Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
Pendidikan Kesos Perkuat Jati Diri Bangsa Tanggal: 2011-10-13
Wawan serius memberikan pemaparan tentang pembentukan karaktrer bangsa
Pembentukan karakter bangsa yang saat ini menjadi tema dalam pendidikan nasional menjadi pembahasan di setiap lini pendidikan, tak terkecuali dalam pendidikan kesejahteraan sosial. Setelah melalui beberapa agenda yang menyangkut tentang Kesejahteraan Sosial, dan yang terakhir tentang kurikulum inti pekerjaan sosial, Jurusan Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kuliah tamu, Selasa (10/11).
Kuliah tamu yang mengangkat tema “Kontribusi pendidikan kesejahteraan sosial bagi penguatan bangsa” mendatangkan Ketua Sekolah tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, Drs. Wawan Heryana, MA.
Wawan memapArkan, pada hakikatnya kesejahteraan sosial sudah mendapatkan pengakuan secara global oleh Unicef dan Save Children. “Namun yang perlu dicermati adalah tantangan ke depannya tentang kesejahteraan sosial masyarakat semakin menurun. Untuk itu perlu adanya pengembalian jati diri bangsa, yakni melalui pendidikan,” kata Wawan.
Kurikulum dalam pekerjaan sosial, menurut Wawan, merupakan instrumen yang paling penting dalam perguruan tinggi. Sebab, ke depannya para pekerja sosial ini perlu ada sertifikasi dan standarisasi. Dia menyinggung tentang bagaimana performans pekerjaan sosial di Indonesia, karena hal ini meyangkut tentang kompetensi dan kemampuan dalam pendidikan perkuliahan. “Pada kenyataannya masalah kesejahteraan sosial yang ada di Indonesia tidak akan ada habisnya, seperti permasalahan kota Bandung yang penuh dengan anak jalanan dan pedagang kaki lima.
Dalam dunia pendidikan hal yang menjadi perhatian adalah generasi penerus, yang dalam hal ini Wawan menggambarkan mahasiswa selaku kaum yang dianggap intelek. Untuk itu dalam perguruan tinggi perlu dikembangkan budaya-budaya akademik yang menonjolkan karakter aktivis. Karena sejatinya pendidikan adalah cara yang paling efektif dalam mengembalikan jati diri bangsa.
“Salah satu tugas kita di perguruan tinggi adalah menerapkan pendidikan yang bernilai luhur, karena hal tersebut sudah mulai luntur dalam bangsa kita,” jelasnya. Tugas seorang akademisi adalah membangun dan mempersiapkan diri menjadi seorang yang bermanfaat, dalam hal ini peran yang mainkan tidak hanya dalam kampus, namun harus berkelanjutan.
Pendidikan juga memiliki kontribusi yang besar terhadap permasalahan-permasalah sosial yang terus berkembang, karena itu untuk menyikapi persoalan tersebut diperlukan upaya yang penyelesaiannya. Terutama hal ini para mahasiswa yang berkompeten, karena Kesos tidak hanya menjadi program studi, akan tetapi harus ada analisis kebutuhannya yang harus dikerjakan secara konsisten dan terus-menerus. “Dengan pendidikanlah salah satu upaya
Universitas Muhammadiyah Malang
Arsip Berita
www.umm.ac.id
meningkatkan daya saing Indonesia serta masyarakatnta selaku SDM,” simpul Wawan.(bib/nas)