• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Makna Gramatikal ḥarf jar في /fi/ Pada Surat Al-Baqarah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Makna Gramatikal ḥarf jar في /fi/ Pada Surat Al-Baqarah."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Makna Gramatikal

arf Jar

ﻲﻓ

/f

ī/ Pada Surah Al

– Baqarah

Skripsi Sarjana

O

L

E

H

Siti Masyita

070704022

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN BAHASA ARAB

(2)

Analisis Makna Gramatikal

arf Jar

ﻲﻓ

/Fī/

Pada Surah Al-Baqarah

SKRIPSI SARJANA

O L E H

SITI MASYITA 070704022

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Drs. Aminullah, M.A.,Ph.D Drs.Murniati, M.Hum NIP : 196111101993031001 NIP : 195907201989032002

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian

FakultasIlmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra

dalam bidang Ilmu Bahasa Arab

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN SASTRA ARAB

MEDAN

(3)

Disetujui oleh :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

DEPARTEMEN SASTRA ARAB

Ketua, Sekretaris,

Dra. Pujiati, M.Sos. Sc ,Ph.D Dra. Fauziah, M.A.

(4)

PENGESAHAN :

Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana

dalam Ilmu Sastra Arab pada Fakultas Ilmu Budaya USU Medan

Pada :

Tanggal :

Hari :

FAKULTAS ILMU BUDAYA USU

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A NIP. 19511013 197603 1 001

No. Nama Tanda Tangan

Panitia Ujian

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi

berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, 2013

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbi al-‘ālamīn segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Shalawat beriring salam senantiasa penulis panjatkan kepada junjungan

kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah kepada

zaman terang benderang.

Salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra (S.S) pada Departemen

Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara adalah membuat suatu karya ilmiah

yang berupa skripsi. Oleh karena itu untuk memenuhi syarat tersebut peneliti menyusun

sebuah skripsi yang berjudul : Analisis Makna Gramatikal ḥarf jarﻲﻓ/fi/ Pada Surat Al-Baqarah.

Dalam penulisan skripsi ini, tentu terdapat banyak kekurangan yang disebabkan

pengetahuan dan kemampuan penulis yang masih sangat terbatas, oleh sebab itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini, dan

yang terakhir penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

Medan, Juni 2013

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Subhanallah walhamdulillah wa la ilaha ilahu wallahu akbar

Ya Allah, berkat hidayah-Mu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

sepenuhnya. Salawat dan salam kepada baginda Rasulullah SAW. Allahumma salli ‘ala

Muhammad. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa do’a, materi, semangat,

perhatian, dan kasih sayang.

1. Bapak Dr.Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara beserta Bapak Dr.M.Husnan Lubis, M.A selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs.Samsul Tarigan selaku

Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs.

Yuddi Adrian Muliadi. M.A. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra.Pujiati,M.Sos.Sc,Ph.D selaku Ketua Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara beserta Ibu Dra. Fauziah M.Hum selaku

Sekretaris Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.

3. Seluruh staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, khususnya

staf pengajar di Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara yang telah menambah wawasan penulis selama masa perkuliahan

serta Kakanda Andika sebagai staf tata usaha di Program Studi Sastra Arab, yang

telah banyak membantu peneliti dalam bidang administrasi dan penelitian skripsi.

4. Bapak Drs.Aminullah, M.A., Ph.D selaku Dosen Pembimbing I danibu Murniati,

M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan

kesempatannya untuk membimbing peneliti serta memberikan inspirasi serta masukan

yang sangat bermanfaat bagi peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sepenuhnya.

5. Kepada seluruh staf pengajar yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa

di Fakultas Ilmu Budaya

(8)

7. Kepada staf perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan

bantuan dan kemudahan dalam peminjaman buku.

8. Kepada orang tua yang sangat penulis cintai ayahanda Marjono, dan ibunda

Harnaidah Nst yang telah mengasuh, mendidik, mengekolahkan dan membimbing

penulis dari kecil samapai saat ini dengan penuh sabar dan kasih sayang, sehingga

memberikan semangat yang luar biasa bagi penulis sehinga penulis dapat

menyelesaikan studi. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan

ampunan kepada kaduanya didunia maupun akhirat.

9. Kepada adik-adik saya yang tersayang Muhamad Ashari, Namira, Abdul Aziz, serta

adik sepupu tercinta Rani Ulfa lbs, Muhammad Adnin Simanjuntak, Habibi Fajar

Simanjuntak, Nurul Izzah baniva, Syazwina baniva, Faris Baniva, semoga kelak

sukses meraih cita-cita.

10.Kepada keluarga besar Tanjung Morawa : Atok, Wak Armia, Om Amir, Tulang Haris,

Wak Butet, Tulang ucok, Bu Banun, Tulang Faisal, Bujing Murni semoga allah

senantiasa merahmati.

11.Kepada sahabat yang selalu mengajari, menghibur, menyemangati penulis dikala suka

dan duka Fikayana, Syarifah Fauziah, Nadia Muid bersama kita selalu menjadi

kenangan yang takkan terlupakan, hari-hari yang telah kita lalui bersama, juga

menjadi semangat dan pengalaman yang paling berharga, ya Allah mudahkanlah

langkah kami dalam menggapai cita-cita.

12.Teman- teman angkatan ’07 Dini, Desi, Indah, Puput, Una, Izul, Fateh, Darso,

Kausar, Azfar, Jalal, bg Anwar, Kia, Devi, Ayu, Fitri, Imey.

13.Teman- teman baik saya Siti Khadijah, Putri Febrian, Nur Siah, Fiqi Mundarin, Tika,

Edi, Taufik,Terimakasih buat kalian yang telah memacu penulis untuk segera

menyelesaikan skripsi ini.

14.Dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga kebaikan yang kalian berikan

(9)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab-Latin

Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987

dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alif - Tidak dilambangkan

Ba B Be

Ta T Te

Sa ṡ es (dengan titik di atas)

Jim J Je

Ha ḥ Ha (dengan titik di bawah)

Kha Kh Ka dan ha

Dal D De

Zal Ż Zet (dengan titik di atas)

Ra R Er

Zai Z Zet

Sin S Es

Syin Sy Es dan ye

Sad ṣ Es (dengan titik di bawah)

Dad ḍ de (dengan titik dibawah)

Ta ṭ te (dengan titik di bawah)

Za ẓ zet (dengan titik di bawah)
(10)

Gain G Ge

Fa F Ef

Qaf Q Ki

Kaf K Ka

Lam L El

Mim M Em

Nun N En

Waw W We

Ha H Ha

ء

Hamzah ` Apostrof

Ya Y Ye

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda syaddah, ditulis rangkap.

Contoh

:

ﺔﻤﻠﺴﻣ

ditulis Musallamah.

C. Tā`marbutah di akhir kata

1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa

Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya.

Contoh :

ﺔﻴﻣﻼﺳﺇ

ditulis Islamiyyah.

2. Bila dihidupkan ditulis t

Contoh :

ﺔﻣﺮﻜﻤﻟﺍ ﺔﻜﻣ

ditulis Makkatul Mukarrmah.

D. Vokal Pendek

(11)

kasrah ditulis i, contoh :

ﺐﺴﺣ

ditulis hasiba

dammah ditulis u, contoh :

ﻦﺴﺣ

ditulis hasuna

E. Vokal Panjang

a panjang ditulis ā, contoh :

ءﺎﺟ

ditulis ja ā i pajang ditulis ī, contoh :

ﻢﻴﻠﻋ

ditulis ‘al īmun u panjang ditulis ū, contoh :

ﺏﻮﻴﻋ

ditulis ‘uy ūbun

F. Vokal Rangkap

Vokal rangkap

(Fathah dan ya) ditulis ai Contoh :

ﺔﻠﻴﻟ

ditulis lailatun

Vokal rangkap

(Fathah dan waw) ditulis au

Contoh :

ﻥﻮﻟ

ditulis launun

G. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata

Dipisah dengan apostrof (`)

ﻢﺘﻧﺃﺃ

ditulis a`antu

H. Kata Sandang Alif + Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ

ditulis Al-kitābu

2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.

ﺓﺩﺎﻬﺸﻟﺍ

ditulis as-syahādah

I. Huruf Besar

(12)

J. Kata dalam Rangkaian Frasa atau Kalimat

1. Ditulis kata per kata, atau

2. Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dalam rangkaian tersebut.

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... iv

DAFTAR ISI ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Batasan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.4. Metode Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Makna-makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang terdapat pada Surah Al-Baqarah ... 15

3.2. Makna Gramatikal arf jarﻲﻓ/fi/ yang dominan pada Surah Al-Baqarah... 46

BAB IV PENUTUP ... 60

4.1. KESIMPULAN ... 60

4.2. SARAN ... 61 DAFTAR PUSTAKA

(14)

ABSTRAKSI

Siti Masyita, 2013. Analisis Makna Gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ Pada Surah Al-Baqarah. Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Penelitian ini membahas tentang Makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada Surah

Al-Baqarah. Permasalahan yang dibahas oleh peneliti adalah Makna-makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/, dan Makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ yang dominan terdapat pada Surah Al-Baqarah.

Adapun teori yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Al-Galāyaini, penelitian

ini berdasarkan teori kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ terdapat
(15)

ﺔﻳﺪﻳﺮﺠﺗ ﺓﺭﻮﺻ

ﺔﻄﻴﺸﻣ ﻲﺘﺳ

۲۰۱۳

ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻢﺴﻗ

.

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ﺓﺭﻮﺴﺑ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﻞﻴﻠﺤﺗ

.

ﻥﺍﺪﻴﻣ ﺔﻴﻟﺎﻤﺸﻟﺍ ﺓﺮﻄﻣﻮﺳ ﺔﻌﻣﺎﺟ ﺔﻓﺎﻘﺜﻟﺍ ﻭ ﻡﻮﻤﻠﻌﻟﺍ ﺔﻴﻠﻛ

,

ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ

ﻰﺘﻟﺍ ﻞﺋﺎﺴﻤﻟﺍ ﻭ

.

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ﺓﺭﻮﺴﺑ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﻦﻋ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺚﺤﺒﺗ

.

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ ﻲﻓ ﺍﺭﻭﺩ ﺮﺜﻛﺃ ﺎﻫﺎﻨﻌﻣ ﻢﺛ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻲﻧﺎﻌﻣ ﻲﻫ ﺔﺜﺣﺎﺒﻟﺍ ﺎﻬﺜﺤﺒﺗ

ﺔﺳﺍﺭﺪﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺪﻤﺘﻌﺗ ﻲﻫﻭ

."

ﻲﻨﻴﻳﻼﻐﻟﺍ

"

ﺔﻳﺮﻈﻧ ﻲﻫ ﻞﻴﻠﺤﺘﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ﺔﻣﺪﺨﺘﺴﻤﻟﺍ ﺔﻳﺮﻈﻨﻟﺍ

.

ﺔﻴﻔﺻﻮﻟﺍ ﺔﻘﻳﺮﻄﺑ ﺎﻧﺮﺘﻘﻣ ﺔﻴﺒﺘﻜﻤﻟﺍ

ﻭ ﺎﻨﺛﺍ ﻲﻫ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﺩﺪﻋ ﻥﺃ ﻰﻠﻋ ﻝﺪﺗ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻦﻣ ﺞﺋﺎﺘﻨﻟﺍ ﻭ

(16)

ABSTRAKSI

Siti Masyita, 2013. Analisis Makna Gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ Pada Surah Al-Baqarah. Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Penelitian ini membahas tentang Makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada Surah

Al-Baqarah. Permasalahan yang dibahas oleh peneliti adalah Makna-makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/, dan Makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ yang dominan terdapat pada Surah Al-Baqarah.

Adapun teori yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Al-Galāyaini, penelitian

ini berdasarkan teori kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ terdapat
(17)

ﺔﻳﺪﻳﺮﺠﺗ ﺓﺭﻮﺻ

ﺔﻄﻴﺸﻣ ﻲﺘﺳ

۲۰۱۳

ﺔﻐﻠﻟﺍ ﻢﺴﻗ

.

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ﺓﺭﻮﺴﺑ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﻞﻴﻠﺤﺗ

.

ﻥﺍﺪﻴﻣ ﺔﻴﻟﺎﻤﺸﻟﺍ ﺓﺮﻄﻣﻮﺳ ﺔﻌﻣﺎﺟ ﺔﻓﺎﻘﺜﻟﺍ ﻭ ﻡﻮﻤﻠﻌﻟﺍ ﺔﻴﻠﻛ

,

ﺔﻴﺑﺮﻌﻟﺍ

ﻰﺘﻟﺍ ﻞﺋﺎﺴﻤﻟﺍ ﻭ

.

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ﺓﺭﻮﺴﺑ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﻦﻋ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺚﺤﺒﺗ

.

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ ﺓﺭﻮﺳ ﻲﻓ ﺍﺭﻭﺩ ﺮﺜﻛﺃ ﺎﻫﺎﻨﻌﻣ ﻢﺛ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻲﻧﺎﻌﻣ ﻲﻫ ﺔﺜﺣﺎﺒﻟﺍ ﺎﻬﺜﺤﺒﺗ

ﺔﺳﺍﺭﺪﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﺪﻤﺘﻌﺗ ﻲﻫﻭ

."

ﻲﻨﻴﻳﻼﻐﻟﺍ

"

ﺔﻳﺮﻈﻧ ﻲﻫ ﻞﻴﻠﺤﺘﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻲﻓ ﺔﻣﺪﺨﺘﺴﻤﻟﺍ ﺔﻳﺮﻈﻨﻟﺍ

.

ﺔﻴﻔﺻﻮﻟﺍ ﺔﻘﻳﺮﻄﺑ ﺎﻧﺮﺘﻘﻣ ﺔﻴﺒﺘﻜﻤﻟﺍ

ﻭ ﺎﻨﺛﺍ ﻲﻫ

"

ﻲﻓ

"

ﺮﺟ ﻑﺮﺤﻟ ﻯﻮﺤﻨﻟﺍ ﻰﻨﻌﻣ ﺩﺪﻋ ﻥﺃ ﻰﻠﻋ ﻝﺪﺗ ﺚﺤﺒﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﻦﻣ ﺞﺋﺎﺘﻨﻟﺍ ﻭ

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai mahluk hidup yang berakal dan berfikir melakukan interaksi antar

sesama manusia melalui komunikasi. Bahasa merupakan sarana komunikasi, yang digunakan

untuk menyampaikan suatu maksud atau keinginan kepada orang lain. Sebagaimana

dikatakan Al-Galāyaini (2005:7) :

ُﺔَﻐُﻠْﻟَﺍ

:

ْﻢِﻫِﺪِﺻﺎَﻘَﻣ ْﻦَﻋ ٍﻡْﻮَﻗ ﱡﻞُﻛ ﺎَﻬِﺑ ُﺮﱢﺒَﻌُﻳ ٌﻅﺎَﻔْﻟَﺍ

/Al-lugatu: alfāẓun yu’abbiru bihā kullu qawmin ‘an maqāṣidihim/ “Bahasa adalah kata atau lafal yang digunakan oleh setiap orang dalam menyampaikan maksud mereka”.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi,

baik di negara Arab maupun di dunia Internasional. Untuk mempelajari bahasa Arab tidak

terlepas dari mempelajari tata bahasanya, atau susunan kata secara gramatikal.

Al-Galāyaini (2005: 9-11) mengatakan bahwa :

ٌﻑْﺮَﺣ َﻭ ٌﻞْﻌِﻓ َﻭ ٌﻢْﺳِﺇ

:

ٍﻡﺎَﺴْﻗَﺍ ُﺔَﺛﻼَﺛ َﻲِﻫ َﻭ ٍﺩَﺮْﻔُﻣ ﻰَﻨْﻌَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﱡﻝُﺪَﻳ ٌﻆْﻔَﻟ

:

ُﺔَﻤِﻠَﻜْﻟَﺍ

/Al-kalimatu : lafẓun yadullu ‘alā ma’nā mufradin wa hiya salāsatu aqsāmin : ismun wa fi’lun wa ḥarfun/ “Kata adalah lafal yang menunjukkan kepada suatu arti yang tersendiri, dan kata itu terdiri dari tiga bagian, yaitu isim, fi’il, dan ḥarf”.

ﻻﺍ

ُﻢْﺳ

ٍﻥَﺎﻣَﺰِﺑ ٍﻥِﺮَﺘْﻘُﻣ ِﺮﻴَﻏ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ﻲﻓ ﻰًﻨْﻌَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﱠﻝَﺩ ﺎَﻣ

:

/Al-ismu : mā dalla ‘alā ma’nan fῑnafsihi gayri muqtarinin bi zamānin/ “isim adalah kata yang menunjukan pada diri sendiri dan tidak terkait dengan waktu.”

ٍﻥَﺎﻣَﺰِﺑ ٍﻥِﺮَﺘْﻘُﻣ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ﻲﻓ ﻰًﻨْﻌَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﱠﻝَﺩ َﺎﻣ

:

ُﻞﻌِﻔﻟﺍ

/Al-fi’lu : mā dalla ‘alā ma’nan fῑnafsihi muqtarinin bizamānin/” fi’il adalah kata yang menunjukan pada diri sendiri dan terkait dengan waktu.”

ﻝﺍ

ُﻑْﺮَﺣ

َﺲْﻴَﻟَﻭ

.

ْﻦِﻣَﻭ ﱠﻥِﺍَﻭ ﻰَﻠَﻋَﻭ ْﻢَﻟَﻭ ْﻲِﻓ َﻭ ْﻞَﻫ ُﻞْﺜِﻣ

,

ِﻩِﺮﻴَﻏ ﻲِﻓ ﻰًﻨْﻌَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﱠﻝَﺩ ﺎَﻣ

:

ُﺔَﻣَﻼَﻋ ُﻪَﻟ

(19)

/Al-ḥarfu : mā dalla ‘alā ma’nan fĩ gayrihi, mi ṡlu hal, fĩ, lam, ‘alā, inna, min. wa laysa

lahu ‘alāmatu yatamayyazu biha, kamā lilismi wa al-fi’li/ “ḥarf adalah kata yang menunjukan pengertian pada lainya, dan tidak ada bagiannya tanda-tanda yang istimewa sebagaimana yang ada pada isim dan fi’il.”

Dari ketiga kata tersebut di atas, peneliti ingin mengkaji tentang ḥarf, ḥarf yang dimaksud adalah salah satu dari ḥarf jar. Fokus pembahasannya hanya pada makna

gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fĩ/. Mengingat begitu banyaknya cabang ilmu dalam bahasa Arab,

maka peneliti ingin membahas salah satu bagian dari cabang ilmu tersebut yaitu semantik.

Al-Khuli (1982:166) mengatakan semantik dalam bahasa Arab adalah :

ِﻮَﻐُﻠﻟﺍ ِﺰْﻣﱠﺮﻟﺍ َﻦْﻴَﺑ َﺔﻗَﻼَﻌﻟﺍ ُﺱُﺭْﺪَﻳ ِﺔَﻐُﻠﻟﺍ ِﻢْﻠِﻋ ْﻦِﻣ ٌﻉْﺮَﻓ

:

ﻲِﻧﺎَﻌَﻤﻟﺍ ُﻢْﻠِﻋ

.

ِﺔَﻟَﻻﱢﺪﻟﺍ ُﻢْﻠِﻋ

ﱢﻱ

َﻭ ُﻩﺎَﻨْﻌَﻣ َﻭ

َﻉﱡﻮَﻨَﺗَﻭ ًّﺎﻴِﺨﻳِﺭَﺎﺗ ِﺕﺎَﻤِﻠَﻜﻟﺍ ﻲِﻧَﺎﻌَﻣ َﺭﱡﻮَﻄَﺗ ُﺱُﺭْﺪَﻳ

ِﻥﺎَﻌَﻤﻟﺍ

ِﻮَﻐُﻠﻟﺍ ِﺯﺎَﺠَﻤﻟﺍ َﻭ

ﱢﻱ

ِﺕﺎَﻤِﻠَﻛ َﻦﻴَﺑ َﺖَﻗَﻼَﻌﻟﺍ َﻭ

.

ِﺔَﻐﱡﻠﻟﺍ

/’ilmu ad-dilālati. ‘ilmu al-ma’ānī : far’un min ‘ilmi al-lughati yadrusu al-‘alāqata baina ar-ramzi al-lugawiyyi wa ma’nāhu wa yadrusu taṭawwura ma’ānī al-kalimāti

tārīkhiyyān wa tanawwu’a al-ma’ānī wa al-majāzi al-lugawiyyi wa al-‘alāqata baina al

-kalimāti al-lugati/ “ilmu semantik. Ilmu tentang makna: cabang dari ilmu bahasa yang

mempelajari hubungan antara lambang bahasa dan maknanya serta mempelajari perkembangan makna kata dari waktu kewaktu dan macam-macam makna serta gaya bahasa dan hubungan kata dalam bahasa”.

Menurut Chaer (2007: 289-286) dalam buku linguistik umum memaparkan ada 6 macam makna yaitu : 1. Makna Leksikal, Garamatikal, dan Kontekstual, 2. Makna

Referensial dan Non Referensial, 3. Makna Denotatif dan Makna Konotatif, 4. Makna

Konseptual dan Makna Asosiatif, 5. Makna kata dan Makna Istilah 6. Makna Idiom dan

Pribahasa.

Penelitian ini di fokuskan pada makna Gramatikal. Menurut Chaer (2007: 290) Makna

Gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal, seperti

afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

Menurut Al-Galāyaini makna ḥarf jar

ﻲﻓ

/fĩ/ memiliki makna bervariasi yang sesuai

dengan konteks kalimatnya. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti makna gramatikal ḥarf

jar

ﻲﻓ

/fī/ yang terdapat dalam Al-Qur’an pada Surah Al-Baqarah. Peneliti memilih Surah
(20)

hipotesis bahwa makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada Surah Al-Baqarah sebanyak 82 buah

dan terdapat lima makna dari ketujuh makna menurut teori Al-Galāyaini. Dalam penelitian

ini peneliti menggunakan Software Al-Qur’an player versi 2.0.1.0 copyright c 2005 Wawan

Sajchriyanto.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ memiliki arti “di, dalam, dan di dalam” (Munawwir, 1984: 1080), selain

itu ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ juga memiliki makna yang lain sesuai dengan konteks kalimatnya. Contoh

sebagai berikut:

Surah Al-A’rāf ayat 38

ْﺍﻮُﻠُﺧْﺩﺍ َﻝﺎَﻗ

ٍﻢَﻣُﺃ ﻲِﻓ

﴿

...

ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺲﻧِﻹﺍَﻭ ﱢﻦِﺠْﻟﺍ ﻦﱢﻣ ﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ﻦِﻣ ْﺖَﻠَﺧ ْﺪَﻗ

۳۸

/qāla ‘udkhulū fī ‘umamin qad khalat min qablikum mina al-jinni wa al-insi fī an-nār/ Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu”.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﻊﻣ

/ma’a/ karena terjadinya

proses gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda jamak tidak

beraturan

ٌﻢَﻣُﺃ

/’umamun/”bersama umat-umat” yang didahului oleh kata kerja perintah

ْﺍﻮُﻠُﺧْﺩﺍ

/’udkhulū/”masuklah” proses ini disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 144

َﻚِﻬْﺟَﻭ َﺐﱡﻠَﻘَﺗ ﻯَﺮَﻧ ْﺪَﻗ

ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻲِﻓ

﴿

...

ﺎَﻫﺎَﺿْﺮَﺗ ًﺔَﻠْﺒِﻗ َﻚﱠﻨَﻴﱢﻟَﻮُﻨَﻠَﻓ

۱٤٤

/qad narā taqalluba wajhika fī as-samā’i falanuwalliyannaka qiblatan tarḍāhā/ Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai....”

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﻰﻟﺍ

/ilā/ karena terjadinya proses

gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda mufrad

ُءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ

/as-samā’u/”ke langit” yang didahului oleh kata kerja sekarang

َﺐﱡﻠَﻘَﺗ

/aqalluba/”menengadah”
(21)

1.2 Rumusan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari pokok bahasan yang dikehendaki, maka

peneliti membuat Rumusan masalah yang meliputi :

1. Apa saja makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

// yang terdapat pada Surah Al-Baqarah?

2. Makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fĩ/ mana saja yang lebih dominan terdapat pada Surah

Al-Baqarah?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa saja makna-makna gramatikalḥarf jar

ﻲﻓ

/fĩ/ yang terdapat pada

Surah Al-Baqarah?

2. Untuk mengetahui makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fĩ/ mana yang lebih dominan terdapat

pada Surah Al-Baqarah?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan manfaat kepada peminat bahasa Arab untuk lebih memahami

makna-makna ḥarf jar

ﻲﻓ

/fĩ/ terutama yang terkandung dalam Qur’an pada Surah

Al-Baqarah.

2. Untuk menambah referensi bagi program studi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya

USU.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library Reasearch). Metode yang di

gunakan adalah Metode Deskriptif. Metode Deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun

suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2005:54). sumber data yang diambil dalam

penelitian ini adalah Al-Qur’an Al-Karim, yaitu dengan menggunakan Software Al-Qur’an

(22)

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :

a) Mengidentifikasikan referensi atau buku yang terkait dengan judul penelitian.

b) Mengidentifikasikan ayat-ayat pada Surat Al-Baqarah yang terdapat padanya

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan menggunakan Software Al-Qur’an Player versi 2.0.1.0

copyright c 2005 Wawan Sajchriyanto.

c) Mengklasifikasi dan menganalisis data yang telah diperoleh.

Sistem penulisan dalam penelitian ini menggunakan pedoman translitrasi Arab-Latin

yang merupakan SKB menteri agama dan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang ḥarf jar pada program studi Bahasa Arab USU, sebelumnya telah

dilakukan oleh beberapa mahasiswa yaitu: Analisis makna ḥarf jar ‘ala pada surah Al- Baqarah oleh Andika Surbakti (030704010), Analisis makna ḥarf jar lām pada surah Al-Maidah oleh M. Jali Alfadz Ritonga (99074010), Analisis ḥarf jar ‘an dalm Al-Qur`an pada

surah Al-‘Araf oleh Rika Amelia (99074014), Analisis Makna ḥarf Jar Min dalam Al-Qur`an Surah An-Nisa` oleh Syarif Hidayatullah (980704018). Analisis makna ḥarf jar ilā pada surah

Ali ‘Imran dan Yusuf oleh Syarifah Fauziah (070704021). Namun sejauh ini penelitian tentang makna gramatikal ḥarf jar fi belum pernah diteliti sebelumnya oleh mahasiswa jurusan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, oleh karena itu

peneliti ingin menelitinya.

Al-Qur'an al Quran, dalamﻥﺁْﺮُﻗ) adal

melalui perantar

berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang".

Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda masdar dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an

sendiri yakni pada ayat 17 da

Surah Al-Baqarah

ﺓﺮﻘﺒﻟﺍ

/Al-Baqarah/"Sapi Betina" adala

Al-Baqarah yang artinya Sapi Betina karena di dalam surah ini terdapat kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahka

Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Dinamai juga Surah Alif Lam Mim karena surah ini dimulai dengan

huruf arab Alif Lam dan Mim.

(24)

Makna adalah pertautan yang ada di antara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama

kata-kata) Djajasudarma (1993: 7). Menurut Ainin (2008: 9) makna adalah hubungan antara

bentuk atau lambang kebahasaan dengan barang atau hal diluar bahasa yang diacunya.

Menurut Chaer (2007: 289-286) dalam buku linguistik umum memeparkan ada 6 macam makna yaitu : 1. Makna Leksikal, Garamatikal, dan Kontekstual, 2. Makna

Referensial dan Non Referensial, 3. Makna Denotatif dan Makna Konotatif, 4. Makna

Konseptual dan Makna Asosiatif, 5. Makna kata dan Makna Istilah 6. Makna Idiom dan

Pribahasa.

Menurut Chaer (2007:289) Makna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada

leksem meski tanpa konteks apapun. Hal itu berarti bahwa makna leksikal itu jelas meskipun

tidak berada dalam konteks kalimat.

Ainin (2008: 38) mengatakan: Hal berbeda dengan makna leksikal yang tidak

memerlukan kehadiran konteks, makna gramatikal justru mewajibkan kehadiran konteks.

Makna yang terkandung dalam kata tugas (ḥarf) tidak bisa ditentukan sebelum dibentuk dalam suatu kontruksi kalimat, sebab kata tugas tidak memiliki makna leksikal. Makna yang

terkandung dalam kata tugas adalah makna gramatikal yang memerlukan kehadiran konteks.

Sedangkan menurut Pateda (2007: 103) Makna gramatikal adalah makna yang muncul

sebagai akibat berfungsinya kata dalam kalimat.

Menurut Chaer (2007: 290) Makna Gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat

adanya proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

Pengertian ḥarf menurut beberapa pakar bahasa Arab diantaranya adalah sebagai berikut:

Hubeis (1985: 4) menegaskan :

َﻦْﻌَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﱡﻝُﺪَﻳ ﻻ ٌﻆْﻔَﻟ َﻮُﻫ َﻭ ُﻑْﺮَﺤْﻟَﺍ

ِﻩِﺮْﻴَﻏ َﻊَﻣ ّﻻِﺍ ٍﻞِﻘَﺘْﺴُﻣ

/Al-ḥarfu wa huwa lafẓun lā yadullu ‘alā ma’na mustaqilin illa ma’a gayrihi /ḥarf

adalah kata yang tidak menunjukkan makna yang nyata (jelas) kecuali bersama yang lainnya”.

Ni’mah (2007:18) menegaskan bahwa:

(25)

/Al-ḥarfu hiya kullu kalimatin laysa lahā ma’nan illa ma’a gayrihā/ ḥarf adalah kata yang tidak sempurna maknanya, kecuali terangkai dengan kata yang lainnya”.

Al-Galāyaini (2005:11) menegaskan bahwa:

ُﻪَﻟ َﺲْﻴَﻟ َﻭ ْﻦِﻣ َﻭ ﱠﻥِﺇ َﻭ ﻰَﻠَﻋ َﻭ ْﻢَﻟ َﻭ ﻲِﻓ َﻭ ﻞَﻫ

:

ُﻞْﺜِﻣ ِﻩِﺮﻴَﻏ ﻲِﻓ ﻰَﻨْﻌَﻣ َﻰﻠَﻋ ﱠﻝَﺩ َﺎﻣ

:

ُﻑْﺮَﺤْﻟَﺍ

.

ِﻞْﻌِﻔﻟﺍ َﻭ ِﻢْﺳِﻺﻟ َﺎﻤَﻛ َﺎﻬِﺑُﺰﱠﻴِﻤَﺘَﻳ ٌﺔَﻣَﻼَﻋ

/al-ḥarfu : mā dalla ‘alā ma’nā fī gayrihi miṡlu hal, fī, lam, ‘alā, inna, min. Wa laysa

lahu ‘alāmatun yatamiyyazu bihā kamā lil-ismi wa al-fi’li/ ḥarf adalah kata yang menunjukan pengertian pada yang lainnya dan tidak ada bagianya tanda-tanda yang istimewa sebagaimana yang ada pada isim dan fi’il”.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa ḥarf adalah kata yang menunjukan pengertian yang tidak sempurna, kecuali jika dirangkaikan dengan kata

yang lainnya.

Pembagian ḥarf jar menurut beberapa pakar bahasa arab adalah sebagai berikut:

Menurut Ni’mah (2007:201) ḥarf jar ada 17 huruf yaitu:

ﻦﻣ

/min/ artinya dari,

ﻰﻟﺍ

/ilā/ artinya ke,

ﻦﻋ

/’an/ artinya dari,

ﻰﻠﻋ

/alā/ artinya atas,

ﻲﻓ

/fī/ artinya di

,

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bāu/ artinya dengan,

ﻑﺎﻜﻟﺍ

/al-kāfu/ artinya seperti,

ﻡﻼﻟﺍ

/al-lām/

artinya bagi,

ﻢﺴﻘﻟﺍ ﻭﺍﻭ

/waw qasam/ artinya waw sumpah,

ﻢﺴﻘﻟﺍ ءﺎﺗ

/tā` qasam/ artinya ta’ sumpah,

ﻰﺘﺣ

/ḥatta/ artinya sehingga,

ﺏﺭ

/rubba/ artinya banyak sekali,

ﺬﻣ

/muż/ artinya

sejak,

ﺬﻨﻣ

/munżu/

artinya sejak ,

ﻼﺧ

/khalā/ artinya selain,

ﺪﻋ

/’ada / artinya selain,

ﺎﺷﺎﺣ

/ḥāsyā/ artinya sela.

Menurut Al-Galāyaini (2005:554) ḥarf jar ada 20 huruf, yaitu :

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā’u/ artinya dengan,

ﻦﻣ

/min/ artinya dari,

ﻰﻟﺇ

/ilā / artinya ke,

ﻦﻋ

/’an/

artinya dari,

ﻰﻠﻋ

/’alā/

artinya atas,

ﻲﻓ

/fī/

artinya di,

ﻒﻜﻟﺍ

/al-kaf/ artinya seperti,

ﻡﻼﻟﺍ

/al-lām/ artinya bagi,

ﻢﺴﻘﻟﺍ ﻭﺍﻭ

/waw qasam/ aritnya waw sumpah,

ﻢﺴﻘﻟﺍ ءﺎﺗ

/tā`u qasam/
(26)

selain,

ﺎﺷﺎﺣ

/hāsyā/ artinya sela,

ﻰﻛ

/kai/ artinya supaya, ﻰﺘﻣ /mata/ menurut lugathuzail,

ﻞﻌﻟ

/la’alla/ menurut lugat ‘uqail .

ḥarf

ﻲﻓ

/fi/ yang merupakan salah satu bagian dari ḥarf jar, yang memiliki makna yang

berbeda-berbeda ketika dirangkai dalam suatu kalimat. Sebagaimna dikemukakan oleh

beberapa pakar bahasa Arab sebagai berikut:

Menurut Hubeis (1985:21) menyebutkan bahwa makna ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ berjumlah satu

makna yaitu

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu/.

Menurut Hasyimi (t.t269) menyebutkan bahwa makna ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ berjumlah tujuh

makna yaitu (1) Makna

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu/, (2) Makna

ﻞﻴﻠﻌﺘﻟﺍ

/at-ta'lilu/, (3) Makna

ﺔﺒﺣﺎﺼﻤﻟﺍ

/al-muṣāḥabatu/, (4) Makna

ﺔﺴﻳﺎﻘﻤﻟﺍ

/al-muqāyasatu/, (5) Makna

ﻰﻟ

/ilā/, (6)

Makna

ءﺎﺒﻟﺍ

/al-bā’u/, (7) Makna

ﻰﻠﻋ

/alā/.

Peneliti menjadikan pendapat Al-Galāyaini (2005:564) sebagai rujukan utama karena

Al-Galāyaini menyebutkan makna ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ lebih bervariasi dan disertai dengan

contoh-contohnya dibandingkan dengan pendapat para pakar lainnya. Sedangkan pendapat

para pakar lainnya peneliti jadikan sebagai rujukan pendukung ketika pendapat tersebut

bersesuaian dengan pendapat Al-Galāyaini.

Al-Galāyaini menjelaskan makna ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/

berjumlah tujuh yaitu sebagai berikut:

1. Makna

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu/ adalah makna yang menunjukan keterangan. Makna ini terbagi dua yaitu :

ﺔﻴﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu al-ḥaqiqiyyatu dan

ﺔﻳﺯﺎﺠﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu al-majāziyyatu/.

1.1 Makna

ﺔﻴﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu al-aqiqiyyatu/ adalah makna yang menunjukan keterangan sebanarnya. Makna ini juga terbagi dua yaitu :

a. Makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu az-zamāniyyatu/
(27)

/ẓarfu al-zamāni : mā yadullu ‘alā waqtin waqa’u fīhi al-ḥadaṡu/ ẓarfu al-zamāni

ialah isim yang menunjukan makna masa suatu perbuatan terjadi di dalamnya”.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut bermakna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu

az-zamāniyyatu/ adalah sebagai berikut : Surah Ar-Rūm ayat 4

َﻦﻴِﻨِﺳ ِﻊْﻀِﺑ ﻲِﻓ

﴿ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ُﺡَﺮْﻔَﻳ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳَﻭ ُﺪْﻌَﺑ ﻦِﻣَﻭ ُﻞْﺒَﻗ ﻦِﻣ ُﺮْﻣَ ْﻷﺍ ِ ﱠ ِﻟ

٤

/Fi biḍ’i sinīna lillahi al-amru min qablu wa min ba’du wa yauma’iżin yafrahu al

-mu’minūna/ dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allahlah urusan sebelum dan setelah

(mereka menang). Dan pada hari (kemenangan Ramawi itu) bergembiralah orang-orang beriman”.

Berdasarkan contoh di atas ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a

-ẓarfiyyatu az-zamāniyyatu/ karena terjadinya proses gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ dengan kata benda jamak

َﻦﻴِﻨِﺳ ِﻊْﻀِﺑ

/biḍ’i sinīna/”dalam beberapa tahun” yang

merupakan ẓaraf zaman karena kata

َﻦﻴِﻨِﺳ ِﻊْﻀِﺑ

/biḍ’i sinīna/”menunjukan keterangan waktu,

proses gramatikal ini disebut komposisi.

b. Makna

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu al-makāniyyatu/.

ُﺙَﺪَﺤﻟﺍ ِﻪْﻴِﻓ ُﻊَﻗَﻭ ِﻥﺎَﻜَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﱡﻝُﺪَﻳ ﺎَﻣ

:

ِﻦَﻛﺎَﻤﻟﺍ ُﻑْﺮَﻅ

/ẓarfu al-makāni : mā yadullu ’ala makānin waqa’u fihi al-ḥadaṡu/ ẓarfu al-makāni

ialah isim yang munjukan makna tempat dimana suatu perbuatan terjadi di dalamnya”.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut bemakna

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu

al-makāniyyatu/ adalah sebagai berikut : Surah Ar-Rūm ayat 3

ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻰَﻧْﺩَﺃ ﻲِﻓ

﴿ َﻥﻮُﺒِﻠْﻐَﻴَﺳ ْﻢِﻬِﺒَﻠَﻏ ِﺪْﻌَﺑ ﻦﱢﻣ ﻢُﻫَﻭ

۳

/Fi adnāal-arḍi wa hum min ba’di galabihim sayaghlibūn/ di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang”.

Berdasarkan contoh di atas ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ yang menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu al-makāniyyatu/ karena terjadinya proses gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf

(28)

1.2 Makna

ﺔﻳﺯﺎﺠﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu al-majāziyyatu/ adalah makna keterangan yang tidak sebenarnya.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut bermakna

ﺔﻳﺯﺎﺠﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu

al-majāziyyatu/ adalah sebagai berikut:

Surah Al-Baqarah ayat 179

ْﻢُﻜَﻟَﻭ

ِﺹﺎَﺼِﻘْﻟﺍ ﻲِﻓ

﴿ َﻥﻮُﻘﱠﺘَﺗ ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ ِﺏﺎَﺒْﻟَﻷﺍ ْﻲِﻟﻭُﺃ ْﺎَﻳ ٌﺓﺎَﻴَﺣ

۱۷۹

/Wa lakumfi al-qiṣāṣi ḥayātun ya’ūlī al-albābi la’allakum tattaqūn/ “dan dalam qiṣāṣ itu ada jaminan kelangsungan hidup bagimu wahai orang-orang beriman agar kamu bertakwa”.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻳﺯﺎﺠﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu

al-majāziyyatu/ karena terjadinya proses gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan

kata benda tunggal

ُﺹﺎَﺼِﻘﻟﺍ

/qiṣāṣu/ “dalam qiṣāṣ”, proses gramatikal ini disebut komposisi.

Adapun qiṣāṣ yang dimaksud adalah hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang

dilakukan atas diri manusia.

2. Makna

ﺔﻴﺒﺒﺴﻟﺍ

/as-sababiyyatu/ dan

ﻞﻴﻠﻌﺘﻟﺍ

/at-ta'lilu/ yang artinya sebab dan karena.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut yang bermakna

ﺔﻴﺒﺒﺴﻟﺍ

/as-sababiyyatu/

dan

ﻞﻴﻠﻌﺘﻟﺍ

/at-ta'lilu/ adalah sebagai berikut:

َﺭﺎﱢﻨﻟﺍ ٌﺓَﺃَﺮْﻣِﺍ ﺖَﻠَﺧَﺩ

ٍﺓﱠﺮَﻫ ﻲِﻓ

ﺎَﻬُﺘْﺴَﺒَﺣ

/dakhalat imra’atun an-nāra fi harratin ḥabastuhā/ “seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang ia kekang”(HR Bukhari dan Muslim).

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada contoh di atas bermakna

ﺔﻴﺒﺒﺴﻟﺍ ﻭ ﻞﻴﻠﻌﺘﻟﺍ

/at-ta'lilu wa

as-sababiyatu/ karena terjadinya proses gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan

kata benda tunggal

ٌﺓﱠﺮِﻫ

/hirratun/”karena seekor kucing” yang didahului oleh kata benda

tunggal

َﺭﺎﱢﻨﻟﺍ

/an-nāra/”neraka”, proses gramatikal ini disebut komposisi.

3. Makna

ﻊﻣ

/ma’a/.
(29)

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut yang bermakna

ﻊﻣ

/ma’a/ adalah sebagai berikut:

Surah Al-A’rāf ayat 38

ْﺍﻮُﻠُﺧْﺩﺍ َﻝﺎَﻗ

ٍﻢَﻣُﺃ ﻲِﻓ

﴿

...

ِﺭﺎﱠﻨﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺲﻧِﻹﺍَﻭ ﱢﻦِﺠْﻟﺍ ﻦﱢﻣ ﻢُﻜِﻠْﺒَﻗ ﻦِﻣ ْﺖَﻠَﺧ ْﺪَﻗ

۳۸

/qāla ‘udkhulū fī ‘umamin qad khalat min qablikum min al-jinni wa al-insi fī an-nār/ Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu”.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﻊﻣ

/ma’a/ karena terjadinya

proses gramatikal, yaitu pernggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda jamak tidak

beraturan

ٌﻢَﻣُﺃ

/’umamun/”bersama umat-umat” yang didahului oleh kata kerja perintah

ْﺍﻮُﻠُﺧْﺩﺍ

/’udkhulū/”masuklah”, proses gramatikal ini disebut komposisi.

4. Makna

ءﻼﻌﺘﺳﻹﺍ

/al-isti’lā’u/ artinya bermakna

ﻰﻠﻋ

/’alā/.

Menurut Munawwir (1984: 969)

ﻰﻠﻋ

/’alā/ memiliki arti diatas, dan pada .

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut yang bermakna

ﻰﻠﻋ

/’alā/ adalah sebagai

berikut:

Surah Ṭahā ayat 71

ْﻦﱢﻣ ﻢُﻜَﻠُﺟْﺭَﺃَﻭ ْﻢُﻜَﻳِﺪْﻳَﺃ ﱠﻦَﻌﱢﻄَﻗُ َﻸَﻓ َﺮْﺤﱢﺴﻟﺍ ُﻢُﻜَﻤﱠﻠَﻋ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ُﻢُﻛُﺮﻴِﺒَﻜَﻟ ُﻪﱠﻧِﺇ ْﻢُﻜَﻟ َﻥَﺫﺁ ْﻥَﺃ َﻞْﺒَﻗ ُﻪَﻟ ْﻢُﺘﻨَﻣﺁ َﻝﺎَﻗ

ْﻢُﻜﱠﻨَﺒﱢﻠَﺻُ َﻷَﻭ ٍﻑ َﻼِﺧ

ِﻞ ْﺨﱠﻨﻟﺍ ِﻉﻭُﺬُﺟ ﻲِﻓ

﴿ ﻰَﻘْﺑَﺃَﻭ ًﺎﺑﺍَﺬَﻋ ﱡﺪَﺷَﺃ ﺎَﻨﱡﻳَﺃ ﱠﻦُﻤَﻠْﻌَﺘَﻟَﻭ

۷۱

/qāla ‘āmantum lahū qabla ‘an āżana lakum innahu lakabīrukum al-lażī ‘allamakum as-sikhra fala’uqaṭṭi’anna ’aydiyakum wa arjulakum min hkilāfin wa la’uṣallibannakum fī

jużū’i an-nakhli wa lata’ghlamunna ayyunā asyaddu ‘ażābān wa abqā/”Berkata Fir`aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".

(30)

5. Makna

ﺔﺴﻳﺎﻘﻤﻟﺍ

/al-muqāyasatu/ artinya perbandingan.

ﺔﺴﻳﺎﻘﻤﻟﺍ

/al-muqāyasatu/ yaitu ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang terletak antara hal yang kurang utama didahulukan dan hal yang dinilai utama yang datang sesudahnya.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada contoh berikut yang bermakna

ﺔﺴﻳﺎﻘﻤﻟﺍ

/al-muqāyasatu/

adalah:

Surah At-Taubah ayat 38

ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺎِﺑ ﻢُﺘﻴِﺿَﺭَﺃ ِﺽْﺭَﻷﺍ ﻰَﻟِﺇ ْﻢُﺘْﻠَﻗﺎﱠﺛﺍ ِ ّﷲ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲِﻓ ْﺍﻭُﺮِﻔﻧﺍ ُﻢُﻜَﻟ َﻞﻴِﻗ ﺍَﺫِﺇ ْﻢُﻜَﻟ ﺎَﻣ ْﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ

ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ ِﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ُﻉﺎَﺘَﻣ ﺎَﻤَﻓ ِﺓَﺮِﺧﻵﺍ َﻦِﻣ ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ

ِﺓَﺮِﺧﻵﺍ ﻲِﻓ

﴿ ٌﻞﻴِﻠَﻗ ﱠﻻِﺇ

۳۸

/Yā ‘ayyuhā al-lażīna āmanū mā lakum’iżā qīla lakum ‘unfirū fī sabīli allahi

usyaqaltum ilā al-arḍi ‘araaḍitum bilḥayāti ad-dunya min al-‘ākhirati famā ,matā’u al-ḥayati ad-dunyā fī al-ākhirati illa qalīlun/”orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu:"Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia dari pada kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit ” (Q.S.9:38).

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﺴﻳﺎﻘﻤﻟﺍ

/al-muqāyasatu/ karena terjadinya proses gramatikal, yaitu pengabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda tunggal

ُﺓَﺮِﺧَﻷﺍ

/al-ākhiratu/’dibandingkan dengan akhirat” yang di dahului oleh kata benda tunggal

ﺎَﻴْﻧﱡﺪﻟﺍ

/ad-dunyā/”duniaproses gramatikal ini disebut komposisi.

6. Makna

ﻕﺎﺼﻟﻹﺍ

/al-ilṣāqu/.

ﻕﺎﺼﻟﻹﺍ

/al-ilṣāqu/ adalah makna yang asalnya dari ḥarf

ءﺎﺒﻟﺍ

/bā’u/. Menurut

Munawwir (1984: 53)

ءﺎﺒﻟﺍ

/bā’u/ memiliki arti demi, dan dengan.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada contoh berikut yang bermakna

ﻕﺎﺼﻟﻹﺍ

/al-ilṣāqu/

adalah sebagai berikut :

Surah Al-Baqarah ayat 178

ُﺹﺎَﺼِﻘْﻟﺍ ُﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ ْﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ

ﻰَﻠْﺘَﻘْﻟﺍ ﻲِﻓ

ﻰَﺜﻧُﻷﺎِﺑ ﻰَﺜﻧُﻷﺍَﻭ ِﺪْﺒَﻌْﻟﺎِﺑ ُﺪْﺒَﻌْﻟﺍَﻭ ﱢﺮُﺤْﻟﺎِﺑ ﱡﺮُﺤْﻟﺍ

ْﻢُﻜﱢﺑﱠﺭ ﻦﱢﻣ ٌﻒﻴِﻔْﺨَﺗ َﻚِﻟَﺫ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ءﺍَﺩَﺃَﻭ ِﻑﻭُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ ٌﻉﺎَﺒﱢﺗﺎَﻓ ٌءْﻲَﺷ ِﻪﻴِﺧَﺃ ْﻦِﻣ ُﻪَﻟ َﻲِﻔُﻋ ْﻦَﻤَﻓ

﴿ ٌﻢﻴِﻟَﺃ ٌﺏﺍَﺬَﻋ ُﻪَﻠَﻓ َﻚِﻟَﺫ َﺪْﻌَﺑ ﻯَﺪَﺘْﻋﺍ ِﻦَﻤَﻓ ٌﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ

۱۷۸

/yā ‘ayyuhā allażīna ‘āmanū kutiba ‘alaykuu al-qiṣāṣu fī al-qatlā al-ḥurra bilḥurri wa al-‘abdu bil’abdi wa al-‘unṡā bil’unsi faman ‘ufiya lahu min ‘akhīhi syayi’un fātabā’u

bilma’rūfi wa ‘adā’i ‘ilayhi bi’ikḥsānin żalika takhfīfun min rabbikum warakhmatun famani

(31)

kamu qiṣāṣ berkenaan dengan pembunuhan. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa yang memperoleh manfaaat dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan cara yang baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik pula. Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﻕﺎﺼﻟﻹﺍ

/al-ilṣāqu/ karena

terjaadinya proses gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ dengan kata benda tunggal

ﻰَﻠْﺘَﻘْﻟﺍ

/al-qatlā/”dengan pembunuhan” yang di dahului oleh kata benda tunggal

ُﺹﺎَﺼِﻘْﻟﺍ

/al-qiṣāṣu/”qishas”, proses gramatikal ini disebut komposisi.

7. Makna

ﻰﻟﺇ

/ilā/.

Menurut Munawwir (1984:37)

ﻰﻟ

/ilā/ memiliki arti ke, dan kepada.

Adapun ḥarf jar

ﻲﻓ

/fi/ pada contoh berikut yang bermakna

ﻰﻟﺇ

/ilā/ adalah sebagai

berikut:

Surah Al-Baqarah ayat 144

َﻚِﻬْﺟَﻭ َﺐﱡﻠَﻘَﺗ ﻯَﺮَﻧ ْﺪَﻗ

ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ ﻲِﻓ

﴿

...

ﺎَﻫﺎَﺿْﺮَﺗ ًﺔَﻠْﺒِﻗ َﻚﱠﻨَﻴﱢﻟَﻮُﻨَﻠَﻓ

۱٤٤

/qadnarā taqalluba wajhika fī as-samā’i falanuwalliyannaka qiblatan tarḍāhā/ Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu suka....”

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﻰﻟﺍ

/ilā/ karena terjadinya proses

gramatikal, yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda tunggal

ُءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ

/as-samā’u/”ke langit” yang didahului oleh kata kerja sekarang

َﺐﱡﻠَﻘَﺗ

/aqalluba/”menengadah”
(32)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Makna-makna gramatikal ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang terdapat pada Surah Al-Baqarah

1. Makna

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu/. Makna ini terbagi dua yaitu :

ﺔﻴﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a -ẓarfiyyatu al-akikiyyatu/ dan

ﺔﻳﺯﺎﺠﻤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu al-majāziyyatu/.

1.1 Makna

ﺔﻴﻘﻴﻘﺤﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/a-arfiyyatu al-akikiyyatu/ juga terbagi dua yaitu : a. Makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/

a-arfiyyatu az-zamāniyyatu/ berjumlah 11 makna, yang

terdapat pada ayat : 65, 185, 196, 197, 203, 217, 222, 281. Surah Al-Baqarah ayat 65

ْﻢُﻜﻨِﻣ ْﺍﻭَﺪَﺘْﻋﺍ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ُﻢُﺘْﻤِﻠَﻋ ْﺪَﻘَﻟَﻭ

ِﺖْﺒﱠﺴﻟﺍ ﻲِﻓ

﴿ َﻦﻴِﺌِﺳﺎَﺧ ًﺓَﺩَﺮِﻗ ْﺍﻮُﻧﻮُﻛ ْﻢُﻬَﻟ ﺎَﻨْﻠُﻘَﻓ

٦٥

Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu di hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina".

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu

az-zamāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/

dengan kata benda tunggal

ُﺖْﺒﱠﺴﻟﺍ

/as-sabtu/”di hari sabtu” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

ُﺖْﺒﱠﺴﻟﺍ

/as-sabtu/ menunjukan keterangan waktu, proses gramatikal ini disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 185

ُﺮْﻬَﺷ

َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ

َﻱِﺬﱠﻟﺍ

َﻝِﺰﻧُﺃ

ِﻪﻴِﻓ

ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ

ﻯًﺪُﻫ

ِﺱﺎﱠﻨﻠﱢﻟ

ٍﺕﺎَﻨﱢﻴَﺑَﻭ

َﻦﱢﻣ

ﻯَﺪُﻬْﻟﺍ

...

ِﻥﺎَﻗْﺮُﻔْﻟﺍَﻭ

﴿

۱۸٥

/syahru ramaḍāna allażī ‘unzila fīhi al-qur’ānu hudan linnāsi wa bayyinātin

minnalhudā wa al-furqān/ “Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/

aẓ-ẓarfiyyatu

az-zamāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/
(33)

ramḍān/”bulan ramadan” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

َﻥﺎَﻀَﻣَﺭ

ُﺮْﻬَﺷ

/syahru

ramḍān/ menunjukan keterangan waktu, proses gramatikal ini disebut komposisi.

Sarah Al-Baqarah ayat 196

ﺍَﺫِﺈَﻓ

...

ْﻢُﺘﻨِﻣَﺃ

ﻦَﻤَﻓ

َﻊﱠﺘَﻤَﺗ

ِﺓَﺮْﻤُﻌْﻟﺎِﺑ

ﻰَﻟِﺇ

ﱢﺞَﺤْﻟﺍ

ﺎَﻤَﻓ

َﺮَﺴْﻴَﺘْﺳﺍ

َﻦِﻣ

ِﻱْﺪَﻬْﻟﺍ

ﻦَﻤَﻓ

ْﻢﱠﻟ

ْﺪِﺠَﻳ

ُﻡﺎَﻴِﺼَﻓ

ِﺔَﺛﻼَﺛ

ٍﻡﺎﱠﻳَﺃ

ﻲِﻓ

ﱢﺞَﺤْﻟﺍ

ٍﺔَﻌْﺒَﺳَﻭ

ﺍَﺫِﺇ

ْﻢُﺘْﻌَﺟَﺭ

َﻚْﻠِﺗ

ٌﺓَﺮَﺸَﻋ

ٌﺔَﻠِﻣﺎَﻛ

...

﴿

۱۹٦

/fā’iżā ‘amintum faman tamatta’a bil’umrati ‘ilā al-ḥajji famā ustaysara minalhadyi faman lam yajid faṣiyāmu ṡalāṡati ‘iayyamin fī al-ḥajji wa sab’atin ‘iżā raja’tum tilka

‘asyaratun kāmilatun/ “Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan

umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) binatang kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam musim haji dan tujuh hari setelah kamu kembali. Itu semua sepuluh hari”.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu

az-zamāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/

dengan kata benda tunggal

ﱡﺞَﺤﻟﺍ

/al-ḥajju/”haji” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

ﱡﺞَﺤﻟﺍ

/al-ḥajju/ menunjukan keterangan waktu , proses gramatikal ini disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 197

ﱡﺞَﺤْﻟﺍ

ٌﺮُﻬْﺷَﺃ

ٌﺕﺎَﻣﻮُﻠْﻌﱠﻣ

ﻦَﻤَﻓ

َﺽَﺮَﻓ

ﱠﻦِﻬﻴِﻓ

ﱠﺞَﺤْﻟﺍ

َﻼَﻓ

َﺚَﻓَﺭ

َﻻَﻭ

َﻕﻮُﺴُﻓ

َﻻَﻭ

َﻝﺍَﺪِﺟ

ﻲِﻓ

ﱢﺞَﺤْﻟﺍ

ﺎَﻣَﻭ

ْﺍﻮُﻠَﻌْﻔَﺗ

ْﻦِﻣ

ٍﺮْﻴَﺧ

ُﻪْﻤَﻠْﻌَﻳ

ُّﷲ

...

﴿

۱۹۷

/al-ḥajju asyhurun ma’lūmātun faman faraḍa fīhinna al-ḥajja falā rafata walā fasūqa

wa lā jidāla fī al-ḥajji wa ma taf’alū min khayrin ya’lamhu allahu/ “(Musim) haji adalah bulan-bulan yang dimaklumi, barang siapa mengerjakan (ibadah) haji di dalamnya, maka janganlah dia berkata jorok, berbuat maksiat dan bertengkar dalam melakukan ibadah haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya”.

Pada ayat di atas terdapat 2 buah ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang menunjukan makna

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu az-zamāniyyatu/, proses gramatikal pertama yaitu penggabungan ḥarf

jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan ḍamir

(

ﻦﻫ

)

yang kembalinya kepada kata benda tunggal

ﱡﺞَﺤْﻟﺍ

/al-ḥajju/”haji” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

ﱡﺞَﺤْﻟﺍ

/al-ḥajju/” menunjukan
(34)

benda tunggal

ﱡﺞَﺤْﻟﺍ

/al-ḥajju/”dalam haji” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

ﱡﺞَﺤْﻟﺍ

/al-ḥajju/ menunjukan keterangan waktu , proses gramatikal keduanya disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 203

ْﺍﻭُﺮُﻛْﺫﺍَﻭ

َّﷲ

ﻲِﻓ

ٍﻡﺎﱠﻳَﺃ

ٍﺕﺍَﺩﻭُﺪْﻌﱠﻣ

ﻦَﻤَﻓ

َﻞﱠﺠَﻌَﺗ

ﻲِﻓ

ِﻦْﻴَﻣْﻮَﻳ

َﻼَﻓ

َﻢْﺛِﺇ

ِﻪْﻴَﻠَﻋ

ﻦَﻣَﻭ

َﺮﱠﺧَﺄَﺗ

ﻼَﻓ

َﻢْﺛِﺇ

ِﻪْﻴَﻠَﻋ

ِﻦَﻤِﻟ

ﻰَﻘﱠﺗﺍ

ْﺍﻮُﻘﱠﺗﺍَﻭ

َّﷲ

ﺍﻮُﻤَﻠْﻋﺍَﻭ

ْﻢُﻜﱠﻧَﺃ

ِﻪْﻴَﻟِﺇ

َﻥﻭُﺮَﺸْﺤُﺗ

﴿

۲۰۳

/ważkurū Allaha fī ‘ayyāmin ma’dūdātin faman ta’ajjala fī yawmayni falā iṡma ‘alayhi

wa man ta’akhkhara falā ‘iṡma ‘alayhi limani ‘uttaqā wattaqu allaha wa’lamū annakum

ilayhi tuḥsyarūn/ “Dan berzikirlak kepada Allah dalam beberapa hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barang siapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari maka tidak ada dosa baginya. Dan barang siapa mengakhirinya tidak ada dosa pula baginya, yakni bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkannya.

Pada ayat di atas terdapat 2 buah ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang menunjukan makna

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu az-zamāniyyatu/ proses gramatikal pertama yaitu penggabungan ḥarf

jar

ﻲﻓ

/fī

/ dengan kata benda jamak tidak beraturan

ٌﻡﺎَﻳَﺃ

/’ayyāmun/ ”dalam beberapa hari” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

ٌﻡﺎَﻳَﺃ

/’ayyāmun/ menunjukan keterangan waktu. Proses gramatikal yang kedua yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda dual

ِﻦْﻴَﻣْﻮَﻳ

/yawmayni/ “dua hari” yang merupakan ẓaraf zaman karena kata

ِﻦْﻴَﻣْﻮَﻳ

/yawmayni/

menunjukan keterangan waktu,proses gramatikal keduanya disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 217

َﻚَﻧﻮُﻟَﺄْﺴَﻳ

ِﻦَﻋ

ِﺮْﻬﱠﺸﻟﺍ

ِﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍ

ٍﻝﺎَﺘِﻗ

ِﻪﻴِﻓ

ْﻞُﻗ

ٌﻝﺎَﺘِﻗ

ِﻪﻴِﻓ

ٌﺮﻴِﺒَﻛ

...

﴿

۲۱۷

/yas’alūnaka ’an asyahri al-ḥarāmi qitālin fīhi qul qitālun fīhi kabīrun/ “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang di bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar.

Pada ayat di atas terdapat 2 buah ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang menunjukan makna

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu az-zamāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu

penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan ḍamir

(

)

yang kembalinya kepada kata benda tunggal

ِﺮْﻬﱠﺸﻟﺍ

(35)

kata

ِﻡﺍَﺮَﺤْﻟﺍ

ِﺮْﻬﱠﺸﻟﺍ

/asy-syahri al-ḥarāmi/ menunjukan keterangan waktu, proses gramatikal

keduanya disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 222

َﻚَﻧﻮُﻟَﺄْﺴَﻳَﻭ

ِﻦَﻋ

ِﺾﻴِﺤَﻤْﻟﺍ

ْﻞُﻗ

َﻮُﻫ

ﻯًﺫَﺃ

ْﺍﻮُﻟِﺰَﺘْﻋﺎَﻓ

ءﺎَﺴﱢﻨﻟﺍ

ﻲِﻓ

ِﺾﻴِﺤَﻤْﻟﺍ

َﻻَﻭ

ﱠﻦُﻫﻮُﺑَﺮْﻘَﺗ

َﻰﱠﺘَﺣ

َﻥْﺮُﻬْﻄَﻳ

...

﴿

۲۲۲

/wa yas’alūnaka ‘ani al-maḥīḍi qul huwa ‘ażan fā’tazilū an-nisā’a fī al-maḥiḍi wa lā

taqrabūhunna ḥatta yaṭhurna/ “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang haid.

Katakanlah, itu adalah sesuatu yang kotor. Karena itu jauhilah istrimu di waktu haid.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/

aẓ-ẓarfiyyatu

az-zamāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/

dengan kata benda tunggal

ﺾﻴِﺤَﻤْﻟﺍ

/al-maḥīḍu/ “di waktu haid” yang merupakan ẓaraf

zaman karena kata

ُﺾﻴِﺤَﻤْﻟﺍ

/al-maḥīḍu/ manunjukan keterangan waktu, proses gramatikal

ini disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 281

ْﺍﻮُﻘﱠﺗﺍَﻭ

ًﺎﻣْﻮَﻳ

َﻥﻮُﻌَﺟْﺮُﺗ

ِﻪﻴِﻓ

ﻰَﻟِﺇ

ِّﷲ

ﱠﻢُﺛ

ﻰﱠﻓَﻮُﺗ

ﱡﻞُﻛ

ٍﺲْﻔَﻧ

ﺎﱠﻣ

ْﺖَﺒَﺴَﻛ

ْﻢُﻫَﻭ

َﻻ

َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﻳ

﴿

۲۸۱

/wattaqū yawmān turja’ūna fīhi ilā allahi ṡumma tuwaffā kullu nafsin mā kasabat wa hum lā yuẓlamūn/ “Dan takutlah pada hari di dalamnya kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻣﺰﻟﺍ ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/

aẓ-ẓarfiyyatu

az-zamāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/

dengan ḍamir

(

)

yang kembalinya kepada kata benda tunggal

ًﺎﻣْﻮَﻳ

/yawmān/ “hari” yang

merupakan ẓaraf zaman karena kata

ًﺎﻣْﻮَﻳ

/yawmān/ menunjukan keterangan waktu, proses

gramatikal ini disebut komposisi.

(36)

Surah Al-Baqarah ayat 25

ﺎَﻤﱠﻠُﻛ ُﺭﺎَﻬْﻧَﻷﺍ ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ﻦِﻣ ﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﺕﺎﱠﻨَﺟ ْﻢُﻬَﻟ ﱠﻥَﺃ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎﱠﺼﻟﺍ ْﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ْﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ِﺮﱢﺸَﺑَﻭ

ْﻢُﻬَﻟَﻭ ًﺎﻬِﺑﺎَﺸَﺘُﻣ ِﻪِﺑ ْﺍﻮُﺗُﺃَﻭ ُﻞْﺒَﻗ ﻦِﻣ ﺎَﻨْﻗِﺯُﺭ ﻱِﺬﱠﻟﺍ ﺍَﺬـَﻫ ْﺍﻮُﻟﺎَﻗ ًﺎﻗْﺯﱢﺭ ٍﺓَﺮَﻤَﺛ ﻦِﻣ ﺎَﻬْﻨِﻣ ْﺍﻮُﻗِﺯُﺭ

ﺎَﻬﻴِﻓ

ْﻢُﻫَﻭ ٌﺓَﺮﱠﻬَﻄﱡﻣ ٌﺝﺍَﻭْﺯَﺃ

ﺎَﻬﻴِﻓ

﴿ َﻥﻭُﺪِﻟﺎَﺧ

۲٥

/wa basysyiri allażīna āmanū wa ‘amilū aṣ-ṣaliḥāti ‘anna lahum jannātin tajrī min taḥtihā al-‘anhāru kullamā ruziqū minhā min ṡamaratin rizqān hażā allażī ruziqnā min qablu

wa‘atūbihi mutasyābihā walahum fīhā ‘azwājun muṭahharatun wahum fīhā khālidūn/ “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai tiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata “inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah-buahan yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci mereka kekal di dalamnya.

Pada ayat di atas terdapat 2 buah ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ yang menunjukan makna

ﻑﺮﻈﻟﺍ

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ

/aẓ-ẓafīyyatu al-makāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu

penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī

/ dengan ḍamir

(

ﺎﻫ

)

yang kembalinya kepada kata benda tidak

beraturan

ﺕﺎﻨﺟ

/jannātun/ "surga-surga" yang merupakan ẓaraf makan karena kata

ﺕﺎﻨﺟ

/jannātun/ merupakan keterangan tempat, proses gramatikal keduanya disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 27

َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ

َﻥﻮُﻀُﻘﻨَﻳ

َﺪْﻬَﻋ

ِﱠﷲ

ﻦِﻣ

ِﺪْﻌَﺑ

ِﻪِﻗﺎَﺜﻴِﻣ

َﻥﻮُﻌَﻄْﻘَﻳَﻭ

ﺎَﻣ

َﺮَﻣَﺃ

ُﱠﷲ

ِﻪِﺑ

ﻥَﺃ

َﻞَﺻﻮُﻳ

َﻥﻭُﺪِﺴْﻔُﻳَﻭ

ﻲِﻓ

ِﺽْﺭَﻷﺍ

َﻚِﺌـَﻟﻭُﺃ

ُﻢُﻫ

َﻥﻭُﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ

﴿

۲۷

/allażīna yanquḍūna ‘ahda allahi min ba’di mīṡāqihi wayaq’ṭa’ūna mā ‘amara allahu bihī an yūṣala wayufsidūna fī al-arḍi ūlā’ika humu al-khāsirūn/ “orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi

.”

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓafīyyatu

al-makāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda tunggal

ُﺽْﺭَﻷﺍ

/al-‘arḍu/”di bumi” yang merupakan ẓaraf makan karena kata

ُﺽْﺭَﻷﺍ

/al-‘arḍu/ menunjukan keterangan tempat, proses gramatikal ini disebut komposisi.
(37)

َﻮُﻫ

ﻱِﺬﱠﻟﺍ

َﻖَﻠَﺧ

ﻢُﻜَﻟ

ﺎﱠﻣ

ﻲِﻓ

ِﺽْﺭَﻷﺍ

ًﺎﻌﻴِﻤَﺟ

ﱠﻢُﺛ

ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ

ﻰَﻟِﺇ

ءﺎَﻤﱠﺴﻟﺍ

ﱠﻦُﻫﺍﱠﻮَﺴَﻓ

َﻊْﺒَﺳ

ٍﺕﺍَﻭﺎَﻤَﺳ

َﻮُﻫَﻭ

ﱢﻞُﻜِﺑ

ٍءْﻲَﺷ

ٌﻢﻴِﻠَﻋ

﴿

۲۹

/huwa allażī khalaqa lakum mā fī al-arḍi jamī’ān ṡumma ‘ustwā ilā as-samā’i

fasawwāhunna sab’a samāwātin wahuwa bikulli syay’in ‘alīm/ “Dialah Allah, yang

menjadikan segala yang ada di bumi untukmu kemudian dia menuju ke langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”

ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ pada ayat di atas menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓafīyyatu

al-makāniyyatu/, karena terjadinya proses gramatikal yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan kata benda tunggal

ُﺽْﺭَﻷﺍ

/al-‘arḍu/”di bumi” yang merupakan ẓaraf makan karena kata

ُﺽْﺭَﻷﺍ

/al-‘arḍu/ menunjukan keterangan tempat, proses gramatikal ini disebut komposisi.

Surah Al-Baqarah ayat 30

ْﺫِﺇَﻭ

َﻝﺎَﻗ

َﻚﱡﺑَﺭ

ِﺔَﻜِﺋَﻼَﻤْﻠِﻟ

ﻲﱢﻧِﺇ

ٌﻞِﻋﺎَﺟ

ﻲِﻓ

ِﺽْﺭَﻷﺍ

ًﺔَﻔﻴِﻠَﺧ

ْﺍﻮُﻟﺎَﻗ

ُﻞَﻌْﺠَﺗَﺃ

ﺎَﻬﻴِﻓ

ﻦَﻣ

ُﺪِﺴْﻔُﻳ

ﺎَﻬﻴِﻓ

ُﻚِﻔْﺴَﻳَﻭ

ءﺎَﻣﱢﺪﻟﺍ

ُﻦْﺤَﻧَﻭ

ُﺢﱢﺒَﺴُﻧ

َﻙِﺪْﻤَﺤِﺑ

ُﺱﱢﺪَﻘُﻧَﻭ

َﻚَﻟ

َﻝﺎَﻗ

ﻲﱢﻧِﺇ

ُﻢَﻠْﻋَﺃ

ﺎَﻣ

َﻻ

َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﺗ

﴿

۳۰

/wa‘iż qāla rabbuka lilmalā’ikati ‘innī jā’ilun fī al-arḍi khalīfatan qālū ‘ataj’alu fīha

min yufsidu fīhā wayasfiku addimā’a wanaḥnu nusabbiḥu biḥamdika wanuqaddisu laka qāla

‘innī ‘a’lamu mā lā ta’lamūn/ “Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para

malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di bumi". Mereka berkata: "Apakah Engkau hendak menjadikan di dalamnya orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujamu dan menciptakan namamu. Dia berfirman: “Sungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Pada ayat di atas terdapat 3 buah ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/yang menunjukan makna

ﺔﻴﻧﺎﻜﻤﻟﺍ

ﺔﻴﻓﺮﻈﻟﺍ

/aẓ-ẓarfiyyatu al-makāniyyatu/, proses gramatikal pertama yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/

dengan kata benda tunggal

ُﺽْﺭَﻷﺍ

/al-ardu/ ”di bumi” yang merupakan ẓaraf makan karena kata

ُﺽْﺭَﻷﺍ

/al-ardu/ menunjukan keterangan tempat, proses gramatikal kedua dan ketiga

yaitu penggabungan ḥarf jar

ﻲﻓ

/fī/ dengan ḍamir

(

ﺎﻫ

)

yang kembalinya kepada kata benda tunggal

ُ

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan komposisi sludge fiber kayu yang terbaik dengan mempertimbangkan efisiensi penyimpanan air sistem irigasi tetes bawah permukaan

Suatu interaksi dapat dikatakan sebagai hubungan bilateral jika telah ada perjanjian antara kedua negara untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, baik politik, ekonomi, sosial

Pada tahap perencanaan ini dijelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif ( picture and picture ) perlu dilakuakan dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan

DAFTAR LAMPI

Gambar 4.2 Dekomposisi Sistem Input Master Master Pegawai Master Supplier Master Inventaris Master Jenis Barang Stok Bahan Pembelian Bahan Pemakaian Bahan Pemakaian

[r]

dalam pemberian ulos melalui umpasa (pantun) yang terucap pada

Dalam permasalahan kontrak baku ten- tang penunjukan model iklan yang disepakati oleh pihak agensi dengan pihak model, maka materi atau isi dari perjanjian