• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Prepress dan Postpress Cetak Buku 2012 – 2013 CV. SINAR GRAFIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Prepress dan Postpress Cetak Buku 2012 – 2013 CV. SINAR GRAFIKA."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES PREPRESS DAN POSTPRESS CETAK BUKU 2012 – 2013

CV. SINAR GRAFIKA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Diploma Komputer Grafis dan Cetak

Oleh :

Aditya Mahardika 09.39090.0001

DIII KOMPUTER GRAFIS & CETAK

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

2

ABSTRAKSI

Proses prepress dan postpress adalah proses dimana pada bagian prepress berguna untuk mengatur berbagai komposisi huruf atau teks, garis – garis, bidang, gambar atau image dan sebagainya yang bertujuan untuk mempermudah melakukan proses cetak dan mendapatkan produk yang baik. Dalam proses prepress inilah kita dituntut agar lebih terampil, memiliki kreativitas yang tinggi, dan juga ketelitian atau ketepatan, oleh karena itu kita diwajibkan memahami dengan baik proses prepress.

Bagian postpress ini dilakukan setelah proses cetak atau press, sangat berguna karena pada proses ini suatu produk akan diperindah dan disempurnakan tampilannya meliputi, dilakukannya proses laminasi, proses jilid, proses lem, dan sebagainya. Proses ini membuat suatu produk lebih menarik minat perhatian dari konsumen.

Dengan demikian diperlukan pemahaman yang lebih mengenai proses prepress dan postpress guna menciptakan suatu produk yang nantinya akan

(3)

5

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... 2

KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 5

DAFTAR GAMBAR ... 9

BAB I ... 11

PENDAHULUAN ... 11

1.1 Latar Belakang ... 11

1.2 Tujuan ... 13

1.2.1 Tujuan Umum ... 13

1.2.2 Tujuan Khusus ... 14

1.3 Metode Penelitian ... 14

1.4 Manfaat ... 15

1.4.1 Bagi Perguruan Tinggi ... 15

1.4.2 Bagi Mahasiswa ... 15

1.4.3 Bagi Perusahaan ... 16

1.5 Pentingnya Pemecahan Masalah ... 16

1.6 Perumusan Masalah ... 16

(4)

6

1.7.1 BAB I – Pendahuluan ... 18

1.7.1 BAB II – Gambaran Umum Perusahaan ... 18

1.7.2 BAB III – Landasan Teori ... 18

1.7.3 BAB IV – Pembahasan ... 18

1.7.4 BAB V – Penutup ... 18

BAB II ... 19

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 19

2.1 Sejarah Perusahaan ... 19

2.2 Fasilitas Produksi ... 19

2.3 Tenaga Kerja ... 20

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan ... 20

BAB III ... 22

LANDASAN TEORI ... 22

3.1 Landasan Teori ... 22

3.2 Komputer Grafis dan Cetak ... 22

3.3 Layout ... 23

3.3.1 Unsur – unsur penting dalam proses layout ... 23

3.4 PDF Making ... 30

3.5 Image Processing ... 32

(5)

7

3.7 Pengaturan Halaman (Page Layout) ... 33

3.9 Metode Modern ... 39

4.1 Sistem Reproduksi Konvensional ... 39

4.1.3 Pengaturan Tumpukan ... 40

4.1.4 Pengaturan Plate ... 40

4.2 Sistem Reproduksi Digital ... 41

4.3 Perkembangan Proses Cetak ... 42

4.3.1 Computer to Film ... 42

BAB IV ... 44

PEMBAHASAN ... 44

4.1 Analisa Sistem ... 44

4.2 Metodelogi ... 44

4.3 Proses Pelaksanaan Proyek Kerja Praktek ... 45

4.3.1 Pengambilan data – data ... 45

4.4 Proses Prepress atau Pracetak ... 45

4.4.1 Proses Desain Sampul atau Cover Buku ... 45

4.4.2 Proses Layout atau Tata letak ... 46

4.5 Proses Postpress atau Pasca cetak ... 48

4.5.1 Proses Jahit atau Jilid ... 48

(6)

8

BAB V ... 51

PENUTUP ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(7)

9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 20

Gambar 3.1 Pecah warna mode colour CMYK ... 26

Gambar 3.2 Contoh Clip Art ... 27

Gambar 3.3 Page Layout Portrait ... 33

Gambar 3.4 Page Layout Landscape ... 34

Gambar 3.5 Perhitungan Page Layout ... 34

Gambar 3.6 Penyusunan Halaman Menurut Hukum Diagonal ... 35

Gambar 3.7 Layout Penyusunan Halaman ... 37

Gambar 3.8 Metode Pembagian Bidang Cetak ... 38

Gambar 3.9 Layout dengan metode modern ... 39

Gambar 3.10 Workflow Sistem Reproduksi Konvensional ... 39

Gambar 3.11 Workflow Sistem Reproduksi Digital ... 41

Gambar 3.12 Workflow System Proses Cetak Offset ... 42

Gambar 3.13 Proses Perkembangan Suatu Proses Cetak ... 42

Gambar 4.1 PDF File ... 45

Gambar 4.2 Cover lama... 46

Gambar 4.3 Colour bar ... 47

Gambar 4.4 Cross Register ... 47

Gambar 4.5 Hasil Buku Cover Depan ... 49

Gambar 4.6 Hasil Buku Cover Belakang ... 49

(8)

10

(9)

11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat yang kita cita-citakan berupa masyarakat yang adil dan makmur, baik moril dan materil, maka berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah saat ini. Salah satunya adalah di bidang pendidikan dan sektor perindustrian, baik yang berupa industri ringan maupun industri berat, seperti yang kita ketahui sekarang ini, berbagai macam produk grafika di swalayan, di toko buku, maupun di jalan yang bertujuan sebagai alat pemasaran. Produk tersebut haruslah menarik karena nilai mutlak agar menarik perhatian konsumen, oleh karena itu suatu produk baik berupa poster,brosur,kemasan minuman,kemasan makanan,buku,peralatan rumah tangga dan sebagainya, telah diatur sedemikian rupa sehingga akhirnya mampu menarik perhatian konsumen dan memberikan nilai lebih dari produk tersebut. Tanpa adanya ketertarikan konsumen terhadap suatu produk, maka sangat sulit bagi produk tersebut dapat memenuhi target pasar yang dapat menimbulkan kerugian yang besar.

(10)

12

kurang menonjolkan isi dari produk tersebut. Sehingga hal ini menjadi persaingan di bidang grafika yang terus menerus dalam memajukan usahanya hingga sekarang.

Tampilan yang menarik akan mampu mempengaruhi tingkat pemasaran dan penjualan produk tersebut. Para pembeli akan mudah datang dan mengambil produk yang dinilainya sangat menarik, salah satu membuat desain dari sampul buku adalah dengan menggunakan desain yang sangat menarik dan sesuai dengan isi dari sebuah buku. Desain dari sampul buku juga harus mengakomodasikan berbagai hal yang menyangkut isi buku itu sendiri, misalkan maksud isi buku tersebut dan lain-lain. Selain itu penggabungan warna juga penting dan berpengaruh dalam desain sampul buku.

Sehingga dengan hal-hal tersebut juga diperlukan adanya faktor pemacu dalam pembuatan desain sampul buku itu sendiri. Yaitu proses desain dan software yang digunakan, semakin bagus desainnya semakin bagus software dan semakin membutuhkan ketelatenan, dan daya kreatifitas yang tinggi.

(11)

13

Untuk memiliki sumber daya manusia yang di harapkan tidaklah mudah, membutuhkan waktu yang cukup panjang sampai perusahaan tersebut memiliki sumber daya manusia seperti yang diharapkan sebagai salah satu asset berharga.

Oleh karena itu CV. Sinar Grafika sebagai salah satu industri ringan yang bergerak dibidang percetakan dan grafis sebagai unit bisnisnya, yang diberi nama CV. Sinar Grafika. Berbagai macam produk grafika dihasilkan disini, misalkan buku agama, buku anak-anak sekolah, brosur, kartu nama dan keperluan promosi lainnya. Selain itu CV. Sinar Grafika juga menerima pesanan dari luar, baik pesanan besar maupun menengah.

Hal ini merupakan alasan penulis untuk melakukan kerja praktek di CV.Sinar Grafika guna memperdalam pengetahuan yang sudah didapat pada perkuliahan, khususnya pada bidang desain, dan juga menambah motivasi untuk menjadi sumber daya manusia yang handal, siap bersaing dan inovatif menciptakan ide-ide yang cemerlang.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

(12)

14

juga untuk memperdalam dan memperluas wawasan pengetahuan dalam dunia kerja, sekaligus sebagai tempat latihan bagi para mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus

Tujuan dari praktek kerja industri di CV. Sinar Grafika Sidoarjo adalah : a. Sebagai sarana penerapan pengetahuan yang telah diterima pada saat

kuliahan, dan dapat langsung diterapkan pada dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Agar lebih banyak mendapatkan pengetahuan yang baru di lapangan yang tidak kita dapatkan saat kuliah.

c. Sebagai sarana untuk memahami lebih dalam bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya terutama pada industri percetakan.

d. Agar mengetahui secara nyata bagaimana membuat suatu produk dari tahap persiapan hingga selesai (finishing).

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan untuk menyelesailkan permasalahan desain sistem informasi, yaitu :

a. Observasi

(13)

15

b. Wawancara

Metodologi Wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama melakukan kerja praktek di CV. Sinar Grafika. Dengan mencatat semua data – data yang kita butuhkan kemudian kita olah menjadi data yang lebih akurat demi suksesnya program yang dibuat. Dimana dalam mendapatkan data – data diperoleh dari narasumber langsung.

1.4 Manfaat

Setelah melaksanakan kerja praktek, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan mengenal tentang dunia kerja. Dari hal tersebut, kegunaan kerja praktek bagi mahasiswa dapat dirasakan manfaatnya antara lain :

1.4.1 Bagi Perguruan Tinggi

a. Menciptakan hubungan kerja yang baru baik antara perusahaan dengan perguruan tinggi.

b. Memperoleh gambaran yang nyata tentang perusahaan sebagi bahan informasi untuk pengembangan dunia pendidikan.

1.4.2 Bagi Mahasiswa

a. Memberi gambaran tentang lapangan kerja yang sesuai pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

b. Memberi pelajaran bahwa kedisiplinan sangat dituntut ketika memasuki dunia kerja.

(14)

16

1.4.3 Bagi Perusahaan

a. Sebagai sarana melihat perkembangan dunia pendidikan perguruan tinggi. b. Membangun kerjasama yang baik antara perusahaan dengan lembaga

pendidikan.

1.5 Pentingnya Pemecahan Masalah

Dalam memproduksi buku, bagian pre press merupakan bagian yang paling rumit dan kompleks karena banyak permasalahan di dalamnya. Dengan kata lain cara membuat layout atau menata halaman perhalaman pada buku mempengaruhi waste atau sampah sisa kertas yang dipotong. Dengan mengantisipasinya dengan lebih meneliti dan memperhitungkan pada saat membuat tata layout halaman per halaman pada sebuah buku.

Selain permasalahan yang di hadapi, penulis juga mengharapkan dapat menginformasikan kepada para pembaca dan juga bagi penulis sendiri mengenai proses mencetak buku beserta permasalahan yang dihadapi dalam proses tersebut. Dengan adanya pengetahuan mengenai cetak buku maka pembaca dan penulis berharap akan mendapatkan wawasan beserta skills atau kemampuan yang kompeten di bidangnya, dengan harapan mampu bersaing dalam perkembangan dunia grafika yang semakin moderen.

1.6 Perumusan Masalah

Laporan ini lebih menekankan pada bagian pre press atau pra cetak dan post press atau pasca cetak, di mana di dalamnya terdapat suatu departemen desain

(15)

17

perhitungan biaya produksi, dimana file desain ini dapat berupa file asli dari konsumen maupun file baru yang didesain sendiri oleh bagian desainer.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan pengeditan file desain yang akan dicetak dan perhitungan produksi, agar file – file desain tersebut dapat diproses dengan tepat oleh mesin-mesin cetak offset. Di antaranya ukuran cetak, ukuran kertas cetak, ukuran plat yang digunakan mesin cetak, jumlah

warnanya, jenis warna, register, anleg, tarikan, colour bar, gripper, dan

kelengkapan lainnya. Oleh karena itu disamping kualitas desain yang dibuat juga harus diperhatikan kelengkapan komponen-komponen dan perhitungan produksi cetak yang harus dimasukkan sebagai alat bantu pada saat proses cetak berlangsung sehingga proses cetak dapat berlangsung dengan lancar dan mempersedikit sisa yang dibuang oleh karena kertas dipotong.

Untuk lebih mengerti tentang desain dan perhitungan produksi diharuskan agar membuat desain – desain yang mempunyai unsur – unsur desain, ketepatan cetak, dan perhitungan yang sangat teliti yang diharapkan agar kertas yang terbuang sedikit.

1.7 Sistematika Penulisan

(16)

18

BAB I – Pendahuluan

Berisikan tentang aspek dasar yang mengungkapkan keterikatan terhadap topik, tujuan studi, latar belakang, pentingnya pemecahan masalah, manfaat yang diharapkan penelitian ini, ruang lingkup studi, dan organisasi penulisan hasil studi praktek yang telah dilakukan.

1.7.1 BAB II – Gambaran Umum Perusahaan

Menguraikan mengenai sejarah singkat perusahaan. Data – data terkait dengan topik studi, perkembangan perusahaan beserta organisasinya.

1.7.2 BAB III – Landasan Teori

Menjelaskan langkah – langkah praktek kerja yang dipakai dalam melaksanakan penelitian, jadwal studi pada saat melaksanakan praktek kerja beserta landasan teori yang dipakai dalam praktek kerja tersebut.

1.7.3 BAB IV – Pembahasan

Menjelaskan mengenai uraian prosedur pelaksanaan praktek kerja dan pelaksanaan studi praktek beserta analisa yang didapat selama melakukan praktek kerja.

1.7.4 BAB V – Penutup

(17)

19

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Tahun berdirinya sejak 2004 dan bertempat di Semarang. Perusahaan juga belum didaftarkan sebagai CV, pendaftaran badan hukum pada tahun 2006 dan disah kan sebagai CV. Sinar Grafika dengan nama penerbit Grafika Media.

Waktu pertama berdiri perusahaan ini hanya melayani percetakan dari luar (jasa) dan mencetak buku. Pada tahun 2008 pemilik perusahaan memutuskan untuk bekerja sama dengan pengusaha lain yang bernama Liek Tien Hee (Alfred) setelah melakukan kerjasama ini perusahaan menjadi berkembang dan memulai mempunyai produk sendiri, seperti buku, tabloid, iklan usaha, packaging dan lain-lain.

2.2 Fasilitas Produksi

Dengan order yang sangat banyak CV. Sinar Grafika sangat membutuhkan unit – unit cetak yang sangat memadai untuk proses produksi, oleh karena itu adapun fasilitas – fasilitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Mesin web Solna Commercial 1 (satu) unit b. Mesin web Solna Distributor 1 (satu) unit c. Mesin seet Oliver 42 1 (satu) unit

(18)

20

2.3 Tenaga Kerja

Perusahaan CV. Sinar Grafika memiliki 56 (lima puluh enam) orang tenaga kerja untuk produksi dan 8 (delapan) orang staff.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

(19)

21

Berikut adalah penjelasan dari struktur organisasi perusahaan yang pada setiap struktur terdapat masing – masing bagian yang berbeda jenis pekerjaan, yaitu :

1. Owner

Mengelola dan mengatur setiap tugas – tugas yang dimiliki yaitu plan (rencana), production (produksi), purchasing (penjualan), marketing(pemasaran) dan admin (administrasi).

2. Plan Production

Mengelola serta mengatur dari produksi dan perencanaan produksi. 3. Purchasing

Mengelola dan mengatur pendatangan bahan baku dan material lainnya. 4. Marketting

Melakukan penjualan produksi, memberi harga pada hasil produksi. 5. Admin

Mengelola data perusahaan dan mengelola keuangan perusahaan 6. Production

(20)

22

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Landasan Teori

Berdasarkan pada teori yang didapatkan dari perkuliahan Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau

materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan kerja praktek di CV. Sinar Grafika, diantaranya adalah sebagai berikut :

3.2 Komputer Grafis dan Cetak

Berdasarkan pada teori yang di dapat dari perkuliahan Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau

materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan kerja praktek CV. Sinar Grafika pada bagian Research and Development tentang proses pengolahan design graphic, diantaranya adalah sebagai berikut :

Pada proses desain erat hubungannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol, ilmu dalam penulisan huruf

(tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan dengan indera penglihatan. Dan yang paling penting pada tahapan proses di dalam mencetak terdapat tiga fase yang harus dilalui yaitu Pracetak (prepress), Cetak (press) dan Finishing (postpress). Dimana dari setiap fase atau tahapan penting tersebut terdiri

(21)

23

3.3 Layout

Proses Layout adalah mengatur penempatan berbagai unsur komposisi,

seperti misalnya huruf atau teks, garis – garis, bidang, gambar atau image dan sebagainya. Layout dimulai dengan gagasan pertama dan diakhiri oleh selesainya pekerjaan. Proses layout tersebut memberi kesempatan kepada layouter dan langganannya untuk melihat pekerjaan mereka sebelum dilaksanakan. Dengan demikian pembengkakan biaya karena pengulangan penyusunan dan pembetulan kembali dapat dicegah. Dengan kata lain, layout adalah proses memulai perancangan suatu produk cetakan.

3.3.1 Unsur – unsur penting dalam proses layout 1. Ukuran

Ukuran dari huruf yang dipakai menentukan juga terhadap komposisi

layout dari desain cetakan. Standar ukuran teks yang digunakan biasanya point atau punt, inch maupun mm.

a. 1 (satu) point = 0,353 mm = 0,014 inch

b. Ukuran huruf yang biasa digunakan antara 6 point – 72 point. c. Unsur-unsur penting dalam proses layout.

2. Berat dan lebar huruf

(22)

24

3. Kemiringan Huruf

Kemiringan huruf pada bagian ini dimaksudkan adalah kemiringan pada pilihan normal atau miring (italic).

4. Kata

Merupakan kombinasi dari huruf-huruf tunggal. Huruf-huruf tersebut ditempatkan bersama-sama sedemikian untuk menjadi kata yang diucapkan dengan cara tulisan. Perlu diperhatikan pada suatu kata adalah spasi atau jarak antar huruf, terutama kata yang dipakai pada judul atau tema (header) dari suatu bahan cetakan.

5. Baris

Baris terdiri dari kata-kata yang diatur satu di belakang yang lain. Diantara kata-kata tersebut terdapat jarak antar kata atau spasi. Susunan baris dipengaruhi juga dengan spasi tersebut, yang juga berpengaruh pada layout secara keseluruhan. Mencampurkan berbagai jenis huruf salah satu seni dalam desain barang cetakan adalah memadukan berbagai kata agar menjadi satu kesatuan yang indah. Dimungkinkan pula adanya penggunaan model atau jenis huruf yang berbeda dalam suatu baris. Pedoman pokok dalam mencampurkan jenis huruf adalah diupayakan “JANGAN MENCAMPUR LEBIH DARI PADA 2 JENIS HURUF YANG BERLAINAN”.

6. Kolom

(23)

25

7. Garis

Garis adalah unsur cetak yang penting, dan karena kekuatan rupanya maka garis-garis ini harus dipakai dengan hati-hati. Garis-garis dapat membagi sebuah teks, mengelompokkan dan menghubungkan kelompok-kelompok teks. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai bingkai maupun hiasan. Ukuran garis umumnya diukur dengan point, selain juga dengan inch maupun mm, yang semuanya merupakan ukuran dari ketebalan garis.

8. Ornamen

Ornamen atau hiasan hanya kadang-kadang saja dipakai, itupun sesuai dengan kebutuhan desain. Biasanya ornamen dipakai sebagai bingkai atau hiasan pembatas dari suatu daerah cetakan (border), dan diciptakan sendiri oleh desainer grafis.

9. Gambar

Gambar merupakan unsur penting dalam proses desain. Gambar dapat mengungkapkan sesuatu hal dengan lebih cepat dan seringkali lebih baik daripada teks. Gambar-gambar digunakan saat seseorang ingin mengiklankan dan menjual sesuatu jasa seperti dalam katalog atau advertensi dalam majalah atau koran. Gambar juga dapat digunakan di dalam buku-buku sebagai ilustrasi, sebagai penjelasan teks, maupun sekedar sebagai keindahan layout dan wajah yang lebih bagus.

Gambar dalam proses desain dibagi menjadi dua macam, yaitu : a. Image atau foto

(24)

26

sangkar atau segi empat yang berdiri (portrait) atau berbaring (landscape), baik untuk majalah, surat kabar, buku-buku dimana seringkali ukurannya disesuaikan dengan ukuran kolom (satu kolom atau lebih). Juga dapat ditampilkan dengan bentuk bulat, segitiga, lingkaran, oval maupun bentuk tak beraturan sesuai keinginan desain.

 Penggunaan image atau foto biasanya digunakan untuk :

- Latar belakang / background. - Penjelasan terhadap suatu obyek.

- Penjelasan situasi, seperti foto kejadian penting yang ditampilkan pada surat kabar.

- Foto wajah.

 Langkah – langkah penempatan image atau foto dalam suatu layout desain :

- Tentukan mode warna dari foto yang ditampilkan (hitam putih atau grayscale, warna khusus atau full colour.

- Menggunakan kerapatan titik atau raster antara 150 dpi – 300 dpi sebagai standar.

- Untuk full colour menggunakan format mode CMYK.

Gambar 3.1 Pecah warna mode colour CMYK

b. Gambar Garis

(25)

27

menerangkan teks atau hal - hal yang abstrak, yang sering tidak mungkin dilukiskan dalam sebuah foto atau image. Tipe yang lain dari gambar garis yang sering ditemui adalah gambar kartun atau karikatur, buku komik dan ilustrasi iklan. Kadang beberapa ikon dari suatu produk juga merupakan suatu gambar garis. Gambar-gambar garis juga dapat berupa gabungan dari berbagai warna, yang baik sudah sejak awal dilukiskan demikian, ataupun baru kemudian ditambahi warna pada bagian-bagian tertentu. Saat ini gambar garis tersebut seringkali disebut juga dengan “Clipart”.

Gambar 3.2 Contoh Clip Art

10.Warna

(26)

bagian-28

bagian sepektrum yang berlainan. Warna memiliki banyak kegunaan selain dapat mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang, dan bisa menutupi ketidaksempurnaan serta bisa membangun suasana atau kenyamanan untuk semua orang. Warna juga berperan penting dalam menentukan respon dari orang, karena setiap warna memberikan kesan dan identitas tertentu yang di yakini mempunyai dampak psikologis terhadap manusia. Dampak tersebut dapat dipandang dari berbagai macam aspek, baik aspek panca indra, aspek budaya, dan lain-lain. Maka dari itu warna merupakan salah satu aspek yang paling berpengaruh dari sebuah logo, karena warna membedakan kepribadian, dan menarik perhatian ke atribut-atribut lainnya, juga memungkinkan untuk membuat perbedaan dari kompetitor dalam sebuah produk. Rasa terhadap warna, yaitu :

a. Warna netral adalah warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna / merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga warna sekaligus.

c. Warna kontras adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan yang lainnya. Warna kontras didapat dari warna yang berseberangan, terdiri atas warna primer dan sekunder. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu, dan biru dengan jingga.

d. Warna panas adalah kelompok warna yang memiliki rentang dari warna merah hingga kekuning. Warna ini menjadi simbol riang, marah, gembira, dan sebagainya.

(27)

29

Penggunaan warna sangat berpengaruh pada layout yang dibuat, terutama dalam meletakkan warna-warna pada teks, gambar maupun latar belakang. Untuk unsur huruf atau tipografis, warna teks harus benar-benar kontras dengan warna latar belakang. Tidak ada teks berwarna yang tidak terbaca sejauh ada kombinasi yang tepat dengan warna latar belakang.

Seorang layouter harus mengetahui ukuran kertas yang dipakai dalam proses layout tersebut, sesuai dengan desain yang diinginkan. Sampai tahun 1917 banyak dipakai berbagai ukuran kertas, sehingga membuat perusahaan kertas mengalami kesulitan dalam melayani pelanggannya dengan ukuran kertas yang benar, dan juga bagi percetakan sulit memenuhi keinginan langganannya. Oleh karena itu akhirnya muncul standarisasi ukuran yang dibagi menjadi 3 grup, yaitu :

a. A = Ukuran kertas jadi yang harus dipakai sebagai ukuran dasar. A0 adalah ukuran yang terbesar dan ukurannya kurang lebih 1 (satu) meter persegi (841 x 1189mm = 999949 mm2)

b. B = ukuran sebelum dipotong

(28)

30

Berikut adalah ukuran kertas standart International :

Tabel 3.1 Ukuran Kertas Standart International

Hubungan dari semua ukuran dalam grup yang sama merupakan prinsip dalam memotong setengah, yaitu setiap potongan yang lebih kecil merupakan tepat setengah dari ukuran yang satu tingkat di atasnya. Standarisasi ukuran kertas sejak awal sudah merupakan kesuksesan, sehingga kemudian standarisasi ukuran cetakan mengikuti standard tersebut, misalnya A4 untuk kertas surat, A6 untuk kartupos, A0-A3 untuk ukuran poster.

3.4 PDF Making

Pembuatan file PDF (Portable Document Format) dari file aplikasi software design dan layout yang digunakan oleh customer, merupakan salah satu langkah penting dalam tahap akhir persiapan dan pengolahan file digital artwork. Seiring dengan makin berkembang dan didukungnya file PDF didalam dunia Grafika, bagian Marketing Design selalu memberikan pengetahuan dan training

(29)

31

secara berkala terhadap para customer dalam pembuatan file PDF yang memenuhi standard untuk proses cetak dengan tujuan pada saat mengirim file digital artwork pada bagian Marketing Design nantinya telah berformat PDF bukan berupa file-file aplikasinya lagi seperti Adobe Illustrator, Adobe Indesign, Corel Draw,

Macromedia Freehand dan lain sebagainya, dimana hal tersebut akan

mempermudah dan meningkatkan keefektifan kerja pada bagian Marketing Design. Kelebihan penyerahan file berformat PDF ke bagian Marketing Design adalah sebagai berikut:

a. Besar data file PDF relatif jauh lebih kecil dibandingkan besar data file asli atau native filenya.

b. file PDF bersifat cross platform, artinya dapat dibuka di personal computer maupun di Macintosh berikut softwarenya yang mudah didapat Adobe Acrobat dan Adobe Rider.

c. File PDF berupa single file karena dapat meng-embed font, image dan vector didalam satu file, sehingga tidak perlu dilampirkan lagi (dengan

catatan cara pembuatan file PDF dilakukan dengan benar).

d. Tidak diperlukan software aslinya lagi seperti Freehand, Illustrator, Indesign, dan sebagainya apabila sudah menyerahkan file PDF.

Untuk dapat menghasilkan file PDF yang baik dan memenuhi standar untuk proses cetak, berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan pada file digital artwork hasil dari software design dan layout yang digunakan, dan beserta penjelasan – penjelasan nya sebagai berikut :

(30)

32

b. File format TIFF/EPS

c. Teks atau font dikonversi menjadi outline/path/vektor, minimal 5 – 6 point. d. Teks black harus di overprint.

e. Tidak menggunakan warna spot/pantone/RGB (tergantung dari permintaan customer khususnya untuk pemakaian warna-warna khusus).

f. Ukuran harus tepat/sesuai dengan permintaan customer maupun kapasitas mesin cetak yang digunakan.

3.5 Image Processing

Proses mempersiapkan semua data foto atau image yang diperlukan dalam layout suatu desain. Penjelasan tentang data gambar yang berupa image sudah

dijelaskan sebagian di layout. Software yang digunakan : Adobe Photoshop, Photo Express, Photo Paint dll. File image biasanya berekstension : TIF, JPG, PDF, GIF, BMP dll. Input Foto/Image dapat diperoleh dari sumber - sumber sebagai berikut :

 CD Clipart & Images

 Internet

 Digital Camera

 Foto asli hasil cuci cetak

 Film repro

 Hasil Scanner

3.6 Imposisi

Imposisi artinya mengatur halaman – halaman suatu barang cetakan sedemikian rupa, sehingga nantinya bila pencetakan dan pelipatan selesai dikerjakan, urutan halaman-halaman tersebut akan tersusun dengan benar. Biasanya sistem yang dipakai adalah perkalian 4 (untuk buku).

Contoh : Jumlah halaman dalam suatu buku adalah 16 (enam belas)

(31)

33

Halaman

1 4,5 8,9 12,13 16

2,3 6,7 10,11 14,15

Sehingga pasangan halaman pada waktu layout :

a. 1 – 16 b. 2 – 15 c. 3 – 14 d. 4 – 13

e. 5 – 12 f. 6 – 11 g. 7 – 10 h. 8 – 9

3.7 Pengaturan Halaman (Page Layout) a. Portrait :

Baik Kurang baik

(32)

34

b. Landscape :

Baik Kurang baik

Gambar 3.4 Page Layout Landscape

Gambar 3.5 Perhitungan Page Layout

Perhitungan :

- Ukuran A4 = 210 x 297 mm - Ukuran A5 = 148 x 210 mm

- A4 – A 5 = 210 mm – 148 mm = 62 : 2 = 31 mm (lebar kanan kiri) = 297 mm – 210 mm = 87 mm

(33)

35

Pengaturan ukuran dan posisi materi banyak dipakai untuk pembuatan buku-buku, daftar harga, katalog, majalah dan sebagainya, yaitu kalau barang hasil cetakan memiliki halaman yang banyak dan bagi bidang cetak dengan huruf kecil, dikenakan pinggiran halaman yang lebih sempit. Sedangkan bagi bidang cetak dengan huruf yang lebih besar, dipakai pinggiran halaman yang lebih besar. Pada sebuah buku yang terbuka kita berhadapan dengan dua halaman sebagai satu unit,

Suatu ukuran dikatakan ideal kalau ukuran kertas dan bidang cetak mempunyai proporsi yang sama. Ada beberapa cara untuk memperoleh posisi yang benar dalam menempatkan bahan tulisan atau gambar atau keduanya secara bersama-sama, yaitu :

Metode Diagonal

Metode Medial Section

Metode proporsi 3 : 5

Metode Bagi Bidang Cetak

Metode modern

3.8 Cara Penyesuaian dengan mengikuti hukum diagonal

Pada penyusunan menurut cara ini ukuran kertas dan bidang tulisan selalu memiliki proporsi yang sama.

(34)

36

- Misalnya ukuran kertas = 51 x 70 mm = 70 : 51 = 1,37

- Maka bidang cetak = 39 x 54 mm = 54 : 39 = 1,38

Pada metode ini bidang cetak adalah setengahnya ukuran kertas. Misalnya bidang cetak adalah A5, maka ukuran kertas ideal yang dipakai adalah A4. Metode yang mengikuti “Medial Section” (faktor perbandingan tengah) Medial Section

adalah suatu hukum kuno tentang keindahan yang berbunyi bagian yang kecil berbanding dengan bagian yang lebih besar memiliki proporsi yang sama seperti bagian yang lebih besar terhadap keseluruhan bagian :

 3: 5 : 8 (=3+5) : 13 (=5+8) dan seterusnya, sehingga :  3 : 5 = 1 : 1,6

 5 : 8 = 1 : 1,6  8 : 13 = 1 : 1,6 dst.

Metode ini dipergunakan untuk pengaturan ukuran halaman buku 3 : 5 : 5 : 8, yang artinya adalah sebagai berikut :

a. 3 (tiga) bagian untuk bagian dalam, 5 (lima) bagian untuk bagian atas, b. 5 bagian untuk bagian luar, 8 bagian untuk bagian bawah.

Misalnya :

Ukuran kertas = 119 mm : 170 mm Bidang cetak = 85 mm : 120 mm 34 mm : 50 mm = 84 : 21 (3+5+5+8)

(35)

37

Maka bagian sebelah dalam : 3 x 4 mm = 12 mm Bagian sebelah atas : 5 x 4 mm = 20 mm Bagian sebelah luar : 5 x 4 mm = 20 mm Bagian sebelah bawah : 8 x 4 mm = 32 mm

Gambar 3.7 Layout Penyusunan Halaman

Metode yang mengikuti aturan pokok (main law) 2 : 3 : 4 : 5 (atau 6), metode ini membagi area cetak mengikuti aturan pokok 2 : 3 : 4 : 5. Berdasarkan contoh sebelumnya, maka dipakai perhitungan : 84 : 14 (2+3+4+5) = 6 mm (per satu bagian).

Jadi : Sebelah dalam = 2 x 6 mm = 12 mm Sebelah atas = 3 x 6 mm = 18 mm Sebelah luar = 4 x 6 mm = 24 mm Sebelah bawah = 5 x 6 mm = 30 mm Metode yang mengikuti aturan proporsi 3 : 5

(36)

38

diberi 8 (delapan) bagian untuk daerah kosongnya, kiri 3 (tiga) bagian dan kanan 5 (lima) bagian. Juga untuk atas dan bawah diberi 8 (delapan) bagian, dimana atas 3 (tiga) bagian dan bawah 5 (lima) bagian. Berdasarkan contoh sebelumnya, maka dipakai perhitungan per lajur (atas dan bawah atau kiri dan kanan), yaitu :

50 : 8 (3+5) = 6,25 mm (per satu bagian). Sebelah atas = 3 x 6,25 mm = 18,75 mm Sebelah bawah = 5 x 6,25 mm = 31,25 mm

Dalam metode pembagian cetak terdapat 2 (dua) cara untuk menentukan bidang cetak, yaitu :

a. Area kertas dibagi menjadi kotak-kotak dengan perbandingan lebar dan tingginya dibagi dalam 9 (sembilan) bagian, dimana 1 (satu) bagian di kiri dan atas, 2 (dua) bagian pada sebelah luar dan bawah.

(37)

39

b. Area kertas dibagi menjadi kotak-kotak dengan perbandingan lebar dan tingginya dibagi dalam 12 (dua belas) bagian, dimana 1 (satu) bagian di kiri dan atas, 2 (dua) bagian pada sebelah luar dan bawah.

3.9 Metode Modern

Metode ini tidak mengikuti suatu aturan tertentu, kecuali selera dari perencana, juga tergantung dari selera pelanggan. Metode ini yang saat ini terbiasa digunakan oleh para layouter.

Contoh :

Gambar 3.9 Layout dengan metode modern

4.1 Sistem Reproduksi Konvensional Workflow :

(38)

40

4.1.1 Layout Teks Graphics dan Foto

Langkah awal adalah pembuatan layout yang terdiri dari komponen - komponen: teks, gambar grafis dan foto, yang dijadikan satu kesatuan, dan dilakukan pembuatan film (pemecahan warna). Metode ini masih menggunakan repro kamera dan color filter untuk menghasilkan film.

4.1.2 Pengaturan Halaman

Dalam tahap berikutnya, berbagai elemen yang sudah difilm tersebut digabungkan dalam satu film, dengan menggunakan meja yang menggunakan lampu. Jadi jika dibuat film separasi, maka melalui proses ini akan dihasilkan 4 buat halaman film, proses ini sering disebut dengan montage.

4.1.3 Pengaturan Tumpukan

Halaman Film yang sudah diatur tersebut, mulai digabungkan dengan halaman-halaman lain, sehingga nantinya akan terjadi beberapa kumpulan halaman untuk masing-masing warna (cyan, magenta, yellow, black). Halaman film yang sudah diatur tersebut, mulai digabungkan dengan halaman-halaman lain, sehingga nantinya akan terjadi beberapa kumpulan halaman untuk masing – masing warna (cyan, magenta, yellow, black).

4.1.4 Pengaturan Plate

(39)

41

4.2 Sistem Reproduksi Digital Workflow :

Gambar 3.11 Workflow Sistem Reproduksi Digital

(40)

42

Setelah proses layout selesai, file hasil desain dikirimkan ke mesin pembuat film (Image Setter). Untuk dapat menerjemahkan file tersebut, maka struktur file diubah menjadi bentuk PostScript file. Dalam proses ini semua tanda register, register potong dan lipat, color bar secara otomatis terbentuk. File postscript tersebut kemudian diterjemahkan dengan penerjemah yang disebut RIP (Raster Image Processor), dan disampaikan ke mesin film atau plat.

Gambar 3.12 Workflow System Proses Cetak Offset

4.3 Perkembangan Proses Cetak 4.3.1 Computer to Film

(41)

43

(42)

44

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisa Sistem

Kerja praktek yang telah dilaksanakan dan diselesaikan penulis di : 1. Nama perusahaan : CV. SINAR GRAFIKA

2. Divisi : Pracetak/prepress dan pasca cetak/postpress

3. Tempat : Perumahan Krian Indah blok CI no 23 – 24 Sidoarjo – Jawa Timur

Kerja praktek dilaksanakan selama 1 (satu) bulan. Dimulai pada tanggal 13 April 2012 dan berakhir pada tanggal 15 Mei 2012. Pada pelaksanaan kerja praktek, penulis diberi tugas atau pekerjaan yang berhubungan dengan proses cetak buku pada Program Studi Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, yang berhubungan internal di CV. Sinar Grafika. Dalam kesempatan ini penulis diberikan kepercayaan untuk mengerjakan sebuah proyek prepress dan postpress berupa buku “Agama Adalah Penyakit”.

4.2 Metodelogi

Dalam Proses pembuatan proyek ini diperlukan metodelogi sebagai berikut: a. Pengambilan data – data

b. Proses desain sampul buku atau cover c. Layout/tata letak

(43)

45

4.3 Proses Pelaksanaan Proyek Kerja Praktek 4.3.1 Pengambilan data – data

Tahap ini penulis mengambil data – data yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan buku. Data diambil langsung dari Bapak Yuda Irawan yang menyerahkan langsung data – data secara bertahap baik secara langsung maupun melalui email. Format yang digunakan berupa CorelDraw, Indesign, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, maupun file yang bertipe PDF. Media yang sering

digunakan sebagai perantara pengambilan data berupa flashdisk.

Gambar 4.1 PDF File

4.4 Proses Prepress atau Pracetak

4.4.1 Proses Desain Sampul atau Cover Buku

(44)

46

mempermudah mendesain diwajibkan agar kita membuat konsep terlebih dahulu agar kita tidak kebingungan dalam mendesain baik gambar, warna, dan tata letak.

Warna juga mempengaruhi seseorang dalam menilai buku tersebut, pemilihan warna yang tepat dan komposisi warna yang benar dapat membuat buku tersebut lebih menarik perhatian bagi pembeli buku tersebut.

Gambar 4.2 Cover lama

4.4.2 Proses Layout atau Tata letak

`Proses layout, proses ini dilakukan untuk menata baik itu disaat mendesain cover dan juga menata halaman isi buku tersebut. Proses layout tidaklah mudah dikarenakan kita membutuhkan ketelitian yang tinggi karena proses layout ini mempengaruhi disaat proses lipat dan potong kertas, proses layout membutuhkan waktu yang relatif lama. Didalam proses layout kita diwajibkan memberi atribut cetak, antara lain :

a. Colour bar

b. Recording

c. Anleg

d. Cross Register

(45)

47

1. Colour Bar

Colour bar berguna untuk menunjukkan ketepatan warna suatu cetakan dan

colour bar ini menjadi patokan bagi operator cetak apakah warna dari cetakan itu

sudah benar atau tidak.

Gambar 4.3 Colour bar

2. Recording

Tanda ini sangat diperlukan dikarenakan sebagai batas awal dari suatu cetakan, dan juga sebagai pegangan gripper pada mesin cetak.

3. Anleg

Anleg berguna sebagai indikator untuk tarikan kertas pada saat melakukan

proses cetak.

4. Cross Register

Cross register berguna sebagai indicator yang dipergunakan untuk melihat

tumpukan antara warna tersebut apakah sudah tepat atau tidak, jika tumpukan warna tersebut tidak tepat maka hasil cetakan tersebut menjadi membayang, cross register diletakkan pada pojok – pojok image atau gambar yang akan dicetak.

(46)

48

4.5 Proses Postpress atau Pasca cetak 4.5.1 Proses Jahit atau Jilid

Proses ini dilakukan untuk menggabungkan halaman – halaman buku agar menjadi satu, proses ini dilakukan berbeda – beda pada setiap buku. Proses jahit atau jilid ini sangat sulit dan memerlukan ketelitian, proses jahit atau jilid ini dibagi menjadi dua jenis jahit atau jilid, antara lain :

1. Jahit atau jilid benang

Pada proses jahit buku menggunakan benang diperuntukkan untuk buku yang memiliki jumlah halaman lebih dari 90 halaman, jahit benang ini sangat kuat dan juga menggunakan lem sebagai pengikat sehingga buku yang menggunakan teknik jahit benang ini adalah buku yang jumlah halamannya bisa dikatakan lebih dari 100 halaman.

2. Jahit atau jilid kawat

Pada proses jahit buku menggunakan kawat biasanya hanya digunakan pada buku yang memiliki jumlah halaman yang tidak banyak kurang lebih 96 halaman, jahit kawat ini tidak bisa digunakan untuk menjahit buku dengan jumlah halaman yang tebal dikarenakan katerennya menggunakan sistem tumpuk.

Proses jahit atau jilid disesuaikan juga dengan jumlah halaman buku atau tebal tipisnya buku, dan diantara kedua jenis jahit/jilid memiliki fungsi yang berbeda.

1.5 Spesifikasi Buku

(47)

49

Spesifikasi dari buku berupa :

a. Ukuran jadi buku (buka) : 29 cm x 21 cm b. Ukuran jadi buku : 14,5 cm x 21 cm c. Gramatur kertas (isi) : HVS 70 gsm d. Gramatur kertas (sampul) : AP 210 gsm e. Jumlah halaman : 236 halaman

Gambar 4.5 Hasil Buku Cover Depan

(48)

50

Gambar 4.7 Hasil Buku Isi 1

(49)

51

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada pelaksanaan kerja praktek di CV. Sinar Grafika, banyak mendapatkan ilmu yang tidak didapat selama dibangku kuliah dan mendapatkan berbagai pengalaman – pengalaman mengenai dunia kerja, khususnya masih berhubungan dengan studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya. Banyak hal yang didapat seperti, bagaimana membuat sebuah desain yang sangat menarik perhatian, seperti dengan tata letak gamba baik pengolahan gambar bahkan komposisi dari warna yang sangat menentukan desain itu sangat menarik atau tidak. Prepress dan postpress yang penulis kerjakan sebagai judul kerja praktek ini adalah proses prepress dan postpress cetak buku.

5.2 Saran

Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas mahasiswa agar mampu bersaing dalam dunia kerja khususnya dibidang grafika, maka penulis menyarankan hal – hal sebagai berikut :

1. Dalam mendesain produk baik buku, kemasan, dan sebagainya diwajibkan membuat konsep yang akan digunakan dalam mendesain.

2. Warna harus sesuai dengan apa yang diproduksi dan juga warna harus bisa menarik perhatian konsumen.

(50)

52

DAFTAR PUSTAKA

Kippan, Helmuth, 2001, Handbook Of Print Media, Spinger, Berlin.

Bovee, G. L., 1986, Contemporary Advertising, Simbiosa Rektama Media, Bandung.

Kriyanto, R, 2008, Peranan Layout, Kencana Perdana Group, Surabaya.

Gambar

gambar atau image dan sebagainya yang bertujuan untuk mempermudah
Gambar 4.8 Hasil Buku Isi 2 ……………………………………………. 50
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Gambar merupakan unsur penting dalam proses desain. Gambar dapat
+7

Referensi

Dokumen terkait

penting bagi akses menuju TPST, pada kondisi eksisting jalan di desa Cidadap dapat diketahui lebar jalan 3 meter dengan panjang 2370 meter dan masuk dalam kategori

Proses penyembuhan traumatik yang dilakukan oleh pekerja sosial yang ada di BPRSW (Balai Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Wanita) terhadap korban KTD

Kecelakaan yang terjadi di ruas Jalan Raya Ungaran-Bawen adalah sebanyak 293 kejadian, jenis kecelakaan yang sering terjadi adalah tabrakan depan-depan dengan jumlah 149

Oleh sebab itu peneliti memilih objek penelitian di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bangun Drajat Warga (BDW) Yogyakarta, untuk memberikan informasi kepada

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komposisi jenis ikan demersal laut dalam di perairan ZEE selatan Jawa terdiri dari 220 jenis dan yang mendominasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep Taguchi yang terdiri dari variabel quality robustness, loss function/target oriented quality terhadap

Mencari rezeki yang halal dalam Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana pentingnya mencari rizki yang halal. Denga demikian motivasi kerja dalam Islam,