• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DIREKTUR JENDERA L PAJAK NOM O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERATURAN DIREKTUR JENDERA L PAJAK NOM O"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERA L PAJAK NOM OR : PER - 21/PJ/ 2013

TENTANG

PERUBAHA N ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERA L PAJAK NOM OR PER-2/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENERIMAAN DAN PENGOLA HAN SURAT PEM BERITAHUA N MASA PAJAK PERTAM BAHAN NILAI

(SPT MASA PPN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YA NG MAHA ESA DIREKTUR JENDERA L PAJAK,

Menimbang :

a. bahwa sehubungan dengan telah ditetapkannya Peraturan Direktur Jenderal Pa jak No mor PER-11/PJ/2013 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pa ja k No mor PER-44/PJ/2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian Surat Pe mberitahuan Masa Pajak Pe rta mbahan Nila i (SPT Masa PPN), perlu me lakukan penyesuaian terhadap ketentuan pelaksanaan mengenai tata cara penerimaan dan pengolahan Surat Pe mberitahuan Masa Pajak Pe rta mbahan Nila i (SPT Masa PPN);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana d ima ksud dalam huruf a serta dala m rangka me laksanakan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 185/PM K.03/ 2007 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan, perlu menetapkan Peraturan Dire ktur Jenderal Paja k tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pa ja k No mor PER-2/ PJ/2011 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Perta mbahan Nila i (SPT Masa PPN);

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umu m dan Tata Ca ra Perpaja kan (Le mb a ran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 No mo r 49, Ta mbahan Le mbaran Negara Republik Indonesia No mor 3262) sebagaimana te lah beberapa ka li diubah terakh ir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Le mba ran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No mor 62, Ta mbahan Le mbaran Negara Republik Indonesia No mor 4999);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Perta mbahan Nila i Ba rang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Le mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 No mor 51, Ta mbahan Le mbaran Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (Le mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No mor 150, Tambahan Le mbaran Negara Republik Indonesia No mor 5069);

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 185/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pe mberitahuan;

4. Peraturan Direktur Jenderal Pa jak No mor PER-147/PJ/2006 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Penyampaian Surat Pe mberitahuan Masa Pajak Perta mbahan Nila i (SPT Masa PPN) Bag i Pe mungut PPN; 5. Peraturan Dire ktur Jenderal Pa ja k No mo r PER-44/PJ/ 2010 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian

serta Penyampaian Surat Pe mberitahuan Masa Pajak Perta mbahan Nila i (SPT Masa PPN) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dire ktur Jenderal Pa jak No mor PER-11/PJ/ 2013;

(2)

MEM UTUSKA N:

Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR JENDERA L PAJAK TENTANG PERUBAHA N ATAS PERATURA N DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOM OR PER-2/PJ/2011 TENTANG TATA CA RA PENERIMAAN DA N PENGOLA HAN SURAT PEM BERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBA HAN NILAI (SPT MASA PPN)

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Pe raturan Direktur Jendera l Pa jak No mor PER-2/PJ/2011 tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Perta mbahan Nila i (SPT Masa PPN) d iubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 1 angka 5 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dala m Pe raturan Dire ktur Jenderal Pa jak in i, yang dima ksud dengan:

1. Kantor Pelayanan Paja k yang selanjutnya disebut dengan KPP adalah Kantor Pelayanan Paja k te mpat Pengusaha Kena Paja k dikukuhkan atau te mpat Pe mungut Pajak Pe rta mbahan Nilai terdaftar.

2. Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan yang selanjutnya disebut dengan KP2KP adalah Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpaja kan yang berada dala m wilayah KPP.

3. Pengusaha Kena Pajak yang selanjutnya disebut dengan PKP adalah pengusaha yang mela kukan penyerahan Barang Kena Paja k dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai paja k berdasarkan Undang-Undang PPN Tahun 1984 dan perubahannya.

4. Pe mungut Pajak Perta mbahan Nilai yang selanjutnya disebut dengan Pemungut PPN adalah bendahara pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk me mungut, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Paja k atas penyerahan Barang Kena Paja k dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada bendahara pemerin tah, badan, atau instansi pemerintah tersebut.

5. Surat Pe mberitahuan Masa Pajak Perta mbahan Nila i yang selanjutnya disebut dengan SPT adalah surat yang oleh Wajib Paja k digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran Pajak Perta mbahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah, objek da n/atau bukan objek Paja k Perta mbahan Nilai dan/atau Pajak Penjua lan atas Barang Mewah untuk suatu Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

6. La mp iran SPT:

a. bagi PKP yang tidak menggunakan pedoman penghitungan pengkredit an pajak masukan adalah Formulir 1111 A B, Formu lir 1111 A1, Formu lir 1111 A2, Formu lir 1111 B1, Formu lir 1111 B2, dan Formulir 1111 B3;

b. bagi PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan adalah Formulir 1111 A DM dan Formulir 1111 R DM;

c. bagi Pe mungut PPN adalah La mp iran 1 SPT dan La mp iran 2 SPT.

7. SPT Lengkap adalah SPT yang semua e le men SPT Induk dan semua La mp iran yang dipersyaratkan telah diisi dan disa mpaikan dengan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Pa jak atau kuasanya.

8. Tempat Pe layanan Terpadu yang selanjutnya disebut dengan TPT adalah tempat pelayanan perpajakan terintegrasi pada KPP dengan menggunakan sistem ko mputer untuk meningkatkan pelayanan kepada PKP. 9. e-SPT adalah aplikasi pengisian SPT yang disediakan oleh Dire ktorat Jenderal Paja k.

10. Data ele ktronik adalah data SPT Masa PPN yang dihasilkan dari e -SPT.

11. Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik yang dapat digunakan untuk me mindahkan data dari suatu komputer ke ko mputer lainnya, antara lain flash disk dan Co mpact Disc (CD).

(3)

13. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dila kukan secara on -line yang real time me la lui la man Direktorat Jendera l Pa ja k (www.pajak.go.id ) atau ASP.

14. Tanda Terima SPT adalah Bukt i Penerimaan Surat yang selanjutnya disebut dengan BPS, yang dihasilkan dari menu penerimaan SPT untuk disa mpaikan kepada PKP atau Pe mungut PPN.

15. Penelit ian adalah serangkaian kegiatan yang dilaku kan untuk menilai ke lengkapan pengisian SPT Masa PPN dan la mp iran-la mp irannya termasuk penila ian tentang kebenaran penulisan dan penghitungannya. 16. Pengujian data adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menilai kebenaran pengisian data

elektronik Induk SPT Masa PPN dan La mp iran SPT Masa PPN.

17. Pereka man SPT adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk me masukkan semua unsur SPT ke dala m basis data perpajakan dengan cara antara lain me reka m, uploading, dan/atau me mindai (scanning). 18. Loading adalah kegiatan me mindahkan data/informasi dig ital da ri media digita l atau ja ringan ko mun ikasi

data ke sistem informasi Dire ktorat Jenderal Paja k.

19. Pengolahan SPT adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penelit ian, pengujian data, validasi, dan pereka man/loading SPT.

2. Ketentuan Pasal 2 ayat (1) huruf a angka 7) d iubah, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut: Pasal 2

(1) PKP atau Pe mungut PPN menya mpaikan SPT dengan kelengkapan sebagai berikut:

a. Bagi PKP yang tidak menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan SPT terdiri dari:

1) Induk SPT Masa PPN 1111 - Formu lir 1111 (F.1.2.32.04);

2) Formulir 1111 AB - Re kapitulasi Penyerahan dan Perolehan (D.1.2.32.07);

3) Formulir 1111 A1 - Daftar Ekspor BKP Be rwu jud, BKP Tidak Be rwu jud dan/atau JKP (D.1.2.32.08);

4) Formulir 1111 A2 - Da ftar Paja k Ke luaran atas Penyerahan Dalam Negeri dengan Faktur Pajak (D.1.2.32.09);

5) Formulir 1111 B1 - Da ftar Paja k Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Impor BKP dan Pe manfaatan BKP Tida k Berwujud/JKP dan Luar Daerah Pabean (D.1.2.32.10);

6) Formulir 1111 B2 - Daftar Paja k Masukan yang Dapat Dikredit kan atas Perolehan BKP/JKP Dala m Negeri (D.1.2.32.11); dan

7) Formulir 1111 B3 - Daftar Pa jak Masukan yang Tidak Dikreditkan atau yang Mendapat Fasilitas (D.1.2.32.12).

b. Bagi PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan pajak masukan, SPT terdiri da ri: 1) Induk SPT Masa PPN 1111 DM - Formu lir 1111 DM (F.1.2.32.05);

2) Formulir 1111 A DM - Daftar Paja k Ke luaran atas Penyerahan Dala m Negeri Dengan Faktur Paja k (D.1.2.32.13); dan

3) Formulir 1111 R DM - Daftar Pengemba lian BKP dan Pe mbatalan JKP oleh PKP yang Menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Paja k Masukan (D.1.2.32.14).

c. Bagi Pe mungut PPN, SPT terd iri dari :

1) Induk SPT - Formu lir 1107 PUT (F.1.2.32.02);

2) La mp iran 1 Daftar PPN dan PPn BM Yang Dipungut Oleh Bendaharawan Pe merintah Formu lir 1107 PUT 1 (D.1.2.32.03); dan

3) La mp iran 2 Daftar PPN dan PPnBM Yang Dipungut Oleh Se lain Bendaharawan Pe merintah Formulir 1107 PUT 2 (D.1.2.32.04).

(2) SPT sebagaimana dima ksud pada ayat (1):

a. huruf a atau huruf b wa jib d iisi oleh setiap PKP;

b. huruf c wajib diisi oleh setiap Pe mungut PPN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan perpajakan.

(4)

3. Di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 3 disisipkan 3 (tiga) ayat, yakni ay at (1a), ayat ( 1b), dan ayat (1c) sehingga Pasal 3 be rbunyi sebagai berikut:

Pasal 3 (1) SPT dapat berbentuk:

a. formulir ke rtas (hard copy); atau b. data elektronik, yang disampa ikan :

1) dala m med ia ele ktronik; atau 2) me la lui e -Filing.

(1a) Setiap PKP wa jib menyampa ikan SPT dala m bentuk data elektronik.

(1b) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) adalah PKP Orang Pribadi yang: a. me laporkan t idak lebih da ri 25 (dua puluh lima) doku men (Faktur Paja k/doku men tertentu yang

kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Paja k dan/atau Nota Retur/Nota Pe mbatalan) pada setiap La mpiran SPT dala m 1 (satu) Masa Pajak; dan

b. ju mlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 (satu) Masa Pajak kurang dari Rp400.000.000,00 (e mpat ratus juta rupiah),

dapat menyampaikan SPT da la m bentuk formulir ke rtas (hard copy) atau dalam bentuk data elektronik. (1c) Pe mungut PPN dapat menyampa ikan SPT dala m bentuk formulir kertas (hard copy) atau dalam bentuk

data elektronik.

(2) SPT dapat disampa ikan o leh PKP atau Pe mungut PPN dengan cara manual, yaitu: a. disampaikan langsung ke KPP atau KP2KP; atau

b. disampaikan mela lui pos, perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir, dengan bukti pengiriman surat, ke KPP atau KP2KP.

(3) Dala m ha l SPT disampa ikan dala m bentuk media e lekt ronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1, PKP atau Pe mungut PPN harus menggunakan e-SPT dan Induk SPT tetap disampaikan dala m bentuk formulir kertas (hard copy).

(4) SPT da la m bentuk data elektronik dapat disampa ikan oleh PKP me la lui e -Filing, yang tata cara penyampaiannya diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan perpajakan.

(5) Penyampaian SPT dengan cara manual sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah penya mpaian SPT yang Induk SPT-nya disampa ikan dala m bentuk formu lir kertas (hard copy), sedangkan La mp iran SPT dapat disampaikan dala m bentuk formu lir kertas (hard copy) atau dala m bentuk med ia ele ktronik.

4. Ro mawi I huruf A huruf b angka 1) da la m La mpiran III Peraturan Direktur Jenderal Pa jak No mor PER-2/PJ/2011 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

1) Jenis PKP atau Pemungut PPN, Ju mlah Doku men, dan Jumlah Penyerahan Barang dan Jasa Mengecek jenis PKP (Badan atau Orang Pribadi) atau Pe mungut PPN.

a. Apabila PKP Badan ma ka SPT harus disampa ikan da la m bentuk data ele ktronik;

b. Apabila PKP Orang Pribadi ma ka harus mengecek ju mlah dokumen (Faktur Pa ja k/dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Paja k dan/atau Nota Retur/Nota Pembatalan) yang diterbitkan/diterima o leh PKP dan ju mlah seluruh penyerahan barang dan jasa yang dilaku kan oleh PKP, dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Apabila ju mlah doku men yang dilaporkan dala m 1 (satu) Masa Pajak t idak lebih dari 25 (dua puluh lima ) doku men pada setiap La mpiran SPT dan ju mlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 (satu) Masa Pajak kurang dari Rp 400.000.000,00 (e mpat ratus juta rupiah), ma ka SPT dapat disa mpaikan dala m bentuk formu lir kertas (hard copy) atau dala m bentuk data elektronik.

(2) Apabila ju mlah dokumen yang dilaporkan dala m 1 (satu) Masa Pajak leb ih dari 25 (dua puluh lima) doku men pada salah satu Lampiran SPT atau ju mlah seluruh penyerahan barang dan jasanya dalam 1 (satu) Masa Pajak paling sedikit Rp 400.000.000,00 (e mpat ratus juta rupiah), ma ka SPT harus disampaikan dala m bentuk data ele ktronik.

(5)

menya mpaikan SPT dala m bentuk formu lir ke rtas (hard copy), maka PKP dianggap tidak menya mpaikan SPT dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang -undangan perpajakan.

c. Apabila Pemungut PPN maka SPT dapat disampaikan dala m bentuk formu lir ke rtas (hard copy) atau dala m bentuk data elektron ik.

Pasal II

Peraturan Dire ktur Jenderal Pa jak in i mu lai berla ku pada tanggal ditetapkan dan diberlakukan untuk pengisian dan pelaporan SPT Masa PPN mu la i Masa Paja k Juni 2013.

Ditetapkan di Jaka rta pada tanggal 30 Mei 2013

DIREKTUR JENDERA L PAJAK, ttd

Referensi

Dokumen terkait

The financial information above is taken from the interim consolidated financial statements of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ("Bank") and the subsidiaries dated

yang terjadi setelah tanggal keuangan yang diaudit akuntan. e) Surat pernyataan dari emiten di bidang akuntansi. f) Keterangan lebih lanjut tentang perkiraan atau proyeksi. g)

Dari seluruh langkah pengujian, parameter yang berpengaruh adalah catu daya (arus) 5,5 Ampere, semakin dingin suhu yang dihasilkan, arus yang diperlukan semakin

sebagai tampungan air pada musim hujan dan dapat dimanfaatkan sebagai. cadangan pada

Untuk dapat menentukan model peramalan atau hasil ramalan yang dapat memberikan keakurasian data untuk metode 12 bulan mendatang model-model peramalan trend Line Analysis

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Gelombang 201602 ini akan dicek kembali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Serdos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen yang

Berdasarkan Penetapan Hasil Kualifikasi Nomor : 03.13.SS/ULP/SS -I/IX/2013 tanggal 23 September 2013, maka dengan ini kami umumkan Calon Rekanan yang masuk Daftar Pendek Terpilih

Sehubungan dengan telah dilakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka sesuai dengan jadwal LPSE akan dilakukan pembuktian kualifikasi atas dokumen Penawaran