Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI UPAYA IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN AUTISME PADA ANAK MELALUI MAKANAN
DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014
Oleh:
Astri Laras Rahayu 51910188
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Biodata
Nama : Astri Laras Rahayu
Jenis kelamin : Wanita
TTL : Bandung, 29 Juni 1992
Alamat : Margahayuraya BRT Blok C-III No. 49
RT/RW 10/06 Kel. Sekejati Kec.
Buahbatu, Bandung
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan (formal)
(1998 - 2004) SD Assalam Bandung
(2004 - 2007) SMPN 28 Bandung
(2007 - 2010) SMKN 9 Bandung
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 3
1.4 Batasan Pembahasan ... 3
1.5 Tujuan Perancangan ... 3
BAB II KEHAMILAN DAN AUTISME…..………. 2.1 Media Informasi ... 5
2.5 Pandangan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak ... 12
vii
2.7 Target Khalayak ... 17
2.7.1 Demografis ... 17
2.7.2 Psikografis ... 17
2.7.3 Geografis ... 18
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 3.1 Strategi Perancangan ... 19
3.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 19
3.1.1.1 Pendekatan Visual ... 19
3.1.1.2 Psendekatan Verbal ... 19
3.1.2 Strategi Kreatif ... 20
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan ... 30
38 DAFTAR PUSTAKA
Buku
Lissauer, Tom, & Fanaroff. A, Avroy. (2008),. At a Galance NEONATOLOGI,
Jakarta : Penerbit Erlangga
Nugahandi, Aang. (2010). Perancangan Media Informasi Terhadap Anak
Penderita Autis. Universitas Komputer Indonesia.
Raswan, Awan. Suryo Hadi, Sumar. Jamari. Haryanto, Ismayo. (2013).
Perancangan Mesin Peluk (HUG Machine) Sebagai Perangkat Terapi
Autis. Universitas Diponogoro.
Ronosulistyo, Hanny. & Faridl, Miftah. (2011). Islamic Guidance To Create
Great Generations. Bandung : Penerbit Salamadani
Saputra Irawan, Dicky. (2012). Perancangan Kampanye Sosial Tentang Metode
Rapid ABC Untuk Pendeteksian Autisme Sejak Dini. Universitas
Komputer Indonesia
39 Progestian. Prima. (2010). Pengertian,Llama dan Periode Kehamilan Manusia.
http://drprima.com/kehamilan/pengertian-lama-dan-periode-kehamilan-manusia.html. Diakses pada 10 Mei 2014
Salma. (2007). Tiga Trimester Kehamilan.
http://majalahkesehatan.com/tiga-trimester-kehamilan/. Diakses pada 10 Mei 2014
Wikipedia. (2009). Makanan. http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan. Diakses pada
10 Mei 2014
Wilson. Lawrence. (2013). The Autism Epidemic And Natural Solutions.
http://drlwilson.com/Articles/AUTISM.htm. Diakses pada 10 Mei 2014
Zuvmask. (2012). Pengertian Makanan dan Fungsi Makanan.
iii KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir ini. Laporan yang berjudul “Perancangan Media Informasi Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan”. Tugas akhir ini berisikan informasi mengenai autisme, penyebab autisme, pengaruh makanan
pada calon bayi, makanan yang .berdampak autisme, bagaimana mencegah
autisme pada anak pada saat kehamilan.
Tugas akhir ini dibuat dengan berbagai wawancara dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu penulis berharap pembaca dapat memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun penulis. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Bandung,18 Agustus 2014
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kehamilan adalah dimana seorang wanita dinyatakan memiliki janin yang sedang
tumbuh atau berkembang didalam rahimnya, disetiap perkembangan kehamilan
disebut fase kehamilan. Menurut Suririnah (2008) fase kehamilan terbagi menjadi
trimester, trimester pertama (Minggu ke 0-12) adalah dimana dari pembuahan sel
telur dan organ-organ penting bayi terus bertumbuh dan aktivitas otak sangat
tinggi, trimester kedua (Minggu ke 12-24) sudah dapat dilakukan pengecekan
pada bayi dan semua indra sudah dapat berfungsi, trimester ketiga (Minggu ke
24-40) semua organ bayi sempurna dan menunjukan aktivitas motorik. Trimester
pertama adalah trimester yang paling rentan dan paling lemah dari
trimester-trimester lainnya, tapi bukan berarti setelah melewati trimester-trimester pertama dan
menjalani ke trimester berikutnya ibu hamil tidak menjaga kandungannya karena
setiap hari bayi dalam kandungan selalu berkembang dan tumbuh. Ibu hamil harus
selalu menjaga kondisi tubuh dan kandungan, salah satunya dengan cara memilih
asupan makanan yang tepat, karena makanan adalah salah satu faktor yang
mendukung tumbuh kembang bayi dalam kandungan.
Makanan biasanya berasal dari hewan dan tumbuhan lalu diolah menjadi
makanan, tetapi sekarang banyak terjadi fenomena dalam makanan, yaitu
banyaknya makanan yang tidak mengandung jumlah nutrisi dan gizi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, bahan tambahan yang dimasukan kedalam
makanan seperti bahan pengawet, pewarna makanan. Bila dikonsumsi dengan
jumlah yang banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan sangat berbahaya
pula bila dikonsumsi oleh ibu hamil karena sangat berpengaruh terhadap calon
bayi
Dampak buruk yang ditimbulkan dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil
terhadap calon bayi salah satunya adalah autisme. Menurut Winarno (2013)
autisme merupakan kelainan yang terjadi pada anak yang tidak mengalami
2 menurut Wilson (2013) semua anak yang mengalami autisme pada saat lahir
dalam kondisi kekurangan gizi atau gizi yang kurang seimbang, hal ini dapat
berhubungan dengan nutrisi atau makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Autisme
tidak hanya disebabkan dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil saja, banyak
faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, salah satu cara untuk
mencegah autisme pada anak dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak
autis adalah dengan ibu hamil harus memilih makanan dan juga menjaga
kandungan dari makanan tersebut agar tidak terjadi hal buruk terhadap calon bayi.
Berdasarkan wawancara sebelumnya yang dilakukan di kota Bandung di Komplek
Margahayuraya saat ini ibu hamil masih kekurangan informasi tentang makanan
yang dikonsumsi dapat berdampak buruk terhadap calon bayi dan makanan apa
saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi. Ibu hamil kurang
mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan dalam pencegahan autisme pada
anak. Beberapa ibu hamil kurang aktif dalam mencari informasi mengenai
pengaruh makanan terhadap calon bayi maupun pada ibu hamil itu sendiri, dan
beberapa ibu hamil lebih mempercayai pengalaman orang-orang terdahulu tentang
semua makanan dapat dimakan dalam masa kehamilan, dari pada melihat
perkembangan makanan yang sekarang sudah berbeda dengan dahulu sehingga
kurang mencari informasi, ada pun informasi tentang pengaruh makanan terhadap
calon bayi lebih bersifat diragukan atau kurang dapat dipercaya karena bersumber
dari blog yang kurang jelas dan kurang lengkap, kemudian informasi dari dokter
pun masih kurang lengkap, dan tidak semua orang datang ke dokter untuk
memeriksa kandungan.
Topik “Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan” dipilih karena untuk memberikan informasi terhadap masyarakat terutama ibu hamil tentang makanan dapat berpengaruh dan juga dapat berdampak
buruk terhadap calon bayi, yang mengakibatkan autisme pada anak, serta agar ibu
3 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masalah
seperti berikut :
Wilson (2013) semua anak yang mengalami autisme pada saat lahir dalam
kondisi kekurangan gizi atau gizi yang kurang seimbang.
Ibu hamil lebih mempercayai pengalaman-pengalaman orang terdahulu,
tentang semua makanan dapat dimakan dalam masa kehamilan.
Banyaknya ibu hamil yang kurang aktif dalam mencari informasi, tentang
makanan apa saja yang berdampak buruk terhadap calon bayi, dan upaya apa
yang dapat dilakukan dalam pencegahan autisme pada anak.
Adapun informasi terkait masih bersifat diragukan, karena sumber informasi tersebut dari blog yang kurang jelas dan kurang lengkap, kemudian informasi
dari dokter masih kurang lengkap, serta tidak semua orang pergi ke dokter
untuk memeriksakan kandungan.
1.3 Rumusan Masalah
Semakin meningkatnya jumlah anak autis yang terlahir pada saat ini, serta
kurangnya informasi tentang makanan dapat memiliki dampak yang buruk
terhadap kandungan. Maka rumusan masalah yang diambil seperti:
“Bagaimana memberi informasi kepada ibu hamil, tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak.melalui makanan”
1.4 Batasan Masalah
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, maka dari itu
pembahasan akan dibatasi hanya pada salah satu faktor yang dapat menyebabkan
autisme pada anak, yaitu makanan yang dikonsumsi oleh ibu pada saat kehamilan.
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan ini sesuai dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah.
4 tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan,
dan memberikan informasi lebih tentang pegaruh makanan dan makanan apa saja
yang dapat berdampak autisme bila dikonsumsi pada saat kehamilan, sehingga ibu
5 BAB II
MEDIA INFORMASI, KEHAMILAN DAN AUTISME 2.1 Media Informasi
Media informasi menjadi suatu yang penting pada saat ini, karena media infomasi
dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan yang sedang terjadi saat ini,
seperti informasi acara yang akan diadakan, informasi kesehatan, informasi
mengenai produk suatu barang atau jasa yang diperlukan masyarakat.
Menggunakan media informasi akan lebih efektif dan cepat dalam penyampaian
pesan, dan sekarang sudah pada aman modern banyak alat-alat pembantu yag
akan mempermudah disebarkannya media informasi tersebut. Saat ini media
informasi bukan hanya media yang dicetak saja, melainkan sekarang sudah dapat
diakses dengan internet dan televisi sehingga lebih mudah dalam penyampaian
informasi.
Media informasi adalah penyampaian informsi atau pesan melalui peantara. Pesan
yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan melalui media.
(Syarif, 2014)
2.1.1 Jenis Media Informasi
Ada berbagai jenis media informasi sebagai alat penyampaian pesan seperti
berikut:
Media Audio
Media Audio adalah media informasi yang hanya dapat didengarkan saja
dalam penyampaian pesan kepada masyarakat. Media audio atau
menyampaikan pesan pada masyarakat dengan menggunakan suatu alat yaitu
radio.
Media Visual
Media visual adalah media informasi atau alat penyampaian pesan yang hanya
6 media penyampaian pesan yang dapat disampaikan dengan buku, koran,
brosur, poster, flyer, billboard, signsystem dan lain lain.
Media Audio Visual
Media audio visual adalah media informasi yang paling lengkap dari media
yang lain, karena media audio visual adalah media yang dapat didengarkan
dan juga dapat dilihat dalam penyampaian informasi kepada masyarakat.
Media audio visual ini sekarang sangatlah mudah ditemui dimana-mana
karena penyampaian pesan diberikan dengan menggunakan Televisi, (Syarif,
2014).
2.2 Kehamilan
Kehamilan adalah masa yang ditunggu dan diharapkan oleh semua wanita yang
telah menikah, menurut Progestian (2010) seorang wanita dikatakan hamil ketika
di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru.
(Dikutip dari: Majalahkesehatan.com, 2007) Menurut Salma proses kehamilan
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir. Usia janin adalah 38 minggu, karena dihitung dai mulai
tanggal bersatunya sperma dengan telur, yang terjadi dua minggu setelahnya.
Gambar 2.0 Perut Ibu Hamil
7 2.2.1 Trimester Pertama (Minggu ke 0 – 12)
Proses kehamilan trimester pertama sebagai berikut:
Pertumbuhan telur oleh sperma terjadi pada minngu kedua dari hari pertama
menstruasi terakhir, telur yang dibuahi sperma bergerak dan menemel ke
dinding uterus, ini disebut dengan periode germinal yang terjadi pada minggu
ke 0-3.
Pada periode embrio yang terjadi pada minggu ke 3-8, terbentuknya sistem
saraf pusat, organ-organ utama, struktur anatomi mulai bergerak, Hati mulai
memproduksi sel darah, dan janin berubah dari blastosis menjadi embrio
berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar.
Semua organ penting bertumbuh dengan cepat dan aktivitas otak sangat tinggi
pada periode fetus yang terjadi pada minggu ke 8-12. (Salma,2007).
Gambar 2.1 Trimester Pertama
Sumber: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2007/08/fase-germ-dan-embrio.jpg,(2014)
2.2.2 Trimester kedua (Minggu ke 12 – 24) Poses kehamilan trimester kedua sebagai berikut:
Pada minggu ke-18 sudah dapat dilakukannya pengecekan USG, pada minggu ke 20-21 jaringan kuku, kulit, dan rambut berkembang dan mengeras,
indra penglihatan, pendengaran, dan kelopak mata mulai berfungsi, janin
8 2.2.3 Trimester ketiga (Minggu ke 24 -40)
Proses kehamilan trimester ketiga sebagai berikut:
Pada minggu ke 24-40 semua organ sudah tumbuh dengan sempurna, janin
menunjukan aktivitas motorik seerti menendang dan memukul, serta sudah
memulai periode bangun dan tidur, masa tidur janin lebih lama daripada masa
bangunnya. Paru-paru berkembang sempurna, pada bulan ke-9 janin sudah
dalam posisi kepala dibawah, dengan berat rata-rata antara 3-3,5 kg dan
panjang 50cm. (Salma,2007).
Gambar 2.2 Trimester Ketiga
Sumber: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2007/08/periode-fetus.jpg,(2014)
Menurut Suririnah (2008) trimester pertama membawa resiko tertinggi keguguran
(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa trimester ke-2
perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Trimester ke-3 menandakan
awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal
alami atau kelahiran dipaksakan yang disebut juga dengan caesar.
2.3 Anjuran Konsumsi Ibu Hamil
Makanan adalah suatu bahan dan dapat juga disebut dengan pangan, biasanya
makanan berasal dari hewan atau tumbuhan (Wikipedia, 2009). Makanan adalah
salah satu bahan yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari,
dikarenakan makanan adalah salah satu sumber energi dan salah satu faktor untuk
9 (Dikutip dari : kompas.com, 2012) Menurut dr.Mariono Reksoprodjo, SpOG ada
beberapa jenis bahan makanan dan pengolahan makanan yang dapat
mempengaruhi tumbuh kembang janin dan salah satunya dapat menyebabkan
autis, antara lain :
Jajanan (bakso, siomay, bakwan malang, dan sejenisnya)
Bakso, siomay, bakwan malang, dan sejenisnya biasanya mengandung boraks,
formalin, dan MSG atau bumbu penyadap yang menyebabkan munculnya
beberapa gangguan pertumbuhan saraf pada janin, seperti autisme.
Gambar 2.3 Makanan-Baso Sumber: Prbadi
Olahan Daging (sate, steak, burger)
Jika pengolahan daging tidak dilakukan dengan baik dan benar seperti halnya
kurang matang, maka parasit dan mikroorganisme yang juga terkandung dalam
daging tersebut tidak akan mati termasuk parasit toksoplasma yang sangat
berbahaya bagi pertumbuhan fisik dan janin.
Ketika seorang ibu hamil mengkonsumsi daging yang terinfeksi parasit ini, maka
ibu hamil tersebut juga otomatis akan terjangkit parasit ini. Parasit toksoplasma
akan berkembang biak dan mempengaruhi pertumbuhan janin yang
dikandungnya.
10
Lalapan
Sama halnya seperti daging mentah, sayuran mentah yang dijadikan lalapan juga
dapat mengandung parasit toksoplasma. Jika sayuran mentah ini tidak dijaga
kebersihannya maka juga akan membahayakan janin bayi.
Menurut Mariono jika sayuran hanya dicuci dengan air saja tidak dapat
membasmi tuntas kuman dan parasit dalam sayuran, dan ada efek dari pestisida
juga dapat dikhawatirkan, karena zat kimia yang berada dipestisida dapat
menempel di kulit sayuran, zat kimia pestisida diduga menjadi salah satu pemicu
munculnya penyakit gangguan saraf seperti autisme. Mariono menyarankan ibu
hamil mengkonsumsi sayuran bebas pestisida.
Gambar 2.5 Makanan-Lalapan Sumber: Pribadi
Makanan Dalam Kemasan (sosis, nugget, kornet dan sejenisnya)
Makanan dalam kemasan biasanya mengandung bahan pengawet, zat pengawet
diduga dapat mengganggu pertumbuhan saraf-saraf otak janin, pertumbuhan otak
sangat pesat disaat masa kehamilan dan juga dapat mengganggu pencernaan ibu
hamil sehinga zat gizi yang tersalurkan ke tubuh janin akan berkurang.
11
Mi Instan dan Cemilan Ringan
Mi instan dan cemilan ringan biasanya mengandung MSG dan bahan Pengawet,
sama seperti yang lainnya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG
dan pengawet dapat menyebabkan gangguan saraf pada janin.
Gambar 2.7 Makanan-Mie Sumber: Pribadi
Dapat disimpulkan dari yang disamapaikan oleh dr.Mariono Reksoprodjo, SpOG ,
saat ini makanan juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Makanan
sangatlah harus dijaga, terutama untuk ibu hamil karena makanan juga
berpengaruh terhadap bayi yang ada didalam kandungan.
Makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga dapat berdampak buruk terhadap bayi
seperti yang sudah dituliskan diatas makanan yang mengandung banyak
pengawet, MSG, pestisida, dan lain-lain, pada hasil wawancara sebelumnya
junkfood atau makanan siap saji, sudah menjadi salah satu makanan yang sangat
biasa dikonsumsi sehari-hari, tetapi makanan itu sangatlah berdampak buruk
dikarenakan banyaknya pengawet yang terkandung didalmnya.
Makanan-makanan tersebut dapat berdampak buruk terhadap bayi yang
dikandung, karena dapat menimbulkan autisme pada anak. Tapi bukan berarti ibu
hamil tidak boleh mengkonsumsinya sama sekali, disarankan kepada ibu hamil
dapat mengurangi makanan tersebut, dan lebih baik bila ibu hamil dapat
menghindarinya untuk dikonsumsi.
2.4 Autisme
Autisme berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan isme yang berarti aliran.
Penyandang Autisme seperti hidup di dunianya sendiri. Istilah Autisme baru
12 perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat
masa balita, dan juga ada pendapat berbeda dari para ahli mengenai autisme.
Autisme adalah gangguan perkembangan mental anak yang menyebabkan mereka
sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. (Raziyah,2008,
h.4&5, dalam Raswan, dkk). Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang
mengidap autisme akan kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi
secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.Tanda-tanda
utama autisme yang tampak paling menonjol dan jelas yaitu ketika anak berusia di
bawah 3 tahun, (Nurgahandi,2010).
perhatiannya terfokus pada objek tertentu saja contohnya kipas angin, biasanya
menolak bila ada perubahan pada hal-hal yang bersifat rutin, peka terhadap tekstur
dan bau, (Nurgahandi,2010).
2.5 Pandangan Ibu Hamil Pada Pencegahan Autisme Pada Anak
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan melalui teknik wawancara, pada
sepuluh orang responden ibu hamil yang dilakukan di kota Bandung di Komplek
13 Ibu hamil A mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang dikonsumsi oleh
ibu hamil dapat berdampak terhadap calon bayi, tetapi ibu hamil A tidak
mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon
bayi, ibu hamil A tidak mengetahui bahwa salah satu dampak dari makanan
itu adalah autisme. Ibu hamil A berpandangan bahwa autisme dapat dicegah
dengan ibu hamil menjaga kandungannya dengan pola hidup yang sehat.
Makan-makanan yang bergizi dan sehat dan juga berolahraga.
Ibu hamil B mengetahui bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi dapat
berdampak atau berpengaruh terhadap calon bayi, ibu hamil B tidak
mengetahui makanan apa saja yang berdampak buruk bila dikonsumsi. Ibu
hamil B mengetahui bahwa salah satu dampak buruk pengaruh pada calon
bayi adalah autisme. Ibu hamil B berpendapat bahwa autisme pada anak dapat
dicegah dengan ibu hamil lebih menjaga kandungannya dengan memilih
makanan yang tepat.
Ibu hamil C mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil C kurang
mengetahui apa saja makanan yang dapat berdampak buruk, ibu hamil C
kurang mengetahui salah satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil C berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu hamil
selalu menjaga badannya selalu sehat, dengan berolahraga dan mengkonsumsi
makanan-makanan yang sehat.
Ibu hamil D tidak mengetahui bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi ibu
hamil dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil D kurang
mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon
bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil D tidak mengetahui bahwa
salah satu dampaknya adalah autisme pada calon bayi. Ibu hamil D
berpendapat bahwa autisme pada anak dapat dicegah dengan menjalani pola
14 Ibu hamil E tidak mengetahui ada beberapa makanan bila dikonsumsi oleh ibu
hamil dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil E tidak
mengetaui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon
bayi, ibu hamil E tidak mengetahui bila salah satu dampak buruk pada calon
bayi adalah autisme. Ibu hamil E berpendapat bahwa autisme dapat dicegah
dengan pola hidup sehat ketika kehamilan, makan teratur dan berolahraga.
Ibu hamil F tidak mengetahui ada beberapa makanan yang berdamapak buruk
terhadap calon bayi, ibu F kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat
berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu F
tidak mengetahui salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah
autisme. Ibu hamil F berpendapat bahwa autisme bila dicegah bila ibu hamil
tidak stress ketika masa kehaliman.
Ibu hamil G mengetahui ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk
terhadap calon bayi, ibu G mengetahui makanan apa saja yang berdampak
buruk pada calon bayi bila dikonsumsi ketika hamil, ibu hamil G mengetahui
salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah autisme. Ibu G
berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan memilih makanan yang
tepat, mengurangi makanan yang beresiko pada calon bayi atau kandungan, lebih sering memakan makanan yang dibuat sendiri dari pada membeli, karena
lebih bersih, lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan
sayur yang tidak memakai pestisida.
Ibu hamil H tidak mengetahui bahwa makanan dapat berpengaruh atau
berdampak buruk kepada calon bayi bila dikonsumsi pada saat hamil, ibu
hamil H tidak mengetahui salah satu dampak buruknya adalah autisme pada
calon bayi. Ibu hamil H berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu
15
dapat dicegah bila ibu hamil selalu berpikiran positif.
Ibu hamil J mengetahui bahwa makanan dapat berdampak buruk terhadap
calon bayi, ibu hamil J kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat
berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil J mengetahui bahwa salah
satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil J berpendapat
autisme dapat dicegah dengan pola hidup sehat, menjaga makan, dan memilih
makanan yang sehat ketika masa kehamilan.
Hasil dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan ibu hamil
mengetahui bahwa makanan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap calon bayi,
tetapi tidak semua ibu hamil mengetahui ada beberapa makanan yang dapat
berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi ibu hamil, tidak semua
mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi,
sediakit dari ibu hamil mengetahui bahwa salah satu dampak buruk terhadap calon
bayi adalah autisme. Dapat disimpulkan juga pendapat dari ibu hamil dalam
pencegahan autisme pada anak adalah dengan pola hidup sehat, memilih makanan
yang tepat dan sehat, menghidari makanan yang sifatnya dapat berdampak buruk
terhadap calon bayi dan kandungan, serta beberapa pendapat dengan berolahraga,
melakukan berbagai aktivitas, dan menjaga pikiran selalu positif agar tidak
mengalami stress pada masa kehamilan dapat mencegah autisme pada calon bayi.
2.6 Analisis 5W1H Tentang Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan
16 What-Apa yang menjadi permasalahan dalam topik tersebut?
Dalam permasalahan pencegahan autisme pada anak melalui makanan adalah,
kebanyakan ibu hamil yang kurang mengetahui beberapa faktor penyebab
kelahiran anak dengan autisme, dan salah satu dari faktor penyebab anak
terlahir dengan autisme adalah makanan yang dikonsumsi ibu saat kehamilan,
karena kebanyakan ibu hamil yang kurang mengetahui informsi mengenai
pencegahan autisme pada anak, sehingga akan dibuatnya media informasi
mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui
makanan.
Why-Kenapa media informasi dibutuhkan?
Media informasi dibutuhkan agar ibu hamil mudah untuk mendapatkan
informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak
melalui makanan.
Where-Dimana ibu hamil mendapatkan informasi tersebut?
Media informasi dapat didapatkan di rumahsakit-rumahsakit kandungan dan
tempat pemeriksaan kandungan lainnya.
Who-Siapa yang menjadi khalayak sasaran utama dalam penyampaian informasi?
Yang menjadi khalayak sasaran utama dalam penyampaian informasi adalah
ibu hamil.
When-Kapan media informasi diberikan?
Media informasi diberikan pada ibu hamil pada saat ibu hamil memeriksakan
kandungan.
How-Bagaimana media informasi menarik perhatian dari khalayak sasaran?
Media informasi akan dikemas menarik dan jelas, sehingga media informasi
17 2.7 Target Khalayak
Dalam merancang suatu media perlu adanya suatu analisis yang dilakukan agar
pesan dari kampanye bisa sampai dan bisa dipahami oleh target sasaran, Berikut
adalah penjelasan mengenai karakter dari khalayak sasaran yang ditinjau dari segi
demografis, psikografis dan geografis.
2.7.1 Demografi
Jenis kelamin : Wanita, dikarenakan topik ini mengenai upaya ibu
hamil dalam pencegahan autisme pada anak,
informasi ini diberikan untuk semua wanita, yang
belum mengalami kehamilan, yang sedang mengalami
kehamilan, dan sudah mengalami kehamilan, tetapi
yang menjadi sasaran utama untuk diberikan
informasi adalah ibu hamil.
Usia : Target usia yang akan diberikan informasi adalah dari
usia 19-30, usia ini adalah usai produktif atau
kebanyakan wanita yang mengalami masa kehamilan
pada usia ini.
Pendidikan : SMA sampai dengan Sarjana, karena agar
memudahkan dalam menangkap isi informasi yang
akan diberikan tentang upaya ibu hamil dalam
pencegahan autisme pada anak.
Status Ekonomi Sosial : Mengingat adanya pemberian informasi, maka target
ekonominya adalah dari segala kalangan, menengah
keatas maupun menengah kebawah
2.7.2 Psikografi
Psikografi yang dipilih untuk sasaran utama adalah mempunyai kepedulian tinggi
atas kesehatan kandungan, senang yang sederhana, senang akan sesuatu yang
menarik perhatian, ibu hamil yang tidak sering menjalani aktivitas, dan senang
18 2.7.3 Geografi
Adapun batasan geografis dalam perancangan ini di tunjukan untuk masyarakat di
19
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan adalah suatu hal yang penting, karena untuk menyampaikan
suatu informasi kepada khalayak sasaran haruslah mempunyai strategi
perancangan yang tepat untuk disampaikan, menjawab permaslahan yang sudah
dijabarkan pada bab II, media perancangan sebuah media informasi yang
diberikan kepada ibu hamil untuk memberikan informasi dalam pencegahan
autisme pada anak melalui makanan, gagasan-gagasan yang diberikan haruslah
mudah dimengerti, agar penyampaian informasi akan lebih mudah pada khalayak
sasaran.
3.1.1 Pendekatan Komuikasi
Pendekatan komunikasi sangat diperlukan, agar penyampain informasi lebih
dimengerti oleh khalayak sasaran pendekatan komunikasi yang digunakan
memiliki tujuan yang persuasi dan memberikan informasi ada beberapa makanan
yang dapat berdampak autisme pada anak, dan memberikan informasi pada ibu
hamil bagaimana cara mencegah autisme pada masa kehamilan, agar ibu hamil
lebih memilih makanan yang akan dikonsumsi pada masa kehamilan, yang
disampaikan dengan bahasa verbal serta bahasa visual, diharapkan dapat
memberikan pengaruh kepada khalayak sasaran.
3.1.1.1Pendekatan Visual
Konsep visual mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak
melalui makanan, menggunakan illustrasi yang ditampilkan menggunakan gambar
atau foto, sehingga akan lebih jelas dan dipahami oleh khalayak sasaran.
3.1.1.2Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yang dipilih menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah
untuk dimengerti dan diterima oleh khalayak sasaran, pada media informasi
20
lagi oleh tagline “Pilih Makanan yang Sehat, Agar Bayi Lahir Sehat!”, yang mewakili bahwa makanan adalah salah satu faktor yang menyebabkan kelahiran
anak dengan autisme, sehingga akan lebih menarik dan mudah diterima oleh
khalayak sasaran.
3.1.2 Strategi Kreatif
Strategi kreatif haruslah efektif untuk penyampaian pesan pada khalayak sasaran
tersebut. Penyampaian pesan harus mudah dimengerti oleh penerima pesan, agar
informasi yang diberikan lebih mudah diingat. Agar perancangan media informasi
upaya ibu hamil dalam pencegahan autism pada anak memalui makanan bisa
menarik bagi khalayak sasaran maka media informasi ini dirancang dengan
strategi kreatif sebagai berikut:
Menggunakan judul yang tegas dan singkat, agar mudah diingat dan dipahami
oleh yang melihat atau yang menerima pesan, judul tersebut sudah lebih
singkat dan merangkum dari semua pembahasan atau informasi yang akan
diberikan.
Warna yang dipakai adalah dominan warna merah muda dan ungu yang mendeskripsikan dan mewakli dari ibu hamil atau wanita, lalu warna biru
yang melambangkan warna autis, hijau dan coklat melambangkan kehidupan dan alami.
Menggunakan illustrasi yang dipakai pohon yang melengkung dan sebagian
berbentuk hati, pohon melambangkan kandungan ibu yang selalu memeluk
dan melindungi bayi dalam kandungan, bayi yang dilambangkan oleh buah
apel, lalu pada sisi media informasi memakai bentuk tubuh ibu hamil yang
mewakili dari ibu hamil itu sendiri.
3.1.3 Strategi Media
Strategi media adalah salah satu strategi dalam pemilihan media yang akan
diberikan kepada masyarakat dalam pengkemasan informasi yang akan diberikan,
dan juga agar penyampaian kepada masyarakat tepat serta tujuan dapat dicapai
seperti yang diharapkan dengan pertimbangan dalam strategi komunikasi yang
21 melakukan informasi mengenai tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan
autisme pada anak meluai makanan, seperti berikut :
3.1.3.1Media Utama
Media utama yang diambil adalah media yang mudah ditemukan dan media yang
dipakai oleh masyarakat kebanyakan, media yang dipakai adalah seperti berikut: Kalender
Kalender dipakai oleh semua masyarakat, dan kalender juga dapat
memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga kalender yang
menginformasikan tanggal dan informasi upaya ibu hamil dalam pencegahan
autisme pada anak. Pada kalender menggunakan visual illustrasi pohon pada
cover, pada sisi memakai bentuk tubuh ibu hamil, pada isi memakai layout
yang hampir sama dengan cover tetapi ditambahkan foto yang sesuai dengan
informasi yang diberikan. Poster Digital
Poster digital akan diletakan pada media sosial sehigga semua orang dapat
melihatnya, dan juga disebarkan diinternet, maka informasi akan mudah
dilihat oleh khalayak sasaran. Poster digital menggunakan visal yang hampir
sama dengan kalender yang lebih sederha, tetapi dengan tata letak yang
berbeda.
3.1.3.2Media Pendukung
Media pendukung berfungsi uuntuk mendukung media utama agar lebih efektif
dan lebih memudahkan khalayak sasaran dalam mencari informasi mengenai
upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Media pendukung yang
dipilih adalah media sebagai berikut: Brosur
Media yang memiliki jangkauan sasaran banyak dan frekuensi yang tinggi,
informasi yang dilakukan melalui poster dapat merangsang kepercayaan dan
sikap. Pada brosur depan menggunakan illustrasi pohon dan foto ibu hamil,
dan pada brosur belakang menggunakan foto yang sesuai dengan informasi
22
Pembatas Buku
Dapat dipakai disetiap membaca buku sehingga dapat mnjadi pengingat akan
informasi yang diberikan tentag upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme
pada anak. Bentuk dari pembatas buku adalah bentuk badan dari ibu hamil,
dan menggunakan foto dari ibu hamil dan illustrasi pohon.
Pin
Bisa ditempel dimana saja bisa mengingatkan khalayak sasaran dan
masyarakat. Pin menggunakan logo dari media informasi, yaitu pohon dan
buah apel yang sama dengan yang digunakan pada kalender. Kaos
Kaos bisa dipakai setiap hari ketika melakukan aktivitas, dan mengingatkan
tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Kaos juga
menggunakan logo media informasi yang diletakkan pada tengah kaos
berukuran a4.
Mug
Fungsinya untuk mengingatkan khalayak sasaran, karena mug dapat dipakai
setiap hari. Mug memakai logo media informasi. X Banner
Penggunaan x banner sebagai media pendukung akan ditempatkan di tempat yang strategis dan dapat dilihat oleh khalayak sebagai salah satu media
informasi. X-banner menggunakan visual yang sama dengan salah satu poster
digital.
3.1.4 Strategi Distribusi
Pendistribusian media informasi dilakukan agar media informasi dapat terjangkau
oleh khalayak sasaran, sehingga informasi dapat tersampaikan. Adapun cara untuk
media-23
media pada rumahsakit-rumahsakit kandungan,memajangkan media informasi,
dan berinteraksi langsung dengan kahalayak sasaran juga memberikan media
informasi yang telah disiapkan, agar kahalayak sasaran mengingat dan lebih
memahami informasi yang akan diberikan, jadwal pemberian media informasi
sesuai dengan tabel pendistribusian yang sudah ditentukan.
Tabel 3.1 Tabel Pendistribusian Media
3.2 Konsep Visual
Konsep visual dalam memberikan informasi ini diharapkan ibu hamil
mendapatkan informasi yang lebih dan mengetahui tentang upaya pencegahan
autisme pada anak, sehingga dapat menjadi salah satu cara mengurangi angka
kelahiran anak autisme. Juga sekaligus dapat melaksanakan cara-cara pencegahan
yang terdapat dalam media utama maupun media pendukung.
3.2.1 Format Desain
Format perancangan desain dari kaleder dan poster upaya ibu hamil dalam
pencegahan autisme ini adalah landscape dan potrait dengan menggunakan
24
Gambar 3.2 Ukuran Kalender Sumber: Pribadi
Gambar 3.3 Poster
Sumber: Pribadi
3.2.2 Huruf
Huruf adalah salah satu visual yang penting untuk digunakan apalagi untuk
sebuah media informasi, huruf akan melengkapi untuk menyampaikan informasi
secara lebih jelas.
23 cm
15 cm
29,7 cm
25 Jenis Huruf yang digunakan antara lain :
1. Architects Daughter
melekuk-lekuk dan dirasa cocok untuk digunakan sebagai judul dan tagline
sebuah media informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme
pada anak melalui, nantinya baik dari bentuknya dan pewarnaanya yang dapat
Jenis huruf Arial ini digunakan untuk informasi pada media dan tanggal didalam
kalender, karena jenis huruf ini sangat mudah dilihat.
3.2.3 Illustrasi
Dalam perancangan media informasi ini illustrasi yang akan ditampilkan berupa
visualisasi dari Informasi pencegahan autisme. Materi yang akan diillustrasikan
dengan foto atau gambar yang sesuai dengan informasi yang diberikan. Illustrasi
26
Pohon
Pohon yang digambarkan dengan dahan melengkung dan sebagian berbentuh
hati, pohon melambangkan kehidupan, dan maksud dari lengkungan yang
berbentuk hati mengartikan kandungan ibu yang selalu mlindungi dan
menyayangi.
Gambar 3.4 Pohon Sumber :Pribadi
Apel
Apel yang digambarkan mengartikan dari sebuah anak, dan pemilihan buah
apel dari hasil wawancara pada ibu hamil tentang buah yang paling banyak
dikonsumsi dan hasilnya adalah apel, yang digambarkan menjadi anak yang
dilinungi sebuah pohon yaitu kandungan ibu.
Gambar 3.5 Apel Sumber :Pribadi Ibu Hamil
Ada dua gambar ibu hamil yang digambarkan adalah ibu hamil yang sedang
makan, yang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi ibu hamil, dan ibu
hamil yang sedang memegang perutnya dengan muka tersenyum yang
27
Gambar 3.6 Ibu Hamil Sumber :Pribadi
Bayi
Gambar bayi yang diambil menjadi salah satu gambaran bayi dalam
kandungan.
Gambar 3.7 Bayi
Sumber :
http://3.bp.blogspot.com/-- ZOch2bwVv8/UfaSiLv_lBI/AAAAAAAAB5g/LrDauXm-1us/s1600/Gangguan-Pertumbuhan-Janin.webp (13 Juli 2014)
Otak
Ada dua gambar otak, gambar pertama adalah hasil dari tes yang dilakukan
untuk pengetahuan sistem saraf otak pada jaringan otak anak yang normal dan
anak dengan autisme sehingga dapat membandingkan perbedaannya, dan
yang kedua adalah gambaran otak untuk menunjukan gambar otak yang sehat
yag mencirikan bila mengkonsumsi makanan yang kurang tepat maka akan
28 Gambar 3.8 Otak1
Sumber : http://cdn.medicalxpress.com/newman/gfx/news/hires/2012/ergert.jpg (13 Juli 2014)
Gambar 3.9 Otak2
Sumber : http://abisyakir.files.wordpress.com/2013/12/otak.png (13 Juli 2014)
Makanan
Gambar makanan diambil untuk melengkapi informasi tentang makanan yang
seperti apa yang krang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Gambar 3.10 Macam Makanan Sumber :Pribadi
3.2.4 Warna
Warna-warna yang dipilih dan yang akan digunakan adalah warna-warna yang
cerah tetapi tidak mencolok dimata, karena warna-warna yang dipilih akan
menjadi background setiap informasi, dan digunakan pada gambar illustrasi
29
30
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1 Proses Perancangan
Proses perancangan dimana sebuah awal proses dari pembuatan sebuah media,
proses-proses yang harus dilakukan seperti pra produksi, produksi lalu tahap akhir
yaitu teknis media yang menyelesaikan semua proses dan menjadikan media yang
sesuai dengan konsep yang ditentukan.
4.1.1 Pra Produksi
Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang
digunakan untuk media informasi. Pada tahap ini sketsa dibuat dengan
mengunakan alat tulis, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan
tahap eksekusi visual, dan dalam penentuan bentuk awal yang akan dibuat atau
yang akan dipergunakan, sehingga mempunyai bayangan ketika mengerjakan
suatu media.
Gambar 4.1 Sketsa Sumber :Pribadi
4.1.2 Produksi
Pada tahap produksi adalah kelanjutan dari tahap pra produksi, yang melanjutkan
dari sketsa awal dan dikerjakan kembali degan teknik digital, software yang
dipakai dalam mengerjakan media ini adalah softaware Adobe Illustrator dan
Adobe Photoshop. Pada tahap produksi ini adalah tahap dimana dilakukannya
31 sketsa dan kebanyakan menggunakan foto, sehingga tahap eksekusi visual media
informasi adalah dengan mengambil gambar atau foto yang sesuai dengan tema
yaitu tentang ibu hamil, makanan, dan gambar-gambar yang diperlukan dalam
pemberian pesan, dan yang lainnya mengikuti layout yaitu tata letak yang sudah
di gambar pada sketsa.
Gambar 4.2 Digital Sumber :Pribadi
4.2 Teknis Media
Teknis media adalah proses terakhir dalam proses perancangan, teknis media ini
ditentukannya akan menjadi seperti apa media informasi yang diberikan, dengan
pemilihan bahan dan pemilihan pencetakan sepertia apa yang akan digunakan.
4.2.1 Media Utama Kalender
Ukuran Media : 23 x 15 cm
Teknis Produksi : Cetak, Akasia
33 Poster
Ukuran Media : A3 (29,7 x 42 cm)
Teknis Produksi : Cetak, kertas Art Papper 210 gr
Media kalender untuk media informasi
34 4.2.2 Media Pendukung
Brosur
Ukuran Media : 29,7 cm x 21 cm
Teknis Produksi : Cetak, kertas artpapper 120gr double side
Gambar 4.5 Brosur (Belakang)
Gambar 4.6 Brosur (Depan) Sticker
Ukuran Media : 10 x 5 cm
Teknis Produksi : Cetak, kertas sticker vynil
35 Pin
Ukuran Media : 4 cm x 4 cm
Teknis Produksi : Cetak
Gambar 4.8 Pin Pembatas buku
Ukuran Media : 5 cm x 15 cm
Teknis Produksi : Cetak , artpaper 260gr
36 Kaos
Ukuran Media : 20 x 20 cm untuk gambar
Teknis Produksi : Kain Kaos
Gambar 4.10 Kaos
Mug
Ukuran Media : 4 x 8 cm untuk gambar
Teknis Produksi : Keramik cetak
37 X-Banner
Ukuran Media : 160 cm x 60 cm
Teknis Produksi : Cetak, bahan flexy