• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BARANG DI CHANDRA DEPARTMENT STORE, TANJUNG KARANG TIMUR, BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI BARANG DI CHANDRA DEPARTMENT STORE, TANJUNG KARANG TIMUR, BANDAR LAMPUNG"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar

Lampung

Oleh

DWI ARISTIANA WIGATI

Globalisasi telah membawa dampak serius di berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah meningkatnya jumlah masyarakat konsumtif. Hal ini juga ditandai dengan munculnya banyak pusat perbelanjaan dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto, 2011:170). Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis membuat pengusaha menciptakan strategi untuk memasarkan produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan disebut bauran pemasaran (marketing mix).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel marketing mix, yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari 335 responden melalui observasi langsung (observasi) dan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi pada marketing mix sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Nilai t pada variabel promosi sebesar 6.537 dengan taraf signifikansinya sebesar 0.000. Hal ini disebabkan karena terjalin komunikasi yang baik antara konsumen dengan SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy).

(2)

ABSTRACT

Effect of Marketing Mix Decisions Against Consumers In Purchasing Goods in Chandra Department Store, East Tanjung Karang, Bandar Lampung

By

DWI ARISTIANA WIGATI

Globalization has brought a serious impact on various aspects of life; one of them is the increasing of amount of consumptive society. It is also marked by the emergence of many shopping malls and supermarkets in cities (Haryanto, 2011: 170). Strict competition in the business world makes the entrepreneurs create a strategy to market product and service they offer to the community. Marketing strategies used by the company is called marketing mix.

This study is aimed at finding out whether the marketing mix variables; consisting of the product (product), price (price), where (place), and promotion (promotion), affect consumer decision to buy goods in Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. This study is quantitative research. The data of this study were obtained from 335 respondents through direct observation (observation) and questionnaire.

The results showed that the promotion of the marketing mix variables influence the consumer's decision to buy the goods in Chandra Department Store, East Tanjung Karang, Bandar Lampung. The value of the variable t on the promotion of 6,537 with level of significance of 0000. This is because good communication between the consumer and the SPG (Sales Promotion Girl) and SPB (Sales Promotion Boy).

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Seputih Mataram pada tanggal 05 Maret 1992, sebagai anak

kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Pribadi dan Ibu Srimulyani.

Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Gula Putih Mataran, Lampung Tengah

diselesaikan pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDS 01 Gula

Putih Mataram, Lampung Tengah pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama

(SMP) di SMP Gula Putih Mataram, Lampung Tengah pada tahun 2007 dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Sugar Group Lampung Tengah pada

tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pada tahun 2013 di

(8)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan dengan segala doa restu yang selalu mengiringi dari orang-orang yang menyayangiku. Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Ayah saya Pribadi, terima kasih atas jerih payah yang selalu ayah berikan untuk menuju keberhasilanku saat ini. Terima kasih telah merawat dan mendidik saya hingga saya bisa seperti ini. Terimakasih atas semangat dan dukungan yang diberikan selama ini untuk saya. Terimakasih telah menjadikan saya anak yang pantang menyerah dengan berbagai rintangan yang saya temui dan menjadikan saya anak yang harus selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah. Semoga suatu hari nanti saya bisa membahagiakan ayah dan membalas semua pengorbanan ayah serta membuktikan bahwa saya bisa menjadi anak kebanggaan ayah.

Ibu saya Srimulyani, seorang ibu yang sangat saya cintai melebihi apapun. Terima kasih telah merawat, mendidik, mendukung dan mendoakan saya dengan penuh ketulusan. Terima kasih telah menjadi ibu sekaligus sahabat terbaik dalam hidup saya, meskipun saya selalu membuat ibu kesal dengan segala sikap saya selama ini. Terimakasih selalu mempersiapkan hatinya untuk mendengar dan melihat saya menangis setiap kali saya mengalami kesusahan dalam segala hal dan selalu menjadi bidadari untuk semua masalah saya. Terima kasih untuk segalanya, semoga saya dapat membahagiakan ibu dengan kesuksesan saya kelak.

Buat kakak dan adik saya, Eko Supriyadi, Amd. dan Angger Tuhu Wicaksono. Terima kasih atas segala dukungan dan doa kalian. Terimakasih selalu memberikan semangat untuk saya dan selalu mempersembahkan yang terbaik untuk saya. Maaf selama ini belum bisa menjadi adik dan kakak yang baik untuk kalian. Semoga kelak saya dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.

(9)

MOTO

Success is not measured by wealth, success is

an achievement that we want.

Don't be afraid to move, because the distance

(10)

SANWACANA

Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Pengaruh

Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Barang Di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sosiologi di Universitas

Lampung.

Penulis menyadari, bahwa apa yang ditulis dalam skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya

sehingga dapat menjadi lebih baik. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan

segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik.

2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi

3. Bapak Drs. Bintang Wirawan, M.Hum selaku pembimbing utama atas

kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan solusi dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. I Gede Sidemen, M.Si., selaku dosen pembahas. Terima kasih

(11)

5. Bapak Dr. Hartoyo, M.Si., selaku Pembimbing Akademik.

6. Seluruh dosen di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung yang

telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama menjalani

masa perkuliahan.

7. Seluruh staff dan karyawan di FISIP Universitas Lampung yang telah

membantu melayani urusan administrasi perkuliahan dan skripsi.

8. Seluruh bapak, ibu, dan konsumen di Chandra Department Store, Tanjung

Karang Timur, Bandar Lampung yang telah mengizinkan dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian, terima kasih banyak atas informasi

yang telah diberikan kepada penulis.

9. Bapak Pribadi dan ibu Srimulyani, terima kasih atas doa, semangat, dan

dukungannya selama ini. Semoga saya bisa membanggakan bapak dan

ibu, maaf sudah membuat bapak dan ibu menunggu kelulusan saya terlalu

lama.

10.Buat kakak dan adikku, Eko Supriyadi, Amd. dan Angger Tuhu

Wicaksono. Terima kasih atas segala dukungan dan doa kalian. Buat

kakak ipar saya Khurotul Aini, S.E., terimakasih atas bantuannya dalam

menghitung data kuesioner saya. Terimakasih sudah mengajarkan saya

dari yang sama sekali buta SPSS sampai lumayan mengerti sekarang.

11.Terimakasih Asep Rahadian Hidayat, S.Pd., mama, dan papa untuk doa,

semangat, dan dukungannya selama ini. Terimakasih sudah menjadi

keluarga kedua yang selalu mendukung saya selama ini.

12.Teman seperjuangan dari awal kuliah hingga perjuangan terakhir di

(12)

yang baik selama 4 tahun kuliah, untuk Novirina Selly terimakasih untuk

semua nasehatnya selama ini, dan untuk Vivit Karlina terimakasih untuk

kesabarannya selama 4 tahun ini. Terimakasih untuk kebersamaannya

selama 4 tahun ini, semoga kita bisa sukses sesuai dengan yang impikan

selama ini, semangat teman-teman.

13.Buat Desi, Deni, Yasni, Era, Arini, Yogi, Picha, Wayan, Kiki, dan Praba,

terimakasih sudah menjadi teman, saudara, bahkan orang tua selama di

asrama. Terimakasih untuk selalu mengingatkan saya, memberi nasehat,

dan merawat saya waktu sakit. Maaf sudah merepotkan kalian selama ini.

14.Teman-teman satu angkatan Sosiologi 2010.

15.Teman-teman KKN Tematik Desa Kedaton, Kecamatan Kasui,

Kabupaten Way Kanan. Pengalaman bermakna banget bisa ketemu

kalian, terima kasih atas kebersamaan selama 40 harinya.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya

bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 22 Agustus 2014

Penulis

(13)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... i

DAFTAR GAMBAR………... iii

DAFTAR LAMPIRAN………. iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah……… 4

C. Batasan Masalah……….. 4

D. Tujuan Penelitian………. 4

E. Manfaat Penelitian………... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)……… 6

1. Produk (product)……… 6

2. Harga (price)……….. 8

3. Tempat (place)………... 10

4. Promosi (promotion)……….. 11

B. Tinjauan tentang Perilaku Konsumen……….. 13

C. Tinjauan tentang Perilaku Membeli Konsumen (consumer buying behavior).. ………. 15

D. Tinjauan tentang Keputusan Membeli………. 17

(14)

2. Evaluasi Alternatif………. 18

3. Pencarian Informasi………... 19

4. Keputusan Membeli………... 19

E. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung………. 20

F. Kerangka Pikir Penelitian……… 20

G. Hipotesis Penelitian………. 21

III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian………. 23

B. Definisi Konseptual………. 23

C. Definisi Operasional……….... 26

D. Lokasi Penelitian………. 27

a) Uji t (pengujian secara individual/parsial)……….. 33

b) Uji F (uji secara menyeluruh)………. 34

c) Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)………. 34

(15)

B. Visi dan Misi Perusahaan………... 38

C. Struktur Organisasi………. 38

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………... 42

1. Identitas Responden………. 42

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 43

b. Responden Berdasarkan Usia………. 44

c. Responden Berdasarkan Pendidikan……….. 45

d. Responden Berdasarkan Pekerjaan………. 46

e. Responden Berdasarkan Penghasilan……….. 47

f. Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja……… 48

2. Analisis Data………... 49

a. Uji Hipotesis……… 49

1) Hasil Uji t (parsial)……… 49

2) Hasil Uji F (menyeluruh)……….. 53

3) Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)………... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 55

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 60

B. Saran……… 62

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Alat-alat Komunikasi atau Promosi……… 13 Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Observasi

di Chandra Department Store, Tahun 2014………. 31 Tabel 5.1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Konsumen

yang berbelanja di Chandra Department Store,

Tahun 2014……… 39 Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan Usia Konsumen

yang berbelanja di Chandra Department Store,

Tahun 2014……… 44 Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Konsumen

yang berbelanja di Chandra Department Store,

Tahun 2014……… 45 Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Konsumen

yang berbelanja di Chandra Department Store,

Tahun 2014………. 46

Tabel 5.5 Distribusi Responden berdasarkan Penghasilan Konsumen

yang berbelanja di Chandra Department Store,

Tahun 2014……….. 47

Tabel 5.6 Distribusi Responden berdasarkan Frekuensi Belanja Konsumen

yang berbelanja di Chandra Department Store,

(17)
(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian……… 65

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian……… 69

Lampiran 3. Data Responden……… 75

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Kuesioner……… 78

(19)

iv DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir……… 21

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Chandra Superstore

(20)

I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Globalisasi telah membawa dampak serius di berbagai aspek kehidupan.

Tumbuhnya masyarakat konsumsi juga merupakan dampak dari globalisasi.

Menurut Baudrillard (1998:17) masyarakat konsumsi cenderung membeli barang

bukan karena nilai kemanfaatannya, melainkan karena gaya hidup (life style) saja.

Gaya hidup ini terbentuk karena adanya media massa yang mempromosikan suatu

barang dan jasa, bukan hanya mempromosikan suatu barang dan jasa, namun

terjadi pembentukan sebuah citra dari barang dan jasa tersebut sebagai ikon

modernitas, kemewahan, dan glamor.

Media massa memiliki peran sentral pada masyarakat modern untuk mendorong

masyarakat menuju ke arah yang lebih konsumtif karena media massa akan

menampilkan iklan produk-produk dari beberapa toko atau supermarket. Melalui

media massa dapat membentuk pola pemikiran masyarakat yang tidak lagi melihat

suatu produk sebagai pemenuh kebutuhan, namun lebih ke arah bagaimana

mendapatkan status sosial di masyarakat melalui citra merk dari suatu produk.

Media massa juga dapat menumbuhkan budaya konsumerisme di kalangan

masyarakat, hal tersebut dapat menjadikan masyarakat tidak lagi dapat

membedakan antara keinginan (want) dan kebutuhan (need) (Haryanto,

(21)

2

Konsumerisme ini ditandai dengan mulai lahirnya banyak hal yang mendukung,

seperti maraknya mal-mal dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto,

2011:170). Tumbuhnya tempat-tempat perbelanjaan ini yang kemudian akan

meningkatkan kegiatan berbelanja masyarakat modern, karena tidak hanya produk

atau jasa yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur sebagai pencitraan, namun

tempat membeli produk juga akan menjadi pendukung suatu barang dan jasa

mendapatkan citranya di masyarakat. Hal ini yang menumbuhkan semangat bagi

para pengusaha untuk mendirikan perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat modern.

Perusahaan meggunakan berbagai cara untuk mendapatkan pelanggan

sebanyak-banyaknya. Ketatnya persaingan di dunia usaha akan membuat para pengusaha

membuat strategi untuk memasarkan produk dan jasa yang akan mereka tawarkan

kepada masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan adalah

bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh

perusahaan. Empat variabel tersebut meliputi produk (product), harga (price),

tempat (place), dan promosi (promotion).

Perusahaan menyedian produk yang berkualitas dengan harga yang sesuai dengan

kualitas produk, lokasi perusahaan yang mudah dijangkau, dan hal yang sangat

penting yaitu mempromosikannya. Perusahaan akan mempergunakan media

massa sebagai media utama untuk mempromosikan produk, harga, dan tempat,

karena media massa merupakan pusat informasi yang menjadi pusat perhatian

(22)

3

senjata ampuh dan bahkan dianggap “dewa” yang menentukan hidup dan mati

perusahaan (Haryanto, 2011:164). Iklan dapat menaikkan citra baru bagi

perusahaan, agar citra buruk perusahaan tidak terlihat di masyarakat, hal ini juga

merupakan upaya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Terlepas dari nilai apa yang ingin didapatkan perusahaan dan ingin dibentuk

perusahaan di mata masyarakat, tujuan utama perusahaan adalah menjual

produknya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumtif.

Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat untuk

perusahaan, di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi

harmonis, menjadikan dasar yang baik bagi pembeli yang akan kembali ke

perusahaan tersebut, dan terciptanya kepuasan konsumen akan membentuk suatu

rekomendasi dari mulut ke mulut yang akan menguntungkan bagi perusahaan.

Masyarakat konsumtif yang berada di Bandar Lampung perlahan mulai mengenal

pasar modern dengan berbagai jenisnya dan menjadikan pasar modern sebagai

tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu jenis pasar modern yang

sangat diminati oleh masyarakat Bandar Lampung adalah department store.

Department store merupakan pasar modern yang menyewa satu gedung dan dikuasai oleh satu tenant saja dengan membawa satu brand image yang besar dan

dikenal oleh masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan oleh department

store juga tidak jauh berbeda dengan strategi pemasaran yang digunakan oleh pasar modern lainnya, yaitu tersedianya produk yang terjamin kualitasnya, harga

yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, tempat yang strategis

(23)

4

untuk menarik para konsumen. Bukan hanya terlihat pada strategi pemasarannya

saja, namun department store juga memiliki keunggulan dalam sistem

organisasinya. Karena department store merupakan pasar modern yang menyewa

satu gedung dan memiliki satu penyewa gedung, maka sistem controlling yang

dilakukan perusahaan lebih terjangkau dan berbagai macam keluhan yang

disampaikan konsumen dapat cepat ditanggulangi atau diperbaiki.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang menjadi pusat perhatian

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah variabel marketing

mix yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli barang di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung?

C.Batasan Masalah

Batasan masalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

akan dibatasi supaya tidak terlalu luas dan akan fokus pada masalah yang lebih

inti. Penelitian ini dibatasi dengan meneliti masalah marketing mix yang terdiri

dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion)

dalam kaitannya dengan keputusan konsumen dalam membeli barang di Chandra

Department Store Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.

D.Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

variabel marketing mix yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat

(24)

5

dalam membeli barang di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur,

Bandar Lampung.

E.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas,

maka penelitian ini diharapkan dapat:

a. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para konsumen bahwa

strategi pemasaran dari perusahaan yang biasanya disebut dengan marketing

mix (terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi) memberikan pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli barang.

b. Memberikan masukan kepada pihak perusahaan agar lebih mementingkan

kebutuhan konsumen dan menentukan segala sesuatu yang ditawarkan kepada

konsumen agar lebih memihak pada konsumen.

c. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa untuk penelitian dimasa yang akan

(25)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A.Tinjauan tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Indikasi konsumerisme masyarakat dapat ditandai dari banyak hal, seperti

maraknya mal-mal dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto, 2011:170).

Tumbuh dan berkembangnya mal-mal dan supermarket di daerah perkotaan juga

menimbulkan banyak persaingan dalam lingkungan bisnis dan usaha. Timbulnya

persaingan ini yang menjadikan setiap pasar modern memiliki strategi dalam

menjalankan persaingan. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan biasanya

menggunakan marketing mix yang terstandarisasi secara global. Standarisasi

tersebut adalah produk, iklan, distribusi dan biaya rendah. Pada sisi lainnya

terdapat penyesuaian pada marketing mix, di mana produsen tersebut

menyesuaikan elemen-elemen marketing mix untuk masing-masing pasar sasaran.

Marketing mix merupakan strategi pemasaran sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Marketing mix terdiri dari produk (product), harga

(price), tempat (place), dan promosi (promotion). 1. Produk (product)

Menurut (Kotler , 1993:194), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

ke pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dibeli, atau dikonsumsikan. Sebagian

besar produk merupakan produk fisik (atau barang), sehingga konsumen dapat

(26)

7

memuaskan kebutuhan konsumen, maka dari itu produk memiliki beberapa

tingkatan agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Berikut ini klasifikasi

produk berdasarkan kebutuhan dasar hingga tipe produk (Kotler, 1993:197):

a. Kelompok kebutuhan, yaitu kelompok produk yang terdiri dari kebutuhan

dasar dan kebutuhan inti.

b. Kelompok produk, yaitu sekumpulan produk berdasarkan kelas produk yang

dapat memuaskan kebutuhan dasar atau kebutuhan inti dengan cukup efektif.

c. Kelas produk, yaitu sekumpulan produk di dalam kelompok produk yang

memiliki hubungan fungsional tertentu.

d. Lini produk, yaitu sekumpulan produk di dalam kelas produk yang

berhubungan erat, karena memiliki fungsi yang sama, dijual pada kelompok

pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jalur distribusi yang sama, dan dijual

dalam skala harga yang sama.

e. Tipe produk, yaitu produk yang berada dalam lini produk dan memiliki bentuk

tertentu.

f. Merek, yaitu nama yang dapat dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu

atau lebih produk dalam lini produk dan digunakan untuk mengidentifikasi

sumber atau karakter dari tipe produk tersebut.

g. Jenis produk, yaitu suatu unit yang khusus di dalam suatu merek atau lini

produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau

atribut-atribut yang lain. Jenis produk juga disebut unit persediaan atau variasi

produk.

Produk merupakan elemen penting dalam perusahaan, maka dari itu perusahaan

(27)

8

satu media penting untuk menarik pengunjung dan dapat meningkatkan jumlah

pendapatan perusahaan. Masyarakat konsumtif juga akan menjadikan faktor

produk sebagai alasan untuk mengunjungi perusahaan, karena masyarakat

konsumtif akan membeli suatu produk untuk dapat memperlihatkan status mereka

di masyarakat, maka kualitas dan harga produk sangat penting dalam menarik

minat konsumen untuk berbelanja.

2. Harga (price)

Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian. Harga juga menjadi lebih

penting bagi konsumen sebagai tanda dari apa yang diharapkan. Menurut Macrae

(dalam Abubakar, 2005:56), pembeli akan menggunakan harga sebagai tolak ukur

terhadap citra dan kualitas suatu produk. Harga sering kali menjadi bahan

pertimbangan utama sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu

produk atau jasa, oleh karena itu perusahaan harus mampu menetapkan harga

yang bersifat akomodatif (terjangkau) sehingga mampu memenuhi kepentingan

konsumen dan produsen.

Perusahaan harus memiliki strategi untuk dapat menetapkan posisi produknya

berdasarkan mutu dan harga. Kotler (1993:255) berpendapat bahwa perusahaan

harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan saat akan

menetapkan harga. Berikut ini enam langkah prosedur untuk menetapkan harga,

yaitu:

a. Memilih Sasaran Harga

Langkah pertama yang harus diputuskan perusahaan adalah dengan memutuskan

(28)

9

perusahaan memilih pasar sasaran dan penentuan posisi pasarnya dengan cermat,

maka strategi bauran pemasarannya, termasuk harga lebih mudah.

b. Menentukan Permintaan

Setiap harga yang telah ditentukan oleh perusahaan akan membawa produk

tersebut kepada tingkat permintaan yang berbeda, maka akan memiliki pengaruh

yang berbeda juga terhadap sasaran pemasarannya.

c. Memperkirakan Harga

Permintaan umumnya membatasi harga tertinggi yang dapat ditentukan

perusahaan bagi produknya, dan perusahaan akan menetapkan biaya yang

terendah. Perusahaan akan menetapkan harga agar dapat menutupi biaya produksi,

biaya distribusi, menjual produk, dan resiko yang mungkin akan dihadapi.

d. Menganalisis Harga dan Penawaran Pesaing

Sementara permintaan pasar membentuk harga tertinggi dan biaya merupakan

harga terendah yang dapat di tetapkan, maka harga pada produk pesaing dan

kemungkinan reaksi masyarakat terhadap harga tersebut akan membantu

perusahaan dalam menentukan beberapa kemungkinan harga. Perusahaan juga

harus pandai membaca harga dan mutu yang ditawarkan oleh para pesaing.

Berangkat dari perbandingan tersebut, maka perusahaan dapat menentukan harga

dan mutu yang akan ditawarkan kepada masyarakat.

e. Memilih Metode Penetapan Harga

Metode untuk melakukan penetapan harga dapat digunakan dengan metode 3c,

(29)

10

(cost function), dan harga pesaing (competitor’s prices). Harga akan akan berada pada satu posisi terendah untuk menghasilkan keuntungan dan akan berada di

posisi tertinggi untuk menghasilkan permintaan. Penilaian konsumen terhadap

suatu produk dalam penawaran perusahaan akan membentuk harga yang tinggi

pada produk tersebut.

f. Memilih Harga Akhir

Metode-metode penetapan harga akan mempersempit cakupan harga dalam

menetapkan harga akhir. Penentuan harga akhir pada perusahaan harus

dipertimbangkan kembali dalam beberapa faktor tambahan. Faktor-faktor tersebut

antara lain:

1) Perusahaan harus melihat dari psikologi harga, selain nilai ekonominya,

banyak konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu.

2) Harga akhir harus juga mempertimbangkan mutu dari merek tertentu dan efek

dari iklan yang relatif terlihat dalam persaingan usaha.

3) Harga yang dikehendaki harus konsisten dengan kebijakan penentuan harga

perusahaan.

4) Perusahaan juga harus mempertimbangkan reaksi yang akan terjadi pada pihak

lain terhadap harga yang dikehendaki.

3. Tempat (place)

Lokasi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang memegang

peranan penting dalam hal menempatkan barang dan melancarkan arus barang

dari produsen ke konsumen. Distribusi barang dari produsen sampai ke konsumen

(30)

11

Kotler (2001:490) mengatakan bahwa tempat merupakan salah satu bagian dari

marketing mix. Tempat berguna sebagai saluran pemasaran (saluran distribusi). Sedangkan menurut Etzel (dalam Abubakar, 2005:56), saluran distribusi terdiri

dari himpunan distributor (perusahaan) yang terlibat dalam pengalihan hak pada

produk yang bergerak dari produsen ke konsumen akhir atau pengguna bisnis.

Tempat merupakan media penunjang terciptanya sebuah pergerakan barang dari

produsen ke konsumen akhir atau pengguna bisnis. Tempat juga menjadi salah

satu alasan konsumen untuk membeli barang yang dibutuhkan. Konsumen akan

memiliki keputusan untuk membeli suatu barang dengan melihat tempat dijualnya

produk tersebut, karena hal itu akan berkaitan dengan nilai barang itu sendiri di

masyarakat.

4. Promosi (promotion)

Promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan guna memberikan

informasi dan untuk memperkenalkan suatu produk atau brand tertentu kepada

konsumen melalui beberapa media. Perusahan mempromosikan suatu produk agar

konsumen dapat mengenali produk dan untuk tujuan agar konsumen dapat

melakukan keputusan pembelian yang terbaik. Strategi promosi dapat dilakukan

dengan beberapa cara (Kotler, 1993:376), yaitu:

a. Iklan

Media promosi yang mendapat imbalan dari presentasi tidak langsung dan media

(31)

12

b. Promosi Penjualan (sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian maupun penjualan suatu

produk atau jasa.

c. Hubungan Masyarakat (public relation)

Variasi program yang dirancang untuk memperbaiki, mempertahankan, maupun

melindungi suatu citra perusahaan maupun produk.

d. Penjualan Personal (personal selling)

Presentasi lisan dalam pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon pembeli

untuk tujuan melakukan penjualan.

Menurut Baudrillard (1998:12) media promosi merupakan salah satu strategi yang

digunakan perusahaan untuk menarik konsumen untuk berbelanja. Strategi

promosi yang biasa digunakan yaitu menggunakan media TV, brosur, dan

spanduk/benner. Media promosi merupakan suatu simulasi yang abstrak, namun

oleh perusahaan simulasi tersebut diwujudkan menjadi nyata, atau dengan kata

lain semua produk yang dipromosikan ke dalam media promosi sudah tersedia di

dalam perusahaan dan konsumen dapat membeli produk sesuai dengan yang

dipromosikan di dalam media promosi tersebut.

Penjualan yang melewati jarak jauh akan menggunakan alat-alat promosi atau

komunikasi yang spesifik agar penjualan suatu produk dapat dengan mudah

dikenal oleh konsumen. Berikut ini merupakan alat-alat yang digunakan untuk

(32)

13

Tabel 2.1. Alat-Alat Komunikasi atau Promosi

Sumber: Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Universitas Indonesia

B.Tinjauan tentang Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen menurut Louden dan Delta (dalam Abubakar, 2005:56),

adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya

memperoleh dan menggunakan barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, Iklan Promosi penjualan Hubungan

masyarakat

(33)

14

menggunakan barang atau jasa). Perilaku konsumen merupakan bagian dari

kegiatan manusia sehingga apabila kita membahas perilaku konsumen, maka akan

selalu berhubungan dengan kegiatan manusia hanya saja di ruang lingkupnya

yang terbatas. Pengertian perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Perilaku konsumen adalah kegiatan perseorangan atau kelompok yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa

pada proses pengambilan keputusan membeli.

2. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung

mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa.

Berdasarkan dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu secara berkelompok atau

organisasi yang berhubungan dengan keputusan dalam mendapatkan dana untuk

membeli barang atau jasa.

Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju secara pesat,

menimbulkan lahirnya beragam produk yang ditawarkan melalui berbagai media.

Produk yang ditawarkan melalui media promosi tersebut dapat dengan mudah

menghipnotis para konsumen yang melihatnya, karena produk tersebut tidak

hanya dapat memuaskan kebutuhan konsumen, tetapi juga dapat memuaskan

kesenangan konsumen. Hal terebut juga dapat mengubah kebiasaan dan gaya

hidup para konsumen, menurut Lina dan Rosyid (dalam E. Sonia, 2008:1)

kebiasaan dan gaya hidup orang juga berubah dalam waktu yang relatif singkat

menuju ke arah kehidupan mewah dan cenderung berlebihan yang pada ujungnya

(34)

15

Predikat konsumtif biasanya melekat pada seseorang bila orang tersebut membeli

suatu produk di luar kebutuhan rasional, karena pembelian tidak lagi didasarkan

pada faktor kebutuhan melainkan pada faktor keinginan yang berlebihan. Perilaku

konsumtif sendiri memiliki definisi yaitu keinginan manusia untuk mengkonsumsi

tiada batas, lebih mementingan keinginan daripada kebutuhan. Menurut Ancok

(dalam E. Sonia, 2008:2) perilaku konsumtif bisa juga dikenakan pada konsumen

yang membeli barang, namun tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut,

melainkan hanya ingin mencoba produk tersebut walau sebenarnya tidak begitu

memerlukannya.

C.Tinjauan Tentang Perilaku Membeli Konsumen (Consumer Buying Behavior)

Membicarakan mengenai pola konsumsi tidak terlepas dari perilaku konsumen

dalam membeli suatu barang atau jasa. Menurut Kotler (2005:195), perilaku

membeli konsumen (consumer buying behavior) merujuk pada perilaku membeli

konsumen akhir (individu) dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk

konsumsi pribadi. Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia

sehingga apabila kita membahas perilaku konsumen, maka akan selalu

berhubungan dengan kegiatan manusia hanya pada ruang lingkup yang terbatas.

Konsumen menentukan berbagai pilihan pembelian setiap harinya dan

kebanyakan perusahaan besar menyelidiki keputusan pembelian konsumen begitu

rincinya untuk menemukan apa yang dibeli konsumen, dan di mana mereka

membelinya. Tanggapan konsumen atas sikap-sikap produk, harga,tempat, dan

(35)

16

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tarhadap keputusan

membeli adalah sebagai berikut:

a. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku

seseorang ketika tumbuh dalam suatu lingkungan masyarakat.

b. Sosial merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai tingkat tertentu yang

memiliki sikap dan nilai-nilai kepentingan yang sama.

c. Keluarga adalah lingkungan terdekat dengan individu yang sangat

mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dan mengkonsumsi barang

dan jasa.

d. Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang unik yang menghasilkan

tanggapan relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungan. Kepribadian

seseorang berdasarkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, kemampuan

bersosialisasi, kemampuan beradaptasi.

e. Psikologi adalah ilmu tentang perilaku atau aktivitas dan merupakan

manifestasi dari kehidupan.

Berikut berbagai ilmu tentang perilaku atau aktivitas, yaitu:

1) Motivasi adalah kebutuhan untuk merangsang seseorang dalam mencari

kepuasan. Seperti kebutuhan biologis yang muncul dari keadaan yang

memaksa dalam kehidupan seseorang setiap hari, seperti: merasa lapar, haus

dan merasa tidak nyaman, kebutuhan untuk dihargai, diakui ataupun rasa

memiliki.

2) Presepsi adalah proses seseorang untuk memilih, mengatur, dan

(36)

17

seseorang membeli melalui arus informasi dan melewati kelima indera yaitu

pelihat, pendengar, pencium, peraba dan pengecap.

3) Pengetahuan merupakan pembelajaran perubahan pada perilaku individu yang

muncul dari pengalaman. Pembelajaran berlangsung melalui dorongan,

rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan yang saling mempengaruhi

satu sama yang lain.

4) Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu yang

didasarkan pada pengetahuan nyata.

5) Sikap menggambarkan penilaian, perasaan yang relatif konsisten dalam

pemikiran suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Sikap adalah evaluasi,

perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

D.Tinjauan tentang Keputusan Membeli

Perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi menggunakan strategi bauran

pemasaran (marketing mix). Menurut Nunes (dalam Siringoringo, 2004:129),

konsumen merasa lebih wajib dan sukarela untuk membayar suatu produk dengan

harga yang tinggi demi mendapatkan nilai yang lebih tinggi pula di masyarakat.

Keputusan pembelian menurut Kanuk (dalam Kosasih dan Novia, 2007:75) adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, dalam artian

bahwa seseorang dalam membuat keputusan juga harus memiliki beberapa

alternatif pilihan sebagai bahan pertimbangan.

Keputusan pembelian dimulai dari pengenalan kebutuhan, kemudian pengenalan

kebutuhan akan berhubungan dengan ingatan konsumen tentang stimulus yang

(37)

18

terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, situasi dan keluarga. Selain

faktor lingkungan, perbedaan individu juga akan sangat menentukan pemahaman

akan pengenalan kebutuhan.

Keputusan konsumen untuk mengambil keputusan dalam membeli terdiri dari

empat tahap (Kotler, 2001:222).

1. Pengenalan kebutuhan

Keputusan pembeli atau konsumen untuk mengenali suatu masalah atau

kebutuhan dari pembeli dan dapat merasakan perbedaan antara keadaan nyata

dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan

eksternal melihat dari keiklanan dari sebuahproduk baru (Kotler, 2001:223).

2. Evaluasi alternatif

Evaluasi berbagai alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi

untuk mencapai pilihan-pilihan mereka. Konsep dasar tertentu membantu

menjelaskan proses evaluasi konsumen melihat suatu produk sebagai berikut:

a. Atribut produk konsumen bervariasi dalam menentukan mana dan

atribut-atribut produk.

b. Konsumen memberikan tingkat kepentingan menurut kebutuhan dan keinginan

yang unik.

c. Keyakinan terhadap merk tertentu tersebut dikenal sebagai citra merk (brand

image).

d. Kepuasan produk total akan bervariasi terhadap tingkat-tingkat atribut yang

berbeda.

e. Konsumen mencapai sikap terhadap merk melalui produk dan evaluasi,

(38)

19

evaluasi sehingga pada konsumen terhadap keputusan membeli (Kotler,

2001:225).

3. Pencarian informasi

Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi. Jika terjadi,

konsumen mungkin menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan

pencarian informasi (information search). Konsumen dapat memperoleh

informasi dari beberapa sumber manapun, yaitu:

a. Sumber pribadi, seperti: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.

b. Sumber komersial, seperti: seperti iklan, kemasan, dan pasangan.

c. Sumber publik, seperti: media massa, organisasi, penilai, dan pelanggan.

d. Sumber pengalaman seperti menggunakan produk.

Pengaruh relatif dari sumber-sumber menurut produk dan pembeli. Ketika lebih

banyak informasi diperoleh semakin bertambah pula kesadaran dan pengetahuan

konsumen mengenai merk yang tersedia dan sifat-sifatnya.

4. Keputusan membeli

Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merk dan membentuk

niat untuk membeli biasanya keputusan pembelian. Konsumen akan membeli

merk yang sangat disukai, dua faktor yang dapat muncul dari niat untuk membeli

dan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain menganjurkan kepada konsumen

(39)

20

E.Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung

Marketing mix merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk menawarkan produknya. Marketing mix ini terdiri dari empat

variabel, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Melalui media promosi,

perusahaan akan memperkenalkan produk yang ditawarkan. Keuntungan dari

media promosi ini, bahwa perusahaan juga dapat secara langsung mencantumkan

harga dari produk tersebut dan bahkan dapat memberikan informasi kepada

konsumen bahwa produk tersebut memiliki diskon atau potongan harga.

Perusahaan yang memberikan banyak informasi akan membuat konsumen

mencari dan mendatangi perusahaan tersebut, karena melalui media promosi

konsumen juga akan mengatahui perusahaan yang menawarkan produk dengan

harga yang sudah mendapat potongan atau diskon. Chandra Department Store

merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan marketing mix sebagai

strategi pemasarannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui keempat

variabel tersebut perusahaan mampu menarik minat konsumen untuk berbelanja di

Chandra Department Store.

F. Kerangka Pikir Penelitian

Serangkaian proses membeli yang lebih dikenal dengan tahap pengenalan

kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan

perilaku pasca pembelian menjadi perhatian penting para konsumen untuk

membeli suatu produk. Hal ini yang menjadikan perusahaan memiliki strategi

(40)

21

yang disebut dengan marketing mix yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan

promosi. Beberapa unsur dari marketing mix tersebut yang akhirnya dapat

mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli barang di pusat perbelanjaan.

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir

G.Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut yang dapat berupa

pertanyaan tentang hubungan dua variabel atau lebih. Hipotesis dalam penelitian

ini adalah:

1. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y), artinya, dalam rumusan

hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y).

Ho: “tidak ada pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumen dalam

membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur,

Bandar Lampung” Price (X2)

Place (X3)

Product (X1)

Promotion (X4)

Keputusan

Konsumen

(41)

22

2. Hipotesis Kerja (Ha)

Ada pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan

Ha tersebut akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.

Ha: “ada pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumen dalam membeli

(42)

III. METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan

kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Metode

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non probability

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel. Kemudian teknik yang digunakan untuk mengambil sampel

dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah

mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel

bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria

utamanya adalah orang tersebut merupakan konsumen atau pembeli di Chandra

Department Store dan memiliki kartu VIP Chandra (Sugiyono, 2011:77).

Kemudian data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dianalisa menggunakan

regresi linier berganda (multiple regression).

B.Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah variabel yang akan

(43)

24

menyimpang. Konsep ini digunakan untuk menggambarkan secara abstrak:

kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu

sosial (Singarimbun dan Effendy, 1987: )

1. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan

komunikasi dengan konsumen dan dipakai untuk memuaskan konsumen. Ada 4

bauran pemasaran (marketing mix), yaitu: a. Produk (product) (X1)

Menurut Radio Sunu (dalam Haryadi, 2009:32), produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dapat diperhatikan, dibeli, atau

dikonsumsi.

Basu Swastha dan Irawan (dalam Haryadi, 2009:32) mengatakan bahwa

produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat

diraba, termasuk pembungkus, warna, harga, prestasi, dan pengecer yang

diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.

b. Harga (price) (X2)

Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian. Harga juga menjadi

lebih penting bagi konsumen sebagai tanda dari apa yang diharapkan. Menurut

Macrae (dalam Abubakar, 2005:56), pembeli akan menggunakan harga

berdasarkan pada citra dan kualitas suatu merek. Harga seringkali menjadi

bahan pertimbangan utama sebelum konsumen memutuskan untuk membeli

(44)

25

harga yang bersifat akomodatif (terjangkau) sehingga mampu memenuhi

kepentingan konsumen dan produsen.

c. Tempat (place) (X3)

Lokasi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang memegang

peranan penting dalam hal menempatkan barang dan melancarkan arus barang

dari produsen ke konsumen. Lokasi adalah tempat atau letak di mana produk

yang ditawarkan tersebut berada.

d. Promosi (promotion) (X4)

Promosi adalah strategi yang digunakan oleh pihak pasar modern untuk

menjual barang yang ditawarkan atau dijualnya kepada konsumen. Indikator

dalam promosi ini adalah iklan dan sales promotion.

2. Keputusan Membeli (Y)

Keputusan membeli produk atau jasa dalam bentuk tindakan nyata yang

dilakukan oleh konsumen sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Adapun indikator yang digunakan, yaitu:

a. Pengenalan kebutuhan, yaitu proses konsumen mengenali suatu masalah atau

kebutuhan dari pembeli dan dapat merasakan perbedaan antara keadaan nyata

dengan keadaan yang diinginkan.

b. Evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk

mencapai pilihan-pilihan tertentu.

c. Pencarian informasi, yaitu proses konsumen dalam mencari tahu produk yang

(45)

26

maka semakin banyak pengetahun konsumen mengenai merk dari beberapa

jenis produk yang ditawarkan.

d. Keputusan membeli, yaitu proses akhir konsumen dalam menentukan produk

yang dibelinya. Ketiga proses sebelumnya merupakan proses pendukung untuk

menentukan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk.

C.Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana variabel diukur, dengan membaca

definisi operasional dalam penelitian, maka akan diketahui baik bauruknya

variabel tersebut (Singarimbun dan Effendy, 1987:).

1. Variabel X: pengaruh marketing mix (yang terdiri dari produk, harga, tempat,

dan promosi)

a. Produk

a) Kualitas produk

b) Keragaman jenis poduk

c) Konsumen mudah mendapatkan produk yang dibutuhkan

d) Tercantum tanggal kadaluarsa pada setiap produk

e) Produk yang dijual pengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat

b. Harga

a) Harga pada produk dapat dijangkau semua lapisan

b) Harga sesuai dengan kualitas produk

c) Adanya diskon pada produk

d) Harga yang ditawarkan lebih memihak pada konsumen

c. Tempat

(46)

27

b) Sarana tempat parkir yang luas

c) Tempat berbelanja yang luas

d) Sistem keamanan yang dilengkapi teknologi mendukung

e) Tempat berbelanja yang dilengkapi dengan fasilitas memadai

d. Promosi

a) Terdapat SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy) pada

setiap stand produk

b) Terjalin komunikasi yang baik antara SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB

(Sales Promotion Boy) dengan konsumen c) Tampilan iklan yang menarik

d) Tersedia informasi yang memadai mengenai perusahaan dan produk

2. Variabel Y: keputusan konsumen dalam membeli barang

a. Memiliki keputusan untuk membeli semua kebutuhan

b. Merasa bahwa barang yang ditawarkan memiliki nilai sosial yang baik

c. Merasa bahwa membeli barang di Chandra dapat menaikkan status social di

masyarakat

d. Mempercayai kualitas produk yang ditawarkan

e. Mendapatkan informasi dari berbagai sumber mengenai produk yang

ditawarkan

D.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur,

Bandar Lampung. Alasan penulis mengambil lokasi penelitian ini sebagai tempat

penelitian dikarenakan lokasi ini mudah dijangkau oleh peneliti, produk yang

(47)

28

beberapa barang pada momen-momen tertentu, dan didukung dengan strategi

promosi yang dapat menarik konsumen untuk membeli di Chandra Department

Store ini.

E.Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi

adalah keseluruhan objek penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Sampel merupakan

bagian dari populasi, sampel diambil dari bagian populasi yang dipilih. Sampel

dalam penelitian ini adalah konsumen yang memiliki kartu VIP Chandra (sebagai

penentu bahwa konsumen tersebut adalah benar konsumen dari Chandra

Department Store atau pernah berbelanja di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung).

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non

probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel. Kemudian teknik yang digunakan untuk mengambil

sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling

adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

(48)

29

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen yang melakukan

kegiatan pembelian produk di Chandra Department Store dan menggunakan kartu

VIP Chandra. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2045 konsumen yang

melakukan pembelian menggunakan kartu VIP Chandra perhari. Jumlah populasi

tersebut akan dihitung menggunakan rumus Yamane untuk mendapatkan jumlah

sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, cara menghitungnya sebagai

berikut:

� = �

� �2 + 1

Keterangan :

n : Sampel

N : Populasi

d2 : Sampel berdasarkan error (5%)

Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi tingkat ketelitian sampel sekitar 95%

dengan persentase tingkat kesalahan (d) sebesar 5% dari populasi sebanyak 2045

orang/konsumen. Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel dalam penelitian

ini adalah:

� = 2045

2045 0.052 + 1=

2045

2045 0.0025 + 1=

2045

6.1125= 334,56

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh angka 334,56 sehingga peneliti

membulatkannya menjadi 335. Maka sampel yang ditentukan dalam penelitian ini

(49)

30

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar

pertanyaan tertulis yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga

responden dapat mengisi dan menandainya dengan cepat. Pengumpulan data

dengan menggunakan kuesioner ini, pertama-tama penulis membuat

pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam bentuk angket, kemudian

disebarkan kepada para responden. Kuesioner yang disajikan untuk responden

terdiri dari dua jenis pertanyaan, yaitu:

1. Kuesioner marketing mix, yaitu (produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi

(X4) sebagai variabel X.

2. Kuesioner keputusan konsumen dalam membeli barang sebagai variabel Y.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan setelah peneliti mengetahui jumlah

keseluruhan dari konsumen yang memiliki kartu VIP Chandra Departement store

dan secara rutin menggunakannya, jumlah keseluruhan tersebut kemudian

dihitung sedemikian rupa sehingga menemukan jumlah sampel yang dibutuhkan.

Peneliti kemudian menyebarkan kuesioner sesuai jumlah sampel yang telah

dihitung, penyebaran kuesioner dilakukan pada saat konsumen yang memiliki

kartu VIP Chandra Departement store sedang melakukan kegiatan pembelanjaan.

Kuesioner yang diisi oleh responden juga diawasi oleh peneliti, agar peneliti dapat

bertatapmuka langsung dengan responden dan dapat melakukan pendekatan

(50)

31

penyebaran kuesioner ini dilakukan mulai dari tanggal 03 Februari 2014 dan

selesai pada tanggal 01 Maret 2014.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung pada objek penelitian. Jadi, peneliti datang sendiri

dan mengamati dari dekat objek penelitian. Observasi ini dibutuhkan untuk

lebih memahami objek penelitian yang diteliti oleh peneliti itu sendiri.

Observasi pada penelitian ini dimulai sebelum peneliti merumuskan

pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner yang akan diberikan kepada

responden. Kegiatan observasi ini dilakukan sampai data atau informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti sudah lengkap. Berikut ini uraian kegiatan observasi

yang dilakukan oleh peneliti:

Tabel 3.1. Daftar Kegiatan Observasi di Chandra Department Store, Tahun 2014

Tanggal Objek yang diobservasi 21 Oktober 2013-14

November 2013

Mengamati akses menuju lokasi untuk penelitian, barang yang dijual melalui baliho yang berada di luar gedung, bangunan (jumlah lantai dan stand atau pembagian lokasi untuk penjualan barang dagangan), jenis barang yang dijual di dalamnya, fasilitas yang ada di

(51)

32

G.Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah skala likert, yaitu

memberi skor untuk lima alternatif jawaban pernyataan atau pertanyaan yang

bersifat kualitatif atau kuantitatif.

Setiap butir pernyataan masing-masing diberi skor 5, 4, 3, 2, 1. Untuk mengukur

variabel X dan variabel Y, berikut skala pengukurannya:

SS (sangat setuju) diberi skor : 5

S (setuju) diberi skor : 4

N (netral) diberi skor : 3

TS (tidak setuju) diberi skor : 2

STS (sangat tidak setuju) diberi skor : 1

H.Teknik Pengolahan Data

1. Tahap Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang telah

diisi oleh para responden untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut diisi

dengan benar atau tidak oleh responden.

2. Tahap Koding

Tahap klasifikasi jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden menurut

jenis pertanyaan kuesioner dengan memberikan kode tertentu pada setiap

(52)

33

peneliti memberikan kode untuk masing-masing pertanyaan yang ada di dalam

kuesioner tersebut.

I. Teknik Analisa Data 1. Analisa data kuantitatif

Dalam analisa ini alat yang digunakan adalah analisis persamaan regresi linier

berganda (multiple regression), yang digunakan sebagai alat ukur untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas (marketing mix) terhadap variabel terikat

(keputusan membeli) secara menyeluruh. Variabel pada penelitian ini dianalisis

menggunakan variabel dummy. 1 jika total nilai pada jawaban responden lebih

dari atau sama dengan 20 dan 0 jika total nilai pada jawaban reponden kurang

dari 20.

2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat

atau tidak, maka diperlukan pengujian hipotesis secara statistik.

a) Uji t (pengujian secara individual/parsial)

Untuk menguji pengaruh variabel independen digunakan uji t (yang berfungsi

untuk menguji keberartian koefisien regresi linier berganda secara parsial).

Pengujian melalui uji t dilakukan dengan membandingkan thitung dengan derajat

signifikan 5% (Sugiyono, 2011:130).

Apabila hasil pengujian menunjukkan:

1) Jika thitung probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka HO ditolak dan Ha

diterima, yang berarti bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel

terikat, dan memang ada pengaruh yang signifikan diantara variabel bebas

(53)

34

2) Jika thitung probabilitas kesalahan lebih dari 5%, maka HO diterima dan Ha

ditolak. Artinya variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikat dan

tidak ada pengaruh yang signifikan diantara variabel bebas dengan variabel

terikat yang diuji.

b) Uji F (Uji Secara Menyeluruh)

Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

simultan. Pengujian melalui uji F atau variasinya dengan membandingkan

Fhitung dengan derajat signifikan 5% (Sugiyono, 2011:160).

1) Jika Fhitung probabilitas kesalahan kurang dari 5%, maka HO ditolak dan Ha

diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Jika Fhitung probabilitas kesalahan lebih dari 5% maka HO diterima dan Ha

ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

3. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang

sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada perubahan variabel bebas

(marketing mix) akan diikuti oleh variabel terikat (keputusan membeli) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R²

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan

variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

(54)

IV. LOKASI PENELITIAN

A.Sejarah Singkat Perusahaan

Chandra Supermarket & Dept. Store berdiri pada tanggal 18 Maret 1984 yang didirikan oleh keluarga Bapak Alesius Bunawan, berawal dari Chandra Toserba

yang berlokasi di Jl. Ikan Bawal 33 Teluk Betung, Bandar Lampung. Pada tahun

1987 dibangunlah cabang pertama yaitu Chandra Toserba, Tanjung Karang yang

beralamat di Jl. Raden Intan, No.73 dengan lokasi serta luas bangunan lebih

strategis dan lebih luas dibandingkan Chandra Teluk Betung. Selain pasar

Swalayan & dept. Store, Chandra Toserba Tanjung Karang dilengkapi dengan gedung bioskop, president theatre, food court, dan arena bermain anak-anak.

Chandra untuk cabang Tanjung Karang yang bertempat di lokasi tersebut saat ini

sudah di tutup, karena pihak perusahaan ingin lebih mendekatkan diri kepada

konsumennya maka Chandra untuk cabang Tanjung Karang dipusatkan di

Tanjung Karang Timur.

Pada tanggal 15 April 1990 dibuka Chandra Supermarket & Dept. Store Metro

yang membuka cabang di luar kota pertama kalinya yang dibangun di komplek

pertokoan Sumur Bandung Metro. Chandra ini dilengkapi juga dengan fasilitas

(55)

36

Chandra Superstore Tanjung karang resmi dibuka pada tanggal 7 Januari 1998

dengan diawali oleh bagian supermarket terlebih dahulu. Pada tanggal 15

November 1999 Chandra Dept. Store resmi dibuka untuk melengkapi Chandra

Superstore Tanjung Karang yang berdiri di atas lahan seluas ± 10.000 m2 dengan luas bangunan ± 15.000 m2 dan luas lahan parkir ± 7.500 m2 yang terletak di Jl. Hayam Wuruk – Pemuda No.1 Tanjung Karang Timur. Bangunan ini lebih

strategis karena terletak di jantung kota Bandar Lampung, sehingga lebih mudah

dijangkau konsumen. Cabang ini merupakan yang paling lengkap fasilitasnya,

karena selain Supermarket dan Dept. Store, juga dilengkapi dengan beragam

fasilitas seperti food court, toko mas, salon rambut, arena bermain time zone,

pusat elektronik, counter hand phone, serta arena bowling dan billiard yang

semuanya disediakan untuk memanjakan dan memuaskan para pengunjung.

Seiring dengan perkembangan waktu, maka pada tanggal 18 September 2005

Chandra Teluk Betung pindah untuk lebih memuaskan konsumen. Chandra Teluk

Betung pindah ke Jl. Ikan Bawal No.116, dengan bangunan yang lebih luas dan

dilengkapi dengan aneka fasilitas seperti counter hand phone, food court, serta

arena bermain fun city. Selang sebulan kemudian, tepatnya pada 8 Oktober 2005

Chandra ingin lebih melebarkan sayapnya di dunia bisnis dan sebagai upaya untuk

lebih memperkenalkan Chandra sebagai tempat perbelanjaan yang dapat

memenuhi semua kebutuhan konsumennya, maka dibuka cabang baru yaitu

Chandra Superstore Simpur yang menempati lokasi di pusat perbelanjaan,

(56)

37

Tahun 2006 merupakan tahun yang bersejarah bagi Chandra Group, karena untuk

pertama kalinya dibuka Chamart Way Halim pada tanggal 25 September 2006.

Chamart yang berlokasi di Jl. Ki Maja No.67 mendapat respon yang luar biasa

dari pelanggan setia Chandra. Pengunjung tahun 2006, tepatnya 14 Desember

2006 Chamart Teluk Betung resmi dibuka dengan menempati lokasi eks. Chandra

Teluk Betung , yaitu di Jl. Ikan Bawal No.33. Tanggal 7 Juli 2007 dibuka

Chamart yang ketiga yaitu Chamart Tanjung Seneng yang dilanjutkan dengan

Chamart pasir Gintung pada 16 Agustus 2007, serta Chamart Panjang pada 28

September 2007.

Pada tahun 2008 Chandra mengembangkan sayap bisnisnya dengan membuka

Wisma Chandra pada tanggal 1 April 2008 dan memakai tiga toko Chamart baru

dan satu Chandra Superstore di Bandar Jaya. Ketiga Chamart tersebut

masing-masing Chamart Primkoppol pada 30 April 2008 yang merupakan kerjasama

antara koperasi karyawan Chandra dengan Primkoppol Poltabes, Chamart

Tirtayasa pada 8 Agustus 2008, Chandra Purwata pada 11 November 2008 dan

Chandra Superstore Bandar Jaya pada 18 Desember 2008. Tahun 2009 Chandra

Group baru membuka 2 toko Chamart, yaitu Chamart Koga pada 29 Juli 2009 yang merupakan perpindahan dari Chamart Teluk Betung, serta pada tanggal 18

November 2009 membuka Chamart Legundi.

Selain upayanya untuk membuka cabang di wilayah-wilayah strategis sebagai

upaya mendekatkan diri dengan konsumennya, Chandra juga mempermudah para

konsumen setianya dalam mendapatkan informasi seputar Chandra yang dapat

(57)

38

menarik untuk para konsumennya selain fasilitas kelengkapan produk yang dijual,

upayanya untuk memuaskan konsumen adalah dengan adanya kartu VIP Chandra

yang dapat dengan mudah dimiliki para konsumen yang memilih Chandra sebagai

tempat berbelanja. Upaya tersebut yang dapat membuat konsumen lebih

meyakinkan untuk berbelanja di Chandra.

B.Visi dan Misi Perusahaan

Visi :

Menjadi pusat perbelanjaan terbaik dan terlengkap di seluruh Lampung.

Misi :

1. Berusaha untuk selalu dekat dengan konsumen, yaitu dengan membangun

Chandra Mini Market (Chamart) dan Chandra Mall.

2. Selalu melakukan renovasi terhadap bangunan yang sudah.

3. Menerapkan harga yang mendekati para pesaing yang ada.

4. Terus memberikan pembekalan kepada seluruh karyawan untuk semakin

terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing.

5. Menyediakan produk yang berkualitas, fresh, dan lengkap.

6. Untuk menggiatkan kegiatan promosi, setiap bulan selalu mengadakan acara

harga hemat, harga spesial, diskon khusus, dll.

C.Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam

kelangsungan kegiatan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas,

maka hubungan antara wewenang serta tanggung jawab masing-masing karyawan

menjadi jelas. Struktur organisasi pada Chandra Superstore cabang Tanjung

Karang berbentuk organisasi garis seperti terlihat pada gambar 1. Bagan Struktur

(58)

39

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang

(59)

40

Gambar 1. menunjukkan Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang

menggunakan bentuk organisasi garis. Adapun sebagai pimpinan perusahaan

sekaligus pemilik usaha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.

2. Menetapkan tujuan, strategi, serta arah kebijakan perusahaan.

3. Mengkoordinasikan serta mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan

perusahaan.

4. Melakukan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai

tujuan perusahaan.

Sebagai pemilik perusahaan, Bapak Alesius Bunawan dalam melaksanakan

tugasnya dibantu oleh Store manager Dept. Store, Store Manager Supermarket,

Bagian Personalia, Accounting dan Security yang masing-masing tugasnya adalah

sebagai berikut:

1. Store Manager Department Store Memiliki tugas dan tanggung jawab:

a. Menjaga, mengawasi, serta mengatur kegiatan pada bagian department store

selama jam kerja.

b. Melakukan pengawasan dan koordinasi atas berlangsungnya kegiatan bagian

department store.

c. Membuat nota permintaan barang bagi setiap kepala bagian stok atau

persediaan barangnya sudah hampir habis dan meneruskannya ke

masing-masing gudang.

2. Store Manager Supermarket

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Menjaga, mengawasi, serta mengatur kegiatan pada bagian supermarket selama

(60)

41

b. Melakukan pengawasan dan koordinasi atas berlangsungnya kegiatan bagian

supermarket.

c. Membuat nota permintaan barang bagi setiap kepala bagian stok atau

persediaan barangnya sudah hampir habis dan meneruskannya ke

masing-masing gudang.

3. Personalia

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Menghimpun semua personil karyawan yang ada dalam satu kesatuan yang

selaras dengan kebijaksanaan perusahaan untuk mencapai tujuan.

b. Membuat absensi karyawan serta absensi bulanan secara teratur.

c. Menyimpan arsip mengenai data-data karyawan.

d. Menyimpan data-data yang diperlukan apabila ada pengangkatan atau

pemberhentian karyawan.

4. Accounting

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Menerima laporan dana yang masuk dan keluar serta menerima nota pesanan

barang.

b. Mengatur dana yang masuk dan keluar.

c. Menjaga agar turn over barang dalam keadaan stabil.

d. Membuat daftar gaji para karyawan.

e. Menyusun laporan keuangan yang kemudian dilaporkan kepada pemimpin

perusahaan.

5. Security

Mempunyai tugas dan tanggung jawab:

a. Menjaga keamanan serta ketertiban seluruh lokasi agar para konsumen tetap

merasa aman dan nyaman.

b. Mengawasi keadaan lingkungan Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang

Gambar

Tabel 2.1. Alat-Alat Komunikasi atau Promosi
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Tabel 3.1. Daftar Kegiatan Observasi di Chandra Department Store, Tahun
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang

Referensi

Dokumen terkait

mengunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi 4 unsur yaitu produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi

Pada penelitian sebelumnya oleh Michael Loekito, dkk (2014) menunjukkkan hasil antara variabel produk (product), harga (price), lokasi (place), promosi (promotion), dan

Dari penelitian ini dapat dilihat bagaimana PT Monex dalam menjalankan Marketing Mix yang terdiri dari 4P yaitu product, place, price dan promotion yang dimiliki oleh

Komponen produk, harga, tempat, dan promosi atau lebih dikenal dengan 4P (product, price, place, and promotion) dengan menitikberatkan perhatian yang berbeda-beda pada

Analisis bauran pemasaran( marketing mix) dipilih karenaunsur 7P( product, price, place, promotion,people,physical evidence, dan process) merupakan alat bagi pemasar yang

Perumusan dalam penelitian ini adalah apakah variabel bauran pemasaran meliputi 4P, yaitu produk (product), harga (price) , tempat/lokasi (place) , dan promosi

Tata Jombang terdiri dari 4P yaitu produk (product), tempat (place), harga (price), dan promosi (promotion). Produk adalah yang paling pengting diutamakan dalam marketing mix

Dari hasil Uji Korelasi didapatkan hasil bahwa secara keseluruhan variabel-variabel tersebut Marketing Mix yang terdiri dari tempat, harga, promosi, produk, orang/pegawai,