• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Pendidikan Karakter dalam P (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Pendidikan Karakter dalam P (1)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Tatag Yuli Eko Siswono

FMIPA UNESA

Implementasi Pendidikan Karakter

dalam Pembelajaran di Kelas dan

Relevansinya dengan Kurikulum 2013

(2)

CITA-CITA PROKLAMASI

MENDIRIKAN NEGARA

MEMBANGUN BANGSA

MEMBANGUN KARAKTER

KONSEP NEGARA BANGSA

(NATION

STATE)

PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA

(3)
(4)
(5)
(6)

Pengertian Karakter

Karakter

adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi

pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen,

watak”

.

Berkarakter adalah

berkepribadian, berperilaku, bersifat,

bertabiat, dan berwatak”.

Karakter merupakan suatu kumpulan karakteristik individu

yang khas dalam berpikir, berperilaku, dan bertindak dalam

hidup, bergaul, bekerjasama, maupun memecahkan

masalah di lingkungannya.

Karakteristik tersebut dapat berkaitan dengan aspek

psikologis (seperti bawaan, emosi, kepribadian, budi

(7)

Pendidikan Karakter

Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia

berdasarkan norma agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat

istiadat, dan estetika.

Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana untuk

menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi

nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil.

Pendidikan karakter dalam lingkup pembelajaran di kelas dapat

diartikan sebagai upaya merancang dan melaksanakan suatu

strategi atau model-model pembelajaran yang bertujuan

mengembangkan kemampuan akademik dan membangun

karakter.

(8)

8 INTERVENSI HABITUASI Perilaku Berkarakter MANAJEMEN

PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN Agama, Pancasila,

UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg

Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan

best practices

Nilai-nilai Karakter

PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku

kepentingan.

Skema Pendidikan Karakter

PEMBELAJARAN

EKSTRA

(9)

KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN

EKSTRA KURIKULER

Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Integrasi ke dalam KBM

pada setiap Mapel

Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan

Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan

STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH

9

BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI

(10)

OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RASA/ KARSA OLAH RAGA

jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil,

bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela

berkorban, dan berjiwa patriotik

peduli, ramah, santun,

rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong,

nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan

bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja

keras, dan beretos kerja tangguh, bersih dan

sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan,

bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan

gigih

cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir

(11)

Implementasi di Perguruan Tinggi

Isi Kurikulum

Pengintegrasian dalam Matakuliah

(12)

Pasal 35

(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan

yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.

(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan

pengembangan kurikulum

Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)

Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi yang dituangkan ke dalam persyaratan tentang

kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi

mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi

oleh peserta didik pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup

sikap, pengetahuan, dan keterampilan

sesuai

dengan standar nasional yang telah disepakati

.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG

(13)

KEPUTUSAN

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 232/U/2000 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN

TINGGI

DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

Pasal 9-

MPK (pengembangan kepribadian)

MKK (keilmuan dan ketrampilan)

MKB (keahlian berkarya)

MPB (perilaku berkarya)

MBB (berkehidupan bermasyarakat)

b. kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan untuk memperkuat

penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan;

c. kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk

(14)

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIANOMOR 045/U/2002 TENTANG

KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI

Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh

masyarakat dalam melaksanakan tugas- tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Pasal 2 (1) Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas : a. kompetensi utama; b. kompetensi pendukung; c. kompetensi

lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.

(2) Elemen-elemen kompetensi terdiri atas : a. landasan

(15)

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,

yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah

kerangka penjenjangan kualifikasi

kompetensi yang dapat

menyandingkan,

menyetarakan, dan mengintegrasikan

antara bidang pendidikan dan bidang

pelatihan kerja serta pengalaman kerja

dalam rangka pemberian pengakuan

kompetensi kerja sesuai dengan struktur

pekerjaan di berbagai sektor.

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati

diri Bangsa Indonesia terkait dengan

sistem pendidikan dan pelatihan nasional

yang dimiliki Indonesia

1

2

3

4

5

7

8

9

(16)

PROFESI :

SERTIFIKAT PROFESI (PII)

INDUSTRI :

FUNGSI JABATAN KERJA

PENDIDIKAN : GELAR AKADEMIS OTODIDAK : PENGALAMAN KEAHLIAN KHUSUS S M P S M A

D1 D2 D3 S1 P R O

S2 S3

9

U 8

M D 7

M 6

5

4

3

2

1

(17)

Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan

akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui

proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

Deskripsi Kualifikasi pada KKNI

merefleksikan capaian pembelajaran

(learning outcomes) yang peroleh seseorang melalui jalur

• pendidikan

• pelatihan

• pengalaman kerja

• pembelajaran mandiri

The share of Science, Knowledge,

(18)

Capaian Pembelajaran:

KOMPETENSI

(19)

Deskripsi Umum

Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia,

maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem

pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level

kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan

afeksi sebagai berikut :

Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya

Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia

Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan orisinal orang lain

(20)

Perguruan tinggi

Nasional

1

2

3

4

5

7

8

9

6

DESKRIPSI GENERIK

RUMUSAN LEARNING OUTCOMES

LULUSAN PRODI DESKRIPSI

SPESIFIK PROGRAM

STUDI

KURIKULUM PROGRAM

STUDI

RENCANA PEMBELAJARAN

(21)

24

(22)

Permasalahan Kurikulum 2006

Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.

Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,

keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.

Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.

Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.

Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.

Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak menimbulkan multi tafsir.

(23)

Alasan Pengembangan

Kurikulum

Tantangan Masa Depan

• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA

• masalah lingkungan hidup

• kemajuan teknologi informasi

• konvergensi ilmu dan teknologi

• ekonomi berbasis pengetahuan

• kebangkitan industri kreatif dan budaya

• pergeseran kekuatan ekonomi dunia

• pengaruh dan imbas teknosains

• mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan

• Hasil TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan

• Kemampuan berkomunikasi

• Kemampuan berpikir jernih dan kritis

• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan

• Kemampuan menjadi warga negara yang efektif

• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda

• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

• Memiliki minat luas mengenai hidup

• Memiliki kesiapan untuk bekerja

• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya

Fenomena Negatif yang Mengemuka

 Perkelahian pelajar

 Narkoba

 Korupsi

 Plagiarisme

 Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)

 Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat

• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif • Beban siswa terlalu berat

• Kurang bermuatan karakter

(24)

A. Kompetensi Lulusan

1 Berkarakter mulia

2 Keterampilan yang relevan

3 Pengetahuan-pengetahuan terkait

B. Materi Pembelajaran

1 Relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan

2 Materi esensial

3 Sesuai dengan tingkat perkembangan anak

Identifikasi Kesenjangan

Kurikulum

Konsep Ideal

B. Materi Pembelajaran

1 Belum relevan dengan kompetensi

yang dibutuhkan

2 Beban belajar terlalu berat

3 Terlalu luas, kurang mendalam

A. Kompetensi Lulusan

1 Sikap belum mencerminkan

karakter mulia

2 Keterampilan belum sesuai

kebutuhan

3 Pengetahuan-pengetahuan lepas

Kondisi Saat Ini

C. Proses Pembelajaran

1 Berpusat pada peserta didik (student centered active learning)

2 Sifat pembelajaran yang kontekstual

3 Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan

C. Proses Pembelajaran

1 Berpusat pada guru (teacher

centered learning)

2 Sifat pembelajaran yang

berorientasi pada buku teks

3 Buku teks hanya memuat materi

(25)

F. Pengelolaan Kurikulum

1 Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kendali kualitas dalam pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan

2 Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

3 Pemerintah menyiapkan semua komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman

Identifikasi Kesenjangan

Kurikulum

Konsep Ideal

F. Pengelolaan Kurikulum

1 Satuan pendidikan mempunyai

kebebasan dalam pengelolaan kurikulum

2 Masih terdapat kecenderungan satuan pendidikan menyusun kurikulum tanpa mempertimbangkan kondisi satuan

pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah

3 Pemerintah hanya menyiapkan sampai standar isi mata pelajaran

Kondisi Saat Ini

28

D. Penilaian

1 Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional 2 Penilaian test dan portofolio saling

melengkapi

D. Penilaian

1 Menekankan aspek kognitif

2 Test menjadi cara penilaian yang

dominan

28

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal

2 Motivasi mengajar

28

E. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1 Memenuhi kompetensi profesi saja

(26)

29

Elemen Perubahan

Standar

Kompetensi

Lulusan

Standar Proses

Standar Isi

Standar Penilaian

(27)

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Kompetensi Lulusan

• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan

Kedudukan mata pelajaran (ISI)

• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan (ISI)

Kompetensi dikembangkan melalui:

Tematik Integratif

dalam semua mata pelajaran

Mata

pelajaran

Mata pelajaran Vokasinal

(28)

Elemen Perubahan

Elemen

Deskripsi

SD

SMP

SMA

SMK

Struktur Kurikulum (Matapelajar an dan alokasi waktu) (ISI)

• Holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya) • Jumlah

matapelajaran dari 10 menjadi 6

• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran

• TIK menjadi media semua matapelajaran • Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler • Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10 • Jumlah jam

bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran • Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan • Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa • Jumlah jam

(29)

Elemen Perubahan

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Proses

pembelajaran

• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah,

Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat

• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.

• Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan

• Tematik dan terpadu

• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu

(30)

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Penilaian hasil belajar

• Penilaian berbasis kompetensi

• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan

pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]

• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)

• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL

• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian

Ekstrakuri-kuler • Pramuka (wajib) • UKS • PMR • Bahasa Inggris • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll

• Pramuka (wajib)

(31)

Mengembangkan

kemampuan

dan membentuk

watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka

mencerdaskan

kehidupan bangsa,

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia

,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta

bertanggung

jawab

.

UU No.20/2003 Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3

Fungsi

Tujuan

(32)

DOMAIN Eleme

n

SD

SMP

SMA-SMK

SIKAP

Proses Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

Individu

BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA DIRI, MOTIVASI

INTERNAL

Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH

Alam POLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA

PERDAMAIAN

KETERAMPILAN

Proses Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +

Mencipta

Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG

Konkret MENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI, MEMBUAT,

MENCIPTA

PENGETAHUAN

Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

Obyek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA Subyek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;

1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan

4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI

(33)

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;

1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan

4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

SIKAP

Menerima + Menanggapi + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA

KETERAMPIL AN

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

PENGETAHU AN

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA YANG BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN

PERADABAN

(34)

Pertimbangan dalam Perumusan

SKL

Dunia (Peradaban) Global

Negara

Sosial-Ekonomi-Budaya

Sat

Pendi

dikan

Keluarga

Pesert

a Didik

37

Konteks

Konten

Faktual

Konseptual

Prosedural

(35)

Ruang Lingkup SKL

Dunia (Peradaban) Global

Negara

Sosial-Ekonomi-Budaya

Sat

Pendi

dikan

Keluarga

Pesert

a Didik

38

Faktual

Konseptual

Prosedural

Meta-kognitif

SD SM P

SMA/K PT

(36)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

DOMAIN SIKAP

DIKDAS:SD

DIKDAS:SMP

DIKMEN:SMA/K

MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP

ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA

EFEKTIF DENGAN

LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM

DI SEKITAR RUMAH, SEKOLAH, DAN TEMPAT BERMAIN

MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP

ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA

EFEKTIF DENGAN

LINGKUNGAN SOSIAL DAN ALAM

DALAM JANGKAUAN PERGAULAN DAN KEBERADAANNYA

MEMILIKI PERILAKU YANG MENCERMINKAN SIKAP

ORANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL

DAN ALAM

SERTA DALAM MENEMPATKAN DIRINYA SEBAGAI CERMINAN BANGSA DALAM PERGAULAN DUNIA

(37)

Bagaimana Implementasi di Perkuliahan

agar relevan dengan Kurikulum 2013?

• Kurikulum: Apakah kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati? Apakah rumusan learning outcome mencakup nilai-nilai karakter?

• Strategi Pembelajaran/Perkuliahan: (1) Apakah memberi bekal kompetensi masa depan dan karakter mulia? (2) Apakah relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja? (3) Apakah melibatkan soft skill dan hard skill? (4) Apakah berpusat pada (maha)siswa? (5) Apakah pembelajaran kontekstual? (6) Apakah diberikan teladan dan contoh-contoh?

• Materi: Apakah nilai karakternya digali dari karakteristik keilmuan materinya?

• Penilaian: Apakah proporsional menilai aspek kognitif, afektif, dan psikomotor? Apakah penilaiannya bersifat holistk dan autentik?

• Pendidik: apakah memiliki kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal? Apakah memiliki motivasi yang tinggi?

• Sarana: Apakah didukung sumber belajar yang bervariasi dan memadai? Apakah memanfaatkan teknologi?

(38)

Implementasi Pendidikan Karakter

(Pendekatan Holistik)

1.

Segala sesuatu yang ada di sekolah/kampus terorganisasi dan

berhubungan timbal balik,

2.

Sekolah/kampus merupakan komunitas yang peduli,

3.

Pembelajaran tidak hanya akademik tetapi sosial dan emosi,

4.

Kooperasi dan kolaborasi lebih dikembangkan daripada

kompetisi,

5.

Nilai-nilai fairness, saling menghormati, dan kejujuran adalah

bagian dari pembelajaran setiap hari di dalam maupun di luar

kelas,

6.

Siswa diberi kesempatan mempraktikkan perilaku moral untuk

melayani (service learning),

7.

Disiplin dan pengelolaan kelas didasarkan pada pemecahan

masalah daripada penghargaan dan hukuman,

(39)

Strategi Pembelajaran

Metode bercerita (telling story),

Metode diskusi (buzz group, panel,

syndicate group, brainstorming,

fishbowl, role playing),

Model Kooperatif,

(40)

Pendidikan Karakter dan

Lesson Study

Lesson Study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses

dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru/ dosen.

Lesson Study diformulasi sebagai model pembinaan profesi pendidik

melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.

• Lesson Study relevan dengan Pendidikan Karakter: (1) Menekankan prinsip kolaborasi dan kooperasi, (2) terorganisasi dan menekankan pada hubungan timbal balik, (3) Ada kepedulian antar dosen

meningkatkan kualitas perkuliahan, (4) Bagi dosen pengampu dan mahasiswa dapat belajar berinteraksi sosial dan emosional, (5) Nilai-nilai kejujuran, keadilan, tanggungjawab, dan saling menghormati

(41)

Karakter dan Matematika

Matematika sebagai ilmu

(objek abstrak, kesepakatan, berpola pikir

deduktif, simbol-simbol kosong arti, semesta

pembicaraan, konsisten)

Matematika Sekolah

(perkembangan kognitif, sifat matematis, induktif,

dibatasi semesta)

Pembelajaran Matematika

(42)
(43)

Contoh 2: Berpikir kreatif

Diketahui suatu persamaan garis

misalkan 2x + 3y = 6 dan titik A(2,3),

tentukan garis sejajar yang melalui titik

itu.

Tentukan titik lain dan buat garis yang

sejajar dengan persamaan tadi.

Buat persamaan garis dan carilah

(44)

Berapakah luas daerah

yang diarsir, jika satu

kotak mewakili 1 cm

2

?

Bagaimana cara

menghitungnya?

Luas Bangun Datar

(45)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Terapi Preventif Ekstrak Air Rebusan Daun Jambu Mete (Anacardii fallium) terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal dan Ekspresi IL-6 pada Mencit (Mus musculus) Model

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup dimensi sikap, pengetahuan, dan

Standar kompetensi lulusan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

Kejadian drop out pada IUD post plasenta ini ternyata tidak terlalu banyak dan alasan- alasan yang dikemukakan untuk melepas IUD dan mengganti dengan jenis

Dari gambar 3.3 diatas dimulai user memasukkan tomat , data pertama yang diambil adalah berat pada tomat tersebut , kemudian data berat tomat yang sudah diambil rata-ratanya

Dilihat dari morfologi permukaannya, material anoda dengan temperatur sintering 500 o C memiliki pori- pori yang lebih sedikit, tetapi pada permukaan anoda banyak

tersabut dilakukan secara monoton (satu jenis pekerjaan sesuai job description masing-masing) dan berulang-ulang setiap harinya, maka peneliti melakukan kajian studi

Mata kuliah umum Bahasa Arab adalah mata kuliah yang bersifat wajib di Univeristas Al Azhar Indonesia, artinya seluruh mahasiswa wajib untuk mengambil Mata Kuliah Umum