• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK UJI KINERJA MESIN PEMBUAT BUTIRAN TIWUL INSTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ABSTRAK UJI KINERJA MESIN PEMBUAT BUTIRAN TIWUL INSTAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UJI KINERJA MESIN PEMBUAT BUTIRAN TIWUL INSTAN

Oleh

Meri Yance

Industri tiwul merupakan potensi diversifikasi produk pangan olahan berbahan baku ubi kayu. Dalam perkembangannya industri ini menghadapi kendala terutama dalam inovasi teknologi prosesnya. Selama ini proses pembuatan tiwul masih bersifat tradisional sehingga tiwul yang dihasilkan masih dalam bentuk seperti tepung dengan tampilan warna yang kurang menarik, selain itu juga

butiran yang dihasilkan tidak seragam. Dengan demikian diperlukan adanya suatu teknologi yang dapat memperbaiki mutu dari tampilan tiwul tersebut. Saat ini telah dirancang bangun mesin pembuat tiwul instan yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dari tiwul yang diproduksi, agar

keseragaman tiwul serta kapasitas produksi pembuatan agregat lebih terjaga.

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran/uji kinerja mesin pembuat butiran tiwul instan hasil rancangan tersebut. Parameter yang diukur antara lain keseragaman butiran, kekerasan butiran dan kapasitas kerja mesin. Berdasarkan penelitian ini diameter keseragaman butiran tiwul yang dihasilkan oleh mesin berkisar antara 1,65 mm sampai 4 mm. Sedangkan untuk pengukuran kekerasan butiran tiwul diketahui bahwa rata-rata kekerasan butiran tiwul tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara kekerasan butiran tiwul yang satu dengan yang lainnya yaitu sebesar 0,047 kg/mm2, 0,044 kg/mm2, 0,049 kg/mm2 dan 0,052 kg/mm2.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Potensi produksi ubi kayu di Lampung secara nasional cukup tinggi. Dari tahun

ke tahun jumlah produksi ubi kayu meningkat, pada tahun 2010 ini produksi ubi

kayu di Lampung sangat tinggi, yaitu sebesar 101,98% atau sekitar 7,52 juta ton

yang seharusnya ditargetkan hanya 7,37 juta ton (BPS, 2010). Keunggulan

tersebut memberikan gambaran bahwa ubi kayu merupakan komoditi yang

mempunyai prospek pengusahaannya yang cukup baik. Produksi yang melebihi

target pencapaian, menunjukkan bahwa Lampung merupakan daerah yang sangat

sesuai dan potensial untuk pertumbuhan ubi kayu.

Ubi kayu merupakan komoditi yang memiliki kandungan kalori, protein, lemak,

hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C serta amilum yang cukup.

Sehingga pemanfaatan ubi kayu untuk berbagai produk akhir bisa beragam, baik

dimakan langsung, menjadi tepung, keripik atau makanan tradisional lainnya.

Salah satu produk makanan tradisional yang dapat dikembangkan adalah tiwul

instan, baik dalam bentuk, rasa dan warnanya.

Industri tiwul merupakan potensi diversifikasi produk pangan olahan berbahan

(3)

tangga masih bersifat tradisional sehingga tiwul yang dihasilkan masih seperti

dalam bentuk tepung dengan tampilan warna yang kurang menarik.

Kesederhanaan tampilan dan proses pembuatannnya mengakibatkan tiwul kurang

menjadi perhatian konsumen. Untuk itu diperlukan paket teknologi pembuat

butiran tiwul instan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari tiwul yang

diproduksi, sehingga keseragaman tiwul serta kapasitas produksi pembuatan

butiran lebih terjaga.

Mengingat begitu pentingnya sentuhan teknologi dalam proses produksinya, saat

ini telah dirancang bangun mesin pembuat tiwul instan dalam bentuk butiran

(Warji, 2009). Mesin ini dirancang dengan menggunakan sistem tranmisi dan

daya pemutar yang memanfaatkan mekanisme penggilingan dalam pembuatan

butiran tiwul.

Untuk mengetahui dan sebagai bahan kajian terhadap perbaikan rancangan

tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengukuran/uji kinerja mesin pembuat

butiran tiwul instan hasil rancangan tersebut. Uji kinerja dilakukan guna

mengetahui kesesuaian kinerja suatu produk dengan parameter yang ditetapkan

dalam rencana dan rancangan (spesifikasi kinerja), sehingga dapat diperoleh

jaminan kapasitas kerja mesin, keseragaman butiran tiwul (baik bentuk maupun

ukuran) serta kualitas produk yang dihasilkan.

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja mesin pembuat butiran tiwul instan

(4)

B. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah didapatkan data kinerja mesin pembuat butiran tiwul

sehingga data ini dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja mesin agar

menghasilkan kualitas butiran tiwul yang lebih baik, mempermudah dalam

(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Butiran tiwul yang dihasilkan mesin memiliki kondisi yang lebih seragam,

bentuknya lebih bulat dan tidak mudah pecah, mesin pembuat butiran tiwul

instan ini layak digunakan masyarakat karena keuntungannya tersebut.

2. Waktu rata-rata yang dibutuhkan dalam proses pembuatan butiran tiwul pada

masukan 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5 kg masing-masing adalah 0,15 jam, 0,17 jam,

0,20 jam dan 0,24 jam.

3. Kapasitas kerja mesin rata-rata yang diperoleh pada masukan 2 kg, 3 kg, 4 kg

dan 5 kg masing-masing adalah 13,37 kg/jam, 17,64 kg/jam, 20,09 kg/jam dan

20,85 kg/jam. Sehingga didapat kapasitas kerja mesin terbaik, yaitu pada

masukan 5 kg.

4. Hasil produksi butiran tiwul rata-rata yang diperoleh pada masing-masing

masukan adalah 2,71 kg, 3,67 kg, 4,65 kg dan 5,47 kg.

5. Pada pengukuran kekerasan yang dilakukan diperoleh rata-rata kekerasan

butiran tiwul untuk masing-masing masukan tidak jauh berbeda yaitu 0,047

(6)

40

B. Saran

1. Sebaiknya sudut kemiringan bidang granulator pada mesin pembuat butiran

tiwul instan ini diperkecil agar saat pengoperasian tepung yang diumpankan

pada bidang granulator tersebut tidak mudah keluar.

2. Pada bagian keluaran mesin pembuat butiran tiwul sebaiknya dilengkapi

dengan saringan, sehingga butiran yang dihasilkan dapat dikelompokkan

secara seragam.

Referensi

Dokumen terkait

Dari data hasil uji anova menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh volume pemberian kompos cair sabut kelapa pada tanaman sawi daging selanjutnya akan diuji dengan uji

Pada eksperimen ini, penguat yang digunakan berasal dari abu batubara yaitu sisa abu hasil pembakaran batu bara., partikel abu batubara ini sangat ringan yaitu antara

[r]

(2) Bupati dapat mendelegasikan kewenangan atas penetapan Izin Pengelolaan Sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada Pejabat lain sesuai dengan peraturan

Pada wilayah Kota Semarang yang berupa dataran rendah memiliki jenis tanah berupa. struktur pelapukan, endapan dan lanau yang

[r]

– Kebanyakan pinjaman bank berdasarkan prime rate of interest , yaitu tingkat bunga terendah yang ditetapkan oleh bank nasional kepada peminjam.. – Bank umumnya menentukan

Adapun gejala wasir yang lainnya adalah sebagai berikut ini: Wasir berdarah atau keluarnya darah segar pada saat buang air besar, Terasa tidak enak pada lubang