• Tidak ada hasil yang ditemukan

VARIABILITAS JENIS IKAN KARANG DI PERAIRAN WATU LAWANG DAN KARANG PON-PON PASIR PUTIH KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "VARIABILITAS JENIS IKAN KARANG DI PERAIRAN WATU LAWANG DAN KARANG PON-PON PASIR PUTIH KECAMATAN BUNGATAN KABUPATEN SITUBONDO"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

VARIABILITAS JENIS IKAN KARANG DI PERAIRAN WATU LAWANG

DAN KARANG PON-PON PASIR PUTIH KECAMATAN BUNGATAN

KABUPATEN SITUBONDO

Oleh: JON Y MARTIN ( 04930006 ) Animal Fishery

Dibuat: 2009-04-14 , dengan 3 file(s).

Keywords: ikan karang, karang pon-pon, pasir putih

ABSTRAK

Ikan karang merupakan jenis ikan yang spesifik dan hidup di wilayah sekitar terumbu karang. Meningkatnya eksploitasi terumbu karang dan penangkapan ikan karang yang tidak ramah lingkungan, menyebabkan kerusakan yang semakin meluas, terutama lingkungan wilayah dimana ikan karang hidup, yaitu terumbu karang. Pada daerah terumbu karang, ikan karang merupakan organisme yang jumlahnya banyak dan juga merupakan organisme besar. Dengan jumlahnya yang besar dan mengisi terumbu karang, maka dapat terlihat dengan jelas bahwa ikan karang penyokong hubungan yang ada dalam ekosistem terumbu karang.

Pantai Pasir Putih dulu dikenal sebagai pantai yang kaya akan ikan dan terumbu karang, tapi seiring berjalannya waktu jenis ikan dan keindahan terumbu karang tersebut semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh kerusakan terumbu karang yang dikarenakan eksploitasi secara terus menerus oleh masyarakat sekitar sehingga mengakibatkan makin tingginya tingkat kerusakan terumbu karang, seperti kegiatan penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Dibukanya Pantai Pasir Putih sebagai tempat wisata, serta belum terbentuknya kawasan perlindungan laut di daerah tersebut yang dapat mengurangi jenis populasi ikan karang.

Atas dasar hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan pendataan populasi jumlah dan jenis ikan karang khususnya di perairan Watu Lawang dan Karang Pon-pon, Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah; untuk mengetahui je nis dan jumlah ikan karang, untuk mengetahui kondisi fisik, kimia dan biologi pada habitat ikan karang dan untuk

mengetahui faktor- faktor yang dapat merusak ekosistem ikan karang di perairan Watu Lawang dan Karang Pon-pon, Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.

Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah; untuk meningkatkan pengetahuan dalam monitoring terumbu karang dengan menggunakan metode Reef Check. Dapat menjadi sebuah informasi yang di gunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan terkait dalam perlindungan spesies ikan karang, dan digunakan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut guna pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian sunberdaya laut secara berkelanjutan dan terpadu.

Penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2008, sedangkan pengambilan data primer pada tanggal 15-16 November 2008, di perairan Watu Lawang dan Karang Pon-pon, Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo.

Dalam penelitian ini, obyek yang diteliti adalah jenis dan jumlah ikan karang, dengan

menggunakan Metode Reef Check. Pada metode ini dilakukan survei pada 2 kedalaman, 3 m dan 10 m berdasarkan data surut terendah.

(2)

kemunculan jenis ikan karang lebih banyak diantaranya Butterflyfish, Haemulidae, Snapper, Barramundi cod, Grouper, Humphead wrasse dan Parrotfish.

Pada Site 2 (Karang Pon-pon) pada kedalaman 10 meter didapatkan kemunculan jumlah ikan karang sangat tinggi dibandingkan dengan site pertama diantaranya ikan Butterflyfish,

Haemulidae, Snapper dan Parrotfish. Pada kedalaman 3 meter didapatkan kemunculan jenis ikan karang Butterflyfish, Haemulidae, Snapper dan Parrotfish dan Grouper. Indeks keanekaragaman ikan karang pada lokasi penelitian adalah rendah, indeks keseragaman menunjukkan

komunitasnya stabil dan spesies yang mendominasi pada semua site yaitu Butterflyfish.

Kualitas air yang di ukur pada lokasi penelitian (Watu Lawang dan Karang Pon-pon) ialah suhu berkisar antara 26 - 280C, salinitas berkisar antara31 - 32‰, arus berkisar antara 7 – 9,2 m/detik, DO berkisar antara 4,56 – 6,601mg/l dan pH berkisar 8 – 9. Dari hasil pengukuran kualitas air pada lokasi penelitian masih dalam batas kisaran normal bagi kehidupan ikan karang.

Ekosistem di sekitar perairan Watu Lawang dan Karang Pon-pon kurang layak untuk kehidupan ikan karang, karena pada lokasi tersebut tidak ditemukan ekosistem padang lamun dan ekosistem mangrove. Pada lokasi ini terumbu karang terletak di belakang rumah warga setempat dan

banyak terdapat tambak udang yang mendominasi di sepanjang pantai, dimana limbah rumah tangga tersebut dibuang ke laut yang bisa mempengaruhi kehidupan terumbu karang sebagai tempat hidup ikan karang. Perahu-perahu nelayan yang mencari ikan maupun yang mengantar wisaawan untuk melihat keindahan karang d i daerah tersebut juga mempengaruhi kehidupan terumbu karang, karena jangkar yang diturunkan oleh nelayan tersebut secara tidak langsung dapat merusak karang yang tumbuh dan hidup di perairan tersebut.

Saran dari penelitian ini, yaitu; perlu diadakannya pe nyuluhan kepada masyarakat sekitar dan wisatawan tentang pentingnya kehidupan terumbu karang bagi kehidupan ikan karang dan perlu diadakan kegiatan monitoring populasi ikan karang pada setiap tahunnya, guna mengetahui perkembangan ekosistem ikan karang agar populasi jenis dan jumlah ikan karang tidak semakin berkurang.

ABSTRACT

Rock fish is a specific fish which lived in around rock ridge area. The increasing of rock ridge

area exploitation and the catch of ridge rok fish which didn’t pay attention to the environment,

cause a wide-spread damage, especially in region where rock fish lived, the rock ridge area. In this area, rock fish has large amount and a large organism. With its large quantity fulfilling rock ridge area, there could be seen that rock fish was a supporter of relation in rock ridge ecosystem. White Sand beach was known as a beach which rich of fish and rock ridge. But as time goes by, the fish variant and the beauty of rock ridge was decreasing. It caused by continuous exploitation by people around which caused the higher damage of rock ridge area. Opening white sand as tourism object and lack of sea protection area could decrease the rock fish population.

Based on the fact, there needed a population record about the amount and the kind of rock fish, especially in Watu Lawang and Pon-pon rock, white sand, Bungatan sub-district, Situbondo residence.

The research aimed to find out about the various kind and amount of rock fish, to find out physical, chemical, and biological condition to the rock fish habitat and also find out factors damaging rock fish ecosystem in Watu Lawang and Pon-Pon rock water area White sand beach, Bungatan Sub-district, Situbondo Residence.

(3)

species of rock fish, it also could be used as further research to use, develop, and keep the sea source in continuous and unity way.

The research was done in November – December 2008, while primary data was taken in 15-16 November 2008 in Watu Lawang water area and Pon-Pon rock, White Sand beach, Bungatan sub-district Situbondo residence.

In this research, the investigated object was kind and amount of rock fish, using Reef Check method. This method was done in 2 depth, 3 m and 10 m according to the lowest lessened data. From the research, the kind and amount of rock fish, that was Watu lawang in Site 1 (Watu Lawang) in 3 meters depth, there found Butterfly fish species, Haemulidae, Snapper and

Parrotfish. In 10 meters depth, there found more rock fish. They were Butterflyfish, Haemulidae, Snapper, Barramundi cod, Grouper, Humphead wrasse and Parrotfish.

In Site 2 (Pon-pon rock) at 10 meters depth, there found several species fishes, they were: Butterflyfish, Haemulidae, Snapper and Parrotfish.

In 3 meters depth there found rock fishes: Butterflyfish, Haemulidae, Snapper and Parrotfish and Grouper.

Water quality which was measured at location (Watu Lawang and Pon-Pon rock) showed temperature 26 - 280C, salinity 31 - 32‰, flow around 7 – 9,2 m/detik, DO in average 4,56 – 6,601mg/l and pH around 8 – 9. From the water quality measurement at location, it was still in normal rate for rock fish life.

Ecosystem around Watu Lawang and Pon-Pon rock water area was not worth for rock fish life, since in the location could not found padang lamun ecosystem and mangrove ecosystem. In this location, rock ridge placed behind local villagers and there was not much shrimp pond which dominated the sea-shore, where the household waste was thrown to the sea and influenced the

rock ridge life as the ecosystem of rock fish. Fishermen’s boat was also influenced the life of

rock ridge, since the anchor brought down by the fishermen could damage the rock ridge which lived in the area.

Referensi

Dokumen terkait

hidup dengan densitas beberapa jenis ikan karang, terutama yang bersifat teritorial. Hasil analisis terhadap pada empat jenis ikan pemakan katang

Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai indeks keseragaman (e) yaitu memiliki nilai 0,901 yang berarti bahwa jenis Ikan Karang yang terdapat

Di perairan Batu Lawang juga tidak terlihat terjadinya recovery (rekrutmen) terumbu karang, hal ini dapat dilihat dari ukuran karang yang mempunyai pertumbuhan diatas

Sensus ikan (jenis dan jumlah) dilakukan pada kedalaman kedalaman 3 meter dan 10 meter. Pengukuran ikan karang dilakukan pada sisi barat, timur, selatan dan utara

Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa prosentase tutupan terumbu karang terbesar berada pada site utara dengan prosentase 66,59% di kedalaman 3 meter dan

Hubungan antara kelimpahan ikan kepe-kepe dengan Persentase Penutupan Karang pada kedalaman 3 meter adalah kuat dan positif, sedangkan pada kedalaman 10 meter adalah

Hasil pengamatan dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan nilai indeks keseragaman (e) yaitu memiliki nilai 0,901 yang berarti bahwa jenis Ikan Karang yang terdapat

Dari jumlah ikan yang hadir di terumbu karang ternyata di kedalaman 5 m Pada modul kayu ditentukan jenis ikan 24 spesies dengan total individu 368 ind/m 2 , modul bambu 14