RESUME MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
MENGENAL KURIKULUM 2013 DAN HAKIKAT DESAIN PEMBELAJARAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS BAPAK HUSAMAH, S.Pd
DISUSUN OLEH :
NAMA : HANI’ FARIDAH
NIM :201310070311166
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS : FKIP
UNIVERSITAS : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN PELAJARAN : 2014/2015
Kurikulum seharusnya diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan (Kemdikbud, 2012). Perubahan kurikulum memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa dan mendorong siswa untuk aktif. Menurut Syaifuddin , minimal ada lima rasionalisasi pengembangan kurikulum 2013 yaitu tentang eksternal dan internal, pola pikir pengembangan kurikulum 2013, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses dan penyesuaian beban.
Dalam teori kurikulum, keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang , mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana , tata kelola pelaksanaan kurikulum termasuk pembelajaran dan penilaian pembelajaran dan kurikulum. Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting, karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran. Menurut Sidiknas, sedikitnya ada dua faktor besar dalam keberhasilan kurikulum 2013. Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsure; 1. Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; 2. Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan; 3. Penguatan manajemen dan budaya sekolah. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan.
Saputra mengemukakan bahwa pendidikan bukan hanya bagaimana cara untuk memperoleh pengetahuan, namun pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman, sikap, dan keterampilan serta perkembangan diri anak. Salah satu langkah tepat untuk menyongsong implementasi kurikulum 2013 adalah dengan mempelajari, memahami dan untuk selanjutnya mempraktikkan Desain Pembelajaran Berorientasi Pencapaian Kompetensi atau dikenal dengan Desain Sistem Instruksional Berorientasi Pencapaian Kompetensi (DSI-PK). B. HAKIKAT DESAIN PEMBELAJARAN
Menurut Degeng, pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit, dalam pembelajaran, terdapat kegiatan memilih,menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan, serta didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada, kegiatan ini merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Hubungan antara guru dengan desain pembelajaran, yaitu dimana semua guru profesional dituntut terampil mengemas pembelajaran dan terampil dalam mengajar tidak hanya semata-mata hanya menyajikan materi ajar. Guru dituntut memiliki pendekatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru dituntut menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan agar dengan cara demikian para siswa akan benar-benar memahami apa yang akan diajarkan. Penyelenggaraan desain pesan pembelajaran merupakan salah satu tuntuk membelajarkan utama guru dimana desain pesan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membelajarkan siswa. Ada beberapa asumsi dalam perbaikan pembelajaran, di antaranya: pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem, desain pembelajaran diarahkan pada kemudahan belajar, desain pembelajaran penetapan metode untuk mencapai tujuan dll.
Teori-teori pembelajaran dalam desain pembelajaran di antaranya: 1. Teori Belajar Behaviorisme
Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, di antaranya: Connectionism (S-R Bond) menurut Thorndike, Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov, Operant Conditioning menurut B.F. Skinner, dan Social Learning menurut Albert Bandura.
2. Teori Belajar Kognitivisme
Piagent bahwa pengembangan kognitif individu meliputi empat tahap, yaitu: sensory motor, pre operational, concrete operational, dan formal operational.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Konsep belajar menurut teori belajar kognitivisme yaitu pengetahuan baru dikonstruksi sendiri oleh peserta didik sendiri secara aktif berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.
4. Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistic memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan konatif.
Model dan desain pembelajaran dapat dilakukan dengan:
Secara mikro, di antaranya model PAKEM, model ASSUE, model berorientasi produk, dan model Bella H. Bannati.