PENGARUH NILAI ASET TIDAK BERWUJUD DAN PENGUNGKAPAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN
( Studi Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh :
DEASY NOVITASARY 201010170311030
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
Skripsi yang berjudul “ PENGARUH NILAI ASET TIDAK BERWUJUD DAN PENGUNGKAPAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
3. Bapak A. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I, dan
ibu Eris Tri Kurniawati, S.E., M.M., Ak selaku Dosen Pembimbing II dengan
bijaksana telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis
selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Dhaniel Syam, Drs., M.M., Ak selaku Dosen Wali , yang telah
5. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan semangat dengan sabar dan do’a yang
terbaik untuk hidupku di masa depan.
6. Kakak Ayu Arynta dan adik ku Andri Signori terimaksih atas do’a dan
dukungan yang kalian berikan.
7. Buat yang aku sayang yang selalu memberikan dorongan semangat dan do’a
untuk terus menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabatku tercinta Derinda Ladynia, Fatih Kurnia Putri, Roiela Arfailasufandi
terimaksih atas do’a dan dukungan yang kalian berikan.
9. Sahabat sekaligus telah ku anggap saudara yaitu Kos Yesbow 2 yang selalu
memberi semangat yang tak pernah henti-hentinya.
10.Teman-teman Akuntansi A 2010, dan keluarga besar HMJ Akuntansi
terimakasih atas motivasi, diskusi, dan bantuannya selama ini.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan, doa, dan dukungan.
Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 3 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan penelitian terdahulu ... 10
B. Literatur Review 1. Aset Tidak Berwujud ... 12
a. Pengertian Aset Tidak Berwujud ... 12
b. Penggolongan Aset Tidak Berwujud ... 12
c. Karakteristik Aset Tidak Berwujud ... 13
d. Jenis-Jenis Aset Tidak Berwujud... 14
2. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) . 16 3. Nilai Perusahaan ... 19
4. Hubungan Nilai Aset Tidak Berwujud dan Pengungkapan Biaya penelitian dan Pengembangan Terhadap Nilai Perusahaan ... 21
D. Pengembangan Hipotesis ... 23
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25
B. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Variabel Dependen ... 25
2. Variabel Independen... 26
C. Populasi dan Sampel ... 27
D. Jenis dan Sumber Data ... 27
E. Teknik Pengumpulan Data ... 28
F. Tahapan Analisis Data 1. Menghitung Nilai Perusahaan ... 28
2. Mengidentifikasi Nilai Aset Tidak Berwujud ... 29
3. Pemberian Skor Biaya Penelitian dan Pengembangan ... 29
4. Analisis Statistik Deskriptif ... 29
5. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas... 29
2. Uji Heteroskedastisitas ... 30
3. Uji Multikolinearitas ... 30
4. Uji Autokorelasi ... 30
6. Uji Regresi Berganda ... 31
7. Uji Hipotesis 1. Uji Statistik t ... 32
2. Uji Statistik F ... 32
3. Uji Koefisien Determinasi ( ) ... 32
1. Data Pengungkapan Biaya RnD ... 34
2. Data Aset Tidak Berwujud ... 34
3. Data Nilai Perusahaan ... 36
C. Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38
2. Uji Asumsi Klasik 2.1 Uji Normalitas ... 39
2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 40
2.3 Uji Multikolinearitas... 42
2.4 Uji Autokorelasi ... 42 1. Pengaruh Nilai Aset Tidak Berwujud Terhadap Nilai Perusahaan ... 48
2. Pengaruh Pengungkapan Biaya Penelitian dan Pengembangan Terhadap Nilai Perusahaan... 51
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54
B. Keterbatasan Penelitian... 54
C. Saran ... 55
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar Sampel Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012... 33
Tabel 2 Data Pengungkapan Biaya RnD Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012 ... 34
Tabel 3 Data Aset Tidak Berwujud INAF Tahun 2008-2012 ... 34
Tabel 4 Data Aset Tidak Berwujud KAEF Tahun 2008-2012 ... 35
Tabel 5 Data Aset Tidak Berwujud KLBF Tahun 2008-2012... 35
Tabel 6 Data Aset Tidak Berwujud MERK Tahun 2008-2012 ... 35
Tabel 7 Data Aset Tidak Berwujud PYFA Tahun 2008-2012... 35
Tabel 8 Data Aset Tidak Berwujud SQBB Tahun 2008-2012 ... 36
Tabel 9 Data Aset Tidak Berwujud TSPC Tahun 2008-2012 ... 36
Tabel 10 Data Aset Tidak Berwujud DVLA Tahun 2008-2012 ... 36
Tabel 11 Jumlah Saham Beredar Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012 ... 36
Tabel 12 Harga Saham Penutupan Akhir Tahun Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012 ... 37
Tabel 13 Nilai Pasar Perusahaan Farmasi (CMV) Tahun 2008-2012... 37
Tabel 14 Analisis Statistik Deskriptif ... 38
Tabel 15 Uji Normalitas ... 39
Tabel 16 Uji Multikolinearitas ... 42
Tabel 17 Uji Autokorelasi ... 43
Tabel 18 Uji Regresi Berganda ... 43
Tabel 19 Ringkasan Pengujian Secara Parsial ... 46
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Arthur J Keown; David F Scott Jr; John D Martin; William J Petty. 2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Rajawali Pres. Jakarta
Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19 tentang Aktiva Tidak Berwujud”. Salemba Empat. Jakarta.
Gamayuni, Rindu Riska. 2010. “Pengaruh Intangible asset, Kebijakan Keuangan, dan Kinerja Keuangan, Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Lampung.
Hadiwijaya, Rendy Cahyo. 2013. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.
Himida, Amalia. 2010. “Obat Generik, Obat Bermerek, dan Obat Paten”. http://amaliahimida.wordpress.com/2010/05/17/obat-generikobat-bmerek-and-obat-paten/ (Diakses 23 Desember 2013)
Kieso, Weygandt, Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate. Erlangga. Jakarta
Kusim, Sie. 2010. “EV/EBITDA: A Short Practical Valuation Course”. http://specialnotesfrommbah.blogspot.com/2010/12/evebitda-short-practical-valuation.html ( Diakses 15 November 2013)
Lisvery, Saoria. 2004. “Aktiva Tak Berwujud”.
http://accounting.fe.ui.ac.id/jaki/FAKULTAS%20EKONOMI.PER%20-%20BAB/JURNAL%20AKUTANSI%20DAN%20KEUANGAN%20INDO NESIA.%20VOLUME.%201.%20MEI%202004/AKTIVA%20TAK%20BE RWUJUD. pdf ( Diakses 3 Desember 2013)
Low, George.S., and Charles, W. 2000. The Measurement and Dimensionality of Brand Associations. Journal of Product and Brand Management, Vol. 9 No. 6, pp. 350-368.
Priyatno, Duwi. 2008. Belajar Olah data Dengan SPSS 17. ANDI. Yogyakarta.
Putra, I.G.C. 2012. “Pengaruh Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Rachmawati, Adelita. 2012. “Pengaruh Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets) Terhadap Financial Distress (Studi Pada: Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010)”. Skripsi S1. Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia.
Sampurno. 2007. “Kapabilitas Teknologi dan Penguatan R&D: tantangan industri farmasi Indonesia”. Majalah Farmasi Indonesia. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS Pada Statistik Parametrik. Gramedia. Jakarta.
Setiaji, Nurcahyo. 2011. “Pengaruh Rasio Intensitas Penelitian Dan Pengembangan, Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas Dan Rasio Pembayaran Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.
Setijawan, Imam. 2011. “Pengaruh Nilai aset Tidak berwujud Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Sultan Agung Semarang.
Siegel, Philip dan Carl Borgia. 2007. The Measurement and Recognition of Intangible Assets. Journal of business and Public Affairs, Vol. 1.
Soraya,Letsa. 2013. “Pengaruh Nilai Aset Tidak Berwujud Dan Penelitian Dan Pengembangan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.
Syam, Dhaniel. 2009. Akuntansi Pengantar. Edisi ke-3 Revisi.UMM Press. Malang.
Salamudin, N., Ridzwan, B., Muhd, K.I., and Faridah, H.H. 2010. Intangible assets valuation in the Malaysian capital market. Journal of Intellectual Capital, Vol. 11 No. 3, pp. 391-405.
Wikipedia. 2013. “Penelitian dan Pengembangan”. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_dan_pengembangan (Diakses 22 Desember 2013)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aset tidak berwujud merupakan aset non moneter yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik, seperti merek dagang,
hak paten, goodwill, dan aset tidak berwujud yang berhubungan dengan
teknologi. Salah satunya seperti merek dagang yang dimiliki oleh
perusahaan. Merek dagang diperlukan karena merek merupakan aset tidak
berwujud yang memiliki nilai ekonomis dan dapat ditingkatkan nilainya
dalam pengembangan suatu produk (Lisvery, 2004).
Hak paten juga merupakan aset tidak berwujud yang berperan
penting dalam perusahaan terutama pada perusahaan farmasi. Tanpa izin
pemilik hak paten obat tersebut tidak boleh ditiru, diproduksi dan dijual
dengan nama generik oleh pabrik lain (Himida, 2010). Tidak hanya itu saja
goodwill dan aset tidak berwujud yang berhubungan dengan teknologi
juga sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Dengan berkembangnya isu-isu baru dalam bidang ekonomi,
menyebabkan perusahan dituntut untuk melakukan inovasi produk agar
mampu bertahan dan berkompetisi. Kegiatan penelitian dan
pengembangan (research and development/R&D) merupakan kegiatan
yang berperan dalam sebuah inovasi. Penelitian dan pengembangan
2
kaitannya dengan riset ilmiah murni dan pengembangan aplikatif di bidang
teknologi.
Penelitian mengenai hubungan antara intensitas R&D pada nilai
perusahaan yang dilakukan oleh Gleason dan Klock (2006) dalam Yuliana
(2012) mengemukakan bahwa intangiblecapital yang penting dan terbukti
secara statistik berperan dalam meningkatkan nilai perusahaan (value of
the firm) adalah penelitian dan pengembangan (research and
development/R&D).
Utami (2007) dalam Yuliana (2012) mengemukakan intensitas
R&D merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan produk
pada industri farmasi non licence di Indonesia. Perusahaan menciptakan
produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada agar bisa
menarik para konsumen sehingga konsumen loyal terhadap perusahaan
dan nantinya akan berdampak pada peningkatan pendapatan bagi
perusahaan. Earning perusahaan yang semakin meningkat menunjukkan
prospek perusahaan yang bagus di masa yang datang. Prospek bagus
tersebut akan direspon positif oleh investor. Respon positif dari investor
tersebut akan meningkatkan harga saham untuk selanjutnya akan
meningkatkan nilai perusahaan.
Penekanan pada pentingnya nilai dan penyajian informasi aset
tidak berwujud telah mengubah cara perusahaan dinilai. Pada akuntansi
tradisional, perusahaan dinilai berdasarkan besarnya nilai aset berwujud
3
berwujudlah yang digunakan untuk menilai perusahaan (Salamudin, et al.,
2010)
Menurut Soliha dan Taswan (2002) nilai perusahaan merupakan
persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga
saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.
Hal itu juga yang mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga
tinggi. Pengamatan yang terfokus kepada aset tidak berwujud akan lebih
menguntungkan investor dibandingkan melakukan analisis aset berwujud,
terlebih lagi jika nilai saham perusahaan lebih tergantung kepada aset tidak
berwujud dari pada aktiva berwujud, seperti misalnya perusahaan di sektor
consumer goods merupakan contoh yang memiliki nilai aset tidak
berwujud yang tinggi, yaitu brand equity (Cardoza et al, 2006 dalam
Setijawan, 2011).
Aset tidak berwujud telah menjadi isu dalam memperkuat posisi
kompetitif perusahaan dan dalam mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan
adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dari
harga sahamnya, semakin meningkatnya perbedaan antara harga saham
dengan nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan menunjukkan adanya
unexplained value (Hadiwijaya, 2013).
Meskipun aset tidak berwujud telah disajikan dalam laporan
keuangan, namun masih ada unexplained value yang tidak disajikan
4
dari aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal oleh perusahaan.
Salah satu penyebab adanya unexplained value adalah ketidak konsistenan
standar akuntansi terkait pengukuran dan pelaporan aset tidak berwujud
dalam laporan keuangan (Siegel dan Borgia, 2007). Salah satu contohnya
adalah ketidak jelasan perlakuan aset tidak berwujud baik yang dihasilkan
secara internal maupun dari kombinasi bisnis (merger atau akuisisi)
apakah akan dikapitalisasi atau dibebankan. Oleh karena itu, aset tidak
berwujud perlu dilaporkan dalam neraca untuk menyediakan informasi
akuntansi yang relevan mengenai nilai perusahaan yang sesungguhnya.
Salah satu contoh adanya unexplained value adalah nilai software
yang disajikan dalam laporan keuangan tidak mencerminkan nilai aset
tidak berwujud yang sebenarnya. Unexplained value tersebut berupa
pengeluaran saat proses menghasilkan software, yang mungkin lebih
besar daripada nilai software yang diakui dalam laporan keuangan,
namun nilai tersebut tidak diakumulasikan dalam nilai software. Hal
tersebut dapat mendistorsi pengukuran pendapatan perusahaan dan
penilaian perusahaan (Siegel dan Borgia, 2007).
Soraya (2013) melakukan penelitian tentang aset tidak berwujud
dan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai aset tidak berwujud dan
RnD berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pasar perusahaan.
Dan menurut penelitian Setijawan (2011), menguji pengaruh aset tidak
berwujud dan biaya amortisasi terhadap nilai perusahaan, dan hasilnya
5
dan biaya amortisasi berpengaruh tehadap nilai perusahaan. Berdasarkan
beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang
berbeda mengenai pengaruh nilai aset tidak berwujud terhadap nilai pasar
perusahaan. Perbedaan perkembangan dan penggunaan teknologi mungkin
dapat mengakibatkan perbedaan dalam penggunaan aset tidak berwujud.
Tingkat penggunaan aset tidak berwujud yang berbeda menyebabkan
perbedaan kinerja keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai.
Berdasarkan uraian diatas dan masih banyaknya perusahaan yang
kurang sadar akan pentingnya melaporkan nilai aset tidak berwujud yang
dapat memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam
laporan keuangan, membuat peneliti ingin menguji pengaruh dari nilai aset
tidak berwujud dan penelitian dan pengembangan terhadap nilai
perusahaan dengan menggunakan data dari perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.
Perusahaan farmasi dipilih sebagai objek kajian karena perusahaan
farmasi merupakan industri yang sangat memanfaatkan aset tidak
berwujud seperti goodwill, merk dagang, hak paten, dan aset tidak
berwujud yang berhubungan dengan teknologi. Industri farmasi
merupakan industri yang intensif melakukan penelitian, industri yang
inovatif dan seimbang dalam penggunaan sumber daya manusia serta
teknologi. Dipilihnya perusahaan Farmasi sebagai sampel dikarenakan
6
dengan adanya berbagai obat generik, obat cina, obat luar yang beredar
dimasyarakat, mengharuskan perusahaan melakukan pembaharuan produk
dan inovasi bagi keberlangsungan hidup perusahaan farmasi, hal tersebut
sangat bergantung pada aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan.
Misalnya pada perusahaan farmasi seperti Novartis yang menghabiskan
dana yang besar untuk mengembangkan produk baru dan cenderung
melaksanakan penelitian dan pengembangan yang intens.
B. Perumusan Masalah
Aset tidak berwujud merupakan aset strategis perusahaan karena dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Komponen – komponen aset tidak berwujud
merupakan sumber daya penting yang mendominasi nilai pasar perusahaan
dan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Salah satu wujud
dari peran penting aset tidak berwujud dapat dilihat dari penggunaan
pengetahuan yang menghasilkan inovasi serta sebagai landasan untuk
meningkatkan responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan dan stakeholders
(Low, 2000).
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 19,
penelitian (research) merupakan penelitian orisinil dan terencana yang
dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan
pemahaman teknis atas ilmu yang baru. Sedangkan pengembangan
7
Perusahaan menciptakan produk baru atau memperbaharui produk yang
sudah ada agar bisa menarik para konsumen sehingga konsumen loyal
terhadap perusahaan dan nantinya akan berdampak pada peningkatan
pendapatan bagi perusahaan di masa yang datang. Prospek bagus tersebut
akan direspon positif oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan
meningkatkan harga saham untuk selanjutnya akan meningkatkan nilai
perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah nilai aset tidak berwujud berpengaruh terhadap nilai perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2012 ?
2. Apakah pengungkapan biaya penelitian dan pengembangan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2008 – 2012?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah dan lebih mudah dipahami serta tidak
menyimpang dari tujuan penelitian maka peneliti membatasi aset tidak
berwujud yang dimaksud dalam penelitian adalah goodwill, merk dagang,
8
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji pengaruh nilai aset tidak berwujud terhadap nilai
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008
– 2012.
2. Untuk menguji pengaruh pengungkapan biaya penelitian dan
pengembangan terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2012.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan perusahaan - perusahaan farmasi Indonesia
mengungkapkan nilai aset tidak berwujud dalam neraca untuk
menghasilkan informasi keuangan yang lebih handal dan relevan.
Perusahaan-perusahaan farmasi Indonesia perlu mengambil inisiatif
untuk menilai aset tidak berwujud dan biaya penelitian dan
pengembangan yang mereka miliki dan mengungkapkannya secara
sukarela kepada publik.
b. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan ilmu
9
sebagai perbandingan bagi pembaca yang akan melakukan penelitian