ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk Mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Manajemen
Diajukan oleh ADE KRISMAYANTI
NIM : 08.66.00.07
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
ii
TESIS
Dipersiapkan dan disusun oleh : ADE KRISMAYANTI
NIM : 08.66.00.07
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal,
2 Mei 2012
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
Ketua : Dr. Ahmad Juanda, MM., Ak. __________
Sekretaris : Dr. Idah Zuhroh, MM. __________
Penguji 1 : Prof. Dr. Bambang Widagdo, MM. __________
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI
BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK
DI BURSA EFEK INDONESIA
Yang diajukan oleh :
ADE KRISMAYANTI NIM : 08.66.00.07
Telah disetujui Tanggal, 16 Mei 2012
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Dr. Ahmad Juanda, MM., Ak. Dr. Idah Zuhroh, MM.
Direktur Ketua Program Studi Program Sarjana Magister
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Ade Krismayanti
NIM : 08660007
Program Studi : Magister Manajemen
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Tesis dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go publik di Bursa Efek Indonesia” adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hokum yang berlaku.
3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.
Malang, 16 Mei 2012 Yang menyatakan
Ade Krismayanti
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, maka tesis yang berjudul : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA sebagai proses akhir untuk meraih gelar Magister Manajemen pada program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Terselesaikannya tesis ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak yang telah membantu peneliti, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Latipun, M. Kes selaku Direktur Program Pasca
Sarjana Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Widayat, MM., selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Acmad Juanda, MM., selaku pembimbing utama dan Ibu Dr. Ida Zuhroh, MM., selaku pembimbing pendamping yang telah membina dan menuntun sampai selesainya penulisan tesis ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu selama penulis belajar.
5. Suami dan Anakku yang dengan penuh kesabaran, pengorbanan dan pengertian baik moril maupun materiil selama kuliah sampai terselesaikannya tesis ini.
6. Orang tua dan Kakakku, terima kasih doa dan dukungannya.
7. Rekan-rekan penulis dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, maka dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam karya ini masih terdapat kekurangan, karenanya saran yang bijak diharapkan dapat melengkapi tesis ini. Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat.
Malang, Mei 2012
Peneliti
DAFTAR ISI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12
2.1. Peneliti Terdahulu... 12
2.2. Kajian Teoritis... 21
2.2.1.Pengertian dan Teori Kebijakan Dividen... 21
2.2.2.Teori Keagenan... 26
2.2.3.Hubungan antara Dividend Payment dan Agency Cost... 28
2.2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen (DPR)... 29
2.2.4.1...Kepemilikan Manajerial
3.4. Teknik dan Pengumpulan Data ... 40
3.5. Definisi Operasional Variabel... 41
3.6. Metode Analisis Data... 43
3.6.1. Analisis Deskriptif... 43
3.6.2. Analisis Panel Data... 44
3.6.3. Pemilihan Model dalam Pengolahan Data Panel... 47
3.6.4. Uji Statistik t dan F... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian... 54
4.2. Deskriptif Data Obyek Penelitian... 57
4.2.1. Kebijakan Dividen (DPR)... 60
4.2.2. Variabel yang mempengaruhi Kebijakan Dividen (DPR) 62 4.2.2.1...Kepemilikan Manajerial ...62
4.2.2.2... Firm Size
4.3. Hasil Analisis Panel Data ... 78
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matrik Peneliti Terdahulu ... 18 Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang
Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 54 Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian... 57 Tabel 4.3 Rata-rata DPR Tertinggi dan Terendah Perusahaan Manufaktur Sektor
Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 61 Tabel 4.4 Rata-rata Kepemilikan Manajerial Tertinggi dan Terendah Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 63
Tabel 4.5 Rata-rata Firm Size Tertinggi dan Terendah Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 65 Tabel 4.6 Rata-rata Likuiditas (CR) Tertinggi dan Terendah Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 67 Tabel 4.7 Rata-rata Kebijakan Hutang (DER) Tertinggi dan Terendah
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 69 Tabel 4.7 Rata-rata Profitabilitas (ROA) Tertinggi dan Terendah Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 70 Tabel 4.8 Perbandingan Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri
Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010 ... 72 Tabel 4.9 Pengaruh Antar Variabel ... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Kerangka Pemikiran Teoritis... 38 Gambar 4.1 Grafik DPR, KM, Firm Size, DER, dan ROA Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di BEI Tahun 2001 – 2010... 56 Gambar 4.2 Grafik Deviden Payout Ratio (2001-2010)... 60
Gambar 4.3 Grafik Kepemilikan Manajerial (2001-2010)... 62
Gambar 4.4 Grafik Firm Size (2001-2010)... 65
Gambar 4.5 Grafik Likuiditas (2001-2010)... 67
Gambar 4.6 Grafik Kebijakan Hutang (2001-2010)... 68
Gambar 4.7 Grafik Profitabilitas (2001-2010)... 69
Gambar 4.8 Grafik Rata-Rata DPR dan Variabel yang Mempengaruhinya (2001-2010) ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Variabel Penelitian
Lampiran 2 Rata-Rata Variabel Seluruh Perusahaan Tahun 2001-2010
Lampiran 3 Rata-Rata Variabel Masing-Masing Perusahaan Tahun 2001-2010 Lampiran 4 Analisis EVIEWS 7
Lampiran 5 Statistik Deskriprif Masing-Masing Perusahaan
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan 2 tujuan. Tujuan pertama adalah untuk menjelaskan kondisi kebijakan dividen kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan yang kedua adalah untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di BEI.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI dan menerbitkan laporan keuangan berturut-turut di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2001 sampai tahun 2010. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, JSX Statistics. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 31 perusahaan dari populasi 33 perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2001-2010. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif menjelaskan kondisi kebijakan dividen kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di BEI. Sedangkan teknik analisis data dengan regresi berganda menggunakan data panel dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara simultan dengan level of significance 10%.
Dari hasil analisis deskriptif menjelaskan bahwa kebijakan dividen (DPR) yang dibagikan masih lebih kecil daripada laba ditahan. Saham yang dimiliki oleh Direktur dan Komisaris pada perusahan maksimal 40%, sedangkan Jumlah perusahaan yang tidak terdapat kepemilikan manajerial sebanyak 13 perusahaan atau 42% dari perusasahaan. Ukuran perusahaan (Firm Size) perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go publik di BEI periode tahun 2001 sampai 2010 rata-rata mengalami peningkatan. Tingkat Likuiditas adalah rendah, tingkat hutang berisiko tinggi, rasio profitabilitas cukup besar. Dari analisis regresi berganda dengan data panel menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kepemilikan manajerial, firm size, dan profitabilitas. Sedangkan variabel likuiditas dan kebijakan hutang tidak berpengaruh signifikan.
Kata kunci : kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas.
ABSTRACT
The research was conducted with two objectives. The first objective is to describe the condition of the dividend policy of managerial ownership, firm size, liquidity, debt policy and the profitability of the manufacturing sector of the consumer goods industry is going public on the Indonesia Stock Exchange (BEI). The second objective is to analyze and explain the influence of managerial ownership, firm size, liquidity, debt policy and dividend policy on the profitability of the company's consumer goods manufacturing industries that go public on the Stock Exchange.
The population of this study were all manufacturing companies that go public on the Indonesia Stock Exchange for the years 2001 to 2010. The sampling technique used was purposive sampling technique with the criteria of manufacturing consumer goods industries are listed on the Indonesia Stock Exchange and the consecutive years 2001-2010 published financial statements. Based on these criteria obtained a sample of 31 companies. Data obtained from the Indonesian Capital Market Directory published by the Indonesia Stock Exchange, JSX Statistics. Obtained the sample of 31 firms from the population of 33 companies manufacturing consumer goods industries are listed on the Stock Exchange the period 2001-2010. Analysis technique used is descriptive analysis to explain the condition of the dividend policy of managerial ownership, firm size, liquidity, debt policy and corporate profitability in the manufacturing sector of the consumer goods industry is going public on the Stock Exchange. While the techniques of data by multiple regression analysis using panel data and test hypotheses using t-statistic for testing the partial regression coefficients and the f-statistic for testing the effect of simultaneous keberartian with 10% level of significance.
From the results of descriptive analysis to explain the dividend policy (DPR) are still smaller than the share of retained earnings. Shares held by Directors and Commissioners of the company up to 40%, while the number of companies that do not have managerial ownership in 13 companies or 42% of perusasahaan. Company size (Firm Size) manufacturing sector of the consumer goods industry is going public on the Stock Exchange from 2001 to 2010 period the average increase. Liquidity levels are low, the high-risk debt, profitability ratios is quite large. From multiple regression analysis with panel data showed that the variables that affect dividend policy is managerial ownership, firm size, and profitability. While the liquidity and debt policy variables had no significant effect.
Key words: dividend policy, managerial ownership, firm size, liquidity, profitability and debt policies.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto dan Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Edisi revisi kelima, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Abdullah,S., 2001, Hubungan antara Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Kebijakan Dividen : Suatu Analisa Simultan. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol.3 No.2 Mei. p.159-176
Ang,R., 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to Indonesian Capital Market), Media Soft Indonesia.
Amidu, M. and Abor, J., 2006, Determinant of Dividend Payout Ratios in Ghana, The Journal of Risk Finance Vol.7 No.2. p.136-145.
Anil, K and Kapoor, S., 2008, Determinant of Dividen d Payout Ratio-A Study of IndianInformation Technology Sector, International Research Journal of Finance and Economics.p.63-71.
Brigham, Eugene F., 1996, Fundamental of Financial Management, Third Edition,Holt-Saunders Japan : The Dryden Press.
Chang, M, dan Rhee, K,R., 1990, Testing Trade Offand Pecking Order Predictions about Dividen ds and Debt, The Center for Research in Security Prices Working Paper . p.1-38. Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.5 No.1 April. p.51-62.
Dwiyani R., 2006, Pengaruh Profitabilitas Terhadap Dividen Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 5, Nomor 2, Maret 2009, 49-54.
Farinha, J., 2002, Dividend Policy, Corporate Governance and The Managerial Entrenchment Hypothesis: An Empirical Analysis. Journal of Financial Research.
Ferdinand, A., 2006, Metode Penelitian Manajemen, Edisi 2, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, D., 1995, Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Hanafi M. Mamduh, 2004, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE.
Hardjito, D.A., 2006, Hubungan Kebijakan Hutang, Insider awnership dan kebijakan deviden Dalam Mekanisme Pangawasan Masalah Agensi di Indionesia, JAAI. VOL.10 NO. 2, Desember 2006: 121 – 136.
Hatta, Atika J., 2002, Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen : Investasi Pengaruh Teori Stakeholder, JAAI Vol.6 No.2.
Husnan., S., 1998,. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN: Yogjakarta.
Ismiyanti, F., dan Hanafi, M., 2003, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institutional, Risiko, Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen: Analisa Persamaan Simultan, Makalah Seminar, Simposium Nasional Akuntansi VI, Ikatan Akuntansi Indonesia, 260-276.
Jensen, M., R. and Zorn, D., 1992, Simultaneous Determination of Insider Ownership, Debt and Dividend Policy, Journal of Financial and Quantitative Analysis Vol 27 No.2.p. 247-263.
Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE UGM:Yogyakarta.
Kusumawati, R. dan Sudento, A., 2005, Analisis Pengaruh Profitabilitas (ROE), Ukuran Perusahaan (Size) dan Leverage Keuangan (Solvabilitas) terhadap Tingkat Underpricing pada Penawaran Perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Jakarta, Utilitas Vol 13 No.1. p. 93-110.
Kouki, M., 2006, European Journal of Scientific Research. ISSN 1450-216X Vol.25 No.1 (2009), pp.42-53.
Lukman Syamsuddin.2000., Manajemen Keuangan Perusahaan, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta.
Mahadwartha, P.,A., 2002, Interdependensi antara Kebijakan Leverage dengan Kebijakan Dividen : Perspektif Teori Keagenan. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen dan Ekonomi 2 No.2.p.1-34.
Prihantoro, 2003, Estimasi Pengaruh Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis No.1 Jilid 8.p.7-14.
Riyanto, B., 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE. Saxena,A., K., 1999, Determinant of Dividen d Policy : Regulated Versus
Unregulated Firms, The Journal of Finance.
Siregar, B., 2005, Hubungan antara Dividen , Leverage Keuangan, dan Investasi. Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol.XVI No.3 Desember. p.219-230.
Subagyo, P., 2005, Statistik Induktif, Edisi 5, Yogyakarta: BPFE.
Sudarsi, S., 2002, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Devident Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol.9, No.1, Maret. Hal. 76-88.
Sunarto dan Kartika, A., 2003, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Tarjo dan Hartono, J., 2003, Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Makalah Seminar, Simposium Nasional Akuntansi VI, Ikatan Akuntansi Indonesia, p. 278-293.
Usman, B., 2006, Variabel Penentu Keputusan Pembagian Dividen pada Perusahaan yang Go Publik di Indonesia Periode 2000-2002 (Tinjauan terhadap Signaling Theory), Media Riset Bisnis & Manajemen Vol.6 No.1 April. p.23-46.
Winarno, W., W., Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews ed.2., Yogyakarta: STIM YKPN, Maret 2009.
Yuniningsih, 2002. Interdependensi antara Kebijakan Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Vol.9 No.2 September. p. 164-182.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa
banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham. Kebijakan
ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap keuntungan yang
diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari penghasilan bersih
setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen dan
sebagian lagi diinvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan.
Laba ditahan merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan, sedangkan dividen merupakan aliran kas
yang dibayarkan kepada para investor. Perusahaan selalu menginginkan adanya
pertumbuhan bagi perusahaan bersangkutan di satu pihak dan juga dapat
membayarkan dividen kepada para investor di lain pihak, tetapi kedua tujuan
tersebut selalu bertentangan (Riyanto, 1995).
Husnan (1989) menyatakan bahwa perusahaan lebih suka menahan
keuntungan daripada membagikan dalam bentuk dividen, sedangkan investor
lebih menyukai pembayaran dividen saat ini daripada menundanya untuk
direalisir dalam bentuk capital gain. Oleh karena adanya kepentingan yang
berbeda antara pihak perusahaan dengan investor, maka perusahaan harus dapat
mengambil suatu
kebijakan dividen yang membawa manfaat khususnya bagi peningkatan
kemakmuran para pemegang saham.
Komposisi kepemilikan dari perusahaan-perusahaan yang telah go public
dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berbeda dengan komposisi perusahaan
yang belum go public. Perbedaan yang sangat nyata adalah bahwa pada
perusahaan yang telah go public terdapat komposisi kepemilikan yang dimiliki
oleh masyarakat umum (publik), sedangkan pada perusahaan yang tertutup hal
tersebut belum tentu ada. Adanya komposisi kepemilikan yang dimiliki oleh
publik ini tentu menimbulkan implikasi bagi perusahaan. Pemegang saham dari
kalangan publik ini akan meminta imbal hasil dari investasi yang dilakukan pada
suatu perusahaan dalam bentuk dividen. Sementara itu pihak internal dalam
perusahaan akan merasa keberatan apabila nilai dividen yang diberikan kepada
pemegang saham memiliki jumlah yang besar, karena pihak internal dapat
memiliki keinginan untuk menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk
memperluas kegiatan operasinya (benturan kepentingan ini seringkali) dibahas
dalam teori keagenan (agency theory).
Berdasarkan teori keagenan, diketahui bahwa kepentingan manajer selaku
pengelola perusahaan akan dapat berbeda dengan kepentingan pemegang saham
(Elloumi dan Gueyie, 2001). Manajer dapat mengambil tindakan yang diperlukan
untuk meningkatkan keuntungan pribadi, berlawanan dengan upaya untuk
asimetri informasi akan cenderung relative tinggi pada perusahaan dengan tingkat
kesempatan investasi yang baik. Manajer memiliki informasi tentang nilai proyek
di masa mendatang dan tindakan mereka tidaklah dapat diawasi dengan detail oleh
pemegang saham. Sehingga biaya agensi antara manajer dengan pemegang saham
akan meningkat, pada perusahaan dengan kesempatan investasi yang tinggi.
Pemegang saham perusahaan tersebut akan sangat mungkin bergantung kepada
insentif guna memotivasi manajer untuk melakukan kepentingannya, hal ini tentu
akan berdampak pada pembagian dividen perusahaan. Sehingga seringkali
pembahasan mengenai dividen haruslah mengacu pada kerangka teori keagenan.
Teori keagenan (agency theory) telah menjadi basis penelitian yang kuat
dalam disiplin keuangan dan akuntansi (Abdullah, 2001). Dalam kajian tentang
keuangan perusahaan, penekanan pada kebijakan manajemen yang berkaitan
dengan kemakmuran manajer dan kemakmuran pemilik perusahaan, seperti
kebijakan struktur modal, kebijakan dividen dan kepemilikan manajerial
merupakan topik yang diteliti secara luas dan mendalam untuk melihat bagaimana
pola konflik kepentingan di antara manajer dan pemilik perusahaan.
Aplikasi teori keagenan (agency theory) semakin nyata dan jelas dalam
kajian tentang perusahaan yang telah memanfaatkan sumber dana dari pasar
modal. Teori asimetri informasi yang menyatakan adanya perbedaan kepemilikan
informasi antara manajer dengan investor (dimana manajer memiliki informasi
yang lebih lengkap daripada investor), memberi pemahaman dan bukti empiris
bahwa terdapat biaya dalam hubungan antara manajer (pihak internal) dan
berdasarkan teori ekonomi yang memandang hubungan diantara kedua belah
pihak sebagai suatu pemberian wewenang oleh pemilik kepada manajer untuk
bertindak dalam garis kepentingan pemilik.
Masalah keagenan yang terjadi disebabkan adanya kemungkinan
manajemen bertindak tidak sesuai dengan keinginan principal, karena manajemen
berkeinginan untuk meningkatkan kemakmurannya. Selain itu manajemen juga
dapat memilih struktur modal perusahaan, struktur kepemilikan dan kebijakan
dividen yang menurunkan biaya keagenan (agency cost) yang terjadi dalam
konflik kepentingan tersebut.
Teori keagenan memberikan beberapa cara untuk mengurangi biaya
keagenan, yang tiga di antaranya diteliti oleh Crutchley dan Hansen (1999), yakni:
1. Dengan meningkatkan kepemilikan atas saham biasa perusahaan, berarti
semakin mendekatkan kepentingan manajer dengan kepentingan investor
publik / eksternal (Abdullah, 2001).
2. Menaikkan dividen (Rozeff, 1982). Pembayaran dividen yang lebih besar akan
meningkatkan kemungkinan untuk memperbesar modal dari hutang.
Penambahan modal dari pemodal eksternal baik melalui Initial Public
Offering (IPO) ataupun right issue akan meningkatkan monitoring atau
pengawasan dari pihak-pihak yang terkait dengan pasar modal seperti
Bapepam, penjamin emisi dan investor. Monitoring ini mendorong manajer
untuk bekerja lebih baik sehingga lebih mendekati kepentingan pemegang
saham.
3. Dengan menggunakan pembiayaan dari hutang (Jensen dan Meekling, 1976
dalam Abdullah, 2001). Penggunaan hutang yang lebih besar menurunkan
biaya dari modal sendiri sehingga mengurangi konflik manajer dengan
pemegang saham. Namun pembiayaan dengan hutang menimbulkan konflik
antara investor dan kreditur yang menambah biaya keagenan. Hutang
perusahaan yang semakin besar berarti memperbesar resiko kebangkrutan
yang ditanggung oleh pemegang saham, sehingga pemegang saham cenderung
mendorong manajer untuk melakukan investasi yang memilki imbal hasil
yang lebih tinggi.
Ketiga cara yang melibatkan kepemilikan manajerial, kebijakan dividen
dan kebijakan hutang tersebut telah memperoleh perhatian para peneliti, sehingga
terdapat beberapa penelitian yang melakukan kajian mengenai hubungan maupun
pengaruh dari kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan kebijakan hutang
satu sama lain. Di Indonesia, penelitian mengenai hal tersebut terutama yang
menggunakan kebijakan dividen sebagai variabel terikat telah dilakukan oleh
Abdullah (2001), Mahadwartha dan Hartono (2002), Wahidahwati (2002), dan
Ismiyanti dan Hanafi (2003).
Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai
operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena
itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran
dividen lebih baik juga. Cash ratio salah satu ukuran dari rasio likuiditas yang
merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
cash ratio menunjukkan kemampuan kas perusahaan untuk memenuhi
(membayar) kewajiban jangka pendeknya (Brigham, 1996). Penelitian yang
melihat pengaruh antara likuiditas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh
Prihantoro (2003), Risaptoko (2007), Hairani (2005), Hatta (2002) dan Sunarto
dan kartika (2003).
Ukuran perusahaan merupakan variabel penduga yang dapat
mempengaruhi kebijakan dividen. Farinha (2002) menunjukkan, dasar teori pada
pengaruh dari ukuran (size) terhadap kebijakan dividen yang diproksikan
dividend payout ratio (DPR) sangat kuat. Perusahaan besar dengan akses pasar
yang lebih baik seharusnya membayar dividen yang tinggi kepada pemegang
sahamnya, sehingga antara ukuran perusahaan dan pembayaran dividen memiliki
hubungan yang positif (Cleary, 1999 dalam Farinha, 2002). Suatu perusahaan
besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal,
sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak
kesulitan untuk memilki akses ke pasar modal. Karena kemudahan akses ke pasar
modal cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh
dana yang lebih besar, sehingga perusahaan besar mampu memiliki rasio
pembayaran dividen yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil (Chang dan
Rhee, 1990).
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit karena dengan
permodalan dengan laba ditahan saja. Laba bersih dialokasikan untuk
mensejahterakan pemegang saham dalam bentuk dividen dan laba ditahan.
Semakin besar profitabilitas berpeluang meningkatkan dividen. Salah satu tujuan
perusahaan membagikan dividen tinggi untuk memenuhi keinginan pemegang
saham. Semakin besar profitabilitas perusahaan, manajer berpotensi meningkatkan
kepemilikan manajerial, karena termotivasi oleh keuntungan sebagai pemegang
saham (Taswan, 2003). Profitabilitas juga menentukan keputusan tentang
kebijakan hutang yang akan diambil dalam perusahaan. Penelitian tentang
pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen dilakukan oleh Dwiyani
(2009), Amidu dan Abor (2006), Anil dan Kapoor (2008).
Salah satu sektor industri yang layak untuk dicermati perkembangannya
adalah industi barang konsumsi. Pada kondisi masyarakat yang semakin
konsumtif, keberadaan produsen barang-barang konsumsi menjadi cukup vital.
Tidak dipungkiri bahwa sifat konsumtif yang dimiliki masyarakat saat ini
tentunya telah memberikan andil yang sangat besar terhadap kelangsungan hidup
perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ini, maka tidak mengherankan
jika sektor industri barang konsumsi memiliki potensi yang besar untuk terus
tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang. Kebijakan dividen pada
perusahaan yang bergerak di industri barang konsumsi menjadi layak untuk
diteliti.
Beberapa peneliti terdahulu yang berhasil menemukan bukti bahwa
terdapat pengaruh negatif dan signifikan variabel kepemilikan manajerial,
melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta selama periode 1994-1996. Hairani (2005) melakukan penelitian terhadap
37 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama
tahun 2001 sampai 2003. Mahadwartha dan Hartono (2002) juga melakukan
penelitian di perusahaan-perusahaan sektor manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Jakarta pada periode 1990-2000.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ismiyanti dan Hanafi (2003)
kebijakan hutang dan kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap kebijakan
dividen yang diproksikan menggunakan DPR. Sedangkan Tarjo dan Jogiyanto
(2003) menemukan bukti bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh
terhadap kebijakan hutang. Hatta (2002) menghasilkan suatu kesimpulan
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode 1993-1999. Begitu pula
penelitian yang dilakukan Jensen et al. (1992) juga menemukan bahwa
peningkatan kepemilikan manajerialmenyebabkan penurunan DPR.
Penelitian Hatta (2002) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa ukuran
perusahaan (firm size) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen perusahaan manufaktur periode 1993-1999. Namun Damayanti (2006)
menyatakan bahwa firm size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
DPR perusahaan manufaktur periode 1999-2000 yang listed di BEJ.
Amidu dan Abor (2006) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara likuiditas terhadap kebijakan
Efek Jakarta periode 1991-1996 menunjukkan bahwa posisi kas memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap kebijakan deviden. Sedangkan Hatta (2002)
melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ periode
1993-1999 menunjukkan bahwa free cash flow tidak berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen
dilakukan oleh Dwiyani (2009) yang menyatakan ROI dan NPM berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap kebijakan dividen, sedangkan Amidu dan
Abor (2006) profitabilitas memiliki hubungan positif dengan
kebijakan dividen. Namun Anil dan Kapoor (2008) terhadap
perusahaan-perusahaan IT di India terdapat hubungan yang tidak signifikan antara
profitabilitas dengan kebijakan dividen yang didukung oleh Damayanti dan
Achyani (2006) menyatakan bahwavariabel profitabilitas tidak berpengaruh
signifikanterhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka penelitian ini
dilakukan dengan mengambil judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi Yang Go publik di Bursa Efek Indonesia“.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang di atas, untuk memberikan kejelasan apa yang akan
diangkat dalam penelitian ini, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana kondisi kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan
hutang dan profitabilitas yang ada pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan
profitabilitas berpengaruh secara parsial signifikan terhadap kebijakan dividen
pada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang go
publik di Bursa Efek Indonesia?
4. Apakah kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan
profitabilitas berpengaruh secara simultan signifikan terhadap kebijakan
dividen pada pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi
yang go publik di Bursa Efek Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikembangkan di atas maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk menjelaskan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
2. Menjelaskan kondisi kepemilikan manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan
hutang dan profitabilitas yang ada pada perusahaan manufaktur sektor industri
barang konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara parsial kepemilikan
manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
4. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh secara simultan kepemilikan
manajerial, firm size, likuiditas, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur sektor industri barang
konsumsi yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Kegunaan penelitian
Berdasarkan rumusan dan tujuan masalah yang dikembangkan di atas maka
kegunaan penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan sektor industri barang konsumsi yang telah tercatat di Bursa
Efek Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan
terhadap kebijakan dividennya.
2. Bagi investor saham di Bursa Efek Indonesia, diharapkan penelitian ini dapat
menjadi referensi dalam melakukan investasi saham di Bursa Efek Indonesia
terutama bagi investor yang memiliki tujuan investasi untuk memperoleh
dividen.
3. Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan kajian di bidang yang sama,
diharapkan penelitian ini dapat menjadi landasan teoritis dan empiris bagi
penelitian selanjutnya.