• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENELUSURAN LOKASI PENCURIAN DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGRAM PENELUSURAN LOKASI PENCURIAN DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pencurian daya listrik merupakan fenomena dan persoalan yang telah berlangsung lama dan diakui sulit untuk dicegah dan diberantas. Selain dilakukan oleh industri sekala menengah, pencurian daya listrik ini juga dilakukan oleh pelanggan domestik. Kerugian PLN akibat pencurian daya listrik ini cukup besar, yaitu sekitar 11.44 persen dari total produksi daya yang dihasilkan PLN secara nasional. Selain kerugian finansial yang besar, praktek pencurian ini juga diyakini mengganggu kelangsungan pasokan dan mengganggu sistem operasi kelistrikan. Ditengah kondisi PLN yang sulit mencukupi kebutuhan daya listrik, pencurian daya listrik ini akan membuat upaya pemenuhan kebutuhan daya listrik semakin sulit. Strategi yang efektif untuk menekan tingkat pencurian ini akan membantu PLN mencukupi kebutuhan daya dan menekan kerugian.

Lemahnya pengawasan diyakini sebagai sebab selalu terjadinya pencurian daya listrik. Kesulitan melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara kontinyu baik karena terbatasnya petugas maupun besarnya anggaran yang dibutuhkan mengakibatkan pencurian selalu terjadi. Dalam beberapa kasus, pencurian daya listrik diketahui secara tidak sengaja ketika dilakukan perbaikan atau pemeliharaan jaringan. Hal ini mengindikasikan bahwa praktek pencurian boleh jadi telah dilakukan dalam waktu yang lama. Disisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa boleh jadi banyak praktek pencurian lain yang belum terdeteksi. Pencurian daya listrik juga dapat diduga terjadi pada suatu daerah jika jumlah tagihan PLN untuk daerah tersebut merosot tajam sementara jumlah pasokan daya listrik ke daerah tersebut tidak berubah secara signifikan. Jika kemudian dugaan tersebut terbukti benar, maka sebenarnya pencurian telah terjadi dalam waktu tertentu dan kerugian tidak dapat dihindari. Dengan demikian, pencurian menjadi sulit diberantas dan bahkan untuk mengetahui indikasinya pun masih merupakan pekerjaan besar.

(2)

dicuri oleh pelanggan rumah tangga relatif kecil, jika dilakukan secara massal, akan memberikan pengaruh kepada sistem kelistrikan yang kurang lebih sama.

Pencurian daya listrik dapat dipandang sebagai penambahan beban kelistrikan secara ilegal. Perusahaan pemasok daya listrik biasanya melakukan rencana operasi jangka pendek berdasarkan ramalan beban untuk 24 jam kedepan. Dalam perencanaan ini akan diperkirakan kondisi sistem untuk beban yang diramalkan. Pencurian daya listrik akan mengakibatkan kondisi operasi sistem berbeda dari perkiraan karena adanya beban ilegal yang tidak teramalkan. Fenomena ini dapat digunakan untuk mengetahui indikasi awal pencurian daya listrik. Indikasi awal ini sangat berguna untuk memperkirakan lokasi pencurian dan besarnya daya yang dicuri.

Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan studi perubahan kondisi operasi sistem karena penambahan beban ilegal. Studi dimaksud dilakukan dengan cara memetakan hubungan antara penambahan beban dengan perubahan kondisi operasi sistem. Karena hubungan antara pembebanan daya listrik dengan parameter operasi sistem tenaga listrik sangat tidak linier, maka diperlukan perhitungan matematika tingkat lanjut yang pada umumnya melibatkan prosedur iteratif. Perhitungan parameter operasi sistem untuk kondisi sistem yang diketahui disebut perhitungan aliran beban. Dalam perhitungan tersebut, data-data sistem yang meliputi nilai beban dan data jaringan harus diketahui untuk kemudian dilakukan analisis aliran beban.

Pada tahun pertama penelitian, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pelacakan informasi pencurian daya listrik dari pemberitaan di media massa. Kegiatan ini dilakukan terutama untuk mengetahui secara pasti seberapa parah praktek pencurian daya listrik di Indonesia. Kegiatan ini akan dilakukan dalam waktu 6 bulan untuk cakupan pemberitaan di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, fokus penelusuran data pencurian akan di pusatkan di Jawa. Cara penelusuran terutama dilakukan melalui internet. Media ini digunakan karena secara umum lebih mudah mencari materi pemberitaan dari media massa dalam waktu yang lebih singkat.

(3)

3 persoalan yang unik dan belum ditemui pembahasannya secara akademik dalam perspektif yuridis. Pada sisi lain praktek pencurian daya listrik itu sendiri merupakan persoalan yang spesifik serta tidak terjadi di banyak negara. Hal ini terutama karena substansi daya listrik yang dicuri merupakan materi yang berbahaya sehingga praktek pencurian daya listrik merupakan aktifitas yang sebenarnya sangat membahayakan. Dengan demikian pencurian daya listrik itu sendiri dilakukan oleh orang yang betul-betul mengerti cara ”mencurinya” secara aman atau, jika tidak, maka pencurian tersebut dilakukan oleh orang yang nekat.

Pada sisi lain penyelesaian hukum kasus pencurian daya listrik seringkali sulit dilakukan. Hal ini terutama karena belum adanya produk hukum yang secara khusus membahas persoalan pencurian daya listrik. Penyelesaian hukum kasus tersebut seringkali menggunakan prinsip analogi yang bisa jadi mengundang perdebatan. Analogi dilakukan untuk menyetarakan daya listrik sebagai substansi fisik yang bisa dicuri. Analogi ini paling tidak membutuhkan landasan berpikir dan argumen-argumen lain yang cukup kuat untuk bisa diterima. Penjelasan daya listrik sebagai substansi perlu disampaikan dari sudut pandang ilmu kelistrikan sedemikian, sehingga paparan di atas dapat diterima. Dari pembahasan di atas diharapkan muncul salah satu dokumentasi ilmiah tentang kasus pencurian daya listrik dari sudut pandang ilmu hukum. Jika hal terebut dapat ditemukan maka akan dapat disampaikan usulan penyempurnaan produk hukum atau bahkan diusulkan produk hukum baru yang mengatur secara khusus tentang pencurian daya listrik.

Studi pustaka tentang sistem tenaga listrik juga akan dilakukan terutama untuk menyusun formulasi matematis yang merupakan representasi jaringan sistem kelistrikan. Representasi matematis dimaksud disusun dalam bentuk persamaan linier simultan yang kemudian direkonstruksi menjadi persamaan matriks. Sistem persamaan linier simultan tersebut kemudian akan diselesaikan dengan metode yang relevan. Setelah dilakukan validasi, formulasi matematis yang telah disusun tersebut kemudian dapat digunakan untuk keperluan penyusunan rumusan relasional perubahan beban terhadap kondisi operasi sistem. Rumusan ini mempunyai peran penting dalam pengembangan program aliran daya dalam sistem kelistrikan.

(4)

identifikasi lokasi pencurian karena perubahan beban disuatu lokasi akan memberikan pengaruh yang luas pada sistem kelistrikan dan bukan pengaruh secara lokal di lokasi pencurian. Pemetaan antara penambahan beban ilegal dengan parameter operasi sistem dapat perhitungkan secara cermat dengan analisis aliran beban (load flow analysis). Analisis aliran beban itu sendiri merupakan perhitungan yang membutuhkan beban komputasi tinggi. Akan tetapi tersedia beberapa metode untuk perhitungan ini diantaranya: Newton-Raphson, Gauss-Seidel, Fast Decouple. Dalam penelitian ini, Newton-Raphson diusulkan digunakan untuk analisis aliran beban. Pemilihan ini didasarkan atas fitur metode Newton-Raphson yang presisi untuk analisis aliran beban.

Analisis aliran beban yang dilakukan mula-mula akan diimplementasikan untuk sistem-sistem standar IEEE (Kersting 1991) karena sistem tersebut telah dibakukan untuk patok uji (benchmark). Dengan demikian analisis tersebut akan mampu menghasilkan hasil yang valid untuk sistem lain. Karena analisis dan program yang akan dikembangkan direncanakan diimplementasikan untuk sistem yang real, maka validasi ini kemudian diperlukan. Lebih jauh, jika hasil simulasi untuk sistem real ini akan ditindaklanjuti di lapangan, maka kepastian bahwa hasil simulasinya valid menjadi tidak bisa ditawar lagi.

(5)

87 DAFTAR PUSTAKA

A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), Decoupled Harmonic Power Flow for Large Power System with Multiple Nonlinear Loads ,The Seventh

Postgraduate Electrical Engineering and Computing Symposium (PEECS), Perth, Australia, Murdoch University.

A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), A Hybrid GA-Fuzzy Algorithm for Optimal Dispatch of LTC and Shunt Capacitors in Distribution System, Australasian Universities Power Engineering Conference (AUPEC), Melbourne, Australia, Victoria University.

A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), Optimal Dispatch of LTC and Shunt Capacitors in the Presence of Harmonics using Genetic Algorithms, Power Systems Conference and Exposition (PSCE) - IEEE, Atlanta, Georgia, USA, IEEE PES.

A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), The Accuracy and Efficiency Issues of Decouple Approach for Harmonic Power Flow Calculation, Regional

Postgraduate Conference on Engineering and Science (RPCES) Johor Bahru, Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia.

A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2007), Harmonic Power Flow Calculations for Large Power System with Multiple Nonlinear Loads Using Decouple

Approach, Australasian Universities Power Engineering Conference (AUPEC), Perth, Australia, Curtin University of Technology. A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2007), Optimal Control of Reactive

Power/Voltage in Distribution System Using Genetic Algorithms,

Postgraduate Electrical Engineering and Computing Symposium (PEECS), Perth, Australia, Curtin University of Technology.

A. Ulinuha, (2007), Optimal Dispatch of LTC and Switched Shunt Capacitors for Distribution Networks in the Presence of Harmonics, Department of Electrical and Computer Engineering, Perth, Curtin University of Technology. Doctor of Philosophy: 203.

A. Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al, Hybrid Genetic-Fuzzy Algorithm for Optimal Volt/VAr/THD Control of Distribution Systems with High Penetration of Nonlinear Loads, IEEE Transactions on Power Delivery.

A. Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2008), Optimal Scheduling of LTC and Shunt Capacitors in Large Distorted Distribution Systems using Evolutionary-Based Algorithms, IEEE Transactions on Power Delivery, 23(1): 434 - 441.

A.Ulinuha, S. M. Islam, et al. (2008), Optimal Voltage Restoration in Electric Power Systems Using Genetic Algorithms, Powercon 2008 and 2008 IEEE Power India Conference, New Delhi, India, IEEE - PES.

(6)

Das, D. (2005), A Noniterative Load Flow Algorithm for Radial Distribution

Networks Using Fuzzy Set Approach and Interval Arithmetic, Electric Power Components and Systems, 33(1): 59 - 72.

Hanintijo Soemitro, Rony, (1990) Metodologi Penelitian Hukum dan Yurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hartono, Dimyati, (1990) Hukum sebagai Faktor Penentu Pemanfaatan Teknologi Telekomunikasi, Pidato Pengukuhan Guru besar FH UNDIP, Semarang. Jurnal Nasional, (27/12/2007). PLN Kembali Buka Tender BBM.

Ishikawa, Hiroshi, (1984), Crime Prevention In the Context of National Developmet, Bahama, Lembaga Kriminologi UI, No.4/Th VI.

Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana, Kumpulan kuliah Bagian Satu,, Balai Lektur Mahasiswa, Jakarta.

---, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Kenichi, Ohmae, (1995), The End of The Nation State, The Rice of Regional

Economic, The Free Press, New York/London.

Kersting, W. H. (1991), Radial distribution test feeders, IEEE Transactions on Power Systems 6(3): 975-985.

Kompas (27/02/2006). Industri Curi Listrik.

Kompas (10/03/2006). Susut Daya PLN Tegal Capai 10,62 persen.

Kompas (07/04/2007), Pencurian Listrik Marak, PLN Bekasi Kehilangan Belasan Miliar Rupiah.

Masoum, M. A. S., A. Jafarian, et al. (2004), Fuzzy approach for optimal placement and sizing of capacitor banks in the presence of harmonics, IEEE

Transactions on Power Delivery 19(2): 822 - 829.

Masoum, M. A. S., M. Ladjevardi, et al. (2004), Application of local variations and maximum sensitivities selection for optimal placement of shunt capacitor banks under nonsinusoidal operating conditions, International Journal of Electrical Power & Energy Systems, 26(10): 761-769.

Masoum, M. A. S., M. Ladjevardi, et al. (2004), Optimal Placement, Replacement and Sizing of Capacitor Banks in Distorted Distribution Networks by Genetic Algorithms, IEEE Transactions on Power Delivery 19(4): 1794-1801.

Mendoza, J. E., D. A. Morales, et al. (2007), Multiobjective Location of Automatic Voltage Regulators in a Radial Distribution Network Using a Micro Genetic Algorithm, IEEE Transactions on Power Systems, 22(1): 404-412.

Moeljatno, (1985), Azas-azas Hukum Pidana, PT. Bina Aksara, Jakarta.

Moleong, Lexi, J, (1993), Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

(7)

89 Nawawi Arief, barda, (1980) Penetapan Pidana Penjara Dalam Perundang-undangan

Dalam Rangka Usaha Penanggulangan Kejahatan, Desertasi, UNPAD, Bandung.

Rakyatmerdeka (27/06/2007), Daya Listrik Raib 100 Juta KWH, PLN Tangerang Rugi 828 M Tiap Tahun.

Roberston, Ronald, (1992), Globalization, Social Theory and Global Culture, Sage Publication, London.

Sinar Harapan (04/12/2002), PLN Lampung Rugi Rp 270 Miliar, Tingkat Pencurian Listrik Masih Tinggi.

Soesilo, R, (1988), Kitab Undang-undang Hukum Pidana serta komentar-komentarnya lengkap pasal demi pasal, PT Karya Nusantara, Bandung. Suara Merdeka, (16/06/2004), Modus Baru Pencurian Daya, 119 Boks Meteran

Listrik Dirusak.

Sudarto, (1986), Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung.

Sudarto, (1983), Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat, Sinarbaru, Bandung,.

---,(1996) Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung,

---, (1990), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Bumi Aksara, Jakarta,. ---, (1995) Penelitian Hukum Normatif (Suatu Upaya Reorientasi

Pemahaman), UNSOED, Purwokerto.

(8)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP

(HIBAH PASCA)

PROGRAM PENELUSURAN LOKASI PENCURIAN

DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN

ALGORITMA GENETIKA

Oleh:

Agus Ulinuha, ST, MT, PhD Supriyono, ST, MT, PhD Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom

DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN 074/SP2H/DP2M/IV/2009, TERTANGGAL 06 APRIL 2009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009

(9)
(10)

PRAKATA

Hanya berkat pertolongan dan petunjuk dari Tuhan yang maha kuasa kegiatan penelitian pada tahun pertama ini dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian ini mengambil tema pencurian daya listrik dan pembahasannya dilakukan baik dari perspektif hukum maupun dari sudut pandang teknis. Harapan dari penelitian ini adalah sumbangan pemikiran tentang penyempurnaan peraturan perundang-undangan yang mengatur persoalan tersebut. Secara teknis kontribusi yang diharapkan adalah dibangunnya suatu program komputer yang dapat memberikan informasi awal tentang lokasi yang diduga terjadi pencurian daya listrik berikut data nilai daya yang dicuri. Kedua upaya tersebut diharapkan dapat membantu penyelesaian persoalan pencurian daya listrik yang menimbulkan kerugian finansial yang tidak kecil dan menimbulkan persoalan teknis pasokan daya listrik ke konsumen baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Ucapan terimakasih bersama ini disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya dan terselesaikannya penelitian ini. Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Anggota tim peneliti Dosen maupun mahasiswa atas kerjasamanya yang baik, 2. Ketua LPPM UMS atas segala bantuannya sehingga penelitian dapat terlaksana, 3. Direktur Program Pascasarjana UMS

4. Dosen pembimbing master pada jurusan Hukum dan Magister Pendidikan Program Pascasarjana UMS

5. Staf Akademik pada Program Pascasarjana UMS

Penelitian ini diharapkan membawa manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Meskipun demikian, disadari pula bahwa terdapat berbagai kekurangan atas penelitian ini baik dari sisi penyelenggaraannya maupun dalam pelaporannya. Saran dan kritik membangun akan diterima dengan tangan terbuka untuk perbaikan penelitian ini pada masa mendatang maupun dalam penyusunan laporannya. Semoga kegiatan kecil mampu membawa kebaikan dan maslahah bagi semua pihak.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ... i

Ringkasan ... ii

Capaian Indikator Kinerja... v

Prakata ... vi

Daftar isi ... vii

Bab I Pendahuluan ... 1

Bab II Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tahun Pertama ... 5

Bab III Tinjauan Pustaka ... 7

Bab IV Metode Penelitian Tahun Pertama ... 14

Bab V Hasil dan Pembahasan ... 16

5.1 Analisis Yuridis Pencurian Daya Listrik ... 17

a. Identifikasi Permasalahan ... 18

b. Ruang Lingkup dan Pengertian Tindak Pidana Pencurian ... 19

c. Ruang Lingkup Tindak Pidana Pencurian Aliran Listrik ... 20

d. Ruang Lingkup Kebijakan Hukum Pidana dan Masalah Kriminalisasi ... 21

d. Perspektif Teoritis ... 22

5.2. Analisis Aliran Daya Listrik ... 29

5.3. Metode Analisis Aliran Beban ... 31

a. Metode Gauss-Seidel ... 31

a.1. Faktor Percepatan ... 32

b. Metode Newton Raphson... 33

b.1. Penerapan Metode Newton Raphson pada perhitungan aliran beban ... 34

c. Decoupled Load Flow ... 36

c.1. Algoritma Decoupled Power Flow ... 37

5.4. Algoritma Perhitungan Aliran Beban Menggunakan Metode Newton Raphson ... 42

5.5. Analisis akurasi ... 43

a. Data sistem ... 43

b. Hasil perhitungan dan Analisis Akurasi ... 45

5.6. Analisis aliran beban untuk sistem 30 bus ... 50

a. Data sistem ... 50

(12)

c. Informasi sistem dan hasil perhitungan umum ... 53

d. Hasil perhitungan bus ... 53

e. Hasil perhitungan aliran daya jaringan ... 54

Bab VI Kesimpulan Dan Saran ... 56

6.1. Kesimpulan ... 56

6.2. Saran ... 57

Bab VII Rencana Penelitian Tahap Selanjutnya ... 59

7.1. Tujuan Khusus... 59

7.2. Metode ... 60

7.3. Jadwal kerja ... 62

BAB VII Draft Artikel ilmiah ... 63

Artikel ilmiah 1 ... 63

Artikel ilmiah 2 ... 71

Daftar Pustaka ... 87

Lampiran ... 90

Judul dan ruang lingkup penelitian mahasiswa ... 90

Hasil Cetak Keluaran Program Aliran Beban ... 92

1. Sistem 18 bus dengan kapasitor ... 92

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Data bus sistem standar IEEE 18 bus ... 44

Tabel 5.2. Data percabangan sistem standar IEEE 18 bus ... 45

Tabel 5.3. Hasil perhitungan program, ETAP dan HARMFLOW ... 46

Tabel 5.4. Selisih hasil perhitungan program yang dibuat terhadap ETAP dan HARMFLOW ... 47

Tabel 5.5. Perbandingan hasil perhitungan rugi daya ... 47

Tabel 5.6. Aliran daya pada jaringan sistem 18 bus IEEE ... 49

Tabel 5.7. data bus dan beban sistem 30 kV ... 51

Table 5.8. Data percabangan sistem 30 bus ... 51

Table 5.8. (lanjutan) ... 52

Tabel 5.9 Informasi komputasi program ... 52

Tabel 5.10 Isnformasi sistem dan hasil perhitungan umum ... 53

Tabel 5.11. Hasil perhitungan pada bus ... 53

Tabel 5.12. Hasil perhitungan aliran daya sistem 30 bus ... 54

Tabel 7.1. Jadwal kegiatan penelitian tahun kedua ... 62

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1. Kerangka pemikiran analisis pencurian daya listrik dalam perspektif yuridis ... 29 Gambar 5.2. Bagian sistem tenaga listrik ... 30 Gambar 5.3. Diagram alir perhitungan aliran beban menggunakan metode Newton

(15)

ii RINGKASAN

Sistem tenaga listrik merupakan domain dimana kejahatan dapat terjadi dalam bentuk penyambungan beban listrik secara ilegal atau dapat dikatakan sebagai pencurian daya listrik. Pencurian daya listrik merupakan persoalan yang menimbulkan kerugian besar bagi PLN. Salah satu upaya pencegahan praktek pencurian daya listrik adalah ditegakkannya peraturan perundang-undangan yang mampu menjerat pelaku pencurian daya listrik agar menimbulkan efek jera bagi yang bersangkutan. Meskipun demikian peraturan perundangan yang diberlakukan juga harus menjamin rasa keadilan. Hal ini perlu ditekankan terutama terkait dengan pelaku dan modus operandinya yang sangat beragam serta dampak yang ditimbulkannya terhadap sistem tenaga listrik juga tergantung pada sekala daya yang dicuri.

Persoalannya kemudian adalah perumusan pasal-pasal yang mengatur tindak pidana pencurian khususnya pencurian aliran listrik tidak didapati secara sepesifik dan rinci dalam KUHP, kecuali hanya secara umum terhadap delik pencuriannya saja, dan dirasakan telah ketinggalan jaman dan tidak cocok dengan aspirasi/perkembangan kesadaran hukum dalam masyarakat. Hal ini terutama disebabkan KUHP merupakan warisan jaman Kolonial-Belanda.

Unsur-unsur pencurian dalam pasal 362 KUHP yaitu mengambil barang: kepunyaan orang lain; dengan maksud memilikinya; secara melawan hukum dalam hal ini, dengan menggunakan penafsiran analogi maka memakai daya listrik secara ilegal dapat dikatagorikan sebagai pencurian. Dalam perspektif hukum pidana, persalan pencurian daya listrik didekati menggunakan penafsiran analogi daya listrik sebagai substansi fisik, konsep merugikan pihak lain, serta konsep perlawanan terhadap hukum.

(16)

lain, daya listrik perlu diproduksi dan disalurkan kepada konsumen. Produksi tersebut menggunakan peralatan-peralatan yang membutuhkan beaya investasi dan operasional yang besar, sehingga penggunaannya secara ilegal akan merugikan pihak pengelola daya listrik.

Upaya hukum sebagaimana diuraikan di atas betapapun hanya dapat dilakukan ketika praktek pencurian dapat ditemukan dan pelakunya dapat ditangkap. Dengan demikian, upaya menemukan praktek pencurian daya listrik berikut pelakunya merupakan prasyarat agar proses hukum dapat dilakukan. Persoalannya kemudian adalah hal tersebut sulit dilakukan mengingat jaringan sistem kelistrikan yang mencakup areal yang sangat luas.

Upaya yang sejauh ini dilakukan adalah dengan melakukan penyisiran daerah yang dicurigai terjadi pencurian. Upaya ini selain membutuhkan dana yang besar, efektifitas dari kegiatan ini juga diragukan karena luasnya area jaringan sistem kelistrikan. Pencurian pada gilirannya akan tetap terjadi karena tidak dimungkinkannya melakukan pemeriksaan dan pengawasan di seluruh area sistem kelistrikan, baik karena terbatasnya jumlah petugas maupun karena besarnya dana yang dibutuhkan untuk melaksanaan pemeriksaan secara rutin.

Informasi tentang indikasi lokasi pencurian akan sangat membantu dalam menentukan prioritas daerah pemeriksaan. Pencurian daya dapat dipandang sebagai penambahan beban secara ilegal terhadap sistem kelistrikan. Hal ini pada gilirannya akan memberikan pengaruh kepada kondisi operasi sistem dan merubah parameter operasional sistem, misalnya perubahan nilai tegangan dan frekuensi. Perubahan parameter ini dapat digunakan untuk memperkirakan lokasi pencurian, sehingga indikasi pencurian daya listrik berikut lokasinya dapat dilacak. Karena hubungan antara penambahan beban dengan parameter operasional sistem sangat tidak linear (highly nonlinear), maka penggunaan metode pelacakan konvensional tidak efektif.

(17)

iv

yang melibatkan metode iteratif, karena persamaan titik pada setiap bus tidak dapat secara langsung dipecahkan karena vector arus-nya tidak diketahui. Metode iteratif untuk perhitungan aliran beban dilakukan dengan memberikan asumsi awal nilai tegangan tiap bus yang kemudian di-update secara iteratif. Terdapat berbagai metode untuk penyelesaian persoalan aliran beban, diantaranya adalah Newton Raphson, Gauss Seidel dan Fast Decouple.

Metode Gauss-Seidel meng-update nilai tegangan secara rekursif sehingga jika ada penambahan bus sistem, perhitungan harus kembali dilakukan dari awal. Metode Newton Raphson melakukan update tegangan secara simultan sehingga lebih cepat konvergen dibandingkan metode Gauss Seidel, tetapi memiliki beban komputasi yang tinggi. Untuk mengurangi beban komputasi metode Newton-Raphson, kopling antara komponen-komponen matriks yang tidak signifikan mempengaruhi ketelitian dapat dihilangkan pada metode decoupled power flow.

Dalam penelitian ini metode Newton Raphson digunakan untuk perhitungan aliran beban. Metode Newton-Raphson diketahui cukup presisi dalam analisis aliran beban, meskipun beban komputasi metode ini cukup berat karena harus melibatkan matriks Jacobian dengan dimensi yang cukup besar. Implementasi metode tersebut pada perhitungan aliran beban dilakukan dengan menggunakan pemrograman komputer dengan bahasa pemrograman Matlab.

Referensi

Dokumen terkait

SCADA menggunakan 3 device digital yang dikomunikasikan menggunakan RS485 yaitu I/O Logic untuk pembacaan status dan kontrol CB, Panel Meter Digital untuk metering besaran

khususnya Bangsa Belanda kepada rakyat Indonesia, dan terhadap hukum mana memberontak itu, melainkan penglihatan yang merupakan sumber kehidupan Pancasila itu berpangkal pada

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa individu dengan locus of control internal mempunyai perasaan kuat, asertif, mandiri, ulet dan

bahwa dengan diundangkan Undang–Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Uji coba yang telah dilakukan sebanyak lima kali menyebabkan guru menjadi berpengalaman menggunakan model inkuiri dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran dengan

Nyak Arief Jeulingke Banda Aceh, sistem pelayanan Mobile Banking yang diberikan oleh Customer Service kepada nasabah sudah sangat baik yakni dengan memberikan pelayanan yang

Hal ini menunjukkan bahwa berapa pun harga yang ditetapkan oleh produsen (Kelompok Penangkar Tani Jaya) konsumen tetap akan membeli benih padi bersertifikat, karena benih

Tinggian Meratus ditunjukkan oleh gayaberat tinggi dengan kisaran nilai anomali dari 45 mGal hingga 75 mGal, yang dikontrol batuan dengan rapat massa tinggi, yaitu batuan