KEHIDUPAN ANAK PENGAMEN JALANAN DI SIMPANG POS JL. JAMIN GINTING KELURAHAN KWALA BEKALA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RIDAWATI BANGUN NIM. 3123122054
PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Ridawati Bangun, Nim. 3123122054. Kehidupan Anak Pengamen Jalanan Di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan.Skripsi.Pendidikan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2016.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi anak bekerja sebagai pengamen,interaksi sosial antara sesama anak-anak pengamen serta kondisi ekonomi keluarga anak bekerja sebagai pengamen di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah anak-anak pengamen berjumlah tujuh orang yaitu David, Eben, Lovandro, Andri, Dani, Boy dan Jhon dan semua informan masih sekolah, tinggal bersama orang tua dan bekerja sebagai pengamen di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Medan.
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan maka diperoleh hasil penelitian yaitu anak-anak yang bekerja sebagai pengamen jalanan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu masalah kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan orang tua sehingga anak juga ikut bekerja, sebagaian anak-anak jalanan bekerja atas kemauan diri sendiri karena meyadari penghasilan orang tua yang tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga selain itu anak bekerja di jalanan disebabkan oleh faktor ikut-ikutan dengan teman sebayanya serta faktor budaya.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa anak-anak yang bekerja sebagai pengamen disebabkan oleh penghasilan orang tua tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga karena orang tua pada umumnya bekerja di sektor informal sehingga agar tetap dapat bertahan hidup maka keluarga miskin memanfaatkan segala sumber daya yang ada dengan cara menjadikan anak-anak dibawah umur ikut terlibat dalam mencari nafkah.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Kehidupan Anak Pengamen Jalanan di Simpang
Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik mengenai isi maupun dalam pemilihan kata sehingga penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi.
4. Ibu Supsiloani, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
waktu, ide, bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dan mendukung
proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir.
5. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan
Penguji I yang telah membimbing penulis dan memberikan kritikan dan saran
iii
6. Ibu Sulian Ekomila, M.SP selaku dosen penguji II yang banyak memberikan
saran-saran yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si selaku dosen penguji III yang banyak
memberikan saran dan ide yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Antropologi.
9. Ayahanda (Alm) Hormat Bangun dan Ibunda Riana Br Barus yang
tersayang terimakasih untuk cinta, kasih sayang, doa, perhatian, motivasi
dan nasehat. Terimakasih untuk setiap pengorbanan yang tidak akan
pernah bisa penulis balaskan,Tuhan Yesus memberkati.
10. Kepada kakak penulis Emma Karniati Br Bangun dan abang Viktor Ginting,
adik-adik penulis Lili Oktaviani Br Bangun, Lala Ivana Br Bangun, Tergiah
Bangun dan keponakan-keponakan penulis Ricky Syahputra Ginting, Agry Ryadi
Ginting, George Jepayona Ginting . Terimaksih untuk doa serta dukungannya.
11. Terimakasih kepada Peter B Sitepu untuk setiap dukungan, doa dan motivasinya
selama masa perkuliahan dan juga selalu bersedia membantu dan mendampingi
dalam proses penelitian guna penyelesaian skripsi ini.
12. Teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Kabanjahe terkhusus untuk Mentari Tarigan,
Ifni Sri Ulina Tarigan, Nensy Stephanie Br Pelawi dan Sri Ngenana Br Barus
yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
13. Kepada sahabat penulis Roselli Br Tarigan terimakasih untuk setiap bantuan,
dukungan, motivasi dan doa kepada penulis.
14. Kepada teman-teman di kost Sukaria 131 Yonanda Br Tarigan, Ivana Tarigan,
Yesica Simbolon, Hilda Br Sembiring dan lain-lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu terimakasih untuk tahun-tahun indah yang kita lalui
iv
15. Kepada Asnika Simanjuntak, Yossi Sembiring, Zul Afdila, Chanra Arliani,
Hikayah Rusfa, Evan Lumban Tobing, Novita Fransiska dan semua teman-teman
kelas B Konsentrasi Sosiologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
terimakasih untuk kebersamaannya selama masa perkuliahan dan sukses untuk
kita semua.
16. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Antropologi 2012 Yustri Simamora, Aulia,
Grace, Nurhamida, Nurtati dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terimakasih untuk kebersamaan selama masa perkuliahan.
17. Bapak Ali Sitepu, SE. S.Sos. M.IP selaku lurah di Kelurahan Kwala Bekala
Kecamatan Medan Johor, terimakasih atas bantuan berupa data dan informasi
yang diberikan selama penulis melakukan penelitian di Simpang Pos Jl. Jamin
Ginting.
18. Kepada seluruh informan yang bersedia memberikan waktunya untuk berbagi
informasi guna melengkapi data skripsi ini.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak
terimakasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 19 Agustus 2016 Penulis
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
1.6.1 Manfaat Teoritis... 6
1.6.2 Manfaat Praktis... 6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka... 7
2.2 Landasan Teori ... 9
2.2.1 Teori Interaksi ... 9
2.2.2. Teori Ekonomi ... 14
2.3 Kerangka Konseptual ... 15
2.3.1 Pengertian Kehidupan ... 15
2.3.2 Pengertian Keluarga dan Anak... 15
2.3.3 Pengertian Pekerja Anak ... 18
2.3.4 Pengertian Pengamen ... 19
vi
2.4 Kerangka Berfikir... 22
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Lokasi Penelitian ... 26
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 27
3.3.1 Subjek Penelitian ... 27
3.3.2 Objek Penelitian ... 28
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 28
3.4.1 Observasi... 28
3.4.2 Wawancara ... 28
3.4.3 Dokumentasi ... 29
3.5 Teknik Analisis Data ... 30
3.5.1 Mengelompokkan Hasil Data ... 31
3.5.2 Menginterpretasikan Data ... 31
3.5.3 Menganalisi Data ... 31
3.6 Penarikan Kesimpulan ... 32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33
4.1.1 Gambaran Umum Simpang Pos ... 33
4.1.2 Gambaran Umum Pengamen Anak Di Simpang Pos ... 37
4.1.3 Latar Belakang Anak Bekerja Sebagai Pengamen ... 47
4.1.4 Interaksi Sosial Pengamen Anak ... 57
4.1.5 Kondisi Ekonomi Keluarga Pengamen Anak ... 58
4.1.6 Kehidupan Anak Pengamen jalanan ... 62
vii BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... ...71
5.2. Saran ... ...73
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan selama ini oleh pemerintah
Indonesia telah menghasilkan kemajuan di beberapa sektor-sektor ekonomi
namun selain itu tidak bisa dipungkiri pembangunan yang telah dilaksanakan
menghasilkan beberapa hal yang kurang baik salah satunya adalah terciptanya
kesenjangan sosial-ekonomi dalam masyarakat Indonesia. Satu sisi ada sebagian
masyarakat yang mempunyai tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan yang
tinggi, akan tetapi ada juga sebagian masyarakat Indonesia yang tingkat
pendidikan dan pendapatannya masih rendah bahkan banyak dari masyarakat
tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Kesenjangan sosial
ekonomi tersebut memunculkan permasalahan-permasalahan sosial ekonomi baik
itu di pedesaan terlebih-lebih di perkotaan yang masalahnya relatif lebih komplek.
Banyaknya permasalahan yang muncul di perkotaan salah satunya yaitu,
munculnya fenomena anak-anak yang bekerja di jalanan yang semakin meningkat
jumlahnya dengan membawa bentuk permasalah baik di dalam lingkungan anak
jalanan itu sendiri maupun permasalahan dengan masyarakat sekitarnya
(Kristiana, 2009:1).
Survei Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS) tahun 2000 menunjukkan
bahwa salah satu faktor ketidakberhasilan pembangunan nasional dalam berbagai
bidang itu antara lain disebabkan oleh minimnya perhatian pemerintah dan semua
2
“keluarga sebagai baris dan sistem pemberdayaan yang menjadi pilar utama
kehidupan berbangsa dan bernegara relatif belum menjadi komitmen bersama dan
usaha yang serius dari banyak pihak”. Padahal masyarakat dan negara yang sehat,
kuat, cerdas dan berkualitas dipastikan karena tumbuh dan berkembang dari
dalam lingkungan keluarga yang sehat, kuat, cerdas dan berkualitas, dengan
demikian masalah anak termasuk anak jalanan perlu adanya penanganan yang
berbasis keluarga, karena keluarga adalah penanggung jawab.
pertama dan utama masa depan anak-anak mereka, Sunusi (Kristiana,
2009:3).
Salah satu permasalah sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin
meningkatnya jumlah masyarakat miskin di Negara ini. Hal ini dapat dilihat
dengan semakin banyaknya jumlah pengamen jalanan, terutama di kota Medan.
Pengamen jalanan timbul akibat adanya kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
di kota ini. Anak-anak pengamen jalanan juga terdapat di Simpang Pos Jl. Jamin
Ginting Medan.
Anak adalah generasi penerus bangsa yang akan menjamin kelangsungan
eksistensi negara di masa depan sehingga potensi anak perlu dikembangkan secara
maksimal. Anak perlu dilindungi dari berbagai tindak kekerasan dan diskriminasi
agar hak-hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan memperoleh pendidikan
dapat terpenuhi dengan baik. Anak perlu dilindungi karena sangat rentan serta
potensial menjadi korban kekerasan dan kesewenangan orang dewasa.
Perlindungan diberikan agar mereka dapat tumbuh menjadi anak yang sejahtera,
3
tindakan dan situasi yang tidak menyenangkan.UU No. 23 tahun 2003 pasal 15
tentang perlindungan anak menyatakan bahwa :
“Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik maupun mental, anak yang menyandang cacat dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran”.
Berbicara tentang anak jalanan pada umumnya mereka berasal dari
keluarga yang ekonomi lemah atau dapat dikatakan hidup mereka berada di bawah
garis kemiskinan. Orang tua dari anak jalanan pada umumnya bekerja di sektor
informal dan penghasilan yang sedikit sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak yang mengakibatkan anak turun ke
jalanan sebagai pilihan terakhir yang harus dijalani agar tetap dapat hidup dan
memperoleh pendidikan.
Fenomena anak pengamen jalanan ini merupakan dampak dari
disorganisasi keluarga. Menurut Soerjono Soekanto (1990) disorganisasi keluarga
adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal
memenuhi kewajiban-kewajibannya yang sesuai dengan peranan sosialnya.
Disorganisasi keluarga terjadi pada masyarakat-masyarakat sederhana, karena
sebagian besar suami sebagai kepala keluarga gagal memenuhi
kebutuhan-kebutuhan primer keluarganya.
Anak-anak bekerja sebagai pengamen disebabkan oleh banyak faktor yaitu
seperti faktor dari orang tua yang mewajibkan anak-anak ikut bekerja mencari
4
yang serba kekurangan atau miskin dan dalam pemenuhan kebutuhan maka
anak-anak juga dilibatkan menjadi tulang punggung keluarga, selain itu faktor lain yang
mengakibatkan anak bekerja sebagai pengamen karena adanya kesadaran dari diri
anak itu sendiri bahwa jika ia menunggu dan mengharapkan penghasilan orang
tua saja maka mereka tidak akan bisa bertahan hidup, selain itu ada faktor budaya
dan ikut-ikutan dengan teman sebaya. Karena kondisi ekonomi keluarga yang
serba kekurangan maka kehidupan dan interaksi sosial anak yang bekerja sebagai
pengamen berbeda dengan anak pada umumnya karena di usia mereka yang
belum sepantasnya untuk dipekerjakan namun karena himpitan ekonomi
anak-anak ini harus bekerja. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “ KehidupanAnak Pengamen Jalanan Di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan”.
1.2Identifikasi Masalah
1. Kehidupan anak bekerja sebagai pengamen.
2. Latar belakang anak bekerja sebagai pengamen.
3. Interaksi sosial antara sesama anak-anak pengamen.
4. Kondisi ekonomi keluarga anak pengamen.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas agar pembahasan lebih terarah maka perlu
5
Pengamen Jalanan Di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan”.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembatasan masalah diatas adalah:
1. Apa yang melatarbelakangi anak bekerja sebagai pengamen di
Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan?
2. Bagaimana interaksi sosial antara anak-anak yang bekerja sebagai
pengamen di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala
Medan?
3. Bagaimana kondisi ekonomi keluarga anak yang bekerja sebagai
pengamen di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala
Medan?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang anak bekerja sebagai pengamen di
Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan.
2. Untuk mengetahui interaksi sosial antara anak-anak yang bekerja sebagai
pengamen di simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala
6
3. Untuk mengetahui kondisi ekonomi keluarga anak yang bekerja sebagai
pengamen di Simpang Pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala
Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis :
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah kajian tentang kehidupan anak bekerja sebagai pengamen.
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan anak yang
bekerja sebagai pengamen kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat
di Simpang pos Jl. Jamin Ginting Kelurahan Kwala Bekala Medan.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Sebagai refrensi tambahan khususnya yang menyangkut tentang
kehidupan anak yang bekerja sebagai pengamen.
2. Untuk memperluas wawasan bagi masyarakat dan pembaca tentang
kehidupan anak yang bekerja sebagai pengamen.
3. Sebagai sumber refrensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan
71 BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diuraikan dalam pembahasan
maka penulis dapat membuat beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Adanya anak yang bekerja sebagai pengamen di Simpang Pos Jalan Jamin
Ginting disebabkan oleh faktor ekonomi, faktor dari orang tua dan faktor
budaya, kesadaran sendiri dan ikut-ikutan dengan teman. Faktor ekonomi
mengacu pada tindakan mereka untuk mengamen berdasarkan faktor
kemiskinan, faktor orang tua yaitu adanya perintah dari orang tua yang
mengharuskan anak-anak untuk bekerja sebagai pengamen di jalanan dan
faktor budaya adalah persepsi kebanyakan orang tua bahwa anak harus
membantu orang tua. Anak-anak atas dasar kesadaran sendiri bahwa ia
terlahir dalam keluarga miskin sehingga mereka merasa harus ikut bekerja
mencari uang dan faktor lain yang membuat anak bekerja sebagai
pengamen karena ikut-ikutan dengan teman mereka yang juga bekerja
sebagai pengamen.
2. Anak-anak yang bekerja sebagai pengamen memiliki interaksi sosial yang
terjalin baik antara mereka sesama pengamen dan juga dengan
orang-orang jalanan lainnya seperti pedagang asongan dan orang-orang-orang-orang lainnya
yang juga bekerja di jalanan. Tidak ada istilah rebutan dan bersaing antar
mereka sesama anak pengamen namun komunikasi yang baik terjalin antar
72
3. Kondisi sosial ekonomi keluarga anak yang bekerja sebagai pengamen
mengalami himpitan ekonomi sehingga orang tua memaksa anak untuk
ikut bekerja guna memenuhi kebutuhan pribadi mereka dan kebutuhan
keluarga. Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya eksploitasi
terhadap anak, akibat kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan orang
tua memaksa sejumlah anak masuk dalam situasi eksploitasi anak.Akibat
dari eksploitasi anak yaitu anak tidak dapat merasakan masa
kekanak-kanakannya dan masa bermain dengan baik seperti anak-anak pada
umumnya karena mereka sudah di tuntut untuk bekerja belum pada
waktunya. Anak-anak di tuntut dewasa sejak dini dengan cara diberikan
tanggung jawab besar sebagai salah satu tulang punggung keluarga oleh
orang tua. Ayah sebagai kepala keluarga memiliki fungsi pencari nafkah
yang utama dalam keluarga namun karena berbagai faktor seperti
rendahnya tingkat pendidikan, tidak memiliki modal dan keahlian
sehingga ayah bekerja di sektor informal seperti penarik becak, kuli
bangunan, buruh dan pedagang asongan yang penghasilannya tidak
menentu dan menghasilkan sedikit uang sehingga tidak mampu untuk
mencukupi seluruh kebutuhan keluarga dan biaya pendidikan yang
mengakibatkan anak-anak di bawah umur juga dilibatkan dalam mecari
uang untuk biaya pendidikan mereka dan juga untuk memenuhi kebutuhan
73
5.2Saran
Saran- saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain sebagai berikut :
1. Kepada orang tua agar belajar memahami peran dan tanggung jawab sesuai
dengan kedudukan mereka. Mencari uang bukanlah tugas anak-anak
melainkan tugas orang tua sendiri lah yang memenuhi segala kebutuhan hidup
dan pendidikan anak. Kondisi jalanan tidak baik untuk anak-anak di bawah
umur karena selain mengganggu kesehatan karena keadaan jalanan kotor maka
yang terpenting adalah lingkungan sangat berperan penting dalam
pembentukan kepribadian anak. Jika anak-anak berada di jalanan dalam kurun
waktu yang lama maka anak akan memiliki kepribadian sama seperti orang
jalanan yang kasar, menyalahgunakan narkoba dan terbiasa melakukan
tindakan kriminal. Mengungkapkan rasa sayang dan untuk menumbuhkan
sikap bertanggungjawab kepada anak bukan dengan cara mengajari mereka
mencari uang di jalanan, tugas orang tua adalah melindungi anak dari berbagai
ancaman yang membahayakan perkembangan dan hidup anak bukan
sebaliknya menjadi ancaman bagi anak-anak.
2. Saran bagi pemerintah agar lebih memperjelas dan menegaskan kembali
tentang Undang-Undang perlindungan hak-hak anak dan menegaskan sanksi
yang diberikan kepada para pelaku eksploitasi anak serta memperhatikan
pendidikan anak-anak yang berasal dari keluarga miskin karena anak adalah
generasi penerus bangsa sehingga mereka berhak mendapat perlindungan dan
perlakuan yang baik serta pendidikan yang tinggi karena tangan merekalah
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Imron. 1996. Penelitian Kualitatif. Malang: Kalimasada Press.
Depdiknas. 2001. Pedoman Teknis Pelayanan Pendidikan Bagi Pekerja Anak Sektor Informal. Jakarta.
Horton, Paul B dan Chester L.Hunt. 1999. Sosiologi. Jakarta : Erlangga.
Johnson, Doyle.Paul 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Moleong, Lexy.2010. Metode Penenlitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Narwoko J. Dwi dan Bagong Suyanto, 2010. Sosiologi. Teks Pengantar dan Terapan. Cetakan Ketiga. Jakarta: kencana.
Puspitawati, Herien, 2012. Gender dan Keluarga. Bogor : IPB Press.
Ritzer, George. Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern Edisi Ke-6. Jakarta: Kencana.
Ritzer, Goerge. 2006. Teori sosiologi Modern. Jakarta: Gramedia.
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Jakarta.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Sutinah dan Bagong Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. Surabaya: Kencana.
Suyanto, Bagong. 2003. Masalah Sosial Anak. Jakarta : Bina Aksara
UU No. 23 Tentang Perlindungan Anak Tahun 2003
SKRIPSI
Rahmadani, Sri. 2013. Profil kehidupan Anak Jalanan Di Kota Medan Tahun 2013. Medan : FIS- UNIMED.
Sundari, Sri. 2015. Kehidupan Anak Bekerja Sebagai Pemulung di Pusat Pasar Kecamatan Medan Kota. Medan : FIS-UNIMED.
JURNAL
Demartoto, Argyo. 2008. Karakteristik Sosial Ekonomi Dan Faktor-Faktor Penyebab Anak Bekerja di Sektor Informal Di Kota Surakarta. Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (15/07/2016)
Fitriani, N, 2003. akulturasi Anak Jalanan. Jurnal Psikologi Tazkiya vol 3, No.2 hal 73-78 Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. ( 04/02/2016)
Hilmi, Jamal. 2015. Fenomena Keberadaan Pengamen Anak di Lingkungan wisata; Studi Kasus Pengamen Anak di Lingkungan Wisata Kota Tua Jakarta. Jakarta : FISIP Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (10/02/2016)
Karnaji. 1999. Anak Jalanan dan Upaya Penanganannya di Kota Surabaya. Surabaya : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Kusuma Jaya Surabaya.(09/022016)
Kristiana, Desi. 2009.Interaksi Sosial Pada Pengamen Disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta. Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiayah Surakarta ( 04/02/2016)
Ma’ruf. 2002. Latar Belakang Anak Jalanan di Kecamatan Kepajen Kabupaten
Malang. Malang : Universitas Negeri Malang ( 15/02/2016)
Rahmadani. 2013. Latar Belakang Penyebab Anak-Anak Bekerja Di Jalanan. Tanjungpinang: Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. ( 15/02/2016)
Saputri, Hana. 2010. Eksplitasi Anak Jalanan Sebagai Pengamen di Kawasan Simpang Lima Semarang. Semarang : Pendidikan Luar Sekolah FIP Universitas Semarang. (10/02/2016)