• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA DI WILAYAH KOTAMADYA BANDARLAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA DI WILAYAH KOTAMADYA BANDARLAMPUNG"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Jhoni Hermawan Putra

ABSTRAK

KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA DI WILAYAH KOTAMADYA BANDARLAMPUNG

Oleh

JHONI HERMAWAN PUTRA

PT Semen Baturaja (Persero) merupakan suatu perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang perdagangan umum dan produksi. Dalam memasarkan produksinya PT Semen Baturaja (Persero) selalu memperhatikan kebijakan bauran pemasaran semen baturaja di wilayah Kotamadya Bandar Lampung dengan baik sehingga keuntungan yang diperoleh maksimal, khususnya pada perusahaan dan kepuasan pelanggan pada umumnya. Salah satu kunci keberhasilan perusahaan tergantung dari variabel- variabel pemasaran, yaitu kebijakan produk, kebijakan harga, kebijakan saluran distribusi, dan kebijakan promosi.

(2)

Jhoni Hermawan Putra

Kebijakan bauran pemasaran semen baturaja di wilayah Kotamadya Bandar- Lampung yang dilakukan untuk melakukan pemecahaan masalah dengan melihat kebijakan bauran pemasaran semen baturaja terhadap Kebijakan Semen Baturaja di Wilayah Kotamadya Bandar Lampung adalah dengan menggunakan bauran pemasaran yaitu dengan melakukan penelitian lapangan yakni observasi langsung di lapangan, wawancara dengan pihak yang berwenang dan dokumentasi data yang diperlukan untuk kelengkapan laporan akhir.

Hasil penelitian lapangan serta pengevaluasian terhadap kebijakan bauran pemasaran semen baturaja terhadap Kebijakan Semen Baturaja di Kotamadya Bandar Lampung adalah dengan kebijakan harga yang masih di atas harga penjualan semen pesaing dan kebijakan promosi yang belum dilakukan dengan maksimal serta penjualaan yang baru mencapai 82,06%. Dengan demikian, diharapkan PT Semen Baturaja (Persero).

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era persaingan bebas ini, masing-masing perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dan memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan lain. Untuk mencapai keunggulan tersebut diperlukan strategi yang tepat sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan secara cepat dan tepat pula.

Menjaga keberlangsungan hidup perusahaan adalah bagian dari tugas pihak manajemen perusahaan. Dan hal terpenting dalam rangka menjaga keberlangsungannya adalah dengan mempertahankan pelanggan, bahkan menambah jumlah pelanggan perusahaan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan (profitability), penguasaan pasar, posisi pasar serta pertumbuhan dan stabilitas perusahaan

(4)

2 kondisi yang dihadapi, apakah keputusan yang diambil dapat membantu dalam pencapaian tujuan. Ukuran pencapaian tujuan tersebut selalu dinyatakan dalam ukuran kuantitatif atau angka-angka, seperti berapa besar market share, berapa tingkat keuntungan (profit) yang dihasilkan dari kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Untuk itu, pihak manajemen harus selalu melakukan pengendalian, yaitu menilai, mengevaluasi usaha-usaha yang telah dilakukan agar sesuai dengan apa yang direncanakan. Hasil Evaluasi akan digunakan sebagai landasan dalam membuat penyesuaian yang diikuti dengan keputusan, kebijaksanaan dan strategi baru.

Secara umum, manajemen selalu menawarkan dan menerima jika adanya permintaan yang membutuhkan jasa perusahaan. Pihak manajemen menyadari bahwa pelanggan merupakan solusi bagi keberlangsungan kegiatan perusahaan. Hal ini sering dinyatakan dalam bentuk cara yang penuh warna yang menggambarkan komitmen perusahaan untuk dapat menarik, mempertahankan dan bahkan memasuki segmen pasar yang memberikan peluang baru.

(5)

3 yang mutlak harus dilakukan untuk bisa bersaing dan menjaga pangsa pasar yang kini sudah dimiliki oleh PT. Semen Baturaja (Persero).

Penentuan strategi yang tepat dan cepat harus dilandasi oleh ketersedian data yang lengkap tentang pasar dan pesaing. Untuk itu perlu adanya sumber data yang valid untuk menunjang, membantu dan memudahkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk memetakan segmen pasar di wilayah pemasaran Pabrik Panjang PT. Semen Baturaja (Persero), khususnya Kotamadya Bandar Lampung.

1. Kebijakan Produk

Produk bukan hanya berupa sesuatu yang berwujud saja, akan tetapi sesuatu yang tidak berwujud merupakan produk, seperti pelayanan jasa. Secara luas produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan pelanggan. Menurut Kottler (2005 : 47), produk adalah suatu produk yang ditawarkan kepasar untuk dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan pemakainya.

(6)

4 Table 1. Perkembangan Target dan Realisasi Penjualan PT. Semen Baturaja

(Persero) tahun 2009- 2010.

Tahun Semester Penjualan

Realisasi

Sumber : PT . Semen Baturaja (Persero) Bandar Lampung 2011

Tabel 1. Target penjualan PT. Semen Baturaja (Persero) pada tahun 2009 sebesar 326.117,78 ton dengan realisasi penjualan sebesar 318.163,69 ton dengan pencapaian target 97%.

Pada tahun 2010 terjadi perubahan target penjualan sebesar 343.568,62 ton dengan realisasi penjualan 281.950,36 ton dengan pencapaian target 82,06%.

2. Kebijakan Harga

(7)

5 Table 2. Harga Jual Semen berbagai Merek di Kota Madya Bandar Lampung.

Lokasi Merek Semen Harga Jual

Distributor (Rp)

Sumber : Departemen Perdagangan Propinsi Lampung 2012

3. Kebijakan Promosi

Promosi merupakan suatu kegiatan yang cukup penting dalam mendukung bauran pemasaran. Promosi yang tepat dapat meningkatkan, mengenalkan dan menginformasikan produksian yang dihasilkan perusahaan, serta menaikan volume penjualan. Untuk itu dalam mengantisipasi pemasaran moderen dewasa ini harus tetap berupaya secara terus- menerus untuk terus menjaga produk yang dihasilkan tidak tersisi dari segmen pasar.

(8)

6 Tabel 3 : Biaya Promosi pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tahun 2011- 2012

Tahun Triwulan Biaya Promosi (Rp)

2011 I

Sumber: PT. Semen Baturaja (Persero) Bandar Lampung 2012

4. Kebijakan Saluran Distribusi

(9)

7 Gambar 1. Saluran Distribusi PT. Semen Baturaja (Persero)

Sumber: PT. Semen Baturaja, 2012

1.2 Perumusan Masalah

Selain disebabkan oleh Berkurangnya pelanggan, faktor lain yang menyebabkan berkurangnya pelanggan menggunakan semen Baturaja, yaitu pasar sasaran yang menjadi target sangat luas. Keterlambatan dan ketidaksinambungan pasokan di salah satu wilayah menimbulkan celah kesempatan untuk pesaing memasuki wilayah tersebut atau bahkan memperkuat posisi nya di pasar. Disamping itu juga faktor eksternal yaitu ekonomi, sosial dan politik turut juga mempengaruhi permintaan dari masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan dan mempertahankan pangsa pasar inilah, diperlukan suatu sumber data yang lengkap dan selalu tervalidasi untuk memudahkan pihak

PT. Semen Baturaja (Persero)

Distributor

Pengecer

(10)

8 manajemen untuk melihat kondisi pasar, sehingga pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bisa didapatkan.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : Kebijakan Bauran Pemasaran Semen Baturaja di wilayah Kotamadya Bandar Lampung.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan  Bagi Perusahaan :

1. Perusahaan dapat melihat kondisi dan komposisi pasar.

2. Perusahaan dapat mengambil keputusan mengenai strategi yang tepat untuk bersaing.

3. Perusahaan dapat melihat strategi yang digunakan pesaing.

4. Dapat menghemat waktu dalam melakukan evaluasi kondisi pasar dan pesaing.

Bagi Penulis

1. Untuk mengetahui kebijakan bauran pemasaran yang dilakukan oleh.perusahaan PT Semen Baturaja (Persero) di Bandar Lampung.

2. Memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan PT Semen Baturaja (Persero) dalam merumuskan dan melaksanakan

(11)

9

BABII

LANDASAN TEORI

2.1. Arti Pentingnya Pemasaran

Karena pemasaran merupakan aspek yang penting dalam pencapai tujuan perusahaaan yakini memperoleh laba yang berkelanjutan maka diperlukan adanya serangkai upaya dan keterampilan dalam mengatur proses pencapaian tersebut melalui metode pengelolahan yang kita sebut dengan manejemen pemasaran. Untuk menunjang hal tersebut diperlukan suatu kegiatan yang dapat mengenalkan menginformasikan dan menyampaikan produksi dengan harga yang sesuai kepada pihak pembeli, sehingga menghasilkan tingkat keuntunggan yang tinggi di setiap periode usahanya.

Menurut Kottler dan Amstrong (2008 : 5)

“ Pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakn nilai keuntungan dari konsumen.”

Menurut Basu Swastha (2000 : 7)

(12)

10 Berdasarkan definisi diatas tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan. Idealnya pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa.

2.2. Bauran pemasaran

Bauran pemasaran yang bagus akan sangat membantu perusahaan mencapai tingkat keuntungan yang telah ditargetkan. Selain itu juga memikirkan kebutuhan pembeli. Dalam hal ini, perusahaan harus peka terhadap kemampuan pembeli serta keadaan pasar pada umumnya, sehingga keberadaan perusahaan dapat dirasakan manfaatnya oleh pembeli.

Bauran pemasaran terdiri dari : produksi, harga, distribusi dan promos. Variabel- variabel ini saling memiliki ketergantungan satu sama lain pada umumnya, jika salah satu variabel tidak tepat, maka akan mempengaruhi perubahan strategi pemasaran.

Definisi bauran pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2002 : 92)

(13)

11 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa, bauran pemasaran merupakan alat untuk mencapai sasaran yang dituju demi memenuhi kebutuhan pembeli. Bauran pemasaran juga sangat di pengaruhi bagi perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya. Elmen- elmen tersebut saling mempengaruhi satu sama yang lain sehingga bila salah satu tidak tepat perorganisasiannya akan mempengaruhi pemasaran secara keseluruhan.

2.3 Kebijakan Produk

Kebijaksanaan produk merupakan pedoman untuk menentukan golongan barang yang dibuat atau diproduksi dan menentukan sifat- sifat barang. Berikut merupakan penggolongan sifatnya menurut Philip Kottler (2007; 52) yaitu:

1. Penggolongan sifat barang yang sesuai dengan tingkat pemakaian.

a. Barang tahan lama (Durable Goods) yaitu barang yang secara normal dapat dipakai berkali- kali. Barang tersebut dapat dipakai dalam waktu yang cukup lama, contohnya: motor, sepeda, furniture.

b. Barang tidak tahan lama (Non Durable Goods) yaitu barang yang secara normal hanya dapat dipakai sekali saja, karena dalam masa pertama pemakaian barang sudah rusak, habis dan tidak dapat dipergunakan kembali, contohnya : deterjen, sabun, minuman dan makanan.

(14)

12 2. Penggolongan produk berdasarkan kebiasaan pemakaian dalam membeli

a. Barang kebutuhan sehari- hari (Convivience Goods) yaitu barang yang biasanya dibeli pengosumsi berulang kali dengan usaha yang minimal dalam membeli dan membandingkannya dengan barang lain yang serupa. Contohnya: pasta gigi, sabun, rokok.

b. Barang- barang khusus (Shoping Goods) yaitu barang yang memiliki ciri khas, identitas atau merek yang disukai pembeli, sehingga pembeli mau memberikan pengorbanan untuk memperoleh barang tersebut.

Contohnya: barang ukiran, lukisan, barang antik.

3. Penggolongan menurut karakteristiknya

a. Kode Merah (Reds goods) yaitu merupakan barang yang dibeli dengan kode warna merah, yaitu barang yang memiliki tingkat pergantian yang tinggi, marjin penyesuaian dan waktu pengosumsian serta waktu mendapatkannya rendah.

Contohnya: makanan dan minuman.

b. Kode Kuning (Yellow goods) yaitu barang- barang yang dibeli dengan kode warna kuning, yaitu barang- barang dengan tingkatan pergantian yang rendah, sedang marjin penyesuaiaan dan pengosumsian serta waktu mendapatkanya tinggi.

Contoh: televisi.

(15)

13 pergantian, penyesuaian, waktu pengosumsian serta waktu untuk mendapatkannya sedang.

Contohnya: pakaian

4. Penggolonganya menurut pengaruh psikolog, terdiri dari:

a. Barang Fungsional, yaitu barang yang tidak mempunyai arti kulturan atau sosial.

Contohnya : buah- buahan segar.

b. Barang Prestise, yaitu barang yang dapat memberikan bukti kedudukan atau sebagai lambang kemewahan.

Contohnya: rumah dan mobil mewah.

c. Barang Status, yaitu barang yang menciptakan status tertentu pada pemiliknya.

Contohnya : jaket almamater dan pakaian dinas

d. Barang untuk orang dewasa, yaitu barang yang menunjukan bahwa pakaian yang sudah dewasa.

Contohnya : rokok dan kosmetik

e. Barang Hendonis yaitu barang yang dibeli karena dapat langsung mempengaruhi seseorang.

f. Barang Exienty yaitu barang yang dapat mengurangi atau menghilangkan kegelisahan seseorang karena orang lain kurang menyukainya.

(16)

14 2.3.1 Komponen Produk

Produksi mempunyai peran utama bagi perusahaaan karena produksi yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan bagian terdekat dengan pembelian, untuk itu perlu diperhatikan berbagai macam komponen yang terdapat dalam produksi menurut Philip Kottler yaitu:

1. Merek dan Cap : yaitu suatu tanda, nama simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang berupa kata- kata, gambar atau kombinasi keduanya. Maksud dari pemberian merk tersebuat agar produk yang dipasarkan dikenal pembeli dan dapat memberikan reaksi positif positif serta tepat untuk kegiatan promosi.

2. Pengawasan : bermanfaat untuk melancarkan yang dipasarkan. Perusahaan perlu memperhatikan pembungkus yang berfungsi sebagai keindahaan, bagi kualitas yang baik serta ditunjang dengan pembungkusan yang menarik akan dapat memperlancar penjualan barang. Syarat- syarat pembungkusan yang baik adalah: tempat yang menarik, dapat melindungi, praktis, dapat menimbulkan harga diri, ketepatan pengukuran dan pengangkutan.

(17)

15 2.4 Kebijakan Harga

Haraga merupakan salah satu unsur terpenting dari bauran pemasaran, sebelum dipasarkan detiap produk atau jasa terlebih dulu sudah ditemukan harganya. Harga mempunyai pengaruh besar terhadap penjualan dan laba perusahaan, oleh karena itu putusan- putusan tentang harga harus diambil secara sungguh- sungguh.

Definisi harga menurut Nitisemito, Alex (1993 : 55) harga adalah:

“Nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.”

Definisi harga menurut menurut, Tjiptono (2002: 203) kebijakan harga adalah :

“Suatu keputusan- keputusan mengenai harga yang akan diikuti untuk satu jangka tertentu”.

(18)

16 Tujuaan penetapan harga menurut, Marvius. P Angipora (2002 : 271) adalah:

1. Mendapatkan laba maksimum

Penjualan mempunyai harapan untuk mendapatkan laba yang maksimum dari daya beli yang dilakukan pembeli.

2. Mendapatkan pengambilan investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih. Mendapatkan dana yang dipakai dalam investasi dana perusahaan.;

3. Mencegah atau mengurangi pesaing. Pengurangan pesaing dapat dicegah dengan kebijaksanaan haraga diman penjualan menawarkan barang yang sama.

4. Mempertahankan dan memperbaiki volume penjualan. Volume penjuaalan hanya mungkin dilaksanakan bila mana kemampuan dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup banyak dan memiliki kemampuan dibidang lainya, seperti pemasaran dan lain- lain.

Ada beberapa macam dasar penetapan harga:

1. Penetapan dengan biaya tambah (Cost Plus Pricing), menetapkan harga satu unit produksian senilai dengan biaya total unit ditambah laba yang diinginkan dari unit.

2. Analisa Peluang pokok (Break- Even Point)

(19)

17 Titik impas adalah terjadi dimana total seimbang dengan pendapatan penjual.kualitas penjualan dibawah titik impas berarti kerugian perusahaan.

3. Analisis Marginal

Analisis untuk mennetukan harga dasar atas keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Untuk mendapatkan laba maksimum penjualan dapat menentukan hara per unit seimbang dengan biaya per unitnya.

4. Penetapan harga dasar kekuatan pasar penjual dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga jual pasang, atau dasarnya dan jika perlu dibawahnya.

2.5 Kebijakan Saluran Distribusi

Suatu produk dapat mencapai para pelangganya melalui satu saluran distribusi. Saluran distribusi merupakn lembaga- lembaga yang memuaskan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen kepada konsumen, lokasi berhubungan dengan dimana perusahaan harus berkemas dan melakukan operasi.

1. Konsumsi mendatangi pemberi jasa : apabila keadaanya seperti ini maka lokasi akan menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memiliki tempat dekat dengan konsumsi sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

(20)

18 3. Pemberi jasa dan konsumsi tidak bertemu secara langsung: berarti service provider dan konsumsi berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telvon atau

surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat terlaksana.

Perusahaan dalam kegiatanya menyatukan barang- barang dari produksi kepembeli dapat menentukan saluran distribusinya berdasrkan jumlah tingkat saluran dan jumlah perantara.

Menurut Kottler (2000 : 143)

1. Saluran distribusi berdasarkan jumlah dan tingkat saluran a. Nol Tingkat Saluran (Zero- Level Channel)

Saluran distribusi langsung, yaitu penyalur yang terdiriatas seseorang pemroduksian yang menjual langsung kepada pembeli.

b. Satu Tingkat Saluran (One- Level Channel)

Saluran distribusi yang mempunyai satu perantara penjualan dalam pasar barang. Pembeli perantara ini adalah pengecer sedang didalam pasar industry perantara ini adalah sales, agen atau makelar.

c. Dua Tingkat Saluran (Tow- Level Channel)

(21)

19 pengecer, sedangkan pada pasar industri perantara ini adalah penyalur barang industri.

d. Tiga Tingkat Saluran (Three- Level Channel)

Saluran distribusi yang mempunyai tiga perantara penjualan. Dalam pasar barang kosumsi perantara ini adalah pedagang besar, pemborong dan pengecer.

Gambar 2 : Bentuk- Bentuk saluran distribusi

1. Zero- Level Channel

2. One-Lavel Channel

3. Two-Level Channel

4. Three-Level Channel

Sumber : Kottler (2000 : 44)

Produksi Pembeli

Produksi Pengeceran Pembeli

Produksi Grosir Pengecer Pembeli

Pemroduksian Grosir Pemborong Pengecer

(22)

20 2. Saluran Distribusi Berdasarkan Jumlah Perantara

a. Distribusi Intensif

Perusahaan menggunakan penyalur (terutama pengecer) sebanyak mungkin untuk mendekati dan mencapai pembeli, semua ini dimaksutkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan pembeli. Barang- barang yang disalurkan dengan penyaluran ini adalah barang- barang kebutuhan sehari- hari.

b. Distribusi Efektif

Perusahaan yang menggunakan distribusi ini berusaha untuk memilih sejumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Barang- barang yang disalurkan dengan distribusi efektif ini digunakan untuk memasarkan barang- barang belanjaan.

c. Distribusi Eklusif

Distribusi eklusif adalah distribusi yang dilakukan oleh pemroduksi dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu karena digunakan untuk menjual barang- barang khusus.

2.6 Kebijakan Promosi

(23)

21 Promosi adalah merupakan salah satu bagian dalam bauran pemasaran yang sangat perlu dijalankan oleh perusahaan dalam melaksanakan peroses pemasaran barang atau jasa yang dihasilkan. Pemasaran merupakan sarana komunikasi langsung dengan pembeli yang bersifat mendorong, membujuk dan memperbaharui.

Menurut Basu Swastha (2002 : 237)

“Promosi adalah arus informasi atau penyesuaian satu arah yang dibuat untuk mengarahkan atau organisasi kepada tindakan- tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.”

Menurut Philip Kottler umunya variabel- variabel yang ada dalam bauran promosi terdiri atas empat variable, yaitu:

1. Periklanan, yaitu bentuk persentasi dan promosi non pribadi tentang ide barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Periklanan mempunyai fungsi untuk memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi, menciptakan kesan, memusatkan keinginan, dan sebagai alat komunikasi. 2. Penjualan pribadi, yaitu bentuk persentasi lisan dalam suatu percakapaan

(24)

22 3. Publisitas, yaitu pendorong permintan secara pribadi untuk produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media masa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.

Publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

a. Dapat menjangkau orang- orang yang tidak mau membaca iklan b. Lebih dapat dipercaya

c. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tampa dipungut biaya.

(25)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh dari sumber data sekunder. Data

sekunder yaitu berupa dokumentasi PT. Semen Baturaja (Persero) yang memuat data yang diperlukan dalam penelitian.

3.2 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Laporan Akhir. 1. Jenis Data

Data Sekunder

Yaitu data yang sudah dikumpulkan oleh seseorang atau unit kerja lain

yang berguna untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan.

2. Metode Pengumpulan

a. Metode pengumpulan data primer

- Wawancara (Interview)

(26)

24 pertanyaan pada pegawai atau mendatangi dan mewawancarai langsung responden.

- Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung ke objek penelitian, dengan mencatat dan

mengambil kesimpulan secara sistematis data yang dibutuhkan. Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung aktivitas

serta mencatat apa yang terjadi di pasar dalam kaitannya tentang demand, harga, supply dan pesaing.

b. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku- buku, literature, artikel, makalah, dan catatan- catatan yang

berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif

yaitu memaparkan secara deskriptif, dimana setiap data atau hasil survey yang diperoleh selama pengumpulan data dianalisis dengan merangkum dan meringkas sehingga menghasilkan temuan penelitian.

(27)

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Dari penerapan bauran pemasaran yang dilakukan oleh PT Semen Baturaja

(persero) diatas terlihat bahwa pelaksanaan bauran pemasarannya belum

dilaksanakan dengan maksimal terutama pada kebijaksanaan harga semen tersebut

dan kebijakan promosinya.

5.2 Saran

PT Semen Baturaja (Persero) dalam memasarkan produknya hendaknya

memperhatikan dan menijau kembali penerapan bauran pemasarannya terutama

kebijaksanaan promosi. Saran yang dapat penulis lakukan adalah :

1. Harga jual PT Semen Baturaja (Persero) dan haraga jual produk sejenis

sangat mempegaruhi volume penjualan. Oleh karena itu perusahaan harus

selalu memperhatikan perkembangan tingkat harga semen

PT Semen Baturaja (Persero) yang dipasarkan, agar harga produk dapat

(28)

51 2. Kebijaksanaan promosi yang diterapkan perusahaan harus dimaksimalkan

serta perlu menggunakan media promosi yang lebih banyak lagi dan

tersebar informasinya mengenai perusahaan dan produknya dapat sampai

(29)

KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN SEMEN BATURAJA

DI WILAYAH KOTAMADYA BANDAR LAMPUNG

(Laporan Akhir)

Oleh

Jhoni Hermawan Putra 0901071007

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI D3 PEMASARAN

(30)

DA

FTAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 23

(31)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 25

4.2 Visi dan Misi PT Semen Baturaja (Persero) ... 32

4.2.1 Visi Perusahaan ... 32

4.2.2 Misi Perusahaan ... 32

4.3 Bidang Usaha ... 33

4.4 Kegi atan Perusahaan ... 34

4.4.1 Produksi ... 34

4.4.2 Pemberi Jasa ... 36

4.4.3 Perdagangan ... 36

4.4.4 Profil Semen Baturaja (Persero) Pabrik Panjang ... 36

4.5 Analisa dan Pembahasan ... 37

4.5.1 Kondisi Pemasaran Kota Madya Bandar Lampung . 37 4.5.2 Analisa dan Pembahasan Wilayah Pemasaran ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 50

(32)

DA

FTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perkembangan Volume Penjualan PT Semen Baturaja (Persero) tahun 2009 sampai tahun 2010 ... 4

Tabel 2 Harga Jual Semen Berbagai Merek di Daerah ... 5

Tabel 3 Biaya Promosi pada PT Semen Baturaja (Persero) tahun 2009 samapi tahun 2010 ... 6

Tabel 4 Bahan Baku dan Bahan Penolong PT Semen Baturaja (Persero) Pabrik Pajang ... 35

Tabel 4.1 Realisasi Penjualan Semen tahun 2008 s/d 2011 Pabrik Panjang ... 37

Tabel 4.2 Kecamatan Kotamadya Bandara Lampung... 49

Tabel 4.3 Demand Provinsi Lampung Perbulan (Dalam Ton) 40

Tabel 4.4 Perbandingan Jenis Kantong ... 44

(33)

DA

FTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4 1 Market Share Produsen Semen Berdasarkan Supply di

(34)

DA

FTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Saluran Distribusi ... 7

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Kottler, Philip. 2000. Manajemen Milenium Edition Prentice Hall Internasional, New Jersey.

Kottler Philip 1997. Manegemen Pemasaran : Analisis Perencanaan Implementasi dan Kontrol, Jilid 1 Penerbit Prenhalindo, Jakrta.

Kottler, Philip. 2000. Marketing, Implementasi dan Kontrol Penerbit Prentice Internasional, New Jersey.

Kottler dan Amstrong 2008. Managemen Pemasaran, New Jersey.

Kottler 20007. Manegemen Pemasaran, New Jersey.

Marvius. P Angipora 2002. Managemen Pemasaran Edisi Milenium, Jakarta.

Nitisemito, Alex. 1993 Marketing. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Swastha DH, Basu. 2002 Azas- Azas Marketing Edisi Ketiga. Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Swastha DH, Basu dan Irawan. 2000 Manegemen Pemasaran Moderen.Edisi Milenium Penerbit Liberty, Jakarta.

Tjiptono 2002, Marketing, Jakarta.

(36)

KA

TA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala

limpahaan Ramat-Nya dan Karunia-Nya, sehingga Penulisan dapat menyelsaikan

Laporan Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya

Pemasaran pada Program Studi D3 Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Lampung dengan judul “KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN

SEMEN BATURAJA DI WILAYAH KOTAMADYA BANDAR

LAMPUNG”.

Dalam penyusunan Laporan Akhir ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Driya Wiryawan, S.E., M.M selaku ketua Program D3 Pemasaran

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Prakarsa Panji Negara, S.E., M.M selaku sekertaris Program

Diploma D3 Pemasaran Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

(37)

4. Bapak Mustafid, S.E., M.M., sebagai Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan sumbangan waktu, pikiran bimbingan dan pengarahan

dalam menyelsaikan Laporan ini.

5. Bapak, Ibu Dosen di lingkungan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Lampung.

6. Bapak L.M. Prasetyo Budiono, selaku Kepala Biro Pabrik Panjang

PT. Semen Baturaja (Persero) Kota Bandar Lampung.

7. Ibu Anna, selaku personalia PT. Semen Baturaja (Persero) Kota Bandar

Lampung.

8. Pimpinan, pengurus, dan karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Kota

Bandar Lampung yang telah membantu dan memberikan pengarahan

selama penulis melakukan PKL.

9. Bapak Anton Febrianto, selaku kepala bagian Analisa Pasar Pabrik

Panjang sekaligus pembimbing lapangan.

10.Bapak Eddy Budiarto, Bapak Irsal, dan Bapak Fajar Nopriandy, selaku

staff Karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Bandarlampung.

11.Seluruh Staff Sekertariat D3 Pemasaran Universitas Lampung.

12.Teman- temanku Rian, Ramadhani, Tomy, Riri, Galih, Edriyan, Carles,

Novita, Rafika dan Teman- teman angkatan 2009 D3 Pemasaran

Universitas Lampung terimakasih atas ide dan bantuannya.

13.Seseorang yang selalu mendo’akan dan mendambakan keberhasilan ku.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan yang

diberikan kepada Penulis. Penulis menyadari bahwa Laporan Akhir ini masih jauh

(38)

dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan Akhir ini

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, April 2013

(39)

MOTTO

Allah SWTBerfirman dalam sebuah Hadist Qudsi:

“Pada setiap fajar ada 2 malaikat yang berseru,...! Wahai anak Adam aku adalah

hati yang baru, Dan aku akan menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu

manfaatkanlah aku sebaik- baiknya, karena aku tidak akan kembali lagi hingga

hari pengadilan”

(HR Turmudzi)”

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata, Sukses

terwujud karena di iktiarkan melalui target yang jelas, Perencanaan yang matang,

Keyakinan dan Keuletan, Kerja Keras, Semangat Tinggi, Serta Niat Baik dan

Tulus dalam Hati”

Kerjakan apa yang bisa di selsaikan hari ini..! dan jangan menunda hingga hari

berikutnya datang..! karena waktu tidak akan menunggu, dia tetap berjalan..!

Fighting”

(40)

MOTTO

Allah SWT Berfirman dalam sebuah Hadist Qudsi:

“Pada setiap fajar ada 2 malaikat yang berseru,...! Wahai anak Adam aku adalah

hati yang baru, Dan aku akan menyaksikan amalan kamu. Oleh sebab itu

manfaatkanlah aku sebaik- baiknya, karena aku tidak akan kembali lagi hingga

hari pengadilan”

(HR Turmudzi)”

“Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata, Sukses

terwujud karena di iktiarkan melalui target yang jelas, Perencanaan yang matang,

Keyakinan dan Keuletan, Kerja Keras, Semangat Tinggi, Serta Niat Baik dan

Tulus dalam Hati”

Kerjakan apa yang bisa di selsaikan hari ini..! dan jangan menunda hingga hari

berikutnya datang..! karena waktu tidak akan menunggu, dia tetap berjalan..!

Fighting”

(41)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk mereka yang kuhormati, kusayangi dan kucintai :

Kedua orang tua ku Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah memberikan

kehidupan terindah kepada ku. I love u..

Kakak- kakak ku yang selalu berdo’a untuk keberhasilan study ku,

terimakasih atas kasih sayang, dorongan serta nasehat- nasehat nya.

(42)

R

IWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 08 Juni 1991 di Bandar Lampung sebagai anak ke

empat dari empat saudara, putra dari pasangan Bapak Drs. Wahirman, dan Ibu

Kasmaboty. Jenjang pendidikan di tempuh selama ini adalah Taman Kanak-

Kanak Darmawanita Korpri Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 1997,

Sekolah Dasar Negeri 2 Wayhuwi Lampung Selatan di selesaikan pada tahun

2003, Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandar Lampung di selesaikan pada tahun

2006, Sekolah Menengah Atas Negeri 17 Bandar Lampung di selesaikan tahun

2009.

Tahun 2009, Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Program studi Diploma III Pemasaran melalui jalur mandiri.

Penulis telah melaksanakan Praktik Kerja lampangan (PKL) di PT Semen Batu

Raja (Persero) Pabrik Panjang Bandar Lampung, yang dilaksanakan dari tanggal

Gambar

Table 1. Perkembangan Target dan Realisasi Penjualan PT. Semen Baturaja (Persero) tahun 2009- 2010
Table 2. Harga Jual Semen berbagai Merek di Kota Madya Bandar Lampung.
Tabel 3 : Biaya Promosi pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tahun 2011- 2012
Gambar 1. Saluran Distribusi PT. Semen Baturaja (Persero)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa analisis data adalah suatu upaya untuk mensistematika data, menganalisis data, hingga menarik kesimpulan, dan tahap-tahap

KESIMPULAN Berdasarkan data dan pembahasan dalam penelitian yang dilaksanakan melalui pendampingan In dan On guru-guru perwakilan MPMP Jenjang SMA/SMK 14 Kabupaten/Kota Dinas

 Penggunaan lahan  Nilai ketinggian wilayah  Nilai pasang surut  Nilai ketinggian air laut  Jenis Penggunaan lahan  (ilmugeografi, Banjir Rob : Pengertian,

Rencana Kerja (Renja) Sekretariat DPRD Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 ini merupakan rencana kerja tahunan berdasarkan Penjelasan Indikator Program Prioritas Pembangunan

Dengan memperhatikan beberapa konsep dan kebijakan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengawasan masyarakat merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat untuk

Analisa dilakukan selama penelitian dan secara menyeluruh mulai dari tahap kalibrasi, pemaparan gas pencemar karbon monoksida (CO), menentukan tanaman yang memiliki

Hasil ini juga menunjukan bahwa fungsi strategi pemasaran yaitu melakukan perbaikan pada pelayanan paska penjualan, pengembangan segmentasi pasar atau konsumen baru, peramalan

The cost of revenue per metric ton of nickel matte sold in 2Q17 is 2% lower than 1Q17, excluding the provision for decline in inventory value, which increased by US$8.1