• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Informasi Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Informasi Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI UPAYA IBU HAMIL DALAM PENCEGAHAN AUTISME PADA ANAK MELALUI MAKANAN

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh:

Astri Laras Rahayu 51910188

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata

Nama : Astri Laras Rahayu

Jenis kelamin : Wanita

TTL : Bandung, 29 Juni 1992

Alamat : Margahayuraya BRT Blok C-III No. 49

RT/RW 10/06 Kel. Sekejati Kec.

Buahbatu, Bandung

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan (formal)

(1998 - 2004) SD Assalam Bandung

(2004 - 2007) SMPN 28 Bandung

(2007 - 2010) SMKN 9 Bandung

(4)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Pembahasan ... 3

1.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II KEHAMILAN DAN AUTISME…..………. 2.1 Media Informasi ... 5

2.5 Pandangan Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak ... 12

(5)

vii

2.7 Target Khalayak ... 17

2.7.1 Demografis ... 17

2.7.2 Psikografis ... 17

2.7.3 Geografis ... 18

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 3.1 Strategi Perancangan ... 19

3.1.1 Pendekatan Komunikasi ... 19

3.1.1.1 Pendekatan Visual ... 19

3.1.1.2 Psendekatan Verbal ... 19

3.1.2 Strategi Kreatif ... 20

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Proses Perancangan ... 30

(6)

38 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Lissauer, Tom, & Fanaroff. A, Avroy. (2008),. At a Galance NEONATOLOGI,

Jakarta : Penerbit Erlangga

Nugahandi, Aang. (2010). Perancangan Media Informasi Terhadap Anak

Penderita Autis. Universitas Komputer Indonesia.

Raswan, Awan. Suryo Hadi, Sumar. Jamari. Haryanto, Ismayo. (2013).

Perancangan Mesin Peluk (HUG Machine) Sebagai Perangkat Terapi

Autis. Universitas Diponogoro.

Ronosulistyo, Hanny. & Faridl, Miftah. (2011). Islamic Guidance To Create

Great Generations. Bandung : Penerbit Salamadani

Saputra Irawan, Dicky. (2012). Perancangan Kampanye Sosial Tentang Metode

Rapid ABC Untuk Pendeteksian Autisme Sejak Dini. Universitas

Komputer Indonesia

(7)

39 Progestian. Prima. (2010). Pengertian,Llama dan Periode Kehamilan Manusia.

http://drprima.com/kehamilan/pengertian-lama-dan-periode-kehamilan-manusia.html. Diakses pada 10 Mei 2014

Salma. (2007). Tiga Trimester Kehamilan.

http://majalahkesehatan.com/tiga-trimester-kehamilan/. Diakses pada 10 Mei 2014

Wikipedia. (2009). Makanan. http://id.wikipedia.org/wiki/Makanan. Diakses pada

10 Mei 2014

Wilson. Lawrence. (2013). The Autism Epidemic And Natural Solutions.

http://drlwilson.com/Articles/AUTISM.htm. Diakses pada 10 Mei 2014

Zuvmask. (2012). Pengertian Makanan dan Fungsi Makanan.

(8)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas

akhir ini. Laporan yang berjudul “Perancangan Media Informasi Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan”. Tugas akhir ini berisikan informasi mengenai autisme, penyebab autisme, pengaruh makanan

pada calon bayi, makanan yang .berdampak autisme, bagaimana mencegah

autisme pada anak pada saat kehamilan.

Tugas akhir ini dibuat dengan berbagai wawancara dan beberapa bantuan dari

berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama

mengerjakan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah

ini. Oleh karena itu penulis berharap pembaca dapat memberikan saran serta kritik

yang dapat membangun penulis. Akhir kata semoga makalah ini dapat

bermanfaat.

Bandung,18 Agustus 2014

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah dimana seorang wanita dinyatakan memiliki janin yang sedang

tumbuh atau berkembang didalam rahimnya, disetiap perkembangan kehamilan

disebut fase kehamilan. Menurut Suririnah (2008) fase kehamilan terbagi menjadi

trimester, trimester pertama (Minggu ke 0-12) adalah dimana dari pembuahan sel

telur dan organ-organ penting bayi terus bertumbuh dan aktivitas otak sangat

tinggi, trimester kedua (Minggu ke 12-24) sudah dapat dilakukan pengecekan

pada bayi dan semua indra sudah dapat berfungsi, trimester ketiga (Minggu ke

24-40) semua organ bayi sempurna dan menunjukan aktivitas motorik. Trimester

pertama adalah trimester yang paling rentan dan paling lemah dari

trimester-trimester lainnya, tapi bukan berarti setelah melewati trimester-trimester pertama dan

menjalani ke trimester berikutnya ibu hamil tidak menjaga kandungannya karena

setiap hari bayi dalam kandungan selalu berkembang dan tumbuh. Ibu hamil harus

selalu menjaga kondisi tubuh dan kandungan, salah satunya dengan cara memilih

asupan makanan yang tepat, karena makanan adalah salah satu faktor yang

mendukung tumbuh kembang bayi dalam kandungan.

Makanan biasanya berasal dari hewan dan tumbuhan lalu diolah menjadi

makanan, tetapi sekarang banyak terjadi fenomena dalam makanan, yaitu

banyaknya makanan yang tidak mengandung jumlah nutrisi dan gizi yang sesuai

dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, bahan tambahan yang dimasukan kedalam

makanan seperti bahan pengawet, pewarna makanan. Bila dikonsumsi dengan

jumlah yang banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan sangat berbahaya

pula bila dikonsumsi oleh ibu hamil karena sangat berpengaruh terhadap calon

bayi

Dampak buruk yang ditimbulkan dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil

terhadap calon bayi salah satunya adalah autisme. Menurut Winarno (2013)

autisme merupakan kelainan yang terjadi pada anak yang tidak mengalami

(10)

2 menurut Wilson (2013) semua anak yang mengalami autisme pada saat lahir

dalam kondisi kekurangan gizi atau gizi yang kurang seimbang, hal ini dapat

berhubungan dengan nutrisi atau makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Autisme

tidak hanya disebabkan dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil saja, banyak

faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, salah satu cara untuk

mencegah autisme pada anak dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak

autis adalah dengan ibu hamil harus memilih makanan dan juga menjaga

kandungan dari makanan tersebut agar tidak terjadi hal buruk terhadap calon bayi.

Berdasarkan wawancara sebelumnya yang dilakukan di kota Bandung di Komplek

Margahayuraya saat ini ibu hamil masih kekurangan informasi tentang makanan

yang dikonsumsi dapat berdampak buruk terhadap calon bayi dan makanan apa

saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi. Ibu hamil kurang

mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan dalam pencegahan autisme pada

anak. Beberapa ibu hamil kurang aktif dalam mencari informasi mengenai

pengaruh makanan terhadap calon bayi maupun pada ibu hamil itu sendiri, dan

beberapa ibu hamil lebih mempercayai pengalaman orang-orang terdahulu tentang

semua makanan dapat dimakan dalam masa kehamilan, dari pada melihat

perkembangan makanan yang sekarang sudah berbeda dengan dahulu sehingga

kurang mencari informasi, ada pun informasi tentang pengaruh makanan terhadap

calon bayi lebih bersifat diragukan atau kurang dapat dipercaya karena bersumber

dari blog yang kurang jelas dan kurang lengkap, kemudian informasi dari dokter

pun masih kurang lengkap, dan tidak semua orang datang ke dokter untuk

memeriksa kandungan.

Topik “Upaya Ibu Hamil Dalam Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan” dipilih karena untuk memberikan informasi terhadap masyarakat terutama ibu hamil tentang makanan dapat berpengaruh dan juga dapat berdampak

buruk terhadap calon bayi, yang mengakibatkan autisme pada anak, serta agar ibu

(11)

3 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masalah

seperti berikut :

 Wilson (2013) semua anak yang mengalami autisme pada saat lahir dalam

kondisi kekurangan gizi atau gizi yang kurang seimbang.

 Ibu hamil lebih mempercayai pengalaman-pengalaman orang terdahulu,

tentang semua makanan dapat dimakan dalam masa kehamilan.

 Banyaknya ibu hamil yang kurang aktif dalam mencari informasi, tentang

makanan apa saja yang berdampak buruk terhadap calon bayi, dan upaya apa

yang dapat dilakukan dalam pencegahan autisme pada anak.

 Adapun informasi terkait masih bersifat diragukan, karena sumber informasi tersebut dari blog yang kurang jelas dan kurang lengkap, kemudian informasi

dari dokter masih kurang lengkap, serta tidak semua orang pergi ke dokter

untuk memeriksakan kandungan.

1.3 Rumusan Masalah

Semakin meningkatnya jumlah anak autis yang terlahir pada saat ini, serta

kurangnya informasi tentang makanan dapat memiliki dampak yang buruk

terhadap kandungan. Maka rumusan masalah yang diambil seperti:

“Bagaimana memberi informasi kepada ibu hamil, tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak.melalui makanan”

1.4 Batasan Masalah

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan autisme pada anak, maka dari itu

pembahasan akan dibatasi hanya pada salah satu faktor yang dapat menyebabkan

autisme pada anak, yaitu makanan yang dikonsumsi oleh ibu pada saat kehamilan.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan ini sesuai dengan identifikasi masalah dan rumusan masalah.

(12)

4 tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui makanan,

dan memberikan informasi lebih tentang pegaruh makanan dan makanan apa saja

yang dapat berdampak autisme bila dikonsumsi pada saat kehamilan, sehingga ibu

(13)

5 BAB II

MEDIA INFORMASI, KEHAMILAN DAN AUTISME 2.1 Media Informasi

Media informasi menjadi suatu yang penting pada saat ini, karena media infomasi

dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan yang sedang terjadi saat ini,

seperti informasi acara yang akan diadakan, informasi kesehatan, informasi

mengenai produk suatu barang atau jasa yang diperlukan masyarakat.

Menggunakan media informasi akan lebih efektif dan cepat dalam penyampaian

pesan, dan sekarang sudah pada aman modern banyak alat-alat pembantu yag

akan mempermudah disebarkannya media informasi tersebut. Saat ini media

informasi bukan hanya media yang dicetak saja, melainkan sekarang sudah dapat

diakses dengan internet dan televisi sehingga lebih mudah dalam penyampaian

informasi.

Media informasi adalah penyampaian informsi atau pesan melalui peantara. Pesan

yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan

pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan melalui media.

(Syarif, 2014)

2.1.1 Jenis Media Informasi

Ada berbagai jenis media informasi sebagai alat penyampaian pesan seperti

berikut:

 Media Audio

Media Audio adalah media informasi yang hanya dapat didengarkan saja

dalam penyampaian pesan kepada masyarakat. Media audio atau

menyampaikan pesan pada masyarakat dengan menggunakan suatu alat yaitu

radio.

 Media Visual

Media visual adalah media informasi atau alat penyampaian pesan yang hanya

(14)

6 media penyampaian pesan yang dapat disampaikan dengan buku, koran,

brosur, poster, flyer, billboard, signsystem dan lain lain.

 Media Audio Visual

Media audio visual adalah media informasi yang paling lengkap dari media

yang lain, karena media audio visual adalah media yang dapat didengarkan

dan juga dapat dilihat dalam penyampaian informasi kepada masyarakat.

Media audio visual ini sekarang sangatlah mudah ditemui dimana-mana

karena penyampaian pesan diberikan dengan menggunakan Televisi, (Syarif,

2014).

2.2 Kehamilan

Kehamilan adalah masa yang ditunggu dan diharapkan oleh semua wanita yang

telah menikah, menurut Progestian (2010) seorang wanita dikatakan hamil ketika

di dalam rahimnya bertumbuh kembang manusia baru.

(Dikutip dari: Majalahkesehatan.com, 2007) Menurut Salma proses kehamilan

berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama

menstruasi terakhir. Usia janin adalah 38 minggu, karena dihitung dai mulai

tanggal bersatunya sperma dengan telur, yang terjadi dua minggu setelahnya.

Gambar 2.0 Perut Ibu Hamil

(15)

7 2.2.1 Trimester Pertama (Minggu ke 0 – 12)

Proses kehamilan trimester pertama sebagai berikut:

 Pertumbuhan telur oleh sperma terjadi pada minngu kedua dari hari pertama

menstruasi terakhir, telur yang dibuahi sperma bergerak dan menemel ke

dinding uterus, ini disebut dengan periode germinal yang terjadi pada minggu

ke 0-3.

 Pada periode embrio yang terjadi pada minggu ke 3-8, terbentuknya sistem

saraf pusat, organ-organ utama, struktur anatomi mulai bergerak, Hati mulai

memproduksi sel darah, dan janin berubah dari blastosis menjadi embrio

berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar.

 Semua organ penting bertumbuh dengan cepat dan aktivitas otak sangat tinggi

pada periode fetus yang terjadi pada minggu ke 8-12. (Salma,2007).

Gambar 2.1 Trimester Pertama

Sumber: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2007/08/fase-germ-dan-embrio.jpg,(2014)

2.2.2 Trimester kedua (Minggu ke 12 – 24) Poses kehamilan trimester kedua sebagai berikut:

 Pada minggu ke-18 sudah dapat dilakukannya pengecekan USG, pada minggu ke 20-21 jaringan kuku, kulit, dan rambut berkembang dan mengeras,

indra penglihatan, pendengaran, dan kelopak mata mulai berfungsi, janin

(16)

8 2.2.3 Trimester ketiga (Minggu ke 24 -40)

Proses kehamilan trimester ketiga sebagai berikut:

 Pada minggu ke 24-40 semua organ sudah tumbuh dengan sempurna, janin

menunjukan aktivitas motorik seerti menendang dan memukul, serta sudah

memulai periode bangun dan tidur, masa tidur janin lebih lama daripada masa

bangunnya. Paru-paru berkembang sempurna, pada bulan ke-9 janin sudah

dalam posisi kepala dibawah, dengan berat rata-rata antara 3-3,5 kg dan

panjang 50cm. (Salma,2007).

Gambar 2.2 Trimester Ketiga

Sumber: http://majalahkesehatan.com/wp-content/uploads/2007/08/periode-fetus.jpg,(2014)

Menurut Suririnah (2008) trimester pertama membawa resiko tertinggi keguguran

(kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa trimester ke-2

perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Trimester ke-3 menandakan

awal viabilitas, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal

alami atau kelahiran dipaksakan yang disebut juga dengan caesar.

2.3 Anjuran Konsumsi Ibu Hamil

Makanan adalah suatu bahan dan dapat juga disebut dengan pangan, biasanya

makanan berasal dari hewan atau tumbuhan (Wikipedia, 2009). Makanan adalah

salah satu bahan yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari,

dikarenakan makanan adalah salah satu sumber energi dan salah satu faktor untuk

(17)

9 (Dikutip dari : kompas.com, 2012) Menurut dr.Mariono Reksoprodjo, SpOG ada

beberapa jenis bahan makanan dan pengolahan makanan yang dapat

mempengaruhi tumbuh kembang janin dan salah satunya dapat menyebabkan

autis, antara lain :

Jajanan (bakso, siomay, bakwan malang, dan sejenisnya)

Bakso, siomay, bakwan malang, dan sejenisnya biasanya mengandung boraks,

formalin, dan MSG atau bumbu penyadap yang menyebabkan munculnya

beberapa gangguan pertumbuhan saraf pada janin, seperti autisme.

Gambar 2.3 Makanan-Baso Sumber: Prbadi

Olahan Daging (sate, steak, burger)

Jika pengolahan daging tidak dilakukan dengan baik dan benar seperti halnya

kurang matang, maka parasit dan mikroorganisme yang juga terkandung dalam

daging tersebut tidak akan mati termasuk parasit toksoplasma yang sangat

berbahaya bagi pertumbuhan fisik dan janin.

Ketika seorang ibu hamil mengkonsumsi daging yang terinfeksi parasit ini, maka

ibu hamil tersebut juga otomatis akan terjangkit parasit ini. Parasit toksoplasma

akan berkembang biak dan mempengaruhi pertumbuhan janin yang

dikandungnya.

(18)

10

Lalapan

Sama halnya seperti daging mentah, sayuran mentah yang dijadikan lalapan juga

dapat mengandung parasit toksoplasma. Jika sayuran mentah ini tidak dijaga

kebersihannya maka juga akan membahayakan janin bayi.

Menurut Mariono jika sayuran hanya dicuci dengan air saja tidak dapat

membasmi tuntas kuman dan parasit dalam sayuran, dan ada efek dari pestisida

juga dapat dikhawatirkan, karena zat kimia yang berada dipestisida dapat

menempel di kulit sayuran, zat kimia pestisida diduga menjadi salah satu pemicu

munculnya penyakit gangguan saraf seperti autisme. Mariono menyarankan ibu

hamil mengkonsumsi sayuran bebas pestisida.

Gambar 2.5 Makanan-Lalapan Sumber: Pribadi

Makanan Dalam Kemasan (sosis, nugget, kornet dan sejenisnya)

Makanan dalam kemasan biasanya mengandung bahan pengawet, zat pengawet

diduga dapat mengganggu pertumbuhan saraf-saraf otak janin, pertumbuhan otak

sangat pesat disaat masa kehamilan dan juga dapat mengganggu pencernaan ibu

hamil sehinga zat gizi yang tersalurkan ke tubuh janin akan berkurang.

(19)

11

Mi Instan dan Cemilan Ringan

Mi instan dan cemilan ringan biasanya mengandung MSG dan bahan Pengawet,

sama seperti yang lainnya bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG

dan pengawet dapat menyebabkan gangguan saraf pada janin.

Gambar 2.7 Makanan-Mie Sumber: Pribadi

Dapat disimpulkan dari yang disamapaikan oleh dr.Mariono Reksoprodjo, SpOG ,

saat ini makanan juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Makanan

sangatlah harus dijaga, terutama untuk ibu hamil karena makanan juga

berpengaruh terhadap bayi yang ada didalam kandungan.

Makanan yang dikonsumsi ibu hamil juga dapat berdampak buruk terhadap bayi

seperti yang sudah dituliskan diatas makanan yang mengandung banyak

pengawet, MSG, pestisida, dan lain-lain, pada hasil wawancara sebelumnya

junkfood atau makanan siap saji, sudah menjadi salah satu makanan yang sangat

biasa dikonsumsi sehari-hari, tetapi makanan itu sangatlah berdampak buruk

dikarenakan banyaknya pengawet yang terkandung didalmnya.

Makanan-makanan tersebut dapat berdampak buruk terhadap bayi yang

dikandung, karena dapat menimbulkan autisme pada anak. Tapi bukan berarti ibu

hamil tidak boleh mengkonsumsinya sama sekali, disarankan kepada ibu hamil

dapat mengurangi makanan tersebut, dan lebih baik bila ibu hamil dapat

menghindarinya untuk dikonsumsi.

2.4 Autisme

Autisme berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan isme yang berarti aliran.

Penyandang Autisme seperti hidup di dunianya sendiri. Istilah Autisme baru

(20)

12 perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat

masa balita, dan juga ada pendapat berbeda dari para ahli mengenai autisme.

Autisme adalah gangguan perkembangan mental anak yang menyebabkan mereka

sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. (Raziyah,2008,

h.4&5, dalam Raswan, dkk). Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang

mengidap autisme akan kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi

secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.Tanda-tanda

utama autisme yang tampak paling menonjol dan jelas yaitu ketika anak berusia di

bawah 3 tahun, (Nurgahandi,2010).

perhatiannya terfokus pada objek tertentu saja contohnya kipas angin, biasanya

menolak bila ada perubahan pada hal-hal yang bersifat rutin, peka terhadap tekstur

dan bau, (Nurgahandi,2010).

2.5 Pandangan Ibu Hamil Pada Pencegahan Autisme Pada Anak

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan melalui teknik wawancara, pada

sepuluh orang responden ibu hamil yang dilakukan di kota Bandung di Komplek

(21)

13  Ibu hamil A mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang dikonsumsi oleh

ibu hamil dapat berdampak terhadap calon bayi, tetapi ibu hamil A tidak

mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon

bayi, ibu hamil A tidak mengetahui bahwa salah satu dampak dari makanan

itu adalah autisme. Ibu hamil A berpandangan bahwa autisme dapat dicegah

dengan ibu hamil menjaga kandungannya dengan pola hidup yang sehat.

Makan-makanan yang bergizi dan sehat dan juga berolahraga.

 Ibu hamil B mengetahui bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi dapat

berdampak atau berpengaruh terhadap calon bayi, ibu hamil B tidak

mengetahui makanan apa saja yang berdampak buruk bila dikonsumsi. Ibu

hamil B mengetahui bahwa salah satu dampak buruk pengaruh pada calon

bayi adalah autisme. Ibu hamil B berpendapat bahwa autisme pada anak dapat

dicegah dengan ibu hamil lebih menjaga kandungannya dengan memilih

makanan yang tepat.

 Ibu hamil C mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil C kurang

mengetahui apa saja makanan yang dapat berdampak buruk, ibu hamil C

kurang mengetahui salah satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil C berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu hamil

selalu menjaga badannya selalu sehat, dengan berolahraga dan mengkonsumsi

makanan-makanan yang sehat.

 Ibu hamil D tidak mengetahui bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi ibu

hamil dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil D kurang

mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon

bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu hamil D tidak mengetahui bahwa

salah satu dampaknya adalah autisme pada calon bayi. Ibu hamil D

berpendapat bahwa autisme pada anak dapat dicegah dengan menjalani pola

(22)

14  Ibu hamil E tidak mengetahui ada beberapa makanan bila dikonsumsi oleh ibu

hamil dapat berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil E tidak

mengetaui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon

bayi, ibu hamil E tidak mengetahui bila salah satu dampak buruk pada calon

bayi adalah autisme. Ibu hamil E berpendapat bahwa autisme dapat dicegah

dengan pola hidup sehat ketika kehamilan, makan teratur dan berolahraga.

 Ibu hamil F tidak mengetahui ada beberapa makanan yang berdamapak buruk

terhadap calon bayi, ibu F kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat

berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi oleh ibu hamil, ibu F

tidak mengetahui salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah

autisme. Ibu hamil F berpendapat bahwa autisme bila dicegah bila ibu hamil

tidak stress ketika masa kehaliman.

 Ibu hamil G mengetahui ada beberapa makanan yang dapat berdampak buruk

terhadap calon bayi, ibu G mengetahui makanan apa saja yang berdampak

buruk pada calon bayi bila dikonsumsi ketika hamil, ibu hamil G mengetahui

salah satu dampak buruk terhadap calon bayi adalah autisme. Ibu G

berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan memilih makanan yang

tepat, mengurangi makanan yang beresiko pada calon bayi atau kandungan, lebih sering memakan makanan yang dibuat sendiri dari pada membeli, karena

lebih bersih, lebih banyak mengkonsumsi makanan sehat seperti buah dan

sayur yang tidak memakai pestisida.

 Ibu hamil H tidak mengetahui bahwa makanan dapat berpengaruh atau

berdampak buruk kepada calon bayi bila dikonsumsi pada saat hamil, ibu

hamil H tidak mengetahui salah satu dampak buruknya adalah autisme pada

calon bayi. Ibu hamil H berpendapat bahwa autisme dapat dicegah dengan ibu

(23)

15

dapat dicegah bila ibu hamil selalu berpikiran positif.

 Ibu hamil J mengetahui bahwa makanan dapat berdampak buruk terhadap

calon bayi, ibu hamil J kurang mengetahui makanan apa saja yang dapat

berdampak buruk terhadap calon bayi, ibu hamil J mengetahui bahwa salah

satu dampak buruk pada calon bayi adalah autisme. Ibu hamil J berpendapat

autisme dapat dicegah dengan pola hidup sehat, menjaga makan, dan memilih

makanan yang sehat ketika masa kehamilan.

Hasil dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan ibu hamil

mengetahui bahwa makanan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap calon bayi,

tetapi tidak semua ibu hamil mengetahui ada beberapa makanan yang dapat

berdampak buruk terhadap calon bayi bila dikonsumsi ibu hamil, tidak semua

mengetahui makanan apa saja yang dapat berdampak buruk terhadap calon bayi,

sediakit dari ibu hamil mengetahui bahwa salah satu dampak buruk terhadap calon

bayi adalah autisme. Dapat disimpulkan juga pendapat dari ibu hamil dalam

pencegahan autisme pada anak adalah dengan pola hidup sehat, memilih makanan

yang tepat dan sehat, menghidari makanan yang sifatnya dapat berdampak buruk

terhadap calon bayi dan kandungan, serta beberapa pendapat dengan berolahraga,

melakukan berbagai aktivitas, dan menjaga pikiran selalu positif agar tidak

mengalami stress pada masa kehamilan dapat mencegah autisme pada calon bayi.

2.6 Analisis 5W1H Tentang Pencegahan Autisme Pada Anak Melalui Makanan

(24)

16  What-Apa yang menjadi permasalahan dalam topik tersebut?

Dalam permasalahan pencegahan autisme pada anak melalui makanan adalah,

kebanyakan ibu hamil yang kurang mengetahui beberapa faktor penyebab

kelahiran anak dengan autisme, dan salah satu dari faktor penyebab anak

terlahir dengan autisme adalah makanan yang dikonsumsi ibu saat kehamilan,

karena kebanyakan ibu hamil yang kurang mengetahui informsi mengenai

pencegahan autisme pada anak, sehingga akan dibuatnya media informasi

mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak melalui

makanan.

Why-Kenapa media informasi dibutuhkan?

Media informasi dibutuhkan agar ibu hamil mudah untuk mendapatkan

informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak

melalui makanan.

Where-Dimana ibu hamil mendapatkan informasi tersebut?

Media informasi dapat didapatkan di rumahsakit-rumahsakit kandungan dan

tempat pemeriksaan kandungan lainnya.

Who-Siapa yang menjadi khalayak sasaran utama dalam penyampaian informasi?

Yang menjadi khalayak sasaran utama dalam penyampaian informasi adalah

ibu hamil.

When-Kapan media informasi diberikan?

Media informasi diberikan pada ibu hamil pada saat ibu hamil memeriksakan

kandungan.

How-Bagaimana media informasi menarik perhatian dari khalayak sasaran?

Media informasi akan dikemas menarik dan jelas, sehingga media informasi

(25)

17 2.7 Target Khalayak

Dalam merancang suatu media perlu adanya suatu analisis yang dilakukan agar

pesan dari kampanye bisa sampai dan bisa dipahami oleh target sasaran, Berikut

adalah penjelasan mengenai karakter dari khalayak sasaran yang ditinjau dari segi

demografis, psikografis dan geografis.

2.7.1 Demografi

Jenis kelamin : Wanita, dikarenakan topik ini mengenai upaya ibu

hamil dalam pencegahan autisme pada anak,

informasi ini diberikan untuk semua wanita, yang

belum mengalami kehamilan, yang sedang mengalami

kehamilan, dan sudah mengalami kehamilan, tetapi

yang menjadi sasaran utama untuk diberikan

informasi adalah ibu hamil.

Usia : Target usia yang akan diberikan informasi adalah dari

usia 19-30, usia ini adalah usai produktif atau

kebanyakan wanita yang mengalami masa kehamilan

pada usia ini.

Pendidikan : SMA sampai dengan Sarjana, karena agar

memudahkan dalam menangkap isi informasi yang

akan diberikan tentang upaya ibu hamil dalam

pencegahan autisme pada anak.

Status Ekonomi Sosial : Mengingat adanya pemberian informasi, maka target

ekonominya adalah dari segala kalangan, menengah

keatas maupun menengah kebawah

2.7.2 Psikografi

Psikografi yang dipilih untuk sasaran utama adalah mempunyai kepedulian tinggi

atas kesehatan kandungan, senang yang sederhana, senang akan sesuatu yang

menarik perhatian, ibu hamil yang tidak sering menjalani aktivitas, dan senang

(26)

18 2.7.3 Geografi

Adapun batasan geografis dalam perancangan ini di tunjukan untuk masyarakat di

(27)

19

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan adalah suatu hal yang penting, karena untuk menyampaikan

suatu informasi kepada khalayak sasaran haruslah mempunyai strategi

perancangan yang tepat untuk disampaikan, menjawab permaslahan yang sudah

dijabarkan pada bab II, media perancangan sebuah media informasi yang

diberikan kepada ibu hamil untuk memberikan informasi dalam pencegahan

autisme pada anak melalui makanan, gagasan-gagasan yang diberikan haruslah

mudah dimengerti, agar penyampaian informasi akan lebih mudah pada khalayak

sasaran.

3.1.1 Pendekatan Komuikasi

Pendekatan komunikasi sangat diperlukan, agar penyampain informasi lebih

dimengerti oleh khalayak sasaran pendekatan komunikasi yang digunakan

memiliki tujuan yang persuasi dan memberikan informasi ada beberapa makanan

yang dapat berdampak autisme pada anak, dan memberikan informasi pada ibu

hamil bagaimana cara mencegah autisme pada masa kehamilan, agar ibu hamil

lebih memilih makanan yang akan dikonsumsi pada masa kehamilan, yang

disampaikan dengan bahasa verbal serta bahasa visual, diharapkan dapat

memberikan pengaruh kepada khalayak sasaran.

3.1.1.1Pendekatan Visual

Konsep visual mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak

melalui makanan, menggunakan illustrasi yang ditampilkan menggunakan gambar

atau foto, sehingga akan lebih jelas dan dipahami oleh khalayak sasaran.

3.1.1.2Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yang dipilih menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah

untuk dimengerti dan diterima oleh khalayak sasaran, pada media informasi

(28)

20

lagi oleh tagline “Pilih Makanan yang Sehat, Agar Bayi Lahir Sehat!”, yang mewakili bahwa makanan adalah salah satu faktor yang menyebabkan kelahiran

anak dengan autisme, sehingga akan lebih menarik dan mudah diterima oleh

khalayak sasaran.

3.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif haruslah efektif untuk penyampaian pesan pada khalayak sasaran

tersebut. Penyampaian pesan harus mudah dimengerti oleh penerima pesan, agar

informasi yang diberikan lebih mudah diingat. Agar perancangan media informasi

upaya ibu hamil dalam pencegahan autism pada anak memalui makanan bisa

menarik bagi khalayak sasaran maka media informasi ini dirancang dengan

strategi kreatif sebagai berikut:

 Menggunakan judul yang tegas dan singkat, agar mudah diingat dan dipahami

oleh yang melihat atau yang menerima pesan, judul tersebut sudah lebih

singkat dan merangkum dari semua pembahasan atau informasi yang akan

diberikan.

 Warna yang dipakai adalah dominan warna merah muda dan ungu yang mendeskripsikan dan mewakli dari ibu hamil atau wanita, lalu warna biru

yang melambangkan warna autis, hijau dan coklat melambangkan kehidupan dan alami.

 Menggunakan illustrasi yang dipakai pohon yang melengkung dan sebagian

berbentuk hati, pohon melambangkan kandungan ibu yang selalu memeluk

dan melindungi bayi dalam kandungan, bayi yang dilambangkan oleh buah

apel, lalu pada sisi media informasi memakai bentuk tubuh ibu hamil yang

mewakili dari ibu hamil itu sendiri.

3.1.3 Strategi Media

Strategi media adalah salah satu strategi dalam pemilihan media yang akan

diberikan kepada masyarakat dalam pengkemasan informasi yang akan diberikan,

dan juga agar penyampaian kepada masyarakat tepat serta tujuan dapat dicapai

seperti yang diharapkan dengan pertimbangan dalam strategi komunikasi yang

(29)

21 melakukan informasi mengenai tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan

autisme pada anak meluai makanan, seperti berikut :

3.1.3.1Media Utama

Media utama yang diambil adalah media yang mudah ditemukan dan media yang

dipakai oleh masyarakat kebanyakan, media yang dipakai adalah seperti berikut:  Kalender

Kalender dipakai oleh semua masyarakat, dan kalender juga dapat

memberikan informasi kepada masyarakat, sehingga kalender yang

menginformasikan tanggal dan informasi upaya ibu hamil dalam pencegahan

autisme pada anak. Pada kalender menggunakan visual illustrasi pohon pada

cover, pada sisi memakai bentuk tubuh ibu hamil, pada isi memakai layout

yang hampir sama dengan cover tetapi ditambahkan foto yang sesuai dengan

informasi yang diberikan.  Poster Digital

Poster digital akan diletakan pada media sosial sehigga semua orang dapat

melihatnya, dan juga disebarkan diinternet, maka informasi akan mudah

dilihat oleh khalayak sasaran. Poster digital menggunakan visal yang hampir

sama dengan kalender yang lebih sederha, tetapi dengan tata letak yang

berbeda.

3.1.3.2Media Pendukung

Media pendukung berfungsi uuntuk mendukung media utama agar lebih efektif

dan lebih memudahkan khalayak sasaran dalam mencari informasi mengenai

upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Media pendukung yang

dipilih adalah media sebagai berikut:  Brosur

Media yang memiliki jangkauan sasaran banyak dan frekuensi yang tinggi,

informasi yang dilakukan melalui poster dapat merangsang kepercayaan dan

sikap. Pada brosur depan menggunakan illustrasi pohon dan foto ibu hamil,

dan pada brosur belakang menggunakan foto yang sesuai dengan informasi

(30)

22

 Pembatas Buku

Dapat dipakai disetiap membaca buku sehingga dapat mnjadi pengingat akan

informasi yang diberikan tentag upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme

pada anak. Bentuk dari pembatas buku adalah bentuk badan dari ibu hamil,

dan menggunakan foto dari ibu hamil dan illustrasi pohon.

 Pin

Bisa ditempel dimana saja bisa mengingatkan khalayak sasaran dan

masyarakat. Pin menggunakan logo dari media informasi, yaitu pohon dan

buah apel yang sama dengan yang digunakan pada kalender.  Kaos

Kaos bisa dipakai setiap hari ketika melakukan aktivitas, dan mengingatkan

tentang upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme pada anak. Kaos juga

menggunakan logo media informasi yang diletakkan pada tengah kaos

berukuran a4.

 Mug

Fungsinya untuk mengingatkan khalayak sasaran, karena mug dapat dipakai

setiap hari. Mug memakai logo media informasi.  X Banner

Penggunaan x banner sebagai media pendukung akan ditempatkan di tempat yang strategis dan dapat dilihat oleh khalayak sebagai salah satu media

informasi. X-banner menggunakan visual yang sama dengan salah satu poster

digital.

3.1.4 Strategi Distribusi

Pendistribusian media informasi dilakukan agar media informasi dapat terjangkau

oleh khalayak sasaran, sehingga informasi dapat tersampaikan. Adapun cara untuk

(31)

media-23

media pada rumahsakit-rumahsakit kandungan,memajangkan media informasi,

dan berinteraksi langsung dengan kahalayak sasaran juga memberikan media

informasi yang telah disiapkan, agar kahalayak sasaran mengingat dan lebih

memahami informasi yang akan diberikan, jadwal pemberian media informasi

sesuai dengan tabel pendistribusian yang sudah ditentukan.

Tabel 3.1 Tabel Pendistribusian Media

3.2 Konsep Visual

Konsep visual dalam memberikan informasi ini diharapkan ibu hamil

mendapatkan informasi yang lebih dan mengetahui tentang upaya pencegahan

autisme pada anak, sehingga dapat menjadi salah satu cara mengurangi angka

kelahiran anak autisme. Juga sekaligus dapat melaksanakan cara-cara pencegahan

yang terdapat dalam media utama maupun media pendukung.

3.2.1 Format Desain

Format perancangan desain dari kaleder dan poster upaya ibu hamil dalam

pencegahan autisme ini adalah landscape dan potrait dengan menggunakan

(32)

24

Gambar 3.2 Ukuran Kalender Sumber: Pribadi

Gambar 3.3 Poster

Sumber: Pribadi

3.2.2 Huruf

Huruf adalah salah satu visual yang penting untuk digunakan apalagi untuk

sebuah media informasi, huruf akan melengkapi untuk menyampaikan informasi

secara lebih jelas.

23 cm

15 cm

29,7 cm

(33)

25 Jenis Huruf yang digunakan antara lain :

1. Architects Daughter

melekuk-lekuk dan dirasa cocok untuk digunakan sebagai judul dan tagline

sebuah media informasi mengenai upaya ibu hamil dalam pencegahan autisme

pada anak melalui, nantinya baik dari bentuknya dan pewarnaanya yang dapat

Jenis huruf Arial ini digunakan untuk informasi pada media dan tanggal didalam

kalender, karena jenis huruf ini sangat mudah dilihat.

3.2.3 Illustrasi

Dalam perancangan media informasi ini illustrasi yang akan ditampilkan berupa

visualisasi dari Informasi pencegahan autisme. Materi yang akan diillustrasikan

dengan foto atau gambar yang sesuai dengan informasi yang diberikan. Illustrasi

(34)

26

 Pohon

Pohon yang digambarkan dengan dahan melengkung dan sebagian berbentuh

hati, pohon melambangkan kehidupan, dan maksud dari lengkungan yang

berbentuk hati mengartikan kandungan ibu yang selalu mlindungi dan

menyayangi.

Gambar 3.4 Pohon Sumber :Pribadi

 Apel

Apel yang digambarkan mengartikan dari sebuah anak, dan pemilihan buah

apel dari hasil wawancara pada ibu hamil tentang buah yang paling banyak

dikonsumsi dan hasilnya adalah apel, yang digambarkan menjadi anak yang

dilinungi sebuah pohon yaitu kandungan ibu.

Gambar 3.5 Apel Sumber :Pribadi  Ibu Hamil

Ada dua gambar ibu hamil yang digambarkan adalah ibu hamil yang sedang

makan, yang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi ibu hamil, dan ibu

hamil yang sedang memegang perutnya dengan muka tersenyum yang

(35)

27

Gambar 3.6 Ibu Hamil Sumber :Pribadi

 Bayi

Gambar bayi yang diambil menjadi salah satu gambaran bayi dalam

kandungan.

Gambar 3.7 Bayi

Sumber :

http://3.bp.blogspot.com/-- ZOch2bwVv8/UfaSiLv_lBI/AAAAAAAAB5g/LrDauXm-1us/s1600/Gangguan-Pertumbuhan-Janin.webp (13 Juli 2014)

 Otak

Ada dua gambar otak, gambar pertama adalah hasil dari tes yang dilakukan

untuk pengetahuan sistem saraf otak pada jaringan otak anak yang normal dan

anak dengan autisme sehingga dapat membandingkan perbedaannya, dan

yang kedua adalah gambaran otak untuk menunjukan gambar otak yang sehat

yag mencirikan bila mengkonsumsi makanan yang kurang tepat maka akan

(36)

28 Gambar 3.8 Otak1

Sumber : http://cdn.medicalxpress.com/newman/gfx/news/hires/2012/ergert.jpg (13 Juli 2014)

Gambar 3.9 Otak2

Sumber : http://abisyakir.files.wordpress.com/2013/12/otak.png (13 Juli 2014)

 Makanan

Gambar makanan diambil untuk melengkapi informasi tentang makanan yang

seperti apa yang krang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Gambar 3.10 Macam Makanan Sumber :Pribadi

3.2.4 Warna

Warna-warna yang dipilih dan yang akan digunakan adalah warna-warna yang

cerah tetapi tidak mencolok dimata, karena warna-warna yang dipilih akan

menjadi background setiap informasi, dan digunakan pada gambar illustrasi

(37)

29

(38)

30

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

4.1 Proses Perancangan

Proses perancangan dimana sebuah awal proses dari pembuatan sebuah media,

proses-proses yang harus dilakukan seperti pra produksi, produksi lalu tahap akhir

yaitu teknis media yang menyelesaikan semua proses dan menjadikan media yang

sesuai dengan konsep yang ditentukan.

4.1.1 Pra Produksi

Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang

digunakan untuk media informasi. Pada tahap ini sketsa dibuat dengan

mengunakan alat tulis, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan

tahap eksekusi visual, dan dalam penentuan bentuk awal yang akan dibuat atau

yang akan dipergunakan, sehingga mempunyai bayangan ketika mengerjakan

suatu media.

Gambar 4.1 Sketsa Sumber :Pribadi

4.1.2 Produksi

Pada tahap produksi adalah kelanjutan dari tahap pra produksi, yang melanjutkan

dari sketsa awal dan dikerjakan kembali degan teknik digital, software yang

dipakai dalam mengerjakan media ini adalah softaware Adobe Illustrator dan

Adobe Photoshop. Pada tahap produksi ini adalah tahap dimana dilakukannya

(39)

31 sketsa dan kebanyakan menggunakan foto, sehingga tahap eksekusi visual media

informasi adalah dengan mengambil gambar atau foto yang sesuai dengan tema

yaitu tentang ibu hamil, makanan, dan gambar-gambar yang diperlukan dalam

pemberian pesan, dan yang lainnya mengikuti layout yaitu tata letak yang sudah

di gambar pada sketsa.

Gambar 4.2 Digital Sumber :Pribadi

4.2 Teknis Media

Teknis media adalah proses terakhir dalam proses perancangan, teknis media ini

ditentukannya akan menjadi seperti apa media informasi yang diberikan, dengan

pemilihan bahan dan pemilihan pencetakan sepertia apa yang akan digunakan.

4.2.1 Media Utama  Kalender

Ukuran Media : 23 x 15 cm

Teknis Produksi : Cetak, Akasia

(40)
(41)

33  Poster

Ukuran Media : A3 (29,7 x 42 cm)

Teknis Produksi : Cetak, kertas Art Papper 210 gr

Media kalender untuk media informasi

(42)

34 4.2.2 Media Pendukung

 Brosur

Ukuran Media : 29,7 cm x 21 cm

Teknis Produksi : Cetak, kertas artpapper 120gr double side

Gambar 4.5 Brosur (Belakang)

Gambar 4.6 Brosur (Depan)  Sticker

Ukuran Media : 10 x 5 cm

Teknis Produksi : Cetak, kertas sticker vynil

(43)

35  Pin

Ukuran Media : 4 cm x 4 cm

Teknis Produksi : Cetak

Gambar 4.8 Pin  Pembatas buku

Ukuran Media : 5 cm x 15 cm

Teknis Produksi : Cetak , artpaper 260gr

(44)

36  Kaos

Ukuran Media : 20 x 20 cm untuk gambar

Teknis Produksi : Kain Kaos

Gambar 4.10 Kaos

 Mug

Ukuran Media : 4 x 8 cm untuk gambar

Teknis Produksi : Keramik cetak

(45)

37  X-Banner

Ukuran Media : 160 cm x 60 cm

Teknis Produksi : Cetak, bahan flexy

Gambar

Gambar 2.0 Perut Ibu Hamil
Gambar 2.1 Trimester Pertama
Gambar 2.2 Trimester Ketiga
Gambar 2.3 Makanan-Baso
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang menerapkan reciprocal teaching ini telah berhasil meningkatkan prestasi belajar yang rendah (Palincsar, Slavin, dan Brown dalam Ibrahim,

Sehingga penulis menggunakan aplikasi yang sudah ada yaitu Prestashop suatu sistem aplikasi yang berguna untuk dapat menangani masalah yang timbul atau paling tidak

V. Pembuatan layout menggunakan ARES proteus 8 , dimudahkan dengan petunjuk jalur yang harus dihubungkan. Click dan kemudian pilih lebar jalur T50/T30 sesuai keinginan.

c) Dokumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses pengembangan. d) Konversi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang

Salah satu yang melatar belakangi penggunaan wireless sebagai media untuk jaringan komputer adalah kemudahan, dan letak geografis yang tidak memungkinkan menggunakan kabel, karena

Menurut Suherman (2009:184) secara sederhana investasi diartikan sebagai penanaman modal. Investasi sering diartikan sebagai penanaman modal dan memiliki peran yang

Beberapa penelitian yang mendu- kung peran aspirasi orang tua dalam perilaku eksplorasi karier dilakukan oleh Esters dan Bowen (2005:224-228) di antaranya adalah (1)

Sembilan cup l ikan dari 10 cuplikan memenuhi persyaratan kemumian radiokimia yang dianalisis dengan cara kromatografi kertas Delapan cuplikan memenuhi syarat kontaminasi