• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAM’S ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR KORESPONDENSI SISWA KELAS X AP SMK NEGRERI 6 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAM’S ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR KORESPONDENSI SISWA KELAS X AP SMK NEGRERI 6 MEDAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DANSTUDENT TEAM’S ACHIEVEMENT DIVISIONS(STAD)

TERHADAP HASIL BELAJAR KORESPONDENSI SISWA KELAS X AP SMK NEGRERI 6 MEDAN

T.P. 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : SUSI SUSANTI NIM : 7123141142

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Susi Susanti, 7123141142. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) dan Student Team’s Achievement Divisios (STAD) Terhadap Hasil Belajar korespondensi Siswa Kelas X AP SMK Negeri 6 Medan T.P 2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Medan. 2017.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Korespondensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning dan Student Team’s Achievement DivisionsTerhadap hasil belajar korespondensi siswa kelas X AP SMA Negeri 6 Medan T.P 2016/2017.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 6 Medan yang beralamat di Jl.Jambi No 23, Medan. Jenis penelitian quasi ksperimen. Populasi penelitian ini terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 106 orang. Dari populasi populasi dipilih 2 kelas dan dijadikan sampel. Kelas X AP-1 sebagai kelas eksperimen I dengan jumlah siswa 38 orang dan kelas X AP-2 sebagai kelas eksperimen II dengan jumlah siswa 36 orang. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes pilihan berganda. Teknik analisis data menggunakan nilai rata-rata, varians dan standar deviasi, uji normalitas, uji homogenitas data dan pengujian hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar yang diajarkan dengan

model pembelajaran PBL lebih tinggi serta berpengaruh positif dan signifikan daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model STAD. Hasil uji statistik juga menunjukkan hal yang sama, yakni H0ditolak dan Ha diterima. Pada kelas ekperimen I, rata-rata pre-test sebesar 47,76, standar deviasi = 10,63 dan post-test sebesar 81,57, standar deviasi 6,48, sedangkan pada kelas eksperimen II, rata-rata pre-test sebesar 47,5, standar deviasi = 12,10 dan post-test sebesar 70,13 standar deviasi = 9,29. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh thitung>ttabelyaitu 6,173>1,7 pada taraf signifikan 95% dan α = 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik serta pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran yang diajarkan denan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih berpengaruh positif dan signifikan daripada pembelaaran yang diajarkan dengan model Student Team’s Achievement Divisions(STAD) terhadap hasil belajar korespondensi siswa kelas X AP SMA Negeri 6 Medan T.P 2016/2017.

(6)

ABSTRACT

Susi Susanti. 7123141142. The Effect of Problem Based Learning (PBL) and Student Team’s Achievement Divisios (STADMethod to the student’s Correspondence Learning Achievement Grade X AP SMK Negeri 6 Medan T.P 2016/2017. Thesis. Economy Education Major. Office Administration Education Program. Faculty of Economy. Universitas Negeri Medan. 2017. Problem in this research is the low student learning outcomes on correspondence major.The aim of this study is to find out the difference between learning model Problem based learning and student teams achievement divisions (STAD) of the correspondence learning achievement grade X AP SMK Negeri 6 Medan T.P 2016/2017.

This research was conducted SMK Negeri 6 Medan on Jl. Jambi no 23, Medan. . The study population consisted of two classes with 106 students. So that all the population sampled. The writer chose two classes from the population as the sample; X AP 1 as the experiment class I which 38 student are in it, X AP 2 as experiment class II which 36 students are in it. The insrument used in collecting the data is a multiple choice test. The technic to analyze the data is using the average value, varians and deviation standart, normality test, the homogenity of the data and hypothesis calibration.

The results shows that the learning achhievement which was taught by using PBL is higger than STAD methode. It has so more positive effect and significant impact than STAD. Statistical test results also show the same thing, namely H0 rejected and Ha accepted. In a experiment class I, the average of pre-test is 47,76, standard deviation = 10,63 and average of post-pre-test is 81,57, standard deviation of 6,48, meanwhile the experiment class II, the average of the pre-test is 47,5, standard deviation = 12.10, and average of post-test 70,13, standard deviation = 9.29. The hypothesis calibration result which is got t > t is 6,173> 1,7 in the significant extentof 95% and α = 0,05.

Base on the data analysis and statistic calibration, it can be concluded that there is positive and significant effect by using Problem Based Learning (PBL) methode to the student’s correspondence learning achievement grade XAP SMK Negeri 6 Medan T.P 2016/2017.

(7)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya serta berbagai ujian dan nikmat kemudahan yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Team’s Achievement Devision (STAD) Terhadap Hasil Belajar Korespondensi Siswa Kelas X Jurusan Administrasi SMK Negeri 6 Medan T.P. 2016/2017.

”. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Baginda Rasulullah SAW sebagai pembawa risalah Islam bagi seluruh dunia.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan pada program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom. M.pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan pada program studi pendidikan Administrasi Perkantoran FE-UNIMED.

2. Prof. Indra Maipita, M.Si., P.hD, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan kemudahan dalam perizinan skripsi ini.

3. Drs. Sahat Sibarani,M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan serta dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini.

(8)

5. Bapak dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tiada ternilai kepada penulis.

7. Staf pegawai Fakultas Ekonomi, khususnya staf Pegawai Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran dan Pendidikan Ekonomi.

8. Bapak Drs. Arsad Sembiring,M.Ed, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Medan yang telah bersedia memberikan izin selama penulis melakukan penelitian.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Ayahanda Asnul dan Ibunda Elpi Darisam yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis dalam susah maupun duka, dari kecil hingga sekarang sampai penulis menyelesaikan skripsi ini. Ayah dan Ibu yang penulis cintai karena Allah, terima kasih untuk semua pengorbanan, perjuangan dan kasih sayang yang telah Ayahanda dan Ibunda berikan kepada penulis, tidak mungkin bisa terbalaskan. Semoga Allah selalu memberikan limpah Rahmat dan Karunia-Nya kepada Ayah dan Ibu. Juga teruntuk Abangda (Pringgo Doni) dan adik-adik (Ahmad Rizki, Abdi Halim, Nur Fauziah dan Fedro Aprilio), yang penulis cintai karena Allah, terima kasih telah menjadi sosok kakak dan adik yang terbaik dalam hidup penulis, semoga kita menjadi anak yang sholeh dan Sholeha, Sehingga kebahagian untuk kita dan kedua orang tua kita abadi sampai ke Jannah-Nya. Aamiin Allahumma Yaa Aamiin.

10. Keluarga Besar Nenek Rihna, Mak Amrul, Mak Ambri, Tek Menti, Me Ipit, dan sanak famili yang tak tersebutkan satu persatu yang telah berjasa selam masa Kuliah penulis.

(9)

bosan-bosannya kepada penulis, Drisah tersayang(Ayu Selvina br Ketaren, Ika Maulida dan Mersi Jannah Anakampun, ) terimakasih telah menjadi penyemangat bagi penulis, menemani penulis saat dalam perjuangan ini. Pejuang tangguh, pejuang Syariah dan Khilafah yang tidak bisa disebutkan satu persatu, tiada kalimat yang bisa diungkapkan kecuali doa yang dapat dipanjatkan, semoga Allah selalu menguatkan langkah kaki kita untuk menapaki jalan yang insyallah barokah, jalan yang berliku dan penuh onak duri. Andai sekiranya jarak dan waktu memisahkan kita, hanya satu pinta dan harapan, semoga Allah ‘Azza Wa Jalla mempertemukan kita kembali di Syurga-Nya kelak. Aamiin.

12. Spesial anak DFM(Kak Hanum, Ayu, Aya, Juwi, Rida, Selly,Sari,Daya, Mersi, Riska) terima kasih telah menjadi penyemangat, teman sejati tatkala mengerjakan skripsi, terpenting teman yang selalu mengingatkan diri ini tatkala salah dalam melangkah.

13. Sahabat-sahabat tersayang Dwi Wulandari Tanjung dan Indah P. Harahap Ayu Trisna yang selalau memberikan waktu dan dukungannya kepada penulis.

14. Meri Andanai,terimakasih untuk persahabatan ini.

15. Erma Karya, terima kasih untuk segala bantuannya selama proses seminar sampai skripsi.

16. Kepada teman-teman satu perjuangan B-Reg 2012 dan semua teman seperjuangan yang bernasib sama (pemburu gelar sarjana) terima kasih motivasi dan semangatnya selama ini.

(10)

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan masyarakat dalam menerapkan proses pendidikan kearah yang lebih baik lagi. Aamiin.

Medan, Februari 2017 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

KATA PENGANTAR... i

ABSTRAK... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Pembatasan Masalah... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian... 8

1.6 Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

(12)

2.1.2 Model Pembelajaran STAD ... 17

2.1.3 Pengertian Belajar... 21

2.1.4 Ciri-ciri Belajar... 22

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 23

2.1.6 Hasil Belajar ... 25

2.2 Penelitian Relevan ... 27

2.3 Kerangka Berpikir ... 30

2.4 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.1.1 lokasi penelitian... 33

3.1.2 Waktu Penelitian... 33

3.2 Populasi dan Sampel... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel... 34

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34

3.3.1 Variabel Penelitian... 34

3.3.2 Defenisi Operasional... 36

3.3.3 Desain Penelitian ... 38

3.4 Prosedur Penelitian... 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.6 Teknik Analisis Data ... 42

(13)

3.6.2 Uji Normalitas ... 43

3.6.3 Uji Homogenitas... 44

3.6.4 Uji Hipotesis... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 46

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian... 49

4.1.1 hasil belajar siswakelas eksperimen I menggunakan model Problem Based Learning ... 47

4.1.2 hasil belajar siswakelas eksperimen I menggunakan Model STAD... 49

4.2 Analisis Data Penelitian ... 53

4.2.1 Menentukan Mean, Standar Deviasi dan Varians ... 53

4.2.2 Uji Normalitas ... 55

4.2.3 Uji Homogenitas... 55

4.2.4 Uji Hipotesis... 56

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 62

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Hasil Belajar korespondensi siswa kelas X SMK

Negeri 6 Medan T.A.2013-2016 ... 3

Tabel 2.1 Langkah-langkah PembelajaranProblem Based Learning... 15

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 33

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian... 34

Tabel 3.3 Desain Penelitian... 38

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Korespondensi Siswa Kelas Eksperimen I... 47

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Korespondensi Siswa Kelas Eksperimen II... 51

Tabel 4.3 Data Hasil Pre-Test ... 54

Tabel 4.4 Data Hasil Post-Test... 54

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II... 55

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Pre-Test dan Post-Test ... 56

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 41

Gambar 4.1 Diagram Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I... 48

Gambar 4.2 Diagram Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I ... 49

Gambar 4.3 Diagram Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen II ... 52

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol

Lampiran 4 Instrumen Soal

Lampiran 5 Kunci Jawaban

Lampiran 6 Data Hasil Belajar Korespondensi Siswa Kelas

Eksperimen I

Lampiran 7 Data Hasil Belajar Korespondensi Siswa Kelas

Eksperimen II

Lampiran 9 Perhitungan Nilai Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians

Lampiran 10 Uji Normalitas

Lampiran 11 Uji Homogenitas

Lampiran 12 Harga Kritik dari r Product Moment

Lampiran 13 Uji Hipotesis

Lampiran 14 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

Lampiran 15 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors

Lampiran 16 Tabel Nilai Distribusi F

Lampiran 17 Tabel Nilai-nilai Distribusi t

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu bangsa

ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Kompleknya masalah

kehidupan menuntut sumber daya manusia handal dan kompeten. Selain itu

pendidikan merupakan wadah yang dapat dipandang sebagai pembentuk sumber

daya manusia yang bermutu tinggi. Berhasil atau tidaknya suatu proses

pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung.

Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar menyerap

informai dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan yang harus

dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara siswa dan

guru agar siswa mendapat pengalaman belajar dari kegiatan tersebut. Dengan

demikian, pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang memungkinkan

terjadinya proses belajar pada siswa agar siswa tersebut dapat mencapai tujuan

pembelajaran. Salah satu faktor yang berperan penting dalam kegiatan

pembelajaran adalah guru. Peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik

meliputi merencanakan, menyiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil

belajar. Berdasarkan keterangan tersebut maka peran utama guru dalam proses

pembelajaran adalah sebagai perencana, pelaksana, dan evaluator pembelajaran.

(18)

2

mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Maka dari itu, peran guru

tersebut perlu ditingkatkan sebagai upaya untuk meperbaiki kualitas

pembelajaran.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran termasuk pada mata pelajaran korespondensi, antara lain: pemilihan

strategi, pendekatan dan model pembelajaran yang relevan dengan kondisi siswa

dan lebih memberdayakan potensinya. Guru harus pandai mengembangkan model

pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa

secara aktif di dalam proses pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran

yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang

memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga

dapat meraih hasil belajar yang optimal.

Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah. Guru lebih

banyak ceramah dihadapan siswa sementara aktivitas siswa lebih banyak

mendengarkan. Pada umumnya guru jarang memberi siswa inspirasi untuk

berkreasi dan tidak melatih mereka hidup mandiri. Pelajaran yang diberikan guru

kurang menantang untuk berpikir. Akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran.

Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan di kelas X AP SMK

Negeri 6, dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran di kelas masih belum

tercipta keterlibatan siswa secara aktif di dalam proses pembelajaran. Hal ini

dilihat dari rencana pembelajaran (RPP) guru yang masih saja menggunakan

(19)

3

menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimum), bahkan dilihat data nilai korespondensi siswa

tiga tahun terakhir menunjukkan nilai yang masih blum memuaskan, dalam artian

masih banyak yang dibawah KKM. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.1. Persentase Hasil Belajar Korespondensi SMK N 6 MedanT.P. 2013-2016

71.74 62.66 62.96 65 37.07 37 102

2014/

(20)

4

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa hasil belajar korespondensi siswa

selama tiga tahun terakhir, dimana pada tahun ajaran 2013/2014 kelas X yang

terdiri dari kelas X-AP1, X-AP2 dan X-AP3 adalah 102 orang, dengan rata-rata

kelas sebesar 71.74. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (>75) hanya 37

orang dengan persentase 37.07%. sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai

nilai KKM (<75) sebesar 46 orang dengan persentase 46.74%.

Sementara itu pada tahun ajaran 2014/2015 kelas X yang terdiri dari kelas

X-AP1, X-AP2 dan X-AP3 adalah 97 orang, dengan rata-rata kelas sebesar 74.4.

Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (>75) hanya 52 orang dengan persentase

53.26%. sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM (<75) sebesar

65 orang dengan persentase 62.96%.

Berikutnya pada tahun ajaran 2015/2016 kelas X yang terdiri dari kelas

X-AP1, X-AP2 dan X-AP3 adalah 104 orang, dengan rata-rata kelas sebesar 75.

Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM (>75) hanya 57 orang dengan persentase

54.16%. sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM (<75) sebesar

46 orang dengan persentase 45.8%. sementara itu, jumlah siswa X-1 adalah 38

orang dengan rata-rata kelas sebesar 79.4. Jumlah siswa yang mencapai KKM

(>75) sebesar 34 orang dengan persentase 87.5%. Sedangkan jumlah siswa yang

belum mencapai KKM (<75) sebanyak 4 orang dengan persentase 12.5%.

Sementara itu, jumlah siswa X-AP2 adalah 34 orang dengan rata-rata kelas

sebesar 72.8. Jumlah siswa yang mencapai KKM (>75) sebesar 12 orang dengan

persentase 37.5%. Sedangkan jumlah siswa yang belum mencapai KKM(<75)

(21)

5

adalah 33 orang dengan rata-rata kelas sebesar 72.8. Jumlah siswa yang mencapai

KKM (>75) sebesar 12 orang dengan persentase 37.5%. Sedangkan jumlah siswa

yang belum mencapai KKM (<75) sebanyak 20 orang dengan persentase 62.5%.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa orrang siswa, yang

menyebutkan bahwa banyak diantara mereka yang kesulitan dalam mengikuti

mata pelajaran korespondensi, karena pembelajarannya yang kurang menarik,

monoton.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, peneliti merasa penting

bagi guru untuk jeli dalam memilih model pembelajaran yang tepat yang

berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara aktif sehingga

dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat agar mendapat hasil belajar yang

optimal.

Berdasarkan fenomena di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

model-model pembelajaran yang menarik, kreatif dan tepat digunakan untuk mata

pelajaran korespondensi agar peserta didik menjadi aktif dan dapat memahami

pelajaran korespondensi dengan mudah dan menyenangkan. Dua diantara model

pembelajaran yang menarik bagi penulis adalah Problem Based Learning(PBL)

dan model pembelajaran Student Teams Achievement Devision (STAD).

Model pembelajaran PBL merupakan suatu pembelajaran yang

mempunyai perbedaan dengan pembelajaran pada umumnya. Pembelajaran

dengan model PBL dimulai oleh adanya masalah yang dalam hal ini dapat

(22)

6

pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka

perlu ketahui untuk memcahkan masalah tersebut. Siswa dapat memilih masalah

yang dianggap menarik untuk dipecahkan sehingga mereka terdorong berperan

aktif dalam belajar.

Tujuan dari pembelajaran berbasis masalah adalah menuntut guru

memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk memecahkan masalah

dalam pembelajaran dan mengemukakan argumentasinya tentang permasalahan

dalam pembelajaran tersebut. Sementara itu model pembelajaran STAD

merupakan model yang menekankan pada pembelajaran yang mengutamakan

diskusi dan kerjasama tim .

Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menuntut

siswa belajar untuk bekerja sama saling membantu dan berdiskusi menyelesaikan

masalah dan dilanjutkan dengan persentasi hasil diskusi, kepada kelompok yang

terbaik dalam memecahkan masalah akan diberikan reward sehingga akan dapat

meningkatkan semangat siswa untuk belajar. Secara keseluruhan siswa akan lebih

aktif dalam pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran model PBL akan dibandingkan dengan model

pembelajaran Student Teams Achievement Devision (STAD). Diharapkan melalui

penelitian ini dapat diketahui perandingan model PBL dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sehingga model yang lebih unggul

diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengoptimalkan kegiatan

(23)

7

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) dan Student Teams Achievement Devision (STAD)

Terhadap Hasil Belajar Korespondensi Siswa Kelas X Jurusan Administrasi

SMK Negeri 6 Medan T.P. 2016/2017.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, beberapa masalah dapat diidentifikasi

sebagai berikut:

1. Nilai mata pelajaran korespondensi siswa rendah

2. Belum tercipta kondisi pembelajaran yang menarik bagi siswa

3. Siswa kesulitan mengikuti mata pelajaran korespondensi

4. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional

1.3.Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu maupun untuk menghindari

permasalahan yang meluas dalam penelitian serta untuk memperoleh hasil yang

lebih baik, maka peneliti membatasi masalah penelitian pada:

1. Model pembelajaran yang diteliti pada enelitian ini adalah Problem

Based Learning (PBL) dan Student Team Achievement Divisions

(STAD).

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar korespondensi siswa di

(24)

8

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat

perbedaan hasil belajar korespondensi siswa yang diajarkan dengan menggunakan

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Student Teams

Achievement Devision (STAD) di Kelas X-AP SMK Negeri 6 Medan T.P.

2016/2017?”.

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dan Student Teams Achievement Devision

(STAD)terhadap hasil belajar siswa di Kelas X AP SMK Negeri 6 Medan T.P.

2016/2017.

1.6.Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat:

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam memilih

model apa yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

menambah kemampuan dan pengalaman untuk meningkatkan

(25)

9

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menjalankan PBM (Proses

Belajar Mengajar) khususnya mata pelajaran korespondensi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa di SMK N 6 Medan.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa Fakultas Ekonimi

(26)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learningdiperolah nilai rata- rata post-test 81,57 dengan nilai

tertinggi adalah 95 dan terendah adalah 70 dengan standar deviasi 6,48.

Terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 33,81%.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning diperolah nilai rata- rata Post- test siswa yang

diajarkan dengan model Student’s Team Achievemen Divissionsebesar 70,13

dengan nilai tertinggi 85 dan terendah adalah 45 dengan standar deviasi 9,29.

Terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 22,63%.

3. Diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar korespondensi siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar korespondensi siswa yang diajarkan

dengan model Student’s Team Achievemen Divissionpada materi Surat Resmi

dan Surat tidak Resmi.

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai Thitung 6.173dan Ttabel = 1,7

pada tingkat kepercayaan 95% pada ɑ = 0.05. Karena thitung > ttabel

(6,173>1,7), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

(27)

62

menggunakan model pembelajaran Student’s Team Achievement Divissionsdi

SMK Negeri 6 Medan T. 2016/2017.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka disarankan :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning terbukti mampu

meningkatkan kemampuan siswa dalam membangun pengetahuan dan

berpikir kritis secara aktif dan kreatif, sehingga disarankan kepada guru

mata pelajaran Korespondensi dan lainnya serta kepada mahasiswa

sebagai calon guru/pendidik agar menerapkan model pembelajaran ini

sebagai variasi dalam mengajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada peneliti lain terutama yang melakukan penelitian yang sejenis

untuk dapat memodifikasi penggunaan model kearah yang lebih baik

melihat kelemahan dan kekurangan yang dihadapi peneliti, sehingga dalam

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

2008.Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Apriyanti, Sri. 2011. Penerapan Problem Based Learning (Pbl) Dengan

Pendekatan Kewirausahaan Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Di Man 3 Cirebon. Cirebon: Institut Agama Islam Negeri (Iain) Syekh Nurjati Cirebon.

Guru, Tuan. 2011.

http://www.tuanguru.net/2011/12/model-pembelajaran-berbasis-masalah-pkn.html. diakses 25-04-2012.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Istarani.2012.58 Model-Model Pembelajaran Inovatif.Medan:Media Persada.

Primartadi, Aci. 2012. Pengaruh Metode Student Teams-Achievement Division

(Stad) Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Potensi Akademik Siswa Smk Otomotif . Jurnal Pendidikan

Vokasi, Vol 2, Nomor 2. Yogyakarta: Pascasarajana Universitas

Yogyakarta.

Poerwadarminto, W. J. S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rusman, M.Pd. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusman.2014.Model-Model Pembelajaran:Mengembangkan Profesionalisme

Guru.Depok:Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(29)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, RobertE. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Jakarta:

Raja Grafindo

Thobroni, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar dan Pembelajaran,

Mengembangkan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam

Pembangunan Nasional. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Trianto. 2009, dkk. Model Pembelajaran Terpadu.Surabaya: Prestasi Bumi

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian...................................................................
Tabel 1.1. Persentase Hasil Belajar Korespondensi

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi Proporsi Tindakan Medis Penderita Stroke Haemoragik Berdasarkan Hasil CT-Scan di RSUP H Adam Malik Medan tahun 2012 ... Distribusi Proporsi

Gerinda merupakan alat yang berfungsi menggerinda benda kerja.. awalnya gerinda hanya ditujukan untuk menggerinda benda kerja

[r]

Perusahaan Saudara diminta untuk membawa Dokumen Asli sesuai dengan Dokumen Kualifikasi yang telah anda isi dan unggah (upload) untuk membuktikan kebenaran dan keabsahan data

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, perlu

kepemimpinan kharismatik adalah kepemimpinan yang bersandar kepada kepercayaan santri atau masyarakat umum sebagai jama‟ah, bahwa kiai yang merupakan pemimpin pesantren

Diagram kontrol MEWMA digunakan untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses. Penerapan diagram kontrol ini dilakukan dengan pembobot 0&lt;λ&lt;1 dan H sebagai batas

dengan good corporate governance saat ini yang dapat digunakan adalah. Corporate Governance Perception Index