ANALISIS TENTANG ﺎﻣ / Mā / PADA SURAH AL - BAQARAH
SKRIPSI SARJANA
OLEH :
NUR SYAFITRI 070704003
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA DEPARTEMEN SASTRA ARAB
ANALISIS TENTANG ﺎﻣ / Mā / PADA SURAH AL-BAQARAH SKRIPSI SARJANA
O L E H
NUR SYAFITRI 070704003
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Drs. Suwarto, M.Hum Dra.KacarGinting,M.Ag
NIP : 195503061993031002 NIP : 196405041990032002
Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian
FakultasIlmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan
untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra
dalam bidang Ilmu Bahasa Arab
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN SASTRA ARAB MEDAN
Disetujui Oleh :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
DEPARTEMEN SASTRA ARAB
Ketua, Sekretaris,
Dra. Pujiati, M.Sos. Sc ,Ph.D Dra. Fauziah, M.A.
PENGESAHAN : Diterima oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana
dalam Ilmu Sastra Arab pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan
Pada :
Tanggal :
Hari :
FAKULTAS ILMU BUDAYA USU Dekan,
NIP. 19650909 199403 1 004 Prof. Syaifuddin, M.A., Ph.D
No. Nama Tanda Tangan
Panitia Ujian
1. Dra. Pujiati, M.Sos. Sc ,Ph.D ( ---)
2. Dra. Fauziah, M.A ( ---)
3. Drs. Suwarto, M.Hum ( ---)
4. Dra. Kacar Ginting, M.Ag ( ---)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima
sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, Desember 2011
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi
Arab-Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari
1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ﺍ Alif - Tidak dilambangkan
ﺏ Ba B Be
ﺕ Ta T Te
ﺙ Sa ṡ es (dengan titik di atas)
ﺝ Jim J Je
ﺡ
Ha ḥ Ha (dengan titik di bawah)
ﺥ Kha Kh Ka dan ha
ﺩ Dal D De
ﺫ Zal Ż Zet (dengan titik di atas)
ﺭ Ra R Er
ﺯ Zai Z Zet
ﺱ Sin S Es
ﺵ Syin Sy Es dan ye
ﺹ
Sad ṣ Es (dengan titik di bawah)
ﺽ Dad ḍ de (dengan titik dibawah)
ﻅ
Za ẓ zet (dengan titik di bawah)
ﻉ `ain ‘ Koma terbalik (di atas)
ﻍ Gain G Ge
ﻑ Fa F Ef
ﻕ Qaf Q Ki
ﻙ Kaf K Ka
ﻝ Lam L El
ﻡ Mim M Em
ﻥ Nun N En
ﻭ Waw W We
ﻩ Ha H Ha
ء Hamzah ` Apostrof
ﻱ Ya Y Ye
B. Konsonan Rangkap
Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.
Contoh : ﺔﻤﻠﺴﻣditulis Musallamah.
C. Tā`marbutah di akhir kata
1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap
menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.
Contoh : ﺔﻴﻣﻼﺳﺇ ditulis Islamiyyah.
2. Bila dihidupkan ditulis t
D. Vokal Pendek
fathah ditulis a, contoh : ﺐﻨﻛ ditulis kataba kasrah ditulis i, contoh : ﺐﺴﺣ ditulis hasiba dammah ditulis u, contoh : ﻦﺴﺣ ditulis hasuna
E. Vokal Panjang
a panjang ditulis ā, contoh : ءﺎﺟditulis ja ā i pajang ditulis ī, contoh : ﻢﻴﻠﻋditulis ‘al īmun u panjang ditulis ū, contoh : ﺏﻮﻴﻋ ditulis ‘uy ūbun
F. Vokal Rangkap
Vokal rangkap ﻱ (Fathah dan ya) ditulis ai Contoh : ﺔﻠﻴﻟ ditulis lailatun
Vokal rangkap ﻭ (Fathah dan waw) ditulis au Contoh : ﻥﻮﻟ ditulis launun
G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata
Dipisah dengan apostrof (`)
ﻢﺘﻧﺃﺃ ditulis a`antum
H. Kata Sandang Alif + Lām
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ditulis Al-kit ābu
2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.
I. Huruf Besar
Penulisan huruf besar disesuaikan dengan EYD.
X. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat
1. Ditulis kata per kata, atau
2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.
DAFTAR SINGKATAN
BA : Bahasa Arab
IMBA : Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab
Alm : Almarhum
SAW : Sallallahu ‘alaihi wasallam
SWT : Subhanahu wa ta’ala
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbi al-‘ālamīn penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena atas segala karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam juga penulis sampaikan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, seorang panutan dan suri tauladan, yang
telah membawa umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang
berilmu pengetahuan.
Salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada
Departemen Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara adalah
membuat suatu karya ilmiah yang berupa skripsi. Oleh karena itu untuk
memenuhi syarat tersebut peneliti menyusun sebuah skripsi yang berjudul : Analisis Tentang ﺎﻣ / Mā / pada surah Al - Baqarah
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat
kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan yang disebabkan kurangnya pengalaman
peneliti akan memahami dan menyampaikan sesuatu. Oleh karena itu peneliti
dengan sepenuh hati memohon saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak atas tulisan ini. .
Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya
dan bagi pembaca maupun masyarakat pada umumnya yang ingin mendalami
ilmu bahasa Arab.
Medan, 22 Desember 2011
Penulis
NUR SYAFITRI
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada peneliti, sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan
dengan sepenuhnya. Shalawat beriring salam peneliti hadiahkan keharibaan
junjungan nabi besar kita Muhammad SAW yang telah membawa petunjuk bagi
umat manusia menuju jalan yang dirhidoi Allah SWT. Dalam kesempatan ini
peneliti mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua
peneliti yang tercinta Almarhum Ilyas Hamzah yang telah mendahului kami, terima kasih atas do’a bapak kepada deknong, semoga deknong jadi anak yang
berguna bagi agama dan khususnya bagi keluarga, hanya do’a yang dapat
ananda persembahkan semoga segala amal ibadah almarhum diterima disisi
Allah SWT, Dan kepada ibunda tercinta Nur Aini ananda ucapkan terima kasih yang tak terhingga peneliti hanturkan dari lubuk hati yang paling dalam, yang
dengan begitu gigihnya mendidik, membimbing, dan menuntun peneliti sejak dari
kecil hingga saat sekarang ini dengan penuh kesabaran dan kelembutan kasih
sayangnya serta do’a yang tulus mengalir kepada peneliti dalam menjalankan
studi di Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, ridho dan
maghfirahNya kepada beliau.
Dalam kesempatan ini pula peneliti ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr.Syaron, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara beserta Bapak Dr.Husnan Lubis, M.A selaku Pembantu
Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak
Drs.Samsul Tarigan selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Yuddi Ardian. M.A. selaku
Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dra.Pujiati,M.Sos.Sc,Ph.D selaku Ketua Departemen Sastra Arab
Fauziah M.Hum selaku Sekretaris Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara
3. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara,
khususnya staf pengajar di Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah menambah wawasan
penulis selama masa perkuliahan serta Kakanda Andika sebagai staf tata
usaha di Program Studi Sastra Arab, yang telah banyak membantu
peneliti dalam bidang administrasi dan penelitian skripsi.
4. Bapak Drs. Suwarto, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Dra,
Kacar Ginting, M.Ag selaku Dosen Pembimbing II yang banyak
meluangkan waktu dan kesempatannya untuk membimbing peneliti serta
memberikan inspirasi serta masukan yang sangat bermanfaat bagi peneliti
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sepenuhnya.
5. Saudara-saudariku tercinta Bg Mad, Kak Dila, Bg Agus, Bg Acik, Kak
Devi, dan Adik-adikku Nilam dan Adek/Dila, dan tak terlupakan
keponakanku yang tersayang Syifa terima kasih atas semua kasih sayang
yang kalian berikan, atas semua bantuan yang diberikan kepada penulis
baik dari segi moril maupun materil, karena do’a kalian lah penulis dapat
menyelesaikan perkuliahan ini.
6. Terima kasih buat seseorang yang sangat spesial bagi penulis ”My
Dear”, seseorang yang selalu memberikan semangat dan motivasi, serta
do’a yang tulus kepada penulis.
7. Teman- teman angkatan ’07 ( Izul, Fateh, Darso, Kausar, Azfar, Jalal,
Anwar, Nadya, Desi, Una, Dini, Ziah, Fika, Ita, Puput, Indah, Kak Ai,
May). Terkhusus buat Kia, Devi, Ayu, Aini, Tika, dan Amy kalian adalah
teman- teman terbaik yang pernah penulis miliki, yang selalu ada disaat
duka maupun suka kepada penulis, semoga kalian sukses selalu dan selalu
dalam lindungan Allah SWT.
8. Saudara-saudariku di Ikatan Mahasiswa Bahasa Arab (IMBA) Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Aman (Ketua Umum IMBA FIB
Arbi, Kak Fatimah, dan para pengurus IMBA FIB USU periode
2011-2012, Ibnu Sina, Sutan Gembira (Sugem), Zuhri Enk, Bulan, Nurul ’08,
Riski Aseng, Yusuf Jayyid la ba’sa, Dyah, Dina, Oza, Nurul ’09, Citra
Gandini, Walimah, dan seluruh Alumni IMBA terima kasih atas
bantuannya selama ini.
9. Saudara-saudariku di Pajak Jalan Bulan, dan saudara-saudaraku yang
ada di Aceh, Tanjung Morawa, Martubung dan Para tetangga-tetanggaku,
terima kasih atas motivasi dan Do’anya.
10.Dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada
penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang
kalian berikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT. Amiin ya rabbal
’alamiiin.
Medan, 22 Desember 2011 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PEDOMAN TRANSLITERASI ... ... i
DAFTARSINGKATAN ... ... v
KATA PENGANTAR... ... ...vi
UCAPAN TERIMA KASIH... ... vii
DAFTAR ISI ... ... x
ABSTRAK ... ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.4. Metode Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16
3.1. Sekilas Tentang Surah Al – Baqarah ... 16
3.2. Jenis Mά / ﺎﻤ / yang ada pada surah Al-Baqarah ... 17
3.2.1. Sebagai ism ... 17
3.2.2. Sebagai harf ... 44
BAB IV PENUTUP ... 58
4.1. KESIMPULAN ... 58
4.2. SARAN ... 59
ABSTRAK
Nur Syafitri. 070704003. “ Analisis Tentang / ﺎﻣ / Ma / pada Surah Al – Baqarah”. Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Jenis dan kedudukan / ﺎﻣ / Ma / yang terdapat pada Surah Al – Baqarah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendapat “ Thahir Yusuf Al – Katib” dalam bukunya “ Al – Mu’jam al – Mufashal fi al – I’rab”. Penelitian ini berdasarkan teori kepustakaan ( Library research) dengan menggunakan metode deskriptif.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa / ﺎﻣ / Ma / yang ditemukan dalam Surah Al – Baqarah berjumlah 154 / ﺎﻣ / Ma / yang dikategorikan dalam 2 macam yaitu ism dan harf.
ABSTRAK
Nur Syafitri. 070704003. “ Analisis Tentang / ﺎﻣ / Ma / pada Surah Al – Baqarah”. Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Jenis dan kedudukan / ﺎﻣ / Ma / yang terdapat pada Surah Al – Baqarah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendapat “ Thahir Yusuf Al – Katib” dalam bukunya “ Al – Mu’jam al – Mufashal fi al – I’rab”. Penelitian ini berdasarkan teori kepustakaan ( Library research) dengan menggunakan metode deskriptif.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa / ﺎﻣ / Ma / yang ditemukan dalam Surah Al – Baqarah berjumlah 154 / ﺎﻣ / Ma / yang dikategorikan dalam 2 macam yaitu ism dan harf.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antara manusia, dari
berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan
pembicara kepada pendengar atau pendengar kepada pembaca. (Sugihastuti,
2000:8).
Kemampuan menguasai dan menggunakan bahasa merupakan ciri yang
membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan bahasa, manusia dapat
berfikir dan mengkomunikasikan pikirannya. Manusia berinteraksi dengan
sesamanya juga dengan menggunakan bahasa. Ilmu pengetahuan, kebudayaan,
dan keberadaban pun pada dasarnya dipelajari dan diwariskan dari generasi ke
generasi dengan menggunakan bahasa (Asrori, 2004 :4).
Suatu kenyataan bahwa manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana
komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa pada dasarnya merupakan sesuatu yang
khas yang dimiliki manusia (Aminuddin, 1985 : 20)
Berkaitan dengan ini, Al – Ghalayaini (2008 : 3) juga mengatakan sebagai berikut
:
ﻢﻫﺪﺻﺎﻘﻣﻦﻋﻡﻮﻗﻞﻛﺎﻬﺑﺮﺒﻌﻳﻇﺎﻔﻟﺍﺔﻐﻟﻟﺍ /Al-lugatu alfāẓun yu’abbiru bihā kullu qaumin ‘an maqāṣidihim/
“Bahasa adalah kata lafal yang digunakan oleh setiap orang kaum dalam menyampaikan maksud kehendak mereka.”
Kemampuan berbahasa merupakan karunia dari Allah SWT. Kita tidak
dapat membayangkan bagaiman keadaan manusia bila tidak ada bahasa yang
berperan sebagai alat komunikasi. Kebudayaan dan peradaban tentunya tidak akan
Bahasa Arab merupakan bahasa kitab suci (Al-qur’an) yang merupakan
tuntunan umat Islam sedunia, hal ini dinyatakan dalam Al-qur’an pada surat Țaha
ayat 113:
ﺎﻴﺑﺮﻋ ﺎﻧﺃﺮﻗ ﻩﺎﻨﻟﺰﻧﺃ ﻚﻟﺍﺬﻛﻭ ...
/wakażālika anzalnāhu qur’ānan ‘arabiyyan/ ” Demikianlah telah kami
turunkan Al-qur’an itu berbahasa Arab’’.
Sama seperti bahasa lainnya, bahasa Arab dapat dikaji dalam berbagai cabang ilmu bahasa. Dari beberapa cabang ilmu itu, bidang ilmu an- naḥwu / ﻮﺤﻨﻟﺍ / atau sintaksis dan aṣ – ṣarfu / ﻑﺮﺼﻟﺍ / atau morfologi merupakan bidang ilmu yang sangat memegang peranan penting dalam kajian bahasa Arab.
Sintaksis atau yang disebut pula sintaks, sintagmen (syntagmene) atau
sintagmemik (syntagmemic) adalah salah satu cabang linguistik yang mengacu
pada kajian atau studi mengenai penyusunan dan susunan kata dalam frase,
klausa, atau kalimat, demikian pula bagaimana kedudukan dan peringkat
hubungan antara kata dalam struktur terkait (Ridwan,1997: 31).
Sintaksis dalam bahasa Arab disebut ﻮﺤﻨﻟﺍ /al-naḥwu/. Al-Hasyimi (t.t : 6) mengatakan sebagai berikut :
ﺾﻌﺑ ﻊﻣ ﺎﻬﻀﻌﺑ ﺐﻴﻛﺮﺘﺑ ﺖﻠﺼﺣ ﻰﺘﻟﺍ ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ ﺮﺧﺍﻭﺃ ﻝﺍﻮﺣﺃ ﺎﻬﺑ ﻑﺮﻌﻳ ﺪﻋﺍﻮﻗ ﻮﻫ ﻮﺤﻨﻟﺍ ﺎﻤﻬﻌﺒﺘﻳ ﺎﻣﻭ ءﺎﻨﺑﻭ ﺏﺍﺮﻋﺇ ﻦﻣ
/ An-naḥwu huwa qawā’idu yu’rafu bihā aḥwālu awākhiri al-kalimāti al -‘arabiyyati al-latī ḥuṣilat bitarkībi ba’ḍihā ma’a ba’ḍin min i’rābin wa
bināin wamā yatbi’uhumā/.” ilmu nahwu ialah kaidah-kaidah untuk mengetahui bentuk akhir kata dalam bahasa Arab, setelah satu bagian tersusun dalam tarkib dengan susunan yang lainnya, dari i’rāb dan bina' dan yang mengikuti keduanya ”.
Secara garis besar ilmu naḥwu membahas tentang kedudukan dan
perubahan keadaan setiap akhir kata atau yang disebut ﺏﺍﺮﻋﺇ/ i’rāb /.
Adapun i’rāb, dalam hal ini Al-Ghalayaini (2005: 15) mengatakan bahwa : ﻹﺎﻓ ﻋ ﺏﺍﺮ : ﺎﻣﻭﺰﺠﻣ ﻭﺃ ﺍﺭﻭﺮﺠﻣ ﻭﺃ ﺎﺑﻮﺼﻨﻣ ﻭﺃ ﺎﻋﻮﻓﺮﻣ ﺎﻫﺮﺧﺃ ﻥﻮﻜﻴﻓ ﺕﺎﻤﻠﻜﻟﺍ ﺮﺧﺍ ﻰﻓ ﻞﻣﺎﻌﻟﺍ ﻪﺛﺪﺤﻳ ﺮﺛﺍ
/Fā al-i’rābu : aṡarun yuḥdiṡuhu al-‘āmilu fī ākhiri al-kalimāti fa yakūnu
akhiruhā marfu’an au manṣūban au majrūran au majzūman ḥasba mā
yaqtaḍīhi żālika al-‘āmilu/. “maka i’rāb adalah keadaan yang dipengaruhi
oleh ‘amil (faktor-faktor yang mendahului sebuah kata) dalam akhir kata
sehingga kata tersebut menjadi harkat marfu’, mansub, majrur, majzum”
sesuai dengan bagaimana keadaan ‘amilnya.
Tidak setiap akhir baris kata berubah-ubah, ada kata dalam Bahasa Arab
yang keadaan baris akhirnya tetap, meskipun terdapat dalam letak yang
berbeda-beda. Kata seperti ini disebut mabni ( fuad ni’mah : 10 ).
Dalam bahasa Arab kita ketahui bahwa i’rāb ada empat macam :
ﻊﻓﺭ /rafa’/ ditandai dengan baris ﺔﻤﻀﻟﺍ /aḍ-ḍommatu/ ﺐﺼﻧ /naṣab/ ditandai dengan ﺔﺤﺘﻔﻟﺍ /al-faḥtatu/ ﺮﺟ /jar/ ditandai dengan ﺓﺮﺴﻜﻟﺍ /al-kasratu/ ﻡﺰﺟ /jazam/ ditandai dengan ﻥﻮﻜﺴﻟﺍ /as-sukūnu/ (Ghulayaini, 2008 : 14).
Dalam ilmu aṣ – ṣarfu / ﻑﺮﺼﻟﺍ/ kata dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu ism / ﻢﺳﺇ /, fiil/ ﻞﻌﻓ / dan ḥarf / ﻑﺮﺣ /.
Hal ini ditegaskan oleh Al – Ghalayaini ( 2008 : 5) bahwa :
ﻡﺎﺴﻗﺃﺔﺛﻼﺛﻲﻫﻭﺩﺮﻔﻣﻰﻨﻌﻣﻰﻠﻋﻝﺪﻳﻈﻔﻟ : ﻮﻫ ﺔﻤﻠﻜﻟﺍ
ﻑﺮﺣﻭﻞﻌﻓﻭﻢﺳﺇ
/Al – kalimatu huwa : lafẓun yadullu ‘alā ma’nā mufradin wa hiya ṡalāṡatun aqsāmin : ismun wa fi’lun wa ḥarfun/ “ kata adalah lafal yang menunjukkan kepada suatu ma’na yang tersendiri, dan kata itu sendiri
terdiri dari tiga macam, yaitu : ism, fi’il dan harf”
Ni’mah ( t.t : 13) menegaskan bahwa :
/Tanqasimu al – kalimatu al –‘arabiyyatu ṡalāṡatun aqsāmin : ismun, fi’lun,
wa ḥarfun/” Kata dalam bahasa Arab terbagi tiga, yaitu : ism, fi’il dan ḥarf.
Di dalam bahasa Arab ada satu kata yaitu ﺎﻣ / Mā / yang identitasnya berubah-ubah, kadang-kadang ﺎﻣ / Mā / dapat digolongkan sebagai ism, dan kadang-kadang dapat digolongkan sebagai harf. Kenyataan ini mendorong penulis
untuk berusaha memahami lebih jauh melalui sebuah penelitian.
1. Contohnya :
ﺕﺃﺮﻗﺎﻣ / Mā qara’ta / “ Apa yang kamu baca ? ”
2. Contohnya :
ﺪﻟﺎﺧﺮﻓﺎﺳﺎﻣ / Mā sāfara khālidun / “ tidak pergi Kholid”
Penelitian tentang ﺎﻣ / Mā / ini belum di teliti di Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan Bahasa Arab, sehingga penulis ingin menelitinya, dan mengkhususkan
objek penelitian pada Al – qur’an surah Al – Baqarah. Alasan penulis memilih
surah Al-baqarah, karena dalam surah tersebut merupakan salah satu surah yang
paling panjang yang terdiri dari 3 juz dan 286 ayat. Dengan demikian dapat
dimungkinkan didalamnya terdapat banyak ﺎﻣ /Mā / dibandingkan surah-surah lainnya. Dan ﺎﻣ/Mā / adalah salah satu dari kata dalam bahasa Arab yang mempunyai arti yang berbeda-beda, dan jenis yang berjenis-jenis, serta kedudukan
(i’rabnya) yang berbeda-beda pula. Dalam penulisan ini, penulis membahas ﺎﻣ/Mā / khusus dari segi jenis dan fkedudukannya dalam kalimat ( jumlah mufidah ).
Diantara contoh ﺎﻣ / Mā /, yang terdapat dalam surah Al – Baqarah adalah sebagai berikut:
َﻨْﻗَﺯَﺭ ﺎﱠﻤِﻣَﻭ َﺓﻼﱠﺼﻟﺍ َﻥﻮُﻤﻴِﻘُﻳَﻭ ِﺐْﻴَﻐْﻟﺎِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﴿ َﻥﻮُﻘِﻔﻨُﻳ ْﻢُﻫﺎ
۳ ﴾
/al-lażina yu’minūna bilghaibi wa yuqīmūna aṣ-ṣalātu wa mim Mā razaqnā
mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan
kepada mereka”.
Kata ﺎﻣ / Mā / pada kata ﺎﱠﻤِﻣ / mim Mā /adalah jenis mā isim maushul yang berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﻦﻤ / min /.
Sumber rujukan utama yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
”al-Mu’jam al-Mufashal al-I’rab” yang ditulis oleh Thahir Yusuf al-Khatib”,
karena pendapat tersebut penulis jadikan sebagai sumber rujukan utama dalam
penulisan ini. Sedangkan pendapat para ahli lainnya, seperti : Dalam bukunya
”Qawa’idu Al-Lughatu Al-‘Arabiyyatu” pengarang Fuad Ni’mah, dalam bukunya ” Jāmi’u Al-Durusi Al-‘Arabiyyati” pengarang Al-Ghalayaini, dan Sayyid Ahmad Al-Hasyimi dalam bukunya ”Al-Qawā’idu Al-Asāsiyatu Al-Lugatu Al-‘Arabiyatu”, penulis jadikan sebagai rujukan pendukung.
1.2. Rumusan Masalah
Agar penyajian suatu karya tulis ilmiah ini tidak menyimpang dari pokok
pembahasan yang dikehendaki maka perlu adanya batasan masalah. Maka penulis
memberi batasan masalah yaitu :
1. Ada berapa jenis ﺎﻤ / Mā yang ada pada surah Al-Baqarah 2. Bagaimana kedudukan ﺎﻤ / Mā yang ada pada surat Al-Baqarah
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui jenis ﺎﻤ / Mā / yang ada pada surah Al-Baqarah. 2. Untuk mengetahui kedudukan ﺎﻤ / Mā / yang ada pada surat
Al-Baqarah.
1. Untuk menambah wawasan dan pemahaman penulis tentang bahasa Arab
khususnya tentang ﺎﻤ / Mā / yang terdapat dalam Al – Qur’an pada surah Al- Baqarah.
2. Untuk menambah referensi perpustakaan mengenai ﺎﻤ / Mā / dalam Al-Qur’an pada surah al-baqarah di program studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sumatera Utara ini.
3. Untuk menambah minat penulis dan pembaca dalam memahami dan
memperdalam kandungan Al- Qur’an. Untuk menambah bahan bacaan
bagi teman – teman, terutama mahasiswa – mahasiswi Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara yang berminat mempelajari bahasa
Arab. Dan dapat bermanfaat bagi kita semua, dan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan bahasa Arab itu sendiri.
1.4. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Metode Deskriptif, yaitu
menggambarkan memaparkan keadaan objek yang diteliti apa adanya dengan
objek penelitian melalui riset kepustakaan ( Library Research).
Adapun langkah – langkah yang dilakukan sebagai berikut :
1. Membaca buku – buku referensi yang berkaitan dengan objek yang
diteliti.
2. Membaca berulang – ulang Surah Al – Baqarah, untuk mengumpulkan
data – data yang akan diteliti.
3. Mengidentifikasi data, mengklasifikasi data dan selanjutnya
menganalisisnya.
4. Menyusunnya secara sistematis dan membuatnya dalam bentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Mā / ﺎﻤ / bisa digolongkan kepada isim dan Mā / ﺎﻤ / bisa juga digolongkan kepada hurf.
Sebelum membahas ﺎﻤ / Mā / terlebih dahulu penulis jelaskan tentang beberapa pengertian isim, dan harf menurut beberapa ahli bahasa Arab
diantaranya sebagai berikut :
Ism ( kata benda) menurut Al-Ghalaiyaini (2008 : 5) adalah :
: ﻢﺳﻹﺍ .ﺀﺎﻣﻮ ﺔﻃﻨﺤﻮﺮﺍﺪﻮﺮﻮﻔﺼﻋﻮﺲﺮﻔﻮﺪﻟﺎﺨﻛ : ﻥﺎﻣﺰﺑﻥﺮﺘﻘﻣﺮﻴﻏ ﻪﺴﻔﻧ ﻰﻔ ﻰﻨﻌﻤ ﻰﻠﻋﻞﺪﺎﻤ
/Al- ismu : mādalla ’alā ma’nā fī nafsihi ghairi muqtarinin bizamānin :
kakhālidun wa farasin wa ’uṣfūrin wa dārin wa ḥanṭatin wa mā’i/. ”isim adalah : makna yang menunjukkan dirinya selain yang berhubungan dengan masa : seperti khalid, kuda, burung-burung kecil, kantor, gandum dan air.
Menurut Ni’mah (tanpa.tahun : 13) adalah :
: ﻢﺳﻹﺍ ﻦﺎﻤﺰﻠﺍﻦﻤﺪﺮﺠﻤ ﻰﻨﻌﻤﻮﺃﺔﻔﺼﻮﺃﺪﺎﻤﺠﻮﺃ ﺖﺎﺒﻨﻮﺃﻦﺍﻮﻴﺤﻮﺃﻦﺎﺴﻨﺇﻰﻠﻋﻞﺪﺘﺔﻤﻠﻛﻞﻛﻮﻫ /Al- ismu :huwa kullu kalimati tadullu ’ala insāni aw ḥayawāni aw nabāti aw
jamādi aw sifati aw ma’na mujarradun min al-zamāni/ ”isim adalah : setiap kata yang menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda,
tempat, waktu, sifat atau makna yang tidak memiliki masa.
Sedangkan Harf menurut Al-Ghalaiyaini (2008 : 7) adalah :
: ﻞﺜﻤﺮﻴﻏﻰﻔ ﻰﻨﻌﻤ ﻰﻠﻋﻞﺪﺎﻤﻒﺮﺤﻠﺍ ﻞﻌﻔﻠﺍﻮﻢﺴﻺﻠﺎﻤﻜﺎﻬﺑﺰﻴﻤﺘﻴﺔﻤﻼﻋﻪﻠﺱﻴﻠﻭ،ﻢﻠ،ﻰﻔ،ﻞﻫ
/Al- ḥarfu mādalla ’alā ma’nān fī ghairi miṡlu : hal, fī, lam, wa laisa lahu
ada tanda-tanda khusus bagi harf yang membedakannya, sebagaimana
tanda-tanda yang dimiliki oleh ism dan fi’il”.
Ni’mah ( tanpa.tahun : 13) menyatakan bahwa :
ﺎﻫﺮﻴﻏ ﻊﻣﻻﺇﻰﻨﻌﻣ ﺎﻬﻟ ﺲﻴﻟﺔﻤﻠﻛ ﻞﻛﻮﻫ : ﻑﺮﺤﻟﺍ / Al-ḥarfu : huwa kullu kalimatin laisa lahā ma’nā illa ma’a gairihā /
”Harf adalah setiap kata yang tidak bisa dipahami kecuali bergabung
dengan kata lain ”.
Kemudian Hubeis ( 1985 : 4 ) menyatakan :
ﺎﻫﺮﻴﻏ ﻊﻣﻻﺇ ﻞﻘﺘﺴﻣﻰﻨﻌﻣﻰﻠﻋﻝﺪﻳ ﻻﻈﻔﻟﻮﻫﻭ : ﻑﺮﺤﻟﺍ / Al-ḥarfu : wa huwa lafẓun lā yadullu ’ala ma’nā mustaqillin illa ma’a
gairihā / ” harf adalah kata/lafaz yang tidak menunjukkan makna yang jelas kecuali terangkai dengan kata lain”.
Dalam bahasa Arab ﺎﻣ /Mā/ menurut Al – Khatib ( tanpa tahun : 401-405 ) menyebutkan bahwa jenis ﺎﻣ /Mā/ ada 2 (dua) macam yaitu : ism dan harf.
ﺎﻣ /Mā/ Sebagai ism ada 5 (lima) jenis yaitu :
• ﻡﺎﻬﻔﺘﺴﺇﻢﺴﺇ/ismun istifhāmun/ ”kata tanya”
• ﻃﺮﺸﻡﺴﺇ /ismun syarṭin/”kata penghubung”
• ﻝﻮﺼﻮﻤﻡﺴﺇ /ismun mausūlun/”kata sambung”
• ﺐﺠﻌﺘ ﻡﺴﺇ /ismun ta’jjub/”kata ungkapan kagum”.
• ﺔﻤﻬﺒﻣ ﺔﻣ ﺎﺗ ﺓﺮﻜﻧ /Nakiratun tāmmatun mubhammah/
( isim yang menunjukkan kepada yang tidak jelas)
b. ﺎﻬﻠ ﻞﻤﻋﻻ ﺔﻴﻔﺎﻨ /nāfiyatun lā ’amala lahā/ ”Tidak ada pekerjaan baginya / pekerjaannya”.
c. ﺔﻴﺮﺪﺼﻤ/maṣdariyyatun/
( isim yang maknanya tidak mengandung masa/ waktu)
d. ﻞﻤﻌﻠﺍﻦﻋﺔﻔﺎﻛ /kāffatun ’an al-’amali/ (cukup dari pekerjaan)
e. ﻊﻀﺍﻮﻤﻠﺍﻰﻔﺓﺪﺋﺍﺯ /zāidatun fi al-mawādi’in /
Demikian juga menurut fuad ni’mah (tanpa tahun : 92), disebutkan bahwa
jenis ﺎﻣ /Mā/ ada 2 (dua) macam yaitu : ism dan harf. ﺎﻣ /Mā/ Sebagai ism ada 4 (empat) macam, yaitu :
• ﻝﻮﺻﻮﻣﻡﺳﺇ /ismun mausūlun/
• ﻡﺎﻬﻔﺘﺳﺇﻢﺳﺇ/ismun istifhāmun/
• ﻃﺮﺷﻡﺳﺇ /ismun syarṭin/
• ( ﺔﻴﺒﺠﻌﺘﻠﺍﺎﻣ ) ﺊﺷ ﻰﻨﻌﻤﺑﺓﺮﻜﻧﻡﺳﺇ /ismun nakiratun bi ma’na syaiun ( mā at-ta’jjubiyyatun)/
Dan sedangkan ﺎﻣ /Mā/ sebagai harf ada 3 (tiga) macam yaitu :
• ﻞﻌﻔﻠﺍﻰﻠﻋﻞﺧﺪﺗﻰﻔﻧﻑﺮﺣ /ḥarfun nafyi tadkhulun ’ala al-fi’li/
• ﺮﺒﺨﻟﺍﻭﻋﺍﺪﺗﺒﻤﻟﺍﻰﻠﻋ ﻞﺧﺪﺗﻮﻰﻔﻧﻑﺮﺣ /ḥarfun nafyi wa tadkhulun ’ala al-mubtada wa khabar/
• ﻞﻤﻌﻠﺍﻦﻋﺔﻓﺎﻛ ﺓﺪﺋﺍﺯ /zāidatun kāffatun ’an al-’amali/
Adapun jenis – jenis ﺎﻤ / Mā /dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, Al – Khatib (tanpa tahun : 401), mengatakan sebagai berikut :
1. Sebagai isim, ﺎﻤ / Mā / ada 5 macam : a. Ismun Istifhāmun ﻡﺎﻬﻔﺘﺴﺇﻢﺴﺇ
Pengertian Ismun Istifhāmun / ﻡ ﺎﻬﻔﺘﺴﺇﻢﺳﺇ / menurut Al – Khatib ( tanpa tahun : 401 ) mengatakan bahwa :
ﻡﺎﻬﻔﺘﺳﺍ ﻢﺳﺍ :
ﻪﺗ ﺎﻔﺻ ﻭ ﺊﻴﺷ ﻦﻋ ﻪﺑ ﻢﻬﻔﺘﺴﻳ
/ Ismun istifhāmun yustafhamu bihi ’an syaiun wa ṣifātihi / ” Isim
Istifham ialah memahami dengannya dari sesuatu yang
disifatinya”.
Contoh : QS. Al-Baqarah : 26
ﷲ ﺩﺭﺃ ﺍﺫﺎﻣ )...
۲٦
( َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻴَﻓ ... /Fayaqūlūna Māżā ’arada allāhu /”...mereka mengatakan,
apakah maksud Allah menjadikan itu untuk perumpamaan?....”.
ﺎﻤ / Mā / pada contoh diatas adalah jenis ﺎﻤ / Mā / isim istifham yang digunakan untuk menanyakan hal – hal yang tidak berakal.
Dengan kandungan arti ” Apa ? ” dan berfungsi menempati posisi
nasab sebagai maf’ulum bih.
b. Ismun Syarṭin ﻃﺮﺸﻡﺴﺇ
Pengertian Isim syarat menurut Al – Khatib (tanpa tahun : 402 )
mengatakan bahwa :
ﻁﺮﺷ ﻢﺳﺍ :
/ Ismun Syarṭin : Yujzamu fi’laini, yusammā al-awwalu fi’lu
asy-syarṭi wa aṡ-ṡani jawabun asy-syarṭi/”isim syarat ialah :
menjazamkan 2 fi’il, yang pertama dinamakan fi’il syarat dan yang
kedua jawab syarat :
Contoh :
…………
/ Mâ nansakh min âyatin au nunsihâ na’ti bikhairi minhâ au mišlihâ …../ “ Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya…..” 106
ﺎﻣ /Mâ/ pada contoh diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il yaitu fi’il syarat dan jawab syarat. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada contoh diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulun bih.
c. Ismun mauṣulun ﻝﻮﺼﻮﻤﻡﺴﺇ
Pengertian Isim mausul menurut Al – Khatib ( tanpa tahun : 402 )
mengatakan bahwa :
ﻝﻮﺻ ﻮﻣ ﻢﺳﺍ :
ﺮﻴﻐﻟ ﻭ ﻞﻗ ﺎﻌﻠﻟ ﻞﻤﻌﺘﺴﺗ ﻭ ,
ﻭ ﺮﻛ ﺬﻤﻠﻟﻭ ﻊﻤﺠﻟﺍﻭ ﻰﻨﺜﻤﻟﺍ ﻭ ﺩﺮﻔﻤﻠﻟ ﻭ
ﺚﻧﺆﻤﻟﺍ
/ Ismun mauṣulun : wa tusta’mal lil ’aqil wa lighairihi, wa lilmufradi, wa al – muṡanna, wa al – jama’, wa lil mużakkar, wa al – mu`annaṡi/ ”Isim mausul adalah : Isim yang digunakan untuk yang berakal dan selainnya, dan digunakan untuk tunggal, dua orang, dan jama, dan untuk laki – laki dan perempuan.
Contoh : QS. Al-Baqarah : 17
/. . . Falammā aḍā’at Mā ḥaulahu żahaba allāhu binūrihim . . ./
”...maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, allah hilangkan
cahaya (yang menyinari) meraka...”.
ﺎﻤ / Mā / pada contoh diatas adalah Mά / ﺎﻤ / Isim mausul dengan kandungan arti ” yang”. Dan fungsinya menasabkan kata yang
sesudahnya, karena kedudukannya maf’ulun bih.
d. Ismun ta’ajjub ﺐﺠﻌﺘ ﻡﺴﺇ
Pengertian Isim ta’jjub menurut Al – Khatib ( tanpa tahun : 402)
ﺊﻴﺷ ﻰﻨﻌﻤﺑ ﺔﻣﺎﺗ ﺓﺮﻜﻧ ﻲﻫﻭ : ﺐﺠﻌﺗﻢﺳﺍ /Ismun ta’jjub : wa hiya nakiratun tāmmah bima’na syaiun/ ”isim
ta’ajjub ialah kata yang sempurna dengan ma’na ” sesuatu”.
Contoh :
/… wa labi’sa mâsyaraubihi anfusahum lau kânû ya’lamuna /.
“ …. Dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. 102
ﺎﻣ /Mâ/ pada contoh diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim ta’ajjub, yang mengandung arti “ sesuatu dan berfungsi menasabkan fi’il yang sesudahnya.
e. Nakiratun tāmmatun mubhamah ﺔﻤﻬﺒﻣ ﺔﻣ ﺎﺗ ﺓﺮﻜﻧ( ) Yaitu kata yang tidak nyata atau tidak jelas.
Al – Khatib ( tanpa tahun : 403)
Contoh :
/ ...Maṡalan mā ba’uḍatan……./”…..membuat perumpamaan
berupa nyamuk…..”.
Mā/ ﺎﻤ / pada contoh diatas adalah Mā/ ﺎﻤ / Nakirah Tāmmatun mubhamah ( ﺔﻤﻬﺒﻣ ﺔﻣ ﺎﺗ ﺓﺮﻜﻧ ) yang berfungsi sebagai nasab kepada na’at.
2. Sebagai huruf Mā/ ﺎﻤ / ada 5 macam yaitu :
a. ﺔﻴﺰﺎﺠﺤ ﺔﻴﻔﺎﻨ /nāfiyatun hijāziyyah/ Al – Khatib ( tanpa tahun : 403)
Huruf nafiy yang berfungsi seperti (ﺲﻴﻟ) dan dia adalah huruf yang merafa’kan mubtadah dan menasabkan khabar.
Contoh : QS. Al-Baqarah : 8
. . . ﻦﻴﻨﻣ ﺆﻤﺑ ﻢﻫ ﺎﻣ ﻭ ﺮﺧ ﻷﺍ ﻡﻮﻴﻟﺍ ﺎﺑ ﻭ ) . . .
۸ (
/. . . wa bil al-yaumi al-akhiri wa mā hum bimu`mīna . . ./ ”...Dan hari
kemudian,dan padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman....”.
Mā / ﺎﻤ / pada contoh diatas adalah Mā/ ﺎﻤ / yang berfungsi seperti (ﺲﻴﻟ) yaitu merafa’kan mubtada dan menasabkan khabar, dengan kandungan artinya ” tidak ”.
b. ﺎﻬﻠﻞﻤﻋﻻﺔﻴﻔﺎﻨ /nāfiyatun lā ’amala lahā/ Al – Khatib ( tanpa tahun : 403)
Dan dia masuk kepada fi’il madhi dan fi’il mudhari’ , dan keduanya
bermakna ”tidak”
contoh : QS. Al-Baqarah : 9
. . . ﻢﻬﺴﻔﻧ ﺃ ﻻﺍ ﻥﻮﻋ ﺪﺨﻳ ﺎﻣﻭ . . .
/ . . . wa mā yakhda ’ūna illa anfusihim . . ./”....padahal mereka hanya
menipu dirinya sendiri...”.
Mā / ﺎﻤ / pada contoh diatas adalah Mā / ﺎﻤ / nafyi yang berfungsi sebagai mubtada mabni atas sukun, dan kata sesudahnya adalah fi’il mudhari’ yang
bermakna ” tidak ” untuk masa yang akan datang.
c. ﺔﻴﺭﺪﺼﻤ / Maṣdariyah/
Al – Khatib ( tanpa tahun : 404)
Bisa berkedudukan menjadi ﺔﻴﻓﺮﻅ / ẓarfiyyah / dan juga bisa ﺔﻴﻓﺮﻅﺮﻴﻏ/ghairu ẓarfiyyah /
Contoh : QS. Al-Baqarah : 13
۱۳... ﺱﺎﻨﻟﺍ ﻦﻣ ﺃ ﺎﻤﻛ ﻮﻨﻣ ﺃ ﻢﻬﻟ ﻞﻴﻗﺍﺫﺍ ﻭ / Wa iżāqīla lahum ’aminū ka mā `amana an- nāsu.../ ”Dan apabila
dikatakan kepada mereka, berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain
telah beriman....”.
Mā/ ﺎﻤ / pada contoh diatas adalah Mā / ﺎﻤ /, ﺔﻴﺮﺪﺼﻤ / Maṣdariyah / yang sebagai ﺔﻴﻓﺮﻅﺮﻴﻏ/ ghairu ẓarfiyyah /. Dan berfungsi atas mabni ’ala sukun.
d. ﻞﻤﻌﻟﺍ ﻦﻋ ﺔﻓ ﺎﻛ / kāffatun ’an al-’amali/ Al – Khatib ( tanpa tahun : 404)
Yaitu huruf yang bersambung dengan ” ﻥﺍ ” dan saudara – saudaranya, bersambung dengan beberapa fi’il yaitu ” ﻝﺎﻁ ” , ” ﻞﻗ ” dan bersambung dengan dua harf jar yaitu ” ﻑﺎﻜﻟﺍ dan ﺏﺭ”.
Contoh : QS. Al-Baqarah : 11
﴿ َﻥﻮُﺤِﻠْﺼُﻣ ۱۱
/. . . qālū innamā naḥnu muṣliḥūna/ ”...mereka menjawab, sesungguhnya kami mengadakan perbaikan”.
Mā/ ﺎﻤ / pada contoh diatas adalah Mā/ ﺎﻤ / ﻞﻤﻌﻟﺍ ﻦﻋ ﺔﻓ ﺎﻛ yang berfungsi sebagai nashab, dan dia bersambung dengan ” ﻦﺇ ”.
e. ﻊﻀﺍﻮﻤﻠﺍﻰﻔﺓﺪﺋﺍﺯ /zāidatun fi al-mawādi’in al-atiyati/ Al – Khatib ( tanpa tahun : 404)
Diantara jar dan majrur, sesudah dua kalimat (ﺍﺮﻴﺜﻜ, ﻼﻴﻠﻗ), dan lain-lain. Contoh :
ﻚﺤﻀﻨﺎﻤﻼﻴﻠﻘ /qalīlān mā naḍḥaku/
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sekilas Tentang Surah Al-Baqarah
Surah Al-Baqarah adalah surah yang pertama kali diturunkan di Madinah,
setelah Nabi hijrah, Ayatnya berjumlah 286 ayat. Begitu banyak persoalan yang
dibicarakan, tidak heran karena masyarakat Madinah ketika itu sangat
berperadaban, berakhlak mulia, baik dalam suku, agama maupun sosial. Di sisi
lain, ayat –ayat ini berbicara tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa
yang cukup panjang, seperti peristiwa pengalihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke
Masjidil haram( ayat 142), atau perintah berpuasa( ayat 183), dijadikan sebagai
awal masa turunnya surah ini, dan ayat 281 sebagai akhir ayat Al-Qur’an yang
diterima Nabi Muhammas Saw .
Dinamakan Al-Baqarah karena tema pokoknya adalah inti ayat-ayat yang
menguraikan kisah Al-Baqarah, yakni kisah Bani Israil dengan seekor sapi. Ada
seseorang yang terbunuh dan tidak diketahui siapa pembunuhnya. Masyarakat
Bani Israil saling mencurigai bahkan tuduh menuduh tentang pelaku pembunuhan
tanpa ada bukti, sehingga mereka tidak memperoleh kepastian, menghadapi hal
tersebut mereka menoleh kepada Nabi Musa as, meminta beliau berdoa agar Allah
menunjukan siapa pembunuhnya, maka Allah memerintahkan mereka
menyembelih seekor sapi. Dari sini dimulai kisah Al-Baqarah, akhir dari kisah itu
adalah, mereka menyembelihnya setelah dialog tentang sapi berkepanjangan dan
dengan memukulkan bagian sapi itu kepada mayat yang terbunuh, maka atas
kudrat Allah Swt, korban hidup kembali dan menyampaikannya siapa
pembunuhnya.
Melalui kisah Al-Baqarah, ditemukan bukti kebenaran petunjuk-petunjuk
Allah, walaupun pada mulanya kelihatan tidak dapat dimengerti. Hal ini juga
membuktikan kekuasaan-Nya menjatuhkan sanksi bagi siapa yang bersalah walau
ia melakukan kejahatannya dengan sembunyi-sembunyi, karena nabi telah
3.2. Jenis Mά / ﺎﻤ / dalam Al – Qur’an surah Al – baqarah.
Dari data yang diperoleh dalam Al-Qur’an pada surah Al-Baqarah maka
ditemukan jumlah Mά / ﺎﻤ / sebagai berikut:
3.2.1 Mā / ﺎﻤ / sebagai Isim dapat dikategorikan menjadi 5 (lima) macam, yaitu 3.2.1.1. Ismun Istifhāmun / ﻡﺎﻬﻔﺘﺴﺇﻢﺳﺇ / ”kata tanya”.
Adapun ism istifham yang dijumpai dalam Al-Baqarah adalah sebagai
berikut :
…..
...
/……. Wa’amma al – laźīna kafarû fayaqûlûna maźa ‘arāda allāhu……/
“……. Tetapi mereka yang kafir mengatakan, “ Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan ? “ ….. 26
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi nasab karena berkedudukan sebagai maf’ulunbih. Hal ini dapat diketahui dari fi’il yang ada sesudahnya.
…….
...
/ …….Qâlû ud’ulanā rabbaka yubayyin Lanā mā hiya …. /’
Mereka menjawab : “ Mohonlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar sdia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu ……. 68
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi rafa’ karena berkedudukan sebagai mubtada. Hal ini dapat diketahui dari kata yang ada sesudahnya.
……
...
Mereka menjawab : “ Mohonlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar sdia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu ……. 69
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi rafa’ karena berkedudukan sebagai mubtada. Hal ini dapat diketahui dari kata yang ada sesudahnya.
Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada contoh diatas yaitu rafa sebagai mubtada. …….
...
/ ……..Qâlû ud’ulanā rabbaka yubayyin Lanā mā hiya …. /’
Mereka menjawab : “ Mohonlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar sdia menerangkan kepada kami, sapi betina apakah itu ……. 70
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi rafa’ karena berkedudukan sebagai mubtada. Hal ini dapat diketahui dari kata yang ada sesudahnya.
…….
…….
/……. Mâ Ta’budûna min ba’diy qālû na’budu ilāhaka ……../
“…….. Ketika ia berkata kepada anak – anaknya, “ apa yang kamu sembah sepeninggalanku ?” …… /133
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi nasab karena berkedudukan sebagai maf’ulunbih. Hal ini dapat diketahui dari fi’il yang ada sesudahnya.
...
/ sayaqûlu as – sufahā ‘u mina an-nāsi mā wallāhum ‘an qiblatihimu al- latī kânû ‘alayhā …./ 142
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi rafa’ karena berkedudukan sebagai mubtada. Hal ini dapat diketahui dari kata yang ada sesudahnya.
...
/ yas’alûnaka māžā yunfiqûna ……/
“ Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan …….” 215.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi nasab karena berkedudukan sebagai maf’ulunbih. Hal ini dapat diketahui dari fi’il yang ada sesudahnya.
……
...
/ wa yas’alûnaka mâžâ yunfiqûna ……/ “
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan …….” 219
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ / isim Istifham. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu menempati posisi nasab karena berkedudukan sebagai maf’ulunbih. Hal ini dapat diketahui dari fi’il yang ada sesudahnya.
…….
. …..
/…….. qâlû wamâ lanâ ‘allâ nuqâtila fī sabīli allâhi wa qad ‘lhrijnâ min diyârinâ wa’abâ ‘inâ …./ “……. Mereka menjawab : “ Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari kampung halaman kami dan dari anak – anak kami ….. ?” 246
3.2.1.2. ﻃﺮﺸ ﻡﺴﺇ /ismun syarṭin/”kata penghubung” terdapat pada ayat ke- 106, 110, 144, 148, 150, 197, 215, 270, dan ayat 273.
…………
/ Mâ nansakh min âyatin au nunsihâ na’ti bikhairi minhâ au mišlihâ …../ “ Ayat mana saja yang kami nasakhkan, atau kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya…..” 106
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il yaitu fi’il syarat ( )dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulun bih.
………..
...
/…… wa mâ tuqaddimû li’an fusikum min khairin tajidûhu ‘inda Allahi
……/“…… Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah ……” 110
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il, yaitu fi’il syarat () dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
...
……..
/….. wa haišu mâ kuntum fawallû wujûhakum syatrahu……/ “…… Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu kearahnya ……”.144
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il, yaitu fi’il syarat ( ) dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena dimasuki zarfiyyah.
…….
...
/……aina mâ takûnû ya’ti bikumu Allahu jami’an ……./ “…. Dimana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian ( pada hari kiamat)……” 148
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il, yaitu fi’il syarat ( ) dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena dimasuki zarfiyyah.
U U U
/…..wa mâ taf’alû min khairin ya’lamhu Allahu…../ “……… Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya ….197”
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il yaitu fi’il syarat ( ) dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulun bih.
… ……..
/….qul mâ ‘anfaqtum min khairin falilwâlidaini wa al-‘aqrabīna wa al-yatâmâ wa al- Masâkīni wa ‘ibnu as-sabīli…../. “…… Jawablah, “ Apa saja yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak yatim, orang – orang miskin dan orang – orang yang sedang dalam perjalanan…….”.215
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il yaitu fi’il syarat ( ) dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulun bih.
/…. wa mâ ‘anfaqtum min nafaqatin au nažartum min nažrin …../
“Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan ……270
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il yaitu fi’il syarat ( ) dan jawab syarat ( ). Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulun bih.
...
...
/…… wa mâ tunfiqû min khairin fali’anfusikum ……… wa mâ tunfiqû min khairin yuwaffa ‘ilaikum wa ‘antum Lâ tuzlamûna/. “…… Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan ( di jalan Allah), maka pahalanya untuk kami sendiri…….. , Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya ( dirugikan)”.273
ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mâ/ isim syarat, yang menjazamkan dua fi’il yaitu fi’il syarat ( )dan jawab syarat
( dan ).
Adapun fungsi ﺎﻣ /Mâ/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulun bih.
3.2.1.3 ﻝﻮﺼﻮﻤ ﻡﺴﺇ /ismun mausūlun/”kata sambung” terdapat pada ayat ke- 3, 4, 10, 17, 23, 26, 27, 29, 30, 33, 41, 57, 61, 63, 66, 68, 72, 74, 76, 77, 80, 85, 87, 90, 91, 93, 98, 101, 102, 116, 135, 136, 137,140, 141, 144, 145, 149, 151, 159, 164, 169, 170, 172, 173, 174, 187, 202, 204, 213, 215, 228, 229, 231, 233, 234, 235, 237, 239, 240, 251, 253, 254, 255, 262, 264, 267, 271, 275, 277, dan ayat 278.
……...
/... Wa yuqīmûna aṣ-salâta wa mimma razaqnāhum yunfiqûna/.
”... (yaitu) mereka yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka”. 3
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﻦﻤ / min /.
/ wa al-laźīna yu’minûna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablika wa bil al-akhirati hum yûqinûna/.
”Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. 4
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﺀﺎﺒﻟﺍ / al-bāu /.
…....
/... wa lahum ’aźābun alīmun bimā kānû yakźibûna/.
”... Dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta ”. 10
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﺀﺎﺒﻟﺍ / al-bāu /.
...
……….
/ mašaluhum kamašali al-laźī istauqada nāran falammā aḍāat mā haulahu..../
”...Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka...” 17
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih.
... ……..
/ wa in kuntum fī raibin mimmā nazzalnā ’alā ’abdinā fa’tû bisûratin min mislihi…../
”...Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu...”.23
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﻦﻤ / min /.
... ……..
/ .... an yaḍriba mašalan mā ba’ûḍatan famā fauqahā..../
”.... Membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu...” 26
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih. ... …….
/…..mā amara allahu bihi...
”...Apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka)...” 27.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih. ……
/ huwa Al-laźi khalaqa lakum mā fī al-arḍi jamī’an.../
” Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu ....” 29.
/.... qāla innī a’lamu mā lā ta’lamûna
”... Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".30
ﻣﺎ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih.
…….
/... wa a’lamu mā tubdûna wa mā kuntum taktumûna./
”....Dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan"33
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih.
…….
/ wa āminû bimā anzaltu muṣaddiqan limā ma’akum.../
”Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu ...”41
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar.
…….
…..
/ ... kulû min tayyibati mā razaqnākum.../
”... Makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu ...”57.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih.
…….
….
/... ihbiṭû miṣran fainna lakum mā saaltum.../
”...Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta....” 61.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih. …. U U UU
/... khuźû mā atainākum biquwwatin waźkurû mā fīhi la’allakum tattaqûna/
”.... Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa" 63.
ﺎﻣ /Mā/ pada v diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih. …….
/...Wa mā khalfahā wa mau ’iẓatun lilmuttaqīna/.
”....Dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”66.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
…….
/...źālika mā tu’marûna/
”... Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu" 68.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih ….
”... Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan”.72
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
…….
/... wa mā Allahu bigāfilin ’ammā ta’lamûna/.
”... Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan”74.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
..….
….
/.... qālû atuhaddišûnahum bimā fataḥa allahu ‘alaikum…./
”... Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mu'min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu,...”76.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﺀﺎﺒﻟﺍ / al-bāu /.
/ awalā ya’lamûna anna Allaha ya’lamu mā yusirrûna wa mā yu’linûna/.
”Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan.”77
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
……
/.... am taqûlûna ‘ala Allahi mā lā ta’lamûna/.
”. ...Ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" 80.
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
….
/...wa mā Allahu bigāfilin ’ammā ta’malûna/.
”...Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.”85
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih
…….
/... afakullamā jāakum rasûlun bimā lā tahwā anfusakumu astakbartum fafarīqan kaźzabtum wafarīqan taqtulûna/.
”. ..Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” 87
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﺀﺎﺒﻟﺍ / al-bāu /.
….
……
/... an yakfurû bimā anzala Allahu bagyan..../
”.... kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah...”90
ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas adalah ﺎﻣ /Mā/ isim mausul dengan arti “ Yang”. Adapun fungsi ﺎﻣ /Mā/ pada ayat diatas yaitu nasab karena menempati posisi maf’ulunbih, dan berkedudukan atau beri’rab sebagai majrur yang di jar-kan oleh harf jar ﻦﻤ / min /.
…………..
/... wa iźā qīla lahum āminû bimā anzala Allahu qālû nu’minu bimā
unzilu ’alainā wayakfurûna bimā warāahu wahuwa al-haqqu muṣaddiqan limā ma’ahum.../
” Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an yang