• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (Studi Pada Nasabah M 20 Bank Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (Studi Pada Nasabah M 20 Bank Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN

KOMUNITAS

(Studi Pada Nasabah M 20 Bank Sampah Malang

di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang)

Oleh :

Rizki Melia Novika Sari

(20111030311047)

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

dan Di terima untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh gelar sarjana (S1)

Pada tanggal : 05 Mei 2015

(3)

iii BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Rizki Melia Novika Sari

Nim : 201110310311047

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Sosiologi (Kosentrasi Sosiologi Industri)

Judul : PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN

KOMUNITAS ( STUDI PADA NASABAH M20 BANK SAMPAH MALANG

DI KELURAHAN POLEHAN KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG).

Pembimbing : I. Dra.Tutik Sulistyowati ,M.Si

II Luluk Dwi Kumalasari , M.Si

(4)

iv LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Rizki Melia Novika Sari

Nim : 201110310311047

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Perguruan tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul PROGRAM BANK SAMPAH DALAM

PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ( Studi Pada Nasabah M20 Di

Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang) adalah hasil

karya saya dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya atau

pendapat orang lain, baik sebagin atau keseluruhan kecuali secara

tertulis dikutip dalam naskah ini dan sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur plagiasi. Saya bersedia mendapatkan sanksi akademis dari

kampus.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk

(5)

v LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Rizki Melia Novika Sari

Nim : 2011103103147

Jurusan : Sosiologi (Konsenrasi Sosiologi Industri)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judulskripsi : PROGRAM BANK SAMPAH DALAM PEMBERDAYAAN

KOMUNITAS (Studi pada Nasabah M20 di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang)

Di hadapan dewan penguji dan disetujui

Pada tanggal :05 April 2015

(6)

vi

Motto

Berusaha ,berdoa , ikhtiar,bersyukur, dan ikhlas

Jadikan hidup menjadi sesuatu yang lebih berarti karena

(7)

vii

Persembahan

Rasa syukur kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan

hidayahnya. Rasulullaah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan yang terang dan

benar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

Penulis persembahkan skripsi ini untuk :

1. Kedua orang tua yng telah saya yang memberikan kasih sayang, motivasi dan dukungan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Keluarga besar yang telah mendukung saya sehiingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir (skrpsi).

3. Teman-teman sekalian yag telah membantu dan memberikan semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang memberikan motivasi yang baik. 4. Skripsi ini juga saya persembahkan untuk universitas baik dosen maupun

mahasiswa yang telah memberikan pengetahuan kepada saya.

(8)

viii Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ilahi robbi yang dengan

rahmatnyalah penulis dapat menyelsaikanpenyusunan tugas akhir( skripsi) yan berjudul

program bank sampah dalam Pemberdayaan komunitas ( Studi pada Nasabah M20 Bank

Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang).

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian pesyaratan untuk

memperoleh gelar sarjana Sosiologi pada program studi Sosiologi Industri. Fakultas

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. tidak lupa pula

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Temam-teman sekalian yang telah memberikan support dan semaangat kepadaku.

3. Prof Dr Muhadjir Effendy,M.AP selaku rektor Universitas Muhammdiyah Malang.

4. Dr. Asep Nurjaman selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Muhammad Hayat , MA. selaku ketua jurusan Sosiologi.

6. Dra.Tutik Sulistyowati M.Si selaku pembimbing pertama yang selama ini memberikan masukan dan dukungan serta pengetahuan

7. Ibu Luluk Dwi Kumalasari selaku pembimbing kedua yang telah memberikan dorongan dan masukan sehingga saya dapat menyelesaikn skripsi ini.

8. Pak Dwiyono Santoso yaang memberikan informasi tentang masalah persampahan yang mendukung penelitian saya.

9. Nasabab M20 di Kelurahan Polehan yang memberikan pengetahuan tentang program bank sampah dalam pemberdayaan komunitas.

(9)

ix

Namun tentunya dalam penyusunn skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. ,Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dalam pembenahan penyusunan skripsi ini. penuls berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama dalam permasalahan persampahan, semoga bermanfaat

Malang, 5 Mei 2015

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENYATAAN ... iv

2.4 Definisi Pemberdayaan Menurut Berbagai Tokoh ... 36

2.5 Definisi Pemberdayaan Komunitas Menurut Berbagai Tokoh ... 36

2.6 Bagian-Bagian Pemberdayaan Masyrakat ... 37

2.7 Proses-Proses Pemberdayaan Masyarakat ... 38

2.8 Pendekatan-Pendekatan Dalam Pemberdayaan ... 42

2.9 Pemberdayaan Komunitas Dalam Pelestarian Lingkungan ... 44

(11)

xi

2.11 Landasan Teori ... 49

BAB III DISKRIPSI UMUM BANK SAMPAH MALANG 3.1 Bank Sampah Malang ... 58

3.1.1 Kebijakan Pemerinth Kota Malang Dalam Mengatasi Permasalahan Sampah ... 58

3.1.2 Prinsip 3R (Reduce Reuse Recycle) Yang Di Kembangkan Bank Sampah Malang ... 59

3.1.3 Profil Bank Sampah Malang... 59

3.1.4 Sejarah Bank Sampah Malang ... 61

3.1.5 Struktur Organisasi Bank Sampah Malang... 63

3.1.6 Pendiri Bank Sampah Malang ... 65

3.1.7 Motto Paradigma Visi, Misi Dan Tujuan ... 65

3.1.8 Tujuan Bank Sampah Malang ... 66

3.1.9 Maksud Berdirinya Bank Sampah Malang ... 67

3.1.10 Keuntungan Menjadi Nasabahbank Sampah Malang ... 68

3.1.11 Mekanisme Pasar Dan Nasabah Unit Bank Sampah Malang .69 3.1.12 Skema Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pada Bank Sampah Malang ... 70

3.1.13 Gerakan Bank Sampah Malang ... 71

3.1.14 Mekanisme Pelayanan Unit Bank Sampah Malang ... 73

3.1.15 Harga Sampah Bank Sampah Malang ... 75

3.1.21 Potensi Pengembangan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ... 80

3.1.22 Syarat Menjadi Anggota Nasabah Binaaan Bank Sampah Malang ... 81

3.1.23 Kontribusi Bank Sampah Malang Dalam Mengurangi Sampah Di Kota Malang ... 83

3.1.24 Kelemahan- Kelemahan Bank Sampah Malang ... 83

3.2 Diskripsi Masyarakat Kelurahan Polehan Sebagai Sasaran Bank Sampah Malang ... 84

3.2.1 Kondisi Geografis ... 84

3.2.2 Pembagian Wilayah Kelurahan Polehan ... 85

3.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 86

3.2.4 Data Kepadatan Penduduk Kelurahan Polehan ... 87

3.2.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 88

3.2.6 Kondisi Kesehatan Masyrakat Kelurahan Polehan ... 88

3.2.7 Kondisi Sosial Masyrakat Di Kelurahan Polehan ... 89

3.2.8 Kondisi Ekonomi Masyrakat Kelurahan Polehan ... 90

(12)

xii 3.2.10 Kebijakan Pemerintah Dalam Pembangunan Masyarakat

Polehan ... 92

3.3 Diskripsi Nasabah M20 Bank Sampah Malang ... 93

3.3.1 Gambaran Umum Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan . 93 3.3.2 Sejarah Terbentukya Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan 94 3.3.3 Struktur Organisasi Nasabh M20 Di Kelurahan Polehan 96 3.3.4 Pembagian Tugas Dari Struktur Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan ... 99

3.3.5 Gerakan Nasabah Bank Sampah Malang Di Kelurahan Polehan ... 100

BAB IV SAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identitas Subyek Penelitian ... 101

4.2 Program-Program Bank Sampah Malang Dalam Pemberdayaan Komunitas ... 104

4.3 Program Pengelolaaan Sampah melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ... 106

4.3.1 Program Bank Sampah Dengan Prinsip Reduce ... 108

A. Program Reduce Dengan Menabung Sampah ... 119

1. Pemilahan ... 122

2. Penimbangan ... 127

3. Pelayanan Tabungan ... 131

B. Program Reduce Dengan Pembuatan Kompos ... 136

4.3.2 Program Bank Sampah dengan Prinsip Reduce... 145

4.3.3 Program Bank Sampah Dengan Recycle ... 147

1. Program Recycle Melalui Produk Kerajinan ... 151

4.4 Program Sosialisasi Bank Sampah Malang ... 162

4.5 Program Pelatihan Bank Sampah Malang ... 170

4.6 Hasil Program Bank Sampah Dalam Pemberdayaan Komunitas . 172 4.6.1 Pembedayaan Secara Ekonomi ... 174

1. Pemberdayaan Secara Ekonomi Mikro ... 177

2. Pemberdayaan Secara Ekonomi Messo ... 177

3. Pemberdayaan Secara Ekonomi Makro ... 177

4.6.2 Pemberdayaan Secara Sosial ... 178

1. Pemberdayaan Secara Sosial Mikro ... 180

2. Pemberdayaan Secara Sosial Messo ... 180

3. Pemberdayaan Secara Sosial Makro ... 180

4.6.3 Pemberdayaan Secara Budaya ... 181

1. Pemberdayaan Secara Budaya Mikro ... 182

2. Pemberdayaan Secara Budaya Messo ... 183

... 3. Pemberdayaan Secara Budaya Makro ... 183

(13)

xiii 5.2. Saran ... 195

DAFTAR PUSTAKA ... 196

(14)

xiv DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pembagian Wilayah Kelurahan Polehan ... 85

Tabel. 2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 86

Tabel 3. Data Kepadatan Penduduk Kelurahan Polehan ... 87

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Agama ... 88

Tabel 5.Kondisi Kesehatan Masyrakat Kelurahan Polehan ... 88

Tabel 6. Tingkat Pekerjaan Yang Berada Di KelurahanPolehan ... . 90

Tabel.7. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di KelurahanPolehan ... . 91

Tabel 8. Daftar Nama Subyek Penelitian ... 103

Tabel 9. Hasil penelitian ... 184

(15)

xv DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pengmbangan Program Bank Sampah Dengan Menabung

Sampah ... .. 121

Gambar. 2 Sampah yang Terpilah Sesuai Dengan

Jenis-Jenisnya ... 123

Gambar 3 Aktivitas Pelayanan Penimbangan Sampah Dai Nasabah

M20 Di Kelurahan Polehan... ... 128

Gambar 4. Kompos Takakura Yang Dikembangkan Nasabah M20 ... . 141

Gambar 5 Hasil Kerajinan Nasabah M20 Di Kelurahan Polehan ... 154

Gambar 6 Kumpulan Ibi-Ibu Yang Berkumpul Untuk Membuat

Kerajinan ... 156

(16)

xvi DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Komponen Analisis Data Model Interaktif Dari Miles Dan

Huberman ... 63

Bagan 2 Struktur Organisasi Bank Sampah Malang ... 63

Bagan 3 Mekanisme Pasar Dan Nasabah Unit BankSampah Malang ... 69

Bagan 4 Skema Pengeloaan Sampah Rumah Tangga pada Bank Sampah Malang ... ..70

Bagan 5 Mekanisme Pelayanan Unit Bank Sampah Malang ... ..73

Bagan 6 Nasabah Bank Sampah Malang ... 79

(17)

xvii DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi.2000.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta;Rineka Cipta

Anwar, Syaifudin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Herdiansah,Haris.2010.Metodologi Penelitian Kualitatif . Jakarta Salemba Humanika. Katini Kartono.1990.Pengantar Meodologi Riset Sosial.Bandung:Mundur Maju

Miles ,Mattew dan Huberman,Michael .1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press.

Maloeng ,Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya.

____________.2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung PT Remaja Rosda karya offset.

Piort, Sztompka. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.

Ritzer ,George. 2011. Teori Sosiologi Moderen. Jakarta : Prenada Media Group Sagoyo.pudiwati.1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta.:PT Etasa dinamika.

Soekanto,Soerjono.2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiono.2007. Metode Penelitian Kuantitif dan R&D. Bamdung :Alfabeta __________.2008. Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sunartiningsih, Agnes.2004. Pemberdayaan Masyrakat Desa Melalui Institusi Lokal. Yogyakarta : Aditya Media Yogyakarta.

Tiyanto, Dwi dkk. 2006.Menguubah Dari Yang Kecil. Surakarta :Circum Dan Lindu Pustaka.

Usman,Hunaini dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara. Internet

http://unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-mardekawat-5135-2-bab2.pdfdiakses

20/01/2015.jam 16.00

http://wikipedia.com. Diakses 24/01/2015 jam 15.00

(18)

xviii

http:// unikom.ac.id. diakses tanggal 24/2/ 2015 jam 19.00.

http://dzini com.diakses tanggal 24 /2/ 2015 jam 19.30.

http:// pengertiannasabah.blogspot.com. di akses tanggal 2/3/2015 jam 16.00

http://www.infodiknas.com/definisi-dan-teori-pemberdayaan.html diakses pada tanggal 5 mei 2015 jam 19.00

Jurnal

http:// Jurnal Health & Sport, Volume 5, Nomor 3, Agustus 2012 di akses 21/02/2015 jam 19.00

http://Ejournal.Unesa.Ac.Id/Index.Php/Publika/Article/View/257. di akses 25/0/2015 jam 14.00

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan berbagai teknologi di zaman modern tidak dapat

dipungkiri yang berdampak pada banyaknya kebutuhan dalam masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyaknya kebutuhan masyarakat

terutama pada masyarakat perkotaan juga menimbulkan banyak sekali

permasalahan yang muncul termasuk masalah sampah. Perkembangan

jumlah sampah dengan melihat kehidupan perkotaan dimana masyarakatnya

memiliki tingkat mobilisasi yang sangat tinggi menjadikan perkotaan

sebagai pusat dari perkembangan moderenisasi masyarakat. Melihat banyak

fakta yang ada wilayah perkotaaan juga dijadikan sebagai pusat

pengembangan berbagai fasilitas yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Melihat kondisi tersebut kota sudah dijadikan sebagai tempat perantauan

bagi masyarakat desa untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Banyaknya urbanisasi yang terjadi diperkotaan dimana kota dijadikan pusat

pembangunan, serta pemerintahan juga menimbulkan banyaknya

masyarakat yang semakin berbondong-bondong untuk merantau ke daerah

perkotaan. Terjadinya urbanisasi tersebut juga menimbulkan banyaknya

penduduk perkotaan yang didominasi oleh kaum urban atau kaum

pendatang. Melihat kondisi tersebut banyak sekali pengembangan

pembangunan yang dilakukan dari bebagai sisi seperti pusat perkantoran,

(20)

2 Berbagai fasiltas yang berada di perkotaan menjadikan kota semakin di

penuhi oleh kaum pendatang. Perkembangan daerah perkotaan selalu

mengalami peningkatan jumlah penduduk. Kondisi jumlah penduduk yang

semakin bertambah dengan semakin padatnya pemukiman yang ada

diperkotaan menjadikan semakin banyaknya sampah yang dihasilkan oleh

masyarakat perkotaan. Melihat perkembangan pada kehidupan perkotaan

juga masalah sampah ini juga sangat perlu perhatian dalam mengatasi

masalah sampah. Dalam perkembangannya jumlah sampah yang terus

tertimbun apalagi sampah yang dibuang sembarangan juga menimbulkan

banyak masalah.

Sampah juga dapat menimbulkan banyak sekali permasalahan dalam

pengelolaanya serta banyak sekali dampak negative yang ditimbulkan oleh

sampah seperti kerusakan lingkungan, bahkan konflik sosial. Kondisi

lingkungan di Kota Malang yang semakin rusak akibat tidak adanya

penanganan masalah mengelola sampah menimbulkan banyak dampak

negatif yang dirasakan oleh masyarakat seperti lingkungan yang menjadi

kotor, munculnya banyak penyakit yang ditimbulkan oleh sampah,bencana

banjir, berkurangnya sumber air bersih sebagai salah satu kebutuhan pokok

masyarakat. Sampah pada akhirnya hanya dijadikan sebagai sumber

masalah yang tidak ada henti-hentinya dalam mengatasi permasalahan

sampah yang ada didalam masyarakat.

Permasalahan sampah di Kota Malang saat ini menjadi permasalahan

yang membutuhkan perhatian khusus dalam mengatasinya karena banyak

(21)

3 Kesadaran masyarakat di Kota Malang dalam mengatasi dan mengelola

sampah masih rendah apalagi banyak masyarakat yang masih banyak yang

membuang sampah sembarangan. Persoalan ini juga menambah

permasalahan sampah yang masih belum tertangani sama sekali. Pentingnya

keterlibatan berbagai elemen seperti pemerintah, masyarakat, dan instansi

yang terkait ini juga sangat penting dalam mengatasi permasalahan sampah .

Melihat perkembangan dunia perkotaan termasuk di Kota Malang jumlah

sampah yang semakin menggunung juga menjadikan konflik sosial karena

dengan sampah memberikan dampak negatif terhadap masyarakat.

Keterlibatan pemerintah juga sangat penting dalam menyelesaikan

permasalahan sampah yang semakin sulit untuk diselesaikan. Banyak

kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi permasalahan sampah ini

masih belum tepat sasaran dan tidak berjalan dengan baik. Banyak fakta

yang menunjukkan kebijakan pemerintah dalam upaya mengatasi

permasalahan sampah ini belum tepat sasaran dalam mengatasi persoalan

sampah seperti pemberian fasilitas tong sampah kepada masyarakat agar

masyarakat dapat membuang sampah pada tempatnya. Akhirnya

pemerintah hanya membuang-buang biaya untuk mengatasi persoalan

sampah namun pada faktanya persoalan sampah masih banyak yang belum

terselesaikan

Faktanya dalam menyelesaikan masalah sampah pemerintah hanya

menerapkan sistem buang angkut sampah. Penerapan sistem buang angkut

tidak menyelesaikan masalah malah menambah persoalan baru pada TPA

(22)

4 penyelesaian dalam mengatasi persoalan sampah. Pembuangan sampah ke

TPA secara terus menerus akan membawa masalah karena jumlah sampah

dari waktu ke waktu semakin bertambah . Kondisi tersebut juga membawa

banyak dampak negatif karena dengan kondisi sampah yang tertimbun

hanya menambah persoalan masalah sampah dan mencemari lingkungan

yang berada di sekitar TPA.

Fakta dalam kehidupan sehari-hari masih banyak kita temukan

masayarakat Kota Malang yang membuang sampah secara sembarangan.

Persoalan tersebut sudah menjadi budaya di dalam masyarakat yang

akhirnya hanya menambah permasalahan sampah. Masalah sampah

menjadi permasalahan yang harus ditangani secara serius karena

menimbulkan banyak sekali dampak negatif pada masyarakat bukan hanya

pada kerusakan lingkungan saja, tetapi juga berdampak pada aspek sosial

termasuk kesehatan. Kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah yang

masih rendah masih menjadi permasalahan yang belum tuntas dalam

mengatasi persoalam sampah yang ada di dalam masyarakat kota Malang.

Masyarakat didalam kehidupan sehari-hari hanya menganggap

sampah sebagai sumber masalah karena banyak dampak negatif yang

ditimbulkan dari sampah ,seperti kerusakan lingkungan dan diidentikan

dengan bau kotor, dan busuk yang juga menimbulkan berbagai penyakit.

Karena sampah sudah menjadi identitas buruk didalam masyarakat.

Akhirnya masyarakat hanya membuang sampah tanpa mengolah sampah

tersebut untuk menjadi sesuatu yang lebih berguna . Sampah hanya tetap

(23)

5 sesuatu hal yang dijauhi oleh masyarakat dan apabila masyarakat tidak

mau untuk lebih mengolah sampah karena identik dengan bau dan kotor.

Permalahan ini menjadikan sampah menjadi persoalan yang sangat buruk

dan sulit untuk terselesaikan.

Melihat perkembangan Kota Malang yang semakin pesat dengan

jumlah penduduk yang semakin meningkat tajam mengakibatkan jumlah

sampah yang ada di Kota Malang. Semakin meningkat dengan mobilisasi

masyarakatnya yang terus meningkat pula menaambah permasalahan

sampah yang belum terselesaikan. Jumlah sampah yang terus meningkat

juga menjadi permasalahan yang tidak ada akhirnya, bencana yang

ditimbulkan dari sampah muncul dimana-mana seperti banjir, pencemaran

lingkungan ,konflik sosial dan lain-lain. Apalagi dengan berkembangnya

ilmu pengetahuan ,sampah anorganik yang dihasilakan dari sampah rumah

tangga apabila dibakar juga dapat meninbulkan menipisnya lapisaan ozon

yang dapat menimbulkan global warming yang sangat berbahaya bagi manusia .

Daya tampung sampah pada TPA semakin berkurang apalagi dalam

sejarah Malang juga banyak menagalami potret buruk dalam menagatasi

sampah. Jumlah sampah yang meningkat tajam akhirnya TPA tidak dapat

menanpung sampah dari masyrakat khususnya sampah rumah tangga

karena belum ada jalan keluar dalam permasalahan tersebut. Akhirnya

beberapa TPA di Kota Malang di tutup. Permasalahan ini menjadi daftar

panjang dalam menyelesaikan masalah sampah yang ada di Kota Malang

(24)

6 Pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat

menjadi sesuatu yang sangat penting dalam mengatasi permasalahan

sampah ini yang belum terselesaikan dengan tuntas.

Permasalahan sampah yang belum tuntas menjadikan banyak sekali

dampak negatif yang ditimbulkan dari permasalahan sampah. Bank sampah

Malang juga menjadi suatu lembaga sebagai wadah masyarakat dalam

mengatasi permasaalahan sampah yang belum selesai. Banyak sekali

program yang perlu dikembangakan oleh Bank Sampah Malang. Salah

satunya yang sekarang dikembangkan adalah program 3R

(reduce,reuse,recycle) dalam pengelolaan sampah. Jumlah sampah rumah tangga yang sangat besar menjadikan perlunya pengembangan dalam

pengelolaan sampah

Program yang dikembangkan memerlukan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat salah satunya dengan adanya komunitas yang juga

menjadi bagian dari nsabah M20 juga akan terus dikembangkan yang

menjadi bagian dari Bank Sampah Malang. Pengelolaan sampah rumah

tangga yang dapat memberikan manfaat serta pemberdayaan terhadap

komunitas tersebut . Pengembangan sosialisasi dalam pengelolaan sampah

terhadap masyarakat juga memberikan penyadaran masyarakat untuk lebih

peduli dalam mengelola sampah. Program tersebut menjadikan berbagai

komunitas muncul dari program pengembangan pengelolaan sampah yang

juga dapat bermanfaat untuk pemberdayaan seperti komunitas yang berasal

(25)

7 Inisiatif masyarakat setempat yamg menjadi bagian dari nasabah

M20 yang berada di Kelurahan Polehan dalam mengelola sampah yang

dilakukan dengan pemberdayaan. Keterlibatan tersebut menjadikan

dikembangkannya program Bank Sampah Malang kepada nasabah M20

yang menjadi bagian dari komunitas tersebut dalam mengatasi dan

mengelola sampah yang banyak membawa manfaat. Sebagian besar

nasabah masyarakat ada yang hanya mengelola sampah untuk ditabung pada

Bank Sampah Malang karena mereka tidak memiliki kepedulian dan tidak

memiliki dalam mengelola sampah untuk dijadikan sesuatu yang lebih

seperti dijadikan kompos maupun kerajinan. Komunitas yang berasal dari

nasabah M20 masyarakat akhirnya menjadi nasabah di M20 yang bukan

hanya mengelola sampah untuk ditabung tetapi juga mendaur ulang dan

memanfaatkan sampah untuk keperluan lain seperti komunitas kerajinan,

komunitas yang menukarkan tabungannya dengan sembako,komunitas

pengelolaan kompos.

Komunitas-komunitas tersebut yang berasal dari nasabah M20 di

Kelurahan Polehan yang dikembangkan dari program Bank Sampah

Malang yang berada di Kelurahan Polehan karena kepeduliannya dalam

mengelola sampah dan juga minat dari nasabahnya yang cukup tinggi dalam

mengelola sampah tersebut menjadi program yang selalu dikembangkan

dalam pengelolaan sampah rumah tangga oleh Bank Sampah Malang di

Kelurahan Polehan. Pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga yang

dikembangkan berbasis komunitas menjadikan banyak sekali

(26)

8 Kelurahan Polehan. Berbagai komunitas tersebut juga berasal dari nasabah

M20 di Kelurahan Polehan seperti komunitas dalam mengelola kompos,

komunitas kerajinan, komunitas pelayanan tabungan, maupun komunitas

yang melayani sembako sangat memberikan banyak kontribusi positif dalam

pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga pada masyarakat.

Banyaknya manfaat positif dari program pengembangan pengelolaan

sampah rumah tangga berbasis komunitas yang dilakukan nasabah Bank

Sampah Malang yang berada di Kelurahan Polehan. Upaya pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan dengan pengembangan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat yang sangat berguna dalam mengatasi permasalahan

sampah yang ada di Kota Malang . Berbagai komunitas yang juga akan terus

dikembangkan dalam program Bank Sampah Malang yang berada di

Kelurahan Polehan tersebut selalu mengembangkan program untuk

mengelola sampah dengan berbasis pemberdayaan komunitas yang dapat

memenfaatkan baik dengan mengelola dijadikan dalam bentuk tabungan.

Semua program yang dikembangkan ada juga yang yang dimanfaat untuk

dikelola menjadi tabungan yang ditukar dengan sembako, maupun di kelola

untuk menjadi kompos maupun kerajinan yang dihasilkan dari produk

sampah rumah tangga.

Terbentuknya komunitas yang berasal dari nasabah M20 di Kelurahan

Polehan bisa menjadi contoh sebagai program yang cukup efektif dalam

mengembangkann program pemberdayaan dengan pengelolaan sampah

rumah tangga. Bukan hanya pada memberikan pengetahuan masyarakat

(27)

9 Pengembangan program pemberdayaan komunitas dalam pengelolaan

sampah juga memberikan keterampilan kepada masyarakat untuk lebih

mengelola sampah baik sampah organik yang dijadikan kompos, maupun

sampah anorganik yang dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan. Semua yang

dikembangkan dalam program pemberdayaan komunitas dalam pengelolaan

sampah berbasis komunitas dapat membantu mengatasi permasalahan

sampah serta banyak manfaat positif pemberdayaan pada komuntas tersebut.

Program yang dilakukan dengan manfaat pemberdayaan yang menjadi

bagian dari Bank Sampah Malang yang berada di Kelurahan Polehan

dengan pengelolaan sampah rumah tangga yang dikembangkan berbasis

komunitas tersebut memang dapat memberikan inovasi tersendiri dalam

mengatasi permasalan sampah. Program tersebut bukan hanya dapat

membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan

sampah , tetapi juga dapat memberdayakan masyarakat yang tergabung

dalam komunitas tersebut baik secara ekonomi, sosial lingkungan, maupun

budaya. Program Bank Sampah Malang juga memberikan wadah

masyarakat untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antar tertangga dan

gotong royong dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang

dikembangkan oleh Bank Sampah Malang.

Program pemberdayaan dengan pengembangan pengelolaan sampah

rumah tangga berbasis masyarakat sebenarnya pada awalnya mengatasi

permasalahan lingkungan. Persoalan masalah pencemaran yang ditimbulkan

oleh berbagai sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat.

(28)

10 bukan hanya membawa manfaat untuk mengatasi permasalahan sampah

tetapi juga banyak membawa banyak manfaat dari berbagai aspek.

Semua permasalahan sampah bila tidak teratasi dengan baik juga

menimbulkan banyak dampak negatif seperti kerusakan lingkungan seperti

banjir, dan lingkungan menjadi kotor yang dapat menimbulkan berbagai

penyakit. Program pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga

berbasis masyarakat dengan komunitas yang ada memang dapat

memberikan kemudahan masyarakat untuk memenuhi kebetuhan hidup

mereka ,sehingga dapat memberdayakan masyarakat yang dapat

meningkatkan kualitas hidup mereka. Banyak program pengelolaan sampah

rumah tangga dikembangkan dengan pemberdayaan yang dilakukan

komunitas dengan memberikan pemberdayaan kepada masyrakat seperti

pemberdayaan masyarakat dengan mengelola sampah seperti sebagai

tabungan, kerajianan, sembako maupun, kompus yang membawa berbagai

manfaat.

Manfaat yang dirasakan bukan hanya manfaat ekonomi, lingkungan,

budaya yang akan diperoleh dari pengembangan komunitas tersebut tetapi

juga manfaat sosial seperti memberikan keterampilan kepada komunitas

tersebut dalam mengelola sampah. Pengembangan pemberdayaan

masyarakat melalui program pengelolan sampah rumah tangga berbasis

komunitas menjadi pendekatan yang cukup tepat dalam mengatasi masalah

sampah. Program pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga

tersebut menjadi program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

(29)

11 manfaat bagi masyarakat dalam berbagai aspek baik aspek lingkungan,

sosial, budaya maupun ekonomi didalam masyarakat.

Banyaknya kontribusi positif dari pengelolaan sampah rumah tangga

yang dikembangkan dalam pemberdayaan komunitas dengan berbagai

program berbasis komunitas menjadikan sesuatu yang sangat penting untuk

terus dikembangkan. Komunitas yang dikembangkan dalam program

pengelolaan sampah rumah tangga sangat memiliki peran yang sangat

pemting dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang ada di dalam

mayarakat. Karena masyarakat termasuk bagian yang sangat memberikan

kontribusi dalam pengembangan pengelolaan sampah dengan

pengembangan program yang dapat memberikan pemberdayaan.

Program pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan dengan

pengembangan pemberdayaan komunitas dalam kehidupan masyarakat .

Banyaknya peran penting yang dapat dilihat dari program yang

dikembangkan dari nasabah Bank Sampah Malang dan manfaat positif

dengan pengembangan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis

pemberdayaan komunitas yang akan terus dikembangkan dalam berbagai

komunitas. Program Bank Sampah Malang yang ada di Kelurahan

Polehan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menggerakkaan

masyarakat setempat dengan berbasis komunitas. Pengembangan

pengelolaan sampah dengan berbagai program yang ada akan dapat

mengurangi masalah yang di timbulkan dari sampah yang juga membawa

manfaat sosial yang juga dapat mengatasi permasalahan sampah . Persolan

(30)

12 dari nasabah M20 di Kelurahan Polehan yang menjadi bagian dari

komunitas tersebut.

1.2Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana program Bank Sampah Malang yang berada di Kelurahan

Polehan dalam pemberdayaan komunitas?

1.2.2 Bagaimana hasil pengembangan program Bank Sampah Malang

yang berada di Kelurahan Polehan dalam pemberdayaan komunitas ?

1.3Tujuan

1.3.1 Untuk menjelaskan bagaimana program Bank Sampah Malang yang

berada di Kelurahan Polehan dalam pemberdayaan komunitas

1.3.2 Untuk mengetahui hasil dari program Bank Sampah Malang yang

berada di Kelurahan Polehan dalam pemberdayaan komunitas.

1.4Manfaat

1.4.1 Manfaat teoritis

1. Dapat bermanfaat untuk dalam pengembangan ilmu pengetahuan

terutama dalam pengembangan teori sosiologi maupun teori sosiologi

lingkungan.

2. Dapat bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran tentang

pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukann dengan

pemberdayaan masyarakat diperkotaan yang dilakukann berbasis

(31)

13 1.4.2 Manfaat praktis

1. Diharapkan dengan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber

informasi dan pengetahuan kepada pemerintah dan masyarakat umum

terkait dengan pengembangan penglolaan sampah yang dilakukan

dengan pemberdayaan berbasis komunitas .

2. Dapat memberikan manfaat bagi institusi yang terkait untuk

mengembangkan inovasi dalam mengatasi persampahan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi

mahasiswa untuk melakukan penelitian sejenis.

1.5Definisi Konsep

1.5.1 Program

Menurut Abdul Kadir Program adalah rangkaian perintah yang

sitematis yang di simpan dalam file sehingga menghasilkan satu hasil

yang dikehendaki.1

Menurut KBBI program adalah rancangan mengenai asas-asas

serta usaha (dalam ketatanegaraan, perkonomian ,dan lain sebagainya)

yang di jalankan..2

1.5.2 Komunitas

Komunitas yaitu yang menunjuk pada bagian masyarakat yang

bertempat tinggal disuatu wilayah (geografis) dengan batas-batas

tertentu dan faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang

1

http:// unikom.ac.id. diakses tanggal 24 febuari 2015 jam 19.00. 2

(32)

14 lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan penduduk di

luar batas wilayahnya.3

1.5.2 Pemberdayaan komunitas

Menurut Paston pemberrdayaan komunitas adalah sebagai suatu

proses membangun relasi atau hubungan sosial baik secara horizontal

(dalam komunitas) maupun 14esame1414 (antar komunitas).4

Menurut Mardikanto Pemberdayaan komunitas adalah upaya yang

dilakukan oleh pihak luar untuk menumbuhkan kesadaran daya nalar dan

keterampilan masyarakat setempat agar mereka secara mandiri mampu

memanfaatkan potensi dan peluang untuk mengelola program-program

pemberdayaan demi perbaikan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan

modal pelatihan dasar-dasar pengembangan masyarakat.5

Menurut Conyers Pemberdayaan komunitas adalah sebagai suatu

proses yakni semua usaha swadaya masyarakat digabungkan dengan

usaha-usaha pemerintah guna meningkatkan kondisi masyarakat dibidang

ekonomi,sosial maupun kutural serta untuk mengintegrasikan masyarakat

yang ada kedalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan memberikan

kesempatan yang memungkinkan masyarakat tersebut membantu secara

penuh pada kemajuan dan kemakmuran bangsa.6

3

Soekanto,Soerjono.2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

4

Tiyanto, Dwi. ;Mengubah Dari Yang Kecil. (Surakarta :Circum Dan Lindu Pustaka,2006).

5Ibid

,hlm 93 6

(33)

15

1.5.3 Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk

mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah dari pengumulan sampah

yang sudah dipilah akan disetorkan ketempat pembuatan kerajinan dari

sampah atau ketempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola

menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas

sukarelawan.7

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian

Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam

melakukan suatu penelitian.metode penelitian mempunyai peran yang

penting dalam mengumpulkan data:

Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor metode penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang akan menghasilkan data diskriptif yang berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari gejala-gejala yang diamati.8

Pendekatannya diarahkan pada latar individu tersebut secara holistick

(menyeluruh). Penelitian diskriptif digunakan untuk membuat pecandraan

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

populasi atau daerah tertentu. Penelitian diskriptif bertujuan

menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik

7 http://wikipedia.com. diakses24/01/2015 jam 15.00

8

(34)

16 mengenai populasi atau bidang tertentu9. Penelitian kualitatif berusaha

mengkonstruksikan realitas dan memahami maknanya sehingga penelitian

kualitatif biasanya sangat memperhatikan proses, peristiwa dan otentisitas.

Penelitian kualitatif menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk

mendapatkan data-data otetik.

Lebih lanjut menyebutkan jika menggunakan metode kuaitatif, maka

metode kualitatif, maka metode tersebut digunakan karena beberapa

pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah

apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua metode ini menyajikan

secara langsung hakikat peneliti dan informan. Ketiga, metode ini lebih

peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman penaruh

bersama terhadap pola-pola yang di hadapinya.

Dalam menggunakan pendekatan tersebut diharapkan peneliti dapat

mendiskripsikan kejadian dan kenyataan yang sebenar-benarnya tentang

hal-hal yang ditelti yaitu Program Bank Sampah Malang dalam

pemberdayaan komunitas. Untuk itu dengan menggunakan pendekatan

diskriptif kualitatif data yang diperoleh dapat diuraikan lebih jelas sehingga

pembaca dapat lebih jelas dan lebih mudah dalam memahami hasil

penelitian.

1.6.2 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah dimana peneliti menangkap keadaan

sebenarnya dari objek yang diteliti. Penelitian ini lokasi yang diambil

nasabah M20 Bank Sampah Malang di Kelurahan Polehan Kecamatan

9

(35)

17 Blimbing Kota Malang alasan peneliti mengambil lokasi tersebut yaitu

karena dikomunitas tersebut menjadi awal dikembangkannya program Bank

Sampah Malang yang menggerakaan masyrakat yang menjadi bagian dari

komuntas yang juga difasilitasi Bank Sampah Malang dan bekerja sama

dengan program pengembangan divisi pemberdayaan dalam pengelolaan

sampah di Kota Malang.

1.6.3 Subyek penelitian

Metode penelitian yang digunakan atau dipilih oleh peneliti harus

sesuai atau cocok untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ingin

diangkat dan di samping itu harus praktis sesuai tenaga fasilitas dan

kesanggupan.

Pengumpulan data juga memperhatikan bagimana hasil dari program

Bank Sampah Malang oleh karena itu perlunya pengumpulan data dari

anggota komunitas tersebut. Penggunaan teknik purposive sampling sangat penting dalam pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti juga

menggunakan teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling

agar tidak terjadi pelebaran atau dapat dikatakan agar pertanyaan ataupun

data yang diberikan sesuai dengan tujuan penelitian 10

Melihat dari pengertiannya purposive sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan subyektif peneliti, dimana persyaratan

yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi sebagai sampel. Jadi

berdasarkan pertimbangan yang ditentukan sendiri oleh peneliti dan peneliti

harus mempunyai pengetahuan tentang populasinya. Tepat dalam

10

(36)

18 menentukan persyaratan tepat dalam menentukan persyaratan menguasai

benar materi penelitian dengan segala persyaratannya.11

Alasan menggunakan teknik purposive sampling karena akan memudahkan peneliti yang dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak

atau sebagaimana adanya.adapun kriteria subyek adalah:

1. Pengurus Bank Sampah Malang yang mengetahui program Bank

Sampah Malang dalam pemberdayaan komunitas. Dalam hal ini

peneliti lebih menfokuskan pada ketua bidang pemberdayaan

berjumlah 1 orang .

2. Pengurus nasabah M20 Bank Sampah Malang di Kelurahan

Polehan. Pengurus tersebut terdiri dari ketua,sekretaris dan

bendahara seksik pemilahan, pembantu umum, yang berjumla 5

orang.

3. Anggota nasabah M20 Bank Sampah Malang di Kelurahan

Polehan. Dalam hal ini peneliti lebih menfokuskan pada anggota

yang paling aktif yang berjumlah 4 orang.

1.6.4 Sumber data

Dari segi sumber data dapat menggunakan dua sumber data

yaitu:

1. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari

subyek yang diteliti dengan cara mengadakan wawancara secara

langsung dari subyek yang diteliti dengan cara mengadakan

11

(37)

19 wawancara secara langsung dan observasi langsung di lokasi

penelitian. Alasan peneliti memilih data primer adalah memperoleh

informasi secara aktual dan empiris dalan hal ini peneliti mengambil

data tersebut dari masyaakat sekitar.

2. Data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari arsip-arsip

pemerintah,internet tentang situs-situs yang terkait dengan konteks

penelitian sesuai penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

judul komunitas bentukan Bank Sampah Malang dalam

pemberdayaan masyarakat serta juga dengan buku-buku yang dapat

menunjang sesuai dengan judul penelitian.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

Pencarian data dalam menyusun penelitian ini menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data yakni:

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data memepunyai ciri

spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain.observasi tidak terbatas

pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain. Proses dalam

melakukan penelitian peneliti mengamati secara langsung obyek

penelitian untuk memperoleh gambaran kebenaran dari data yang

didapat, dalam penelitian ini penliti melakukan observasi non

partisipan dimana peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat

(38)

20 apa yang terjadi pada subyek penelitian12. Observasi dilakukan di

Kelurahan Polehan Kecamatan Blimbing Kota Malang.

Menurut Alwasilah mendefinisikan observasi penelitian sebagai

pengamaan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data

yang dikontrol validitas dan rabilitasnya.13

Peneliti mengawali langkah-langkah observasi pertama-tama

dengan mengamati lokasi penlitian secara umum, selanjutnya hal-hal

yang akan diamati oleh peneliti dalam kegiatan observasi adalah

tentang bagaiamana program bank sampah dalam pemberdayaan

komunitas. Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan

program bank sampah dalam pemberdayaan komunitas yang berasal

dari nasabah M20 di Kelurahan Polehan.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan itu dilkukan oleh dua pihak yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu14. Penelitian ini peneliti menggunkan wawancara tidak terstruktur.

Wawancara tidak tersruktur adalah wawancara yang bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya15.

12

Sugiono.:.Metode Penelitin Kualitatif da R&D,(.Bandung:Alfabeta,2008).

13

Moloeng,LexyJ.2002 .Metode Penelitian Kualitatif. Dalam http://ebookly.org diakses tanggal20 januari 2014 jam 15.00 wib.

14

Maloeng Lexy.. Metode Penlitian kualitatif. (Bandung PT Remaja Rosda karya offset,2012).

15

(39)

21 Begitupun dengan jawabannya dari subyek atau terwawancara dapat

secara luas dan bervariasi. Pedoman wawancara yang dilakukan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan di tanyakan,

sehingga pertanyaan bisa berkembang dengan dipenagaruhi jawaban

orang yang menjadi subyek penelitian. Wawancara yang dilakukan

oleh peneliti dilakuakan kepada ketua bidang pemberdayaan, pengurus

nasabah M20 berjumlah 5 orang, sebagian anggota berjumlah 4 orang.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

mencatat data yang bersumber dari catatan,agenda,buku atau pustaka,

peratutran-peraturan tertulis, serta merekam hal-hal yang berkaitan

dengan permasalahan peneliti. 16Sifat utama data ini tidak terbatas

pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada penliti untuk

mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam. Dalam

penelitian ini, sumber dokumentasi adalah berupa foto-foto peneliti

pada saat melakukan penlitian .

1.6.6 Teknik Analisa Data

Analisis data merupakan langkah terakhir sebelum menarik

kesimpulan, untuk itu teknik analisis data sangat diperlukan dalam

penelitian untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang

diperoleh. Dalam penelitian ini yang digunakan metode penelitian

kualitatif dengan analisis fenomenologi kualitatif model analisis

16

(40)

22 interaktif yang di kemukakan oleh Miles dan Huberman melalui empat

tahap yakni :

a. Pengumpulan data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengupulkan data yang di

peroleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian.

b. Reduksi data

Memiliki arti sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data awal yang

muncul dari catatan-catatan dilapangan. Peneliti mengedit data dengan

cara memilih bagian data yang mana untuk dikode,dipakai, dan

diringkas, serta dimasukkan dalam ketegori,dan sebagainya.

c. Penyajian data

Sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi

diskripsi menuju proses penarikan kesimpulan. Penyajian data harus

mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara

keseluruhan dan disajikan secara sistematis.

d. Penarikan kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari

kegiatan penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian.

Proses penarikan kesimpulan ini dimaksudkan untuk menganalisis

mencari makna dari data yang ada sehingga dapat ditemukan tema

(41)

23 Bagan 1. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif dari

Miles dan Huberman

Sumber: Miles dan Huberman (Miles dan Huberman, 1992:20)

Pada gambar tersebut tampak adanya ketiga kegiatan yang saling

terkait dan rangkaian yang tidak berdiri sendiri. Penyajian data selain

berasal dari reduksi data, perlu juga dilihat kembali ke dalam proses

pengumpulan data untuk memastikan bahwa tidak ada data yang penting

yang tertinggal. Demiikian pula jika dalam verivikasi ternyata ada data

kesimpulan yang masih meragukan dan belum disepakati kebenaran

maknanya, maka kembali ke proses pengumpulan data. Tindakan

menvalidasi data sangat penting dalam penarikan kesimpulan.17

1.6.7 Validasi Data

17

Usman, Hunaini.dkk.2009. Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Pt Bumi Aksara) hlm 85:88.

Pengumpulan Data Penyajian Data

(42)

24 Peneliti menggunakan triagulasi data sebagai teknik untuk mengecek

keabsahan data. Pengertiannya triagulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Triagulasi data

dilakukan dengan menggunakan teknik berbeda, yakni wawancara,observasi

dan dokumentasi. Triagulasi ini selain untuk mengecek kebenaran juga

untuk memperkaya data.18

Menurut Nasution selain itu triagulasi juga dapat berguna untuk

menyelidiki validitas peneliti terhadap data karena itu triagulasi bersifat

reflektif.19

18

Maloeng, Lexy. Metode Peneltian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya,2004) 19

Gambar

Tabel konsultasi :

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, mengenai pokok bahasan faktor-faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian

Program baru ini akan mengurniakan Ijazah Sarjana Muda Syariah dan Undang-Undang ( Bachelor in Shariah and Law atau ringkasnya B.ShL). Program baru ini

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator

Jika anda mempunyai Hobi extreme disini tersedia fasilitas outbound yang sangat komplit diantaranya Rafting , Paint ball , Flying fox , tidak sedikit

Dari berbagai data dan informasi yang telah dikumpulkan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada

Pengujian hipotesis yang pertama adalah uji kesamaan dua rata-rata yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata penguasaan konsep ikatan

Meskipun Tahun Pembinaan Wajib Pajak telah berakhir dengan program kerja pemerintah yaitu reinventing policy dan telah memberikan dampak yang signifikan terhadap

1. Pada fasilitas pelayanan ini terdapat 5 buah pelayanan dengan aturan pelayanannya yaitu pelanggan yang pertama datang akan dilayani pertama serta dapat menampung tak