• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK S UHU

DAN KALOR DI KELAS X SE MESTE R II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P 2014/2015

Oleh: Siti Maysarah NIM 4111521004

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si, dan Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Purwanto,Ssi,M.Pd dan Bapak Mukti Hamzah Hrp, M.Si selaku dosen Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

(5)

Syahputra,SPdi,M.Pd/Nelli AM.Keb, Zulham Efendi AM.d/Marianti SP.d, Ahmad Afandi SP.d/Nur Asiah SE , Surya Darmanto AM.k/NS,devi susanti S.kep dan khususnya buat kakak saya tercinta Siti khadijah SP.d/Wahyuni Ambriono ST) karena telah memberi dukungan, materi ,motivasi terutama doanya kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skiripsi ini. Dan juga buat ponakan-ponakan kecil kami yang selalu mampu menghibur lewat tingkah-tingkah lucunya salam peluk dan cium bibik apun.

Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan khususnya fisika ekstensi 2011, terkhusus buat sahabat-sahabat penulis Novera Amalia Nst, Khoirani Hasugian, Maghfirah HR, Ainun Jariyah, Arini Ulfah Mawaddah, Dae Sri Ardian dan Nova Darlina atas dukungan dan semangatnya selama ini, dan trimakasih juga buat Peris Suwanto yang telah mendorong saya dan memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Penulis,

(6)

iii

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II

SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Siti Maysarah NIM 4111521004

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang dan kelas X-MIA 5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk essay test dengan jumlah 10 soal.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 34,71 dengan simpangan baku 10,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 33,06 dengan simpangan baku 11,66. Pada pengujian normalitas untuk pretes pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,1017 dan Ltabel = 0,1566, untuk kelas kontrol dengan

Lhitung = 0,1305 dan Ltabel = 0,1566 , karena Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas

berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,13 dan Ftabel = 2,44

karena Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Dari

hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,625

dan ttabel = 1,99 , karena thitung < ttabel maka Ho diterima, maka hal ini menunjukkan

tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 56,42% , pertemuan ke II sebesar 70,31% dan pada pertemuan ketiga 80,38%. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based learning dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,53 dengan simpangan baku 12,99 dan kelas kontrol 69,7 dengan simpangan baku 10,68. Dan berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung = 2,36 dan ttabel = 1,67, karena thitung > ttabel

maka Ha diterima, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vii

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 6

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Aktivitas Belajar 8

2.1.3 Hasil Belajar 10

2.2 Model Pembelajaran 13

2.2.1 Model Problem Based Learning 13

2.3 Pembelajaran Konvensional 22

2.4 Materi pembelajaran Suhu dan Kalor 23

2.4.1 Pengertian Suhu 23

2.4.2 Pemuaian 25

(8)

vii

2.5 Kerangka Konseptual 42

2.6 Hipotesis Penelitian 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 44

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 44

3.3 Variabel Penelitian 44

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 44

3.5 Prosedur Penelitian 45

3.6 Instrumen Penelitian 48

3.7 Teknik Analisis Data 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 56

4.2 Pembahasan 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 70

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Aktivitas Siswa 9

Tabel 2.2. Sintaks Problem Based Learning 20 Tabel 2.3. Muai Panjang Pada Suhu Kamar 27

Tabel 2.4. Tabel Kalor Jenis 32

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rancangan PBL 17

Gambar 2.2 Termometer Celcius 25

Gambar 2.3 pemuaian Panjang 25

Gambar 2.4 Proses Tumbukan Molekul-Molekul 29 Gambar 2.5 Percobaan James Prescott Joule 29

Gambar 2.6 Diagram Perubahan Zat 33

Gambar 2.7 Grafik Suhu Terhadap Fungsi Kalor 35

Gambar 2.8 Pristiwa Konduksi 37

Gambar 2.9 Air Mendidih 40

Gambar 2.10 Menyetrika 40

Gambar 2.11 Perpindahan Kalor Secara Radiasi 41

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 47

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 72 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 89 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 106 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 122 Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 125 Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 127 Lamipran 7 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 132

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 147

Lampiran 9 Data Mentah Pretes Kelas Eksperimen 149 Lampiran 10 Data Mentah Postes Kelas Eksperimen 150 Lampiran 11 Data Mentah Pretes Kelas Kontrol 151 Lampiran 12 Data Mentah Postes Kelas Kontrol 152 Lampiran 13 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 153 Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 155 Lampiran 15 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 157

Lampiran 16 Uji Normalitas Data 160

Lampiran 17 Uji Homogenitas Data 165

Lampiran 18 Uji Hipotesis Data 168

Lampiran 19 Rekapitulasi Aktivitas Kelas Eksperimen 173 Lampiran 20 Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik 179 Lampiran 21 Rekapitulasi Penilaian Afektif 181

Lampiran 22 Validitas Isi 187

Lampiran 23 Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 190 Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 192 Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 193

Lampiran 26 Daftar Distribusi F 194

Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke-z 196 Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian 197

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

(13)

2

gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Fisika dapat dijelaskan berdasarkan pada tiga aspek fisika atau dimensi fisika, yakni: isi fisika, sikap fisikawan dan metode fisika. Berdasarkan aspek isi fisika, pada dasarnya fisika adalah konsep, hukum, dan teori. Aspek sikap fisikawan adalah ahli dalam melakukan kegiatan fisika. Dengan perkataan lain kecenderungan individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah dalam menyelesaikan masalah fisika, yakni: sikap ingin tahu, kritis, obyektif, menemukan, menghargai karya orang lain, tekun dan terbuka. Metode fisika merupakan metode yang digunakan fisikawan dalam mengembangkan isi fisika. Pada dasarnya metode fisika adalah metode ilmiah berbasis eksperimen.

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil yang sesuai dengan proses yang telah dilalui. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan berperan penting karena merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. kualitas sumber daya manusia, dapat dilihat dari pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari kemajuan fisika. Oleh karena itu, Fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Fisika merupakan bagian dari sains yang memungkinkan manusia memproleh kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam. Selain itu, mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar yang dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotorik) sehingga mempunyai sikap percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.

(14)

3

memberdayakan seluruh potensi siswa sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa tersebut.

Masalah rendahnya hasil belajar juga disebabkan oleh kurangnya atau rendahnya motivasi belajar terhadap siswa yang bersangkutan. Pada diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan,perhatian,kemauan,atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. (Dimyati dan Mudjiono : 2009) yang mengatakan bahwa kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi (Dimyati dan Mudjiono : 2009). Pada peristiwa rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran fisika sebagaimana telah di sebutkan sebelumnya, peranan guru untuk mempertinggi motivasi belajar siswa sangat berarti. Guru dapat terus mendampingi siswa yang memiliki nilai rendah tersebut dengan cara mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar. Misalnya dengan memberi saran untuk mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Menyadari hasil belajar bertambah baik maka semangat belajar siswa semakin tinggi.

(15)

4

Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Model pembelajaran tersebut salah satunya model problem based learning. Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran berdasarkan masalah merupakan inovasi dalam

pembelajaran karena dalam PBL kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memperdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

Menurut Arends (2008), PBL merupakan pelajaran yang memiliki esensi berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada siswa. Sebagai tambahan, dalam PBL peran guru adalah menyodorkan berbagai macam masalah autentik sehingga jelas bahwa dituntut motivasi siswa untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Setelah masalah diperoleh maka selanjutnya melakukan perumusan masalah, dari masalah-masalah tersebut kemudian dipecahkan secara bersama sama dengan didiskusikan. Saat pemecahan masalah tersebut terdapat pertukaran informasi antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga permasalahan yang telah dirumuskan dapat terpecahkan. Sumber informasi bukan hanya didapatkan dari guru akan tetapi dapat juga dari berbagai sumber. Guru disini berperan sebagai fasilisator untuk mengarahkan permasalahan sehingga saat diskusi tetap fokus pada tujuan pencapian kompetensi.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMAN 1 Percut Sei

(16)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Dari hasil investigasi awal sesuai latar belakang diatas, masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan adalah:

1. Model penyampaian materi yang dilakukan guru kurang bervariasi 2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi fisika

3. Siswa jarang melakukan praktikum di laboraturium sehingga pembelajaran kurang bermakna

1.3. Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan di teliti, maka batasan masalah dalam peneitian ini yaitu :

1. Peneliti melakukan peneitian di kelas X SMAN 1 Percut Sei Tuan semester II T.P 2014/2015.

2. Menerapkan model Problem Based Learning 3. Materi yang diajarkan adalah Suhu dan Kalor

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model Problem Based Learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II

SMAN 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015?

2. Bagaiaman hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester

(17)

6

4. Bagaimana pengaruh hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 melalui penerapan model problem based learning dan pembelajaran konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1

Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil balajar siswa melalui penerapan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.

3. Untuk mengetahuai aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester 2

SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 ?

4. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN 1 Percut Sei Tuan melalui penerapan model problem based learning dan pembelajaran konvensional T.P 2014/2015.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning di SMAN1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 pada

materi kalor.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran

1.7. Defenisi Operasional

(18)

7

pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce et all., 2009)

2. Model Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian yang nyata (Trianto,2010).

3. Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 diperoleh nilai rata-rata 76,53 dengan kategori baik.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 diperoleh nilai rata-rata 69,7 dengan kategori baik.

3. Aktivitas belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model Problem Based Learning mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata aktivitas

pada pertemuan I sebesar 56,42, pada pertemuan ke-II nilai rata-rata aktivitasnya 70,31 dan nilai rata-rata aktivitas pada pertemuan ke- III 80,38 dengan kategori di setiap pertemuan dinyatakan cukup aktif, aktif dan sangat aktif.

4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model Problem Based Learning pada kelas eksperimen dengan pembelajaran konvensional.

(20)

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran PBL, ada baiknya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut.

(21)

70

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh Buku Satu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh Buku Dua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mujdiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Djamarah Saiful Bshri, (2001), Psiologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Matlin, M. E. (2009). Cognitive Psychology. Seventh Edition. Internasional Student Version. Jhon Wiley & Sons, Inc.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung. Sanjaya., W, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta

Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sihotang, P.S, (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor di Kelas X Semester II SMA N 02 Pematangsiantar T.P 2013/2014. Skripsi. FMIPA UNIMED,Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2001), Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Falah Production, Bandung

Sudjana,. (2005). Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sukadinata. Nana. S, (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Surya,yohanes. (1997). Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta Ilmu

(22)

71

Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed; Medan.

Gambar

Tabel 2.1.     Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul ” Penjadwalan Waktu

Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Osteoarthritis

[r]

Alat dan bahan : Foto gerbang sekolah /kunjungan langsung, foto kendaraan roda 6, air, botol, gayung, sendok Tujuan : - Anak mampu melakukan ibadah sehari-hari.. - Anak

1) Guru dapat menerapkan pendekatan SAVI pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan membaca pemahaman. 2) Guru dapat memahami dengan tepat langkah-langkah

Pengembangan karir sebagai sebuah cara untuk menyakinkan perusahaan untuk mendapatkan kemampuan yang terbaik dari pegawainya sehingga mereka mampu untuk jenjang yang

ada juga yang berperilaku negatif atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku.. dalam budaya setempat (tidak/belum berkarakter atau

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida