• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akibat Hukum dari Penunjukan Penjamin Emisi dalam Penawaran Umum Saham oleh Emiten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Akibat Hukum dari Penunjukan Penjamin Emisi dalam Penawaran Umum Saham oleh Emiten"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGATURAN PENAWARAN UMUM SAHAM DALAM

PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Tinjauan Umum tentang Penawaran Umum

1. Mekanisme perdagangan saham di Pasar Modal

Kegiatan pasar modal dengan lembaga-lembaga perantara emisi dan bursa

serta lembaga-lembaga perantara perdagangan adalah merupakan suatu

mekanisme, yang sekaligus digerakkan untuk mengatur permintaan dan

penawaran akan dana, dan pengeluaran dana akan tertuju kepada sektor-sektor

produksi.27 Lembaga-lembaga keuangan menjembatani jurang pemisah antara

pihak yang menggunakan dana dan pihak penyedia dana. Tanpa lembaga

perantara sesungguhnya pasar modal tidak akan berfungsi dengan baik dan

merusak pembangunan ekonomi. Demikian juga apabila pasar modal tidak

berkembang maka lembaga perantara juga tidak akan berkembang dengan baik.

Pasar modal di Indonesia terdiri dari pasar perdana dan pasar sekunder.

Untuk lebih jelasnya maka akan diuraikan sebagai berikut:28

a. Pasar perdana

Merupakan penjualan perdana efek/sertifikat atau penjualan yang

dilakukan sesaat sebelum perdagangan di pasar sekunder. Pada pasar ini

efek/sertifikat diperdagangkan dengan harga emisi. Pada pasar perdana

27

Pandji Anoraga dkk, Pengantar Pasar Modal (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 33.

28

(2)

perusahaan akan memperoleh dana dengan menjual sekuritasnya. Di pasar

perdana terjadi pembelian surat berharga oleh investor sebelum surat berharga

tersebut dicatat di bursa utama atau OTC (over the counter market).29 Dengan

demikian, maka pada pasar perdana terjadi transaksi antara investor dengan

perusahaan penerbit surat berharga (emiten), dengan pialang sebagai

perantaranya. Pada dasarnya pasar perdana berfungsi sebagai penawaran oleh

sindikasi penjamin emisi dengan agen penjual, penjatahan kepada pemodal oleh

sindikasi penjamin emisi dan emiten dan penyerahan efek kepada pemodal atau

investor.30 Apabila terjadi suatu pelanggaran yang merugikan investor dalam

proses penawaran umum tersebut, maka pihak yang bertanggung jawab adalah

emiten dan penjamin emisi efek. Jangka waktu penawaran ini adalah tiga hari

kerja dan maksimum selama 90 hari.31 Penjatahan saham merupakan

pengalokasian efek peranan para investor sesuai dengan jumlah efek yang

tersedia. Masa penjatahan ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku ditetapkan

maksimum selama 12 hari kerja terhitung mulai berakhirnya masa penawaran,32

dan tahap terakhir yang terjadi pada pasar perdana ini adalah penyerahan efek ke

tangan investor atau pemodal. Waktu penyerahan efek ini adalah 12 hari kerja

Marzuki Usman, (editor) Pengetahuan Pasar Modal (Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1997), hlm. 175

(3)

b. Pasar sekunder

Pasar sekunder adalah penjualan efek/sertifikat setelah pasar perdana

berakhir. Pasar sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh bursa efek untuk

melaksanakan transaksi jual-beli saham yang telah diperoleh di pasar perdana.

Dengan kata lain, pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat

melakukan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan di pasar perdana. Di

Indonesia terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia yang selanjutnya

disebut BEI sebagai tempat berlangsungnya perdagangan efek di pasar sekunder.

Pada dasarnya, apabila kita berbicara tentang pasar sekunder, maka kita berbicara

perdagangan di bursa efek.

Investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung di pasar

sekunder, melainkan harus melalui perantara pedagang efek atau yang lebih

umum dikenal sebagai broker atau pialang. Sebelum dapat memanfaatkan jasa

pialang, investor terlebih dahulu harus terdaftar sebagai nasabah pada salah satu

perusahaan pialang atau perusahaan efek yang merupakan anggota dari bursa efek.

Sebagai gambaran, di BEI terdaftar atau tercatat lebih dari 100 perusahaan efek

yang menjadi anggota bursa. Anggota bursa adalah perusahaan efek yang

memiliki fungsi sebagai perantara pedagang efek atau perusahaan efek yang

memiliki ijin untuk beroperasi sebagai pialang atau broker.

Perdagangan saham pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dalam

pembelian saham. Batasan dalam perdagangan saham adalah batasan jumlah

(4)

perdagangan di Bursa Efek Indonesia adalah 500 saham atau dengan kata lain,

satu lot sama dengan 500 saham.

2. Pengertian dan dasar hukum penawaran umum

Pengertian penawaran umum dalam UUPM diatur dalam Pasal 1 butir 15

yang menyebutkan bahwa penawaran umum merupakan kegiatan penawaran

umum yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada masyarakat

berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan

pelaksanaannya. Pada hakikatnya perusahaan yang go public adalah perusahaan

yang membuka diri terhadap keikutsertaan masyarakat dalam suatu perusahaan

yang awalnya bersifat tertutup, baik dengan cara pemilikan maupun dengan

penetapan kebijakan pengelolaan perusahaannya.34

Lebih lanjut, penawaran umum atau dikenal dengan istilah go public

biasanya diartikan sebagai penjualan pertama saham umum oleh sebuah

perusahaan kepada investor umum. Perusahaan tersebut (emiten) hanya akan

menerbitkan saham-saham pertama. Emiten akan melibatkan penjamin emisi efek

untuk menjamin penawaran tersebut dan profesi penunjang pasar modal seperti

konsultan hukum, akuntan, notaris dan penilai untuk membantu membuat

prospektus. Prospektus menjadi sebuah persyaratan untuk mengungkapkan

kondisi keuangan dan prospek sebuah perusahaan kepada para calon investor.35

Perusahaan yang sebelum menjual saham kepada masyarakat disebut

perusahaan tertutup (private company) sedangkan perusahaan yang sudah

34

Najib A. Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek (PT.Citra Aditya Bakti, 2009), hlm. 12.

35

(5)

menjual sahamnya ke masyarakat disebut perusahaan terbuka atau perusahaan

public (public listed company). Perusahaan publik di Indonesia sejak tahun 1996,

banyak yang mulai mengubah nama perusahaan dengan menambahkan kata Tbk

di belakang nama yang lama. Tbk berarti terbuka. Misalnya: “PT Buana Finance

Indonesia” menjadi “PT Buana Finance Indonesia Tbk”.

Unsur-unsur dalam pengertian penawaran umum yakni :

a. Emiten

Emiten adalah pihak yang ingin meminjamkan modal. Modal dipinjamkan

emiten dengan cara melakukan emisi yaitu menawarkan efek (surat berharga)

untuk dijual atau diperdagangkan. Bila efek yang dijualnya ada yang membeli

maka emiten memperoleh uang yang diperlukan. Emiten umumnya adalah

perusahaan atau lembaga yang membutuhkan modal untuk membiayai atau

memperluas usahanya.

b. Menjual efek

Efek adalah surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga

komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi

kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Efek tersebut

diterbitkan oleh emiten untuk dijual kepada masyarakat.

c. Investor

Investor adalah individu atau organisasi yang membelanjakan uangnya di

pasar modal. Jadi pada prinsipnya semua pihak bisa menjadi investor. Investor

atau pemodal adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau

(6)

berharga yang ditawarkan oleh emiten. Dengan demikian berarti pemodal telah

meminjamkan uangnya kepada emiten dan pemodal bisa memperoleh keuntungan

berupa bunga atau deviden. Kemudian untuk memperoleh keuntungan lebih,

pemodal bisa menjual kembali surat berharga yang telah dibelinya dengan tujuan

memperoleh capital gain yaitu keuntungan berupa selisih dan harga jual dikurangi

harga beli.

d. Sesuai tata cara yang diatur undang-undang

Yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah

menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada OJK dan telah dinyatakan efektif

sesuai dengan tata cara yang diatur UUPM dalam Pasal 74. Ketentuan mengenai

persyaratan dan tata cara penyampaian pernyataan pendaftaran diatur lebih lanjut

oleh OJK (Pasal 77).36

Dasar hukum penawaran umum antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Proses go public dari suatu perusahaan dapat dikatakan bahwa suatu

perusahaan berganti baju dari perusahaan biasa menjadi perusahaan terbuka lewat

kegiatan di pasar modal. Karena itu, untuk dapat go public, suatu perusahaan

haruslah juga memenuhi ketentuan tentang perusahaan terbuka yang

pengaturannya dalam UUPT.

36

(7)

Adapun pengaturan UUPT yang berkenaan dengan suatu perseroan

terbuka dapat disebutkan sebagai berikut:

1) Nama Perseroan harus didahului dengan frase “ Perseroan Terbatas”

atau disingkat “PT”. Dalam hal Perseroan Terbuka, selain disingkat

PT juga pada akhir nama Perseroan ditambah kata singkatan “Tbk”

yang artinya terbuka (Pasal 16 ayat 2 dan 3).

2) Perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya telah

memenuhi kriteria sebagai perseroan publik sesuai dengan ketetuan

peraturan perundang-undang di bidang pasar modal, wajib mengubah

modal disetor dan modal yang ditempatkan dalam anggaran dasar

dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak terpenuhi kriteria tersebut

(Pasal 24 ayat 1).

3) Direksi perseroan wajib mengajukan pernyataan pendaftaran sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar

modal (Pasal 24 ayat 2).

4) Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan perseroan kepada

akuntan publik untuk diaudit apabila kegiatan usaha perseroan adalah

menghimpun/mengelola dana masyarakat, menerbitkan surat

pengakuan utang kepada masyarakat, perseroan merupakan perseroan

terbuka, perseroan merupakan persero, mempunyai aset/jumlah

peredaran usaha dengan jumlah nilai paling sedikit

Rp50.000.000.000,00 (lima milyar rupiah), dan diwajibkan oleh

(8)

5) Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut RUPS) perseroan

terbuka dapat diadakan di tempat kedudukan bursa dimana saham

perseroan dicatatkan (Pasal 76 ayat 2).

6) Penyelenggaraan RUPS perseroan terbuka tunduk pada ketentuan

UUPT sepanjang ketentuan dalam UUPM tidak ditentukan lain (Pasal

79 ayat 10).

7) Bagi perseroan terbuka, sebelum pemanggilan RUPS dilakukan, wajib

didahului dengan pengumuman mengenai akan diadakan pemanggilan

RUPS dengan memperhatikan peraturan UUPM (Pasal 83 ayat 1).

8) Perseroan Terbuka wajib mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang

angota direksi (Pasal 92 ayat 4).

9) Perseroan Terbuka wajib mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang

angota komisaris (Pasal 108 ayat 5).

10) Bagi Perseroan Terbuka berlaku ketentuan UUPT jika tidak diatur lain

dalam UUPM (Pasal 154 ayat 1).37

b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Keberadaan fungsi dan lembaga pengawas pasar modal di tanah air secara

historis telah mengalami beberapa kali perubahaan hingga akhirnya dikeluarkan

Keputusan Presiden No. 53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal, Badan Pengawas

pasar modal menjadi lebih fokus pada peran pembinaan, pengaturan dan

pengawasan. Pengertian penawaran umum beserta pengaturannya yang

37

(9)

merupakan dasar hukum pelaksanaan penawaran umum di Indonesia dalam

UUPM adalah sebagai berikut :

1) BAB IX pasal 74-77 : mengatur tentang tata cara penyampaian

pernyataan pendaftaran.

2) BAB IX Pasal 80 -81 : mengatur tentang tanggung jawab atas

informasi yang tidak benar atau

menyesatkan.

3) BAB X Pasal 85-89 : mengatur tentang pelaporan dan

keterbukaan informasi.

4) BAB XI Pasal 90-99 : mengatur tentang penipuan, manipulasi

pasar dan perdagangan orang dalam.

5) BAB XII Pasal 100 : mengatur tentang pemeriksaan.

6) BAB XIII Pasal 101 : mengatur tentang penyidikan.

7) BAB XIV Pasal 102 : mengatur tentang sanksi administratif.

3. Tujuan dan manfaat penawaran umum

Semua pengusaha tentunya selalu ingin menjadikan perusahaannya

bertahan selamanya, bahkan menjadi besar. Namun untuk mencapai itu tidaklah

mudah. Paling tidak harus dipenuhi dua hal, pertama profesionalisme dalam

pengelolaan perusahaan dan kedua tambahan modal untuk melakukan

peningkatan kapasitas produksi. Go public atau penawaran umum bisa memenuhi

kebutuhan kedua hal tersebut. Sebab, dengan go public penempatan orang-orang

(10)

perusahaan, melainkan harus diputuskan lewat RUPS. Dengan demikian, akan

diperoleh para profesional yang andal, karena dipilih oleh banyak orang.

Demikian pula dengan modal, perusahaan bisa menggali dana secara tak terbatas

untuk dijadikan tambahan modal.38

Adapun tujuan dari penawaran umum adalah sebagai berikut :39

a. Perluasan usaha atau ekspansi

Perluasan usaha dapat berupa peningkatan kapasitas produksi atau

penganekaragaman jenis produksi, dan atau kedua-duanya. Dalam hal ini selain

ditunjang oleh manajemen yang profesional juga diperlukan modal, baik untuk

investasi pada harta tetap maupun modal kerja. Apabila penambahan modal tidak

dapat dipenuhi dari dalam perusahaan, baik yang bersumber dari laba ditahan

maupun peningkatan modal disetor dari pemegang saham, maka biasanya karena

kebutuhan usaha sangat mendesak, perusahaan akan memutuskan untuk

mendapatkan modal dari luar perusahaan antara lain dengan menjual saham atau

obligasi di pasar modal.

b. Memperbaiki struktur modal

Modal perusahaan pada umumnya terdiri dari modal sendiri dan modal

pinjaman (kredit) yang memerlukan pembayaran bunga. Tidak jarang perusahaan

menderita kerugian dan beban yang berat karena beban pinjaman. Hal ini apabila

dibiarkan berlarut dapat menyebabkan perusahaan menjadi bangkrut dan salah

satu tindakan penyelamatan adalah dengan mengurangi utang dan diganti dengan

modal saham.

38

Sawidji Widoatmodjo, Op.Cit., hlm. 26-27.

39

(11)

Tindakan ini disebut restrukturisasi modal dengan menjual modal saham

baru untuk membayar utang yang menjadi beban tersebut, sehingga terjadi

perubahan komposisi modal dimana modal saham menjadi besar dan sebaliknya

modal pinjaman mengecil. Apabila situasi bisnis menguntungkan dan tingkat

keuntungan perusahaan lebih tinggi dari beban bunga pinjaman yang harus

dibayar, serta rasio hutang terhadap modal sendiri masih memungkinkan, maka

perubahan struktur modal dapat dilakukan dengan meningkatkan modal pinjaman

atau menjual obligasi di pasar modal.

c. Pengalihan pemegang saham

Perusahaan yang akan go public adalah perusahaan yang secara hukum

dan nyata sudah beroperasi serta memiliki beberapa pemegang saham. Dalam

kondisi tertentu karena perkembangan dinamika usaha, ada kalanya perusahaan

mempertimbangkan untuk mengalihkan saham yang dimilikinya kepada pihak

lain. Media pengalihan tersebut adalah melalui pasar modal, yaitu pemilik saham

dapat melalui perusahaan dapat menawarkan secara umum (public offering)

melalui pasar modal.

Perusahaan dalam hal ini tidak memperoleh pemasukan dana karena dana

hasil penjualan saham merupakan hak pemegang saham semula. Perusahaan yang

go public dapat melaksanakan ketiga tujuan diatas sekaligus, yakni memperoleh

tambahan dana sekaligus memperbaiki sturuktur modal dan juga melakukan

pengalihan pemegang saham sesuai keinginan pemegang saham yang lama.40

40

(12)

Manfaat penawaran umum saham bagi perusahaan yang menerbitkan efek

(emiten) antara lain :

1) Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus.

2) Biaya go public relatif murah.

3) Proses relatif mudah.

4) Pembagian dividen berdasarkan keuntungan.

5) Investor publik biasanya tidak berminat masuk dalam manajemen,

sehingga tidak mengurangi kekuasaan pemilik lama.

6) Perusahaan dituntut lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu

perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme.

7) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta

memiliki saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan

sosial.

8) Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat (go public merupakan

media promosi).

9) Memberikan kesempatan bagi koperasi dan karyawan perusahaan

untuk membeli saham.41

4. Pihak-pihak yang terlibat dalam penawaran umum

Kegiatan pasar modal terdapat beberapa lembaga yang terkait, baik

lembaga/instansi pemerintah maupun swasta. Keberadaan lembaga/instansi

pemerintah yang terkait dengan pasar modal sangat penting karena ia berperan

sebagai pembina, pengatur dan pengawas, sedangkan lembaga swasta memegang

41

(13)

peranan penting karena berperan sebagai perantara dalam kegiatan pasar modal.

Oleh karenanya, transaksi antara pihak perusahaan atau emiten dengan pihak

investor yang berkaitan dengan pasar modal tidak dapat dilakukan secara

langsung tanpa didukung oleh lembaga-lembaga tersebut.42

Lembaga-lembaga yang terkait dengan kegiatan pasar modal baik lembaga

atau instansi pemerintah maupun swasta tersebut adalah sebagai berikut :

a. Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan mulai bertugas sejak 1 Januari 2013

mengggantikan wewenang Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga

Keuangan) sehingga Bapepam-LK dibubarkan. Menurut pengamat ekonomi, Seto

Wardono, berpindahnya wewenang ini tidak akan membawa dampak yang besar

terhadap dunia pasar modal karena kinerja OJK sebenarnya sama saja dengan

Bapepam-LK walaupun akan membawa perubahaan dan perbedaan sedikit. UU

OJK sendiri telah disahkan pada 2010 lalu yang mengamanatkan kepada OJK

untuk melakukan pengawasan terhadap lembaga keuangan baik sektor perbankan,

sektor pasar modal maupun sektor non perbankan. Pada pertengahan 2011 lalu,

Kementerian Keuangan bersama Dewan Perwakilan Rakyat melakukan seleksi

pemilihan ketua OJK beserta dewan komisarisnya. Sesuai amanat undang-undang,

OJK mulai menjalankan tugas dan fungsinya melakukan pengawasan kepada pasar

modal. Untuk perbankan, pengawasan mulai dilakukan pada tahun 2014.43

42

Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis untuk Perusahaan (Jakarta: kencana, 2008), hlm. 264.

43

Bapepam-LK dan Sedikit tentang OJK,

(14)

b. Bursa efek

Undang-Undang Pasar Modal Pasal 1 angka 4 memberikan definisi dari

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan

atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain

dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Perdagangan efek yang

sah menurut undang-undang adalah di bursa efek. Penyelenggara bursa efek

haruslah perseroan yang telah memperoleh izin dari OJK (UUPM Pasal 6 ayat 1).

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang

Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal (selanjutnya disebut PP No.

45) Pasal 2, Bursa efek sebagai pengelola diwajibkan memiliki modal disetor

sekurang-kurangnya Rp7.500.000.000,00 (Tujuh milyar lima ratus juta rupiah).

Saham bursa efek ini dimiliki oleh perusahaan efek yang telah memperoleh izin

usaha sebagai perantara pedagang efek (Pasal 5 ayat 1). Bursa efek diharuskan

menerima permohonan perusahaan efek untuk menjadi pemegang saham yang

menjadi anggota bursa efek sepanjang jumlahnya belum mencapai 200 (Pasal 5

ayat 3). Pengalihan saham dimungkinkan, tetapi hanya kepada perusahaan efek

yang mempunyai izin sebagai perantara pedagang efek dan memenuhi syarat

menjadi anggota bursa efek (Pasal 7 ayat 1). Dengan demikian, pemindahan

hanya dapat terlaksana kalau bursa efek telah menyatakan perusahaan penerima

penghasilan saham telah memenuhi syarat (Pasal 7 ayat 2).

Bursa efek mempunyai dewan komisaris dan direksi dengan jumlah

anggota 7 orang (Pasal 9). Setiap anggota direksi dan komisaris dilarang

(15)

tahun dan dapat diangkat kembali (Pasal 9 ayat 3). Berdasarkan Pasal 12 UUPM

bursa efek mempunyai tugas pengawasan yang dilakukan oleh satuan

pemeriksaan yang berwenang untuk melakukan inspeksi pemeriksaan kepada

anggota bursa yaitu perusahaan efek yang diduga atau dicurigai tidak memenuhi

ketentuan dan kriteria permodalan sesuai dengan diwajibkan pasar.44

Untuk back off service dalam kegiatan perdagangan efek, bursa dapat

membentuk perusahaan anak yang disebut Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)

yang diberi izin oleh OJK untuk melakukan kegiatan usaha di bidang kliring dan

penjaminan transaksi yang terjadi di bursa. Sedangkan bank kustodian dan

perusahaan efek dapat membentuk Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

(LPP) untuk mempermudah penyelesaian pemindahbukuan.45

Saat ini di Indonesia terdapat dua bursa yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ)

dan Bursa Efek Surabaya (BES). Pengelola bursa berupaya mengembangkan

bursa mengikuti perkembangan dunia bisnis, teknologi informasi dan siap

bersaing dengan bursa-bursa internasional lainnya. Diharapkan kedua bursa ini

mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong perusahaan efek berperan

dalam perkembangan bursa, memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, serta

menjaring investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Dari instrumen

yang diperdagangkan, kedua bursa tersebut mempunyai penekanan yang berbeda.

BEJ lebih banyak memperdagangkan instrumen saham (equity), sementara BES

lebih banyak memperdagangkan instrumen utang (obligasi).46

44

M. Irsan Nasarudin dkk, Op.Cit., hlm. 126.

45

Ibid.

46

(16)

c. Perusahaan efek

Perusahaan efek dalam UUPM Pasal 1 angka 21 adalah perusahaan yang

melakukan kegiatan usahanya sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara

Perdagangan Efek, dan /atau Manajer Investasi.47 Dalam kegiatan usahanya

sebagai penjamin emisi efek, maka perusahaan efek berperan sebagai penjamin

dalam penjualan efek yang diterbitkan oleh perusahaan go public. Izin usaha

sebagai penjamin emisi efek ini berlaku juga sebagai izin usaha perantara

perdagangan efek. Oleh karenanya perusahaan efek yang telah mempunyai izin

usaha sebagai penjamin emisi efek dapat juga menjalankan kegiatan usaha sebagai

perantara perdagangan efek (Pialang atau Broker).48

Peran dari penjamin emisi adalah peran perusahaan efek untuk melakukan

penjaminan emisi (underwritting) bagi emiten, yaitu perusahaan ingin

mendapatkan dana dari calon-calon investor dari masyarakat luas. Penjamin emisi

ini membuat kontrak emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan

emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.49

Perantara perdagangan efek atau dikenal dengan Pialang atau broker

adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan

sendiri atau pihak lain. Dalam penanaman modal, investor yang berminat membeli

efek bisa juga mengamanatkan kepada pialang atau broker yang ia percaya.

Demikian juga halnya dengan investor yang ingin menjual efek, maka ia cukup

memberi amanat kepada pialang atau broker yang ia percaya. Dengan demikian,

47

Lihat UUPM

48

Abdul R. Saliman, Op.Cit., hlm. 266.

49

(17)

jelaslah bahwa pihak yang boleh melakukan transaksi dilantai bursa adalah

Perantara Perdagangan Efek.50

Selain menerima pesanan dari investor, perantara perdagangan efek dapat

pula memberi pelayanan lain kepada investor. Pelayanan ini berupa pemberian

informasi yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan dalam

pengelolaan keuangan. Kegiatan usaha lain yang dapat dilakukan oleh perusahaan

efek adalah sebagai manajer investasi. Yang dimaksud dengan manajer investasi

adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio yang meliputi

kumpulan efek yang dimiliki orang perorangan, usaha bersama, asosiasi atau

kelompok yang terorganisasi untuk para investor atau mengelola portofolio

investasi kolektif untuk sekelompok investor kecuali perusahaan asuransi, dana

pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.51

Berdasarkan penjelasan diatas, jelaslah bahwa perusahaan efek

mempunyai peranan sebagai pendukung aktivitas bursa dalam hal memperlancar

perputaran dana dan informasi, mendukung sistem dan aktivitas bursa sebagai

bagian dari pasar modal dan sebagai unit usaha, dan meningkatkan kegiatan

investasi pasar modal untuk menunjang kegiatan ekonomi nasional. Disamping itu

juga, perusahaan efek berfungsi sebagai perantara dalam aliran dana dan informasi

antar pemodal dengan pemodal, dan antara pemodal dengan perusahaan go public

yang tercatat di bursa.52

50

Abdul R. Saliman, Op.Cit., hlm. 268.

51

Ibid., hlm. 269.

52

(18)

d. Lembaga penunjang pasar modal

Lembaga penunjang pasar modal ini terdiri atas :

1) Biro Administrasi Efek (BAE)

Yang dapat menyelenggarakan Biro Administrasi Efek atau selanjutnya

disebut BAE adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK. BAE

adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatatan

pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan degan efek. Kontrak tersebut

secara jelas menyebutkan hak dan kewajiban BAE dan emiten, termasuk

kewajiban terhadap pemegang efek.53

Biro Administrasi Efek mempunyai peran yang cukup penting dalam

pengembangan pasar modal. Penyelesaian transaksi melalui pemindah-bukuan

merupakan tugas kerja dari BAE dan BAE dituntut untuk selalu dapat mengikuti

dan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap praktik-praktik yang berlaku

saat ini.54

Biro Administrasi Efek dapat memberikan jasa berkaitan dengan

kepentingan efek yang disimpan dalam penitipan kolektif Kustodian Sentral Efek

Indonesia (KSEI), sehingga dapat memberikan informasi kepada emiten mengenai

tidak melakukan pelanggaran sehubungan dengan perdagangan orang dalam

(insider trading), benturan kepentingan, dan manipulasi pasar.55

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Biro Administrasi Efek,

meliputi :

a) Membantu emiten dan underwitter dalam rangka emisi Efek.

53

M. Irsan Nasarudin dkk, Op.Cit., hlm. 171.

54

Ibid.

55

(19)

b) Melaksanakan kegiatan penyimpanan dan pengalihan atas saham

para investor.

c) Menyusun Daftar Pemegang Saham dan perubahannya untuk

melakukan pembukuan pemegang saham (pembuatan daftar

pemegang saham) atas permintaan emiten.

d) Menyiapkan korespodensi emiten kepada pemegang saham

misalnya pengumuman RUPS dan pengumuman pembayaran

dividen atas nama emiten.

e) Membuat laporan-laporan bila diminta oleh instansi berwenang

seperti OJK.56

2) Kustodian

Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta

yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk dividen, bunga dan hak-hak

lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang

menjadi nasabahnya. Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai

kustodian adalah KSEI, perusahaan efek atau bank umum yang telah mendapat

persetujuan dari OJK.57

Setiap kustodian wajib mengadministrasikan, menyimpan, dan memelihara

catatan pembukuan, data, keterangan tertulis yang berhubungan dengan :

a) Nasabah yang efeknya disimpan pada bank kustodian.

b) Posisi efek yang disimpan pada bank kustodian.

56

Abdul R. Saliman, Op.Cit., hlm. 276.

57

(20)

c) Buku daftar nasabah dan administrasi penyimpanan serta hak

nasabah yang melekat pada efek yang dititipkan.

d) Tempat penyimpanan yang aman dan terpisah.

Penitipan efek yang merupakan salah satu jasa yang diberikan kustodian

dalam hal ini termasuk juga Penitipan Kolektif. Kustodian dalam UUPM dan

peraturan pelaksana, diberikan kesempatan yang sangat luas dan didorong untuk

berpartisipasi menciptakan keberhasilan dalam pengembangan usaha reksadana di

Indonesia. Jasa kustodian dibutuhkan dalam hal penerbitan dan pelunasan unit

penyertaan reksadana terbuka.58

Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada

rekening efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi

wewenang untuk bertindak atas namanya (UUPM Pasal 45). Kustodian dilarang

untuk memberikan keterangan mengenai rekening efek nasabah kepada pihak

manapun kecuali kepada pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang

rekening atau ahli waris, polisi, jaksa atau hakim untuk kepentingan peradilan

perkara pidana, pejabat pajak, OJK, bursa efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan,

emiten, BAE dan pihak yang memberikan jasa kepada kustodian, seperti

konsultan, konsultan hukum, dan akuntan (UUPM Pasal 47).59

3) Wali amanat (Trustee)

Wali amanat adalah lembaga atau perusahaan yang mewakili kepentingan

pemegang efek yang bersifat utang. Wali amanat ini bertanggung jawab terhadap

efek yang diwaliamanatkan, sehingga wali amanat wajib memberi ganti rugi

58

Ibid.

59

(21)

kepada pemegang efek bersifat utang atas kerugian yang timbul karena

kelalaiannya dalam melaksanakan tugas sebagai wali amanat.60

Wali amanat ini diperlukan bila perusahaan mengeluarkan efek dalam

bentuk obligasi. Lembaga wali amanat ini berperan sebagai wali dari pemberi

amanat. Pemberi amanat dalam penerbitan obligasi adalah penanam modal

(investor), sehingga wali amanat dalam menjalankan tugas nya mewakili

kepentingan penanam modal .61

Undang-Undang Pasar Modal Pasal 51 menyatakan wali amanat dilarang

mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten, mewakili kepentingan pemegang

efek bersifat utang di dalam dan luar pengadilan, mempunyai hubungan kredit

dengan emiten yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan, dilarang

merangkap sebagai penanggung dalam emisi efek bersifat utang yang sama

(UUPM Pasal 54).62

Wali amanat dapat mewakili kepentingan para pemegang efek bersifat

utang tersebut secara independen, ditetapkan bank umum sebagai pihak yag dapat

menyelenggarakan kegiatan perwaliamanatan, karena mempunyai usaha yang

luas. Tetapi, sebagai antisipasi terhadap perkembangan pasar modal,

dimungkinkan pihak lain, selain bank umum, untuk melakukan kegiatan sebagai

wali amanat berdasarkan peraturan pemerintah.63

60

Abdul R. Saliman dkk, Op.Cit., Hlm. 276.

61

Ibid.

62

Lihat UUPM

63

(22)

Jadi, tugas wali amanat adalah mewakili dan melindungi kepentingan

pemodal, berarti wali amanat berada pada posisi pemodal. Beberapa kegiatan

yang berkaitan dengan tugas wali amanat adalah sebagai berikut:

a) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten apakah secara

operasional perusahaan (emiten) mempunyai kesanggupan

menghasilkan dan membayar obligasi beserta bunganya.

b) Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan jaminan wali amanat

harus mengetahui dengan pasti apakah nilai kekayaan emiten yang

menjadi jaminan setara atau memadai dibanding nilai obligasi yang

diterbitkan.

c) Memantau dan mengikuti perkembangan secara terus-menerus

terhadap perkembangan perusahaan emiten dan memberikan

nasihat dan masukan kepada emiten.

d) Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pembayaran

bunga dan pinjaman pokok obligasi yang menjadi hak pemodal

tepat pada waktunya.

e) Bertindak sebagai agen utama pembayaran untuk menunjang

kegiatan pengawasan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman

pokok, maka wali amanat semula bertindak sebagai agen utama

pembayaran. Dengan telah dibentuknya PT. KSEI, maka saat ini

juga agen pembayaran dilaksanakan oleh agen PT. KSEI.64

64

(23)

Dengan demikian sejak ditandatangani kontrak perwaliamanatan antara

wali amanat dan emiten, berarti wali amanat telah sepakat dan mengikatkan diri

untuk mewakili pemodal (pemegang efek bersifat utang). Perwalian tersebut akan

berlaku efektif pada saat efek bersifat utang (obligasi) telah dialokasikan kepada

pemodal. Dalam hal ini wali amanat diberi kuasa berdasarkan UUPM untuk

mewakili pemodal, baik di luar atau di pengadilan tanpa memerlukan surat kuasa

khusus dari pemodal atau investor.65

4) Pemeringkat efek (Rating Company)

Pemeringkat efek adalah perusahaan yang melakukan pemeringkatan

terhadap efek yang bersifat utang, misalnya obligasi. Pemeringkat efek

memberikan pendapat bersifat independen, jujur, dan objektif mengenai risiko

suatu efek utang. Perusahaan yang menyelenggarakan pemeringkatan di pasar

modal indonesia adalah PT. Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia). 66

Tugas lembaga pemeringkat adalah menentukan peringkat suatu efek

dengan menggunakan simbol tertentu yang dapat memberikan gambaran

mengenai kualitas investasi dari suatu efek yang dinilai berkaitan dengan default

risk (risiko gagal bayar / serah). Lembaga ini merupakan lembaga yang kualitas

kerjanya amat dipengaruhi oleh independensi yang menjamin kredibilitasnya.

Peringkat efek yang dikeluarkan oleh pemeringkat efek menjadi informasi

penting, karena ia akan menjadi salah satu alasan keputusan seorang investor

untuk melakukan pembelian efek bersifat utang. Setiap simbol peringkat yang

dikeluarkannya mengandung arti bagi calon investor. Simbol yang dipakai

65

Ibid.

66

(24)

lembaga pemeringkat efek juga dipakai secara internasional, sehingga calon

investor dari negara lain yang berbahasa bukan bahasa Indonesia dapat mengerti.

Adapun simbol-simbol peringkatnya adalah sebagai berikut :

a) AAA : Peringkat Tertinggi (The best quality)

b) AA : Peringkat Tinggi (High quality)

c) A : Menengah, Atas, Sehat (Upper medium quality)

d) BBB : Menengah, Kualitas Baik, Sedikit ketidakpastian

(Medium grade quality)

e) BB : Cukup, Lebih Spekulatif

f) CCC : Spekulatif, Kurang Baik

g) CC : Spekulasi, Peka untuk Macet

h) C : Sangat Spekulatif, Hampir Macet (The lowest class of

bonds)

i) D : Pailit (Default)67

Penilaian peringkat (rating) ini tidak tetap atau mutlak, ratingnya bisa

naik, bisa juga turun atau tetap. Setiap jangka waktu tertentu perlu ditinjau ulang

dan berubah sesuai dengan penilaian terakhir (bisa sekali setahun atau lima tahun

sekali menurut kebutuhan).68 Dari analisis para pakar, mereka merekomendasikan

bahwa efek yang berperingkat AAA sampai BB adalah termasuk efek yang

memiliki kualitas sebagai investment grade, yang berarti cukup aman untuk dibeli

oleh investor. Karena pada rating ini sedikit risiko dilihat segi jumlah pokok dan

hasilnya, yang terlindungi oleh aktiva yang cukup besar, margin laba yang cukup

67

M. Irsan nasarudin dkk, Op.Cit., Hlm. 177.

68

(25)

tinggi dan tidak banyak terpengaruh oleh iklim dunia usaha. Ini mencakup efek

dari perusahaan yang sudah mapan, tetapi biasanya memberikan hasil yang relatif

rendah, sebab risiko yang dikandung efek ini kecil. Mungkin bagi spekulator hal

ini kurang menantang karena mengambil jalan aman dengan return yang kecil.69

Efek yang mempunyai rating BB kebawah dianggap bersifat spekulatif

sampai sangat spekulatif. Cirinya antara lain adalah dapat memberikan hasil yang

cukup besar, tetapi investor dihadapkan pada risiko yang cukup tinggi pula.

Biasanya para spekulator bermain di wilayah ini (BB sampai CC).70

e. Profesi penunjang pasar modal

Agar kegiatan di pasar modal dapat terlaksana dengan teratur dan efisien

maka di dukung oleh profesi penunjang pasar modal yang terdiri dari :

1) Akuntan publik

Menurut UUPM yang dimaksud dengan akuntan adalah akuntan yang

telah memperoleh izin dari menteri dan terdaftar di OJK. Dalam praktiknya

akuntan adalah salah satu profesi yang menunjang pasar modal disebut Akuntan

Publik. Akuntan Publik, termasuk akuntan negara dibawah Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan kegiatan memberi pendapat atas

kewajaran laporan keuangan perusahaan yang akan go public. Oleh karena itu,

dalam kaitannya dengan pasar modal akuntan publik berperan sebagai penilai

kondisi keuangan perusahaan yang akan go public yang meliputi pemeriksaan

laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sendiri.71

69

Ibid.

70

Ibid.

71

(26)

Penilaian akuntan publik terhadap keadaan atau kondisi keuangan

perusahaan yang akan go public tersebut dinyatakan dalam suatu pendapat.

Pendapat tersebut dibagi dalam 4 macam yaitu pendapat wajar tanpa syarat,

pendapat wajar degan syarat, pendapat tidak setuju, dan laporan tanpa pendapat.72

2) Konsultan hukum

Undang-Undang Pasar Modal menentukan bahwa konsultan hukum adalah

ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada pihak lain dan terdaftar di

OJK. Konsultan hukum di pasar modal melakukan kegiatan memberi pendapat

berdasarkan aspek hukum mengenai segala kewajiban yang mengikat perusahaan

yang akan go public. Konsultan hukum adalah pihak yang independen dan

dipercaya karena keahlian dan integritasnya.

Pendapat dari konsultan hukum biasanya berkaitan dengan :

a) Akta pendirian/anggaran dasar perusahaan beserta perubahannya.

b) Penyetoran modal oleh pemegang saham sebelum go public.

c) Pemilikan izin usaha.

d) Status kepemilikan atas aktiva perusahaan terutama kepemilikan

aktiva tetap.

e) Perjanjian-perjanjian yang dibuat perusahaan dengan pihak ketiga.

f) Gugatan atau tuntutan terhadap perusahaan.73

Adapun hubungan konsultan hukum dengan emiten antara lain:

a) Karena konsultan hukum memberikan pendapat tentang semua

informasi yang berkaitan dengan hukum, emiten bisa

72

Ibid.

73

(27)

memanfaatkan keberadaan konsultan hukum untuk mendukung

kebenaran informasi yang dipublikasikan emiten.

b) Karena konsultan hukum ikut berperan sebagai penentu boleh

tidaknya perusahaan go public, emiten bisa memanfaatkan

konsultan hukum untuk memberikan nasihat-nasihat agar

perusahaan bisa go public.74

Secara yuridis, konsultan hukum ikut bertanggung jawab atas setiap

keterlibatannya dalam pembuatan laporan atau dokumen yuridis yang harus

disampaikan emiten kepada OJK. Artinya, kalau emiten melakukan kesalahan

karena dokumen atau laporan yuridis yang disampaikan tidak tepat, benar, dan

lengkap, maka jelas konsultan hukum bisa ikut dimintai pertanggungjawaban oleh

OJK.75

Jasa konsultan hukum diperlukan emiten sejak dari tahap persiapan go

public sampai pada proses go public dan setelah emiten menjadi perusahaan

publik. Jadi, bisa dikatakan konsultan hukum merupakan jasa yang penting bagi

emiten dan perusahaan terbuka.76

3) Perusahaan penilai

Penilai adalah lembaga atau perusahaan yang kegiatannya melakukan

penilaian atas kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang akan go public.

Penilai juga dapat memberi penilaian terhadap nilai aktiva tetap perusahaan jika

dilakukan reevaluasi.77

74

Sawidji Widoatmodjo, Op.Cit., hlm. 77.

75

M. Irsan Nasarudin dkk, Op.Cit., hlm. 93.

76

Ibid.

77

(28)

Penilai memberikan jasa profesional dalam menentukan nilai wajar dari

harta milik perusahaan (aktiva) seperti nilai kekayaan tetap, perusahaan yang

berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, kendaraan, dan lain-lain. Berapa nilai

pertambahannya atau nilai penyusutannya dalam jangka waktu tertentu harus

dilakukan secermat mungkin sesuai dengan standar penilaian yang berlaku dan

prosedur atau tata cara yang diakui oleh profesi penilai.78

Hasil penilaian ini diperlukan sebagai bahan informasi bagi investor dalam

mengambil keputusan investasi. Dalam kaitannya ini, tanggung jawab penilai

akan dituntut pula oleh publik pemegang saham. Hasil penilaian harus

disampaikan dalam laporan yang jelas, singkat, padat, dan sistematis sesuai

standar yang disepakati, penggunaan bahasa yang mudah dipahami, dan adanya

konsistensi dalam melakukan penilaian agar para investor dapat memahami secara

gamblang.79 Secara umum di dalam melakukan penilaian terhadap harta kekayaan

suatu perubahan dalam rangka go public adalah lokasi harta yang dinilai, kondisi

fisik, kenaikan nilai penyusutan, tingkat teknologi yang digunakan, dan metode

penilaian.80

4) Notaris

Menurut UUPM, yang dimaksud dengan notaris adalah pejabat umum

yang berwenang membuat akta autentik dan terdaftar di OJK. Peran notaris di

bidang pasar modal diperlukan terutama dalam hubungannya dengan penyusunan

Anggaran Dasar para pelaku pasar modal seperti emiten, perusahaan publik,

78

M. Irsan Nasarudin dkk, Op.Cit., hlm. 94.

79

Ibid.

80

(29)

perusahaan efek, dan reksadana serta pembuatan kontrak-kontrak penting seperti

kontrak reksadana, kontrak penjaminan emisi, dan perwaliamanatan.81

Sesuai dengan kebiasaan hukum negara, maka untuk menjamin keaslian

dan kepercayaan para pihak, pengesahan dari notaris menjadi sesuatu yang sangat

penting seperti acara rapat dan keputusan-keputusan rapat. Aktivitas pasar modal

tidak lepas dari masalah ini. Jasa notaris diperlukan dalam hal-hal lain seperti:

a) Membuat berita acara RUPS dan menyusun Pernyataan

Keputusan-Keputusan RUPS, baik untuk persiapan go public maupun RUPS

setelah go public.

b) Meneliti keabsahan hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan

RUPS, seperti kesesuaian dengan Anggaran Dasar Perusahaan,

Tata Cara Pemanggilan untuk RUPS dan keabsahan dari pemegang

saham atau kuasanya untuk menghadiri RUPS.

c) Meneliti perubahan Anggaran Dasar (AD) agar tidak terdapat

materi pasal-pasal dalam AD yang bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Bahkan diperukan untuk

melakukan penyesuaian-penyesuaian pasal-pasal dalam AD agar

sejalan dan memenuhi ketentuan peraturan dibidang pasar modal

dalam rangka melindungi investor dalam masyarakat.82

f. Pelaku pasar modal

Pelaku utama yang sangat penting dalam pasar modal adalah :

1) Emiten

81

Ibid.

82

(30)

Emiten adalah pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada

masyarakat melalui penawaran umum (pasar perdana) dalam rangka menjaring

dana bagi kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan.

Penawaran umum ini adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang

dilakukan oleh emiten untuk menjual saham atau efek lainnya kepada masyarakat

berdasarkan tata cara yang telah diatur dalam UUPM beserta Peraturan

Pelaksanaannya.

2) Investor (Penanam Modal)

Investor adalah perusahaan atau orang perseorangan yang membeli

pemilikan suatu perusahaan yang go public. Investor dapat membeli pemilikan

perusahaan go public dalam dua cara yaitu membeli efek di pasar perdana dan di

pasar sekunder. Investor ini terdiri dari investor dalam negeri dan investor asing.

Pada perusahaan go public, investor pertama adalah pemegang saham sendiri,

sedangkan pemegang saham kedua adalah pemegang saham melalui pembelian

saham pada penawaran umum di pasar modal.83

B. Prosedur Penawaran Umum

1. Prosedur internal perusahaan dalam penawaran umum

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum suatu perusahaan dapat

menawarkan efeknya kepada masyarakat. Pertama, tentunya perusahaan tersebut

harus melakukan pembenahan internal guna memenuhi persyaratan-persyaratan

83

(31)

yang telah ditentukan dalam UUPM beserta peraturan pelaksanaannya.

Masing-masing tahapan tersebut akan diuraikan dibawah ini :

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyamakan persepsi dan visi

diantara pihak manajemen dan pemegang saham mengenai konsep go public dan

kaitannya dengan aktivitas perusahaan. Bila inisiatif go public datang dari pihak

manajemen maka pihak manajemen harus menyakinkan pemegang saham terlebih

dahulu bahwa go public akan memberikan konstribusi positif bagi perusahaan di

masa mendatang. Dengan demikian tahap yang paling awal yang harus dilewati

adalah memperoleh persetujuan atas rencana go public tersebut dari pemegang

saham di dalam RUPS.84

b. Penunjukan penjamin emisi, profesi penunjang pasar modal, dan lembaga

penunjang pasar modal.

Sangat dipahami bahwa proses go public bukanlah suatu kegiatan yang

sederhana. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang tidak sedikit disamping

ketrampilan, dan pemahaman yang memadai mengenai ketentuan-ketentuan yang

berkaitan dengan proses penawaran umum. Menyadari hal tersebut, dibuka

kemungkinan bagi perusahaan untuk menggunakan jasa penjamin emisi untuk

membantu perusahaan dalam menawarkan dan menjual efeknya kepada

masyarakat.85

Selain penjamin emisi, perusahaan membutuhkan pula peranan profesi

penunjang pasar modal seperti akuntan publik, notaris, perusahaan penilai dan

84

M. Paulus Situmorang, Op.Cit., hlm. 89.

85

(32)

konsultan hukum. Di samping itu, perusahaan dapat pula menunjuk lembaga

penunjang pasar modal seperti BAE, wali amanat dan kustodian. Pada prinsipnya

kewenangan untuk menunjuk penjamin emisi, profesi penunjang pasar modal dan

lembaga penunjang pasar modal tersebut ada di tangan perusahaan.

c. Mempersiapkan dokumen

Setelah tahap diatas dilalui, maka perusahaan dibantu penjamin emisi,

profesi dan lembaga penunjang pasar modal mulai melakukan pengumpulan

dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam rangka penawaran umum. Peraturan

rangka penawaran umum menyebutkan beberapa jenis dokumen yang harus

disiapkan dalam rangka penawaran umum yaitu:

1) Surat pengantar pernyataan pendaftaran

Dokumen ini pada prinsipnya merupakan media penyampaian maksud dari

emiten untuk melakukan penawaran umum kepada OJK dalam rangka

memperoleh pernyataan efektif dari otoritas pasar modal tersebut.

Sekurang-kurangnya dalam surat tersebut harus dimuat beberapa informasi singkat berkaitan

dengan rencana perusahaan untuk melakukan penawaran umum antara lain

keterangan tentang efek yang akan ditawarkan, identitas perusahaan, masa

penawaran umum yang direncanakan dan daftar dokumen yang dilampirkan

dalam surat pengantar pernyataan pendaftaran.86

2) Prospektus

Undang-Undang Pasar Modal memberikan definisi singkat tentang

prospektus, yakni setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran umum

86

(33)

dengan tujuan pihak lain membeli efek. Prospektus disusun sebagai alat penentu

pengambilan keputusan investasi pihak lain. Oleh sebab itu, bentuk dan isi

prospektus mendapatkan pengaturan sedemikian rupa guna menjaga akurasi dan

kewajaran dari informasi yang terdapat didalamnya.87

Begitu pentingnya prospektus sehingga dalam Pasal 71 UUPM disyaratkan

bahwa tidak satu pihak pun dapat menjual efek dalam penawaran umum, kecuali

pembeli atau pemesan telah menerima atau memperoleh kesempatan untuk

membaca prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan sebelum atau

pada saat pemesanan dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar investor mempunyai

waktu untuk berfikir sebelum mengambil keputusan berinvestasinya.

3) Prospektus singkat

Pada prinsipnya, persyaratan mengenai bentuk dan isi prospektus ringkas

hampir sama dengan prospektus. Kecuali sesuai dengan namanya, prospektus

ringkas adalah lebih singkat karena tidak membutuhkan halaman sampul dan

informasinya tidak sampai serinci prospektus dan dimaksudkan untuk diumumkan

dalam surat kabar.88

4) Dokumen lainnya

Dokumen lainnya yang diwajibkan sebagai bagian dari pernyataan

pendaftaran adalah terdiri dari :

a) Rencana penawaran umum

b) Contoh surat efek.

c) Laporan keuangan yang telah diaudit akuntan.

87

Ibid.

88

(34)

d) Surat dari akuntan sehubungan dengan perubahan keuangan emiten

yang terjadi setelah tanggal keuangan yang diaudit akuntan.

e) Surat pernyataan dari emiten di bidang akuntansi.

f) Keterangan lebih lanjut tentang perkiraan atau proyeksi.

g) Laporan pemeriksaan dan pendapatan dari segi hukum.

h) Perjanjian penjamin emisi efek (jika ada).

i) Perjanjian perwaliamanatan (jika ada).

j) Perjanjian penanggungan (jika ada).

k) Perjanjian pendahuluan dengan satu atau beberapa bursa efek (jika

dicatatkan di bursa efek).

l) Informasi lain sesuai dengan permintaan OJK yang dipandang

perlu dalam penelahaan pernyataan pendaftaran, sepanjang dapat

diumumkan kepada masyarakat tanpa merugikan kepentigan

emiten atau pihak lain yang terafiliasi dalam proses penawaran

umum.

m)Peringkat yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat efek atas

obligasi atau efek yang bersifat hutang lainnya.

n) Pernyataan tentang kelengkapan dokumen penawaran umum dari

emiten, penjamin emisi, profesi penunjang pasar modal.

5) Kontrak pendahuluan dengan bursa efek

Sebagai upaya untuk melindungi pemodal khususnya pemegang saham,

serta untuk menjaga likuiditas efek yang diperdagangkan di bursa, maka

(35)

perusahaan-perusahaan yang akan atau telah mencatatkan saham-sahamnya dibursa efek yang

bersangkutan. Bagi perusahaan yang akan melakukan penawaran umum dan

merencanakan untuk mencatatkan sahamnya di bursa efek, maka perusahaan

bersangkutan harus membuat kontrak pendahuluan dengan bursa dimana efek

perusahaan tersebut direncanakan akan dicatatkan.

Kontrak tersebut memuat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh

emiten yang akan mencatatkan sahamnya di bursa seperti pernyataan kondisi

perusahaan, jumlah saham yang akan dicatatkan, penentuan fee, ketentuan

delisting, dan sebagainya. Apabila telah memenuhi persyaratan pendahuluan,

maka bursa akan menerbitkan surat persetujuan awal yang menerangkan bahwa

perusahaan yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan pendahuluan untuk

dapat melakukan pencatatan di bursa efek. Surat persetujuan tersebut harus

dilampirkan ketika menyampaikan pernyataan pendaftaran di OJK dan informasi

persetujuan tersebut harus dimuat pada bagian dalam kulit muka prospektus.89

6) Public expose

Dalam suatu proses go public dilakukan juga kegiatan yang disebut public

expose. Dalam hal ini pihak emiten mengumumkan kepada publik, termasuk

media massa tentang berbagai hal yang berkenaan dengan perusahaannya dan

bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan jika ada. Tetapi pada waktu setelah

penyampaian pendaftaran kepada OJK, juga disyaratkan adanya semacam mini

89

(36)

public expose (presentasi) yang juga mesti dilakukan dengan proses yang hampir

sama dengan public expose sebenarnya.90

2. Prosedur eksternal perusahaan dalam penawaran umum

Selain prosedur internal yang harus dipenuhi suatu perusahaan yang akan

go public, terdapat juga prosedur eksternal yang harus dilaksanakan oleh suatu

perusahaan yaitu :

a. Tahap Emisi : 91

1) Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual di pasar

primer.

2) Penjatahan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten

di pasar primer.

3) Penyerahan efek kepada pemodal di pasar primer.

4) Emiten mencatatkan efeknya di pasar sekunder (di bursa).

5) Perdagangan efek di pasar sekunder (di bursa).

Selama masa penawaran efek, emiten melakukan aktivitas penawaran efek

pada pasar perdana yang sering disebut sebagai IPO, melaksanakan penjualan

saham perdana, sampai mencatatkan efek yang dilepas ke publik ke bursa efek

sehingga investor dapat memperjualbelikan efek yang dimilikinya. Secara garis

besar selama periode emisi dibedakan menjadi periode pasar perdana dan periode

pasar sekunder. Periode pasar perdana, mencakup periode mulai dari efek

ditawarkan kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi melalui para agen

penjual yang ditunjuk, penjatahan oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten,

90

Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2008), hlm. 71.

91

(37)

hingga penyerahan efek kepada investor. Jadi sesudah OJK menyatakan

pernyataan pendaftaran efektif, emiten mulai menyediakan prospektus lengkap

untuk publik atau calon pembeli dan memuat prospektus ringkas dalam sebuah

atau lebih surat kabar harian yang berbahasa Indonesia yang mempunyai

peredaran nasional. Pemasangan prospektus ringkas tersebut setidaknya dilakukan

3 hari kerja sebelum masa penawaran umum agar calon pembeli dapat

mempelajari terlebih dahulu penawaran emiten.

Masa penjatahan berjalan hingga 6 hari kerja setelah berakhirnya masa

penawaran. Efek yang sudah dialokasikan kemudian diserahkan kepada investor

dalam bentuk surat saham kolektif. Sertifikat tersebut sudah harus tersedia bagi

pembeli paling lambat 3 hari kerja sebelum pencatatan. Dalam hal pemesanan

investor ditolak sebagian atau seluruhnya (misalnya karena keterbatasan efek yang

dijual) atau ternyata terjadi pembatalan penawaran, investor sudah harus

menerima pengembalian uang pemesanan dari penjamin emisi atau agen

penjualan selambat-lambatnya 4 hari kerja setelah tanggal penjatahan atau

sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.

Periode pasar sekunder, yaitu periode pencatatan efek di bursa sampai

perdagangan sekunder dimulai. Bapepam mensyaratkan bahwa pencatatan harus

dilaksanakan selambat-lambatnya 90 hari sesudah dimulainya masa penawaran

umum, atau 30 hari sesudah ditutupnya masa penawaran umum tersebut,

tergantung mana yang lebih dahulu. Di BEI, proses pencatatan saham dimulai dari

pengajuan permohonan pencatatan ke bursa oleh emiten, tentunya berdasarkan

(38)

tiap efek berbeda-beda, tetapi persyaratan pertama yang harus dipenuhi dalam

melakukan emisi di pasar sekunder adalah terlebih dahulu mendapatkan

pernyataan efektif dari Bapepam atas pernyataan pendaftaran emisi emiten.

b. Tahap setelah emisi

Sesudah proses emisi, emiten berkewajiban untuk menyampaikan

informasi, yaitu:92

1) Laporan berkala, misalnya laporan tahunan dan laporan tengah

tahunan (continous disclosure).

2) Laporan kejadian penting dan relevan, misalnya akuisisi, pergantian

direksi (timely disclosure).

Sesudah efek diperdagangkan di pasar sekunder, emiten diwajibkan

memberikan pelaporan kepada BEI dan OJK. Pelaporan kepada kedua instituisi

ini terdiri dari tiga jenis: laporan berkala berupa laporan keuangan, laporan

keuangan tengah tahunan, laporan triwulanan; laporan mengenai terjadinya setiap

kejadian penting dan relevan; dan laporan lainnya yang mencakup laporan

mengenai perubahan anggaran dasar, rencana Rapat Umum Pemegang

Saham/Rapat Umum Luar Biasa, perubahan susunan direksi dan komisaris, dan

mengenai penyimpangan proyeksi yang dipublikasikan lebih dari 10 %. Laporan

rutin kepada OJK bahkan tidak hanya meliputi ketiga laporan keuangan yang

sudah disebutkan tadi, tetapi juga mencakup beberapa laporan lainnya, seperti

laporan penggunaan dana hasil emisi.

Seluruh laporan yang disampaikan emiten kepada bursa akan

92

(39)

dipublikasikan kepada para investor melalui pengumuman di lantai bursa maupun

melalui papan informasi. Dengan demikian investor, terutama investor publik,

sebagai pihak yang tidak memiliki akses langsung kepada emiten, dapat

mengetahui perkembangan performa emiten sehingga dapat mengambil tindakan

yang menguntungkan bagi kegiatan investasinya.

Pengetahuan tentang proses IPO sampai dengan pencatatan di bursa efek

tentunya belum cukup karena sebagai calon pembeli IPO investor juga ingin

mengetahui penawaran apa yang diberikan oleh tiap emiten dan apakah

penawaran tersebut sesuai dengan harganya. Hal-hal tersebut banyak dijelaskan

dalam prospektus. Prospektus merupakan suatu bentuk promosi emiten atas

perusahaannya. Emiten akan memasukkan ke dalam prospektus informasi-

informasi yang relevan dengan bisnis perusahaan sebagaimana yang diisyaratkan

oleh OJK, dengan harapan dapat menarik banyak calon investor.

C. Pengawasan Penawaran Umum

1. Pengawasan internal perusahaan dalam penawaran umum

Berkembangnya dunia usaha dan semakin kompleksnya masalah-masalah

yang dihadapi oleh para ahli untuk mengadakan penyempurnaan dan perluasan

wawasan pengawasan intern yang masih perlu ditambahkan mengenai

aspek-aspek perlindungan harta milik perusahaan dalam sistem pengawasan.

Pengawasan internal dalam perusahaan dibentuk untuk menjaga kepentingan

masyarakat investor. Pengawasan internal perusahaan diawasi oleh sebagai

(40)

a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat umum pemegang saham adalah organ perseroan yang mempunyai

wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas

yang ditentukan dalam Undang-Undang atau anggaran dasar. Kewenangan RUPS,

bentuk dan luasannya, ditentukan dalam UUPT dan anggaran dasar. Dalam bentuk

konkretnya, RUPS merupakan sebuah forum dimana para pemegang saham

memiliki kewenangan untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai

perseroan, baik dari direksi maupun dewan komisaris. Keterangan-keterangan itu

merupakan landasan bagi RUPS untuk menentukan kebijakan dan langkah

strategis perseroan dalam mengambil keputusan sebagai sebuah badan hukum.

Jenis RUPS terdiri dari RUPS tahunan dan RUPS lainnya. RUPS tahunan

wajib diselenggarakan direksi minimal 6 bulan setelah tahun buku perseroan

berakhir. Dalam RUPS tahunan, direksi mengajukan semua dokumen dari laporan

tahunan perseroan. RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan

kebutuhan untuk kepentingan perseroan.

Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam

hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan adalah sah jika disetujui

oleh lebih dari 1/2 bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. RUPS untuk

mengubah anggaran dasar dapat dilangsungkan jika dalam rapat paling sedikit 2/3

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, dan

keputusannya sah jika disetujui paling sedikit 2/3 bagian dari jumlah suara yang

dikeluarkan kecuali anggaran dasar menentukan kuorum kehadiran yang lebih

(41)

Rapat umum pemegang saham merupakan pelaksana perusahaan yang

memegang kekuasan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS antara lain

mengangkat dan memberhentikan anggota dewan komisaris dan direksi,

mengevaluasi kinerja dewan komisaris dan direksi, menyetujui perubahan

anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah

remunerasi anggota dewan komisaris dan direksi.

b. Dewan komisaris

Ketentuan yang berkaitan dengan Dewan komisaris diatur dalam Pasal 1

ayat 6, Pasal 108 sampai dengan Pasal 121 UUPT. Dewan komisaris adalah organ

perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai

dengan anggaran dasar dan memberi nasihat kepada direksi.

Dewan komisaris mempunyai tugas melakukan pengawasan dan memberi

nasihat kepada direksi. Pengawasan tersebut ditujukan atas kebijakan pengurusan

perseroan dan jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan

maupun usaha perseroan. Pengawasan dan pemberian nasihat tersebut dilakukan

untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan. 93

Selain itu juga dilakukan dengan itikad yang baik, kehati-hatian, dan bertanggung

jawab serta menjalankan fungsi untuk memperkuat citra perseroan di mata

masyarakat dan pemegang saham.

Perseroan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan menghimpun dana

dari masyarakat, perseroan yang menerbitkan surat pengakuan utang kepada

masyarakat atau perseroan terbuka wajib mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang

93

(42)

anggota Dewan Komisaris.94 Secara formal, sebenarnya GCG (Good corporate

governance) atau tata kelola perusahaan yang baik ditujukan bagi perusahaan

publik agar dana yang terkumpul tersebut akan terjamin dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Bursa Efek Jakarta mewajibkan adanya komisaris independen di dalam

kepengurusan emiten yang mencatatkan saham di bursa efek. Dewan komisaris

wajib membentuk komite audit yang beranggotakan satu atau lebih anggota

dewan komisaris. Komite audit beranggotakan tiga orang yang diketuai oleh

komisaris independen dan masing-masing sangat menguasai bidang keuangan,

perbankan, dan akuntansi. Komite ini bertanggung jawab memantau dan

mengawasi penyusunan laporan keuangan serta pengawasan terhadap proses audit

intern.

Komite audit hanya bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

Kedudukan komisaris independen dan komite audit yang dimiliki oleh emiten atau

perusahaan publik adalah berkaitan dengan tanggung jawab pengawasan dari

dewan komisaris. Menurut pedoman GCG, tugas dan tanggung jawab komite

audit adalah :

1) Mendorong terbentuknya struktur pengawasan internal yang memadai

2) Meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan

3) Mengkaji ruang lingkup dan ketepatan eksternal audit, kewajaran biaya

eksternal audit serta kemandirian dan objektivitas eksternal auditor

94

(43)

4) Mempersiapkan surat uraian tugas dan tanggung jawab komite audit

selama tahun buku yang sedang diperiksa oleh eksternal auditor

Tugas pengawasan dari komisaris bisa merupakan bentuk pengawasan

preventif atau represif. Pengawasan preventif adalah melakukan tindakan dengan

menjaga sebelumnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang akan

merugikan perseroan misalnya untuk beberapa perbuatan dari direksi yang harus

dimintakan persetujuan komisaris. Sedangkan yang dimaksud dengan pengawasan

represif adalah pengawasan yang dimaksudkan untuk menguji perbuatan direksi

apakah semua perbuatan yang dilakukan itu tidak menimbulkan kerugian bagi

perseroan dan tidak bertentangan dengan undang-undang dan anggaran dasar.95

c. Direksi

Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab

penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan

maksud dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di

luar pengadilan (Pasal 1 butir 5 UUPT). Perseroan yang kegiatan usahanya

menghimpun dana dari masyarakat, perseroan yang menerbitkan surat pengakuan

utang kepada masyarakat atau perseroan terbuka wajib mempunyai paling sedikit

2 (dua) orang anggota direksi. Pengangkatan anggota direksi dilakukan oleh

RUPS untuk jangka waktu tertentu dan dapat diberhentikan sewaktu-waktu

berdasarkan keputusan RUPS dengan menyebutkan alasannya.

Pasal 97 UUPT terdapat tiga macam tanggung jawab anggota direksi yaitu

bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan dengan itikad baik,

95

(44)

bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang

bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya dan bertanggung

jawab secara renteng dalam hal direksi terdiri atas dua orang atau lebih atas

kerugian yang sama.

Direksi bertanggung jawab melakukan pengawasan internal secara efektif

dan efisien, memantau risiko dan mengelolanya, menjaga agar iklim kerja tetap

kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih baik,

mengelola karyawan dan melaporkan kinerja perseroan secara keseluruhan kepada

pemegang saham dalam RUPS.

d. Sistem pengendalian internal (SPI)

Sistem pengendalian internal merupakan satu perencanaan yang meliputi

struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang

digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta

milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong

efisiensi, dan membantu mendorong terpenuhinya kebijakan manajemen yang

telah ditetapkan.96

Sistem pengendalian internal yang handal dan efektif dapat memberikan

informasi yang tepat bagi manajer maupun dewan direksi yang bagus untuk

mengambil keputusan maupun kebijakan yang tepat untuk pencapaian tujuan

perusahaan yang efektif pula. SPI berfungsi sebagai pengatur sumber daya yang

telah ada untuk dapat difungsikan secara maksimal guna memperoleh

pengembalian (gains) yang maksimal pula.

96

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan strategi reproduksi yang dimiliki oleh ikan maka dikenal tipe reproduksi seksual dengan fertilisasi internal yang dilakukan dengan menempatkan sperma

kompeten haruslah didukung dengan beberapa perbaikan-perbaikan diantaranya dengan melakukan pelatihan kepada sumber daya manusia seperti untuk masyarakat pulau

1) Menjelang dimulainya kegiatan semester baru, pada jadwal yang telah ditetapkan dalam Kalender Akademik Unsyiah, mahasiswa memilih mata kuliah yang akan diikutinya

Untuk meramalkan penjualan produk Parachetamol dan Antalgin pada perusahaan di Tahun 2012 dengan menggunakan metode peramalan Box Jenkins karena metode peramalan deret berkala

Dalam kerangka analisis risiko keamanan pangan, ONKP bertugas untuk mengelola proses kajian risiko keamanan pangan nasional; yang mana hasilnya akan menjadi input bagi

bahwa secara keseluruhan protokol DCCP CCID2 memiliki kinerja yang lebih baik pada sisi utilisasi bandwidth dan fairness untuk data VoIP dan video conference

Membahas tentang peran kedua orangtua dalam memberikan pendidikan kepada anaknya adalah merupakan tanggung jawab yang sangat besar, karena anak juga dapat menjadi penentu

Admin Login Mengelola Data Obat Mengelola Data Supplier Mengelola Data User Mengelola Data Penjualan Mengelola Data Pembelian <<include>>