LAPORAN KERJA PRAKTEK
RANCANG BANGUN APLIKASI KUOTA PENGAMBILAN TANAMAN ALAM DAN PENANGKARAN SATWA LIAR PADA BBKSDA
JAWA TIMUR
Disusun oleh :
Nama : Reissa Elvira Alyanto NIM : 08.41010.0209
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER SURABAYA
2012
STIKOM
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Metode Penelitian ... 3
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Profil Balai Besar Konservasi Alam Jawa Timur ... 6
2.2 Visi dan Misi ... 7
2.2.1 Visi ... 7
2.2.2 Misi ... 7
2.3 Struktur Organisasi ... 7
BAB III LANDASAN TEORI ... 10
3.1 Kuota Pengambilan ... 10
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 11
3.3 Analisis dan Perancangan Sistem ... 13
3.4 MySQL ... 13
STIKOM
x
3.5 Visual Basic .NET ... 14
3.6 Data Flow Diagram ... 15
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 16
4.1 Analisa Sistem ... 16
4.2 Mendesain Sistem ... 20
4.2.1 Context Diagram... 20
4.2.3 DFD Level 0 ... 21
4.2.4 DFD Level 1 Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar ... 22
4.2.5 Entity Relational Diagram... 23
4.2.6 Struktur Tabel ... 25
4.2.7 Desain Input/Output ... 28
4.3 Mengimplementasi Sistem ... 37
4.3.1 Kebutuhan Sistem ... 37
4.3.2 Hasil Implementasi ... 38
4.4 Melakukan Pembahasan Terhadap Hasil Implementasi Sistem ... 38
4.4.1 Instalasi Aplikasi ... 38
4.4.2 Penjelasan Pemakaian ... 39
BAB V PENUTUP ... 48
5.1 Kesimpulan ... 48
5.2 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN ... 51
STIKOM
xi
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi BBKSDA Jawa Timur ... 9
Gambar 4.1 Dokumen Flow Aplikasi kuota pengambilan BBKSDA ... 18
Gambar 4.2 Sistem Flow Aplikasi Kuota Pengambilan BBKSDA ... 19
Gambar 4.3 Context Diagram ... 20
Gambar 4.4 DFD Level 0 ... 22
Gambar 4.5 DFD Level 1 ... 23
Gambar 4.6 Conceptual Data Model ... 24
Gambar 4.7 Physical Data Model ... 25
Gambar 4.8 Form Login ... 29
Gambar 4.9 Form Menu Utama ... 29
Gambar 4.10 Form Tambah User ... 30
Gambar 4.11 Form Master Perusahaan ... 31
Gambar 4.12 Form Master Tanaman Alam ... 32
Gambar 4.13 Form Master Satwa Liar ... 33
Gambar 4.14 Form Transaksi Pengambilan Tanaman Alam ... 34
Gambar 4.15 Form Transaksi Penangkaran Satwa Liar ... 35
Gambar 4.16 Form Daftar Kuota Pengambilan Tanaman Alam ... 36
Gambar 4.17 Form Daftar Kuota Penangkaran Satwa Liar ... 37
Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama ... 39
Gambar 4.19 Tampilan Form Login ... 40
Gambar 4.20 Tampilan Form Tambah User ... 40
Gambar 4.21 Tampilan Form Master Perusahaan ... 41
Gambar 4.22 Tampilan Form Master Tanaman Alam ... 42
Gambar 4.23 Tampilan Form Master Tanaman Alam ... 43
STIKOM
xii
Gambar 4.24 Tampilan Form Transaksi Pengambilan Tanaman Alam ... 44
Gambar 4.25 Tampilan Form Transaksi Penangkaran Satwa Liar ... 45
Gambar 4.26 Tampilan Laporan Pengambilan Tanaman Alam ... 46
Gambar 4.27 Tampilan Laporan Penangkaran Satwa Liar ... 47
STIKOM
xiii
Tabel 4.1 Tabel Login ... 26
Tabel 4.2 Tabel Tambah User ... 26
Tabel 4.3 Tabel Master Perusahaan ... 26
Tabel 4.4 Master Tanaman Alam ... 27
Tabel 4.5 Master Satwa Liar ... 27
Tabel 4.6 Transaksi Kuota Pengambilan Tanaman Alam ... 28
Tabel 4.7 Transaksi Kuota Penangkaran Satwa Liar ... 28
STIKOM
vi ABSTRAK
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA
Jatim) merupakan salah satu unit pelaksana teknis bidang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistem. Dalam pelaksanaan sehari-hari, bagian Teknik
dan Satwa Liar (TSL) merasa kesulitan dalam proses kuota pengambilan tanaman
alam dan penangkaran satwa liar. Hal ini disebabkan oleh proses kuota
pengambilan yang manual baik dalam proses pengolahan data lainnya yang
berhubungan dengan kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa
liar. Hal ini menyebabkan proses pengolahan data membutuhkan waktu yang
lama, serta pemakaian lebih besar atau banyak media kertas yang digunakan untuk
melakukan pengarsipan, pengolahan data dan pembuatan format-format laporan
yang diperlukan dalam proses kegiatan kuota pengambilan ini.
Permasalahan dari Kerja Praktek ini adalah bagaimana merancang dan
membangun aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa
liar pada BBKSDA Jawa Timur. Dengan adanya aplikasi kuota pengambilan
tanaman alam dan penangkaran satwa liar nanti di harapkan proses pengolahan
kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar ini bisa lebih cepat,
tepat dan pemakaian media kertas dapat berkurang.
Berdasarkan implementasi aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan
penangkaran satwa liar, maka dengan diterapkannya sistem tersebut,
kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat proses memasukkan data kuota dan proses kuota
pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar dapat dikurangi.
Kata kunci : aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar, BBKSDA
STIKOM
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat,
perkembangan tersebut tengah berdampak pada segala aspek kehidupan manusia
salah satunya adalah bidang industri. Pemanfaatan teknologi pada dunia industri
akan sangat membantu dalam peningkatan kualitas dunia industri itu sendiri,
dimana dunia industri saat ini dituntut untuk memberikan informasi yang cepat
dan akurat. Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat sangat
diperlukan sebagai bahan pertimbangan yang dapat diandalkan sehingga
mempermudah proses pengambilan keputusan selanjutnya.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur
merupakan salah satu unit pelaksana teknis bidang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, yang
mempunyai tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya dan pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman
wisata alam dan taman buru. Koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan
hutan lindung serta konservasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Berdasarkan permasalahan di atas, Bidang Teknis dan Satwa Liar (TSL)
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam membutuhkan aplikasi yang mampu
memberikan alternatif atau saran dalam proses kuota pengambilan. Dengan kata
lain, Bidang TSL memerlukan suatu sistem yang berfungsi sebagai sistem kuota
STIKOM
2
pengambilan Tanaman alam dan penangkaran satwa liar dan sekaligus sebagai
suatu sistem informasi, sehingga memungkinkan tercipta sistem pengambilan
kuota tanaman alam dan penangkaran satwa liar yang dibutuhkan oleh BBKSDA
Jatim. Sistem informasi yang dapatu menjawab kebutuhan perusahaan ini adalah
Sistem Pengambilan Kuota Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membangun Aplikasi Kuota Pengambilan
Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar di Balai Besar Konservasi
Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.
2. Bagaimana mempermudah Bidang Teknis dan Satwa Liar dalam Kuota
Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah pada aplikasi kuota pengambilan
tanaman alam dan penangkaran satwa liar ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi hanya menangani kuota pengambilan Tanaman alam dan
penangkaran satwa liar.
2. Pembuatan aplikasi ini tidak membahas keamanan data.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya,
tujuan pembuatan aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran
satwa liar ini adalah sebagai berikut:
STIKOM
1. Merancang dan membangun Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman alam
dan Penangkaran Satwa Liar pada Bidang Teknis dan Satwa Liar di
BBKSDA Jawa Timur.
2. Aplikasi memproses kuota pengambilan Tanaman alam dan penangkaran satwa liar secara otomatis sehingga proses kuota pengambilan dan
penangkaran lebih efektif.
1.5 Manfaat
Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa
Liar dapat mendatangkan manfaat bagi Pengguna, yaitu:
a. Bidang TSL BBKSDA
Memudahkan dan mempercepat proses penginputan dan pencarian data
kuota pengambilan Tanaman alam dan penangkaran satwa liar lebih efektif.
b. Kepala BBKSDA
Memudahkan dan mempercepat dalam mengetahui semua kegiatan yang
terjadi berdasarkan laporan.
1.6 Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan desain sistem informasi, yaitu:
a. Observasi
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini dilakukan pendekatan dengan survey
untuk mengetahui masalah apa yang bisa dikerjakan sesuai dengan materi
ilmu yang dimiliki. Survey ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan
data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah selain itu juga untuk
STIKOM
4
mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan oleh instansi atau suatu
perusahaan dalam mengembangkan usahanya.
b. Wawancara
Metodologi Wawancara adalah penelitian yang dilakukan selama
melakukan kerja praktek di Bidang Teknis BBKSDA Jatim Dengan
mencatat semua data-data yang kami butuhkan kemudian kami olah menjadi
data yang lebih akurat demi suksesnya aplikasi yang dibuat. Dimana dalam
mendapatkan data-data diperoleh dari narasumber.
1.7 Sistematika Penulisan
Di dalam penyusunan laporan ini secara sistematis diatur dan disusun
dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub. Adapun urutan
dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi
penggunanya, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan
laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang gambaran umum Bidang Teknis
BBKSDA di BBKSDA Jawa Timur. Bersama, visi dan misi,
struktur organisasi Bidang Teknis KSDA di BBKSDA Jawa
Timur.
STIKOM
BAB III : LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang
mendukung dalam pembuatan Sistem Informasi Kuota
Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar yaitu
pengertian konsep dasar sistem informasi, analisis dan perancangan
sistem dan My SQL 5.0.11.
BAB IV : DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Bab ini akan membahas permasalahan dengan jelas, lengkap dan
mudah di pahami sesuai dengan batasan masalah dan solusi yang
dapat menjawab permasalahan yang di hadapi. Perencanaan data
flow diagram (DFD) dan pembentukan Konsep Data Model dan
Physical Data Model.
BAB V : PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari
pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk
pengembangan sistem ini dimasa yang akan datang.
STIKOM
6 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Balai Besar Konservasi Alam Jawa Timur
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur merupakan salah satu dari 8 (delapan) Balai Besar KSDA Jawa Timur yang dibentuuk berdasarkan pengembangan dan penyempurnaan organisasi dan tata kerja sebelumnya yang sudah tidak sesuai lagi dengan pengembangan upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Pembentukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur diatur berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.02/Menhut-II/2007 tanggal 1 Februari 2007 dan Permenhut Nomor P.51/Menhut-II/2009 tanggal 27 Juli 2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam. Wilayah Kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur merupakan penggabungan wilayah Balai KSDA Jawa Timur I dengan wilayah kerja Balai KSDA Jawa Timur II.
Wilayah kerja teritorial Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur meliputi 32 (tiga puluh dua) wilayah kabupaten/kota yang tersebar di seluruh provinsi Jawa Timur serta mengelola 23 (dua puluh tiga) kawasan konservasi yaitu 18 (delapan belas) cagar alam, 2 (dua) suaka margasatwa dan 3 (tiga) taman wisata alam dengan luas seluruh kawasan mencapai 29.355 ha. Ke-23 unit kawasan konservasi berada di 12 wilayah administratif kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, dengan berbagai variasi tipe ekosistem mulai dari pantai, dataran rendah sampai pegunungan.
STIKOM
2.2 Visi dan Misi 2.2.1 Visi
Visi dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, yaitu: Terwujudnya penyelenggaraan konservasi SDA hayati dan ekosistemnya untuk menjamin kelestarian system penyangga kehidupan, keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat.
2.2.2 Misi
Misi dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur, yaitu: 1. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya di dalam dan di luar kawasan konservasi.
2. Pendayagunaan kawasan konservasi dan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bagi masyarakat.
3. Peningkatan kualitas dan pendayagunaan SDM KSDA dan lembaganya.
2.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam telah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan pada tanggal 1 Februari 2007 dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.02/Menhut-II/2007 dan telah direvisi dengan Permenhut Nomor P51/Menhut-II/2009 tanggal 27 Juli 2009. BBKSDA Jatim berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan tersebut termasuk ke dalam tipologi A dengan susunan terdiri dari :
a. Bidang Tata Usaha, Mempunyai tugas melaksanakan pengurusan administrasi persuratan, ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan,
STIKOM
8
perlengkapan, kearsipan dan rumah tangga, penyusunan perencanaan dan kerja sama, pengumpulan dan analisis data, pemantauan dan evaluasi, pelaporan serta kehumasan. Bidang Tata Usaha meliputi 3 sub bidang, yaitu Sub Bidang Umum, Sub Bidang Perencanaan dan Kerjasama dan Sub Bidang Data evlap dan Kehumasan.
b. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, Mempunyai tugas penyiapan rencana kerja di bidang perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung, pelayanan di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Bidang Teknis KSDA meliputi 2 seksi yaitu Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan serta Seksi Perlindungan, Pengawetan dan Perpetaan.
c. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah, Mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengeloalaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengeloalaan taman hutan raya dan hutan lindung serta pelaksanaan konservasi Tanaman dan satwa liar di luar kawasan konservasi di wilayah kerjanya. Bidang KSDA Wilayah terdiri dari 3 bidang wilayah yaitu Bidang KSDA Wilayah I, II, III yang masing-masing berkedudukan di Madiun, Gresik, dan Jember. Setiap bidang KSDA Wilayah terdiri dari 2 Seksi Konservasi Wilayah.
d. Kelompok Jabatan Fungsional, Bertugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangan yang
STIKOM
berlaku. Jabatan fungsional meliputi Polisi Kehutanan (Polhut) dan Pengendalian Ekosistem Hutan (PEH).
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi BBKSDA Jawa Timur
STIKOM
10 BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Kuota Pengambilan
Kuota pengambilan adalah sebuah batas maksimal pengambilan suatu
satwa yang batas atau jatah pengambilannya ditetapkan oleh Direktur Jendral
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Dirjen PHKA). Dirjen PHKA
mengatur batas kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar
kepada tiap-tiap kepala balai besar di tiap-tiap provinsi, kantor PHKA sendiri
berpusat di Jakarta. Untuk kuota pengambilan tanaman alam dan satwa liar telah
ditetapkan didalam peraturan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkaran dan Peredaran
Tumbuhan dan Satwa Liar, dalam rangka menjamin keefektifan pengendalian
penangkaran maka ditetapkan batasan jumlah hasil penangkaran.
Bila suatu perusahaan ingin mengambil satwa atau tanaman sebelumnya
perusahaan tersebut harus membuat dokumen permohonan untuk melakukan
pengambilan tanaman alam atau penangkaran satwa liar terlebih dahulu, setelah
itu diserahkan pada bidang TSL dimana bidang tersebut akan melakukan
pemeriksaan apakah dokumen permohonan yang di berikan sudah lengkap atau
belum, jika sudah lengkap maka akan diberikan kepada Kepala BBKSDA untuk
mendapat persetujuan agar dapat mengeluarkan surat izin penangkaran satwa atau
pengambilan tanaman alam serta surat keputusan yang di dalamnya terdapat
nomor surat keputusan, jika dokumen tidak lengkap maka dari bidang TSL akan
mengembalikan dokumen tersebut kepada pihak perusahaan.
STIKOM
3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jerry, dkk dalam Hartono (1999: 1) menyatakan bahwa sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Menurut Robert dalam Hartono (1999: 11) menyatakan bahwa SI (sistem
informasi) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
John Burch dan Gary Grudnitski dalam Hartono (1999: 12)
mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
STIKOM
12
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras computer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa,
supaya informasi yang ditampilkan berkualitas. Organisasi basis data yang
baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data
diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang
disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana
alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan-kegagalan sistem sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, tidak efisien,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
STIKOM
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem
dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
3.3 Analisis dan Perancangan Sistem
Hartono (1999: 129) menyatakan bahwa analisis sistem merupakan
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bidang-bidang
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
Analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum
tahap peracangan sistem. Setelah analisa sistem dilakukan, tahap selanjutnya
adalah perancangan sistem. Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama,
yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran
yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik
lainnya yang terlibat.
3.4 MySQL
MySQL adalah database server relasional yang gratis di bawah lisensi General Public License (GNU). Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri. MySQL merupakan database
server multi-user dan multi-threaded yang tangguh (robust) yang memungkinkan backend yang berbeda, sejumlah aplikasi client dan library yang berbeda, tool administratif, dan beberapa antarmuka pemrograman. MySQL juga tersedia
STIKOM
14
sebagai library yang bisa dagabungkan ke aplikasi. Dengan memiliki banyak fitur
MySQL bisa bersaing dengan database komersial sekalipun (Utdirartatmo, 2002:
1).
MySQL dikembangkan oleh MySQL AB, sebuah perusahaan komersial
yang membangun layanan bisnisnya melalui database MySQL. Awal mula pengembangan MySQL adalah pengguna mSQL untuk koneksi ke tabel
mempergunakan rutin levev rendah (ISAM). Setelah beberapa pengujian
diperoleh kesimpulan mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel untuk memenuhi
kebutuhan. Sehingga dihasilkan suatu antarmuka SQL baru pada database tetapi dengan API yang mirip mSQL. API ini dipilih sedemikian sehingga memudahkan
porting kode.
3.5 Visual Basic .NET
Menurut Yuswanto (2006: 1) cikal bakal bahasa pemrograman Visual
Basic adalah Beginer’s All-purpose Symbolic Instruction Code (BASIC) yang diciptakan sekitar tahun 1964 oleh Profesor John Kemeny dan Thomas Kurtz.
Pada tahun 1975, Microsoft mengeluarkan satu produk pertamanya yaitu
Microsoft Basic dan produk suksesnya adalah Quick Basic (Qbasic) yang banyak
digunakan pada komputer pribadi atau Personal Computer (PC). Bahasa Pemrograman ini sangat populer karena mudah dipelajari dan bekerja di
lingkungan grafis atau lebih dikenal dengan istilah Graphical User Interface (GUI).
Perkembangan Microsoft .NET yang selanjutnya pertama kali dipaparkan
oleh Microsoft pada bulan Juli 2000 dalam Professional Developers Conference (PDC) di Orlando, Amerika Serikat. Kabarnya, setiap tahun Microsoft akan
STIKOM
merilis Visual Studio .NET versi baru sebagai jawaban untuk menutup dan
memperbaiki kekurangan yang ada dari versi-versi sebelumnya.
3.6 Data Flow Diagram
Menurut Putrodjoyo (1994: 104) Data Flow Diagram merupakan transfer
data dari alat storage luar melalui unit pemroses dan memori, serta keluar ke
storage luar. Kendall dan Kendall (2002: 263) menyatakan bahwa melalui Data Flow Diagram (DFD), penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam suatu organisasi. Pendekatan aliran data menekankan logika yang
mendasari sistem. Pendekatan aliran data memiliki 4 (empat) kelebihan utama
melalui penjelasan naratif mengenai cara data-data berpindah disepanjang sistem,
yaitu:
1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem yang terlalu dini.
2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem
dan subsistem.
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna
melalui diagram aliran data.
4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan
proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
STIKOM
16 BAB IV
DESKRIPSI PEKERJAAN
4.1 Analisa Sistem
Menganalisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem
baru. Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal
ini sistem informasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar
di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.
Wawancara dilakukan terhadap bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan
proses, yaitu: bidang Teknik dan Satwa Liar (TSL). Pengamatan dilakukan
dengan cara observasi langsung ke lapangan untuk melihat proses yang ada,
dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat membangun sistem
informasi yang sesuai dengan kebutuhan user. Hasil dari wawancara yang
dilakukan terhadap bidang-bidang yang berkaitan langsung dengan proses,
digambarkan oleh penganalisa melalui Dokumen Flow lama. Penganalisa
mendapatkan beberapa permasalahan yang dapat diambil melalui Dokumen Flow
yang lama. Permasalahan tersebut antara lain perusahaan harus membuat
dokumen permohonan untuk melakukan pengambilan tanaman alam atau
penangkaran satwa liar terlebih dahulu, setelah itu diserahkan pada bidang TSL
dimana bidang tersebut akan melakukan pemeriksaan apakah dokumen
permohonan yang di berikan sudah lengkap atau belum, jika sudah lengkap maka
akan diberikan kepada Kepala BBKSDA untuk mendapat persetujuan agar dapat
mengeluarkan surat izin penangkaran satwa atau pengambilan tanaman alam serta
surat keputusan yang di dalamnya terdapat nomor surat keputusan, jika dokumen
STIKOM
tidak lengkap maka dari bidang TSL akan mengembalikan dokumen tersebut
kepada pihak perusahaan. Sebagaimana yang terlihat pada Gambar 4.1.
Langkah selanjutnya setelah analisis masalah melalui Dokumen Flow,
analisis sistem baru dimulai dengan pembuatan Sistem Flow. permasalahan
tersebut antara lain perusahaan harus membuat dokumen permohonan untuk
melakukan pengambilan tanaman alam atau penangkaran satwa liar terlebih
dahulu, setelah itu diserahkan pada bidang TSL dimana bidang tersebut akan
melakukan pemeriksaan apakah dokumen permohonan yang diberikan sudah
lengkap atau belum, jika sudah lengkap maka akan diberikan kepada kepala
BBKSDA untuk mendapat persetujuan dan mengeluarkan surat izin penangkaran
satwa atau pengambilan tanaman alam dan surat keputusan yang di dalamnya
terdapat nomor surat keputusan, jika dokumen tidak lengkap maka dari bidang
TSL akan mengembalikan dokumen tersebut kepada pihak perusahaan. Setelah
dokumen permohonan mendapat persetujuan oleh Kepala BBKSDA, maka
Kepala BBKSDA akan mengeluarkan surat izin dan surat keputusan kemudian
akan diserahkan kembali kepada bidang TSL. Setelah itu bidang TSL akan
memasukkan nomor surat keputusan ke dalam aplikasi, sebagaimana yang terlihat
pada Gambar 4.2.
STIKOM
18
Gambar 4.1 Dokumen Flow Aplikasi kuota pengambilan BBKSDA
STIKOM
Gambar 4.2 Sistem Flow Aplikasi Kuota Pengambilan BBKSDA
STIKOM
20
4.2 Mendesain Sistem
Desain sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sistem
dilakukan, diantaranya Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relational Diagram (ERD) dan struktur tabel.
4.2.1 Context Diagram
Pada Context Diagram Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan
Penangkaran Satwa Liar ini terdiri dari 2 entitas (bidang), yaitu bidang TSL dan
Kepala BBKSDA. Bidang TSL ini memberikan input data surat keputusan yang
didalamnya terdapat Nomor Surat Keputusan yang sudah mendapat persetujuan
oleh Kepala BBKSDA dan menerima output data yang diperlukan. Sebagaimana
yang terlihat dalam Gambar 4.3.
Laporan Sisa Kuota
Surat Keputusan
Surat Izin
Surat Permohonan 0
SI Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar
+
Bagian TSL
Pimpinan BBKSDA
Gambar 4.3 Context Diagram
STIKOM
4.2.3 DFD Level 0
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi yang
terlihat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Data Flow
Diagram suatu sistem dapat diawali dengan Context Diagram yang menjelaskan
hubungan atau interaksi sistem dengan entitas-entitas yang mempunyai
keterkaitan dengan sistem.
Pada subsistem ini, bidang TSL menerima beberapa input yang berkaitan
dengan proses kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar,
diantaranya adalah input data perusahaan, tanaman alam, dan satwa liar. Selain
itu, bidang TSL juga memberikan inputan berupa kuota pengambilan tanaman
alam, dan kuota penangkaran satwa liar. Setelah itu, bidang TSL menerima output
berupa daftar pengambilan tanaman alam dan daftar penangkaran satwa liar.
Selanjutnya bidang TSL akan dibuatkan printout atau laporan kuota tanaman alam
dan satwa liar yang telah terambil oleh perusahaan sekaligus sebagai bahan
laporan untuk Kepala BBKSDA. Untuk proses lebih lengkapnya terlihat pada
Gambar 4.4.
STIKOM
22 Surat Keputusan Flow_38 Flow_37 Flow_36 Flow_35 Flow_30 Flow_29
Laporan Sisa Kuota Surat Keputusan Surat Izin Surat Permohonan Pimpinan BBKSDA Pimpinan BBKSDA Bagian TSL Bagian TSL 1 ACC Permohonan + 2 Kuota Pengambilan 1 T ACC Permohonan
2 T Kuota
3 M Satwa
4 M Perusahaan
5 M Tanaman Alam Gambar 4.4 DFD Level 0
4.2.4 DFD Level 1 Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran
Satwa Liar
DFD Level 1 Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran
Satwa Liar Transaksi meliputi dua transaksi-transaksi yang sering terjadi di dalam
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam. Dua transaksi diantaranya, transaksi
pembuatan surat izin, dan cek permohonan. Transaksi tersebut membutuhkan file
untuk memasukkan data, seperti file Surat Permohonan, Surat Izin, dan Surat
Keputusan. File Kepala BBKSDA untuk mengidentifikasi kelayakan surat
STIKOM
permohonan yang diajukan oleh pihak perusahaan. Sebagaimana yang terlihat
dalam Gambar 4.5.
Surat Keputusan Flow_48 Flow_29 Surat Izin Surat Permohonan Pimpinan BBKSDA Pimpinan BBKSDA
1 T ACC Permohonan
Pimpinan BBKSDA 1 Pembuatan Surat Izin 2 Cek Permohonan
Gambar 4.5 DFD Level 1
4.2.5 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur
database dari Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran
Satwa Liar yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual
Data Model (CDM) atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau
secara fisik.
A. CDM (Conceptual Data Model)
Pada Conceptual Data Model yang tertera diatas, terdapat empat buah
tabel yang saling terintegrasi secara logik. empat tabel terdiri dari tiga master dan
dua tabel transaksi.
STIKOM
24 Relationship_1 Relationship_2 Relationship_4 Relationship_5 Master_Perusahaan # * o * * o o * o * * KODE_PERUSAHAAN NAMA_USAHA TANGGAL_BERDIRI STATUS_PERUSAHAAN NO_SK_ALAM TELEPON JENIS_PERUSAHAAN ALAMAT_PERUSAHAAN ALAMAT_PEMILIK ALAMAT_PENANGKARAN NO_SK_TANGKAR ...
Variable characters (15) Variable characters (50) Date
Variable characters (30) Variable characters (30) Characters (12) Variable characters (30) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (30)
Master_Satwa # * * * * KODE_SATWA NAMA_INDONESIA NAMA_LATIN JENIS_SAT KUOTA_SAT ...
Variable characters (15) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (15) Integer Kuota_Satwa # * * ID_KUOTA_SAT JUMLAH_KUOTA_SAT TANGGAL_SAT ...
Variable characters (15) Integer Date Kuota_Tanaman_Alam # * * ID_KUOTA_TAN JUMLAH_KUOTA_TAN TANGGAL_TAN ...
Variable characters (15) Integer Date Master_Tanaman_Alam # * * * * KODE_TANAMAN NAMA_INDONESIA_TAN NAMA_LATIN_TAN JENIS_TAN KUOTA_TAN ...
Variable characters (15) Variable characters (100) Variable characters (100) Variable characters (15) Integer
Gambar 4.6 Conceptual Data Model
B. PDM (Physical Data Model)
Pada Physical Data Model yang tertera dibawah, telah menunjukkan
adanya relasi antar tabel. Terlihat bahwa antar tabel satu dengan yang lain saling
memberikan informasi berupa identitas (kode) untuk mengenali tabel yang lain.
STIKOM
FK_RELATIONSHIP_1 FK_RELATIONSHIP_2 FK_RELATIONSHIP_4 FK_RELATIONSHIP_5 Master_Perusahaan KODE_PERUSAHAAN NAMA_USAHA TANGGAL_BERDIRI STATUS_PERUSAHAAN NO_SK_ALAM TELEPON JENIS_PERUSAHAAN ALAMAT_PERUSAHAAN ALAMAT_PEMILIK ALAMAT_PENANGKARAN NO_SK_TANGKAR ... varchar(15) varchar(50) date varchar(30) varchar(30) char(12) varchar(30) varchar(100) varchar(100) varchar(100) varchar(30) <pk> Master_Satwa KODE_SATWA NAMA_INDONESIA NAMA_LATIN JENIS_SAT KUOTA_SAT ... varchar(15) varchar(100) varchar(100) varchar(15) int <pk> Kuota_Satwa ID_KUOTA_SAT KODE_PERUSAHAAN KODE_SATWA JUMLAH_KUOTA_SAT TANGGAL_SAT ... varchar(15) varchar(15) varchar(15) int date <pk> <fk1> <fk2> Kuota_Tanaman_Alam ID_KUOTA_TAN KODE_PERUSAHAAN KODE_TANAMAN JUMLAH_KUOTA_TAN TANGGAL_TAN ... varchar(15) varchar(15) varchar(15) int date <pk> <fk1> <fk2> Master_Tanaman_Alam KODE_TANAMAN NAMA_INDONESIA_TAN NAMA_LATIN_TAN JENIS_TAN KUOTA_TAN ... varchar(15) varchar(100) varchar(100) varchar(15) int <pk>
Gambar 4.7 Physical Data Model
4.2.6 Struktur Tabel
Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa
Liar BBKSDA ini, memiliki database yang terdiri dari 6 tabel. Tabel – tabel
tersebut memiliki struktur tabel yang saling terintegrasi dan memberikan
informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem.
Berikut penjelasan struktur tabel dari tiap tabel:
1. Tabel Login
Primary Key : Username
Foreign Key : -
Fungsi : Sebagai Login User
STIKOM
26
Tabel 4.1 Tabel Login
No Field Data Type Length Description
1 Username Varchar 20 PK 2 Password Varchar 10 Password
2. Tabel Tambah User
Primary Key : Username
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk Menambah User Baru
Tabel 4.2 Tabel Tambah User
No Field Data Type Length Description
1 Username Varchar 20 PK 2 Password Varchar 10 Password
3 Hak_Akses Varchar 10 Hak Akses Dari User
3. Tabel Master Perusahaan
Primary Key : Kode_Perusahaan
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menyimpan data perusahaan
Tabel 4.3 Tabel Master Perusahaan
Nomor Field Type Length Key
1 Kode_Perusahaan Varchar 15 Primary Key 2 Nama_Usaha Varchar 50
3 Tanggal_Berdiri Date - 5 Status_Perusahaan Varchar 30 6 No_Sk_Alam Varchar 30 7 Nomor_Telepon Char 12 8 Jenis_Perusahaan Varchar 30 9 Alamat_Perusahaan Varchar 100 10 Alamat_Pemilik Varchar 100 11 Alam_Penangkaran Varchar 100 12 No_Sk_Tangkar Varchar 30
STIKOM
4. Tabel Master Tanaman Alam
Primary Key : Kode Tanaman
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan Data Tanaman Alam
Tabel 4.4 Master Tanaman Alam
Nomor Field Type Length Key
1 Kode_Tanaman Varchar 15 Primary Key 2 Nama_Indonesia Varchar 100
3 Nama_Latin Varchar 100 4 Jenis_Tanaman Varchar 15 5 Kuota_Alam Integer -
5. Tabel Master Satwa Liar
Primary Key : Kode Satwa
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan Data Satwa Liar
Tabel 4.5 Master Satwa Liar
Nomor Field Type Length Key
1 Kode_Satwa Varchar 15 Primary Key 2 Nama_Indonesia Varchar 100
3 Nama_Latin Varchar 100 4 Jenis_Satwa Varchar 15 5 Kuota_Satwa Integer -
6. Tabel Transaksi Kuota Pengambilan Tanaman Alam
Primary Key : Id_Kuota_Tan
Foreign Key : Kode_Perusahaan References Kode_Tanaman
Fungsi : Menyimpan data kuota pengambilan tanaman alam
STIKOM
[image:34.612.77.562.87.648.2]28
Tabel 4.6 Transaksi Kuota Pengambilan Tanaman Alam
Nomor Field Type Length Key
1 Id_Kuota_Tan Varchar 15 Primary Key 2 Kode_Perusahaan Varchar 15 Foreign Key 3 Kode_Tanaman Varchar 15 Foreign Key 4 Jumlah_Kuota_Tan Integer -
6 Tanggal_Tan Date -
7. Tabel Transaksi Kuota Penangkaran Satwa Liar
Primary Key : Id_Kuota_Sat
Foreign Key : Kode_Perusahaan References Kode_Satwa
Fungsi : Menyimpan data kuota penangkaran satwa liar
Tabel 4.7 Transaksi Kuota Penangkaran Satwa Liar
Nomor Field Type Length Key
1 Id_Kuota_Sat Varchar 15 Primary Key 2 Kode_Perusahaan Varchar 15 Foreign Key 3 Kode_Tanaman Varchar 15 Foreign Key 4 Jumlah_Kuota_Sat Integer -
6 Tanggal_Sat Date -
4.2.7 Desain Input/Output
Desain input/ouput dari Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan
Penangkaran Satwa Liar adalah sebagai berikut:
a. Form Login
Form Login merupakan form yang didesain untuk memberikan otorisasi
pemakaian aplikasi ini dalam mengidentifikasi pengguna. Form Login dapat
dilihat pada Gambar 4.8.
STIKOM
Gambar 4.8 Form Login
b. Form Menu Utama
Form Menu Utama merupakan form yang didesain untuk menampilkan
menu-menu pada Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan
Penangkaran Satwa Liar. Form Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Form Menu Utama
STIKOM
30
c. Form Tambah User
Form Tambah User ini digunakan untuk pengguna yang ingin menambah
user (pengguna) dalam penggunaan Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman
Alam dan Penangkaran Satwa Liar ini. Form Tambah User dapat dilihat
pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Form Tambah User
d. Form Master Perusahaan
Form Master Perusahaan untuk memasukkan data perusahaan yang baru.
Form Perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.11.
STIKOM
Gambar 4.11 Form Master Perusahaan
e. Form Master Tanaman Alam
Form Master Tanaman Alam untuk memasukkan data Tanaman Alam yang
baru. Form Tanaman Alam dapat dilihat pada Gambar 4.12.
STIKOM
32
Gambar 4.12 Form Master Tanaman Alam
f. Form Master Satwa Liar
Form Satwa Liar untuk memasukkan data Satwa Liar yang baru. Form
Satwa Liar dapat dilihat pada Gambar 4.13.
STIKOM
Gambar 4.13 Form Master Satwa Liar
g. Form Transaksi Kuota Pengambilan Tanaman Alam
Form Transaksi Kuota Pengambilan Tanaman Alam untuk memasukkan
data Kuota Pengambilan Tanaman Alam. Form Transaksi Kuota
Pengambilan Tanaman Alam dapat dilihat pada Gambar 4.14.
STIKOM
34
Gambar 4.14 Form Transaksi Pengambilan Tanaman Alam
h. Form Transaksi Kuota Penangkaran Satwa Liar
Form Transaksi Kuota Penangkaran Satwa Liar untuk memasukkan data
Kuota Penangkaran Satwa Liar. Form Transaksi Kuota Penangkaran Satwa
Liar dapat dilihat pada Gambar 4.15.
STIKOM
Gambar 4.15 Form Transaksi Penangkaran Satwa Liar
i. Form Laporan Daftar Kuota Pengambilan Tanaman Alam
Laporan Daftar Kuota Pengambilan Tanaman Alam merupakan laporan
yang didesain untuk memberikan informasi tentang kuota pengambilan
tanaman yang diperoleh oleh setiap perusahaan. Sebagaimana yang terlihat
pada Gambar 4.16.
STIKOM
36
Gambar 4.16 Form Daftar Kuota Pengambilan Tanaman Alam
j. Form Laporan Daftar Kuota Penangkaran Satwa Liar
Laporan Daftar Kuota Penangkaran Satwa Liar merupakan laporan yang
didesain untuk memberikan informasi tentang kuota pengambilan tanaman
yang diperoleh oleh setiap perusahaan. Sebagaimana yang terlihat pada
Gambar 4.17.
STIKOM
Gambar 4.17 Form Daftar Kuota Penangkaran Satwa Liar
4.3 Mengimplementasi Sistem
Mengimplementasikan sistem merupakan tahap pengujian dimana desain
sistem dapat berjalan dengan baik. Implementasi dilakukan oleh penulis, yaitu
penganalisa sistem dan pendesain input output. Desain form yang telah dibuat
oleh penulis input output cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem,
sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.
4.3.1 Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini, dijelaskan mengenai implementasi dari perangkat lunak
yang harus dipersiapkan oleh pengguna. Adapun perangkat lunak yang digunakan,
yaitu:
1. Power Designer 6 32 bit.
2. Microsoft Visual Studio.NET 2010.
STIKOM
38
3. MySQL Server 5.0.11.
4. MySQL Connector 6.5.4 For Visual Studio.NET
5. Crystal Report for Visual Studio.NET 2010.
Untuk perangkat keras, minimal pengguna harus mempersiapkan
spesifikasi sebagai berikut agar dalam penginstalan Aplikasi Kuota Pengambilan
Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar dan Microsoft Visual
Studio.NET.2010 menjadi lancar:
1. Processor Core 2 Duo
2. Memory RAM 4GB DDR2
3. Hardisk 160GB (5400 RPM hard disk drive)
4. DirectX 9 capable video card running at 1024 x 768
4.3.2 Hasil Implementasi
Implementasi yang dilakukan oleh penganalisa sistem dengan pendesain
input output menghasilkan desain aplikasi. Listing Aplikasi dapat dilihat pada
lampiran 60.
4.4 Melakukan Pembahasan Terhadap Hasil Implementasi Sistem
4.4.1 Instalasi Aplikasi
Dalam tahap ini, pengguna harus memperhatikan dengan benar terhadap
penginstalan perangkat lunak. Berikut langkah-langkah penginstalan:
1. Install MySQL 5.0.11.
2. Install MySQL Connector 6.5.4 For Visual Studio.NET
3. Install Visual Studio.NET.2010
4. Install Crystal Report For Visual Studio.NET.2010
STIKOM
4.4.2 Penjelasan Pemakaian
Tahap ini merupakan langkah-langkah dari pemakaian program Aplikasi
Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar ini. Berikut
sub-sub pembahasan pemakaian:
1. Menu Utama
“Menu Utama” merupakan tampilan awal dari program ini. Pada form ini
terdapat menu-menu yang bermanfaat dalam menjalankan Sistem Informasi
Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar, seperti
“Menu”, ”Menu Master”, “Menu Transaksi”, dan “Menu Laporan”. Form
utama dapat dilihat pada gambar 4.18.
Gambar 4.18 Tampilan Menu Utama
2. Form Login
“Form Login” merupakan form identifikasi pengguna dari program pada saat
itu. Form ini berguna dalam memberikan otorisasi pemakaian program.
Form Login dapat dilihat pada gambar 4.19.
STIKOM
40
Gambar 4.19 Tampilan Form Login
3. Form Tambah User
Form “Tambah User” ini digunakan untuk pengguna yang ingin menambah
user (pengguna) dalam penggunaan Aplikasi Kuota Pengambilan
Tananaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar ini. Form “Tambah User”
dapat dilihat pada Gambar 4.22.
Gambar 4.20 Tampilan Form Tambah User
4. Form Master Perusahaan
Form “Master Perusahaan” ini digunakan untuk memasukkan data
perusahaan yang baru dalam penggunaan Aplikasi Kuota Pengambilan
STIKOM
Tananaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar ini. Form “Master
Perusahaan” dapat dilihat pada Gambar 4.21.
Gambar 4.21 Tampilan Form Master Perusahaan
5. Form Master Tanaman Alam
Form “Master Tanaman Alam” ini digunakan untuk memasukkan data
tanaman alam yang baru dalam penggunaan Aplikasi Kuota Pengambilan
Tananaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar ini. Form “Master Tanaman
Alam” dapat dilihat pada Gambar 4.22.
STIKOM
42
Gambar 4.22 Tampilan Form Master Tanaman Alam
6. Form Master Satwa Liar
Form “Master Satwa Liar” ini digunakan untuk memasukkan data satwa liar
yang baru dalam penggunaan aplikasi kuota pengambilan tananaman alam
dan penangkaran satwa liar ini. Form “Master Satwa Liar” dapat dilihat pada
Gambar 4.23.
STIKOM
Gambar 4.23 Tampilan Form Master Tanaman Alam
7. Form Transaksi Pengambilan Tanaman Alam
Form “Transaksi Pengambilan Tanaman Alam” ini digunakan untuk
memasukkan data perusahaan yang ingin melakukan transaksi pengambilan
tanaman alam dengan cara memasukkan data tanaman apa yang ingin
diambil dalam penggunaan aplikasi kuota pengambilan tananaman alam dan
penangkaran satwa liar ini. Form “Transaksi Pengambilan Tanaman Alam”
dapat dilihat pada Gambar 4.24.
STIKOM
44
Gambar 4.24 Tampilan Form Transaksi Pengambilan Tanaman Alam
8. Form Transaksi Penangkaran Satwa Liar
Form “Transaksi Penangkaran Satwa Liar” ini digunakan untuk
memasukkan data perusahaan yang ingin melakukan transaksi pengambilan
satwa liar dengan cara memasukkan dan memasukkan data satwa liar apa
yang ingin diambil dalam penggunaan aplikasi kuota pengambilan
tananaman alam dan penangkaran satwa liar ini. Form “Transaksi
Penangkaran Satwa Liar” dapat dilihat pada Gambar 4.25.
STIKOM
Gambar 4.25 Tampilan Form Transaksi Penangkaran Satwa Liar
9. Form Laporan Kuota Pengambilan Tanaman Alam
“Form Laporan Kuota Pengambilan Tanaman Alam” ini merupakan form
laporan yang didesain untuk menampilkan laporan master perusahaan,
master tanaman alam dan transaksi kuota pengambilan tanaman alam yang
berada dalam database aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan
penangkaran satwa liar. Form “Transaksi Pengambilan Tanaman Alam”
dapat dilihat pada Gambar 4.26.
STIKOM
46
Gambar 4.26 Tampilan Laporan Pengambilan Tanaman Alam
10. Form Laporan Penangkaran Satwa Liar
“Form Laporan Kuota Penangkaran Satwa Liar” ini merupakan form laporan
yang didesain untuk menampilkan laporan master perusahaan, master satwa
liar dan transaksi kuota penangkaran satwa liar yang berada dalam database
aplikasi kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar. Form
“Transaksi Penangkaran Satwa Liar” dapat dilihat pada Gambar 4.27.
STIKOM
Gambar 4.27 Tampilan Laporan Penangkaran Satwa Liar
STIKOM
48 BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil proyek di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
Surabaya. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan
Penangkaran Satwa Liar maka memudahkan dalam memberi informasi
berupa data yang sesuai dengan kebutuhan user.
2. Dengan diimplementasikannya Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam
dan Penangkaran Satwa Liar ini dapat menyajikan laporan sesuai dengan
kebutuhan dan dapat memberikan laporan dengan data terbaru, diantaranya
yaitu Laporan Pengambilan Tanaman Alam dan Penangkaran Satwa Liar.
5.2 Saran
Adapun yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan
Penangkaran Satwa Liar ini diharapkan lebih fleksibel bila ditambahkan
proses pembuatan grafik sehingga untuk kedepannya dalam pengolahan data
kuota pengambilan tanaman alam dan penangkaran satwa liar dapat lebih
mudah untuk membandingkan dan melihat data kuota pengambilan tanaman
alam dan penangkaran satwa liar secara periodik kapanpun diinginkan.
2. Pengembangan Aplikasi Kuota Pengambilan Tanaman Alam dan
Penangkaran Satwa Liar ini diharapkan lebih kompleks dan bisa mencakup
tugas lainnya seperti ditambahkannya aplikasi pada proses pengisian data
STIKOM
satwa liar perusahaan yang sudah mempunyai jatah tangkap sehingga
pembagian kuota data satwa liar menjadi lebih mudah.
STIKOM
50
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstrutur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis Edisi 2. Andi: Yogyakarta.
Kendall, dan Kendall. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. PT
Prenhallindo. Jakarta.
PHKA, Dirjen. 2009. Surat Keputusan Penetapan Rencana Produksi Karang Hasil Transplantasi Tahap Kedua, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Jakarta.
Putrodjoyo, Gunawan. 1994. Kamus Komputer Masa Kini. PT. Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Utdirartatmo, Firrar. 2002. Mengelola Database Server MySQL di Linux dan
Windows. Andi: Yogyakarta.
Yuswanto. 2006. Pemrograman Dasar Visual Basic .NET. Prestasi Pustakaraya:
Jakarta.