• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengeringan Kayu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengeringan Kayu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS

PENGERINGAN KAYU

Oleh :

ARIF NURYAWAN, S.Hut, M.Si NIP. 132 303 839

DEPARTEMEN KEHUTANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENDAHULUAN

Tulisan berikut akan menguraikan mengenai pengeringan kayu untuk meningkatkan kualitasnya, baik secara teknis, teoritis maupun aplikasi di lapangan yang diambil dari pustaka yang relevan (Tsoumis 1991) ataupun pengalaman praktis.

Mengapa Kayu Dikeringkan

Kayu dikeringkan sesuai kadar keperluan penggunaan bertujuan : 1. Mengurangi penyusutan dan menghindari bengkok dan pecah

2. Melindungi dari serangan jamur pewarna dan pembusuk

3. Mengurangi berat kayu dengan demikian mengurangi ongkos transport 4. Meningkatkan kekuatan, termasuk kuat pegang sekrup

5. Menjadikan hasil pengecatan & finishing lebih baik, memudahkan pengawetan 6. Dapat membunuh organisme perusak kayu yang sudah telanjur ada pada kayu

Faktor-Faktor Pengeringan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan kayu :

# panas untuk menguapkan kadar air

# RH (kelembaban) untuk menentukan kapasitas pengeringan udara # sirkulasi udara untuk mengalirkan panas ke kayu & memindahkan

kadar air ke permukaan Pengeringan Alami & Pengeringan Kiln

Perbedaan secara umum :

Perbedaan Pengeringan Alami Pengeringan Kiln

Tempat Di luar ruangan, udara terbuka, biasanya hanya dilindungi atap saja

Di ruangan tertutup, dilengkapi instrumen pengatur panas & suhu, RH, dan sirkulasi udara Panas & suhu,

RH, dan sirkulasi udara

Tidak bisa diatur Bisa dikontrol

Waktu pengeringan

Lama Lebih singkat

Kemungkinan terjadi cacat atau degradasi

Ada Lebih kecil

(3)

PENGERINGAN ALAMI

Pengeringan alami memerlukan lokasi yang cocok dan teknik penumpukan lumber. Berikut dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengeringan alami :

Pemilihan Lokasi

Kriteria pemilihan lokasi didasarkan pada ukuran dan posisi.

Ukuran lokasi pengeringan alami harus cukup untuk lalu lintas lumber yang akan dikeringkan, pergerakan mesin pengangkut (forklift atau truk), dan konstruksi bangunannya. Syarat posisi sedapat mungkin datar, memiliki aerasi & drainase yang baik, bersih tanpa rerumputan, dan jika berlumpur/ becek harus dapat dilapisi alas.

Penumpukan Susunan

Susunan penumpukan lumber ditempatkan pada arah paralel dengan jalan kecil di antaranya untuk keperluan sirkulasi udara dan lalu lintas transportasi (forklift).

Ada 3 tipe jalan kecil pada tempat penumpukan lumber, yaitu jalan utama, jalan sekunder, dan jalan antara.

Pondasi

Penumpukan lumber diletakkan di atas pondasi yang pas, kuat, dapat dipindahkan, sebaiknya terbuat dari beton atau kayu yang telah diberi perlakuan pengawetan, dan tinggi dari atas permukaan tanah 30-40 cm.

Ganjal/ Stiker

(4)

Pengelompokan

Pengelompokan lumber untuk proses pengeringan sebaiknya berdasarkan kesamaan sifat pengeringannya (spesies/ jenis kayu dan ketebalan), panjang, lebar, susunan

lingkaran tumbuh (radial atau tangensial), atau berdasarkan tingkat kualitas (grade) Atap

Atap dibutuhkan untuk melindungi lumber dari sinar matahari langsung, hujan, salju atau angin yang terlalu kuat. Atap dapat terbuat dari kayu, asbes, semen, atau panel logam.

Perlindungan/ Pencegahan

Pencegahan terhadap pecah ujung perlu dilakukan dengan menghindari atau mengurangi sinar matahari langsung atau angin, pelapisan/ coating, atau pemasangan paku S atau paku metal lainnya.

Ukuran Pengeringan

Ukuran pengeringan tergantung pada jenis kayu, ketebalan, susunan lingkaran tumbuh, jenis kayu gubal atau kayu teras, cara penumpukan, kondisi dari lokasi pengeringan, dan faktor iklim.

Pengontrolan Kadar Air

(5)

PENGERINGAN KILN

Pengeringan kiln dilakukan dengan panas yang dilengkapi instrumen pengatur suhu dan RH, pengaturan sirkulasi udara, dan pemindahan kadar air. Berikut dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengeringan secara kiln.

Jenis Kiln

Ada 2 jenis kiln, yaitu : compartement dan progressive, perbedaannya yaitu :

Perbedaan Compartement -kiln Progressive-kiln

Letak lumber Stationer (diam di tempat) Bergerak sampai akhirnya keluar dalam keadaan kering

Kondisi pengeringan (suhu & RH)

Diubah secara interval Mula – mula suhu rendah RH tinggi, kemudian mulai meningkat suhunya dan berkurang RH-nya

Panjang maksimum 15 meter 25-30 meter

Konstruksi Peralatan

Kiln biasanya terbuat dari batu bata, lantai dan atapnya berupa beton. Ada juga kiln yang terbuat dari metal, biasanya memiliki ukuran yang bisa diperbesar atau diperkecil, mobil (bisa dipindahkan), dan memiliki kemampuan panas yang cepat.

Bermacam-macam jenis compartement–kiln, diantaranya compartement–kiln dengan tumpukan tunggal, tumpukan ganda, letak kipas yang berbeda.

Progressive-kiln atau pengeringan kontinyu terdiri atas : 1. pintu masuk

2. baffle (tirai) 3. unit pemanas

4. motor (sirkulasi udara)

5. baffle metalik (tirai metalik) untuk aliran udara langsung 6. dinding pemisah

(6)

# Panas dihasilkan dari uap yang berasal dari pipa panas di atas, di bawah, atau di antara tumpukan lumber

# RH dikontrol dengan uap air bebas yang disemprotkan dibantu kipas angin (fan)

# Pengontrolan kondisi yang diinginkan bisa secara manual atau mekanisme otomatis (listrik atau dengan udara terkompresi) melalui autograph yang diletakkan di luar kiln, atau menggunakan alat pengontrol dan pencatat suhu & RH berupa termometer bola kering, termometer bola basah, dan atau revolving recorder.

# Kiln biasanya dilengkapi dengan oven, desikator, gergaji mini, higrometer elektrik, serta penunjuk arah dan kecepatan udara.

Penumpukan

Bagian kiln pengeringan dengan paket-paket lumber yang ditumpuk secara mekanis terdiri atas :

1. Pintu

2. Dry bulbs (bola kering) 3. Pipa uap panas

4. Pipa panas

5. Ventilasi (otomatis) 6. Fan (kipas angin)

7. Atap (false roof) 8. Baffle (tirai)

9. Wet bulbs (bola basah)

10. Ruang pengontrol 11. Kontrol pencatat

Prosedur Pengeringan Jadwal Pengeringan

(7)

Kadar air ditentukan dengan rumus :

Y = Mx – Mo x 100%

Mo

dengan : Y : kadar air (%) Mx : berat kayu (g)

Mo : berat kering oven (g)

Hasil Bagi Kadar Air

Pada pengeringan kiln, ukuran pengeringan dikontrol dengan memperhitungkan hasilbagi kadar air, yang merupakan hubungan antara kadar air rataan sekarang dengan kadar air kesetimbangan dengan menyusun kondisi suhu dan RH.

Contoh hasilbagi kadar air di bawah titik jenuh serat :

# lumber dengan ketebalan lebih dari 1 inchi 1,8 – 2,5 (softwood)

1,3 – 1,8 (hardwood)

# lumber dengan ketebalan kurang dari 1 inchi 3,0 – 4,0 (softwood)

2,0 – 3,0 (hardwood)

Penanggulangan Cacat

Retak/ pecah (cheks) dapat ditutupi dengan meningkatkan kadar air lapisan permukaan dengan cara meningkatkan RH hingga 85-90%

Membengkok (warping) dimungkinkan karena penumpukan yang tidak benar, oleh karena itu dapat dihindari atau dikurangi dengan meletakkan lumber yang berat pada bagian paling atas.

Casehardening dapat ditanggulangi dengan mengubah kondisi pengeringan, yaitu dengan menaikkan RH hingga 90% dan suhu 10-150C.

(8)

Jamur pembusuk dapat ditanggulangi dengan mengkondisikan pengeringan pada suhu 65-700C dan RH 95-100% (jika kadar air di bawah 30%), atau RH 75-80% (jika kadar air di atas 30%) selama 0,5-1 jam.

Serangga perusak kayu dapat mati pada kombinasi suhu pengeringan 50-600C atau lebih dan RH 60-100% dengan waktu tergantung kondisi ketebalan lumber.

Waktu Pengeringan

Durasi waktu yang dibutuhkan untuk pengeringan kiln lebih cepat dibandingkan pengeringan alami, tergantung dari faktor jenis kayu (softwood atau hardwood), kayu teras atau gubal, ketebalan, karakteristik kayu, range perubahan kadar air (awal-akhir), kecepatan sirkulasi udara, kualitas lumber yang akan dikeringkan, dan toleransi cacat kayu pengeringan yang diterima.

Kadar Air Akhir

Kadar air akhir dari pengeringan tergantung dari tujuan akhir penggunaan, contoh : # Kadar air akhir 20% melindungi kayu dari serangan jamur selama

penyimpanan/ pengiriman

# Kadar air akhir 12-15% untuk penggunaan komponen bangunan di luar ruangan (misal : kusen jendela)

# Kadar air akhir 6 – 8% untuk penggunaan komponen bangunan di dalam

ruangan (misal : furniture, flooring, panel interior)

Penyimpanan Lumber

(9)

METODE PENGERINGAN LAINNYA

Metode pengeringan lainnya, yaitu : pengeringan dengan tenaga matahari, pengeringan dehumifikasi (kondensasi), pengeringan suhu tinggi, pengeringan suhu yang meningkat secara kontinyu, pengeringan secara kimiawi, pengeringan uap, pengeringan dengan rebusan minyak, pengeringan dengan pelarut tertentu, pengeringan dengan listrik frekuensi tinggi. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut :

Metode

# merupakan variasi dari metode pengeringan alami

# dilakukan dengan cara langsung di bawah sinar matahari atau secara kiln yang menggunakan tenaga surya

# ada 2 tipe dasar, yaitu green house (murah & mudah) dan pengumpul tenaga surya

# kecepatan pengeringan : alami < tenaga surya < konvensional (kiln)

pengeringan dehumifikasi (kondensasi)

# kadar air diuapkan & dipindahkan dalam bentuk uap # menggunakan suhu di bawah 400C & RH 30-50% # relatif mahal karena menggunakn listrik

# biasanya diterapkan untuk hardwood pengeringan suhu

tinggi

# suhu bola kering selalu lebih tinggi dari 1000C dan suhu bola basah di bawah 1000C

# waktu yang dibutuhkan sangat singkat, contoh : - pinus tebal 2,5 cm, KA 95% 9%, 11 – 12 jam - spruce tebal 5 cm, KA 40-90% 8-12%, 16 jam - birch tebal 2,5 cm, KA 15% 4%, 20 jam # kerugian :

- harus dibuat secara khusus dengan dinding insulasi panas yang tinggi (biasanya metal atau alumunium) - tidak dapat diterapkan pada kayu dengan kadar air

tinggi di awal

- warna kayu menjadi lebih gelap

- pengurangan kekuatan ( MOR, MOE, keuletan) pengeringan dengan

suhu yang

meningkat secara kontinyu

# pengeringan dimulai pada suhu rendah 600C, dengan akhir suhu bola kering 1000C

pengeringan secara kimiawi

# menggunakan NaCl dan urea tetapi menyebabkan korosi logam dikenal “salt seasoning”

(10)

pengeringan uap # penggunaan bahan organik seperti xylene yang dipanaskan dalam tabung silinder tertutup pada suhu 100-2000C sehingga air dan xylene menguap bersama tetapi tidak tercampur karena kerapatannya yang berbeda. Air akan bisa diukur dan xylene akan digunakan kembali dalam sistem pengeringan tersebut.

# waktu yang dibutuhkan sangat cepat 3-20 kali pengeringan konvensional, tetapi biaya sangat mahal

pengeringan dengan rebusan minyak

# panas untuk pengeringan yang diperlukan untuk menguapkan air diperoleh dengan cara merendam kayu pada minyak panas dengan titik didih yang lebih tinggi daripada air

# bisa dikombinasikan dengan perlakuan pengawetan (creosot), dengan hasil warna kayu berubah dan mudah terbakar

pengeringan dengan pelarut tertentu

# hampir sama dengan prinsip destilasi, dengan cara kayu ditempatkan pada destilator dan disemprot beberapa jam dengan aceton panas

pengeringan dengan listrik frekuensi tinggi

# prinsip kayu dipanaskan cepat (5-200C per menit) dan seragam, cocok untuk produk kayu kualitas tinggi karena biayanya mahal

metode pengeringan lainnya

# prinsip vakum # prinsip sentrifugal # prinsip radiasi ultraviolet

DAFTAR PUSTAKA

Coto, Z. 2003. Pengeringan Kayu : Apa dan Mengapa. Dalam Forum Komunikasi Teknologi dan Industri Kayu. Vol 1/1 April

Simpson, W and A.TenWolde. 1999. Physical Properties and Moisture Relations of Wood. Dalam Wood Handbook Wood as an Engineering Material. USDA.Madison

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Ketika kita ingin memanggil value tersebut kedalam browser maka kita harus mencantumkan nama variable yang telah kita definisikan di atas yaitu nama kedalam sintak pernyataan atau

9 Guru boleh menilai tahap penguasaan dan pencapaian murid dari segi kemahiran, perlakuan, amalan, pengetahuan, serta nilai dan sikap murid melalui pemerhatian

Perancangan ulang interior pada Gereja HKBP Ressort Riau Martadinata Bandung ini memiliki tujuan agar pada saat beribadah jemaat dapat merasakan kesan dan suasana berbeda

Berdasarkan analisis dengan menggunakan metode GOD dapat dinyatakan bahwa di lokasi kajian tingkat kerentanan akuifer terkekang terhadap bahaya pencemaran dapat

dampak yang sangat positif bagi perusahaan dengan komitmen yang tinggi, biasanya karyawan akan lebih kerasan dalam bekerja, setia, ikut beipart.s.pas.. penuh dalam usaha mencapai

Pada model aplikasi web klasik proses kerjanya adalah : client mengirimkan HTTP request untuk meminta respons dari server, server melakukan beberapa proses seperti

Selain validasi, penelitian dan pengembangan di Bidang Lingkungan dan Mitigasi Bencana yang saat ini terus dilakukan adalah pengembangan potensi daerah kekeringan, zonasi

Produsen mi instan tidak hanya mementingkan keuntungan hasil penjualannya saja namun juga harus mementingkan dampak dari produk yang dijual yakni dengan melakukan