• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIVALITAS KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DAN CHINA TERHADAP KONFLIK SURIAH DI PBB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RIVALITAS KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DAN CHINA TERHADAP KONFLIK SURIAH DI PBB"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

RIVALITAS KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DAN CHINA TERHADAP KONFLIK SURIAH DI PBB

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.IP) strata-1

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh: IBNU RUSDI NIM: 08260108

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Laisal Fata Man

Qola Hadza Abi Walakinnal Fata

Man Qola Ha Ana”(Bukanlah Seorang Pemuda Yang

Mengatakan Inilah Bapak Saya, Akan Tetapi

Seorang Yang Di Katakan Pemuda Adalah Yang

Mengatakan Inilah Saya)

“{Unzhur Ma Qola Wala Tanzhur Man Qola”

(Lihatlah Perkataannya Jangan Melihat Siapa Yang

Mengatakan)

Idza Sodaqol Azmu Wadoha Ssabil

(Jika Ada Kemauan Pasti Ada Jalan)

Kupersembahkan Untuk :

IBUQu Tercinta sekaligus Tulang Punggung

Keluarga (Hamidah) , Al-marhum Ayahku (Sahiri),

Paman Tercinta (Bapak Khaerudin), AdiQu Tercinta

(7)

KATA PENGANTAR

Ungkapan puji Syukur kepada Allah SWT, penguasa semesta alam dan

akhirat ini nampaknya bukanlah suatu khayalan dan gambaran bagi diri penulis.

Sebab atas kesehatan dan lautan ilmu yang diberikan-Nyalah akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dan semoga semua pikiran dan

gagasan ilmiah yang ada dalam skripsi ini dapat kebarokahan dan bermanfaat

khususnya bagi diri penulis dan bagi seluruh umat manusia pada umumnya.

Dengan perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan dalam

menyelesaikan skripsi ini penulis banyak sekali menemui

pengalaman-pengalaman hidup yang sangat berarti yang dapat dijadikan semangat dalam

berkarya serta terus beribadah kepada-Nya, sebab dalam penyelesaian skripsi ini

banyak sekali hambatan dan rintangan yang menghadang, namun dengan

keinginan dan kesungguhan serta doa yang ikhlas ke Sang Pencipta akhirnya

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Walaupun demikian dari lubuk hati

yang paling dalam penulis menyadari bahwa didalam proses pengerjaan dan

penyajian skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu ditambah dan

disempurnakan. Oleh karena itu masukan dan kritikan yang membangun sangat

diharapkan oleh penulis untuk membantu menutup kekurangan tersebut.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk menambah

dan mengembangkan pengetahuan mengenai Studi Huibungan Internasional baik

itu di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang maupun juga disiplin Ilmu

Hubungan Internasional di Indonesia secara umum. Amien.

Sebagai rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini, maka dalam

kesempatan yang baik ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih

(8)

1. Allah SWT atas segala petunjuk, segala kesehatan dan umur yang barokah

dan bermanfaat yang di berikan dalam kehidupan untuk saya ini.

Alhamdulillah ya Allah. Sehingga saya mampu mengetahui arti hidup ini dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Shalawat serta salam atas junjunganku Nabi Muhammad S.A.W. beserta

keluarga dan para sahabat yang telah memperjuangkan Agama Islam di

setiap kedipan mata dan hembusan nafas bahkan sebanyak

pengetahuan-Mu Wahai Tuhan Kami.

3. Tiang Bendera tempatku bersandar selama ini yakni seorang IBU

sekaligus tulang punggung keluarga yang selalu tegar menjagaku dari kecil

hingga saat ini. Beliau adalah motivasi dan semangatku dalam hidup ini,

Beliau adalah sosok wanita yang tegar dengan kesendiriannya beliau dapat

membiyai aku dan adikku untuk menuntut ilmu yang bermanfaat bagi

agama, bangsa, dan negara, Ya Allah Sinarilah Beliau dengan Imanmu

Tidak lupa kupanjatkan doa kepada almarhum Ayahku yang telah

meninggalkanku dari kecil, sekarang Ibnu sudah dewasa dan telah

menyelesaikan studi dalam perguruan tinggi. Ya Allah berikanlah beliau tempat yang Engkau Ridhai di Sisi-Mu serta keluarga inti: Bapak Khaerudin beliau adalah paman yang sangat loyar dan pengertian terhadap

keluarga, Bapak tidak pernah bertanya ketika aku butuh sesuatu, Bapak

selalu menanyakan rekening dan tidak pernah bertanya uangnya mau di

pakai apa, jasa-jasa Bapak itu tidak akan pernah kulupakan dalam

kehidupanku ini. Semoga Bapak sehat selalu dan di murahkan rizki oleh Allah S.W.T. Paman Sihab, Paman Sap, Paman Ridwan, Bapak Boh, Bapak Sirah, Paman Jumiri, Saik Kiyah, Saik Nur, Saik Edah, Saik

Masirah, Saik Salehe, Bik Dewik, serta kakak Sepupu-sepupuku tercinta

Kak Tutik, Kak Suharti, Kak Syamsudin, Kak Suparlan. Terimakasih

Semuanya berkat Doa, dukungan, harapan dan keberadaan kalian semua.

Sungguh memberi saya semangat dan kekuatan untuk menghadapi

(9)

4. Kedua pembimbing saya yang tercinta dan terhormat: Bapak Gonda

Yumitro S.IP., MA dan Bapak Tony Dian Effendi S.Sos., M.Si atas arahan

dan kesabarannya dalam membimbing dan mendidik saya untuk menjadi

pribadi yang lebih baik selama proses pengerjaan skripsi ini. I apologize to all my mistake during I study in this university. Jika ada sumur di ladang, boleh kita numpang mandi, jika ada umur panjang boleh kita jumpa lagi. “Barakallahu Alaikum Ya Ustadz”.

5. Kedua reviewer saya Ibu Helmia Asyathri S.I.P dan Bapak Hafid Adim

M.A, walaupun kita tidak begitu kenal sebelumnya namun atas waktu

yang singkat bagi Bapak dan Ibu yang telah memberikan masukan, arahan

yang konstruktif dalam perbaikan skripsi ini membuat saya terasa dekat

sekali dengan Bapak dan Ibu. Terimakasih Banyak Bapak dan Ibu yang

telah bersedia menjadi reviewer saya. Semoga Bapak dan Ibu sehat selalu dan di berikan kesuksesan dalam karirnya.

6. Bapak DR. Asep Nurjaman M.S.I selaku dekan FISIP UMM dan segenap

lingkungan FISIP UMM terutama para staf TU yang mengingatkan saya

ujian skripsi.

7. Teman-Teman seperjuanganku angkatan 2008 di jurusan Hubungan

Internasional UMM (maaf tidak bisa menyebutkan semuanya karena akan

banyak sekali) Genk deposit (Pandu Aditya, Irham Launga, Dimas Prana

Putra, Mustakim, Lalu Risky, terimakasih kawan telah menghibur saya

dan menemani selama saya berada di malang ini.

8. Teman-teman ORDA yakni TUNAS (Terune Dedare Sasak Malang) dan

MATUR (Mahasiswa Tatas Tuhu Trasna) adanya kalian membuat

generasi-generasi selanjutnya tidak bingung dengan informasi kuliah disini

dan minta bantuan ketika ada masalah dengan orang-orang setempat.

Terimakasih bagi pembimbing TUNAS Bang Adi yang selalu menolong

saya ketika ada masalah terutama di tangkap polisi di malang ini. Dengan

bantuan abang saya sering sekali di tangkap dan bisa keluar tanpa

membayar dan hal itu tidak terlupakan bagi saya. Hehe. ”Semoga Abang

(10)

9. Teman Kost Adik Lalu Sastra Wirawan, yang selalu saya dengarkan saran

dan masukanmu sungguh masuk akal dik, walaupun umurmu di bawahku

namun cara bersikapmu sungguh dewasa yang membuatku rindu atas hal

itu. Namun, kenapa kamu tidak pernah mau mendengarkan saranku.

Sehingga kamu tega meninggalkanku sendiri di sini. Semoga jalan baru

yang kamu tempuh saat ini mampu membuat hidupmu lebih berarti.

Dan kepada seluruh pihak yang belum atau lupa saya sebutkan di sini, saya

mohon maaf karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan

dan lupa. Terimakasih saran dan supportnya. Barakallahu Alaikum.

Malang, 12 Mei 2014

Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Dalam... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan ... v

Lembar Motto dan Persembahan ... vi

Abstraksi. ... vii

Abstract... ... viii

Kata Pengantar ... ix

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis. ... 7

1.4.2 Manfaat Praktis ... 8

1.5 Penelitian Terdahulu. ... 8

1.6 Kerangka Konsep dan Teori ... 21

1.6.1 Konsep Kepentingan Nasional (National Interest) ... 21

1.6.2 Perimbangan Kekuasaan (Balance of Power) ... 24

1.7 Metodologi Penelitian ... 27

1.7.1 Tipe Penelitian ... 27

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ... 27

1.7.3 Teknik Analisis Data ... 27

1.7.4 Batasan Penelitian ... 28

(12)

1.7.4.2Batasan Materi ... 28

1.8 Variabel Penelitian ... 28

1.9 Argumentasi Pokok ... 29

1.10 Sistematika Penulisan ... 30

BAB II KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DAN CHINA DI SURIAH 2.1Suriah dan Posisi Strategisnya ... 31

2.2Konflik Suriah ... 42

2.3Kepentingan Amerika Serikat di Suriah ... 47

2.4Kepentingan China di Suriah ... 58

BAB III RIVALITAS KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DAN CHINA DALAM KONTEKS ISU SURIAH 3.1 Upaya Amerika Serikat Memperkuat Pengaruh Dalam Konteks Isu Suriah 66 3.1Upaya China Memperkuat Pengaruh Dalam Konteks Isu Suriah. ... 82

BAB IV PENUTUP ... 96

(13)

DAFTAR TABEL

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Pipa Gas Minyak di Kirkuk Irak ke Pelabuhan Banias. ... 38

Gambar II. Peta Pipa Gas Nabucco ... 40 Gambar III. Jalur Sutera yang Membentang antara China, Timur Tengah hingga

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Kuncahyono, Trias, 2013, “Musim Semi Di Suriah, Anak-Anak Sekolah Penyulut

Revolusi”, Jakarta : PT kompas Media Nusantara

Firmansyah, Adhe, 2009, “Sisi Gelap Amerika Serikat”, Jogjakarta: Garasi

C Chow, Gregory, 2010, “Memahami Dahsyatnya Ekonomi China”, Solo : Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Mas’oed, Mohtar, 1990, “Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin Dan

metodologi”, Jakarta: LP3ES

Burchill, Scott dan Andrew Linklater, 1996, “Teori-Teori Hubungan

Internasional”, Bandung : Nusa Media

Suryana, Jaka Mirza, Asrudin dkk. 2009, “Refleksi Hubungan Internasional(Dari

Tradisional ke Kontemporer)”, Yogyakarta. Graha Ilmu

Rachamawati, Iva, 2012, “Memahami Perkembangan Studi Hubungan Internasional”, Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Sulaeman, Dina Y., 2013 “Prahara Suriah, Membongkar Persengkongkolan Multinasional”, Depok : Pustaka IIman

Tamburaka, Apriadi, S.I.P., 2011. “Revolusi Timur Tengah, Kejatuhan Para Penguasa Otoriter di Negara-negara Timur Tengah”, Yogyakarta: PT Buku Seru Narasi

Jurnal / Document :

Kumoro, Bawono, 2012, “Lawatan Hillary dan Masalah Laut China Selatan”, Jurnal Nasional. Jakarta Pusat.

http://www.jurnas.com/halaman/6/2012-09-07/220345, Diakses pada tgl 20/10/13,

pkl. 05.50 WIB

Wangke, Humphrey 2012, “Krisis Politik dan Konflik Kepentingan di Suriah”

http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-IV-3-I-P3DI-Februari-2012-4.pdf Di akses pada tgl 06/05/14. Pada pkl.

(16)

Triwahyuni, Dewi, 2011, Signifikasi Kawasan Asia Tenggara Dalam Kepentingan

Amerika Serikat, Jurnal Unicom.

http://jurnal.unikom.ac.id/jurnal/signifikansi-kawasan-asia.y, Diakses pada tgl

20/11/13, pkl. 06.31 WIB

Setiawati, Sri, 2013, “Geostrategi”, Bekasi. Universitas Gunadarma

Document : http://srisetiawaty007.fi...09cgeostrategie2809d1.pdf Di akses pada

tgl, 20/12/2013. Pkl. 04.23 WIB

Ratmo, Wind, “Demonisasi Geopolitik Suriah Dalam Musim Semi Arab di Timur Tengah”

http://www.academia.edu/3805042/Demonisasi_Geopolitik_Bashar_al-Assad Di

akses pada tgl, 26/01/14. Pkl.14.11WIB

Halina, Ilien, “Banyak Kepentingan, Konflik Suriah Makin Tidak Menentu”. http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=4532 Di akses pada tgl, 26/01/2014. Pkl.

13. 12 WIB

Wangke, Humphrey, 2012, “Arab Spring dan Perebutan Pengaruh di Suriah”, Jurnal Politica. Jakarta. Vol. 3, No 1, Mei 2012.

http://perpustakaan.dpr.go.id/catalog/index.php?p=show_detail&id=27354# Di

akses pada tgl, 02/02/2014. Pkl.11.39 WIB

Pujayanti, Adirini, “Internasionalisasi Konflik Suriah dan Peran Indonesia”. Vol. V, No. II/P3DI/Juni/2013

https://pengkajian.dpr.go.id/produk-ilmiah/index/cat/1/id/46 Diakses pada tgl,

03/02/14. Pkl. 03.52 WIB

Parello-Plesner, Jonas, 2011, “China and the Arab Spring: External and Internal Consequences and Implications for EU-China Cooperation”, Senior Policy Fellow, European Council on Foreign Relations.

www.ispionline.it Diakses pada tgl, 04/02/14. pkl 02.30 WIB

(17)

Clark, Ian, 2011, “China and the United States: A Succession of Hegemonic?. International Affair,s. Hal. 19

http://www.chathamhouse.org/sites/default/files/public/international%20Affairs/2

011/87 1clark.pdf, Diakases pada tgl, 05/02/14 pkl. 04.28 WIB

http://www.ohchr.org/Documents/HRBodies/HRCouncil/CoISyria/ResS17_1.pdf

Di akses pada tgl, 06/05/14. Pkl. 21.47 WIB

Internet :

http://www.voaindonesia.com/content/pelanggaran-ham-terus-terjadi-di-suriah/1747780.html Di akses pada tgl 05/05/14. Pkl. 12.03 WIB

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/10/05/lskj1m-cina-dan-rusia-gagalkan-resolusi-eropa-atas-suriah Di akses pada tgl 05/05/14.

Pkl. 21.37 WIB

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/285667-rusia-china-veto-resolusi-dk-pbb-soal-suriah Diakses pada tgl 27/11/13,pkl. 14.30 WIB

http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/115381825/Lagi-Rusia-dan-Cina-Veto-Draf-Tentang-Suriah Di akses pada tgl 05/05/14. Pada pkl. 22.03

WIB

http://jaringnews.com/internasional/amerika/19076/rusia-dan-china-memveto-resolusi-dk-pbb-untuk-suriah Di akses pada tgl 05/05/14. Pada pkl. 22.17

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/07/120719_veto_suriah.shtml

Diakses pada tgl 27/11/13,pkl. 14.30

http://news.detik.com/read/2013/09/28/124416/2372085/1148/akhirnya-dk-pbb-keluarkan-resolusi-penghancuran-senjata-kimia-suriah?nd771104bcj

Diakses pada tgl 27/11/13, pkl. 15.22 WIB

Nazhafah, Rahmah, 2012, “Strategi Militer Amerika Serikat dalam Membendung Pengaruh Republik Rakyat China di Asia Pasifik”, Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar

(18)

Tana, Vika Mayasari, 2012, “Rivalitas Kepentingan Ekonomi Amerika Serikat dan Republik Rakyat China dalam Mendapatkan Sumber Daya Energi di

Indonesia”, Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4261/SKRIPSI%20VIK

A%20MAYASARI%20TANA.pdf?sequence=1. Di akses pada tgl

20/11/13. Pada pkl 18.33 WIB

http://news.liputan6.com/read/704625/kebijakan-luar-negeri-ri-di-suriah Di akses

pada tgl, 24/11/13 pkl. 10.16 WIB

http://www.islampos.com/motif-amerika-menyerang-suriah-76088/ Diakses pada

tgl 24/11/13, pkl. 11.28 WIB

http://www.antaranews.com/berita/373388/china-tentang-penggunaan-kekuatan-militer-di-suriah Di akses pada tgl 25/11/13, pkl. 13.55 WIB

http://atjehlink.com/perang-suriah-jalur-perekonomian-yang-berdarah-darah/ Di

akses pada tgl. 01/02/14, pkl. 05.17 WIB

Mencari Motif Utama Serangan Militer Barat ke Syria (Bag-2)

http://www.theglobal-

review.com/content_detail.php?lang=id&id=13318&type=102#.Uxn-zT-Szf4 Di akses pada tgl 06-03-2014, pkl. 01.52 WIB

http://www.dw.de/perjanjian-gas-nabucco-sisakan-persoalan/a-4477417 Di akses

pada tgl 16/01/14, pkl. 03.20 WIB

Pranoto. Arief M, 2011, “Analisis Catatan Kecil Tentang Jalur Sutera”, Pemerhati

Masalah Internasional dari Global Future Institute.

http://www.theglobalreview.com/content_detail.php?lang=id&id=4667&type=4

Di akses pada tgl. 14/01/14, pkl. 03.24 WIB

http://www.suara-muslim.com/2013/08/proyek-pipa-gas-syria-iraq-iran-yg.html?m=0 Di akses pada tgl 17/01/14, pkl. 03.21 WIB

http://atjehlink.com/perang-suriah-jalur-perekonomian-yang-berdarah-darah/ Di

akses pada tgl. 01/02/14, pkl. 05.17 WIB

http://politik.kompasiana.com/2013/04/26/konflik-suriah-dalam-tinjauan-

(19)

http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/12/revolusi-suriah-beberapa-skenario-yang-mungkin-terjadi/ Diakses pada tgl, 25/01/14. Pkl. 03.38 WIB Abdul, Muthalib A., “kepentingan China dalam konflik Suriah”

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/8601 Di akses pada tgl, 27/01/14.

Pkl.11.15 WIB

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/03/14/m0uliw-bahas-suriah-utusan-cina-bertemu-ketua-liga-arab Di akses pada tgl, 27/01/14.

Pkl. 07.39 WIB

http://www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/12/06/07/m58kcs-kenapa-harus-suriah-3habis Di akses pada tgl, 27/01/14. Pkl. 07.00 WIB

http://www.voaindonesia.com/content/intervensi-militer-di-suriah-mungkin-untungkan-china/1739163.html Di akses pada tgl, 27/01/14. Pkl. 21.22

WIB

http://kompas.com/read/2013/06/14/14200292/AS.Akan.Mempersenjatai.Pembero

ntak.Suriah Di akses pada tgl. 02/02/14, pkl. 12.28 WIB

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/09/130902_kerry_as_suriah_sarin.sht

ml Di akses pada tgl, 07/03/2014. Pkl. 12.36 WIB

http://www.voaindonesia.com/content/suriah-pemberontak-pelaku-serangan-kimia/1742072.html Diakses pada tgl 02/02/14, pkl 03.30 WIB

http://internasional.kompas.com/read/2013/12/13/0828136/Laporan.PBB.Senjata.

Kimia.Positif.Dipakai.di.5.Lokasi.di.Suriah Diakses pada tgl, 03/02/14.

pkl 03.38

http://www.voaindonesia.com/content/china-dukung-usul-rusia-hindarkan-aksi-militer-di-suriah/1747213.html Di akses pada tgl, 07/03/2014. Pkl. 01.34

WIB

http://international.sindonews.com/read/2013/12/20/40/818907/kapal-perang-china-lindungi-transportasi-senjata-kimia-suriah Di akses pada tgl,

07/03/2014. Pkl. 03.23 WIB

(20)

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/07/120719_veto_suriah.shtml

Diakses pada tgl 27/11/13,pkl. 14.30

Seminar Internasional “Konflik Suriah : Masalah Keamanan Internasional dan Optimalisasi Peran Indonesia”

http://www.politik.lipi.go.id/in/beranda/888-seminar-intern-konflik-suriah-masalah-keamanan-internasional-dan-optimalisasi-peran-indonesia.html

Di akses pada tgl, 03/02/14. pkl. 03.50WIB

Al-Kanani, HM dan AH. Bamousa, 2012, “ „Main Mata’ Barat dan Iran Di Balik

Krisis Suriah.

http://www.hidayatullah.com/read/2012/07/12/3122/main-mata-barat-dan-iran-di-balik-krisis-suriah.html Diakses pada tgl, 04/02/14. pkl. 11.06WIB

http://www.antaranews.com/berita/397946/china-sambut-resolusi-pbb-senjata-kimia-suriah Diakses pada tgl 04/02/14. pkl. 01.59WIB

Toni Ervianto. 2013. “China Lebih Kuat Dibanding Amerika Serikat”. The Global Review, Pemandu Informasi Perkembangan Dunia.

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=11964&type=111 Di akses

pada tgl, 05/02/14. pkl. 03.41 WIB

http://www.antaranews.com/berita/373388/china-tentang-penggunaan-kekuatan-militer-di-suriah Di akses pada tgl, 05/02/14. pkl. 03.51 Chandra, Ade R.F, ”Tumpulnya Cakar Amerika di Suriah”.

http://www.academia.edu/4122236/Tumpulnya_Cakar_Amerika_di_Suri

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pergolakan rakyat di semenanjung Timur Tengah telah terkena oleh angin

revolusi yang mana di kenal dengan sebutan musim semi Arab (Arab spring). Angin revolusi ini begitu cepat menyebar keseluruh daerah di Timur Tengah.

Dimana angin revolusi ini menerpa negara-negara Timur Tengah yang di mulai

dari Tunisa, Mesir, Bahrain, Yaman, Libya hingga berhembus ke Suriah. Hal ini

terjadi karena di kawasan Timur Tengah memiliki budaya yang hampir sama

yakni bangsa Arab dan mayoritas kaum muslimin serta memiliki penguasa yang

diktator dan otoritarian.

Begitu juga yang terjadi di Suriah saat ini. Dimana Suriah merupakan

negara yang terkenal dengan rezimnya yang diktator yang dipimpin oleh kaum

minoritas Alawiyah yakni Bashar al-Assad. Sedangkan kaum mayoritas beraliran

Sunni yang merasa tidak nyaman dengan pemerintahan yang di pimpin oleh

Bashar al-Assad. Sehingga Rakyat Suriah melakukan aksi protes yang

mengeluhkan kebebasan menginginkan agar pemerintahan yang demokratis,

transparansi dan tidak adanya korupsi hingga mencapai sebuah kesejahteraan

rakyat dalam pemerintahan.

Angin revolusi ( Arab Spring) akhirnya tiba di Suriah pada bulan Maret 2011 yang mengakibatkan konflik saudara yang tak kunjung usai di Suriah hingga

(22)

2

Dalam beberapa pekan terakhir, di perkirakan lebih dari puluhan, ribuan atau

ratusan orang yang terpaksa mengungsi dan 25.000 yang tewas akibat keganasan

Assad yang tanpa ampun menindas rakyatnya dan membantai kelompok oposisi

yang bersenjata.1

Dalam menyikapi konflik Suriah ini negara adikuasa yakni Amerika

Serikat tidak mau tinggal diam. Amerika Serikat merupakan negara yang

mendeklerasikan diri sebagai negara yang menjunjung tinggi hak kemerdekaan

manusia. Sejak runtuhnya Uni Soviet awal tahun 1990-an, Amerika Serikat

menjadi satu-satunya negara adidaya yang memiliki pengaruh kuat di dunia. Tidak

ada lagi negara yang mampu menyaingi dan mengimbangi kedigdayaan AS. Hal

tersebut membuat AS berusaha menyebarkan pengaruh dan ideologinya keseluruh

negara di dunia. Bagi AS, negara-negara yang tidak mengikuti keinginan dan

kebijakannya adalah musuh.2

Inilah yang terjadi di Suriah saat ini yakni rakyat menginginkan adanya

transisi politik dalam pemerintahan al-Assad yang mampu menjunjung tinggi hak

asasi manusia, kebebasan dan kesejahteraan untuk rakyat. Dan semua keinginan

rakyat tersebut akan terwujud bila pemerintahan memakai sistem demokrasi

seperti yang di tawarkan oleh AS. Dimana Amerika Serikat sebagai negara yang

selalu mendominasi dunia baik itu dari segi ekonomi, politik maupun militer terus

menyebarkan ideologi demokrasi yang berarti kebebasan di seluruh dunia. Ikut

campur terhadap negara-negara yang memiliki rezim otoriter dan memiliki tempat

1 Trias Kuncahyono. 2013. “Musim Semi Di Suriah, Anak-Anak Sekolah Penyulut Revolusi”.

Jakarta : PT kompas Media Nusantara. Hal. 9

(23)

3

strategis untuk pusat-pusat kegiatan dunia seperti halnya di Suriah saat ini adalah

hal yang biasa di lakukan AS dalam kacamata internasional.

Intervensi AS di Suriah pun menjadi perhatian dalam dunia internasional,

terutama sekutu Suriah saat ini yakni China dan Rusia. Mereka menganggap

dengan intervensi yang di lakukan AS di Suriah yang menginginkan adanya

reformasi pemerintahan yakni transisi demokrasi Suriah hanya akan

mengakibatkan semakin banyak korban yang berjatuhan dan tidak akan

menyelesaikan konflik yang ada di Suriah. Karena bagi China memaksakan suatu

negara menjadi negara yang demokrasi di saat masih terpecah belah di nilainya

tak akan membantu terwujudnya persatuan di Suriah dan hanya mengakibatkan

perang saudara berkelanjutan di Suriah seperti halnya yang pernah terjadi dalam

angin revolusi sebelumnya seperti di Tunisia, Mesir, dan Libya

Seiring dengan banyaknya korban yang berjatuhan di Suriah saat ini

membuat organisasi internasional seperti PBB pun perihatin dan turun tangan

untuk menyelesaikan kekerasan kemanusiaan di Suriah. Di mana di kabarkan

serangan senjata berat tanpa pandang bulu menimbulkan sebagian besar korban

jiwa warga sipil, dan merupakan penyebab utama penduduk lari ke daerah-daerah

lain di Suriah atau ke negara tetangga. Badan PBB melaporkan lebih dari dua juta

orang telah mengungsi dari Suriah sejak konflik berkobar tahun 2011, sementara

4,25 juta warga lari ke daerah-daerah lain di Suriah.3

Oleh karena itu, DK PBB sebagai penjaga perdamaian dan keamanan

internasional dunia kemudian mengajukan rancangan resolusi untuk mengecam

3

(24)

4

kekerasan yang dilakukan oleh rezim Bashar terhadap rakyatnya. Resolusi itu di

rancang untuk menyerukan pengunduran diri Bashar Al-assad dan menghentikan

kekerasan secara brutal dan kejam yang telah menewaskan banyak korban.

Namun, dalam hal ini resolusi yang di rancang PBB tersebut di tolak oleh negara

pemilik hak veto yaitu China yang di dukung oleh Rusia.

China merupakan salah satu pesaing berat Amerika Serikat saat ini, baik

itu dalam bidang ekonomi, politik, diplomatik maupun militer. China saat ini telah

melampaui sistem ekonomi yang telah di terapkan oleh negara adikuasa pada saat

ini yaitu Amerika Serikat. Dalam hal ini China terus mengembangkan kekutannya

untuk menjadi raksasa ekonomi Dunia.4China juga memiliki kepentingan di

Suriah terkait ekonomi dan posisi strategis Suriah. Sehingga China saat ini

mengerahkan segala bentuk kekuatannya bahkan menggunakan hak veto yang

dimilikinya di PBB untuk membendung segala bentuk intervensi Amerika Seikat

di Suriah.Sehingga tarik ulur kepentingan antara negara-negara yang memiliki

kekuatan besar seperti AS dan China pun tidak terhindarkan di PBB dalam

menyelesaikan konflik Suriah saat ini.

Hal ini dapat di lihat Pada bulan Oktober 2011, China dan Rusia menveto

rancangan resolusi PBB yang di rancang Eropa untuk mengecam karena

“pelanggaran hak-hak asasi manusia yang dilakukan secara sistematik dan berat”

dan menjatuhkan sanksi terhadap Suriah. Resolusi ini di dukung oleh 9 negara :

AS, Perancis, Portugal, Inggris, Kolombia, Bosnia, Herzegowina dan Jerman.

4 Gregory C Chow. 2010. “Memahami Dahsyatnya Ekonomi China”. Tiga Serangkai Pustaka

(25)

5

Sedangkan empat negara abstain : Brasil, India, Lebanon dan Afrika Selatan.5

Dengan veto yang di lakukan China dan Rusia ini membuat AS marah atas

kegagalan Dewan Keamanan PBB, untuk mengesahkan resolusi mengenai Suriah,

pada saat bersamaan duta besar AS meninggalkan ruang pertemuan. Namun Duta

besar Cina Li Baodong dalam menyikapi hal tersebut mengatakan bahwa Beijing

menentang gagasan campur tangan dalam urusan dalam negeri (Suriah).6

Pada bulan Februari 2012, di mana China di bantu Rusia menveto resolusi

Dewan Keamanan PBB, dukungan Liga Arab, yang mengusulkan tentang

menuntut Bashar al-Assad untuk mundur dalam menyelesaikan konflik saudara

yang terjadi di Suriah. 7Ini untuk kedua kalinya Cina dan Rusia bersama-sama

menggunakan hak veto untuk memblokir resolusi Dewan Keamanan PBB sejak

Oktober 2011lalu. Sebanyak 13 negara, termasuk Inggris, Prancis, Amerika

Serikat, memberikan suara mendukung terhadap resolusi Suriah.8

Pada bulan Juli 2012 China dan Rusia lagi-lagi menveto resolusi Dewan

Keamanan PBB yang mengusulkan tentang sanksi lanjutan terhadap presiden

Suriah Bashar al-Assad. China mengatakan agar pihak asing tidak melakukan

segala bentuk campur tangan di Suriah. Veto ini jelas menggagalkan harapan

Barat untuk tindakan keras atas krisis di Suriah yang makin tak terkendali. Usulan

5

Trias Kuncahyono, Op. Cit.,, hal 176. 6

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/10/05/lskj1m-cina-dan-rusia-gagalkan-resolusi-eropa-atas-suriah Di akses pada tgl 05/05/14. Pkl. 21.37 WIB

7

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/285667-rusia-china-veto-resolusi-dk-pbb-soal-suriah Diakses pada tgl 27/11/13,pkl. 14.30 WIB

8

(26)

6

ini di setujui 11 suara, sementara Afrika Selatan dan Pakistan menyatakan

abstain.9

Sikap China yang menveto resolusi Dewan Keamanan PBB ini membuat

AS, prancis dan inggris kecewa dan beranggapan atas tindakan China ini sama

dengan melindungi rezim yang brutal. Mereka lebih mementingkan kepentingan

sendiri dari pada jutaan rakyat Suriah. Mereka mengatakan tidak akan berhenti

karena veto ini, kami akan terus membantu oposisi Suriah mewujudkan transisi

demokrasi Suriah.10

Pada Akhirnya bulan September 2013 Dewan Keamanan PBB sepakat

mengesahkan resolusi tentang penghancuran senjata kimia Suriah. Dengan suara

bulat negara-negara anggota DK PBB juga mengecam serangan gas beracun di

Suriah. Sekjen PBB Ban Ki-moon seperti dilansir berita AFP mengatakan resolusi

ini menjanjikan pertama tentang Suriah. Resolusi ini juga mengecam

sekeras-kerasnya penggunaan senjata kimia di Republik Arab Suriah, khususnya serangan

pada 21 Agustus 2013, sebagai pelanggaran hukum internasional.11

Dalam penelitian ini yang akan di bahas memfokuskan pada Rivalitas

Kepentingan Amerika Serikat dan China terhadap konflik Suriah di PBB. Ketika

pergolakan Suriah di mulai banyak campur tangan negara-negara Barat khususnya

Amerika Serikat. Negara-negara yang memiliki kekuatan besar seperti China pun

ikut campur tangan karena bagi China Suriah merupakan kawan lamanya baik itu

9

http://jaringnews.com/internasional/amerika/19076/rusia-dan-china-memveto-resolusi-dk-pbb-untuk-suriah Di akses pada tgl 05/05/14. Pada pkl. 22.17

10

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/07/120719_veto_suriah.shtmlDiakses pada tgl 27/11/13,pkl. 15.25 WIB

11

(27)

7

dibidang politik, ekonomi maupun militer. Dewan Keamanan PBB pun ikut turun

tangan tetapi belum ada solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik saudara

ini. Hal ini di karenakan tidak ada kesepakatan antara negara-negara yang

memiliki kepentingan di Suriah dalam rancangan resolusi yang telah dibuat oleh

Dewan Keamanan PBB.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang di atas, peneliti

merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana Rivalitas kepentingan Amerika Serikat dan China terhadap

konflik Suriah di PBB ?”

1.3Tujuan Penelitian

Setiap penulisan karya ilmiah harus mempunyai tujuan penelitian secara

jelas, begitu pula dengan penelitian ini harus mempunyai tujuan dengan jelas :

Menjelaskan tentang bagaimana rivalitas kepentingan Amerika Serikat dan

China terhadap konflik Suriah di PBB.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah manfaat teoritis

dan praktis, yaitu:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Kajian tentang rivalitas kepentingan Amerika Serikat dan China

terhadap konflik Suriah di PBB mampu mempengaruhi interaksi hubungan

(28)

8

interaksi hubungan antara negara. Adanya persaingan Amerika Serikat dan

China terhadap konflik Suriah, hal ini dapat menambah dan memperluas

kajian mahasiswa dalam Ilmu Hubungan Internasional dan dapat dijadikan

rujukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini mengharapkan hasil dari manfaat

secara akademis dan ilmiah bagi penulis dan pembaca yang lain sekaligus

cerminan dan pertimbangan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak negara

yang memiliki kepentingan terhadap konflik Suriah dan sebagai informasi

bagi negara-negara yang berkepentingan dalam permasalahan ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

1.5Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan ini,yang

berkaitan dengan persaingan China dan Amerika Serikat, yaitu penelitian yang di

lakukan oleh R Nazhafah pada tahun 2012, “Strategi Militer Amerika Serikat

Dalam Membendung Pengaruh Republik Rakyat China di Asia Pasifik”.12

Penelitian ini menggambarkan persaingan antara China dan Amerika Serikat di

kawasan pasifik, di mana keinginan mendominasi sebagai bagian dari kepentingan

politik dan ekonomi yang dimilikinya, membuat AS harus menjaga kepentingan

12Rahmah Nazhafah. 2012. “Strategi Militer Amerika Serikat dalam Membendung Pengaruh

(29)

9

regionalnya di kawasan Asia Pasifik maupun kepentingan globalnya. Membuat

suatu strategi adalah salah satu cara AS untuk membendung pengaruh China serta

memarginalkannya di kawasan ini. Persaingan antara China dan AS berpotensi

meningkatkan ketegangan yang di takutkan akan berakhir menjadi konflik karena

pertikaian di masa-masa sebelumnya. Secara geografis kawasan Asiaa Pasifik

adalah kawasan yang berdasarkan posisinya memiliki nilai penting dalam

pusat-pusat kegiatan dunia. Melihat lokasi geografisnya dapat mempengaruhi kebijakan

strategi dan power suatu negara yang ingin beradu dalam kawasan ini. Kawasan

Asia Pasifik dipandang sebagai mandala yang paling cocok untuk memahami

pentingnya peran regionalism dan membangun jaringan-jaringan interaksi yang

sifatnya multilateral. China adalah salah satu negara yang patut di perhitungkan

sekarang di kawasan Asia Pasifik. Kenyataan ini dapat dilihat dimana hampir di

semua negara di kawasan ini memiliki kerjasama dengan China. Keterlibatan

China di kawasan Asia Pasifik membuat AS merasa terancam keberadaannya

karena mulai tampak kekuatan baru. Kawasan Asia Pasifik merupakan kawasan

potensial bagi kedua kekuatan baru abad ini. Ini disebabkan negara-negara di

kawasan ini merupakan salah satu jaminan kelangsungan hidup bagi kedua negara

besar ini.

Dari penelitian tersebut di peroleh hasil bahwa adanya persaingan antara

China dan AS di kawasan Asia Pasifik, di mana untuk mempertahankan

kepentingan nasional masing-masing negara. Meningkatnya power China di Asia

Pasifik membuat China menjadi salah satu negara berpengaruh di kawasan ini,

(30)

10

hubungan kerjasama pertahanan dan negara-negara di Asia Pasifik, baik itu

berupa patroli dan latihan militer bersama, penjualan persenjataan, serta

memperbahurui strategi-strategi militer tiap tahunnya. Hal ini membuat AS

merasa terancam sehingga AS melakukan strategi militer untuk pembendungan

terhadap aksi-aksi yang di lakukan China di Asia Pasifik.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Vika Mayasari Tana, dalam

penelitiannya yang berjudul, “Rivalitas Kepentingan Ekonomi Amerika Serikat

dan Republik Rakyat China dalam Mendapatkan Sumber Daya Energi di

Indonesia”.13

Penelitiannya menjelaskan bahwa untuk mengetahui rivalitas

kepentingan ekonomi Amerika Serikat dan Republik Rakyat China dalam

mendapatkan sumber daya energi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan

mengacu pada dua pokok permasalahan, yaitu: (1). Kepentingan Ekonomi

Amerika Serikat dan Republik Rakyat China di Indonesia, (2). Bentuk Rivalitas

Amerika Serikat dan Republik Rakyat China dalam Mendapatkan Sumber Daya

Energi di Indonesia. Dalam beberapa tahun belakangan ini kondisi ekonomi AS di

kabarkan tidak lagi sehebat dulu. Kondisi ekonomi yang tengah ambruk kini perlu

untuk melalkukan pemulihan ekonomi secepatnya kembali guna memperbaiki

kondisi perekonomiannya. Hal ini ditandai dengan pengurangan tenaga kerja,

meningkatnya inflasi, dan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar AS. Pada

tahun 2008, intensitas krisis mulai bermunculan seiring dengan bangkrutnya bank

13 Vika Mayasari Tana. 2012. “Rivalitas Kepentingan Ekonomi Amerika Serikat dan Republik

Rakyat China dalam Mendapatkan Sumber Daya Energi di Indonesia”. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Makassar.

(31)

11

investasi terbesar AS Lehman Brothers, yang diikuti oleh kesulitan keuangan

yang semakin parah di sejumlah lembaga keuangan berskala besar AS, Eropa, dan

Jepang. Hal ini semakin memperkuat bahwa ekonomi AS tengah berada dalam

kondisi yang sangat serius dan mulai menimbulkan kegelisahan bagi sejumlah

kawasan. Dengan kondisi yang ada saat ini bukan tidak mungkin AS tengah

gencar-gencarnya memperluas dan meningkatkan kembali kegiatan ekonominya

hampir disemua kawasan.

Sedangkan di sisi lain Republik Rakyat China (RRC) adalah sebuah

negara komunis dengan penduduk terbanyak di dunia,dan perkembangan

ekonomi, perdagangan, industry RRC mengalami peningkatan yang pesat sejak

tahun 2005. Peningkatan ini merupakan dampak positif yang di peroleh RRC dari

tindakan bergabungnya RRC ke dalam World Trade Organization (WTO) pada

Desember 2001. Langkah yang diambil RRC ini menyebabkan terjadinya

ekspansi besar-besaran pada industry manufaktur RRC. RRC menjadi salah satu

negara besar yang menjadi actor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang

dianggap mampu menjadi ancaman bagi keadikuasaan AS saat ini. Amerika

Serikat dan China kini menjadi negara yang memiliki pengaruh besar di dunia.

China bahkan diprediksikan akan menjadi pesaing kuat AS sebagai negara

adidaya ataupun superpower. Sebagai negara dengan kekuatan Besar, mereka

saling berlomba-lomba untuk dapat menguasai sector-sektor ekonomi hampir di

semua kawasan. Asia Tenggara juga merupakan kawasan tujuan bagi investasi

(32)

12

tidak kurang dari 20 Milyar dolar untuk tambang emas di Papua. Sedangkan

industry minyak misalnya di Aceh yaitu Exxon dan Mobil.

China sendiri disini tengah sibuk mencaari pasar baru akibat

perkembangan ekonomi di Eropa dan AS telah mematikan pemasaran produksi

mereka. Untuk itu China sangat berkepentingan untuk memperdalam penguasaan

mereka di kawasan Asia Tenggara. Dari semua negara yang berada di kawasan

Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia dengan sumber daya

alam yang melimpah bahkan Indonesia adalah negara dengan cadangan minyak

dan gas bumi terbesar di Asia Tenggara. Beberapa perusahaan minyak China di

Indonesia seperti Petro China terus berupaya untuk berinvestasi di Indonesia.

Namun PetroChina juga mendapat saingan ketat dari perusahaan AS yang telah

lama berada di Indonesia. Sehingga rivalitas yang terjadi antara dua negara besar

ini akan mendorong kedua negara untuk meningkatkan strategi dalam

mendapatkan energi yang ada di Indonesia.

Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa adanya persaingan antara

AS dan RRC di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia. Di mana Indonesia

merupakan negara yang berlimpah dengan kekayaan Alamnya sehingga membuat

kedua negara tersebut berlomba-lomba untuk mendapatkan kestabilan ekonomi

mereka masing-masing. Dengan krisis yang menimpa AS saat ini membuat

rivalitas mereka berdua menjadi sangat sengit, di mana AS menyusun strategi agar

dapat mengalahkan produksi-produksi China yang masuk ke Indonesia. Peran AS

(33)

13

ke Indonesia, yang mana Indonesia saat ini telah di banjiri oleh produk-produk

China.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Bawono Kumoro, “Peneliti

The Habibi Center”, dalam Jurnal Nasionalnya yang berjudul. “Lawatan Hillary

dan Masalah Laut China Selatan”.14 Dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

paling tidak ada dua negara besar yang tengah berusaha menjadikan

negara-negara ASEAN sebagai sasaran untuk memulihkan dan memperkuat kondisi

perekonomian mereka. Kedua negara itu adalah China dan Amerika Serikat. Sulit

dipungkiri, negara-negara ASEAN saat ini memang tengah berada dalam situasi

rentan terseret dalam pusaran rivalitas ekonomi dan politik yang terjadi antara

kedua negara tersebut, tidak terkecuali persoalan Laut China Selatan.

Laut China Selatan memiliki nilai strategis tinggi karena menjadi jalur lalu

lintas bagi pengapalan minyak mentah dan perdagangan dunia. Negeri Paman

Sam jelas tergiur dengan berbagai potensi yang dimiliki Laut China Selatan,

bukan tidak mungkin Amerika Serikat juga menginginkan penguasaan penuh

terhadap Laut China Selatan mengingat nilai strategis perairan itu sebagai salah

satu jalur lalu lintas utama bagi pengapalan minyak mentah dan perdagangan

dunia. Rencana Amerika Serikat untuk memperkuat basis militer di Australia

Utara dapat dilihat sebagai bentuk ketertarikan tersembunyi negeri Paman Sam itu

terhadap pesona ekonomi dan politik Laut China Selatan.

14 Bawono Kumoro. 2012. “Lawatan Hillary dan Masalah Laut China Selatan”. Jurnal Nasional.

(34)

14

Amerika Serikat Berdalih, pengalihan fokus keamanan itu dilakukan untuk

menjaga stabilitas di Asia Pasifik sekaligus dapat di berdayakan untuk operasi

kemanusiaan dan bantuan keamanan. Namun, kuat dugaan hal itu tidak lebih dari

sekedar taktik Amerika Serikat untuk menandingi kekuatan China di Laut China

Selatan.

Dalam konteks itu, kita dapat memahami kegundahan dan kekecewaan

presiden SBY terhadap kegagalan pertemuan tingkat menteri luar negeri

negara-negara anggota ASEAN di Phnompenh, Kamboja, dalam menghasilkan

pernyataan bersama (joint communiqué) mengenai masalah Laut China Selatan.

Rivalitas China dan Amerika Serikat tidak boleh membuat negara-negara ASEAN

terjebak ditengah arus pusaran persaingan kedua negara tersebut. Sebaliknya,

negara-negara ASEAN justru harus dapat memanfaatkan rivalitas kedua negara

itu. Bukan saja untuk memperluas sasaran ekspor, tetapi juga untuk menarik

investor dari kedua negara itu.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Humprey Wangke dalam jurnal

nasionalnya yang berjudul “Krisis Politik dan Konflik Kepentingan di Suriah”menjelaskan bahwa bukan yang pertama kali ini Suriah menghadapi masalah dalam negeri yang mengundang intervensi luar. Ketika Hafez al Assad,

ayah dari Bashar al Assad, berkuasa, Suriah juga menarik perhatian internasional

ketika terjadi kerusuhan di kota Hama tahun 1982 yang menewaskan ribuan

orang. Tragedi itu terjadi ketika Presiden Hafez al Assad memerintahkan

(35)

15

Brotherhood. Kelompok ini berkembang pada tahun 1970-an di Hama sebagai cabang dari Muslim Brotherhood di Mesir.

Setelah sang ayah mengguncang dunia dengan tragedi Hama, kini sang

anak mengikuti jejak tersebut dengan peristiwa Homs. Kota Homs merupakan

pusat pemberontakan dan revolusi selama 10 bulan terakhir, yang menuntut

turunnya Presiden Bashar Al Assad. Serangan yang dilakukan pasukan Suriah di

KotaHoms pada hari Jum’at tanggal 2 Februari lalu telah menewaskan setidaknya

217 orang. Apa yang terjadi di kota Homs hanyalah salah satu dari sekian banyak

aksi kekerasan oleh aparat keamanan Suriah yang menewaskan lebih dari 5000

orang tewas di seluruh negeri sejak demontrasi yang menuntut Suriah lebih

demokratis dan pluralis dimulai awal tahun 2011. Oleh karena itu, tidak kurang

dari Sekjen PBB Ban Ki Moon memperingatkan Presiden Bashar al Assad agar

berhenti membantai rakyatnya sendiri. Menurut Ba Ki Moon, angin perubahan

telah berhembus kencang di Suriah sehingga tidak ada gunanya dihentikan dengan

aksi-aksi kekerasan.

Atas ungkapan PBB tersebut Pemerintah Suriah dengan tegas menolak

segala bentuk intervensi asing, atas nama siapapun. Kini setelah Rusia dan China

memveto Resolusi DK PBB, bukan mustahil tragedi Hama akan terulang lagi.

Perang saudara bisa terjadi lagi. Jika itu terjadi, dunia menuntut agar Rusia dan

China ikut bertanggung jawab. Sebab pada kenyataannya situasi dalam negeri

Suriah tidak semakin membaik pasca penolakan resolusi PBB tersebut. Hanya dua

(36)

16

menyerang kelompok pemberontak di Kota Homs hingga menewaskan 95 warga

sipil.15

Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Triwahyuni, dalam jurnal Majalah

Ilmiah Unikom yang berjudul, “Signifikansi Kawasan Asia Tenggara Dalam

Kepentingan Amerika Serikat”.16 Dalam jurnal majalah ilmiah ini Dewi Triwahyuni menjelaskan bagaimana kepentingan Amerika Serikat dalam kawasan

Asia Tenggara untuk mendukung kebijakan luar negerinya. Asia Tenggara tidak

hanya memiliki arti penting dalam ekonomi, melainkan jalur laut yang strategis

dalam perekonomian dunia. Hubungan luar negeri dengan Asia Tenggara yang

selama ini baik, tidak memberikan jaminan kemudahan bagi Amerika Serikat

dalam mengejar kepentingannya di Asia Tenggara. Dalam Jurnal ini juga terdapat

penjelasan mengenai “Peran Asia Tenggara Dalam Strategi Amerika Serikat Terhadaap China” dalam hal ini, dijelaskan bahwa China di Asia Tenggara terus

menguat baik secaara ekonomi, politik, maupun militer. Setelah perang dingin

berakhir kekuatan serta pengaruh AS terus berkurang dan sebaliknya China justru

semakin memperlihatkan pengaruhnya di Asia Tenggara. Kebangkitan China

sebagai sebuah kekuatan regional selama 10 hingga 15 tahun kedepan tentu saja

dapat meningkatkan intesitas kompetisi China dan AS termasuk meningkatkan

potensi konflik bersenjata. Masa depan keamanan Asia Tenggara akan terbentuk

oleh faktor politik dan ekonomi yang saling mempengaruhi. China terus

momederenisasi militernya dan merubah fokusnya ke kawasan selatan, dimana

15

http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-IV-3-I-P3DI-Februari-2012-4.pdf Di akses pada tgl 06/05/14. Pada pkl. 18.23 WIB

16

(37)

17

secara khusus China sangat meningkatkan kekuatan angkatan lautnya, yang pada

akhirnya akan fokus di laut China selatan.

Adanya persaingan eksistensi antara AS dan China di kawasan ini, secara

tidak langsung membawa Asia Tenggara kedalam politik strategi AS dalam

menghadapi China. Ada dua ancaaman militer China terhadap Asia Tenggara

yang secara tidak langsung memberikan keuntungan bagi AS dalam Strateginya

terhadap China.

Penelitian selanjutnya yang di lakukan oleh Ibnu Rusdi pada tahun 2013

dalam skripsinya yang berjudul “Rivalitas Kepentingan AS dan China terhadap

konflik Suriah di PBB”. Di mana dalam penelitian ini memiliki kesamaan dengan

penelitian-penelitian yang telah dilakukan diatas, adapun kesamaannya seperti

rivalitas antara AS dan China dimana kedua negara tersebut telah melakukan

persaingan di berbagai kawasan di dunia baik itu persaingan berupa ekonomi,

politik, budaya maupun militer. Kedua negara tersebut selalu memperjuangkan

kepentingannya masing-masing sehingga menimbulkan konflik yang

berkelanjutan dan ketegangangan yang meningkat antara AS dan China. Jadi

dalam hal ini sangat jelas kesamaannya dengan penelitian di atas dimana rivalitas

mereka di berbagai kawasan selalu menimbulkan ancaman bagi negara-negara

yang berada di sekitar kawasan tersebut sehingga menimbulkan ketegangan serta

kedua negara tersebut tidak pernah memperhatikan yang sesuai terjadi di lapangan

hanya mementingkan kepentingan masing-masing, baik itu kepentingan dibidang

(38)

18

Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian-penelitian

diatas, dimana dalam penelitian ini memfokuskan rivalitas kepentingan AS dan

China terhadap konflik Suriah di PBB, di mana dalam konflik Suriah ini China

berani menggunakan hak vetonya setelah lam abstain dalm beberapa konflik yang

terjadi di Timur Tengah. Dengan kekuatan dan hak veto yang di miliki China saat

ini mampu mebendung kedigdayaan AS serta memperlambat AS untuk

menggunakan kekuatannya di Suriah agar tidak menguasai kawasan Suriah

sepenuhnya. Di mana China dalam melakukan ini untuk menjaga kepentingannya

dengan Suriah. Di mana Suriah adalah pasar besar bagi produk-produk China, dan

sebaliknya China membutuhkan minyak dari Suriah. Sejak satu dasawarsa

terakhir hubungan perdagangan China dan Suriah terus meningkat. Dalam

penelitian terdahulu ini Apabila dijelaskan dalam bentuk tabel, adalah sebagai

berikut:

(39)

19

Deskriptif Adanya persaingan antara AS dan RRC di kawasan Asia Tenggara Indonesia. Peran AS yang saat ini juga diprediksi semakin maraknya mengembangkan pasar ekspornya ke Indonesia, yang mana Indonesia saat ini telah di banjiri oleh

produk-produk China.

3 Bawono Kumoro. 2012 (Lawatan Hillary dan Masalah Laut China)

Deskriptif Dengan adanya Rivalitas China dan Amerika Serikat tidak boleh

(40)

20

Deskriptif Kawasan Asia Tenggara

(41)

21

campur tangan dalam konflik Suriah khususnya Amerika Serikat. Sudah tiga kali China menggunakan hak vetonya di PBB terkait isu Suriah. Hal ini di lakukan untuk membendung kedigdayaan AS yang ingin menguasai kawasan Suriah dan untuk melindungi kepentingannya yang ada di Suriah.

1.6Kerangka Konsep Dan Teori

1.6.1 Konsep Kepentingan Nasional (Nasional Interest)

Menurut Hans J. Morgenthau dalam buku Mohtar Mas’oed LP3ES Ilmu

Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi bahwa “Kepentingan Nasional

adalah kepentingan minimum suatu negara dalam melindungi identitas fisik,

politik daa kulturnya dari gangguan negara lain. Dalam tinjauan ini para

pemimpin suatu negara bisa menurunkan kebijaksanaan spesifik terhadap negara

lain, baik yang bersifat kerjasama ataupun konflik.”17

Dengan pernyataan Morgenthau diatas sangat jelas bahwa kepentingan

nasional sangat penting dalam politik internasional suatu negara. Dalam hal ini

negara harus mampu mengontrol kepentingan nasionalnya dari

gangguan-gangguan negara lain. Sehingga, negara dapat mengambil sebuah alasan untuk

kebijakan luar negerinya. Dengan adanya kepentingan nasional masing-masing

negara inilah yang menentukan keberhasilan politik luar negeri suatu negara.

Karena, kepentingan nasional merupakan suatu unsur kebutuhan suatu negara baik

itu berupa pertahanan, keamanan, kesejahteraan ekonomi maupun militer.

17 Mohtar Mas’oed. 1990. “Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin Dan metodologi”. Jakarta:

(42)

22

Oleh karena itulah, banyak negara-negara yang ikut campur dalam konflik

Suriah seperti Amerika Serikat dan China. Dimana kedua negara tersebut

memiliki kepentingan nasional masing-masing. Hal ini dapat dilihat dari rivalitas

kepentingan mereka yang rela melihat ribuan korban berjatuhan demi terciptanya

suatu kepentingan yang bertujuan tidak lain untuk kesejahteraan dan kemakmuran

rakyatnya ataupun negaranya masing-masing.

Adapun beberapa kepentingan yang dimiliki oleh Amerika Serikat dan

China di Suriah, yang pertama karena Suriah memiliki kekayaan alam melimpah

yang berupa minyak dan gas bumi. Suriah memiliki nilai strategis geopolitik

sebagai pipa penyalur (pipeline). Posisi geografisnya sebagai geopolitic of pipeline telah menempatkan Suriah sebagai pipa penyalur minyak (pipanisasi) minyak dan gas di Suriah, secara lintas negara bahkan lintas benua.

Kedua, Suriah memiliki letak sebagai “Titik Simpul” jalur Sutera yang

membentang antara Shinjiang di Timur Tengah, hingga ke benua Eropa. Jalur

Sutera tersebut merupakan hal yang melegenda sejak dahulu kala. Dimana jalur

tersebut merupakan jalur lintasan ekonomi dan militer di dunia. Itulah jalur

strategis dan vital bagi kaum kapitalis global. Dengan mengendalikan jalur Sutera

tersebut maka dapat menguasai dunia. Karena ia adalah jalur yang membedah

antara Dunia Timur dan Barat. Inilah geopolitic leverage yang dimiliki oleh Suriah.18 Hal inilah yang menjadi kepentingan kedua negara baik itu Amerika

Serikat maupun China. Mereka rela melihat ratusan ribu rakyat yang terbunuh dan

18

(43)

23

jutaan rakyat Suriah yang mengungsi dalam hidup menyedihkan demi terciptanya

suatu kepentingan yang haus akan kekuasaan.

Sedangkan dalam konflik Suriah Amerika Serikat memiliki kepentingan

seperti, ingin menguasai kawasan tersebut, sehingga Amerika Serikat harus

menggulingkan rezim Bashar al-Assad dan mencari pengganti yang cocok

sehingga Amerika Serikat dengan mudah dalam menjalankan kepentingannya.

Amerika Serikat ingin agar revolusi Suriah menjadi negara yang demokrasi

namun solusi dari Amerika Serikat ini ditentang oleh para mujahidin yang ingin

menegakkan daulah khilafah islam. Dalam konflik Suriah para mujahidin

menginginkan agar revolusi Suriah menjadi Revolusi Islam setelah mundurnya

Bashar al-Assad. Kemenangan para mujahidin dalam beberapa pertempuran

berhasil menguasai senjata-senjata berat, melumpuhkan beberapa markas dan

pangkalan militer Bashar al-Assad. Hal inilah yang ditakuti Amerika Serikat

karena para mujahidin merupakan salah satu ancaman yang berbahaya bagi

kepentingannya dalam konflik Suriah.19

Berbeda dengan China yang hanya memiliki kepentingan sedikit di Suriah

yaitu kepentingan ekonomi. Dimana China membutuhkan minyak dari Suriah.

Kementrian Luar Negeri China pada bulan agustus 2011 seperti yang dikutip

CNN, 5 februari 2012. Mengatakan bahwa “China dan Suriah saling memahami

dan mendukung atas isu-isu yang berkaitan dengan kepentingan besar dan utama

kedua negara”. Suriah adalah pasar besar bagi produk-produk China, dan

sebaliknya China membutuhkan minyak dari Suriah. Sejak satu dasawarsa

19

(44)

24

terakhir hubungan perdagangan China dan Suriah terus meningkat.20 Inilah salah

satu alasan China berani menentang kebijakan AS dalam resolusi Dewan

Keamanan PBB. Karena China takut akan mengalami kerugian besar jika

pemerintah Bashar al-Assad digulingkan.

1.6.2 Perimbangan kekuasaan (Balance of Power)

Menurut Bright keseimbangan kekuasaan adalah suatu kecurangan yang

tidak memberikan kepercayaan terhadap kepentingan umum umat manusia dan

tuntunan dari bangsa-bangsa kecil untuk menentukan nasib sendiri. Sedangkan

menurut Cobden keseimbangan kekuasaan adalah selubung yang di baliknya

bercokol industry-industri persenjataan yang berusaha memperkaya diri melalui

belanja negara untuk peralatan perang.21

Sementara menurut Levy perimbangan kekuatan berpendapat bahwa

dalam upaya menjamin keberlangsungan mereka, negara-negara dalam sistem

internasional (terutama kekuatan besar) mencoba untuk mencegah munculnya

kekuatan hegemonik. Ketika sebuah kekuatan besar meraih posisi predominan

(kepemimpinan) dalam sistem internasional, kekuatan-kekuatan lain akan secara

khusus bersekutu demi menyeimbangkannya. Meski sistem menjadi tidak

seimbang pada peristiwa itu, dalam jangka panjang hal ini akan cenderung pada

perimbangan kekuatan. Kekuatan-kekuatan besar biasanya akan

20 Trias Kuncahyono. 2013. “Musim Semi Di Suriah, Anak-Anak Sekolah Penyulut Revolusi”.

Jakarta : PT kompas Media Nusantara. Hal. 196-197

21 Scott Burchill dan Andrew Linklater. 1996. “Teori-Teori Hubungan Internasional”. Bandung :

(45)

25

menyeimbangkan, menggunakan baik strategi-strategi internal dan eksternal, dan

secara umum tidak akan bersekutu dengan hegemon.22

Namun, yang perlu diingat adalah pemikiran yang mendasari konsep

balance of power:

1. Kemungkinan konflik akan selalu ada dalam hubungan internasional

2. Dalam hubungan kekuasaan selalu ada dan perimbangan kekuasaan

bertujuan untuk mengaturnya bagi tujuan perdamaian bukan

menghapuskannya.

3. Kekuasaan bersifat relatif kuantitatif dengan kekuasaan pihak-pihak lain

(maka aliansi menjadi salah satu ciri penting dalam balance of power). 4. Kekuasaan dapat tercipta lewat penggabungan sumber daya alam, sosio

psokhologis, dan sumber sintetis.

5. Kekuasaan adalah alat negara bukan sesuatu yang berdiri sendiri.

Penjelasan di atas sejalan dengan yang dikatakan oleh Coulombis dan

Wolfe bahwa konsep ini biasa berada di antara keteraturan dunia (world order) dan kekacauan internasional (international chaos). World order membutuhkan suatu otoritas pusat yang cukup mampu menetapkan tata tertib bagi aktor-aktor

politik. Hanya aktor yang kuat dan cerdas saja akasn berkembang dan makmur

sementara mereka yang lemah akan mati. Secara bertahap sistem ini akan disusun

menjadi suatu bentuk perpaduan antara kutub-kutub keteraturan yang biasa

dipercaya dan ketidak teraturan yang mutlak. Akan tetapi, persaingan untuk

22 Asrudin, Mirza Jaka Suryana, dkk. 2009. “Refleksi Hubungan Internasional(Dari Tradisional ke

(46)

26

mencapai pengaruh, nilai kemakmuran ini akan membawa negara yang kuat dan

lemah untuk menentang negara yang ekspansionis. Dengan demikian, untuk dapat

mempertahankan eksistensinya setiap negara kemudian menerima hirarki

kekuasaan dalam sistem internasional, menjaga kesinambungan otonomi dan

mencegah otoritas internasional yang kuat serta berusaha mencegah pihak luar

mengganggu sistem domestiknya.23

Hal ini dapat di lihat ketika China sekarang muncul sebagai negara kuat

dan menentang negara yang ekspansionis seperti Amerika Serikat dalam konteks

isu Suriah. Dalam hal ini China dalam mengimbangi Amerika Serikat sangat

terlihat jelas dengan kekutan ekonomi dan militer yang dimiliki China saat ini

mampu meredam Amerika Serikat untuk melakukan aksi militernya di Suriah.

Ditambah lagi dengan veto yang dimiliki China di PBB, dimana China berani

menveto kebijakan AS yang ada di dalam resolusi Dewan Keamanan PBB. Sudah

tiga kali China menggunakan hak vetonya dalam menentang kebijakan AS di

PBB. Hal ini dilakukan karena China tidak ingin Suriah di kuasai oleh Barat

terutama Amerika Serikat. Karena jika Suriah dikuasai barat maka kerjasama

ekonomi yang sudah dijalani China selama 50 tahun bersama Suriah akan musnah

begitu saja dan akan menimbulkan kerugian besar bagi negara China serta China

tidak ingin melihat hegemon Amerika Serikat menguasai kawasan di Timur

Tenhgah khususnya Suriah. Bahkan China sekarang berani mengecam

negara-negara asing khususnya Amerika Serikat melalui media agar AS tidak

menggunakan kekuatan militer di Suriah. Beijing mengatakan kepada pihak-pihak

23 Iva Rachamawati. 2012. “Memahami Perkembangan Studi Hubungan Internasional”.

(47)

27

yang bersangkutan di Suriah menahan diri setiap tindakan yang dapat

menyebabkan ketegangan meningkat serta China menentang keras penggunaan

kekuatan karena kedaulatan negara manapun harus dihormati.24

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Tipe Penelitian

Dalam tulisan ini, penelitian menggunakan metode penelitian Deskriptif.

Metode ini dilakukan menggambarkan Rivalitas kepentingan AS dan China di

PBB terhadap konflik Suriah di PBB, dimulai dengan menggambarkan China

yang berani mengecam kebijakan Amerika Serikat dalam resolusi Dewan

Keamanan PBB sampai kepentingan masing-masing negara dalam konflik Suriah

sehingga menyebabkan konflik Suriah tidak terselesaikan sampai saat ini.

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah telaah

pustaka (Library Research) yaitu dengan cara pengumpulan data dengan menelaah

sejumlah literatur baik berupa Buku, Jurnal, Internet maupun Surat Kabar yang

erat hubungannya dengan masalah yang diteliti.

1.7.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang akan penulis gunakan, yaitu teknik analisis data

kualitatif, yaitu permasalahan yang diangkat akan digambarkan berdasarkan

fakta-fakta yang ada dan kemudian akan diselaraskan antara fakta-fakta yang satu dengan

fakta yang lainnya sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.

1.7.4 Batasan Penelitian

24

(48)

28 1.7.4.1Batasan Waktu

Batasan waktu dari penelitian ini yakni dengan perhitungan dari tahun

2011 sampai tahun 2013. Dimana kekerasan kemanusiaan yang terjadi di Suriah

membuat beberapa negara besar ikut campur tangan menyelesaikan konflik yang

terjadi di Suriah. Amerika Serikat sebagai negara adidaya saat ini tidak mau

tinggal diam sebagai negara yang menjunjung hak kemerdekaan manusia

menginginkan adanya transisi politik di Suriah yakni demokrasi Suriah. Namun

hal hal yang di inginkan AS terbentur oleh kepentingan China. China sudah tiga

kali menveto kebijakan dan resolusi DK PBB untuk Suriah. Tarik ulur

kepentingan pun terjadi di PBB yang mengakibatkan semakin banyaknya korban

yang berjatuhan di Suriah.

1.7.4.2Batasan Materi

Materi yang dibahas dalam penulisan ini memfokuskan padarivalitas

kepentinganAS dan China terhadap konflik Suriah di PBB, dimana China tiga kali

mengecam dan menjatuhkan veto terhadap kebijakan AS dalam resolusi Dewan

Keamanan PBB yang berisi tentang,”Pelanggaran dan kekerasan terhadap hak

asasi kemanusiaan”. Dengan adanya rivalitas ini, membuat konflik saudara yang

terjadi di Suriah tidak terselesaikan karena adanya kepentingan-kepentingan dari

masing-masing negara, yang menyebabkan banyaknya korban berjatuhan.

1.8 Variabel penelitian

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu independen dan dependen,

(49)

29

laku dari variabel dependen (bisa disebut juga unit eksplanasi), sedangkan

variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan di analisa,

diprediksi dan diramalkan oleh variabel independen (bisa disebut juga unit

analisa). 25 Jadi dalam penelitian ini variabel dependennya adalah “Rivalitas Kepentingan AS dan China” sedangkan variabel independennya adalah “Konflik

Suriah Di PBB”. Jika di jelaskan dalam bentuk gambar, adalah sebagai berikut :

Menjelaskan

Variabel Independen Variabel Dependen

Konflik Suriah Di PBB Rivalitas

Kepentingan AS dan China

1.9 Argumentasi Pokok

Angin revolusi yang terjadi di Suriah telah mengakibatkan banyak korban

yang berjatuhan. Adanya intervensi AS di Suriah yang menginginkan transisi

politik di Suriah yang berupa demokrasi telah mendapat perlawanan dari berbagai

pihak khususnya China. Hal ini dapat di lihat ketika DK PBB ikut turun tangan

dalam menyelesaikan konflik ini.Di mana sebagian dari anggota PBB kemudian

merancang resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Bashar al-Assad untuk

mundur dari pemerintahan karena telah melakukan tindakan kekerasan hak-hak

manusia terhadap rakyatnya secara kejam dan brutal.

Dalam konteks kepentingan nasional AS terhadap suriah, maka upaya

resolusi yang dilakukan oleh PBB atas dukungan AS dan sekutunya merupakan

25Mohtar Mas’oed. 1990. Op. Cit.

(50)

30

upaya untuk menanamkan pengaruh demokrasi yang berkiblat pada AS. Maka

dari itu bagi AS akan memudahkan dalam peroses kepentingan ekonominya di

Suriah terkait minyak dan gas bumi yang akan menguntungkan baginya.

Sementara bagi China sebaliknya menggunakan pengaruhnya di PBB untuk

menveto rancangan resolusi PBB yang didukung AS tersebut adalah untuk

mengimbangi dan membendung kekuatan AS di Suriah yang akan melakukan

penetrasi politik dan ekonomi, yang hal itu jika terjadi akan mengancam laju

hubungan politik dan ekonomi Suriah-China. Maka dari itu kedua negara “C hina-AS” dalam resolusi PBB terhadap suriah terjadi perbedaan dalam upaya

melakukan intervensi.

1.10 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini yang terdiri dari empat

bab, diantaranya:

BAB I Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan

penelitian, Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Kerangka

Konsep dan Teori, Metodologi Penelitian, Argumentasi pokok,

Sistematika Penulisan

BAB II Kepentingan Amerika Serikat dan China di Suriah

BAB III Rivalitas Amerika Serikat dan China Dalam Konteks Isu Suriah

Referensi

Dokumen terkait

Henry Saragih Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) menyampaikan, karena bencana kekeringan ini sudah (dan akan) memiliki dampak yang luas, termasuk dalam upaya

Metode ini berfokus pada perangkingan dan memilih dari satu set alternatif, dan menentukan solusi kompromi untuk masalah kriteria yang bertentangan, yang dapat

Dengan demikian, usaha intelektual utama yang harus dipresentasikan ke dalam pemikiran tentang Islam atau tentang agama lainnya pada saat ini, adalah ditujukan untuk

Indonesia tidak boleh terlibat jauh dalam konflik kedua negara tersebut, yang sebetulnya hanya menguntungkan negara-negara kapitalis, khususnya Amerika Serikat. Sebaliknya,

Masyarakat di pulau ini tetap mempertahankan keberadaan pohon-pohon besar di sepanjang aliran mata air tersebut sebab mereka yakin bahwa pohon besar tersebut mampu

f. Kesalahan siswa yang tidak bisa membagi waktu dalam menyelesaiakan soal Dari table di atas dapat di simpulkan macam-macam kesalahan yang dilakukan siswa sebagai

Dengan adanya kepentingan Amerika Serikat dalam melawan terorisme dan juga adanya kelompok terror di Filipina membuat kedua Negara ini sepakat untuk menjalin hubungan

Xi Ji Ping tersebut, secara tidak langsung, menunjukkan tingginya hasrat China untuk menjadi pemimpin di Asia Timur. Pembangunan kapasitas militer yang mumpuni di LCS dianggap