• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NILAI ASET TIDAK BERWUJUD DAN PENGUNGKAPAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH NILAI ASET TIDAK BERWUJUD DAN PENGUNGKAPAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH NILAI ASET TIDAK BERWUJUD DAN PENGUNGKAPAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

( Studi Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh :

DEASY NOVITASARY 201010170311030

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi yang berjudul “ PENGARUH NILAI ASET TIDAK BERWUJUD DAN PENGUNGKAPAN BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Kesarjanaan di bidang Ekonomi, program studi Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan serta pengalaman penulis. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

3. Bapak A. Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I, dan

ibu Eris Tri Kurniawati, S.E., M.M., Ak selaku Dosen Pembimbing II dengan

bijaksana telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis

selama penyusunan skripsi.

4. Bapak Dhaniel Syam, Drs., M.M., Ak selaku Dosen Wali , yang telah

(5)

5. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan semangat dengan sabar dan do’a yang

terbaik untuk hidupku di masa depan.

6. Kakak Ayu Arynta dan adik ku Andri Signori terimaksih atas do’a dan

dukungan yang kalian berikan.

7. Buat yang aku sayang yang selalu memberikan dorongan semangat dan do’a

untuk terus menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabatku tercinta Derinda Ladynia, Fatih Kurnia Putri, Roiela Arfailasufandi

terimaksih atas do’a dan dukungan yang kalian berikan.

9. Sahabat sekaligus telah ku anggap saudara yaitu Kos Yesbow 2 yang selalu

memberi semangat yang tak pernah henti-hentinya.

10.Teman-teman Akuntansi A 2010, dan keluarga besar HMJ Akuntansi

terimakasih atas motivasi, diskusi, dan bantuannya selama ini.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan, doa, dan dukungan.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 3 Mei 2014

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan penelitian terdahulu ... 10

B. Literatur Review 1. Aset Tidak Berwujud ... 12

a. Pengertian Aset Tidak Berwujud ... 12

b. Penggolongan Aset Tidak Berwujud ... 12

c. Karakteristik Aset Tidak Berwujud ... 13

d. Jenis-Jenis Aset Tidak Berwujud... 14

2. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) . 16 3. Nilai Perusahaan ... 19

4. Hubungan Nilai Aset Tidak Berwujud dan Pengungkapan Biaya penelitian dan Pengembangan Terhadap Nilai Perusahaan ... 21

(7)

D. Pengembangan Hipotesis ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran 1. Variabel Dependen ... 25

2. Variabel Independen... 26

C. Populasi dan Sampel ... 27

D. Jenis dan Sumber Data ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 28

F. Tahapan Analisis Data 1. Menghitung Nilai Perusahaan ... 28

2. Mengidentifikasi Nilai Aset Tidak Berwujud ... 29

3. Pemberian Skor Biaya Penelitian dan Pengembangan ... 29

4. Analisis Statistik Deskriptif ... 29

5. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas... 29

2. Uji Heteroskedastisitas ... 30

3. Uji Multikolinearitas ... 30

4. Uji Autokorelasi ... 30

6. Uji Regresi Berganda ... 31

7. Uji Hipotesis 1. Uji Statistik t ... 32

2. Uji Statistik F ... 32

3. Uji Koefisien Determinasi ( ) ... 32

(8)

1. Data Pengungkapan Biaya RnD ... 34

2. Data Aset Tidak Berwujud ... 34

3. Data Nilai Perusahaan ... 36

C. Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38

2. Uji Asumsi Klasik 2.1 Uji Normalitas ... 39

2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 40

2.3 Uji Multikolinearitas... 42

2.4 Uji Autokorelasi ... 42 1. Pengaruh Nilai Aset Tidak Berwujud Terhadap Nilai Perusahaan ... 48

2. Pengaruh Pengungkapan Biaya Penelitian dan Pengembangan Terhadap Nilai Perusahaan... 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 54

B. Keterbatasan Penelitian... 54

C. Saran ... 55

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Sampel Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012... 33

Tabel 2 Data Pengungkapan Biaya RnD Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012 ... 34

Tabel 3 Data Aset Tidak Berwujud INAF Tahun 2008-2012 ... 34

Tabel 4 Data Aset Tidak Berwujud KAEF Tahun 2008-2012 ... 35

Tabel 5 Data Aset Tidak Berwujud KLBF Tahun 2008-2012... 35

Tabel 6 Data Aset Tidak Berwujud MERK Tahun 2008-2012 ... 35

Tabel 7 Data Aset Tidak Berwujud PYFA Tahun 2008-2012... 35

Tabel 8 Data Aset Tidak Berwujud SQBB Tahun 2008-2012 ... 36

Tabel 9 Data Aset Tidak Berwujud TSPC Tahun 2008-2012 ... 36

Tabel 10 Data Aset Tidak Berwujud DVLA Tahun 2008-2012 ... 36

Tabel 11 Jumlah Saham Beredar Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012 ... 36

Tabel 12 Harga Saham Penutupan Akhir Tahun Perusahaan Farmasi Tahun 2008-2012 ... 37

Tabel 13 Nilai Pasar Perusahaan Farmasi (CMV) Tahun 2008-2012... 37

Tabel 14 Analisis Statistik Deskriptif ... 38

Tabel 15 Uji Normalitas ... 39

Tabel 16 Uji Multikolinearitas ... 42

Tabel 17 Uji Autokorelasi ... 43

Tabel 18 Uji Regresi Berganda ... 43

Tabel 19 Ringkasan Pengujian Secara Parsial ... 46

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arthur J Keown; David F Scott Jr; John D Martin; William J Petty. 2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Rajawali Pres. Jakarta

Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 19 tentang Aktiva Tidak Berwujud”. Salemba Empat. Jakarta.

Gamayuni, Rindu Riska. 2010. “Pengaruh Intangible asset, Kebijakan Keuangan, dan Kinerja Keuangan, Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Lampung.

Hadiwijaya, Rendy Cahyo. 2013. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Himida, Amalia. 2010. “Obat Generik, Obat Bermerek, dan Obat Paten”. http://amaliahimida.wordpress.com/2010/05/17/obat-generikobat-bmerek-and-obat-paten/ (Diakses 23 Desember 2013)

Kieso, Weygandt, Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate. Erlangga. Jakarta

Kusim, Sie. 2010. “EV/EBITDA: A Short Practical Valuation Course”. http://specialnotesfrommbah.blogspot.com/2010/12/evebitda-short-practical-valuation.html ( Diakses 15 November 2013)

Lisvery, Saoria. 2004. “Aktiva Tak Berwujud”.

http://accounting.fe.ui.ac.id/jaki/FAKULTAS%20EKONOMI.PER%20-%20BAB/JURNAL%20AKUTANSI%20DAN%20KEUANGAN%20INDO NESIA.%20VOLUME.%201.%20MEI%202004/AKTIVA%20TAK%20BE RWUJUD. pdf ( Diakses 3 Desember 2013)

Low, George.S., and Charles, W. 2000. The Measurement and Dimensionality of Brand Associations. Journal of Product and Brand Management, Vol. 9 No. 6, pp. 350-368.

(12)

Priyatno, Duwi. 2008. Belajar Olah data Dengan SPSS 17. ANDI. Yogyakarta.

Putra, I.G.C. 2012. “Pengaruh Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Rachmawati, Adelita. 2012. “Pengaruh Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets) Terhadap Financial Distress (Studi Pada: Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010)”. Skripsi S1. Ilmu Administrasi. Universitas Indonesia.

Sampurno. 2007. “Kapabilitas Teknologi dan Penguatan R&D: tantangan industri farmasi Indonesia”. Majalah Farmasi Indonesia. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS Pada Statistik Parametrik. Gramedia. Jakarta.

Setiaji, Nurcahyo. 2011. “Pengaruh Rasio Intensitas Penelitian Dan Pengembangan, Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas Dan Rasio Pembayaran Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Setijawan, Imam. 2011. “Pengaruh Nilai aset Tidak berwujud Terhadap Nilai Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Sultan Agung Semarang.

Siegel, Philip dan Carl Borgia. 2007. The Measurement and Recognition of Intangible Assets. Journal of business and Public Affairs, Vol. 1.

Soraya,Letsa. 2013. “Pengaruh Nilai Aset Tidak Berwujud Dan Penelitian Dan Pengembangan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan”. Skripsi S1. Akuntansi. Universitas Diponegoro Semarang.

Syam, Dhaniel. 2009. Akuntansi Pengantar. Edisi ke-3 Revisi.UMM Press. Malang.

Salamudin, N., Ridzwan, B., Muhd, K.I., and Faridah, H.H. 2010. Intangible assets valuation in the Malaysian capital market. Journal of Intellectual Capital, Vol. 11 No. 3, pp. 391-405.

(13)

Wikipedia. 2013. “Penelitian dan Pengembangan”. http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_dan_pengembangan (Diakses 22 Desember 2013)

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aset tidak berwujud merupakan aset non moneter yang dapat

diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik, seperti merek dagang,

hak paten, goodwill, dan aset tidak berwujud yang berhubungan dengan

teknologi. Salah satunya seperti merek dagang yang dimiliki oleh

perusahaan. Merek dagang diperlukan karena merek merupakan aset tidak

berwujud yang memiliki nilai ekonomis dan dapat ditingkatkan nilainya

dalam pengembangan suatu produk (Lisvery, 2004).

Hak paten juga merupakan aset tidak berwujud yang berperan

penting dalam perusahaan terutama pada perusahaan farmasi. Tanpa izin

pemilik hak paten obat tersebut tidak boleh ditiru, diproduksi dan dijual

dengan nama generik oleh pabrik lain (Himida, 2010). Tidak hanya itu saja

goodwill dan aset tidak berwujud yang berhubungan dengan teknologi

juga sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Dengan berkembangnya isu-isu baru dalam bidang ekonomi,

menyebabkan perusahan dituntut untuk melakukan inovasi produk agar

mampu bertahan dan berkompetisi. Kegiatan penelitian dan

pengembangan (research and development/R&D) merupakan kegiatan

yang berperan dalam sebuah inovasi. Penelitian dan pengembangan

(15)

2

kaitannya dengan riset ilmiah murni dan pengembangan aplikatif di bidang

teknologi.

Penelitian mengenai hubungan antara intensitas R&D pada nilai

perusahaan yang dilakukan oleh Gleason dan Klock (2006) dalam Yuliana

(2012) mengemukakan bahwa intangiblecapital yang penting dan terbukti

secara statistik berperan dalam meningkatkan nilai perusahaan (value of

the firm) adalah penelitian dan pengembangan (research and

development/R&D).

Utami (2007) dalam Yuliana (2012) mengemukakan intensitas

R&D merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan produk

pada industri farmasi non licence di Indonesia. Perusahaan menciptakan

produk baru atau memperbaharui produk yang sudah ada agar bisa

menarik para konsumen sehingga konsumen loyal terhadap perusahaan

dan nantinya akan berdampak pada peningkatan pendapatan bagi

perusahaan. Earning perusahaan yang semakin meningkat menunjukkan

prospek perusahaan yang bagus di masa yang datang. Prospek bagus

tersebut akan direspon positif oleh investor. Respon positif dari investor

tersebut akan meningkatkan harga saham untuk selanjutnya akan

meningkatkan nilai perusahaan.

Penekanan pada pentingnya nilai dan penyajian informasi aset

tidak berwujud telah mengubah cara perusahaan dinilai. Pada akuntansi

tradisional, perusahaan dinilai berdasarkan besarnya nilai aset berwujud

(16)

3

berwujudlah yang digunakan untuk menilai perusahaan (Salamudin, et al.,

2010)

Menurut Soliha dan Taswan (2002) nilai perusahaan merupakan

persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga

saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.

Hal itu juga yang mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga

tinggi. Pengamatan yang terfokus kepada aset tidak berwujud akan lebih

menguntungkan investor dibandingkan melakukan analisis aset berwujud,

terlebih lagi jika nilai saham perusahaan lebih tergantung kepada aset tidak

berwujud dari pada aktiva berwujud, seperti misalnya perusahaan di sektor

consumer goods merupakan contoh yang memiliki nilai aset tidak

berwujud yang tinggi, yaitu brand equity (Cardoza et al, 2006 dalam

Setijawan, 2011).

Aset tidak berwujud telah menjadi isu dalam memperkuat posisi

kompetitif perusahaan dan dalam mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan

adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dari

harga sahamnya, semakin meningkatnya perbedaan antara harga saham

dengan nilai buku aktiva yang dimiliki perusahaan menunjukkan adanya

unexplained value (Hadiwijaya, 2013).

Meskipun aset tidak berwujud telah disajikan dalam laporan

keuangan, namun masih ada unexplained value yang tidak disajikan

(17)

4

dari aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal oleh perusahaan.

Salah satu penyebab adanya unexplained value adalah ketidak konsistenan

standar akuntansi terkait pengukuran dan pelaporan aset tidak berwujud

dalam laporan keuangan (Siegel dan Borgia, 2007). Salah satu contohnya

adalah ketidak jelasan perlakuan aset tidak berwujud baik yang dihasilkan

secara internal maupun dari kombinasi bisnis (merger atau akuisisi)

apakah akan dikapitalisasi atau dibebankan. Oleh karena itu, aset tidak

berwujud perlu dilaporkan dalam neraca untuk menyediakan informasi

akuntansi yang relevan mengenai nilai perusahaan yang sesungguhnya.

Salah satu contoh adanya unexplained value adalah nilai software

yang disajikan dalam laporan keuangan tidak mencerminkan nilai aset

tidak berwujud yang sebenarnya. Unexplained value tersebut berupa

pengeluaran saat proses menghasilkan software, yang mungkin lebih

besar daripada nilai software yang diakui dalam laporan keuangan,

namun nilai tersebut tidak diakumulasikan dalam nilai software. Hal

tersebut dapat mendistorsi pengukuran pendapatan perusahaan dan

penilaian perusahaan (Siegel dan Borgia, 2007).

Soraya (2013) melakukan penelitian tentang aset tidak berwujud

dan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai aset tidak berwujud dan

RnD berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai pasar perusahaan.

Dan menurut penelitian Setijawan (2011), menguji pengaruh aset tidak

berwujud dan biaya amortisasi terhadap nilai perusahaan, dan hasilnya

(18)

5

dan biaya amortisasi berpengaruh tehadap nilai perusahaan. Berdasarkan

beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata menunjukkan hasil yang

berbeda mengenai pengaruh nilai aset tidak berwujud terhadap nilai pasar

perusahaan. Perbedaan perkembangan dan penggunaan teknologi mungkin

dapat mengakibatkan perbedaan dalam penggunaan aset tidak berwujud.

Tingkat penggunaan aset tidak berwujud yang berbeda menyebabkan

perbedaan kinerja keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan

dalam menciptakan nilai.

Berdasarkan uraian diatas dan masih banyaknya perusahaan yang

kurang sadar akan pentingnya melaporkan nilai aset tidak berwujud yang

dapat memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam

laporan keuangan, membuat peneliti ingin menguji pengaruh dari nilai aset

tidak berwujud dan penelitian dan pengembangan terhadap nilai

perusahaan dengan menggunakan data dari perusahaan farmasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Perusahaan farmasi dipilih sebagai objek kajian karena perusahaan

farmasi merupakan industri yang sangat memanfaatkan aset tidak

berwujud seperti goodwill, merk dagang, hak paten, dan aset tidak

berwujud yang berhubungan dengan teknologi. Industri farmasi

merupakan industri yang intensif melakukan penelitian, industri yang

inovatif dan seimbang dalam penggunaan sumber daya manusia serta

teknologi. Dipilihnya perusahaan Farmasi sebagai sampel dikarenakan

(19)

6

dengan adanya berbagai obat generik, obat cina, obat luar yang beredar

dimasyarakat, mengharuskan perusahaan melakukan pembaharuan produk

dan inovasi bagi keberlangsungan hidup perusahaan farmasi, hal tersebut

sangat bergantung pada aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan.

Misalnya pada perusahaan farmasi seperti Novartis yang menghabiskan

dana yang besar untuk mengembangkan produk baru dan cenderung

melaksanakan penelitian dan pengembangan yang intens.

B. Perumusan Masalah

Aset tidak berwujud merupakan aset strategis perusahaan karena dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Komponen – komponen aset tidak berwujud

merupakan sumber daya penting yang mendominasi nilai pasar perusahaan

dan menghasilkan manfaat jangka panjang bagi perusahaan. Salah satu wujud

dari peran penting aset tidak berwujud dapat dilihat dari penggunaan

pengetahuan yang menghasilkan inovasi serta sebagai landasan untuk

meningkatkan responsivitas terhadap kebutuhan pelanggan dan stakeholders

(Low, 2000).

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 19,

penelitian (research) merupakan penelitian orisinil dan terencana yang

dilaksanakan dengan harapan memperoleh pembaruan pengetahuan dan

pemahaman teknis atas ilmu yang baru. Sedangkan pengembangan

(20)

7

Perusahaan menciptakan produk baru atau memperbaharui produk yang

sudah ada agar bisa menarik para konsumen sehingga konsumen loyal

terhadap perusahaan dan nantinya akan berdampak pada peningkatan

pendapatan bagi perusahaan di masa yang datang. Prospek bagus tersebut

akan direspon positif oleh investor. Respon positif dari investor tersebut akan

meningkatkan harga saham untuk selanjutnya akan meningkatkan nilai

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah nilai aset tidak berwujud berpengaruh terhadap nilai perusahaan

farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2012 ?

2. Apakah pengungkapan biaya penelitian dan pengembangan berpengaruh

terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2008 – 2012?

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan lebih terarah dan lebih mudah dipahami serta tidak

menyimpang dari tujuan penelitian maka peneliti membatasi aset tidak

berwujud yang dimaksud dalam penelitian adalah goodwill, merk dagang,

(21)

8

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh nilai aset tidak berwujud terhadap nilai

perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008

– 2012.

2. Untuk menguji pengaruh pengungkapan biaya penelitian dan

pengembangan terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2008 – 2012.

E. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan perusahaan - perusahaan farmasi Indonesia

mengungkapkan nilai aset tidak berwujud dalam neraca untuk

menghasilkan informasi keuangan yang lebih handal dan relevan.

Perusahaan-perusahaan farmasi Indonesia perlu mengambil inisiatif

untuk menilai aset tidak berwujud dan biaya penelitian dan

pengembangan yang mereka miliki dan mengungkapkannya secara

sukarela kepada publik.

b. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan ilmu

(22)

9

sebagai perbandingan bagi pembaca yang akan melakukan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji disolusi pada menit pertama menyatakan bahwa formula yang mengandung Ac-Di-Sol atau superdisintegrant lebih tinggi akan lebih cepat hancur sehingga

Menurut Mathis (2002:112), pembinaan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Demikian halnya

Dari hasil penelitian terhadap siswa SD Inpres Tiwoho yang berusia 9-12 tahun dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara promosi kesehatan

Tempat yang digunakan dalam penelitian adalah untuk pembuatan serbuk daun kelor dilakukan di Perkebunan daun kelor Blora Jawa Tengah, selanjutnya menjadikan

Dalam realitas historisnya, memang gerakan Islam kultural dipandang turut memberikan warna bagi realitas politik Orde Baru yang kemudian lebih berpihak pada

Transformasi sosial akibat pembangunan yang telah melahirkan sejumlah kelompok menengah dan atas yang semakin besar, tampaknya bisa menimbulkan persoalan besar dalam kaitannya

Perlakuan pengemasan dengan berbagai kapasitas bunga mawar potong yang diuji memperlihatkan bahwa larutan perendam yang diserap lebih banyak adalah perlakuan pengemasan tanpa

The research objective was by the title Increasing students’ vocabulary achievement by using elicitation technique at the sixth grade of SD Inpres Tello Baru I/2