i SKRIPSI
PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN
KOMUNITAS
(Studi Pada Nasabah M 20 Bank Sampah Malang
di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang)
Oleh :
Rizki Melia Novika Sari
(20111030311047)
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ii LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan Di terima untuk memenuhi persyaratan
Memperoleh gelar sarjana (S1)
Pada tanggal : 05 Mei 2015
iii BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
Nama : Rizki Melia Novika Sari
Nim : 201110310311047
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Jurusan : Sosiologi (Kosentrasi Sosiologi Industri)
Judul : PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN
KOMUNITAS ( STUDI PADA NASABAH M20 BANK SAMPAH MALANG
DI KELURAHAN POLEHAN KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG).
Pembimbing : I. Dra.Tutik Sulistyowati ,M.Si
II Luluk Dwi Kumalasari , M.Si
iv LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rizki Melia Novika Sari
Nim : 201110310311047
Jurusan : Sosiologi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul PROGRAM BANK SAMPAH DALAM
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ( Studi Pada Nasabah M20 Di
Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang) adalah hasil
karya saya dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat orang lain, baik sebagin atau keseluruhan kecuali secara
tertulis dikutip dalam naskah ini dan sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur plagiasi. Saya bersedia mendapatkan sanksi akademis dari
kampus.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
v LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Rizki Melia Novika Sari
Nim : 2011103103147
Jurusan : Sosiologi (Konsenrasi Sosiologi Industri)
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judulskripsi : PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN
KOMUNITAS (Studi pada Nasabah M20 di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang)
Di hadapan dewan penguji dan disetujui
Pada tanggal :05 April 2015
vi
Motto
Berusaha ,berdoa , ikhtiar,bersyukur, dan ikhlas
Jadikan hidup menjadi sesuatu yang lebih berarti karena
vii
Persembahan
Rasa syukur kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan
hidayahnya. Rasulullaah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan yang terang dan
benar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini
Penulis persembahkan skripsi ini untuk :
1. Kedua orang tua yng telah saya yang memberikan kasih sayang, motivasi dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Keluarga besar yang telah mendukung saya sehiingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir (skrpsi).
3. Teman-teman sekalian yag telah membantu dan memberikan semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang memberikan motivasi yang baik. 4. Skripsi ini juga saya persembahkan untuk universitas baik dosen maupun
mahasiswa yang telah memberikan pengetahuan kepada saya.
viii Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ilahi robbi yang dengan
rahmatnyalah penulis dapat menyelsaikanpenyusunan tugas akhir( skripsi) yan berjudul
program bank sampah dalam Pemberdayaan komunitas ( Studi pada Nasabah M20 Bank
Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang).
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian pesyaratan untuk
memperoleh gelar sarjana Sosiologi pada program studi Sosiologi Industri. Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. tidak lupa pula
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Temam-teman sekalian yang telah memberikan support dan semaangat kepadaku.
3. Prof Dr Muhadjir Effendy,M.AP selaku rektor Universitas Muhammdiyah Malang.
4. Dr. Asep Nurjaman selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Bapak Muhammad Hayat , MA. selaku ketua jurusan Sosiologi.
6. Dra.Tutik Sulistyowati M.Si selaku pembimbing pertama yang selama ini memberikan masukan dan dukungan serta pengetahuan
7. Ibu Luluk Dwi Kumalasari selaku pembimbing kedua yang telah memberikan dorongan dan masukan sehingga saya dapat menyelesaikn skripsi ini.
8. Pak Dwiyono Santoso yaang memberikan informasi tentang masalah persampahan yang mendukung penelitian saya.
9. Nasabab M20 di Kelurahan Polehan yang memberikan pengetahuan tentang program bank sampah dalam pemberdayaan komunitas.
ix
Namun tentunya dalam penyusunn skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. ,Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dalam pembenahan penyusunan skripsi ini. penuls berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam permasalahan persampahan, semoga bermanfaat
Malang, 5 Mei 2015
x DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iii
LEMBAR PENYATAAN ... iv
2.4 Definisi Pemberdayaan Menurut Berbagai Tokoh ... 36
2.5 Definisi Pemberdayaan Komunitas Menurut Berbagai Tokoh ... 36
2.6 Bagian-Bagian Pemberdayaan Masyrakat ... 37
2.7 Proses-Proses Pemberdayaan Masyarakat ... 38
2.8 Pendekatan-Pendekatan Dalam Pemberdayaan ... 42
2.9 Pemberdayaan Komunitas Dalam Pelestarian Lingkungan ... 44
xi
2.11 Landasan Teori ... 49
BAB III DISKRIPSI UMUM BANK SAMPAH MALANG 3.1 Bank Sampah Malang ... 58
3.1.1 Kebijakan Pemerinth Kota Malang Dalam Mengatasi Permasalahan Sampah ... 58
3.1.2 Prinsip 3R (Reduce Reuse Recycle) Yang Di Kembangkan Bank Sampah Malang ... 59
3.1.3 Profil Bank Sampah Malang... 59
3.1.4 Sejarah Bank Sampah Malang ... 61
3.1.5 Struktur Organisasi Bank Sampah Malang... 63
3.1.6 Pendiri Bank Sampah Malang ... 65
3.1.7 Motto Paradigma Visi, Misi Dan Tujuan ... 65
3.1.8 Tujuan Bank Sampah Malang ... 66
3.1.9 Maksud Berdirinya Bank Sampah Malang ... 67
3.1.10 Keuntungan Menjadi Nasabahbank Sampah Malang ... 68
3.1.11 Mekanisme Pasar Dan Nasabah Unit Bank Sampah Malang .69 3.1.12 Skema Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pada Bank Sampah Malang ... 70
3.1.13 Gerakan Bank Sampah Malang ... 71
3.1.14 Mekanisme Pelayanan Unit Bank Sampah Malang ... 73
3.1.15 Harga Sampah Bank Sampah Malang ... 75
3.1.21 Potensi Pengembangan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ... 80
3.1.22 Syarat Menjadi Anggota Nasabah Binaaan Bank Sampah Malang ... 81
3.1.23 Kontribusi Bank Sampah Malang Dalam Mengurangi Sampah Di Kota Malang ... 83
3.1.24 Kelemahan- Kelemahan Bank Sampah Malang ... 83
3.2 Diskripsi Masyarakat Kelurahan Polehan Sebagai Sasaran Bank Sampah Malang ... 84
3.2.1 Kondisi Geografis ... 84
3.2.2 Pembagian Wilayah Kelurahan Polehan ... 85
3.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 86
3.2.4 Data Kepadatan Penduduk Kelurahan Polehan ... 87
3.2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 88
3.2.6 Kondisi Kesehatan Masyrakat Kelurahan Polehan ... 88
3.2.7 Kondisi Sosial Masyrakat Di Kelurahan Polehan ... 89
3.2.8 Kondisi Ekonomi Masyrakat Kelurahan Polehan ... 90
xii 3.2.10 Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Masyarakat
Polehan ... 92
3.3 Diskripsi Nasabah M20 Bank Sampah Malang ... 93
3.3.1 Gambaran Umum Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan . 93 3.3.2 Sejarah Terbentukya Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan 94 3.3.3 Struktur Organisasi Nasabh M20 Di Kelurahan Polehan 96 3.3.4 Pembagian Tugas Dari Struktur Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan ... 99
3.3.5 Gerakan Nasabah Bank Sampah Malang Di Kelurahan Polehan ... 100
BAB IV SAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identitas Subyek Penelitian ... 101
4.2 Program-Program Bank Sampah Malang Dalam Pemberdayaan Komunitas ... 104
4.3 Program Pengelolaaan Sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ... 106
4.3.1 Program Bank Sampah Dengan Prinsip Reduce ... 108
A. Program Reduce Dengan Menabung Sampah ... 119
1. Pemilahan ... 122
2. Penimbangan ... 127
3. Pelayanan Tabungan ... 131
B. Program Reduce Dengan Pembuatan Kompos ... 136
4.3.2 Program Bank Sampah dengan Prinsip Reduce... 145
4.3.3 Program Bank Sampah Dengan Recycle ... 147
1. Program Recycle Melalui Produk Kerajinan ... 151
4.4 Program Sosialisasi Bank Sampah Malang ... 162
4.5 Program Pelatihan Bank Sampah Malang ... 170
4.6 Hasil Program Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Komunitas . 172 4.6.1 Pembedayaan Secara Ekonomi ... 174
1. Pemberdayaan Secara Ekonomi Mikro ... 177
2. Pemberdayaan Secara Ekonomi Messo ... 177
3. Pemberdayaan Secara Ekonomi Makro ... 177
4.6.2 Pemberdayaan Secara Sosial ... 178
1. Pemberdayaan Secara Sosial Mikro ... 180
2. Pemberdayaan Secara Sosial Messo ... 180
3. Pemberdayaan Secara Sosial Makro ... 180
4.6.3 Pemberdayaan Secara Budaya ... 181
1. Pemberdayaan Secara Budaya Mikro ... 182
2. Pemberdayaan Secara Budaya Messo ... 183
... 3. Pemberdayaan Secara Budaya Makro ... 183
xiii 5.2. Saran ... 195
DAFTAR PUSTAKA ... 196
xiv DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pembagian Wilayah Kelurahan Polehan ... 85
Tabel. 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 86
Tabel 3. Data Kepadatan Penduduk Kelurahan Polehan ... 87
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 88
Tabel 5.Kondisi Kesehatan Masyrakat Kelurahan Polehan ... 88
Tabel 6. Tingkat Pekerjaan Yang Berada Di KelurahanPolehan ... . 90
Tabel.7. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di KelurahanPolehan ... . 91
Tabel 8. Daftar Nama Subyek Penelitian ... 103
Tabel 9. Hasil penelitian ... 184
xv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pengmbangan Program Bank Sampah Dengan Menabung
Sampah ... .. 121
Gambar. 2 Sampah yang Terpilah Sesuai Dengan
Jenis-Jenisnya ... 123
Gambar 3 Aktivitas Pelayanan Penimbangan Sampah Dai Nasabah
M20 Di Kelurahan Polehan... ... 128
Gambar 4. Kompos Takakura Yang Dikembangkan Nasabah M20 ... . 141
Gambar 5 Hasil Kerajinan Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan ... 154
Gambar 6 Kumpulan Ibi-Ibu Yang Berkumpul Untuk Membuat
Kerajinan ... 156
xvi DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Komponen Analisis Data Model Interaktif Dari Miles Dan
Huberman ... 63
Bagan 2 Struktur Organisasi Bank Sampah Malang ... 63
Bagan 3 Mekanisme Pasar Dan Nasabah Unit BankSampah Malang ... 69
Bagan 4 Skema Pengeloaan Sampah Rumah Tangga pada Bank Sampah Malang ... ..70
Bagan 5 Mekanisme Pelayanan Unit Bank Sampah Malang ... ..73
Bagan 6 Nasabah Bank Sampah Malang ... 79
xvii DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi.2000.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta;Rineka Cipta
Anwar, Syaifudin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Herdiansah,Haris.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif . Jakarta Salemba Humanika. Katini Kartono.1990.Pengantar Meodologi Riset Sosial.Bandung:Mundur Maju
Miles ,Mattew dan Huberman,Michael .1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press.
Maloeng ,Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya.
____________.2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja Rosda karya offset.
Piort, Sztompka. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.
Ritzer ,George. 2011. Teori Sosiologi Moderen. Jakarta : Prenada Media Group Sagoyo.pudiwati.1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta.:PT Etasa dinamika.
Soekanto,Soerjono.2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiono.2007. Metode Penelitian Kuantitif dan R&D. Bamdung :Alfabeta __________.2008. Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sunartiningsih, Agnes.2004. Pemberdayaan Masyrakat Desa Melalui Institusi Lokal. Yogyakarta : Aditya Media Yogyakarta.
Tiyanto, Dwi dkk. 2006.Menguubah Dari Yang Kecil. Surakarta :Circum Dan Lindu Pustaka.
Usman,Hunaini dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara. Internet
http://unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-mardekawat-5135-2-bab2.pdfdiakses
20/01/2015.jam 16.00
http://wikipedia.com. Diakses 24/01/2015 jam 15.00
xviii
http:// unikom.ac.id. diakses tanggal 24/2/ 2015 jam 19.00.
http://dzini com.diakses tanggal 24 /2/ 2015 jam 19.30.
http:// pengertiannasabah.blogspot.com. di akses tanggal 2/3/2015 jam 16.00
http://www.infodiknas.com/definisi-dan-teori-pemberdayaan.html diakses pada tanggal 5 mei 2015 jam 19.00
Jurnal
http:// Jurnal Health & Sport, Volume 5, Nomor 3, Agustus 2012 di akses 21/02/2015 jam 19.00
http://Ejournal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Publika/Article/View/257. di akses 25/0/2015 jam 14.00
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan berbagai teknologi di zaman modern tidak dapat
dipungkiri yang berdampak pada banyaknya kebutuhan dalam masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyaknya kebutuhan masyarakat
terutama pada masyarakat perkotaan juga menimbulkan banyak sekali
permasalahan yang muncul termasuk masalah sampah. Perkembangan
jumlah sampah dengan melihat kehidupan perkotaan dimana masyarakatnya
memiliki tingkat mobilisasi yang sangat tinggi menjadikan perkotaan
sebagai pusat dari perkembangan moderenisasi masyarakat. Melihat banyak
fakta yang ada wilayah perkotaaan juga dijadikan sebagai pusat
pengembangan berbagai fasilitas yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Melihat kondisi tersebut kota sudah dijadikan sebagai tempat perantauan
bagi masyarakat desa untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Banyaknya urbanisasi yang terjadi diperkotaan dimana kota dijadikan pusat
pembangunan, serta pemerintahan juga menimbulkan banyaknya
masyarakat yang semakin berbondong-bondong untuk merantau ke daerah
perkotaan. Terjadinya urbanisasi tersebut juga menimbulkan banyaknya
penduduk perkotaan yang didominasi oleh kaum urban atau kaum
pendatang. Melihat kondisi tersebut banyak sekali pengembangan
pembangunan yang dilakukan dari bebagai sisi seperti pusat perkantoran,
2 Berbagai fasiltas yang berada di perkotaan menjadikan kota semakin di
penuhi oleh kaum pendatang. Perkembangan daerah perkotaan selalu
mengalami peningkatan jumlah penduduk. Kondisi jumlah penduduk yang
semakin bertambah dengan semakin padatnya pemukiman yang ada
diperkotaan menjadikan semakin banyaknya sampah yang dihasilkan oleh
masyarakat perkotaan. Melihat perkembangan pada kehidupan perkotaan
juga masalah sampah ini juga sangat perlu perhatian dalam mengatasi
masalah sampah. Dalam perkembangannya jumlah sampah yang terus
tertimbun apalagi sampah yang dibuang sembarangan juga menimbulkan
banyak masalah.
Sampah juga dapat menimbulkan banyak sekali permasalahan dalam
pengelolaanya serta banyak sekali dampak negative yang ditimbulkan oleh
sampah seperti kerusakan lingkungan, bahkan konflik sosial. Kondisi
lingkungan di Kota Malang yang semakin rusak akibat tidak adanya
penanganan masalah mengelola sampah menimbulkan banyak dampak
negatif yang dirasakan oleh masyarakat seperti lingkungan yang menjadi
kotor, munculnya banyak penyakit yang ditimbulkan oleh sampah,bencana
banjir, berkurangnya sumber air bersih sebagai salah satu kebutuhan pokok
masyarakat. Sampah pada akhirnya hanya dijadikan sebagai sumber
masalah yang tidak ada henti-hentinya dalam mengatasi permasalahan
sampah yang ada didalam masyarakat.
Permasalahan sampah di Kota Malang saat ini menjadi permasalahan
yang membutuhkan perhatian khusus dalam mengatasinya karena banyak
3 Kesadaran masyarakat di Kota Malang dalam mengatasi dan mengelola
sampah masih rendah apalagi banyak masyarakat yang masih banyak yang
membuang sampah sembarangan. Persoalan ini juga menambah
permasalahan sampah yang masih belum tertangani sama sekali. Pentingnya
keterlibatan berbagai elemen seperti pemerintah, masyarakat, dan instansi
yang terkait ini juga sangat penting dalam mengatasi permasalahan sampah .
Melihat perkembangan dunia perkotaan termasuk di Kota Malang jumlah
sampah yang semakin menggunung juga menjadikan konflik sosial karena
dengan sampah memberikan dampak negatif terhadap masyarakat.
Keterlibatan pemerintah juga sangat penting dalam menyelesaikan
permasalahan sampah yang semakin sulit untuk diselesaikan. Banyak
kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi permasalahan sampah ini
masih belum tepat sasaran dan tidak berjalan dengan baik. Banyak fakta
yang menunjukkan kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi
permasalahan sampah ini belum tepat sasaran dalam mengatasi persoalan
sampah seperti pemberian fasilitas tong sampah kepada masyarakat agar
masyarakat dapat membuang sampah pada tempatnya. Akhirnya
pemerintah hanya membuang-buang biaya untuk mengatasi persoalan
sampah namun pada faktanya persoalan sampah masih banyak yang belum
terselesaikan
Faktanya dalam menyelesaikan masalah sampah pemerintah hanya
menerapkan sistem buang angkut sampah. Penerapan sistem buang angkut
tidak menyelesaikan masalah malah menambah persoalan baru pada TPA
4 penyelesaian dalam mengatasi persoalan sampah. Pembuangan sampah ke
TPA secara terus menerus akan membawa masalah karena jumlah sampah
dari waktu ke waktu semakin bertambah . Kondisi tersebut juga membawa
banyak dampak negatif karena dengan kondisi sampah yang tertimbun
hanya menambah persoalan masalah sampah dan mencemari lingkungan
yang berada di sekitar TPA.
Fakta dalam kehidupan sehari-hari masih banyak kita temukan
masayarakat Kota Malang yang membuang sampah secara sembarangan.
Persoalan tersebut sudah menjadi budaya di dalam masyarakat yang
akhirnya hanya menambah permasalahan sampah. Masalah sampah
menjadi permasalahan yang harus ditangani secara serius karena
menimbulkan banyak sekali dampak negatif pada masyarakat bukan hanya
pada kerusakan lingkungan saja, tetapi juga berdampak pada aspek sosial
termasuk kesehatan. Kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah yang
masih rendah masih menjadi permasalahan yang belum tuntas dalam
mengatasi persoalam sampah yang ada di dalam masyarakat kota Malang.
Masyarakat didalam kehidupan sehari-hari hanya menganggap
sampah sebagai sumber masalah karena banyak dampak negatif yang
ditimbulkan dari sampah ,seperti kerusakan lingkungan dan diidentikan
dengan bau kotor, dan busuk yang juga menimbulkan berbagai penyakit.
Karena sampah sudah menjadi identitas buruk didalam masyarakat.
Akhirnya masyarakat hanya membuang sampah tanpa mengolah sampah
tersebut untuk menjadi sesuatu yang lebih berguna . Sampah hanya tetap
5 sesuatu hal yang dijauhi oleh masyarakat dan apabila masyarakat tidak
mau untuk lebih mengolah sampah karena identik dengan bau dan kotor.
Permalahan ini menjadikan sampah menjadi persoalan yang sangat buruk
dan sulit untuk terselesaikan.
Melihat perkembangan Kota Malang yang semakin pesat dengan
jumlah penduduk yang semakin meningkat tajam mengakibatkan jumlah
sampah yang ada di Kota Malang. Semakin meningkat dengan mobilisasi
masyarakatnya yang terus meningkat pula menaambah permasalahan
sampah yang belum terselesaikan. Jumlah sampah yang terus meningkat
juga menjadi permasalahan yang tidak ada akhirnya, bencana yang
ditimbulkan dari sampah muncul dimana-mana seperti banjir, pencemaran
lingkungan ,konflik sosial dan lain-lain. Apalagi dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan ,sampah anorganik yang dihasilakan dari sampah rumah
tangga apabila dibakar juga dapat meninbulkan menipisnya lapisaan ozon
yang dapat menimbulkan global warming yang sangat berbahaya bagi manusia .
Daya tampung sampah pada TPA semakin berkurang apalagi dalam
sejarah Malang juga banyak menagalami potret buruk dalam menagatasi
sampah. Jumlah sampah yang meningkat tajam akhirnya TPA tidak dapat
menanpung sampah dari masyrakat khususnya sampah rumah tangga
karena belum ada jalan keluar dalam permasalahan tersebut. Akhirnya
beberapa TPA di Kota Malang di tutup. Permasalahan ini menjadi daftar
panjang dalam menyelesaikan masalah sampah yang ada di Kota Malang
6 Pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat
menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan
sampah ini yang belum terselesaikan dengan tuntas.
Permasalahan sampah yang belum tuntas menjadikan banyak sekali
dampak negatif yang ditimbulkan dari permasalahan sampah. Bank sampah
Malang juga menjadi suatu lembaga sebagai wadah masyarakat dalam
mengatasi permasaalahan sampah yang belum selesai. Banyak sekali
program yang perlu dikembangakan oleh Bank Sampah Malang. Salah
satunya yang sekarang dikembangkan adalah program 3R
(reduce,reuse,recycle) dalam pengelolaan sampah. Jumlah sampah rumah tangga yang sangat besar menjadikan perlunya pengembangan dalam
pengelolaan sampah
Program yang dikembangkan memerlukan pengelolaan sampah
berbasis masyarakat salah satunya dengan adanya komunitas yang juga
menjadi bagian dari nsabah M20 juga akan terus dikembangkan yang
menjadi bagian dari Bank Sampah Malang. Pengelolaan sampah rumah
tangga yang dapat memberikan manfaat serta pemberdayaan terhadap
komunitas tersebut . Pengembangan sosialisasi dalam pengelolaan sampah
terhadap masyarakat juga memberikan penyadaran masyarakat untuk lebih
peduli dalam mengelola sampah. Program tersebut menjadikan berbagai
komunitas muncul dari program pengembangan pengelolaan sampah yang
juga dapat bermanfaat untuk pemberdayaan seperti komunitas yang berasal
7 Inisiatif masyarakat setempat yamg menjadi bagian dari nasabah
M20 yang berada di Kelurahan Polehan dalam mengelola sampah yang
dilakukan dengan pemberdayaan. Keterlibatan tersebut menjadikan
dikembangkannya program Bank Sampah Malang kepada nasabah M20
yang menjadi bagian dari komunitas tersebut dalam mengatasi dan
mengelola sampah yang banyak membawa manfaat. Sebagian besar
nasabah masyarakat ada yang hanya mengelola sampah untuk ditabung pada
Bank Sampah Malang karena mereka tidak memiliki kepedulian dan tidak
memiliki dalam mengelola sampah untuk dijadikan sesuatu yang lebih
seperti dijadikan kompos maupun kerajinan. Komunitas yang berasal dari
nasabah M20 masyarakat akhirnya menjadi nasabah di M20 yang bukan
hanya mengelola sampah untuk ditabung tetapi juga mendaur ulang dan
memanfaatkan sampah untuk keperluan lain seperti komunitas kerajinan,
komunitas yang menukarkan tabungannya dengan sembako,komunitas
pengelolaan kompos.
Komunitas-komunitas tersebut yang berasal dari nasabah M20 di
Kelurahan Polehan yang dikembangkan dari program Bank Sampah
Malang yang berada di Kelurahan Polehan karena kepeduliannya dalam
mengelola sampah dan juga minat dari nasabahnya yang cukup tinggi dalam
mengelola sampah tersebut menjadi program yang selalu dikembangkan
dalam pengelolaan sampah rumah tangga oleh Bank Sampah Malang di
Kelurahan Polehan. Pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga yang
dikembangkan berbasis komunitas menjadikan banyak sekali
8 Kelurahan Polehan. Berbagai komunitas tersebut juga berasal dari nasabah
M20 di Kelurahan Polehan seperti komunitas dalam mengelola kompos,
komunitas kerajinan, komunitas pelayanan tabungan, maupun komunitas
yang melayani sembako sangat memberikan banyak kontribusi positif dalam
pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga pada masyarakat.
Banyaknya manfaat positif dari program pengembangan pengelolaan
sampah rumah tangga berbasis komunitas yang dilakukan nasabah Bank
Sampah Malang yang berada di Kelurahan Polehan. Upaya pemberdayaan
masyarakat yang dilakukan dengan pengembangan pengelolaan sampah
berbasis masyarakat yang sangat berguna dalam mengatasi permasalahan
sampah yang ada di Kota Malang . Berbagai komunitas yang juga akan terus
dikembangkan dalam program Bank Sampah Malang yang berada di
Kelurahan Polehan tersebut selalu mengembangkan program untuk
mengelola sampah dengan berbasis pemberdayaan komunitas yang dapat
memenfaatkan baik dengan mengelola dijadikan dalam bentuk tabungan.
Semua program yang dikembangkan ada juga yang yang dimanfaat untuk
dikelola menjadi tabungan yang ditukar dengan sembako, maupun di kelola
untuk menjadi kompos maupun kerajinan yang dihasilkan dari produk
sampah rumah tangga.
Terbentuknya komunitas yang berasal dari nasabah M20 di Kelurahan
Polehan bisa menjadi contoh sebagai program yang cukup efektif dalam
mengembangkann program pemberdayaan dengan pengelolaan sampah
rumah tangga. Bukan hanya pada memberikan pengetahuan masyarakat
9 Pengembangan program pemberdayaan komunitas dalam pengelolaan
sampah juga memberikan keterampilan kepada masyarakat untuk lebih
mengelola sampah baik sampah organik yang dijadikan kompos, maupun
sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan. Semua yang
dikembangkan dalam program pemberdayaan komunitas dalam pengelolaan
sampah berbasis komunitas dapat membantu mengatasi permasalahan
sampah serta banyak manfaat positif pemberdayaan pada komuntas tersebut.
Program yang dilakukan dengan manfaat pemberdayaan yang menjadi
bagian dari Bank Sampah Malang yang berada di Kelurahan Polehan
dengan pengelolaan sampah rumah tangga yang dikembangkan berbasis
komunitas tersebut memang dapat memberikan inovasi tersendiri dalam
mengatasi permasalan sampah. Program tersebut bukan hanya dapat
membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan
sampah , tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat yang tergabung
dalam komunitas tersebut baik secara ekonomi, sosial lingkungan, maupun
budaya. Program Bank Sampah Malang juga memberikan wadah
masyarakat untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar tertangga dan
gotong royong dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang
dikembangkan oleh Bank Sampah Malang.
Program pemberdayaan dengan pengembangan pengelolaan sampah
rumah tangga berbasis masyarakat sebenarnya pada awalnya mengatasi
permasalahan lingkungan. Persoalan masalah pencemaran yang ditimbulkan
oleh berbagai sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat.
10 bukan hanya membawa manfaat untuk mengatasi permasalahan sampah
tetapi juga banyak membawa banyak manfaat dari berbagai aspek.
Semua permasalahan sampah bila tidak teratasi dengan baik juga
menimbulkan banyak dampak negatif seperti kerusakan lingkungan seperti
banjir, dan lingkungan menjadi kotor yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit. Program pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga
berbasis masyarakat dengan komunitas yang ada memang dapat
memberikan kemudahan masyarakat untuk memenuhi kebetuhan hidup
mereka ,sehingga dapat memberdayakan masyarakat yang dapat
meningkatkan kualitas hidup mereka. Banyak program pengelolaan sampah
rumah tangga dikembangkan dengan pemberdayaan yang dilakukan
komunitas dengan memberikan pemberdayaan kepada masyrakat seperti
pemberdayaan masyarakat dengan mengelola sampah seperti sebagai
tabungan, kerajianan, sembako maupun, kompus yang membawa berbagai
manfaat.
Manfaat yang dirasakan bukan hanya manfaat ekonomi, lingkungan,
budaya yang akan diperoleh dari pengembangan komunitas tersebut tetapi
juga manfaat sosial seperti memberikan keterampilan kepada komunitas
tersebut dalam mengelola sampah. Pengembangan pemberdayaan
masyarakat melalui program pengelolan sampah rumah tangga berbasis
komunitas menjadi pendekatan yang cukup tepat dalam mengatasi masalah
sampah. Program pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga
tersebut menjadi program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
11 manfaat bagi masyarakat dalam berbagai aspek baik aspek lingkungan,
sosial, budaya maupun ekonomi didalam masyarakat.
Banyaknya kontribusi positif dari pengelolaan sampah rumah tangga
yang dikembangkan dalam pemberdayaan komunitas dengan berbagai
program berbasis komunitas menjadikan sesuatu yang sangat penting untuk
terus dikembangkan. Komunitas yang dikembangkan dalam program
pengelolaan sampah rumah tangga sangat memiliki peran yang sangat
pemting dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di dalam
mayarakat. Karena masyarakat termasuk bagian yang sangat memberikan
kontribusi dalam pengembangan pengelolaan sampah dengan
pengembangan program yang dapat memberikan pemberdayaan.
Program pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan dengan
pengembangan pemberdayaan komunitas dalam kehidupan masyarakat .
Banyaknya peran penting yang dapat dilihat dari program yang
dikembangkan dari nasabah Bank Sampah Malang dan manfaat positif
dengan pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis
pemberdayaan komunitas yang akan terus dikembangkan dalam berbagai
komunitas. Program Bank Sampah Malang yang ada di Kelurahan
Polehan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menggerakkaan
masyarakat setempat dengan berbasis komunitas. Pengembangan
pengelolaan sampah dengan berbagai program yang ada akan dapat
mengurangi masalah yang di timbulkan dari sampah yang juga membawa
manfaat sosial yang juga dapat mengatasi permasalahan sampah . Persolan
12 dari nasabah M20 di Kelurahan Polehan yang menjadi bagian dari
komunitas tersebut.
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana program Bank Sampah Malang yang berada di Kelurahan
Polehan dalam pemberdayaan komunitas?
1.2.2 Bagaimana hasil pengembangan program Bank Sampah Malang
yang berada di Kelurahan Polehan dalam pemberdayaan komunitas ?
1.3Tujuan
1.3.1 Untuk menjelaskan bagaimana program Bank Sampah Malang yang
berada di Kelurahan Polehan dalam pemberdayaan komunitas
1.3.2 Untuk mengetahui hasil dari program Bank Sampah Malang yang
berada di Kelurahan Polehan dalam pemberdayaan komunitas.
1.4Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
1. Dapat bermanfaat untuk dalam pengembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam pengembangan teori sosiologi maupun teori sosiologi
lingkungan.
2. Dapat bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran tentang
pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukann dengan
pemberdayaan masyarakat diperkotaan yang dilakukann berbasis
13 1.4.2 Manfaat praktis
1. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber
informasi dan pengetahuan kepada pemerintah dan masyarakat umum
terkait dengan pengembangan penglolaan sampah yang dilakukan
dengan pemberdayaan berbasis komunitas .
2. Dapat memberikan manfaat bagi institusi yang terkait untuk
mengembangkan inovasi dalam mengatasi persampahan.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi
mahasiswa untuk melakukan penelitian sejenis.
1.5Definisi Konsep
1.5.1 Program
Menurut Abdul Kadir Program adalah rangkaian perintah yang
sitematis yang di simpan dalam file sehingga menghasilkan satu hasil
yang dikehendaki.1
Menurut KBBI program adalah rancangan mengenai asas-asas
serta usaha (dalam ketatanegaraan, perkonomian ,dan lain sebagainya)
yang di jalankan..2
1.5.2 Komunitas
Komunitas yaitu yang menunjuk pada bagian masyarakat yang
bertempat tinggal disuatu wilayah (geografis) dengan batas-batas
tertentu dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang
1
http:// unikom.ac.id. diakses tanggal 24 febuari 2015 jam 19.00. 2
14 lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan penduduk di
luar batas wilayahnya.3
1.5.2 Pemberdayaan komunitas
Menurut Paston pemberrdayaan komunitas adalah sebagai suatu
proses membangun relasi atau hubungan sosial baik secara horizontal
(dalam komunitas) maupun 14esame1414 (antar komunitas).4
Menurut Mardikanto Pemberdayaan komunitas adalah upaya yang
dilakukan oleh pihak luar untuk menumbuhkan kesadaran daya nalar dan
keterampilan masyarakat setempat agar mereka secara mandiri mampu
memanfaatkan potensi dan peluang untuk mengelola program-program
pemberdayaan demi perbaikan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan
modal pelatihan dasar-dasar pengembangan masyarakat.5
Menurut Conyers Pemberdayaan komunitas adalah sebagai suatu
proses yakni semua usaha swadaya masyarakat digabungkan dengan
usaha-usaha pemerintah guna meningkatkan kondisi masyarakat dibidang
ekonomi,sosial maupun kutural serta untuk mengintegrasikan masyarakat
yang ada kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan memberikan
kesempatan yang memungkinkan masyarakat tersebut membantu secara
penuh pada kemajuan dan kemakmuran bangsa.6
3
Soekanto,Soerjono.2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
4
Tiyanto, Dwi. ;Mengubah Dari Yang Kecil. (Surakarta :Circum Dan Lindu Pustaka,2006).
5Ibid
,hlm 93 6
15
1.5.3 Bank Sampah
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah dari pengumulan sampah
yang sudah dipilah akan disetorkan ketempat pembuatan kerajinan dari
sampah atau ketempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola
menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas
sukarelawan.7
1.6 Metode Penelitian
1.6.1 Jenis Penelitian
Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu penelitian.metode penelitian mempunyai peran yang
penting dalam mengumpulkan data:
Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor metode penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang akan menghasilkan data diskriptif yang berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari gejala-gejala yang diamati.8
Pendekatannya diarahkan pada latar individu tersebut secara holistick
(menyeluruh). Penelitian diskriptif digunakan untuk membuat pecandraan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
populasi atau daerah tertentu. Penelitian diskriptif bertujuan
menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik
7 http://wikipedia.com. diakses24/01/2015 jam 15.00
8
16 mengenai populasi atau bidang tertentu9. Penelitian kualitatif berusaha
mengkonstruksikan realitas dan memahami maknanya sehingga penelitian
kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas.
Penelitian kualitatif menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk
mendapatkan data-data otetik.
Lebih lanjut menyebutkan jika menggunakan metode kuaitatif, maka
metode kualitatif, maka metode tersebut digunakan karena beberapa
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua metode ini menyajikan
secara langsung hakikat peneliti dan informan. Ketiga, metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman penaruh
bersama terhadap pola-pola yang di hadapinya.
Dalam menggunakan pendekatan tersebut diharapkan peneliti dapat
mendiskripsikan kejadian dan kenyataan yang sebenar-benarnya tentang
hal-hal yang ditelti yaitu Program Bank Sampah Malang dalam
pemberdayaan komunitas. Untuk itu dengan menggunakan pendekatan
diskriptif kualitatif data yang diperoleh dapat diuraikan lebih jelas sehingga
pembaca dapat lebih jelas dan lebih mudah dalam memahami hasil
penelitian.
1.6.2 Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah dimana peneliti menangkap keadaan
sebenarnya dari objek yang diteliti. Penelitian ini lokasi yang diambil
nasabah M20 Bank Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan
9
17 Blimbing Kota Malang alasan peneliti mengambil lokasi tersebut yaitu
karena dikomunitas tersebut menjadi awal dikembangkannya program Bank
Sampah Malang yang menggerakaan masyrakat yang menjadi bagian dari
komuntas yang juga difasilitasi Bank Sampah Malang dan bekerja sama
dengan program pengembangan divisi pemberdayaan dalam pengelolaan
sampah di Kota Malang.
1.6.3 Subyek penelitian
Metode penelitian yang digunakan atau dipilih oleh peneliti harus
sesuai atau cocok untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ingin
diangkat dan di samping itu harus praktis sesuai tenaga fasilitas dan
kesanggupan.
Pengumpulan data juga memperhatikan bagimana hasil dari program
Bank Sampah Malang oleh karena itu perlunya pengumpulan data dari
anggota komunitas tersebut. Penggunaan teknik purposive sampling sangat penting dalam pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti juga
menggunakan teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling
agar tidak terjadi pelebaran atau dapat dikatakan agar pertanyaan ataupun
data yang diberikan sesuai dengan tujuan penelitian 10
Melihat dari pengertiannya purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti, dimana persyaratan
yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi sebagai sampel. Jadi
berdasarkan pertimbangan yang ditentukan sendiri oleh peneliti dan peneliti
harus mempunyai pengetahuan tentang populasinya. Tepat dalam
10
18 menentukan persyaratan tepat dalam menentukan persyaratan menguasai
benar materi penelitian dengan segala persyaratannya.11
Alasan menggunakan teknik purposive sampling karena akan memudahkan peneliti yang dapat memberikan gambaran yang jelas tentang
keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya.adapun kriteria subyek adalah:
1. Pengurus Bank Sampah Malang yang mengetahui program Bank
Sampah Malang dalam pemberdayaan komunitas. Dalam hal ini
peneliti lebih menfokuskan pada ketua bidang pemberdayaan
berjumlah 1 orang .
2. Pengurus nasabah M20 Bank Sampah Malang di Kelurahan
Polehan. Pengurus tersebut terdiri dari ketua,sekretaris dan
bendahara seksik pemilahan, pembantu umum, yang berjumla 5
orang.
3. Anggota nasabah M20 Bank Sampah Malang di Kelurahan
Polehan. Dalam hal ini peneliti lebih menfokuskan pada anggota
yang paling aktif yang berjumlah 4 orang.
1.6.4 Sumber data
Dari segi sumber data dapat menggunakan dua sumber data
yaitu:
1. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari
subyek yang diteliti dengan cara mengadakan wawancara secara
langsung dari subyek yang diteliti dengan cara mengadakan
11
19 wawancara secara langsung dan observasi langsung di lokasi
penelitian. Alasan peneliti memilih data primer adalah memperoleh
informasi secara aktual dan empiris dalan hal ini peneliti mengambil
data tersebut dari masyaakat sekitar.
2. Data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari arsip-arsip
pemerintah,internet tentang situs-situs yang terkait dengan konteks
penelitian sesuai penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
judul komunitas bentukan Bank Sampah Malang dalam
pemberdayaan masyarakat serta juga dengan buku-buku yang dapat
menunjang sesuai dengan judul penelitian.
1.6.5 Teknik Pengumpulan Data
Pencarian data dalam menyusun penelitian ini menggunakan
beberapa teknik pengumpulan data yakni:
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data memepunyai ciri
spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain.observasi tidak terbatas
pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain. Proses dalam
melakukan penelitian peneliti mengamati secara langsung obyek
penelitian untuk memperoleh gambaran kebenaran dari data yang
didapat, dalam penelitian ini penliti melakukan observasi non
partisipan dimana peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat
20 apa yang terjadi pada subyek penelitian12. Observasi dilakukan di
Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Menurut Alwasilah mendefinisikan observasi penelitian sebagai
pengamaan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data
yang dikontrol validitas dan rabilitasnya.13
Peneliti mengawali langkah-langkah observasi pertama-tama
dengan mengamati lokasi penlitian secara umum, selanjutnya hal-hal
yang akan diamati oleh peneliti dalam kegiatan observasi adalah
tentang bagaiamana program bank sampah dalam pemberdayaan
komunitas. Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan
program bank sampah dalam pemberdayaan komunitas yang berasal
dari nasabah M20 di Kelurahan Polehan.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,
percakapan itu dilkukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu14. Penelitian ini peneliti menggunkan wawancara tidak terstruktur.
Wawancara tidak tersruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya15.
12
Sugiono.:.Metode Penelitin Kualitatif da R&D,(.Bandung:Alfabeta,2008).
13
Moloeng,LexyJ.2002 .Metode Penelitian Kualitatif. Dalam http://ebookly.org diakses tanggal20 januari 2014 jam 15.00 wib.
14
Maloeng Lexy.. Metode Penlitian kualitatif. (Bandung PT Remaja Rosda karya offset,2012).
15
21 Begitupun dengan jawabannya dari subyek atau terwawancara dapat
secara luas dan bervariasi. Pedoman wawancara yang dilakukan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan di tanyakan,
sehingga pertanyaan bisa berkembang dengan dipenagaruhi jawaban
orang yang menjadi subyek penelitian. Wawancara yang dilakukan
oleh peneliti dilakuakan kepada ketua bidang pemberdayaan, pengurus
nasabah M20 berjumlah 5 orang, sebagian anggota berjumlah 4 orang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
mencatat data yang bersumber dari catatan,agenda,buku atau pustaka,
peratutran-peraturan tertulis, serta merekam hal-hal yang berkaitan
dengan permasalahan peneliti. 16Sifat utama data ini tidak terbatas
pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada penliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam. Dalam
penelitian ini, sumber dokumentasi adalah berupa foto-foto peneliti
pada saat melakukan penlitian .
1.6.6 Teknik Analisa Data
Analisis data merupakan langkah terakhir sebelum menarik
kesimpulan, untuk itu teknik analisis data sangat diperlukan dalam
penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang
diperoleh. Dalam penelitian ini yang digunakan metode penelitian
kualitatif dengan analisis fenomenologi kualitatif model analisis
16
22 interaktif yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman melalui empat
tahap yakni :
a. Pengumpulan data
Kegiatan yang dilakukan untuk mengupulkan data yang di
peroleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan
perumusan masalah dan tujuan penelitian.
b. Reduksi data
Memiliki arti sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang
muncul dari catatan-catatan dilapangan. Peneliti mengedit data dengan
cara memilih bagian data yang mana untuk dikode,dipakai, dan
diringkas, serta dimasukkan dalam ketegori,dan sebagainya.
c. Penyajian data
Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi
diskripsi menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus
mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara
keseluruhan dan disajikan secara sistematis.
d. Penarikan kesimpulan
Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari
kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian.
Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganalisis
mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema
23 Bagan 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif dari
Miles dan Huberman
Sumber: Miles dan Huberman (Miles dan Huberman, 1992:20)
Pada gambar tersebut tampak adanya ketiga kegiatan yang saling
terkait dan rangkaian yang tidak berdiri sendiri. Penyajian data selain
berasal dari reduksi data, perlu juga dilihat kembali ke dalam proses
pengumpulan data untuk memastikan bahwa tidak ada data yang penting
yang tertinggal. Demiikian pula jika dalam verivikasi ternyata ada data
kesimpulan yang masih meragukan dan belum disepakati kebenaran
maknanya, maka kembali ke proses pengumpulan data. Tindakan
menvalidasi data sangat penting dalam penarikan kesimpulan.17
1.6.7 Validasi Data
17
Usman, Hunaini.dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Pt Bumi Aksara) hlm 85:88.
Pengumpulan Data Penyajian Data
24 Peneliti menggunakan triagulasi data sebagai teknik untuk mengecek
keabsahan data. Pengertiannya triagulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam
membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Triagulasi data
dilakukan dengan menggunakan teknik berbeda, yakni wawancara,observasi
dan dokumentasi. Triagulasi ini selain untuk mengecek kebenaran juga
untuk memperkaya data.18
Menurut Nasution selain itu triagulasi juga dapat berguna untuk
menyelidiki validitas peneliti terhadap data karena itu triagulasi bersifat
reflektif.19
18
Maloeng, Lexy. Metode Peneltian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya,2004) 19