• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA DI SMPN 5 KEPANJEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA DI SMPN 5 KEPANJEN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG

PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA

REMAJA DI SMPN 5 KEPANJEN

SKRIPSI

Oleh :

BAIQ MILIA FITRI MARTINA

NIM. 201110420311094

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

keperawatan (S.Kep) pada program studi ilmu keperawatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

Berdasarkan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimaksih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing I yang telah

membimbing sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan masukan yang

sangat bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Erma Wahyu M., S.Kep., Ns., M.Si selaku pembimbing II yang telah

memberikan ilmu dan menginspirasi penulis dalam menyelesaikan sripsi ini.

5. Ibu Henny Dwi Susanti, S.Kep., Ns., Sp.Mat dan Ibu Nur Aini, S.Kep., Ns.,

M.Kep sebagai penguji I dan II yang telah memberikan masukan dan saran-saran

untuk melengkapi tugas khir ini.

6. Bapak Chairul Huda, S.Kep., Ns sebagai Wali DOsen PSIK kelas C angkatan

2011, yang memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

ilmunya.

8. Ayahanda Lalu Milkan dan Ibunda Hadijah yang tiada henti-hentinya selalu

mendoakan dan memberikan dukungan moril dan materil untuk terselesaikannya

skripsi ini.

9. Ibu Tutik selaku guru di SMPN 5 Kepanjen yang telah memberikan izin dan

membantu selama proses penelitian.

10. Teman-teman PSIK C 2011 dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan

(4)

Semoga Allah SWT memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan

dan selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Akhir kata penulis

mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bidang keperawatan. Amin.

Malang, Juni 2015

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian ... iv

Lembar Persembahan ... v

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Abstract ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan ... 9

2.1.1 Definisi Pendidikan Kesehatan... ... 9

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan ... 9

2.1.3 Ruang lingkup Pendidikan Kesehatan ... 10

2.1.4 Metode dalam Pendidikan Kesehatan ... 12

2.1.5 Media Pemberian Pendidikan Kesehatan ... 18

2.2 Konsep Pengetahun ... 19

2.2.1 Definisi Pengetahuan ... 19

2.2.2 Domain Pengetahuan ... 20

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 23

2.3 Konsep Keputihan ... 24

2.3.1 Definisi Keputihan ... 24

2.3.2 Klasifikasi Keputihan ... 25

2.3.3 Penyebab Keputihan ... 25

2.3.4 Tanda dan Gejala Keputihan ... 27

2.3.5 Penanganan Keputihan ... 28

2.3.6 Pencegahan Keputihan ... 28

2.4 Konsep Remaja ... 30

2.4.1 Definisi Remaja ... 30

2.4.2 Batasan Usia Remaja ... 30

2.4.3 Tumbuh Kembang Remaja ... 31

(6)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 36

3.1 Kerangka Konsep ... 36

3.2 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN ... 38

4.1 Desain Penelitian ... 38

4.2 Kerangka Penelitian ... 39

4.3 Desain Sampling ... 40

4.3.1 Populasi ... 40

4.3.2 Sampel ... 40

4.3.3 Teknik Sampling ... 40

4.4 Variabel Penelitian ... 40

4.4.1 Variabel Independen ... 40

4.4.2 Variabel Dependen ... 41

4.5 Definisi Operasional ... 42

4.6 Waktu Penelitian ... 43

4.7 Tempat Penelitian ... 43

4.8 Instrumen Penelitian ... 43

4.8.1 Kuisioner pengetahuan pencegahan keputihan ... 43

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument ... 44

4.9.1 Uji Validitas ... 44

4.9.2 Uji Reliabilitas ... 45

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 46

4.11Analisa Data ... 50

4.11.1 Analisa Univariat ... 50

4.11.2 Analisa Bivariat ... 50

4.12 Etika Penelitian ... 51

BAB V Hasil Penelitian ... 52

5.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 52

5.2 Tingkat Pengetahuan Remaja Sebelum Intervensi ... 54

5.3 Tingkat Pengetahuan Remaja Sesudah Intervensi ... 55

5.4 Pengaruh Intervensi terhadap Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan ... 56

BAB VI Pembahasan ... 59

6.1 Identifikasi Pengetahuan Remaja Sebelum Diberikan Intervensi 59

6.2 Identifikasi Pengetahuan Remaja Sesudah Diberikan Intervensi ... 61

6.3 Analisis Pengaruh Intervensi terhadap Pengetahuan tentang Pencegahan Keputihan... 65

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 68

6.5 Implikasi Keperawatan ... 68

BAB VII PENUTUP ... 70

7.1 Kesimpulan ... 70

7.2 Saran ... 70

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 76

Lampiran 2 Permohonan Menjadi Responden ... 77

Lampiran 3 Surat Persetujuan Menjadi Responden ... 78

Lampiran 4 Lembar Kuisioner ... 79

Lampiran 5 Satuan Acara Penyuluhan ... 82

Lampiran 6 Leaflet ... 87

Lampiran 7 Uji Validitas dan Reliabilitas... 89

Lampiran 8 Hasil Analisa Data ... 92

Lampiran 9 Lembar Konsultasi ... 93

Lampiran 10 Log book Skripsi ... 97

Lampiran 11 Surat Selesai Penelitian ... 98

Lampiran 12 Dokumentasi ... 99

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D., & Muliawati, R. (2013). Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat .

Yogyakarta: Sorowajan Baru.

Ancheta, R., Hynes, C., & Shrier, L. A. (2005). Reproductive Health Education and

Sexual Risk Among High-Risk Female Adolescents and Young Adults. Journal

of Pediatric Adolescent Gynecology, 105-111.

Ayuningtyas, D. N. (2011). Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Menjaga Kebersihan Genitalia Eksterna dengan Kejadian Keputihan pada Siswi SMA

Negeri 4 Semarang. Artikel Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro, 4-5.

Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.

Budiono, M. A., & Sulistyowati, M. (2013). Peran UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dalam Penyampaian Informasi Kesehatan Reproduksi terhadap Siswa SMP

Negeri X di Surabaya. Jurnal Promkes, 1 (2) 184-191.

Chen, C.-C., Huang, H.-K., Huang, M.-J., & Wu, C.-H. (2011). Educational intervention can improve dental care knowledge in aboriginal tribal children.

Tzu Chi Medical Journal, 86-89.

Donaldson, A. A., Lindberg, L. D., Ellen, J. M., & Marcell, A. V. (2013). Receipt of Sexual Health Information From Parents, Teachers, and Healthcare

Providers by Sexually Experienced U.S. Adolescents. Journal of Adolescent

Health, 235-240.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. (2012). Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Efendi, F., & Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba

Medika.

Eslami, A. A., Ghofranipou, F., Bonab, B. G., Zadeh, D. S., Shokravi, F. A., & Tabatabaie, M. G. (2015). Evaluation of a school-based educational program to prevent adolescents’ problem behaviors. Journal of Education and Health Promotion, 1-7.

Gul, S., Qamar, H., Jawaid, W., Bukhari, U., & Javed, Y. (2013 ). Women Facing Heavy Vaginal Discharge (Leucorrhea) by Virtue of Unhealthy Life Style.

International Research Journal of Pharmacy, 4 (1) 1-4.

Gungor, A. N., Uludag, A., Sahin, M., MeryemGencer, & Uysal, A. (2014). Effects of vaginal discharge on female sexual function. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 27-29.

Hanafi, M. I., Shalaby, S. A., Falatah, N., & El-Ammari. (2014). Impact of health education on knowledge of, attitude to and practice Impact of health education on knowledge of, attitude to and practice centres in Almadinah

Almunawwarah, Kingdom of Saudi Arabia: Controlled preepost study. Journal

of Taibah University Medical Sciences, 9 (3) 187-193.

(9)

Menarche di SDN Putat Kidul 01 Gondanglegi. Karya Tulis Ilmiah Univerisitas Muhammadiyah Malang.

Hidayat, A. (2013). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba

Medika.

J, A. R., Yuliatun, L., & N, E. M. (2013). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Kebersihan Genitalia terhadap Upaya Pencegahan Keputihan pada Remaja

Putri di SMPN 1 Dau Malang. Jurnal Keperawatan, 3-7.

Kasdu, D. (2005). Solusi Problem Wanita Dewasa. Jakarta: Puspa Swara.

Kesterton, A. J., & Mello, M. C. (2010). Generating demand and community support for sexual and reproductive health services for young people: A review of the

Literature and Programs. Reproductive Health, 7 (25) 1-12.

Khamees, S. S. (2012). Characterization of Vaginal Discharge Among Women

Complaining of Genital Tract Infection. International Journal of Pharmacy & Life

Sciences, 3 (10) 1-2.

Kok, G., & Vries, N. K. (2015). Health Education and Health Promotion.

International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, 620-627.

Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2012). Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba

Medika.

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba

Medika.

Laily, A. N. (2014). Perbedaan Pengetahuan Seksual Sebelum dan Sesudah Intervensi Pendidikan Kesehatan: Pendidikan Seksual dan Peningkatan Proses

Perkembangan pada Remaja SMP 1 Muhammadiyah Malang. Karya Tulis

Ilmiah Universitas Muhammadiyah Malang.

Manuaba, I. A., Manuaba, I. B., & Manuaba, I. B. (2009). Memahami Kesehatan

Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.

Maolinda, N., Sriati, A., & Maryati, I. (2012). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Siswa Terhadap Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMAN 1

Marharahayu. Jurnal Keperawatan, 1-15.

Maulana, H. D. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Monalisa, Bubakar, A. R., & Amiruddin, M. D. (2012). Clinical Aspects Fluor Albus

Of Female And Treatment. Literature Review, 1 (1) 19-29.

Mubarak, W. I., Chayatin, N., Rozikin, K., & Supradi. (2007). Promosi Kesehatan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mubarak, W., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat;Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Salemba Medika.

Nanlessy, D. M., Hutagaol, E., & Wongkar, D. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku Remaja Puteri dalam Menjaga Kebersihan Alat

Genitalia dengan Kejadian Keputihan di SMA Negeri 2 Pineleng. ejournal

Keperawatan (e-Kp), 1(1).

(10)

___________, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

___________, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Novita, & Fransisca. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

________. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba

Medika.

Nursalam., & Efendi, F. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Olivares, P. R., Cossio-Bolanos, M. A., Gomez-Campos, R., Almonacid-Fierro, A., & Garcia-Rubio, J. (2015). Influence of parents and physical education teachers in adolescent physical activity. International Journal of Clinical and Health Psycholog, 1-8.

Ori Aprisia Putri, A. R. (2013). Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja

Putri terhadap Keputihan di SMA Negeri 2 Pontianak. Naskah Publikasi

Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, 1-14.

Permatasari, M. W., Mulyono, B., & Istiana, S. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Personal Hygiene dengan Tindakan

Pencegahan Keputihan di SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012. Karya Tulis

Ilmiah Universitas Muhammadiyah Semarang, 73-74.

Piddennavar, R., & Krishnappa, P. (2015). Preparation and evaluation of information

leaflet for tobacco users. Journal of Education and Health Promotion, 1-4.

Rio, A., Yuliatun, L., & N, E. M. (2013). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang Kebersihan Genetalia terhadap Upaya Pencegahan Keputihan pada Remaja

Putri di SMPN 1 DAU Malang. Jurnal Keperawatan, 1-12.

Sari, R., & Amalia, A. (2013). Efektifitas Policresulen Vaginal Suppositoria terhadap Keputihan pada Wanita Usia Subur di Desa Latukan RT 3/RW 1 Kecamatan

Karanggeneng Lamongan. Jurnal Karya Tulis Ilmiah, 2(15) 22-23.

Setiawati, & Dermawan. (2008). Proses Pembelajaran dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta:

Trans Info Media.

Solikhah, R., Marsito, & Nurlaila. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Keputihan dengan Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Diri di

Desa Bandung Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah

Kesehatan Keperawatan, 8(2).

Sommart, J., & Sota, C. (2013). The effectiveness of a school-based sexual health education program for junior high school students in Khon Kaen, Thailand.

Journal of Social and Behavioral Sciences, 208 – 214.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA CV

Suprapti, & Indarwati. (2013). Peran Orang Tua dan Pengetahuan Remaja tentang

(11)

Tesso, D. W., Fantahun, M. A., & Enquselassie, F. (2012). Parent-young people communication about sexual and reproductive health in E/Wollega zone,

West Ethiopia: Implications for interventions. Reproductive Health, 9 (13) 1-13.

Utami, T. I. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang Kesehatan Reproduksi dengan Tindakan Orang Tua Mengawinkan Puterinya di Usia

Remaja (Studi di Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember). Karya Tulis

Ilmiah Universitas Jember, 5-6.

Wawan, A., & M, D. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Widiyanto, B., Purnomo, & Sari, A. M. (2013). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuan Tentang Perilaku

Seksual. Jurnal Keperawatan Komunitas, 1 (2) 101-107.

Yulistasari, Y., Dewi, A. P., & Jumaini. (2013). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audiovisual terhadap Perilaku Personal Hygiene

(Genitalia) Remaja Putri dalam Mencegah Keputihan. Karya Tulis Ilmiah

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak akan tumbuh dan

berkembang menjadi remaja, meliputi semua perkembangan yang dialami

sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Perkembangan ini akan tampak

terlihat berbagai macam bentuk perubahan, baik perubahan fisik maupun

psikologis (Kusmiran, 2011). Perubahan fisik yang cepat termasuk didalamnya

pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai

kematangan yang ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan fungsi

reproduksi. Periode untuk masa remaja ini berkisar antara 10 dan 19 tahun. Hal

ini didefinisikan sebagai beberapa masa transisi (maturitas, hubungan, sekolah,

dan kemampuan) untuk dewasa. Remaja pada masa ini diharapkan untuk mulai

memperhatikan kebersihan diri (personal hygiene) terutama kesehatan reproduksi

(Eslami, 2015).

Kesehatan reproduksi remaja ialah kondisi sehat dari sistem, fungsi dan

proses alat reproduksi yang dimiliki oleh remaja, yaitu laki-laki dan wanita usia

10-24 tahun (Kumalasari & Andhyantoro, 2012). Berdasarkan data Profil

Kesehatan Indonesia pada tahun 2000, jumlah dan presentase penduduk

Indonesia golongan usia 10-24 tahun (definisi WHO untuk young people) adalah

64 juta atau sekitar 31% dari total seluruh populasi, sedangkan khusus untuk

remaja usia 10-19 tahun (WHO, 2007), berjumlah 44 juta atau 21% (Efendi &

(13)

2

mengeksplorasi seksualitas mereka dan membutuhkan informasi serta layanan

kesehatan seksual dan reproduksi (Kesterton, 2010).

Tesso (2012) menyatakan bahwa remaja laki-laki maupun perempuan

pada masa reproduktif akan mengalami berbagai macam masalah kesehatan

reproduksi. Masalah kesehatan reproduksi yang paling sering dialami oleh

remaja perempuan ialah keputihan. Seringkali keputihan dapat mengganggu

hingga menyebabkan ketidaknyamanan dalam aktifitas sehari-hari (Nanlessy, et

al. 2013).

Keputihan merupakan gejala keluarnya cairan dari vagina selain darah

haid yang diluar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak disertai rasa gatal

setempat (Kasdu, 2005). Keputihan dapat berupa fisiologis (normal) dan

patologis (tidak normal). Keputihan fisiologis terdiri atas sekresi kelenjar

bartolin dan endoservik dengan menumpahkan sel dari dinding vagina yang

menghasilkan cairan yang tidak berwarna (bening), tidak berbau, dan dalam

jumlahnya tidak terlalu banyak, tanpa rasa panas atau nyeri sedangkan

keputihan patologis biasanya disebabkan oleh infeksi organisme atau penyakit

tidak menular yang biasanya berwarna kuning, hijau atau keabu-abuan, berbau

amis atau busuk, jumlahnya banyak di sertai gatal dan rasa panas atau nyeri

pada daerah vagina (Khamees, 2012). Keputihan, biasanya gejala vaginitis,

dapat membuat beberapa perempuan merasa tidak nyaman dan mungkin kronis

atau bisa kambuh setelah pengobatan (Gungor, 2014).

Banyak wanita yang mengalami keputihan, akan tetapi sering terabaikan

karena mereka menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa terjadi pada

seorang wanita (Kasdu, 2005). Keputihan adalah keluhan umum, khususnya di

(14)

3

Indonesia sebanyak 75% wanita pernah mengalami keputihan minimal satu

kali dalam seumur hidupnya dengan kejadian 50% pada remaja dan 25% pada

wanita usia subur (WUS). Penelitian di Jawa Timur juga menunjukkan 75%

remaja menderita keputihan minimal satu kali seumur hidup (Sari & Amelia,

2013). Salah satu dampak yang sangat berbahaya apabila keputihan tidak

ditangani secara tepat yaitu akan menyebabkan terjadinya kanker serviks.

Jumlah penderita baru kanker serviks di Jawa Timur pada tahun 2012 sebesar

2.940 dan naik pada tahun 2013 sebesar 3.971 orang (Dinkes Jatim, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rio J., et al. 2013 pada

siswi kelas IX di SMPN 1 DAU Malang mengenai upaya pencegahan keputihan

didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden mengalami keputihan

patologis sebesar 35 responden (52%), serta yang paling sedikit dengan

jumlah hampir sama yaitu patologis disertai stress, kelelahan, daya tahan

menurun dan tidak keputihan berturut-turut sebesar 9% dan 10%.

Remaja umumnya bersifat kurang peduli dengan keputihan pada dirinya

(Solikhah, et al. 2010). Hal ini disebabkan karena keterbatasan informasi yang

diperoleh oleh remaja putri sehingga kurang memperhatikan hygiene

kewanitaan yang dapat menyebabkan keputihan. Keputihan sering dijumpai

pada remaja usia 12-14 tahun di mana remaja mengalami menstruasi pertama

kali (menarche). Menarche pada umumnya menjadi masalah bagi remaja, hal ini

terjadi karena remaja masih belum tahu tentang apa itu menstruasi dan

bagaimana menanganinya sehingga kebersihan daerah genetalia tidak terjaga

(15)

4

Berdasarkan survey di beberapa negara diketahui bahwa para remaja

kurang mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang pelayanan kesehatan apa

saja yang tersedia dan bagaimana memperolehnya. Remaja mempunyai akses

yang rendah atau bahkan tidak punya akses mendapatkan konseling dan

kepedulian yang benar (Kusmiran, 2011). Berdasarkan profil kesehatan Jawa

Timur tahun 2012, penderita HIV/AIDS didominasi oleh kelompok umur

seksual aktif, yakni kelompok umur 25-29 tahun (1.841 kasus atau 27 26,68%)

dan 30-34 tahun (1.492 kasus atau 21,62%) (Dinkes Jatim, 2012). Selain itu,

berdasarkan Survei Data Kependudukan Indonesia (SDKI) tahun 2007

menemukan bahwa jumlah kasus pernikahan dini mencapai 39,4% di propinsi

Jawa Timur, pengetahuan remaja umur 15-24 tahun tentang kesehatan

reproduksi dan masalah disekitar masa subur masih relatif rendah (Utami,

2013).

Pemahaman remaja akan kesehatan reproduksi terutama masalah

keputihan menjadi bekal remaja dalam berperilaku sehat dan bertanggung

jawab, namun tidak semua remaja memperoleh informasi yang cukup dan

benar tentang kesehatan reproduksi. Oleh sebab itu, sangat diperlukan

pendidikan kesehatan untuk memberikan pengetahuan yang positif

tentang masalah kesehatan yang sering terjadi pada remaja khususnya

keputihan (Kumalasari & Andhyantoro, 2012). Ancheta, 2005 menyatakan

bahwa pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting untuk pencegahan

perilaku seksual berisiko dan yang terkait hasil yang merugikan dari kehamilan

yang tidak diinginkan, AIDS, dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya

(16)

5

Pendidikan kesehatan ialah serangkaian upaya yang dilakukan untuk

mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, kaluarga dan

masyarakat agar terlaksananya perilaku hidup sehat. Pendidikan kesehatan

ditujukan untuk menggugah kesadaran, memberikan dan meningkatkan

pengetahuan sasaran pendidikan kesehatan yang menyangkut tentang

pemeliharaan kesehatan, peningkatan kesehatan untuk individu, kelompok,

keluarga dan masyarakat (Setiawati & Dermawan, 2008).

Pendidikan kesehatan perlu dilakukan agar bisa mencegah berbagai

masalah kesehatan reproduksi, seperti halnya keputihan. Pendidikan

kesehatan ini bisa langsung dilakukan secara perorangan maupun

berkelompok dengan menggunakan media audiovisual, media cetak seperti

leaflet, poster, atau spanduk dan media massa yang dapat berupa media

cetak seperti koran, majalah, maupun media elektronik seperti radio dan

televisi (Widodo dalam Yulistasari, 2013).

Usaha pencegahan juga memerlukan dasar pengetahuan yang baik

sebab perilaku yang didasari pengetahuan lebih bertahan lama

dibandingkan perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Rio J. dalam

Ayuningtyas, 2011). Oleh karena itu perlu adanya pemberian informasi

yang lengkap pada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan dan

kesadaran mereka akan pentingnya menjaga kebersihan diri terutama area

genitalia.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti kepada

20 remaja putri kelas VIII di salah satu sekolah menengah pertama di

Kepanjen, didapatkan bahwa rata-rata mereka telah mengalami menstruasi, 15

(17)

6

tentang penyebab ataupun cara mencegah keputihan tersebut. Mereka juga

mengatakan belum pernah diadakannya penyuluhan atau pendidikan

kesehatan tentang pencegahan keputihan meskipun di sekolah tersebut

memiliki UKS. Program UKS yang masih terlaksana di sekolah tersebut

seperti jum’at bersih dan posyandu. Selain itu, karena letak sekolah yang

berada di daerah kabupaten Malang, akses untuk memperoleh informasi juga

masih sulit.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

peningkatan pengetahuan tentang pencegahan keputihan pada remaja.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan

pengetahuan tentang pencegahan keputihan pada remaja di SMP Negeri 5

Kepanjen.

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan tentang pencegahan

(18)

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan tentang pencegahan keputihan sebelum

diberi pendidikan kesehatan.

2. Mengidentifikasi pengetahuan tentang pencegahan keputihan setelah

diberi pendidikan kesehatan.

3. Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan

pengetahuan tentang pencegahan keputihan pada remaja.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah keilmuan, pengalaman serta pengetahuan yang berkenaan

dengan pengaruh pendidikan kesehatan tentang hygiene kewanitaan.

2. Bagi remaja putri

Remaja putri dapat mengetahui bagaimana cara perawatan organ

reproduksi serta mampu mempraktekkan cara merawat organ genetalia

sehingga dapat mengurangi angka kejadian keputihan pada remaja putri.

3. Bagi institusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai tambahan refrensi dan kepustakaan jurusan

Progam Studi Ilmu Keperawatan UMM serta dapat dijadikan tambahan

rujukan untuk pengembangan penelitian berikutnya terutama dalam hal

menjaga hygiene genetalia pada remaja putri dalam upaya mengatasi keputihan

(19)

8

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yulistasari, et al. (2013)

dengan judul “Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media

Audiovisual Terhadap Perilaku Personal Hygiene (Genitalia) Remaja Putri

Dalam Mencegah Keputihan”, didapatkan hasil nilai rata-rata perilaku

personal hygiene (genitalia) remaja putri dalam mencegah keputihan

sebelum diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual

yaitu 80,15 pada kelompok kontrol dan 80,89 pada eksperimen. Nilai

rata-rata perilaku personal hygiene (genitalia) remaja putri dalam mencegah

keputihan post-test tanpa diberikan intervensi pada kelompok kontrol yaitu

78,49, sedangkan nilai mean setelah diberikan pendidikan kesehatan

menggunakan media audiovisual pada kelompok eksperimen yaitu 113.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Permatasari, et al. (2012)

dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Personal Hygiene Dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Di Sma Negeri 9

Semarang Tahun 2012”, didapatkan hasil bahwa pengetahuan remaja putri

tentang personal hygiene, yang termasuk kategori baik sebanyak 25

responden (38,5%), kategori cukup sebanyak 29 responden (44,6%) dan

kategori kurang sebanyak 11 responden (16,9%). Sementara dari tindakan

pencegahan keputihan didapatkan sebagian besar remaja putri kelas X di

SMA Negeri 9 Semarang melakukan pencegahan keputihan sebanyak 41

responden (63,1%) dan sebagian kecil remaja putri tidak melakukan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan dikembangkan sistem informasi lahan dan erosi (SILKER) menggunakan free open sources FOSS-GIS ILWIS dengan mengambil DAS Sampean Baru

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan, risiko keuangan tidak berpengaruh signifikan, nilai perusahaan berpengaruh signifikan,

Pantai Sembilangan masih kurang memadai untuk daerah tujuan wisata, yaitu kurangnya prasarana seperti lampu jalan yang masih minim bahkan dibeberapa jalan tidak ada penerangan

Bapak Alexander Chandra Susanto, sebagai pimpinan PT Prima Plastik Internusa, atas waktu, tenaga, dan informasi yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulisan laporan

penelitian dengan judul “ pengaruh pelatihan kerja, pengembangan karir dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Cipta Karya Kabupaten Banyumas ”.. 1.2

Hasil jadi tie dye kombinasi pewarnaan dengan airbrush pada kain sifon sutra dan satin sutra, ditinjau dari aspek daya serap warna pencelupan kain sifon sutra memperoleh nilai

model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk mengembangkan materi kon- troversi dalam mata pelajaran IPS di SMP, dan (3) perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang

Dari hasil tersebut dapat dike- tahui bahwa sifat antibakteri pada ekstrak secang dan manggis juga sangat dipengaruhi oleh senyawa lain se- lain senyawa fenol, hal ini terbukti pada