• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisi kisi uas ipa (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kisi kisi uas ipa (2)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KISI-KISI IPA UAS I

1. Bagian-bagian sel saraf

2. 3 Komponen fungsi koordinasi:

a. Reseptor: bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan (indra).

b. Konduktor: bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan (sel-sel saraf/neuron yang membentuk sistem saraf). Ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf dan membawa pesan dari pusat saraf.

c. Efektor: bagian tubuh yang menanggapi rangsangan (otot dan kelenjar – baik endokrin maupun eksokrin).

3. Pengelompokan sel saraf berdasarkan struktur Bipolar

Unipolar Multipolar

4. Jumlah sel saraf: 31 pasang saraf yang keluar dari sum-sum tulang belakang, 12 pasang yang keluar dari otak.

5. Fungsi saraf simpatik: memperbesar pupil, menghambat pengeluaran kelenjar ludah dan air mata, memperbesar bronkus, mempercepat denyut jantung, menghambat pelepasan empedu, merangsang sekresi epinefrin dan norepinefrin, menghambat peristaltik, dan mengendurkan kandung kemih.

6. Urutan gerak:

a. refleks: rangsang – urat saraf sensorik – urat saraf konduktor – sumsum tulang belakang – urat saraf motorik – otot.

b. sadar: rangsang – saraf sensorik – otak – urat saraf motoric – gerakan otot.

7. Fungsi saraf parasimpatik: memperkecil pupil, merangsang pengeluaran kelenjar ludah dan air mata, mempersempit bronkus, memperlambat denyut jantung, merangsang pelepasan empedu, merangsang peristaltik dan sekresi, merangsang peristaltik, dan menekan kandung kemih.

8. Kelainan pada mata: buta warna (ketidakmampuan sel-sel kerucut pada retina mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu, sehingga warna yang terlihat bukan warna yang sesungguhnya), katarak (perubahan lensa mata yang tadinya bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menyebabkan gangguan pada penglihatan), hipermetropi/rabun dekat (lensa mata tidak dapat menyembung atau bola mata terlalu pendek sehingga bayangan

Badan sel

(2)

benda jatuh di belakang retina), miopi/rabun jauh (lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan benda jatuh di depan retina), presbiopi (hilangnya kemampuan mata untuk melakukan akomodasi karena umur), astigmatisme (suatu keadaan di mana permukaan lensa mata tidak sama sehingga fokus dan bayangan yang terbentuk tidak sama), rabun senja/hemeralopi (akibat defisiensi vitamin A), juling (akibat ketidaksamaan otot-otot mata), glaucoma (tekanan di dalam bola mata yang terlalu tinggi), dan trakoma (radang selaput ikat mata akibat infeksi dari Chlamydia trachomatis).

9. Bagian-bagian saraf pusat Otak

a. Besar (serebrum) : pusat kegiatan sadar. Berpikir, menulis, membaca, berjalan.

b. Kecil (serebelum) : mengatur keseimbangan tubuh, mengoordinasikan kerja otot saat bergerak.

c. Sumsum lanjutan (medulla oblongata) : mengatur kecepatan pernapasan, denyut jantung, kegiatan yang tidak disadari tubuh.

Sumsum tulang belakang

Berfungsi : menghantarkan impuls dari otak ke organ tubuh , penghantar rangsangan – sensorik dari indra ke otak.

10. Perubahan yang terjadi pada iris: mengecilkan (saat terang) atau membesarkan (saat gelap) ukuran pupil.

11. Bagian rasa pada lidah 12. Bagian-bagian pada lidah:

a. Daerah ujung lidah (peka terhadap rasa manis). b. Daerah tepi lidah (peka terhadap rasa asin/masam). c. Daerah pangkal lidah (peka terhadap rasa pahit). 13. Korpus-korpus pada kulit:

a. Korpus meissner, untuk menerima rangsangan sentuhan/rabaan – memiliki paling banyak reseptor peraba (dekat permukaan kulit).

b. Korpus pacccini, untuk menerima rangsang tekanan (di

bawah lapisan dermis).

c. Korpus ruffini, untuk menerima rangsang panas (di lapisan dermis). d. Korpus krausse, untuk menerima rangsang dingin (di lapisan dermis). 14. Lapisan pada telinga:

15. Fungsi bagian-bagian telinga:

a. Telinga luar: daun telinga (menampung gelombang bunyi), liang telinga/saluran auditori (menyalurakan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga), selaput gendang telinga/membrane timphani (menangkap getaran).

b. Telinga tengah: tulang-tulang pendengaran/osikel (mengalirkan getaran suara dari gendang telinga ke rongga telinga dalam), dan saluran Eustachius (menyeimbangkan tekanan udara di kedua gendang telinga dan di luar tubuh).

c. Telinga dalam: tingkap jorong dan tingkap bulat (menerima dan menyampaikan getaran, menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran),

saluran rumah siput/kokhlea (menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran), tiga saluran setengah lingkaran/kanalis semi sirkularis

(mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan). 16. Urutan proses mendengar pada telinga:

(3)

ujung saraf pendengaran terangsang – diteruskan saraf pendengaran ke otak besar – diterjemahkan sebagai bunyi atau suara.

17. Kelainan pada hidung: anosmia (hilangnya/berkurangnya kemampuan untuk membaui), mimisan (pendarahan pada hidung), dan influenza (penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

18. Urutan proses mambau pada hidung: Bau udara di pernapasan – masuk rongga hidung – larut dalam selaput lender – diterima – saraf pembau – menuju otak – terjadi kesan bau. 19. Kelainan pada lidah: glotes (peradangan pada lidah; ada lendit yang menutupi lidah; biasa

pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan/infeksi gigi), leukoplakia (bercak-bercak putih tebal pada permukaan lidah; biasa pada perokok), kanker lidah (merokok dan minum minuman beralkohol terlalu banyak; pengobatan: operasi, sinar X, kemoterapi).

20. Proses melihat: cahaya dipantulkan oleh benda – ditangkap oleh kornea – melewati pupil – lensa – aqueous humor – retina – bayangan – otak – kesan melihat.

21. 3 Komponen sistem koordinasi: No. 2 Bagian dari sel saraf:

a. Badan sel: bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel (nukleus). b. Dendrit: tonjolan sitoplasma badan neuron, berupa serabut pendek; membawa dan

menerima rangsang ke dalam badan neuron.

c. Neurit/akson: serabut panjang; membawa rangsang dari badan sel ke neuron yang lain. 22. Fungsi bagian-bagian saraf pusat:

a. Otak:

- Otak besar/cerebrum: pusat penglihatan, kecerdasan, dan ingatan.

- Otak kecil/cerebellum: mengatur keseimbangan tubuh dan mengoordinasikan kerja otot saat bergerak.

- Batang otak: otak tengah (mengendalikan gerak refleks tertentu yang berkaitan dengan indra penglihatan dan pendengaran), sumsum lanjutan (pusat pengaturan pernapasan, detak jantung dan pengontrol melebar atau mengerutnya pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencerna, dan sekresi kelenjar pencernaan), dan pons (menghubungkan korteks otak besar dengan belahan otak kecil).

b. Sumsum tulang belakang /medulla spinalis: berperan dalam perambatan rangsang sel saraf sensoris dan motoris menuju dan dari otak; pusat gerak refleks.

MAAF KALO SESAT

Sistem saraf parasimpatik: 25 pasang

Referensi

Dokumen terkait

Berita adalah informasi yang menginformasikan peristiwa atau kejadian yang penting diketahui oleh masyarakat, yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan.. Dengan

Masyarakat Indonesia tentunya akan senang jika dapat menonton film dari Maroko mengingat masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu banyak tentang Maroko, apalagi

Sesuai pencarian data akan muncul pada form penilaian karyawan, semua aktifitas yang sudah diinput pada master aktifitas berdasarkan divisi dan dicari pada penilaian karyawan akan

Mengingat karakteristik pekerjaan pada kapal penangkap ikan membahayakan awak kapal dan lingkungan sosial lebih kompleks, serta jumlah nelayan yang begitu banyak, maka di

Teknik analisis data yaitu dengan wawancara langsung terhadap responden (pegawai negeri sipil yang diberikan pelayanan kepegawaian) mengenai permasalahan pelayanan

Pada miopia, karena bola mata terlalu panjang atau lensa terlalu kuat, sumber cahaya dekat dibawa ke fokus di retina tanpa akomodasi (walaupun dalam keadaan normal

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian adalah entitas akuntansi dari Kementerian Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan

Jika solusi 4 tidak terjadi dan pemrosesan telah sampai pada node yang terakhir, maka pemrosesan konkuren tidak dapat dilakukan dalam transaksi- transaksi