• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA UMKM BATIK MALANG (Studi Kasus UMKM BATIK BLIMBING-MALANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA UMKM BATIK MALANG (Studi Kasus UMKM BATIK BLIMBING-MALANG)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA UMKM BATIK MALANG

(Studi Kasus UMKM BATIK BLIMBING-MALANG)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ulliyawatik

201110160311394

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

PENERAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA UMKM BATIK MALANG

(Studi Kasus UMKM BATIK BLIMBING-MALANG)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Ulliyawatik

201110160311394

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

PENYUSUNAN ANGGARAN KOMPREHENSIF PADA UMKM BATIK

MALANG (Studi Kasus UMKM BATIK BLIMBING-MALANG).

Tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi Penyusunan

anggaran komprehensif pada UMKM Batik Blimbing-Malang.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Drs. Fauzan, MPd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Marsudi, M.M selaku ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Prof. Dr. Bambang Widagdo, M.M. dan Bapak Drs. Mursidi, M.M. selaku

dosen pembimbing Skripsi.

5. Prof. Dr. Bambang Widagdo, M.M. selaku dosen wali kelas.

6. Bapak dan Ibu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Malang

7. Pemilik UMKM Batik Blimbing-Malang, yang telah meluangkan waktu

dan kesediaannya dalam membantu proses penyelesaian skripsi.

8. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam

(11)

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki

peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar

tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 28 Januari 2016 Penulis,

(12)

DAFTAR ISI

a. Pengertian Anggaran Komprehensif ... 11

b. Komponen Anggaran Komprehensif ... 12

C. Kerangka Penelitian ... 17

III. METODE PENELITIAN ... 19

A. Lokasi Penelitian ... 19

B. Jenis Penelitian ... 19

C. Definisi Operasional Variabel ... 19

D. Jenis Data dan Sumber Data ... 21

(13)

8. Anggaran Laba-Rugi ... 27

9. Anggaran Kas ... 28

10.Proyeksi Neraca... 29

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 31

B. Analisis Data ... 33

1. Proyeksi Penjualan Tahun 2016 dan 2017 ... 33

2. Anggaran Penjualan dan Produksi Tahun 2016 dan 2017 ... 34

3. Anggaran Bahan Baku Tahun 2016 dan 2017 ... 35

4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Tahun 2016 dan 2017 ... 40

5. Anggaran Biaya Overhead Tahun 2016 dan 2017 ... 41

6. Anggaran Biaya Pemasaran Tahun 2016 dan 2017 ... 42

7. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Tahun 2016 dan 2017 ... 43

8. Anggaran Laba-Rugi Tahun 2016 dan 2017 ... 43

9. Anggaran Kas Tahun 2016 dan 2017 ... 45

10.Proyeksi Neraca Tahun 2016 dan 2017 ... 46

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(14)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Tabel 3.1. Anggaran Produksi Tahunan... 23

2. Tabel 3.2. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku... 23

3. Tabel 3.3. Anggaran Bahan Baku Yang Direncanakan Untuk Dibeli dan Anggaran Biaya Pembelian Bahan Baku ... 24

4. Tabel 3.4. Tingkat Persediaan ... 24

5. Tabel 3.5. Anggaran Bahan Baku Yang Habis Digunakan Untuk Produksi ... 25

6. Tabel 3.6. Anggaran Biaya Tenaga Kerja ... 25

7. Tabel 3.7. Anggaran Tarif Biaya Overhead Per Jam Kerja ... 26

8. Tabel 3.8. Anggaran Tarif Biaya Overhead Berdasarkan Jumlah Jam Kerja ... 26

14. Tabel 3.14. Rasio Keuangan Perusahaan ... 29

15. Tabel 4.1. Penjualan Batik Blimbing Tahun 2011-2015 ... Tabel 4.2. Perhitungan Anggaran Penjualan Batik Blimbing ... Tabel 4.3. Anggaran Penjualan 2016 dan 2017 ... Tabel 4.4. Anggaran Produksi Tahun 2016 dan 2017... Tabel 4.5. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku... Tabel 4.6. Anggaran Bahan Baku Yang Direncanakan Untuk Dibeli dan Anggaran Biaya Pembelian Bahan Baku 2016 ... 33 21. Tabel 4.7. Anggaran Bahan Baku Yang Direncanakan Untuk Dibeli dan Anggaran Biaya Pembelian Bahan Baku 2017 ... 37

22. Tabel 4.8. Tingkat Persediaan Bahan Baku 2016 ... 38

(15)

24. Tabel 4.10. Anggaran Bahan Baku Yang Habis Digunakan Untuk

Produksi 2016 ... 39

25. Tabel 4.11. Anggaran Bahan Baku Yang Habis Digunakan Untuk Produksi 2017 ... 39

26. Tabel 4.12. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Direncanakan 2016 ... 40

27. Tabel 4.13. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Direncanakan 2017 ... 40

28. Tabel 4.14. Kebutuhan Overhead ... 41

29. Tabel 4.15.Biaya Overhead per Jam Kerja ... 41

30. Tabel 4.16. Anggaran Biaya Overhead 2016 ... 42

31. Tabel 4.17. Anggaran Biaya Overhead 2017 ... 42

32. Tabel 4.18. Biaya Administrasi Umum 2016 dan 2017 ... 43

33. Tabel 4.19. Rencana Harga Pokok Produksi 2016 dan 2017 ... 43

34. Tabel 4.20. Anggaran Laba-Rugi 2016 dan 2017 ... 44

35. Tabel 4.21. Anggaran Kas 2016... 45

36. Tabel 4.22. Anggaran Kas 2017... 45

37. Tabel 4.23. Proyeksi Neraca 2016 ... 46

38. Tabel 4.24. Proyeksi Neraca 2017 ... 46

(16)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Gambar 2.1. Kerangka Pikir ... 18

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Any, 2003, Anggaran Perusahaan; AK Group, Yogyakarta

Ahyari Agus, 1988, Anggaran Perusahaan Pendekatan Kuantitatif, BPFE,

Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Djauhari Vika Maisuri. 2009. Analisis Anggaran Biaya Operaional Pada PT.

(PERSERO) Pelabuhan Indonesia I Medan. Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Hansen dan Mowen, 2007, Accounting Managerial; Eight Edition, Cengage

Learning Asia Pte Ltd. Singapore. Diterjemahkan oleh Deny Arnos. 2009,

Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Mursidi, 2012, Anggaran Perusahaan Budgeting, UMM Press, Malang

Rudianto, 2009, Penganggarn Perusahaan Konsep dan Tehnik Penyusunan

Anggaran; Penerbit Erlangga, Jakarta.

Siregar Nurhasanah, 2009, Analisis Perencanaan dan Pengawasan Laba Pada PT.

Pertani (Persero) Kantor Cabang Pemasaran Sumatera Utara. Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono, 2014, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta,

(18)

1

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Penyusunan anggaran merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan.

Proses ini merupakan pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun.

Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun yang akan

membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya

yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya

perusahaan ke suatu kondisi tertentu. Selain digunakan untuk perencanaan kerja

perusahaan, penganggaran perusahaan juga koordinasi dan evaluasi kerja bagi

serat sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan.

Anggaran merupakan pedoman kerja yang khususnya memberikan manfaat

bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi para manajer

tingkat menengah dan bawaha dalam mencapai tujuan organisasi. Anggaran

sering kali dipilih perusahaan sebagai salah satu sistem perencanaan karena

tingkat partisipasi manajer bawah cenderung meningkat pada sistem

penganggaran yang baik yaitu melibatkan proses dan prosedur administratif

secara menyeluruh.

Pendekatan anggaran yang digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja

manajemen dapat memungkinkan timbulnya slack (perbedaan antara anggaran

yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat

(19)

2

anggaran akan mendorong bawahan untuk menciptakan slack dengan tujuan

meningkatkan prospek kompensasi.

Melihat perkembangan dunia usaha, anggaran sudah mulai digunakan

diberbagai aspek baik itu perusahaan besar, organisasi, ataupun UMKM (Usaha

Mikro Kecil Menengah). Penerapan anggaran di berbagai perusahaan, organisasi

ataupun UMKM telah menjadi bukti bahwa penganggaran sangatlah penting

dalam kegiatan suatu usaha atau organisasi.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kian merambah di berbagai daerah,

perkembangan UMKM sudah menjadi hal yang dipertimbangkan oleh pemerintah

daerah atau pusat agar dapat bersaing dalam pasar bebas yang akan mulai berjalan

pada tahun 2016 mendatang, salah satu usaha pemerintah untuk mengembangkan

potensi UMKM di berbagai daerah adalah dengan cara mengeluarkan kebijakan

baru dimana pemerintah mulai memperhatikan dan mengembangkan UMKM

sebagai Ekonomi Kerakyatan yang menjadi pilar bagi perekonomian daerah dan

negara.

Pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), merupakan suatu

celah dan tantangan bagi UMKM sebagai pilar ekonomi bangsa, pada awalnya

UMKM belum diperhatikan pemerintah hingga pada akhirnya UMKM mulai

terlihat sebagai penopang perekonomian bangsa dikala bangsa mengalami masa

krisis.

Pemerintah telah menerapkan UMKM sebagai ekonomi kerakyatan,

(20)

3

menjadi wadah bagi seluruh aspek masyarakat dan pemerintah agar dapat terus

meningkatkan dan mengembangkan UMKM di suatu daerah.

UMKM sebagai sebuah organisasi dan perusahaan kecil mikro menengah

dalam mengembangkan usahanya harus memperhatikan sistem yang ada di dalam

UMKM tersebut, baik itu manajemen sumber daya manusia, manajemen

operasional, manajemen pemasaran, serta manajemen keuangan dari jajaran

manajer puncak hingga bawahan.

Mengingat salah satu faktor yang penting dalam siklus kehidupan UMKM

atau perusahaan adalah faktor keuangan yang jelas dan perputarannya dapat

menghidupi kegiatan perusahaan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Salah

satu sistem yang dapat digunakan dalam manajemen keuangan UMKM adalah

anggaran komprehensif, dimana dengan anggaran, manajemen dapat

memproyeksikan dan mengarahkan perputaran keuangan UMKM dengan tepat.

Secara umum sebuah usaha selalu berusaha untuk berkembang dalam

melakukan kegiatan usahanya, untuk mewujudkan tujuan tersebut maka tingkat

pertumbuhan perusahaan harus lebih baik. Demikian halnya dengan UMKM Batik

Blimbing, dimana dalam usaha mencapai tujuan perusahaan dalam

memaksimalkan kinerja keuangannya dengan untuk meminimalis biaya yang

dikeluarkan untuk mengoptimalkan biaya.

UMKM Batik Blimbing adalah salah satu UMKM yang diharapkan dapat

berperan besar bagi perekonomian didaerah Malang, akan tetapi dalam sistem

(21)

4

UMKM ini tidak dapat melakukan perencanaan pengembangan usaha di masa

yang akan datang.

UMKM batik blimbing menceritakan bahwa pemilik memiliki kesulitan

dalam bidang pengaturan dan perencanaan keuangan usahanya. Dalam hal

tersebut pemilik menginginkan adanya perencanaan keuangan yang mampu

memberi manfaat untuk kedepannya. Pemilik memberikan saya kepercayaan

untuk membuatkan sebuah perencanaan tersebut. Perencanaan keuangan

komprehensif merupakan perencanaan yang tepat jika melihat apa yang

diinginkan oleh pemilik UMKM.

Tuntutan UMKM untuk dapat terus berkembang dalam perekonomian

kerakyatan sebagai pilar ekonomi bangsa untuk menghadapi pasar bebas dan

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Salah satu faktor yang dapat membantu

UMKM agar bisa terus hidup dan berkembang yaitu sistem keuangan yang jelas

dan tepat seperti sistem anggaran komprehensif, namun di dalam kegiatan

usahanya belum menggunakan sistem keuangan yang jelas sehingga usahanya

mengalami kesulitan dalam pengelolaan keuangan dan kesulitan dalam melakukan

pengenmbangan usahanya.

Berdasarkan uaraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan mengambil judul “Penyusunan Anggaran Komprehensif

(22)

5

B.Rumusan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan

penelitian adalah “Bagaimana penyusunan anggaran komprehensif bagi UMKM

Batik Blimbing Malang ?”

C.Batasan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan penelitian diatas, maka penelitian ini

menggunakan teori anggaran komprehensif Rudianto (2009) sebagai acuan

utama, dan dibatasi sampaidengan penyusunan rugi laba.

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan penelitian, maka tujuan penelitian adalah

untuk membuat dan menyusun anggaran komprehensif tahun 2016 dan 2017.

E.Manfaat Penelitian

1. Manfaat UMKM Batik Blimbing

Hasil dari penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai bahan

pertimbangan membuat kebijakan dan keputusan keuangan.

2.Manfaat Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi

Gambar

Tabel 4.1. Penjualan Batik Blimbing Tahun 2011-2015 .............................

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dalam meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia di bidang peternakan dan kesehatan hewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah dapat

Hal ini berarti dengan adanya kebijakan otonomi daerah maka pemerintah daerah otonom dapat lebih cepat dalam merespon tuntutan masyarakat daerah sesuai dengan kemampuan yang

Dengan mendapatkan informasi konteks yang dimiliki oleh pengguna berupa aktivitas pengguna yang didapatkan melalui sensor-sensor yang ada pada perangkat, aplikasi dapat mengetahui

[r]

Skripsi dengan judul “ Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

Dalam dunia bisnis, laporan keuangan adalah salah satu informasi yang2. menggambarkan sejauh mana kinerja suatu

Gagal hati juga dapat terjadi setelah overdosis obat-obat tertentu , termasuk asitaminofen, baik yang diminum saat mencoba bunuh diri atau tidak sngaja terminum

Sebagai informasi bagi peneliti dan lembaga pengelolaan pangan mengenai analisis kandungan protein, karbohidrat, lemak, serat, dan E.colli, dari olahan ikan