• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka TerhadapVisus, Tekanan Intraokular dan Cup Disk Rasio Di Poliklinik Penyakit Mata RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka TerhadapVisus, Tekanan Intraokular dan Cup Disk Rasio Di Poliklinik Penyakit Mata RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi Terhadap

Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka di

Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang

Periode Januari

Desember 2013

Oleh :

ANGGY DWI PRASTIWI 201110330311029

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA USIA ONSET TERDIAGNOSIS DAN TERAPI TERHADAP PROGRESIFITAS PASIEN GLAUKOMA PRIMER SUDUT

TERBUKA DI POLIKLINIK PENYAKIT MATA RSUD. DR. SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

ANGGY DWI PRASTIWI 201110330311029

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS AKHIR Telah disetujui sebagai hasil penelitian

Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 30 Januari 2015

Pembimbing I

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

Karya Tulis Akhir oleh Anggy Dwi Prastiwi ini

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada hari Jumat, 30 Januari 2015

Tim Penguji

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M ,Ketua

dr. Maryam Abdullah ,Anggota

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu’allaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya

Tulis Akhir ini yang berjudul “Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis

dan Terapi Terhadap Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka

di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode

Januari – Desember 2013”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran

jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan

jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha

semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari

Dosen Pembimbing dalam rangka penyusunan. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. ALLAH SWT yang mana telah memberikan anugerah dan rahmat-Nya

yang besar kepada saya untuk mengerjakan tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

(6)

3. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Iwan SysIndrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M selaku Pembimbing I atas bimbingan,

pelajaran, dukungan, saran dan bantuannya yang telah diberikan dalam

penyusunan karya tulis akhir ini.

7. dr. Maryam Abdullah selaku pembimbing II atas kesabaran dan

dukungannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan

karya tulis akhir ini.

8. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A selaku penguji atas saran, kritik dan

bimbingannya hingga punyusunan tugas akhir ini selesei tepat pada

waktunya.

9. Seluruh staf tata usaha Fakultas Kedokteran (Pak Yon, Mas Didit, Mbk

Citra, dan yang lainnya) terima kasih atas semua bantuannya.

10.Orang tuaku tercinta Bpk H. Jupri Prastowo, Ibu Hj. Kholipah serta

Kakakku Amik Sampoerna dan dr, Irma Suryani, Sp.M yang selalu

memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya

selama penulis menuntut ilmu.

11.Kekasihku dr. Handy Fujianto terima kasih atas dorongan semangat dan

(7)

12.Sahabat – sahabat Cantikku Putri, Vindy , Didin, Oky, dan temanku

Kontrakan Ceria, terima kasih atas semua bantuannya, semoga kita semua

bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan bermanfaat bagi diri

sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.

13.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah

wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 30 Januari 2015

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

1.4.2.Manfaat Bagi Masyarakat ………...

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Papil Nervus optikus………..…………...

2.1.1. Anatomi Fisiologi...………..………

2.1.2. Patofisiologi Kerusakan Papil Nervus Optikus………..

5 5 6

2.2. Dinamika Aqueous Humor………..………...

2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Aqueous Humor...………..

2.1.2. Peran Aqueous Humor Dalam Terjadinya Glaukoma………

10 10 14

2.3. Glaukoma………...

2.3.1. Definisi dan Klasifikasi...………...

2.3.2. Etiologi dan Faktor Resiko Glaukoma...………

2.3.3. Prevalensi dan Persebaran Glaukoma ………

2.3.4. Glaukoma Sudut Terbuka Primer ………..

(9)

2.3.5. Patofisiologi Glaukoma Sudut Terbuka ………

2.3.6. Pemeriksaan Mata Untuk Glaukoma………..

2.3.6.1. Tonometri ………

2.3.6.2. Gonioskopi ………..

2.3.6.3. Penilaian Diskus Optikus ………

2.3.6.4. Pemeriksaan Lapang Pandang……….

2.3.7. Pengobatan Glaukoma ………...

18

2.4. Faktor yang Berhubungan dengan Progresifitas Glaukoma……...

2.4.1. Usia Onset terdiagnosa………

2.4.2. Pilihan Terapi ………...….…………

22 22 23

2.5. Progresifitas Glaukoma ………

2.5.1. Visus………...

2.5.2.Tekanan intraokular………

2.5.3. CD Rasio………

2.5.4. Insufisiensi vaskular………...

2.5.5. Jenis kelamin………..

2.5.6. Diabetes mellitus………

2.5.7. Hipertensi ………..

2.5.8. Pengobatan sebelumnya………..

25 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konsep………..

3.2. Hipotesis Penelitian………...

36 37 BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian……… 38

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……….………. 38

(10)

4.3.4.2 Kriteria Eksklusi………...…...……..

4.4 Alat dan Bahan penelitian………... 41

4.5 Alur Penelitian………. 42

4.6 Analisis Data………... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1. Data umum demografi pasien………

5.1.1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden……….

5.1.2. Distribusi Frekuensi Penyakit Penyaerta Responden……….

5.1.3. Disttribusi Frekuensi Terapi Responden………....

44

45

46 47

5.2.Karakteristik Usia, Visus, Tekanan Intraokular dan CD rasio….. 48

5.3.Analisis Data ……….………

5.3.1. Uji Asumsi Normalitas Data………..……….

48 48

5.4. Pengujian Hipotesis Dengan Uji Korelasi………..……… 50

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Pembahasan dan Hasil Penelitian………... 56

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan……….………

7.2. Saran……….……….

63

64

DAFTAR PUSTAKA……….……… 65

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Lampiran Data Penelitian………….…...………… 68

Lampiran 2 Lampiran Hasil Analisis ………….………….…... 71

Lampiran 3 Lampiran Hasil Crosstab………….………….…... 72

Lampiran 4 Lampiran Hasil Uji Normalitas Data…….…………... 73

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal R, et al., 2009. Current concepts in the pathophysiology of glaucoma. Indian J Ophthalmol;57: 257-266

Alan P, Rotchford MA., 2007. A Population-Based Cross-Sectional

Survey in a Rural District in South Africa. Arch Ophthalmol.. 120; 471-78.

Ali M, 2006. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya.

American academy of ophthalmology. 2009. Glaucoma, basic and clinical sciences course. Section 10.

Bourne RRA, Sukudom P, Foster PJ, et al. 2003. Prevalence of glaucoma in Thailand: a population based survey in Rom Klao

District, Bangkok. British Journal

Ophthalmology;87:1069-1074.

Chauhan BC, Mikelberg FS, Balaszi AG, et al. 2008. Canadian glaucoma study risk factor for the progression of open-angle glaucoma. Arch Ophthalmogy;127(8):1030-1364.

Cibis, G.H., Beaver, H.A., Jhons, K., Kaushal, S., Tsai, J.C., and Beretska, J.S., 2007. Trabecular Meshwork. In: Tanaka, S., ed. Fundamentals and Principles of Ophthalmology. Singapore: American Academy of Ophthalmology.

Cronemberger S, Lourenco LFS, Silva LC. 2009. Prognosis of glaucoma

in relation to blindness at university hospital. Arc Bras

Oftalmol;72(2):199-204.

Dada AT., Camras, Buhrmann RR, Broman. 2006. The number of people

with glaucoma worldwide in 2010 and British Journal

Ophthalmology; 90:262-267

Giangiacomo A, Coleman AL. 2009. The Epidemiology of Glaucoma. In: Grehn F, Stamper R, editors. Glaucoma. Heideberg: Springer.:13-21.

Gordon MO, et al. 2007. The Ocular Hypertension Treatment Study. Arch Ophthalmol ;120:714-720

(13)

Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta. (Tesis).

Higginbotham EJ, Schuman JS, Goldberg I. 2010. One-year randomizedstudy comparing bimatoprost and timolol in glaucoma and ocularhypertension. Arch Ophthalmol.;120:1286-93.14.

Ilyas, Sidarta, 2004. Masalah Kesehatan Mata Anda, Fakultas

kedokteran UI :Jakarta.

Ilyas S. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit

FKUI.:212-6.

Ilyas S. 2009. Dasar teknik pemeriksaan dalam ilmu penyakit mata. FK-UI Jakarta.

James B, Chew C, Bron A. 2006. Lecture Notes on Ophthalmology

(edisi terjemah dalam Bahasa Indonesia). Penerbit Erlangga:34-36

Kanski J.J. 2007. Retinal Vascular Disease,Diabetic Retinopathy, Clinical Ophthalmology A Systematic Approach, Chapter 16, , page 566-584

Kashiwagi K. 2010. Changes in trend of newly prescribed anti-glaucoma medications in recent nine years in a Japanese local community. The Open Ophthalmology Journal.;4:7-11.

Kaufman L. Paul. 2004. Aqueous Humor Dynamics, Duane’s Clinical

Opthalmology, Vol 3, Philadelphia, : p1-15

Kooner KS, Bdoor M, Cho BJ, et al. 2008. Risk factors for progression to blindness in high tension primary open angle glaucoma:

Comparison of blind and nonblind subjects. Clinical

Opthalmology; 2(4):757-762.

Khurana A.K. 2007. Community Ophthalmologi, Chapter 20, in Comprehensive Ophthalmology, Fourth Edition, New Delhi, New Age International Limited Publisher,.

Khouri AS, Lama PJ, Fechtner RD. 2008. Beta blocker. In: Netland PA, editor. Glaucoma medical therapy: principle and management. 2nd ed. Oxford: Oxford University Press;. p. 55-101

(14)

Lubis R. R. 2009. Aqueous Humor. Departemen Ilmu Kesehatan Mata

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP H.

Adam Malik. Medan..

Purnamaningrum A. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan

Perilaku Masyarakat Untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Mata.Universitas Diponegoro. Fakultas Kedokteran. Semarang. (Skripsi)..

Quigley HA, Broman AT. 2006. The nuber of people with glaucoma

world wide in 2010 and 2020. Br J Ophthalmol; 90: 262–267.

Rahman MM, Rahman N, Foster PJ, et al. 2004. The prevalence of

glaucoma in Bangladesh: a population based survey in Dhaka

division. British Journal Ophthalmology;88:1493-1497

Sachdeva D, Bhandari A. 2011. Glaucoma and beta-blockers. AmericanJournal of Pharm Tech Research.;1(4):144

Salmon JF, Swanevelder SA, Donald MA. 2009. The dimensions of eyes with chronic angle-closure glaucoma. J Glaucoma. Singapore: American Academy of Ophthalmology

Santoso,S. 2004. Buku Statistik Parametrik. Cetakan keempat.

Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Shekhar J, Ranjan KA, Ranjana K, Verma NP. 2010. Glaucoma Pattern

in Central Bihar – A Cross-Sectional Retrospective Study. Ophthalmology.; 7: 300-2

Shen SY, Wong TY, Foster PJ, et al. 2008. The prevalence and types of glaucoma in Malay people: The Singapore Malay eye study. Investigative Ophthalmology & Visual Science; 49(9):3846-3851

Skuta, GL. Cantor,LB., Weiss.JS. 2010. American Academy of Ophthalmology. 2010-2011. Glaucoma. Basic and Clinical Sciences Course Section 10 : 3-10: 49-52: 83-88: 157-174.

Stamper RL, Lieberman MF, Drake MV 2009, Becker-Shaffer’s

Diagnosis and Therapy of the Glaucomas 8th ed., Elsevier

Vaughan D, Asburry T. 2010. General Ophthalmology (edisi 17 terjemah dalam Bahasa Indonesia). EGC.

Vijaya L, George R, Arvind H, et al. 2006. Prevalence of angle-closure

disease in a rural southern Indian population. Arch

(15)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Glaukoma adalah suatu kumpulan penyakit dengan karakteristik

neuropati optik yang ditandai dengan penurunan visus, pelebaran CD Rasio

dan peningkatan tekanan intraokular sebagai satu faktor resiko utama

(Skuta, et al., 2010).

Di dalam dunia kedokteran, glaukoma dibagi atas glaukoma sudut

terbuka, glaukoma sudut tertutup dan glaukoma pada anak (Lisegang, et al.,

2009). Klasifikasi glaukoma secara lengkap dan terperinci tertera pada

klasifikasi glaukoma berdasarkan American Academy of Ophthalmology.

Dari ketiga glaukoma ini, glaukoma sudut terbuka yang paling sering

dijumpai. Sekitar 75% penderita glaukoma menderita glaukoma sudut

terbuka (Skuta, et al., 2010). Glaukoma primer sudut terbuka merupakan

neuropati optik kronis dengan progresifitas yang perlahan - lahan dengan

karakteristik adanya ekskavatio dari saraf optik, penurunan visus, hilangnya

sel dan akson ganglion retina serta memiliki sudut iridocorneal yang

terbuka. Glaukoma primer sudut terbuka ini lebih sering dijumpai pada usia

dewasa (Lisegang, et al., 2009).

Glaukoma sering disebut pencuri penglihatan karena gejala

glaukoma sering tidak disadari oleh penderitanya atau dianggap sebagai

tanda dari penyakit lain. Akibatnya kebanyakan penderita datang ke dokter

mata dalam keadaan yang lanjut dan bahkan sudah buta. Padahal

(16)

2

dapat diperbaiki. Di RS Sao Geraldo Brasil, 41% penderita glaukoma

datang dalam kondisi telah buta (Cronemberger et al, 2009) .

Hasil survei World Health Organitation (WHO) mengenai

penyebab utama kebutaan di dunia, glaukoma menempati peringkat kedua

setelah katarak dengan persentase sebesar 12,3%. Glaukoma merupakan

penyakit mata yang menyebabkan kebutaan jika tidak terdeteksi dan tidak

diobati (WHO, 2010).

Berdasarkan hasil survei diatas, peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis

dan Pilihan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Terhadap Visus,

Tekanan Intraokular, CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr.

Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013”.

1.2. Rumusan Masalah

Adakah Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi

Terhadap Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Di

Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari

– Desember 2013?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan

(17)

3

Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari

– Desember 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui rata – rata dari Usia Onset Terdiagnosis, Pilihan Terapi

Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka, Visus, Tekanan Intraokular,

dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar

Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013.

2. Mengetahui apakah usia onset terdiagnosis berhubungan dengan

Visus, Tekanan Intraokular, dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata

RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember

2013.

3. Mengetahui apakah pilihan terapi berhubungan dengan Visus,

Tekanan Intraokular, dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata

RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember

2013.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Akademis

1. Mengatahui Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Pilihan

Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Terhadap Visus,

Tekanan Intraokular, dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata

RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember

2013.

2. Menambah pengetahuan peneliti dan para medis tentang korelasi

(18)

4

Primer Sudut Terbuka Terhadap Visus, Tekanan Intraokular, dan CD

Rasio di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang

Periode Januari 2013 – Desember 2013.

3. Memberikan informasi persentase kejadian Hubungan Antara Usia

Onset Terdiagnosis dan Pilihan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut

Terbuka Terhadap Visus, Tekanan Introkuler, dan CD Rasio di

Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode

Januari 2013 – Desember 2013.

4. Sebagai dasar pertimbangan dan masukan untuk pengembangan

penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain selain usia onset

terdiagnosa dan pilihan terapi yang dapat mempengaruhi terhadap

Visus, Tekanan Intraokular, dan CD Rasio.

5. Sebagai bahan informasi dalam pertimbangan kebijakan sasaran dan

materi edukasi masyarakat dalam penatalaksanaan glaukoma

terutama dalam pencegahan kebutaan akibat glaukoma di masyarakat.

1.4.2. Bagi Masyarakat

Masyarakat mendapat informasi bahwa usia onset terdiagnosis dan

pilihan terapi berhubungan dengan progresifitas dari glaukoma primer sudut

Referensi

Dokumen terkait

Sepanjang pengetahuan penulis, tingkat bunga bank kerap diaplikasikan sebagai discount rate dalam banyak studi atau kajian analisis dan aplikasi ini berlaku untuk semua

[r]

Dalam bidang persepsi dan kesadaran, terdapat 4 hasil penelitian yang dinilai paling berpengaruh, yaitu oleh: (a) Aserinsky & Kleetman, 1953, dan oleh

[r]

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh data – data secara langsung kepada penulis naskah monolog Inggit yaitu, Ahda Imran dan juga Pramukti Ardhi

Karena di dalam lingkungan yang penulis teliti itu terdapat banyak penomena yang terjadi sehingga saya terkombinasi untuk meneliti bagaimana cara orang tua

c) Risiko Fisik : Kemungkinan bahwa produk dapat membahayakan konsumen dan lain-lain dalam arti fisik-in lainnya kata, ketakutan konsumen bahwa produk tertentu dapat

Imageries and Symbols in Reflecting 9/11 Attacks in Wake Me Up When September Ends Song Lyric by Billie Joe Armstrong.. Yogyakarta: Department of English Letters, Faculty