• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengenalan Nada Gitar dengan Menggunakan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengenalan Nada Gitar dengan Menggunakan Metode Fast Fourier Transform (FFT)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Nada Gitar dengan Menggunakan Metode Fast Fourier

Transform (FFT)

SKRIPSI

MUHAMMAD FADHLULLAH 091402064

PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Identifikasi Nada Gitar dengan Menggunakan Metode

Fast Fourier

Transform

(FFT)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Teknologi Informasi

MUHAMMAD FADHLULLAH 091402064

PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Pengenalan Nada Gitar dengan Menggunakan

Metode Fast Fourier Transform (FFT)

Kategori : SKRIPSI

Nama : MUHAMMAD FADHLULLAH

Nomor Induk Mahasiswa : 091402064

Program Studi : SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI

Departemen : TEKNOLOGI INFORMASI

Fakultas : ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI

Dr. Erna Budhiarti Nababan, M.IT Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc

(4)

iii

PERNYATAAN

Pengenalan Nada Gitar dengan Menggunakan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 25 Juni 2015

Muhammad Fadhlullah

(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT beserta Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat, hidayah-Nya, segala daya dan upaya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat utnuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi S-1 Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, Ucara terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Kedua orang tua penulis, orang yang paling berharga dalam hidup penulis, ayahanda Syarifuddin Hasibuan dan ibunda Masni yang telah membesarkan, mendidik, memberi dukungan, doa dan motivasi tanpa henti. Serta kepada kakak dan adik penulis Fitri Syahraini Hasibuan dan Fathania Mastura Hasibuan yang selalu ada dan menemani penulis.

2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Informasi, Bapak Muhammad

Anggia Muchtar, ST., MM. IT. dan Bapak Muhammad Fadly Syahputra, B.Sc, M.Sc.IT, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara, semua dosen serta pegawai di Program Studi S1 Teknologi Informasi.

3. Bapak Romi Fadillah Rahmat, B.Comp.Sc., M.Sc selaku pembimbing pertama

dan Ibu Dr. Erna Budhiarti Nababan, M.IT selaku pembimbing kedua, yang telah banyak meluangkan waktunya dan memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Muhammad Fadly Syahputra, B.Sc, M.Sc.IT dan Ibu Sarah

Purnamawati, S.T., M.Sc yang telah bersedia menjadi dosen pembanding dan memberikan saran-saran yang baik bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada Ade Tambunan, Dwiky, Hafiz Yahya, Yogi, Ibnu, Ammar, Reza,

Ridzuan, Fadli Rizky, Abdi Hafiz, Icha, Yanna, Dijah, Julia, Fanny, Hani, Binyo, Fadli Rachman, Dezi, Kurniawan, Salman, Alvin, Fadil, Lydia, Amira, Jihan, Fadil, Dila, Umay, Musyafa, Alvi yang selalu mendukung, membantu dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Serta teman-teman yang mendukung dan membantu penulis Hardiyanti, Halim, Sri Ariani, Dwina, Putra, Edy dan seluruh teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

6. Kepada Ibu Mega, Abang Manaf dan Kak Umi yang selaku bagian tata usaha

Program Studi S1 Teknologi Informasi yang telah membimbing dan membantu penulis dari awal proposal sampai sidang.

7. Dan juga kepada teman-teman Ikatan Alumni Matauli (IKAMA) yang selalu mendoakan penulis.

(6)

v

Abstrak

Kemajuan yang pesat dalam teknologi pengolahan suara digital memberikan banyak

manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pengenalan suara. Bagi

seorang pengguna gitar terutama pemula terkadang masih mengalami kesulitan dalam

mengenali nada, terutama dalam melakukan setem yang tepat pada gitar. pada

penelitian ini, digunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) untuk

mentransformasikan sinyal digital ke dalam bentuk frekuensi sehingga penyesuaian

nada dapat dilihat dengan lebih akurat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

frekuensi rata-rata pada senar memiliki nilai selisih error rata-rata sebesar 0,3065 Hz

untuk jarak 20 cm dan 0,449 Hz untuk jarak 30 cm dibandingkan frekuensi standar.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan keberhasilan sistem sebesar 70% apabila diuji

dengan menggunakan noise. Senar dengan keberhasilan tertinggi dengan noise adalah

senar 2 dan senar 4 sebesar 80%. Sedangkan senar dengan keberhasilan terendah

dengan noise adalah senar 5 sebesar 60%.

(7)

Identification of Gitar Tune Using Fast Fourier Transform (FFT)

Abstract

The rapid advancement in digitalization has given many advantages to human

activity, voice recognition is one of them. For someone who use guitar, especially

amateur sometimes has tone identification trouble, particularly in tuning. In this

research, the Fast Fourier Transform (FFT) are use to transform the digital signal

into frequency so the tuning can be seen more accurately. The result og this research

show that the average frequency for the string has error deviation value in the amount

of 0,3065 for the 20 cm cm distance and 0,449 for the 30 cm distance when it compare

with the standar frequency. The result of this research also show 70% succeed if it

tested with noise. String with highes succeed are string 2 and string 4 with 80% level

of accuracy. While the string with lowest succeed is string 5 with 60% level of

accuracy.

(8)

vii

2.5Sejarah Pengenalan Suara 7

2.6Pengenalan Suara 8

2.7Pengolahan Sinyal Digital 8

2.7.1 Sampling 9

2.7.2 Fast Fourier Transform (FFT) 9

2.8Penelitian Terdahulu 14

(9)

3.1Data yang Digunakan 16

3.2Perancangan Sistem 16

3.2.1 Arsitektur Umum 16

3.2.2 Flowchart Sistem 18

3.2.3 Proses Sampling 19

3.2.4 Fast Fourier Transform (FFT) 20

3.3Diagran Use Case 22

3.4Spesifikasi Use Case 22

3.5Perancangan Antarmuka Sistem 24

3.5.1 Rancangan Halaman Awal 24

3.5.2 Rancangan Halaman Pengenalan Senar Gitar 25

3.5.3 Rancangan Halaman Bantuan 26

3.5.4 Rancangan Halaman About Us 27

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 28

4.1Implementasi Sistem 28

4.1.1 Perangkat Keras 28

4.1.2 Perangkat Lunak 28

4.2Pengujian Kinerja Sistem 29

4.2.1 Tampilan Halaman Menu Utama 29

4.2.2 Tampilan Halaman Gitar Tuner 29

4.2.3 Tampilan Halaman Select Device 30

4.2.4 Tampilan Halaman Tentang Penulis 31

4.2.5 Tampilan Halaman Bantuan 31

4.3Hasil Pengujian Nada Senar Gitar 32

4.3.1 Pengenalan Nada Senar 1 32

4.3.2 Pengenalan Nada Senar 2 32

4.3.3 Pengenalan Nada Senar 3 33

4.3.4 Pengenalan Nada Senar 4 34

4.3.5 Pengenalan Nada Senar 5 35

4.3.6 Pengenalan Nada Senar 6 35

4.4Hasil Pengujian Sistem Terhadap Jarak 36

4.5Hasil Perbandingan Pengujian Sistem Terhadap Jarak 38

(10)

ix

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 40

5.1Kesimpulan 40

5.2Saran 41

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Frekuensi Nada Gitar (Lourde R. & Saji, 2009) 7

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 14

Tabel 3.1 Spesifikasi Use Case Input Suara 22

Tabel 3.2 Spesifikasi Use Case Tentang 23

Tabel 3.3 Spesifikasi Use Case Bantuan 23

Tabel 4.1 Pengujian Sistem Terhadap Jarak 20 cm 36

Tabel 4.2 Pengujian Sistem Terhadap Jarak 30 cm 37

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Pengujian Terhadap Jarak 38

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Bagian-bagian Gitar Akustik (Anwar, 2014) 6

Gambar 2.2 Input Suara 9

Gambar 2.3 Sinyal dalam Domain Waktu 10

Gambar 2.4 Sinyal dalam Domain Frekuensi 10

Gambar 2.5 Desimasi untuk 16 Titik 11

Gambar 2.6 Konsep FFT 11

Gambar 3.1 Arsitektur Umum Sistem 17

Gambar 3.2 Flowchart Rancangan Sistem Pengenalan Nada Gitar 19

Gambar 3.3 Pseudocode Proses Sampling 20

Gambar 3.4 Diagram Use Case Sistem 22

Gambar 3.5 Tampilan Halaman Awal 25

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Pengenalan Nada Gitar 26

Gambar 3.7 Rancangan Halaman Input Data Latih 26

Gambar 3.8 Rancangan Halaman About Us 27

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Menu Utama 29

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Gitar Tuner 30

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Select Device 30

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Tentang Penulis 31

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Bantuan 31

Gambar 4.6 Pengenalan Nada pada Senar 1 32

Gambar 4.7 Pengenalan Nada pada Senar 2 33

(13)

Gambar 4.9 Pengenalan Nada pada Senar 4 34

Gambar 4.10 Pengenalan Nada pada Senar 5 35

(14)

v

Abstrak

Kemajuan yang pesat dalam teknologi pengolahan suara digital memberikan banyak

manfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya dalam bidang pengenalan suara. Bagi

seorang pengguna gitar terutama pemula terkadang masih mengalami kesulitan dalam

mengenali nada, terutama dalam melakukan setem yang tepat pada gitar. pada

penelitian ini, digunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) untuk

mentransformasikan sinyal digital ke dalam bentuk frekuensi sehingga penyesuaian

nada dapat dilihat dengan lebih akurat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

frekuensi rata-rata pada senar memiliki nilai selisih error rata-rata sebesar 0,3065 Hz

untuk jarak 20 cm dan 0,449 Hz untuk jarak 30 cm dibandingkan frekuensi standar.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan keberhasilan sistem sebesar 70% apabila diuji

dengan menggunakan noise. Senar dengan keberhasilan tertinggi dengan noise adalah

senar 2 dan senar 4 sebesar 80%. Sedangkan senar dengan keberhasilan terendah

dengan noise adalah senar 5 sebesar 60%.

(15)

Identification of Gitar Tune Using Fast Fourier Transform (FFT)

Abstract

The rapid advancement in digitalization has given many advantages to human

activity, voice recognition is one of them. For someone who use guitar, especially

amateur sometimes has tone identification trouble, particularly in tuning. In this

research, the Fast Fourier Transform (FFT) are use to transform the digital signal

into frequency so the tuning can be seen more accurately. The result og this research

show that the average frequency for the string has error deviation value in the amount

of 0,3065 for the 20 cm cm distance and 0,449 for the 30 cm distance when it compare

with the standar frequency. The result of this research also show 70% succeed if it

tested with noise. String with highes succeed are string 2 and string 4 with 80% level

of accuracy. While the string with lowest succeed is string 5 with 60% level of

accuracy.

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi pada masa sekarang ini sangat pesat dan mampu

mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia baik dibidang kedokteran, ekonomi,

pertanian, musik, dan lain-lain. Salah satu teknologi yang sedang berkembang pesat

pada saat ini yaitu dibidang pengolahan suara digital. Kemajuan teknologi dalam

pengolahan suara digital telah banyak membawa dampak positif dalam kehidupan

manusia. Pengolahan suara digital dapat dikembangkan menjadi berbagai aplikasi

yang tujuannya membantu mempermudah pekerjaan manusia.

Alat musik merupakan instrumen yang dapat memproduksi suara yang teratur.

Dalam fungsinya alat musik mengandung nilai-nilai keindahan dan kehadiran alat

musik akan tampak dari bunyi-bunyi yang khas dimana tempat alat musik itu berasal.

Banyak jenis alat musik seperti gitar, piano, seruling, drum, klarinet, biola, trompet

dan masih banyak lagi. Sebagian alat musik terlihat sederhana tetapi dapat

menghasilkan nada yang indah dan disukai oleh pendengarnya.

Gitar merupakan alat musik string yaitu alat musik yang menghasilkan suara

melalui petikan senar. Gitar adalah alat musik dengan senar yang paling banyak

diminati oleh berbagai bangsa di dunia (Harahap, 2004). Gitar memiliki 6 senar

dengan masing-masing senar memiliki frekuensi dan suara yang berbeda.

Bagi seorang pengguna gitar terutama pemula terkadang masih mengalami

kesulitan dalam mengenali nada. Terutama dalam melakukan setem yang tepat pada

gitar merupakan sesuatu yang sulit. Biasanya hal tersebut dikarenakan seorang pemain

gitar pemula belum dapat mengingat nada pada masing-masing senar gitar tersebut.

Kesulitan terjadi pada saat melakukan setem nada yang tepat pada

(17)

musik. Diantaranya yaitu Basuki, A, et al(2006) menggunakan Jaringan Saraf

Tiruan(JST) metode back propagation untuk melakukan pengenalan. Sebelum

dikenali, sinyal suara analog dicuplik menjadi sinyal digital dengan kecepatan 12000

Hz. kemudian sinyal digital ditransformasikan ke domain frekuensi dengan

menggunakan Fast Fourier Transform(FFT) 256 point. Kemudian Afriany, et

al(2013) yang melakukan pengenalan nada pada senar biola dengan menggunakan

Learning Vector Quantization(LVQ) untuk mengenali pola nada pada biola dan linier

Predictive Coding (LPC) untuk mengekstraksi sinyal suara. Sinung Tegar P (2012)

melakukan penelitian tentang pengaktifan alat elektronik menggunakan deteksi

ucapan yang menggunakan metode Hidden Markov Model (HMM) dan Linier

Predictive Coding (LPC). Penelitian selanjutnya yang ditulis oleh Saadatuddaroin

(2009) dengan judul Perancangan Perangkat Lunak Sensor Tsunami dengan Teknik

Hidden Markov Model. Gelombang gempa yang diterima diubah ke dalam bentuk

diskrit yang kemudian diekstraksi dengan metode Frequency Cepstral Coefficient

(MFCC). Kemudian pada data ekstraksi tersebut akan ditraining dan diidentifikasi

dengan metode Hidden Markov Model (HMM).

1.2 Rumusan Masalah

Sebagian besar dari pengguna alat musik gitar mengalami kesulitan mengenali nada

terutama pada saat melakukan setem pada senar gitar untuk mendapatkan nada yang

tepat, diperlukan suatu pendekatan untuk mengidentifikasi nada pada senar gitar untuk

mempermudah pengguna gitar dalam melakukan setem pada senar gitar.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi nada pada gitar dengan

menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT).

1.4 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan dalam penelitian ini yaitu.

1. Input suara merupakan suara dari masing-masing senar gitar yang tidak

ditekan oleh jari.

2. Pengenalan nada hanya dilakukan untuk nada dasar pada masing-masing

(18)

3

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Memudahkan pengguna gitar dalam melakukan setem pada senar gitar.

2. Menambah pengetahuan dan referensi tentang metode dan Fast Fourier

Transform(FFT).

3. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.6 Metodologi Penelitian

Adapun metodologi penelitian yang digunakan yaitu :

1. Studi Literatur

Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan sumber referensi yang akan

digunakan untuk penelitian. Peneliti membaca dan mempelajari buku-buku,

jurnal, media online dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian

yang akan dilakukan.

2. Perancangan Desain Sistem

Pada tahap ini peneliti melakukan perancangan aplikasi, seperti merancang activy

diagram, diagram alur (flowchart) sistem, perancangan desain, dan perancangan

desain antarmuka (interface).

3. Implementasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengkodean dan implementasi rancangan yang telah

dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang telah dipilih. Pengkodean

dilakukan dengan pemrograman Visual Basic .NET.

4. Pengujian Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian dan percobaan pada sistem yang telah dibuat

sesuai dengan kriteria dan kebutuhan yang diinginkan dan memastikan apakah

program berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Dokumentasi Sistem

Pada tahap ini peneliti mendokumentasikan sistem dalam bentuk laporan tertulis

(19)

1.7 Sistematika Penelitian

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian utama (bab) dengan penjelasan singkat

mengenai bab-bab tersebut yaitu sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisi penjelasan latar belakang judul skripsi yang penulis ajukan, yang

menjadi rumusan masalah pada penelitian, batasan masalah yang ditetapkan, tujuan

penelitian yang diajukan, manfaat dari penelitian yang diajukan, metodologi

penelitian, dan sistematika dari penyusunan skripsi.

Bab 2 Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan secara terprinci tentang teori-teori, metode dan algoritma yang

digunakan dalam penelitian ini seperti penjelasan tentang pengenalan suara, Fast

Fourier Transform(FFT), dan penelitian terdahulu.

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem

Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis pernasalahan dan identifikasi kebutuhan

perancangan sistem.

Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem

Pada bab ini dijelaskan implementasi sistem dari hasil analisis yang dilakukan serta

pengujian terhadap sistem yang dibuat.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian skripsi yang dilakukan beserta

saran yang membangun untuk penelitian selanjutnya mengenai topik yang terkait pada

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Gelombang Bunyi

Menurut Anwar, et al (2014), gelombang bunyi atau lebih khusus dikenal sebagai

gelombang akustik adalah gelombang longitudinal yang berada dalam sebuah

medium, biasanya udara. Gelombang suara berasal dari benda yang bergetar. Bentuk

gelombang suara periodik akan menimbulkan sensasi yang menyenangkan (jika

intensitas nya tepat) seperti bunyi musik. Sebaliknya, bunyi yang tidak periodik akan

menimbulkan suara derau (noise).

2.2 Nada

Sebuah nada adalah suatu bunyi yang memiliki nilai tertentu, yaitu pitch, yang diukur

untuk menggambarkan jenis nada tersebut. Serangkaian nada yang tersusun teratur

berdasarkan ketukan dan pola disebut musik (Afriani, 2012). Dalam teori musik,

setiap nada memiliki nilai tertentu menurut frekuensinya ataupun jarak relatif nada

tersebut terhadap nada patokan. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang

berdeda-beda. Nada dasar menentukan frekuensi tiap-tiap nada pada suatu karya musik

(Wilson, 2008).

Nada merupakan jenis suprasegmental yang ditandai oleh tinggi-rendahnya

arus ujaran yang terjadi karena frekuensi getaran yang berbeda antar segmen.

Misalnya pada saat seseorang berada dalam kesedihan maka ia akan berbicara dengan

nada yang rendah. Sebaliknya bila ia berada dalam keadaan marah atau gembira, ia

(21)

2.3 Tangga Nada

Tangga nada merupakan kumpulan nada-nada yang harmonis. Kumpulan dari semua

nada pada musik disebut tangga nada kromatik. Tangga nada kromatik dapat diartikan

sebagai “nada setiap warna”. Istilah “tangga nada kromatik” dipakai untuk kedua

belas nada dari tiap oktaf (Sijabat, 2009).

2.4 Alat Musik Gitar

Menurut Anwar (2014), masuknya alat musik gitar ke Indonesia salah satunya adalah

dibawa oleh tawanan asal portugis sekitar abad ke-7. Secara umum gitar dibagi

menjadi 2 jenis, gitar akustik dan gitar listrik (electric guitar). Gitar akustik

merupakan gitar yang terbuat dari kayu, dan terdapat lubang suara atau tabung

resonansi (sound hole). Bagian-bagian pada gitar akustik ditunjukkan pada gambar 2.1

berikut.

(22)

7

Senar gitar yang dipetik akan menghasilkan bunyi yang memiliki frekuensi

dan setelan nada yang berbeda tergantung kepada penggunaan dan keinginan dari

pengguna gitar tersebut. Frekuensi suara senar gitar yang umum digunakan dapat

dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Frekuensi Nada Gitar (Lourde R. & Saji, 2009)

Nada senar gitar Nomor Kunci Frekuensi

E (senar 6) E2 82.4

Sudah hampir lima dekade dilakukan penelitian di bidang pengenalan suara (speech

recognition). Menurut Maulana (2013), riset untuk mengembangkan system speech

recognition oleh mesin ini dibuat mulai tahun 1950-an yaitu pada saat peneliti

mencoba mengeksploitasi ide dari acoustic-phonetics. Tahun 1952, Biddulph dan

Balashek membuat sebuah sistem yang dapat mengenali suatu digit terisolasi dari

seorang pembicara yang sangat bergantung pada resonansi spektral vokal dari setiap

digit.

Kemudian Olson dan Belar berusaha membuat sebuah sistem untuk mengenali

10 suku kata berbeda dari seorang pembicara yang juga sangat bergantung pada

spektral dan area vokal pada tahun 1956.

Selanjutnya Fry dan Denes, pada tahun 1959 membuat sebuah sistem

pengenalan fonem untuk mengenali 4 vokal dan 10 konsonan dengan menggunakan

analisis spektruk dan pencocok pola. Pada tahun yang sama, Forgie juga melakukan

penelitian pengenalan vokal dimana 10 vokal disisipkan dalam format a/b/-vokal-/t.

Pada tahun 1962 Sakae dan Doshita membuat hardware pengenalan fonem.

(23)

yang menjadi awal bagi sebuah program penelitian produktif. Usaha itu dilakukan

oleh nagata pada tahun 1963. Pada era 1960-an, usaha yang dilakukan Martin dan

rekannya pada laboraturium RCA adalah untuk membangun sistem dengan

kemampuan dasarnya untuk mendeteksi awal dan akhir suatu speech. Pada tahun yang

bersamaan, Vintsyuk mengajukan metode dynamic programming untuk menyamakan

waktu dari pegutaran speech.

Sejumlah batu pijakan yang signifikan diraih pada tahun 1970-an mengenai

penelitian speech recognition. Penelitian Jepang menunjuk kearah bagaimana

penerapan metode dynamic programming dapat diterapkan dan penelitian yang

dilakukan Itakura tentang Linear Predictive Coding (LPC) dengan sukses pada

pencobaan speech ber-bit rendah.

2.6 Pengenalan Suara

Pengenalan suara merupakan serangkaian proses untuk mengenali sinyal suara dengan

membandingkan pola karakteristik sinyal suara acuan dengan pola karakteristik sinyal

suara uji secara otomatis (Saaddatuddaroin, 2009).

Suara dikenali melalui ciri-cirinya. Ciri-ciri tersebut digunakan untuk

membedakan antara suara yang satu dengan suara yang lainnya. Pengenalan suara

dapat diklasifikasikan dalam identifikasi dan verifikasi. Identifikasi suara adalah

proses pengenalan suara berdasarkan sampel suara, sedangkan verifikasi suara adalah

proses penerimaan atau penolakan terhadap suara yang diberikan (Setiawan &

Handayani 2012).

2.7 Pengolahan Sinyal Digital

Pengolahan sinyal digital adalah pemrosesan sinyal yang berkaitan dengan perubahan

bentuk, menipulasi isi dan penyajian dari sinyal suara dan informasi dalam bentuk

digital (Huda, 2011). Tujuan dari pengolahan sinyal digital adalah untuk mendapatkan

ekstraksi ciri dari sinyal suara. Sebuah proses untuk mengubah sinyal suara menjadi

parameter-parameter yang selanjutnya dapat dilakukan proses selanjutnya, misalnya

(24)

9

penelitian ini adalah proses sampling dan Fast Fourier Transform (FFT). Contoh

input suara dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2Input Suara

2.7.1 Sampling

Proses sampling adalah proses untuk mengubah sinyal pada waktu-kontinu menjadi

bentuk diskrit yang diperoleh dengan mengambil cuplikan sinyal pada waktu-kontinu

(Huda, 2011).

2.7.2 Fast Fourier Transform (FFT)

Fast Fourier Transform merupakan DFT dengan algoritma yang lebih optimal,

sehingga menghasilkan perhitungan yang lebih cepat. Dengan DFT, memerlukan

waktu O(n2) untuk mengolah sampel data sebanyak n buah. Hal ini tentunya akan

memakan waktu lama bila sampel data makin banyak (Stefanus, Hamz, M. & Angzas,

Y., 2005). Proses pada metode fast Fourier Transform (FFT) adalah mengkonversi

setiap frame N sampel dari domain waktu menjadi domain frekuensi. Menurut

Hanggarsari,et al(2012), transformasi fourier merupakan metode yang efisien untuk

(25)

Contoh sinyal dalam domain waktu pada gambar 2.3 dan contoh sinyal dalam

domain frekuensi pada gambar 2.4 berikut (Huda, 2011).

Gambar 2.3 Sinyal dalam domain waktu

Gambar 2.4 Sinyal dalam domain frekuensi

Metode FFT dapat dilakukan dalam domain waktu dan frekuensi, yang disebut

sebagai desimasi – dalam – waktu (decimation-in-time) dan desimasi-dalam-frekuensi

(decimation-in-frequency) (Gunawan, D., Juwono, F.H., 2012). Pada prinsipnya

algoritma ini adalah memecah N-titik menjadi dua (N/2) – titik, kemudian dipecah

lagi pada tiap (N/2) – titik menjadi dua (N/4) – titik, begitu seterusnya sampai hanya

(26)

11

Gambar 2.5 Desimasi untuk 16 titik

Konsep metode Fast Fourier Transfrom (FFT) secara keseluruhan dapat

dilihat pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Konsep FFT

Algoritma DFT melakukan perkalian kompleks sebanyak N. Dengan

menggunakan FFT maka terdapat log2(N) perkalian kompleks. Sehingga jumlah

perkalian kompleks berkurang dari N2 menjadi log2(N). Dikarenakan DFT merupakan

bagian dari FFT, maka lebih baik menghitung FFT dengan mempertimbangkan nilai N

(27)

X(k) = ∑ k = 0, 1, 2…N-1 (1)

Pisahkan x(n) menjadi dua bagian : x(ganjil) dan x(genap) = x(2m), dimana

m=0, 1,2,…,N/2-1. Lalu nilai N DFT juga dibagi dua bagian untuk tiap nilai N/2 :

X(k) = ∑ = ∑ + ∑

Jadi ketika faktor diubah dengan setengah periode, nilai dari faktor tersebut

tidak akan berubah, tetapi tanda nilai faktor tersebut akan menjadi sebaliknya. Hal ini

(28)

13

Maka nilai N DFT akhirnya menjadi :

X(k) = ∑ (8)

menjadi N2/2+N/2. Jumlah angka perkalian dikurangi setengah secara berkala.

Selanjutnya adalah proses pengurangan perkalian dari nilai N menjadi N/2.

Lanjutkan pemisahan (m) dan (m) menjadi bagian ganjil dan genap dengan cara

yang sama, perhitungan untuk N/2 akan dikurangi menjadi N/4. Kemudian

perhitungan DFT akan berkurang secara terus – menerus. Jadi jika sinyal untuk nilai N

DFT terpisah terus – menerus sampai sinyal akhir menjadi satu titik. Misalkan ada

N=2v DFT yang perlu dihitung. Maka jumlah pemisahan yang dapat dilakukan adalah

v = (N). Jumlah total perkalian akan dikurangi hingga (N/2) (N). Untuk

tambahan perhitungan, angka yang akan dikurangi mencapai N (N). Karena

perkalian dan penambahan dikurangi, maka kecepatan perhitungan komputasi DFT

dapat ditingkatkan. Tujuan utama untuk Radix -2 FFT adalah memisahkan deretan

data menjadi ganjil dan genap secara terus – menerus sampai mendekati setengah

(29)

2.8 Penelitian terdahulu

Pada bagan ini akan dipaparkan tentang penelitian-penelitian sebelumnya yang

berhubungan dengan pengenalan nada pada senar gitar. Pemaparan tentang penelitian

sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu

Quantization dapat digunakan

untuk mengenali nada pada senar

Akord merupakan prinsip utama

dalam memainkan alat musik

gitar. penulis melakukan analisis

fenomena dari akord Dmayor

Sinyal suara analog dicuplik

dengan kecepatan 12000 Hz. Fast

Fourier Transform(FFT)

digunakan untuk mendapatkan

fitur sinyal yang

ditransformasikan kedalam

domain frekuensi. Kemudian

fitur suara tersebut diproses

dengan menggunakan jaringan

(30)

15

Tabel 2.2 Penelitian terdahulu (Lanjutan)

Penulis Teknik yang

digunakan

Keterangan

Ardiansyah, M., 2014 Mel Frequency

Cepstral Coefficient

(MFCC) dan

Learning Vector

Quantization (LVQ).

Metode MFCC digunakan untuk

mengambil nilai vektor pada

sebuah lagu. Metode LVQ

digunakan untuk mencocokkan

data uji dengan data acuan yang

telah disimpan di dalam database.

Dianputra, R., 2014 Fast Fourier

Transform (FFT)

Algoritma FFT digunakan untuk

menghitung nilai Discreate

Fourier Transform (DCT) untuk

transformasi dari domain waktu

ke domain frekuensi. Data

masukan adalah suara senar gitar

(31)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas tentang analisis dan perancangan sistem pengenalan nada

gitar dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT), perancangan alur

kerja sistem, dan merancang antarmuka sistem. Pada bab ini akan dipelajari konsep

dan proses sistem pengenalan nada senar gitar.

3.1 Data yang digunakan

Data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari penelitian Lourde R. & Saji

(2009). Lourde R. & Saji mengembangkan algoritma yang cocok dan akurat untuk

mendeteksi frekuensi dari senar gitar dengan menggunakan MATLAB. Data frekuensi

dasar dari masing-masing senar gitar dapat dilihat pada tabel 2.1.

Data-data frekuensi senar gitar seperti yang diberikan pada tabel 2.1 akan

menjadi acuan dalam sistem pengenalan nada pada senar gitar. Suara senar gitar

sebagai suara input akan direkam oleh sistem secara real-time.

3.2 Perancangan Sistem

Pada sub bab ini akan dibahas tentang perancangan alur sistem yang akan dibangun.

3.2.1 Arsitektur Umum

Pada sub bab ini akan dijelaskan perancangan arsitektur umum dari sistem yang akan

dirancang. Tujuan dari pembuatan arsitektur umum ini adalah untuk mempermudah

pembaca dalam memahami sistem yang akan dirancang secara keseluruhan.

(32)

17

1. Suara input berasal dari masing-masing senar gitar yang akan disetem. Senar gitar

yang dibunyikan tidak ditekan oleh jari (open string).

2. Sinyal analog dari senar gitar yang di-input akan direkam oleh microphone yang

kemudian akan diproses secara digital.

3. Sinyal analog yang di-input diproses secara digital pada proses sampling untuk

mendapatkan nilai sampel suara. Nilai sampel suara yang dihasilkan digunakan

untuk diproses dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT).

4. Data nilai sampel suara yang dihasilkan dari proses sampling diproses dengan

menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) agar dapat

ditransformasikan dari domain waktu ke domain frekuensi.

5. Hasil dari proses dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) berupa frekuensi

suara. Frekuensi tersebut dicocokkan dengan data frekuensi dasar senar gitar pada

tabel 2.1. Apabila frekuensi input senar gitar sudah sama dengan frekuensi dasar

senar gitar, maka proses akan selesai. Jika belum sama, dapat dilakukan input

suara senar yang baru.

Arsitektur umum dari sistem yang akan dirancang dapat dilihat pada gambar

3.1 berikut.

(33)

3.2.2 Flowchart Sistem

Pada analisis ini akan dijelaskan flowchart dari sistem yang akan dirancang.

Flowchart ini akan menjelaskan tahapan-tahapan dari sistem yang akan dirancang

secara terstruktur. Tujuan dari flowchart rancangan sistem ini adalah untuk

mempermudah memahami sistem yang akan dirancang. Adapun tahapan dari proses

yang akan dibuat pada penelitian ini yaitu:

1. Pilih senar gitar yang akan diproses.

2. Input suara gitar. Pada tahap ini suara gitar dari senar yang dipetik akan diinput

ke dalam sistem untuk diproses.

3. Sistem akan melakukan proses sampling suara senar gitar yang telah di-input

untuk mendapatkan nilai data sampel suara. Nilai data sampel suara akan diproses

pada tahap selanjutnya.

4. Data sampel suara hasil proses sampling diproses dengan menggunakan metode

fast fourier transform (FFT) hingga data sampel suara dapat diubah dari domain

waktu ke dalam domain frekuensi.

5. Hasil dari proses fast fourier transform (FFT) berupa frekuensi. Frekuensi dari

suara input tersebut akan dicocokkan dengan frekuensi dasar senar gitar.

6. Apabila senar gitar yang diinput cocok dengan frekuensi dasar pada senar gitar,

maka proses selesai.

Flowchart dari tahapan proses dari sistem yang akan dibuat dapat dilihat pada

(34)

19

Gambar 3.2 Rancangan sistem pengenalan nada gitar

3.2.3 Proses sampling

Menurut Anwar, et al(2014) kebanyakan sinyal dinyatakan dalam bentuk analog.

Sehingga untuk memperoleh sinyal dalam bentuk diskrit harus dilakukan proses

pengolahan pada sinyal. Proses tersebut dinamakan proses sampling.

Pada proses sampling, suara senar gitar yang masuk ke dalam sistem akan

diproses dan akan diubah menjadi nilai-nilai sampel suara. Nilai sampel suara yang

akan diproses dengan menggunakan algoritma fast fourier transform pada proses

selanjutnya. Tahapan pada proses sampling adalah sebagai berikut :

1. Memulai proses sampling dengan memetik senar gitar.

2. Senar gitar yang dipetik akan mengeluarkan suara yang akan diproses untuk

mengambil data sampel suara. Proses pengambilan data sampel suara diproses

oleh fungsi start() pada class SoundCaptureBase.vb.

3. Hasil dari fungsi start() akan disimpan pada array ‘data’ untuk diproses pada

tahap selanjutnya.

4. Data sampel suara yang sudah disimpan pada arraydata’ akan digunakan

sebagai data untuk memproses fungsi processData pada class

soundFrequencyInfoSource.vb. Hasil dari fungsi processData akan dijadikan data

(35)

Pseudocode dari tahapan proses sampling diatas dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Pseudocode proses sampling

3.2.4 Fast Fourier Transform (FFT)

Fast Fourier Transform (FFT) merupakan algoritma tercepat untuk melakukan

transformasi sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi. Tujuan proses FFT

adalah agar sinyal dapat diproses dalam spektral subtraksi. Perhitungan FFT

mengimplementasi transformasi ganda hasil proses DFT dengan menghitung nilai

setengahnya dari sinyal sehingga proses penghitungan akan lebih cepat, lalu nilai yang

setengahnya lagi dihitung dengan conjugate nilai yang telah dihitung dengan DFT

(Hanggarsari, et al, 2012). FFT merupakan algoritma cepat untuk

mengimplementasikan Discrete Fouries Transform (DCT) dengan persamaan sebagai

(36)
(37)

= + + +

= 0.009 + [(-0.001)(cos 3/2 – j sin 3/2)] + 0.029 + [(0.071)(cos 9/2 – j sin 9/2)]

= 0.009 + 0.001j + 0.029 + (-0.071)j = 0.038 – 0.070j

Kemudian gunakan rumus

f = √

= √ = 0.080

3.3 Diagram Use case

Use case diagram merupakan pemodelan terhadap cara kerja dan tingkah laku sistem

yang akan dibangun. Use case mendeskripsikan interaksi antara user dengan sistem.

Diagram use case dapat dilihat pada gambar 3.4.

Halaman Utama Kecocokan suara

Tentang

Bantuan

Input suara

Gambar 3.4 Diagram Use case Sistem

3.4 Spesifikasi Use case

Spesifikasi use case merupakan deskripsi dari diagram use case yang bertujuan untuk

menjelaskan bagaimana sistem ini bekerja (Muchtar, et al. 2011). Spesifikasi use case

(38)

23

Tabel 3.1 Spesifikasi Use case Input Suara

Nama use case Input Suara

Aktor User

Deskripsi Use case ini digunakan oleh user untuk

memasukkan suara yang akan diproses ke dalam

system

Pre condition

-Characteristic of activation Eksekusi hanya dapat dilakukan oleh user

Basic flow - User menjalankan program

- User membuka halaman gitar tuner

- User memasukkan suara yang akan diproses

Alternative flow

-Post condition User dapat melihat kecocokan suara

Limitations -

Spesifikasi Use case tentang pada sistem ini akan dijelaskan pada tabel 3.2

berikut.

Tabel 3.2 Spesifikasi Use case Tentang

Nama use case Tentang

Aktor User

Deskripsi Use case ini digunakan oleh user untuk melihat

profil pembuat aplikasi

Pre condition

-Characteristic of activation Eksekusi dapat dilakukan oleh user

Basic flow User menjalankan mengklik tombol tentang

Alternative flow

-Post condition User dapat melihat profil pembuat aplikasi

Limitations -

Spesifikasi Use case tentang pada sistem ini akan dijelaskan pada tabel 3.3

(39)

Tabel 3.3 Spesifikasi Use case Bantuan

Nama use case Bantuan

Aktor User

Deskripsi Use case ini digunakan oleh user untuk melihat

petunjuk penggunaan aplikasi

Pre condition

-Characteristic of activation Eksekusi dapat dilakukan oleh user

Basic flow User menjalankan mengklik tombol bantuan

Alternative flow

-Post condition User dapat melihat petunjuk penggunaan aplikasi

Limitations -

3.5 Perancangan Antarmuka Sistem

Perancangan antarmuka merupakan perancangan tampilan dari sistem yang akan

dibangun. Tampilan (interface) yang dibangun diharapkan dapat memudahkan

pengguna saat menjalankan sistem ini. Penjelasan bagian-bagian dari antarmuka

sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut.

3.5.1 Rancangan Halaman Awal

Pada halaman awal terdapat nama sistem pada bagian atas dan logo instansi

Universitas Sumatera Utara berada tepat di bawahnya. Kemudian disebelah kiri ada

button “Pengenalan Nada Senar” untuk memulai proses pengenalan nada. Disebelah

kanan atas terdapat button “Input Data Latih” untuk masuk ke halaman input data latih

yang fungsinya memasukkan data latih senar gitar ke dalam sistem. Kemudian

terdapat button “about” di sebelah kanan bawah yang berfungsi untuk membukan

halaman “about” yang isinya tentang penulis. Kemudian terdapat button “Keluar”

pada posisi paling bawah yang berfungsi untuk keluar dari sistem. Rancangan

(40)

25

Gambar 3.5 Tampilan Halaman Awal

3.5.2 Rancangan Halaman Pengenalan Senar Gitar

Pada halaman ini terdapat “radio button” dengan tulisan senar 1, senar 2, sampai senar

6 yang berfungsi untuk memilih senar yang akan disetem. Disebelah kiri atas terdapat

button rekam yang berfungsi untuk merekam suara dan button stop untuk berhenti

merekam. Pada posisi tengah terdapat gambar gitar. Kemudian dibawahnya terdapat

progres bar untuk menampilkan perubahan sinyal suara yang masuk ke dalam sistem.

Disebelah kiri bawah terdapat textbox untuk melihat frekuensi dari suara yang masuk.

Disebelah kanan bawah terdapat tombol “kembali” untuk kembali ke halaman awal.

(41)

Gambar 3.6 Rancangan Halaman Pengenalan Nada Gitar

3.5.3 Rancangan Halaman Bantuan

Halaman ini berisikan informasi bagaimana menggunakan sistem. Rancangan

halaman bantuan dapat dilihat pada gambar 3.7.

(42)

27

3.5.4 Rancangan Halaman About Us

Halaman ini berisikan informasi tentang penulis. Rancangan halaman about us dapat

dilihat pada gambar 3.8.

(43)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini, akan dibahas pengimplementasian dan pengujian sistem sesuai dengan

analisis dan perancangan yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Tahapan ini

bertujuan untuk menampilkan hasil tampilan akhir sistem yang dibangun dan proses

pengujian sistem yang nantinya dapat memberikan hasil pengenalan nada gitar

kepada user.

4.1 Implementasi Sistem

Berdasarkan analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat, maka sistem ini akan

diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman VB.NET untuk

desktop. Untuk membangun sistem ini dibutuhkan beberapa komponen meliputi

perangkat keras dan perangkat lunak.

4.1.1. Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam membangun sistem ini memiliki spesifikasi

sebagai berikut :

Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem ini memiliki spesifikasi

sebagai berikut :

a. Sistem operasi : Windows 7 Ultimate 64 bit

b. Visual basic : Microsoft Visual Studio Professional 2012

(44)

29

4.2 Pengujian Kinerja Sistem

Pada pengujian kinerja sistem akan dijelaskan hasil perancangan sistem yang telah

dibuat dan hasil dari tiap halaman di dalam sistem.

4.2.1 Tampilan Halaman Menu Utama

Tampilan halaman menu utama pada aplikasi identifikasi nada gitar dengan metode

Fast Fourier Transform (FFT) dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Menu Utama

Pada halaman menu utama terdapat empat tombol, yaitu gitar tuner, tentang

penulis, bantuan dan keluar. Tombol gitar tuner digunakan untuk masuk ke halaman

gitar tuner. Tombol tentang penulis digunakan untuk mengetahui identitas penulis.

Tombol bantuan digunakan untuk mengetahui panduan-panduan menggunakan sistem.

Dan yang terakhir adalah tombol keluar untuk keluar dari sistem.

4.2.2 Tampilan HalamanGitar Tuner

Pada tampilan halaman gitar tuner terdapat tombol mulai yang berfungsi untuk mulai

menginput suara dan tombol stop untuk berhenti. Kemudian terdapat enam buah radio

button yang merupakan representasi dari senar 1-6 dari gitar. User harus memilih

salah satu dari senar yang akan disetem. Jika user sudah memilih senar yang akan

disetem dan menekan tombol mulai, maka suara gitar yang diinput akan diubah

(45)

Terakhir adalah tombol kembali yang berfungsi untuk kembali ke halaman menu

utama. Tampilan halaman gitar tuner dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Gitar Tuner

4.2.3 Tampilan Halaman Select Device

Tampilan select device adalah tampilan yang tampil jika kita menekan tombol mulai

pada tampilan gitar tuner. Fungsinya adalah untuk memilih device yang akan kita

gunakan untuk menangkap suara gitar. Tampilan halaman Select Device dapat dilihat

pada gambar 4.3.

(46)

31

4.2.4 Tampilan Halaman Tentang Penulis

Tentang penulis merupakan form yang isinya tentang judul penelitian sistem dan

identitas penulis. Tampilan halaman tentang penulis dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Tentang Penulis

4.2.5 Tampilan Halaman Bantuan

Form bantuan merupakan form yang berisi tentang langkah-langkah pengoperasian

sistem. Tampilan halaman bantuan dapat dilihat pada gambar 4.5.

(47)

4.3 Hasil Pengujian Pengenalan Nada Senar Gitar

Penulis akan memaparkan hasil pengujian sistem dalam pengenalan nada pada senar

gitar. Suara dari senar gitar yang dipetik tidak ditekan dengan jari (open string).

Berikut akan dijelaskan pengujian yang dilakukan pada masing-masing senar gitar.

4.3.1. Pengenalan nada senar 1

Apabila nada pada senar 1 sudah tepat akan menghasilkan nada E dengan nilai

frekuensi mendekati angka 329.63 Hz dan sistem akan berhenti merekam suara.

Kemudian pada textbox akan muncul huruf E yang menandakan bahwa nada pada

senar 1 sudah tepat yaitu nada E. Tampilan pengenalan nada senar 1 dapat dilihat pada

gambar 4.6.

Gambar 4.6 Pengenalan nada pada senar 1

4.3.2. Pengenalan nada senar 2

Apabila nada pada senar 2 sudah tepat akan menghasilkan nada B dengan nilai

frekuensi mendekati angka 264.94 Hz dan sistem akan berhenti merekam suara.

(48)

33

senar 2 sudah tepat yaitu nada B. Tampilan pengenalan nada senar 2 dapat dilihat pada

gambar 4.7.

Gambar 4.7 Pengenalan nada pada senar 2

4.3.3. Pengenalan nada senar 3

Apabila nada pada senar 3 sudah tepat akan menghasilkan nada G dengan nilai

frekuensi mendekati angka 196.00 Hz dan sistem akan berhenti merekam suara.

Kemudian pada textbox akan muncul huruf G yang menandakan bahwa nada pada

senar 3 sudah tepat yaitu nada G. Tampilan pengenalan nada senar 3 dapat dilihat

(49)

Gambar 4.8 Pengenalan nada pada senar 3

4.3.4. Pengenalan nada senar 4

Apabila nada pada senar 4 sudah tepat akan menghasilkan nada D dengan nilai

frekuensi mendekati angka 152.83 Hz dan sistem akan berhenti merekam suara.

Kemudian pada textbox akan muncul huruf D yang menandakan bahwa nada pada

senar 4 sudah tepat yaitu nada D. Tampilan pengenalan nada senar 4 dapat dilihat

pada gambar 4.9.

(50)

35

4.3.5. Pengenalan nada senar 5

Apabila nada pada senar 5 sudah tepat akan menghasilkan nada A dengan nilai

frekuensi mendekati angka 110.00 Hz dan sistem akan berhenti merekam suara.

Kemudian pada textbox akan muncul huruf A yang menandakan bahwa nada pada

senar 5 sudah tepat yaitu nada A. Tampilan pengenalan nada senar 5 dapat dilihat

pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Pengenalan nada pada senar 5

4.3.6. Pengenalan nada senar 6

Apabila nada pada senar 6 sudah tepat akan menghasilkan nada E dengan nilai

frekuensi mendekati angka 82.41 Hz dan sistem akan berhenti merekam suara.

Kemudian pada textbox akan muncul huruf E yang menandakan bahwa nada pada

senar 6 sudah tepat yaitu nada E. Tampilan pengenalan nada senar 6 dapat dilihat pada

(51)

Gambar 4.11 Pengenalan nada pada senar 6

4.4 Hasil pengujian sistem terhadap jarak

Pada penelitian ini, sistem juga diuji terhadap jarak antara sumber suara dengan

microphone. Bentuk pengujian ini dilakukan berdasarkan pengujian yang telah

dilakukan oleh Dianputra, R., et al (2014). Jarak yang akan diuji yaitu pada jarak 20

cm dan 30 cm. Hasil pengujian sistem terhadap jarak 20 cm akan dipaparkan pada

tabel 4.4.

Tabel 4.4 Pengujian sistem terhadap jarak 20 cm

No. Frekuensi Senar

1 2 3 4 5 6

(52)

37

Tabel 4.4 Pengujian sistem terhadap jarak 20 cm (Lanjutan)

No. Frekuensi Senar

1 2 3 4 5 6

9 329.104 247.753 196.00 146.512 109.701 81.667 10 329.104 247.753 196.00 146.512 109.701 81.667 Frekuensi

Rata-Rata 329.104 247.476 196.00 146.806 109.838 81.801 Frekuensi

Standar 329.6 246.9 196.0 146.8 110.0 82.4

Error 0.496 0.576 0 0.006 0.162 0.599

Pemaparan dari hasil dari pengujian sistem terhadap jarak 30 cm dapat dilihat

pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Pengujian sistem terhadap jarak 30 cm

No. Frekuensi Senar

Rata-Rata 329.104 247.476 196.00 146.029 110.498 82.047 Frekuensi

Standar 329.6 246.9 196.0 146.8 110.0 82.4

(53)

4.5 Hasil perbandingan pengujian sistem terhadap jarak

Pada tabel 4.6 penulis melakukan perbandingan hasil pengujian antara hasil pengujian

pengenalan nada senar gitar dengan metode Fast Fourier Transform (FFT) dengan

hasil pengujian Implementasi Algoritma Fast Fourier Transform untuk Pengolahan

Sinyal Digital pada Tuning Gitar dengan Open String (Dianputra, R., et al (2014).

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Pengujian Terhadap Jarak

Senar

error antara hasil pengujian pengenalan nada senar gitar dengan metode Fast Fourier

Transform (FFT) dengan hasil pengujian Implementasi Algoritma Fast Fourier

Transform untuk Pengolahan Sinyal Digital pada Tuning Gitar dengan Open String

pada jarak 20 cm adalah sebesar 0.257 Hz dan pada jarak 30 cm adalah sebesar 0.388

Hz.

4.6 Hasil pengujian sistem terhadap noise

Pada penelitian ini, dilakukan juga pengujian sistem dengan menggunakan parameter

(54)

39

apabila berada di lingkungan dengan gangguan suara. Hasil pengujian dapat dilihat

pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Terhadap Noise

Senar Berhasil Gagal Total

Pengujian Persentase (%)

Senar 1 7 3 10 70

Senar 2 8 2 10 80

Senar 3 6 4 10 60

Senar 4 8 2 10 80

Senar 5 6 4 10 60

Senar 6 7 3 10 70

Setelah dilakukan pengujian sistem terhadap noise apabila berada di

lingkungan dengan gangguan suara maka dihasilkan data pengujian pada tabel 4.7.

dari data pengujian pada tabel 4.7 dapat diketahui persentase keberhasilan sistem

(55)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan membahas kesimpulan dan saran dari sistem pengenalan

nada senar gitar.

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan pengujian aplikasi pengenalan nada senar gitar dengan menggunakan

metode Fast Fourier Transform (FFT) terdapatlah kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi ini dapat mengidentifikasi suara nada pada senar gitar.

2. Aplikasi ini menghasilkan informasi berupa frekuensi dan nada dari senar gitar

yang sesuai dengan petikan gitar.

3. Proses pengenalan nada pada masing-masing senar gitar memiliki nilai selisih

error sebesar 0,3065 Hz untuk jarak gitar dan microphone sepanjang 20 cm.

Sedangkan untuk jarak 30 cm, nilai selisih error sebesar 0,449 Hz.

4. Senar dengan nilai selisih error terbesar pada jarak 20 cm adalah senar enam,

sedangkan nilai selisih error terkecilnya adalah senar tiga. Sedangkan senar

dengan nilai selisih error terbesar pada jarak 30 cm adalah senar empat,

sedangkan nilai selisih error terkecilnya adalah senar tiga.

5. Untuk proses pengujian sistem dengan menggunakan noise memiliki tingkat

keberhasilan 70%. Untuk tingkat keberhasilan terbesar berada pada senar 2

dan senar 4 yaitu 80%. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan terkecil berada

pada senar 5 yaitu sebesar 60%.

6. Aplikasi ini dapat digunakan untuk membantu pengguna gitar dalam

(56)

41

Berdasarkan kesimpulan di atas, Fast Fourier Transform (FFT) dapat diterapkan

untuk mengenali frekuensi suara pada aplikasi pengenalan suara dengan nilai selisih

error rata – rata sebesar 0,3065 Hz untuk jarak 20 cm dan 0,449 Hz untuk jarak 30

cm. Jarak dan noise merupakan faktor yang menentukan tingkat keberhasilan aplikasi

untuk mengenali suara input dalam sistem ini. Semakin jauh dan besar jarak dan

noise, maka tingkat keberhasilan sistem dalam mengenali nada senar gitar semakin

kecil. Sebaliknya, semakin dekat dan kecil jarak dan noise, maka tingkat keberhasilan

sistem dalam mengenali nada senar gitar semakin besar.

5.2.Saran

Saran dari penulis untuk penelitian berikutnya yaitu :

1. Mencoba metode-metode lain untuk dibandingkan dengan metode Fast

Fourier Transform (FFT) untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem dalam

mengenali nada senar gitar.

2. Mencoba mengembangkan sistem tidak hanya mengenali nada dasar gitar,

(57)

Daftar Pustaka

Afriani, S.S. 2012. Pengenalan Nada pada Senar Biola dengan Metode Jaringan Saraf

Tiruan Learning Vector Quantization. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Andriana, A., D. 2013. Perangkat Lunak untuk Membuka Aplikasi pada Komputer

dengan Perintah Suara Menggunakan Metode Mel-Frequency Cepstrum

Coefficients. Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) Vol. 2,

No. 1: 21-26.

Anwar, K., Isnaini, M., Utami, L. S. 2014. Analisis Akord Dmayor pada Alat Musik

Gitar Acoustik. Jurnal Fisika Indonesia No. 54 Vol. XVIII: 77-81.

Ardiansyah, M. 2014. Aplikasi Pengenalan Suara Digital Nada Dasar Piano. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara.

Basuki, A., Huda, M., Amalia, T. S. 2006. Aplikasi Pengolah Suara untuk Request

Lagu. IES: 132-137.

Dianputra, R., Puspitaningrum, D., Ernawati. 2014. Implementasi Algoritma Fast

Fourier Transform untuk Pengolahan Sinyal Digital pada Tuning Gitar dengan

Open String. Jurnal Teknologi InformasiVolume 10 Nomor 2: 240-248.

Gunawan, D., Juwono, F.H. 2012. Pengolahan Sinyal Digital dengan Pemrograman

MATLAB. 978-979-756-814-6. Graha Ilmu : Yogyakarta.

Hanggarsari, P. N., Fitriawan, H., Yuniati, Y. 2012. Simulasi Sistem Pengacakan

Sinyal Suara secara Realtime Berbasis Fast Fourier Transform (FFT).

Electrical Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Volume 6 No. 3: 192-198.

Harahap, Irwansyah. 2004. Alat Musik Dawai. Medan: Lembaga Pendidikan Seni

(58)

Huda, M., Basuki, D. K., Akbar, F., Permana, F. J. 2011. Konversi Nada-Nada

Akustik Menjadi Chord Menggunakan Pitch Class Profile. Institut Teknologi

Sepuluh November.

Maulana, M. A. 2013. Implementasi Speech Recognition pada Permainan Toddler

Card untuk Anak Usia Toddler Berbasis Android. Skripsi. Universitas

Sumatera Utara.

Lourde L, M., Saji, A. K. 2009. A Digital Guitar Tuner. IJCSIS (International Journal

of Computer Science and Information Security)Vol. 6 No. 2: 82-88.

Saaddatuddaroin. 2009. Perancangan Perangkat Lunak Sensor Tsunami dengan

Teknik Hidden Markov Model. Skripsi. Universitas Indonesia.

Setiawan, A., Handayani, P. K. 2012. Klastering Suara Berdasarkan Gender dengan

Ekstraksi Ciri Berbasis Domain Waktu.Seminar Nasional Teknologi Informasi

& Komunikasi Terapan 2012 (Semantik 2012): 364-370.

Sijabat, D. W. 2009. Simulasi Pengenalan Chord Terisolasi Berbasiskan Speaker

Dependent dengan Metode Hidden Markov Model. Skripsi. Universitas

Indonesia.

Wilson, Ronald. 2008. Rancang Bangun Perangkat Lunak Komposer Musik

menggunakan Matlab. Skripsi. Universitas Indonesia.

Yang, T. 2012. The Algorithms of Speech Recognition, Programming and Simulating

Gambar

Gambar 2.1 Bagian-bagian gitar akustik (Anwar, 2014)
Tabel 2.1 Frekuensi Nada Gitar (Lourde R. & Saji, 2009)
Gambar 2.2 Input Suara
Gambar 2.6 Konsep FFT
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis membuktikan bahwa coeficient corelasi sebesar 0,799 dan nilai p value sebesar 0,003 (P<5%), sehingga dapat dinyatakan ada hubungan

Tujuan: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui proporsi ibu penderita HIV yang melahirkan bayi yang terinfeksi dan tidak terinfeksi

Pendekatan Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

Saat terjadi angin muson Barat yaitu pada bulan Desember-Februari angin bertiup dari Barat menuju Timur, sehingga arus juga bergerak dari arah Benua Asia menuju ke

Jika tuan rumah menggunakan bahasa Indonesia dengan kecepatan seperti saat berbicara dengan sesama tuan rumah kepada mahasiswa Korea, maka pesan yang disampaikan tidak dapat

Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa pemberian berbagai jenis mikoriza, dosis pupuk P serta interaksi antara pemberian berbagai jenis mikoriza dan pupuk P

Berdasarkan analisis deskripsi pada masing-masing variabel, diperoleh hasil bahwa subjek yaitu remaja berusia 15-18 tahun di Kota Yogyakarta sebagian besar

1) Terjadi perubahan yang signifikan antara tekanan maksimal kondisi transient sebelum dan sesudah pemasangan surge absorber. 2) Delapan surge absorber yang existing