• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Perancangan Iklan Layanan Masyarakat TVRI Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Perancangan Iklan Layanan Masyarakat TVRI Jawa Timur."

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TVRI

JAWA TIMUR

KERJA PRAKTEK

Nama : ABDUL AZIZ AKBAR LASAHIDO NIM : 10.42010.0021

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

i

ABSTRAK

TVRI stasiun Jawa Timur merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertelevian. Sebagai lembaga penyiaran publik yang mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat. Beraneka ragam informasi diberikan oleh TVRI salah satunya Iklan layanan masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah pemberitahuan yang bersifat nonkomersial yang mempromosikan program-program kegiatan, layanan pemerintah, layanan organisasi nonbisnis dan pemberitahuan lainnya tentang layanan kebutuhan masyarakat di luar ramalan cuaca dan pemberitahuan yang bersifat komersial. Iklan layanan masyarakat mempunyai manfaat untuk memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai dan untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum. Maka dari itu, pentinglah untuk dibuat iklan layanan masyarakat untuk memperbaiki masalah yang ada di masyarakat seperti masalah global warming dan kedisiplinan (Menurut Crompton dan Lamb (dalam Kasali, 1993)

Untuk merancang Iklan Layanan Masyarakat ini penulis menggunakan metodologi seperti pengumpulan data, studi literatur, metode konsep desain, bahan pustaka dan perancangan yang digunakan sebagai acuan dalam perancangan yang mampu menarik minat audience.

Kata kunci : global warming, jangan terlambat, iklan layanan masyarakat,

audience

STIKOM

(3)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Pelaksanaan ... 6

1.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Definisi Iklan Layanan Masyarakat ... 8

2.1.1 Manfaat iklan layanan masyarakat ... 10

2.1.2 Isi Iklan Layanan Masyarakat ... 10

2.1.3 Tujuan Iklan Layanan Masyarakat ... 10

2.1.4 Syarat Iklan ... 11

2.1.5 Proses Kampanye Iklan Layanan Masyarakat ... 12

2.2 Teori Desain Grafis ... 13

2.2.1 Elemen-elemen Dasar Desain Grafis ... 14

STIKOM

(4)

v

2.2.2 Prinsip Dasar Desain Grafis ... 19

2.3 Teori Tipografi ... 21

2.3.1 Jenis Huruf ... 21

2.3.2 Legability dan Keterbacaan ... 22

2.3.2 Pengaruh ... 23

2.4 Pesan ... 24

2.4.1 Isi Pesan ... 24

2.4.2 Teknik Pengolahan Pesan ... 25

2.4.3 Teknik Penyampaian Pesan ... 27

2.4.4 Teori Tentang Pesan ... 28

BAB III METODE PERANCANGAN ... 29

3.1 Metode Observasi ... 29

3.2 Metode Interview ... 34

3.3 Metode Litertur ... 34

3.4 Perancangan ... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36

4.1 Sejarah TVRI ... 36

4.2 Sejarah TVRI Jawa Timur ... 37

4.3 Visi dan Misi ... 38

4.4 Struktur Organisasi ... 39

4.5 Logo Perusahaan ... 40

4.6 Program Acara ... 41

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 43

5.1 Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 43

STIKOM

(5)

vi

5.1.1 Pra Produksi ... 43

5.1.2 Produksi ... 53

5.1.3 Pasca Produksi ... 54

5.2 Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 56

5.2.1 Pra Produksi ... 56

5.2.2 Produksi ... 68

5.2.3 Pasca Produksi ... 70

BAB VI Penutup ... 71

6.1 Kesimpulan ... 71

6.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ...

STIKOM

(6)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Logo TVRI Jatim ... 40

Gambar 5.1 Sesi Latihan Sebelum Produksi ... 52

Gambar 5.2 Produksi ... 53

Gambar 5.3 Pasca Produksi ... 54

Gambar 5.4 Proses Editting... 53

Gambar 5.5 Sesi Latihan Sebelum Produksi ... 67

Gambar 5.6 Produksi ... 68

Gambar 5.7 Pasca Produksi ... 69

Gambar 5.8 Proses Editting... 70

STIKOM

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 46

Tabel 5.2 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 47

Tabel 5.3 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 48

Tabel 5.4 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 49

Tabel 5.5 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 50

Tabel 5.6 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Stop Global Warming ... 51

Tabel 5.7 Perancangan Biaya ILM Stop Global Warming ... 52

Tabel 5.8 Syuting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 58

Tabel 5.9 Syuting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 59

Tabel 5.10 Syuting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 60

Tabel 5.11 Syuting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 61

Tabel 5.12 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 62

Tabel 5.13 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 63

Tabel 5.14 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 64

Tabel 5.15 Storyboard Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat ... 65

Tabel 5.16 Perencanaan Biaya ILM Jangan Terlambat ... 66

STIKOM

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

TVRI stasiun Jatim merupakan perusahaan yang bergerak dibawah

naungan pemerintah dan bergerak di bidang pertelevisian. Perusahaan ini sudah

dikenal di kalangan masyarakat Jatim karena TVRI adalah stasiun TV TVRI

memberikan acara yang berorientasi dibidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, dalam tugas kerja praktek kali ini dirancanglah iklan layanan

masyarakat dengan mengusung dua tema yang terjadi dikehidupan sehari-hari

Iklan layanan masyarakat adalah pemberitahuan yang bersifat

nonkomersial yang mempromosikan program-program kegiatan, layanan

pemerintah, layanan organisasi nonbisnis dan pemberitahuan lainnya tentang

layanan kebutuhan masyarakat di luar ramalan cuaca dan pemberitahuan yang

bersifat komersial. Iklan layanan masyarakat mempunyai manfaat untuk

memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan masyarakat atau

perubahan nilai dan untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah

yang mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan

kehidupan umum. Maka dari itu, pentinglah untuk dibuat iklan layanan

masyarakat untuk memperbaiki masalah yang ada di masyarakat seperti masalah

global warming dan kedisiplinan (Menurut Crompton dan Lamb (dalam Kasali,

1993)

STIKOM

(9)

Tema pertama yang diambil adalah tentang lingkungan berjudul ”Stop Global Warming” bertujuan untuk memberikan himbauan kepada masyarakat

agar turut serta dalam menjaga lingkungan. Misalnya dilarang membuang sampah

sembarangan, mematikan lampu yang tidak diperlukan dan merawat tanaman.

Masyarakat kurang sadar hal-hal yang kecil seperti membuang sampah

pada tempatnya, mematikan lampu yang tidak diperlukan pada siang hari dan

merawat tanaman. Ketiga hal kecil itu adalah penyebab terjadinya pemanasan

global karena membuang sampah sembarangan akan membuat tanah menjadi

tidak subur sehingga pepohonan tidak dapat tumbuh dengan baik dengan tidak

adanya pepohonan maka gas CO2 yang dihasilkan kendaraan dan asap pabrik

akan melubangi atmosfir bumi. Begitu juga dengan gas emisi CO2 yang

dihasilkan lampu akan bertambah apabila tidak mematikan lampu yang tidak

diperlukan. Merawat tanaman akan berguna dalam mengurangi dampak dari

global warming.

Tema kedua adalah tentang kedisiplinan yang berjudul “Jangan

Terlambat” adalah judul dari tema kedua bertujuan untuk memberikan himbauan

kepada masyarakat agar menghargai waktu, manfaat datang tepat waktu dan

beberapa cara untuk mengantisipasi keterlambatan.

Tema ini berangkat dari kebiasaan buruk manusia. Sifat buruk manusia

salah satu yaitu keterlambatan. Keterlambatan membayar SPP, terlambat masuk

sekolah dan lain-lain. Namun, manusia tidak boleh menjadi keterlambatan sebagai

alasan untuk mendapatkan keringanan karena terlambat itu adalah pilihan setiap

individu. Apabila tidak ingin terlambat maka berusahalah untuk tidur lebih awal

STIKOM

(10)

dan bangun pagi untuk menghindari macetnya lalu lintas juga yang penting

menjagalah kondisi supaya terhindar dari sakit. Tema ini memberitahu

masyakrakat lebih displin terhadap waktu.

Perusahaan komersil ataupun non komersil, dan bahkan pemerintah

biasanya menggunakan Iklan Layanan Masyarakat sebagai sarana untuk

menginformasikan kepada masyarakat luas dan mencapai tujuan sosial

terutama kesejahteraan atau kebaikan masyarakat.

Iklan Layanan Masyarakat selain berguna sebagai sarana informasi

bagi target audience, juga berguna sebagai media pendukung promosi dari

perusahaan tersebut, sehingga target audience dapat mengetahui lebih dalam

mengenai perusahaan tersebut.

TVRI Jawa Timur pada mulanya berdiri dengan adanya stasiun

pemancar relay di Comorosewu dan Surabaya yang telah diresmikan. Selain

itu TVRI Jatim juga merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang

melakukan siaran berita maupun hiburan sebelum bermunculan stasiun-stasiun

TV swasta.

Pada bulan Juni dan Juli 1971 kedua stasiun pemancar relain ini

kemudian dioperasikan dengan merelay sepenuhnya siaran dari Jakarta. Siaran

secara resmi barulah dilakukan pada tanggal 3 Maret 1978 oleh TVRI Jatim

dengan letak lokasi di Surabaya. Hari lahirnya TVRI Stasiun Jawa Timur

diperingati pada tanggal 24 Agustus 1962, dimana siaran secara teratur baru

dapat dilakukan. Secara garis besar tujuan TVRI dan programnya adalah

untuk memberikan penayangan yang bermutu bagi masyarakat sehingga

STIKOM

(11)

dapat membangun bangsa dan negara Indonesia yang modern dengan

masyarakat yang aman, adil, tertib dan sejahtera.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam pembuatan Iklan Layanan Masyarakat ini terdapat beberapa

masalah yang perlu dipecahkan, antara lain :

1. Bagaimana membuat Iklan Layanan Masyarakat dengan tema Stop Global

Warming yang cocok sebagai himbauan serta pengetahuan untuk

masyarakat Jawa Timur ?

2. Bagaimana membuat Iklan Layanan Masyarakat dengan tema “Jangan

Telat" yang cocok sebagai himbauan serta pengetahuan untuk masyarakat

Jawa Timur ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang digunakan dalam pembuatan Iklan Layanan

Masyarakat yaitu

1. Membuat iklan layanan masyarakat bertemakan global warming dan

jangan terlambat

2. Membuat iklan layanan masyarakat dengan penggabungan teknik video dan animasi 2D

STIKOM

(12)

1.4 Tujuan

Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Untuk membuat Iklan Layanan Masyarakat dengan tema Stop Global

Warming dan jangan terlambat yang cocok sebagai himbauan serta

pengetahuan untuk masyarakat Jawa Timur

2. Untuk membuat iklan layanan masyarakat dengan penggabungan video

dan animasi 2D

1.5 Manfaat

Sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka manfaat dari

perancangan ini adalah

1. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan acuan untuk pembuatan iklan layanan

masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Memberikan kontribusi kepada pihak TVRI JATIM guna

meningkatkan jumlah dan loyalitas masyarakat Indonesia terhadap jasa

yang ditawarkan melalui perancangan Iklan Layanan Masyarakat yang

dibuat

STIKOM

(13)

1.6 Pelaksanaan

a. Detail Perusahaan

Nama perusahaan : TVRI Jawa Timur, Surabaya – Jawa Timur

Jasa : Lembaga Penyiaran Publik (Pertelevisian)

Alamat : Jl. Mayjen Sungkono 124

Surabaya 60189 East Java, Indonesia

Phone : (031) 5678 452, 70459599

b. Periode

Tanggal pelaksanaan : 9 Juli 2013 – 9 Agustus 2013

Waktu : 08.00 – 17.00 WIB

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan kerja praktek ini terdiri dari beberapa bagian bab dimana

masing-masing bab terdiri dari berbagai sub-sub bab yang bertujuan untuk

menjelaskan pokok-pokok bahasan dalam penyusunan laporan ini. Adapun

sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Pada bab pertama ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, pelaksanaan dan

sistematika penulisan.

Pada bab kedua ini akan membahas tentang teori-teori dasar sebagai

penunjang yang diharapkan dapat menjelaskan secara singkat mengenai teori

yang digunakan dan berkaitan dengan permasalahan.

STIKOM

(14)

Pada bab ketiga ini akan membahas mengenai metode-metode kerja

awal melakukan kerja praktek hingga progres kerja.

Pada bab keempat ini akan membahas tentang informasi umum

hingga struktur organisasi TVRI-JATIM, serta jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan.

Pada bab kelima ini akan membahas pengaplikasian karya, dimana

hasil perancangan selama melaksanakan kerja praktek di TVRI JATIM dan

metode perancangan yang telah dikerjakan.

Pada bab keenam ini akan membahas mengenai kesimpulan dan saran

dari kerja praktek.

STIKOM

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Iklan Layanan Masyarakat

Iklan Layanan Masyarakat atau yang juga dikenal dengan singkatanya

ILM adalah suatu jenis periklanan yang dilakukan oleh oleh suatu organisasi

kemersial dan non komersil (tak jarang juga digunakan oleh pemerintah) guna

mencapai suatu tujuan sosial terutama untuk kesejahteraan ataupun kebaikan

masyarakat. (http://www.scribd.com)

Iklan Layanan Masyarakat Menurut Bittner ialah “Iklan Layanan

Masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non profit, jadi iklan tidak

mencari keuntungan semata akibat pemasangannya kepada khalayak”

(Liliweri, 1992:31).

Umumnya Iklan Layanan Masyarakat bertujuan memberikan informasi

dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan

dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap

pesan yang disampaikan.

Adapun Definisi Iklan Layanan Masyarakat menurut Cromton dan

Lamb ialah sebagai berikut :

“Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu jenis iklan yang dibuat dengan

biaya yang tidak besar dan tidak komersial yang bertujuan untuk

mempromosikan program – program ; kegiatan – kegiatan yang diadakan

oleh pemerintah atau digunakan oleh organisasi – organisasi kemasyarakatan

STIKOM

(16)

yang non profit dan sebagai iklan yang berfungsi untuk kepentingan

masayarakat, tidak termasuk acara prakiraan cuaca dan iklan promosi

produk” (Kasali, 1995 : 201).

Iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penatan yang ketat,

perancangan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada

penentuan khalayak sasaran maupun pemilihan tempat dan waktu yang

benar-benar pas.

Menurut Ad Council, suatu dewan periklanan di Amerika Serikat yang

memelopori Iklan Layanan Masyarakat, kriteria yang dipakai untuk

menentukan kampanye pelayanan masyarakat adalah :

a. non – komersial

b. tidak bersifat keagamaan

c. non – politik

d. berwawasan nasional

e. diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat

f. diajukan

oleh organisasi yang telah diakui atau diterima dapat diiklankamempunyai

dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperoleh dukungan media

lokal maupun nasional (Kasali, 1995 : 202).

STIKOM

(17)

2.1.1 Manfaat Iklan Layanan Masyarakat

a. Di negara-negara maju, ILM telah dimanfaatkan untuk

memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut kebiasaan

masyarakat atau perubahan nilai

b. Suatu upaya untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap

masalah yang mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam

keserasian dan kehidupan umum (Khasali, 1990: 20).

2.1.2 Isi Iklan Layanan Masyarakat

a. Biasanya pesan ILM ini berupa ajakan atau himbauan kepada

masyarakat untuk melakukan suatu tindakan demi kepentingan

umum atau mengubah suatu kebiasaan atau perilaku masyarakat.

b. Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye

social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk

kepentingan atau pelayanan masyarakat.

2.1.3 Tujuan Umum Iklan Layanan Masyarakat a. Membuktikan kewargaan perusahaan yang baik,

b. Untuk meningkatkan iklan bisnis,

c. Memperkenalkan perusahaan yang bebas,

d. Memperkuat kebebasan masyarakat, dan

e. Memenuhi kebutuhan yang tidak lagi disediakan oleh aksi kemanusiaan

perorangan.

STIKOM

(18)

f. Alasan ILM, mendapatkan keuntungan langsung atau tidak langsung

bagi perusahaan, karyawan, pemegang saham, pemasok, dealer dan

pelanggannya

Menurut Bovee dan Arens, tujuan iklan layanan masyarakat :

a. Merangsang penelitian atas suatu informasi

b. Merubah kebiasaan aktivitas

c. Mengurangi pemborosan sumber daya alam

d. Mengkomunikasikan kebijakan pemerintah

e. Memperbaiki sikap masyarakat

f. Menginformasikan jalan keluar

2.1.4 Syarat Iklan Bahasa Iklan

a. Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan dan logis

b. Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif

c. Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang

dipentingkan

STIKOM

(19)

Isi Iklan

a. Objektif dan jujur

b. Singkat dan jelas

c. Tidak menyinggung golongan tertentu

d. Menarik perhatian banyak orang

2.1.5 Proses Kampanye Iklan Layanan Masyarakat

Proses pembuatan dan pemasaran Iklan Layanan Masyarakat adalah

tidak berbeda dengan memasarkan iklan biasa. Sebelum dibuat perlu

dilakukan langkah – langkah identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa

kelompok sasaran. Kelompok ini dianalisis kebutuhan nya, suasana

psikologis dan sosiologis yang melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya,

serta simbol – simbol yang dekat dengannya.

Langkah kedua adalah menentukan tujuan khusus iklan tentang apa

yang diharapkan di capai dalam kampanye tersebut. Tujuan menyangkut

penambahan jumlah yang dilayani klien sampai peningkatan kesadaran

masyarakat terhadap adanya organisasi atau program-program khususnya.

Langkah ketiga adalah menentukan tema iklan. Tema iklan adalah topik

pokok atau selling points yang ingin dituju oleh iklan. Suatu tema iklan harus

berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting bagi klien.

Penelitian pasar sering diperlukan untuk mengidentifkasikan topik atau

dimensi ini.

STIKOM

(20)

Langkah keempat adalah menentukan anggaran iklan yang diperlukan

untuk suatu kampanye selama periode tertentu. Ada beberapa metode yang

lazim digunakan. Diantaranya arbitary approach, percentage approach,

service participacing or use approach, dan the objective and task approach.

Cara yang umum digunakan adalah the objective and task approach.

Langlah kelima adalah perencanaan media yang meliputi tiga hal :

1. Identifikasi media yang ada dan tersedia.

2. memilih media yang cocok dan dapat digunakan.

3. menentukan waktu dan frekuensi penyiaran.

Langkah keenam adalah menciptakan pesan-pesan iklan.

Komponen-komponen suatu iklan termasuk headline, sub headline, body copy, atwork

dan tanda/logo secara bersama-sama dan memelihara perhatian sasaran.

Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan kampanye tersebut

melalui serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama, dan

sesudah kampanye disiarkan (Kasali, 1995 : 206).

2.2 Teori Desain Grafis

Pengertian desain adalah sebuah hasil akhir dari rangkaian proses kreatif

seseorang (http://niappa.wordpress.com). Namun menurut Suyatno, desain

grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi

untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi ini dapat meliputi periklanan

dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk,

STIKOM

(21)

dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual

menyempurnakan pesan dalam publikasi (http://slametriyanto.net).

1.2.1 Elemen-elemen Dasar Desain Grafis

Dalam buku Desain Kominukasi Visual Teori dan Aplikasi (Supriyono,

2010: 15) ada beberapa elemen visual yang perlu diketahui dan ditata dalam

penataannya sehingga dapat menghasilkan komposisi desain yang harmonis,

menarik, dan komunikatif. Elemen-elemen dasar grafis tersebut terdiri dari:

a. Garis

b. Bidang

c. Warna

d. Gelap-terang

e. Tekstur dan Ukuran

a. Garis

Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar

melewati permukaan. Garis dapat juga merupakan potongan di

permukaan yang keras yang biasa disebut grafis. Garis juga

didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga

disebut sebagai jalur terbuka.

Wujud garis sangat bervariasi, tipe garis merujuk pada gerakan

garis awal hingga akhir. Garis lurus mempunyai kesan kaku dan formal.

Garis lengkung memberi kesan lembut dan luwes. Garis zigzag terkesan

STIKOM

(22)

keras dan dinamis. Garis tak beraturan punya kesan fleksibel dan tidak

formal.

Tipe garis yang merujuk pada arah garis menggambarkan

hubungan antargaris terhadap halaman. Garis-garis horizontal memiliki

kesan pasif, tenang dan damai. Sedangkan garis vertikal memiliki kesan

stabil, gagah, dan elegan. Sementara garis diagonal memiliki kesan

aktif, dinamis, bergerak dan menarik perhatian.

Selain variasi di atas, garis dapat diolah lebih kreatif lagi sebagai

elemen desain yang artistik. Garis dapat dibuat putus-putus, gradasi,

tabal-tipis, dan variasi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.

b. Bidang

Elemen grafis yang kedua adalah bidang. Segala bentuk apa pun

yang memiliki dimensi tinggi dan lebar disebut bidang. Bidang dapat

berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elips,

setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak

beraturan. Bidang geometris memiliki kesan formal. Sebaliknya,

bidang-bidang yang tidak geometris memiliki kesan tidak formal, santai

dan dinamis.

Pengertian bidang dalam desain grafis tidak sebatas itu saja. Area

kosong di antara elemen-elemen visual dan space yang mengelilingi ,

bisa pula disebut sebagai bidang. Bidang kosong bahkan dapat

dianggap sebagai elemen desain.

STIKOM

(23)

c. Warna

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provoaktif.

Warna juga salah satu elemen visual yang dapat dengan mudah menarik

perhatian audience. Dalam penggunaan warna perlu diperhatikan

komposisinya agar tidak merusak citra. Warna-warna soft dapat

menyampaikan kesan lembut, tenang dan romantik. Warna-warna kuat

dan kontras dapat memberi kesan dinamis, cenderung meriah.

Dalam seni rupa, warna dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu:

1. Hue – pembagian warna berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, kunig, hijau dan seterusnya.

2. Value terang gelapnya warna.

3. Intensity tingkat kemurian atau kejernihan warna.

Berdasarkan dimensi Hue, warna dibagi menjadi tiga golongan,

yaitu warna primer, warna sekuder dan warna tersier. Secara visual

warna dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu warna dingin dan

warna panas. Warna-warna dingin seperti hijau, biru, dan ungu dapat

memberi kesan pasif, statis, kalem, damai dan secara umum kurang

mencolok. Sebaliknya, warna-warna panas seperti merah, oranye, dan

kuning memiliki kesan hangat, dinamis, aktif dan mengundang

perhatian.

Dimensi warna yang kedua adalah Value, yaitu gelap-terangnya

warna. Semua warna dapat dikurangi atau diperlemah kekuatannya

dengan cara dibuat lebih terang atau dibuat lebih gelap.

STIKOM

(24)

Selain Hue dan Value, warna dapat dilihat dari aspek Intensity,

yaitu tingkat kemurnian atau kejernihan warna. Suatu warna dikatakan

memiliki intensitas penuh saat tidak dicampur dengan warna lain.

Intensitas warna dapat berkurang menjadi lebih redup dan netral saat

tercampur dengan sedikit warna lain.

d. Gelap-terang

Kontras value bersifat relatif, sangat dipengaruhi oleh background

dan elemen-elemen lain di sekitarnya. Dalam desain komunikasi visual

dapat digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus

menciptakan citra. Penggunaan warna-warna yang kurang kontras dapat

menciptakan kesan kalem, damai, statis, dan tenang. Sebaliknya,

komposisi warna-warna kontras memberikan kesan dinamis, enerjik,

riang, dan dramatis.

Berdasarkan nilai gelap-terangnya, warna dibagi menjadi beberapa

tingkatan, mulai dari warna paling terang, sangat terang, terang, sedang

dan yang paling terang. Warna-warna terang akan lebih terbaca jika

ditempatkan pada background gelap, dan sebaliknya warna gelap akan

lebih terbaca bila ditempatkan pada background terang.

e. Tekstur

Tekstur merupakan kualitas permukaan atau kualitas papan atau

pun kualitas kertas. Di dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua,

STIKOM

(25)

yaitu tekstur tactile dan tekstur visual. Tekstur tactile adalah nyata,

sehingga teksturnya dapat dirasakan permukaannya. Sedangkan tekstur

visual adalah ilusi, tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana

dari tekstur yang nyata.

Tekstur tactile dapat diciptakan dengan berbagai cara. Dapat

dengan cara memotong dan mengelem pada tekstur. Dapat juga

melakukan embrossing (permukaan yang muncul) dengan mengimpresi

tekstur dalam relief. Sedangkan tekstur visual diciptakan menggunakan

garis, dan warna.

f. Ukuran

Besar-kecilnya elemen visual perlu diperhitungkan secara tepat

sehingga desain komunikasi visual memiliki nilai kemudahan baca

yang tinggi. Dengan membuat skala prioritas merupakan langkah awal

untuk mempermudah penyusunan elemen-elemen desain.

Besar-kecilnya ukuran huruf untuk judul, subjudul, dan teks perlu

diperhitungkan. Demikian pula dengan foto, perbedaan ukuran yang

proporsional akan membantu pembaca dalam milih informasi yang

perlu didahulukan. Jadi perlu ditentukan hierarki visual, yaitu mulai

dari yang sangat penting, penting, dan kurang penting.

STIKOM

(26)

2.2.2 Prinsip Dasar Desain Grafis

Dalam buku Desain Kominukasi Visual Teori dan Aplikasi (Supriyono,

2010: 21) ada beberapa prinsip dasar desain grafis yang perlu dipelajari,

yaitu:

a. Keseimbangan

Keseimbangan adalah pembagian sama berat, baik secara visual

maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila

objek di bagian kiri dan kanan terkesan sama berat. Ada dua pendekatan

untuk menciptakan keseimbangan, pertama dengan membagi sama

berat kiri-kanan atau atas-bawah secara simetris atau setara, disebut

keseimbangan formal. Keseimbangan kedua adalah keseimbangan

asimetris, yaitu penyusunan elemen-elemen desain yang tidak sama

antara sisi kiri dan sisi kanan namun terasa seimbang.

Keseimbangan asimetris tampak lebih dinamis, variatif, sureprise,

dan tidak formal, layout jenis ini biasa digunakan untuk publikasi

hiburan, acara anak-anak, dan dunia remaja yang memiliki karakter

dinamis. Sementara keseimbangan simetris mempunyai kesan kokoh

dan stabil, sesuai untuk citra tradisional dan konservatif.

STIKOM

(27)

b. Tekanan

Dalam seni rupa, khususnya desain komunikasi visual, dikenal

dengan istilah focal point, yaitu penonjolan salah satu elemen visual

dengan tujuan untuk menarik perhatian. Focal point juga sering disebut

center of interest, pusat perhatian. Ada beberapa cara untuk

menekankan elemen visual, yaitu dengan menggunakan warna

mencolok, ukuran foto/ilustrasi dibuat lebih besar, menggunakan huruf

sans serif ukuran besar, arah diagonal, dan dibuat berbeda dengan

elemen-elemen lain.

c. Irama

Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun

elemen-elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual dalam desain

rafis dapat berupa repetisi dan variasi. Repetisi adalah irama yang

dibuat dengan penyusunan elemen berulang kali secara konsisten.

Sementara itu, variasi adalah perulangan elemen visual disertai

perubahan bentuk, ukuran, atau posisi.

d. Kesatuan

Prinsip paling riskan dari desain komunikasi visual adalah

kesatuan. Prinsip ini bagaimana mengorganisasi seluruh elemen dalam

suatu tampilan grafis. Desain dikatakan menyatu apabila secara

STIKOM

(28)

keseluruhan tampak harmonis, ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi,

warna dan unsur-unsur desain lainnya.

2.3 Teori Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf, type family (huruf

dalam suatu keluarga huruf) yang digunakan, dan alternatif huruf yang digunakan

untuk berbagai media.

2.3.1 Jenis-jenis Huruf

Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi beberapa jenis,

yaitu:

1. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian

definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri

tegak dan didominasi garis lurus kaku.

2. Serif, dengan ciri memiliki serif di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serif juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.

3. Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis

ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

4. Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan

yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh,

kuat, dan stabil.

STIKOM

(29)

5. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang

ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.

6. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif.

Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

2.3.2 Legability dan Keterbacaan

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa

harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan

sebagainya.

2. Penggunaan warna.

3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan

sehari-hari.

Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat

dibaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf.

2. Ukuran

3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, perataan dan sebagainya.

4. Kontras warna terhadap latar belakang.

STIKOM

(30)

2.3.3 Definisi Pengaruh

Menurut Stuart, definisi dari pengaruh adalah “Pengaruh atau efek ialah

perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima

sebelum dan sesudah menerima pesan” (Cangara, 2002 : 163).

Pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting

untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Pengaruh

dapat dikatakan mengena jika perubahan (P) yang terjadi pada penerima sama

dengan tujuan (T) yang diinginkan oleh komunikator (P=T), atau seperti rumus

yang dibuat oleh Jamias (1989) yakni pengaruh (P) sangat ditentukan oleh

sumber, pesan, media dan penerima (P=S/M/P).

Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge),

sikap (attitude) dan perilaku (behavior). Pada tingkat pengetahuan pengaruh bisa

terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan perubahan pendapat. Sedangkan

perubahan pendapat terjadi bilamana terdapat perubahan penilaian terhadap

sesuatu obyek karena adanya informasi yang lebih baru.

Pengaruh yang dibahas didalam penelitian ini ialah pengaruh yang terjadi

dalam bentuk sikap (attitude), karena untuk mencapai tujuan dari perusahaan

maka lembaga Public Relations sebagai lembaga yang bertugas memberikan

informasi dari perusahaannya harus bisa mempengaruhi publiknya secara

persuasif agar terjalin hubungan yang harmonis dan menguntungkan diantara

kedua belah pihak.

STIKOM

(31)

2.4 Definisi Pesan

Definisi Pesan menurut Laswell ialah “Pesan adalah seperangkat lambang

bermakna yang disampaikan oleh komunikator” (Effendy, 2001:18). Sedangkan

menurut Effendy, “Pesan adalah suatu komponen dalam proses komunikasi

berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang yang sedang menggunakan

lambang bahasa atau lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain”

(Effendy, 1989 : 224).

Pesan dapat disampaikan secara langsung melalui media komunikasi, isinya

bisa berupa ilmu pengetahuan, informasi, nasihat atau propaganda. Pesan yang

disampaikan dalam proses komunikasi harus mempertahankan faktor-faktor yang

menunjang keberhasilan pesan itu sendiri, diantaranya faktor isi pesan, teknik

pengelolaan pesan dan teknik penyampaian pesan.

2.4.1 Isi Pesan

Menurut Wilbur Schramm, jika kita menginginkan pesan kita dapat

membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki maka ada kondisi yang harus

dipenuhi atau disebut juga “the condition of success in communication”, kondisi

tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga

dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada

pengalaman yang sama dan komunikan, sehingga sama-sama

mengerti.

STIKOM

(32)

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan

tadi yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada

pada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang

dikehendaki (Effendy, 1993:41).

2.4.2 Teknik Pengelolaan Pesan

Di dalam teknik pengelolaan terdapat penyusunan pesan. Menurut

Cassandra ada dua model dalam penyusunan pesan, yakni :

1. Penyusunan pesan yang bersifat informatif.

Model penyusunan pesan yang bersifat informatif lebih banyak

ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khalayak. Prosesnya

lebih banyak bersifat difusi atau penyebaran, sederhana, jelas dan tidak

banyak menggunakan jargon atau istilah-istilah yang kurang populer di

khalayak.

Ada empat macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni :

a. Space Order

Ialah penyusunan pesan yang melihat kondisi tempat atau ruang, seperti

internasional, nasional dan daerah.

b. Time Order

Ialah penyusunan pesan berdasarkan waktu atau periode yang disusun

secara kronologis.

STIKOM

(33)

c. Deductive Order

Ialah penyusunan pesan mulai dari hal-hal yang bersifat umum kepada

yang khusus.

d. Inductive Order

Ialah penyusunan pesan yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus

kepada hal-hal yang bersifat umum.

2. Penyusunan pesan yang bersifat persuasif

Model penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki tujuan

untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Sebab itu

penyusunan pesan persuasif memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini

ialah apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan

yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya

perubahan.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam penyusunan pesan

yang memakai teknik persuasi, antara lain :

a. Fear appeal

Fear appeal ialah metode penyususnan atau penyampaian pesan dengan

menimbulkan rasa ketakutan kepada khalayak.

b. Emotional appeal

Emotional appeal ialah cara penyususnan atau penyampaian pesan

dengan berusaha menggugah emotional khalayak.

STIKOM

(34)

c. Reward appeal

Reward appeal ialah cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan

menawarkan janji-janji kepada khalayak.

d. Motivational appeal

Motivational appeal ialah teknik penyusunan pesan yang dibuat bukan

karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis

khlayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu.

e. Humorious appeal

Humorious appeal ialah teknik penyusunan pesan yang disertai humor,

sehingga dalam penerimaan pesan khlayak tidak merasa jenuh

2.4.3 Teknik Penyampaian Pesan

Berhasil tidaknya sebuah pesan diterima oleh komunikan sesuai

dengan keinginan komunikator, maka dalam pembuatan pesan pun harus

memperhatikan faktor penyampaian pesan.

Menurut Siahaan terhadap 9 hal yang harus diperhatikan dalam

penyampaian pesan :

1. Pesan itu harus cukup jelas (clear)

2. Pesan itu mengandung kebenaran yang sudah diuji (correct)

3. Pesan itu ringkas (concise)

4. Pesan mencakup keseluruhan (comprehensive)

5. Pesan nyata (concrete)

STIKOM

(35)

6. Pesan lengkap (complete) & disusun secara sistematis

7. Pesan menarik dan meyakinkan (convincing)

8. Pesan disampaikan dengan sopan (courtesy)

9. Nilai pesan itu sangat mantap (consistent) (Siahaan, 1991 : 33)

2.4.4 Teori tentang Pesan

Ada tiga teori yang membicarakan tentang penyusunan pesan dan

penyampaian pesan, yakni :

a. Over power em theory

Teori ini menunjukkan bahwa bila pesan seringkali diulang, panjang dan

cukup keras, maka pesan itu akan berlalu dari khalayak.

b. Glamour theory

Bahwa suatu pesan (ide) yang dikemas dengan cantik, kemudian

ditawarkan dengan daya persuasi, maka khlayak akan tertarik untuk

memiliki ide itu.

c. Don’t tele’em theory

Bila suatu ide tidak disampaikan kepada orang lain, maka mereka

tidak akan memegangnya dan menanyakannya. Karena itu mereka tidak

akan membuat pendapat tentang ide itu.

STIKOM

(36)

BAB III

METODE PERANCANGAN

Metode yang digunakan selama kerja praktik di TVRI Jatim adalah :

Gambar 3.1 Bagan Pengerjaan

3.1 Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan mengamati sistem kerja lapangan yang ada di

TVRI Jatim untuk dapat dijadikan acuan kerja. Mulai dari apa saja yang perlu

disiapkan dalam sebuah pembuatan acara televisi disetiap tahapanya. Selain itu

juga pengumpulan data studi literature yang dapat mendukung perancangan kerja. OBSERVASI

INTERVIEW

PENGAMBILAN DATA /

LITERATUR

PROSES DESAIN

STIKOM

(37)

Untuk mengatasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya maka langkah –

langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut melalui bloking waktu :

1. Minggu 1

Pengenalan lingkungan sekitar, mengidentifikasi masalah, mengkonsep

desain yang akan dibuat dan mengumpulkan data-data interview maupun

literatur. Data interview di dapat dari staf bidang program di TVRI Jatim

beserta beberapa staf yang bersangkutan.

Mulai melakukan pembuatan konsep secara keseluruhan dan tahap Pra

Produksi dari tugas pertama yaitu Iklan layanan masyarakat yang meliputi :

a. Ide Cerita

b. Naskah

c. Sinopsis

d. Threatmens

e. Syuting Scripts

f. Storyboard

g. Perencanaan Biaya

STIKOM

(38)

2. Minggu 2

Pada minggu kedua mulailah dilakukan pengerjaan setelah tahap Pra

Produksi tugas pertama selesai..Dimana pada minggu kedua dilakukan tahap

Produksi yang dibimbing langsung oleh Bpk. Azhari selaku staf bidang

program dan pembimbing dari TVRI Jatim meliputi :

a. Latihan

b. Produksi

Setelah dilakukan serangkaian tahap produksi, barulah memasuki tahap

akhir dari perancangan tugas iklan layanan masyarakat yang pertama yang

meliputi :

a. Editting

Pada proses editting dilakukanya penggabungan video per adegan

secara keseluruhan sesuai dengan tahapan syuting script yang telah

dibuat, hingga editing dalam memberi efek dan dubbing suara pada

video.

b. Preview

Pada Tahap previev dilakukan presentasi singkat dengan memutar

hasil jadi tugas pertama pada pembimbing dan beberapa pihak dari

TVRI yang bersangkutan. Kemudian diberikan penilaian, saran,

dak kritikan direvisi sebagai penyempurnaan karya

STIKOM

(39)

c. Revisi

Pada tahap revisi dilakukan beberapa perbaikan karya sesuai

dengan saran dan kritik yang diberikan saat preview.

3. Minggu 3

Pada minggu ketiga kembali dilakukan kembali observasi dan identifikasi

masalah yang akan diangkat sebagai tugas kedua, mengkonsep desain yang

akan dibuat dan mengumpulkan data-data interview maupun literatur

mengenai informasi magang di TVRI Jatim sebagai topic yang dibahas. Data

interview di dapat dari staf bidang program di TVRI Jatim beserta beberapa

staf yang bersangkutan.

Mulai melakukan pembuatan konsep secara keseluruhan dan tahap Pra

Produksi dari tugas kedua yaitu Iklan Layanan Masyarakat yang meliputi :

a. Ide Cerita

b. Naskah

c. Sinopsis

d. Threatmens

e. Syuting Scripts

f. Storyboard

STIKOM

(40)

4. Minggu 4

Sama dengan minggu kedua, pada minggu keempat juga kembali

dilakukan pengerjaan setelah tahap Pra Produksi tugas pertama

selesai..Dimana pada minggu keempat dilakukan tahap Produksi yang

dibimbing langsung oleh Bp. Azhari selaku staf bidang program dan

pembimbing dari TVRI Jatim meliputi :

a. Latihan

b. Produksi

Setelah dilakukan serangkaian tahap produksi, barulah memasuki tahap

akhir dari perancangan tugas animasi iklan layanan masyarakat yang pertama

yang meliputi :

a. Editting

Pada proses editting dilakukanya penggabungan berbagai karakter

animasi yang telah dibuat per adegan secara keseluruhan sesuai

dengan tahapan syuting script yang telah dibuat, hingga editing

dalam memberi efek dan dubbing suara pada video.

b. Preview

Pada Tahap previev dilakukan presentasi singkat dengan memutar

hasil jadi tugas pertama pada pembimbing dan beberapa pihak dari

TVRI yang bersangkutan. Kemudian diberikan penilaian, saran,

STIKOM

(41)

dak kritikan serta apa saja yang perlu direvisi sebagai

penyempurnaan karya

c. Revisi

Pada tahap revisi dilakukan beberapa perbaikan karya sesuai

dengan saran dan kritik yang diberikan saat preview.

3.2 Metode Interview

Metode ini dilakukan dengan wawancara atau tanya jawab langsung kepada

pembimbing kerja praktek selaku staf bidang program dan beberapa staf di

berbagai bidang lain, guna mendapatkan reverensi yang dapat dijadikan sebagai

acuan kerja, pelengkap infomasi tentang tema dan pembahasan dalam tugas kerja

praktek.

3.3 Metode Literatur

Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung

dilapangan mengenai aktivitas yang berhubungan dengan objek masalah dan

tujuan dari perancangan.

STIKOM

(42)

3.4 Perancangan

Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam perancangan Animasi Iklan

Layanan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pertama

Tahap dimana klien memberikan brief yang kemudian

diidentifikasikan permasalahnya untuk diolah kembali serta

dijadikan sebagai acuan dalam perancangan iklan layanan

masyarakat stop global warming dan jangan terlambat.

2. Tahap Kedua

Tahap kedua mulai dilakukan pencarian ide-ide serta konsep yang

sesuai untuk perancangan yang kemudian diolah menjadi sebuah

konsep perancangan yang tak hanya kreatif namun menarik.

3. Tahap Ketiga

Tahap ketiga mulailah diaplikasikan ide-ide serta konsep yang

sudah ada ke dalam iklan layanan masyarakat stop global warming

dan jangan terlambat.

4. Tahap Keempat

Tahap keempat adalah tahap dimana dilakukanya revisi serta

perbaikan atau penambahan yang diperlukan baik dari senior

designer maupun klien yang bersangkutan.

5. Tahap Kelima

Tahap kelima yaitu tahap video telah disetujui atau di approve kemudian dibuat final artworknya sesuai dengan yang dibutuhkan.

STIKOM

(43)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah TVRI

Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan lembaga penyiaran yang

menyandang nama negara mengandung arti bahwa dengan nama tersebut

siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24

Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra

bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran peristiwa yang berskala

internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta sebagai

perekat sosial.

Dinamika kehidupan TVRI adalah dinamika perjuangan bangsa dalam

proses belajar berdemokrasi. Pada tanggal 24 Agustus 1962 dalam era

Demokrasi Terpimpin, TVRI berbentuk Yayasan yang didirikan untuk

menyiarkan pembukaan Asian Games yang ke IV di Jakarta.

Memasuki era Demokrasi Pancasila pada tahun 1974, TVRI telah berubah

menjadi salah satu bagian dari organisasi dan tata kerja Departemen

Penerangan dengan status sebagai Direktorat yang bertanggungjawab Direktur

Jenderal Radio, Televisi, dan Film.

Dalam era Reformasi terbitlah Peraturan Pemerintah RI Nomor 36 Tahun

2000 yang menetapkan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan di bawah

pembinaan Departemen Keuangan . Kemudian melalui Peraturan Pemerintah

STIKOM

(44)

Nomor 9 Tahun 2002 TVRI berubah statusnya menjadi PT. TVRI (Persero) di

bawah pembinaan Kantor Menteri Negara BUMN.

Selanjutnya, melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32

Tahun 2002 tentang Penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai Lembaga Penyiaran

Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2005 menetapkan bahwa tugas

TVRI adalah memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan yang

sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk

kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran

televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

4.2 Sejarah TVRI stasiun Jawa Timur

TVRI Jawa Timur merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang

melakukan siaran berita maupun hiburan sebelum bermunculan stasiun-stasiun

TV swasta. Pada mulanya TVRI Jatim berdiri dengan adanya stasiun

pemancar relay di Comorosewu dan Surabaya yang telah diresmikan.

TVRI Stasiun Jawa Timur berdiri pada waktu stasiun pemancar relay di

Comorosewu dan Surabaya diresmikan. Kedua stasiun pemancar relay ini

mulai di operasikan pada bulan Juni dan Juli 1971 dengan merelay

sepenuhnya siaran dari Jakarta. Pada tanggal 3 Maret 1978 TVRI Stasiun

Surabaya diresmikan, dan sejak itu TVRI Stasiun Surabaya memulai siaran

secara resmi.

STIKOM

(45)

Siaran pertama Televisi di Indonesia berupa siaran percobaan dilakukan

pada tanggal 17 Agusts 1962, dalam bentuk siaran langsung Upacara

Peringatan Detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta. Siaran secara

teratur baru dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan

upacara pembukaan ASIAN GAMES IV

Oleh karena itu pada tanggal 24 Agustus 1962 di peringati sebagai hari

lahirnya TVRI Stasiun Jawa Timur, tetapi pada jaman dahulu TVRI Stasiun

Jawa Timur lebih di kenal dengan TVRI Surabaya. TVRI Surabaya berubah

sabagai TVRI Jawa Timur karena tuntutan berbagai macam pihak. TVRI

Surabaya di rasa hanya milik orang Surabaya saja,maka di gantilah sebagai

TVRI Stasiun Jawa Timur. Pemberian nama ini bertujuan agar TVRI Stasiun

Jawa Timur bukan hanya milik masyarakat Surabaya saja.

TVRI stasiun Jawa Timur

Alamat : Jl. Mayjen Sungkono 124

Surabaya 60189 East Java, Indonesia

Phone : (031) 5678 452, 70459599

Website : http://www.tvri.co.id

4.3 Visi dan Misi TVRI JATIM Visi

Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam

rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat persatuan

nasional.

STIKOM

(46)

Misi

1. Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan

dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.

2. Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi

yang utama.

3. Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta

menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan

kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.

4. Membudayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa

dan negara Indonesia di dunia internasional.

TVRI adalah lembaga penyiaran publik yang bersifat independen,

netral, dan tidak komersial (UU no 32 thn 2002/PP.13 thn 2005). TVRI

mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan

yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa

untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan

penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah NKRI ( PP.13 thn

2005)

4.4 Struktur Organisasi

Kepala TVRI Stasiun Jawa Timur : Drs. Tribowo Kriswinarso

Kepala Bidang Program dan

Pengembangan Usaha : Drs. Saiful Bahri

Kepala Seksi Program : Anang Yunianto.A Md

STIKOM

(47)

Kepala Seksi Pengembangan Usaha : Drs. Isnaeni Saufat

Kepala Bidang Berita : Herman, SE

Kepala Seksi Produksi Berita : Moc. Arief Misgianto, S.PT, MM

Kepala Seksi Current Fair

dan Siaran Olahraga : Drs. Buyung Asmono P

Kepala Bagian Keuangan : Syamsu,SE

Kepala Sub Bagian Perbendaharaan : Drs. Suradi

Kepala Sub Bagian Akuntansi : Dra. Susilowati

Kepala Bidang Teknik : Ir. Syahrial

Kepala Seksi Teknik Produksi

dan Penyiaran : Eddy Koeswinarto

Kepala Seksi Teknik Transmisi : Yuswo Basuki

Kepala Seksi Fasilitas Transmisi : Tri Djoko Setijono

Kepala Bagian Umum : Drs. Nono Susilo Ilhamdono

Kepala Sub Bagian SDM : Drs.Sularno

Kepala Sub Bagian Perlengkapan : Muh. Mufti Warthlan, SH

[image:47.595.47.547.97.726.2]

4.5Logo TVRI

Gambar 4.1 Logo TVRI

STIKOM

(48)

4.6 Program Acara

BERITA – INFORMASI - OLAHRAGA

Berita, Informasi dan Olahraga yang diproduksi oleh TVRI Stasiun Jawa

Timur adalah sebagai berikut :

1. JAWA TIMUR DALAM BERITA

2. JULA-JULI

3. MATA-MATA

4. KARWO SAMBANG DESO

5. ASTAGA

6. TRACK RECORD

7. JATIM SEPEKAN

8. PESONA NUSANTARA

9. ZOOM

10.LAPPORAN KHUSUS

11.PLESIRAN

12.PARIWISATA

13.PELANGI DESA

14.AJANG WADUL

15.SUARA DEWAN

16.PARIWISATA BUDAYA

STIKOM

(49)

NON BERITA - HIBURAN

Merupakan program acara yang diproduksi oleh TVRI Stasiun Jawa Timur

yang menarik dan menghibur pemirsa khususnya Jawa Timur yang

disuguhkan dengan kemasan yang cukup menarik. Program acara yang

diprodukisioleh TVRI Stasiun Jawa Timur sebagai berikut :

1. PARIWISATA

2. KETOPRAK

3. LENGGANG GOYANG

4. GITA NURANI

5. INOVASI

6. BELAJAR BACA AL QUR’AN

7. ICIP – ICIP

8. KABARET

9. DIALOG KESEHATAN

10.WAYANG ORANG

11.WAYANGKULIT

12.FANTASI

13.LAWAK

14.MUJIZAT

15.ANANDA

16.MUSIK DANGDUT

17.CAMPURSARI

18.A S A L A M

STIKOM

(50)

STIKOM

(51)

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

5.1 Iklan Layanan Masyarakat (Stop Global Warming)

Tugas pertama adalah perancangan sebuah iklan layanan masyarakat

dengan tema “Stop Global Warming”. Pemilihan tema berangkat dari

permasalahan dan kebiasaan buruk sehari-hari seperti, membuang sampah

sembarangan, menyalakan lampu disiang hari. Dimana pembuatan iklan ini

bertujuan sebagai himbauan agar masyarakat lebih peduli dan mau menjaga

lingkungan.

5.1.1 Pra Produksi 1. Ide Cerita

Membuat Iklan Layanan dengan tema “Stop Global

Warming” dengan Video take, direct story . Banyak masyarakat

yang melupakan lingkungan dari hal kecil seperti, mematikan

lampu yang tidak perlu, membuang sampah pada tempatnya dan

menanam pohon hal kecil ini sangatlah berdampak pada

lingkungan. Jadi, iklan ini bertujuan mempersuasi/mengajak

masyarakat untuk mau peduli lingkungan, peduli hidup, dan stop

global warming.

STIKOM

(52)

2. Naskah

Iklan layanan masyarakat ini menggunakan perempuan

berumur 21th sebagai talent dalam pembuatannya. Dimana

digambarkan disetiap harinya memiliki kebiasaan yang peduli

lingkungan. Setiap hari selalu merawat tanaman, membuang

sampah pada tempatnya dan tak lupa mematikan lampu yang sudah

tidak dipakai disiang hari sebagai penghematan energi. Diakir

iklan, dia menyampaikan beberapa patah kata sebagai himbauan

untuk mau peduli lingkungan dan peduli hidup “Stop Global

Warming”.

3. Sinopsis

Seorang mahasiswa perguruan tinggi yang berusia 21th

dinggal disebuah rumah kos yang terletak di tengan kota surabaya.

Dia dikenal sebagai seorang wanita yang rajin dan peduli terhadap

lingkungan sekitarnya. Suatu hari saat berjalan melewati jalan

setapak dan akan pulang menuju rumah kosnya. Diperjalanan dia

bertemu dengan seorang pemuda yang membuang sampah

sembarangan, lalu dia memungut dan membuangnya di tempat

sampah. Saat hendak memasuki kamar kos, dia melihat lampu teras

yang menyala di siang hari lalu dia beranjak mematikanya.

Selanjutnya setiap sore dia selalu merawat tanaman disekitar

tempat kosnya. Semua adalah bentuk dari kepeduliannya terhadap

lingkungan.

STIKOM

(53)

4. Threatmens 1. Siang hari

2. Seorang membuang sampah sembarangan

3. Seorang perempuan melihat seorang membuang sampah

sembarangan dan mengomel

4. Seorang perempuan membuang sampah pada tempatnya

5. Perempuan berjalan menuju kosnya

6. Sang perempuan melihat lampu teras kos masih menyala

7. Sang perempuan mematikan lampu yang menyala

8. Sang perempuan memulai merawat tanaman

9. Sang perempuan kemudian berkata “Peduli lingkungan peduli

hidup. Aku bisa, kamu ?”

STIKOM

(54)
[image:54.595.50.547.133.726.2]

5. Syutting Scripts

Tabel 5.1 Syutting scripts iklan layanan masyarakat stop global warming

STIKOM

(55)
[image:55.595.68.548.113.694.2]

Tabel 5.2 Syutting scripts iklan layanan masyarakat stop global warming

STIKOM

(56)
[image:56.595.46.551.111.700.2]

Tabel 5.3 Syutting scripts iklan layanan masyarakat stop global warming

STIKOM

(57)
[image:57.595.47.543.122.665.2]

6. Story Board

Tabel 5.4 Storyboard ILM Stop Global Warming

STIKOM

(58)

Tabel 5.5 Storyboard Stop ILM Global Warming

STIKOM

(59)

Tabel 5.6 Story Board ILM Stop Global Warming

STIKOM

(60)

7. Perencanaan Biaya

NO Keperluan Biaya Jumlah

1 Sewa Camera @200.000 200.000

2 Print Naskah @2.500 X 5 22.500

3 Talent @100 X 1 100.000

4 Konsumsi @20 X 6 300.000

Tabel 5.7 Perencanaan Biaya ILM Global Warming

5.1.2 Produksi

1. Latihan

Sesi latihan adalah sesi dimana sebelum sesi

produksi dilaksanakan. Didalam sesi latihan para pemain atau

talent diberikan intruksi, pembagian naskah, serta latihan hingga

[image:60.595.52.549.168.704.2]

gladi bersih sebelum sesi produksi dilakukan.

Gambar : 5.1 Sesi Latihan Sebelum Produksi

STIKOM

(61)

2. Produksi

Sesi produksi adalah sesi pengambilan gambar yang

dilakukan setelah sesi latihan. Dimana para pemain atau talent

telah dapat mengetahui dan menggambar berbagai adegan yang

akan diperankan per adegan sesuai dengan syuitng script yang

telah dibuat.

Gambar : 5.2 Produksi

5.1.3 Pasca Produksi

Pasca Produksi adalah kegiatan yang dilakukan setelah serangkaian sesi Pra Produksi dan Produksi telah dilakukan. Dimana

dalam sesi Pasca Produksi ini seluruh video yang telah diambil per

adegan melalui sesi penggabungan, editing, hingga dubbing suara.

STIKOM

(62)

Gambar : 5.3 Pasca Produksi

Setelah melakakuan produksi proses pemilihan video yang disesuaikan dengan

konsep yang telah dibuat sejak awal.

Gambar : 5.4 Proses Editting

Proses pasca produksi adalah editting. Iklan layanan masyarakat global warming

menggunakan software adobe premiere. Pemilihan font, pengaturan warna serta

penggabungan video ada diproses ini.

STIKOM

(63)

5.2 Iklan Layanan Masyarakat “Jangan Terlambat”

Tugas kedua adalah perancangan sebuah iklan layanan masyarakat

dengan tema “Jangan terlambat”. Pemilihan tema berangkat dari permasalahan

dan kebiasaan buruk manusia yang tidak luput dari keterlambatan dengan adanya

iklan layanan masyarakat ini sadar akan ruginya dari keterlambatan dan manfaat

dari tepat waktu dalam bekerja.

5.2.1 Pra Produksi 1. Ide Cerita

Membuat Iklan Layanan dengan tema “Jangan Terlambat”

dengan Video take dan gabungan dengan animasi dua dimensi .

Secara mayoritas masyarakat mengganggap terlambat adalah hal

yang biasa dan menyalahkan penyebab dari keterlambatan seperti

macet dijalan, bangun kesiangan, sakit (perut mules, pusing,

lemas), masih mengantuk karena mengerjakan deadline. Ini semua

adalah masalah yang dapat diatasi dan mempunyai solusi. Apabila

ingin tidak terlambat makan tidurlah lebih awal, mengkonsumsi

vitamin dan buah-buahan, dan berangkat lebih pagi sehingga tidak

akan terjebak kemactean

2. Naskah

Iklan layanan masyarakat ini menggunakan perempuan

berumur 21th sebagai talent dalam pembuatannya. Perempuan

dengan pekerjaan eksmud (eksekutif muda) yang terlihat

terburu-buru memasuki ruang kerja. Disana dia sudah ditunggu oleh bos

STIKOM

(64)

yang sedangnya menunggunya. Akhirnya perempuan eksmud umur

21 tahun ini dimarahi oleh bosnya. Ada tulisan “Hal ini tidak akan

terjadi apabila”. Rewind kekehidupan yang dikerjakan oleh

eksmud tersebut yaitu mengerjakan tugas H-3 dari deadline yang

ditunjukkan oleh sebuah papan tulis, memakan makanan yang

sehat, tidak tidur dari jam 11 malam dan berangkat lebih awal

untuk menghidari kemacetan. Wanita eksmud itu, meraih

kesusksesan karena dia bekerja dengan disiplin.

3. Sinopsis

Seorang pengusaha muda yang berusia 21th terlihat

memasuk gerbang perusahaan. Mobil di parkir kemudia eksmud

keluar dan berlari secara tergesa-gesa memasuki ruang rapat dan

didepan ruangan dia melihat bahwa rapat sudah selesai dari

setengah jam yang lalu. Sehingga bos memarahinya karena

tindakannya yang buruk. Rewind kekehidupan yang dikerjakan

oleh eksmud tersebut yaitu mengerjakan tugas H-3 dari deadline

yang ditunjukkan oleh sebuah papan tulis, memakan makanan yang

sehat, tidak tidur dari jam 11 malam dan berangkat lebih awal

untuk menghidari kemacetan. Wanita eksmud itu, mendapatkan

selamat dan tepuk tangan dari bosnya karena kedisiplinannya.

Wanita itu berkata “Mau sukses ? harus bisa tepat waktu donk"

STIKOM

(65)

4. Threatmens 1. Siang hari

2. Wanita eksmud memarkir mobilnya lalu berlari terburu-buru

menuju ruang rapat

3. Terlihat tulisan “MEETING IN PROGRESS at 07.30 –09.00”

4. Bosnya memarahinya dengan cerewet dan panjang lebar

5. Terlihat wanita mengerjakan tugas tepat waktu

6. Papan tulis

7. Vitamin dan buah-buahan

8. Wanita mempersiapkan diri untuk tidur terlihat jam

menunjukkan pukul 10 malam

9. Bangun lebih awal terlihat jam 05.40

10 Wanita eksmud berpresentai

11. Mendapatkan selamat dari bosnya

12. Wanita eksmud merapikan dokumennya dan berkata “Mau

sukses ? Jangan terlambat donk”

STIKOM

(66)
[image:66.595.46.547.162.726.2]

5. Syutting Scripts

Tabel 5.8 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat

STIKOM

(67)
[image:67.595.46.550.110.701.2]

Tabel 5.9 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat

STIKOM

(68)
[image:68.595.46.549.110.700.2]

Tabel 5.10 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat

STIKOM

(69)
[image:69.595.46.550.111.701.2]

Tabel 5.11 Syutting Scripts Iklan Layanan Masyarakat Jangan Terlambat

STIKOM

(70)
[image:70.595.61.550.135.697.2]

6. Story Board

Tabel 5.12 Storyboard ILM Jangan Terlambat

STIKOM

(71)

Tabel 5.13 Storyboard ILM Jangan Terlambat

STIKOM

(72)

Tabel 5.14 Storyboard ILM Jangan Terlambat

STIKOM

(73)

Tabel 5.15 Storyboard ILM Jangan Terlambat

STIKOM

(74)

7. Perencanaan Biaya

NO Keperluan Biaya Jumlah

1 Sewa Camera @200.000 200.000

2 Print Naskah @2.500 X 5 22.500

3 Talent @100 X 1 100.000

4 Konsumsi @20 X 6 300.000

5 Sewa properti @350.000 350.000

Tabel 5.16 Perancanaan Biaya ILM Jangan Terlambat

STIKOM

(75)

5.2.2 Produksi

1. Latihan

Sesi latihan adalah sesi dimana sebelum sesi

produksi dilaksanakan. Didalam sesi latihan para pemain atau

talent diberikan intruksi, pembagian naskah, serta latihan hingga

gladi bersih sebelum sesi produksi dilakukan.

Gambar : 5.5 Sesi Latihan Sebelum Produksi

2. Produksi

Sesi produksi adalah sesi pengambilan gambar yang

dilakukan setelah sesi latihan. Dimana para pemain atau talent

telah dapat mengetahui dan menggambar berbagai adegan yang

akan diperankan per adegan sesuai dengan syuitng script yang

telah dibuat.

STIKOM

(76)

Gambar : 5.6 Produksi

Gambar

Gambar 4.1 Logo TVRI Jatim ...........................................................................
Gambar 4.1 Logo TVRI
Tabel 5.1 Syutting scripts iklan layanan masyarakat stop global warming
Tabel 5.2 Syutting scripts iklan layanan masyarakat stop global warming
+7

Referensi

Dokumen terkait

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus

Dari hasil ahkir perancangan iklan layanan masyarakat Sosialisasi Posyandu Kepada Masyarakat Semarang terdapat saran yang dapat disampaikan penulis, yaitu

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PAUD DI KABUPATEN KARANGANYAR MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL.. Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir Guna mencapai gelar Sarjana

Kesimpulan yang dapat diambil di antaranya: perancangan Iklan Layanan Masyarakat tentang Program Keluarga Berencana memiliki andil yang cukup besar dalam

Harapan dari perancangan laporan ini adalah bisa membuat video iklan layanan masyarakat yang berbobot, memiliki pesan yang bisa diterima baik oleh audiens, serta dapat memberi

Tujuan dari perancangan iklan layanan masyarakat tentang dampak penggunaan tisu berlebihan terhadap deforestasi hutan Indonesia agar masyarakat dapat lebih mengerti

Dalam perancangan iklan layanan masyarakat pada media televisi ini, strategi iklan, daya tarik penyampaian pesan iklan, dan gaya iklan menjadi kunci dari semua langkah

Untuk Gaya desain / visualisasi pada perancangan iklan televisi Mencegah Kebakaran Hutan sebagai media utama yaitu akan menggunakan tampilan gambar kartun vektor yang akan diolah