• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan Pada Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan Pada Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

713

Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan Pada Tanaman

Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

(The Estimation of Aryl Weight and Bunch Length Characters of Rambutan

[Nephelium lappaceum L].)

Kuswandi1, Sobir2, Willy Bayuardi Suwarno2 1

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Jl Raya Solok-Aripan km 8 Solok, Sumatera Barat 27301

2 Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 E-mail: sutan.mangkuto33@gmail.com

Abstrak

Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka peningkatan produksi tanaman rambutan, salah satunya dengan pendugaan karakter yang berkorelasi dengan karakter produksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menduga dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan bobot aril dan panjang malai buah rambutan baik secara langsung atau tidak langsung. Penelitian dilakukan di KP Aripan, KP Subang, dan KP Cipaku dari bulan Juni 2013-Februari 2014. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dan sidik lintas menggunakan program R.3.0.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu model regresi linier berganda yang berisi panjang daun, lebar daun, panjang malai, lebar malai, panjang tandan, lebar tandan, diameter buah, dan bobot biji dapat menjelaskan 98,33% keragaman fenotipik bobot aril rambutan. Disamping itu, sebesar 86,36% keragaman fenotipik panjang tandan dapat dijelaskan oleh suatu model regresi linier yang berisi panjang tangkai daun, lebar malai, lebar tandan, panjang buah, diameter buah, bobot buah, bobot kulit, bobot aril dan bobot biji.

Kata kunci : regresi, sidik lintas, bobot aril, panjang tandan

Abstract

Various attempts have been made in order to increase crop production of rambutan, one of them is the estimation of characters that correlated to production. The objective of this study was to estimate and identify direct or indirect factors that associated with the increament of aryl weight and length of fruit panicle of rambutan. The study was conducted at Aripan, Subang, and Cipaku experimental field from June 2013 to February 2014. Data were analyzed using multiple regression and path analysis using R.3.0.1. The results showed that a multiple linear regression model containing the leaf length, leaf width, panicle length, panicle width, bunch length, bunch width, width of fruit, and seed weight can be explained 98.33% of phenotypic diversity of rambutan. In addition, 86.36% of the phenotypic diversity of the bunch length can be explained by a linear regression model containing petiole length, panicle width, width of bunches, fruit length, fruit width, fruit weight, skin weight, aril weight and grain weight.

Keywords: regression, path analysis, weight of aryl, length of bunches

Pendahuluan

Rambutan merupakan tanaman menyerbuk silang, sehingga memiliki keragaman yang sangat tinggi. Tanaman ini tersebar di Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Buah rambutan cukup diminati konsumen karena warna kulit buahnya yang menarik, dan memiliki citarasa aril manis (Poerwanto 2003).

(2)

714

Salakpetch (2003), biannual bearing tidak akan terjadi pada rambutan selama tanaman ini dirawat dengan intensif. Aplikasi NPK dan pupuk kandang setelah panen, yang diikuti dengan pemangkasan tunas adventif dan cabang mati, akan memacu pertumbuhan vegetatif setelah panen. Pertumbuhan vegetatif akan terhenti ketika terjadi musim kemarau. Periode kering akan merangsang inisiasi pembungaan, tanaman akan berbunga ketika mendapatkan hujan selama beberapa hari.

Produksi tanaman rambutan dimulai sejak tanaman berumur tiga tahun dengan total produksi 10-20 kg/pohon. Produksi akan meningkat menjadi 200-250 kg/pohon pada saat tanaman berumur 12 tahun sejak tanam (Salakpetch 2003). Komponen produksi tersebut antara lain bobot aril dan panjang tandan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan komponen produksi tersebut. Cara yang digunakan meliputi perbaikan metode kultur teknis, maupun dengan melakukan pendugaan terhadap faktor-faktor yang berkorelasi dengan peningkatan produksi tanaman.

Penelitian ini bertujuan untuk menduga faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan bobot aril dan panjang tandan pada rambutan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memiliki pengaruh langsung dan tak langsung terhadap kedua karakter tersebut.

Metodologi

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Aripan, Subang, dan Cipaku dari bulan Juni 2013 sampai Februari 2014. Materi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 29 aksesi rambutan yang tersebar di ketiga lokasi tersebut. Aksesi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korong Gadang, Tangkue, Garuda, Pirba, Bariah, Antalagi, Gula Batu, Sukowono, Rapiah, Binjai, Lebak Bulus, Padang Bulan, Sinyonya, Kalimantan, Padang, Lekong, Walahar, Simacan, Aceh Medan, Lebak Bulus Kuning, Gendut Kair, Aceh Gundul, Cianjur, Lokal Subang, Aceh Kuning, Aceh Gendut, Aceh Gendong, Aceh SKWL, dan Kering Manis. Alat yang digunakan terdiri dari alat tulis, meteran, dan hand-held refractometer.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan produksi dapat diduga menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan persamaan sebagai berikut:

Y = α+β1X1+β2X2+β3 X3+...βm Xn

(3)

715

Untuk mengetahui karakter-karakter yang memiliki pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung terhadap bobot aril dan panjang tandan dilakukan sidik lintas (path analysis). Faktor yang digunakan dalam pendugaan pengaruh langsung dan tidak langsung pada bobot aril dan panjang tandan merupakan faktor bebas terpilih dari analisis regresi linier berganda. Menurut Cohen et al. (2005), sidik lintas merupakan generalisasi dari regresi linier berganda. Sidik lintas mengungkapkan pengaruh langsung dan tidak langsung dari masing-masing komponen pendukung terhadap hasil tanaman (Singh and Chaudhary 1977). Besarnya koefisien korelasi antara peubah x1, x2, x3 dan y dapat dihitung dengan rumus :

r (x1, Y) = a + r ( x1, x2)b +r (x1,x3)c r (x2,Y) = r (x2 ,x1)a +b + r (x2 ,x3)c r (x3,Y) = r (x3,x1)a + r (x3,x2)b + c r (R,Y) = h

dimana,

σX1/σY=a , koefisien lintas dari x1 ke Y σX2/σY=b , koefisien lintas dari x2 ke Y σX3/σY=c , koefisien lintas dari x3 ke Y

Penghitungan sidik lintas menggunakan metode matriks seperti yang dikemukakan oleh Singh and Chaudary (1977), dengan persamaan seperti contoh di bawah ini. Nilai vektor R adalah korelasi antara peubah bebas X dengan peubah tak bebas Y, dimana matriks R unsur-unsurnya terdiri dari korelasi di antara peubah bebas X. a, b dan c merupakan koefisien sidik lintas. rx1x1, rx2x2 dan r3x3 merupakan pengaruh langsung peubah X terhadap Y. Matriks sidik lintas di bawah ini merupakan contoh matriks jika menggunakan tiga peubah X.

Hasil dan Pembahasan

Hasil analisis regresi linier berganda terhadap karakter bobot aril menggunakan stepwise model selection menjelaskan bahwa panjang daun (X1), lebar daun (X2), panjang malai (X3), lebar malai (X4), panjang tandan (X5), lebar tandan (X6), diameter buah (X7), dan bobot biji (X8) memiliki hubungan dengan peningkatan bobot aril pada rambutan (Tabel 1). Persamaan regresi untuk bobot aril rambutan dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = -15.43+0.89X1-1.91X2+0.15X3-0.18X4+0.15X5-0.19X6+5.60X7+3.53X8

(4)
[image:4.595.64.490.84.228.2]

716

Tabel 1. Hasil analisis regresi linier berganda untuk karakter bobot aril Estimate Std error t value Pr(>|t|)

(Intercept) -15.43 4.98 -3.10 0.006

PjgDaun (X1) 0.89 0.38 2.34 0.030

LbrDaun (X2) -1.91 0.95 -2.00 0.059 PjgMalai (X3) 0.15 0.10 1.46 0.160 LbrMalai (X4) -0.18 0.09 -1.95 0.065

PjgTdn (X5) 0.15 0.11 1.33 0.197

LbrTdn (X6) -0.19 0.12 -1.67 0.111 DiamBuah (X7) 5.60 1.14 4.91 <0.001 BbtBiji (X8) 3.53 0.10 37.12 <0.001

Keterangan : PjgDaun = panjang daun, LbrDaun = lebar daun, PjgMalai = panjang malai, LbrMalai = lebar malai, PjgTdn = panjang tandan, LbrTdn = lebar tandan, DiamBuah = diameter buah, BbtBiji = bobot biji.

R² terkoreksi pada persamaan di atas adalah 0,9833 atau 98,33% keragaman dari bobot aril dapat dijelaskan oleh panjang daun, lebar daun, panjang malai, lebar malai, panjang tandan, lebar tandan, diameter buah, dan bobot biji dalam model regresi linier berganda, sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor lain yang tidak terdapat di dalam model persamaan di atas.

Identifikasi karakter-karakter yang memiliki pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung terhadap bobot aril dilakukan dengan sidik lintas. Sidik lintas di antaranya telah digunakan untuk mengidentifikasi karakter-karakter yang memiliki pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yang berkorelasi dengan karakter produksi pada beberapa spesies tanaman seperti pinang (Miftahorrachman 2005), kedelai (Wirnas et al. 2005), dan sukun (Indriyani et al. 2014).

Hasil sidik lintas untuk bobot aril menunjukkan bahwa lebar daun memiliki pengaruh langsung terhadap bobot aril sebesar 0,27. Lebar daun memiliki pengaruh langsung sebesar -0,26. Panjang malai memiliki pengaruh langsung sebesar 0,05, lebar malai memiliki pengaruh langsung sebesar -0,03. Panjang tandan memiliki pengaruh langsung sebesar 0,07, lebar tandan mempunyai pengaruh langsung sebesar -0,08, diameter buah memiliki pengaruh langsung sebesar 0,13 dan bobot biji memiliki pengaruh langsung sebesar 0,98 (Tabel 2).

Tabel 2. Hasil sidik lintas untuk karakter bobot aril.

Pjg Daun Lbr Daun Pjg Malai Lbr Malai Pjg Tdn Lbr Tdn Lbr Buah Bbt Biji rP PjgDaun 0.27 -0.24 0.0005 0.02 0.009 -0.02 0.001 -0.06 -0.03 LbrDaun 0.25 -0.26 0.002 0.02 0.01 -0.03 -0.001 0 0 PjgMalai 0.003 -0.01 0.05 -0.04 0.03 -0.03 0.003 -0.09 -0.08 LbrMalai -0.07 0.07 0.03 -0.03 0.03 -0.02 0.009 0.16 0.14 PjgTdn 0.03 -0.04 0.02 -0.03 0.07 -0.06 0.06 0.26 0.31 LbrTdn 0.08 -0.09 0.02 -0.02 0.053 -0.08 0.07 0.05 0.08 DiamBuah 0.003 0.003 0.0009 -0.005 0.03 -0.04 0.13 0.12 0.24 BbtBiji -0.02 0 -0.004 -0.01 0.02 -0.004 0.02 0.98 0.98** Keterangan : PjgDaun = panjang daun, LbrDaun = lebar daun, PjgMalai = panjang malai, LbrMalai =

lebar malai, PjgTdn = panjang tandan, LbrTdn = lebar tandan, DiamBuah = diameter buah, BbtBiji = bobot biji. rP= korelasi fenotipik dengan bobot aril. Angka-angka pada

[image:4.595.68.485.593.703.2]
(5)

717

Karakter yang memiliki pengaruh langsung dan positif terhadap bobot aril adalah panjang daun, panjang malai, panjang tandan, diameter buah dan bobot biji. Lebar daun, lebar malai, dan lebar tandan memiliki pengaruh langsung yang negatif terhadap bobot aril.

Panjang daun memiliki pengaruh langsung sebesar 0,27. Pengaruh langsung lebar daun terhadap bobot aril sebesar -0,26. Pengaruh tidak langsung lebar daun terhadap bobot aril melalui pajang malai sebesar 0,002, melalui lebar malai sebesar 0,02, melalui panjang tandan sebesar 0,01, melalui lebar tandan sebesar 0,1, melalui lebar tandan sebesar -0,03, dan melalui diameter buah sebesar -0,001.

Panjang tandan memiliki pengaruh langsung terhadap bobot aril sebesar 0,07. Lebar tandan memiliki pengaruh langsung sebesar -0,08. Pengaruh tak langsung lebat tandan terhadap bobot aril adalah melalui lebar tandan sebesar 0,07 dan melalui bobot biji sebesar 0,05.

Lebar tandan memiliki pengaruh langsung terhadap bobot aril sebesar 0,61. Pengaruh tidak langsung lebar tandan terhadap bobot aril melalui diameter buah sebesar 0,006. Diameter buah memiliki pengaruh langsung terhadap bobot aril sebesar 0,13. Bobot biji memiliki pengaruh langsung sebesar 0,98

Hasil analisis regresi linier berganda pada pendugaan faktor-faktor yang berhubungan dengan panjang tandan menunjukkan bahwa panjang tangkai daun (X1), lebar malai (X2), lebar tandan (X3), panjang buah (X4), diameter buah (X5), , bobot buah (X6), bobot kulit (X7), bobot aril (X8) dan bobot biji (X9) memiliki hubungan dengan panjang tandan pada rambutan. Hubungan antara peubah bebas dan tidak bebas dapat dituliskan dalam persamaan berikut:

Y=-2,01-0,57X1+0,54X2+0,7X3-6,28X4+8,75X5-0,16X6+0,46X7+0,66X8-3,59X9

[image:5.595.110.532.565.719.2]

Peningkatan lebar malai, lebar tandan, diameter buah, bobot kulit, dan bobot aril dapat meningkatkan panjang tandan pada rambutan. Sedangkan, penurunan nilai panjang tangkai daun, panjang buah, bobot per buah dan bobot biiji juga dapat meningkatkan panjang tandan (Tabel 3).

Tabel 3. Hasil analisis regresi linier berganda untuk panjang tandan.

Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)

(Intercept) -2.01 8.54 -0.24 0.817

PjgTgkaiDaun (X1) -0.57 0.27 -2.10 0.049 LbrMalai (X2) 0.54 0.10 5.32 <0.001 LbrTdn (X3) 0.70 0.11 6.19 <0.001

PjgBuah (X4) -6.28 1.78 -3.53 0.002

DiamBuah (X5) 8.75 3.37 2.59 0.018

BbtBuah (X6) -0.16 0.11 -1.43 0.169

BbtKulit (X7) 0.46 0.20 2.28 0.034

BbtAril (X8) 0.66 0.25 2.69 0.014

BbtBiji (X9) -3.59 1.23 -2.92 0.009

(6)

718

R² terkoreksi pada persamaan ini adalah 0,8636 atau 86,36% keragaman panjang tandan dapat dijelaskan oleh model ini, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat di dalam model.

Hasil sidik lintas menunjukkan bahwa lebar malai, lebar tandan, diameter buah, bobot kulit, dan bobot aril memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap panjang tandan. Panjang tangkai daun, panjang buah, bobot buah dan bobot biji memiliki pengaruh langsung yang negatif terhadap panjang tandan (Tabel 4).

Panjang tangkai daun memiliki pengaruh langsung terhadap panjang tandan sebesar -0,19. Pengaruh tidak langsung panjang tangkai daun terhadap panjang tandan melalui lebar malai sebesar 0,16, melalui lebar tandan 0,06, melalui panjang buah sebesar -0,06, melalui diameter buah sebesar 0,04, melalui bobot per buah sebesar -0,05, melalui bobot kulit sebesar1,22, melalui bobot aril sebesar 0,85, dan melalui bobot biji sebesar -1,81.

[image:6.595.69.485.422.598.2]

Lebar malai memiliki pengaruh langsung sebesar 0,47. Lebar tandan memiliki pengaruh langsung terhadap panjang tandan sebesar 0,69. Panjang buah memiliki pengaruh langsung terhadap panjang tandan sebesar -0,69. Pengaruh tidak langsung panjang buah terhadap panjang tandan melalui diameter buah sebesar 0,46, melalui bobot per buah sebesar -0,27, melalui bobot kulit 0,95, melalui bobot aril sebesar 0,69, dan melalui bobot biji sebesar -1,19.

Tabel 4. Hasil sidik lintas untuk karakter panjang tandan

Pjg Tgk Daun Lbr Malai Lbr Tdn Pjg Buah Lbr Buah Bbt Buah Bbt Kulit Bbt Aril Bbt Biji rP PjgTgkai

Daun -0.19 0.16 0.06 -0.06 0.04 -0.05 1.22 0.85 -1.81 0.21 Lbr Malai -0.07 0.47 0.18 -0.04 0.04 -0.02 0.26 0.22 -0.53 0.51** LbrTdn -0.02 0.12 0.69 -0.12 0.30 -0.13 -0.02 0.12 -0.17 0.79** PjgBuah -0.02 0.03 0.12 -0.69 0.46 -0.27 0.95 0.69 -1.19 0.09 DiamBuah -0.01 0.03 0.36 -0.54 0.59 -0.26 0.29 0.37 -0.39 0.42* BbtBuah -0.03 0.03 0.29 -0.59 0.49 -0.31 1.08 0.79 -1.42 0.33 BbtKulit -0.09 0.05 -0.01 -0.28 0.07 -0.14 2.39 1.49 -3.26 0.22 BbtAril -0.11 0.07 0.06 -0.31 0.14 -0.16 2.32 1.54 -3.23 0.31 BbtBiji -0.11 0.08 0.04 -0.25 0.07 -0.14 2.37 1.51 -3.29 0.27 Keterangan: PjgTgkDaun = panjang tangkai daun, Lbr Malai = lebar malai, LbrTdn = lebar tandan,

PjgBuah = panjjang buah, DiamBuah = diameter buah, BbtBuah = bobot per buah, BbtKulit = bobot kulit, BbtAril = obot aril, BbtBiji =bobot biji, . rP= korelasi fenotipik

dengan panjang tandan. Angka-angka pada diagonal merupakan pengaruh langsung terhadap panjang tandan.

(7)

719

Bobot kulit memiliki pengaruh langsung terhadap panjang tandan sebesar 2,39. Pengaruh langsung bobot aril terhadap panjang tandan sebesar 1,54. Bobot biji memiliki pengaruh langsung terhadap panjang tandan sebesar -3,29.

Kesimpulan

1. Panjang daun (X1), lebar daun (X2), panjang malai (X3), lebar malai (X4), panjang tandan (X5), lebar tandan (X6), diameter buah (X7), dan bobot biji (X8) berkorelasi dengan peningkatan bobot aril pada rambutan. Karakter yang berkorelasi dengan panjang tandan adalah panjang tangkai daun (X1), lebar malai (X2), lebar tandan (X3), panjang buah (X4), diameter buah (X5), bobot buah (X6), bobot kulit(X7), bobot aril (X8) dan bobot biji (X9).

2. Karakter yang memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap bobot aril adalah lebar daun, lebar malai, panjang tandan, dan diameter buah. Panjang daun, panjang malai, dan lebar tandan memiliki pengaruh langsung yang negatif terhadap bobot aril. Karakter lebar malai, lebar tandan, diameter buah, bobot kulit, dan bobot aril memiliki pengaruh langsung yang positif terhadap panjang tandan. Panjang tangkai daun, panjang buah, bobot buah dan bobot biji memiliki pengaruh langsung yang negatif terhadap panjang tandan.

Daftar Pustaka

Cohen PR, Carlson A, Ballesteros L & Aman RS. 2005. ‘Automatting path analysis for building causal models from data’. Computer Science Technology Report,pp. 93-98. Indriyani NLP, Kuswandi, Sukartini. 2014. ‘Pengembangan kriteria seleksi pada sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) berdasarkan sidik lintas’. Prosiding Seminar Ilmiah Perhorti 2013. Perhimpunan Hortikultura Indonesia, Bogor, hlm.167-171. Liferdi. 2000. Studi fenofisiologi empat aksesi rambutan [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Miftahorrachman. 2005. ‘Sidik lintas karakter vegetatif dan generatif plasma nutfah pinang (Areca catechu L.) aksesi Sumut-2’. Buletin Palma. Vol.29, hlm. 47-53.

Poerwanto R. 2003. ‘Rambutan and longan production in Indonesia’. In : Chomchalow N, Sukhbivul N, editor. Proceeding of The Second International Symposium on Lychee, Longan, Rambutan and Other Sapindaceae Plants. Chiang Mai, Thailand, August 25-28, 2003, pp. 81-86.

Salakpetch S. 2003. ‘Rambutan production in Thailand’. In : Chomchalow N, Sukhbivul N, editor. Proceeding of The Second International Symposium on Lychee, Longan, Rambutan and Other Sapindaceae Plants. Chiang Mai, Thailand, August 25-28, 2003, pp. 67-72.

Singh RK, Chaudhary BD. 1977. Biometrical Method in Quantitative Genetic Analysis. New Delhi (IN): Kalyani Publisher.

(8)
(9)
(10)
(11)

Bukittinggi 23-25 September 2014

Tema

:

Dukungan Teknologi dan Hasil Penelitian dalam

Membangun Pertanian Bio-industri Buah Tropika

Berkelanjutan

Diselenggarakan Oleh:

BALAI PENELITIAN TANAMAN BUAH TROPIKA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

(12)

ISBN : ISBN : 978-979-1465-43-4

PROSIDING

Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II

Bukittinggi, 23 – 25 September 2014

X, 1270 halaman, 2015

Penyunting Pelaksana : Dr. A. Soemargono Dr. Muryati, MP. Ir. Sri Hadiati, MP. Dr. Martias, MP. Dr. Agus Sutanto, MSc. Ir. NLP. Indriyani, MP. Dra. Jumjunidang, M.Si

Setting Layout : M. Nufur, AM.d Ismuharti, AM.d

Diterbitkan oleh : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika

Jl. Raya Solok–Aripan Km 8, Kotak Pos 5 Solok Sumatera Barat 27301

(13)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan

yang Maha Kuasa, Prosiding Seminar Nasional Buah Tropika

Nusantara II telah dapat diselesaikan dengan baik. Seminar

Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 23-25 September

2014 di hotel The Hills Bukittingi dengan tema:

Dukungan

Teknologi dan Hasil Penelitian dalam Membangun

Pertanian Bio-industri Buah Tropika Berkelanjutan

bertujuan untuk: (1)

Menginformasikan

hasil-hasil

penelitian

tanaman

buah

tropika,

(2)

Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan isu-isu terbaru dalam perbuahan

nasional, (3) Mengidentifikasi peluang konservasi, perbenihan, pengolahan dan

pemasaran buah tropika dalam mewujudkan pertanian bio-industri berkelanjutan, (4)

Mendapatkan umpan balik, masukan, tindak lanjut dari pengguna terhadap

penerapan

science, innovation

, and

networks

dalam pengembangan buah tropika

dan (5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas Karya Tulis Ilmiah (KTI) komoditas

tanaman buah pada jurnal Nasional dan Internasional.

Beberapa rumusan yang telah dihasilkan dalam Seminar Nasional tersebut, berupa

rangkuman inovasi dan teknologi buah-buahan yang dihasilkan oleh berbagai

lembaga penelitian, dapat ditingkatkan aplikasinya guna membangun pertanian

Bio-industri buah tropika secara berkelanjutan.

Makalah yang disampaikan dalam seminar ini disusun dalam Prosiding Seminar

Nasional Buah Tropika Nusantara II yang terdiri dari dua bundel. Semua naskah

dalam prosiding telah dipresentasikan dalam seminar tersebut, baik secara oral

maupun poster dan telah melalui proses evaluasi dan editing oleh tim penyunting.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penyusunan Prosiding Seminar Nasional Buah

Tropika Nusantara II ini. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

yang membutuhkan.

Jakarta, April 2015

Kepala Pusat,

(14)
(15)

iii

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

Dalam

SEMINAR BUAH TROPIKA NUSANTARA KEDUA

BUKITTINGGI, 23-25 SEPTEMBER 2014

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang saya hormati,

 Direktur Jenderal Hortikultura,

 Para pejabat yang mewakili eselon I lingkup Kementan,

 Kepala Dinas Propinsi Sumatera Barat

 Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Agam

 Dekan Fakultas Pertanian UNAND, UMMY, Politani

 Para Narasumber

 Kepala Pusat/Puslitbang dan Balai Besar lingkup Badan Litbang Pertanian;

 Serta Para Kepala BPTP, Balai Penelitian, Peneliti, Perekayasa, Penyuluh dan Hadirin yang berbahagia,

Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kesehatan kepada kita semua sehingga dapat berkumpul pada acara “Seminar Nasional Buah Tropika Nusantara II” dengan tema “Dukungan teknologi dan hasil penelitian dalam membangun pertanian bio-industri buah tropika berkelanjutan”. Juga tidak lupa disampaikan salawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia menuju jalan yang terang.

Hadirin yang saya hormati,

Pada pagi hari ini kita menghadiri seminar buah tropika nusantara yang kedua yang merupakan salah satu rangkaian dari Pekan Bakti Agroinovasi dalam rangka hari ulang tahun Badan Litbang Pertanian ke 40. Topik Bio-industri pertanian memang sengaja diangkat pada seminar ini dengan tujuan untuk menghimpun informasi sejauh mana hasil-hasil penelitian bio industri tanaman buah tropika telah dilakukan. Hal ini penting untuk dilakukan guna mendukung program Kementerian Pertanian tahun-tahun berikutnya yang menekankan pada pertanian bio-industri berkelanjutan.

Para hadirin sekalian,

(16)

iv

produktivitas pertanian harus dua kali lipat pada tahun 2025 untuk memenuhi peningkatan permintaan pangan akibat pertumbuhan populasi penduduk dan penurunan sumberdaya pertanian. Oleh karena itu tantangan terbesar adalah bagaimana menghasilkan pangan dengan efisiensi tinggi namun dengan dampak lingkungan minimal.

Para hadirin sekalian,

Terkait dengan buah-buahan, daya saing buah tropika Indonesia masih rendah terutama untuk pasar ekspor. Hal ini dikarenakan belum optimalnya (1) kuantitas produksi sehingga berpengaruh pada pemenuhan kuota permintaan dan kontinyuitas suplai, (2) kualitas produksi yang berpengaruh pada tingkat kesukaan konsumen, (3) penanganan pascapanen yang terutama berkaitan dengan daya simpan buah. Kesemua ini terjadi karena sebagian besar buah tropika Indonesia dihasilkan dari lahan pekarangan atau hutan yang umumnya belum menerapkan teknologi rekomendasi. Tanaman biasanya dirawat dengan teknologi sekedarnya dan beragam sehingga menghasilkan kuantitas dan kualitas produksi yang beragam pula. Sehingga bila dihubungkan dengan persyaratan pasar biasanya hanya sedikit yang memenuhi syarat terutama untuk pasar ekspor, yaitu hanya sekitar 10-15%. Rendahnya daya saing buah tropika terlihat dari data ekspor impor tahun 2012, dimana volume ekspor sebesar 216.752 ton dengan nilai U$ 227.403.266 sedangkan volume impor sebesar 885.174 ton dengan nilai U$ 963.684.451. Kondisi ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk meningkatkan daya saing buah tropika Indonesia sehingga mampu bersaing dengan buah dari negara lain.

Para hadirin yang berbahagia,

(17)

v

ekspor dan mendorong berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi berbasis bioindustri di daerah.

Para hadirin sekalian,

Memasuki periode pembangunan tahun 2015 – 2019, Badan Litbang Pertanian menempuh pendekatan 9 sistem inovasi sesuai dengan segmentasi sistem agribisnis, yaitu (1) Pengelolaan Sumber Daya, (2) Sistem Produksi, (3) Pasca Panen/Pengolahan, (4) Logistik/Distribusi, (5) Pengelolaan Lingkungan, (6) Pemasaran hasil, (7) Inovasi Kelembagaan, (8) Dukungan Manajemen, dan (9) Blok Program. Sistem inovasi tersebut diselaraskan dengan konsep bioekonomi yang bertumpu pada bidang bioteknologi dan bioenjinering. Di dalam menerapkan 9 sistem inovasi tersebut, Badan Litbang Pertanian mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai instansi terkait di dalam maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan tagline Badan Litbang Pertanian yaitu Science, Innovation, dan Network yang mengimplementasikan keterpaduan hulu – hilir dalam penciptaan invensi dan pengembangan inovasi melalui sinergi sistem litkajibangdiklatluhrap.

Para hadirin yang saya hormati,

Demikian sambutan yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Mudah-mudahan dari kegiatan seminar dapat dihimpun semua teknologi inovasi mendukung pertanian bio-industri sekaligus masukan/saran/pendapat agar pertanian bio-industri berkelanjutan terutama untuk perbuahan dapat diwujudkan. Dengan mengucap Bismilahirrohmanirrohim seminar “Dukungan teknologi dan hasil penelitian dalam membangun pertanian bio-industri buah tropika berkelanjutan” dengan ini secara resmi dibuka.

Wabillahi taufiq Walhidayah,

Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

Bukittinggi, 23 September 2014

Kepala Badan Litbang Pertanian

(18)
(19)

vii

DAFTAR ISI

BUKU 2

Hal

KATA PENGANTAR I

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PERTANIAN Iii

DAFTAR ISI vii

BUDIDAYA

60. Analisis Sidik Lintas Beberapa Karakter Pertumbuhan Yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Kemanisan Buah Pepaya

Tri Budiyanti 641

61. Kondisi dan Upaya Pelestarian Jeruk Keprok Pulau Tengah Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi

Adri, Araz Meilin dan Firdaus 649

62. Optimalisasi Peran Lebah Apis cerana dan Apis mellifera sebagai Serangga Penyerbuk pada Pertanaman Buah Tropika Berkelanjutan

Rusfidra 657

63. Pengaruh Serangan Penyakit Sigatoka terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Kultivar Pisang

Sahlan 667

64. Peletakan Telur Lalat Buah Bactrocera carambolae pada Mangga (Mangifera indica) yang Diperlakukan dengan Ekstrak Pare (Momordica charantia Linn.)

Muryati 675

65. Pengendalian Cendawan Colletotrichum sp. Penyebab Antraknos pada Tanaman Buah Naga secara In vitro Menggunakan Fungisida Tembaga Hidroksida dan Propineb

Liza Octriana Jumjunidang 695

66. Efektivitas Bioekstrak Jahe Liar (Elettariopsis slahmong) untuk

Mengendalikan Cendawan Fusarium sp. Penyebab Penyakit Busuk Batang Tanaman Buah Naga secara In-vitro

Jumjunidang 705

67. Pendugaan Karakter Bobot Aril dan Panjang Tandan Pada Tanaman Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Kuswandi, Sobir, Willy Bayuardi Suwarno 713

68. Pengaruh Skarifikasi dan Konsentrasi Urine Ternak terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bibit Biwa (Eriobotrya japonica Lindl.) di Persemaian

Susilawati Barus, Rasiska Tarigan, Agustina E Marpaung, Kuswandi 721

69. Fisiologi Pengerasan Perikarp Buah Manggis

Ismadi, Roedhy Poerwanto, Darda Efendi, Maria Bintang, Deddy Muchtadi, Sutrisno 729

70. Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Golstar Terhadap Produksi Tanaman Mangga (Mangifera indica L.) Kultivar Gedong Gincu

Dodi Budirokhman 739

71. Potensi Bakteri Endofit sebagai Agens Pengendalian Hayati Penyakit Darah dan Nematoda Parasit serta Pemacu Pertumbuhan Tanaman Pisang

Husda Marwan, Rainiyati dan Wilma Yunita 751

72. Teknologi untuk Meningkatkan Perkecambahan Benih Buah Naga (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton.&Rose)

P.K. Dewi Hayati 759

73. Inovasi Teknologi Peningkatan Produktivitas Lahanuntuk Pengembangan Hortikultura Di Pulau Sebatik

Muhamad Hidayanto 767

74. Korelasi Dan Analisis Sisdik Lintas Beberapa Karakter Yang Berpengaruh Terhadap Cemaran Getah Kuning Pada Buah Manggis

Titin Purnama dan Tri Budiyanti 773

75. Keragaman Morfologi dan Genetik dengan RAPD PCR Beberapa Isolat Fusarium oxysporum f.sp. cubense dalamVegetative Compatibility Group Complex 0124

(20)

viii

76. Pengendalian Penyakit Busuk Batang pada Perkebunan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus (Web). Brit. Et. R) dengan Formulasi Minyak Serai Wangi dan Cupravit Ob21

Anggiat Hutagalung, Nasril Nasir, Fuji Astuti Febria dan Nurmansyah 789

77. Uji Ketahanan terhadap Penyakit Layu Fusarium dan Produktivitas Galur Mutan Somaklon Pisang Ambon Kuning

Deden Sukmadjaja dan Ragapadmi Purnamaningsih 797

78. Induksi Kalus Embriogenik Dan Pembentukan Struktur Embriosomatik Dari Eksplan Daun Dan Bunga Durian Varietas Matahari

Ragapadmi Purnamaningsih 805

79. Potensi Formulasi Minyak Serai Wangi terhadap Intensitas Serangan Pernyakit Busuk Kuning pada Batang Tanaman Buah Naga

Friska Ramadhani Putra, Nasril Nasir, Fuji Astuti Febria dan Nurmansyah 813

80. Respon Pertumbuhan dan Produksi Pisang Barangan terhadap Trichoderma dan Pemupukan Nitrogen di Lahan Rawa Pasang Surut

Martias dan Fitriana Nasution 819

81. Pengaruh Bahan Stek dan Jenis Hormon Tumbuh terhadap Pertumbuhan Stek Batang Sukun Varietas Manis

Agus Susiloadi dan Luki Sadwiyanti 827

82. Pengaruh Media Basal dan BAP pada Kultur In Vitro Tanaman, Langsat (Lansium domesticum var. domesticum)

Satria Uspiana, Yumama Karmaita, dan Irfan Suliansyah 837

83. Peranan Populasi Mikroba Antagonis Tanah dan Jamur Mikoriza terhadap Perkembangan Penyakit Kanker Batang Duku (Lansium domesticum Corr.) di Provinsi Jambi

Sigid Handoko, ErwanWahyudi dan Hery Nugroho 847

84. Pematahan Dormansi Biji Lengkeng Asal Tumpang dengan Perlakuan Mekanis,

Sugiyatno, A dan A. Anggraini 853

85. Kutu Sisik (Scale Insect) sebagai Hama Utama pada Tanaman Jeruk Komersial di Indonesia

Triwiratno, A., A. Afandhi, S. Rasminah Ch. Sy. , L. Sulistyowati 861

86. Teknologi Diagnosis Kebutuhan Hara Pada Tanaman Buah-Buahan

Liferdi L. 871

87. Pengelolaan Defisiensi Ca dan Mg Untuk Perbaikan Kualitas Jeruk Siam (Citrus suhuiensis Tan.)

Edi Siswadi, Ariffin, Syekhfani, Sudarmadi Purnomo 879

88. Keanekaragaman dan Kelimpahan Lalat Buah pada Tanaman Biwa (Eriobotrya Japonica) di Kabupaten Karo

Rasiska Tarigan, Agustina E Marpaung, dan Kuswandi 885

89. Studi Fenologi Bunga dan Penyerbukan pada Jambu Biji (Psidium guava L.)

Farihul Ihsan 893

90. Deteksi Cepat Candidatus Liberibacter Asiaticus Melalui Assay Recombinase Polymerase Amplification (RPA)

Nurhadi dan Yunimar 899

91. The Increment of Fresh Weight and Total Soluble Protein Content of Tissue Cultured Banana (Musa sp.) Exposed to Extremely Low Frequency

Electromagnetic Field

Riry Prihatini 907

PASCA PANEN

92. Kajian Pengemasan Buah Pepaya Madu dan Hawai Untuk Perdagangan Antar Pulau

Jhon David STP, Tommy P, STP dan Riki Warman 913

93. Efektivitas Oksidan Etilen terhadap Daya Simpan dan Kualitas Pascapanen Buah Pepaya Callina

Ketty Suketi, Winarso Drajad Widodo, Diny Dinarti, Hardian Eko Prasetyo, Heny Eka

Pratiwi 923

94. Memperpanjang Masa Simpan Buah Rambutan Dengan Perbaikan Teknologi Kemasan Dan Suhu Penyimpanan

(21)

ix

95. Pengaruh Tingkat Ketuaan Buah dan Konsentrasi Carboxy Methyel Cellulose

(CMC) terhadap Mutu Tepung Durian

Kasma Iswari dan Srimaryati 945

96. Peluang Limbah Industri Jus Apel Sebagai Pakan Ternak Ruminansia dan Non Ruminansia

Dwi Retno Lukiwati 957

97. Kajian Laju Respirasi Buah Pisang (Musa paradisiaca L) Selama Masa Penyimpanan,

Desy Nofriati, Dan Mega Andini 963

98. Optimasi Perlakuan Panas dan Suhu Penyimpanan terhadap Kualitas Buah Mangga cv Arumanis Menggunakan Response Surface Methodology (RSM),

Nadirah Karimatul Ilmi , Roedhy Poerwanto, Sutrisno 969

99. Pengaruh Perisa pada Proses Pembuatan Keripik Pisang Raja Nangka

Alvi Yani1 dan Joko Susilo Utomo2 979

100. Kajian Sumber Karbohidrat Alternatif Pada Pembuatan “Nasi” Goreng

Alvi Yani dan Joko Susilo Utomo 987

101. Teknologi Penanganan Segar Buah Naga (Hylocereus spp.) dari Petani hingga Konsumen

Ermi Sukasih, Setyadjit dan Sulusi Prabawati 995

102. Daya Simpan dan Kematangan Pascapanen Pisang Raja Bulu pada Beberapa Umur Petik

Winarso Drajad Widodo, Ketty Suketi, Mustika Dwi Rahayu 1003

103. Formulasi Komposisi Terung Pirus dan Markisa dalam Bubuk Instan Sari Buah yang Disukai Konsumen

Kamalia Muliyanti 1011

SOSIAL EKONOMI

104. Kinerja Pemasaran Komoditas Unggulan Buah-buahan Spesifik Lokasi di Provinsi Bali

Suharyanto, Ketut Mahaputra dan Nyoman Ngurah Arya 1017

105. Analisis Kalayakan Usahatani Nenas di Lahan Gambut Kalimantan Barat,

Juliana C. Kilmanun, Riki Warman dan Syafri Edi 1027

106. Menjaring dan Mengembangkan Durian Unggul NusantaraMelalui Ajang Kontes Durian Lokal

Mohamad Reza Tirtawinata 1033

107. Rantai Pasok Jeruk Siam di Sentra Produksi Jawa Timur,

Apri Laila Sayekti 1039

108. Karakteristik Biofisik Lahan Di Wilayah Penyebaran Jeruk Medan Dan Peluang Pengembangannya Di Wilayah Lereng Danau Toba

Suratman dan Busyra BS 1049

109. Potensi Pengembangan Agroindustri Sirsak Mendukung Penguatan Sistem Inovasi Daerah (Sida) di Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi

Yulia Roza, Araz Meilin, Zarmaili, Endrizal 1061

110. Analisis Nilai Tambah, Keuntungan dan Titik Impas Produk Olahan Sirsak Skala Rumah Tangga Di Kota Sungai Penuh

Defira Suci Gusfarina, Araz Meilin, Endrizal 1073

111. Makna Buah bagi Masyarakat Hindu Bali dalam Perspektif Ritual Keagamaan,

Nyoman Ngurah Arya, I Ketut Mahaputra, dan Suharyanto 1081

112. Rantai Pasok Komoditas Buah Rambutan di Kalimantan Barat

Juliana C. Kilmanun, Safri Edy, dan Riki Warman 1087

113. Analisis Efisiensi Usaha Produksi Wine Salak Bali

I Ketut Mahaputra, Nyoman Ngurah Arya, dan Wayan Trisnawati 1095

114. Analisis Konsumsi Rumah tangga Petani Duku di Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

I Ketut Mahaputra, Nyoman Ngurah Arya, dan Wayan Trisnawati1 1101

115. Persepsi, Pemahaman, dan Upaya Masyarakat dalam Memelihara Keanekaragaman Buah Mangga (Studi Kasus Komunitas Sungai Tabuk, Kalimantan Selatan)

Nurmalinda, Kiloes, A. M., dan A. Rafieq 1109

116. Program Pengembangan dan Bantuan Bibit Tanaman Buah-Buahan di Sumatera Barat selama Periode 2006-2013

(22)

x

117. Inovasi Teknologi Budidaya Tanaman Buah pada Lahan Pekarangan Mendukung Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Provinsi Jambi

Syafri Edi dan Endrizal 1127

118. Profil dan Potensi Ekonomi Tanaman Buah-buahan di Sumatera Barat

Moehar Daniel, Djoni, dan Nieldalina 1135

119. Potensi Pengembangan Teknologi Pengolahan Nenas (Ananas comosus L. Merr.) Menuju Bio-Industri di Provinsi Jambi

Linda Yanti, Dewi Novalinda dan Nur Asni 1143

120. Review Dukungan Benih Sumber Jeruk Bebas Penyakit Terhadap Pengembangan Agribisnis Jeruk di Indonesia

Harwanto dan Joko Susilo Utomo 1151

121. Adopsi Teknologi Anjuran Produksi Bibit Jeruk Keprok SoE (Citrus reticulata Blanco) Berlabel Biru dalam Polibag di Kabupaten TTS-NTT

Arry Supriyanto, Joko Susilo Utomo, Zainuri Hanifdan Helena da Silva 1167

122. Teknologi Jeruk Siam di Tingkat Petani Papua

Afrizal Malik dan Syafruddin Kadir 1177

123. Pekarangan PerkotaanKonseptual dengan Tanaman Buah-buahan

Siti Nurul Rofiqo Irwan, Rohlan Rogomulyo dan Zoer’aini Djamal Irwan 1187

124. Potensi Pengembangan Komoditas Manggis di Kabupaten Belitung

Kiloes, AM, Jawal M. Anwarudin Syah, Sayekti, AL 1195

125. Potensi Pengembangan Tanaman Buah-Buahan di Pulau Bintan melalui Dukungan Sumberdaya

Dahono, Lutfi Izhar dan Sahrul H Nasution1 1205

126. Rantai Pasok Pisang di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lampung Selatan

Bambang Sayaka1, Rima Setiani2, dan Turyono2 1215

127. Potensi Pengembangan Buah-buahan Berdasarkan Zona Agro Ekologi di Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi

Busyra Buyung Saidi, Suratman dan Nur Asni 1229

128. Dukungan Durian Research Centre Universitas Brawijaya (Drc-Ub) dalam Program Pengembangan Durian Multivarietas Nasional

Sumeru Ashari 1247

129. Kontribusi Tanaman Buah Lokal Terhadap Pendapatan Petani di Lahan Kering Dataran Rendah di Kabupaten Buleleng

I Ketut Mahaputra, Nyoman Ngurah Arya dan Suharyanto 1259

Gambar

Tabel 1. Hasil analisis regresi linier berganda untuk karakter bobot aril
Tabel 3. Hasil analisis regresi linier berganda untuk panjang tandan.
Tabel 4. Hasil sidik lintas untuk karakter panjang tandan

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari teori diatas, kehancuran di Negara kita memang disebabkan oleh orang-orang yang berakhlak buruk, baik orang tua maupun anak remaja. Faktanya, banyak kita

Sehingga nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima dimana memiliki arti bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan anatara variabel

Hasil penelitian telah didapat dan disimpulkan, bahwa Realisasi Kinerja pendapatan daerah pemerintahan Kabupaten Minahasa dilihat dari sisi pendaptan dengan menggunkan

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk Permintaan Penjelasan Atas Data dan/atau Keterangan dan

Pada tahap pembelajaran siklus II ini merupakan kelanjutan dan juga merupakan perbaikan dari pembelajaran siklus I dengan mempelajaru refleksi siklus I, peneliti

Unit Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Industri pupuk X mempunyai unit penanggulangan kebakaran yaitu bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran (KPK). Unit

Implementasi open boundaries juga memudahkan penerapan SPH untuk kasus-kasus yang lebih kompleks baik pada bidang teknik maupun bidang lainnya.. Diharapkan metode

Moni haastateltava koki haastavaksi sen, että heidän piti tehdä ryhmätöitä usein kantasuomalaisten ryhmissä, jossa ei välttämättä ollut yhtään heille tuttua ihmistä..