DENGAN TEKNIK FOTO PANORAMA 360°
SEBAGAI UPAYA MENGENALKAN DESTINASI WISATA
TUGAS AKHIR
Program Studi
DIV Komputer Multimedia
Oleh :
RIDHA HAFIZI 08.51016.0049
FAKULTAS TEKNOLOGI & INFORMATIKA
xiii
4.1.2 Audio ... 73
4.1.3 Layout Halaman Intro ... 74
4.1.4 Layout Halaman Menu Utama ... 74
4.1.5 Layout Halaman Submenu Pariwisata ... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Tujuan pembuatan aplikasi android pariwisata Banjarmasin merupakan
upaya mengenalkan wisata daerah Banjarmasin yang saat ini kurang dikenal
masyarakat sekitar pulau Kalimantan maupun pulau lainnya yang ada di
Indonesia. Sehingga para pengunjung kota Banjarmasin dapat mendapatkan
informasi sekaligus mengenal tentang pariwisata kota Banjarmasin melalui
aplikasi ini dan sebagai penambah kreasi penyampaian informasi pariwisata
Banjarmasin yang sebelumnya sudah ada dalam bentuk katalog (lihat gambar 1.1).
Gambar 1.1 Katalog Pariwisata Kalimantan Selatan
Kota Banjarmasin yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki
wisata yang beraneka ragam serta unik seperti obyek wisata pasar terapung yang
adanya hanya di pagi hari saja. Menurut Titin Soekarya (Staf Ahli Bidang
Ekonomi dan Iptek Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata) seperti dikutip dari
kompas.com, "Kalimantan tidak kalah dengan Bali. Pulau itu kaya akan
keanekaragaman hayati dan budaya serta pesona alamnya”. Namun karena
kurangnya informasi mengenai profil pariwisata Banjarmasin sebagian
masyarakat kurang mengetahui secara jelas.
Obyek-obyek wisata Banjarmasin yang terdapat diaplikasi android ini terdiri
dari 9 obyek wisata antara lain: Pasar Terapung, Taman Maskot, Museum
Wasaka, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Masjid Sultan Suriansyah, Makam Sultan
Suriansyah, Makam Pangeran Antasari, Makam Surgi Mufti, dan Makam Habib
Basirih. Selain obyek wisata, aplikasi pariwisata ini juga memuat informasi
tentang hotel dan restoran yang ada di Banjarmasin.
Aplikasi pariwisata Banjarmasin ini menggunakan platform Android. Suatu
platform yang terus berkembang sampai sekarang dan banyak dijadikan pilihan
oleh user pengguna mobile.
Berdasarkan data yang didapat dari StateCounter (website penyedia analisis
mobile) dari jangka waktu Januari 2012 sampai Oktober 2015, terlihat bahwa
platform Android banyak dijadikan pilihan oleh user pengguna mobile sebagai
Gambar 1.2 Stastik Perkembangan Platform Android
Sumber: Statecounter.com
Menurut grafik penggunaan platform mobile (lihat gambar 1.2) platform
Android menjadi pilihan pertama user pengguna mobile sebesar 48,56 % sangat
jauh meninggalkan para pesaingnya di platform mobile. Hal inilah yang
menjadikan pemilihan platform Android sebagai platform dalam aplikasi
pariwisata Banjarmasin ini, agar dapat mempermudah dalam penyampaian serta
efektif dalam pengenalan pariwisata yang ada di Banjarmasin sebagai destinasi
wisata.
Selain itu agar user pengguna mengetahui keadaan lingkungan sekitar obyek
wisata sebelum mengunjungi obyek wisatanya. Maka di dalam aplikasi ini ada
menu panorama yang menampilkan foto panorama 360° sembilan obyek wisata
yang ada di Banjarmasin.
Berdasarkan penjelasan yang diberikan, dalam upaya pengenalan profil
Banjarmasin ini dengan platform Android, agar mempermudah para wisatawan
yang ingin berkunjung ke Banjarmasin dan mengenalkan wisata-wisata yang ada
di Banjarmasin sebagai tujuan alternatif pariwisata di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas, maka perumusan
masalah dalam pembuatan aplikasi android ini yaitu bagaimana membuat aplikasi
android pariwisata Banjarmasin dengan teknik foto panorama 360° sebagai upaya
mengenalkan destinasi wisata?
1.3Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi android
ini adalah:
1. Aplikasi berisi informasi dalam tahap materi pengenalan.
2. Aplikasi efektif digunakan untuk resolusi 800x480.
3. Pariwisata terdiri dari 9 obyek wisata yang ada di Banjarmasin.
4. Foto panorama 360° berjenis silinder (cylindrical) yakni dari arah kiri ke
kanan atau sebaliknya.
1.4Tujuan
Tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah:
1. Membuat aplikasi android untuk mengenalkan pariwisata Banjarmasin
2. Menambah kreasi penyampaian informasi pariwisata Banjarmasin.
3. Sebagai alternatif informasi pariwisata Banjarmasin yang lebih efektif.
1.5 Manfaat
Manfaat pembuatan aplikasi android pariwisata banjarmasin terbagi menjadi
dua, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam pembuatan aplikasi android tentang pariwisata
Banjarmasin ini adalah diharapkan hasil pembuatan menjadi referensi
akademis, khususnya program studi multimedia dalam hal pembuatan
aplikasi android dalam tahap pengenalan sesuatu.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam pembuatan aplikasi android tentang pariwisata
Banjarmasin ini antara lain:
a. Memberikan tambahan wawasan bagi pengguna tentang pariwisata
Banjarmasin dalam tahap pengenalan.
b. Menambah kreasi dalam penyampaian informasi tentang pariwisata
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam pembuatan aplikasi Android tentang profil pariwisata Kota
Banjarmasin sebagai upaya pengenalan destinasi wisata ini diperlukan
referensi-referensi yang berkaitan dalam hal pembuatan aplikasi ini.
2.1 Android
Android merupakan sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis
Linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi (Yuniar Supriadi,
2014 : 2).
Android dianggap sebagai platform mobile masa depan karena memiliki ciri
(Nazruddin Safaat H, 2014 : 3), antara lain:
1. Lengkap (complete platform)
Para desainer dapat melakukan yang komprehensif ketika mereka sedang
mengembangkan platform Android. Android merupakan sistem operasi yang
aman dan banyak menyediakan tools dalam membangun software dan
memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi.
2. Terbuka (open source platform)
Platform Android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat
dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi. Android sendiri menggunakan
3. Bebas (free platform)
Android adalah platform atau aplikasi yang bebas untuk develope. Tidak ada
lisensi atau biaya royalti untuk pengembang pada platform Android. Tidak
diperlukan biaya keanggotaan, biaya pengujian, dan kontrak. Aplikasi untuk
Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream,
yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Adapun versi-versi Android yang pernah dirilis
adalah sebagai berikut:
a. Android versi 1.1
b. Android versi 1.5 (Cupcake)
c. Android versi 1.6 (Donut)
d. Android versi 2.0 (Eclair)
e. Android versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)
f. Android versi 2.3 (Gingerbread)
g. Android versi 3.1 (Honeycomb)
h. Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
i. Android versi 4.1 (Jellly Bean)
j. Android versi 4.4 (Kitkat)
k. Android versi 5.0 (Lollipop)
2.2Objek Wisata
Menurut Chafid Fandeli (2000), obyek wisata adalah perwujudan daripada
ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau
keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan, sedangkan
obyek wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya bersumber pada
keindahan sumber daya alam dan tata lingkungannya.
Dalam dunia kepariwisataan, segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi dan dilihat, disebut atraksi atau lazim pula dinamakan objek wisata
(Nyoman S. Pendit, 1999).
Sebuah objek wisata yang baik harus dapat mendatangkan wisatawan
sebanyak-banyaknya, menahan mereka dilokasi tersebut dalam waktu yang cukup
lama dan dapat memberi kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung atau
dapat menarik wisatawan yang telah berkunjung untuk datang kembali ke lokasi
tersebut.
2.3 Destinasi Wisata
Destinasi pariwisata didefinisikan sebagai “A significant place visited on a
trip, with some form actual or perceived boundary. The basic geographic unit for
the production of tourism statistic.” (Richardson dan Fluker, 2004:48)
Destinasi wisata dapat digolongkan berdasarkan ciri-ciri destinasi tersebut
(Kusdianto, 1996:8), yaitu sebagai berikut:
2. Destinasi sumber daya budaya, seperti tempat bersejarah, museum, teater, dan
masyarakat lokal.
3. Fasilitas rekreasi, seperti taman hiburan.
4. Event, seperti Pesta Kesenian Bali, Pesta Danau Toba, dan pasar malam.
5. Aktivitas spesifik, seperti kasino di Genting Highland Malaysia dan Wisata
Belanja di Hong Kong.
6. Daya tarik psikologis, seperti petualangan, perjalanan romantis, dan
keterpencilan.
Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan pada
Bab I Pasal 1 disebutkan bahwa destinasi pariwisata yang diidentikkan dengan
daerah tujuan wisata didefinisikan sebagai kawasan geografis yang berada dalam
satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata, aksesibiltas, serta masyarakat yang saling melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
Jika batasan destinasi wisata dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009
tersebut dikaitkan dengan Rancangan Naskah Akademik Undang-Undang
Kepariwisataan (2006), maka yang dimaksud destinasi wisata adalah suatu tempat
atau wilayah yang tidak selalu identik dengan wilayah administratif, tetapi lebih
mengarah pada konstuk mental, bersifat dinamik, sesuai dengan hubungan antara
masyarakat dengan lingkungan yang membentuk tempat tersebut dan terbentuk
karena karakteristik spasial, temporal, dan sosiokultural serta memiliki nama dan
komponen-komponen produk produk pariwisata, antara lain daya tarik, pelayanan, dan sumber
daya wisata lainnya (Dewa Putu Oka Prasiasa 2013:21).
Jika destinasi pariwisata dikategorikan sebagai sebuah sistem maka akan
terdapat tiga karakter yang penting (Myra P. Gunawan 2000), sebagai berikut:
1. Hierarki, ada destinasi utama dan ada destinasi penunjang, ada yang besar dan
ada yang kecil skalanya; tidak semua destinasi (lokal) mempunyai posisi yang
sama.
2. Struktur, misalnya ada pintu gerbang (internasional atau regional), ada staging
area, dan ada touristic area dengan daya tariknya; dilihat dari sisi lain, ada kota
besar, kota kecil, pedesaaan, atau kawasan wisata yang mengalami urbanisasi.
3. Jejaring, hubugan keterkaitan antara destinasi dan ‘origin’, tempat asal
wisatawan, dan jejaring hubungan antardestinasi. Hubungan ini dapat diartikan
sebagai hubuingan fisik (prasarana penghubung) dan jejaring nonfisik.
2.4 Kota Banjarmasin
Ada beberapa versi mengenai asal usul nama Banjarmasin. Ada yang
mengatakan sebutan Banjarmasin diambil dari salah seorang Patih yang sangat
berjasa dalam pendirian Kerajaan Banjar, yakni Patih Masih yang berasal dari desa
Olah Masih. Desa Oloh Masih berarti “orang Melayu” atau “Kampung orang
Melayu”. Patih Masih bersama beberapa Patih lainnya sepakat mengangkat
Pangeran Samudera menjadi Raja. Pangeran Samudera ini adalah seorang putera
Kerajaan Daha yang terbuang dang mengasingkan diri ke desa Oloh Masih. Sejak
Masin diduga berasal dari kata Masih). Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa
nama Banjarmasin berasal dari keadaan tempo dulu Kerajaan Banjar. Di wilayah
tersebut ada dua sungai besar, yakni Sungai Parit Besar dan Sungai Barito, di musim
kemarau ketika paceklik, air di kawasan itu menjadi masin (asin). Dari situlah
lama-lama nama Banjar Masih berubah menjadi Banjar Masin, yang akhirnya kini
disebut Banjarmasin. Pada tahun 1664 orang-orang Belanda masih menulisnya
Banjarmasch atau Banzjarmasch (Zaenuddin, H M, 2014 : 49-50).
Banjarmasin kini sudah menjadi kota besar yang maju, pesat dan menjadi
salah satu kota wisata di Kalimantan. Di kota Banjarmasin terdapat sejumlah objek
wisata yang layak untuk dikunjungi, meliputi: Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Pasar
Terapung Kuin, Masjid Sultan Suriansyah, Makam Sultan Suriansyah, Makam
Pangeran Antasari, Makam Kubah Surgi Mufti, Makam Habib Basirih, Museum
Wasaka, Taman Maskot.
2.4.1 Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Raya Sabilal Muhtadin (lihat gambar 2.1) adalah masjid terbesar di
Banjarmasin dan terletak di tengah kota. Total daya tampung masjid sekitar 15.000
orang, dengan pembagian 7.500 orang di dalam dan 7.500 orang di luar. Nama
masjid sendiri terinsipirasi dari salah satu ulama besar Kalimantan Selatan, Syekh
Muhammad Arsyad al-Banjari. Komplek masjid ini juga digunakan sebagai kantor
Gambar 2.1 Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
2.4.2 Pasar Terapung Kuin
Pasar Terapung Kuin (lihat gambar 2.2) terdapat di muara Sungai Kuin, salah
satu anak Sungai Barito. Para pengunjung dapat mencapai lokasi pasar
menggunakan perahu kelotok sewaan yang banyak tersedia di pusat kota.
2.4.3 Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah (lihat gambar 2.3) adalah masjid tertua di
Banjarmasin, dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar
pertama yang menganut Islam. Masjid bersejarah ini terletak di tepi Sungai Kuin
dan searah dengan Pasar Terapung Kuin sehingga bisa langsung menuju saat pulang
dari Pasar Terapung Kuin. Para pemilik perahu kelotok biasanya sudah
Gambar 2.2 Pasar Terapung Kuin
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 2.3 Masjid Sultan Suriansyah
2.4.4 Makam Sultan Suriansyah
Makam Sultan Suriansyah (lihat gambar 2.4) terletak di Kelurahan Kuin
Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Selain makam Sultan Suriansyah di
pemakaman ini juga dimakamkan tokoh-tokoh, antara lain: Ratu Intan Sari, Sultan
Rahmatullah, Sultan Hidayatullah, Khatib Dayan, Patih Kuin, Patih Masih,
Senopati Antakusuma, Syekh Abdul Malik, Haji Sa’anah, Pangeran Ahmad,
Pangeran Muhammad, Sayyid Ahmad Iderus, Gusti Muhammad Arsyad, Kiai Datu
Bukasim, dan Anak Tionghoa Muslim.
Gambar 2.4 Makam Sultan Suriansyah
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
2.4.5 Makam Pangeran Antasari
Makam Pangeran Antasari (lihat gambar 2.5) terletak di Jalan Mesjid Jami,
terdapat juga tokoh-tokoh selain Pangeran Antasari, yaitu: Ratu Antasari, Panglima
Batur, dan Hasanuddin H.M.
Gambar 2.5 Makam Pangeran Antasari
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
2.4.6 Makam Kubah Surgi Mufti
Makam Kubah Surgi Mufti (lihat gambar 2.6) terletak di Jalan Surgi Mufti,
Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara. Makam ini adalah makam
dari seorang ulama bernama Haji Jamaluddin yang pernah menjadi mufti di
Gambar 2.6 Makam Kubah Surgi Mufti
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
2.4.7 Makam Habib Basirih
Makam Habib Basirih (lihat gambar 2.7) terletak di Jalan Keramat Basirih,
Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Habib Hamid bin Abbas
Bahasyim atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Basirih adalah seorang ulama
Banjar.Habib Basirih merupakan anak seorang pria Arab dari Hadramaut, Yaman
Selatan yang menikah dengan perempuan Banjar yang bernama Syarifah Sya’anah.
Konon, antara Habib Basirih dengan salah satu wali songo, Sunan Ampel masih
ada hubungan kekeluargaan. Sama-sama keturunan dari Waliyullah Muhammad
Shahib Mirbath (keturunan generasi ke-16 dari Rasulullah Muhammad SAW). Jika
Sunan Ampel adalah keturunan ke-23 Rasulullah Muhammad SAW, maka Habib
Gambar 2.7 Makam Habib Basirih
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
2.4.8 Museum Wasaka
Museum Wasaka (lihat gambar 2.8) terletak di Jalan Lingkar Utara,
Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara. Museum ini adalah
museum perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Wasakan singakatan dari Waja
Sampai Ka Puting (perjuangan yang tak pernah berhenti hingga tetes darah
penghabisan) Yang merupakan motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Di
museum ini terdapat kurang lebih 400 benda sejarah.
2.4.9 Taman Maskot
Taman Maskot (lihat gambar 2.9) terletak di pusat kota Banjarmasin, tepatnya
di jalan H. Djok Mentaya. Sebutan taman maskot karena di taman ini terdapat
dengan sebutan monyet Belanda, dan pohon kasturi yang keduanya dijadikan
maskot flora dan fauna Kalimantan Selatan.
Gambar 2.8 Museum Wasaka
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 2.9 Taman Maskot
2.5Foto Panorama 360°
Menurut Johan Felisitas dalam situs (http://www.ilmugrafis.com) panorama
adalah gambar yang melukiskan pandangan umum atau secara luas tentang
sebagian wilayah, pemandangan dari bentangan alam atau bangunan maupun object
lainnya. Panorama memberikan efisiensi karena berisi bagian demi bagian pada
suatu object dan menggabungkannya menjadi satu gulungan memanjang.
Foto panorama 360° adalah foto yang bisa dilihat atas, bawah, kiri, kanan,
depan, dan, belakang kelihatan seperti apa yang fotografer lihat. Pengamat dapat
merasakan pengalaman unik dengan ke segala arah.
Menurut Chanda Mirtamiharja dalam situs (http://news.indonesiakreatif.net)
secara umum jenis proyeksi foto panorama dapat dibagi dalam tiga bagian (lihat
gambar 2.10), sebagai berikut:
1. Panorama datar (flat/plane) satu foto atau gabungan beberapa foto yang
diambil dengan sudut pandang terbatas dan diproyeksikan dalam bentuk datar.
2. Panorama silinder (cylindrical) gabungan beberapa foto yang diambil berputar
360° dari kiri ke kanan atau sebaliknya dan diproyeksikan dalam bentuk
silinder.
3. Panorama bola (spherical) foto yang diambil tidak hanya berputar 360° dari
kiri ke kanan tapi juga 180° ke atas dan bawah. Diproyeksikan dalam bentuk
Gambar 2.10 Jenis Proyeksi Foto Panorama
Sumber: Chanda Mirtamiharja (http://news.indonesiakreatif.net)
2.6 Tipografi
Tipografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan
kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan
membaca semaksimal mungkin. Menurut Kusrianto (2010) “Tipografi adalah seni
dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk
menyusun publikasi visual, baik cetak maupun non-cetak”. Font adalah nama
sebuah jenis huruf. Font memiliki gaya seperti miring, tebal, miring-tebal. Font juga
memiliki dua jenis, yaitu Serif dan Sans Serif.
Serif (lihat gambar 2.10) jenis huruf yang memiliki garis-garis kecil yang
berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini disebut counterstroke atau
Serif Bracketed. Ciri-ciri utama jenis huruf serif yaitu:
2. Lengkungan Serif/counterstroke.
3. Ada kontras antara tebal dan tipis garis font.
4. Ada palang/garis horizontal pada font.
Sans Serif (lihat gambar 2.10) adalah jenis huruf yang memiliki garis-garis
kecil dan bersifat solid. Jenis huruf sans serif lebih tegas, bersifat fungsional dan
lebih modern. Ciri-ciri utama jenis huruf sans serif yaitu:
1. Garis melengkung berbentuk square/persegi.
2. Ada perbedaan kontras yang halus.
3. Bentuk mendekati penekanan kearah garis vertical.
Gambar 2.11 Jenis Font Serif dan Sans Serif
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA
Pada BAB ini, menjelaskan metodologi penelitian serta perancangan karya
aplikasi android pariwisata Banjarmasin dengan teknik foto panorama 360° sebagai
upaya mengenalkan destinasi wisata. Di sini akan dijelaskan tentang konsep yang
menjadi dasar rancangan karya yang akan dibuat, atau yang biasa dikenal sebagai
proses pra-produksi.
3.1Metodologi Penelitian
Metodologi peneltian dalam pembuatan aplikasi android pariwisata
Banjarmasin dengan teknik foto panorama 360° ini menggunakan metodologi
penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian.
Metodologi kualitatif, dikenal sebagai pendekatan beberapa metode riset
antara lain focus group discussion, wawancara mendalam, studi kasus, dan
observasi.
3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian pembuatan aplikasi android ini menggunakan data
sekunder. Data sekunder adalah data matang atau data yang sudah diolah, data
diperoleh dengan mengambil data-data laporan, catatan-catatan, dan hasil
dibahas. Seperti: buku-buku, majalah, cuplikan, tautan atau kutipan serta website
beberapa ahli di bidang multimedia dan pembuatan aplikasi android.
Dengan menggunakan metode perancangan berdasarkan teknik SDLC
(system devoplement life cycle) yaitu proses logis yang digunakan oleh pengembang
atau analis dalam proses pembuatan sebuah media informasi. Berikut adalah alur
langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan aplikasi android tentang
pariwisata Banjarmasin berdasarkan teknik SDLC (lihat gambar 3.1):
Gambar 3.1 Alur Bagan Metode Perancangan Berdasarkan Sistem SDLC.
3.1.1 Sumber Data
Dalam penelitian pembuatan aplikasi android ini jenis data yang digunakan
adalah kualitatif. Jenis data kualitatif digunakan karena subjek penelitian dan
informan yang di pilih tidak atas dasar asas penilaian dan rata-rata jumlah populasi,
melainkan atas dasar pertimbangan kualitas keterangan dalam informasi yang di
berikan. Artinya lebih mementingkan kecukupan dan keteradaan informasi yang
diperlukan. Berdasarkan dari kegunaaan dan kebutuhan data, sehingga metode yang
digunakan adalah dengan cara observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Dalam
penelitian ini studi pustaka adalah dengan buku-buku, literatur, majalah, tautan,
serta website beberapa ahli di bidang multimedia dan pembuatan aplikasi android
sedangkan untuk observasi dan dokumentasi mendatangi langsung obyek-obyek
wisata yang ada di Banjarmasin.
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian pembuatan aplikasi android ini
diambil berdasarkan tautan dari website dan forum android atau para developer
android dengan informasi yang bisa dipertanggung jawabkan dan sesuai dengan
topik dalam penelitian ini.
3.1.3 Teknik Analisis Data
Hasil dari data sekunder yang didapat berdasarkan buku-buku, majalah,
cuplikan, tautan atau kutipan serta website beberapa ahli di bidang multimedia dan
yang dihadapi dalam penelitian pembuatan aplikasi android ini. Setelah dipahami
maka akan didapat kesimpulan sehingga mendapatkan jawaban yang dapat
dipertanggung jawabkan.
3.2 Tahap Analisa Data
Tujuan dari analisa data adalah untuk menentukan masalah dalam uapaya
memperbaiki sistem. Sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sistem,
maka permasalahan yang ada akan dapat teratasi dan menghasilkan suatu sistem
yang sempurna.
Analisa data pembuatan aplikasi android pariwisata Banjarmasin ini yakni
observasi (pengamatan), dokumentasi, studi eksisting, STP (segmenting, targeting,
positioning, target audien, positioning, keyword, dan analisa warna.
3.2.1 Observasi (Pengamatan)
Hasil pengamatan peneliti di lapangan, obyek-obyek wisata di Banjarmasin
terdiri dari sembilan obyek wisata dan banyak terdapat pariwisata religi. Terdapat
enam obyek wisata religi, seperti, Makam Sultan Suriansyah, Makam Pangeran
Antasari, Makam Kubah Basirih, Makam Surgi Mufti, Masjid Sultan Suriansyah,
dan Masjid Raya Sabilal Muhtadin.
Enam obyek wisata religi tersebut tidak membuat kaku obyek wisata di
Banjarmasin itu dikarenakan lingkungan-lingkungan sekitar obyek wisata tersebut,
seperti Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang dekat dengan tempat kumpul para
karena hal tersebut tanpa menghilangkan makna dari obyek wisata dalam kategori
religi.
3.2.2 Dokumentasi
Dokumentasi yang didapatkan peneliti selama melakukan pengamatan atau
observasi di lapangan untuk obyek wisata, hotel, dan restoran yang ada di
Banjarmasin adalah sebagai berikut:
1. Obyek wisata
Terdapat 9 Obyek wisata di kota Banjarmasin yang didokumentasikan dalam
aplikasi android ini, yaitu: Pasar Terapung Kuin, Makam Sultan Suriansyah,
Masjid Sultan Suriansyah, Makam Pangeran Antasari, Kubah Surgi Mufti,
Museum Wasaka, Taman Maskot, Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dan Makam
Habib Kubah Basirih. Dokumentasi sembilan obyek wisata tersebut, sebagai
berikut:
a. Pasar Terapung Kuin
Pasar Terapung Kuin (lihat gambar 3.2) adalah obyek wisata yang memilki
daya tarik aktivitas pasar tradisional di sungai dengan jukung (sampan),
terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Jarak
yang ditempuh untuk menuju ke lokasi obyek wisata Pasar Terapung
dengan menggunakan kelotok (perahu) kurang lebih 1 jam, sedangkan
dengan menggunakan mobil 30 menit dari kantor Gubernur Kalimantan
Gambar 3.2 Pasar Terapung Kuin
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
b. Makam Sultan Suriansyah
Makam Sultan Suriansyah (lihat gambar 3.3) adalah obyek wisata yang
memiliki daya tarik komplek pemakaman Raja Banjar serta
kerabat-kerabat kerajaan Banjar, terletak di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin
Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Jarak yang ditempuh untuk menuju
ke lokasi obyek wisata Makam Sultan Suriansyah dengan menggunakan
kelotok (perahu) 30-40 menit sedangkan dengan menggunakan mobil 30
Gambar 3.3 Makam Sultan Suriansyah
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
c. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah (lihat gamabr 3.4) adalah obyek wisata yang
memiliki daya tarik Masjid bersejarah di kota Banjarmasin serta masjid
tertua di Kalimantan Selatan, terletak di Jalan Kuin Utara, Kelurahan Kuin
Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara. Jarak yang ditempuh untuk menuju
ke lokasi obyek wisata Masjid Sultan Suriansyah dengan menggunakan
kelotok (perahu) 30-35 menit sedangkan dengan menggunakan mobil 25
Gambar 3.4 Masjid Sultan Suriansyah
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
d. Makam Pangeran Antasari
Makam Pangeran Antasari (lihat gambar 3.5) adalah obyek wisata yang
memiliki daya tarik komplek pemakaman pahwlawan nasional, terletak di
Jalan Masjid Jami, Kelurahan Antasan Kecil Timur, Kecamatan
Banjarmasin Utara. Jarak yang ditempuh untuk menuju ke lokasi obyek
wisata Makam Pangeran Antasari dengan alat transportasi darat 10 menit
Gambar 3.6 Makam Pangeran Antasari
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
e. Kubah Surgi Mufti
Kubah Surgi Mufti (lihat gambar 3.6) adalah obyek wisata yang memilki
daya tarik makam dari seorang ulama bernama Haji Jamaluddin yang
pernah menjadi Mufti (ulama yang memiliki wewenang untuk
menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat) di
Banjarmasin, terletak Jalan Surgi Mufti, Kelurahan Surgi Mufti,
lokasi obyek wisata Kubah Surgi Mufti dengan alat transportasi darat 15
menit dari pusat kota Banjarmasin.
Gambar 3.6 Kubah Surgi Mufti
Sumber: Hasil Olahan Peniliti
f. Museum Wasaka
Museum Wasaka (lihat gambar 3.7) adalah obyek wisata yang memilki
daya tarik Museum perjuangan rakyat Kalimantan Selatan dengan
berdesain Rumah Adat Banjar, terletak Jalan Lingkar Utara, Kelurahan
menuju ke lokasi obyek wisata Museum Wasaka dengan menggunakan
kelotok (perahu) 20 menit dari pusat kota Banjarmasin.
Gambar 3.7 Museum Wasaka
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
g. Taman Maskot
Taman Maskot (lihat gambar 3.8) adalah obyek wisata yang memiliki daya
tarik taman kota yang di dalamnya dibangun patung Maskot Kalimantan
Selatan, yakni Bekantan dan Pohon Kasturi (mangga kecil khas
Kalimantan Selatan), terletak di Jalan A.S. Musyaffa, Kelurahan Antasan
Maskot terletak di tengah kota Banjarmasin untuk menuju ke lokasi obyek
wisata bisa melewati darat maupun air (sungai).
Gambar 3.8 Taman Maskot
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
h. Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Masjid Raya Sabilal Muhtadin (lihat gambar 3.9) adalah obyek wisata
yang memilki daya tarik masjid terbesar yang ada di kota Banjarmasin,
terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan
Muhtadin terletak di pusat kota Banjarmasin untuk menuju ke lokasi obyek
wisata bisa melewati darat maupun air (sungai).
Gambar 3.9 Masjid Raya Sabilal Muhtadin
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
i. Makam Kubah Habib Basirih
Makam Kubah Habib Basirih (lihat gambar 3.10) adalah obyek wisata
yang memiliki daya tarik makam keramat seorang ulama yang bernama
Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, terletak di Jalan Keramat RT. 13,
untuk menuju ke lokasi obyek wisata Makam Kubah Habib Basirih dengan
menggunakan mobil 20 menit dari pusat kota Banjarmasin.
Gambar 3.10 Kubah Habib Basirih
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
2. Hotel
Hotel-hotel di Banjarmasin yang didokumentasikan dalam aplikasi android
pariwisata ini terdapat 13 hotel. Hotel-hotel tersebut, antara lain: Hotel Victoria
River View, Nasa Hotel, A Hotel, Hotel Grand Mentari, Swiss-Belhotel
Hotel, Hotel Banjarmasin International, Mercure Banjarmasin, Royal Jelita
Hotel, dan Rattan In Hotel. Dokumentasi hotel-hotel tersebut, sebagai berikut:
a. Hotel Victoria River View
Hotel Victoria River View (lihat gambar 3.11) terletak di Jalan Lambung
Mangkurat No. 48 kode pos 70111, dengan nomor telepon (0511)
3360111. Hotel Victoria River View adalah hotel berbintang tiga yang
memiliki enam jenis kamar, yaitu: Studio (Rp 360.000,-), Superior
(Rp 450.000,-), Deluxe (Rp550.000,-), Classic (Rp 520.000,-), Excutive
(Rp 600.000,-), dan Suite (Rp 960.000,-).
Gambar 3.11 Hotel Victoria River View
b. Nasa Hotel
Nasa Hotel (lihat gambar 3.12) terletak di Jalan Djok Mentaya No. 8 kode
pos 70111, dengan nomor telepon (0511) 3366868. Nasa Hotel adalah
hotel berbintang tiga yang memilki empat jenis kamar, yaitu: Superior
(Rp 877.800,-), Deluxe (Rp 1.097.250,-), Super Deluxe (Rp 1.417.500,-),
dan Suite (Rp 2.075.000,-).
Gambar 3.12 Nasa Hotel
c. A Hotel
A Hotel (lihat gambar 3.13) terletak di Jalan Lambung Mangkurat kode
pos 70111, dengan nomor telepon (0511) 4366818. A Hotel adalah hotel
berbintang empat yang memiliki dua jenis kamar, yaitu: Superior
(Rp 1.295.000,-), dan Deluxe (Rp 1.942.500,-).
Gambar 3.13 A Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
d. Hotel Grand Mentari
Hotel Grand Mentari (lihat gambar 3.14) terletak di Jalan Lambung
Hotel Grand Mentari adalah hotel berbintang tiga yang memiliki enam
jenis kamar, yaitu: Standard Twin (Rp 834.710,-), Standard King Bed
(Rp 924.859,-), Superior Twin (Rp 1.101.819,-), Deluxe Superior
(Rp 1.302.149,-), Junior Suite (Rp 1.502.480,-), dan Excutive Suite
(Rp 5.842.975,-).
Gambar 3.14 Hotel Grand Mentari
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
e. Swiss-Belhotel Borneo
Swiss-Belhotel Borneo (lihat gambar 3.15) terletak Jalan Pangeran
Swiss-Belhotel Borneo adalah hotel berbintang tiga yang memiliki empat
jenis kamar, yaitu: Superior (Rp 1.134.000,-), Deluxe (Rp 1.218.700,-),
Junior Suite (Rp 2.162.500,-), dan Presidential Suite (Rp 3.070.000,-).
Gambar 3.15 Swiss-Belhotel Borneo
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
f. Roditha Hotel
Roditha Hotel (lihat gambar 3.16) terletak di Jalan Pangeran Antasari No.
41 kode pos 70111 dengan nomor telepon (0511) 3362345. Roditha Hotel
Superior (Rp 909.300,-), Deluxe (Rp 1.085.731,-), Junior Suite
(Rp 1.289.306,-), dan Roditha Suite (Rp 1.628.597,-).
Gambar 3.16 Roditha Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
g. Palm Hotel
Palm Hotel (lihat gambar 3.17) terletak di Jalan S. Parman No. 189 kode
pos 70117 dengan nomor telepon (0511) 3353427. Palm Hotel adalah hotel
berbintang tiga yang memiliki tiga jenis kamar, yaitu: Standar (Rp
Gambar 3.17 Palm Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
h. Blue Atlantic International Hotel
Blue Atlantic International Hotel (lihat gambar 3.18) terletak di Jalan
Pangeran Antasari No. 18 kode pos 70119 dengan nomor telepon (0511)
3271889. Blue Atlantic Internasional adalah hotel berbintang tiga yang
memiliki empat jenis kamar, yaitu: Deluxe Corner (Rp 700.000,-), Deluxe
(Rp 800.000,-), Deluxe Plus (Rp 900.000,-), dan Junior Suite
Gambar 3.18 Blue Atlantic International Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
i. Jelita Hotel
Jelita Hotel (lihat gambar 3.19) terletak di Jalan Achmad Yani kilometer
2,5 No. 44-46 kode pos 70233 dengan nomor telepon (0511) 3251122.
Jelita Hotel adalah hotel berbintang tiga yang memiliki lima jenis kamar,
yaitu: Superior (Rp 789.750,-), Deluxe (Rp 906.750,-), Junior Suite (Rp
Gambar 3.19 Jelita Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
j. Hotel Banjarmasin International
Hotel Banjarmasin (lihat gambar 3.20) International terletak di Jalan
Achmad Yani kilometer 4,5 kode pos 70234 dengan nomor telepon (0511)
3251008. Hotel Banjarmasin International adalah hotel berbintang empat
yang memiliki dua jenis kamar, yaitu: Superior (Rp 1.199.939,-), dan
Gambar 3.20 Hotel Banjarmasin International
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
k. Mercure Banjarmasin
Mercure Banjarmasin (lihat gambar 3.21) terletak di Jalan Achmad Yani
kilometer 2 No. 98 kode pos 70232 dengan nomor telepon (0511)
3268888. Mercure Banjarmasin adalah hotel berbintang empat yang
memiliki tiga jenis kamar, yaitu: Superior Double (Rp 814.499,-), Deluxe
Gambar 3.21 Mercure Banjarmasin
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
l. Royal Jelita Hotel
Royal Jelita Hotel (lihat gambar 3.22) terletak di Jalan Achmad Yani
kilometer 4,5 No. 2 kode pos 70249 dengan nomor telepon (0511)
3262211. Royal Jelita Hotel adalah hotel berbintang empat yang memiliki
enam jenis kamar, yaitu: Superior (Rp 1.129.500,-), Deluxe (Rp
1.317.750,-), Junior Suite (Rp 1.665.600,-), Suite (Rp 1.957.800,-), Family
Gambar 3.22 Royal Jelita Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
m. Rattan In Hotel
Rattan In Hotel (lihat gambar 3.23) terletak di Jalan Achmad Yani
kilometer 5,7 dengan nomor telepon (0511) 3667799. Rattan In Hotel
adalah hotel berbintang empat yang memiliki empat jenis kamar, yaitu:
Superior (Rp 818.182,-), Deluxe (Rp 1.022.728,-), Deluxe with Pool
Gambar 3.23 Rattan In Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peniliti
3. Restoran
Restoran yang menyajikan makanan khas daerah Banjarmasin terdapat 7
restoran dan didokumentasikan dalam aplikasi android ini. Ketujuh restoran
yang menyajikan makanan khas Banjarmasin, yaitu: Rumah Makan Sarahai
Cendrawasih, Rumah Makan Kaganangan, Waroeng Pondok Bahari, Rumah
Makan Lontong Orari, Rumah Makan Nasi Kuning Cempaka, Soto Bang
Amat, dan Depot Madezo 3. Untuk dokumentasi 7 restoran tersebut, sebagai
a. Rumah Makan Sarahai Cendrawasih
Rumah Makan Sarahai Cendrawasih (lihat gambar 3.24) terletak di Jalan
Pangeran Samudera No. 65 dengan nomor telepon (0511) 4364230.
Rumah Makan Cendrawasih menyajikan menu-menu, antara lain: Ikan
Patin Bakar (Rp 12.500,-), Ikan Pepes Patin (Rp 12.500,-), Ikan Saluang
Goreng (Rp 7.000,-), Udang Bakar (Rp 35.00,-), Ikan Papuyu Bakar
(Rp 12.500,-), Sayur Labu (Rp 3.500,-), dan Sayur Tengkuyung
(Rp 3.500,-).
Gambar 3.24 Rumah Makan Sarahai Cendrawasih
b. Rumah Makan Kaganangan
Rumah Makan Kaganangan (lihat gambar 3.25) terletak di Jalan Pangeran
Samudera RT. 8 No. 8 dengan nomor telepon (0511) 4364203. Rumah
Makan Kaganangan menyajikan menu-menu, antara lain: Itik Lapas (Rp
17.000,-), Ikan Gabus Bakar (Rp 17.000,-), Ikan Papuyu Bakar (Rp
16.000,-), Bebek Masak Merah (Rp 10.000,-), Ikan Saluang Goreng (Rp
15.000,-), Pais Patin (Rp 19.000,-), dan Soto Banjar (Rp 10.000,-).
Gambar 3.25 Rumah Makan Kaganangan
c. Waroeng Pondok Bahari
Waroeng Pondok Bahari (lihat gambar 3.26) terletak di Jalan Simpang
Kapten Tendean RT. 40 No. 108 dengan nomor telepon (0511) 3253688.
Waroeng Pondok Bahari menyajikan menu-menu, antara lain: Ketupat
Kandangan dengan Ikan Gabus (Rp 17.000,-), Ketupat Kandangan dengan
Telur (Rp 14.000,-), Lontong dengan Ikan Gabus atau Telur
(Rp 16.000,-), Udang Galah (Rp 60.000,-).
Gambar 3.26 Waroeng Pondok Bahari
d. Rumah Makan Lontong Orari
Rumah Makan Lontong Orari (lihat gambar 3.27) terletak di Jalan
Seberang Mesjid (Kampung Melayu) dengan nomor telepon (0511)
3251491. Rumah Makan Lontong Orari khusus hanya menyajikan menu
Lontong dengan lauk Ikan Gabus, Ayam, dan Telur (Rp 19.000,-).
Gambar 3.27 Rumah Makan Lontong Orari
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
e. Rumah Makan Nasi Kuning Cempaka
Rumah Makan Nasi Kuning Cempaka (lihat gambar 3.28) terletak di Jalan
Kuning Cemapaka khusus hanya menyajikan menu Nasi Kuning dengan
lauk Ikan Gabus, Daging Sapi, dan Ayam (Rp 15.000,-).
Gambar 3.28 Rumah Makan Nasi Kuning Cempaka
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
f. Soto Bang Amat
Soto Bang Amat (lihat gambar 3.29) terletak di Jalan Benua Anyar RT. 2
No. 56 dengan nomor telepon (0511) 7746004. Soto Bang Amat
Ketupat (Rp 20.000,-), Sate Ayam (Rp 17.000,-), dan Sop Banjar dengan
menggunakan Nasi (Rp 20.000,-).
Gambar 3.29 Soto Bang Amat
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
g. Depot Madezo 3
Depot Madezo 3 (lihat gambar 3.30) terletak di Jalan Gatot Subroto No. 4
dengan nomor telepon (0511) 3261789. Depot Madezo 3 menyajikan
menu-menu, antara lain : Bebek Alabio Panggang (Rp 17.000,-), Ayam
Panggang (Rp 15.000,-), Soto Banjar dengan menggunakan Ketupat
Gambar 3.30 Depot Madezo 3
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
3.2.3 Studi Eksisting
Proses analisa studi eksisting diperlukan sebagai objek yang akan digunakan
sebagai kompetitor tidak langsung pada proyek pembuatan aplikasi ini. Kegiatan
ini meliputi penelusuran kompetitor terhadap proyek yang akan dibuat dalam hal
Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Kesempatan), dan
Threat (Ancaman) atau SWOT. Hal ini dilakukan agar terciptanya hasil karya yang
Proyek multimedia yang menjadi studi eksisting dalam pembuatan aplikasi
interaktif ini diantaranya, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Studi Eksisting
SWOT Aplikasi Android
Nusantara Versi Beta
CD Interaktif Pembelajaran
mengenal Pulau Komodo
STRENGHT Lebih dari 370 tempat
wisata di seluruh
indonesia dan akan terus
bertambah.
Fitur share photo yang
langsung terkoneksi
umum yang ada di sekitar
pengguna.
Desain dan objek-objek
yang digunakan sangat
cocok dengan target CD
interaktif pulau Komodo ini
yaitu anak-anak.
Pemilihan background
sound juga sangat tepat
menjadikan CD interaktif
ini tidak akan membosankan
untuk anak-anak.
WEAKNESS Hanya menanpilkan teks
OPPORTUNITIES Masih sedikitnya aplikasi
yang membahas tentang
pariwisata indonesia. Memiliki database lebih
dari 370 tempat wisata di
indonesia yang masih
belum ada dimiliki oleh
aplikasi sejenis yang lain. Ada beberapa fitur yang
ditambahkan yang tidak
dimiliki aplikasi sejenis
yang memudahkan
pengguna melakukan
perjalanan wisata.
Isu menjadikan pulau
Komodo salah satu
THREAT Kampanye visit indonesia
menjadikan banyaknya
sebagai media informasi.
Gambar 3.31 Tampilan Aplikasi Nusantara Beta
Sumber: Play.Google.Com
Gambar 3.32 Tampilan Aplikasi Interaktif Pengenalan Pulau Komodo
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
3.2.4 Segmenting, Targeting, Positioning
Pembagian segmentasi, target audien dan posisi produk sangat diperhatikan
agar produk yang akan dihasilkan bisa sesuai dengan kondisi masyarakat sekitar,
yang secara tidak langsung dapat membuat produk lebih efisien dalam proses
1. Demografis :
a. Usia = 15 - 45 Tahun
b. Jenis kelamin = Laki-laki, perempuan
2. Geografis :
a. Daerah = Kota besar
b. Kepadatan = Tengah kota
3.2.4 Target Audien
Target audien dari aplikasi interaktif ini adalah remaja mulai dari SMA
hingga perguruan tinggi yang ingin mengetahui informasi tentang pariwisata
Banjarmasin.
3.2.5 Positioning
Dengan media aplikasi interaktif, maka bisa membuat pengguna mengetahui
informasi tentang pariwisata di Banjarmasin, sehingga pengguna mungkin akan
mengunjungi obyek wisata yang ada dalam media aplikasi ini.
3.2.6 Keyword
Analisa segmentasi, targeting, dan positioning aplikasi android pariwisata
Banjarmasin, maka ditemukan keyword atau kata kunci yang berguna untuk
penentuan warna yang akan digunakan pada aplikasi ini. Berikut ini adalah hasil
analisa segmentasi, targeting dan postioning dalam bentuk alur diagram dapat
Gambar 3.33 Diagram Alur Keyword
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Setelah menganalisa segmentation, targeting, dan positioning dari aplikasi ini
maka ditemukan suatu keyword atau kata kunci yaitu Showy (Casual). Arti dari
keyword tersebut adalah mengesankan serta sederhana.
3.2.7 Analisa Warna
Berdasarkan hasil analisa dari segmentation, targeting, dan positioning
ditemukan keyword atau kata kunci Showy (Casual). Keyword yang dihasilkan
berguna untuk penentuan warna yang digunakan pada aplikasi ini. Warna-warna
yang digunakan pada aplikasi ini bersifat mengesankan serta sederhana sesuai
dengan keyword yng telah ditemukan. Penggunaan warna-warna yang bersifat
dengan warna-warna yang digunakan namun masih bersifat sederhana dengan
harapan pengguna akan sering menggunakan aplikasi dan pada akhirnya informasi
yang ada pada aplikasi ini tersampaikan dengan baik. Berikut letak warna bersifat
Showy (Casual) dalam teori kobayashi dapat dilihat pada gambar 3.34.
Gambar 3.34 Diagram Warna Chart Kobayashi
3.3 Perancangan Karya
Tahap perancangan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembuatan
sebuah aplikasi android. Pada tahap ini, terdapat beberapa teknis perancangan yang
diperlukan untuk menerjemahkan metode perancangan yang telah dibuat.
Tahap-tahap perancangan yang terdapat dalam pembuatan aplikasi android pariwisata
Banjarmasin dengan teknik foto panorama 360°, yaitu: ide, konsep, alur
perancangan aplikasi, dan rancangan desain.
3.3.1 Ide
Ide awal untuk pembuatan aplikasi ini lahir berkat perkembangan
Smartphone/Tablet PC berbasis android sangat menakjubkan, hal ini terbukti saat
ini hampir semua vendor-vendor Smartphone/Tablet PC menggunakan platform
berbasis android, hal itu juga dengan meningkatnya aplikasi-aplikasi mobile
berbasis android.
Melihat fenomena tersebut, banyak yang menggunakan Smartphone/Tablet
PC berbasis android sebagai media mencari informasi. Adanya aplikasi yang
menyediakan informasi tentang suatu hal membuat pengguna bisa cepat
mendapatkan dan mengetahui informasi yang dicari.
3.3.2 Konsep
Konsep dari aplikasi, pengguna bisa menggunakan aplikasi ini antarmuka
dengan tampilan peta Banjarmasin yang disertai dengan foto obyek wisata yang
seperti 3 dimensi. Setelah pengguna memilih satu obyek wisata, aplikasi ini akan
menampilkan obyek wisata yang dipilih oleh pengguna tersebut dengan disertai
informasi-informasi dalam tahap materi pengenalan tentang obyek wisata tersebut.
3.3.3 Alur Perancangan Aplikasi
Alur perancangan aplikasi (lihat gambar 3.35) pariwisata Banjarmasin ini
dengan antarmuka tombol di menu utama terdapat empat tombol, yakni pariwisata,
hotel, restoran, panorama. Masing-masing tombol akan menuju ke submenu yang
diinginkan user pengguna aplikasi ini untuk menampilkan informasi yang
diinginkan.
Gambar 3.35 Alur Perancangan Aplikasi
3.3.4 Rancangan Desain
Rancangan desain (lihat gambar 3.36) untuk aplikasi android pariwisata
Banjarmasin ini dengan tampilan desain antarmuka sebuah buku yang terbuka yang
menampilkan peta Banjarmasin dan terdapat konten-konten dengan tampilan
foto-foto sesuai dengan tempatnya. Konten-konten ini untuk menampilkan informasi
yang ingin ditampilkan oleh user pengguna aplikasi ini. Untuk tombol-tombol
menu utama terdapat di samping konten yang bisa selalu diakses.
Gambar 3.36 Rancangan Desain Aplikasi
Sumber: Hasil Olahan Peniliti
3.4 Jadwal
Dalam produksi tugas akhir pembuatan aplikasi android pariwisata
Banjarmasin dengan teknik foto panorama 360° sebagai upaya mengenalkan
(lihat tabel 3.2) dalam pembuatan aplikasi android pariwisata Banjarmasin, sebagai
Anggaran (lihat tabel 3.3) dalam produksi pembuatan aplikasi android
pariwisata Banjarmasin dengan teknik foto panorama 360° sebagai upaya
Tabel 3.3 Anggaran
Cetak Publikasi (Poster, Striker,
Gantungan Kunci, dan Packaging CD)
Rp 336.000,-
Total Pasca Produksi Rp 384.000 Total Keseluruhan Rp 1.137.000
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
3.6 Publikasi
Dalam memperkenalkan kepada masyarakat aplikasi android pariwisata
Banjarmasin ini maka di perlukan publikasi. Hal-hal yang diperlukan untuk
publikasi aplikasi android pariwisata Banjarmasin, antara lain: poster, cover dan
label CD ditambah dengan marchendise pendukung agar masyarakat lebih tertarik,
Penggunaan cover dan label CD dalam tahap publikasi dikarenakan untuk
pendistribusian aplikasi android ini menggunakan media CD.
3.6.1 Sketsa Desain Poster
Konsep dari sketsa desain poster (lihat gambar 3.37) aplikasi android ini
adalah seseorang yang ingin mengunjungi kota Banjarmasin setelah menggunakan
aplikasi ini. Penyampaian konsep tersebut dengan menggunakan objek android
yang sedang berjalan menuju ke papan nama yang bertuliskan nama-nama objek
wisata di Banjarmasin dan setelah melihat-lihat nama objek wisata kemudian
menjadi tertarik untuk menjadikannya destinasi wisata. Hal ini dengan di
tambahkan objek peta Banjarmasin yang di letakkan di tengah bagian desain poster
yang disertai foto-foto obyek wisatanya yang diletakkan sesuai dengan letak obyek
wisata tersebut di Banjarmasin.
Gambar 3.37 Sketsa Desain Poster
3.6.2 Sketsa Cover CD
Konsep dari sketsa desain packaging cover CD (lihat gambar 3.38) aplikasi
android pariwisata Banjarmasin ini menggunakan packaging yang bila bagiannya
terbuka membentuk kata BJM (Banjarmasin). Hal ini di maksudkan agar user
pengguna aplikasi sudah merasakan kota Banjarmasin dalam cover CD-nya. Hal
lain yang menambah user pengguna merasakan kekhasan Banjarmasin adalah
bagian background dari kata BJM (Banjarmasin) menggunakan motif kain khas
dari Kalimantan Selatan, yakni Sasirangan.
Gambar 3.38 Sketsa Desain Packaging Cover CD
3.6.3 Sketsa Label CD
Konsep dari sketsa desain label CD (lihat gambar 3.39) aplikasi android ini
menggunakan peta Banjarmasin dengan foto-foto obyek wisata yang diletakkan
sesuai dengan letak obyek wisata tersebut di Banjarmasin. Pemakaian peta
Banjarmasin untuk label cd aplikasi android ini agar masyarakat mengetahui dari
label CD tentang isi dari CD tersebut, yakni pariwisata Banjarmasin.
Gambar 3.39 Sketsa Desain Label CD
3.6.4 Sketsa Desain Marchendise
Konsep sketsa desain marchendise (lihat 3.40) aplikasi android ini
menggunakan objek android berjumlah tiga objek android yang berbeda satu sama
lain. Penggunaan kain khas Kalimantan Selatan, yakni Sasirangan yang di gunakan
menyerupai baju menjadikan kesan khas dari daerah aplikasi ini tidak hilang
walaupun dengan penggunaan objek android yang terkesan modern. Tiga objek
android tersebut masing-masing memiliki ekpresi berbeda-beda. Hal tersebut
dimaksudkan agar masyarakat tertarik pada marchendise aplikasi android
pariwisata Banjarmasin, yang berbentuk stiker dan gantungan kunci.
Gambar 3.40 Sketsa Desain Marchendise
71
BAB IV
IMPLEMENTASI KARYA
Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini
proses produksi dalam pembuatan aplikasi android profil pariwisata Banjarmasin
sebagai upaya destinasi wisata.
4.1Produksi
Implementasi karya ini diterapkan melalui analisa dilakukan sebelumnya
dan juga menyesuaikan dengan keyword yang telah ditemukan yaitu showy
(casual).
Setelah menemukan keyword showy (casual), maka dapat dihubungkan
dengan diagram warna Kobayashi dan ditemukanlah warna untuk aplikasi android
ini. Berdasarkan diagram warna Kobayashi warna showy (casual) seperti pada
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Warna Showy (Casual) pada Diagram Warna Kobayashi
4.1.1 Font
Jenis huruf akan digunakan pada aplikasi interaktif ini adalah Sans Serif.
Jenis huruf ini dipilih karena menurut Sumbo Tinarbuko dikutip dari buku
berjudul Semiotika Komunikasi Visual, Sans Serief berkarakter atau bercirikan:
garis hurufnya sama tebal dan tidak mempunyai kaki atau kait. Hal ini yang
menyebabkan jenis huruf Sans Serief dipilih karena dalam pembuatan aplikasi ini
bertujuan untuk menyampaikan informasi secara tidak kaku, maka diperlukan
jenis huruf yang memiliki ketebalan yang sama agar informasi yang disampaikan
terbaca dengan baik serta jenis huruf yang tidak terkesan kaku. Tiga jenis huruf
Sans Serief yang dipilih untuk aplikasi android dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Alternatif Font
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Selain ketebalan dan kesan tidak kaku ada beberapa faktor lain yang
Communication” seperti dikutip Bebe Indah Miryam ada beberapa faktor yang
memengaruhi mudah tidaknya pesan verbal yang terkandung dalam karya desain
komunikasi visual untuk dicermati, diantaranya: spasi antarhuruf, kata maupun
jarak antarbaris kalimat dan faktor-faktor subjektif seperti jarak baca maupun
kualitas nilai keterbacaan saat membaca. Dari hal-hal tersebut, maka jenis huruf
Sans Serief yang akan digunakan dalam aplikasi android tentang profil pariwisata
Banjarmasin dengan media interaktif ini adalah Droid Sans. Karena jenis huruf ini
memiliki ketebalan yang baik, tidak terlalu kaku, spasi antarhuruf serta kata yang
pas dan jarak baca yang baik. Hal itu semua sangat cocok digunakan pada aplikasi
ini yang bertujuan menyampaikan informasi secara tidak kaku dan dengan nilai
readibilitas yang baik.
4.1.2 Audio
Audio yang digunakan pada aplikasi ini adalah instrumen-instrumen bersifat
cultural yaitu instrumen-instrumen lagu khas daerah Banjarmasin dengan sedikit
tambahan electric. Hal ini dimaksudkan agar pengguna merasakan kekhasan
daerah yang ditampilkan pada aplikasi ini yakni Banjarmasin dengan tambahan
sentuhan modern dari unsur electric.
Audio diaplikasi android ini digunakan untuk backsound atau suara musik
latar. Pemutaran audio pada musik latar dilakukan dengan berulang-ulang
(looping) sehingga bisa terdengar terus menerus sepanjang user pengguna
4.1.3 Layout Halaman Intro
Halaman intro adalah halaman awal atau pembuka sebelum masuk ke
halaman menu utama. Desain layout halaman intro (lihat gambar 4.3) dibuat
dengan unsur kekhasan wilayah Banjarmasin yakni kain khas dari daerah
Kalimantan Selatan yang disebut kain Sasirangan yang berada di bagian
keseluruhan halaman. Untuk bagian lainnya terdapat kotak yang bergambar logo
Banjarmasin dan tempat-tempat wisata di Banjarmasin yang akan di tampilkan
pada aplikasi android ini.
Gambar 4.3 Desain Layout Halaman Intro
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.1.4 Layout Halaman Menu Utama
Halaman menu pariwisata adalah halaman untuk user pengguna memilih
halaman menu utama setelah sebelumnya halaman menu intro. Desain layout
halaman menu utama (lihat gambar 4.4). Menu utama terdapat bagian-bagian
antara lain pariwisata, hotel, restoran, dan panorama, dengan user interface
sebuah buku yang terbuka di atas meja menampilkan peta Banjarmasin dengan
foto-foto tempat wisata, hotel, dan restoran yang ada di Banjarmasin yang di
letakkan sesuai dengan lokasinya di Banjarmasin.
Gambar 4.4 Desain Layout Halaman Menu Utama
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.1.5 Layout Halaman Submenu Pariwisata
Halaman submenu pariwisata adalah halaman yang menampilkan informasi
dari pariwisata yang ingin ditampilkan informasinya. Desain layout halaman
dipilih user pengguna dan dijadikan sebagai background untuk menampilkan
informasi tentang obyek wisata yang dipilih. Informasi yang ditampilkan dalam
aplikasi ini, antara lain waktu atau jarak yang ditempuh menuju lokasi obyek
wisata dari pusat kota Banjarmasin, alamat lokasi obyek wisata, dan daya tarik
obyek wisata. Terdapat juga foto-foto yang menjadi daya tarik dari obyek wisata.
Gambar 4.5 Desain Layout Halaman Submenu Pariwisata
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.1.6 Layout Halaman Submenu Hotel
Desain layout halaman submenu hotel (lihat gambar 4.6) menampilkan
informasi tentang hotel yang dipilih user pengguna aplikasi. Informasi yang
ditampilkan dalam aplikasi ini di halaman submenu hotel antara lain nama hotel,
alamat hotel, harga kamar-kamar hotel disertai dengan jenis kamarnya, dan
bintang hotel tersebut dengan ditunjukkan banyaknya bintang yang ditampilkan.
Selain hal-hal tesebut di beberapa hotel terdapat info obyek wisata yang dekat
dengan letak hotel.
Gambar 4.6 Desain Layout Halaman Submenu Hotel
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.1.7 Layout Halaman Submenu Restoran
Halaman submenu restoran adalah halaman menampilkan informasi restoran
yang dipilih user pengguna aplikasi ini. Desain layout halaman submenu restoran
(lihat gambar 4.7) ini berisi informasi-informasi tentang restoran antara lain nama
restoran, alamat restoran dan harga-harga menu istimewa di restoran. Selain
info-info terdapat juga foto yang menjadi makanan khas di restoran tersebut. Desain
background menggunakan foto dari restoran yang dipilih oleh user pengguna
Gambar 4.7 Desain Layout Halaman Submenu Restoran
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.1.8 Layout Halaman Submenu Panorama
Halaman submenu panorama (lihat gambar 4.8) adalah halaman yang
menampilkan panorama pariwisata. Menu panorama dibuat dimaksudkan agar
user pengguna bisa mengetahui sebelumnya keadaan sekitar atau lingkungan
obyek pariwisata. Dalam menu panorama terdapat tombol untuk melihat ke kiri,
Gambar 4.8 Desain Layout Halaman Submenu Panorama
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.2 Publikasi
Publikasi untuk aplikasi android pariwisata Banjaramsin ini menggunakan
media CD dan poster disertai dengan marchendise-marchendise pendukung,
seperti: striker dan gantungan kunci.
4.2.1 Desain Label CD
Desain label CD (lihat gambar 4.1) publikasi aplikasi android ini berdesain
peta Banjarmasin berbentuk 3 dimensi yang disertai disertai foto-foto obyek
Gambar 4.9 Desain Label CD
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
4.1.3 Desain Cover CD
Desain cover CD (lihat gambar 4.2) ini berbentuk packaging kotak yang bila
dalam keadaan terbuka bagian dalamnya membentuk rangkaian kata BJM
(Banjarmasin) dengan bagian background corak kain khas daerah Kalimantan
Selatan, yakni Sasirangan. Selain itu terdapat juga foto-foto beberapa obyek
wisata, hotel, dan restoran yang ada di Banjarmasin yang terletak di samping
Bagian depan luar cover CD ini terdapat peta Banjarmasin yang disertai
obyek-obyek yang di susun sesuai letak obyek wisatanya di Banjarmasin dan
untuk bagian belakang luar cover CD didesain seperti bagian belakang dari desain
bagian depan luar cover CD atau kebalikan dari bagian depan luar cover CD.
Gambar 4.10 Desain Packaging Cover CD
4.1.4 Desain Poster
Desain poster (lihat gambar 4.3) aplikasi ini terdapat obyek-obyek, seperti:
android, peta Banjarmasin dan papan alamat. Android yang diletakkan pada
bagian kanan poster disini terlihat sedang berjalan, maksud dari peletakan tersebut
adalah seperti seseorang yang ingin berwisata ke daerah Banjarmasin. Hal itu
ditambah dengan penambahan obyek papan alamat pada bagian kanan poster yang
bertuliskan nama-nama obyek wisata di Banjarmasin yang menjadikan seperti
seseorang yang ingin menuju ke papan alamat tersebut untuk melihat
obyek-Kalimantan Selatan, yakni sasirangan di bentuk menyerupai pakaian disertai
dengan ekpresi berbeda-beda ditiap objek android. Desain gantungan kunci
berbentuk bulat yang memilki empat desain berbeda, tiga desain menggunakan
objek android seperti striker sedangkan satu desain menggunakan desain seperti
Gambar 4.11 Desain Poster
Gambar 4.12 Desain Stiker
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.13 Desain Gantungan Kunci
85
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan implementasi karya yang diurakan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan sebagai beikut:
1. Untuk membuat aplikasi android pariwisata Banjarmasin, diperlukan foto dan
data tentang obyek wisata, hotel, dan restoran.
2. Untuk membuat aplikasi android dengan teknik foto panorama 360°
dibutuhkan beberapa penggabungan foto yang tumpang tindih sebagian
dengan tujuan untuk mendapatkan foto yang lebar dan mencakupi
pemandangan yang luas.
5.2 Saran
Dalam pembuatan aplikasi android tentang profil pariwisata Banjarmasin
terdapat saran-saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya, antara lain:
1. Lebih memperbanyak cakupan wilayah tidak hanya terbatas Banjarmasin,
mungkin bisa diperluas seluruh Kalimantan Selatan.
2. Penambahan fitur pemesanan hotel dalam menu hotel untuk memesan hotel
secara langsung dari aplikasi agar mempermudah user pengguna aplikasi ini.
3. Aplikasi lebih dikembangkan tidak hanya untuk platform android tapi ke
4. Foto panorama 360° bisa menampilkan langsung info-info yang ada
87
Felisitas, Johan. 2013. Membuat Foto Panorama.
http://www.ilmugrafis.com/photoshop_foto12.php?page=membuat-efek-panorama. Diakses Februari 2016.
Gunawan, Myra P. dan Helmi Himawan. 2010. Penerapan Teknologi Informasi, Komunikasi dan Inovasi dalam Sistem Pengelolaan Destinasi. Makalah pada Konferensi Nasional Destination Management Organization. Jakarta 6-8 Agustus.
H M, Zaenuddin. 2014. Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe. Jakarta: Change.
Kusrianto, A. 2010. Pengantar Tipografi untuk Pemakai CorelDRAW, Illustrator, InDesign, Photoshop. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kusudianto, Hadinoto. Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press.
Mirtamiharja, Chanda. 2011. Memandang dengan Cara Berbeda di Fotografi Panorama 360°. http://news.indonesiakreatif.net/mengenal-fotografi-panorama-360/. Diakses Februari 2016.
Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Prasiasa, Dewa Putu Oka. 2013. Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat. Jakarta: Salemba Humanika.
Republik Indonesia. 2009. Buku Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Bandung: Citra Umbara.
Richardson, John I dan Martin Flucker. 2004. Understanding and Managing Tourism Australia. NSW: Pearson Education.
Safaat, Nazruddin. 2014. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC berbasis Android. Bandung: Informatika.