• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kelelahan adalah proses yang mengakibatkan penurunan kesejahteraan, kapasitas atau kinerja sebagai akibat dari aktivitas kerja (Mississauga, 2012). Kelelahan kerja disebabkan oleh banyak faktor baik dari faktor individu, dan juga faktor dari luar seperti lingkungan kerja (Gurusinga, 2013 dalam Faiz, 2014). Kelelahan merupakan masalah yang harus mendapat perhatian, karena kelelahan pada pekerja dapat berdampak terhadap penurunan produktivitas kerja dan penurunan konsentrasi kerja (Damapoli, 2013 dalam Faiz, 2014). Semua jenis pekerjaan baik formal dan informal dapat menimbulkan kelelahan kerja.

Perusahaan Barry Callebaut atau sering dikenal dengan nama PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) sebagai salah satu perusahaan industri multinasional yang bergerak di bidang penjualan coklat yang memerlukan sumber daya manusia atau tenaga kerja dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan tersebut. Sehubungan dengan kegiatan operasi perusahaan, PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) menerapkan sistem produksi yang berlangsung selama 24 jam per hari secara terus menerus dengan memperkerjakan pekerja secara shift (pola waktu kerja) dalam memenuhi target produksi. Sistem rotasi atau shift kerja ini dianjurkan oleh pakar yang berpandangan modern dengan mempertimbangkan faktor sosial dan psikologis untuk industri yang bergerak pada bidang manufaktur yang kontinyu (Grandjean, 1993).

Penerapan kebijakan kerja shift pada PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) dibagi menjadi tiga shift yaitu shift kerja pagi (shift I) dimulai dari jam 06.00-14.00, shift kerja siang (shift II) dimulai dari jam 14.00-22.00, dan shift kerja malam (shift III) dimulai dari jam 22.00-06.00, sehingga dapat dihitung jumlah jam kerja per-shift adalah 8 jam kerja. Shift kerja yang diterapkan PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) sebagai suatu pola waktu kerja memiliki dampak cukup besar terhadap kesehatan pekerja. Kelelahan yang terjadi di tempat kerja memberi kontribusi 50% terhadap terjadinya kecelakaan di tempat kerja (Setyawati, 2007). Menurut Schultz

(2)

(1982) shift kerja malam lebih berpengaruh negatif terhadap kondisi pekerja dibanding shift pagi, karena pola siklus hidup manusia pada malam hari umumnya digunakan untuk istirahat. Namun, karena bekerja pada shift malam maka tubuh dipaksa mengikutinya dimana hal ini cenderung mengakibatkan terjadinya kesalahan kerja. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian tentang kelelahan kerja pada operator SPBU antara shift pagi dan shift malam yang dilakukan oleh Sudana (2011), dari 24 orang responden terdapat 22 (91,7%) responden yang mengalami kelelahan dengan kategori lelah dan 2 (8,3%) responden dengan kategori tidak mengalami kelelahan.

Mengingat pentingnya sumber daya manusia dalam kegiatan dan kelangsungan hidup (going concern) dan dampak yang ditimbulkan dari penerapan shift kerja pada PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) bagian gudang Finished Good Mengger di Bandung dengan job description yang terbagi menjadi tiga job

description yaitu pengepakan, administrasi, dan distribusi. Job description yang

tersabut dilakukan secara monoton (satu jenis pekerjaan sesuai job description masing-masing) dan berulang-ulang setiap harinya, maka peneliti melakukan kajian studi pendahuluan untuk mengetahui terdapatnya indikasi keluhan yang terjadi selama jam kerja berlangsung dengan menggunakan alat bantu Kuesioner Alat Ukur Perasaan Keluhan Kerja (KAUPK2) kepada 27 pekerja yang bekerja dibagian gudang Finished Good Mengger pada PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) di Bandung berdasarkan pada penerapan kebijakan shift kerja yang berlaku. Kuesioner Alat Ukur Perasaan Keluhan Kerja (KAUPK2) merupakan parameter untuk mengukur perasaan kelelahan kerja sebagai gejala subjektif yang dialami oleh pekerja. Bentuk kuesioner yang disebarkan dapat dilihat pada Lampiran A. Rekapitulasi jawaban responden terhadap pada Kuesioner Alat Ukur Perasaan Keluhan Kerja (KAUPK2) ditunjukkan pada Lampiran B. Dapat dilihat pada Tabel I.1 Sebaran Penilaian Responden Untuk Setiap Skala Penilaian Di PT.Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bagian Gudang Finished Good Mengger Bandung.

(3)

Tabel I.1 Sebaran Penilaian Responden Untuk Setiap Skala Penilaian Di PT Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bagian Gudang Finished Good Mengger

Bandung

No Pertanyaan 1 2 3

1 Apakah anda merasa sukar berpikir? 5 11 11

2 Apakah anda merasa lelah berbicara? 8 13 6

3 Apakah anda merasa gugup menghadapi

sesuatu? 6 12 9

4

Apakah anda merasa tidak pernah

berkonsentrasi dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan?

6 16 5

5 Apakah anda merasa tidak mempunyai

perhatian terhadap sesuatu? 15 9 3

6 Apakah anda cenderung lupa terhadap

sesuatu? 2 16 9

7 Apakah anda merasa kurang percaya terhadap

diri sendiri? 7 12 8

8 Apakah anda merasa tidak tekun dalam

melaksanakan pekerjaan anda? 8 14 5

9 Apakah anda merasa enggan menatap mata

orang lain? 8 12 7

10 Apakah anda merasa enggan bekerja dengan

cekatan? 15 12 0

11 Apakah anda merasa tidak tenang dalam

bekerja? 11 12 4

12 Apakah anda merasa lelah seluruh tubuh? 2 16 9

13 Apakah anda merasa bertindak lamban? 4 19 4

14 Apakah anda merasa tidak kuat lagi berjalan? 18 6 3

15 Apakah anda merasa sebelum bekerja sudah

lelah? 7 16 4

16 Apakah anda merasa daya pikir menurun ? 6 10 11

17 Apakah anda merasa cemas terhadap sesuatu

hal? 4 14 9

Keterangan: 1. Mengalami Perasaan Kurang Lelah 2. Mengalami Perasaan Lelah

3. Mengalami Perasaan Sangat Lelah

Berdasarkan Tabel I.1 menunjukkan bahwa hasil rekapitulasi jumlah responden yang menjawab setiap pertanyaan pada 17 items pertanyaan di Kuesioner Alat Ukur

(4)

Perasaan Keluhan Kerja (KAUPK2) terbanyak memberikan penilaian pada skala 2, dimana pernyataan penilaian pada skala ini adalah mengalami perasaan lelah. Dapat disimpulkan bahwa 27 responden mengalami keluhan yang dapat mengganggu aktivitas kerja. Hal ini megindikasikan bahwa terjadi kelelahan mental yang dirasakan oleh para pekerja.

Untuk mengurangi berbagai potensi yang dapat menimbulkan kelelahan kerja pada pekerja yang terjadi selama jam kerja berlangsung, maka penelitiakan melakukan penelitian mengenai pengukuran tingkat kelelahan kerja pada pekerja di bagian gudang Finished Good Mengger PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bandung dengan menggunakan metode Bourdon Wiersma. Sehingga dari hasil kajian dan pengukuran diharapkan dapat diperoleh suatu rekomendasi bagi pekerja maupun perusahaan untuk dapat mengurangi hal-hal yang dapat menimbulkan kelelahan pekerja yang merupakan akibat pola aktivitas dari shift kerja sehingga dampak negatif yang akan timbul dapat dicegah sedini mungkin.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan masalah yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana mengidentifikasi kelelahan kerja pada pekerja PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) bagian gudang Finished Good Mengger di Bandung dengan menggunakan metode Bourdon Wiersma?“.

I.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini oleh penulis adalah untuk menganalisis pengukuran kelelahan kerja pada pekerja PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) bagian gudang Finished Good Mengger di Bandung dengan menggunakan metode

Bourdon Wiersma.

I.4. Batasan Penelitian

Untuk mengarahkan penelitian agar maksud dan tujuan tercapai, maka ditentukan pembatasan penelitian adalah sebagai berikut:

(5)

1. Penelitian dilakukan di PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bandung khususnya pada bagian gudang Finished Good Mengger.

2. Penelitian dilakukan kepada para pekerja di PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bandung khususnya pada bagian gudang Finished Good Mengger. 3. Penelitian ini hanya membahas salah satu karakteristik pekerjaan yaitu shift

kerja.

4. Penelitian ini hanya sampai tahap analisis dan tidak sampai pada tahap implementasi.

I.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah:

I.5.1. Untuk Pekerja

Penelitian ini dapat memberikan informasikepada pekerja khususnya pada bagian gudang Finished Good Mengger kakao di PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bandung mengenai kelelahan. Sehingga dapat mengurangi kelelahan kerja.

I.5.2. Untuk Peneliti

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan referensi untuk diadakan penelitian selanjutnya, serta dapat menambah pengalaman dalam melaksanakan penelitian perbaikan sistem kerja terhadap kelelahan kerja.

I.6. Sistematika Penulisan

Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisi studi literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan perbandingan dengan penelitian terdahulu. Bagian

(6)

kedua membahas hubungan antar konsep yang menjadi kajian penelitian dan uraian kontribusi penelitian mengenai pengukuran tingkat kelelahan kerja dengan menggunakan metode Bourdon

Wiersma di PT. Papandayan Cocoa Industries (PCI) bagian gudang Finished Good Mengger Bandung.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini menguraikan tentang tahapan dan kerangka pemecahan masalah yang dilakukan, mulai dari tahap merumuskan masalah penelitian, mengembangkan model konseptual, dan merancang sistematika penyelesaian masalah.

Bab IV Pengumpulandan Pengolahan Data

Pada bab ini dimana data yang digunakan adalah data waktu pengerjaan tes Bourdon Wiersma, data tingkat ketelitian tes Bourdon

Wiersma, data tingkat kecepatan tes Bourdon Wiersma¸ dan data

tingkat konsistensi tes Bourdon Wiersma. Melalui data-data tersebut dilakukan pengolahan data.

Bab V Analisis Data

Pada bab ini dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data yaitu analisis tingkat ketelitian tes Bourdon Wiersma, analisis tingkat kecepatan tes Bourdon Wiersma¸ analisis tingkat konsistensi tes

Bourdon Wiersma.

Bab VI KesimpulandanSaran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran bagi perusahaan serta bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Tabel I.1 Sebaran Penilaian Responden Untuk Setiap Skala Penilaian Di PT  Papandayan Cocoa Industries (PCI) Bagian Gudang Finished Good Mengger

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian dan pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa data mining Classification dengan menggunakan metode pohon keputusan dengan algortima C4.5 untuk

Proses ini sangat menguntungkan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam karena dengan perendaman sampel akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan

Hasil analisis cuplikan cairan hasil lindi peleburan pasir zirkon dengan alat analisis spektrograf emisi menunjukkan bahwa konsentrasi masing-masing unsur Si, Cu, dan

Berikut ini merupakan karya sejenis yang berkaitan dengan proyek akhir berjudul Pengolahan Citra Digital Untuk Mendeteksi Miopia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Laju reaksi pada proses sulfonasi lignin sebanding dengan jumlah ion sulfit (-SO3). Oleh karena itu, pada konsentrasi NaHSO3 yang tinggi, maka laju reaksi

Penduduk menyerahkan Kartu Keluarga kepada bagian administrasi , kemudian bagian administrasi melakukan pembuatan Surat Keterangan Berkelakuan Baik sesuai dengan

2) Tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal diketahui atau patut diduga menurut pikiran

baru yang diperoleh dari Yordania di samping Ekonomi Syariah adalah adanya Lembaga Pengelolaan Harta Anak Yatim yang dikelola oleh Negara. Pengadilan Agama dalam