PENGARUH TUMBUKAN DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.)
TERHADAP PERCEPATAN PROSES PENYEMBUHAN
LUKA INSISI
SKRIPSI
Oleh :
MUHAMMAD SEPTIAN HADI ASMARAN
NIM. 09060141
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
PENGARUH TUMBUKAN DAUN SIRIH (PIPER BETLE L.)
TERHADAP PERCEPATAN PROSES PENYEMBUHAN
LUKA INSISI
Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang
Oleh :
MUHAMMAD SEPTIAN HADI ASMARAN
NIM. 09060141
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Septian Hadi Asmaran
NIM : 09060141
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Pengaruh Tumbukan Daun Sirih (Piper Betle L.) Terhadap Percepatan Proses Penyembuhan Luka Insisi
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan,maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Agustus 2016
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Tumbukan Sirih (Piper Betle L.)
Terhadap Percepatan Proses Penyembuhan Luka Insisi”. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S, Kep) pada Program
Studi Imu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar -
besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes selaku Dosen pembimbing I yang senantiasa
memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti.
4. Tutu April A., S.Kp, M.Kes selaku Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Kedua orang tuaku, yang telah memberikan semangat, doa, dan
bantuannya baik dalam moril, material, spiritual kepada anaknya selama
menempuh pendidikan.
6. Istri saya tercinta Fina Resty Oktaviani Soegiharto, S.I.Kom yang selalu
v
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan
membimbing selama masa belajar.
8. Teman-teman seperjuangan PSIK 2009 dan Semua pihak yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. mohon maaf
atas segala kesalahan dan ketidaksopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga
Allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu
menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin,
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, Agustus 2016
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... vi
Daftar Bagan ... ix
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xi
Daftar Lampiran ... xii
Abstract ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat bagi Keperawatan... 5
1.4.2 Manfaat bagi Akademik ... 6
1.4.3 Manfaat bagi Lembaga ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Daun Sirih (Piper Betle L.) ... 7
2.1.1 Klasifikasi Ilmiah ... 7
2.1.2 Gambaran Umum ... 7
2.1.3 Jenis Daun Sirih ... 8
2.1.4 Kandungan Farmakologi Daun Sirih... 8
2.2 Deskripsi Luka ... 12
2.2.1 Tinjauan Anatomi Fisiologi Kulit ... 12
2.2.2 Flora Normal Kulit ... 14
2.2.3 Klasifikasi Luka ... 16
2.2.4 Proses Penyembuhan Luka ... 19
2.2.5 Mekanisme Penyembuhan Luka ... 20
2.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka ... 26
2.2.7 Penilaian Makroskopis Penyembuhan Luka ... 30
2.3 Pengaruh Daun Sirih Dalam Proses Penyembuhan Luka ... 30
2.4 Tikus Putih Strain Wistar ... 32
2.4.1 Data Biologis ... 32
2.4.2 Kandang ... 32
vii
2.4.4 MinumanTikus ... 34
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 35
3.1 Kerangka Konseptual ... 35
3.2 Hipotesis ... 36
BAB IV METODE PENELITIAN ... 37
4.1 Rancangan Penelitian ... 37
4.2 Populasi dan Sampel ... 38
4.2.1 Populasi ... 38
4.2.2 Sampel ... 38
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39
4.4 Variabel Penelitian ... 39
4.4.1 Variabel Bebas ... 39
4.4.2 Variabel Tergantung ... 39
4.5 Definisi Operasional ... 39
4.6 Bahan dan Istrumen Penelitian ... 41
4.6.1 Alat dan Bahan Untuk Membuat Tumbukan Daun Sirih ... 41
4.6.2 Alat dan Bahan Pembuatan Luka Insisi ... 41
4.6.3 Bahan Perawatan Tumbukan Daun Sirih ... 43
4.6.4 Alat dan Bahan Perawatan Luka Insisi ... 43
4.6.5 Alat dan Bahan Observasi Luka ... 45
4.7 Prosedur Penelitian / Pengumpulan Data ... 45
4.7.1 Alur Kerja ... 46
4.7.2 Evaluasi / Pengambilan Data ... 46
4.8 Alur Penelitian ... 47
4.9 Analisis Data ... 50
BAB V HASIL PENELITIAN ... 51
5.1 Karakteristik Sampel ... 51
5.2 Hasil Penelitian dan Analisa Data ... 51
5.2.1 Hasil Penelitian ... 51
5.2.2 Analisa Data ... 52
BAB VI PEMBAHASAN ... 57
6.1 Pengaruh Tumbukan Daun Sirih Terhadap Percepatan Proses Penyembuhan Luka Insisi ... 57
6.1.1 Post Intervensi Pemberian Tumbukan Daun Sirih dan NaCL Terhadap Percepatan Proses Penyembuhan Luka ... 57
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 59
6.3 Implikasi Untuk Keperawatan... 60
viii
7.1 Kesimpulan ... 61
7.2 Saran ... 61
7.2.1 Bagi Penulis dan Peneliti Lain... 61
7.2.2 Bagi Masyarakat ... 62
7.2.3 Bagi Profesi Keperawatan dan Fasilitas Kesehatan ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 39
Tabel 4.2 S.O.P Pembuatan Luka Insisi Pada Tikus Putih ... 41
Tabel 4.3 S.O.P Perawatan Luka Insisi ... 43
Tabel 5.1 Hasil Observasi Luka ... 51
Tabel 5.2 Hasil Rata – Rata Total Nilai Observasi Luka ... 51
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas ... 52
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Telah Melakukan Penelitian ... 65
Lampiran 2 Lembar Observasi Luka Insisi ... 66
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ... 68
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas dan T-Test ... 71
Lampiran 5 Surat Determinasi Tanaman Sirih ... 74
Lampiran 6 Surat Ethical Clearence ... 75
Lampiran 7 Lembar Angket Persetujuan ... 76
6
DAFTAR PUSTAKA
Arisanty, I. (2013). Menejemen Perawatan Luka. Jakarta : EGC.
Armitage, D. (2006). Rattus Norvegicus. Animal Diversity Web. University of Michigan
of Zoology.
Arief, H. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya 2. Jakarta : Niaga Swadaya.
Astrini, WS. (2010). Khasiat Serba Guna Daun Sirih. http://www.wikipedia.org,
diperoleh 10 Desember, 2013.
Bratawidjaja KG. (2006). Imunologi Dasar edisi ke-6. Jakarta: UI-Press.
Depkes RI. 2009. Pedoman Pusat Sterilisasi Rumah Sakit. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
Fishman TD, Authored. (2007). Phases of Wound Healing. WCIN.
http://www.medicaledu.com/phases.htm., diperoleh 29 April, 2013.
Hariwijaya , Bisri M. (2004). Teknik Menulis Skripsi & Thesis. Jogjakarta : Zenith
Publisher.
Hanum. (2011). Tanaman Obat Potensial. Jakarta : Redaksi Cemerlang
Ismail. (2011). Luka dan Perawatannya. http://blog.umy.ac.id/topik/files/2011/12/
Merawat-luka.pdf, diperoleh 13 Desember, 2013.
Juliantina R, Citra D.A, Nirwani B, Nurmasitoh T, Bowo ET. (2009). Manfaat sirih
sebagai agen antibacterial terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. JKKI. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 1(1):15-3
Mulyadi. (2010). Flora Normal. www.academia.edu/11695002/Flora_Normal,
diperoleh 29 Juli, 2016.
Murniati. (2007). Manajemen Luka. Jakarta : EGC.
Menkumham. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009. Jakarta
: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144.
Moeljanto, Rini Damayanti. (2006). Kasiat dan Manfaat Daun Sirih. Jakarta : Agromedia
Pustaka.
Perry AG, Potter PA. (2006). Clinical Nursing Sklills & Techniques. USA: Elsevier
Mosby.
6
Smeltzer SC, Bare BG. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth volume 1.
Waluyo A, Karyasa IM, Julia, Kuncara HY, Asih Y, penerjemah; Ester M,
Panggabean E, editor. Jakarta: EGC. Terjemahan dari Brunner and Suddarth’s
Textbook of Medical-Surgical Nursing.
Suriadi. (2006). Perawatan Luka Edisi I. Jakarta; Sagung Seto.
Syaifuddin A.(2008). Metode Penelitian.Jogyakarta : Pustaka Belajar
Supranto, J. (2007). Teknik Sampling untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
WHO, 2008. 10 Fact on Safe Surgary, diakses 17 Oktober 2013, available from
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengobatan terhadap luka terutama yang mengalami infeksi dengan
obat-obat sintetis telah berkembang dan penemuan berbagai zat kimia sebagai antibakteri
telah banyak. Tetapi akhir-akhir ini karena pertimbangan terhadap zat kimia sintetik
yang mahal dan terlebih mempunyai efek samping yang membahayakan bagi organ
vital, Selain itu juga banyak terjadi resistensi bakteri terhadap antibiotik yang
mengakibatkan banyak kasus-kasus infeksi tidak dapat diatasi dengan antibiotik biasa,
harus dengan antibiotik yang lebih poten dan tentunya harganya mahal. Obat
alternatif lain sekarang banyak dicari orang karena lebih murah dengan beralih ke
obat tradisional yang berasal dari alam sekitar.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 48 bahwa
upaya pelayanan kesehatan meliputi 17 jenis pelayanan, di mana pada urutan kedua
adalah pelayanan kesehatan tradisional (Menkumham, 2009). Perawat dapat lebih
memanfaatkan bahan-bahan alam sebagai bahan obat dalam memberi perawatan
kesehatan
Negara tropis seperti Indonesia memiliki potensi alam yang sangat besar
untuk digali, salah satunya adalah pemanfaatan flora dan fauna dibidang kesehatan,
menyebabkan obat yang berasal dari herbal alami menjadi menarik perhatian para ahli
di bidang medis sebagai alternative pengganti yang lebih poten, murah, memiliki efek
2
Sirih (Piper betle L.) merupakan salah satu tanaman obat potensial yang diketahui secara empiris memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit seperti stroke, batu ginjal, radang prostat, hepatitis, diabetes, asam urat,
kolesterol, batuk, keputihan, maag, letih, lesu dan memiliki sifat antioksidan,
antikanker, antiseptik, dan antiinflamasi (Moeljanto, 2006).
Daun sirih mengandung minyak atsiri di mana komponen utamanya terdiri
atas fenol dan senyawa turunannya seperti kavikol, kavibetol, karvacol, eugenol, dan
allilpyrocatechol. Selain minyak atsiri, daun sirih juga mengandung karoten, tiamin,
riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tannin, gula, pati dan asam amino. Kandungan
eugenol dalam daun sirih mempunyai sifat antifungal. Daun sirih yang sudah dikenal
sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik yang dapat membunuh bakteri
sehingga banyak digunakan sebagai antibakteri dan antijamur. Hal ini disebabkan oleh
turunan fenol yaitu kavikol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif
dibandingkan fenol biasa. Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk
menyembuhkan kaki yang luka dan mengobati pendarahan hidung / mimisan
(Astrini, 2010).
Luka adalah terputusnya atau rusaknya kontinuitas jaringan, bila tidak
ditangani dengan segera (perawatan juga penanganan yang kurang baik) akan terjadi
infeksi atau komplikasi yang lain dan meninggalkan bekas yang sulit untuk
dihilangkan (Suriadi, 2006).
Luka bedah adalah luka yang disengaja untuk melakukan pembedahan
untuk mencapai kemasalahatan tertentu. Perawatan luka secara konsisten dan tepat
sangat diperlukan untuk mencegah infeksi dan menekan proses inflamasi sehingga
3
Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks dengan melibatkan
banyak sel dan melalui beberapa fase yaitu koagulasi, inflamasi, proliferasi dan fase
remodeling (maturasi) (Suriadi, 2006).
Berdasarkan mekanisme cedera, luka dapat dibedakan menjadi luka insisi,
kontusio, laserasi dan luka tusuk, sedangkan berdasarkan tingkat kontaminasi dapat
dibedakan menjadi luka bersih, luka kontaminasi bersih, luka terkontaminasi dan luka
kotor atau terinfeksi (Murniati, 2007).
Pada kehidupan sehari-hari luka insisi dapat di jumpai pada tindakan medis
bedah. Menurut WHO (2008), diperkirakan ada sekitar 234 juta tindakan bedah yang
dilakukan di seluruh dunia. Dengan demikian, ini setara dengan setiap 25 orang
terdapat satu orang melakukan tindakan bedah. Dapat disimpulkan bahwa luka insisi
merupakan luka yang banyak dijumpai di kehidupan sehari-hari. Menurut Depkes RI
(2009), di Indonesia angka Infeksi Luka Operasi mencapai 18,9 % dari total angka
infeksi nosokomial di rumah sakit. Dan bahwasanya infeksi pada luka akan
memperlambat proses penyembuhan luka sehingga efektifitasan rawat luka harus
dimaksimalkan.
Berdasarkan penelitian Juliantina dkk (2009) secara in-vitro ekstrak dau nsirih (Piper betle L.) memiliki kemampuan antibakteri terhadap bakteri gram positif (konsentrasi 25%) dan gram negatif (konsentrasi 6,25%) khususnya terhadap
Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC 35218. Kandungan sirih (Piper betle L.) yang telah diketahui adalah flavonoid, alkaloid polifenol, tanin, saponin, dan minyak atsiri. Senyawa flavonoid bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker,
4
yang berperan dalam proses penyembuhan luka, dan senyawa alkaloid mempunyai
sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Perawatan luka dengan daun sirih (Piper betle L.) akan mengurangi resiko terjadinya infeksi karena daun sirih mampu menekan bahkan membunuh bakteri.
Efek samping hamper tidak ada kecuali bila digunakan tidak sesuai aturan baik proses
pembuatan juga dosis harus tepat dan benar, disamping itu dilihat dari segi ekonomi
tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, dari segi cara mendapatkan sangat mudah,
karena banyak tumbuh di sekitar kita.
Dengan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh
tumbukan daun sirih (Piper betle L) terhadap percepatan penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus Norvegicus strain Wistar).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian tumbukan daun sirih (Piper betle L) dapat mempengaruhi percepatan proses penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus Norvegicus strain Wistar)?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
5
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Identifikasi penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus Norvegicus strain Wistar) tanpa menggunakan daun sirih.
2. Identifikasi penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus Norvegicus strain Wistar) dengan pemberian tumbukan daun sirih (Piper betle L)
3. Menganalisis pengaruh tumbukan daun sirih (Piper betle L) terhadap percepatan proses penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus Norvegicus strain Wistar).
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Keperawatan
1. Sebagai informasi terhadap pengembangan praktek ilmu
keperawatan terutama untuk mengetahui pengaruh tumbukan daun
sirih dengan percepatan proses penyembuhan luka.
2. Sebagai dasar pedoman untuk tenaga professional kesehatan
terutama perawat di unit pelayanan kesehatan dan menerapkan
pemanfaatan tumbukan daun sirih terhadap percepatan proses
6
1.4.2 Bagi Akademik
Penelitian berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam
meningkatkan kemampuan penelitian ilmiah keperawatan terutama mengenai
perawatan luka dan sebagai bahan dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang
berkaitan dengan pemanfaatan daun sirih.
1.4.3 Lembaga
1. Dapat mengungkap manfaat daun sirih (piper betle L) bagi
kesehatan terutama untuk perawatan luka insisi, sehingga
kedepannya dapat diketahui bahwa daun sirih ini mempunyai nilai
tambah.
2. Meningkatkan penggunaan sumber daya alam yang tersedia di