarta (ID) : Salemba Empat.

Gaspersz, Vincent. 2013. All-in-one Key Performance Indicators and Balanced Scorecard, Malcolm Baldrige, Lean Six Sigma Supply Chain Management. Bogor: Tri-Al_Bros Publishing.

Hasislam, Okviyesha. 2014. Analisis Pengukuran Kinerja Organisasi Menggunakan Balanced Scorecard (Studi Kasus Badan Penelitian Pengembangan dan Informasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2013. Rencana Strategis Institut Pertanian Bogor Tahun 2014-2018. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Kaplan RS dan Norton DP. 2000. The Balanced Scorecard : Menerapkan Strategi Menjadi Aksi (Terjemahan). Jakarta (ID) : Erlangga.

Kaplan RS dan Norton DP. 2010. Execution Premium : Sukses Besar Merencanakan dan Mengeksekusi Strategi (Terjemahan). Jakarta (ID) : Ufuk Pr.

Latifah, Nur. 2013. Analisis Penyusunan Strategi dan Implementasi Berbasis Balanced Scorecard pada Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mahmud, Marzuki. 2012. Manajemen Mutu Perguruan Tinggi. Jakarta (ID) :Raja Grafindo Persada

Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta (ID) : Pustaka Binama Pressindo.

Sirait et al. 2010. Panduan Pengelolaan Kinerja Berbasis Balanced Scorecard di Lingkungan Kementerian Keuangan. Jakarta (ID) : Kemenkeu.

Sugiyono. 2013. Statistika untuk penelitian. Bandung (ID): CV. ALFABETA. Pemerintah Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.

(39)

27 Lampiran 1 Balanced Scorecard, SPMI, dan Akreditasi Departemen Manajemen

Indikator Kinerja Kunci BSC SPMI Akred

itasi Rasio keketatan calon mahasiswa program studi S1 reguler yang ikut

seleksi terhadap daya tampung

  

Persentase mahasiswa baru program studi S1 reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program reguler yang lulus seleksi

Persentase mahasiwa asing pada program S1 reguler di Departemen  - Persentase mahasiswa program studi S1 yang dropout pada angkatan yang

sama

Persentase jumlah mahasiswa program studi S1 yang terlibat dalam student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir di luar negeri)

 -

Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan > 3    Rata-rata masa studi mahasiswa program studi S1 reguler

Persentase mahasiswa program studi S1 reguler yang lulus dengan tepat waktu

  

Rata-rata masa tunggu kerja pertama dari lulusan program studi S1    Persentase kesesuaian bidang kerja dari lulusan program studi S1 dengan

bidang studi

Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diajukan oleh mahasiswa terhadap jumlah mahasiswa program studi S1 (tidak termasuk mahasiswa TPB) minimal 10%

Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program studi S1 (tidak termasuk mahasiswa TPB)

Persentase jumlah mahasiswa program studi S1 reguler penerima beasiswa di program studi per tahun

 

Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi

Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional

 

Jumlah tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar IPB (per tahun)

Rata-rata beban dosen per semester atau Rata-rata FTE

Persentase matakuliah dengan tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar (14 pertemuan per semester)

 

Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilai akhirnya dengan memasukkan komponen tugas

Persentase mata kuliah (wajib/pilihan) program studi S1 yang menerapkan sistem SCL

Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem e-learning(blended system)

Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0    Rata-rata total bimbingan mahasiswa program pendidikan sarjana per

dosen pembimbing

Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa(dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7)

Rata-rata dana operasional (per mahasiswa per tahun)

Rata-rata dana penelitian dosen (per dosen tetap per tahun)  Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di

lingkungan Departemen

Persentase penggunaan dana PPM dari total pemasukan dana   Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu (dalam tiga tahun

terakhir)

 

Jumlah jurnal ilmiah Internasional yang sesuai bidang dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

(40)

28

Lanjutan Lampiran 1

Indikator Kinerja Kunci BSC SPMI Akred

itasi Persentase keterlibatan mahasiswa program studi S1 yang melakukan tugas

akhir per angkatan dalam penelitian dosen

-

Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugasakhir dalam penelitian di luar negeri

  

Jumlah tulisan ilmiah dosen yang dipublikasikan dalam bentuk buku,prosiding seminar, atau jurnal ilmiah nasional/ internasional (sebagai penuis utama atau anggota) (per dosen per tahun)

-

Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai bidang yang dilaksanakan oleh dosen (atas biaya sendiri/luar negeri/dalam negeri) (per dosen per tahun)

- 

Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan diberi tanggung jawab (per tahun per program studi)

Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma dengan instansi di dalam negeri (dari jumlah dosen tetap)

-

Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di luar negeri (dari jumlah dosen tetap)

 

Jumlah penghargaan internasional yang diperoleh dosen dan dan peneliti   Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh dosen dan peneliti   Mobilitas dosen: (a) dosen departemen ke luar negeri: (outbound) 

Mobilitas dosen: (b) dosen luar negeri ke departemen: (inbound exchange)   Jumlah penghargaan internasinal yang diperoleh mahasiswa   Jumlah penghargaan nasional yang diperoleh mahasiswa 

Jumlah karya inovatif nasinal dan internasional  Konsep kebijakan/ teknologi yang diadopsi di tingkat nasional  Jumlah dosen yang menjadi anggota Asosiasi Profesi Internasional

Rasio pelamar terhadap yang diterima program S3

Rasio pelamar terhadap yang diterima program S2 

Persentase lulusan S1 yang menjadi wiraswasta 

Jumlah publikasi terindeks database scopus 

Rata-rata tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kualitas penyelenggaraan kegiatan akademik

 

Persentase program studi S3 yang terakreditasi oleh BAN-PT

Persentase program studi S2 yang terakreditasi oleh BAN-PT  Jumlah Departemen dengan kelengkapan dokumen kurikulum berbasis kompetensi

Persentase program studi S1 yang terakreditasi oleh BAN-PT persentase Indeks Kinerja Tenaga Kependidikan dengan skor 4-5

Perrsentasi dosen dengan Jabatan Guru Besar 

Persentase dosen yang bergelar Doktor (S3) sesuai bidang   Persentase Tenaga Kependidikan dengan pendidikan terakhir minimal D3 

Persentase Tenaga Kependidikan dengan sertifikat profesi di bidang kerjanya

 

Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi kegiatan ekstrakuriluler 

Sistem rekrutmen dan seleksi dan tenaga pendukung 

Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung 

Karya akademik dosen

Relevansi mata kuliah dengan visi dan misi, sasaran dan tujuan Departemen Manajemen

Sarana dan prasarana 

Sistem Pendanaan 

Tata pamong (sistem nilai, sistemn pengelolaan, sistem kepemimpinan) 

Perencanaan program jangka panjang (Renstra) 

Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan 

Suasana akademik 

Sistem informasi

Gambar

Tabel 1 Peringkat IPB Tahun 2010-2014 aSumber: Webometrics, QS World Rank, Google Scholar dan Kemendikbud
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Penelitian Terdahulu
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Tabel 5 Kerangka Pengukuran Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketidak harmonisan dalam komunikasi orang tua Ketidak harmonisan dalam komunikasi orang tua dengan sekolah juga sempat menimbulkan persoalan antara lain, karena orang tua

Dalam sebuah riwayat disebutkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'annhu, beliau mengkisahkan: &#34;Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam melakukan ibadah

Merata, serasi, seimbang (pemerintah, swasta, masyarakat) lokal maupun pusat. Pemeratan: keseimbangan hak dan kewajiban. 3) Pendelegasian wewenang yang proporsional.

抜出量阜純 比例型 梯出量多投階 比例型 一定量無料型 負担補助 組み合わせ型.. 一定額制従量制 併用型

Pada bagian tanaman, gangguan kesehatan setelah kerja sebanyak 12 mengalami nyeri pinggang dengan nilai hitung 4,087 ; 16 mengalami nyeri lutut dengan nilai hitung 3,958. Nilai

Nilai – nilai dasar pun sudah dapat di realisasikan dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, kemudian berdasarkan evaluasi yang dilakukan, media visual berupa

Selain itu dengan pendidikan yang dimiliki oleh orang tua responden pada kecukupan gizi sedang dapat memudahkan penyampaian informasi oleh tenaga kesehatan

Hal yang menarik yang dapat diteliti dalam tema ini berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan adalah “Apakah fungsi tambahan mengindikasikan perubahan