KA3IAN SISTEM DAN OPTIMASX PENGGUNAAN
LABAN
AGROFORESTRY
DI
KAWASAN PENYANGGA
TAMAN NASIQIVAX, GUNUNG
LEVSER
Studi
Kasus
diKabupatcn Langkat Sumatcra Utara
01th ABDUI, RAUF
SEKOLAIZ
PASCASA M A N A
INSTLTUT PERTANI
A N
BOGOR
ABDUL
RAUF,
Kajian Sistemdan
0p-i Pen- L d m Agmforestq di Kawasan Penymgga Taman Nasiand Gunung Lem Studi b u s di Kabupkn Langkat Sumatem Utara, dibimbing olehNAK
S M I U B A N , =bag& ktuadan
KUKUN MWRTILAKSONO, ASMARLMLY SAfWX, BUNASOR S A N M smb SWONQ, masing-ming =bag& mggata.Pemlitim sistern
dan
o p k i peqgmamlahan
agmforestsy diIra-
p y a n g g a Taman Nasional Gmung L e w w (TNGL) telah dilakuhn di Kabupakn h & t S u m a m Utara p& kethggian tempat
600
hingga 1050 meterdi
ataspermuicarul
iaut
d m
kernirlngan lereng5%
hingga 65%. Penelitian dilakdm pada Mei 2000 hingga Oktalm 200 1. Tujuan pelitirm untuk menginventarisasi, mengklssifikasi, mengvaluasi m a s h dankeluaran
dam@ t i p agrofomtry terheadtyl tanah, erosi, limpam pmukaan serta total biomassa dan k a h n vegebsi (tegakan). Peneiitian juga dimairsudkm untuk menen- alokasi pnggmam iahan agoforestry yang saxmekonomis menguntungkan dm ekologis festtui.
P e n p p u i a n data diiakukm dengan menggunakan metode survei dan
p e n p a t a n lapang. Penetapan lukasi pnelitisn d i l a k h dengan sengaja @urposive sampling) yaitu 3 dmi 9 wilayafi Icecamatan di #Cabupaten Langlcat ymg krbatasnn 1mgsmg dengan krtwasan inti W G L . W g a n dmikian diperoieh iokasi di K m a t a n
Sei Bingei, Kuala dm Salapian serta I33 petmi sampl yang menerapkan sistcm agrofocestry. Data diperaleh dmgan cara dakriptif dm wawancara yarrg diianjutkarn dengm pengarnittan terhdap sifat r;mah, totaX biomassa
dm
k a h a tegdan satit erusiyang
cadi
akibat d i t e r a p h y a sistem agmfamtxy dm didhiri dengm analisisoptimasi penge;unaan lahannya rnenggmakan program tujuan gmda
Hasil peneiitian menunjukkan b h w a te-t tip tip apfarestry di k a m penyangga TNGL yaiht, A g m s i l W W (81.9%), A g r a s i l v o p ~ t s ~ (15.80h)
d m
Agmaquafarest~~ (2.3%). Dari, tip-Eipe tersebut baru sekitar 3 1 -6% yang telah b i f a t kommid darr yang b i f a t intermidiet *banyak 45.8% serta subsisten 22.6%. SecEtsaekolugis
baru
sekittv 3% sistem agrofonstxy ymg teiafi diichtifikasikan h f m g s ip r I i n b g m
dm
sisanyamasih
k d i q s i produksi, T i p a & n , s i i v o ~ trmwmyamem- drumpak.
p i t i f
t d a d qttmah
dmtotal
biomassa w&i kdxm fegak.ato, T i pini
juga
efektif
m m e h m i sehhgp lebih kwil dari erosi yang dapat dito1emmh terutama padaIahan
yang~~
<
25%. Nmun tip a g m s i ~ ~ i ~dan
agroquaforestq masih bIum efektif mmekan dim p e m hdan
msi.
M
seiuruh pew a&raforestry masih terdapat 4 5 % yang bpenghasilandi
k w h k e b u t u h hidup minimum(KWM
= Rp. 4 000 OW,-), M.??! yang dab melebihi KHM #api belurn mencapai kebli& hidup iayak (I3-K) (mta penghiian Rp. 7 000 OW,-) dmbant
30.8% y mg sudah berpenghnsiian memenuhi KHL ( ZUp.
10000
OW,-).Rnajisis optimasi menrmjukkm M w a untulr me&* pqghasilan ymg &pat memenuhi
KNL
diperiukan Miin sluas minimal, 1-18h e h . Alakasi
peqggmmm!&an optirndtlnya
&ah
-8% untuk p o h s-, 13-31% untuk padi gogo* 13-20%untukjagungdatl
iO-lJ%~ntukca~md.Lwhan~~a&bbawahpahon~il~l~h
ditanmi tanaman yang
tahan
naungm, s q d taraamPm obat &enem atau Wt), m p u t pakm temalr.dan
lain-lain
dan
akau &hi muisrt o q p k Dengmd e m k h
KAJIAN SISTEM DAN QPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN
AGROFORESTRY DI
KAWASAN PENYANGGA
TAMAN NASZUNAL GUNUNG LIEUSER
StudiKasus di Kabupaten
h n g k a t
Sumatera Utam
Oleh
ABDUL RGUF
Dkertasi sebagai salab satu syamt
untuk mempmleh gelar DQKTOR
pada
Nama Mahasiswa : Abdul Rauf
Prof. Dr. Ir. Naik Sinukaban, M.Sc Ketw
Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono,
MS
t
RIWAYAT
MIDUP
Abdui
bd,
dilwhirkan
prtda tanggal 17 Septemkr 1959di
Binjai (SumamUtara),
anair
pertamadtrri
delaparr o m g bemudam, orang tua benxama PI. I s d l Kaumalias Szlrdjaya (Ayah) dan S h a h
mu).
Menikah prada h n g d 1 7 Agustus 1986 denganistri bemama I)ra. Erlina Wati, BapaIr mertua bemama Ngaiman (almarhum) dan
Ibu
me:rtua b m a Turiyah. D i W i a i tiga orang
a&
k m a Bebby Meirina R a k h i h(prempuan), Zuhrina Aidha ( P e m p w n )
d m
Ridho Fatmi AbauiAziz
(1aki-laici). TamatSekolah
Dasar (SD) Negeri 01 Swggd Deli S e h g tahm 1972,melanjutkrtn ke Sekolah Menmgah Patama ( S M P ) Swash Tri D h a Sun& Deli Serdang tamat t t u n 1975
dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) SwasbM
h
Putri Medm Jurusan XPA. mat tahurr 1979. Mulai $ahm 1979 melanjutkan pendidikan tinggistrata satu (St) di Fakultas Permian USU Madan, Juxuan limu T& dengm Minat Studi K o n m a s i Tanah dan Air, m t&hm 1985, §ejak &un 1992 melmjutkan shdi pttda
program Magister Pertanian (52) di Program Pascssajana UGM Yogyakarh, Junrsan
IXmu
Tanah,
mendapatkantreasiswsr
T W Ddari
Dirjlen Dikti DerpdikW dan tamat tahun1994, Thun 1998 meianjutlran studi p r o m d u b x
(S3)
metalui
jalur
KPK IPB-USUdm
mendapat b i s w a BPPS on going dariDirjen
Dikti Depdiknas.Sambil rnenyelesaikm studi St di Fakultas Pertmian USU, penulis aktif bekerja sebagai gum di kkrapa SLTP
dan
SMA Swastadi
M&
dan sekitsunya, diantmmyadi
SMP-SMA As-Siddikin, SMA PGFU 13, SMP, SMA dm SPP-SPMA Al-Azhar Medan(1983-19871, Sej& 1985 hingga 1987
&if
k k e a sebagai staf pengajardi
UniversitasP R A ~ A T A
Puji
dm
syuk;ur pnu'fis p a n j a bke
hadirrtt AIlah SWT., atas %gala M adanrahmat-Nya sefiingga penulis d w menyeledan penelitian dm penulisan karya ilmiah daXm
kntuk
Di-i ini. Tema yztngdipiiih
dalam penelitian yang dilaksanaican sejakMei 2000 ini adaXah optimasi pnggmaan
laharn
agmforestry, d e n p judd: Kajian Sistem dan OptfmasE Pmggunaan M a n Agmf~rmQydi
Kawrtsan Pmyangga Tman Nmianal Gunung Leuser; Studi K a u s di Kabupaten Langkat Sumatera Utara.T&ma kasih petlulis ssmpaikm kepada Bapk Prof.Dr,lc. Naik Sinuhban, MSc., sel&u ketua komisi pembimbing dm Bapak Dr.lr. Kukuh Murtilaksono,
MS,
I
h
hf.Dr.Ir, Asrnwlaily S h ,MS,
DAA,, Bapalc Prof.Ih..Xc, Bunasrlr Sanim, M.Sc,, serta Bqak Prof.Dr.lr. Sumana,MS,
selaku anggota kornisi pemirimbing yang sangat h y a k memkri arahm, saran dan msukan, j u g kepada Bapak Xr. Lahuddin,MS
dm Saudm Ir. Rdmanta Ginting, MS s e a Defii Elfiati. SP,MP,
atrts bmtuan tehisnya dalam penyelesaian penelitian dm pnutiszu! Dixrtasi ini.Keprtda Penguji Luar Komisi, Rap& Pmf.Dr.ir, h i n a l Abidin Pian,
MS
dari UnitManajijernen Lewr (pada Ujim Tmutup), dm Ba& h I r . A. Ngaloken Gintings,
MS
dari Pusat Penelitim dm Pengembangan Hutan dan Kanservasi Alam Bagor, serta i3rtpak. Dr.lr, Nariadi Kaatodihardjo,MS,
Staf Pengajar Fakulbs Kehutarrrur IPB (pa& Ujian Terbh), pnulis sangat krterima kasih atas k d i m waktu serta sarandan
m a s hyang dikrikan,
guru
pnyempumaan penuiisan Diwrtasi inl.Ucapan t&ma lrasih dm pen- yang setinggi-tixtgginys, juga pmdis sampaikan k e p b
Ba*
Prof. CirairwtdinP.
Lubis, DTM&H, Sp.A(K),bsik
sew pribadi maupun sebagai Rehor USU yaxrg telah m e m M kesempatan kepada ptlulis mtuk mengikuti pendidikm Program Daktor (S3) melalui jalw KPK S3 IPB-USU angkatan II ( I 9981, s r t a dukungan m o dd m
tenrtrtma materil kepada pnulis dalmmenyelesaikan karya ilmiafi, ini. Ucapan t m i r n b i h
d m
pghargaaxl, penulis simpailcan pula kepada Dirjen DiZrti kpdiknrts untuk hasiswa BPPS bagi penulisd m
Unit Manajemm kwr(UML)
Msdan y m g tamit membiayai pr:ne:litian Disertasi ini.komunikasi dan s i l a h m h i yang terganggu &bat
penye1eSaian
pelitiandan
pnulism Disrtasiini.
Buat Istri, dan
&-an&
tercinta, &ma kasih yang menddam atas *galapexxgorbamq
k e s h m
d m
penjgertian serhkeiMxlasan
ddam menddungd m
mdo'alcan penulis menyelaakm penelitimdm
pnulisan Di-iini.
I , Komoditi tanaman
p r k e b m
dan
ind& y m g te-t p&...
sistem Agrofomtry di Kawasan Pmyangga Ekosistem Lewr, h g h t2. Komoditi tamma pangan dm palawija ymg krcfapat
pada
sistem...
Agmfu~estrydi
Kawasm Penymgga Eicasistan Le!ustx, h g h t3. Komoditi tamman bd-buahm yang terdaptit pa& siskm
Agrufarestry di Kawasan Penyangga Ekosistem Lewr, Langkat
...
4. Komoditi tanaman hutan yang &&pat pada siskm Agroforestry
di ECawasan Penyangga Ekosistem Lemr, Lmgkat
...
5. Kamwflti tanaman sayurn yang terdapt pads sistem A p f o ~ s t r ydi Ka- Penyangga Ekasistem Leuser, h g k a t . .
...
6. Kulam ikan, m p u t
dan
hutan yang terdapat pada sistemApfarestry di Kawasm Penyangga Ekosistem Leuser, lagkat..
...
7. Komposisi petani agoforestry di Crawasan penyangga TNGL KahLangkatkrdasackan luas f&an agmforestry..
...
8. Distribusi ptani rrgroforestry di kawasan pnyangga TNGL Kab-Langkat Rerdaszlxkan kemiringm l e ~ n g
...
9. Kamposisi petmi -fa-
di
kawasan pyan%&arWEL
Kab.Langkat...
Masarkan jurnlah anggata keluarga
10. Distribusi petani agroforestry
di
kawasan penymgga TNGL b b . h g k a tlxrhmhn pnggmaa temga kerja
...
1 2. Distribusi pet& agoforestry b e r d a d m Einglcat pengbasilan bersih
dari sistm agoforestry di kawasan pnymgga TNGL Kab,,l;angka$.
...
1 3. Kumposisi
dan
produksi dari tip ~ s i l v i c u l ~ model &en Semblring...
di kawasan penyangga TNGL, Dem Garunggang Kec.Kda, Langkat14. Komposisi dm prodhi dari
tip
agmquafomtry modelRasta
Sitepudi )rawasan penyangga TNGI,,, Dem Telagafi kc.Sei Bingei, h g k a t . .
...
15, Kamposisi
dm
p d u k s i dari tip agrosilvicdtural,mdel
Mahyudd'i17. Kampasisi
dan
produicsiclari
t i p agrosilvopastural m d d blah Sembhingdi
k a w m penyang.jp TNGL, Desa Rd
Gduh Kec.Sei Bingei, Langkat.
. .
1 551 8. Kumposisi
dan
produksi tip agrosilvopastural model Pmistiwst Smbiringdi
kwsm penyan&&aTNGL,
Desa Telagah Kec.Sei Bingei, Lmgkat.,. . .
1 5519. Kompsisi dm produksi dari t i p agrusiivicu!turaf m&1 J mTrigan di k a w m penyangga TNGf, D m Simpang Kub Bulufi.
Kecamatan Sei Bingei, h g k a t
. . .
,. .
.
. .
, , ,..
.
.
. .
. .
. .
+ ,. . . .
+ +. . .
*..
.
+.. . .
.
+.
.
1 5620. Kornposisi dan p d u k s i dari t i p agrosilvicuttural made1 M. Sembiring
di k;awasm pnymgga TNGL, Desa Paranggum Kec.Sal"pian, h g k a t
. .
. . .
. .
1 562 I
.
Biomass d mkarban
tegakrYl t i p agrosilvikultd model Agm Sernbirixrgdi kawasan penyangga TYGL, k s a Gmggang Kw.Kuala, Langkat
.
. .
. . .
,.
. .
1 5722. Biomassa dm k&n t@m t i p agrasilvikultural model
M.
Sembiringdi k a w m penyangga TNGI,, k s a P m g g u a n Kec.Salapian, Langkat.
..
. .
..
1582 3. Biomassa
dm
karbn te- t i p agrosilvikulturzll model Sinden Gintingdi k a w m penyangga TNGL, D e w Telagah Kec-Sei Bingei, h & k a t . .
.
. .
. .
. ..
158 24. Biomwsadm W
n
tegakan t i p agmsi lvi kultural, model S yamsuddindi ka- penyanaa TNGL, Desa N.Ukur Utnra Kec.Sei Bingei, h g k a t ,
. .
-15925. Blamassa
dan
b ntegakan tip agmsilvi kultural model M-dhdi b w a a n pmymgga TNEL, Desa G m g g m g Km,Kuaia, h g h t
...,
160 26. Biomassa dan h b o n k g d m t i p ~ i l v i l n r i t w a lm d e l
Rajin Sembiringdi kawasan p y m g g a TNGL, k s a Teiagaix Kw-Sei Bingei, h g k a t . ,
.
,. .
,. .
.
1 6027. Riomassa dan k h n t e g a h t i p a&rosiivikultwd model !htra G i n k g
di ka- penymgga TNGL, L, TeIagah Ke.&i Bbgei, h g k a t . . ,
.
,,. . . .
16128. Biamasa dan
karban
&&an tipe agwsihikultural model P. Sembiringdi
k a w m penyanma TNGL, Desa Telagah Kec-Sei Bingei, Langkat. . .
.
.
.
16 129. Biornassa dm k d w n teg&m t i p agmsilvopastural model
&bh
Smhiring di Crawasan penyangga TNGL, k s a Rumah Muh Kec-Sei Bingei, Langkat,..
-16230, Biamassa dan karbn, tegakan tipe agrosilvopashmt model R Sembiring
56. P e n g d tip agroforahy pEBda
dua
kelzts kernkingan lereng di 3iwzw.nPenyangga TNEL Kwb.La&& terhadq rataan C-arganik tanah (%)
Tahun 2000/200 1
...
i 7257. Data biumassa tegakan (tonha) dari tipe agmfomtry
pewalcil
di kawasarr prxymgga TNGL K a b . m t , I'd111~ 2000/2#1..
...
17358. Sidik ragam data biomassrt tegakan
pada
tip
ahrofalrestrydi
ktfwasan penyagga
TNGL
Kah, Langkat.. ... 1 73 59. lCaa~ran biornassa tegaican (tonha) rpada tip agmforahy di k a w m...
Penyangga TNGL Kab.hgkat, 'I'ahun 2000/2001 173
60. Data k a b n tega)ran (tonha)
dari
tipe agrofarestry pewakildi kawasan penyangga
TNGL
Langkat, Tahun 20QQ/200 1...
1 "146 1. Sidik ~agam p n g w h tipe agroforestry di kawasm p y a g g a TNGL
Kab-hgkat terharfap kwban t e g h
...
1 74 62. R a m k a h n tegakan (tadha) p d a t i p agroforestry di k a w m...
Penymgga TNGL Kab.hgkat, Tahun 2000/2001. I 74
63. Tingkaj pnyirnparrgan (devietsi) mtuk mmpai tujuan optimasi Penwnaan X&m agmfarestry di
ka-
penyangga TNGL h g k a tuntuk Petarti Golongan I, Skenaria Utamzt I-TV, Subskenaria f -5
...
17564.
Tingirat p n y i m p g a n (deviasi) untuk mencapai tuj uan optimasi Penggunztanlafrm
agrofomttydi
irawmm penygga TNGL b @ a tuntuk Petani Golongan II, Skenario U m a I-IV, Subskenario t -5
...
176 65. Hasil, adisis optimasi penggunaan lafaan d e n p sistem a g m f o mdi
Kawasan pnymgga
TNGL
Langkat untuic Petani GaIungan 11, Skmaria...
...*...
u&m8 1-IV, S ~ b s k d 0 1-5 ..., 177
66. Hmi1 analisis aptimasi p g g m a a n
i
h
dengan sistem agoforem di Kawasan penyangga TNGL Langkat untuIr Petani Ciaiongan IU, Skmario28. Pola tanam agroforestry prig Bismnkm
di Kawasaii
Penyangga...
TNGL bbupaten h g h & berdasarkan pola cumh hujan 126I . Pernbukaan
lahart
sampaike
btss kawasaxl inti TNGL,Desa Telagah Kec. Sei Bingei Kab.Langicax, Tahun 2QQ0,.
...
1 79 2. Foto Suptipe AgrusilvikuIturd di Kawasan Penyangga TNGL,Kabupten tangkat, Sumatera Utarrt. Tahun 2000/200 1
...
1 803. Foto Siptip Agrosilvikultd lainnya di Kawasan Penyangga TNGL,
Kabupaten Langkat, Sumatem Utara, T&un 2000/2# 1
...
1 8 14. Foto Subti pe Agrasilvapasturzli di Kawasm Penyangga TNGL,
Kabuprtten h g k a t , Sumatem Ubra, T h u n 2000/200 t
...
182 5 . Foto Subtip Agmquztfo~stfy di K a w m Penymgga 'lNGL,,Kabupaten Langkai, Sumatera Utara, T&un 2000/2001
...
I336. Foto Stirana Angkutatt transporta as^) HwiI Pmen yang mum
di&m
di
b w a s m Penyangga TNGL,Latar Belrthng
Ekosistem L e w r ma- hagian
dari
sumbrdEtya dam Indonesia yang memiliki kwakkristik !&as floradan
ftwxun,terdapat k w I m h & a n habitat
d a k nrnendukung keberlanjutan hidup
~~
hayatidan
k o m p o m - k o m p m khasfainnya yang
secara
dami terintegasi Mrun suatu wilayafr b e n t a n ~d m
pegmungmEukit Barism dari Propinsi D a d I d m e w Aceh sampai ke Sumatera Utara, sgranjang
lebih kurang 100
km
(Dirjen Peclincfungan Mutandan
Pclmtarian Aim, 1995).Dalam WorId Conservutian Strategy, k a m Ekasistem Leuser ditdapkan
sehgai asset heritage d m a g a r biosfer sehingga kebemhamya bukan hanya xbagai
aset nasiunal, tetapi juga mempakm aset intmasional, Di Man kawasan Ekasistm
i ~ u s e r diprkimkm hidup skitar 176 jenis Kmtang menyusui, 194 jenis binatang melata, 52 jenis binatang ampixibi, 320 j&s h g
dan
ti& k r k b jumlaht serh jenis tumbuhamya Seiain itu, Ira- Ekasistem Leuser rnerupkm hdu beberapa sw@ (DAS) yang mmgalkrke
pantai timw dm barat Sumatera diantaranyaSun*
b gSemgan, Sungai Wampu,
Sung&
b i t m g , Sungai Bhgeidm
Sungpi Ular, kfxgrtn kondisi ekosistm yang be@kampleks,
~~
hitelah
mmdapat p h & z u xdsui
be-& pi& (domestik
dm
mcanegara), baik sew ica- ko~l~ervasi, objek penelitian dan pendidikan, cagx budaya, rnaupun sebagai objek wisata dam (ecofwism)(Pusat bjim Ekanumi
d m
Bisnis FE.USU, 1994,1595; kmbaga Penelitim UNSYIAH,1 997; Ciriffiths dm Pwdede, X 999).
tersebut skitar 890 OOQ
h e w
mtxqmkm k a w minti
yarrg kemudim disebut setragaiT m m Nasional Chmung
Leuser
(TNGL) dm Surtka Margasatwa Singkil (lkjenPerlindungm Hutan rfan Pelestarian Alam, 1995; Ma& X 997)-
K e k d a m bwasm Ekusistem kuser da'qp kekayw dan kmehagaman
sumberrfaya dam
d m
hayati serta poknsi wilayafrdan
sumkrdaya lafxannya menjadimm
terhadap tindakan danancaman
k e n d m
akibgt peram- oleh pit&-pihakyang ti& bertanggung jaw&. Sekitar JOO 000
h e m
dari kawasm Ekosistem kmr tersebut tel& rusaic d i m b a h rnanusimt. b i l prigamatan Unit Managemen Leuser p d abdan Mei 1999 diketahui W w a h p i r setiap 3-4 menir terdengar s u m g e m h pohon-pohon k yang ~ u m h g dikbang ~ n c u r i kayu di skitar k r a h Suaq Belimbing Kabupaen Amh SeIah (Ckiffitfis
dan
Pardale, 1999).Ancaman kmmkan kawasan Ekosistem kuser lcbih be= Iagi d i s e b a b h olch kkrapa
f&r
diantamya (Dyen Perfindungan H u m dan Pelestarian Alam, 1995):( I ) jumiah pmduduk di desadaa Bi M a m dm di &tar Ica- inti Ekosistem buser
u m m y a cukup tirnggi,
(2)
issu pemberngunan perkebunan (dm prtmirtn),dm
(3)p e n g e m b p wkktor non-pertanian tmktas. Jumlah pduduk
di
sekirarbwwm
ekosistem L e w r rata-rata 97 jiwa per
kilometer
p s e g i dm kepadatan agrarisnya mta-rata
7
jiwa pr bktm per keluarga.lsri berarti
W w adari
sebagian besar penduduk yang kigantung k e r n lahan budidaya hususnya pertanim, d i h a & p h p d a daya dukung lahan pertanian yang m a k i n rendah sernentara tekanan &bat perbmbahan pedudukcukup tin@ (1,74% per tahun). Hmil pnelitian Tim Peneiiti U N S W (1993)
Ekonami
dan
Bisnis FE-USU (1994; 1995) mefapadcan bahwa penduBuk mene&p padalima k s a saja Telagah, Lstu Dam& Buirit hwmg, Tim- Lawang
dm
Namu Sidang)di
W u @ n
Pangkat yang terdeleniasi w u k dalam ekosistem k w e r s e h y a k 2 863kepala
keluarga atau 13 942 jiwaIssu p e m b m w peratebunan (dm pe&an) ttmtama
di
Kabuptm Awh Selatan dan Langkat sangat mernpengmhi motivasi sebagian besar m a s y h tdi
~ k i t t ukawasan Ekosistern L e w r untuk rnmgemtrangkm usaha budidaya tanaman pxkebunan
(kelapa sawit, k m t dan cactaa) yang membutuhkan lahan relatif luas. Dalm ha1 ini
konflik antara kepentingm pengembangan
I
h
budidaya dengrur a s p k pelestarianswnberdaya dam Ekusistem kuser m a k i n d i d a n .
Upaya pemerinah mtuk mengembangkart %&or nun-gxrtmian di kecamam- k m a m dalam k a m pnymgga Ekosistem I ~ u s e r tampknya tmbtas, W a n
dalm
keb@ksamm
p t > a n g w m P r o p h i Daerah istimew Amh, dua k 8 b u w n di mana kawasan inti Ekusistem W ryaitu TNGL dan Suaka Margasatwa Singkil b w b yaitu Kabupakn. Aceh Tenggara d m Aceb Selatan d i m h h nk e r n
wilayah p md m p g e m b m g m ~ permian, ~Ekosistem PRuser merniliki kawastin prxyangga (btlfer zone) yang sktng,at Luas
m e w @ 90Q 000 h e k . Kawwm penyangga Ekosistem kwer
ini memiliki
sangat penting,
baik
sebagai p n u n j q plestarim lrawasarxinti, maupun
bagi pinenutran kebutuiran ekonomi, sosiddan
b h y a masyarakat setempat. Sedikitnya terdapat 31Wilayall Kecmmhn di empat M u e n (Awh Selatan, Aceh I'exlggwi, h & t dm
di 3 1
wilayah
keamatan tersebut hingga Wun 1990 sebanyak 838 274 jiwa (Dirjen Pedindmgan Mu- dan Pelestarian Alam, 1995).Oleh b 1 1 8 &pan kawasm peny-
ini
sang& Lws, maka pengelalaan wtiap kedatan yang tmjEadidi
daaah
ini
d l i l i id
sangat stmtegis,baik
M a mmenjaga kelescarian Ekusistem Laser, mupun &lam pmenuhan tujuan-tujuan
p e n g m h g m wilayah y m g k b t a s a n Imgsung dengan hwasan
inti
Ekosistem L.ewm~ A s p k penthg d a m pengelalaan ka- penyrtnggaini
adalah
d e n w melibzctkan m a s y h t setempat ymg telahscam
tunin kmurun bermuicim di kawasaxl Ekasistemkuser tersebut. R&ya k a m Ekasistern kuser m n @ b a h
k
d
Eungsiekaiogis d m amlogis yang merupaXcan &ah satu @ian dari pm-paru dunia, disamping
kenrsakan
ekosistem hulu rlaerah a l h sungai (DAS) yang memegang pmmm utama untuk. kelangsungan ketmwdiaan air, bususnya di D.I. Aceh dan Sumatera Utam.Daya duk.mg Iahan hdidaya @an yang semalrin re* sementara t&am
pendurfuir
semalcin
tin& menyehabh petmi mrnbuka hutan Mat hingga kcperhatawn hutan lindunghwasm
inti TNGL.
Tanamntn yang &bdday&m umumnyatamman semusim
&he,
j q m g dm kxrkgai jenis sayman) meskipun @a IaBdtn h g a nkcmiringan lereng ymg curam sampai sangat curam
dan
solum tanah ymg sangath g i r a I , Hal ini bmkibat poltcia
kmwkan
Ekosistan hwtmdi
satu sisi, m u n pembukannI
h
tersebut tidak dapat d i W l c a n karem d a m pemenuhaa kebu-hidup. Untuk ini di pwlukm suatu teknologi ;igeIolm iahan ymg optimal dengan tehp rnemperbatikm kektarirun smbrdaya ldm
di
satu sisi, sekdigus m~~Salafx
satu pngeloXraan tatxEuxdi
ka- p e n y q g p yang d a p t menjamin Irelestarian sumhrdaya aiamdan
sekdigus dapt memenuhi kebutuhttn ekanami, sosiald m
budaya m a s y h t n y a acialah dengm penempan Si*m Agmforestry. Sistemetgroforwtxy m e m p h n suak h t u i r pandaatan lahan xxara o p W @ mtu
tapaIr
di
dalamdan
akaudi luar k a m
hutan yang men- produksi bioiogi k&wpendek dan bmhw panjang (kumoditi
kehu-
dme
m
)
b d a s d m kel&andm untuk: kesejatrtem m&f baik diusahakan
m
mntak, maupun benuutan(rotasi ) sehingga mcmkntuk tajuk klapis-lapis (Satjapmdja, 1 98 1 ; Nair, 1 989; Chundawat dan Gautam, 1993;
LA,
$995)-krbgai tip sistern agrofomtry s k n a m y a *el& h y a k t d q m t di kawasan
pnyangga Ekasistern Leuser, khususnya di Kabuapten Langicat Sumatera U w baik
ymg terbentuk dari penehgan sebagian pepohom dalam suatu
d
hutan untukdikombiraasi dengan tanaman =mush, rnaupun sistem pertanaman m p u r a n dengan
kumbinasi
antam
tanaman tafiunan (kayu dan webuan) dengan tanaman &unmlainnya (buah-bdm) rntau ant- truraman tahunafx dengan t2uaamarr, semusirn. Utuk: itu, k e b d a m sistern a.gmfomtry y m g merupbn
&ah
satu h t u X c siskm pertmiankomrvasi (SPK)
ini
periudikemhgkm
agar sumbrdaya lahmnyadapat
secant ekologis lestalri, secarrt ekonomis menguntungkm dan apMlmis memhikank i X
ymg tinggi secara bwkesinambungan (sustainable). k n g m dernikim, penempandan
pengembangan sistem agmforeshy di kawasan penyangga Ekusistem Leuser harus dapat: memberdm kesejahteraan hidup (kehidupan yang Iayak) h i petani, I- tidaksesuai den* aspimi sosiukultwd
dm
tingkat perekonomian masy& setempat(Sin- 1999).
&- uraian di atas, m a h klak dildcukan kajian untuk mengi&ntiMcasi
d m
mmgevaluasi sistem agroforeslxy yang tadaptdi
ka- p y a q g aEkosistem
X R W ~ , Mlwwnyadi
Wilayah Kec8mata1-1 Sei Bingei, KuaXa dan Sdapian, K a b u w n Lan&ai terutama ymg ~rkai.tan d e n w aspek a i d , budaya,, ekonami drtn pn-yaterhadap tanah dan Xingkmgan fisik hayati, serta d o h i dm optimasi pnggunaan
l a h m ya.
Hasil penelitian ini d i h p k a n dapat rnenjadi acuan dafm pngelalaan kawssan
pnymgga Ekosistm h w r agar d e g d w i
I
h
dm
kompnen ekosistem laimya tidak tejadid m
secara ekonomis rnenguntungkm r n a s y h tswam
krkesinambu~gan.h n g a n mmbaiknya tingkat kesejahtem rnasymkat di irrtwam penyangga
ini
dm disertaik a d m m
yang tinggid m
perrtingnya kelestarian Ekosistem Leuser diharapkan masyarakat &pat turut menjagrtdan
meneggah pihak-phk lain yang ingin mengeksploitasi sumberdaya Ekasiwrn llieuser secamiI@,
sekm-kwangnya mereset tidak melibtkan diri ddam upp-upya ymg mmdumng kcd-i
bwasm intidan
penyangga Ekwistem buser tersebut.Kerangb Pennasalahan
Wind (1890) meny*an bahwa dricitnya ada dm h g s i pnting dmi hwztsan
penyangga yaitu fungi biologis (funpi ekoiogis)
dan
h g s i sosiat Fungsi bi01ogis atm fungsi ekulogis meliputi: (a) p n g m a mIca-
komewasi t e d d a p ganggum atauKmtang pHmaan
dm
polusi;(c)
m e n y d a hd
wit& tempat hidup s p i e s floretdm
fauna ymg mirip dengan yangada di
ddm hirawasan konsavasi. Sedan* misosialnya antam lain: (a) sumberdaya yang ada dqat dimanf- sebgaimana k l a k u
secara
tradisiod kecuali bibtangdm
t u m b u h yang diiindmgi; (b) d q a t dikelala dand i d - untuk budidaya kumoditi tertentu yang bmilai ekonomis,
(c)
rneninglratkan lapangan pkerjaan
di
bidmg kanservasi, dan (d) tersedianya lahan unt&keptingm mum, t m m a lokasi r e k i l w i s a r a d m , pendidikan dm pielitian.
Sejjalan, dengan itu, Dirjen Perlindungan X,iutan
dm
Pelestrtrian AIam (1995)r n e n y e b u h bahwa k a w m penyangga Ekasistem L e m mempunyai pran m g a t penting, baik sebagai pnunjang k e l h a n k a w m inti, maupun untuk pmenuhm
kebutufran ekonomi, sosial d m budaya rnasyarakat sternpat.
Satah satu pengelolaan lahan di kawasrul penyangga yang diharapkan dstpat
menjtunin kekstmian sumberdaya dam dm sekdigus d a p t memenuhi keb&
ekonomi, sosid dm budaya masymhtnya adrtiah dengan p m e q m sistem prtmian kamwasi (SPEC). S&ah satu fKntuk SPK
&ah
sistem agmforesbry. Sistem agroforestrymem+
sltahr h t u k p e m d t a n lahall stxam optimal. pada SUBtutapak:
yangmen- produksi bialogi
be*
pendekdm be*
panjang (komoditikeh-
dm
pertanian)an
k c l e a n dan untuk kwjahteram m a s y k t ,baik
diwahakm secara serentak, maupm kmtan (rotasi) sehhgga membentuk tajukberiapis-lapis (Srttjapdja, 1 98 1 ; Nai r, 1 989; Chmdawat dm Gautam, f 993; Lai, 1995;
Young, 1997).
Selanjutnya, Sinkban (1999) m e n y e b u h bahwa wtuk membangun swtu
menjadi sistem pertmian komrvasi, krmaswk sistem agrofomtty, Ilangkah-Ian&&
berikut barus
di1dah.n
yaitu: (a) invenwsasi keadstan biofisik k m h wrtitaneth
(sifa fisikadm
kimia), dmhme, penggmam lahim, topa@, ilclirnd m
degdasi iahafi, Datahi diperluhn
untuk menmhkan kefas k e m a m p d d a n lahan untuic si-budidaya tamman tmntu, agroteknologi yrnng diprlukm,
teknik
k:anmv~sI yang wcukdm mem&,
serta tingkat k e d a ntanah
yang sudab terjadi; @) inventovisnsikeadaan
susid ekonomi petani seperti m y a keiuarga, tingicat pendidikan, keadam ekommi,
tujuan keluarga, pe~niiikan lahan, pengetahuan tentang teknolu@ p d m , -psi
tentang erosi dm sebgainya;
( c )
i n v e n ~ s a s i p e n N luar, s e p 6 pws ataupemasaran hail, hwgtt-Ma Man
dan
hasil pertanian, keadaan dm jar&kc mpat
pmasaran, pemqkat penyduhan a&u latihan, koperasi, organisasi kemasyadatan yrurg
ada hubungannya dengm petani
dm
sebagsinya.Berdatsarkan pertimbangan di atas maka made1 p t :iahan ymg optimal ~ di
k a w m penyangga
TNGL
@t dirancang &ah m y a melaiui p e n d e b sistem agmforestry yang (1) Iayak ekologi, (2) lay& qpteknologi d m (3) iayak pen-.Dengan dmikim, k m g k a dasar #ahan dan pdekatan ymg mmjadi
pokok
perhatian d a m pnefitian inl dab:
a. &gaimsna
tip
si- agroforeslxy ymga&
di kawasan penymgga Ekosistem Leuser ditinjau badasarkan komponen penpun, tujuan sosid ekonomi dan fhgsinya b. Sejauhmana sistern agoforestry m e m k i h dukungan terhadq k e h i d u p sosiaiekonomi mas-t
di
kawasm pnymgga Ekusistein t e r n *d.
Bagahma p n g g m m lahan yang o p t i d pda si- agmforestqdi
kawatmpenyangga Ekosistem yarxg dapat m m h i k a n kamtungan ekammi d m
sekdigus tetap menjamin kelwtarian sumkrdaya -1
dm
Ihghmgannya.Tujuan Peneiirtian
Tujuan dan sasaran dari
dilabwkamya
p e l i t i a nini
addah:a,
Menginvmtaxisasi
dm
mengidassifikwikm sistem ~ f o r e s b y y m g terdapt dikawasan penymgga Tman Nstsiod Gunung L a s e r Kahprlten Langkat,
ke
dalamkkraprt tipe dan sukip kidasakan karnponen p y w m , tujuan sosial
ekommi
dEtn fungsinya.
b, Mengevdiluttsi keiuaran yang d i h i l k a n dari d t m p h m y a sistem a g r o f s b y di
kaw- penymgga Tamm Nasiod Gunung bum Kabupatm h g k a t ,
didasariran
p h
standar irebutuhm hidup bag^ p t a n i den- jumiah keluarga. wbanyair 5 orang8c. Mengevdwsi dam@ sistem agrufo-
di
kawasan penyanw Taman Nasional Gunungk m
k r b d q tanahdan
lhgkmgan fiskbyati.d.
Mmdapatkan dhmatif aXukmi penggimm h h @cornposisi komponenp n p m i )
yang optimaI @endaptandapat
memenuhi kebutuhan hidup layakdan
iahan
tidak krdegdwi) pda sistem agroforestry di kawasm penyangga Tamaxl NasiodGunung L e w r (TNGL) Kabupaten h g k a t , Sumatera Utara.
f. Mempoieh t i p ~ f y q sesuaI o
dan
berkesbbungan di ~ i c a mpyangga TNGL Kabupaten Langkat yaitu tip ymg pendorptamya dapat memenuhi
kebuEuslan hidup layak bagi petmi, I&an tidak: Wegradmi dan a~u,khoIugi yang
d i p a l d m &pat dmgm
mudah
ditattpkaa.o i h
di
d a y a h tersebut.Kegunaan Penelitian
Hasil penefitian
ini
d i f i m p h dapat digunakan sebgai:a,
B
h
pertimbangan ddm perencanam pngelotam kawasan penyangga Taman Nasional Gmung kuser oleh Pcrnaintah Pusat, P m b t a h Pmpinsi Sumatem Utaradm Nan- Aceh Ihmsdam, xrta Pemwintah Kabupaten teFkrtit yaitu tangkat,
Karo, Dairi, Aceb Selatan dm Aceh Tenggra
b. Bahan pertimbgan h g i Departemen Kebutanan dalm mi;ka pembinaan dan
pngembanp rn-
di
k a w m pyangga Ekosistem Lewer sehingga dapatmendukung pelestarian kawasan inti TNGL dan S& M m t w a Singkil.
c.
B
h
prti.mbangm b g i instansi k&&t dan lem- intemasiarud ahu b b q pSwadayit M a y a d a t
KSM)
semi
Uniten
L e w r yang merniliki k e u l i a n pa& peningkatan kesejahkretan masyardat dan xkaligus mengin-kelestarian kawasan Ekosistem huser
d. B d m pertimbgm bagi para penggurta atau ptmi
di
kawawn pnymgga TaxnanNrtsional Gunung L e w r dalam upaya peningkatitn kesejahteraannya dan dalam
m g k a turut berpsrtisipasi n e m e l i h kelestarirtn k a w m tersebut.
H a h n , b i t e r i a dan Fungi f f i w s s ~ n Penyangga
Mam Undang-Undmg RJ
No.
5 Tatxun 1990 tentang K a m a s i SumbdayaAlam Hayati dan Ekosistern dinyatalran W w a h r a h peny- adalair wilayah yang
kmda di luat kawasm sualra dam,
b&k
sbagai kawasm hutan lain, tanah negya bebas,rnaupun tanah yang dikbani atas hak y m g d i p m l h dm mampu mmjaga keutuhan
kawasaxl y m g dilinduogi dm &digus t>ermmf.t bagi m a s y d a t sekitarnya
Bedasarkan
t r a m
ini &pat diketahui Mwa suatu k a m penyetngga ditetapkan diluar taman nasional atau daeratr konservasi dengnn status, Iuas dan tingkat pnggmam
ymg k ~ - b d a sesuai dengan kebututran, kandisi setempat &in status Iahannya
(Dirjen Pcrlindungan i,Iutan dm Pelestarian A l m , 1995).
k r d a w k a n statusnya, wilayah yang ditetztpkan sebagai kawasan penyangga dapat
krupa: ( 1 ) kawasan hu&n yang antara Iain terdiri
dari
frutctnlindung,
hutan produksiterbatas, hutan produksi tetap d m hutan k o m a s i ; (2) daaah p a i r a n pantai., ( 3 ) tanah negara yang d i b & hak wrti lahan ptmnabn, lahan pertambangan atau
bak
grma u s a h dm (4)tanah
milik rakyat %perti tegab, sawahdan
pkarmgan yangmemiliki
arti
penting dalam plestsuian smbrdaya dam (Sumarja, 1 99U).Akibat kemgman status lahm kawasan pexlyangga tersebut, malca terjztdi
perhedaan ddam pta pengefolaannya d m untuk mengabsi perbedaan h i prfu Qisusun
suatu konsepsi atau xuan tentang pola pengelolaan dam& penymgga dengan
M g s i optimal
d m
d i n g menmjang bagi pihak-pihak terbit serta +at menjamin kehidupan yang layak bgi masymkatnya (Wmputrq 1990).Selain itu, McKinnon ef 01. (1986) mendefinisikan bahwa pnyangga
m m p h n h w m m ymg Weiratan dengan kawasart yang dilindmgi yang
g m g g w a m
tmahya terbtas, unhrk memherikan lapisan perlidurrgm tambalm bagi kaw- yang dilindungi dm seirdigus krmanfw bagi m a s y d a t ped- wkitamya kfnisi hi
pads dasanrya jugs menekankm kexlaras;m an- konservasi kawasan di satu pihak, dan
pmenuhrxn kebutuhan ekonomi, wsid dm budaya r n a s y d a t yang tin@
di
sekitard d a t a u di Iw taman nasianal atau k a w m konservasi, di lain pi&
Seianjutnya dinyatakan M w a daerah pnyangga memiliki dm fungsi utama yai tu
penyangga perluasan
dan
penyangga sosial. Penymgga prluasan pada dasmya hrfungsiuntuk menlperiuas k a w m habitat y m g tenlapat ddam kawasan yang dilinduxlgi
kc
dalm daerah penyangga. Haf ini mmlmgkinkan kr&mbah m y a total popdasi
tumbuhajn dan mtwa yang &pat M m h g bid. Temasuk ke dalam jenis pnyangga
seprti ini adalatr hutan produksi den- @bang pilih, tswasm prburuan, hutan &mi
yang digunakan penduduk untuk menjadi SUM& kayw
b&ar
dm
bshaa lainnya, hwasmterlantar
dan
padang penggmtralw. Sedanglran penyangga mid b a b g s i utmasebagai penyadia prod& yang dam digtdcan atau b e h q p fkomaditi perchgangan dan
kunsumsi) bagi masyamkat setempat. Pemdaatan sumkrdaya alami dari daerah
penyangga ini menrpaIraxl tujuan sekunder. Nmun, pengelalaan
dm
pefiggmam Iahan prtdrt&ah
p e n y q a sepertiini
tidak hleh
brtentangm dengan tujuan kawasan ymgS&* menunit Wartaputra (1990) daerah pmymgga mexnpunyai empat
fungsi yaitu: (I) me1indmg-i &tau menyanggit k a w m komrvasi
m
k e s e l h
sehingga terhindx dari kkanan-tekm maqymkat yang rnengakibatkan menmumyakondisi dm potmi kawasan kowmvasi; (2) dimrtnfaatkan oleh - k t setempat
sebagai pnunjang pningkatan kesejahteraan atau pendapatan k e l v (3) mert.dam
f&or Iuar ymg dapat rnerusak ekosistem kawasan pelestarian atau smka dam dm hutan
lindung; dm (4) rnembatasi SKZUII ekologis gcrakan stwa liar keluar k r a h kamrvasi
atau trunan nasional.
Selanjutnya Wind ( 1990) rnenyebutkan b&wa sedikitnya
ada
dm fungsi pentingdari kawasan pnyarlgga, yaitu fungsl biologis atau fungsi ekologis dm fungsi susial,
Fmgsi biolagidekologis diantariya: (a) rnemperkuat perngamman hwasan komntasi
terhadap gmgguan atau p n g m h rnmusia; (b) menjaga kctwasan ysurg dilindungi
dari
penetrztsi jenis eksotik, binatang peliha~aan dan polusi;
(c)
menyediakan areal untukternpat hidup s p i s flora dm fauna yang mirip dengan yang
ada
di
Mam kawasankomrvasi; dan (d) rnenjadi tamMan pelindung h i kawasan konservasi teriradap
kebaban
dan
badai. S e d a n g k m fungsi sosiahya adalah: (a)rlrtpat
dimdktkamyasumberdaya ymg
sn%a
dm seca~a tndisiunal berlairu, kwuali bhatmg 8;tn tumbuhan ymg dilindmgi; ('b) dapat dikeloladm
dimanfadm unhk budidaya komoditi tertentu yangkrnilai ekonomis, (c) menmgkatkm lapangan pekerjm di bidang kowwasi; d m (d)
tersedianya lahan untuk kepentingm mum terutama ddam hntuic Ioirasi ~imasiiwisata
Batman dan Weria Sistem Agrufomtry
Berbagai definisi tentmg agoforestry telah banyak dikembangkm
deh
p ami.
Nair (1989a) menginventarisasi setmy& 12 defirrisi, dan ia
&iri
memkri pgertian tentang agpforestq sebagai suatu si-m pngpunaanlahan
yang brientasi sosial danekologikat
dengan
mengint-ikm pphonan (hutan) b g a n tanaman@an
danatau t e d
secara
simdtan atsu bumtan, untujcmerhptkan
total pduksi tanaman dm hewan secara berkeianjutan dari suatu unitlatran,
dengan input kknologi yangsederhana dm pa& lafian yang marginal.
Banyak &li rnendefinisikan agroforesw s&agi smtu sistem managemen I- yang bxkelanjutan untuk rneningkatkm variasi hasil lahan dengan mcngkombinasikan
anlafit tanaman pertaniaxl
d m
tanaman hutandm
atau hewan seam simdtan atauknuutan dalam unit 1- yang sama dm dengm aplikasi pengelolaan y m g sesuai
budaya m a y h a t sctempzlt Definisi ini kemhli dipertegas oleh Chwdawat
d m
Gautam (1 993) yang kerntidim mengemdakm alkmtif pengerti= qpfomtry yaititusewsuaw istiIah atau n m a kulektif un* sistem pmgelolzxan
iahan
dengan teknologi ymg sepdan, dimana tanaman pohon (hutan) dengan smgaja&usairairan
daiam w i t pengeloh 1W yangsama
d e w
tanaman pertaniandan
atau t& pads saat b e m m m zttsu bemutan. Dalam sistem agmforestry terintegrasi sekdigus aspek eblugisd m
a s p k ekanamis.Sdanjutnya, Nair (1989a) mengernuErakm M w a agroforemy adafah suatu
sistern pnggunaan Iahm yang: (a) tanaman taxlunatr dm tamman perdu tumbuh k~s8ma-
sama dalam ~ 8 m p m dengan pnabagian tap& M a t a u seam -tan d e w atau
mengmhkaxr tanaman pertmian atau hutan saja Keuntungan dim&ud temzasuk: saw atau lebih dari kritda Mkut: terjadi keberlanjutm ksuburan tanah,
konservasi tan& pningkatan hasif, rnernpefirecil resiko kerusakan atau kegagalan
tamman, kernudahm pengelulaan dan pengendsiian hama serta pnyakit,
danlatsu
leb& dapat mmenuhj kebutuhm sosial ekonomi masyarakat =tempt.Satjaprrtdja (1 98 1) juga telah mengumpulkm khpa p n g d a n agoforestry
ymg kernudian mmkrikan hatasan mum sebagai suahr
b n ~
pmsnfaatetn !&ans a r a optimd pada suatu tap& yang mengdakan p d u k s i biologis k d a w pendek
dan trerdaur panjang (kamaditi wrtanian dan kehutsuxan), mernkntuk tstjuk, yang
berlapis-lapis, hrdasarkan kelestarian, &.ti
k
ditanam secara serentak maupun kumtan di&lam rtadatau di Iw kawasan hutan, untuk kesejahtem r n a s y d a i .
Naitir ( 198%) kembali rnelengkapi defenisi agrofowstry sebqy wtu sistem budidaya yang terdiri dari tmaman pohon
d m
non p h o n y m g tumbuh Mam asosiasikmtup, d d m salu kesatuan kehutanan
dan
agronomis. Tujuannya -ahrnemaksimumkan p d u k s i ddam
jangka
panjang. N a i l ymg dipmleh wkaligus b e ddari dua kompanen tersebut yaitu trtnman p h a n dan
mn
p o h ( s e m - a y a&an tern&).
Dari definisidefisi tersebut
di
atas, Nair (1989a)dm
juga Chundawat dmGautm (1993) membatasi qroforestry d m j p kritefia sebagai krikut: (a) a a m bentuk
yang normal, agroforestq terdid dari dua atttu kbih spesies
bmmm
(dm
atau h e m ) , (b) agmforwtry selalu merniliki dua atau lebih prod& (c) siklusdrui
sistem agcsfa~stryKlirssifikasi Sistem Agrofomtry
khagai sistm agmfumtry telzlh h y a k diinventarisir dan d i k m h g k m
dengan beneuk ymg beqm tergmtung kondisi wilayah, iakasi
dtux
tujuan sisternagrofarestry itu sendiri. Namun demikian, kemgmm sistm qpforestry tersebur dapat
dikelornpokkan ke dalam empat dasar utama (Nair, 1989b; Chundawat dm Gautam,
1993) yaitu: (1 ) herd-kart stnrkturnya (struc~wul basis) yang berarti penggolongan
sistern agmforestry dilihat dari komposisi kornponen penyusmya (tanaman pertanian,
hutan, pakm dan atau temak); (2)
h-m
fungsinya @nctional basis),penggofongan sistem agoforestry ditinjau cfari fungsinya seperti fungsi produksi dm fungsi prateksi atau perlindungan; ( 3 )
an
sosialekonominya (socioeconomic basis) yang ditinjau dafi segi tingkat pengeiolmdan
tujuan komersidnya, smta (4) krdawkan ekologisnya (ecologiccal basis) yangdidasarkan
pads kondisi ekoiugis tempataku I u b i sistem a g r o f o w diterapkan ahu ditemukaxr.
Bedasarkan s t n h m y a , sistern a p f o - dibedakan atas bebrapa t i p fNair,
1989b; Chundawat dan Gautam, 1993;
Ld,
1995): (1 ) AgrisilvimituruI y i t u sistt:rnagroforestry yang rnengkornbinasikan tanaman pohon (hutan) dengan tanaman patmian. Alley cropping, kebun p p h o n a n muitispesies, tailaman pagar? phun pnahan angin
d m
sejenisnya t m r t s u k ke dalam t i p ugrisiivimltural ini; ( 2 ) Sr'Ivupstwai yaitu sistem agrofo- yang mengkombinaqikan tamman pairan
dan
atrtu t e d dengin tammanpakm tern& seperti tanaman legumimsa dm p o h bwh-buahq dm (3)
Agro~ilvopforai atau sistem cmpuran yaitu sisbm qpfarestry y m g mengkornbinasikm selraligus tan- pohon (hutan), tanaman pertanian,
d m
tammanpaIran dm abu krnak,
Chundawat dan Eautam (1993) mclengkapi tipe qpforestq kdasarkan
s t n h m y a ini dengan: (1) Apicujtw~1I y&tu kambinasi budidaya haman pohon dmgm
pernelihman letah madu,
d m
(2) Aquuforestry atau Agr~(~qunfiesky yaitu sistem agrofarestry yang rnengkombinasikan pemelihmmikm
dengm tanman p h o n (hutan) dan tanaman pertanian. htemksi mtara sistem hutail, pertanitrnd m
kolam ikanmerupakan bentuk ymg Iazirn diternui, selaitin penanaman pohon b i l a i ekonarnis yang
mampu tumbuh dafam kondisi tergenang (dafm mwa atau gambut) temasuk
kc
ddamt i p uquaforestty.
B e r k k a n fungsinya, sistern agrofarcstry dapat dikdakm menjadi fungsi
produksi y i t u pfoduksi pangan, pakan, bahan bakar kayu, serat, krnyu dm lain-lain, s d a
fmgsi proteksi atau prlindungan yaitu pencegahm dari kemakm sumbedaya lingkwgan dan sekdigus p m e l k a m sistem prcxtuksi s e p d tanman pagar, pematah
angin, pence& keb- konsewasi
tanah. dan
air (Nair, 1989b; C h U w a t dan Gautam, 1993)-Berchrkan sosiaf-ekonornis, sistem ago forest^^ d i W m atas: (1) tujuaxl
kumersial yaitu pngelolaamya dimaicsudkan tenrtama untuk mengfiasilkan produk
bemil& ekonomis tinggi melebihi sistem monakultur; (2) Subsistence yaitu sistern
agmforestry yrtng
dikelola
den- tanpa memprtimbmgkan inputdm
output, h h i sdan
(3) Infermediate yaitu sistern agrofo~stxy yang memiliki, sifat di antara komersid dansubsisten den* tingkat. pengelolaan
dan
pacapian produksi yang medium dan tetapmmpertimbangkan input meski pasfa tingkat yang tidak makxhml,
Bmhsdm ekologknya, sistem a p o f u ~ d a p t dibedalran
kc
&am tiga kateguri yaitu sistern agoforestry prrda d a m rendah humidd m
subhumid,
pada
dwrah atid dan semi arid pda dataran tinggi @lair, 1989b; Chumlawatd m
Gautsun,1993). Di Indonesia, khususnya di Sumatem, sistem agru>Forestly h p k dijumpi p d a
daerah
dataran
tinggi atau lereng-lemg bukit yang umumnya terkntuk akibat kunvasi penggun;ran Iahan hutan rnenjadilahan
budidaya (Michon, Mary r&xl Bornpard, 1 989).Keuntungao dan Kelemahan Sistem Agrofomtry
Kehaikm penerapan sistem agroforatry &pat dilihat &xi keuntungan
soxm
ekologis a m lingkunga keuntungan smam ekonomis dan keunturrgan seam sosid. Keuntungm
swam
ekologis &pat b p a (Nair, f 989d; Chundawrtt dmCmutam,
I 993;LA,
1995): (a) t)gwmgan t e b t d a d q hum, terutams hutan Iindung dan suakadam; (b,) Iebih efisien dalam sWus ham butama pnindahan frasa dwi keddamafi
solurn
tanafx
ke lapisan pennuk;aan oleh sistem pcmkam tamman pqmfronotn ymg d a m ;(c)
p n u m m dan jxngendalian a i k permdam, pflcraciarx hara,dm
erositanah; (d) pemeliharaan iErlirn seperti terkentfalinya tmpe~atur tanah lapisan atas, pengurangan evaporasi dm t e r p l i h y a kelernbhm tanah oleh png- tajuk
d m
mulsa ssisa tanman;( e )
s i s t m ekoiogis terplihara dengan tebih baik dengm terciptanya* i -
3.
Setuasi
p e nlshan
~dad
d a d
hlllt:liiagga
huh
(lokesl
wW&]
dl
-IL~s&&
SamateralUtara,
Tahrm
d m
(g) t e r p e l ~ y a s h u h r &nah & i h t SMW yang konstan darib a h
organik slsamaman
danfxewan,!kcam ekonomis, sistem qyoforesm safiga mengmtungiran brutama Mam
hd
(N&, 198%; Chundswat dan butam,
X993;
Lal,
1995): (a)~~
k e i m &damarti lebih kwariasinya prod& ymg
dipmleh
yaitu bempa p g a n , paican, sera& kayu, Man Mar, pup& hijaudan
atau pupuk: kandang; (b) memperkecii kegagdm panenk a n a
gagal a m rnenurunnya panen dari salah saw kompanen, mastsib dapat dikrtupi oleh adanya h a i l m e n ) kompooen lain;d m
(c) meningkatnya pndttpatanwi,
karena input yang diMkm
aicm mengtiasilican output yang krkelanjutan.Keuntungan secara sosial dari diterapkmya sistem agroforestry addah
(Chundawat
dm
Crautam, 1993;Ld,
1995): (a) terpeliharanyrt stand* kehidupan masyardcat pedesaan dengm kehlmjutan pekerjam dm pndapatm; (b) tcrpeIlihmyasumber p g a n
dm
tin@% kesehatan masyar(rkstt k a n a peningkam kuaiitasd m
keragaman p d u k pangan, gizi dm p a p ; dm (c) terjaminnya stabiiitas kamunitaspetmi dm pertmian I a h n Erering sehingga dqmt mengmmgi dam* negatif wbanisasi, Selain
kebaikan-kebaikan tersebut
di atas, sistem a g n , f a ~ ~ & ~ juga memiliki kefem&an-irelemahm, kiksecara
ekologis atau iingkungan, maupun secara sosial-ekommis (Chmdawat
dan
@&an, 1993). Ke~emaEiandari
aspek lingkunganm m
l&.
(a) kemungkinan terjdinya prsaingan
sinar
m a M , air mah dmb
antam tanztmmpohon (hutan) dengctn tanaman perkanidpangan dm @an; (b) k e d m tanaman
pangan pada saat dil&ukan p e m a n m tamman p h o n fkrutama saat penebarnp kayu);
prhnian;
d m
(d) relatif Iamanya regenemi tstnaman pahun rnenyebabkan penyapitanlahan untuk tanaman pangan +&an
d m p sernakin
W a m y a tamman pohon.Kekmahm
dari
segi
sosidekonomis an- lain (Chundawstt dm Gautam, 1993): (a) tmbatmnya tmagakaja
yang berminatdi
bidmg perhian, khWWB'ly8dslam
membangun sistem apforestry; @) terjacfinya persaingan antam t a m t n ~ n pofro~ dengm
tanman pangan yang dapat menumnkm h i 1 tamman pangan (sumber gid keluwga) dihdingkan @a penanaman dengan sistern monokufhu; (c) waktu yang cukup panjang
untuk menunggu paxlen tanaman p h o n dapat mengurangi prduksi sistem mfarestry
tersebut; (d) sistem agoforestry diakui lebih kompfck sehingga lebih sulir diterapkm,
apalagi dengan pngetahurtn ptani yang t&tEIs dibandingkan pada sistern pmian monokuftur; dan (ej klreengganan sebagian ptanj untuk menggantikan tanaman
pertanidpangan dexlgan tanaman
pohan
atau sebaliknya, y m g lebib krnifai ekonomis.k n g m tingkat pgetzifruan yang memahi, sebenamya kelernh-keiemahan sistem agrafomtq tersebut di atas &pat dikendalikan sebgian abu seluxuhnya dengan
jalan (Nair, 1989~; Chundawat
dan
Gautam, 1993): (a) pengg- p b n kacangan atau tanman berbuah poiong yang sedikitM m
menghmkt sinar matahmi, whingga kebutuhan &ya untuk, tamman pangan dapat tqxnuhi; (fr) pmilihan tamman pahondengan sistem padarm dalam, sehingga mengum@ perwingan
hara
dan
air &ngm
ranaman pangan di sekitar permukm atau tanah lapisan atas;dan
fc) jarak tanamanpohon yang dibwt Iebih lebar, sehingga mengurangi p d n g a n cahaya matahmi, hara
Beberap Hrtsil Penditimtn Sitem Agmforestry
Michon et aJ. (1 989) dafm penelitian intensifnya di k m h Maninjau, Sumatera
B m t pada tafiun 1983184 m e n d a p a h bahwa sistern agroforestry yang umumnya
rnerqakm kombinasi p h o n h y u r (Pterospermum javanicum), dwian ( b r i o
ziethinus), surian tanduic (Toom sinensis), kayu mmis ( C i n m o m u m burr~tannt'), kopi
(Cofleu spp. ), pisang ( M u m paradisiaca), rnedang payung (Actinodaphne sp. ), lamtom
(Leucaem leucaephala), jambu bl (Eugenia malaccenris), kenidai (Bridelia momica),
pafa ( M y r i s f i c a ~ a ~ ) , rumput buluh (Schizostachyum sp.), ketupa (Baccauria dulcis),
Alongium kurzir' dan Pundunus tectorr'us ini, terdapat pa& fahm-1- miring diantara kawasm pemuiciman (p-desazln) dengan k8wasm h u h lindung. Sistern agroforestry
tersebut ditandai dengtn keragaman dan kerttpatan spsies yang tinggi
dm merniliki
lapim tajuk yang komplek. Selain tanaman bhunan (pephamin),scam
periodik pada l h selmya ditanami tanman smusim, terutama ddam kurnbinasi dengm tanamankayu manis. T m m m semusim yang seldu dibdidayakan pada l a b
*la ini
mtata Iainadalah jagmg, terung, k g tanah, kacang panjang, mentimun, pisang
d m
p p y a . Pada Iahan yaug terlindung rapt dengan dominasi vcrgetasi perdu atau semak.dan
rum put an &gunairan untuk penggembalaan atau sebagai sumbr palcan t d
kerbau,
l e m bd m
k b m g ,Widaningsih dm Djakamihadja (1991) telah melakukan studi di daerrth
Dmmja-Wado, Ksbupaten Sumedang pada daerah dim sungai. @AS) Cimanuk Nulu krlereng c m (28.7% h m h krtrulcit cukup c m dan 3 1.8% kh k p u n g
curam). Daemh penelitian merupaXEan kawasan penyangga b a g kelestarian dult buah
serta menjadi pel&-
daXm
memeliham kelestaian lingkungan sekitar wad& tersebut.M a d & utama
di
daerah penelitian tersebut dab rnasymkathmya memiliiri
lahan gmpm yang wrnpit mtma 0.31 sampai 0.64 hektar per keluarga petmi. Qleh wbab itu,untuk;
m&ud
pningkataxr pndapatrtn petani di satu sisi,dm
Map tetjaminnya kelestdan (ti* tajadi cfepdwi) l&an di sisi lain, mak;n sitem pertanman camp=(agrofarestry) lebih tepat dilakukan di tempt itu.
Urituk rnendapatkan g m b m ~ n ~ u n a a n lahan yang optimal dari krbagai
kambina5i jenis tanaman (da'lam hd ini kayu afrika, padi gogo, jagung dm singkung), maka Widaningsih clan Djakamihardja (1 991 ) melakukm analisis rnenggunakan Program
Tujuan Ganda (Multiple Goaf Programming atau Multiple Objective Programmrning).
Sdah satu rekornendasi dwi hasil pnelitian rnermka agar pctani &pat memenuhi
sepenuhnya kebutuhan akan produksi yang dapat dikonsumsi dan kebutuhan-kebutuhan
I a h y z l temasuk untuk bahan b&ar dari sistern agroforestry tersebut, maka d i u s u l h setiap keluarga ptani di d a e d itu harus rnemiliki lahm garstpan minimal 0.74-1.03 hekw.
Gintings (1993) melaparkan bahwa Bari hasii usahatmi terpadu ymg dildcukm
aleh Haji Usup di k s a Pernulihan Kemmtan hmakdong, S u m a h g Jawa Barat, di
l hkering sel- hanya 0.97 hektar &pat
rnenghsillran
wing sebanyak Rp. 8 4&4 500,-untuk: satu kali pride p e n . DI lahan Haji Usup tersebut (Tabel 1 ) ditmam secara
terpadu tanamrtn yang sesuai dengan kandisi di wilayahnya yaitu teh, pisang, vanili, lada, ~ I a k dan m p u t pkm tern& dengm populasi
dan
jamk &man serta k e t e m q p krkait,tersebut di atas, Hajji Usup mas* mendaptkm hasil d a i domk ymg d i p l i h m y a ,
Jenis J n k KeduduMruang Populasi Hrtsil
Tanaman T m m f pohon) Tanaman Uang (Rp)
1. Teh 1.75xIrn PadalahanoIah 5 000 12 500 & 1 875 000,-
2. P i m g 1 0 x I O r n Diantat-abarisanteh 250 500 mdan 750 000,-
3. h d a 5 m Sepnjang tepi Iahan o l d 625 625 kg t 875 000,-
4. Vmili 5 m Selang-seling dmgan fada 625 625 kg 3 750 000.-
5. Salak I m Pagar hidup 115 kg 34 500,-
6.Rumput Barisan Lahan selalsisi l&an olah 20 ran 200 000.-
Jumlah 8 484 500.-
Sumber : Ghtings ( t 993)
term bangku, tern gulud dm sistern alley cropping (agrosilvopastural) di DAS
sedimen yang wdiri dari " d n a d i m e n dalam"
dm "mna
d i m e n dangkal". Zona300 meter
cfi
atrts perm&= laut, ketebdan solum 50-100 em, curah bujan brkisar2000-2500 mn per trthun dengm mush kernmu x d m g s m p i berat. Zana d i m e n dangkal ditemukm pa& lereng-fereng yang c m atau pada lahan-I&m yang k m g
Menurut Siagian dkk. (1993) U w a tip a g r o s i l v o ~ memiliki banyak
keuntungm dibancfingkan prnbwdm teras, diatxkanya: (a) tenaga
dan
wairtu ti&banyak d i p e r l u h seperti halnya membmt teras, @) s e l d axe& &pat ditanami
sehingga areal yang dapnt mengbsiik;rtn m e n j d lebih lwI (d) &pat d i t e r a p h di
damah berlemg curam dmgm salum dangkd yang ti& direkomendasikan untuk d i b ~
tern, dm (e) p e n m a n pduksi ymg terjadi pada taPlun I sampai
kt:
If pada
sisternteras, tidak terjadi pa& t i p agrosilvopastural.
Errtsi, Sifat Twnab, Total Biamarsa dao Kirrbn pada Berbagrri