• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN UMUM KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

DAERAH KABUPATEN ACEH SINGKIL PROVINSI ACEH SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam

Menyelesaikan Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Dalam Bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Oleh MULIYANTO

110709017

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana

Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh

Oleh : Muliyanto

NIM : 110709017

Pembimbing I : Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si

NIP : 195607161979032002

Tanda Tangan :

___________________

Tanggal :

___________________

Pembimbing II : Drs. Belling Siregar, M.Lib

NIP :

Tanda Tangan :

___________________

Tanggal :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana

Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh

Oleh : Fanny Afriyani Simanjuntak

NIM : 110709006

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN & INFORMASI Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd.

NIP : 19511119 198601 2 001 Tanda Tangan :

___________________

Tanggal :

___________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA Dekan : Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A. NIP : 19511013 197603 1 001

Tanda Tangan :

___________________

Tanggal :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu

tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media

publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan

pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan

tanda kutip.

Medan, Oktober 2015

Penulis

Muliyanto

(5)

ABSTRAK

Muliyanto. 2015. Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh yang beralamat di Jalan Besar Singkil – Rimo Km 08 Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap sarana dan prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah anggota Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil yang berjumlah 456 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 orang. pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap sarana dan prasarana perpustakaan kurang baik. hal ini dapat diketahui dari sebagian besar anggota perpustakaan menyatakan bahwa gedung, ruangan, perabotan dan perlengkapan perpustakaan dapat di simpulkan masih memiliki kekurangan. dimana 63% anggota perpustakaan menyatakan ruang baca kurang nyaman, 68 % anggota perpustakaan menyatakan tata ruang kurang baik , serta 71% anggota perpustakaan menyatakan kursi dan meja baca dalam kondisi kurang baik.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk

menyelesaikan Program Sarjana Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi

pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda

Samun dan Ibunda Sutirah yang telah memberikan kasih sayang yang tiada akhir

serta dukungan do‟a, sehingga penulis memiliki semangat untuk menyelesaikan

skripsi sebagai tugas akhir penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.

2. Ibu Dr. Irawaty, A. Kahar, M.Pd. Selaku Ketua Departemen Studi Ilmu

Perpustakaan dan Informasi.

3. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang

senantiasa sabar membimbing dan memberikan semangat kepada penulis.

4. Bapak Drs. Belling Siregar, M.Lib selaku Dosen Pembimbing II yang

telah berbaik hati membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis.

5. Ibu Dr. Irawaty, A. Kahar, M.Pd.selaku Dosen Penguji I.

6. Ibu Hotlan Siahaan S.Sos, M.Ikom. selaku Dosen Penguji II.

7. Seluruh Staff Pengajar Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Fakultas Ilmu Budaya USU.

8. Untuk abang Andi Munandar S.Pd, Kons. Adik Mujiati dan Mufit Ragil

Pambudi terima kasih atas segala doa, dukungan, dan motivasi dan hiburan

(7)

besar penulis yang selalu memberikan dukungan kepada Penulis selama

ini.

9. Kepada B10AJ Kiki, Dikko, Fanny, Ayu, Qistee, Fauzi, Feba, Eliezer,

Dana, David dan seluruh teman - teman stambuk 2011 yang telah

bersama-sama selama masa perkuliahan yang tidak mungkin penulis

sebutkan namanya satu persatu.

10.Kepada seluruh keluarga besar IMPUS yaitu kakanda beserta adik-adik

Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi USU, yang telah berbagi dengan

penulis selama ini.

11.Dan yang terakhir dan teristimewa untuk tulang rusuk ku yang entah

dimana berada terima kasih untuk segala do‟a yang selalu kau kirimkan,

semoga kita segera di pertemukan dalam ikatan yang halal.

Semoga Allah SWT membalas budi baik yang telah mereka berikan

kepada Penulis. Akhir kata Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan…Amiiin.

Medan, Oktober 2015

(8)

DaftarTabel

Tabel 3.1 AnggotaPerpustakaanUmum KPAD Aceh Singkil ……….22

Tabel 3.2 PenentuanSampelBerdasarkan Strata ………24

Tabel 4.1 Kondisi Kursidan Meja Baca ……….………... 28

Tabel 4.2 Kondisi Rak Buku……….……. ..29

Tabel 4.3 Rambu – Rambu di Perpustakaan Jelas ……….……... ..30

Tabel 4.4 Perangkat computer berfungsi dengan baik……….……….. ..31

Tabel 4.5 Kipas/AC Berfungsi Baik ………..……… ..32

Tabel 4.6 Luas Gedung Perpustakaan ………... 33

Tabel 4.7 Desain Gedung Perpustakaan………. 34

Tabel 4.8 Konstruksi Gedung Pepustakaan ……….. ….35

Tabel 4.9 Fasilitas Pendukung (toilet) Gedung Perpustakaan…………... ……...36

Tabel 4.10 Fasilitas Pendukung (parkir) Gedung Perpustakaan…... ………37

Tabel 4.11 Lokasi Gedung Perpustakaan……….…...……...38

Tabel 4.12 Kenyamanan gedung perpustakaan ………. …...39

Tabel 4.13 Sirkulasi Udara (ventilasi) Gedung Perpustakaan ………. 40

Tabel 4.14 Pengaturan Pencahayaan Gedung Perpustakaan ……….... 41

Tabel 4.15 Tata Ruang Perpustakaan………...………....42

Tabel 4.16 Luas Ruang Koleksidan Baca ………...…….... 43

Tabel 4.17 Kenyamanan Ruang Baca ………... …44

(9)

Daftar Isi

BAB III Metode Penelitian ... 21

3.1 Metode Penelitian ... 21

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 27

4.1 Karakteristik Responden ... 27

4.2 Analisis Data ... 27

4.2.1 Sarana Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil Provinsi Aceh ... 27

4.2.1.1 Tanggapan Responden Tentang Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan umum KPAD Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh ... 27

4.2.1.1.1 Kondisi Kursi dan Meja Baca ... 28

4.2.1.1.2 Kondisi Rak Buku ... 29

4.2.1.1.3 Rambu – Rambu di Perpustakaan ... 30

4.2.1.1.4 Perangkat Komputer Berfungsi Baik ... 31

4.2.1.1.5 Kipas/AC berfungsi baik ... 32

(10)

4.2.2.1 Tanggapan Responden Tentang Gedung Perpustakaan Umum KPAD

Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh ... 33

4.2.2.1.1 Luas Gedung Perpustakaan ... 33

4.2.2.1.2 Desain Gedung Perpustakaan ... 34

4.2.2.1.3 Konstruksi Gedung Perpustakaan ... 35

4.2.2.1.4 Fasilitas Pendukung (toilet) Gedung Perpustakaan ... 36

4.2.2.1.5 Fasilitas Pendukung (parkir) Gedung Perpustakaan ... 37

4.2.2.1.6 Lokasi Gedung Perpustakaan ... 38

4.2.2.1.7 Kenyamanan Gedung Perpustakaan ... 39

4.2.2.1.8 Sirkulasi Udara (Ventilasi) Gedung Perpustakaan ... 39

4.2.2.1.9 Pengaturan Pencahayaan Gedung Perpustakaan ... 40

4.2.2 .2 Tanggapan Responden Tentang Ruangan Perpustakaan Umum KPAD Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh ... 42

4.2.2.2.1 Tata Ruang Perpustakaan ... 42

4.2.2.2.2 Luas Ruang Koleksi dan Baca ... 43

4.2.2.2.3 Ruang Baca Nyaman ... 44

4.2.2.2.4 Luas Ruang Sirkulasi ... 45

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 47

(11)

ABSTRAK

Muliyanto. 2015. Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh yang beralamat di Jalan Besar Singkil – Rimo Km 08 Ketapang Indah Kecamatan Singkil Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap sarana dan prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah anggota Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil yang berjumlah 456 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 82 orang. pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin. Teknik penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap sarana dan prasarana perpustakaan kurang baik. hal ini dapat diketahui dari sebagian besar anggota perpustakaan menyatakan bahwa gedung, ruangan, perabotan dan perlengkapan perpustakaan dapat di simpulkan masih memiliki kekurangan. dimana 63% anggota perpustakaan menyatakan ruang baca kurang nyaman, 68 % anggota perpustakaan menyatakan tata ruang kurang baik , serta 71% anggota perpustakaan menyatakan kursi dan meja baca dalam kondisi kurang baik.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini terdapat berbagai jenis perpustakaan. Pembagian jenis

perpustakaan disesuaikan dengan tujuan dan fungsi perpustakaan itu sendiri. Salah

satu jenisnya adalah perpustakaan umum. Menurut Undang –Undang No 43 tahun

2007 Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi

masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan

umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang didirikan pemerintah

agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperoleh berbagai sumber

pengetahuan. Keberadaaan perpustakaan umum ditengah- tengah masyarakat

tentunya mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan

taraf hidup masyarakat dan digunakan sebagai wahana belajar sepanjang hayat.

Perpustakaan umum dapat digunakan oleh semua golongan masyarakat dari

segala umur, pendidikan, agama, ras, dan suku . Oleh karena itu masyarakat dapat

memanfaatkan perpustakaan umum dengan leluasa. Perpustakaan umum juga

dapat dijadikan sebagai tempat pelestarian kekayaan budaya bangsa yang fungsi

utamanya melestarikan hasil budaya masyarakat dan menyebarluaskan gagasan,

pemikiran, pengalaman dan pengetahuan sebagai hasil budaya manusia kepada

masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan utama di perpustakaan umum

adalah melayani masyarakat sebagai pengguna perpustakaan. Perpustakaan sangat

(13)

Sehubungan dengan hal tersebut perpustakaan memegang peranan penting

dalam membantu masyarakat sebagai pengguna perpustakaan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan. Sebagai lembaga yang di sediakan dan difasilitasi

untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan informasi, perpustakaan

harus mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat sehingga pengetahuan

dan kreativitas masyarakat dapat bertambah. Untuk mencapai tujuan tersebut

perpustakaan juga harus menyediakan sarana dan prasarana yang dapat

mendukung kegiatan layanan yang disediakan perpustakaan, sehingga pelayanan

yang maksimal kepada pengguna dapat tercapai. Sarana dan prasaran

perpustakaan adalah perlengkapan pokok yang mendasar untuk mempermudah

kegiatan dan tugas di perpustakaan. Sarana dan prasarana perpustakaan dapat

menjadi salah satu indikator baik atau buruk suatu perpustakaan. Hal ini karena

penyediaan sarana dan prasarana di perpustakaan memberikan pengaruh pada

kinerja pustakawan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan.

Sarana dan prasarana perpustakaan merupakan segala sesuatu penunjang

terselenggaranya kegiatan perpustakaan seperti gedung, ruangan, dan mebeler

perpustakaan . Beberapa perpustakaan saat ini sudah menyediakan sarana dan

prasarana seperti ruang baca yang nyaman dan bersih yang dilengkapi dengan

kursi dan meja baca, serta pendingin ruangan dan rak buku yang tertata rapi, serta

serta gedung dan ruangan yang nyaman dengan pengaturan dan pencahayaan yang

baik pula. Hal ini tentu akan membuat pengunjung perpustakaan merasa nyaman,

tenang, dan menyenangkan berkunjung ke perpustakaan. Untuk itulah diharapkan

perpustakaan mampu menyediakan sarana dan prasarana yang baik sehingga

(14)

yang merupakan salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan.

Selain penyediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan baik untuk dapat

menjadi salah satu daya tarik kunjungan masyarakat ke perpustakaan. penyediaan

sarana dan prasarana yang baik dan lengkap juga akan memudahkan pustakawan

dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik

dan prima kepada pengguna perpustakaan yang memiliki kebutuhan informasi

yang beragam.

Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD)

Aceh Singkil merupakan satu-satunya perpustakaan umum yang ada di Kabupaten

Aceh Singkil yang terletak di jalan besar Rimo-Singkil Km 08 Ketapang Indah

Kecamatan Singkil Utara. Perpustakaan umum KPAD Aceh Singkil memiliki luas

gedung 600 meter persegi terdiri dari dua lantai, dimana di lantai satu terdiri dari

ruang koleksi, ruang baca, ruang pengolahan bahan pustaka, sirkulasi, opac, dan

ruang pegawai. Sedangkan di lantai dua terdiri dari ruang kepala kantor, ruang

arsip, komputer, tata usaha dan toilet.

Dari hasil observasi dan pengamatan awal peneliti, saat ini perpustakaan

memiliki sarana dan prasarana yang kurang lengkap dan kurang baik. Hal ini

dapat terlihat dari ruang koleksi dan ruang baca yang kurang luas serta tidak

adanya pendingin ruangan (AC), tidak adanya rak penitipan tas, kemudian

perabotan seperti meja dalam dan kursi yang berdebu dan rusak, dari 32 kursi dan

8 meja baca yang ada, 14 kursi 2 meja dalam kondisi rusak, layanan digital

(komputer) yang tidak berfungsi , serta area publik seperti toilet dan parkir yang

(15)

merasa kurang nyaman berada di perpustakaan. Hal ini tentu akan berdampak

pada tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan

Pengguna Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil tentu memiliki

persepsi tersendiri tentang bagaiman sarana dan prasarana di Perpustakaan Umum

KPAD Aceh Singkil secara keseluruhan, Serta harapan untuk mendapatkan

pelayanan yang prima dengan sarana dan prasarana yang memadai dan lengkap.

Sehingga dimasa yang akan datang Perpustakaan Umum KPAD Aceh singkil

dapat terus di manfaatkan oleh masyarakat sebagai pusat informasi.

Berdasarkan uraian masalah di atas peneliti ingin mengetahui lebih dalam

bagaimana perpsepsi pengguna perpustakaan umum KPAD Aceh Singkil dilihat

dari ketersediaan sarana dan prasarana perpustakaan. Sehingga peneliti

menetapkan judul penelitian ini adalah “Persepsi Pengguna Terhadap Sarana dan

Prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD)

Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka di

tetapkan rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi pengguna

terhadap sarana dan prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan

(16)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan

persepsi pengguna terhadap sarana dan prasarana Perpustakaan Umum Kantor

Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil, yaitu penelitian ini dapat menjadi

masukan dalam membuat kebijakan dalam hal penyediaan sarana dan

prasarana di perpustakaan.

2. Peneliti selanjutnya, dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam

melakukan penelitian dengan topik yang berhubungan dengan sarana dan

prasarana perpustakaan.

3. Peneliti sendiri, dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti

khususnya tentang sarana dan prasarana perpustakaan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas tentang sarana dan prasarana perpustakaan yang

terdiri dari gedung, ruangan perpustakaan, perabotan dan perlengkapan pada

Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Aceh

(17)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai salah satu lembaga non profit memiliki

tanggung jawab sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan informasi

penggunanya yang merupakan masyarakat umum. Hal ini tentu menjadikan

perpustakaan umum untuk dapat berkembang sesuai perkembangan zaman.

Terdapat berbagai jenis perpustakaan di Indonesia. Keberadaan

perpustakaan tergantung pada tujuan dan fungsi perpustakaan itu sendiri. Salah

satu jenisnya adalah perpustakaan umum. Pengertian perpustakaan umum

menurut Hermawan dan Zulfikar (2003, 3) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya. Konsep dasar perpustakaan umum adalah didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan didanai dengan dana masyarakat

Sedangkan menurut Sutarno (2003, 32) menyatakan bahwa:

Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum

merupakan perpustakaan yang didirikan dan dikembang untuk memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat tanpa membeda-bedakan masyarakat dari sudut

(18)

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masayarakat

untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Lebih jauh lagi

perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan

melayani masyarakat umum tanpa membeda - bedakan usia, jenis kelamin,

agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma - cuma bagi umum. Menurut

Hermawan dan zen (2006, 31) tujuan perpustakaan umum antara lain:

1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

UNESCO berdasarkan yang dikutip oleh Supriyanto (2006, 144)

mengeluarkan Manifesto Perpustakaan Umum tentang tujuan Perpustakaan

Umum, yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah untuk

masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dikalangan masyarakat.

3. Membantu warga belajar untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka.

(19)

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diketahui bahwa tujuan

perpustakaan umum adalah sebagai pusat informasi masyarakat untuk menambah

pengetahuan dan keterampilan dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat

kearah yang lebih baik. Lebih jauh lagi, perpustakaan umum juga menjadi agen

cultural yang berarti perpustakaan umum menjadi pusat utama kehidupan budaya

masyarakat sekitar. Sehingga perpustakaan juga ikut serta dalam menumbuhkan

dan mengembangkan budaya masyarakat sekitar perpustakaan itu berada.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk mencapai tujuannya, tentu perpustakaan umum harus melakukan tugas sesuai fungsinya. Adapun fungsi perpustakaan umum menurut Buku

Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) adalah :

1.Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2.Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian,

langganan, tukar menukar, dan lain - lain. 3.Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4 Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

5.Pendayagunaan koleksi.

6.Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximili, dan lain - lain. 7.Pemasyarakatan perpustakaan.

8.Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

9.Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya.

10.Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan

11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Dalam Standar Nasional Perpustakaan (2011, 8) menyebutkan fungsi

perpustakaan umum kabupaten/kota adalah:

1. Mengembangkan koleksi

2. Menghimpun koleksi muatan lokal 3. Mengorganisasi materi perpustakaan 4. Mendayagunakan koleksi

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna

(20)

8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya fungsi

perpustakaan adalah sebagai pusat informasi, preservasi kebudayaan, pendidikan dan

rekreasi.

2.1.3 Tugas Perpustakaan umum

Dalam penyelenggaraan perpustakaan umum, perpustakaan umum

mempunyai tugas yang harus dilaksanakan.Standar Nasional Perpustakaan (2011,

8), menyebutkan beberapa tugas perpustakaan umum kabupaten/kota adalah:

1. Menyediakan sarana pengembangan kebiasaan membaca sejak usia dini;

2. Menyediakan sarana pendidikan seumur hidup;

3. Menunjang sistem pendidikan formal, non formal dan informal; 4. Menyediakan sarana pengembangan kreativitas diri anggota

masyarakat;

5. Menunjang terselenggaranya pusat budaya masyarakat setempat sehingga aspirasi budaya lokal dapat terpelihara dan berkembang dengan baik;

6. Mendayagunakan koleksi termasuk akses informasi koleksi perpustakaan lain serta berbagai situs Web;

7. Menyelenggarakan kerja sama dan membentuk jaringan informasi; 8. Menyediakan fasilitas belajar dan membaca;

9. Menfasilitasi pengembangan literasi informasi dan komputer;

10. Menyelenggarakan perluasan layanan perpustakaan proaktif antara lain melalui perpustakaan keliling;

11. Melakukan pengembangan dan pembinaan perpustakaan kecamatan dan perpustakaan desa/kelurahan diwilayahnya;

12. Menghimpun dan melakukan pemutakhiran data perpustakaan diwilayah dan menginformasikan ke sistem data nasional perpustakaan.

Sedangkan menurut Sutarno (2006, 13) menyatakan bahwa tugas

perpustakaan umum adalah :

Memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Beberapa tugas pokok perpustakaan umum adalah :

(21)

2. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin

3. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal

4. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Sehubungan dengan pendapat di atas dalam buku Pedoman

Penyelengaraan Perpustakaan Umum (2006, 6), Tugas Utama perpustakaan yaitu :

1. Menyediakan, menyiapkan, mengelolah, dan memelihara koleksi bahan pustaka siap pakai,serta sarana informasi lainnya yang sesuai keperluan Pemerintah Daerah dan wrga masyarakatnya

2. Mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan sistem layanan, penyiapan tenaga manusia, penyediaan sarana dan prasarana serta menginformasikan/mempromosikan koleksi dan jasa kepada masyarakat

3. Melaksanakan layanan kepada masyarakat pemakainya

4. Bekerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan secara bersama-sama untuk kepentingan masing-masing

5. Menjalani hubungan baik dengan pihak pimpinan pembina, mitra kerja dan unit-unit kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan

6. Memasyarakatkan perpustakaan 7. Melakukan pengajian pengembangan

8. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan profesi 9. Melaksanakan pendidikan masyarakat pemakainya

10. Melaksanakan pengelolaan/manajemen dan tata usaha, termasuk pengembangan staf dan pegawai serta peningkatan sarana dan prasarana

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas perpustakaan

umum adalah menyediakan sarana dan prasarana untuk melayani kebutuhan

bahan pustaka seluruh lapisan masyarakat. Sehingga melalui sarana dan prasarana

yang disediakan perpustakaan dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk

belajar dan membaca serta dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak

(22)

2.2 Persepsi

Persepsi adalah bagaimana cara seseorang memberikan pandangan berupa

pendapat maupun pemikiran atas apa yang dilihat, didengar, dirasakan, maupun

hal yang dialami langsung atau tidak langsung. Oleh karena itu, persepsi

terkadang menjadi dasar bagi sebagian orang untuk berfikir, bersikap, maupun

berperilaku dalam aktivitas sehari – hari.

Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang di alami setiap

orang ketika berusaha memahami informasi yang di terimanya. Kunci untuk

memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu

penafsiran yang unik terhadap situasi. Persepsi ini merupakan proses yang unik

menggambarkan sesuatu yang kadang- kadang berbeda dengan kenyataannya.

Boleh dikatakan bahwa persepsi yang demikian merupakan praduga atau

anggapan sesat. Menurut Mulyana (2002, 167) persepsi adalah :

“Proses internal yang memungkinkan seseorang memilih,

mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan yang

dapat mempengaruhi perilaku”.

Dan pendapat lain dari Suwarno (2009:52) menyatakan :

“Persepsi adalah suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan

mengenai berbagai macam hal yang terdapat di lapangan penginderaan

seseorang”.

Berdasarkan dari uraian pendapat di atas, maka dapat diketahui bahwa

persepsi adalah proses diterimanya rangsangan berupa objek maupun peristiwa

yang menimbulkan kesan yang dapat mempengaruhi penilaian dan perilaku

(23)

2.2.1 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Banyak hal yang dapat mempengaruhi proses pembentukan persepsi pada

diri seseorang. Tidak semua informasi atau rangsangan yang diterima menjadi

persepsi atau penilaian yang sama oleh setiap orang. Menurut Walgito (2004: 89),

faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain:

1. Objek yang dipersepsi (stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor). Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun stimulus terbesar datang dari luar individu.

2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf (untuk menerima stimulus) disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan sebagai alat untuk mengadakan respon deperlukan syaraf motoris.

3. Perhatian (untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi), yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek. Dari hal-hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan persepsi adanya beberapa faktor yang berperan yaitu: objek atau stimulus yang dipersepsi, alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf yang merupakan syarat biologis, dan perhatian, yang merupakan syarat psikologis.

Sedangkan menurut Suwarno (2009:57) faktor yang mempengaruhi

perbedaan informasi yang diterima antara lain:

1. Stereotip, yaitu pandangan tentang ciri-ciri tingkah laku dari masyarakat tertentu.

2. Persepsi diri, yaitu pandangan terhadap diri sendiri yang dapat mempengaruhi pembentukan kesan pertama.

3. Situasi dan kondisi, yaitu pandangan terhadap seseorang yang dipengaruhi oleh situasi atau kondisi tertentu.

4. Ciri yang ada pada diri orang lain, yaitu daya tarik fisik seseorang yang dapat menimbulkan penilaian khusus pada saat pertama kali bertemu.

Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

maka dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat saja melakukan persepsi yang

(24)

tersebut bisa saja bersumber dari dalam dirinya sendiri atau bahkan faktor dari

luar.

2.3 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum

Perpustakaan sebagai lembaga yang memiliki kegiatan dan aktivitas yang

cukup banyak tentu membutuhkan sarana dan prasarana untuk melakukan seluruh

aktivitas dan kegiatan. Mulai dari yang teknis sampai non teknis maupun sebagai

penunjang kegiatan tersebut agar terbangun perpustakaan yang mampu memenuhi

kebutuhan informasi pengguna dengan baik dan pelayanan yang prima kepada

pengguna.

Sarana dan prasarana di perlukan di perpustakaan untuk dapat menunjang

pelayanan perpustakaan kepada pengguna. Sarana dan prasarana perpustakaan ini

juga dapat menjadi daya tarik bagi pengguna untuk datang ke perpustakaan.

Menurut Sutarno (2006:122) menyatakan bahwa:

“sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua peralatan dan perlengkapan pokok dan penunjang agar kegiatan perpustakaan dapat

berjalan dengan baik”

Sedangkan menurut Widodo (2009:3) menyatakan bahwa :

Sarana perpustakaan adalah peralatan dan perabot yang diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan tugas perpustakaan antara lain berupa peralatan ruang pengolahan, peralatan ruang koleksi, peralatan ruang pelayanan, peralatan akses informasi

Dan menurut Moenir yang dikutip oleh Syamrilaode (2011, 5) menyatakan bahwa

:

“Prasarana perpustakaan adalah fasilitas mendasar/penunjang utama terselenggaranya perpustakaan antara lain berupa lahan dan bangunan

(25)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana perpustakaan adalah segala sesuatu dalam bentuk fisik baik yang

menjadi perlengkapan dan peralatan perpustakaan baik yang mendasar seperti

lahan, gedung maupun yang bersifat melengkapi seperti mobeler yang di miliki

perpustakaan untuk dapat menjalankan kegiatannya maupun untuk menunjang

kegiatan pelayanannya.

2.3.1 Sarana di Perpustakaan

Sarana perpustakaan adalah segala sesuatu peralatan dan perabotan untuk

menunjang kegiatan perpustakaan, adapun yang termasuk sarana perpustakaan

adalah :

2.3.1.1 Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan

Perabotan dan perlengkapan di perlukan di perpustakaan untuk dapat

menunjang kegiatan di perpustakaan serta memberikan pelayanan yang prima

kepada pengguna. Menurut Siregar (2008: 18) perabotan adalah :

Barang-barang yang berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku dan lain-lain. Sedangkan perlengkapan adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan dari suatu komponen dan kegiatan perpustakaan antara lain mesin tik, komputer, layar proyektor dan lain lain

Adapun perlengkapan dan perabotan utama perpustakaan umum. Dalam

Buku Pedoman Penyelengaraan Perpustakaan Umum (2006, 13) adalah :

1. Rak bahan pustaka: buku, majalah, surat kabar, pandang dengar (audio visual).

2. Lemari katalog; ukurannya disesuaikan dengan kartu katalog

3. Meja kursi untuk para pembaca di ruang baca, bentuknya dapat bermacam-macam.

4. Meja sirkulasi/layanan.

5. Mesin tik untuk pembuatan kartu katalog dan surat-surat. 6. Meja kerja pengelolahan untuk pegawai.

(26)

8. Papan pamer (display).

9. Alat baca khusus untuk koleksi tertentu. 10. Lemari arsip untuk tata usaha.

11. Papan pengumuman. 12. Telpon/Faximili 13. Kotak saran. 14. Jam dinding.

15. Troli pembawa bahan pustaka. 16. Tangga Injakan

17. Komputer dan lain-lain.

Sedangkan dalam buku pedoman tata ruang dan perabotan perpustakaan

umum (2011, 61) area pelayanan dilengkapi dengan perabotan yang terdiri dari :

1. Meja dan kursi pelayanan yang digunakan petugas untuk berinteraksi dan memberikan layanan kepada pengguna

2. Meja dan kursi kerja yang digunakan petugas untuk melakukan kegiatan pekerjaan yang lain, seperti pekerjaan administrasi, pengelolahan koleksi

3. Perabotan penyimpanan untuk menyimpan peralatan administrasi perpustakaan, menyimpan koleksi yang baru datang dan belum diolah, menyimpan koleksi majalah dan koran yang akan dijilid, menyimpan koleksi yang rusak dan perlu diperbaiki, serta menyimpan peralatan lain.

4. Perabotan untuk katalog, baik berupa lemari katalog atau berupa terminal komputer yang dapat digunakan pengunjung untuk mencari koleksi perpustakaan

5. Perabotan lain, misalnya perabot untuk meletakan tas yang dititipkan

Sehubungan dengan hal tersebut di atas dalam Standar Perpustakaan

Umum Kab/Kota (2011, 5), Perpustakaan menyediakan perabotan dan

(27)

12. Rak display buku baru (1 buah); 13. Rak surat kabar (2 buah); 14. Jaringan internet;

15. Lemari penitipan tas (2 buah).

Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perabotan dan

perlengkapan perpustakaan adalah barang-barang yang memiliki fungsi sebagai

penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku dan lain-lain.

2.3.2 Prasarana Perpustakaan

Prasarana perpustakaan merupakan hal dasar dalam penyenggaraan

perpustakaan. Adapaun yang menjadi prasarana perpustakaan adalah Lokasi,

gedung dan ruangan perpustakaan itu sendiri.

2.3.2.1 Gedung Perpustakaan

Gedung perpustakaan adalah komponen penting dalam penyelenggaraan

perpustakaan. Hal ini karena hampir seluruh kegiatan perpustakaan di lakukan di

gedung. Dalam IMB (Izin Mendirikan Bangunan) (2011, 8)

Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan khusus

Sedangkan Standar Nasional Perpustakaan (2011, 4) dinyatakan bahwa

Standar gedung perpustakaan umum kabupaten/kota, yaitu:

1. Luas gedung sekurang-kurangnya 0,008 per kapita dikalikan jumlah penduduk.

2. Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan, keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara.

3. Perencanaan gedung memungkinkan pengembangan fisik.

4. Memenuhi aspek teknologi, ergonomik, konstruksi, lingkungan, efektifitas, efisiensi dan kecukupan.

5. Berbentuk permanen.

(28)

7. Dilengkapi atau difasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet, dan area parkir.

Dalam Buku Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2006, 49), Gedung

Perpustakaan umum dapat terdiri dari 3 ukuran luas yaitu :

1. Gedung untuk perpustakaan umum kabupaten/kota sekurang-kurangnya luas bangunannya 200 dengan luas tanah sekitar 2000

2. Gedung untuk perpustakaan kecamatan sekurang-kurangnya luas bangunanya 120 dengan luas tanah sekitar 1000

3. Gedung untuk perpustakaan desa/kelurahan sekurang-kurangnya luas bangunannya 8 dengan luas tanah 500 .

Dalam membangun gedung perpustakaan ada beberapa aspek yang

dijadikan sebagai pertimbangan. Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan

Perpustakaan Umum (2006, 13), aspek yang perlu di perhatikan pada unsur

gedung adalah :

1. Lokasi harus di tempat yang mudah dan ekonomis didatangi masyarakat pemakainya.

2. Luas tanah (jika perpustakaan menempatkan gedung sendiri), diusahakan cukup menampung bangunan gedung, dengan kemungkinan perluasan dalam kurung waktu 10-15 tahun mendatang. 3. Ruangan-ruangan lain di perlukan, seperti gudang dan kamar kecil. 4. Konstruksi, mencakup aspek kekuatan dan pengamanan.

5. Cahaya dalam ruangan harus terang

6. Kesejukan di dalam ruangan dan pertukaran udara/ventilasi harus baik. 7. Lingkungan yang tenang.

8. Tempat parkir kendaraan secukupnya 9. Taman, dan lain-lain.

2.3.2.2 Ruangan Perpustakaan

Ruangan perpustakaan merupakan bagian dari gedung yang juga memiliki

fungsi penting bagi kegiatan perpustakaan. Dimana penataan ruangan yang tepat

akan lebih mempermudah pustakawan dalam melakukan kegiatan pelayanan sgar

(29)

Ruang Perpustakaan adalah tempat atau bagian tertentu dalam satu gedung perpustakaan yang dipakai untuk meletakan sesuatu barang tertentu yang mempunyai fungsi tertentu, yang dibatassi oleh alat pemisah atau penyekat

Sedangkan dalam Standar Nasional Perpustakaan Umum Kab/Kota (2011, 5),

dinyatakan bahwa :

Perpustakaan umum harus memiliki ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan, ruang serba guna, area publik (mushola dan toilet tidak berada didalam ruang koleksi)

Penataan ruangan dan prabotan pada perpustakaan Umum harus

direncanakan agar dapat mendukung berlangsungnya kegiatan sesuai dengan

fungsi perpustakaan umum yang diharapkan. Pada perpustakaan umum terdapat

besaran ruangan di perpustakaan umum. Dalam buku Pedoman Tata Ruang dan

Perabotan Perpustakaan Umum (2011, 52) besaran ruangan yang harus tersedia

yaitu:

1. Ruang Koleksi dan Ruang pemanfaatan koleksi a. Bahan pustaka umum berkapasitas 30 orang b. Bahan pustaka remaja berkapasita 30 orang c. Bahan pustaka anak berkapasita 20 orang

d. Bahan pustaka rujukan (referensi) berkapasitas 20 orang e. Ruang koleksi majalah dan surat kabar berkapasitas 20 orang f. Ruang koleksi pandang dengar berkapasitas 20 orang

2. Ruang Petugas

a. Memiliki Ruang kerja kepala perpustakaan b. Memiliki ruang kerja tata usaha

c. Memiliki ruang kerja pengelolahan bahan pustaka d. Memiliki ruang kerja pengembangan koleksi

e. Memiliki ruang pelayanan katalog dan penitipan tas 3. Ruang penunjang

a. Ruang pertemuan berkapasitas 100 orang b. Memiliki lobi dan ruang pamer

c. Memiliki gudang dan wc

d. Lapangan parkir untuk 20 mobil

(30)

Sedangkan, Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000, 18) menyatakan pada

dasarnya setiap perpustakaan, besar ataupun kecil memerlukan ruangan yang

berikut :

1. Ruangan untuk menyimpan buku majalah dan bahan rekam lain. 2. Ruangan untuk membaca

3. Ruang Untuk mengadakan administrasi peminjaman 4. Ruangan kerja untuk pegawai

5. Ruangan kantor kepala perpustakaan

Ruangan-ruangan yang ada di perpustakaan di harapkan dapat

memberikan kenyamanan bagi pengguna. Hal tersebut merupakan syarat penting

dari suatu perpustakaan umum agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh

penggunanya. Dalam buku pedoman tata ruang dan perabotan (2011, 36) aspek

yang berhubungan dengan kenyamanan pengguna yaitu :

1. Pencahayaan

Prinsip dasar untuk ruang perpustakaan yaitu :

a. Ruang perpustakaan membutuhkan pencahayaan yang merata pada seluruh area, baik pada area koleksi maupun pada area baca

b. Penggunaan sumber cahaya alami perlu di maksimalkan untuk memberikan penerangan pada siang hari

c. Cahaya matahari yang masuk melalui bukan jendela harus menyinari ruangan tanpa terhalang

d. Penggunaan sumber cahaya buatan dapat di terapkan pada saat tertentu, minyanya pada hari mendung atau hujan

e. Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan penataan koleksi didalam ruang perpustakaan

f. Pencahayaan pada ruang perpustakaan harus diatur sedemikian rupa

agar tidak terjadi „glare‟ atau silau yang menggangu keamanan

pengguna 2. Pengudaraan

Prinsip di bawah ini dapat diupayakan untuk mencapai kondisi pengudaraan yang baik di perpustakaan :

a. Idealnya suhu ruang perpustakaan 20-40 dan kelembaban berkisar 40-60

b. Pengudaraan alami dapat diupayakan melalui bukaan jendela atau ventilasi yang memadai

(31)

d. Kondisi pengudaraan yang baik sangat diharapkan pada sebagian bsear ruang udara

b. Petunjuk/ Tanda

Petunjuk atau tanda-tanda merupakan elemen yang perlu dirncanakan dengan baik agar dapat memudahkan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan. Petunjuk dan tanda pada perpustakaan umum harus dirancang agar mudah dilihat penggunanya, memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna serta mendukung suasana ruang secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ruangan perpustakaan

penataan dan penyediaannya harus sesuai dengan kebutuhan apa yang dibutuhkan

pengguna serta pengaturan pencahayaan dan sirkulasi udara juga harus bagus agar

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Ketika melakukan penelitian, tentunya digunakan suatu metode guna

mendapatkan data yang akurat dan relevan dengan maksud untuk mencapai tujuan

penelitian. Pada dasarnya, “Penelitian merupakan suatu investigasi terorganisasi

yang dilakukan untuk menyajikan informasi untuk memecahkan masalah”.

Guritno (2011: 39). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut

Arikunto (2006: 234) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

dimaksudkan untuk menguji hipotesisi tertentu, tetapi hanya untuk

mengambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.

3.2.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan

dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh yang

beralamat di Jalan Besar Singkil–Rimo Km 08 Ketapang Indah Kecamatan

Singkil Utara.

3.3.Populasi

Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda

yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diteliti. Menurut Guritno (2011:

141) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

(33)

Sedangkan Supangat (2008: 3) menyatakan bahwa “Populasi yaitu

sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian (penelaahan)

dengan ciri mempuyai karakteristik yang sama”.

Populasi penelitian ini adalah anggota aktif Perpustakaan Umum KPAD

Aceh Singkil yang berjumlah 456 orang (data januari tahun 2014 – Mei 2015).

Tabel.3.1 Anggota Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil

No. Klasifikasi Pengguna Jumlah

1 Pelajar 216

2 Mahasiswa 202

3 Umum 38

Jumlah 456

Berdasarkan data di atas peneliti menetapkan yang menjadi populasi

adalah Pelajar, Mahasiswa, dan Masyarakat Umum yang berjumlah 456 orang.

3.4.Sampel

Berdasarkan populasi diatas maka sampel yaitu bagian dari populasi

(contoh) untuk dijadikan bahan penelaahan dengan harapan contoh yang diambil

dari populasi tersebut dapat mewakili (representative) terhadap populasinya.

Supangat (2008: 4), sedangkan menurut Sugiyono (2002: 57) ”Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk

mengetahui banyak jumlah sampel penelitian , peneliti menggunakan rumus

Slovin yaitu :

n

=

(34)

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Tarafkesalahan sebesar 10% , Umar(2008,78).

Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah:

n

=

=

=

=

=

= 82,01 = 82

Berdasarkan rumus Slovin di peroleh sampel sebesar 82 orang. Karena

populasi penelitian berstrata secara tidak homogen maka teknik pengambilan sampel

adalah menggunakan teknik proportionate statified random sampling.

Menurut Sugiyono (2012: 118) ”proportionate statified random sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata

secara proposional”. Maka untuk menentukan sampel yang berimbang dengan

besarnya strata digunakan rumus sampling fraction perstratum yaitu :

Besarnya sub sampel per stratum yaitu :

Keterangan :

=

Sampling Fraction Stratum i

(35)

N = banyaknya individu populasi seluruhnya

n = banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sampel

= banyaknya anggota yang dimasukkan menjadi sub sample perstratum,

Nazir (1999, 335)

Tabel 3.2. Penentuan Sampel Berdasarkan Strata

No Jenis sampel Jumlah

Anggota Populasi Sampel

1 Pelajar 216 39

2 Mahasiswa 202 36

3 Umum 38 7

Jumlah 456 82

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengamatan, yaitu mengadakan pengamatan awal terhadap

perpustakaan. Seperti melakukan observasi awal dengan mengamati

bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan umum KPAD Aceh

Singkil Provinsi Aceh.

2. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar

(36)

3. Studi kepustakaan dan dokumen, yaitu data diperoleh melalui buku,

jurnal, majalah, laporan tahunan, situs web dan dokumen lain sebagai

sumber informasi.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis sumber data pada penelitian ini adalah:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari responden melalui

pengisian jawaban yang diajukan dalam kuesioner.

2. Data sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang berasal

dari buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, wawancara dan dokumen

lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Untuk mempermudah pembuatan kuesioner, maka peneliti menyajikan

definisi operasional variabel dari Sarana dan Prasarana Perpustakaan Umum.

Variabel sarana dan prasarana Perpustakaan Umum Kantor Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh dengan indikatornya adalah:

a. Gedung perpustakaan, bagaimana kondisi gedung perpustakaan baik itu

bentuk fisik gedung,luas gedung, lokasi gedung , lingkungan sekitar

gedung, dan fasilitas gedung.

b. Ruangan perpustakaan, Bagaimana ruangan perpustakaan baik itu tata

ruang, luas ruangan, dan kenyamanan ruangan bagi pengguna.

c. Perabotan dan perlengkapan perpustakaan bagaimana mebeler, rambu –

rambu, dan perangkatan elektronik.

(37)

3.8 Analisis Data

Data yang sudah terkumpul melalui kuesioner kemudian dianalisis.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara

penyusunan dan pengelompokkan data dan kemudian di analisis. Data akan

ditabulasikan sesuai dengan kelompok aspek yang akan diteliti, untuk

memudahkan interpretasi data akan disajikan dalam bentuk tabel kemudian

dianalisis dan diinterpretasikan. Untuk menghitung persentase digunakan rumus

distribusi frekuensi yang dijelaskan oleh Arikunto (2000: 349) :

P = x 100%

Keterangan:

P = Hasil Persentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = Jumlah responden , Hadi (2001, 421)

Untuk menginterpretasikan persentasi yang didapat dari tabulasi data,

penulis menggunakan metode Hadi (2001, 421) sebagai berikut:

1-25 % : Sebagian kecil

26%-49% : Hampir setengah

50% : Setengah

51% - 75% : Sebagian besar

76% - 99% : Pada umumnya

(38)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang datanya

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Perpustakaan

umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Aceh Singkil.

4.1 Karakteristik Responden

Responden penilitian ini adalah anggota Perpustakaan Umum KPAD Aceh

Singkil yang berjumlah 456 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus slovin, sehingga di peroleh sampel penelitian ini 82 orang.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 18 butir. Kuesioner disebarkan

kepada 82 orang responden yang merupakan anggota perpustakaan umum KPAD

Kabupaten Aceh Singkil dengan teknik Proportionate Stratified Random

Sampling.

4.2Analisis Data

4.2.1Sarana Perpustakaan Umum

4.2.1.1 Tanggapan Responden Tentang Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan Umum KPAD Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh

Perabotan dan perlengkapan perpustakaan merupakah sarana yang ada di

perpustakaan. Penyediaan sarana yang baik di perpustakaan tentu akan sanagat

membantu dan memudahkan kegiatan di perpustakaan. Selain itu penyediaan

sarana di perpustakaan berupa perabotan dan perlengkapan perpustakaan yang

baik serta layak dan memadai tentu akan menjadi nilai tambah bagi perpustakaan

sehingga kinerja pustakawan dalam melakukan kegiatan operasional dan

(39)

diharapkan dapat memberikan pelayanan yang prima kepada pengguna. Untuk

mengetahui pendapat dari responden tentang perabotan dan perlengkapan

perpustakaan peneliti memberikan 5 butir pertanyaan kepada responden yang

kemudian jawaban dari responden akan disajikan dalam bentuk table dan

kemudian di intrepretasikan. Pada bagian ini diharapkan dapat terjawab

pertanyaan bagaimana persepsi pengguna terhadap perabotan dan perlengkapan

perpustakaan KPAD Aceh Singkil Provinsi Aceh.

4.2.1.1.1 Kondisi Kursi dan Meja Baca

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang kondisi kursi dan

meja baca. Adapun pendapat responden tentang kondisi kursi dan meja baca dapat

di lihat pada table 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1

Kondisi Kursi dan Meja Baca

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (f)

Berdasarkan data pada table 4.1 di atas di peroleh data 0 responden (0%)

berpendapat bahwa kondisi kursi dan meja baca sangat baik, 15 responden (18%)

berpendapat bahwa kondisi kursi dan meja baca baik, sedangkan 58 responden

(71%) berpendapat bahwa kondisi kursi dan meja baca kurang baik, dan 9

(40)

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan sebagian besar (71%)

anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan bahwa

kondisi kursi dan meja baca kurang baik. Namun demikian sebagian kecil (18%)

menyatakan bahwa kondisi kursi dan meja baca baik.

4.2.1.1.2 Kondisi Rak Buku

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang kondisi rak buku.

Adapun pendapat responden tentang kondisi rak buku dapat di lihat pada table 4.2

sebagai berikut :

Tabel 4.2 Kondisi Rak Buku

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (f)

Persentase (%)

2 Menurut anda apakah rak buku pada perpustakaan umum KPAD Aceh Singkil dalam kondisi baik?

Sangat Baik 3 4 (%)

Baik 19 23 (%)

Kurang Baik 49 60(%)

Tidak Baik 11 13 (%)

Total 82 100

Berdasarkan data pada table 4.2 di atas di peroleh data 3 responden (4%)

berpendapat bahwa kondisi rak buku sangat baik, 19 responden (23%)

berpendapat bahwa kondisi rak buku baik, sedangkan 49 responden (60%)

berpendapat bahwa kondisi rak buku kurang baik, dan 11 responden (13%)

berpendapat bahwa kondisi rak buku tidak baik.

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan sebagian besar (60%)

(41)

rak buku kurang baik. Namun demikian sebagian kecil (23%) menyatakan bahwa

kondisi rak buku baik.

4.2.1.1.3 Rambu – Rambu Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang apakah rambu –

rambu di perpustakaan terlihat jelas. Adapun pendapat responden tentang rambu –

rambu perpustakaan terlihat jelas dapat di lihat pada table 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3

Rambu – Rambu Perpustakaan

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (f)

Persentase (%)

3 Menurut anda apakah rambu-rambu yang ada di perpustakaan umum KPAD Aceh Singkil

Berdasarkan data pada table 4.3 di atas di peroleh data 8 responden (10%)

berpendapat bahwa rambu – rambu di perpustakaan sangat jelas, 42 responden

anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan bahwa rambu

– rambu di perpustakaan jelas. Namun demikian hampir setengah (39%)

(42)

4.2.1.1.4 Perangkat Komputer Berfungsi Baik

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang apakah perangkat

komputer yang tersedia di perpustakaan berfungsi dengan baik . Adapun pendapat

responden tentang perangkat komputer yang berfungsi dengan baik dapat di lihat

pada table 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4 Perangkat komputer

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (f)

Berdasarkan data pada table 4.4 di atas di peroleh data 0 responden (0%)

berpendapat bahwa perangkat komputer yang tersedia di perpustakaan sangat

berfungsi, 6 responden (7%) berpendapat bahwa perangkat komputer yang

tersedia di perpustakaan berfungsi, sedangkan 28 responden (34%) berpendapat

bahwa perangkat komputer yang tersedia di perpustakaan kurang berfungsi, dan

48 responden (59%) berpendapat bahwa perangkat komputer yang tersedia di

perpustakaan tidak berfungsi.

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan bahwa sebagian besar

(59%) anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan bahwa

(43)

demikian sebagian kecil (7%) menyatakan bahwa perangkat komputer yang

tersedia di perpustakaan berfungsi.

4.2.1.1.5 Kipas atau Air Conditioner Berfungsi Baik

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang kipas/ac berfungsi

dengan baik . Adapun pendapat responden tentang kipas/ac berfungsi dengan

baik dapat di lihat pada table 4.5 sebagai berikut :

Tabel 4.5

Kipas atau Air Conditioner

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (f)

Persentase (%)

5 Menurut anda apakah AC/kipas yang tersedia di perpustakaan umum KPAD Aceh Singkil berfungsi ?

Sangat Berfungsi 4 5 (%)

Berfungsi 8 10 (%)

Kurang Berfungsi 64 78 (%)

Tidak Berfungsi 6 7 (%)

Total 82 100

Berdasarkan data pada table 4.18 di atas di peroleh data 4 responden (5%)

berpendapat bahwa Kipas/AC sangat berfungsi , 8 responden (10%) berpendapat

bahwa Kipas/AC berfungsi, sedangkan 64 responden (78%) berpendapat bahwa

Kipas/AC kurang berfungsi, dan 6 responden (7%) berpendapat bahwa Kipas/AC

tidak berfungsi.

Dari uraian data di atas dapat di interpretasika dan diketahui pada

umumnya (78%) anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil

menyatakan bahwa Kipas/AC kurang berfungsi. Namun demikian sebagian kecil

(44)

4.2.2 Prasarana Perpustakaan Umum

4.2.2.1 Tanggapan Responden Tentang Gedung Perpustakaan Umum KPAD Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh

Gedung perpustakaan merupakan prasarana pokok dalam penyelenggaraan

suatu perpustakaan. Hal ini karena gedung perpustakaan merupakan tempat

seluruh kegiatan pelayanan dan aktivitas lainnya. Untuk mengetahui pendapat dari

responden tentang gedung perpustakaan peneliti memberikan 9 butir pertanyaan

kepada responden yang kemudian jawaban dari responden akan disajikan dalam

bentuk table dan kemudian di intrepretasikan. Pada bagian ini diharapkan dapat

terjawab pertanyaan bagaimana persepsi pengguna terhadap gedung perpustakaan

KPAD Aceh Singkil Provinsi Aceh.

4.2.2.1.1 Luas Gedung Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden mengenai bagaimana luas

gedung perpustakaan. Adapun pendapat responden mengenai luas gedung

perpustakaan dapat dilihat pada Table 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Luas Gedung Perpustakaan

No Pertanyaan Katagori

Jawaban Singkil memilki luas yang memadai?

berpendapat bahwa luas gedung perpustakaan sangat memadai, 51 responden

(62%) berpendapat bahwa luas gedung perpustakaan memadai, sedangkan 12

(45)

dan 1 responden (1%) berpendapat bahwa luas gedung perpustakaan tidak

memadai.

Dari uraian diatas dapat di interpretasikan dan diketahui pada umumnya

(84%) anggota perpustakaan umum KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan

bahwa luas perpustakaan sudah memadai. Namun demikian ada (15%)

menyatakan bahwa luas gedung perpustakaan kurang memadai.

4.2.2.1.2 Desain Gedung Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden mengenai bagaimana desain

gedung perpustakaan. Adapun pendapat responden mengenai desain gedung

perpustakaan dapat dilihat pada Table 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7

Desain Gedung Perpustakaan

No Pertanyaan Katagori

Jawaban

Frekuensi (f)

Persentase (%)

7 Menurut anda apakah gedung perpustakaan umum KPAD Aceh Singkil memiliki desain

Berdasarkan data pada Table 4.7 di atas di peroleh data 8 responden (10%)

berpendapat bahwa desain gedung perpustakaan sangat baik, 34 responden (41%)

berpendapat bahwa desain gedung perpustakaan baik, sedangkan 28 responden

(34%) berpendapat bahwa desain gedung perpustakaan kurang baik, dan 12

responden (15%) berpendapat bahwa desain gedung perpustakaan kurang baik.

Dari uraian data di atas dapat di intrepetasikan dan di ketahui bahwa

hampir setengah (41%) anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil

(46)

demikian sebagian kecil (15%) berpersepsi desain gedung perpustakaan tidak

baik.

4.2.2.1.3 Konstruksi Gedung Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang konstruksi gedung

perpustakaan. Adapun pendapat responden mengenai konstruksi gedung

perpustakaan dapat di lihat pada Table 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8

Konstruksi Gedung Perpustakaan

No Pertanyaan Katagori

Jawaban

Berdasarkan data pada table 4.8 di atas di peroleh data 9 responden (11%)

berpendapat bahwa konstruksi gedung perpustakaan sangat kokoh, 65 responden

(79%) berpendapat bahwa konstruksi gedung perpustakaan kokoh, sedangkan 8

responden (10%) berpendapat bahwa konstruksi gedung perpustakaan kurang

kokoh, dan 0 responden (0%) berpendapat bahwa konstruksi gedung perpustakaan

tidak kokoh.

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan dan di ketahui pada

umumnya (90%) anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil

menyatakan bahwa konstruksi gedung perpustakaan kokoh. Namun demikian

sebagian kecil (10%) menyatakan bahwa konstruksi gedung perpustakaan kurang

(47)

4.2.2.1.4 Fasilitas Pendukung (toilet) Gedung Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang gedung perpustakaan

di lengkapi dengan toilet yang bersih dan terawat. Adapun pendapat responden

mengenai gedung perpustakaan di lengkapi dengan toilet yang bersih dan terawat

dapat di lihat pada Table 4.9 sebagai berikut :

Tabel 4.9

Fasilitas Pendukung (toilet) Gedung Perpustakaan No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

(f)

Berdasarkan data pada Table 4.4 di atas di peroleh data 0 responden (0%)

berpendapat bahwa gedung perpustakaan dilengkapi dengan toilet yang sangat

bersih dan terawat, 2 responden (2%) berpendapat bahwa gedung perpustakaan di

lengkapi dengan toilet yang bersih dan terawat, sedangkan 57 responden (70%)

berpendapat bahwa gedung perpustakaan di lengkapi dengan toilet yang bersih

dan terawat, dan 23 responden (28%) berpendapat bahwa gedung perpustakaan di

lengkapi dengan toilet yang bersih dan terawat .

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan sebagian besar (70%)

anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan bahwa gedung

perpustakaan di lengkapi dengan toilet kurang bersih dan terawat. Namun

demikian sebagian kecil (2%) menyatakan bahwa gedung perpustakaan di

(48)

4.2.2.1.5 Fasilitas Pendukung (parkir) Gedung Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang luas parkir gedung

perpustakaan. Adapun pendapat responden mengenai luas parkir gedung

perpustakaan dapat di lihat pada Table 4.10 sebagai berikut :

Tabel 4.10

Fasilitas Pendukung (parkir) Gedung Perpustakaan No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi

(f) kendaraan dengan luas yang memadai?

Berdasarkan data pada Table 4.10 di atas di peroleh data 0 responden (0%)

berpendapat bahwa gedung perpustakaan dilengkapi dengan area parkir dengan

luas yang sangat memadai, 6 responden (7%) berpendapat bahwa gedung

perpustakaan di lengkapi dengan area parkir dengan luas yang memadai,

sedangkan 46 responden (56%) berpendapat bahwa gedung perpustakaan di

lengkapi dengan area parkir dengan luas yang kurang memadai, dan 30 responden

(37%) berpendapat bahwa gedung perpustakaan di lengkapi dengan area parkir

dengan luas yang memadai .

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan bahwa sebagian besar

(56%) anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan gedung

(49)

Namun demikian sebagian kecil (7%) menyatakan gedung perpustakaan di

lengkapi dengan area parkir dengan luas yang memadai.

4.2.2.1.6 Lokasi Gedung Perpustakaan

Berikut ini merupakan tanggapan responden tentang lokasi gedung

perpustakaan. Adapun pendapat responden mengenai lokasi gedung perpustakaan

dapat di lihat pada Table 4.11 sebagai berikut :

Tabel 4.11

Lokasi Gedung Perpustakaan

No Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi (f)

Berdasarkan data pada table 4.6 di atas di peroleh data 4 responden (5%)

berpendapat bahwa lokasi gedung perpustakaan sangat strategis, 14 responden

(17%) berpendapat bahwa lokasi gedung perpustakaan strategis, sedangkan 44

responden (54%) berpendapat bahwa lokasi gedung perpustakaan kurang

strategis, dan 20 responden (24%) berpendapat bahwa lokasi gedung perpustakaan

tidak strategis

Dari uraian data di atas dapat di interpretasikan bahwa sebagian besar

(54%) anggota perpustakaan KPAD Kabupaten Aceh Singkil menyatakan lokasi

gedung perpustakaan kurang strategis. Namun demikian sebagian kecil (22%)

Gambar

Tabel.3.1 Anggota Perpustakaan Umum KPAD Aceh Singkil
Tabel 3.2. Penentuan Sampel Berdasarkan Strata
Tabel 4.1 Kondisi Kursi dan Meja Baca
Tabel 4.2 Kondisi Rak Buku
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerbitan Justice Collaborator yang baru diterbitkan pada saat setelah adanya putusan hakim dan diterbitkan bagi mereka pelaku tindak pidana tunggal tentu

Proses dekomposisi kompos didalam tanah yang melepaskan mineral hara tanaman diantaranya unsur Fe dan Mg merupakan unsur yang dibutuhkan pada proses pembentukan

dakwah yang dilakukan DDII Provinsi Lampung terhadap pembinaan kepada muallaf. yang pernah DDII Provinsi

Pada Penulisan Ilmiah ini penulis membahas mengenai cara pada pembuatan website tentang Penjualan Sriwijaya Motor Online dengan menggunakan software sofware Desain Web, antara

Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015, Perubahan RKPD

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dan harga jual menurut perusahaan maupun menurut metode

[r]

terhadap ketersediaan prosedur tetap Dari hasil yang dituangkan pada Tabel 5 menjelaskan bahwa antara Puskemas dengan apoteker dan non apoteker sebagai penanggung