• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN SUPERVISI PERPUSTAKAAN OLEH KEPALA SMPN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN SUPERVISI PERPUSTAKAAN OLEH KEPALA SMPN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIP SI

Oleh

Elem Al-Istiqomah 0018118202

PROGRAM SUPERVISI PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLA.IVl

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSIT AS ISLA!\'I NEGERI

(2)

Skripsi Di.ajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai

Pc:mbimbing I

Drs. Syafril M.Pd NIP: 150 097 592

Gelar s。セェ。ョ。@ Pendidikan

Oleh

Elem Al- Istigomah NIM: 0018118202

Di bawah Bimbingan

Pembimbing II

Abdul Rozak M.Si

Nil>: 150 277 689

PROGRAM SUPERVISI PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDU{AN ISLAM

FAKUL TAS ILMU TARBIYAH DAN IIBGURUAN

UNIVERSITAS JSLAIVI NEGERJ (UIN)

(3)

OLEH KEPALA SMPN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11 Juli 2006. Skripsi ini telah

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Pemdidikan Islam

Program Strata satu (SI) pada Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Supervisi

Pendidikan.

Jakaita, 11 Juli 2006

Sidang Munaqasyah

Dekan/

Ketua Merangkap Anggota

Drs. H. Nurochim, MM NIP. 050 046 643

Anggota

Pembantu lDekan/

Sekretaris Merangkap Anggota

NIP. 150 202 343

Penguji !I

セセセ@

セ@

(4)

Dengan rasa syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

rnelimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyustman skripsi ini. Sholawat dan salarn selalu dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir

zaman.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak rnengalami hambatan, akan

tetapi atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhimya skripsi ini dapat

terselesaikan juga. Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. DR. Rosyada MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Ora. Y efnelty Z, Ketua Jurusan Kependidikan Islam Supervisi Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

I-Iidayatullah Jakarta

3. Bapak Ors. H. Muarif Sam., Sekertaris Jurusan Kependidikan Islam Supervisi

Pendidikan dan Bapak Nurachim MM, Ketua Program Studi Supervisi

Pendidikan yang memberikan dan meluangkan waktunya untuk melayani

(5)

Jakarta, yang memberikan dan meluangkan waktunya untuk melayani mahasiswa

5. Bapak Ors. Syafril M.Pd dan Bapak Abdul Rozak M.Si, pembimbing I dan II

yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing salama penulisan skripsi ini

6. Bapak dan !bu Oosen Fakultas Ilnm Tarbiyah dan Keguruan, khususnya Jurusan

Kependidikan Islam Program Studi Supervisi Pendidkan Universitas Islam Negeri

Syarif 1-lidayatullah Jakarta

7. Pimpinan dan staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan serta perpustakaan utama Universitas Islam Negeri Jakarta

8. Bapak Kepala Sekolah dan petugas perpustakaan Sekolah Menegah Pertama

Negeri (SMPN) di Cikarang Utara

9. Ayahanda 1-l. Samat Samsudin dan Ibunda 1-lj. !ti Lasiah yang telah memberikan

segenap hidupnya untuk membesarkanku, mendidikku dala.m setiap keadaan

dengan segala kasih sayangnya, serta suamiku tercinta yang telah memberikan

dukungan dan semangat kepadaku, kakakku juga adik-adikku yang selalu

memberi dukungan dan perhatian kepada penulis.

Selanjutnya penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini belum mencapai

kesempurnaan. 1-lanya Kepada Allah jualah kita memohon dan berserah diri semoga

jasa dan pengorbanan rnereka menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan yang

(6)

Bekasi, 31 Mei 2006

(7)

DAFT AR

ISi...

iv

DAFTAR TABEL ... vi

BARI PENDAHULUAN ... l A. Latar Belakang Masalah ... .. B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

l. Identifikasi Masalah... .. . . ... . .. . . .. .. ... .. .. . . .. . . .. . . . 5

2. Pembatasan Masalah... ... 6

3. Perumusan Masalah ... ... ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... ... ... 6

i. Tujuan Penelitian ... ... ... 6

2. Manfaat Penelitian .... ... ... .. . ... ... ... ... ... . . .. .... ... .. .. . .. .. . . .. .. 6

D. Sistematika Penulisim ... ... 7

BAB II KAJIAN TEO RI ... ... 8

A. Supervisi Perpustakaan ... ... 8

l. Pengertian Supervisi Perpustakaan... 8

2. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Sekolah ... 11

3. Teknik-teknik Supervisi... 17

B. Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Perpustakaan... 18

l. Peranan Kepala sekolah Sebagai Supe.rvisor Perpustakaan... 18

2. Aspek-aspek Pc-mbinaan Perpustakaan... 23

(8)

B. Metode Penelitian ... 33

C. Teknik Analisis Data... ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 36

A. Gambaran Um um Objek Penelitian.. .... .. ... .... .. .. .. .. ... 36

B. Analisa Data... 43

C. Analisis Komparataif... 59

BAB V PENUTUP... .... .. .. .. . .. .. . . .. . .. .... .. .. . . .... ... 63

1\. Kesimpulan ... ,... 63

B. Saran .. .. ... . ... .. . .. .. .. . .. . ... ... ... . .. . . . ... .. . . ... .. .. .. . . . .. .. . . ... 64

(9)

1. Keadaan guru . . . .. . .. . . .. . . .. ... .. . .. .. . . ... .. ... .... .. . . .. . . .. .. .. .. .. .. .. . . 37

2. Keadaan siswa ... 38

3. Sarana perpustakaan ... 39

4. Kunjungan kepala sekolah ke perpustakaan ... 43

5. Pelaksanaan supervisi perpustakaan oleh kepalasekolah dalam satu semester . . .. .. . . .. .. . . ... . .. ... ... . . . .. . .. . . . .. .. ... .. . . .. ... ... .... ... .... .. .. .. .. . .. ... 44

6. Pembinaan terhadap pegawai perputakaan oleh kepala sekolah... 45

7. Pemberikan tanggung jawab pen uh oleh kepala sekolah kepada pegawai perpustakaan untuk mengelolanya . .. .. . ... .... ... .. ... ... ... .. . ... . .. . .. ... ... ... . . 45

8. Pemeriksaan daftar hadir petugas perpustakaan oleh kepala sekolah ... 46

9. Apabila bapak atau ibu sebagai petugas perpustakaan tidak masuk kcpala sekolah menanyakan alasannya . . . .. .. .. .. . . .... . .. ... ... ... . .... ... .. ... .. ... ... . .. 46

JO. Mengadakan rapat dengan petugas perpustakaan oleh kepala sekolah untuk mengingkatkan fungsi perpustakaan ... 47

11. Kepala sekolah menampung dan merealisasikan ide-ide yang disampaikan oleh petugas perpustakaan ... ... 47

12. Kepala sekolah memperbaiki sarana perpustakaan yang ada di sekolah ... 48

13. Usaha kepala sekolah dalammenambah koleksi bahan pustaka ... 49

14. Penyampaikan hasil supervisi dari kepalasekolah kepada petugas perpustakaan . . . .. . .. .. . ... . . .. . . ... .. . ... ... .. .. .. .. .. ... .... .. .. . ... . . 49

15. Jenis buku terbanyak di perpustakaan sekolah ... 50

16. kepala sekolah mengadakan seminar tentang cara ュ・ュセョヲ。。エォ。ョ@ perpustakaan dalam satu semester . . . .. . . ... .. . . .. . .. .. . . .. .. . . .. . . 50 17. Pengawasan sikap petugas perpustakaan oleh kepalasekolah ... 5 l 18. Sekolah mengundang pustakawan untuk menambah pengetahun tentang

[image:9.595.24.433.153.667.2]
(10)

20. penambahan koleksi perpustakaan dalam satu semester ... 53 21. Penilaian kinerja petugas perpustakaan oleh kepala sekolah . . . .. .. .. . . .. . . . .. .. . . 53 22. Pemeriksaan administrasi perpustakaan oleh kepala sekolah ... 54 23. Kerjasama antara kepala sekolah dengan penerbit buku dalam

menambah koleksi bahan pustaka ... ... .. ... 55 24. Jenis buku yang sering dipinjam oleh siswa ... 55 25. Kerjasama antara kepala sekolah dan guru-guru dalam memberdayakan

perpustakaan kepada siswa . . . .. ... .. .. .. . . . ... .. . . .. . . .. . . 56 26. Pelaksanaan kegiatan supervisi perpustakaan dibantu

oleh seorang guru ... 57 27. Kegiatan lomba karangan ilmiah yang diadakan oleh perpustakaan dalam satu

(11)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam sejarah umat manusia, perpustakaan merupakan khazanah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk buku dan perpustakaanlah yang berfungsi menyimpan dan menyebarluaskan informasi tentang buku-buku. Dengan demikian hasil pikiran dari para penulis atau pengarang buku tersebut dengan mudah dapat diketahui dari berbagai bukti sejarah. Dengan cara membaca orang akan dapat mengetahui segala macam ilmu yang terdapa1 di dalam isi buku. Sebagaimana dalam Al-Quran Allah menganjurkan kepada manusia untuk membaca, dengan firman- Nya:

セM

- 1-

·1

. .J3 セM

Artinya:

Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Baca/ah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan paantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apayang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-'Alaq: 1-5) 1

(12)

kepribadian manusia. Oleh karenanya pendidikan merupakan suatu proses yang

berkesinambungan serta menjadi tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

keluarga.

Perpustakaan sekolah merupakan sebagian yang penting dalam lembaga

pendidikan. Perpustakaan sekolah adalah salah satu pusat sumber belajar, informasi

dan pengetahuan. Disamping itu juga sebagai sarana rekreasi. Dengan adanya

perpustakaan sekolah kesenangan membaca dapat timbul melalui penyajian bahan

bacaan yang disesuaikan dengan kemampuar. membaca, berpikir serta materi bacaan

yang sesuai dengan kemampuan usia siswa. Selain itu juga jumlah koleksi buku, luas

ruangan, perabot dan tenaga perpustakaan merupakan penunjang bagi anak dalam

kegemaran membaca.

Untuk menyelenggarakan perpustakaan sekolah dibutuhkan tidak saja buku,

ruang, tenaga teknis dan dana, tetapi juga dibuiuhkan kemampuan untuk mengelola

dan mengawasi serta membina jalannya perpustakaan. Pembinaan penyelenggaraan

perpustakaan sekolah pada dasarnya bertujuan memanfaatkan sarana dan tenaga yang

ada dengan sebaik-baiknya.

Sebagaimana menurut Wasty Soemanto dan Hendiat Soetopo bahwa "Perpustakaan hendaknya bukan hanya untuk pelayanan pengajaran bagi murid-murid, tetapi juga sebagai 'Professional Library' bagi guru-guru. Buku yang bertalian dengan pendidikan, psikologi pendidikan, filsafut, sosiologi, metodologi pengajaran, statistik dasar, metodologi research, kegiatan ekstrakurikuler dan bidang-bidang pendidikan lainnya hendaknya tersedia di perpustakaan."1

1

l-Iendiat Soetopo dan Wasty Soe1nanto, Ke1Jett1ilnpu1an dan .'·)111;ervisi J>enclidikt:rn, (Malang:

(13)

Maka dari itu kepala sekolah disamping seorang pemimpin sekolah, kepala

sekolah juga seorang supervisor, oleh karena itu ia harus melakukan kegiatan

supervisi. Supervisi yang dilakukan antara lain:

1. Supervisi pelaksanaan kurikulum, meliputi: pembagian tugas, rencana kerja

tahunan sekolah,jadwal dan rencana tahunan guru

2. Supervisi ketenagaan, meliputi: kehadiran guru, panisipasi guru dalam kegiatan ekstrakurikuler, penataran,loka karya dan sebagainya

3. Supervisi katatausahaan, meliputi: menilai dan meneliti administrasi tata usaha, pelaksanaan usu! kenaikan tingkat guru dan sebagainya

4. Supervisi sarana dan prasarana pendidikan, meliputi: penyelenggaraan dan keadaan perpustakaan, laboratorium sekolah, pemeliharaan gedung, bangunan, halaman sekolah dan lain-lain

5. Hubungan sekolah dan masyarakat, bentuk dan sifat kerjasama, pembinaan

karjasama dan Jain sebagainya 1

Kepala Sekolah sebagai supervisor tidak saja bertanggung jawab mengelola,

mengawasi dan membina guru, siswa dan kurikulum tetapi juga membina perpustaan

sekolah. Bila kita Iihat sehari-hari, akan tampak bahwa pada umumnya

penyelenggaraan perpustakaan sekolah diserahkan Jangsung kepada guru tanpa

adanya pengawasan dan pembinaan. Sedangkan guru belum banyak mengetahui

tentang pengelolaan perpustakaan serta pelayanan kepada siswa. Kepala sekolah

menganggap bahwa guru sudah mampuh menyelenggarakannya, selain itu buku yang

ada di perpustakaan tidak cukup memadai, sehingga sirkulasi tidak berjalan dengan

baik. Buku-buku yang ada kebanyakan buku yang sudah lama dan sebagian besar

adalah buku paket dsri berbagai mata pelajaran, seda11gkan buku yang bersifat fiksi

1

Yusak Burhanuddin, Administrasi Pe11didika11, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), Cet.

(14)

maupun non fiksi hanya sedikit. Dan lagi buku-buku tersebut jarang sekali digunakan

hanya tersimpan di dalam lemari sebagai hiasan.

Selain itu dari tenaga pengelola/ guru yang bertugas me•1gelola perpustakaan

kurang mendapat perhatian, baik dari jumlah pengelola, program perpustakaan

maupun tanggungjawabnya sebagai pengelola perpustakaan. Serta kurangnya

perhatian kepala sekolah dan guru-guru kepada siswa untuk memanfaatkan sarana

perpustakaan sebagai media penunjang proses belajar mengajar, pelayanan yang ada

di pepustakaanpun dirasakan kurang bagi siswa seperti ruang perpustakaan yang tidak

sesuai dengan jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut.

Masabh-masalah tersebut perlu mendapatkan pengawasan dari kepala sekolah

sebagai seorang supervisor. Oleh karena itu kepa!a sekolah perlu melaksanakan

supervisi perpustakaaan untuk tindak lanjut masalah-masalah yang ada di

perpustakaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk membahas masalah

tersebut dalam skripsinya dengan judul: "Pelaksanaan Sup€:rvisi Perpustakaan

oleh Kepala SMPN Cikarang Utara Kabupaten Bekasi".

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah

l. Identifikasi Masalah

ldentifikasi masalah adalah bahan acuan untuk mememtukan pembatasan

(15)

a. Kepala sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan merupakan

salah satu faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan

di sekolah yang di pimpinnya

b. Kepala sekolah berfungsi sebagai administrator dan juga berfungsi sebagai

supervisor

c. Pengelola perpustakaan adalah seseorang yang bertugas di perpustakaan,

sekalipun demikian pengelola perpustakaan dituntut untuk senantiasa

meningkatkan profesi

d. Kondisi sarana prasarana pepustakaan dapat memacu semngat belajar sisv;a

di perpustakaan

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari

tujuan penelitian, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Ada:pun pembatasan

masalah dalam skripsi ini yaitu: Pelaksanaan supervisi perpustakaan oleh kepala

sekolah SMPN Cikarang Utara- Bekasi

3. Perumusan Masalah

Maka dari pembatasan r.iasalah di atas, kemudian penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kondisi obyektif perpustakaan Sekolah Menegah Pertama Negeri

(SMPN) Cikarang Utara-Bekasi?

b. Bagaimanakah pelaksanaan superv1s1 perpustakaan oleh kepala SMPN

(16)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dapat memberikan arahan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun yang dijadikan tujuan penelitian adalah sebagi berikut:

a. Untuk mengetahui kondisi objektif perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Cikarang Utara-Bekasi

b. Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi perpustakaan oleh kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kecamatan Cikarang Utara- Bekasi.

c. Untuk persyaratan meraih gelar SI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini untuk;

a. Penulis, sebagai bahan uutuk menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan mengenai masalah- masalah yang dihadapi.

b. Kepala sekolah, Sebagai feed back khususnya dalam pelaksanaan supervisi perpustakaan sekolah.

(17)

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyusun berdasarkan sistematika yang

terdiri dari :

BABI Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II Kajian Teori, mengenai supervisi perpustaka::.n sekolah, yang tercti1i dari

pengertian supervisi perpustakaan, fungsi dan tujuan perpustakaan dan

Teknik-teknik supervisi perpustakaan. sセイエ。@ kepala sekolah sebagai

supervisor perpustakaan, yang terdiri dari peranan kepala sekolah sebagai

supervisor perpustakaan, aspek-aspek pembinaan perpustakaan dan

langkah-langkah pelaksanaan supervisi Perpustakaan

BAB III : Metodologi Penelitian, mencakup populasi dan sampel, metode penelitian,

dan teknik analisa data.

BAB IV : Hasil Penelitian, meliputi gambaran urnum objek penelitian, analisa data

dan analisis komparatif

(18)

A. Supervisi Perpustakaan

1. Pengertian Supervisi Perpustakaan

Untuk mengetahui lebihjauh apakah supervisi perpustakaan itu, maka terlebih

dahulu kita mengetahui pengertian dari supervisi dan perpustakaan itu sendiri.

a. Supervisi Pendidikan

Kata supervisi diadopsi dari bahasa Inggris ·Supervision' yang berarti

pengawas/kepengawasan. Orang yang melaksanakan pekerjaan supervisi disebut

supervisor.1 Menurut Adams dan Dickey (1959: 2) menyatakan dalam bukunya,

Basic principle of Supervision, yang dikutip oleh Piet A Sahertian bahwa

"supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran".2

D!kutip oleh Piet A Sahertian sebagaimana dalam Dictionary of Education

Good Cert er (I 959), bahwa "supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah

dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki

pengajaran, tennasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan

perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran,

dan rnetode serta evaluasi pengajaran. "3

Ari H. Gunawan, Administrasi Seka/ah Administras1 Pendidikan Mikro, (Bandung: PT.

Rineka Cipta, 1996). Cet. Ke- l, h. 33

2

Piet A. Sahenian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka

(19)

Sebagainana menurut Kimball Wiles yang dikutip oleh Yusak Burhanuddin

dinyatakan bahwa "Supervisi merupakan kegiatan untuk membantu tugasnya secara

baik."4 H. Burton dan Leo J. Bruckner yang dikutip oleh Hendiat Soetopo dan Wasty Soemanto menyatakan "supervisi adalah suatu teknik palayanan yang tujuan

utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak."5

Sedangkan menurut N galim Purwanto "supervisi ad al ah suatu aktivitas pembinaan

yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam

melakukan peke1jaan mereka secara efektif."6

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah suatu

kegiatan yang sistematis dan terprogram untuk membina dan membimbing seluruh

staf sekolah bukan untuk mencari kesalahan kepala sekolah atau staf lainnya, akan

tetapi lebih kepada perbaikan-perbaikan yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

b. Perpustakaan

Kata dasar perpustakaan adalah pustaka. Dalam kamus umum bahasa

Indonesia, pustaka aiiinya kitab,huku. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata

perpustakaan ialah library, kata tersebut berasal dari kata latin libber artinya buku.

·• Yusak Burhanuddin, Administrasi Pendidikan, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 1998), Cet. Ke- I . h. 99

5

I-Iendiat Soetopo dari Wasty Soe1nanto, Kepen1ilnpinan dan Supervisi Pendidikan, (Malan3:

PT. Bina Aksara, 1984), cet. Ke- I. h. 39.

6

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Super\iisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda

(20)

Dalam bahasa asmg lainnya (Belanda) perpustakaan disebut juga bibliotheek,

(jerman) bibliothek, (Francis) bibliotheque, (Spanyol) bibliot heca, dan (Portugis)

bibliotheek. Semua istilah itu berasal dari kata biblia dari baliasa yunani artinya buku,

kitab.7 Dalam kamus The Oxford English Dictionwy kata library atau perpustakaan

mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun 1374, yang berarti sebagai "suatu

tempat buku-buku diatur untuk dibaca, dipelajari, atau dipakai sebagai bahan

rujukan. "8

Begitu pula pada t:::hun 1970, The American Library Association yang dikutp

oleh mucljito menyatakan bahwa penggunaan " istilah perpustakaan untuk suatu

pengertian yang luas yaitu tennasuk pengertian pusat media, pusat belajar, pusat

sumber pendidikan, pusat infonnasi, pusat dokumentasi dan pusat mjukan. "9

Sebagaimana pendapat para Staff Pengajar SMP SteUa Duce Tarakanita

bahwa "perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari sebuah lembaga

persekolahan yang berupa tempat penyimpanan bahan pustaka penunjang proses

pendidikan, yang diatur secara sistematis untuk digunakan secara berkesinambungan

sebagai sumber informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan

, baik oleh pendidik maupun yang dididik di sekolah tersebut". 10

7

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Pe1pustakaan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

1993 ), cet. Ke- 2, h. 3.

' Mudjito, Maten Pokok Pembinaan Minat Baca, (Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka,

Depdikbud. 1999), cet. Ke- 3, h. 2 9

Ibid

10

Staf Pengajar SMP Stella Duce Tarakanita, Membina Pe1vustakaa11 Seka/ah, (Yogyakarta:

(21)

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah

merupakan media atau alat yang dapat membatu guru dan siswa dalarn rnenunjang

proses balajar mengajar dengan cara mencari infonnasi-infonnasi untuk menambah

wawasan dan pengetahuan. Karena di dalam perpustakaan terdapat bahan-bahan

pustaka yang diatur secara sistematis yang memudahkan dalam mencari bahan

pustaka yang dibutuhkan.

Dengan demikian supervisi perpustakaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

seorang supervisor untuk membimbing dan membina kinerja staf perpustakaan dalam

administrasi perpustakaan yang meliputi tentang ruang perpusta.kaan, program kerja,

perlengkapan, penyimpanan dan pemeliharaan, tatatertib dan keamanan serta

pelaporan.

2. Fungsi dan tujuan perpustakaan

Fungsi dan tujuan perpustakaan dalam bidang pendidikan sangatlah

mendukung mutu pendidikan jika, fungsi dan tujuan tersebut benar-benar

dilaksanakan dengan baik.

a. Fungsi perpustakaan

Fungsi perpustakaan menurut Lasa HS yaitu:

1) Pendidikan

Pendidikan, bahan-bahan pustaka yang terdiri dari buku-buku fiksi,

nonfiksi, media cetr.k seperti Koran, majalah, bulletin dan lain-lain. Dari

(22)

karena terbiasa belajar mandiri secara individual ataupun bersama-sama untuk menyelasaikan tugas-tugas dari guru.

2) Informasi (information)

[image:22.595.41.438.202.512.2]

Informasi, dengan adanya perpustakaan yang di dalamnya banyak sekali koleksi bahan pustaka yang dapat membantu siswa dan guru untuk memperoleh keterangan tentang data-data, tempat, ukuran, nama orang, gambar, foto, catatan pristiwa dan infonnasi-infonnasi yang menarik yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan.

3) Penelitian (research)11

Penelitian, penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan oleh seseorang melalui penyelidikan secara hati-hati dan detail untuk memperoleh pemecahan masalah yang ada. Melalui perpustakaan dapat memperoleh data dan fakta untuk penelitian pustaka (librmy research).

Selain itu perpustakaan juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran karena di dalamnya terdapat bahan- bahan yang dapat menunjang Proses Belajar Mengajar (PBM).

Seperti yang dikatakan oleh Azhar Arsyad bahwa "perpusta.kaan menyediakan bahan•bahan pustaka berupa barang cetakan seperti buku, majalah.fjurnal ilmiah, peta, surat kabar, kaiya-karya tulis berupa monograf yang belumditertibkan serta

bahan-11

Lasa HS, Membina perp11stakaa11 Madrasah dan Sekolah Islam, (Yogyakarta: Penerbit Adi

(23)

bahan non cetakan seperti micro fish, micro- film, foto-foto, film, kaset audio/video,

lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato (dokumenter) dan lain-lain."12

Sedangkan fungsi perpustakaan dalam versi yang baru sebagai berikut:

l. Ditinjau dari segi proses pelayanannya berfungsi sebagai:

a) Pusat pengumpulan informasi b) Pusat pelestarian informasi c) Pusat pengelolaan informasi

d) Fungsi pemanfaatan informasi, dan e) Pusat penyebarluasan informasi

2. Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggi berfungsi sebagai pusat pelayanan informasi untuk:

a) Program pendidikan dan pengajaran b) Program penelitian, dan

c) Program pengabdian masyarakat.13

Sesuai dengan pendapat Mudjito bahwa secara garis besar tugas dan fungsi

perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a) Sebagai pusat belajar mengajar

b) membantu anak didik memperjelas dan rnemperluas pengetahuan

c) rnengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan mandiri

d) membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya e) membiasakan anak untuk mencari informasi di perpustakaan

t) perpustakaan sekolah merupakan tempat memperoleh bahan rekreasi sehat

g) perpustakaan sekolah memperluas kesempatan belajar bag:1 murid-murid.14

Ibrahim Bafadal menyatakan bahwa ftmgsi perpustakaan adalah sebagai

berikut:

12

Azhar Arsyad. Media Pemhelaiaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Pm;ada 2003), eel. Ke- 4,

h 99.

:.; Noerhayati S, Pengelo/aan perpustakaa11, (BandunK. PT. Alumni, 1987), eel. Ke- 1, Jilid l,

h. 53.

14

Mastini Harjo Prakoso, Pedoman Penyelenggaraan Pe1pustakaan Sekolah, (Jakarta:

(24)

a) Fm1gsi edukatif b) Fungsi informatif

c) Fungsi tanggung jawab administratif d) Fungsi riset

e) fllllgsi rekreatif.15

Fungsi edukatif, adanya perpustakaan sekolah secara 11dak langsung dapat meningkatkan interes membaca siswa-siswa, sehingga teknik me:mbaca semakin lama dapat dikuasai oleh siswa dan membiasakan siswa belajar mandiri. Maka dari itu buku- buku di perpustakaan sekolah baik buku fiksi maupun non fiksi haruslah sesuai dengan kurikulum sekolah, Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Fungsi informatif, perpustakaan yang sudah maju dan berkembang selain menyediakan bahan pustaka yang berupa buku-buku, juga menyediakan bahan pustaka yang bukan berupa buku, seperti majalah, bulletin, surat kabar, peta juga dilengkapi dengan alat-alat pandang- dengar sepert1, slide projector televisi, vidio dan sebagainya yang dapat memberikan informasi dan wawasan yang luas bagi siswa.

Fungsi tanggungjawab administratif, fungsi ini terlihat pada kegiatam sehari-hari di perpustakaan sekolah, seperti adanya peminjaman dan pengembalian buku yang dicatat oleh pustakawan atau guru yang bertugas di perpustakaan tersebut. Selain itu adapula fungsi tanggung jawab administratif lainnya seperti tidak diperbolehkan membawa tas ke ruangan perpustakaan, adanya denda bila buku

15

(25)

terlambat dalam batas waktu pengembaliannya atau buku yang dipinjam hilang, rusak dan sebagainya.

Fungsi riser, fungsi riset ini berguna bagi guru atau siswa untuk mencari

data-data atau keterangan-keterangan w1tuk menyelesaikan atau memecahkan masalah yang dihadapimya dengan membaca buku di perpustakaan yang disebut dengan library research.

Fungsi rekreatif, bahwa perpustakaan dapat dijdikan tempat ;-ekreasi untuk

mengisi waktu luang :::tau menghilangkan kejenuban dengan 1"1ambaca buku- buku cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Jadi fungsi perpustakaan dapat melatih siswa belajar mandiri, menambah wawasan dan pengetahuan selain dari

guru

siswa dapat mengetahuinya dari bukn-buku di perpustakaan, salain itu fungsiperpustakaan dapat membantu guru dalam proses kegiatan pengajaran

b. Tujuan perpustakaan

Tujuan perpustakaan sekolah, menurut Mudjito ada dua jenis yaitu tujuam wnwn dan tujuan khusus.

Tujuan umum pepustakaan sekolah adalah untuk memberi kelengkapan sarana belajar mengajar yang berupa bahan tercetak dan bahan terekam untuk mencapai tujuan pendidikan disekolah, Sedangkan t1tjuan khusus perpus1akaan sekolah adalah sebagai berikut:

l) meletakkan dasar-dasar untuk belajar mandiri

(26)

3) mendidik siswa untuk untuk memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien

4) mengembangkan kemampuan menecahkan masalah atas usaha dan tanggung jawab sendiri

5) mengembangkan penghargaan pada pengembangan imajinatif

6) mengembangkan kemampuan siswa untuk mencari, menemukan, mengolah,

dan memanfaatkan informasi.16

Sulistiyo Basuki berpendapat bahawa "tujuan klmsus perpustakaan ialah

membantu sekolah mencapai tujuannya dengan kebijakan s0kolah tempat

perpustakaan tersebut bemaung. "17

Sebagaimana menmut Lasa HS tujuan perpustakaan sebagai berikut;

1) membantu proses belajar mengajar

2) melakukan penelitian sederhana

3) mengembangkan minat baca untuk menciptakan kondisi belajar mandiri terutama setelah lepas dari pendidikan formal

4) memperlnas kasempatan belajar bagi peserta didik .

5) membiasakan siswa mencari informasi send1ri di perpustakaan secara manual maupun melalui komputer

6) memperoleh bahan rekreasi yang sehat melalui bacaan nngan, seperti surat kabar, majalah popular, maupun buku-buku fiksi

7) mengembangkan minat siswadaloam bidang tertentu melalui bacaan. 18

Fungsi dan tujuan perpustakaan tersebut sangatlah mernbantu pendidikan

yang sedang dilaksanakan, jika fungsi dan tujuan perpustakaan tersebut benar-benar

dilaksanakan secara efektif dan konsekwen.

16

Jbidh. 21 17

Sulistyo Basuki, op. cit. , h. 51

18

(27)

3. Teknik-Teknik Supervisi

Seorang supervisor sebelum melaksanakan kegiatan superv1s1 1a harus

menentukan objek yang akan disupervisi, untuk apa kegiatan tersebut dengan alat dan

dengan teknik apa supervisi itu dilaksanakan.

Hendiat soetopo dan wasty Soemanto bahwa teknik superv1s1 secara gans

besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu teknik perseorangan/individual dan teknik

19

kelompok.

Teknik perseorangan dig1makan bila masalah khusus yang dihadapi oleh

seorang guru tertentu meminta bimbingan tersendiri dari supervisor. Teknik ini antara

lain:

a. Kunjungan kelas

b. Observasi kelas

C. Percakapan pribadi

d. Saling mengunjungi kelas

e. Menilai diri sendiri

Teknik kelompok yaitu teknik yang digunakanitu dilaksanakan bersama-sama

oleh supervisor denganjumlah guru dalam suatu kelompok. Teknik ini antaralain:

a. Orientasi bagi guru baru

b. Rapa! guru

c. Lokakarya

d. Seminar

e. Diskusi panel

19

(28)

Sedangkan menurut Yusak Burhanuddin teknik-teknik supervisi yaitu:

a. Kunjungan kelas, dilakukan oleh kepala sekolah atau pengawas/ penilik. Teknik ini merupakan teknik yang paling sering dipakai untuk mengamati proses kerja, alat yang dipakai, metode yang digunakan dan sebagainya

b. Pembicaraan individual, merupakan teknik supervisi yang efektif sebab memberi kesempatan seluas-luasnya bagi kepala sekolah atau pengawas/ penilik untuk berbicara langsung dengan guru tentang masalah yang berkaitan dengan profesional pribadi mereka

c. Diskusi kelompok, merupakan suatu kegiatan kelompok dalam situasi tatap muka, bertukar informasi atau untuk memutuskan suatu keputusan tentang masalah tertentu

d. Demontrasi mengajar, rencana demontrasi sebaiknya disusun secara teliti dan mengutamakan penekanan yang dianggap penting

e. Kunjungan kelas antar guru, kunjungan kelas antar guru biasanya labih efektif dan disukai karena menciptakan keakraban antara sesama guru

f. Loka karya, merupakan sutu kesempatan untuk bekerjasama, mempertemukan

ide-ide, mendiskusikan masalah bersama atau meningkatkan kemampuan pribadi guru dalam bidang profesi masing-masing

g. Oricntasi pada situasi barn, sebdum melaksanakan tugasnya pada lingkungan baru, guru ¥ierlu diberi kesempatan untuk beradaptasi terbadap lingkungan dan tugas baru. 0

Teknik-teknik tersebut hanyalah sebagai bahan pegangan dan acuan bagi

supervisor dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan dalam pelaksanaanya

disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

B. Kepala Sekolah sebagai Supervisor Perpustakaan

1. Peranan kepala sekolah sebagai supervisor pe!·pustakaan

Kepala sekolah adalah pejabat tertinggi di sekolah, dengan demikian kepala

sekolah berkewajiban mengelola dan mengembangkan komponen-komponen sekolah

yang dibantu oleh guru dan staf lamnya untuk kemajuan dan peningkatan mutu

20

(29)

pendidikan. Maka dari itu kepala sekolah harus mengawasi segala kegiatan di sekolah

karena ia adalah seorang supervisor.

Kepala sekoalah sebagai supervisor haruslah mengawasi seluruh komponen

sekolah khususnya perpustakaan, karena perpustakaan salah satu komponen sekolah

non personel yang membantu guru dalam menunjang proses belajar mengajar.

Adapun peranan kepala sekolah sebagai supervisor perpustakaan adalah

sei.Jagai berikut:

a. Membimbing guru/ pengelelola perpustakaan agar dapat memaharni

persoalan-persoalan dan kebutuhan s1swa

b. Membantu pengelola perpustakaan dalam mengatasi kesukaran penyusunan

administrnsi perpustakaan

c. Memberi bimbingan yang bijaksana terhadap pengelola perpustakaan yang

barn dengan orientasi

d. membantu pengelola perpustakaan dengan memperkaya pengalaman

mengelola dan mengembangkan perpustakaan sekolah sebagai salah satu

media belajar

e. Membantu mengembangkan pelayanan-pelayanan yang ada di perpustakaan

f. Mernbina moral kelompok dan rasa tanggung jawab terhaclap tugasnya

g. mernb::rikar. pimpinan yang efektif dan demokratis

Perpustakaan rnerupakan media pembelajaran van1o harus dikelola dan

(30)

minat baca siswa dan sarana penwijang belajar. Agar perpustakaan digwiakan secara

efektit: maka:

a. Supervisor hendaknya menstimulir guru-guru untuk menggunakan

perpustakaan

b. Kepada murid-murid diberi pelajaran bagaimana menggunakan

perpustakaan.21

Untuk itu kepala sekolah haruslah dibantu oleh seorang pustakawan atau guru

yang mendapat pendidikan tambahan tentang perpustakaan. Karena ruang

perpustakaan yang luas, jumlah buku yang banyak dan beraneka ragam judulnya,

perlengkapan yang tersedia sangat lengkap kurang berguna apabila tidak dikelola

dengan baik.

Berikut ini beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang diangkat

sebagai petugas perpustakaan:

a. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan dibidang perpustakaan

b. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki pengetahuan di bidang pendidikan

c. Petugas perpustakaan sekolah harus memiliki minat terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah

d. Petugas perpustakaan sekolah harus suka bekerja, tekun dan teliti dalam melaksanakan tugas-tugasnya

e. Petugas perpustakaan harus terampil mengelola perpustakaan sekolah.22

21

Hendiat Soetopo dan Wasty Soemanto, op. c11 .• h. 124

"Ibrahim Bafadal, Me11gelola Perp11stakaa11 sekolah, (Jakarta Pt. Bumi Aksara, 2001), cet'

(31)

Tentang sifat profesional ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam

haditsnya, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasululfah SAW telah bersabda: Jika

urusan itu diserahkan pada bukan ahlinya, maka nantikanlah saat kehancurannya ". (HR. Bukhari). 23

Untuk mengetahui kedudukan pustakawan di sekolah, beriki1t m1 struktur

organisasi sekolah:

Struktur Organisasi Sekolah

I

I

.

Wk. Kepala BP

sekolah

Tata usaha

Keterangan:

Anggota staff terdiri dari wakiL

( 11 urusan ad:ninistra'1

(2) urusan pengajaran

Kepala sekolah

MMMMMMMMセ@

I

l

Guru-guru PustakawmJ Lab, dll

Siswa-siswa

(3) urusan pembinaan siswa

( 4) urusan hum as inklusif pustakawan

(32)

garis komando

_____

.,..

. k

I

·24 gans onsu tas1

Dari strukiur organisasi di atas kedudukan pustakawan berada di bawah

kepala sekolah. Titik berat tugas kepala sekolah adalah dibidang akademis dan

aktivitas-aktivitas lainnya. Sehingga penekanan tugasnya ialah dalam supervisi,

koordinasi, dan manajemen. 25

Selain itu kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah

menurut Soewadzi Lazaruth adalah sebagai berikut:

a. Tanggung jawab kepala sekolah dalam administrasi personalia b. Tanggung jawab kepala sekolah dalam administrasi keuangan

c. Tanggung jawab kepala sekolah dalam administrasi sarana prasarana pendidikan

d. Tanggungjawab kepala sekolah dalam pembinaan kurikulum e. Tanggungjawab kepala sekolah dalam administrasi kesiswaan

f.

Tanggung jawab kepala sekolah dalam membina hubungan sekolah dan

masyarakat (HUSEMAS)26

Kepala sekolah pemimpin organisasi sekolah haruslah menjadi suri tauladan

bagi guru-guru dan staf lainnya khususnya bagi siswa. Maka dari itu dalam

pengelolaan perpustakaan hendaklah kepala sekolah dan guru- gura menanamkan

kepada anak didiknya rasa turut bertanggungjawab dalam memelihara perpustakaan

sekolah gan menanamkan rasa minat baca siswa.

24

Noerhav1tti S. op. "-·ir_ -. h_ 6··1

25 lhh.! .

26 Soev11adzi Lazantth, Kepa/o Sekolah dan l'a11gg11ng Jmvabnya, (YogyaKarta: Kanisius,

(33)

Untuk menanamkan tanggungjawab dan minat baca siswa di perpustakaan, Kepala sekolah harus mengusahakan buku-buku untuk bahan pustaka lainnya guna kelengkapan dan perkembangan perpustakaan, demikian pula terhadap perabot perpustakaan serta pelayanan-pelayanan yang ada di perpustakaan yang mampuh menumbuhkan minat baca siswa. Maka dari itu dibutuhkan usaha-usaha kepala sekolah baik dari segi pelayanan maupun kelengkapan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan gairah membaca siswa.

Selain itu perlu adanya pengawasan oleh kepala sekolah dalam administrasi perpustakaan.

2. Aspck-aspek Pembinaan Pel'pustakaan

Perpustakaan merupakan salah satu media yang membantu guru dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu perpustakaan perlu mendapatkan pengawasan yang intensif Dalam mengembangkan dan membina perpustakaan ada beberapa asfek yang harus diperhatikan agar perpustakaan dapat digunakan de:ngan sebaik-baiknya dan bennanfaat bagi pengunanya. Adapun aspek-asfek tesebut adalah aspek pengadaan bahan pustaka, tata ruang, aspek perlengkapan dan aspek pelayan::m-pelayanan yang ada di perpustakaan. Aspek-aspek tersebutlah yang harus dikembangkan dan dibina supaya berfungsi sesuai dengan ttrjuan didirikannya perpustakaan sekolah.

(34)

mengetahu kekurangan-kekurangan di perpustakaan maka kepala sekolah mengadakan supervisi perpustakaan. Hal tersebut untuk memacu minat baca siswa dalam mencari informasi yang diperlukan.

Dalam pengadaan bahan-bahan pustaka kepala sekolah harus mengusahakannya dengan cara membeli misalnaya: membeli ke penerbit, ke toko buku atau memesannya, selain itu dcngan cara sumbangan atau hadiah dari siswa yang baru masuk alau siswa yang akan lulus, bisa juga sumbangan dari BP3, sw11bangan dari peneruit, dan sumbangan dari pemerintah a.tau dari lembaga suwasta lainnya dan lain sebagainya.

Dalam memilih bahan pustaka perlu diperhatikan beberapa kriteria buku yang dapat meningkatkan gairah membaca siswa dan dapat menunjang PBM. Berikut ini beberapa ha! yang dapat dijadikan dasar pertirnbangan dalarn rnenentukan prioritas seluruh bahan pustaka:

a. Kurikulum sekolah

b. Bakat dan minat murid-murid

c. Mengetahui kecakapan dan keterampilan murid-mirid d. Tingkat usia murid-murid

e. Surnber-surnber pengadaan bahan pustaka

f. Keadaan ruang dan peralatan sekolah yang tersedia

g. Anggaran yang tersedia untuk pengadaan bahan-bahan pustaka. L7

Sela.in itu perlu diperhatikan pula baik tidaknya suatu buku, berikut mt

kriterianya:

a. lsi atau ruang lingkup 1s1 b. Sislematika penyajian

(35)

c. Kemampuan pengarang d. Penerbitnya

e. Kelengkapan di dalam buku, misalnya indek, ilustrasi, lampiran

f.

Kualitas sampul dan ke1iasnya

g. Edisi a tau tahun terbitnya. 28

Dengan pemilihan bahan pustaka yang benar-benar dan te!iti dapat

mengembangkan pola pikir yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

A.1pek /ala ruang perpuslakaan, dalam membina perpustakaan tentunya tidak

hanya didukung oleh bahan-bahan pustaka yang ada akan tetapi tata ruang

perpustakaan pun sangat berpengaruh terhadap daya tarik siswa tmtuk mencc:ri atau

membaca buku yang diperlukan.

Untuk itu demi kenyamanan dan ketentraman para pengunjung perpustakaa11

ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan perpustakaan

yakni:

a. Gedung/ruang perpustakaan hendaknya disesuaikan dengan tatatertib administrasi yang efektif dan ekonomis untuk memudahkan kelancaran tugas-tugas perpustakaan

b. Diusahakan agar lintas udara di perpustakaan 「・セェ。ャ。ョ@ baik, ini menyangh1t

peraturan ventilasi

c. Cahaya langsung dari matahari tidak baik, karena dapat merusak buku-buku dan juga alat-alat/ perlengkapan perpustakaan serta gangguan kenyamanan membaca

d. Lantai mang perpustakaan diusahakan tidak menimbulkan bunyi yang dapat mengganggu orang yang sedang membaca

e. Dinding perpustakaan hendaknya menyerap bunyi. Gaung dalam ruang perpustakaan sangat mengganggu ketenangan

f. Pengaturan jende!a yang baik dapat membantu penukaran udara yang sehat

dan mengatur cahaya yang cukup

g. Disamping pintu umum, setiap perpusiakaan harus ada pintu darurat yaEg

hanya digunakan scwakw-waktu sa.1a. tcrutama dalarn keadaan bahaya. ,.,

;;.: ]hill

(36)

Selin itu luas ruang perpustakaan untuk Sekolah Menegah Pertama (SMP) harus disesuaikan dengan jumlah siswa: jika jumlah siswa 1200-1400, maka luas ruang perpustakaan 400 m2• Jika jumlah siswa 800-900, maka luas ruang perpustakaannya 300 m2. Jika jumlah siswa 400-480, maka luas ruang

perpustakaannya 200m2 dan jika jumlah siswa 250-280, maka luas perputakaannyalOO m2." 30

Aspek perlengkapan, selain dari asfek bahan pustaka dan bangunan atau tata ruang pembinaan yang harus dilakukan juga pada aspek perlengkapan yang terdapat dalam perpustakaan yang dibutuhkan bagi pengguna perpustakaan. Berikut ini prinsif-prinsif dasar penempatan ali;t-alat perlengkapan perpustakaan:

a. Bahan-bahan referensi hendaknya ditempatkan pada: 1) jalan masuk ke perpustakaan

2) katalog kabinet

3) kolek:;i bul u-buku fiksi 4) ruang belajar

b. koleksi buku-buku fiksi hendaknya di tempatkan pada; 1) bahan referensi dan katalog kabinet

2) ruang khusus

3) koleksi buku-buku fiksi hendaknya di tempatkan dekat ruang baca browsing (ruang baca-baca/ lihat-lihat)

c. Koleksi buku anak-anak hendaknya di tempatkan dekat pada: I) dekat jalan masuk

2) ruang cerita. 31

Cara penempatan alat-alat perlengkapan yang teratur dan rapih dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna perpustakaan. Dengan demikian para pengguna perpustakaan tidak merasa males datang keperpustakaan

untuk rnencari buku yang diperlukan.

30

Lasa HS, Op. C'(i., h. 16

31

(37)

Selanjutnya adalah

aspek pelayanan yang ada di perpustakaan,

dengan

adanya pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan siswa di perpustakaan tentunya dapat

menambah semangat siswa untuk mencari infonnasi atau ha! yang belum mereka

ketahui dengan membaca buku. Kesempurnaan layanan merupakan tujuan akhir yang

ingin dicapai oleh perpustakaan untuk menciptakan suasana yang kondusif agar

layanan tersebut berjalan dengan lancar.

Adapun pelayanan-pelayanan tersebut sebagai berikut:

a. Pelayanan peminjaman, peminjaman buku atau sirkul.asi adalah kegiatan

pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca di dalam maupun untuk

dibawa ke luar perpustakaan. Dalam hal peminjaman ada beberapa peraturan

yang harus ditaati peminjam seperti memiliki kartu anggota perpustakaan,

mengganti buku yang hilang atau rusak ketika sedang clipinjam, sangsi bagi

peminjam bila terlambat dalam pengembalian buku dari batas yang telah

ditentukan.

b. Layanan referensi, buku referens yang memberi infom1asi berupa fakta dan

data ada dalam bcntuk uraian singkat dan uraian paajang. Adapun koleksi

reperens yang terdiri dari satu ensiklopecli umum, beberapa kamus, serta atlas,

beberapa buku pegangan dan buku talmnan dan buku referensi yang

memberikan keterangan mengenai geografi, undang-undang peraturan yang

dikeluarkan oleh penerbit pemerintah pusat inaupun o.etempat. pendidikan

(38)

Menurut Ibrahim Bafada pelayanan di perpustakaan sebagai berikut:

1. pelayanan teknis:

a) pengadaan bahan pustaka b) inventaris bahan-bahan pustaka

c) klasifikasi bahan-bahan pustaka menurut sistek klasifikasi tertentu d) katalogisasi bahan-bahan pustaka

e) pembuatan label buku atau, call number

f) pembuatan kartu buku

g) pembuatan katalog buku h) pembuatan slip tanggal

i) penyusunan buku-buku di lemari atau rak buku yang tersedia 2. Pelayanan pembaca

a) melayani peminjaman buku b) melayani pengembalian buku

c) pemberian bimbingan membaca bagi murid-1:iurid d) pembinaan minat baca bagi murid-murid

e) bantuan infonnasi kepada semua pihak yani; memerlukannya, khusus

warga sekolah.32

Selain dari aspek pengadaan bahan pustaka, tata ruang maupun

pelayanan-pelayanan yang ada diperpustakaan perlu juga ada motivasi baik dari kepala sekolah

maupw1 guru-guru untuk bekerjasama. Hal tersebut dapat dib:kukan dalam bentuk

kegiatan sebagai berikut:

a. penet<1pan jam wajib baca/ belajar di perpustakaan

b. penugasan soal-soal tertentu diruang perpustakaan

c. penugasan W1tuk membuat ringkasan dari buku-buku tertentu

d. penugasan berbagai lomba seperti: lomba kliping, meringkas buku cerita,

mengarang, dan lomba cerita/ story telling."

32

Ibrahim Bafadal, Op. C11., h. 13

33

(39)

Dengan demikian pembinaan minat baca melalui perpustakaan tidak hanya

didukung dari kelengkapan perpustakaan dan pelayanan yang ada di perpustakaan

peran kepala sekolah dan guru-gurupun dapat memotivasi siswa untuk membaca

buku-buku dengan cara kegiatan-kegiatan tersebut di atas.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Supervisi

Dalam melakasanakan kegiatan supervisi haruslah dipersiapkan sega:a sesuatu

yang diperlukan ke1 ika pelaksanaan berlangsung, Hal ini dilakukan agar seorang

supervisor terampil dalam melaksanakan tugasnya. Demi tercapainya kegiatan

tersebut perlu dipersispkan suatu acuan berupa pedoman yang telah dirancang dengan

baik dan benar sehingga efeh.-tifitas dan efisiensi pelaksanaan dapat terwujud sesuai

dengan yang telah direncanakan.

Langkah-langkah pelaksanaan supervisi tersebut yaitu perumusan tujuan ha!

ini dilakukan agar pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan lancar sesuai deugan

tujuan yang ditetapkan, menetapkan isi pedoman haruslah diperhatikan objck yang

akan disupervisi, menetapkan format yang akan digunakan clalam pelaksanaan

tersebut.

Menurut Departemen Agama Rl Direktorat Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam bahwa, langkah-lanhkah pelaksanaan supervisi yang harus d.itempuh mencakup

persiapan, pelaksana, evalusai dan tindak lanj ut 34

3

·\ Departemen AganH! RI Direktorat Jenderal Pembinaan Kelen1bagaan Agan1a Islanl.

(40)

Dalam pelaksanaan supervisi ada beberapa langkah yang harus ditempuh

sebelum kepada kegiatan pelaksanaan, kegiatan tersebut diantaranya:

a. Langkah perencanaan

b. Langkah persiapan

c. Langkah pelaksanaan

d. Langkah tindak lanjut

1-e. Langkah pelaporan·)

Langkah awal sebelwn kepada pelaksanaan superv1s1 adalah perencanaan.

Dengan perencanaalah awal sesuatu dipersiapkan, karena dalam perencanaan

mencangkup penentuan objek yang disupervisi, memuat tl\iuan, teknik yang

digunakan clan pelaksanaanya.

Selanjutnya adalah pcrsiapan, hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum tahap

pelaksanaan yaitu mempersiapkan format/ instrumen, metode yang akan di gunakan ,

buku catatan

clan

lain sebagainya. Seorang supervisor hams mengetahui fungsi

instrumen dalam kegiatan yang akfln dilaksanakan. Fungsi instrumen tersebut dalam

pelaksanaan supervisi sebagai berikut:

a. Membantu kegiatan supervisi dalam merekam data

b. Sebagai perekam data yang dapat dipertanggung jawabkan

c. Untuk mendapatkan data yang objektif

d. Bahan pengamalan dan pengambilan kebijakani kesimpulan

35

Depertemen Agama Rl Direktorat Jenderal Pernbinaan Kelernbagaan Agama !slam, Madu/

(41)

e. Untuk alatlbahan dalam menyusun laporan

f. Untuk alatlbahan mengetahui kemajuan sekolah atau individu yang

disupervisi.

Setelah tahap perencanaan dan persiapan selanj utnya tahap pelaksanaan. Pada

tahap pelaksanaan langkah yang lebih penting yaitu mengumpulkan informasi atau

data dengan mencari dari sumbernya. Dalam mengumpulkan inpormasi data dapat

dilakukan dengan beberapa macam yaitu membaca dan mempelajari sumber-sumber

tertulis, wawancara kepada personel yang bersangkutan, pengamatan/observasi

terhadap sumber-sumber yang berupa ha! kew:iaaa, fak'ta atau kegiatan personel. Dai1

menelaah

data/

informasi setelah semua data telah terkurnpul lalu data tersebut di telaah untuk mengambil kesimpulan tentang kondisi atau keadaan obyek yang

disupervisi.

Setelah tahap pelaksanaan dimana pada tahap tersebut telah diketahui

data/informasi tentang objek yang disupervisi maka langkah selanjutnya yaitu tindak

lanjut. Tahap ini merupakan kegiatan yang meliputi langkah pembinaan dalam

melaksanakan perbaikan dan penyempumaan kekurangan-kekurangan serta

mempertahankan komponen yang yang baik, sesuai hasil dalam pelaksanaan.

Langkah yang terakhir yaitu pelaporan. Fungsi pelaporan sebagai alat

komunukasi dan dokumentasi kegiatan supervisi, agar sewaktu-waktu dapat dijadilrnn

bahan perbandingan untuk kegiatan berikutnya

(42)

b. Supervisi berhasil apabila pelaksanaan dilakukan pada awal dan akhir caturwulan.

c. Terampil dalam menggunakan instrumen. d. Mampu menggunakan instrumen.

e. Supervisi bukan untuk menggurui, tetapi bersipat memecahkan masalah. f. Supervisi harus mencakup teknis administaratif.

g. Supervisi dituntut untuk mampu menguasai materi yang disupervisi, membawa instrument-instrumen dan lain-lain yang diperlukan.36

Ada beberapa instrumen yang dapat dimanfaatkan yaitu: a. Pedoman wawancara untuk pra observasi.

b. Lembar pengamatan untuk observasi.

c. Pedoman wawancara untuk pasca observasi.37

Pedoman wawancara pra observasi merupakan tahap perencanaan observasi dengan mempersiapkan pe1ianyaan-pertanyaan yang disesuaikan dengan sasaran observasi atau objek yang diteliti. Lembar pengamatan untuk observasi berupa format

pengamatan objek yang akan diteliti. Sedangkan pedoman wawancara untuk pasca observasi adalah mengolah semua data dan fakta melalui teknik yang digunakan.

'" Depaanemen Agama RI Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan agama Islam,

SupeiTisi Madrasah Aliyah, (Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan Islam tmgkat Menengah, 1998),

cet. Ke- I, h.23

(43)

A. Populasi dan sampel

Sebelum menentukan sampel terlebih dahulu, diketahui populasi dalam

penelitian ini. Populasi adalah sejumlah individu yang terdapat dalam kelompok

tertentu yang dijadikan sumber data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pengelola perpustakaan SMPN Cikarang Utara yang berjumlah 10 orang pengelola

perpustakaan dari empat SMPN yang Ada di Cikarang Utara.

Sampel adalah sebagian individu yang diambil untuk jadikan wakil atau

cerminan suatu keseluruhan (kesatuan), jika populasi lebih dari 100 orang maka

10%-15% atau sesuai dengan kemampuan sipeneliti. Dalam penelitian ini penarikan

sampelnya adalah seluruh pengelola perpustakaan yang berjumlah 10 orang pengelola

perpustakaan.

B. Metode Penelitian

Untuk mencari serta memperoleh data- data dan informasi maka penulis akan

menggunakan:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan

informasi dengan bantuan buku-buku naskah, dokumen-dokumen dan materi

(44)

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan yaitu penulis melakukan secara langsung pada objek yang

akan diteliti.dan sekaligusdi jadikan sebagai teknik pengumpulan data. Dalam

ha! ini ada tiga cara:

a. Observasi, yaitu mengamati objek penelitian secara langsung untuk

melihat fakta yang ada pada objek yang akan diteliti guna mendapatkan

data tentang kondisi objektif perputakaan SMPN cikarang Utara.

b. Wawancara dengan kepala sekolah dan pengelola µerpustakaan untuk

mengetahui pelaksanaan supervisi dan kondisi objektif perpustakaan

c. Angket tertutup, bentpa pemberian pertanyaan kepada pengelola

perpustakaan/ pustakawan dengan memilih jawaban yang telah tersedia

untuk memperoleh data dalam pengelolaan perpustakaan.

C. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul langkah selanjutnya penulis

menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menguraikan data yang di peroleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang

meneliti tetapi juga oleh orang \ain yang ingin mengetahui hasil penelitian.

Uetuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan

(45)

I. Editing

Dalam menganalisis data. yang pertama kali harus dilakukan adalah editing pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap ptmgisian angket. Setiap angket ha;us diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan atau kesalahan dalam mendapatkan infonnasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat.

2. Tabulasi

Tabuilasi bertuj uan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item

ケセョァ@ penulis kemukakan, untuk dibuat .>uatu tabel yang mempunyai kolom

setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban yang satu dengan responden yang lain.

3. Presentase

Setiap data perlu dipresentasekan setelah clitabulasikan dalam jumlah prekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Angka presentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah responden dikalikan I 00%, adapun rumus yang digunakan yaitu statistik presentase sebagai berikut:

P=

f

x100%

N

Keternngan:

P = Persentase f = Frekuensi

N = Jumlah responden

(46)

A. Gambaran Umnm Objek Penelitian

Di Kecamatan Cikarang Utara terdapat 4 SMP Negeri yaitu SMP Negeri 1

Cikarang Utara, SMP Negeri 2 Cikarang Utara, SMP Negeri 3 Cikarang Utara dan

[image:46.595.34.460.202.508.2]

SMP Negeri 4 Cikarang Utara.

Gambaran umumobjek penelitian berikut ini berdasarkan hasil wawancara dan

dari data yang didapatkan oleh peneliti.

a. SMPN l Cikarang Utara berdiri pada tahun 1959 bentuk sekolah tersebut

biasa/ konvensional yang berstatus negeri dan waktu kegiatan belajar

mengajar dilakukan secara kombinasi artinya kegiatan belajar mengajar

dilakukan menjadi dua bagian yaitu pada waktu pagi dan siang. Letak SMP

Negeri 1 Cikarang Utara ini di

JI.

Kl Hajar Dewantara No 23 desa Karang

asih Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. SMP Negeri Cikarang

Utara terakhir direnovasi pada tahun 2001 hingga penelitian ini dilakukan

belum ada perenovasian kembali.

b. SMP N 2 Cikarang Utara didirikan pada tahun 1967 yang bersetatus negeri,

sebelumnya sekolah ini adalah sebuah yayasan yang be:mama Syarul Islam.

Kemudian pada tahun 1978 mendl<.pat SK pengesahan dari kantor wilayah

(47)

c. Sedangkan SMP Negeri 3 Cikarang Utara pada awalnya sekolah ini adalah

Sekolah Teknik Negeri, karena kurang diminati pada akhimya sekolah ini

ditutup dan pada tahun 1976 mengganti status menjadi SMP Negeri 2

Cikarang yang pada saat itu siswa-siswa yang mendaftar di SMP Negeri 1

tidak tertampung maka ditampung di SMP 2 Cikarang. Kemudian pada tahun

2002 SMP 2 Cikarang berubah menjadi SMP Negeri 3 Cikarang Utara,

hingga kini sekolah tersebut mengalami kemajuan dan mulai dibentuk sekolah

pengembangan atau kelas jauh.

d. Lalu SMP Negeri 4 berdiri pada tahun 1996, sekolah ini awalnya adalah

sekolah pengembangan atau kelas jauh dari SMP Nege1i 2 Cikarang Utara.

SMP Negeri 4 Cikarang Utara ini termasuk SMP Nege:ri yang belum lama

berdiri dibandingkan dengan SMP Negeri 1,2, dan 3 Cikarang Utara

1. Keadaan guru, siswa dan sarana perpustakaan

a. Keadaan guru

Tabel 1

Jenis Status Kepegawaian Jenjang Jumlah

Nama

Kela min Pendidlikan

Sekolah

L p Tetap Tak Tetap S2 Sl D3 D2

SMPNl 45 33 34 44

2

34 15 27 78

SMPN2 23 34 10 17

I

38 15 4 57

SMPN3 31 40 31 40 38 17 6 71

[image:47.595.18.456.188.703.2]
(48)

Berdasarkan tabel di atas bahwa SMPN 1 dan SMPN 4 guru yang berjenis

kelamin laki-laki lebih banyak dari pada gum yang berjenis kelamin perempuan,

sedangkan di SMPN 2 dan SMPN 3 guru yang berjenis kelamin perempuan lebih

banyak dari pada guru yang berjenis kelamin laki-laki akan tetapi secara keseluruhan

antara jumlah guru laki-laki dengan jumlah gum perempuan seimbang. Sedangkan

tentangjenjang pendidikan gum-guru di SMPN 1, 2, 3 dan SMPN 4 cukup baik akan

tatapi lebih baiknya semua guru yang mengajar di SMPN jenjang pendidikannya

adalah SI. Se lain itu status kepegawaian di SMPN 1, 2, 3 relatif bagus karena

jumlah guru tetap seimbang dengan jumlah guru tidak tetap. Seclangkan di SMPN 4

Cikarang Utara pada tabel dinyatakan bahwa gum tetap lebih sedikit dibandingkan

guru tidak tetap. Berdasarkan hasil wawancara ha! tersebut dikarenakan SMPN 4

merupakan kelas jauh dari SMPN 2 dan SMPN tersebut belum lama berdiri

dibandingkan SMPN yang lain.

b. Keadaan siswa

Tabel 2

Ke las

Nama Sekolah Jumlah

1 2 3

SMPNl 490 493 458 1441

SMPN2 540 532 486 1558

'

SMPN3 558 522 480 1561

Lj

SMPN4 334 374 365 1073

Pada tabel di atas tentang keadaan siswa bahwa SMPN 1 Cikarang Utara

jumlah siswa kelas I berjumlah 490 siswa, kelas 2 berjumlah 493 siswa clan kelas 3

berjumlah 458 siswa jadi jumlah keseluruhan siswanya yaitu 1441 siswa. Pada

[image:48.595.21.454.228.679.2]
(49)

siswa yang terdiri dari kelas 1 berjumlah 540 siswa, kelas 2 bezjumlah 532 siswa dan

kelas 3 bejumlah 486. Pada SMPN 3 Cikarang Utara Jumlah siswa kelas 1 yaitu 558

siswa, kelas 2 berjumlah 522 siswa, dan kelas 3 berjumlah 480 siswa jadi semuanya

berjumlah 1560 siswa. Sedangkan pada SMPN 4 Cikarang Utara keseluruhan siswa

berjumlah l 073 siswa yang mana pada kelas l terdapat 334 siswa, kelas 2 terdapat

374 siswa, sedangkan kelas 3 terdapat 365 siswa.

c. Sarana Perpustakaan

No. Kegiatan SMPN l SMPN2 SMPN3 SMPN4

Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak

l. Ruang perpustakaan

"

"

"

"

2. Pengelola/Pustakawan

"

"

"

"

3. Progrnm kerja I '

"

'I 'I

"

4. Perlengkapan a. Bula1 induk

"

perpustakaan

"

"

"

b. Klasifikasi buku

"

"

"

"

c. Katalog

" "

"

"

d. Kartu peminjam

"

"

"

"

e. Buku peminjam

"

"

"

"

f. Daftar pengunjung

"

"

"

"

g. Kartu buku

" "

"

"

5. Tempat penyimpanan a. Lemrui

..J

"

"

..J

b. Rak

Meja baca + kiu-si

"

"

"

..J

c.

"

"

6. Pemeliharaan ..J ..J

a. Ruang

"

..J

b. Buku ..J ..J ..J

c. Kebersihan ..J

"

"

..J

7. Tata tertib

"

"

"

"

8. Laporan ..J

"

-.,/ ..J

i

(50)

Ruang Perpustakaan SMPN 2 Cikaraang Utara luasnya 6 x 12 m2. Pengelola

bukan pustakawan tetapi guru yang diperbantukan berda:mrkan kemampuan

melaksanakan tugas. Program kerja jangka panjang dan ada prot,>ram penambahan

buku saja. Perlengkapan; buku induk diisi dengan kode bahan, buku yang ada telah

diklasifikasikan akan tetapi hanya 75% saja buku yang berkatalog, kartu peminjaman:

semua peminjaman buku diisi dalam kartu peminjaman dan dibukukan pada buku

peminjaman. Daftar pengunjung; dalam satu bulan kira-kira ada sekitar 25% hal

terbut dapat dilihat langsung oleh peneliti diruang perpustakaan, buku yang ada

semua ada kartu bukunya. Tempat penyimpanan; hanya ada rak buku karena

ruangaan yang kurang luas. Meja baca

dan

.kursi; dapat menampung 40 orang siswa

akan tetapi sangant berdekatan sehinggga kurang nyaman. Perneliharaan; ruangan

rapih, bersih, buku yang diberi sa.'11pul sekitar 50%. Tata tertib; diarsipkan dan ada yang ditempel di dinding ruang perpustakaan yang dapat dibaca oleh pengunjung.

Laporan; dilakukan persemester

dan

tahunan.

Sedangkan SMPN 3 Cikarang Utara perpustakaannya be:rukuran 7 x 12 ni2.

Tenaga pengelolanya adalah 2 orung t,'UfU dan 2 orang tenaga pelaksana. Program

kerjajangka panjang/ tahunan. Perlengkapan; buku induk perpus1akaan tidak lengkap

sampai dengan 75%, semua buku yang ada menggunakan klasifikasi buku kecuali

「オャセオ@ yang baru diterima dari sumbangan pemerintah, sedangkan buku yang telah

berkatalog hanya 25%. Siswa yang rneminjam harus rnenggunakan kartu peminjarnan

dan dicatat pada buku peminjaman., daftar pengunjung dalr.m satu bulan sek1tar 25%.

(51)

ada kartu bukunya. Tempat penyimpanan; ada lemari dan rak buku tidak cukup untuk

menyipan buku-buku yang ada, sedangkan meja dan kursi baca hanya dapat

menampung sekitar 40 Orang siswa. Pemeliharaan:; ruangan rapih, bersih dan

buku-buku tidak diberi sampul. Tata tertib perpustakaan yang tertulis ditempel Pada

dinding yang mudah dilihat dan dibaca oleh siswa. Laporan bulanan dan tahunan.

Dan pada SMPN 4 Cikarang Utara luas ruang perpustakaannya 6 x 12 m2.

Pengelola perpustaka:m adalah guru yang diperbantukan dan seorang yang dipercaya

untuk melaksanakan tugas tersebut tetapi Iulusan SMK. Program kerja ada jangka

panjang dan tak terprogram. Perlengkapan; buku induk di isi dengan kode bahan,

semua buku telah diklasifikasikan, buku yang berkatalog hanya 25%, Tidak ada kartu

peminjaman akan tetapi bila ada peminjaman buku hanya dicatat pada buku

peminjaman. Daftar pengunjung dalam satu bulan sekitar I 0% karena buku-buku

yang ada masih kurang untuk sebuah perpustakaan SMPN. Buku yang ada kartu

bukunya hanya 75%. Tempat penyimpanan; ada lemari dan rak cukup tmtuk

menyimpan buku-buku yang ada, meja dan kursi baca hanya dapat menampung 30

orang siswa. Pemeliharaan; rungan bersih dan tidak teratur, buku yang bersarnpul

hanya 25%. Tata tertib ditempel pada tempat yang mudah dibaca pengunjung.

(52)

B. Analisa Data

Pembahasan mengenai basil angket dengan membuat tabulasi yang

[image:52.595.24.435.202.506.2]

merupakan proses mengubah data dari instrumen pengumpul data (angket) menjadi

tabel-tabel angka (persentase), dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabet 4

Kunjungan Kepala Sekolah ke perpustakaan

No Altematif iawaban f

I

'JO

I

I a. selalu 2 i 20% I

-I

b. sering 2

i

20%

c. Kadang-kadang 6

I

60%

I

--d. tidak oemah

-

I

..

I

Jumlah 10 : 100%

i

Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa 20% responden menyatakan

kepala sekolah selalu mengadakan kunjungan ke perpustakaan, 20% responden

menyatakan bahwa kepala sekolah sering mengadakan kunjungan ke perpustakaan

dan sebagian besar menyatakan bahwa kepala sekolah kadang-kadang mengadakan

kunjungan ke perpustakaan yaitu sebesar 60%, ini berarti kepala sekolah

sewaktu-waktu saja mengunjungi perpustakaan, dikarenakan sudah ada pegawai perpustakaan

yang me:ianganinya sebagaimana dari hasil angket dari tabel 7 bahwa kepala sekolah

memberi tanggung jawab penuh kepada pegawai perpastakaan untuk mengelola

(53)
[image:53.595.27.440.141.504.2]

Tabel 5

Pelaksanaan supervisi perpustakaan oleh kepala sekolah dalam satu semester

No Altematif jawaban

I

f %

2 a. satu kali i ' 4 40%

·-b. dua kali 2 20%

c. tiga kali l 10%

d. tidak pernah " .) 30%

i

Jumlah 10 100%

Berdasarkan data di atas tentang kepala sekolah melaksanakan kegiatan

supervisi perpustakaan sebagian besar menyatakan satu kali dala

Gambar

Tabel Halaman 1. Keadaan guru . . . . . .. . .. . . .. . . . . . . . . . . .. ... ..
gambar, foto, catatan pristiwa dan infonnasi-infonnasi yang menarik yang
Gambaran umumobjek penelitian berikut ini berdasarkan hasil wawancara dan
Jenis Tabel 1 Status Kepegawaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Supervisi merupakan salah satu keharusan untuk menstimulir, mengkoordinasi dan membimbing guru-guru agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan

Supervisi pendidikan merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru agar dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah

Pada intinya, peningkatan kompetensi professional guru melalui supervisi akademik di SMP Negeri 1 Lolowau masih tergolong kurang, sehingga masih perlu dilakukan