PENGARUH PASAL 185
kHjmャヲᄏiエセiMe{MGエjᄋfセエhヲゥsィセ@TERHADAP HUKUM WARIS ISLAM DI
( STUDI PERBANDINGAN ANT.ARA KQMPILASI HUKUM ISI;AM DAN Ml\ZHAB EMPAT)
Laporan
Hasil Penelitian Individual
Oleh
DRS. H. MINHA:JUk FALAH NIP: 150 031.216
DOSEN FAKV:C,,TAS SYARl'AH
3, Bapak Kepala Pusa t Pen el i tlan dan Fengembangan Masyarakat IAIN "Syarif Hidayatul.1ah" Jakarta, yang teJ.ah memoeri-kan pen>e tujuan terhadap j\lduJ. yang penulis ajumemoeri-kan, ser-ta dorongan yang demikian berharga bagi penulis sehingga pene1 i tian terse out bisa disei esaikan pada waktu
te1ah ditentukan.
yang
4, Kepala Bagian Ferpustakaan IAIN "Syarif Hidaya tuJ.lah" Ja karta beserta seluruh stafnya, yang telah melayani dan memberikan bantuan kepada penulis dalam hal peminjaman -ki tab--ki tab dan ッオォエセM「オォオ@ yang penulis perl ukan sehubung an dengan penelitian ini,
5.
Semua pihak yang ikut serta membantu dan mendorong un tuk kelancaran pene1 i tian ini hingga terwujudnya hasil -sebagaimana yang dapat disaksikan,Maka atas segaJa bantuan dan doronr,an semua pihak pe nu1 is mengucapkan banyak-b·anyak terima kasih, semoga A1.1ah
cl enr;an berka t dan kU)'nia-Nya membalas jasa dan j erih payah semua pihak yang terl iba t dengan balasan berl ipa t ganda,
Dan kepada ·All ah jualah penul is mengharap semoga pe-n el i tian ini bermanfaa t bagi agarna nusa dan bangsa khusus -nya dalam perkembangan Hukum War is di Indonesia,
Jakarta, ?Cl Oktober
1995
Penul is,
DAFTAR ISI
Hal<tman
...
KATA FENGANTAR •..•••••••••••••••••. · • •. · •• • •• •• · • • • • • i i
DAFTAR !SI . . • . . . • . . . • . . • . . • • • • , • . . . • • . . . • . • . • · •. iv
BAB I. PENDA.1-IUT.UAN •••••••• , •••• • • • • • • • · • • • • • • • • • セ@ • • • 1
Jr:, I.a tar Belakang PeneJ.i tian • • • • • • • • • • • • • • • • • 1
--B. Rumusan Permasa1,ahan • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 2 .e-; t|セェオ。ョ@ Pene] i tian • • . . . . . . . . . . . . . 4
D. Ruang-lingkup Penelitian • • • • • • • • • • • • • • • • • • Lf
E. I<erangka I<onsepsional ... · ... · 5
;p-;
Metodologi Peneli tian . . . , •5
G. Sis terria tika La po ran ••••.• , . . . . . • . . . . . • • .
6
BAB II. PENGERTIAN DAN PERSYARATAN FEWARIS PAN AHLI
WARlS ••• , .••••••• , • • • • • • • • • • • • • . . • • • • • • • • • • • • 8
A. Menurut B. Menurut
c.
MenurutD. Menurut
E.
MenurutKompilasi Hukum Islam
.
.
.
.
. . .
.
'. .
. .
Mazhab Hanafi • • •
•
• • • • • • • • • • • • • • • • •Mazhab MaJ.iki
.
.
. . .
.
.
.
. . .
.
.
. .
.
.
Mazhab syafi'i...
Mazhab Hanbali • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •8
1016
23
33
BAB III. TINJAUAN TERHADAP KETENTUAN AHLI \VARIS • .. • • .. 43
A, Menurut Kompilasi Hukum Islam '
...
B, Menurut Mazhab Hanafi
. .
. .
. . .
. .
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
c.
Menurut Mazhab Maliki...
'...
D. Menurut Mazhab Syafi 1 i...
E,
Menurut Mazhab Hanbali...
BAB IV. FENGARUH FA SAL 185 KOMFIT.ASI HUKUM ISI,l\M
TER-fl ADAP HUKUM WARIS I$T AM DI INDONESIA
...
A. SebeJ. \Jm ada Kompil asi Hukum Isl am
.
. .
.
.
. . . .
B. Sesurlah berJaku Kompilasi Hukum Isl am •••• ,haiaman
BAB
v.
FENUTUP •••••••••••••••••••• ' I • • • ,. セ@ • I • ' • • • • ' • 89A, Kesimpui an • . . . . . . . • , • • 89
B. Saran-saran • • . . • . . . • . . . . . . . • . . . • . • . 93
DAFTAR PU ST AKA •••••••••••••• , • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 9
.5
Lampiran : Surat Kepu tusan Dekan Fakul tas Syar i 1 ah
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Penelitian Individual Nomor 10 Tahun J995
tertanggal 1 Juni 1995
v
BAB I
P
E
N D A H U 1 U A N
A. 1atar Belakang Penelitian.
Kompilasi Hukum Islam yang Q.iinstruk.sikan PreslO.en Pe
publik Indonesia )-:epaQ.a Menteri Agama Q.engan Nomor : I tahm
1991 tangga1 10 Juni 1991 yang bertujuan agar Kompilasi
teI'-sebut disebar-luaskan, kemu.Q.ian disambut oleh Keputusan
Men-teri Agama Republik Indonesia Nomor 154 tahun 1991, yang
diantara keputusannya menetapkan agar seluruh Instansi Depar
-temen Agama dan Instansi Pemerintah lainnya yang terkait
a-gar menyebar-luaskan Kompilasi tersebut, dan selanjutnya
dalam menyelesai'<an masalahmasalahdi dadalam bidang Hukum Per
-kawinan, Kewarisan dan Perwakafan sedapat mungkin manerap
-kan K0mpilasi Hukum Islam tersebut Q.isamping peraturan Per
-undang-undangan lainnya.
Ummat Islam menyambut baik dengan adanya Kompilasi EU
kum Islam tersebut, kemudian dalam ー・ャ。ォウ。ョ。。ョョケセ@ didukung
o1eh Instruksi Presiden serta kセーオエオウ。ョ@ Menteri Agama, hal
ini sudang barang tentu merupakan power yang mendorong untiY
dilaksanaJ.;an dalam '<ehidupan bermasyar"lkat, terutama bagi
umma t I slam.
Kompilasi Hukum Is1am merupa":an usaha ma"<Simal da)'.'i
semua pihak yang terkait Q.alam kegiatan tersebut, merupakan
rujukan bagi para hakim di jajaran Peradilan Agama dalam me
mutuskan perkara.
Dalam bidang Kewarisan, untuk membela kepentingan
2
cu yang terhijab oleh pamannya maka dH:embangl<an sistem
wa-ris pengganti yang tertuang pada pasal 185, merupakan hasil
ijtihad para pakar Indonesia sebagaimana timbulnya wasiyat
wajibah di negeri Mesir.
Penulis menauga bahwa dengan adanya pasal 185 terse
-but bukan hanya sekedar memberi bagian kepada cucu yang ter
hijab oleh pamannya, namun juga ada pengaruh-pengaruh lain
terhadap ahli waris lainnya, yang membedakannya antara
Kom-pilasi Hukum Islam di satu pihak dan Mazhab Empat di lain pi
hak,
Untuk mengungkapkan perbedaan tersebut maka penulis
mengajukan proposal penelitian dengan judul : PENGARUH PA
-SAL 185 KOMPILA$I HUKUM ISLAM TERHA])AP HUKUM WARI$ DI
INDO-NESIA ( STUDY PERBANDINGAN ANTARA KOMPILASI HOKUM ISLAM DAN
MAZHAB EMPAT ) •
Alasan diperbandingkan dengan fiqh Mazhab Empat,
di-karenakan sebelum adanya Kompilasi Hukum Islam, reperensi
oa:gi para Hakim Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah adalah
kitab-kitab yang berhaluan Mazhab Syafi'i, disamping itu di
anjurkan pula untuk membaca dan berpedoman kepada AlFiqh
-'Ala Mazahio al-Arba'ah. Hal ini bisa dilihat pada rurat
Eaaran Biro Peradilan Agama No. 8/1 /735 tanggal 18 Februari
1958.
B. Rumusan Permasalahan,
Untuk merumuakan permasalahan yang perlu dioahas ,
3
Kompilasi hセォオイョ@ Islam tersebut untuk selanjutnya
permasalah-an apa ypermasalah-ang perlu didalami.
Bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut
(1) Ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari pada e1
pewaris rnaka kedudukannya dapat digantikan oleh anak
nya kecuali rnereka yang tersebut pada pasal
173.
( 2) Bagi an bagi ahli waris pengganti tidak boleh rnelebihj.
dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang di
ganti.
Maka dengan demikian pernbahasan terutama akan 、ゥヲッ」セ@
kan terhadap ayat ( 1) Q.ari pasal 185 terse but, dan yang per
lu dibahas adalah sebagai bcrikut
1. Pengertian dan persyaratan pewaris dan ahli waris
a. Menurut Kompilasi Hukurn Islam
,
•b, Menurut Mazhab Hanafi
c. Menurut Mazhab Maliki
•
•d. Menurut Mazhab Syafi'i
•
•e, Menurut Mazhal;l Hanbali
2. Siapakah ahli waris itu ?
a, Menurut Kompilasi Hukurn Islam
b. Menurut Mazhab Hanafi
•
•C, Menurut Mazhab Maliki
d, Menurut Mazhab Syafi 'i
e. Menurut Mazhab Hanbali
3.
Pengaruh pasal 1.85 Kornpilasi Hukurn I slam terhadapc.
4
a. Ahli war is zawil-furud •
'
b. Ahli waris as a bah •
'
c. Ahli waris zawil-arham •
'
d. Anak };iri.
Tujuan Penelitian.
1. In gin mengetahui pengaruh pasal 185 Kompilasi Hukum I$
lam terhadap kedudukan ahli-waris zawil-furud, asabcn
zawil-arham dan anal' tiri. ;
2. Sebagai bahan untuk peninjauan kembali terhadap pa$al
185 sehingga tidak merombak hukum yang pernah berlaku.
D. Ruang-lingkup Penelitian.
Penelitian terutama difocuskan kepada pengertian dan
persyaratan pewaris dan ahli waris yang terdapat pada pasal
QWセ@ Kompilasi Hukum Islam , pasal 173 mengenai
penghaleng-penghalang kearisan, karena pasal ini erat sekali
hubungan-nya dengan persyaratan ahli waris untuk mendapat warisan ,
pasal 174 yang menjelaskan siapa siapa sajakah yang menjadi
ahli waris dan pasal 185 mengenai waris pengganti karena
-merekapun termasuk ahli waris yang mendapat bagian kalau ti
dak ada ahli waris langsung.
Maka dalam kitab-kitab Fiqh Mazhab Empat-pun, penulis
akan menelusuri hal-hal yang bersangkutan dengan pembahasan
di atas seperti pengertian dan persyaratan pewaris dan ahli
waris, dan untul< keperluan pembahasan ini diselusuri pula
rukun dan syarat l<ewarisan, sebabsebab kewarisan, pengha
5
si pewaris baik kelompok laki-laki maupun perempuan,
E. Kerangka Konsepsional.
1, Hukum Kewarisan adalah hukl).m yang mengatur tentang
pe-rnindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah) pe11a
ris, menentukan hak-hak bagi setiap ahli waris dan
be-rapa bagian masing-masing,
2. Pasal 185 Kompilasi Hukuin Islam, yang dimaksud adalah
Kompilasi Hukuin Islam yang diinstruksikan Presiden
Re-publik Indonesia Nomor 1 tahun 1991 kepada Menter!
A-gama Republik Indonesia yang terdiri dari tiga buku ,
Buku pertama tentang Pernikahan, Buku kedua tentang
-Kewarisan, Buku ketiga tentang Perwakafan,
3, Fiqh Mazhab Empat, yaitu fiqh yang tersusun dalam
ki-tab Fiqh Mazhab Empat, terdiri dari kiki-tab Fiqh Hanafi,
Maliki, Syafi'i dan Hanbali.
F. Metodologi Penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode Library Research ,
atau Penelitian Kepustakaan. Data perimer panulis kl).mpulkan
dari kitab-kitab fiqh yang penyusunnya menisbahkan kepada
salah satu Mazhab dari Mazhab Empat, oan data-<:lAta dari fiqh
perbandingan penulis jadikan sebagai data sekunde:r:. Adapun ..;·
data mengenai Kompilasi Hukum Islam di Indonesia adalah
1,?u-ku yang disusun oleh H, Al,?durrahman SH.MH. diterbitkan oleh
6
G. Sistematil<a Laporan.
Peni,ilisan Lapor;;in Hasil Peneli tian ini disusun de-ngan sistematika sebagai berikut
Bab I , merupakan Pendahuluan yang berisi uraian tent"!ng La tar belakang Pene1i tian, rumusan permasalal:an, tujuan pe-neli tian, ruang lingkup pepe-nelitian, kerangka konsepsional .
,
metodologi penelitian, dan sistematika laporan.Bab II , berisi pembahasan tentang pengertian dan persya-ratan pewaris dan ahli waris menurut Kompilasi Hukum Islam , Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i dan Mazaab Han-bali.
Bab III, berisi tinjauan terhadap ketentuan ahli waris, diuraikan di dalamnya eiapa-siapa sajakah yang terinasuk ah-11 b waris juga ahli waris penggantinya menurut KoDJpilasi -Hukum Islam dengan· memberlakukan pasal 185, dan siapa
pu-la 。ィャゥセキ。イゥウ@ ahli waris tersebut menurut Mazhab Hanafi ,
Mazhab Maliki, Mazhab Syafi'i dan Mazhab HanbaJ.i,
]3ab IV, menguraikan pengaruh pasal 185 Kompilasi Hukum -Islam terhadap Hukum War is Islam di Indonesia, maka diurai kan dahul\1 ketentuan Hukum Waris Islam yang telah berlakil ,
selJel um adanya Kompilasi Hilkum Islam, teru tama uru tan perio ritas antar ahJ.i waris Zawil-furud, asabah <:Ian zawil-arham sampai dimasukkan harta tersebut ke BaituJ.-mal; Pemikian pu 1.a diuraikan tertib uru tan asabah, sehingga dengan demikian
bisa ditentukan haji]J mahjub.
7
bahan yang disebabkan akibat secara langsung dari pengaruh pasal 185 terhadap コ。キゥャセ。イィ。ュL@ zawil-furud, asabah dan aj-nabi (orang lain ) dan juga dari akibat pengaruh tidak 1ang sung paaa1 tersebut, yaitu pe:rubahan te:rhadap zawil-fu:rud dan asabah disebabkan be:rubahnya ah1i waris Jain yang \iise-ba'bkan pengaruh langstmg dari pasal tersebut.
BAB II
PENGERTIAN DAN pセrsyaratan@ PEWARIS DAN AHLI WAR!$
Sebelum memasuki pembahasan lebih dalam terlebi
dahulu harus diketahui pengertian pewaris dan ahli waris serta
-msngetahui persyaratan keduanya sehingga dengan persyaratan
セ・イウ・「オエ@ timbul 'waris mewarisi.
A. Ji!llnurut Kompilasi Hukum Islam.
1. Pengertian dan persyaratan pewaris.
Dalam Buku II Hukum Kewarisan, Bab I Ketentuan Umum ,
l"'nal J.71 uub b, menyatakan : Pewarilil adalah orang yang pa- •
da Bi<at meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal berda
-sarkan Pengadilan beragama Islam, meninggnlkan ahli waris
dan harta peninggalan"
Dari pasal tersebut di atas penulis bisa mengambil
-kesimpulan bahwa yang disebut pewaris adalah orang yang
me-ninggal, oaik meninggalnya itu secara hakikat atau
berdasar-kan putusan· Pengadilan, dan Qisa timbul waris mewarisi dengcn
syarat si pewaris tersebut beragama Islam, meninggalkan ahli
waris dan meninggalkan harta,
J1ka persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka
kewa-risan bisa tidak terjadi.
2. Pengertian dan persyaratan ahli waris.
Mengenai ahli waris, pengertian dan persyaratannya
bisa dilihat pada pasal 171 itu juga pada sub c, dinyatakan
sebagai berikut :
Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal
9
nia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan
pewaris, beragama Islam dan-tidak terhalang karena hukum
un-tuk menjadi -ahli waris."
Dari ketentuan tersebut
oi
atas bisa diambil kesim-pulan apabila seseorang meninggal dunia dan beragama Islam ,
mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan
pewari s dan tidak pula terhalang karena hukum untuk menjadi
ahli waris, maka orang tersebut menjadi ahli waris dari si
-pewaris, sekalipun meninggalnya ahli waris tersebut lebih
da-hulu dari si pewaris. Har ini bisa dia;rtikan demikian karena
ahli waris tersebut tidak disyaratkan hidup ketika si pewaris
meninggal dunia.
Disebutkan pula dalam ォセエ・ョエオ。ョ@ umum tersebut di atas
II
.
. .
tidak terhalang karena hukum untul< menjadi ahli waris"maka perlu diketahui siapa sajakah yang terhalang karena
hukum tersebut. Maka pada pasal 173 dinyatakan sebagai beri
-kut
Seorang terhalang menjadi ahli waris apabila dengan putusnya Ha'<im yang telah mempunyai ''ekuatan hukum yang tetap, dihukum karena :
a, dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh a-tau menganiaya berat pada pewaris;
b. dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan peng-aduan bahwa pewaris telah melakui,an suatu kejahatan yang diancam dengan huk\llllan 5 tahun penjara atau hukun an yang lebih berat.
Demikianlah pengertian dan persyaratan pewaris dan
ah-.. '
li waris yang terdapat pada Kompilasi Hukum Isla'!l,
Dan dengan terpenuhinya persyaratan tersebut terjadilah
B. Menurut Mazhab Hanafi. l ' \ . ·, \ ' t' ,:
Untuk menyelusl,lri pengertian pewaris dan ahli wari$
beserta persyaratan keduanya, maka harus diketahui rukun ,
syarat-syarat dan penghalang-penghalang kewarisan.
Dalam Hasyiyah Radd al-il1ukhtar disebutkan :
..:_, )' J
y
-,
,2., .Jy
セ@._:;,..
...J I _,. セ@ .Yi; ..U (.G _, I _,.%;:iJ
J l .);;.D
セgNN@
J \'4'; ...
f ...
p ... ::, .J ')-"セ@
Y°
:
セ@ セ@ セMG_@
'
.
セ@
.v>
''
セ@
l::f> .,,:, ,,..
.M> ,.,,;;
)
|セ@
>
Y:
:t
'
'{$_;c
セ@
0-(
06") .
Ncj|セセM
l"'"WI _,.J_J.
t6
Artinya :
Rukunnya ( rukun kewarisan) ada tiga : Ahli-waris pewaris dan harta yang diwariskan;
Syarat-syaratnya ada tiga : Mautnya si pewaris, baik secara hakikat atau secara hukum seperti orang hilang ;
atau secara perkiraan (taqdiran) umpamanya seperti
ja-nin (bayi dalam ー・セオエ@ ) yang padanya ada denda ; dan
a-danya ahli waris dari si pewaris tersebut ketika si pe-waris meninggal, ahli pe-waris tersebut dalam keadaan hi-dup secara hakikat ata\l secara perkiraan (taqdiran) um-pamanya bay! dalam kandungan; dan mengetahui terhadap
jihat kewarisannya.
Dalam kitab Ahkam Syar'iyah Fi Ahwal
SyakhsyJ.yyah 'ala Mazhab Imam AlA'zham Abi Hanifah
Al-Nu.'man, disebutkan :
1 Ibnu 'Abidin, Efasyiyah Rada al-Mukhtar (Mesir,
Syir-kah Maktabah wa Matba'ah"Jqusta:fa al Bifbl--ay::rralabI wa
Aul'a-duh, 1977 M/1376 H.") Cet. ke '2 JJ.lid 6 ィNWUXNサMMᄋセMM ·
I
,,
カセyャZ@
..;t.J1,.1
セjL⦅ゥLQ@
..:-
.J"
セ@
2-J1_,.i1
;s
l::>-
セ@
(
l:Jt:)
I セセ@
.J:;J.-2-1
セ@
セNNZヲN⦅@
J.}
i
セjI@
セ@
J
..::., /
).
Iセ@
J-}
IZ[セ@
\-FI
(
Lil
セI@
f ._::.. ./,_£I_,. .:_., ../
'_,)
I
Artinya :
Syarat-syarat kewarisan ada tiga :
Pertama : Terbuktinya kematian si pewaris, atau dikate-gorikan sebagai mayit menurut tinjauan hukum;
Kedua : Terbuktinya hidup si ahli waris setelah
mati-nya si pewaris, atau dikategorikan kepada yang hidup se cara perkiraan ;
Ketiga : Mengetahui hubungan kewarisan dan derajat yang
terhimpun padanya ahli-waris dan pewaris.
Adapun mengenai ーセョァィ。ャ。ョァMー・ョァィ。ャ。ョァ@ kewarisan
diee-「オエセ。ョ@ sebagai berikut
4..,..,.y
i
t,..)
セiエ@
'r
\ \
J
CJ:.
>.c1j
Lp.; \,; ' ._;,
セMMエ@
I_,
e,;;J
Is'
t)'6
セ@
l£
i."j.)
\ (
V
_,.
セ@
\ )
,:...; . t"I
IMI-{..
t.•\'
,:.,
y\
セ|Nセ|NNZNLNZ[LjiNNZ⦅Lセ@
..J_,.ll
LZN[セ@ セ@ Gセ@ ....,_/, セ@ '"""7 t># 'J
\.-.\,_,,,,, O.J
セi⦅L@
ャオKGセN[PQセ@
""";uNNNLセゥjNZj|イセ|@
(
JtJI)セNjゥ⦅L@
セセQ⦅L」NjセQセLセ@
セセNL|セキQ⦅LセケQMPL@
.>....o
3-J
セi@
セ@
, \:,
W
1
"':'
セ@
(;
iセ@
CfO
J0 \I
\.b_;.
_,'I
.>,_;.JI
セ@ セi@
t
セ@
ーQセ@
セ@
\.)
\
P
⦅[N[NjNQセキQ@
...
セyNN@
'ls'
01_Jy1 0
j..bJ-9
セNNjエNNY@
Lr
vl.._rP
セ@
セNオウ@
セ@
_,-'
'i
l_.u,. )'I L.,ol_p;..J.)
..,_.
セ@
1.:_, ,I4
I2A -Ah a A -S ar ah
Fi
Al-Ahwal Al-S al<hshi ahAHi Mazhab Al- mam Al- A zham AbI HanTiah Al-Nu'mirn, Al-Az
har, Maktabah wa Matba'ah Muhammad Ali shobih wa Auladih
12
• d I ... .. セ@ I\ • ' I \ I
I'
:.
.,I\ ... I w I I • \ J I 'c
...::...
セ@ .)!\,.,. • •• , \..,..Q..J I,,) \.!::> セ@ .,>) ' ._,..)JIp
Uk' '-' r:;; ' ..r
•
. • .
v
.
セセセ@
セセ|⦅LャHjMpセ|セセゥG⦅LNLj|ZLセY|@
セ@
ᄉQセSG@
セセ@
c.,....jl$'.'.J\
J:,...t:
セ@
セNNj|@
BNセI@
HNNNZNjセiI@
j[ェャNjャM」セMエZLGY[ᄉQセN[@
NjNイNZセᄉ@
NPG⦅イャッセOエ_NjGFッ@
( i '
' vセ@
t'_,j..,:::.>.)Jl?J
4!セN@
1\,.\.-o\yNNNNLLセ
Q
Q
P
lpMN⦅[NNLIN|N@
Iセ@
J
..':',.
_,.J.
6
_v'
_r-1. \
o
0J, \
l-o'-3
_/
jJ \N
_,J \
J
LP-j \
セjuN@
IセN@
_!
セjLI@
JU-
J
:Jセ@
,V....wI
JU.-
S
A"'.;セNサ|@
セ@
µ1
\ _l,\_....vJ
j}
1) 1_,
j
J
J.!1 _,
&ol;_,.J
iセ@
J
c.::-..JI
セセi@
(
t·
セ@
\)
GZMMBᄋセセ@
c::;;j
Gセ@
if.J'>
セ@ セ@
セG@
.9
PZBセGセjG@
j
();<.JI..::,,!:,
; _,
J\
\
y..__.,
j)
1_,) .>S
セ@
LJ
IJ
l..o
セ@
X
Jif
j.11
9セ@
· W.) \_,
セ@ セ@
\
\'._,}
'"";""'
_,j
|セiN^@
Artinya :
p・ョァィ。ャ。ョァMー・ョァセ。ャ。ョァ@ kewarisan ada empat;
p・セエ。ュ。MゥMh。ゥゥゥ|ゥ。@ sahaya ·yang sempurna seperti Al-Qin ( (budak) , mukatab (hamba sahaya yang diberi wewenang un tuk memerdekakan dirinya dengan mengangsur ) , demi kian pula hamba yang kurang ( naqis)umpamanya Ummul walad , Sebab perhambaan itu meniadakan kewenangan untuk men -dapat warisan, dan juga dengan perhambaan itu meniada-l<an kewenangan terhadap pemilikan.
Kedua : Pembunuhan yang mengakibatkan hukum qisas atau kafarah, apakah itu pembunuhan yang sengaja yang meng akibatl<an s.eseorang berdosa, dan dijatuhi hukuman qisas, atau sibhu amdin ( serupa sengaja) yang mengakibatkan -seseorang harus bayar kafarah, menanggung dosa dan ba-yar diyat yang berat, tapi tak dijat11hi hukuman qisas ;
Atau peml;>unuhan kesalahan wnpamanya f'jeseorang memanah buruan tetapi mengenai manusia, maka terhadapnya harus membayar kaffarah dan meml;iayat diyat, Kasus-kasus terse but di atas si pembunuh tidak mendapat warisan dari yang dibunub apabila pembun1,1han tersebut tidak dibenarkan me nurut syara. Adapaun apabila seseorang membunuh pewarisr
13
nya karena melaksanakan qisas, atau melaksanakan had , atau membela diri maka tidak terlarang untuk mendapat
warisan, demikian pula jika pembunuhan itu hanya meru-pakan sebab tidak secara langsung, atau keadaan si pem bunuh masih kecil atau gila, karena tidak mengakibat -kan hukum qisas a tau kafarah dengan kondisi seperti i t1,l. Ketiga : Per"Qe0
daan agama ; maka dengan demikian orang kafir tidal< mewarisi orang Islam, dan orang Islam tidak menwarisi orang k<tfir, tapi "Qeroeda dengan orang murtad seoa"Q kerabatnya yang muslim mewarisinya, yakni kerabat nya yang muslim mewarisi harta yang dihasilkan orang mw-tad ketika dia masih dalam keadaan Islam, adapun yang dj. hasilkan ketika dia tel ah mUrtad maka disimpim di Bai tUl Mal, C\emikian i tu jika yang murtad i tu lald-laki. Adapm oila perempuan, maka keraoatnya yang muslim mewarisi har tanya l;>aik harta ya,ng dihasilkan di waktu dia masih Is-lam atau harta yang dihasilkan setelah dia murtad.
Keempat : Perbedaan agama pada kelompok kafir musta'man dan kafir fi:immy di negeri Islam, dan ·dua kelbmpok kafir harbi dan d.ua kelompok kafir musta'man dari dua negara yang berbeda, dan antara ォ。セゥイ@ harbi dan kafir zimmy ; dan ditawakufkan harta kafir musta'man yang berada di -negeri Islam untuk ahli warisnya yang berada di -negeri harbi apabila negara keduanya bersatu.
Dalam Kitab Tanwirul Aosar disebutkan secara sing -kat sebagai berikut :
Dan penghalng-penghalang kewarisan adalah : Perbudak an,·pembunuhan, berbeda agama dan berbeda negara.
Pada Taqrir Lajnat al Adli bi Majlis Al-Syuyukh dise-
.
butkanセGPZセ@
N[⦅LIIA|セ@
ゥGセセ@
セIャ⦅LjャゥNYセQエエゥ@
N]ZLjセ|サヲ@
エセ@
N\J)
セi@
セIキ@
セセ@
l.\
BセQIセ@
5 • '711 IGᄋセ@ 1.( M I. I . • • I セ@ セ@ 11 .. · \ • '1 I• I w Ht
. .I"" y セ@ セ@ ..y
J-$-"
V'IJ"..{r--;;: "':-"
A.N-"'-'
4- • ., 1".J.,) ..) セ@ セ@4rbnu 'Abidln, op-cit, h. 767.
14
Artinya :
Sesungguhnya perbe\iaan negara bukanlah sebagai peng -halang kewarisan diantara ka\lm muslimin, dan hal ini
di-terima secara sepakat. Adapun non mu$lim: perbedaan
ne
gara tersebut secara mut,lak merupakan pengffalang ke\varia an demikian menurut Mazbao Hanafi, hal ini apabila ter putus pertahanan negara antar keduanya, dan masingma -sing pihak bisa memerangi pihak lain,
Adapun sebab-sebab kewarisan diungkapkan dalam kitab
Tanwir al-Absar sebagai berikut : 6
セ@
'zt
.J ,
z-167_;
,
f>-P'
../.
6 ../
Y\:; ..
セセL@
Artinya :
Kewarisan bisa diperoleh disebabkan karena hubungan nasab, hubungan perkawinan dan wala'
Dr, Muhammad Yusuf Musa menulis dalam bukunya
Al-Tir-kah wa al-Mirats Fi al-Islam sebagai beri\q1t
セセGBMG@
TM^エZANjセ@
セセセセNャIャセMセM||ェ@
セセLセセG@
iz:l/.:.JI_,
セIiZ@
セ@
_r--.l'
(l.,
セセ@
ャセエNャ@
J'
,,,'lJ
,_11
_,
[[Nセ⦅L[ji[@
セ@
..1->"IJJ('
'!6'll
1_,l.I
;.')(_,'
セBGᆬGB@
()."'3'
ヲ_Bゥャセi⦅LL@
セGj⦅LェャMG@
Artinya :
7 (
..i
\.:.J>"j/Iセ@
tJ1 )
iZセ@
.
..:!,../
l-U'". 4 ,,,,
".
Sebab-sebab kewarisan dalam Fiqh iセャ。ュN@ ada tiga dan ·
tidak ada yang keempatnya, yaitu : Hubungan kekerabatan hubungan pernikahan dan wala'. Adapun wala' itu ada dua'
macam wala ni'mah dan wala muwalah. Dan ュ。ウゥョァMュ。ウゥョセ@ ..
dari keduanya merupakan sebab kewarisan menurut kami
( yakni menurut Mazhab Hanafi )
6 Ibnu ' Abidin, op-cit, h. 762. -
1
5
Wala' ni'mah sama dengan wala' 'ataqah yaitu
kekera-batan menurut hukum yang diperoleh l<arena membebas\<an budal<,
•- wala' muwalah adalah \{ekerabatan menurut hukum yang
sedang"an
diperoleh \<arena adanya perjanjian sumpah se ia. t . 8
Dari uraian di atas maka ー・ョセG@ is bisa menyimpulkan ,
1. Pengertian dan persyaratan pewaris.
Pewaris adalah orang yang pada saat meninggal, be
ik meninggal secara hakiki atau berdasarkan putusan
Pengadilan, meninggalkan ahli waris dan harta pening
gal an.
Dari pengertian tersebut dapat dil<:etahui bahwa
persya-ratan pewaris sehingga bisa menimbulkan kewarisan adalah :
a. Orang tersebut telah.meninggal, baik meninggal
seca-ra hakikat atau menlnggal berdasarkan putusan Pengadi.
lan.
b. Orang tersebut meninggalkan ahli-warl s
c. Orang tersebut menlnggalkan harta.
Jika tidak terpenuhi persyaratan tersebut maka tid*
akan tlmbul kewarisan,
2. Pengertian dan persyaratan ahli waris.
Ahll waris adalah orang yang ketika menlnggalnya si
pewaris dia hidup balk. h.i.dup secara hal<i'-<:i atau seca
8
Dr. Fatchurra.hxnan, iャセオ@ Waris, (Bandung, Penenrbit
16
ra perkiraan mempunyai hubungan ke'kerabatan, perni
-kahan atau hubungan wala dengan pewaris, dan dia ti·
dak terhalang sebagai ahli waris.
Dalam pengertian tersebut bisa di1{etahui persyaratan
ahli waris yang mendapat warisan adalah sebagai berikut :
a. Ketika meninggalnya si pewaris ai ahli waris
terse-but ternyata masih hidup.
b, Dia mempunyai salah satu hubungan kewarisan seperti
kekerabatan, pernikahan atau wala.
c. Dia tidak terhalang oleh salah satu dari penghalang
-penghalang kewarisan, yaitu : perbuda'kan, membunuh pe
waris, berbeda agama, dan berbeda negara bagi non mus
lim.
Demikianlah pengertian pewaris dan ahli waris beser
ta persyaratannya menurut Mazhab Hanafi,
C, Menurut Mazhab Maliki.
Sebelum mengetahui pengertian pewaris dan ahli waris
beserta persyaratannya menurut Mazhab Maliki, terlebih
dahulu harus mengetahui, ruktl11 kewarisan, syarat kewarisan,se
-ba-sebab kewarisan dan penghalang-penghalang kewarisan.
Rul<un l<ewarisan
Meng'enai rukun kewarisan dalam ki tab Fiqh al-Mu'amo.
lat 'Ala Mazhab Al-Imam Malik, disebutkan セ・「。ァ。ゥ@ berikut
i-nJ :
, 7
セセi@
..
,;;\.f;:.»\·.
'1'
vl..G
..)'.'
セ@ セ@
..:..-.;..,J
'I.
GセZj@
セy@
|NN」NNNセ|NpG@
セ@
r
セオᄋセ@
セ|セG@
'2,_,J,Y.\
-
I ,MZBセ|LNイセ@
NNZL⦅LjL⦅|NijQセセLゥ^L@
<'、エjセ|@
-
r
.
LQMGI⦅Ljャ⦅LLセセQ⦅L|セ⦅LケャV@
.±..J.Y\
9,
.
.. セ@ .. :. _ l\セ@ セ@
,,,
セNI@\
'1
A.;::::?..;-' セI@ " ...,_,,,.),.,. - .,セ@ '
Artinya :
Rukun kewarisan
Untuk terjadinya kewarisan hendaklah terpenuhi tiga-rukun sebagai berikut :
1. Al-muwarris (pewaris) yaitu mayit tersebut, baik se-cara hakiki atau sese-cara hukum.
2. Al-waris ( ahli waris) yaitu orang yang dihubungkan kepada pewaris ( al-muwarris) dengan salah satu
se-bab dari beberapa sese-bab kewarisan, seperti ikatan
perkawinan, hubungan nasab, dan disebabkan.wala'
3. Al-maurus (harta peninggalan) disebut juga tirkah,
irs dan miras.
Syarat-syarat kewarisan;
Mengenai syarat-syarat kewarisan diuraikan sebagai
be rikut :
.
'.
tf
J A:;W
セオ@
_;:JI
J,,N_Gセ@
LS,p
? \
セ@
.,:,
.I,.LI
_::., _,.,. :
y
'
I_ 9H9san Kamil aャMmオャセ。キケL@ Fiqh Mu'amaiat 'Ala Ma?:hab
aャMiセ。ュ@ Malik (Mesir セQMm。ェャゥウ@ al A'la li al-Syu'un
al-Is-セセュKセ。ィ@
Lajnab al-Ta 1rif bi al-Islamm。セ。「ゥG@
al-Ahram al-TiNNjセ@
.}.JI .:.,,11 L..'IVセlャjケ@
セi@
NNZZNLセi@
0_f;
'!•
Ai
y
"_,
セ@
!
セN[NZL@
I c.J '.>..)Iセ|i@
I:.J
Lt>-
J..>_,.;.a
IA.I
LP-セ@
<> Jセ@
セ@
c;tP
\.;JI 1-(;..'t_
Jl:!
04セ@
セ@
J,.-r:>..;_:. I
I:,
J
j-<>\.G..::J.
I セi@ セ@lJ,
GMサNセ@ セi@ .,::...._,A
I L,, (b _,...
u-;-]
..:,
_,.\.I
r
ti
L>セ@ セ@
\}s-
s
IM
セ@ セNNNGNQj@
セ@
LS ,.,
,.WU -:'.- • ,
...r_:,_
セ@
6
k
J.J-)u{
.Iセ@ セ@
L; ·'ii
0- / M T ..J"' ... W セ@ ...., セ@ セ@ .,.
セ@
,
セ@
,.:,i
セ@
;J
\J
1 a.i.il
J
セ@ セ@
L..
_rL.
.J
l?'
u
it
u _,
^Mセャ@
.r
セセ|[N@
J..;i
;1
セ⦅[@
PセVANg@
セャケ@
4__,..;JIセjFlセセNNA[LOLN[⦅Iサ@
セQQセ@
カセijNエ@
セuLi@
セセ@
<.Ji?';:"' _,...:J
I ...!,Uセ@
..5 _,...,., ..(; _,....セ@
,(,.!:, ./ _,. ,:_,...,' 1" 1 . ...,"ll'I• .• J\., 1,. l.':'.:11 " ' " I •
.../':!"'
0-- セ@v--.JV .)
.
セ@ I.,) セ@ 7 セ@ (.J..>.J .>.> 'セjpNNZゥセオエ_G@
セQセ|スセャN[NNZヲNLQ@
セG\Nヲ。セセ@
18
セ@
Jx.
セ@
J"..:S..r.::
l{4.J
µ.
J-"
(>'
::,../)
-if-
LJセ@
,. J.4.:;-:..:.
セ@
..:,.,.;,ll.,:... ,_..
セ@
.;.,J1_,.ll
6
セ@
セ@
:
セ@
0
.... ,,•l\., 1 · . • v , -'•.,.r 1 w(', MQセセHL@
A.> .)'\..> _ . ... セ@ (,)-"' セ@ "V .,)'l..:S. \, セ@ .._, \., ... セ@ ' i;
セ@ I ..., '-' $ w
. ,.j./
Y'
セセLn^@
A..LJ _,)'
セNOQNLNャャ@
セ@
z,\
セ@
v v" ,,:_.,
>
\.,..
セ@
LJ;.
..¥.,
&-
0...;,
J
セ@
w
..!)J)JG
'
.
セ@.-J
#,'':},,I._:!,
i,.. JZj
Q・イセセQ^INNZNL@
.Jセ@
1-:-L:-..i
1・イセ@
G
セセ@
'(__,.
r:-;:"". ..::,
)
1
P
'If-0
\Ci
-'fvセ@
L4
IrP)
¥セ|@
.
N
1J
y ,:_:,,,
,
l,_.u'6 \
:_:,
.J JJ;
セ@
»' 1-'y'
-:J};
セ@
,.
AJ..>
:;S_;;,.,J
1セ@
.:,.,:;.fi
,.:,,l;.
vtlP
セ@
j
(..$JJI µ1
1..i
NNカセセ@
-:,u
>
_,.
セᆪNイNャG^@
;.-,
<
"'J-"'
セL@
ra,,,,
U?
:;,_;_;l
I6
⦅L⦅⦅セ@ t__3
セ@ ,V :. セ@Y.
.::_,,
J セi@ ::_.y
.:..:r
,
19
セ⦅ᄉ@
jZN⦅[GャAGセ@
セH@
'l:.JU'
()f'i..,.:. .lP?I 1.).,o / ,
セZLvi@
セ@
_;>' .;_,
J '-''セ@
セ_@
1
o
"'jjl I •lAJL-U セ@ (.f'P •
Art iny a :
r·----
mᄋᄋMᄋセ[Mᄋᄋᄋ@
-···-"
l
PERP L ,··\ .iSyarat-syarat kewarisan: .
lfl!\' ' '
- -::'yarat-syarat kewarisan ada tiga yait -:----... __ ,,. __ セ@ .. LL⦅セ@
l
Pertama : meninggalnya si pewaris baik meninggal seca- セMMセᄋᄋB@
ra hakiki atau secara hukum ; Keadaan meninggal secara hakiki itu adalah meninggal yang bisa dipersaksikan. Ada
pun meninggal secara ィオャアセュL@ rni!!<'!lnya keaoaan orang yang
hilang a tau orang yang di ta wan yang beri tanya terputus ,. Dia dianggap telah meninggal dari sejak tanggal keputus-an hakim bahwa dia dinyatakkeputus-an meninggal.
Adapun meninggal secara perkiraan ( taqdiry ) yaitu kea-daan bayi dalam kandungan yang bentuknya telah sempurna apabila dia keluar dari ibunya disebabkan suatu tindak -pidana terhadap ibunya, sesungguhnya kematian seperti i-ni bukanlah kematian secara hakiki sebab kematian terse--but bukan terjadi setelah hidup, itulah kematian secara perkiraan ( taqdiri ) Dalam kasus seperti itu si pelaku tindak pidana menurut Syara diwajibl<an untuk mendapat
-denda , baik oayi dalam kanaungan tersebut laki-laki
a-atau perempuan. Jumhur ulama termasuk Malildyah dalam
kasus bayi seperti itu ahli warisnya tidak mewarisinya-dari bayi tersebut ketika si bayi itu meninggal kecuali hanya berupa denda tersebut,
U1ama telah sepakat oahwa apabila bayi dalam l<:andungan tersebut keluar dari ibunya tl<:andunganpa ada tindak pidl<:andungana -terhad.'?p ibunya, ata\l ada tindak pidana tapi tidak mes-ti membayar denda umpamanya karena oentul< tubuhnya be-lur jelas atau belum sempurna, maka bayi tersebut tidak mewarisi aan tidak pula diwarisi.
Kedua : Terbukti hidupnya si ahli waris setelah mening-galnya si pewaris.
Pemilikan berdasarkan l<ewarisan adalah pemilikan yang
berdasarkan pergantian, dan dari sebahagian ketentuan -pergantian hendaklah si ahli waris tersebut hidup walau pun hanya sejenak sehingga dia bisa menggantikan pewa-risnya. Dengan demikian maka tidak ada saling waris-me-warisi antra mereka yang meninggal dalam suatu. kejadian dan an tara merel<a i tu ada $al ah satu sebab dari
sebab-sebab kewarisan apaoila tidak dil<:etahui diantara mereka itu siapa yang meninggal lebih dahulu. Jumhur fuqoha di antaranya Malikiyah berpendapat bahwa antara rnereka itu tidak saling waris-mewarisi dan tidak ada hak bagi sa-lah seorang dari rnereka pada tirkah yang 1ainnya dise-babkan tidak terbukti adanya kehidupan slah seorang di-antara mereka ketika yang lainnya meninggal. Maka · tir-kah masing-masing mereka dibagikan kepada ahli waris ma
sing-masing dari mereka yang masih hidup ketika masing-masing meninggal.
Adapun bayi dalarn kandungan ibunya rnal<:a pembagian
tir-kahnya ditangguhkan sa.mpai bayi tereebut dila.hirkan dan keadaannya telah jelas, Hal tersebut disebabkan karena
terbuktinya 1<:ehidupan si bay! ᄋセ・エゥGᄋ。@ pewarisnya
mening-gal dengan lahir dalam keadaan hidup pada masa yang te-lah dit etapkan oleh syara'.
Ketiga : Mengetahui terhadap jihat kewarisan secara rin-ci, termasuk di dalamnya mengetahui sebab-sebab
kewaris-an dkewaris-an 、・イ。ェ。エォ・ォ・イ。「セエ。ョN@ Adapun syarat ini adalah khu
sus untuk Hakim atau Mufti.
Adapun sebab-seoab. kewarisan dalarn Mazhab Maliki ada
lah sebagai berikut :
I
エN^セGMイセL@
;.'6',i1_, '::yYJI) "[\G..:JI:
(}'j
セNNjャNNZ⦅LセQ@
セセi@
juN|セMG@
t"-:-'
セ|セilNi@
カセ|PGL@
セ@
セ@
J
_,).114\セij@
PTャNNセQ@
-VJ.
.;.,...J
セi@
V: ':----' '1Cr+
セ@
セ@
JU\
セ@
セ@
'
11 セ@
L...:..J
I-' ... セ@ .. .l.H • .,11 ..
2]
Artinya :
Sebab-sebab kewarisan :
Sebab-sebabkewarisan ada empat yaitu:
Pernikahan,hu-bungan kekerabatan, wala' (kekerabatan yang 、ゥウ・「。「ォセョュ・@
merdekakan hamba sahaya ) dan Baitul-mal, ·
Tiga macam yang pertama sepakat para ulama, adapun
s=--bab yang keempat yai ti,i Bai t1,!l-maldianggap sebagai salm
8atu sebab dari sebab-sebab kewarisan menuri,it dua Imam
Mazhab yaitu Imam Malik aan Imam Syafi'i.
Mengenai penghalang-penghalang kewarisan dalam Mazhro
Maliki disebutkan sebagai berikut :
jMセ@
.-:.J1,.
:;)'cl'
BTセセ|ゥャセ@
NNZZNMjGャャャセ|LLNNL@
...
セセQ@
of"'_,).
I
NZQセ@
<.Yi
f'
セ@
'5
\
.>y;- _;,
,.
&,;.>l
I
J
セ@
1,
' I,.
,Y\
'w"
CJ
J,JIセ@ ヲNセ@
I ,, t14.;·:-
·"
)
_,.r;;'
セ@
)
le./J..
f
).J-、GヲGセ@
Q
セP|NN」_セ@
Artinya
• • , penghalang-penghalang kewarisan menurut Malikiyah
ada tiga macam yaitu : Perbudakan, pembunuhan dan
per-bedaan agaroa, Maka adanya salah satu penghalang dari
penghalang-penghalang yang tiga tersebut menentukan ti-dak adanya kewarisan sekalipun ada sebab kewarisannya , yang terhalang imtuk menaapat warisan disebut hirman.
Setelah mengetahui ri,ikun, 9yarat-syarat, sebab-sebab
dan penghalang-penghlang kewarisan maka bisa diketahui
pe-ngertian dan persyaratan pewaris, pepe-ngertian aan
persyarat-an ahli wari So
1. Pengertian dan perayaratan pewaria
a, Pengertian pewaris :
22
Fewaris adalah orang yanr; menin;:rn··'11, baik meningga:i.
nya itu secara hakiki atau c)engan putusan
Pengadil-an.
b. Syarat-syarat pewaris,
Pewaris disyaratkan telah meninggsl, baik secara ha kiki yaitu bisa ctipersaksikan atau dengan putusan
-Pen gad ilan.
2. Pengertian dan persyara tan ahli war .LS.
a. Fengert,ian ahli-waris :
Ahli-waris yaitu orang yang dihubungkan dengan
pe-waris dengan salah satu sebab dari sebab-sebab
ke-warisan seperti perkawinan, kekerabatan dan wala'
(yakni kekeraba tan yang disebabkan memerdekakan ) •
b. Syarat-syarat ahli waris :
l) bisa dibuktikan hid'llpnya ketika si pewaris me
-ninggal.
2) Bisa diketahui bahwa ia mempunyai salah satu
sebab.dari_sel::ubsebab hubungan kewarisan dengan
-si pewaris, umpamanya karena hubungan
perkawin-an, kekerabatperkawin-an, ュ・ュ・イTセォ。ォセョ@ si pewaris dari
perbudakan, atau aa1tul-mal.
3) Tidak terhalang Oleh salah satu dari beberapa
pengha].ang kewarisan seperti perbudakan, membu
-nuh si pewaris, berbeda a gstlD!l. dengan pewaris ,
Jika tidak terpenuhi syaratsyarat tersebut maka
Artinya :
Kewarisan itu mempunyai tiga syarat, yaitu : Bukti -meninggalnya si pewaris, atau dikategorikan dengan yabg
telah meninggal secara hukum, sebagaimana orang yang hi lang apabila hakim memutuskan tentang kematiannya, atau meninggal secara perkiraan sebagaimana bayi yang ada di perut ibunya kemudian keluar cl.isebabkan adanya tindak pi dana terhadap ibunya cl.an mewajibkan membayar denda ter-hadap pelakunya; dan·· (kedua) · bukti hidupnya si Jlhli wa-r is· setelah men1ngga1nya·s1 pewawa-ris, a tau dikategowa-rikan orang yang hidup secara perkiraan sebagaimana bayiYang dilahirkan cl.alam lteaQ.aari bid
up
ctengan "kehidupan yang me netap · d.iseba b ltareii4 -paaa··sua tu waktti ·dra··telan 。。。ᄋNMウ・セZ@ka1 i pun berben
tuk
nui:ra:1r1te
tiK:a-·llieniffggainya-51-pewaris;
dan (yang ketiga) mengetahui- jihat(arah) ·yang· c!ik.ehenda ki untuk mendapat warisan, syarat ini khusus untuk ha-kim ctan yang serupa c!engannya seperti mufti.Adapun sebab-sebah kewarisan sebagaimana dikemukakan daJam !<:i tab -Rahbiyah :
Artinya :
セ@
¢
'-"J,J'
セセMZy|@
'"":' ,.i _,. .!>
y)-'
'L
6'..>
セG@
Sebab-sebab kewarisan bagi manusia ada tiga, ュ。ウゥョセᆳ
masing memberi faedak kewarisan bagi yang punya sebab -tersebut ; yaitu rernikahan, waJa (memerdekakan hamba ) dan .hubungan •. nasal> ·; _・セ・ャ。AゥL@ .. yang. tiga i tu tidak <td<?. la-gi sebab ka'.varisan. · · · · ·
Kemudian Syeikh Sibti al Mardiny memberikan penjelasa
san sebagai barikut :
セ@
J.>I__,
JI
セ@ セ@
セ@
セ@
\
2,.J
)l 1 '-:'L:-1
セ@
J_;',
11
\iuhammad pjn Umar A1 B A . _
$yarh Matn A1-Rahbivah ( Si - aqry 1-Syafi'i, Hasvivah Ala 1949 M/ . . .· ', ngapur, Maktab Su1aiman Mar•i
25
セ@
セ|NNL@
セセ@
,J \
セ@ セセ|@
,.JJ'
セャLッ@
6
\
4..tJ
セ@
..:_,
セ@
'
ヲセNj@
I
セ@
_,_)
セ@ セ@
セ@
:J
"(\..&...'.JI
J>'
rJ
l.i
.)11_,
J
セi_@
f?'i}
y
I
:J ..::!,_,4-J)\
_,
セ@ セNNIェMh@
_,
Z,
L[jiセ@
I. " " \,. セ@ .. - I \ .. • (' "
セ@ ._;.i ..!;'. ' セ@ d"" セ@ セ@ '"l.J", ·: •••
"'-!
LNNNLLセ@ セG@ .. .. I\ " セ@ " セi@\.G
I.C'
""
._:_,
x-"a
...
セ@
1•I," .•
LNセ@
4:....,o-' '
uVI
:J
u
..r
>u
.,,
LI
Lr--'
0',:'i'
°'-!..:.,
_;;:'
セ@ セ|セG@
'-;.' •.
、ゥセ@
セエN@
\..:.b
セ@
.>yt\\.JJy\
..J_;,
ヲ|Wj[QセL@
N^セZOGMI|⦅L@
L+,J..11
セセエLLNLLL@
NjセL@
セャセIGャェ@
UJy'J
セセN^|ji@
•
. ' ... ..::..., I
I -
ll.
.
..,,,
セ@juiNNGNGNNZNセ@
v
\l
\:t
セ@
セ@
<.,9-l"=
セ@ セG@
セ@
セ@
f.
セ@
'-:'.' .,.,)
セ|Nセセ@
セMZT^@
セ@
H'
J
セ@
セiセ@
セ@
!J
l:-l-"··· 6
セ@
"\
3, .19
jlャャセ@
|オ[⦅NZNNj|NNvセGjB@
0
,_;,..W
1Artinya :
Aku berkata : Sebabsebab kewarisan yang telah dise
-pakati para ulama ada tiga. m。ウゥョァセュ。ウゥョァ@ dari padanya
memberi faidah.kepada rab-nya tegasnya yang empunya ウ・セ@
bab tersebut, yakni ahli waris yang disipati dengannya , selagi tidak ada penghalang yang menghalanginya, Yang ti
セ。@ itun adalah pernikahan, yaitu akad perKawinan yang
sah dengannya · suami dan iateri ·atair biberapa isteri
men-dapa. t warisan.(Keduanya) Al-wa1a··d1nitahk!Ut.waunya ·· O<an.
mad; y'l.i
tu
1;1sabah yang ctisel;labkan pemberian ti! tma:t ··aar1yang memeraekakan untuk yang dimerdekakan, dengan ·sebab itu orang yang memerdekakan mewarisinya baik lakilaki
26
maupun perempuan demikian pula asabah.dari si yang memer dekakan yang ja<l.i asabah <l.engan Cll!ra asabah binafsih ;
(Ketigariya) nasab, yaitu kekerabatan, maka <l.enganuya ke dua·orang tua dan_yang dihubungkan ke1;urunanya 9leh ke -Q.uanya·meridapat warisan, dan anak-anak dan yang dihuoung kart keturunannya ol eh mereka ( mendapa t warisan) • Dan per ka taan 11 al-wara" maka yang ·dimaksud dengannya di sini a""
dalah adamiyun (manusia). Al-wara pengertian asalnya ada lah makhluq 1 dan perka taan 11setelah yang tiga i t\l tidak
ada J.agi sel;>ab kewarisan" yai tu setelah sebab-sebab yang: tiga i t\l tidak ada lagi i;;ebab ケ。ョセ@ keempa tnya yang dise-pakt. 。エゥ⦅AイMイ。Kセセセセ_セMMセセセ。セセ@ .. ᄋセセセセセセセ@ 。
Q
ォNセ、エセ@ NpNセヲAZN[セ。N。QQ
ョ@ men\1-ru . ー・ョMセ。セMLLMMイセヲ\AャlNL@ __ _e-::'.' • NセMセM⦅MZG|ABMGZ@ · -:ma :··. NイMウ・kセNQNᄋNjNMー@ ョBMョエ・イセセ@ ..--pakan sebab . .Ya.u.g Jee.: emP9-'t .wenuru"t kaul yang lebih sahih. dalam asal Mazhab kanii haili'un d3.lam penerapannya Ulama -muta'akhkhirin ュ・ュッ・イゥセ。ョ@ persyaratarn bahwa Baitul- mal
tersebut haru$ teratur • .
Dalam kitab Minhaj a1-ra110In mengenai sebab-sebab ke warisan disebutkan
...:;.::.,._i, \
セ@
5-'i
J -'f
セN⦅ェ@
"セ@ セ@
':v.;
_/r
セ@
./
P'--;'.
セ@
l
...
セQ@ [[Z⦅HB⦅[jQセ⦅イイゥNNZNN[@
Hセyi@
t1!_,JI_,
セ@
Y'
セNZZNNjゥ@
ャ_セ@
⦅ᄉ[jiGM[GセセGMZ@
N⦅ゥLj|NNGセ@
⦅[Iiセ|@
\;J\
JUI
Artinya :
Sebabsebab kewarisan ada empat; kekerabatan, perni -kahan dan wala ( membebaskan hamoa sahaya) , maka Mu; tiq (yang memerdekakan ) mewarisi hamba yang d.imerdeka.kan- , dan tidak se bal iknya. Yang keempa t adalah Islam, maka
tivkah (harta warisan) dimasukkan ke Baitu1-mal sebagai warisan apabila tidak ada ahli waris dengan sebabse -bab yang tiga tersebut.
Dengan demikian dalam Mazha\) Syafi' i sebab-sebab da-lam kewarisan ada empat meuurut qaul yang paling sabih, yai
'
27
hamba sahaya dan karena Islam yaitu yang disimpan di Eaitul mal.
Mengenai penghaJ.ang-penghalang kewarisan dala11 Ki -- . . . ·-. . ., .. .... . .. . .. tab Kifayat al -Akhyar d!sebutkan :
Ai
j,
セIi@
セ@
_,.;
セ@
セ@
)1
セ@
:
"-;'
l;..--\,
セ@
..:_,Jyl
c)
セ@
IカgZNセセGFM
セゥセセ@
HIセNNAZLLNカL⦅ャャゥNZゥャヲj@
6.1,,J
セ@
', J!;µ,J.11J\;V
NjセNyBャNャャャ@
セNiyNNセ⦅[LセGoエNNH[@
4;!
'
(
1 _,,
---?{;((I_, -<_,JI
PvIセ@
セ@
l_,....i:;.
PSセ@
NOセ@
.1J
ll }...-.
ゥNゥM|jNNャャセvイGj@
;Jヲセji@
J
セ@
セZ@
itJ
.! tセIQMGMBGZBB⦅LINNNj@
_,JI
ャ⦅lZjャセuju@
QセBBGZB@
u
セNj@
.;,J
_,
_,1'I)!>2.i..r..
セNNNZL@
\
..!
セGTZ@
セZ[L@
セセ@
ォ[セ@
.::.,,_;;:
セZイ@
lイセNj⦅[jijij⦅LL@
セiセ@
セQ⦅L・L@
セNzNAuエイャW\QNGNQGQNAM^MNQセyL@
イセセセG@
oYfa
セ@
.:,..1XY'J ;_,.),
-:
セ@
yt
;,r,,
.
セ@
T
,.,01_,
セG@
セNNZZ@
セ@
1-,セ@
w
..::,/>.!
セ@
'-;:-'V.--:
_,'J
c
)i
l;J.
セ@
セ@ セ@
セ@
l1J
I _;,,
__,..;
セ@
µI
i-,.1
.W
4..iJ U
I
セ@
_,\ -z,J(;.(11_,,
セNNjQ⦅LQエN^エpセNZljセ@
Q[LセjーQPQ、@
7'r
(j
i
G
&-
J >.A/) •'.Y'
'->I'W
:Jt
..,\.p'v
v-;.
_f
ZvセQ@
v
セNN^@
セ@
セ@
't.0
c;.
J.=-GJlo
t; ;
1_,...,,, ,
'6
I"\
0;!1,
セj@
b'
o_r)
v--,,'i
.J;J_,
RGセェ|NNjjj@
セi@
iセLNNL@
[Lセjiセ@
J_;
(y.}
セ@
QTエャセ@
セ@
J
L..:Jt
'.t:
セjL@
セ@ セ@
J.Y-Ut<fi_pi.;J1
.:,....;
セ@
+
11. 1, ... I • \ "I ... • . I I28
セ@
_;
セセjN|@
セL@
'
yセ@
.J
Lo_, 2--;
y..
'S '
.:..,
セ@
9._.;,
_N
セi@
le
L;
I • •
VェッセGQBNAyNjji@
('"w'
セ@
.d.J.H/::!
AA.}ljr-'
セZ@
j\:P
G
...IJIy:__.,)
.V
y
,,\
_,V
f
!,)l?'
セ@
.J
IA
セ|@
_,
BBGセ@
':-'
_,J>
1.,:)
_j
f
IJ
セ@
•,
Hセエ|ᄋオMセセGUNjゥLLN」L@
セ[N⦅[jQ⦅LセQ
P
NNカ⦅ZLjNQェ@
..;/.Y,
セ^@
'i_r i!/.r.,_
"6
セィ@
セスャゥN^NGij|j@
·
セ@ セ@ セLャャ@
6
セ@
G.(
ヲ。|セL@
.J; \...,,
,0
J
\
|Iセ@
\
)\,.,,,,i)セNi@
.>セ@
v
\f.
6
セi@
y
!.-
lo
I)}..J..s°
..:_,J
セ@
.:(l
Ji (
»
セ@
t
BMBBᄋセ@
ifo,
AJ
キセ@
J
セ⦅ZNNN@
.-'/'
r
.r-P .J'
'"
LNセ@
...
セL⦅j^LセTNjャNjャセェセセ@
セャᆪNオGi@
セMGMG@
セv
QッNGNオZゥェ@
A...o .)
L..,.o_.o
セカェL[@
3-'
.::..,\J;
セ@ セNIOW@
I.;)
i
y...i.Y.
1_,
セ@
セ_@
セセセ|@
.J;;'.
セエLセQQ⦅L@
セカM[jャカMゥ@
..J
セuN|uゥBセNNZNャャ@
O
セijセNスjセL[|ᆪjセᄉQNN[⦅N⦅[ZェスNHi|@
l.e;..o:Jy.pjc
イMlセ⦅jャHIQNI^@
.J/
\()1
µ1
セjエNャG@
.,
セj@
0
LNNNカQセ@
AllfJ _,...
;Jt;
l「セG@
セNL@
....
[NQQセ@
Heit
0,JI_,
Z'-'Y'-'
セZZ@
..
1 ••PJ " ...
,:110:.; _;
!J,
1
M,
I
セGcヲBセ|@
jセTNZス@
セMG@
N⦅ェセ[jャFMゥj^セi@
セNNイLZセL@
lP
wt.)
b' _,l;
.::.Mi,,,
l.,(>J
|⦅Lセi@
,.1,_..,
セAヲ^G@
,1
セ@
j
b
セ@ |セ@
!
セ@
.
'
セ@...
.:.;:r.;
ケ|
QQ
セ@
セQセLui⦅LL@
セャ・INセセセ@
l:->.f>
/Y'-'
セ[@
セIjiセMBGZMGセ@
l;)
J (
,'-9--'
Y'-'
セAIi@
JLP •
'?,
"bl_,..l. I
tu,,;,;}'
0
,;...J
\?
6-"
セi@
y J..bw \ , .
セ@
'1...u
I-'
....::.0
セ@
_}t
ll_セ@
.JI
Iaイエゥョケセ@ :
·Ketahuilah bahwa kewarlsan biaa terhalang oleh bebe-ra:pa .. sebab - : Dian taranya perbudakan, maka hamba sahaya tldak dapat warisan, aebab jika-mendapat warisan harta peninggalan teraebut·meiijadi mi:).ik tuannya, padahal tu-annya orang J.ain dari si mayit, maka dengan aemikian ti dak mungkin memberikan warisan padanya. Sebagaimana dia
tidak dapat mewarisi ·maka diapun tak dapat diwarisi, se-bab dia tak punya miJ.ik, sebagaimana firman Allah :
NyセjNMjセェI@
セセ@
|セ@
( Hamba sahaya yang dimilki yang tidak ada kekuasaan ter
hadap seaua tu) .
Sama saja dalam hal tersebut apakah dia mudabbar, mukat tab atau ummul walad, disebabkan adanya perbudakan. Ada pun mengenai muba1acl terdapat perbedaan pendapat dan yang benar dan telah dinashkan oleh Imam Syafi'i dan di qot1ikan oleh Jumhur Ulama bahwa muba'ad tersebut tidak mendapat warisan, sei;>ab kalau mendapat warisan sei;>ahagi an hartanya ak<1.n dimiliki oleh yang memiliki sisanya pa-dahal dia adalah orang lain dari si mayit. Berka ta Imam Al-Muzanny dan Imam Ibnu Suraij bahwa muba'ad tersebut - mendapat warisan seauai dengan kadar kemerdekaannya ;
A-pakah dia diwarisi 7. Ada aua kaul, menurut kaul Azhar me mang-dia diwarisi itulah kaul jadid, sebab dia memiliki pemil ikan ·yang sempurna dengan dasar 1 tulah maka harta yang ia kumpulkan semuanya- oleh yang sebahagian merdeka dapat diwarisi, waJ.J.ahu A'lam·.···
Dan diantara sebab-aebab yang menghaJangi kewarisan adaJah pembunuhan, maka pembunuh tidak mendapat warisan baik membunuh secara J.angaung atau pakai perantara,baik baik pembunuhan yang dijamin aengan qisas, diyat atau kafarah, a tau tidak di:lamin eama sekali seperti pembu -nuhan karena melaksanaKan had atau qisas, baik muncu1 dari aeoranu mukallaf atau selainnya aeperti anak kecil
、。セ⦅ッイ。。ァ@ giJa atau bukan, balk pembunuh tersebut dalam
keadaan··'bebaa memilih .. atau · terpakaa, didasarkan kepada keumuman sabda Rasulullah saw :
yar,,
< Juz 2,QX
t。セゥケオ、、ゥョ@
Abu Bi.ikar bin Muhammad; Kifaya t al- AkhSurabaya; Al-Maktabah Al-Tsaqafiyah,--'1350
H. )
t.c.Bagi pembunuh tak mempunyai hak kewarisan,
Dan sabda Rasulullah
\;
セ@
i,
J
セ|@
V°.;:
GJ
I._!.., J;::セ@
Pembunuh tidak mewarisi yang dibunuh walau sedikit.
Dan riwayat Imam Al-Nasai :
t.:-i.
セyi@
0-"
J
LLlJ
セ@
Bagi pemb4nuh sedikitpun tak mempunyai hak kewarisan
Ibnu Abdilbar onmsahihkan had ishad is terse but dan -beliau menambahkan nukilan keeepakatq.n terhadap hal itu. Adapun orang murtad tak mewarisi dan tidak pula diwa-risi dan hartanya adaJ.ah fai, Dari Abi Hurairah RA ia ber kata :
セG[[@
..
1-r
セ@
()-"
r
Y.""JJl
セ@
_,
セ@
.
セセ@
&'Jr.JオZNセ@
I
J.J
._,,...µI{ '
"'1
L, c.,....91.Jセ@
':'"'_,.;,I u)j
f
ti
Rasulullah SAW teJ.ah mengutusku'kepada seorang laki-laki yang mengawini isteri bapa-knya, Rasulullah telah me-merin tahkankU un tuk memenggaJ. kuduknya dan mernbagi lima hartanya, dan ia adalah orang ュオセエセ、N@ ·
Dia telah menganggap halal perkawinan itu. Dan tidak ada perbedaan mengenai orang murtad aqtara orang yang エ・イ。ョセ@
terangan ctan Zindik, yaitu orang yang menampakkan keindah an agama Islam dan meny11mbuny ikan kekafiran 1 demikian me-nurut penafairan Al-Rafi'i dalam kauus ini,
Ibnu Rif'ah berkata : Keadaannya tidak mewarisi dan tidak diwarisi hal ini kalau dia mati dalam keadaan mur tad·, apabila dia kembali kepada Islam kewarisannya je -Jas, dan apa yang ia ucapkan adalah J.upa. Abu Mansur te-lah menjeJ.askan kasus ini dan ia menceri takan tete-lah ijma
ten tang tidak .;;da kewar isannya dala hal seperti ini, <;<las annya karena ia kafir secara hakiki ketika itu, dia tidak bisa ditetapkan tentang kekqfirannya clan keialamannya ke-_iadiannya setelahnya, dan memberikan hak war is pa:!anya l:er-tentangan dengan nas yang menghalanginya dar kewarisan , wallahu a•1am,
Ada pun mengenai ucapak "ahlul-milla tain" mencakup bebeberapa bentuk, diantaranya orang Islam tidak mewarisi -orang· kafir demikian pUla sebaliknya disebabkan p;:rbedaan agama, Rasul ulJah tel ah oersabda :
⦅ーセ「セ@
セjャG|sG@
y_/w1µ12.,J.:'.'S
3J
Dan tidak ada perbedaan antara nasab, memerdekakan dan -perkawinan, demikian pu1a tak ada ·perbedaan antara masuk Islam sebelum pembagian harta atau sesudahnya,
Apakah orang Yahudi mewarisi dari orang Nasrani dan seba-1 iknya ? l)alam haJ ini terdapa t perbedaiin para IJlaroa ,yang benar adalah ya demikian ; hal. ini apaoila keduanya kafir zimmy a tau kafir hatbi, balk negerinya sama a tau berbeda, ApabiJa ·aalah·satunya·kafir zin)mi dan lainnya kafir harpi maka da1am kasus tersebut.\tlama berbeda pendapa.t pula, ma menurut Mazhab, ya.ng qot·r1 ti<lak ·adanya kewarisari· \iisebab kan terputusnya perwalian, Berkata .Imam Rafi'i dan Imam Nawawi, · 1,?a.rangka.1 i sebaiia·gian · ahl i fara' id menukil ijma -terhadap hal tersebut, wallahu a'lam.
· Mu 'a had. dan mus ta 'man· seperti · kafir zimmi menuri,1t ka-ul yang sahih, sebab kedua0ya terpelihara oleh perjanjian dan keamanan, namun menurut suatu kaul keduanya seperti kafir harbi, wa11ahu a'lam.
Demikianlah roengenai pengha} ang-penghalang kewaris-an ykewaris-ang terdapat dalam kital:) Kifayat al-Akhyar,
Secara singkat matan Rahbiyyah mengungkapkan
Artinya :
· Seseorang terhaJ.ang dari kewarisan , disebabkan oleh sal.ah sa tu sebab yang tii:>a. Perbudakan, pembunutan dan perbedaan agama, Maka pahamilah, aebab ragu itu tidak se perti yakin,
Dari uraian di atas Oisa disimpu1kan bahwa penghalang· penghalang kewarisan dalam Mazhab Syafi 11 ada tiga, yaitu : perbudakan, membunuh pewaris dan berbeda agama,
Dan juga bisa disimpulkan mengenai pengertian pewaris beserta persyara tanny11 dan mengenai pengertian ahJ,i waris be serta persyara tannya sebagai berikut :
19
.
l. Pengertian pewaris beserta persyaratannya
a, p・ョァ・イセゥNFュ@ rewaris :
32
Pewaris adalah orang yang meninggal baik meninggal
secara hakiki, 't)erQ.asar putusan pengaQ.ilan a tau 'tier
dasar perkiraan.
't), Syarat-syarat pewaris :
Pewaris Q.isyaratkan telah meninggal baik secara
ha-.
-kiki, berdasar putusan pengadilan atau berdasar per
kiraan.
2. Pengertian ahli waris beserta persyaratannya.
a. Pengertian ahli waris.
Ahli waris adalah orang yang ketika meninggalnya si
pewaris dia hidup 't)aik hidup secara hakiki atau
se-cara perkiraan, ia mempunyai hubungan kekerabatan ,
hubungan pernikahan, hubungan wala atau hubungan ka
rena ls1am dengan pewaris, dan tidak terhalang seba
gai ahli waris.
b, Persyaratan ahli waris :
Ahli waris yang berhak mendapat warisan adalah yang
memenuhi persyara tan sebagai berikut :
l) Ketika ュ・ョゥョァァセャョケ。@ si pewaris ahli waris
tersebut ternyata masih hidup, baik hidup secara ha
-kiki a tau se c<1.ra perkiraan.
2) Pia mempunyai salah satu hubungan kewarisan
se-perti ]{elrnrabatan, pernikahan, wal.a
33
i:. Dia. エセ、。ォ@ エセイィ。ャ。ョァ@ 01 eh salah sa tu dari P?ngha
-lang-penghalang kewarisan, yaitu perbudakan,mEllP bunuh pewaris dan berbeda agama.
Demikianlah ー・セァ・イエゥ。ョ@ 、セョ@ persyaratan pewaris oan ahli waris menurut Mazhab Sya!i1i.
E. M.enuri1t Mazhab Hanbali.
Untuk mengetahui pengertian dan persyaratan pewaris -- . .
. - .
dan.ahli waris, terlebih da.h1,11u.harus.mengetahui rukun, sya rat, sebab-sebab dan penghalang-penghalang kewarisan.
Rukun waris sebagaimana dikemukakan dalam kitab ..
-
.
. AJ.-Ra'id fi 11mi al-Fara'id, adalah sebagai berikut :
£}
_,
..-=._,.I)( セオN[ーN@..
LLGNセᄚHNj@ セ@ セi@.r
W
i;.,i \Ji Aj jJ .::., NOセi@ NZ⦅Lセ[@ I^セセ@ BBZGセ|⦅Li@