HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA
INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICEMEDAN
OLEH
VANIA QUAMILLA 122103140
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : VANIA QUAMILLA
NIM : 122103140
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. GARUDA
INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICEMEDAN
Tanggal: September 2015
KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
NIP. 19741012 200003 2 003
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)
Tanggal: September 2015
DEKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
(
NIP. 19560407 198002 1 001
NAMA : VANIA QUAMILLA
NIM : 122103140
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. GARUDA
INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICE MEDAN
Medan, September 2015 Menyetujui
Pembimbing
NIP. 19741012 200003 2 003
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir yang berjudul “Hubungan Disiplin Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan pada PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. Branch
Office Medan". Adapun penulisanini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar di Program Studi DIII-Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan Tugas Akhir ini berlangsung, penulis sadar bahwa
penulisan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir
ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec.Ac selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program
Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing dari Tugas Akhir
4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
6. PembimbingMagang pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch
Office Medan, Bapak Adi, Bapak Tjepi, Bapak Boby, Ibu Rizqi, Ibu Nico
serta seluruh karyawan/i PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch
Office Medan.
7. Ayahanda dan ibunda tercinta Ir. Kemas Riza Pahlevi dan Fitriani
Siregardan adik-adik. Terima kasih banyak atas dukungan kalian baik
materi, spirit, nasehat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
8. Kepada sahabat-sahabat, teman-teman, khususnya teman-teman Grup C
DIII Kesekretariatan penulis yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan semangat dan
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
menyempurnakan isi Tugas Akhir ini. Akhir kata Penulis mengharapkan semoga
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkeperluan
dan yang membaca.
Medan, 07 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penulisan ... 4
D. Kegunaan Penulisan ... 5
E. Metode Pengumpulan Data ... 5
F. Tujuan Penelitian ... 5
G. Manfaat Penelitian ... 5
H. Jadwal Kegiatan... 6
I. Sistemika Penulisan ... 7
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 8
A. Sejarah Perusahaan ... 8
1. Visi dan Misi Perusahaan ... 17
2. Makna dan Arti Logo Perusahaan ... 18
B. Struktur Organisasi dan Job Description ... 19
BAB III PEMBAHASAN ... 25
A. Disiplin Kerja ... 25
1. Pengertian Disiplin Kerja ... 25
2. Jenis-jenis Disiplin Kerja ... 27
3. Usaha-usaha Dalam Meningkatkan Disiplin Karyawan ... 30
B. Kepemimpinan ... 30
1. Pengertian Kepemimpinan ... 30
2. Peran Pimpinan ... 31
3. Gaya Kepemimpinan ... 33
4. Fungsi-fungsi Pimpinan ... 36
5. Ciri-ciri Pimpinan Yang Baik ... 39
C. Kinerja Karyawan ... 41
1. Pengertian Kinerja ... 41
2.Usaha-usaha Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ... 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR TABEL No. JudulHalaman
DAFTAR GAMBAR No.Judul Halaman
Gambar II.1 Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk ... 18
Gambar II.2 Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch
A. Latar Belakang Masalah
Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan orang
yang bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan
semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan jaman.Tidak hanya itu, dalam
kondisi saat ini peran dari sumber daya manusia sendiri yang mempunyai peran
penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, juga diprioritaskan pada aspek
manajerial yang matang dalam pengelolaan organisasi.Berbagai organisasi atau
perusahaan berusaha meningkatkan kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam
organisasi masing-masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup
perusahaan.Hal ini dikarenakan semakin kompetitifnya persaingan dengan
perusahaan pesaing lainnya.
Oleh karena itu dengan adanya persaingan diberbagai sektor membuat
proses pengelolaan, dan pemeliharaan manajemen organisasi semakin
mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh elemen yang ada dalam
perusahaan untuk menciptakan sebuah sistem manajerial yang tangguh dan
mampu mengikuti perkembangan saat ini. Sumber daya manusia yang dalam hal
ini adalah para pegawai atau karyawan pada sebuah lembaga atau organisasi,
tentunya berusaha bekerja dengan kemampuan yang mereka miliki agar dapat
mencapai kinerja yang tinggi.
Salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah disiplin
2
kedisiplinan merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang
terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit
terwujud tujuan yang maksimal.
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik
bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya
disipin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan
tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan
diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat
melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan
tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.
Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah
kepemimpinan yang dibangun di dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan
(leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam
mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur dalam kelompok
atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus dapat
menemukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan organisasi
dan bawahan yang dipimpinnya. Untuk memimpin sekelompok manusia tertentu
akan berbeda dengan memimpin kelompok manusia lainnya.
Salah satu diantara sekian banyak kriteria pemimpin yang sukses adalah
apabila pemimpin tersebut mampu menjadi creator (pencipta) dan motivator
(pendorong) bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan budaya kerja
Banyak orang menyatakan bahwa disiplin merupakan suatu proses yang
negatif, yaitu sesuatu yang memaksa tingkah laku karyawan yang bermasalah.
Sikap seperti ini dapat menimbulkan perasaan ragu-ragu pada semua orang yang
terlibat. Proses disiplin ini dapat digunakan sebagai sebuah kesempatan untuk
membalik sebuah situasi yang bermasalah menjadi sesuatu yang menguntungkan
semua pihak dan untuk mengubah perilaku serta bukan untuk menghukum
karyawan yang bermasalah. Kenyataannya sebagian karyawan perilakunya sesuai
dengan harapan organisasi, dan sebagian lain yang perilakunya cukup diterima,
namun ada pula beberapa karyawan yang sering menimbulkan masalah walaupun
tidak semuanya seperti itu.
Seorang pemimpin harus menggunakan dua pertiga waktu, tenaga dan
pikirannya untuk mengawasi dan mendisiplinkan para karyawan yang bermasalah.
Pemimpin tidak dapat berharap bahwa karyawan akan disiplin, jika pemimpin
sendiri tidak disiplin. Jika karyawan diharapkan tepat waktu, berpakaian sesuai
dengan ketentuan.Pemimpin harus dapat menunjukkan contoh yang dapat
diteladani oleh para karyawannya.
Berkaitan dengan kepimimpinan manajemen sumber daya manusia, maka
kedisiplinan merupakan salah satu fungsi operatif dari manajemen sumber daya
manusia karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja
yang dapat dicapainya dan akan menciptakan karyawan yang berkualitas. Tanpa
disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai
hasil yang optimal.Disiplin kerja karyawan dapat dilihat dari kehadiran karyawan
setiap hari, ketepatan jam kerja, mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal,
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam Tugas Akhir ini dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office
Medan ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada maka tujuan yang
ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah :
Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk.Branch Office Medan.
D. Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Secara Teoritis
Penulis sangat berharap agar hasil dari penelitian ini dapat berguna dalam
memberikan suatu gambaran dan pengetahuan kepada pembaca mengenai
hubungan disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan di perusahaan.
2. Secara Praktis
Secara praktis, diharapkan dapat disajikan bahan masukan yang
Kantor Direksi Medan agar kedepannya dapat lebih baik lagi dalam
mengatur sumber daya manusia sehingga terjadi peningkatan kinerja.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk penulisan Tugas
Akhir ini adalah:
1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau
melakukan interview secara langsung dengan pihak yang berkompeten
dengan Tugas Akhir.
2. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen, seperti dari
koran-koran dan dokumen kantor.
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan Tugas Akhir adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT.
Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch OfficeMedan.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis yaitu sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan
penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan
dengan disiplin kerja karyawan dan kepemimpinan seorang pemimpin.
2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengambil
6
3. Bagi penulis merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori
yang penulis dapat dan memperdalam pengetahuan serta menambah
wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya
menyangkut disiplin kerja karyawan.
H. Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Branch Officejalan MongonsidiNo.34a Medan Propinsi Sumatera Utara.Untuk
[image:16.595.106.519.380.558.2]lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN
MEI MINGGU KE
I II III IV V VI VII
1. Persiapan
2. Pengumpulan
Data
3. PenulisanLaporan
Sumber :Penulis (2015)
Pada tahap penyusunan Tugas Akhir, dimulai dari persiapan, pengajuan
judul, pengumpulan data dan penulisan Tugas Akhir.
Adapun sistematika pembahasan ini, terdiri dari empat bab dan mencakup
beberapa sub bagian didalamnya yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi uraian tentang gambaran umum PT. Garuda
Indonesia tempatmahasiswa melakukan magang/praktek kerja
lapangan, sejarah singkat PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Branch Office Medan jenis usaha, struktur organisasi, dan
uraian teoritis.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di bahas tentang tempat dan waktu penelitian
dan segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diteliti.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan penulis, dan
manfaat yang didapatkan dalam penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis serta akan berisi saran-saran yang akan
BAB II
PROFIL PERUSAHAANPT. GARUDA INDONESIA (Persero) Tbk BRANCH OFICE MEDAN
A. Sejarah Perusahaan
Garuda Indonesia(PT Garuda Indonesia (Persero) Tbkadalah
tunggangan
maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak
perusahaan Garuda Indonesia, Citilink), dilarang terbang menuj
karena kejadian yang menimpa pesawat Garuda Indonesia nomor
penerbangan 200. Setahun kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi
IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari
Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan
InternasionalPada tahun
dipimpin ole
kemudian di tangga
kembali rute
menggunakan Pesawat Airbus A330-200 dengan perhentian di
perjanjian kerjasama dengan klub sepak bola Liverpool FC, Inggris dan kini
merupakan sponsor global untuk Liverpool FC., di tahun
Economy Class" dan "World Best EconomyClass Seat". Pada pertengahan
ta
Crew".
Pada tanggal
dengan aliansi SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya
berlangsung di
melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing
777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal
menuj
Eropa yang lain menggunakan armada yang sempat digunakan untuk
menerbangi rute nonstop menuj
bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda indonesia saat itu, Emirsyah
Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai
berbintang 5 sedunia dan menjadi anggota 7 maskapai dunia yang mendapat
penghargaan tersebut.
Berhasilnya penerbangan pertama yang diawali ol
penerbang lain bermunculan dan mulai melakukan berbagai penjelajahan
yang luar biasa seperti yang dilakukan ole
melakukan penerbangan dari
Atlantik yang dinilai sebagai salah satu pencapaian fantastis pada saat itu,
tak hanya menggugah para masyarakat yang kelak menjadi penerbang yang
10
daerah jajahannya dengan melengkapi teknologi yang baru saja diadakan ini,
termas
Belanda dalam rangka memperkuat sistem penjajahannya, mereka
memperkuat sistem perhubungan yang berpengaruh, dengan mendirikan
perusahaan tranportasi udara yang bernama KNILM pada tanggal 24
Oktober 1928 dengan modal sebesar 5 juta Gulden yang dihimpun dari 32
perusahaan dan pengusaha besar antara lain Admin Kant, Unitas, BAT,
Petroleum, MiJ, Birnies espl mij, Cult. Mijder Vorsten Landen, Deli-Batavia
Mij, Van Heek & Co, Kon. Paketvaart, MiJ, kon. Weefg.Fbr V/H CT Strork
& Co, NHK, Stomv. Mij Nederland, Ver Klatenshe Lult. MiJ, Senembah
MiJ dan lain-lain. Kemudian, dana yang telah dikumpulkan ini digunakan
untuk mendatangkan pesawat jenis Fokker VIII Trimotor yang berjumlah
sebanyak 4 armada melalui
(Kolkata)
Dekade 1940-1950-an: Awal pendirian, perjuangan, dan menjadi maskapai nasional
Tanggal
Indonesia, dimana maskapai bernam
Yogjakarta menuju Jakarta dengan pesawat yang bernam
Gunung Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana
sumbangan rakyat
revolusi terhada
dari KLM.Selain itu, Pemerinta
maskapai ini.Garuda Indonesia pada awalnya adalah hasil joint venture
antara pemerintah Indonesia dengan KLM dengan kalkulasi pemerintah
Indonesia memiliki 51% saham.Selama 10 tahun pertama, perusahaan ini
dikelola oleh KLM. Tetapi karena paksaan nasionalis, KLM menjual
sebagian dari sahamnya pada tahun
waktu yang bersamaan, maskapai ini memiliki 46 pesawat. Ta
Garuda Indonesia meresmikan pelayanan penerbangan haji menuj
dengan pesawat
Garuda Indonesia menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada
pemerintah negar
Garuda Indonesia telah memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara,
dan jadwal penerbangan.Kesiapan Garuda Indonesia ini membuat mereka
berbeda dengan maskapai pionir lainnya di Asia.
Dekade 1960-1970-an: Perkembangan signifikan dan berekspansi
Dekade ini merupakan dekade pembangunan sekaligus kemajuan
untuk Garuda. Pada ta
aktif pada bulan Januari 1961 dan diberi nama "Pulau
12
Indonesia yang paling dikenal di luar negeri, tahu
rute penerbangan menuj
di
Garuda memasuki era jet pada tahun
baru
menjadikan Garuda Indonesia maskapai pertama di Asia Tenggara yang
mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair
990 merupakan pesawat berteknologi canggih dan memiliki kecepatan
tertinggi dibandingkan pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti
penerbangan antarbenua dari Jakarta ke
armada jetnya dengan mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas
DC-8.Sementara, pada akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah
pesawat turboprop baru seperti
bertahap mulai ta
pesawat berbadan lebar untuk memenuhi pasar domestik yang terus
berkembang.
Dekade 1970-1980-an: Berkembang maju dan mendunia
Dilanjutkan pada dekade 1970-1980-an.
Garuda Indonesia, melakukan program revitalisasi perusahaan yang
memperbarui dan menambah armada serta menambah rute Domestik dan
Internasional kemudian, beberapa pesawat di jual untuk menggarap pasar
domestik dengan Fokker F-27 dan Fokker F-28 dan pada pertengahan
1970an, muncul dimana sebuah tren kenaikan jumlah penumpang yang naik
pesawat dan tren tersebut tidak disia-siakan oleh Wiweko untuk membeli
pesawat berbadan lebar dengan jarak jangkauan yang jauh dan penumpang
yang banyak yaitu, Boeing B747-200 dan Douglas DC-10-30 yang di
peruntukkan Garuda menerbangi rute baru di Benua
pertama Airbus A300B4-600 FFCC (Modifikasi kokpit dengan 2 awak).
Memiliki inisiatif dan inovasi yang menarik di Garuda Indonesia, Wiweko
yang menjabat menjadi Dirut selama 16 tahun berhasil membawa GIA
menjadi maskapai terbesar ke 2 se Asia setel
maskapai terbesar dan berpengaruh di belahan bumi bagian selatan.
Dekade 1990-2000-an: Kecelakaan beruntun, kesulitan ekonomi dan reputasi buruk
Pertama
Sumatera Utara.Musibah yang kedua ini ini menewaskan seluruh
penumpangnya, disamping itu, maskapai ini juga terkena imbas
membuat Garuda harus memotong semua rute yang tidak menguntungkan,
terutama rute jarak jauh menuju ke Eropa maupun Amerika (meski beberapa
14
kembali, namun akhirnya kembali ditutup).Disamping menutup rute jarak
jauh yang tidak menguntungkan, maskapai ini juga mengembangkan rute
domestik yang bisa membantu meningkatnya neraca keuangan.
Memasuki tahun 2000-an, maskapai ini membentuk anak
perusahaan bernama Citilink yang menyediakan penerbangan berbiaya
murah dari Surabaya ke kota-kota lain di Indonesia. Namun, Garuda masih
saja bermasalah, selain menghadapi masalah keuangan, Beberapa peristiwa
internasional (termasuk di Indonesia) juga mempengaruhi dan memperburuk
kinerja Garuda, seperti
motif Jihad ala Al-Qaeda, dilanjutkan dengan terjadinya
mendiamkannya" , sert
itu, Garuda juga menghadapi masalah keselamatan penerbangan, terutama
setelah peristiwa Garuda Indonesia Penerbangan 200, akibat hal ini, Uni
Eropa memberi surat larangan terbang ke Eropa bagi semua maskapai
Indonesia. Namun, setelah perbaikan besar-besaran, tahun 2010 maskapai
ini diperbolehkan kembali terbang ke Eropa, setelah misi inspeksi oleh tim
pimpinan Frederico Grandini yang bertugas untuk memastikan segala
kemungkinan yang ada untuk memulai pembukaan kembali rute dengan
Kerjasama dengan Liverpool FC
Pada bulan Juli 2012, Garuda Indonesia menandatangani perjanjian
sponsorship selama 3 tahun dengan klub
FC.Persetujuan tersebut memberi Garuda hak sebagai Official Partner
Liverpool Football Club (Mitra Resmi Liverpool FC) dan Official Global
Airline Partner of Liverpool Football Club (Mitra Maskapai Penerbangan
Global Resmi Liverpool FC). Tambahannya, selama musim kompetisi
2012-2013, setiap pertandingan kandang Liverpool di
iklan Garuda berdurasi 6 menit.Kerjasama dengan Liverpool ini akan
memberikan Garuda Indonesia media exposure untuk meningkatkan brand
awareness di pasar internasional secara lebih efektif dengan manfaat yang
lebih maksimal, mengingat brand Garuda Indonesia akan mendapatkan
frekuensi penayangan yang lebih tinggi dengan durasi tayang lebih lama.
Pada tahun 2013, Liverpool melakukan tur Asia dengan salah satu negara
tujuannya adalah Indonesia. Melalui kunjungan tour tersebut, diharapkan
kunjungan ini akan meningkatkan kualitas persepakbolaan di Indonesia.
Garuda Indonesia Experience
Pada tahun 2010, Garuda dalam rencana Quantum Leap yang salah
satunya bertujuan untuk melakukan re-branding, mulai melakukan
perbaikan layanan dalam kursi pesawat selama penerbangan jarak jauh
maupun dekat dengan mendatangkan pesawat baru berkursikan nyaman nan
empuk dan di lengkapi fasilitas AVOD serta colokan listrik dalam
16
fasilitas kursi dalam penerbangan dengan maskapai internasional kelas dunia
seperti
memperkenalkan kursi baru dalam memberi kenyamanan penumpang dalam
pesawat.
Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama
dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah
seperti :
1. Sliding door disetiap suite.
2. Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci
dan lebar 22 inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°)
dan dilengkapi dengan matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan
ottoman.
3. Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang
disajikan.
4. Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan
penggunaan.
5. Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk
mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di
sebelahnya.
6. In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD,
dilengkapi dengan remote control dan headphone kedap suara.
7. Lemari penyimpanan pribadi.
Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:
1. Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan
hingga 180 derajat dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci.
2. Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,
3. Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.
Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan
kursi eksekutif lama.Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan
panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500,
dan seri -800 terbaru memiliki ruang kaki 41" hingga 44" dengan panjang
19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.
Tersedia di semua pesawat.Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35"
tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus
A330-200, Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas
ekonomi yang lebih baru yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan
AVOD.
1. VISI dan MISI PERUSAHAAN VISI PERUSAHAAN
Menjadi Perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan
yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan
18
MISI PERUSAHAAN
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan
ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
2. MAKNA Dan ARTI LOGO PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk.
[image:28.595.155.412.338.446.2]Sumber :PT. Garuda Indonesia (PERSERO)(2015)
Gambar II.1. Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Garuda Indonesia, maskapai penerbangan nasional Indonesia
memiliki logo yang unik dan mudah diingat. Dikabarkan pembuatan logo
ini menghabiskan dana 6 Milyar Rupiah, pembuatnya adalah Creative
agency Dentsu Strat. Kepala burung Garuda (lambang negara RI), 5 “bulu
sayap” melambangkan Pancasila dan “Garuda is committed to respecting
nature while celebrating the beauty of their national assets and rich
B.Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur Organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi
dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai
suatu sasaran.Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit
organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.Penggambaran organisasi
dalam suatu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai
struktur organisasi yang bersangkutan.Sebelum menjalankan aktivitas
perusahaan sangatlah penting dalam membuat tata hubungan dari pada
wewenang dan tugas masing-masing bagian dalam perusahaan.
Struktur Organisasi
a) Struktur Organisasi dari PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch
Office Medan yaitu menggunakan struktur organisasi lini dan staff.
b) Keuntungan dari struktur organisasi garis dan staff adalah adanya
pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan
tugas pokok organisasi dan kelompok staff yang melakukan kegiatan
penunjang.
c) Tujuan adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian kerja
dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu
lintas wewenang dan tanggung jawab.
Struktur Organisasi pada Perusahaan Branch Officepada Gambar
IDENTITAS JABATAN
Nama Jabatan : HR & General Affairs
Divisi/Unit kerja : Bagian AMU
Atasan langsung : General Affairs Manager
TUJUAN JABATAN
Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan evaluasi seluruh kegiatan
pengelolaan kesekretariatan, kerumahtanggaan / pemeliharaan aset, pengadaan
lokal terbatas (local line replenishment), legal, protokoler, dan pengelolaan
administrasi kepegawaian berjalan sesuai peraturan perusahaan dan memenuhi
kaidah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG)).
TANGGUNG JAWAB
1. Melaksanaan pengadaan barang & Jasa di Branch Office (BO) terlaksana
secara efektif dan efisien.
2. Mengelola inventory di BO secara efektif dan efisien.
3. Mengusulkan kebutuhan SDM di BO.
4. Mengelola administrasi & implementasi kebijakan Human Capital di BO.
5. Melaksanakan aktivitas kerumahtanggaan di BO.
6. Melaksanakan aktivitas kesekretariatan, event dan protokoler di BO.
7. Mengelola aspek legal di BO secara akurat & tepat waktu.
22
WEWENANG
1. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan seluruh unit BO terkait
kegiatan pengadaan.
2. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan seluruh unit BO terkait
pengelolaan iventaris.
3. – Membuat Rencana Anggaran Personil.
– Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan ID (Human Capital)
/ IDH (Employee and System Information Management) dan AMU
(HR and General Affairs) terkait kebutuhan SDM.
4. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan IDH dan unit-unit BO
terkait pengelolaan SDM.
5. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan unit – unit BO terkait
kegiatan kerumah-tanggaan.
6. Mengkoordinir kegiatan kesekretariatan & protokoler di BO.
7. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan unit – unit BO dan DS
(Coporate Secretary) terkait penyelesaian aspek legal.
8. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan IB (Unit Pengelolaan
Inventaris) terkait pengelolaan asset di BO.
DIMENSI
Dimensi Keuangan :
Anggaran atau biaya yang diawasi langsung oleh jabatan ini =
Anggaran atau biaya yang diawasi tidak langsung oleh jabatan ini=
Rp...Milyar per tahun
Dimensi Non Keuangan
Bawahan langsung : 3 orang
Total Staf : 5 orang
Total Non Staf : 23 orang
Nilai fixed asset : ---
C. Kinerja Usaha Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan. Dibutuhkan waktu untuk mencapai hal tersebut.
PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan. terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan oleh PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan.
dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkannya, karena membutuhkan kerja
keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.
Dengan demikian kinerja usaha terkini yang dijalankan PT. Garuda
Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan. yang bersifat rutin adalah melaksanakan
upacara setiap seninnya untuk meningkatkan kinerja, Rapat Pimpinan (Direksi)
setiap hari kamis, melakukan aktivitas kebugaran seperti senam setiap hari jum’at
untuk menjaga kesehatan karyawan dan melakukan Breakfast Meeting Kepala
Bagian per dua (2) minggu setiap senin.
Kinerja usaha terkini yang bersifat umum adalah tindak lanjuti bersifat
segera terhadap operasional perusahaan dan undangan rapat dari Kementerian
24
lainnya. Garuda Indonesia juga harus melakukan pembinaan terhadap kinerja
karyawan dengan mengadakan training untuk meningkatkan mutu pekerjaan dan
promosi jabatan agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
BAB III PEMBAHASAN
A. Disiplin Kerja
1.Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak
menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang
diberikan kepadanya (Sastrohadiwiryo, 2001 : 291). Berdasarkan pendapat diatas
maka dapat dikatakan bahwa disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk
berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerja.
Sedangkan tindakan disiplin itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh
pimpinan terhadap imbalan yang diberikan oleh organisasi karena adanya suatu
kasus tertentu (Gomes, 2000 : 232). Tindakan disiplin ini tidak termasuk
pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja yang disebabkan
oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang menyebabkan
rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-aturan instansi.
Disiplin yang baik pada hakekatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil
kesadaran manusia. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan
menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak bertahan lama. Disiplin akan tumbuh
dan dapat dibina melalui latihan pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan
keteladanan-keteladanan tertentu, yang harus dimulai sejak ada dalam lingkungan
26
menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Umumnya disiplin kerja dapat
terlihat apabila pegawai datang ke kantor dengan hati-hati, jika mereka
menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti
cara kerja yang telah ditentukan oleh kantor atau instansi dan jika mereka
menyelesaikan pekerjaan dan semangat kerja.
Menurut Lateiner dalam Soejono (2003 : 72), umunya disiplin kerja
pegawai dapat diukur dari:
a) Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur.
Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur, maka
disiplin kerja dapat dikatakan baik.
b) Berpakaian rapi di tempat kerja. Berpakaian rapi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai, karena dengan
berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri
dalam bekerja akan tinggi.
c) Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap hati-hati dapat
menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik. Karena
apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati,
maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.
d) Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Dengan mengikuti
cara kerja yang ditentukan oleh organisasi maka dapat menunjukkan
bahwa pegawai memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukkan
e) Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap
disiplin kerja dengan adanya tanggung jawab terhadap tugasnya maka
menunjukkan disiplin kerja pegawai tinggi.
2. Jenis – Jenis Disiplin Kerja
Pemimpin perusahaan harus mampu mengenal dan mempelajari perilaku
dan sifat karyawannya. Hal ini dapat membantu pemimpin dalam memilih jenis
motivasi kerja mana yang sesuai dengan karyawannya. Selain itu, perilaku dan
sifat karyawan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis pendisiplinan mana
yang dapat diterapkan kepada karyawan.
Terdapat beberapa tipe kegiatan pendisiplinan menurut Handoko
(2008:208), antara lain :
1. Disiplin Preventif
Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif
Adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap
aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
3. Disiplin Progresif
Adalah memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap
28
Penerapan disiplin yang efektif adalah menghukum kegiatan karyawan
yang salah, bukan menyalahkan karyawan tersebut. Para manajer harus
mempertimbangkan perasaan karyawan dalam tindakan pendisiplinan, yaitu
melalui pelaksanaan tindakan disiplin secara pribadi bukan didepan karyawan
lain.
Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch OfficeMedan penerapan
kedisiplinan bagi karyawan ditentukan ke dalam kesepakatan bersama yang
merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak karyawan yang
mengatur seluruh kegiatan yang ada di perusahaan.
Adapun bentuk disiplin tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Jam Kerja
Jam kerja yang berlaku untuk semua karyawan di PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk. Branch Office Medan yaitu :
a) Senin – Kamis : Jam 08.00 – 17.00 wib. Istirahat : Jam 12.00 –
13.30 wib
b) Jum’at : Jam 08.00 – 17.00 wib. Istirahat : Jam 12.00 – 14.00
wib
c) Sabtu : Libur
Bagi para karyawan yang terlambat masuk kerja sebanyak 3 (tiga) kali
dalam satu bulan akan diberikan teguran oleh atasan yang berada dibawah
unit kerjanya.
2. Setiap fungsionaris merupakan panutan dan teladan bagi para karyawan,
sehingga dapat mengarahkan para karyawam di lingkungan unit kerja dan
fungsionaris bertanggung jawab penuh tentang disiplin kerja bawahannya.
3. Setiap karyawan Ticketing wajib memakai pakaian dinas setiap hari,
sedangkan para staff memakai pakaian kerja bebas dan rapi.
4. Setiap individu meningkatkan rasa kepedulian terhadap perusahaan dan
bersikap proaktif dalam membela dan menjaga nama baik perusahaan.
Perusahaan akan mengambil tindakan jika para karyawan melanggar
peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan tersebut.
Berikut contoh dari bentuk pelanggaran menurut Rivai (2004) :
1. Pelanggaran yang dianggap berat
a) Pencurian, penipuan atau penggelapan barang milik karyawan (teman
sekerja)
b) Menganiaya atau menyogok karyawan perusahaan
c) Memberikan keterangan palsu
d) Membuka rahasia perusahaan atau rahasia pribadi karyawan
perusahaan
e) Mabuk atau menggunakan obat-obatan terlarang dalam perusahaan
2. Pelanggaran yang diberi peringatan
a) Menolak melaksanakan perintah atas tugas-tugas dan kewajiban yang
diberikan
b) Berulang-ulang mangkir tanpa alasan-alasan yang tepat dan jelas
c) Mengabaikan tugas kedinasan
30
3. Usaha-usaha dalam meningkatkan Disiplin Karyawan
Usaha-usaha yang dapat ditempuh oleh pimpinan perusahaan untuk
meningkatkan disiplin karyawan antara lain :
a) Pendisiplinan hendaknya disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan
yang diberikan.
b) Pendisiplinan harus dengan tindakan yang tegas tetapi
dilaksanakan secara adil.
c) Pendisiplinan harus sesuai dengan peraturan tertulis maupun tidak
tertulis
d) Orang yang melakukan tindakan pendisiplinan hendaknya harus
turut berdisiplin.
e) Sikap pimpinan harus wajar kembali setelah melakukan tindakan
pendisiplinan.
B. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Siagian (2002) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa
sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara
pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Blancard dan Hersey (dalam Tohardi,
2002) mengemukakan, kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan
individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
tujuan (Dubrin, 2000). Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar
bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan (Sunarto, 2005).
Kepemimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang
benar-benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang pergi ke
jurang.Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak
membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia. (Sumber
:landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html)
2. Peran Pimpinan 1) Peran Antarpersonal
Peran ini mencakup pencarian pegawai (perekrutan), melatih pegawai
setelah diterima bekerja (pelatihan), dan memberikan motivasi seperti fasilitas
yang mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi
kerja (pemberian motivasi), dan pendisiplinan pegawai agar lebih bertanggung
jawab dalam tugas.
Peran kepemimpinan General Manager di PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk. Branch Office Medan sebagai peran antarpersonal terlihat dari General
Manager sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan seremonial
seperti mengikuti seminar-seminar yang dihadiri oleh pejabat-pejabat Perusahaan
dari dalam maupun luar negeri. General Manager juga mempunyai tanggung
jawab atas penggajian pegawai dan latihan kerja seperti memberikan kesempatan
kepada pegawai untuk mengikuti seminar-seminar yang dapat meningkatkan
32
2) Peran Informasional
Semua pimpinan sampai tingkat tertentu mengumpulkan informasi dari
organisasi/perusahaan dari institusi luar. Biasanya pimpinan mendapat informasi
dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk
mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh
para pesaing dan sebagainya.Para pimpinan juga bertindak sebagai penyalur untuk
meneruskan informasi ini kepada pegawainya.
General Manager selaku Pimpinan di PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk. Branch Office Medan, mempunyai kontak jaringan yang sangat luas.
Sehingga memperoleh informasi-informasi dari banyak sumber. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Branch Office Medan bertindak sebagai penerus informasi kepada bawahannya
dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan.Informasi tersebut diperoleh dari
seminar-seminar, dan pertemuan antar pimpinan PT. Garuda Indonesiadi seluruh
Indonesia.
3) Peran Pengambilan Keputusan
Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif
untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran
pimpinan sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan
dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan sendiri.
General Manager selaku Pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Branch Office Medan, melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan
memantau seluruh unit kerja perusahaan dan menyelesaikan masalah yang terjadi
Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan mengambil berbagai keputusan
yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang terjadi di lingkungan Perusahaan.
3. Gaya Kepemimpinan
Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut Nawawi (2003) adalah perilaku
atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran,
perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang
yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi
yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinan agar sesuai
dengan tuntutan situasi yang dihadapinya meskipun penyesuaian itu hanya bersifat
sementara.
Menurut Sutarto (dalam Tohardi, 2002), pendekatan perilaku berlandaskan
pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya
bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan
bertindak akan tampak dari:
1. Cara memberi perintah
2. Cara memberikan tugas
3. Cara berkomunikasi
4. Cara membuat keputusan
5. Cara mendorong semangat bawahan
6. Cara memberikan bimbingan
7. Cara menegakkan disiplin
8. Cara mengawasi pekerjaan bawahan
34
10. Cara memimpin rapat
11. Cara menegur kesalahan bawahan.
Menurut Dharma (2003) terdapat 4 (empat) gaya kepemimpinan yang
terdiri atas :
1. Kepemimpinan Instruksi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos
karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan
gaya ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka
tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan.
General Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office
Medan, memberikan arahan-arahan atau instruksi kepada Manajer untuk
melaksanakan tugas. Kemudian, Manajer menginstruksikan pekerjaan
tersebut kepada pegawai. Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di
terapkan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan.
2. Kepemimpinan Konsultasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai
gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan
dan mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan
dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya.
Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
masih dilakukan pemimpin.
Kadang kala, General Manager selaku pimpinan di PT. Garuda
Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan juga melakukan
atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal.. Namun,
pegawai harus tetap menghormati General Manager selaku pimpinan di
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan.
3. Kepemimpinan Partisipasi
Gaya kepemimpinan yang bersifat pastisipasif dapat dinamakan sebagai
gaya konsultan karena mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini,
pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan.
General Manager selaku pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk. Branch Office Medan, juga melaksanakan kepemimpinan partisipasif
dengan cara mengikut sertakan pegawainya dalam pengambilan
keputusan. Hal ini terlibat dari keikutsertaan pegawai dalam rapat-rapat
seperti yang sering dilakukan dalam membahas aktivitas/masalah yang
terjadi untuk perbaikan dan perkembangan Perusahaan.
4. Kepemimpinan Delegasi
Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan
gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan
masalah bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya , proses
pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan. Sekarang
bawahanlah yang mengambil keputusan pelaksanaan pekerjaan.
Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan,
Kepemimpinan Delegasi tidak terjadi karena pemimpin tipe jenis ini
36
melepaskan semua tanggung jawabnya begitu saja kepada bawahan.
Karena General Manager disini masih memberikan arahan-arahan dan
memantau perkembangan pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan itu dapat
terselesaikan dengan baik.
4. Fungsi – fungsi Pimpinan
Kemampuan mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam
menilai efektivitas kepemimpinan seseorang. Dalam hubungan ini perlu
ditekankan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan mengambil keputusan
tidak hanya diukur secara kuantitatif, dalam arti jumlah keputusan yang diambil.
Adapun fungsi-fungsi pimpinan menurut Terry (2010:9) sebagai berikut :
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap
perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan
tujuan yang ditetapkan dan sebagai keputusan terhadap apa yang akan
dilakukan di kemudian hari.
General ManagerPT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office
Medan melaksanakan fungsi pimpinan sebagai perencana adalah
merencanakan langkah-langkah strategis untuk pengembangan kualitas
pelayanan dengan cara mengadakan seminar-seminar yang membantu para
karyawan menambah wawasan dalam ilmu melayani pelanggan dengan
cara yang sudah diterapkan oleh perusahaan maskapai penerbangan
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Organisasi
sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara
efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan
memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta
memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan.
Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan
terdapat struktur organisasi yang dipimpin langsung oleh seorang General
Manager dan membawahi Manager Sales and Services, Manager Finance,
dan Manager General Affairs and ADM dan terdapat beberapa Subbag di
dalamnya beserta uraian tugas, wewenang dan fungsi.
3. Actuating (Pelaksanaan)
Setiap perusahaan terdiri dari individu-individu adalah tugas
pemimpin untuk mengarahkan dan menggerakkan individu-individu
tersebut. Dengan kata lain, seorang pimpinan dalam menggerakkan
individu tersebut dengan cara perintah/instruksi sehingga tujuan yang telah
ditetapkan akan tercapai secara efisien dan efektif.
General ManagerPT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office
Medan sudah melaksanakan fungsi kepemimpinan yang cukup baik.
General Manager merupakan seorang pemimpin yang sangat disiplin, tepat
waktu, dan memiliki ide-ide kreatif dalam kepemimpinannya. Karena
kedisiplinan dan semangat kerjanya menjadi salah satu motivasi bagi para
38
4. Controlling (Pengawasan)
Dengan pengawasan yang dimaksudkan adalah usaha untuk dapat
mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk dari rencana/instruksi yang
telah ditetapkan dan menciptakan kedisiplinan bagi pegawai di dalam
suatu perusahaan.Dengan pengawasan diharapkan
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diterka sehingga kemungkinan
timbulnya kerugian yang besar dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya
diperkecil.
Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan
mendorong pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan
penyimpangan-penyimpangan baik secara sengaja.
Cara pelaksanaan pengawasan menurut Herjito (2002:243) terdiri dari
empat cara, yaitu :
1. Mengawasi langsung ditempat
2. Melalui laporan lisan
3. Melalui tulisan
4. Melalui penjagaan khusus
General Manager selaku Pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk. Branch Office Medan selalu melakukan pengawasan terhadap
bawahannya. Walaupun General Manager tidak langsung meninjau ke
tempat staf dan pegawai bekerja dan tidak pernah langsung turun tangan
untuk meninjau kinerja pegawai. Namun, General Manager masih
pengawasan-pengawasan. General Manager biasanya melakukan pengawasan melalui
seorang kepercayaan yang dianggap berkompeten dan transparan.
5. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik
Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang berdasarkan Pancasila dan
memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya ke dalam orang-orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan
kenegaraannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Tugas utama bagi seorang pemimpin adalah untuk memimpin orang,
memimpin pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan sumber-sumber material.
Menurut Rivai (2003) untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, seorang
pimpinan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya.
b) Berwawasan luas.
c) Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan
yang telah ditentukan melalui kepemimpinannnya.
d) Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang
hendak dicapai.
e) Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar.
f) Gemar dan cepat mengambil keputusan.
g) Objektif. Dalam artian dapat menguasai emosi dan lebih banyak
menggunakan rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan
objektivitas karena sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi.
40
i) Menguasai prinsip-prinsip human relations.
j) Menguasai teknik-teknik berkomunikasi.
k) Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap
bawahannya.
l) Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan
organisasi.
Ciri-ciri Pimpinan yang dimiliki PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch
Office Medan adalah :
a) Memiliki Disiplin kerja yang baik dan tepat waktu dalam melaksanakan
suatu pekerjaan.
b) Memiliki wibawa dan daya tarik agar mampu membimbing dan
memimpin bawahannya.
c) Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan
rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat.
d) Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia
Perusahaan, serta mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam rangka
memajukan Perusahaan yang dipimpinnya.
e) Mampu bekerja sama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas
menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan
pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar.
f) Memiliki kesetiaan kepada Perusahaan yang dipimpinnya dan juga setia
dalam membimbing bawahannya serta mau berusaha untuk
Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, General Manager selaku
pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. General Manager PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk. Branch Office Medan juga memberikan kebebasan kepada para
bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan
kepadanya.Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dalam bekerja pimpinan
selalu mengadakan komunikasi yang baik dengan para bawahannya.
Kepemimpinan General Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Branch Office Medan sudah cukup baik. Karena Gaya Kepemimpinan General
Manager sebagai pimpinan yang baik telah memenuhi syarat seperti ketepatan
waktunya dalam melaksanakan sesuatu, mempunyai ide-ide kreatif untuk
mengembangkan perusahaan dan mempunyai tanggung jawab kepada perusahaan.
Namun, sebaiknya General Manager harus langsung mendatangi tempat pegawai
bekerja agar dapat menilai langsung kinerja pegawai tersebut dan dengan
langsung mendatangi tempat pegawai bekerja mungkin pegawai akan lebih
termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih.
C. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan
seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman
42
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia
adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang
dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas
kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Kinerja karyawan merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu
kemampuan dan minat seorang pekerja kemampuan dan penerimaan atas
penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang
pekerja.Semakin tinggi dari ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja
karyawan bersangkutan.
Mangkunegara (2008:9) menyatakan bahwa : “Kinerja karyawan (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya”.
Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut kinerja
adalah hasil kerja seorang karyawan yang sesuai dengan standar suatu pekerjaan
yang telah ditetapkan bersama.
Kinerja karyawan adalah tingkat kemampuan seseorang atau kelompok
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja karyawan
merupakan salah satu ukuran yang tegas yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam kenaikan pangkat dan jabatan seseorang. Kinerja
karyawan juga mendorong pegawai untuk mempertinggi pengetahuan, kecakapan
serta wawasannya dalam rangka mengejar prestasi kerjanya karena dengan
disertai prestasi kerja yang baik maka akan mendapatkan penghargaan yang layak
dari organisasi.
2. Usaha-usaha dalam meningkatkan Kinerja Karyawan
Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba (profit) yang maksimal
dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival) serta ingin selalu
tumbuh dan berkembang (growth).Kemampuan untuk memperoleh laba,
kelangsungan hidup dan perkembangan tersebut, salah satu faktor penting yang
mempengaruhi terletak pada personal yang bekerja pada perusahaan
tersebut.Disinilah dituntut tanggung jawab pimpinan dan terlebih lagi bagian
personalia agar harus benar-benar memperhatikan keadaan karyawannya baik dari
segi aktivitas maupun kebutuhannya.
Dengan terpenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut akan mendorong
(memotivasi) karyawan untuk meningkatkan efektivitas kinerja karyawan yang
dituntut oleh perusahaan.
Maka usaha-usaha perusahaan dalam menanggapi permasalahan untuk
meningkatkan efektivitas kinerja karyawan menurut Komarudin (2011:9) adalah :
a) Dengan adanya waskat (pengawasan melekat) oleh pimpinan maka suatu
pekerjaan yang dilakukan karyawan dapat terkoordinir dan terkontrol
oleh pimpinan sehingga kerja karyawan tidak terjadi penyimpangan.
b) Adanya koordinasi antar bagian sehingga apa yang hendak dikerjakan
oleh karyawan sudah ada jalurnya masing-masing.
c) Menggunakan sumber daya manusia yang terampil, bertanggung jawab,
44
d) Sarana dan prasarana kerja harus dimanfaatkan secara optimal serta
mengusahakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pemborosan
dalam bentuk apapun dan efektivitas kerja dapat tercapai.
Adapun kebutuhan-kebutuhan yang menjadi faktor pendorong dalam upaya
untuk meningkatkan kinerja karyawan antara lain :
a) Pemberian Gaji / Upah Yang Cukup
Gaji/upah yang dalam pengertian disini adalah relatif, rumus yang tepat
untuk menilai apakah gaji mereka cukup atau tidak adalah sangat
sulit.Yang dapat diusahakan adalah agar gaji/upah yang mereka terima
minimal dapat memenuhi kebutuhannya untuk dapat hidup layak.
b) Insentif
Memberi tambahan penghasilan secara langsung kepada karyawan yang
merupakan kelebihan prestasi kerjanya sangat efektif untuk mendorong
semangat kerja. Tetapi cara ini harus juga disertai dengan kebijaksanaan
yang tepat.
c) Promosi
Promosi adalah proses kegiatan pemindahan dari suatu jabatan kepada
jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian akan mendorong mereka
untuk selalu meningkatkan prestasinya dengan harapan untuk dapat
dipromosikan pada kemudian hari.
d) Mutasi
Mutasi adalah kegiatan dari pimpinan perusahaan untuk memindahkan
karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan yang lain yang dianggap
rasa bosan dengan pekerjaannya, sehingga mereka akan lebih semangat
dengan tugas baru yang diberikan. Tetapi juga bertujuan untuk dapat
pelaksanaan prinsip “The Right Man On The Right Place”.
e) Motivasi
Motivasi adalah merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan
dan memelihara perilaku manusia.Para pimpinan perlu memahami
orang-orang dengan perilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya agar
sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Menurut para ahli banyak
cara yang dapat digunakan untuk memotivasi orang agar mau bekerja
sesuai dengan yang diharapkan, walaupun dalam kenyataannya bukan
hanya motivasi saja yang mempengaruhinya, tetapi juga kemampuan dan
persepsi peranan (pemahaman tentang perilaku yang diperlukannya).
f) Fasilitas Kerja Yang Memadai
Tersedianya fasilitas kerja yang memadai akan menjadikan para
karyawan akan merasa senang dalam bekerja, dan selanjutnya apabila
dengan fasilitas tersebut mampu menambah kesenangan maka berarti
semangat kerja dan kegairahan kerjanya dapat pula meningkat dan
efektif.
g) Adanya Jaminan Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja
Program pelayanan karyawan dalam upaya untuk menjamin
kesejahteraan ini pada garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi 3
46
1. Yang menyangkut masalah ekonomi karyawan, bertujuan untuk
melindungi keamanan ekonominya seperti pemberian pensiun,
asuransi, pemberian kredit dan lain-lain.
2. Program rekreasi dan hiburan, misalnya kegiatan olah raga dan
kegiatan sosial.
3. Penyediaan fasilitas bagi para karyawan, seperti fasilitas
perumahan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Fasilitas kerja yang
memadai akan menciptakan keadaan yang menyenangkan bagi
karyawan.
h) Memperhatikan Kebutuhan Rohani
Dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas kerja karyawan selain
memenuhi kebutuhan materi, maka mereka juga membutuhkan
kebutuhan rohani. Memperhatikan kebutuhan rohani jangan hanya
dikaitkan dengan agama saja, tetapi juga kegiatan rekreasi, taman
dilingkungan kantor dan lain sebagainya.
i) Diikutsertakan Dalam Perundingan
Dengan mengikutsertakan karyawan dalam perundingan maka akan
menimbulkan rasa tanggung jawab dan merasa dihargai sehingga dalam
melaksanakan peraturan-peraturan tersebut akan lebih baik.
j) Harga Diri Perlu Mendapatkan Perhatian
Harga diri merupakan hal yang paling peka dalam diri pribadi
karyawan.Pimpinan perusahaan bukan saja perlu memperhatikan harga
diri, tetapi juga perlu membangkitkan harga diri para karyawan.
tindakan yang tercela, sebab dengan memarahi karyawan didepan umum
apalagi didepan anak buahnya maka perasaan malu dan sakit hati akan
timbul. Perasaan seperti ini akan dapat menurunkan efektivitas kerjanya
terhadap perusahaan dan bahkan mungkin ia akan keluar dari
perusahaan. Untuk karyawan yang berprestasi, maka sebaiknya
pimpinan memberikan pujian/penghargaan didepan rekan-rekannya
secara wajar dan jangan terlalu berlebihan.
Dengan memperhatikan faktor-faktor yang telah diuraikan diatas
diharapkan karyawan mempunyai efektivitas kinerja yang tinggi terhadap
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka
penulis mencoba untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis
dapat kemukakan adalah :
1. PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch OfficeMedan yang
beralamat di Jalan Mongonsidi No. 34a Medan pada dasarnya
memiliki tugas dan misi sebagai perusahaan penerbangan yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang
pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang
profesional.
2. Tingkat disiplin karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk.Branch Office Medan sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena adanya hubungan yang baik antara atasan
dan bawahan maupun antar sesama karyawan. Dimana atasan selalu
memberi motivasi kepada bawahannya untuk melaksanakan
peraturan-peraturan yang berlaku.
3. PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch OfficeMedan telah sadar
akan pentingnya usaha-usaha untuk meningkatkan disiplin karyawan
yaitu dengan memberikan sarana dan prasarana baik yang bersifat
materi maupun yang non materi untuk memenuhi kebutuhan
karyawannya, dengan demikian karyawan tersebut akan berkualitas
segala aktivitas-aktivitasnya. Dan akhirnya kinerja karyawan akan
meningkat sesuai dengan yang diharapkan.
B. Saran
Dari kesimpulan yang penulis kemukakan, maka penulis memberikan
beberapa saran yaitu :
1. Diharapkan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch OfficeMedan
tetap mempertahankan tugas dan misi sebagai perusahaan penerbangan
yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang
pembangunan ekonomi nasional.
2. Pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch OfficeMedan
hendaknya dapat memperhatikan secara langsung para karyawan
dalam setiap keluhan yang timbul dari karyawan terutama terkait
dalam pelaksanaan disiplin di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Branch OfficeMedan.
3. Untuk lebih meningkatkan kinerja karyawan maka harus didukung
oleh fasilitas dan perlengkapan kerja karena itu PT. Garuda Indonesia
(Persero) Tbk.Branch OfficeMedanharus menjaga dan merawat
fasilitas dan perlengkapan yang ada sehingga karyawan dapat bekerja
50
DAFTAR PUSTAKA
Cardoso Gomes, Faustino(2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi
pertama, cetakan keempat, Andi Offset, Jakarta.
Duniabaca.com/pengertian-disiplin-kerja.html
Handoko, T. Hani (2008), Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,
edisi kedua, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Herjito (2002). Pemimpin dan Kepemimpinan .PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html
Nawawi, Hadari (2003), Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas
Kerja, Jakarta : Masagung.
Rivai(2005). Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai
Kinerja Pegawai Dan Meningkatkan Daya SaingPerusahaan. PT.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Siagian, Sondang P (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
Kesembilan, Bumi Aksara.
Soedjono (2003), Strategi Sumber Daya Manusia, Vol. 4, No. 4,hal 73.
Terry R, George (2003). Prinsip-prinsip Manajemen, Bumi Aksara : Jakarta.