• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Musik Terpilih Terhadap Lama Kala I Pada Fase Aktif Di Bidan Persalinan Sambirejo Jombang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Musik Terpilih Terhadap Lama Kala I Pada Fase Aktif Di Bidan Persalinan Sambirejo Jombang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN MUSIK TERPILIH TERHADAP LAMA KALA I PADA FASE AKTIF DI BIDAN PERSALINAN

SAMBIREJO JOMBANG

SKRIPSI

Disusun oleh:

ITA NUR MAYA ( 06060026 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PEMBERIAN MUSIK TERPILIH TERHADAP

LAMA KALA I PADA FASE AKTIF DI BIDAN PERSALINAN

SAMBIREJO JOMBANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

ITA NURMAYA NIM : 06060026

Skripsi ini telah DisetujuiUntuk Diujikan Pada Tanggal 20 Agustus 2013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini., M. Kep. NIP. UMM. 112.0501.0419 Pembimbing I,

Aini Alifatin, M. Kep NIP. UMM. 112.9311.0305

Pembimbing II,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN MUSIK TERPILIH TERHADAP

LAMA KALA I PADA FASE AKTIF DI BIDAN PERSALINAN

SAMBIREJO JOMBANG

SKRIPSI

Disusun Oleh : ITA NURMAYA

NIM. 06060026 Diujikan

Tanggal 24 agustus 2013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji II,

Sri Widowati S. Kep Ns NIP. UMM. 112.0303.0393

Penguji I,

Aini Alifatin, M. Kep NIP. UMM. 112.9311.0305

Penguji III,

Tri Lestari Handayani M. Kep, Sp Mat NIP. UMM. 112.9311.0304

Penguji IV,

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullohhi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugrah - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Terapi Musik Terpilih Terhadap Perkembangan

Kontraksi Pada Kala I Fase Aktif Di Tempat Praktek Bidan Persalinan Jombang ”.

Penulis menyadari akan keterbatasan yang dimiliki, walaupun telah di upayakan dengan segala kemampuan yang ada untuk memberikan hasil yang terbaik, tetapi dirasakan masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah keilmuan dan menambah wawasan secara aplikatif bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Malang, 12 juli 2013

(5)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ITA NURMAYA

NIM : 06060026

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi :PENGARUH PEMBERIAN MUSIK TERPILIH TERHADAP LAMA KALA I PADA FASE AKTIF DI BIDAN PERSALINAN SAMBIREJO JOMBANG

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 24 Agustus 2013 Yang Membuat Pernyataan

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN

Halaman judul ……….i

Lembar persetujuan …….………ii

Kata Pengantar………. ...iii

Intisari…...v

Abstrak...ii

Daftar isi ………xi

Daftar label…...………xii

Daftar lampiran………...xiii

Daftar gambar……….xv

BAB 1 : PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar belakang...6

1.2 Rumusan masalah...6

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum………6

1.3.2 Tujuan khusus………....6

1.4Manfaat penelitian ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...8

2.1 Pengertian kala I persalinan ... ... 8

2.1.1 Pengertian kala I ...8

2.1.2 Perubahan-perubahan fisiologi kala I ...10

2.1.3 Perubahan psikologi persalinan...21

2.1.4 Perubahan psikologis dan perilaku maternal...22

2.2 KONTRAKSI ...…..23

2.2.1 Pengertian kontraksi ...…23

2.2.2 Jenis – jenis kontraksi ...…. 25

2.2.3 Tahapan dalam melahirkan ... ……28

2.3 TERAPI MUSIK ...33

2.3.1 Pengertian ...33

(7)

2.3.3 Jenis – jenis musik ...36

2.3.4 Manfaat musik ...39

2.3.5 Rangsangan terapi musik terhadap fungsi otak ...41

2.4 Musik bisa mempengaruhi tubuh dan pikiran ...42

2.5 FISIOLOGI TERAPI MUSIK ...42

BAB III : KERANGKA KONSEPTUAL ...…46

3.1 Kerangka konseptual ...…46

3.2 Hipotesis penelitian...47

BAB IV : METODE PENELITIAN ...48

4.1 Desain penelitian ………49

4.2 Tempat & waktu penelitian ……….51

4.3 populasi, sampel & teknik pengambilan sampel………53

4.3.1 populasi ………..53

4.3.2 Sampel ………53

4.3.3 karakteristik sampel penelitian ………53

4.3.4 variabel penelitian………..53

4.4 Definisi operasional ………54

4.5 Instrumen penelitian………....58

4.5.1 prosedur pengumpulan ………58

4.6 Analisa data ………60

4.7 Prosedur penelitian……….65

4.8 Etika penelitian ……….67

BAB V : HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik sampel ( ibu melahirkan kala I )………74

5.1.1 Karakteristik responden usia………74

5.1.2 karakteristik responden pendidikan……….74

5.1.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan………74

(8)

5.2 Analisa data ………..80

BAB VI : HASIL PEMBAHASAN ………..83

6.1 Karakteristik responden ……….83

6.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia………83

6.1.2 Karakteristik responden pendidikan ………83

BAB VII : HASIL PENELITIAN 7.1 Kesimpulan………83

7.2 Saran………..83

7.2.1 penelitian selanjutnya ………83

7.2.2 Bagi penelitian ………...83

DAFTAR PUSTAKA ………85

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ...52

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ...56

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden...57

Tabel 5.3 Distribusi Frekunsi Tingkat Pekerjaan Responden ...58

Tabel 5.4 Ibu Inpartu Yang Diberi Terapi Musik Terpilih ...58

Tabel 5.5 Ibu Inpartu Yang Tidak Diberi Terapi Musik Terpilih ...59

Tabel 5.6 One Sampel...59

Tabel 5.7 Hasil Analisa Statistik ...60

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 kerangka konseptual...46

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, I.M, Lowdermilk, D.L, Jensen, M.D & Perry, S.E. 1995.

Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4. A, Maria, dkk (peterjemah) . 1996. EGC : Jakarta.

Carpenito. 2000. Pengenalan Perencanaan Keperawatan. EGC: Jakarta.

Depkes, RI. 2001. Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan. USAID : Jakarta.

Depkes, RI. 2002. Buku Panduan Asuhan Persalinan Normal. USAID : Jakarta. Dewi, B.F. 2006. Hubungan Kematangan Emosi Dengan Kecemasan Pada

WanitaMenghadapi

Persalinan.(http://www.koleksiskripsi.com/2011/02/hubungan-antara

kestabilan-emosi-dengan.html. Diakses 16 Januari 2012).

Hasuki, I. 2011.Hadapi Kecemasan Jelang Persalinan. (Online) (http://www.anak-ibu.com/panduan/hadapi-kecemasan-jelang-persalinan. Diakses 30 November 2011).

Niven, C & Gijsberg, K. 1984. Obstetric and Non Obtetric Factors Related to Pain.Journal of Reproduction and Infant Psychologi, 2, 61-67.

(13)

Monty P. Satiadarma, MS/AT, MCP/ MFFC, DCH, P.Si,Cerdas Dengan Musik, (Jakarta: Puspa Swara, 2004), hlm. 17-18.

http: // www. Mozart Effect . com.

Djohan,Psikologi Musik,(Yogyakarta: Buku baik,2oo5), hlm. 135-136.

Nur Rahardian Sari, Musik dan Kecerdasan Otak Bayi, (Bogor: KH. Kharisma Buka Aksara, 2005),hlm. 46

A.Aziz Alimul Hidayat, 2007, metode penelitian dan teknik analisa data, Surabaya. Prof.Dr.Sudraji Sumapraja, 1993, Partograf who, Jakarta.

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Persalinan merupakan saat yang sangat dinanti-nantikan oleh ibu hamil,

terutama primigravida (kehamilan pertama) untuk segera dapat merasakan kebahagiaan

melihat dan memeluk bayi yang telah dkandungnya selama berbulan-bulan, tetapi

disisi lain dalam persalinan sering terdapat hambatan-hambatan yang dapat beresiko

buruk bagi ibu maupun bayinya. Menghadapi proses persalinan merupakan salah satu

faktor yang dapat menimbulkan kecemasan. Mengingat kecemasan tidak saja bersifat

somatis tetapi psikosomatis.

Hasil penelitian terhadap ibu hamil yang dilakukan oleh ( Damayanti, 1995)

menunjukkan bahwa 80% ibu hamil mengalami rasa khawatir, was-was, gelisah, takut,

dan cemas dalam menghadapi persalinan. Perasaan perasaan yang muncul antara lain

berkaitan dengan keadaan janin yang dikandungnya, ketakutan dan kecemasan dalam

menghadapi persalinan, serta perubahan perubahan fisik dan psikis yang terjadi. Hal

senada juga di ungkap oleh kartono (1992) bahwa pada usia kandungan tujuh bulan

keatas,tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut dan instensif seiring dengan

mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Disamping itu, trimester ini merupakan

masa riskan terjadinya kelahiran bayi premature sehingga menyebabkan tingginya

kecemasan pada proses persalinan. Setiap proses persalinan secermat apapun

direncanakan tetap akan member kejutan baru bagi calon ibu. Apalagi bagi wanita

yang baru mengalami kehamilan untuk pertama kali.

Merupakan efek dari ketidaksiapan mental seorang perempuan memiliki anak,

(15)

mengendalikan perasaan tersebut maka akan cenderung mengalami kesulitan dalam

proses persalinanya. Menurut musblikin (2007) kecemasan yang dialami ibu hamil

akan berpengaruh pada janin dan kandunganya, kecemasan ringan akan membuat

janin mengalami peningkatan denyut jantung. Tetapi bila kecemasan yang di alami

tergolong berat dan lama, janin akan menjadi hiperaktif.

Kecemasan dapat menyebabkan otot-otot polos menjadi tegang, dan

ketegangan tersebut akan membuat perasaan sakit (Wiknjosastro, 2007). Begitupun

dalam menjalani proses persalinan dapat mengganggu perjalanan proses persalinan.

Cohen at al, 1989 mengatakan bahwa seorang ibu hamil yang panik akan

menyebabkan abrupsio plasenta atau terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum

waktunya yang pada akhirnya menyebabkan kematian baik janin atau ibu (salmah,

2006).

Menurut Wind (1995) tingginya angka kematiaan ibu (AKI) menandakan

bahwa derajat kesehatan ibu masih belum seperti yang diharapkan. Kematian ibu

teryata masih merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat. Penurunan

AKI sangat lambat, yaitu 450 per 100.000 pada tahun 1986, menjadi 425 per 100.000

tahun 1992. Perbedaan tiap provinsi cukup besar, yaitu berkisar antara 130-750 per

100.000 kelahiran hidup. AKI teersebut 3-5 kali AKI Negara ASIAN lainya, atau 50

kali AKI Negara maju.

Direktur Bina Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan mengatakan

pada tahun 2008 sebanyak 4.692 ibu meninggal saat kehamilan, persalinan dan nifas.

Sebanyak 28% akibat pendarahan, 24% akibat Eklamsi, 11% akibat infeksi, 5% akibat

partus lama, 5% akibat abortus. Selain itu kematian maternal juga dipengaruhi

factor-faktor reproduksi pelayanan kesehatan, dan sosioekonomi. Salah satu factor-faktor

(16)

Musik adalah sebuah metode kuno untuk penyembuhan. Pada tahun 550 SM,

Pythagoras dari Yunani mengembangkan konsep untuk penggunaan musik dalam

kedokteran, menghargai musik lebih tinggi daripada banyak perawatan medis lainnya.

Terapi Medis Resonansi Musik (MRT-Musik) dari komposer klasik Jerman dan

musikolog Peter Huebner dibangun pada konsep pengobatan musik Pythagoras.

Efek terapi musik paling baik dijelaskan oleh fenomena alam resonansi antara

hukum harmoni mikrokosmos musik dan hukum biologi tubuh. Sidorenko (2000)

menunjukkan hasil yang diterima setelah aplikasi dari MRT-Musik mengindikasikan

efek positif organisme pada wanita hamil baik dengan kehamilan yang sehat seperti

yang patologis, mengurangi tingkat kelahiran prematur sangat efektif. Selain itu,

MRT-Musik keluar untuk menjadi metode yang efektif dalam terapi kompleks, Ini

membantu untuk menciptakan kondisi yang optimal untuk proses kehamilan dan

nyeri tinggi sensitivitas ambang batas dengan cara meningkatkan fungsional,

hormonal, dan psiko emosional kondisi perempuan hamil. Dengan demikian, proses

kerja menjadi lebih alami, pengiriman non traumatik, dan ibu lebih bahagia dan aman.

Otak dapat didorong pada tingkat sub kortikal melalui tugas sensorik motorik

spesifik untuk mengembangkan fungsi tanggapan terhadap suasana, kognitif dan

intuitif, respon adaptif emosional pada kedua sub kortikal dan tingkat kortikal dapat

berkembang dengan baik, terapi musik bekerja dengan apa yang ada (bukan apa yang

hilang), Bagian yang sudah berfungsi memberi masukan baru kepada otak untuk

memperluas pengetahuan, kerja terapi musik adalah menggunakan musik untuk

kesenangan, tetapi secara special mengubah cara kerja otak yang lama ke cara kerja

yang baru dan tidak menganggu (Berger,2002).

Adapun manfaat terapi musik dalam persalinan sebagai upaya mengoptimal

(17)

ibu melahirkan agar terapi dapat mempertahankan kesehatan jasmani, pikiran dan

emosi. Melalui rangsangan-rangsangan musik yang diperdengarkan kepada

janin/bayi secara teratur, maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi

pertumbuhan dan perkembangan bayi kelak di kemudian hari. Dengan terapi musik

menjadi janin/anak dapat meresapi musik, yang berarti ia juga mampu memahami

perasaan orang lain. Hasilnya ibu-ibu yang akan mendengarkan musik akan tampak

lebih rileks. Terapi musik telah banyak digunakan untuk mengatasi ketengangan

emosi yakni kecemasan indivudu dan nyeri selama fase kehamilan dan memfasilitasi

proses kelahiran, terapi tersebut diarahkan untuk kesejahteraan janin, keselamatan

dan kenyamanan ibu (Berger, 2002).

Beberapa peneliti telah membuktikan tentang manfaat pemberiaan musik

untuk menurunkan tingkat kecemasan ataupun tingkat stress seperti yang

diungkapkan oleh Gerassimowistsch (2006) memaparkan bahwa pemberian musik

telah terbukti menurunkan hormon-hormon stress yakni kortisol. Pemberian musik

diberikan sebelum operasi kandungan, mengalami penurunan nilai kartisol sebesar

39% dan setelah post operasi dalam waktu 10-12 hari, nilai kortisol menurun sebesar

60%.

Wind (1997) Melakukan study komperatif antara teknik relaksasi Lamze di

bandingkan dengan pemberiaan musik, dengan tipe musik baroque, ocean sound tipe dan

teknik relaksasi terhadap ibu - ibu primipara pada kehamilan trimestri kedua, hasilnya

ibu-ibu yang mendengarkan musik tampak lebih rileks.

Penelitian lain tentang pemberian musik yakni peneliti yang dilakukan oleh

Leibman dan Maclaren (1991) peneliti tersebut ditunjukkan 19 orang remaja yang

mengalami proses kelahiran sebagai kelompok intervensi dan 20 orang remaja yang

(18)

khusus ibu-ibu usia remaja, dimana variable dependent yang di uji adalah efektivitas

pemberian musik dan relaksasi yang diberikan secara progresif terhadap penurunan

ansietas. Pemberian musik diberikan 15-20 menit, Hasilnya tingkat ansietas menurun

secara bermakna pada kelompok control dengan alat ukur Speilberg (Nicholas &

Humerick, 2000).

Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi terhadap musik tergantung pada

jenis musik dimana responden yang mendengarkan. Dalam studi Pearce (1981 seperti

dikutip oleh Kravitz 2004) perbandingan dilakukan pada pengaruh musik stimulatif,

penenang musik, dan keheningan (tidak ada musik) pada kekuatan pegangan diukur

dari subyek yang terdiri dari 33 laki-laki dan 16 siswa perempuan sarjana secara

acakditugaskan ke urutan tiga jenis rangsangan (stimulus, obat penenang, dan

keheningan). Analisis menunjukkan bahwa mendengarkan musik penenang

menurunkan kekuatan secara signifikan bila dibandingkan dengan musik stimulatif

dan keheningan. Namun, ada perbedaan yang signifikan secara statistik terlihat

antara stimulus musik dan keheningan. Hal ini menyiratkan bahwa musik bisa

meningkatkan otot untuk merangsang ketegangan sementara musik penenang

mengurangi ketegangan otot. Bahwa sejak perempuan di tahap kedua perlu

ditingkatkan kekuatan dan energi dalam mendorong bayi, musik stimulatif adalah

pilihan musik yang harus didengar untuk merangsang ketegangan otot.

Studi yang di lakukan oleh Wiand (1997) menunjukkan bahwa wanita hamil

yang mendapat terapi musik dan relaksasi jauh lebih rileks saat menjalankan proses

persalinan. Studi lain menyebutkan ibu hamil yang mendengarkan musik selama 3

jam sebelum melahirkan secara signifikan lebih rileks di banding kelompok ibu yang

tidak terpapar musik. Relaksasi dapat di nilai dari 3 hal yaitu posisi tubuh, pola

(19)

posisi tubuh yang tenang dan tidak gelisah. Pola pernafasan menjadi teratur sehingga

komunikasi verbal dapat dilakukan (Berger, 2002).

Melihat fenomena ini peneliti merasa terdorong untuk mengadakan

penenlitian yang dapat melancarkan perkembangan kontraksi, yang tidak hanya faktor

fisik saja yang dperhatikan tetapi juga faktor psikis ibu hamil yang akan menghadapi

persalinan. Oleh sebab itu peneliti mengambil judul dalam penelitian ini tentang “Pengaruh Pemberiaan Musik Terpilih Terhadap Perkembangan Kontraksi Pada

Kala I Fase Aktif”.

A. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana rentang waktu pembukaan kala I ibu hamil yang diberi musik

terpilih ?

2. Apakah ada pengaruh pemberian terapi musik terhadap lama kala I pada fase

Aktif ?

B. TUJUAN

1. Mengetahui sejauh mana rentang waktu kala I ibu hamil yang diberi musik

terpilih.

2. Mengetahui apakah ada pengaruh terapi musik terpilih terhadap lama kala I

pada fase aktif.

C. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan

(20)

1. Manfaat bagi pasien

Dapat membantu terhadap lama kalaI pada fase aktif ibu hamil sehingga

pasien dapat siap fisik dan juga psikis dalam menghadapi proses persalinan.

2. Manfaat bagi penulis

Proses dari hasil penelitian ini merupakan maksud penyaluran ilmu

pengetahuan yang diperoleh dalam perkuliahan melalui penulisan karya ilmiah berupa

skripsi, selain itu menberi manfaat tentang pengetahuan baru mengenai pengaruh

pemberiaan musik terpilih terhadap lama kalaI pada fase aktif ibu hamil, sehingga

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada ibu primigravida kala I fase aktif persalinan dengan menggunakan penelitian

Simpulan, musik klasik Mozart dan musik tradisional gamelan jawa dapat mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif pada nulipara, dan tidak ada perbedaan antara musik klasik

Efek analgesia dari parasetamol siginifikan secara statistik mengurangi skor nyeri persalinan kala I fase aktif setelah 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3. jam dan 4 jam

3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Intensitas Nyeri pada Ibu Primigravida Kala I Fase Aktif Persalinan di Wilayah

Pengaruh metode birth ball terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah di berikan metode birth ball diperoleh rata-rata nyeri nya

Berdasarkan hasil pembahasan tentang hubungan tingkat kecemsan dengan lama persalinan kala 1 fase aktif Tingkat kecemasan ibu Primigravida didapatkan 50%

Salah satu PMB di Kota Malang yang menggunakan birthing ball pada proses persalinan kala I fase aktif adalah PMB Yulis Indriana.. Penggunaan birthing ball di PMB Yulis Indriana

Metode pijat berlawanan arah jarum jam terbukti efektif menurunkan nyeri persalinan ibu pada kala I fase