• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web (Studi Kasus PT. Surya Kencana).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web (Studi Kasus PT. Surya Kencana)."

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS PT. SURYA KENCANA)

TUGAS AKHIR

Nama : Firzaldy Hanaf NIM : 05.41010.0153 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

(STUDI KASUS PT. SURYA KENCANA)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : Firzaldy Hanaf NIM : 05.41010.0153 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(3)

vii

PT. Surya Kencana adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu perbaikan mobil. Pada saat ini PT. Surya Kencana tidak mempunyai histori mobil untuk pelanggan dikarenakan setiap mobil yang masuk dianggap sebagai pelanggan baru. Hal tersebut menyebabkan pelanggan tidak dapat mengetahui servis yang telah dilakukan selama di PT.Surya Kencana. Masalah berikutnya adalah pada saat pencatatan stok barang dikarenakan tidak adanya sistem yang dapat memperlihatkan kondisi stok barang saat ini. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya pembuatan daftar pemesanan barang. Oleh karena itu, PT.Surya Kencana membutuhkan suatu media yang dapat menangani masalah tersebut.

PT.Surya Kencana membutuhkan suatu sistem informasi bengkel mobil untuk dapat mengatasi masalah pada proses pencatatan transaksi servis dan pencatatan transaksi pembelian sparepart atau barang. Untuk dapat mempermudah dalam pemberian histori mobil kepada pelanggan maka dibuatkanlah sistem informasi berbasis web pada PT. Surya Kencana. Dengan adanya sistem ini PT. Surya Kencana dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Dari hasil implementasi, didapatkan hasil bahwa aplikasi telah dapat mengetahui pelanggan tersebut merupakan pelanggan lama atau baru yang dapat dilihat dari histori mobil yang telah ada. Pada proses pembuatan daftar pemesanan barang, aplikasi telah dapat menangani untuk memperlihatkan kondisi stok barang saat ini. Selain itu, pada form histori mobil aplikasi telah dapat memberikan informasi histori mobil kepada pelanggan.

(4)

x

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Bengkel ... 6

2.2 Sistem Informasi ... 9

2.3 Analisan dan Perancangan Sistem ... 10

2.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 11

2.3.2 Data Flow Diagram (DFD)... 13

2.4 Sistem Basis Data ... 14

2.5 Website ... 16

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... ... 19

(5)

xi

3.2.1 Site Map ... 30

3.2.2 Blok Diagram ... 33

3.2.3 Sistem Flow (Sistem Alir) ... 34

3.3 Data Flow Diagram... 44

3.3.1 Diagram Berjenjang ... 44

3.3.2 Context Diagram ... 46

3.3.3 Data Flow Diagram Level 0 ... 46

3.3.4 Data Flow Diagram Level 1 ... 48

3.3.5 Data Flow Diagram Level 2 ... 53

3.3.6 Entity Relational Diagram (ERD) ... 56

3.4 Pemodelan Database ... 60

3.4.1 Struktur Tabel Basis Data ... 60

3.5 Desain Input dan Output ... 69

3.5.1 Desain Tampilan Awal ... 69

3.5.2 Desain Tampilan Beranda ... 70

3.5.3 Desain Input ... 73

3.5.4 Desain Output ... 90

3.5.5 Desain Uji Coba... 99

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 105

4.1 Kebutuhan Program ... 105

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 105

(6)

xii

4.2.2 Tampilan Beranda ... 108

4.3 Evaluasi Sistem ... 115

4.3.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 115

4.3.2 Analisa Hasil Uji Coba Sistem ... 131

BAB V. PENUTUP ... 133

5.1 Kesimpulan ... 133

5.2 Saran ... 133

DAFTAR PUSTAKA ... 134

(7)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Perusahan bengkel otomotif terdapat beberapa proses transaksi yang sering

terjadi, yaitu transaksi servis, transaksi pembelian sparepart atau barang, dan

transaksi penjualan sparepart atau barang kepada pelanggan. Salah satu

perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbaikan mobil atau yang biasa disebut

dengan nama bengkel mobil adalah PT. Surya Kencana. PT Surya Kencana setiap

harinya mempunyai cukup banyak pelanggan yang datang untuk memperbaiki

mobilnya. Rata-rata mobil yang diperbaiki dibengkel tersebut kurang lebih 5-10

mobil perharinya. Mobil yang telah diperbaiki oleh bengkel tersebut berasal dari

berbagai jenis mobil atau tipe mobil yang berbeda-beda. Proses bisnis yang

dilakukan oleh PT. Surya kencana hanyalah Transaksi Servis dan Transaksi

Pembelian Sparepart atau barang. PT Surya Kencana tidak melayani penjualan

sparepart atau barang kepada pelanggan. PT. Surya Kencana hanya akan

melakukan penjualan sparepart atau barang jika sparepart atau barang tersebut

dibutuhkan pada saat melakukan servis pada PT. Surya Kencana.

Pada proses pencatatan transaksi servis PT. Surya Kencana mempunyai

masalah pada saat pencatatan data pelanggan atau mobil dikarenakan setiap mobil

yang masuk dianggap sebagai pelanggan baru. Hal tersebut menyebabkan tidak

(8)

dapat mengetahui servis yang telah dilakukan selama di PT.Surya Kencana karena

telah dicatat sebagai pelanggan baru.

Permasalahan selanjutnya, pada proses transaksi pembelian sparepart atau

barang yaitu pada saat pencatatan stok barang dikarenakan tidak adanya sistem

yang dapat menangani untuk mempermudah melihat stok barang secara

keseluruhan untuk dapat mengetahui barang yang akan dipesan. Hal ini dapat

menyebabkan proses pembuatan daftar pemesanan barang menjadi terhambat.

Oleh karena itu PT. Surya Kencana membutuhkan suatu media yang dapat

menangani masalah tersebut.

Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini memberikan

kemudahan terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Salah

satunya yaitu internet. Dengan internet seluruh masyarakat dapat mengetahui atau

mengakses data atau informasi dari seluruh dunia tanpa adanya batasan.

Oleh karena itu untuk dapat mempermudah pemberian informasi histori

mobil kepada pelanggan yang dapat diakses dimana saja akan dibuatkan suatu

sistem informasi bengkel mobil berbasis web pada PT. Surya Kencana. Dengan

adanya sistem ini diharapkan PT. Surya Kencana dapat menyelesaikan masalah

tersebut dan dapat meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang bangun sistem informasi bengkel mobil berbasis web

(9)

2. Bagaimana memberikan informasi histori mobil kepada pelanggan.

3. Bagaimana memberikan informasi untuk dapat melihat kondisi stok barang

saat ini.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibangun berbasis aplikasi websites yang dibuat dengan

menggunakan VB.Net 2008 dan database SQL Server 2008.

2. Sistem ini tidak membahas penggajian pegawai

3. Sistem informasi yang dirancang dan dibangun disesuaikan dengan

kebutuhan proses bisnis pada PT Surya Kencana, yaitu :

a. Pencatatan keluhan pelanggan dan pembuatan acuan kerja.

b. Pembuatan bukti pengeluaran barang.

c. Pencatatan servis dan pembayaran servis.

d. Pembuatan daftar pemesanan dan pencatatan pembelian sparepart

atau barang.

e. Pembuatan Laporan.

4. Laporan yang dihasilkan adalah laporan pembelian perbulan dan pertahun,

laporan pendapatan perbulan dan pertahun, laporan Stok barang, laporan

histori barang dan laporan histori mobil untuk pelanggan.

5. Sistem ini tidak menangani Transaksi Penjualan Sparepart atau Barang.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya sistem

(10)

1. Merancang bangun sistem informasi bengkel mobil berbasis web (Studi

Kasus di PT. Surya Kencana).

2. Memberikan informasi histori mobil kepada pelanggan.

3. Memberikan informasi untuk dapat melihat kondisi stok barang saat ini.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Sistem

Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web (Studi Kasus di PT. Surya Kencana)”

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dikemukakan hal–hal yang menjadi latar belakang

masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan serta

keterangan mengenai sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas landasan teori yang digunakan dalam pembuatan

tugas akhir ini, yaitu teori mengenai Bengkel , Sistem Informasi, Data

Flow Diagram (DFD), Entity Diagram Relationship (ERD), Database, Website.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan

tugas akhir. Tahapan-tahapan tersebut adalah analisis sistem yaitu

menganalisis permasalahan pada PT.Surya Kencana, dan tahapan

selanjutnya adalah perancangan sistem yaitu merancang site map,

desain umum sistem, blok diagram, sistem alir, data flow diagram,

(11)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi program yang terdiri

dari tampilan awal dan tampilan beranda, evaluasi dari sistem yang

telah dibuat yang terdiri dari evaluasi hasil uji coba sistem dan analisa

hasil uji coba sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini menguraikan beberapa kesimpulan dan saran yang dapat

digunakan sebagai pertimbangan dalam penyempurnaan dan

(12)

6

Dalam menyelesaikan permasalahan pada pembuatan tugas akhir ini,

terdapat beberapa landasan teori yang telah mendukung penerapan dari Rancang

Bangun website Sistem Informasi Bengkel Mobil berbasis web pada PT. Surya

Kencana. Berikut ini dijelaskan masing-masing landasan teori secara detil.

2.1 Bengkel

Suatu sistem informasi yang terintegrasi adalah komponen terpenting

dalam usaha bengkel. Sistem manajemen informasi yang baik diawali dengan

pencatatan sederhana yang teratur, rapi, sistematis, serta aktual. Dari pencatatan

sederhana tersebut, kemudian dilakukan sejumlah analisis yang hasilnya akan

mempengaruhi ritme atau proses kerja dari unit kerja yang lain, sekaligus bisa

dipakai untuk menilai kinerja masing masing unit kerja.

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional dalam bengkel,

harus dibuat standar siklus operasional bengkel. Di sini alur kerja di bengkel

mulai dari sejak konsumen datang membawa kendaraannya, sampai pada

selesainya kendaraan dan dilakukan serah terima kembali ke tangan konsumen

memuat rangkaian kejadian yang tak akan terlupakan oleh konsumen, yang harus

dijaga kualitasnya, sehingga kesan puas yang justru tertanam dalam benak

pelanggan anda.

Berikut ini adalah contoh Alur proses bisnis standar yang ada dibengkel :

1. Proses pelayanan dimulai ketika pelanggan datang ke bengkel dengan

(13)

2 Service Advisor (SA) akan menyambut pelanggan lalu menanyakan dan memeriksa keluhan-keluhan kerusakan ddari si pelanggan. SA kemudian

memperkirakan apakah itu perlu diperbaiki atau cukup dilakukan

pengecekan saja.

3. Jika terdapakat kerusakan bodi, SA menanyakan apakah kendaraan

pelanggan tersebut diasuransikan atau tidak.

4. Apabila pelanggan sudah setuju dengan estimasi harga yang ditawarkan

maka SA akan membuat selembar Acuan Kerja Bengkel rangkap tiga (satu

untuk pelanggan, satu untuk SA, satu untuk montir) sehingga kendaraan

tersebut dapat segera dikerjakan.

5. Setelah Acuan Kerja tersebut keluar maka tanggung jawab perbaikan

kendaraan diserahkan kepada kepala mekanik dan SA.

6. Jika hasil pekerjaan telah selesai maka akan dibuatkan laporan dari

perbaikan yang telah dilakukan dan data waktu perbaikan.

7. Apabila proses pekerjaan perbaikan telah selesai maka kendaraan akan

diserahkan kepada SA untuk di informasikan kepada pelanggan.

Sebuah bengkel melakukan pencatatan berapa jumlah pelanggan yang

datang per hari dan apa saja transaksi yang dilakukan. Catatan tersebut dapat

menjelaskan seberapa besar potensi pasar yang berhasil digarap per harinya,

onderdil apa saja yang sering mereka beli, jasa servis apa saja yang sering mereka

minta, serta mengapa hanya jasa servis tersebut yang mereka minta, Hal ini akan

berkaitan dengan onderdil apa saja yang sebaiknya dipasok dalam jumlah banyak.

(14)

bulan sekali harus melakukan pengadaan baru sebelum pasokan yang lama

benar-benar habis. Hal tersebut dapat dilihat dari pencatatan stok yang baik.

Adapun alur proses dari pengadaan sparepart atau barang hingga

pengeluaran sparepart atau barang pada bengkel adalah sebagai berikut :

1. Proses awal sebelum melakukan pembelian adalah membuat daftar

sparepart atau barang yang akan dilakukan pembelian atau pemesanan

rangkap dua sebagai bahan untuk mengetahui barang apa saja yang telah

datang dan juga sebagai bahan pertimbangan supplier.

2. Setelah daftar pemesanan dibuat, maka proses selanjutnya adalah

memberikan daftar sparepart atau barang tersebut kepada supplier untuk

dilakukan pembelian.

3. Pada saat barang datang, bagian gudang melakukan pencatatan stok barang

yang masuk pada kartu stok serta melakukan pencatatan transaksi pembelian

sparepart atau barang.

4. Pada saat sparepart atau barang dibutuhkan untuk melakukan servis, bagian

gudang mencatat pengeluaran stok barang tersebut kedalam kartu stok, serta

mencatat proses transaksi pengeluaran sparepart atau barang tersebut.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, Sebuah

bengkel yang dapat memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

pelanggan adalah merupakan nilai tambah yang dapat meningkat kan kualitas

sebuah bengkel sehingga pelanggan merasa puas karena telah mendapatkan

apayang mereka butuhkan.

Adapun informasi - informasi yang dibutuhkan diantaranya adalah :

(15)

kerusakan apa saja yang telah terjadi, sehingga pelanggan dapat

mempertimbangkan apakah perlu ada pergantian sparepart baru atau tidak.

2. Jadwal Servis Rutin

3. Data Mobil Servis, pelanggan dapat mengetahui kerusakan apa saja yang

terdapat pada mobil tersebut dan informasi montir yang mengerjakan mobil

tersebut.

2.2 Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2004;36) “Sistem Informasi adalah suatu sistem

didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas

rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan

informasi yang berguna dalam pengamiblan keputusan.

Dalam suatu sistem terdapat 6 Blok yang berinteraksi satu sama lain membentuk

satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok-blok tersebut adalah :

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam Sistem Informasi termasuk juga

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan,

yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

(16)

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.

c. Blok Keluaran

Produk dari Sistem Informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak Alat” (Tool Box), dalam Sistem Informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan

dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta

membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data

diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang

di sebut dengan DBMS(Database Management System).

f. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3 Analisa dan Perancangan Sistem

(17)

mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan

untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem

informasi terkomputerisasi.

Berikut ini adalah proses dalam analisis dan perancangan sistem:

2.3.1Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah gambaran pada sistem dimana

di dalamnya terdapat hubungan antara entity beserta relasinya. Entity merupakan

sesuatu yang ada dan terdefinisikan di dalam suatu organisasi, dapat abstrak dan

nyata. Untuk setiap entity biasanya mempunyai atribute yang merupakan ciri

entity tersebut. Relasi adalah hubungan antar entity yang berfungsi sebagai

hubungan yang mewujudkan pemetaan antar entity.

Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi.

Macam-macam atribute yaitu:

1. Simple Atribute

(18)

lainnya, misalnya entity pegawai yang atribute-nya nik.

2. Composite Atribute

Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

3. Single Value Atribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity pegawai

dengan atribute-nya Umur (tanggal lahir).

4. Multi Value Atribute

Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga,

misalnya entity pegawai dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

5. Null Vallue Atribute

Nullvalue atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya

entity pekerja dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity

dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar

entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database.

Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

1. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang meng-gambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model (PDM)

(19)

2.3.2Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan

pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram

yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini

dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi

untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat

yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan

dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih

kecil dan yang lebih sederhana.

DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses

data tersebut (Kendall, 2003:241).

Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain :

a. Eksternal Entity

Suatu Eksternal Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen,

atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan

informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 2 merupakan simbol

entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.

Gambar 2.1. Simbol Eksternal Entity

b. Data Flow

(20)

menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses

atau entitas dengan proses. Gambar 2.3 merupakan simbol Data Flow

Gambar 2.2. Simbol Data Flow

c. Process

Suatu Proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan

dijalankan. Gambar 2.4 merupakan simbul Process.

Gambar 2.3. Simbol Process

d. Data Store

Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses Penyimpanan data. Gambar 2.5 merupakan simbol file penyimpanan atau

data store.

Gambar 2.4. Simbol Data Store

2.4 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk

(21)

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis

Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat

opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi.

8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus

akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan

data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

(22)

3. Perangkat lunaknya mahal.

4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait.

2.5 Website

Website pertama kali dirancang pada tahun 1991. Website dirancang

oleh tim Berners-Lee dan staf ahli di laboratorium CERN di Jenewa Swiss.

Website atau World Wide Web(WWW) adalah sebuah sistem dimana informasi

dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain dipresentasikan dalam bentuk

hypertext dan dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser.

Kurniawan (2001) berpendapat bahwa internet adalah suatu jaringan komputer

global, sedangkan WWW bukan sekedar jaringan tetapi didalamnya terdapat suatu

set aplikasi komunikasi dan sistem perangkat lunak yang memiliki karakteristik

sebagai berikut :

a. Umumnya terletak pada Internet host dan Client.

b. Umumnya menggunakan protokol TCP/IP

c. Mengerti HTML

d. Mengiluti model Client/Server untuk komunikasi data dua arah.

e. Memungkinkan client untuk mengakses server dengan berbagai protokol

seperti HTTP, FTP, Telnet, dan Gopher.

f. Memungkinkan Client untuk mengakses informasi dalam berbagai media

seperti teks, audio, dan video.

g. Menggunakan model alamat Uiform Resource Locators (URL).

WWW Adalah fasilitas internet yang menghubungkan dokumen dalam

lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen Web disebut Web Page dan link

(23)

text), baik antar page yang disimpan dalam server yang sama maupun server

diseluruh dunia. Kadir (2005) berpendapat “Saat ini, informasi Web

didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan seuatu teks,

gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka

halaman-halaman web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat

memperoleh informasi dengan cara melompay dari suatu halaman ke halaman

yang lainnya. Halaman-halaman yang diaksespun dapat tersebar diberbagai mesin

dan bahkan diberbagai negara.”.

Secara garis besar sistem yang dibangun berbasis web dapat

digambarkan dalam arsitektur berikut:

Gambar 2.5 Arsitektur Aplikasi Web (Kadir, 2005:5)

Web menjadi pusat kegiatan internet karena Web Pages yang berisi

text dan grafik mudah diakses melalui Web Browser, Web menyediakan interface

bagi jaringan informasi online terbesar di dunia, dan jumlah informasi ini terus

bertambah dengan pesat. Web juga menjadi sistem pengiriman multimedia,

karena fitur browser dan browser plug-in extension yang terus bermunculan

menyediakan peluang untuk suara, gambar, telepon, animasi 3D dan

(24)

Dasar format Web adalah dokumen text yang digabung dengan HTML

yang bisa mengatur format page serta Hypertext Link (URL) ke page lain. Kode

HTML yang umum adalah karakter alfanumerik yang dapat diketik dengan text

editor atau world processor. Banyak program terbitan Web yang menyertakan

(25)

19

3.1 Analisa Permasalahan

(26)

servis berulangkali. Oleh karena itu, PT. Surya Kencana membutuhkan suatu media informasi yang dapat menangani masalah-masalah tersebut.

Proses transaksi pada PT.Surya Kencana dimulai ketika pelanggan datang dan mengatakan keluhan kepada service advisor. Service advisor mencatat data pelanggan dan membuat acuan kerja rangkap tiga sesuai dengan keluhan pelanggan. Acuan kerja pertama diberikan kepada pelanggan, acuan kerja kedua di arsip dan acuan kerja ketiga diberikan kepada montir untuk dievaluasi, jika ada penambahan kerusakan, dan sparepart atau barang maka montir menambahkannya pada acuan kerja. Jika ada penambahan sparepart atau barang maka montir mengatakan kebutuhan sparepart atau barang tersebut kepada bagian gudang untuk diambilkan sparepart atau barang yang sesuai. Jika sparepart atau barang digudang telah habis maka bagian gudang membuat daftar pemesanan

(27)

Dari keterangan tersebut didapatkan proses–proses transaksi yang terjadi pada PT.Surya Kencana sehingga didapatkan dokumen alir (document flow).

3.1.1 Document Flow (Dokumen Alir)

A. Proses Pencatatan Data Servis Pelanggan

Pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa pelanggan memberikan keluhan kepada service advisor yang akan dicatat diperkirakan biaya transaksi servisnya. Jika pelanggan setuju pelanggan memberikan data pelanggan dan data mobil kepada service advisor untuk dicatat. Lalu berdasarkan keluhan tersebut service advisor membuat acuan kerja rangkap tiga yang diberikan kepada pelanggan untuk ditanda tangan. Setelah ditanda tangan, pelanggan memberikan acuan kerja bertanda tangan tersebut kepada service advisor. Bukti acuan kerja pertama diberikan kepada pelanggan, acuan kerja kedua diarsip, dan sisa acuan kerja terakhir diberikan kepada montir untuk mempersiapan pelaksanaan servis.

Analisis masalah pada proses pencatatan data servis pelanggan adalah PT. Surya Kencana belum dapat mengetahui data mobil dan data pelanggan tersebut merupakan data baru atau data yang telah dicatat sebelumnya.

(28)

B. Proses Pelaksanaan Servis

Pada gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa montir memeriksa mobil sesuai dengan Acuan kerja yang telah diterima sebelumnya. Jika ada penambahan atau kerusakan maka montir akan menambahkan atau mengubah acuan kerja yang dilanjutkan dengan pemeriksaan penambahan sparepart atau barang. Jika tidak ada penambahan servis maka montir akan melihat apakah ada penambahan

sparepart atau barang pada servis. Jika ada penambahan sparepart atau barang pada servis montir akan mencatat pada acuan kerja dan melakukan permintaan

sparepart atau barang kepada bagian gudang. Jika tidak ada penambahan

sparepart atau barang maka montir melaksanakan servis dan memberikan acuan kerja kepada kasir.

(29)

C. Proses Pengeluaran Sparepart atau Barang

Pada gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa montir mengatakan kebutuhan

sparepart atau barang berdasarkan acuan kerja telah ditambahkan kepada bagian gudang. Lalu, bagian gudang memeriksa ketersedian sparepart atau barang berdasarkan kartu stok yang ada. Jika sparepart atau barang tersedia maka bagian gudang mempersiapkan sparepart atau barang yang sesuai dengan kebutuhan montir dan mencatat pengambilan sparepart atau barang tersebut kedalam kartu stok. Setelah itu, bagian gudang membuat surat pengeluaran sparepart atau barang rangkap dua. Surat pengeluaran sparepart atau barang rangkap kedua tersebut diberikan kepada montir untuk ditanda tangan. Setelah ditanda tangan Surat pengeluaran sparepart atau barang rangkap kedua tersebut dikembalikan kepada bagian gudang. Surat pengeluaran sparepart atau barang pertama diarsip oleh bagian gudang, dan Surat pengeluaran sparepart atau barang kedua diberikan kepada montir. Lalu, montir melaksanakan servis mobil sesuai dengan acuan kerja, setelah selesai melaksanakan servis, montir memberikan acuan kerja kepada kasir.

(30)

Sehingga pada saat montir banyak melakukan permintaan sparepart atau barang dalam waktu yang bersamaan akan membutuhkan waktu yang lama, sehingga akan memperlambat pengerjaan servis mobil yang dapat merugikan perusahaan.

(31)

D. Proses Pembayaran Servis

Pada gambar 3.4 dapat dijelaskan bahwa pelanggan datang membawa bukti acuan kerja yang akan diberikan kepada bagian kasir. Lalu, bagian kasir menyamakan dengan acuan kerja yang telah diberikan oleh montir sebelumnya yaitu dengan cara menyamakan kode yang tertera pada acuan kerja. Setelah bagian kasir menemukan acuan kerja yang sesuai, bagian kasir membuat faktur pembayaran rangkap dua. Faktur pembayaran pertama diarsip oleh kasir dan faktur pembayaran kedua diberikan kepada pelanggan. Setelah itu, pelanggan melakukan pembayaran sesuai dengan faktur pembayaran yang telah diberikan kepada kasir. Kasir membuatkan bukti pembayaran dua kali. Bukti pembayaran pertama diarsip oleh kasir, dan bukti pembayaran kedua diberikan kepada pelanggan sebagai.bukti telah dilakukan pembayaran.

(32)
(33)

E. Proses Pembuatan Daftar Pemesanan Sparepart atau Barang

Pada gambar 3.5 dapat dijelaskan bahwa bagian gudang melihat kartu stok yang telah mencapai stok minimal dan mempersiapkan daftar sparepart atau barang habis atau yang telah mencapai stok minimal. Setelah didapatkan daftar

sparepart atau barang yang akan dipesan, bagian gudang menentukan supplier untuk dilakukan pemesanan barang yang sesuai. Setelah itu, bagian gudang membuat daftar pemesanan sparepart atau barang rangkap dua, daftar pemesanan

sparepart atau barang rangkap pertama di arsip dan daftar pemesanan sparepart

atau barang rangkap kedua diberikan kepada supplier.

(34)

! "

! " "

Gambar 3.5 Dokumen Alir Pembuatan Daftar Pemesanan Sparepart atau Barang.

F. Proses Pencatatan Sparepart atau Barang dari Supplier

(35)

kasir. Lalu, bagian kasir melakukan pembayaran sesuai dengan barang yang datang.

Analisis masalah pada proses pencatatan pembelian sparepart atau barang adalah pencatatan pembelian sparepart atau barang masih dicatat dalam buku dan pencatatan stok sparepart atau barang masih dilakukan secara manual yang membutuhkan cukup banyak waktu. Ketika suatu saat banyak barang datang dalam waktu yang bersamaan maka akan membutuhkan waktu yang lama sehingga dapat menghambat proses transaksi servis yang dapat merugikan perusahaan.

# "

$

# " $

% & &

& " ' &

# "

$

(

# "

# ! (

' $

" # "

&

" ' & " & %

" " &

) "

(36)

3.2 Perancangan Sistem

Setelah dilakukan analisa terhadap sistem, langkah berikutnya perancangan sistem. Dimana dalam perancangan sistem ini dapat memberikan tentang gambaran sistem yang dibuat.

3.2.1 Site Map

A. Menu Utama

Gambar 3.7 Site Map Menu Utama

1. Beranda : Halaman ini merupakan halaman awal ketika mengakses website PT.Surya Kencana.

2. Login : Menu yang digunakan untuk masuk kedalam website PT.Surya Kencana sesuai dengan jabatan.

3. Profil Perusahan :

a. Sejarah : Halaman yang menampilkan sejarah dari PT. Surya Kencana.

b. Visi dan Misi : Menampilkan Visi dan Misi dari PT. Surya Kencana.

(37)

4. Servis : Halaman ini menampilkan keterangan apasaja yang dapat diservis Oleh PT. Surya Kencana.

5. Berita : Halaman ini menampilkan berita-berita seputar otomotif. 6. Saran dan Kritik : disini pelanggan dapat memberikan saran dan kritik. 7. Kontak : Halaman ini menampilkan kontak yang ada pada PT.Surya

Kencana.

B. Admin (Service Advisor)

Gambar 3.8 Site Map Menu Admin

1. Beranda : Halaman ini merupakan halaman awal ketika admin melakukan login pada website PT.Surya Kencana.

2. Ubah Password : Halaman untuk merubah password. 3. Maintenance Data :

(38)

b. Maintenance Master Pelanggan : Pada menu ini admin dapat menambahkan pelanggan n mengubah data planggan.

c. Maintenance Master Mobil : Pada menu ini admin dapat menambahkan data mobil dan mengubah data mobil.

d. Maintenance Master Servis : Pada menu ini admin dapat menambhakna data servis dan mengubah data servis.

4 Pencatatan Transaksi Servis :

a. Pembuatan Acuan Kerja : Pada halaman ini admin dapat membuat acuan kerja.

b. Pencatatan Servis : Pada halaman ini admin dapat melakukan pencatatan transaksi servis.

5 Log Out : Menu ini berguna untuk keluar dari jabatan yang sesuai dan kembali ke menu awal.

C. Pelanggan (Login)

Gambar 3.9 Site Map Menu Pelanggan

1. Beranda : Halaman ini merupakan halaman awal ketika Pelanggan melakukan login pada website PT.Surya Kencana yang menampilkan data mobil yang telah selesai.

(39)

3. Data Servis :

a. Histori Mobil : Pada halaman ini pelanggan dapat melihat histori dari mobil yang telah dilakukan perbaikan oleh PT.Surya Kencana.. b. Data Mobil Servis : Pada halaman ini pelanggan dapat melihat data

mobil yang sedang diservis.

c. Rincian Pembayaran : Pada Halaman ini pelanggan dapat melihat rincian dari pembayaran yang harus dilakukan.

d. Servis Rutin : Pada halaman ini pelanggan dapat melihat jadwal servis rutin dan servis rutin yang telah dilakukan.

4. Log Out : Menu ini berguna untuk keluar dari jabatan yang sesuai dan kembali ke menu awal.

3.2.2 Blok Diagram

Gambar 3.10 Blok Diagram Website Sistem Informasi Bengkel.

(40)

melakukan pencatatan dan pengambilan data melalui web server yang terdapat pada PT. Surya Kencana yang terhubung dengan internet, sehingga pelanggan dapat melihat data - data servis melalui internet.

3.2.3 Sistem Flow (Sistem Alir)

Berdasarkan uraian pada 3.1 adapun sistem yang akan dibuat, yaitu :

A. Pencatatan Data Pelanggan

Pada gambar 3.11 dijelaskan bahwa sistem alir pencatatan data pelanggan adalah sebuah alur proses yang terkomputerisasi untuk melakukan pencatatan data pelanggan kedalam database. Proses tersebut dimulai ketika pelanggan memberikan data pelanggan dan data mobil kepada service advisor. Service advisor memasukkan data pelanggan ke dalam tabel pelanggan dan membuatkan

user login yang disimpan kedalam tabel userprofile yang berguna untuk melakukan login didalam website serta menyimpan data mobil kedalam tabel mobil. User login yang telah dibuat tersebut diberikan kepada pelanggan seperti pada gambar 3.11.

(41)

B. Pembuatan Acuan Kerja

Pada gambar 3.12 sistem alir pembuatan acuan kerja dapat dijelaskan bahwa pembuatan acuan kerja dilakukan secara terkomputerisasi. Proses tersebut dimulai ketika pelanggan memberikan nomor mesin kepada service advisor. Sistem mencari data mobil dan data pelanggan yang telah ada di dalam database berdasarkan nomor mesin yang diberikan pelanggan. Setelah data mobil dan data pelanggan ditemukan, pelanggan memberikan keluhan kepada service advisor. Berdasarkan keluhan tersebut service advisor memasukkan data kedalam tabel master keluhan, dan rincian keluhan. Setelah itu, service advisor mencetak acuan kerja rangkap tiga. Acuan kerja pertama diberikan kepada pelanggan, Acuan kerja kedua diarsip, dan Acuan kerja ketiga diberikan kepada montir.

(42)

C. Pengeluaran Sparepart atau Barang

(43)
(44)

D. Pencatatan Data Transaksi Servis Pelanggan

Pada gambar 3.14 sistem alir pencatatan data transaksi servis pelanggan dapat dijelaskan bahwa pencatatan transaksi akan dilakukan secara terkomputerisasi. Sehingga mempermudah dan mempercepat proses transaksi yang terjadi. Proses transaksi tersebut dimulai ketika montir selesai memperbaiki atau mengerjakan mobil yang diservis. Lalu, montir mencatat servis apa saja yang dilakukan pada kerusakan-kerusakan yang ada pada mobil tersebut pada acuan kerja. Montir membawa acuan kerja tersebut kepada service advisor dan memberikan nomor keluhan yang tertera pada acuan kerja tersebut. Setelah itu, sistem akan melakukan pencarian data keluhan berdasarkan nomor keluhan yang diberikan. Setelah ditemukan, sistem akan menampilkan data keluhan yang akan dilanjutkan dengan memasukkan data servis yang telah dikerjakan oleh montir. Data servis tersebut diberikan oleh montir kepada service advisor berdasarkan data servis yang telah dicatat oleh montir pada acuan kerja sebelumnya. Setelah

(45)
(46)

E. Pembayaran Servis

Pada gambar 3.15 terlihat bahwa pelanggan datang dan memberikan acuan kerja kepada penerima tamu. Berdasarkan acuan kerja tersebut penerima tamu mencetak faktur pembayaran dengan cara memasukkan nomor keluhan yang tertera pada acuan kerja. Sistem akan mencari nomor keluhan yang sesuai berdasarkan tabel master keluhan, transaksi servis, mobil, pelanggan, barang, rincian barang servis, dan rincian servis. Setelah pencarian ditemukan, maka sistem akan menampilkan biaya servis dan pelanggan melakukan pembayaran yang sesuai. Setelah itu sistem akan melakukan update tanggal pembayaran pada master servis. Lalu, penerima tamu mencetak faktur pembayaran rangkap dua. Faktur pembayaran pertama diarsip, faktur pembayaran kedua diberikan kepada pelanggan.

(47)

F. Pemesanan Sparepart atau Barang

Pada gambar 3.16 terlihat bahwa bagian gudang memasukkan data minimal stok yang di inginkan. Setelah pencarian minimal stok ditemukan, sistem membagi barang-barang yang telah mencapai minimal stok yang di inginkan berdasarkan supplier. Lalu, bagian gudang memilih supplier yang akan dilakukan pemesanan sparepart atau barang. Setelah itu bagian gudang memasukkan stok barang yang akan dipesan berdasarkan barang yang sesuai. Setelah selesai, sistem akan melakukan pencatatan daftar pemesanan barang kedalam tabel rincian pemesanan barang dan tabel pemesanan barang. Selanjutnya daftar pemesanan barang dicetak oleh bagian gudang. Bagian gudang mencetak daftar pemesanan rangkap dua, rangkap pertama di arsip,dan yang kedua diberikan kepada supplier.

(48)

G. Pencatatan Pembelian Sparepart atau Barang

(49)
(50)

3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dan sistem secara logika. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer dapat mengerti sistem yang dikembangkan.

Penggambaran alur sistem dilakukan dengan membagi sistem yang kompleks menjadi sub-sub sistem yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) adalah sebagai berikut :

1. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

2. External Entity merupakan kesatuan dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. 3. Data Store sebagai penyimpanan data.

4. Data flow menggambarkan aliran data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3.3.1 Diagram Berjenjang

(51)

membuat laporan. Masing-masing dari proses tersebut akan dijabarkan kembali ke dalam beberapa sub proses yang dapat dilihat pada Gambar 3.18.

*

" " + " & ,

' % ( -, . " (/( (/-" (/. (/0 (/1 -/(/( " % 2 -/(/-" -/(/. % , 3 -/(/0 " ' 3 -/-/( " -/-/-% " ./( " ! ./-" " ./. " & ./0 " " ./1 " ./4 " ! " -/( , 3 -/-, "

(52)

3.3.2 Context Diagram

Context Diagram adalah tinkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Context diagram sistem informasi bengkel mobil berbasis web pada PT. Surya Kencana yang terdapat pada gambar 3.19 terdiri dari empat external entity, yaitu montir, supplier, pemilik dan pelanggan.

Gambar 3.19 Context Diagram Sistem Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web Pada PT. Surya Kencana.

3.3.3 Data Flow Diagram Level 0

Pada gambar 3.20 terlihat bahwa DFD level 0 menjelaskan proses yang terdapat dalam sistem informasi bengkel mobil berbasis web pada PT.Surya Kencana. Proses tersebut terdiri dari tiga proses yaitu, proses mengelola data master, proses melakukan transaksi, dan proses membuat laporan.

Harga Jual Barang

Laporan Pembelian

Biaya Kerusakan Data Barang

Data_Supplier

Daftar Pemesanan Barang

Acuan Kerja Montir

Permintaan Barang Bukti Pengeluaran Barang Biaya Servis Pembayaran Tunai Keluhan Pelanggan Acuan Kerja Histori Mobil User Profile Data Mobil

Data Pelanggan Data Kerusakan Faktur Pembayaran

Acuan Kerja Tambah Kerusakan

Faktur Pembelian Laporan Pendapatan Laporan Stok Barang Laporan Histori Barang Laporan Pertimbangan Supplier Pelanggan

Supplier

Pemilik 0

Sistem Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web Pada PT Surya

Kencana

+

(53)

Histori Mobil yang diambil

Data Stok Barang yang diambil

Perbandingan Stok Pesan dan Stok Beli Rincian Barang Servis yang diambil

Rincian Servis yang diambil

Transaksi Pembelian yang diambil

Histori Barang yang diambil Rincian Histori Barang yang diambil

Data Rincian Transaksi Data Transaksi Pembelian

Rincian Pemesanan yang diupdate Rincian Pemesanan Barang yang diambil

Histori Barang yang disimpan Rincian Histori Barang yang disimpan

Data Supplier yang diambil

Data Barang yang diambil Pemesanan Barang yang diambil

Rincian Pemesanan Barang yang diambil Rincian Pemesanan Barang yang disimpan

Status Pemesanan yang diupdate Pemesanan Barang yang disimpan Pemesanan Barang yang diambil

Data Barang yang diambil

Data Supplier yang diambil

Rincian Servis yang diambil

Data Mobil yang diambil Data Pelanggan yang diambil Master Keluhan yang diambil Transaksi Servis yang diambil Tanggal Pembayaran yang diupdate Data Histori Mobil yang disimpan

Data Kerusakan yang diambil Rincian Servis yang disimpan

Transaksi Servis yang disimpan

Kilometers yang diupdate

Data Pelanggan yang diambil Rincian Barang Servis yang diambil

Status Keluhan yang diupdate Master Keluhan yang diambil

Data Mobil yang diambil Data Mobil yang diambil Rincian Barang Servis yang disimpan

Data Pelanggan yang diambil Histori Barang yang disimpan

Rincian Histori Barang yang disimpan

Master Keluhan yang diambil Master Keluhan yang disimpan

Rincian Keluhan yang diambil Rincian Keluhan yang disimpan

Data Mobil yang diambil Data Pelanggan yang diambil

Data Pelanggan yang diambil

Data Barang yang disimpan Data Supplier yang disimpan

Data Kerusakan yang disimpan Data Mobil yang disimpan

Data Pelanggan yang disimpan

Data User Profile yang disimpan Data User Profile yang diambil Histori Mobil

Laporan Pertimbangan Supplier Laporan Pendapatan

Laporan Pembelian

Laporan Histori Barang

Data Barang Daftar Pemesanan Barang

Faktur Pembelian

Faktur Pembayaran Acuan Kerja Montir

Acuan Kerja Tambah Kerusakan

Permintaan Barang Pembayaran Tunai User Profile Keluhan Pelanggan Biaya Servis Acuan Kerja Biaya Kerusakan Harga Jual Barang Data Mobil

Data Pelanggan

Data Kerusakan Data_Supplier Bukti Pengeluaran Barang

Rincian Transaksi yang diambil Pemesanan Barang yang diambil

Data Supplier yang diambil

Jumlah Stok yang diupdate Data Barang yang diambil

Stok Ambil yang diupdate

Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan

MontirMontirMontir

Montir Montir Supplier Supplier Supplier Supplier Pemilik Pemilik Pemilik PemilikPemilikPemilik

Pemilik 1 Pelanggan

2 UserProfile

3 Mobil

6 Master Servis 7 Rincian_Keluhan Montir 8 Master_Keluhan 10 Rincian_Servis 11 Transaksi_Servis 16 Histori_Mobil

17 Rincian_Histori_Barang

18 Histori_Barang 15 Transaksi_Pembelian

9 Rincian_Barang_Servis 12 Rincian Pemesanan Barang 4 Barang

14 Rincian Transaksi Pembelian

Membuat Laporan + 13 Pemesanan_Barang 11 Transaksi_Servis 10 Rincian_Servis 9 Rincian_Barang_Servis 1

Mengelola Data Master

+ 5 Supplier 2 Melakukan Transaksi + 4 Barang

(54)

3.3.4 Data Flow Diagram Level 1

A. Data Flow Diagram Level 1 Subsistem Mengelola Data Master

Gambar 3.21 merupakan susbsistem dari proses mengelola data master. Proses tersebut terdiri dari lima proses yaitu, proses mengelola data pelanggan, mengelola data mobil, mengelola data servis, mengelola data supplier, dan mengelola data barang.

[Data Supplier yang diambil]

[Data Barang yang disimpan] [Data Supplier yang disimpan]

[Data Pelanggan yang diambil]

[Data Kerusakan yang disimpan] [Data Mobil yang disimpan] [Data Pelanggan yang disimpan]

[Data User Profile yang disimpan] [Data User Profile yang diambil]

[Harga Jual Barang] [Biaya Kerusakan] [Data Barang] [Data_Supplier] [Data Kerusakan] [User Profile] [Data Mobil] [Data Pelanggan] Pelanggan Pelanggan Pelanggan Montir Supplier Supplier Pemilik Pemilik 2 UserProfile 3 Mobil 4 Barang 1 Pelanggan

6 Master Servis

5 Supplier 2 UserProfile 1.1 Mengelola Data_Pelanggan 1.2 Mengelola Data_Mobil 1.3 Mengelola Data_Kerusakan 1.4 Mengelola Data_Supplier 1.5 Mengelola Data_Barang

(55)

B. Data Flow Diagram level 1 Subsistem Melakukan Transaksi

Pada gambar 3.22 dan 3.23 dijelaskan bahwa subsistem dari proses melakukan transaksi terdiri dari dua proses yaitu :

1. Proses Melakukan Transaksi Servis

Pada gambar 3.22 dijelaskan bahwa proses ini merupakan proses transaksi servis yang dimulai dari external entity pelanggan yang memberikan keluhan pelanggan. Lalu, sistem akan memproses dan memberikan keluaran berupa acuan kerja untuk pelanggan, dan acuan kerja untuk montir. Jika ada penambahan

sparepart atau barang, maka montir memberikan permintaan barang yang akan diproses oleh sistem sehingga menghasilkan bukti pengeluaran barang. Setelah montir selesai melakukan servis, montir memberikan acuan kerja yang telah ditambahkan kerusakan kedalam sistem. Setelah sistem memproses data tersebut, maka sistem akan menghasilkan biaya servis yang selanjutnya dilakukan pembayaran oleh pelanggan yang akan diproses oleh sistem sehingga menghasilkan faktur pembayaran.

2. Proses Melakukan Transaksi Pembelian Barang

(56)

Master Keluhan yang diambil [Transaksi Servis yang disimpan]

[Tanggal Pembayaran yang diupdate]

Rincian Barang Servis yang diambil [Status Keluhan yang diupdate] [Acuan Kerja Tambah Kerusakan]

Data Barang yang diambil Data Barang yang diambil [Data Mobil yang diambil]

[Data Mobil yang diambil] [Kilometers yang diupdate]

[Data Barang yang diambil]

[Stok Ambil yang diupdate]

[Rincian Servis yang disimpan]

[Rincian Histori Barang yang disimpan]

[Histori Barang yang disimpan] [Data Histori Mobil yang disimpan]

[Permintaan Barang]

[Pembayaran Tunai] [Faktur Pembayaran]

[Bukti Pengeluaran Barang]

[Biaya Servis]

Transaksi Servis yang diambil [Transaksi Servis yang diambil]

Rincian Servis yang diambil [Rincian Servis yang diambil]

Rincian Barang Servis yang diambil [Rincian Barang Servis yang diambil]

[Master Keluhan yang diambil] [Data Kerusakan yang diambil]

[Master Keluhan yang disimpan] [Rincian Keluhan yang disimpan]

[Rincian Keluhan yang diambil] [Acuan Kerja Montir]

[Keluhan Pelanggan] [Acuan Kerja]

[Rincian Barang Servis yang disimpan] [Data Mobil yang diambil] [Data Mobil yang diambil]

[Master Keluhan yang diambil] [Master Keluhan yang diambil] Pelanggan

PelangganPelangganPelanggan

Montir

1 Pelanggan

7 Rincian_Keluhan

17 Rincian_Histori_Barang

18 Histori_Barang

4 Barang

10 Rincian_Servis

6 Master Servis

16 Histori_Mobil 11 Transaksi_ Servis 9 Rincian_Barang _Servis 3 Mobil 8 Master_Keluhan 2.1

Melakukan Transaksi Servis

+

Gambar 3.22 DFD Level 1 Transaksi Servis

(Subsistem melakukan Transaksi).

[Pemesanan Barang yang disimpan]

[Status Pemesanan yang diupdate] [Pemesanan Barang yang diambil]

[Rincian Pemesanan yang diupdate]

[Rincian Pemesanan Barang yang diambil]

[Rincian Pemesanan Barang yang disimpan] [Data Supplier yang diambil]

[Jumlah Stok yang diupdate]

[Rincian Histori Barang yang disimpan] [Histori Barang yang disimpan]

[Data Rincian Transaksi]

[Faktur Pembelian]

[Data Transaksi Pembelian]

[Rincian Pemesanan Barang yang diambil] [Data Barang yang diambil]

[Pemesanan Barang yang diambil] [Data Barang yang diambil]

[Data Supplier yang diambil]

[Daftar Pemesanan Barang] Supplier 5 Supplier 4 Barang 13 Pemesanan_Barang 4 Barang 4 Barang

17 Rincian_Histori_Barang 18 Histori_Barang

12 Rincian Pemesanan Barang 15 Transaksi_Pembelian

14 Rincian Transaksi Pembelian

2.2

Melakukan Transaksi Pembelian Barang

+

(57)

C. Data Flow Diagram level 1 Subsistem Membuat Laporan

Pada gambar 3.24 dijelaskan bahwa subsistem dari proses membuat laporan terdiri dari enam proses yaitu :

1. Proses membuat laporan histori barang yaitu proses pengolahan data histori barang dan rincian histori barang yang diolah menjadi laporan histori barang. Laporan histori barang digunakan untuk mengetahui histori keluar atau masuknya suatu barang.

2. Proses membuat laporan pembelian yaitu proses yang mengolah data pemesanan barang, rincian transaksi pembelian, dan transaksi pembelian menjadi laporan pembelian. Laporan pembelian digunakan untuk mengetahui pembelian barang atau sparepart yang telah dilakukan.

3. Proses membuat laporan pendapatan yaitu proses yang menghasilkan laporan pendapatan yang diolah dari transaksi servis, rincian servis, dan rincian barang servis. Laporan pendapatan berguna untuk mengetahui pendapatan yang telah dihasilkan oleh PT. Surya Kencana.

4. Proses membuat Laporan Pertimbangan Supplier yaitu proses yang dihasilkan dari perbandingan stok pesan dan stok beli, sehingga dapat diketahui supplier mana yang telah melakukan banyak pengiriman yang tidak sesuai dengan pesanan dikarenakan tidak adanya stok yang tersedia.

5. Proses Laporan Stok Barang yaitu proses yang mengolah data stok barang menjadi sebuah laporan.

(58)

[Histori Mobil yang diambil]

[Histori Mobil]

[Data Stok Barang yang diambil] [Perbandingan Stok Pesan dan Stok Beli]

[Laporan Stok Barang]

[Laporan Pertimbangan Supplier]

[Rincian Barang Servis yang diambil]

[Rincian Servis yang diambil] [Transaksi Servis yang diambil]

[Laporan Pendapatan] [Laporan Pembelian]

[Rincian Transaksi yang diambil]

[Transaksi Pembelian yang diambil] [Pemesanan Barang yang diambil]

[Histori Barang yang diambil]

[Rincian Histori Barang yang diambil] [Laporan Histori Barang]

Pelanggan Pemilik 17 Barang 18 Histori_Barang 13 Pemesanan_ Barang 15 Transaksi_Pembelian 14 Rincian Transaksi Pembelian

11 Transaksi_Servis

10 Rincian_Servis

9 Rincian_Barang _Servis

12 Rincian Pemesanan Barang

4 Barang 16 Histori_Mobil Membuat Laporan Histori Barang 3.2 Membuat Laporan Pembelian 3.3 Membuat Laporan Pendapatan 3.4 Membuat Laporan Pertimbangan Supplier 3.5 Membuat Laporan Stok Barang 3.6 Membuat Laporan Histori Mobil

(59)

3.3.5 Data Flow Diagram Level 2

A. Data Flow Diagram Level 2 Subsistem Transaksi Servis

Pada gambar 3.25 dapat dijelaskan bahwa subsistem dari transaksi servis terdiri dari empat proses yaitu :

1. Proses membuat acuan kerja yaitu proses pengolahan keluhan pelanggan yang disimpan pada data store master keluhan dan rincian keluhan. Lalu, sistem mengambil data pelanggan, data mobil, master keluhan, dan rincian keluhan yang diolah menjadi acuan kerja dan acuan kerja montir.

2. Proses membuat bukti pengeluaran barang yaitu proses pembuatan bukti pengeluaran barang dari pengolahan permintaan barang yang disimpan pada

data store rincian barang servis yang dilanjutkan dengan meng-update stok barang pada data store barang. Setelah itu, sistem akan mengambil data pelanggan, data mobil, data barang, master keluhan, dan rincian barang servis yang selanjut nya diolah menjadi bukti pengeluaran barang.

3. Proses mencatat transaksi servis yaitu proses mengelola acuan kerja yang telah ditambahkan data servis yang disimpan pada data store transaksi servis dan rincian servis dan melakukan update status keluhan dan kilometer. Lalu, sistem akan mengambil data pelanggan, data mobil, data barang, data servis, master keluhan, rincian barang servis, transaksi servis dan rincian servis

untuk menampilkan hasil pencatatan transaksi servis.

(60)

melakukan update tanggal pembayaran pada data store master servis setelah pelanggan melakukan pembayaran.

[Rincian Servis yang diambil]

[Transaksi Servis yang diambil]

[Tanggal Pembayaran yang diupdate]

[Rincian Barang Servis yang diambil] [Master Keluhan yang diambil]

[Data Barang yang diambil] [Data Mobil yang diambil] [Data Pelanggan yang diambil]

[Biaya Servis]

[Pembayaran Tunai] [Faktur Pembayaran]

[Transaksi Servis yang diambil] [Transaksi Servis yang disimpan]

[Rincian Barang Servis yang diambil]

[Status Keluhan yang diupdate] [Master Keluhan yang diambil] [Data Kerusakan yang diambil] [Data Barang yang diambil]

[Data Mobil yang diambil] [Kilometers yang diupdate] [Data Pelanggan yang diambil]

[Acuan Kerja Tambah Kerusakan] [Histori Barang yang disimpan]

[Rincian Histori Barang yang disimpan]

[Rincian Barang Servis yang diambil] [Rincian Barang Servis yang disimpan]

[Master Keluhan yang diambil] [Data Barang yang diambil] [Stok Ambil yang diupdate]

[Data Mobil yang diambil] [Data Pelanggan yang diambil]

[Bukti Pengeluaran Barang]

[Permintaan Barang]

[Master Keluhan yang diambil] [Master Keluhan yang disimpan]

[Rincian Keluhan yang diambil]

[Rincian Keluhan yang disimpan] [Keluhan Pelanggan]

[Acuan Kerja Montir]

[Data Mobil yang diambil] [Data Pelanggan yang diambil]

[Acuan Kerja]

[Rincian Servis yang disimpan] [Rincian Servis yang diambil]

[Data Histori Mobil yang disimpan] Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Montir Montir Montir Montir 1 Pelanggan 3 Mobil 7 Rincian_Keluhan 8 Master_Keluhan 17 Rincian_Histori_Barang 18 Histori_Barang 1 Pelanggan 9 Rincian_Barang _Servis 3 Mobil 4 Barang 4 Barang 3 Mobil 8 Master_Keluhan 8 Master_Keluhan 9 Rincian_Barang _Servis 1 Pelanggan 3 Mobil 11 Transaksi_Servis

10 Rincian_Servis 6 Master Servis

11 Transaksi_Servi s 11 Transaksi_Servis 8 Master_Keluhan 1 Pelanggan 3 Mobil 8 Master_Keluhan 9 Rincian_Barang_Servis 4 Barang 11 Transaksi_Servis 10 Rincian_Servis 4 Barang 9 Rincian_Barang _Servis 2.1.1 Membuat Acuan Kerja 2.1.2 Membuat Bukti Pengeluaran Barang 2.1.4 Melakukan Pembayaran Servis 10 Rincian_Servis 2.1.3 Mencatat Transaksi Servis 16 Histori_Mobil

(61)

B. Data Flow Diagram Level 2 Subsistem Transaksi Pembelian Barang

Gambar 3.26 merupakan subsistem dari transaksi pembelian barang. Dalam subsistem transaksi pembelian barang terdapat dua proses yaitu :

1. Proses membuat daftar pemesanan barang yaitu proses membuat daftar pemesanan barang dengan cara mengambil data barang, data supplier, pemesanan barang, dan rincian pemesanan barang yang selanjutnya diolah menjadi daftar pemesanan barang.

2. Proses mencatat pembelian barang yaitu proses yang mencatat faktur pembelian barang pada data store transaksi pembelian, dan rincian transaksi pembelian serta melakukan update jumlah stok pada data store barang, status pemesanan pada data store pemesanan barang, dan rincian pemesanan pada

data store rincian pemesanan barang.

[Data Rincian Transaksi] [Data Transaksi Pembelian] [Histori Barang yang disimpan]

[Rincian Histori Barang yang disimpan] [Pemesanan Barang yang diambil] [Status Pemesanan yang diupdate]

[Rincian Pemesanan yang diupdate] [Rincian Pemesanan Barang yang diambil] [Data Supplier yang diambil]

[Jumlah Stok yang diupdate]

[Data Barang yang diambil] [Faktur Pembelian]

[Rincian Pemesanan Barang yang diambil] [Rincian Pemesanan Barang yang disimpan]

[Pemesanan Barang yang diambil] [Data Supplier yang diambil]

[Data Barang yang diambil]

[Daftar Pemesanan Barang]

[Pemesanan Barang yang disimpan] Supplier

Supplier

5 Supplier

4 Barang

13 Pemesanan_Barang 12 Rincian Pemesanan Barang

13 Pemesanan_Barang

44 BarangBarang

5 Supplier

17 Rincian_Histori_Barang

18 Histori_Barang

12 Rincian Pemesanan Barang 12 Rincian Pemesanan Barang

15 Transaksi_Pembelian 14 Rincian Transaksi Pembelian

2.2.2 Mencatat Pembelian Barang 2.2.1 Membuat Daftar Pemesanan Barang 13 Pemesanan_Barang

(62)

3.3.6 Entity Relational Diagram (ERD)

Entitiy Relational Diagram (ERD) merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan serta mendokumentasikan akan kebutuhan-kebutuhan sistem dalam pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data yang dibutuhkan oleh sistem. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat delapan belas entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem. Entity

tersebut adalah UserProfile, pelanggan, mobil, histori mobil, master keluhan, rincian keluhan, rincian barang servis, barang, histori barang, rincian histori

barang, supplier, pemesanan barang, rincian pemesanan barang, transaksi pembelian, rincian transaksi pembelian, master servis, rincian servis, dan master kerusakan.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) diperoleh dari DFD yang telah dirancang dan diubah menjadi CDM. CDM memaparkan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dan menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk aplikasi website sistem informasi bengkel mobil berbasis web pada PT Surya Kencana. Pada CDM belum tergambarkan dengan jelas bentuk tabel penyusun basis data beserta nama kolom yang terdapat pada tiap tabel. Tabel penyusun basis data dapat terlihat dengan jelas jika CDM

(63)

Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Memiliki Pelanggan id_pelanggan nama alamat no_telp no_handphone email UserProfile UserID UserPassword UserLevel UserStatus Mobil no_mesin jenis_mobil merk_mobil no_polisi no_rangka kilometer Barang id_barang nama_barang harga_barang harga_jual_barang Jenis_Barang jumlah_stok stok_akhir Keterangan_barang Master Servis id_servis Jenis_servis Nama_servis Biaya_servis keterangan_servis id_rincian_keluhan Jenis_Keluhan Master_Keluhan id_keluhan keterangan_Keluhan Nama_Montir StatusKeluhan tgl_perkiraan_selesai tgl_servis Rincian_Servis id_rincian_servis Transaksi_Servis id_transaksi_servis keterangan_service Tgl_Servis Tgl_Selesai Total_Biaya_Service Tgl_Pembayaran

Rincian Pemesanan Barang

id_rincian_pemesanan Jumlah_Pesan Jumlah_brng_datang Pemesanan_Barang id_pemesanan tgl_pemesanan keteranganPesan StatusPemesanan

Rincian Transaksi Pembelian

id_rincian_transaksi_pembelian jumlah Sub_Total_Harga_Beli_Barang Transaksi_Pembelian id_transaksi tgl_pembelian keterangan_pembelian Total_harga no_faktur Histori_Mobil id_histori_mobil Rincian_Histori_Barang id_rincian_histori_barang stok_barang_masuk stok_barang_keluar Histori_Barang id_histori_barang tanggal_histori Kode_Transaksi Jenis_Transaksi Supplier id_supplier nama_supplier alamat_supplier no_telp_supplier email_supplier keterangan_supplier Rincian_Barang_Servis id_rincian_barang stok_yg_dibutuhkan Sub_Total_Harga_Jual_Barang

Gambar 3.27 CDM Sistem Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web.

B. Physical Data Model (PDM)

(64)

ID_PEME SANAN = I D_PE MESANAN NO _MESI N = NO _MESI N

ID_KELUHA N = ID_KELUHAN

I D_SUPPLI ER = I D_SUPP LIE R ID_BA RANG = ID_BA RANG

I D_BARANG = I D_BARANG

ID_BA RANG = ID_BA RANG I D_SUPPLIER = I D_SUPPLIE R

ID_BARANG = ID_BARANG I D_KELUHAN = ID_KELUHAN

ID_PE ME SANAN = I D_PE MESANAN ID_TRANS AKSI = I D_TRANSAKSI

I D_HI ST ORI_BARA NG = ID_HIS TO RI_BARANG I D_SERVIS = I D_SERVI S

I D_KE LUHAN = ID_KELUHAN

ID_TRANS AKSI_SERVIS = I D_T RANSAK SI _SERVI S

ID_TRANS AKS I_SERVIS = I D_T RANSAK SI _SERVI S NO _MESIN = NO _MESI N

I D_PE LANGG AN = I D_PELANGG AN

I D_PELANG G AN = ID_PELANG GAN

ID_PELANGGAN varc har(50) NAMA varc har(50) ALAMAT varc har(250) NO_TELP varc har(50) NO_HANDPHONE varc har(50) EMAIL varc har(50)

USERPROF ILE USERID char(10) ID_PELANGGAN varchar(50) USERPASSWORD char(10) USERLEVEL char(15) USERST AT US smallint

MOBIL NO_M ESIN varc har(50) ID_PELANGGAN varc har(50) JENIS_MOBIL varc har(50) MERK_MOBIL varc har(50) NO_POLISI varc har(50) NO_RANGKA varc har(50) KILOMETER integ er

BARANG

ID_BARANG varc har(50) ID_SUPPLIER varc har(50) NAMA_BARANG varc har(250) HARGA_BARANG integ er HARGA_JUAL_BARANG integ er JENIS_BARANG varc har(50) JUM LAH_STOK integ er STOK_AKHIR integ er KET ERANGAN_BARANG varc har(250) MASTER_SERVIS

ID_SERVIS varchar(50) JENIS_SERVIS varchar(50) NAMA_SERVIS varchar(50) BIAYA_SERVIS integ er KET ERANGAN_SERVIS varchar(250)

ID_KELUHAN varchar(50) ID_RINCIAN_KELUHAN integ er JENIS_KELUHAN varchar(250)

MASTER_KELUHAN ID_KELUHAN varc har(50) NO_M ESIN varc har(50) KETERANGAN_KELUHAN varc har(250) NAMA_MONT IR varc har(50) STAT USKELUHAN smallint TGL_PERKIRAAN_SELESAI timestamp TGL_SERVIS timestamp

RINCIAN_SERVIS ID_T RANSAKSI_SERVIS varc har(50) ID_RINCIAN_SERVIS integ er ID_SERVIS varc har(50) T RANSAKSI_SERVIS

ID_T RANSAKSI_SERVIS varc har(50) ID_KELUHAN varc har(50) KET ERANGAN_SERVICE varc har(250) T GLSERVIS timestamp T GL_SELESAI timestamp T OTAL_BIAYA_SERVICE integ er T GL_PEMBAYARAN timestamp

RINCIAN_PEMESANAN_BARANG ID_PEM ESANAN varc har(50) ID_RINCIAN_PEMESANAN integ er ID_BARANG varc har(50) JUM LAHPESAN integ er JUM LAH_BRNG_DATANG integ er

PEM ESANAN_BARANG ID_PEM ESANAN varchar(50) ID_SUPPLIER varchar(50) T GL_PEMESANAN timestamp KET ERANGANPESAN varchar(250) STATUSPEMESANAN varchar(50) RINCIAN_TRANSAKSI_PEMBELIAN

ID_TRANSAKSI varchar(50) ID_RINCIAN_T RANSAKSI_PEMBELIAN integ er ID_BARANG varchar(50) JUM LAH integ er SUB_TOTAL_HARGA_BELI_BARANG integ er

T RANSAKSI_PEM BELIAN ID_T RANSAKSI varchar(50) ID_PEM ESANAN varchar(50) T GL_PEMBELIAN timestamp KET ERANGAN_PEMBELIAN varchar(250) T OTAL_HARGA integ er NO_F AKTUR varchar(50)

HIST ORI_MOBIL ID_HIST ORI_MOBIL integ er NO_M ESIN varc har(50) ID_T RANSAKSI_SERVIS varc har(50)

RINCIAN_HISTORI_BARANG ID_HISTORI_BARANG integ er ID_RINCIAN_HISTORI_BARANG integ er ID_BARANG varc har(50) STOK_M ASUK integ er STOK_KELUAR integ er

HIST ORI_BARANG ID_HISTORI_BARANG integ er T ANGGAL_HISTORI timestamp KODE_TRANSAKSI varchar(50) JENIS_TRANSAKSI varchar(50) SUPPLIER

ID_SUPPLIER varc har(50) NAMA_SUPPLIER varc har(50) ALAMAT_SUPPLIER varc har(250) NO_T ELP_SUPPLIER varc har(50) EMAIL_SUPPLIER varc har(50) KET ERANGAN_SUPPLIER varc har(250)

RINCIAN_BARANG_SERVIS ID_RINCIAN_BARANG integ er ID_KELUHAN varchar(50) ID_BARANG varchar(50) STOK_YG_DIBUTUHKAN integ er SUB_TOT AL_HARGA_BARANG integ er

Gambar 3.28 PDM Sistem Informasi Bengkel Mobil Berbasis Web.

(65)

a. Tabel UserProfile digunakan untuk menyimpan data user profile yang digunakan untuk melakukan login pada website.

b. Tabel Pelanggan digunakan untuk menyimpan data pelanggan yang melakukan transaksi pada PT. Surya Kencana.

c. Tabel Mobil digunakan untuk menyimpan data mobil yang dimiliki

Gambar

Gambar 3.4 Dokumen Alir Pembayaran Servis.
Gambar 3.5 Dokumen Alir Pembuatan Daftar Pemesanan Sparepart atau Barang.
Gambar 3.6 Dokumen Alir Proses Pencatatan Sparepart atau Barang dari Supplier
Gambar 3.7 Site Map Menu Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila ada bahan baku baru yang masuk maka bagian gudang akan menambah data daftar barang tersebut beserta detil dari barang tersebut, untuk proses input jumlah stok barang

Sistem pembuatan diet makanan yang berjalan di rumah sakit saat ini masih dilakukan dengan cara manual, berupa melihat dan menghapal menu yang berasal dari buku

Kencana Cisadane Indonesia meliputi pendataan, administrasi dan proses pembuatan surat-surat perizinan untuk pelaksanaan proyek konstruksi masih dilakukan secara manual

“Restu Anda” masih melakukan proses pencatatan stok barang yang masih manual dimana saat dicek oleh pemilik toko secara langsung ditemukan stok barang yang tidak sesuai

Proses monitoring bagian pergudangan pada PT Jasarendra Jawisesa masih bersifat manual dalam proses pencatatan stok dan penjualan barang, dimana proses bisnis yang saat

mengetahui jumlah stok yang tersedia karena tidak adanya dokumen stok sparepart, Kesulitan dalam pencarian dokumen penjualan, karena media penyimpanan masih

mencari sparepart yang diinginkan menjadi beberapa faktor yang membuat proses pembelian menjadi tidak efisien bagi konsumen.Gultom & Oktarina, 2019 Berdasarkan uraian tersebut, telah

“Sistem Informasi Inventory Gudang Dalam Ketersediaan Stok Barang Menggunakan Metode Buffer Stok.” Jurnal Informatika dan Rekayasa Perangkat Lunak 12: 174–82.. Modul Pembelajaran