Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI
SLB “SABILULUNGAN”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Luar Biasa
Oleh
ISNA NURANI FAJRIAH
0800906
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi
dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis
Permulaan pada Anak Tunagrahita Ringan di
SLB “Sabilulungan”
Oleh : Isna Nurani Fajriah
0800906
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Isna Nurani Fajriah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
ISNA NURANI FAJRIAH
0800906
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Dr. H. Endang Rochyadi, M.Pd NIP. 19561808 198503 1 002
Pembimbing II
Dra. Oom Sitti Homdijah, M.Pd NIP. 19610105 198303 2 002
Mengetahui,
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19560722 198503 1 001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGGUNAAN
MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA
RINGAN DI SLB SABILULUNGAN” ini dan seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan
tersebut, saya siap menanggung risko yang dijatuhkan kepada saya apabila
dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam
karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juni 2013
Yang membuat pernyataan
Isna Nurani Fajriah
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
vi
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA
ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”
Oleh : Isna Nurani Fajriah (0800906)
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian “apakah penggunaan media kartu kata bergradasi dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak tunagrahita ringan di SLB “Sabilulungan”?. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media kartu kata bergradasi, dan variabel terikat yaitu kemampuan menulis permulaan anak tunagrahita ringan. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa tunagrahita ringan di SLB “Sabilulungan” yang mengalami kesulitan dalam menulis permulaan. Untuk itu dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan tersebut diperlukan media pembelajaran yang menarik bagi siswa. Oleh karena itu penggunaan kartu kata bergradasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan subjek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Single Subject Research (SSR). Adapun model desain yang digunakan menggunakan desain A-B-A, yang meliputi fase baseline 1 (A1), Intervensi (B), dan fase baseline (A2). Fase tersebut dilaksanakan sebanyak 16 sesi, diantaranya empat sesi pada baseline 1 (A1), delapan sesi pada intervensi (B), dan empat sesi pada baseline 2 (A2). Teknik analisi data yang dilakukan yaitu analisis grafik, dimana peneliti mengamati grafik-grafik perkembangan kemampuan menulis permulaan subjek. Hasil analisis data diperoleh gambaran bahwa kemampuan menulis permulaan anak meningkat, hal ini dapat dilihat dari skor mean level kemampuan menulis permulaan subjek pada fase baseline 1 yaitu sebesar 63,9%, fase intervensi sebesar 78,2% dan fase baseline 2 sebesar 78,3%. Berdasarkan data diatas peningkatan tersebut menunjukkan bahwa media kartu kata bergradasi dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan dengan baik. Penelitian ini dapat memberikan alternatif strategi pembelajaran bagi guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran menulis permulaan dengan menggunakan kartu kata bergradasi.
vii
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
vii
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
Pernyataan ... i
Kata Pengantar ... ii
Abstrak ... vi
Daftar Isi ... vii
Daftar Gambar ... x
Daftar Tabel ... xi
Daftar Grafik ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Indentifiasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4
1. Tujuan Penelitian ... 4
2. Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Anak Tunagrahita ... 6
1. Pengertian Anak Tunagrahita ... 6
2. Dampak Ketunagrahitaan ... 7
B. Konsep Dasar Menulis ... 8
viii
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Menulis Permulaan ... 9
3. Menulis Permulaan pada Anak Tunagrahita Ringan ... 10
4. Hubungan Hambatan Persepsi Visual dan Memori dalam Menulis Permulaan ... 12
C. Konsep Dasar Media Kartu Kata Bergradasi ... 13
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 13
2. Kartu Kata Bergradasi ... 14
a) Desain Kartu Kata Bergradasi ... 15
b) Cara Penggunaan Kartu Kata Bergradasi ... 15
3. Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi dalam Pembelajaran Menulis Permulaan ... 16
D. Kerangka Berfikir ... 17
E. Hipotesis ... 18
F. Penelitian yang Relevan ... 18
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 19
B. Variabel Penelitian ... 21
C. Subjek Penelitian ... 23
D. Prosedur Penelitian ... 24
1. Penentuan Target Behavior ... 24
2. Fase Baseline 1 (A1) ... 25
3. Fase Intervensi ... 26
4. Fase Baseline 2 (A2) ... 28
ix
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
F. Uji Coba Instrumen ... 31
1. Validitas Instrumen ... 31
2. Reliabilitas Instrumen ... 32
G. Teknik Pengumpulan Data ... 37
H. Pengolahan dan Analisis Data ... 39
1. Analisis dalam Kondisi ... 39
2. Analisis antar Kondisi ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
1. Deskriptif Hasil Penelitian ... 43
2. Analisis Data ... 49
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 59
B. Rekomendasi ... 59
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
x
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
xi
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Menulis Permulaan ... 29
Tabel 3.2 Data Tim Ahli Expert Judgement ... 31
Tabel 3.3 Data Uji Reliabilitas Menjiplak Kata yang suram ... 33
Tabel 3.4 Data Uji Reliabilitas Meniru Kata yang Hampir Hilang ... 33
Tabel 3.5 Data Uji Reliabilitas Menulis Kata dengan Dikte ... 34
Tabel 3.6 Klasifikasi Analisis Reliabilitas Tes ... 37
Tabel 3.7 Contoh Format Pencatatan Data Setiap Sesi ... 38
Tabel 4.1 Format Pencatatan Data Setiap Sesi ... 44
Tabel 4.2 Fase Baseline 1 (A1) Kemampuan Menulis Permulaan ... 44
Tabel 4.3 Fase intervensi (B) Kemampuan Menulis Permulaan ... 46
xii
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perkembangan Kemampuan Menulis Permulaan dengan
Grafik 3.2 Menggunakan Media Kartu Kata Bergradasi ... 48
Tabel 4.6 Panjang Kondisi Kemampuan Menulis Permulaan ... 50
Tabel 4.7 Estimasi Kecenderungan Arah Kemampuan Menulis Permulaan ... 51
Tabel 4.8 Persentase Stabilitas Kemampuan Menulis Permulaan ... 52
Tabel 4.9 Kecenderungan Jejak Data Kemampuan Menulis Permulaan ... 53
Tabel 4.10 Kecenderungan Level Stabilitas dan Rentang Kemampuan Menulis Permulaan ... 53
Tabel 4.11 Level Perubahan Kemampuan Menulis Permulaan ... 53
Tabel 4.12 Hasil Analisis Visual dalan Kondisi Kemampuan Menulis Permulaan .... 54
Tabel 4.13 Data Jumlah Variabel yang diubah ... 54
Tabel 4.14 Perubahan Kecenderungan Arah Kemampuan Menulis Permulaan ... 55
Tabel 4.15 Perubahan Kecenderungan Stabilitas Kemampuan Menulis Permulaan ... 55
Tabel 4.16 Perubahan Level Kemampuan Menulis Permulaan ... 56
Tabel 4.17 Persentase Overlap Kemampuan Menulis Permulaan ... 56
xiii
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Tampilan Desain A-B-A ... 20
Grafik 4.1 Fase Baseline 1 (A1) Kemampuan Menulis Permulaan ... 45
Grafik 4.2 Fase Intervensi (B) Kemampuan Menulis Permulaan ... 46
Grafik 4.3 Fase Baseline 2 (A2) Kemampuan Menulis Permulaan ... 47
xiv
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Grafik 3.2 Menggunakan Media Kartu Kata Bergradasi ... 49
1
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Komunikasi adalah salah satu proses penyampaian informasi yang
melibatkan komunikator sebagai penyampai pesan. Melalui komunikasi seseorang
dapat menyampaikan segala keinginan, menyampaikan pendapat, mendapat
informasi dan sebagainya.
Salah satu alat untuk berkomunikasi adalah bahasa. Keterampilan bahasa
ada empat yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Menulis
merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Soemarno Markam (1989:7 dalam Abdurrahman, 1999:224) mengemukakan
bahwa menulis adalah mengungkapkan bahasa dalam bentuk simbol gambar dan
merupakan salah satu aktivitas kompleks yang mencakup gerakan lengan, tangan,
jari dan mata secara terintegrasi.
Pengajaran menulis memiliki tiga tahapan yaitu menulis dengan tangan atau
menulis permulaan, mengeja dan menulis ekpresif. Menulis berperan sebagai
sarana untuk mendapatkan informasi, selain itu juga kegunaan menulis bagi siswa
adalah untuk menyalin, mencatat, mengerjakan sebagian besar tugas sekolah.
Tanpa memiliki kemampuan menulis, maka siswa akan mengalami banyak
kesulitan dalam melaksanakan ketiga jenis tugas tersebut.
Anak tungrahita adalah anak yang mempunyai IQ dibawah rata-rata yang
signifikan, kurangnya kecerdasan pada mereka mengakibatkan berbagai hambatan
dan kesulitan dalam menerima pelajaran, termasuk dalam menulis, ini disebabkan
perkembangan menulis erat kaitannya dengan perkembangan integrasi seseorang
dan hambatan dalam memori, motorik, persepsi visual, persepsi auditori dan
2
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siswa kelas III SDLB di SLB “Sabilulungan”, ternyata siswa tersebut belum menguasai semua huruf a sampai z, pada huruf –huruf yang hampir sama sering terbalik, seperti b dengan
p, d dengan p, m dengan w, selain itu juga anak belum hafal huruf e, g, j, dan t.
Ketika diperintahkan untuk mengeja anak dapat melakukannya, sedangkan untuk
merangkaikan huruf-huruf menjadi kata yang mempunyai arti anak belum bisa. Ini
nampak ketika pada saat diberikan kartu bergambar dan diperintahkan untuk
menuliskan nama gambarnya anak mengalami kesulitan, contoh ketika peneliti
memperlihatkan gambar gigi, kemudian anak disuruh menuliskan kata tersebut,
tetapi anak belum bisa menuliskan huruf g karena dari kata gigi tidak hafal bentuk
huruf g dan sering terbalik dengan huruf e, selain itu juga dalam penulisannya
sering terdapat huruf yang hilang dalam satu kata. Berdasarkan hasil wawancara
dengan guru kelas, pembelajaran menulis biasanya disampaikan dengan gambar,
kemudian anak menuliskan nama gambar tersebut dengan meniru tulisan yang
ditulis guru. Ternyata dengan teknik seperti itu anak sulit untuk menulis secara
mandiri karena tidak diajarkan sesuai tahapan menulis, maka dari itu anak tidak
hafal huruf-huruf yang belum dipahaminya. Keterampilan menulis sebaiknya
dimiliki oleh setiap peserta didik, termasuk peserta didik yang termasuk dalam
kelompok Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Salah satu kelompok yang
termasuk kedalam kelompok ABK adalah anak tunagrahita (ATG).
Guru merupakan figur sentral dalam pembelajaran untuk anak tunagrahita.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran termasuk anak tunagrahita guru harus
terampil memilih alat atau media pembelajaran, memilih metode atau strategi
mengajar, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan kondusif bagi
semua anak terutama dalam masalah akademik seperti dalam belajar menulis.
Media tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, hambatan dan perkembangan
intelektual, serta emosi-sosial anak, dan yang lebih penting media harus dapat
3
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
guru. Salah satu media yang peneliti anggap dapat mempermudah anak dalam
belajar menulis dan memahami konsep huruf adalah media kartu kata bergradasi.
Kartu kata bergradasi yang dimaksud adalah kartu kata yang dimodifikasi
dari satu gambar dan kata yang nyata dan jelas menuju pada gambar dan kata
yang abstrak. Menurut Sadiman S (1984:7) media merupakan representatif dari
penyampaian informasi dengan bantuan suatu alat. Media kartu bergradasi ini
berguna untuk melatih keterampilan menulis. Kartu gradasi ini berukuran 13x10
cm dengan masing-masing seri terdiri dari tiga gambar yang bergradasi dan tiga
kartu kosong disetiap kartu gradasi.
Kartu kata bergradasi mempunyai tingkatan atau tahapan belajar yang jelas
yaitu mulai dari konkret, semi konkret ke abstrak yang dimana pada setiap kartu,
gambar dan kata dari jelas menuju ke suram sampai akhirnya gambar dan kata
mulai hilang, dan di setiap kartu terdapat kartu kosong dibelakangnya, kartu
tersebut berguna untuk menjiplak,meniru,dan menulis kata dengan dikte. Sampai
pada kartu terakhir gambar dan kata pun hilang. Pembelajaran ini dilakukan untuk
mempermudah peserta didik belajar menulis permulaan.
Penggunaan kartu kata bergradasi ini menuntut siswa untuk teliti dan cermat
dalam menuliskan huruf yang hilang dengan benar dan sesuai. Kartu gambar yang
diberikan yaitu kata benda yang mengandung struktur bahasa KVKV dan
KVKVK, tujuannya yaitu tidak hanya hafal huruf-huruf dalam kata tersebut,
namun siswa dapat mengenal gambar yang dimaksud dan huruf-huruf yang ada
pada gambar tersebut.
Melihat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh melalui penggunaan media
kartu kata bergradasi, peneliti termotivasi dalam melakukan penelitian tentang
kartu kata bergradasi untuk melatih menulis permulaan pada anak tunagrahita
ringan. Peneliti berharap melalui media kartu kata bergradasi ini anak tunagrahita
ringan dapat meningkatkan kemampuan menulisnya. Berangkat dari permasalahan
4
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah,
sebagai berikut :
1. Lingkungan pembelajaran yang kurang kondusif mengakibatkan konsentrasi
anak mudah teralih.
2. Metode pembelajaran yang monoton, menyebabkan anak jenuh dalam
belajar.
3. Penggunaan media yang kurang sesuai dengan kemampuan anak,
menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai kemampuannya.
4. Pemilihan media yang kurang menarik, mengakibatkan anak tidak tertarik
untuk belajar selama proses pembelajaran.
C. BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada penggunaan
media kartu kata bergradasi dengan kata benda yang unsur struktur bahasanya
mengandung KVKV dan KVKVK, untuk meningkatkan kemampuan menulis
anak tunagrahita ringan kelas III SDLB yang difokuskan pada menulis kata
dengan dikte huruf-huruf yang ada pada kartu, dimulai dari kata yang jelas
menuju ke suram sampai akhirnya hilang. Sedangkan kartu yang diberikan yaitu
kata yang huruf-hurufnya sulit dibedakan dan sulit dihafal oleh anak.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka dapat
5
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
E. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan kemampuan menulis anak tunagrahita ringan setelah diberikan
intervensi dengan menggunakan kartu kata bergradasi.
b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kemampuan awal anak tunagrahita ringan dalam menulis
permulaan sebelum menggunakan kartu kata bergradasi.
2. Mengetahui kemampuan anak tunagrahita ringan dalam menulis
permulaan setelah menggunakan kartu kata bergradasi.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan
informasi mengenai penggunaan media kartu kata bergradasi dalam
meningkatkan kemampuan menulis anak tunagrahita. Sehingga dapat
dijadikan acuan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan
kemampuan menulis permulaan pada anak tunagrahita ringan.
b. Kegunaan Praktis
Memberikan rekomendasi kepada pihak sekolah khususnya guru
mengenai penggunaan media kartu kata bergradasi sebagai salah satu
pembelajaran dalam kemampuan menulis permulaan pada anak tunagrahita
19 Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan
subjek tunggal (Single Subject Tunggal) yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu perlakuan yang diberikan dan mengacu
pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan
tingkah laku subjek. Hal ini memungkinkan untuk memperlihatkan hubungan
fungsional antara perlakuan dan perubahan tingkah laku.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data menganai penggunaan media
kartu kata bergradasi dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan anak
tunagrahita ringan, dimana dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan desain A-B-A’ yang merupakan penelitian yang diharapkan dapat digunakan dalam menganalisis terjadinya suatu perubahan. Dimana A (Baseline 1) adalah lambang dari data garis
datar, yang merupakan suatu kondisi awal kemampuan subjek dalam menulis
permulaan sebelum diberi perlakuan atau intervensi. B (intervensi) adalah untuk data
perlakuan atau intervensi. Pada tahap ini subjek diberikan intervensi dengan media
kartu kata bergradasi secara berulang-ulang. A’ (Baseline 2) merupakan pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi setelah intervensi diberikan.
Dalam desain A-B-A’ ini terdapat tiga fase yang memiliki tujuan untuk
mempelajari besarnya pengaruh dari suatu perlakuan yang diberikan kepada individu
dengan membandingkan kondisi baseline sebelum dan sesudah diberikan suatu
perlakuan atau intervensi. Adapun secara visual desain A-B-A’ digambarkan sebagai
20
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Berikut adalah penjabaran desain A-B-A’:
A=Baseline 1,
Baseline 1 merupakan kondisi awal kemampuan anak dalam menulis permulaan sebelum diberikan perlakuan atau intervensi. Fase baseline ini akan
dilakukan sampai data diperoleh stabil.
B= Intervensi,
Intervensi adalah kondisi kemampuan anak dalam menulis permulaan
selama memperoleh perlakuan. Fase intervensi ini akan dilakukan sampai data
yang diperoleh stabil dengan menggunakan media kartu kata bergradasi.
A’= Baseline 2,
Baseline 2 merupakan pengulangan kondisi baseline sebagai evaluasi dari intervensi yang telah diberikan yang bertujuan untuk melihat apakah intervensi
yang dilakukan memberikan pengaruh terhadap kemampuan atau keterampilan
anak dalam menulis permulaan. Fase baseline kedua ini akan dilakukan sampai
Grafik 3.1 Tampilan Desain A-B-A’
21
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. VARIABEL PENELITIAN
1. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:
38). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam subjek tunggal dikenal dengan istilah
intervensi atau perlakuan. Sementara itu, variabel terikat dikenal dengan nama
perilaku sasaran atau target behavior (Sunanto, dkk, 2006 : 12). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah penggunaan media kartu kata bergradasi dan
variabel terikatnya adalah kemampuan menulis permulaan.
a. Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi
Salah satu kesulitan pada anak tunagrahita yaitu kesulitan dalam
menulis. Mereka kesulitan dalam menuliskan kata-kata yang disebutkan
guru karena sulitnya membedakan huruf-huruf yang hampir sama dan daya
ingat mereka yang lemah sehingga sulitnya menghafal huruf-huruf alphabet.
Maka dari itu diperlukan media yang digunakan untuk membantu proses
pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak tunagrahita
tingkat dasar yaitu kartu kata bergradasi, kartu ini berisi gambar dan kata
yang dimana pada setiap kartu tersebut mulai suram, sampai akhirnya
gambar dan kata menjadi hilang, selain itu terdapat kartu kosong dibelakang
setiap kartu kata bergradasi. Kartu kata bergradasi digunakan untuk
22
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Media ini diperuntukan bagi anak tunagrahita yang mempunyai hambatan
dalam persepsi visual, memory (ingatan), dan konsentrasi.
Kartu kata bergradasi berisi enam kartu pada setiap seri katanya, dan
terdapat kartu kosong dibelakang setiap kartunya. Kartu kata itu terdiri dari
satu kata untuk menyimak huruf – huruf, dua kartu untuk menjiplak kata
yang mulai suram, dua kartu untuk meniru kata yang hampir hilang, dan
satu kartu untuk menulis kata dengan dikte. Adapun kata yang ada pada
kartu adalah huruf-huruf yang belum dipahami dan diingat oleh anak seperti
b, d, e, g, j, l, m, p, t, w.
Disini ada beberapa langkah kegiatan yang dilakukan, yaitu :
1) Anak diinstruksikan agar duduk tenang untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2) Anak diperlihatkan kartu kata bergradasi dan diberikan penjelasan cara
penggunaan kartu tersebut.
3) Anak diberikan kartu kata bergradasi dan mengerjakan sesuai petunjuk
penggunaannya, kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2x30 menit.
4) Setelah pembelajaran selesai, lalu anak diberikan tes berupa soal yang
berkaitan dengan kata-kata yang sudah diberikan pada saat pembelajaran
menggunakan kartu kata bergradasi.
Sehingga melalui penelitian ini bisa dilihat apakah terdapat pengaruh
penggunaan media kartu kata bergradasi dalam menigkatkan kemampuan
menulis permulaan anak tunaggrahita ringan.
b. Kemampuan Menulis Permulaan
Kemampuan menulis permulaan anak tunagrahita ringan yang
ditingkatkan melalui media kartu kata bergradasi ini berpusat pada menulis
23
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meniru kata terlebih dahulu sesuai dengan tahapan menulis permulaan.
Menulis menurut Pranoto (2004:9) berarti menuangkan sebuah pikiran
kedalam bentuk tulisan. Pada penelitian ini yang dimaksud kemampuan
menulis permulaan adalah perilaku anak dalam menulis huruf-huruf yang
belum dipahami dan diingat oleh anak seperti huruf b, d, e, g, j, l, m, p, t, w
dengan struktur bahasanya KVKV dan KVKVK.
Tujuan dari menulis dengan media ini yaitu untuk melatih menulis,
mulai dari menjiplak, meniru sampai akhirnya menulis sendiri dengan dikte.
Selain itu melatih anak dalam persepsi visual, yaitu menuliskan kata yang
suram, hampir hilang sampai akhirnya hilang. Melatih memori dan
konsentrasi, yaitu anak dapat menuliskan dan mengingat huruf-hurufnya
karena kata itu ditulis beberapa kali dengan cara yang berbeda sampai
akhirnya anak bisa mengingat huruf-huruf yang ada pada gambar tersebut.
Sedangkan untuk mengetahui peningkatan subjek dalam kemampuan
menulis dalam penelitian ini yaitu peneliti akan mengukurnya dengan tes
praktek yang akan diberikan pada 3 tahap yaitu:
1. Sebelum subjek mendapatkan perlakuan dengan menerapkan
penggunaan kartu kata bergradasi, fungsinya untuk mengetahui
kemampuan awal menulis yang dimiliki oleh subjek.
2. Selama diberikan perlakuan yang berfungsi untuk mengetahui
kemampuan yang dicapai selama diberikan kartu kata betgradasi.
3. Setelah diberikan perlakuan yaitu untuk melihat hasil akhir setelah
penguji coba menggunaan kartu kata bergradasi untuk menulis.
24
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak perempuan kelas 3 SDLB.
Kegiatan penelitian dilakukan di sekolah subjek, yaitu di SLB “Sabilulungan”
Kabupaten Bandung. Berikut identitas dan karakteristik subjek penelitian.
1. Identitas Subjek
Nama Inisial : SR
Tempat tanggal lahir : Bandung, 12 November 2002
Usia : 10 tahun
Alamat : Kp. Sukasari Ds. Sangkanhurip, Kec. Katapang, Kab.
Bandung.
Kelas : 3 SDLB
2. Karakteristik Subjek
SR adalah siswa SLB Sabilulungan yang sudah bersekolah selama 1
tahun, sebelumnya dia bersekolah di SD, namun pada saat bersekolah di SD SR
sangat tertinggal jauh dari teman-temannya dikarenakan SR mengalami
hambatan dalam bidang akademik, maka dari itu SR pindah sekolah ke SLB.
SR mengalami hambatan dalam bidang akademik, terutama dalam hal
menulis. SR belum bisa menulis dengan mandiri, SR menulis dengan cara
menulis dengan cara meniru tulisan dan dengan dikte, namun pada saat di dikte
anak belum menguasai semua huruf. Huruf-huruf yang belum dipahami anak
yaitu diantaranya b, d, e, g, j, l, m, p, t, w. SR masih belum bisa membedakan
bentuk huruf yang hampir sama dan belum hafal sebagian bentuk huruf,
sehingga pada saat di dikte SR kesulitan dalam menuliskan huruf yang belum
dihafal anak.
25
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan desai A-B-A adalah
sebagai berikut:
1. Penentuan Target Behavior
Target behavior dalam penelitian ini yaitu kemampuan menulis permulaan. Target behavior yang akan diubah yaitu kemampuan menulis permulaan yang diantaranya meliputi proses menjiplak,meniru,dan menulis kata dengandikte.
2. Fase Baseline 1 (A)
Untuk mengetahui kemampuan menulis permulaan, maka peneliti
melakukan asesmen awal dengan memberikan tes berupa soal. Pada fase awal ini
subjek diminta untuk menjawab pertanyaan berisi tes dengan menggunakan kartu
kata dan lembar kerja siswa. Kartu kata berisi gambar dan kata yang beruguna
untuk melihat kemampuan subjek mengingat huruf-huruf dalam satu kata pada
kartu tersebut, kemudian subjek diberikan lembar kerja siswa (LKS) untuk
mengerjakan soal menjiplak kata yang suram, meniru kata yang hampir hilang
dan menulis kata dengan dikte, tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal
subjek dalam menjiplak kata, meniru kata dan menuliskan kata dengan dikte. Fase
baseline ini dilakukan selama empat sesi untuk menulis permulaan yang diantaranya meliputi proses menjiplak kata, meniru kata dan menulis kata dengan
dikte, kata-kata yang dipakai untuk menulis permulaan merupakan 10 kata yang
sama dalam satu seri.
Adapun beberapa tahap yang dilalui dalam fase baseline ini yaitu:
a. Tahap persiapan
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap persiapan ini sekitar 10 menit,
langkah-langkah kegiatannya yaitu:
26
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu - Menyiapkan lembar penilaian.
- Mempersilahkan subjek masuk kedalam ruangan.
b. Tahap pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap pelaksanaan adalah 30 menit,
adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
- Memperlihatkan kartu kata satu persatu yang harus disimak gambar dan
huruf-huruf dalam kata tersebut oleh subjek.
- Memberikan LKS pada subjek untuk mengerjakan soal-soal yang
diberikan, yaitu untuk menjiplak kata, meniru kata dan menulis
katadengan dikte, subjek diberi waktu 1 menit.
- Peneliti mencatat nilai dari setiap jawaban sesuai dengan kriteria
penilaian.
c. Tahap akhir
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap akhir adalah 10 menit,
langkah-langkah kegiatannya yaitu:
- Subjek diminta kluar ruangan.
- Peneliti menjumlahkan skor yang diperoleh oleh subjek.
3. Fase Intervensi (B)
Pada fase intervensi ini dilakukan selama delapan sesi untuk menjiplak kata,
meniru kata dan menulis kata dengan dikte, dimana setiap sesi terdiri dari satu
kali pertemuan atau satu hari. Adapun kata-kata yang dipakai pada kartu tersebut
yaitu huruf-huruf yang belum dihafal anak diantaranya b, d, e, g, j, l, m, p, t, w
dengan struktur bahasa KVKV dan KVKVK
Tahap intervensi ini dilaksanakan dengan penggunaan kartu kata bergradasi.
Adapun langkah-langkah fase intervensi adalah sebagai berikut:
27
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap persiapan ini sekitar 10 menit,
langkah-langkah kegiatannya yaitu:
- Menyiapkan kartu kata bergradasi, dan memisahkan setiap serinya.
- Menyiapkan alat tulis, lembar penilaian, dan stop watch.
- Mempersiapkan meja dan kursi yang akan diguanakan
- Mempersilahkan subjek masuk ke dalam ruangan.
- Memberikan penjelasan secara ringkas mengenai kegiatan yang akan
dilakukan.
b. Tahap pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap pelaksanaan adalah 65 menit,
adapun langkah-langkah kegiatannya yaitu:
1) Memberikan penjelasan tentang penggunaan kartu kata bergradasi, dimana
cara penggunaan kartu kata bergradasi ini adalah sebagai berikut:
- Guru menunjukkan satu seri kartu kata yang diguanakan untuk
menyimak kata, menjiplak kata, meniru kata dan menulis kata dengan
dikte. Pada setiap satu seri kartu tersebut terdiri dari 6 kartu kata yaitu:
a) Kartu pertama adalah kartu gambar yang berisi gambar dan ata
dengan cara menempelkan kartu ketiga diatas kartu kedua,
kemudian subjek menjiplak kata tersebut dengan spidol white
28
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c) Kartu keempat dan kelima adalah kartu yang digunakan untuk
meniru kata yang hampir hilang. Pada kartu keempat berisi gambar
dan kata yang hampir hilang, sedangkan kartu kelima berisi
gambar yang hampir hilang. Setelah itu, subjek diminta
menuliskan kata pada kartu ke lima dengan cara meniru kata yang
hampir hilang pada kartu keempat.
d) Kartu keenam adalah kartu terakhir, kartu ini digunakan untuk
menulis kata yang sama pada saat menjiplak dan meniru kata
dengan cara didikte oleh peneliti, kemudian subjek menuliskan
kata yang disebutkan peneliti sesuai dengan kemampuannya
sendiri.
- Subjek melakukan kegiatan tersebut sampai pada seri ke 10, kegiatan
ini dilakukan selama 50 menit.
- Setelah penggunaan kartu kata bergradasi selesai, subjek akan
diberikan tes kemampuan menulis permulaan sama seperti pada fase
baseline selama 15 menit.
- Tahap akhir subjek diminta keluar ruangan, kemudian peneliti
menjumlah skor yng diperoleh oleh subjek.
4. Fase Baseline 2 (A’)
Pada tahap baseline 2 ini dilakukan pengukuran kembali seperti pada
baseline 1 tanpa intervensi tujuannya yaitu untuk mengukur kemampuan menulis dengan memberikan tes menggunakan kartu kata bergradasi. Hal ini dilakukan
sampai sejauh mana intervensi yang dilakukan berpengaruh terhadap subjek,
kemudian hasil yang didapat dimasukan kedalam format pencatatan data baseline
29
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu E. INSTRUMEN PENELITIAN
1. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah adalah alat bantu yang bertujuan untuk memperoleh data
yang diinginkan sesuai dengan tujuan penelitian. Instrumen atau alat bantu yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Menurut Arikunto (2006 : 150) tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.
Pada penelitian ini, tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pencapaian dan kemampuan menulis permulaan anak tunagrahita ringan.
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberi soal pada
kondisi baseline dan intervensi. Agar lebih terstruktur dan mencapai tujuan
penelitian ini maka penyusunan instrumen penelitian dilakukan dengan
langkah-langkah tersebut :
a) Membuat Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah gambaran rencana butir-butir soal yang disesuaikan
dengan variabel penelitian. Adapun kisi-kisi intrumen penelitian dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Menulis Permulaan
Tujuan Aspek yang
suram berpola KVKV 1-5
10 Menjiplak lima kata yang
suram berpola KVKVK 6-10
30
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu yang hampir
hilang
hampir hilang berpola KVKV
Meniru lima kata yang hampir hilang berpola KVKVK
6-10
Menulis kata dengan dikte
Menulis lima kata dengan
dikte berpola KVKV 1-5
10 Menulis lima kata dengan
31
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP disesuaikan dengan kisi-kisi yaitu berdasarkan pada
kemampuan awal anak.
c) Pembuatan Butir Soal
Pembuatan butir soal disesuaikan dengan indikator yang telah
ditentukan pada kisi-kisi soal. Dalam aspek kemampuan menjiplak huruf
akan dibuat 10 butir soal, dalam aspek kemampuan meniru kata akan dibuat
10 butir soal, dan untuk menulis kata dengan dikte akan dibuat 10 butir soal.
Soal-soal yang digunakan untuk menjiplak kata, meniru dan menulis kata
dengan dikte adalah soal yang sama yaitu kata dan gambar yang sama.
d) Menentukan Kriteria Penilaian Butir Soal
Adapun kriteria penilaian untuk masing-masing butir soal adalah
sebagai berikut :
1) Kriteria penilaian kemampuan menjiplak kata
Skor 5 : Jika anak mampu menjiplak kata dengan lengkap dan rapi
Skor 4 : Jika anak mampu menjiplak 4 huruf dengan benar
Skor 3 : Jika anak mampu menjiplak 3 huruf dengan benar
Skor 2 : Jika anak mampu menjiplak 2 huruf dengan benar
Skor 1 : Jika anak mampu menjiplak 1 huruf dengan benar
Skor 0 : Jika anak tidak mampu menjiplak kata dengan benar
Skor maksimal : 50
2) Kriteria penilaian kemampuan meniru kata
Skor 5 : Jika anak mampu meniru kata dengan lengkap dan rapi
Skor 4 : Jika anak mampu meniru 4 huruf dengan benar
Skor 3 : Jika anak mampu meniru 3 huruf dengan benar
Skor 2 : Jika anak mampu meniru 2 huruf dengan benar
32
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Skor 0 : Jika anak tidak mampu meniru kata dengan benar
Skor maksimal : 50
3) Kriteria penilaian menulis kata dengan dikte
Skor 5 : Jika anak mampu menulis kata dengan lengkap dan rapi
Skor 4 : Jika anak mampu menulis 4 huruf dengan benar
Skor 3 : Jika anak mampu menulis 3 huruf dengan benar
Skor 2 : Jika anak mampu menulis 2 huruf dengan benar
Skor 1 : Jika anak mampu menulis 1 huruf dengan benar
Skor 0 : Jika anak tidak mampu menulis kata dengan benar
Skor maksimal : 50
F. UJI COBA INSTRUMEN
Uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
dari instrumen yang akan digunakan dalampenelitian. Sehingga akan dapat diketahui
apakah alat pengumpulan data tersebut sudah layak digunakan atau harus diperbaiki.
1. Validitas Instrumen
Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila dapat diukur secara tepat. Tes
hasil belajar dapat dikatakan tes yang valid apabila tes tersebut benar-benar mengukur
hasil belajar. Dalam penelitian ini, peneliti menguji validitas instrumen menggunakan
validitas isi (construct) berupa expert judgement yang dilakukan oleh para ahli, yaitu satu orang dosen luar biasa dan dua orang guru SLB “Sabilulungan”. Adapun 3 ahli yang memberikan judgemen tersebut antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Tim Ahli Expert Judgement
No Nama Jabatan Instansi
1. Dra. Mimin Tjasmini, M.Pd
33
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Indondesia
2. Andang Jumhawan, S.pd
NIP. 19660812 199403 1 008 Kepala Sekolah SLB “Sabilulungan”
3. Lyna Verena
NIP. 19650620 198803 2 008 Guru Kelas SLB “Sabilulungan”
Hasil expert judgement dikatakan valid jika perolehan skornya diatas 50%.
Adapun perhitungannya yaitu dengan menggnakan rumus sebagai berikut:
x 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Jumlah cocok
N = Jumlah penilai
Kriteria butir validitas dibagi menjadi empat, yaitu :
1. Valid = x 100% = 100%
2. Cukup valid = x 100% = 66,6%
3. Kurang valid = x 100% = 33,3%
4. Tidak valid = x 100% = 0%
Hasil dari judgement yang dilakukan oleh para ahli diperoleh hasil dengan
persentase 100%, artinya ditinjau dari validitas instrumen ini layak digunakan.
(perhitungan validitas expert-judgement dapat dilihat dilampiran).
2. Realibilitas Instrumen
Realibilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur
34
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
digunakan dapat menghasilkan data yang benar, tidak menyimpang atau ridak dapat berbeda dari kenyataan”.
Pengujian reliabilitas intrumen pada penelitian menggunakan pengujian
reliabilitas dengan internal consistency. Pengujian reliabilitas dengan internal
consistency ini dilakukan dengan cara mencobakan intrumen sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisi dengan teknik tertentu.
Uji coba soal dilaksanakan di SLB Nurvita, dan di ujikan pada 6 orang siswa.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas intrumen dalam tes
menulis permulaan yaitu dengan teknik Alfa Cronbach. Pengujian reliabilitas dengan
teknik Alfa Cronbach dilakukan untuk jenis data interval (Sugiyono,2008:359-365).
Tabel 3.3
Data Uji Reliabilitas Menjiplak Kata yang Suram
Nama Butir Soal
Data Uji Reliabilitas Meniru Kata yang Hampir Hilang
Nama Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cn 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 48 2304
35
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ih 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4 45 2025
Data Uji Reliabilitas Menulis Kata dengan Dikte
Nama Butir Soal
Adapun rumus Alfa Cronbach tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan :
r = Realibilitas instrumen
k = Jumlah item dalam instrumen
36
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = Varians total
Sebelum data dimasukan ke rumus Alfa Cronbach, dihitung terlebih dahulu
varians total ( ) danvarians item
(
) yang digunakan yaitu sebagai berikut:Keterangan :
= Jumlah kuadrat seluruh skor item
= Jumlah kuadrat subjek
a. Hasil uji reliabilitas instrumen menjiplak kata :
Menghitung jumlah varians total
=
-
= 1916 – 1820,4
= 95,6
Menghitung varians item
37
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Hasil uji reliabilitas instrumen meniru kata :
Menghitung jumlah varians total
=
-
= 1942 – 1906,7
= 35,3
Menghitung varians item
Setelah itu, hasil diatas dimasukan kedalam rumus alfa cronbach:
38
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menghitung jumlah varians total
=
–
= 1734,83– 1694,69
= 40,14
Menghitung varians item
Setelah itu, hasil diatas dimasukan kedalam rumus alfa cronbach:
Tolak ukur menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat
digunakan tabel klasifikasi analisis reliabilitas tes menurut Arikunto (2002) adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.6
39
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nilai r Interpretasi
0,000 – 0,19 Sangat rendah
0,200 – 0,39 Rendah
0,400 – 0,59 Cukup
0,600 – 0,79 Tinggi
0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
Hasil reliabilitas instrumen tes menjiplak kata adalah 0,935, instrumen meniru
kata adalah 0,858, dan instrumen menulis kata dengan dikte adalah 0,847, sehingga
dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini sudah ditentukan perilaku yang akan diubah yaitu
kemampuan menulis permulaan dalam menjiplak kata, meniru kata, menulis kata
dengan dikte pada anak tunagrahita ringan dengan menggunakan media kartu kata
bergradasi. Berikut dibawah ini teknik pengumpulan data tersebut :
Pengumpulan data diperoleh dari tes hasil belajar pada saat kondisi baseline dan
intervensi. Setelah peneliti mendapat hasil kemampuan awal menulis permulaan dari
subjek penelitian, maka peneliti akan menghitung skor dari kemampuan subjek dalam
menulis permulaan lalu mengubahnya dalam bentuk persentase dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = Persentase
F = Jumlah skor yang didapat
40
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Setelah itu peneliti memasukkan data tersebut ke dalam lembar pencatatan data,
dimana lembar pencatat data tersebut juga akan digunakan pada fase baseline (A) dan
intervensi (B) di setiap sesinya. Berikut format pencatatan.
Tabel 3.7
Format Pencatatan Data Setiap Sesi
Target Behavior
Sesi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Menjiplak kata Meniru kata Menulis kata dengan dikte
Jumlah Skor
Skor Tertinggi 150
Persentase
H. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Setelah semua data terkumpul kemudian data diolah dan dianalisis kedalam
statistik deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai
hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu hasil data yang didapat
selama penelitian dituangkan dalam bentuk grafik, agar dapat memperjelas gambaran
dari pelaksanaan eksperimen sebelum diberikan perlakuan (baseline) dan saat
41
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Sunanto (2005: 93-103) menjelaskan bahwa ada dua cara dalam
menganalisis data yang telah didapat selama di lapangan terdapat dua jenis, yaitu
analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi.
1. Analisis dalam Kondisi
Analisis perubahan dalam kondisi adalah analisis perubahan data dalam
suatu kondisi misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi. Adapun
komponen-komponen yang harus dianalisis diantaranya yaitu :
a. Panjang Kondisi
Panjang kondisi adalah banyaknya data dalam kondisi tersebut.
Banyaknya data dalam suatu kondisi juga menggambarkan banyaknya sesi
yang dilakukan pada kondisi tersebut. Data dalam kondisi baseline
dikumpulkan sampai data menunjukkan stabilitas dan arah yang jelas.
b. Kecenderungan arah
Kecenderungan arah digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua
data dalam suatu kondisi dimana banyaknya data yang berada di atas dan di
bawah garis tersebut sama banyak. Untuk membuat garis ini dapat ditempuh
dengan dua metode, yaitu metode tangan bebas (freehand) dan metode belah
tengah (split middle). Bila menggunakan metode freehand, cara yang
digunakan yaitu menarik garis lurus yang membagi data point (sesi) pada
suatu kondisi menjadi dua bagian sama banyak yang terletak di atas dan di
bawah garis tersebut. Sedangkan bila menggunakan metode split middle yaitu
dengan cara membuat garis lurus yang membelah data dalam suatu kondisi
berdasarkan median.
c. Kecenderungan stabilitas
Kecenderungan stabilitas dapat menunjukkan tingkat homogenitas data
dalam suatu kondisi. Adapun tingkat kestabilan data ini dapat ditentukan
42
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan dibawah mean. Jika sebanyak 50% atau lebih data berada dalam rentang
50% diatas dan dibawah mean, maka data tersebut dapat dikatakan stabil.
d. Kecenderungan jejak data (data path)
Jejak data merupakan perubahan dari data satu ke data lain dalam suatu
kondisi. Sebenarnya jejak data sama halnya dengan kecenderungan arah.
Perubahan satu data ke data berikutnya dapat terjadi tiga kemungkinan, yaitu
menaik, menurun, dan mendatar.
e. Level stabilitas dan rentang
Rentang merupakan jarak antara pertama dengan data terakhir pada
suatu kondisi yang dapat memberikan sebuah informasi. Informasi yang
didapat akan sama dengan informasi dari hasil analisis mengenai perubahan
level (level change).
f. Perubahan level (level change)
Perubahan level dapat menunjukkan besarnya perubahan antara dua
data. Tingkat perubahan data ini dapat dihitung untuk data dalam suatu
kondisi maupun data antar kondisi. Tingkat perubahan data dalam suatu
kondisi merupakan selisih antara data pertama dengan data terakhir.
Sementara tingkat perubahan data antar kondisi ditunjukkan dengan selisih
antara data terakhir pada kondisi pertama dengan data pertama pada kondisi
berikutnya.
2. Analisi antar kondisi
Analisis data antar kondisi dilakukan untuk melihat perubahan data antar
kondisi, misalnya peneliti akan menganalisis perubahan data antar kondisi
43
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
harus menentukan terlebih dahulu kondisi mana yang akan dibandingkan. Untuk
dapat mengetahui perubahan data antar kondisi tersebut, maka harus dilakukan
analisis dari komponen-konponen berikut:
a. Variabel yang diubah
Dalam analisis data antar kondisi sebaiknya variabel terikat atau
perilaku sasaran difokuskan pada satu perilaku. Artinya analisis ditekankan
pada efek atau pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran.
b. Perubahan kecenderungan arah dan efeknya
Dalam analisis data antar kondisi, perubahan kecenderungan arah grafik
antar kondisi baseline dengan kondisi intervensi dapat menunjukkan makna
perubahan perilaku sasaran yang disebabkan oleh intervensi.
c. Perubahan stabilitas dan efeknya
Dari perubahan kecenderungan stabilitas antar kondisi dapat dilihat efek
atau pengaruh intervensi yang diberikan. Hal itu terlihat dari stabil atau
tidaknya data yang terdapat pada kondisi baseline dan data pada kondisi
intervensi. Data yang dapat dikatakan stabil bila menunjukkan arah mendatar,
menarik, dan menurun yang konsisten.
d. Perubahan level data
Perubahan level data dapat menunujkkan seberapa besar data berubah.
Tingkat perubahan data antar kondisi ditunjukkan dengan selisih antara data
terakhir pada data kondisi pertama (baseline) dengan data pertama pada
kondisi berikutnya (intervensi). Nilai selisih menggambarkan seberapa besar
terjadi perubahan perilaku akibat pengaruh intervensi.
44
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Data overlap menunjukkan data tumpang tindih. Artinya terjadi data
yang sama pada dua kondisi. Data yang tumpang tindih menunjukkan tidak
adanya perubahan pada dua kondisi tersebut. Semakin banyak data tumpang
tindih, maka semakin menguat dugaan tidak adanya perubahan perilaku
subjek pada kedua kondisi. Jika data pada kondisi baseline lebih dari 90%
yang tumpang tindih dari data pada kondisi intervensi, maka diketahui bahwa
45
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
59
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Dalam penelitian ini, tujuan penulis adalah ingin mengetahui peningkatan manulis permulaan dengan menggunakan media kartu kata bergradasi. Menulis permulaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dalam menjiplak, meniru, dan menulis kata dengan dikte. Pada kasus ini, kemampuan awal anak dalam menulis sudah mampu menuliskan beberapa huruf alphabet, namun pada huruf e dan g, m dan w, t dan j dalam penulisannya sering terbalik.
Berdasarkan hasil penelitian analisis dan pembahasan yang ada pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa media kartu kata bergradasi dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan subjek yang diteliti, yaitu pada siswa tunagrahita ringan kelas D3 di SLB Sabilulungan. Media kartu kata bergradasi memberikan pengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak tunagrahita ringan, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya mean level pada setiap fase.
Kemampuan menulis permulaan yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis 10 kata melalui proses menjiplak, meniru dan menulis kata dengan dikte. Pada fase baseline 1 subjek mengalami kesulitan dalam menuliskan kata yang didiktekan, subjek seringkali salah dalam menulis dan seringkali terbalik dalam penulisan huruf yang hampir sama seperti kata mata ditulis maja, gigi ditulis eiei, bebek ditulis bgbgk, gelas ditulis eilas, gitar ditulis eitar dan mawar ditulis mara. Setelah menggunakan kartu kata bergradasi, kemampuan menulis kata, menjadi meningkat. Pada fase ini subjek masih terbalik dalam penulisan huruf e dan g, kata yang masih sering terbalik penulisannya yaitu kata gigi jadi eiei, gitar jadi eitar, dan gelas jadi eilas.
60
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka sebagai kelanjutan dari
penelitian ini, dapat disampaikan rekomendasai kepada guru-guru serta penelitian
selanjutnya sebagai berikut:
1. Bagi guru
Hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kemampuan menulis
permulaan dengan menggunakan kartu kata bergradasi. Berdasarkan hasil
penelitian maka direkomendasikan kepada guru untuk dapat mengaplikasikan
kartu kata bergradasi ini di dalam proses belajar dengan variasi penggunanaan
kartu kata seperti, kartu dibuat lebih menarik dengan gambar-gambar yang
menarik anak dan kata-kata yang lebih sulit dipahami anak agar anak lebih
banyak menguasai kata-kata yang sulit ditulis anak. Dalam peerapannya juga
dibuat untuklebih dikembangkan misalnya melalui permainan sehingga dapat
menarik perhatian siswa untuk belajar.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Subjek dalam penelitian ini hanya satu, sehingga hasil penelitian ini hanya
berlaku bagi subjek yang diteliti, oleh karena kartu kata bergradasi untuk
penerapannya diberikan secara klasikal pada semua anak, selain itu
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Amin, M. (1995). Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Amran, Z. (2003). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Budirianti, E.R. (2010). Penggunaan Media artu Kata Bergradasi Gambar dalam Kesiapan Membaca pada Anak Tunarungu. Skripsi UPI: Tidak diterbitkan.
Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Refika Aditama.
Hasani. (2005). Pengertian, Metode Menulis Permulaan dan Langkah-langkah. [Online]. Tersedia: http://duniabaca.com/pengertian-menulis-menurut-para-ahli-html . Diakses : 19 September 2012.
Somantri, T.S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuanttatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sunanto, J. (2005). Pengantar Penelitian Subjek Tunggal. CRIED: University Of Tsukuba.
Sunanto, J., dkk. (2006). Penelitian dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Press.
Isna Nurani Fajriah, 2013
Penggunaan Media Kartu Kata Bergradasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Pada Anak Tunagrahita Ringan di SLB Sabilulungan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu