ABSTRAK
Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar
Lampung
Oleh
DWI ARISTIANA WIGATI
Globalisasi telah membawa dampak serius di berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah meningkatnya jumlah masyarakat konsumtif. Hal ini juga ditandai dengan munculnya banyak pusat perbelanjaan dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto, 2011:170). Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis membuat pengusaha menciptakan strategi untuk memasarkan produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan disebut bauran pemasaran (marketing mix).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel marketing mix, yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari 335 responden melalui observasi langsung (observasi) dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi pada marketing mix sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Nilai t pada variabel promosi sebesar 6.537 dengan taraf signifikansinya sebesar 0.000. Hal ini disebabkan karena terjalin komunikasi yang baik antara konsumen dengan SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy).
ABSTRACT
Effect of Marketing Mix Decisions Against Consumers In Purchasing Goods in Chandra Department Store, East Tanjung Karang, Bandar Lampung
By
DWI ARISTIANA WIGATI
Globalization has brought a serious impact on various aspects of life; one of them is the increasing of amount of consumptive society. It is also marked by the emergence of many shopping malls and supermarkets in cities (Haryanto, 2011: 170). Strict competition in the business world makes the entrepreneurs create a strategy to market product and service they offer to the community. Marketing strategies used by the company is called marketing mix.
This study is aimed at finding out whether the marketing mix variables; consisting of the product (product), price (price), where (place), and promotion (promotion), affect consumer decision to buy goods in Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. This study is quantitative research. The data of this study were obtained from 335 respondents through direct observation (observation) and questionnaire.
The results showed that the promotion of the marketing mix variables influence the consumer's decision to buy the goods in Chandra Department Store, East Tanjung Karang, Bandar Lampung. The value of the variable t on the promotion of 6,537 with level of significance of 0000. This is because good communication between the consumer and the SPG (Sales Promotion Girl) and SPB (Sales Promotion Boy).
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Seputih Mataram pada tanggal 05 Maret 1992, sebagai anak
kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Pribadi dan Ibu Srimulyani.
Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Gula Putih Mataran, Lampung Tengah
diselesaikan pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDS 01 Gula
Putih Mataram, Lampung Tengah pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di SMP Gula Putih Mataram, Lampung Tengah pada tahun 2007 dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Sugar Group Lampung Tengah pada
tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik pada tahun 2013 di
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan dengan segala doa restu yang selalu mengiringi dari orang-orang yang menyayangiku. Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Ayah saya Pribadi, terima kasih atas jerih payah yang selalu ayah berikan untuk menuju keberhasilanku saat ini. Terima kasih telah merawat dan mendidik saya hingga saya bisa seperti ini. Terimakasih atas semangat dan dukungan yang diberikan selama ini untuk saya. Terimakasih telah menjadikan saya anak yang pantang menyerah dengan berbagai rintangan yang saya temui dan menjadikan saya anak yang harus selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Allah. Semoga suatu hari nanti saya bisa membahagiakan ayah dan membalas semua pengorbanan ayah serta membuktikan bahwa saya bisa menjadi anak kebanggaan ayah.
Ibu saya Srimulyani, seorang ibu yang sangat saya cintai melebihi apapun. Terima kasih telah merawat, mendidik, mendukung dan mendoakan saya dengan penuh ketulusan. Terima kasih telah menjadi ibu sekaligus sahabat terbaik dalam hidup saya, meskipun saya selalu membuat ibu kesal dengan segala sikap saya selama ini. Terimakasih selalu mempersiapkan hatinya untuk mendengar dan melihat saya menangis setiap kali saya mengalami kesusahan dalam segala hal dan selalu menjadi bidadari untuk semua masalah saya. Terima kasih untuk segalanya, semoga saya dapat membahagiakan ibu dengan kesuksesan saya kelak.
Buat kakak dan adik saya, Eko Supriyadi, Amd. dan Angger Tuhu Wicaksono. Terima kasih atas segala dukungan dan doa kalian. Terimakasih selalu memberikan semangat untuk saya dan selalu mempersembahkan yang terbaik untuk saya. Maaf selama ini belum bisa menjadi adik dan kakak yang baik untuk kalian. Semoga kelak saya dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.
MOTO
Success is not measured by wealth, success is
an achievement that we want.
Don't be afraid to move, because the distance
SANWACANA
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Pengaruh
Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Barang Di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Sosiologi di Universitas
Lampung.
Penulis menyadari, bahwa apa yang ditulis dalam skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya
sehingga dapat menjadi lebih baik. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi
3. Bapak Drs. Bintang Wirawan, M.Hum selaku pembimbing utama atas
kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan solusi dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. I Gede Sidemen, M.Si., selaku dosen pembahas. Terima kasih
5. Bapak Dr. Hartoyo, M.Si., selaku Pembimbing Akademik.
6. Seluruh dosen di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung yang
telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama menjalani
masa perkuliahan.
7. Seluruh staff dan karyawan di FISIP Universitas Lampung yang telah
membantu melayani urusan administrasi perkuliahan dan skripsi.
8. Seluruh bapak, ibu, dan konsumen di Chandra Department Store, Tanjung
Karang Timur, Bandar Lampung yang telah mengizinkan dan membantu
penulis dalam melakukan penelitian, terima kasih banyak atas informasi
yang telah diberikan kepada penulis.
9. Bapak Pribadi dan ibu Srimulyani, terima kasih atas doa, semangat, dan
dukungannya selama ini. Semoga saya bisa membanggakan bapak dan
ibu, maaf sudah membuat bapak dan ibu menunggu kelulusan saya terlalu
lama.
10.Buat kakak dan adikku, Eko Supriyadi, Amd. dan Angger Tuhu
Wicaksono. Terima kasih atas segala dukungan dan doa kalian. Buat
kakak ipar saya Khurotul Aini, S.E., terimakasih atas bantuannya dalam
menghitung data kuesioner saya. Terimakasih sudah mengajarkan saya
dari yang sama sekali buta SPSS sampai lumayan mengerti sekarang.
11.Terimakasih Asep Rahadian Hidayat, S.Pd., mama, dan papa untuk doa,
semangat, dan dukungannya selama ini. Terimakasih sudah menjadi
keluarga kedua yang selalu mendukung saya selama ini.
12.Teman seperjuangan dari awal kuliah hingga perjuangan terakhir di
yang baik selama 4 tahun kuliah, untuk Novirina Selly terimakasih untuk
semua nasehatnya selama ini, dan untuk Vivit Karlina terimakasih untuk
kesabarannya selama 4 tahun ini. Terimakasih untuk kebersamaannya
selama 4 tahun ini, semoga kita bisa sukses sesuai dengan yang impikan
selama ini, semangat teman-teman.
13.Buat Desi, Deni, Yasni, Era, Arini, Yogi, Picha, Wayan, Kiki, dan Praba,
terimakasih sudah menjadi teman, saudara, bahkan orang tua selama di
asrama. Terimakasih untuk selalu mengingatkan saya, memberi nasehat,
dan merawat saya waktu sakit. Maaf sudah merepotkan kalian selama ini.
14.Teman-teman satu angkatan Sosiologi 2010.
15.Teman-teman KKN Tematik Desa Kedaton, Kecamatan Kasui,
Kabupaten Way Kanan. Pengalaman bermakna banget bisa ketemu
kalian, terima kasih atas kebersamaan selama 40 harinya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya
bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, 22 Agustus 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL... i
DAFTAR GAMBAR………... iii
DAFTAR LAMPIRAN………. iv
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1
B. Rumusan Masalah……… 4
C. Batasan Masalah……….. 4
D. Tujuan Penelitian………. 4
E. Manfaat Penelitian………... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)……… 6
1. Produk (product)……… 6
2. Harga (price)……….. 8
3. Tempat (place)………... 10
4. Promosi (promotion)……….. 11
B. Tinjauan tentang Perilaku Konsumen……….. 13
C. Tinjauan tentang Perilaku Membeli Konsumen (consumer buying behavior).. ………. 15
D. Tinjauan tentang Keputusan Membeli………. 17
2. Evaluasi Alternatif………. 18
3. Pencarian Informasi………... 19
4. Keputusan Membeli………... 19
E. Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung………. 20
F. Kerangka Pikir Penelitian……… 20
G. Hipotesis Penelitian………. 21
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian………. 23
B. Definisi Konseptual………. 23
C. Definisi Operasional……….... 26
D. Lokasi Penelitian………. 27
a) Uji t (pengujian secara individual/parsial)……….. 33
b) Uji F (uji secara menyeluruh)………. 34
c) Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)………. 34
B. Visi dan Misi Perusahaan………... 38
C. Struktur Organisasi………. 38
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………... 42
1. Identitas Responden………. 42
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….. 43
b. Responden Berdasarkan Usia………. 44
c. Responden Berdasarkan Pendidikan……….. 45
d. Responden Berdasarkan Pekerjaan………. 46
e. Responden Berdasarkan Penghasilan……….. 47
f. Responden Berdasarkan Frekuensi Belanja……… 48
2. Analisis Data………... 49
a. Uji Hipotesis……… 49
1) Hasil Uji t (parsial)……… 49
2) Hasil Uji F (menyeluruh)……….. 53
3) Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)………... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 55
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 60
B. Saran……… 62
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Alat-alat Komunikasi atau Promosi……… 13 Tabel 3.1 Daftar Kegiatan Observasi
di Chandra Department Store, Tahun 2014………. 31 Tabel 5.1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Konsumen
yang berbelanja di Chandra Department Store,
Tahun 2014……… 39 Tabel 5.2 Distribusi Responden berdasarkan Usia Konsumen
yang berbelanja di Chandra Department Store,
Tahun 2014……… 44 Tabel 5.3 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Konsumen
yang berbelanja di Chandra Department Store,
Tahun 2014……… 45 Tabel 5.4 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Konsumen
yang berbelanja di Chandra Department Store,
Tahun 2014………. 46
Tabel 5.5 Distribusi Responden berdasarkan Penghasilan Konsumen
yang berbelanja di Chandra Department Store,
Tahun 2014……….. 47
Tabel 5.6 Distribusi Responden berdasarkan Frekuensi Belanja Konsumen
yang berbelanja di Chandra Department Store,
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian……… 65
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian……… 69
Lampiran 3. Data Responden……… 75
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Kuesioner……… 78
iv DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir……… 21
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Chandra Superstore
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Globalisasi telah membawa dampak serius di berbagai aspek kehidupan.
Tumbuhnya masyarakat konsumsi juga merupakan dampak dari globalisasi.
Menurut Baudrillard (1998:17) masyarakat konsumsi cenderung membeli barang
bukan karena nilai kemanfaatannya, melainkan karena gaya hidup (life style) saja.
Gaya hidup ini terbentuk karena adanya media massa yang mempromosikan suatu
barang dan jasa, bukan hanya mempromosikan suatu barang dan jasa, namun
terjadi pembentukan sebuah citra dari barang dan jasa tersebut sebagai ikon
modernitas, kemewahan, dan glamor.
Media massa memiliki peran sentral pada masyarakat modern untuk mendorong
masyarakat menuju ke arah yang lebih konsumtif karena media massa akan
menampilkan iklan produk-produk dari beberapa toko atau supermarket. Melalui
media massa dapat membentuk pola pemikiran masyarakat yang tidak lagi melihat
suatu produk sebagai pemenuh kebutuhan, namun lebih ke arah bagaimana
mendapatkan status sosial di masyarakat melalui citra merk dari suatu produk.
Media massa juga dapat menumbuhkan budaya konsumerisme di kalangan
masyarakat, hal tersebut dapat menjadikan masyarakat tidak lagi dapat
membedakan antara keinginan (want) dan kebutuhan (need) (Haryanto,
2
Konsumerisme ini ditandai dengan mulai lahirnya banyak hal yang mendukung,
seperti maraknya mal-mal dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto,
2011:170). Tumbuhnya tempat-tempat perbelanjaan ini yang kemudian akan
meningkatkan kegiatan berbelanja masyarakat modern, karena tidak hanya produk
atau jasa yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur sebagai pencitraan, namun
tempat membeli produk juga akan menjadi pendukung suatu barang dan jasa
mendapatkan citranya di masyarakat. Hal ini yang menumbuhkan semangat bagi
para pengusaha untuk mendirikan perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat modern.
Perusahaan meggunakan berbagai cara untuk mendapatkan pelanggan
sebanyak-banyaknya. Ketatnya persaingan di dunia usaha akan membuat para pengusaha
membuat strategi untuk memasarkan produk dan jasa yang akan mereka tawarkan
kepada masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan adalah
bauran pemasaran (marketing mix). Marketing mix merupakan kombinasi dari empat variabel penting dari konsep pemasaran yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan. Empat variabel tersebut meliputi produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promotion).
Perusahaan menyedian produk yang berkualitas dengan harga yang sesuai dengan
kualitas produk, lokasi perusahaan yang mudah dijangkau, dan hal yang sangat
penting yaitu mempromosikannya. Perusahaan akan mempergunakan media
massa sebagai media utama untuk mempromosikan produk, harga, dan tempat,
karena media massa merupakan pusat informasi yang menjadi pusat perhatian
3
senjata ampuh dan bahkan dianggap “dewa” yang menentukan hidup dan mati
perusahaan (Haryanto, 2011:164). Iklan dapat menaikkan citra baru bagi
perusahaan, agar citra buruk perusahaan tidak terlihat di masyarakat, hal ini juga
merupakan upaya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Terlepas dari nilai apa yang ingin didapatkan perusahaan dan ingin dibentuk
perusahaan di mata masyarakat, tujuan utama perusahaan adalah menjual
produknya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumtif.
Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat untuk
perusahaan, di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi
harmonis, menjadikan dasar yang baik bagi pembeli yang akan kembali ke
perusahaan tersebut, dan terciptanya kepuasan konsumen akan membentuk suatu
rekomendasi dari mulut ke mulut yang akan menguntungkan bagi perusahaan.
Masyarakat konsumtif yang berada di Bandar Lampung perlahan mulai mengenal
pasar modern dengan berbagai jenisnya dan menjadikan pasar modern sebagai
tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Salah satu jenis pasar modern yang
sangat diminati oleh masyarakat Bandar Lampung adalah department store.
Department store merupakan pasar modern yang menyewa satu gedung dan dikuasai oleh satu tenant saja dengan membawa satu brand image yang besar dan
dikenal oleh masyarakat. Strategi pemasaran yang digunakan oleh department
store juga tidak jauh berbeda dengan strategi pemasaran yang digunakan oleh pasar modern lainnya, yaitu tersedianya produk yang terjamin kualitasnya, harga
yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, tempat yang strategis
4
untuk menarik para konsumen. Bukan hanya terlihat pada strategi pemasarannya
saja, namun department store juga memiliki keunggulan dalam sistem
organisasinya. Karena department store merupakan pasar modern yang menyewa
satu gedung dan memiliki satu penyewa gedung, maka sistem controlling yang
dilakukan perusahaan lebih terjangkau dan berbagai macam keluhan yang
disampaikan konsumen dapat cepat ditanggulangi atau diperbaiki.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang menjadi pusat perhatian
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah variabel marketing
mix yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion) berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli barang di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung?
C.Batasan Masalah
Batasan masalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
akan dibatasi supaya tidak terlalu luas dan akan fokus pada masalah yang lebih
inti. Penelitian ini dibatasi dengan meneliti masalah marketing mix yang terdiri
dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion)
dalam kaitannya dengan keputusan konsumen dalam membeli barang di Chandra
Department Store Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung.
D.Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
variabel marketing mix yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat
5
dalam membeli barang di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur,
Bandar Lampung.
E.Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas,
maka penelitian ini diharapkan dapat:
a. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya para konsumen bahwa
strategi pemasaran dari perusahaan yang biasanya disebut dengan marketing
mix (terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi) memberikan pengaruh terhadap keputusan konsumen dalam membeli barang.
b. Memberikan masukan kepada pihak perusahaan agar lebih mementingkan
kebutuhan konsumen dan menentukan segala sesuatu yang ditawarkan kepada
konsumen agar lebih memihak pada konsumen.
c. Dapat menjadi referensi bagi mahasiswa untuk penelitian dimasa yang akan
II. TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan tentang Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Indikasi konsumerisme masyarakat dapat ditandai dari banyak hal, seperti
maraknya mal-mal dan supermarket di kota-kota besar (Haryanto, 2011:170).
Tumbuh dan berkembangnya mal-mal dan supermarket di daerah perkotaan juga
menimbulkan banyak persaingan dalam lingkungan bisnis dan usaha. Timbulnya
persaingan ini yang menjadikan setiap pasar modern memiliki strategi dalam
menjalankan persaingan. Strategi pemasaran yang digunakan perusahaan biasanya
menggunakan marketing mix yang terstandarisasi secara global. Standarisasi
tersebut adalah produk, iklan, distribusi dan biaya rendah. Pada sisi lainnya
terdapat penyesuaian pada marketing mix, di mana produsen tersebut
menyesuaikan elemen-elemen marketing mix untuk masing-masing pasar sasaran.
Marketing mix merupakan strategi pemasaran sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan pendapatan. Marketing mix terdiri dari produk (product), harga
(price), tempat (place), dan promosi (promotion). 1. Produk (product)
Menurut (Kotler , 1993:194), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dibeli, atau dikonsumsikan. Sebagian
besar produk merupakan produk fisik (atau barang), sehingga konsumen dapat
7
memuaskan kebutuhan konsumen, maka dari itu produk memiliki beberapa
tingkatan agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Berikut ini klasifikasi
produk berdasarkan kebutuhan dasar hingga tipe produk (Kotler, 1993:197):
a. Kelompok kebutuhan, yaitu kelompok produk yang terdiri dari kebutuhan
dasar dan kebutuhan inti.
b. Kelompok produk, yaitu sekumpulan produk berdasarkan kelas produk yang
dapat memuaskan kebutuhan dasar atau kebutuhan inti dengan cukup efektif.
c. Kelas produk, yaitu sekumpulan produk di dalam kelompok produk yang
memiliki hubungan fungsional tertentu.
d. Lini produk, yaitu sekumpulan produk di dalam kelas produk yang
berhubungan erat, karena memiliki fungsi yang sama, dijual pada kelompok
pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jalur distribusi yang sama, dan dijual
dalam skala harga yang sama.
e. Tipe produk, yaitu produk yang berada dalam lini produk dan memiliki bentuk
tertentu.
f. Merek, yaitu nama yang dapat dihubungkan atau diasosiasikan dengan satu
atau lebih produk dalam lini produk dan digunakan untuk mengidentifikasi
sumber atau karakter dari tipe produk tersebut.
g. Jenis produk, yaitu suatu unit yang khusus di dalam suatu merek atau lini
produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau
atribut-atribut yang lain. Jenis produk juga disebut unit persediaan atau variasi
produk.
Produk merupakan elemen penting dalam perusahaan, maka dari itu perusahaan
8
satu media penting untuk menarik pengunjung dan dapat meningkatkan jumlah
pendapatan perusahaan. Masyarakat konsumtif juga akan menjadikan faktor
produk sebagai alasan untuk mengunjungi perusahaan, karena masyarakat
konsumtif akan membeli suatu produk untuk dapat memperlihatkan status mereka
di masyarakat, maka kualitas dan harga produk sangat penting dalam menarik
minat konsumen untuk berbelanja.
2. Harga (price)
Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian. Harga juga menjadi lebih
penting bagi konsumen sebagai tanda dari apa yang diharapkan. Menurut Macrae
(dalam Abubakar, 2005:56), pembeli akan menggunakan harga sebagai tolak ukur
terhadap citra dan kualitas suatu produk. Harga sering kali menjadi bahan
pertimbangan utama sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu
produk atau jasa, oleh karena itu perusahaan harus mampu menetapkan harga
yang bersifat akomodatif (terjangkau) sehingga mampu memenuhi kepentingan
konsumen dan produsen.
Perusahaan harus memiliki strategi untuk dapat menetapkan posisi produknya
berdasarkan mutu dan harga. Kotler (1993:255) berpendapat bahwa perusahaan
harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan saat akan
menetapkan harga. Berikut ini enam langkah prosedur untuk menetapkan harga,
yaitu:
a. Memilih Sasaran Harga
Langkah pertama yang harus diputuskan perusahaan adalah dengan memutuskan
9
perusahaan memilih pasar sasaran dan penentuan posisi pasarnya dengan cermat,
maka strategi bauran pemasarannya, termasuk harga lebih mudah.
b. Menentukan Permintaan
Setiap harga yang telah ditentukan oleh perusahaan akan membawa produk
tersebut kepada tingkat permintaan yang berbeda, maka akan memiliki pengaruh
yang berbeda juga terhadap sasaran pemasarannya.
c. Memperkirakan Harga
Permintaan umumnya membatasi harga tertinggi yang dapat ditentukan
perusahaan bagi produknya, dan perusahaan akan menetapkan biaya yang
terendah. Perusahaan akan menetapkan harga agar dapat menutupi biaya produksi,
biaya distribusi, menjual produk, dan resiko yang mungkin akan dihadapi.
d. Menganalisis Harga dan Penawaran Pesaing
Sementara permintaan pasar membentuk harga tertinggi dan biaya merupakan
harga terendah yang dapat di tetapkan, maka harga pada produk pesaing dan
kemungkinan reaksi masyarakat terhadap harga tersebut akan membantu
perusahaan dalam menentukan beberapa kemungkinan harga. Perusahaan juga
harus pandai membaca harga dan mutu yang ditawarkan oleh para pesaing.
Berangkat dari perbandingan tersebut, maka perusahaan dapat menentukan harga
dan mutu yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
e. Memilih Metode Penetapan Harga
Metode untuk melakukan penetapan harga dapat digunakan dengan metode 3c,
10
(cost function), dan harga pesaing (competitor’s prices). Harga akan akan berada pada satu posisi terendah untuk menghasilkan keuntungan dan akan berada di
posisi tertinggi untuk menghasilkan permintaan. Penilaian konsumen terhadap
suatu produk dalam penawaran perusahaan akan membentuk harga yang tinggi
pada produk tersebut.
f. Memilih Harga Akhir
Metode-metode penetapan harga akan mempersempit cakupan harga dalam
menetapkan harga akhir. Penentuan harga akhir pada perusahaan harus
dipertimbangkan kembali dalam beberapa faktor tambahan. Faktor-faktor tersebut
antara lain:
1) Perusahaan harus melihat dari psikologi harga, selain nilai ekonominya,
banyak konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu.
2) Harga akhir harus juga mempertimbangkan mutu dari merek tertentu dan efek
dari iklan yang relatif terlihat dalam persaingan usaha.
3) Harga yang dikehendaki harus konsisten dengan kebijakan penentuan harga
perusahaan.
4) Perusahaan juga harus mempertimbangkan reaksi yang akan terjadi pada pihak
lain terhadap harga yang dikehendaki.
3. Tempat (place)
Lokasi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang memegang
peranan penting dalam hal menempatkan barang dan melancarkan arus barang
dari produsen ke konsumen. Distribusi barang dari produsen sampai ke konsumen
11
Kotler (2001:490) mengatakan bahwa tempat merupakan salah satu bagian dari
marketing mix. Tempat berguna sebagai saluran pemasaran (saluran distribusi). Sedangkan menurut Etzel (dalam Abubakar, 2005:56), saluran distribusi terdiri
dari himpunan distributor (perusahaan) yang terlibat dalam pengalihan hak pada
produk yang bergerak dari produsen ke konsumen akhir atau pengguna bisnis.
Tempat merupakan media penunjang terciptanya sebuah pergerakan barang dari
produsen ke konsumen akhir atau pengguna bisnis. Tempat juga menjadi salah
satu alasan konsumen untuk membeli barang yang dibutuhkan. Konsumen akan
memiliki keputusan untuk membeli suatu barang dengan melihat tempat dijualnya
produk tersebut, karena hal itu akan berkaitan dengan nilai barang itu sendiri di
masyarakat.
4. Promosi (promotion)
Promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh perusahaan guna memberikan
informasi dan untuk memperkenalkan suatu produk atau brand tertentu kepada
konsumen melalui beberapa media. Perusahan mempromosikan suatu produk agar
konsumen dapat mengenali produk dan untuk tujuan agar konsumen dapat
melakukan keputusan pembelian yang terbaik. Strategi promosi dapat dilakukan
dengan beberapa cara (Kotler, 1993:376), yaitu:
a. Iklan
Media promosi yang mendapat imbalan dari presentasi tidak langsung dan media
12
b. Promosi Penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian maupun penjualan suatu
produk atau jasa.
c. Hubungan Masyarakat (public relation)
Variasi program yang dirancang untuk memperbaiki, mempertahankan, maupun
melindungi suatu citra perusahaan maupun produk.
d. Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi lisan dalam pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon pembeli
untuk tujuan melakukan penjualan.
Menurut Baudrillard (1998:12) media promosi merupakan salah satu strategi yang
digunakan perusahaan untuk menarik konsumen untuk berbelanja. Strategi
promosi yang biasa digunakan yaitu menggunakan media TV, brosur, dan
spanduk/benner. Media promosi merupakan suatu simulasi yang abstrak, namun
oleh perusahaan simulasi tersebut diwujudkan menjadi nyata, atau dengan kata
lain semua produk yang dipromosikan ke dalam media promosi sudah tersedia di
dalam perusahaan dan konsumen dapat membeli produk sesuai dengan yang
dipromosikan di dalam media promosi tersebut.
Penjualan yang melewati jarak jauh akan menggunakan alat-alat promosi atau
komunikasi yang spesifik agar penjualan suatu produk dapat dengan mudah
dikenal oleh konsumen. Berikut ini merupakan alat-alat yang digunakan untuk
13
Tabel 2.1. Alat-Alat Komunikasi atau Promosi
Sumber: Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Universitas Indonesia
B.Tinjauan tentang Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Louden dan Delta (dalam Abubakar, 2005:56),
adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya
memperoleh dan menggunakan barang dan jasa (evaluasi, memperoleh, Iklan Promosi penjualan Hubungan
masyarakat
14
menggunakan barang atau jasa). Perilaku konsumen merupakan bagian dari
kegiatan manusia sehingga apabila kita membahas perilaku konsumen, maka akan
selalu berhubungan dengan kegiatan manusia hanya saja di ruang lingkupnya
yang terbatas. Pengertian perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Perilaku konsumen adalah kegiatan perseorangan atau kelompok yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa
pada proses pengambilan keputusan membeli.
2. Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung
mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa.
Berdasarkan dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu secara berkelompok atau
organisasi yang berhubungan dengan keputusan dalam mendapatkan dana untuk
membeli barang atau jasa.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju secara pesat,
menimbulkan lahirnya beragam produk yang ditawarkan melalui berbagai media.
Produk yang ditawarkan melalui media promosi tersebut dapat dengan mudah
menghipnotis para konsumen yang melihatnya, karena produk tersebut tidak
hanya dapat memuaskan kebutuhan konsumen, tetapi juga dapat memuaskan
kesenangan konsumen. Hal terebut juga dapat mengubah kebiasaan dan gaya
hidup para konsumen, menurut Lina dan Rosyid (dalam E. Sonia, 2008:1)
kebiasaan dan gaya hidup orang juga berubah dalam waktu yang relatif singkat
menuju ke arah kehidupan mewah dan cenderung berlebihan yang pada ujungnya
15
Predikat konsumtif biasanya melekat pada seseorang bila orang tersebut membeli
suatu produk di luar kebutuhan rasional, karena pembelian tidak lagi didasarkan
pada faktor kebutuhan melainkan pada faktor keinginan yang berlebihan. Perilaku
konsumtif sendiri memiliki definisi yaitu keinginan manusia untuk mengkonsumsi
tiada batas, lebih mementingan keinginan daripada kebutuhan. Menurut Ancok
(dalam E. Sonia, 2008:2) perilaku konsumtif bisa juga dikenakan pada konsumen
yang membeli barang, namun tidak benar-benar membutuhkan barang tersebut,
melainkan hanya ingin mencoba produk tersebut walau sebenarnya tidak begitu
memerlukannya.
C.Tinjauan Tentang Perilaku Membeli Konsumen (Consumer Buying Behavior)
Membicarakan mengenai pola konsumsi tidak terlepas dari perilaku konsumen
dalam membeli suatu barang atau jasa. Menurut Kotler (2005:195), perilaku
membeli konsumen (consumer buying behavior) merujuk pada perilaku membeli
konsumen akhir (individu) dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi pribadi. Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia
sehingga apabila kita membahas perilaku konsumen, maka akan selalu
berhubungan dengan kegiatan manusia hanya pada ruang lingkup yang terbatas.
Konsumen menentukan berbagai pilihan pembelian setiap harinya dan
kebanyakan perusahaan besar menyelidiki keputusan pembelian konsumen begitu
rincinya untuk menemukan apa yang dibeli konsumen, dan di mana mereka
membelinya. Tanggapan konsumen atas sikap-sikap produk, harga,tempat, dan
16
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen tarhadap keputusan
membeli adalah sebagai berikut:
a. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku
seseorang ketika tumbuh dalam suatu lingkungan masyarakat.
b. Sosial merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai tingkat tertentu yang
memiliki sikap dan nilai-nilai kepentingan yang sama.
c. Keluarga adalah lingkungan terdekat dengan individu yang sangat
mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dan mengkonsumsi barang
dan jasa.
d. Kepribadian adalah karakteristik seseorang yang unik yang menghasilkan
tanggapan relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungan. Kepribadian
seseorang berdasarkan sifat-sifat seperti kepercayaan diri, kemampuan
bersosialisasi, kemampuan beradaptasi.
e. Psikologi adalah ilmu tentang perilaku atau aktivitas dan merupakan
manifestasi dari kehidupan.
Berikut berbagai ilmu tentang perilaku atau aktivitas, yaitu:
1) Motivasi adalah kebutuhan untuk merangsang seseorang dalam mencari
kepuasan. Seperti kebutuhan biologis yang muncul dari keadaan yang
memaksa dalam kehidupan seseorang setiap hari, seperti: merasa lapar, haus
dan merasa tidak nyaman, kebutuhan untuk dihargai, diakui ataupun rasa
memiliki.
2) Presepsi adalah proses seseorang untuk memilih, mengatur, dan
17
seseorang membeli melalui arus informasi dan melewati kelima indera yaitu
pelihat, pendengar, pencium, peraba dan pengecap.
3) Pengetahuan merupakan pembelajaran perubahan pada perilaku individu yang
muncul dari pengalaman. Pembelajaran berlangsung melalui dorongan,
rangsangan, petunjuk, tanggapan dan penguatan yang saling mempengaruhi
satu sama yang lain.
4) Keyakinan adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu yang
didasarkan pada pengetahuan nyata.
5) Sikap menggambarkan penilaian, perasaan yang relatif konsisten dalam
pemikiran suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Sikap adalah evaluasi,
perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
D.Tinjauan tentang Keputusan Membeli
Perilaku pembelian konsumen dapat dipengaruhi menggunakan strategi bauran
pemasaran (marketing mix). Menurut Nunes (dalam Siringoringo, 2004:129),
konsumen merasa lebih wajib dan sukarela untuk membayar suatu produk dengan
harga yang tinggi demi mendapatkan nilai yang lebih tinggi pula di masyarakat.
Keputusan pembelian menurut Kanuk (dalam Kosasih dan Novia, 2007:75) adalah
pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, dalam artian
bahwa seseorang dalam membuat keputusan juga harus memiliki beberapa
alternatif pilihan sebagai bahan pertimbangan.
Keputusan pembelian dimulai dari pengenalan kebutuhan, kemudian pengenalan
kebutuhan akan berhubungan dengan ingatan konsumen tentang stimulus yang
18
terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, situasi dan keluarga. Selain
faktor lingkungan, perbedaan individu juga akan sangat menentukan pemahaman
akan pengenalan kebutuhan.
Keputusan konsumen untuk mengambil keputusan dalam membeli terdiri dari
empat tahap (Kotler, 2001:222).
1. Pengenalan kebutuhan
Keputusan pembeli atau konsumen untuk mengenali suatu masalah atau
kebutuhan dari pembeli dan dapat merasakan perbedaan antara keadaan nyata
dengan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan
eksternal melihat dari keiklanan dari sebuahproduk baru (Kotler, 2001:223).
2. Evaluasi alternatif
Evaluasi berbagai alternatif yaitu bagaimana konsumen memproses informasi
untuk mencapai pilihan-pilihan mereka. Konsep dasar tertentu membantu
menjelaskan proses evaluasi konsumen melihat suatu produk sebagai berikut:
a. Atribut produk konsumen bervariasi dalam menentukan mana dan
atribut-atribut produk.
b. Konsumen memberikan tingkat kepentingan menurut kebutuhan dan keinginan
yang unik.
c. Keyakinan terhadap merk tertentu tersebut dikenal sebagai citra merk (brand
image).
d. Kepuasan produk total akan bervariasi terhadap tingkat-tingkat atribut yang
berbeda.
e. Konsumen mencapai sikap terhadap merk melalui produk dan evaluasi,
19
evaluasi sehingga pada konsumen terhadap keputusan membeli (Kotler,
2001:225).
3. Pencarian informasi
Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi. Jika terjadi,
konsumen mungkin menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau melakukan
pencarian informasi (information search). Konsumen dapat memperoleh
informasi dari beberapa sumber manapun, yaitu:
a. Sumber pribadi, seperti: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan.
b. Sumber komersial, seperti: seperti iklan, kemasan, dan pasangan.
c. Sumber publik, seperti: media massa, organisasi, penilai, dan pelanggan.
d. Sumber pengalaman seperti menggunakan produk.
Pengaruh relatif dari sumber-sumber menurut produk dan pembeli. Ketika lebih
banyak informasi diperoleh semakin bertambah pula kesadaran dan pengetahuan
konsumen mengenai merk yang tersedia dan sifat-sifatnya.
4. Keputusan membeli
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merk dan membentuk
niat untuk membeli biasanya keputusan pembelian. Konsumen akan membeli
merk yang sangat disukai, dua faktor yang dapat muncul dari niat untuk membeli
dan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain menganjurkan kepada konsumen
20
E.Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Konsumen dalam Membeli Barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung
Marketing mix merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk menawarkan produknya. Marketing mix ini terdiri dari empat
variabel, yaitu produk, harga, tempat, dan promosi. Melalui media promosi,
perusahaan akan memperkenalkan produk yang ditawarkan. Keuntungan dari
media promosi ini, bahwa perusahaan juga dapat secara langsung mencantumkan
harga dari produk tersebut dan bahkan dapat memberikan informasi kepada
konsumen bahwa produk tersebut memiliki diskon atau potongan harga.
Perusahaan yang memberikan banyak informasi akan membuat konsumen
mencari dan mendatangi perusahaan tersebut, karena melalui media promosi
konsumen juga akan mengatahui perusahaan yang menawarkan produk dengan
harga yang sudah mendapat potongan atau diskon. Chandra Department Store
merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan marketing mix sebagai
strategi pemasarannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui keempat
variabel tersebut perusahaan mampu menarik minat konsumen untuk berbelanja di
Chandra Department Store.
F. Kerangka Pikir Penelitian
Serangkaian proses membeli yang lebih dikenal dengan tahap pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan
perilaku pasca pembelian menjadi perhatian penting para konsumen untuk
membeli suatu produk. Hal ini yang menjadikan perusahaan memiliki strategi
21
yang disebut dengan marketing mix yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan
promosi. Beberapa unsur dari marketing mix tersebut yang akhirnya dapat
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli barang di pusat perbelanjaan.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
G.Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut yang dapat berupa
pertanyaan tentang hubungan dua variabel atau lebih. Hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
1. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y), artinya, dalam rumusan
hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y).
Ho: “tidak ada pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumen dalam
membeli barang di Chandra Department Store, Tanjung Karang Timur,
Bandar Lampung” Price (X2)
Place (X3)
Product (X1)
Promotion (X4)
Keputusan
Konsumen
22
2. Hipotesis Kerja (Ha)
Ada pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan
Ha tersebut akan digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.
Ha: “ada pengaruh marketing mix terhadap keputusan konsumen dalam membeli
III. METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survai dengan pendekatan
kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Metode
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non probability
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Kemudian teknik yang digunakan untuk mengambil sampel
dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah
mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data dengan kriteria
utamanya adalah orang tersebut merupakan konsumen atau pembeli di Chandra
Department Store dan memiliki kartu VIP Chandra (Sugiyono, 2011:77).
Kemudian data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dianalisa menggunakan
regresi linier berganda (multiple regression).
B.Definisi Konseptual
Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah variabel yang akan
24
menyimpang. Konsep ini digunakan untuk menggambarkan secara abstrak:
kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial (Singarimbun dan Effendy, 1987: )
1. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan
komunikasi dengan konsumen dan dipakai untuk memuaskan konsumen. Ada 4
bauran pemasaran (marketing mix), yaitu: a. Produk (product) (X1)
Menurut Radio Sunu (dalam Haryadi, 2009:32), produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dapat diperhatikan, dibeli, atau
dikonsumsi.
Basu Swastha dan Irawan (dalam Haryadi, 2009:32) mengatakan bahwa
produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk pembungkus, warna, harga, prestasi, dan pengecer yang
diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.
b. Harga (price) (X2)
Harga sering menjadi faktor penentu dalam pembelian. Harga juga menjadi
lebih penting bagi konsumen sebagai tanda dari apa yang diharapkan. Menurut
Macrae (dalam Abubakar, 2005:56), pembeli akan menggunakan harga
berdasarkan pada citra dan kualitas suatu merek. Harga seringkali menjadi
bahan pertimbangan utama sebelum konsumen memutuskan untuk membeli
25
harga yang bersifat akomodatif (terjangkau) sehingga mampu memenuhi
kepentingan konsumen dan produsen.
c. Tempat (place) (X3)
Lokasi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang memegang
peranan penting dalam hal menempatkan barang dan melancarkan arus barang
dari produsen ke konsumen. Lokasi adalah tempat atau letak di mana produk
yang ditawarkan tersebut berada.
d. Promosi (promotion) (X4)
Promosi adalah strategi yang digunakan oleh pihak pasar modern untuk
menjual barang yang ditawarkan atau dijualnya kepada konsumen. Indikator
dalam promosi ini adalah iklan dan sales promotion.
2. Keputusan Membeli (Y)
Keputusan membeli produk atau jasa dalam bentuk tindakan nyata yang
dilakukan oleh konsumen sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Adapun indikator yang digunakan, yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan, yaitu proses konsumen mengenali suatu masalah atau
kebutuhan dari pembeli dan dapat merasakan perbedaan antara keadaan nyata
dengan keadaan yang diinginkan.
b. Evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk
mencapai pilihan-pilihan tertentu.
c. Pencarian informasi, yaitu proses konsumen dalam mencari tahu produk yang
26
maka semakin banyak pengetahun konsumen mengenai merk dari beberapa
jenis produk yang ditawarkan.
d. Keputusan membeli, yaitu proses akhir konsumen dalam menentukan produk
yang dibelinya. Ketiga proses sebelumnya merupakan proses pendukung untuk
menentukan keputusan konsumen dalam membeli suatu produk.
C.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana variabel diukur, dengan membaca
definisi operasional dalam penelitian, maka akan diketahui baik bauruknya
variabel tersebut (Singarimbun dan Effendy, 1987:).
1. Variabel X: pengaruh marketing mix (yang terdiri dari produk, harga, tempat,
dan promosi)
a. Produk
a) Kualitas produk
b) Keragaman jenis poduk
c) Konsumen mudah mendapatkan produk yang dibutuhkan
d) Tercantum tanggal kadaluarsa pada setiap produk
e) Produk yang dijual pengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat
b. Harga
a) Harga pada produk dapat dijangkau semua lapisan
b) Harga sesuai dengan kualitas produk
c) Adanya diskon pada produk
d) Harga yang ditawarkan lebih memihak pada konsumen
c. Tempat
27
b) Sarana tempat parkir yang luas
c) Tempat berbelanja yang luas
d) Sistem keamanan yang dilengkapi teknologi mendukung
e) Tempat berbelanja yang dilengkapi dengan fasilitas memadai
d. Promosi
a) Terdapat SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB (Sales Promotion Boy) pada
setiap stand produk
b) Terjalin komunikasi yang baik antara SPG (Sales Promotion Girl) dan SPB
(Sales Promotion Boy) dengan konsumen c) Tampilan iklan yang menarik
d) Tersedia informasi yang memadai mengenai perusahaan dan produk
2. Variabel Y: keputusan konsumen dalam membeli barang
a. Memiliki keputusan untuk membeli semua kebutuhan
b. Merasa bahwa barang yang ditawarkan memiliki nilai sosial yang baik
c. Merasa bahwa membeli barang di Chandra dapat menaikkan status social di
masyarakat
d. Mempercayai kualitas produk yang ditawarkan
e. Mendapatkan informasi dari berbagai sumber mengenai produk yang
ditawarkan
D.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur,
Bandar Lampung. Alasan penulis mengambil lokasi penelitian ini sebagai tempat
penelitian dikarenakan lokasi ini mudah dijangkau oleh peneliti, produk yang
28
beberapa barang pada momen-momen tertentu, dan didukung dengan strategi
promosi yang dapat menarik konsumen untuk membeli di Chandra Department
Store ini.
E.Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi
adalah keseluruhan objek penelitian sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah
yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Sampel merupakan
bagian dari populasi, sampel diambil dari bagian populasi yang dipilih. Sampel
dalam penelitian ini adalah konsumen yang memiliki kartu VIP Chandra (sebagai
penentu bahwa konsumen tersebut adalah benar konsumen dari Chandra
Department Store atau pernah berbelanja di Chandra Department Store Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung).
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode non
probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Kemudian teknik yang digunakan untuk mengambil
sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling
adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
29
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumen yang melakukan
kegiatan pembelian produk di Chandra Department Store dan menggunakan kartu
VIP Chandra. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2045 konsumen yang
melakukan pembelian menggunakan kartu VIP Chandra perhari. Jumlah populasi
tersebut akan dihitung menggunakan rumus Yamane untuk mendapatkan jumlah
sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, cara menghitungnya sebagai
berikut:
� = �
� �2 + 1
Keterangan :
n : Sampel
N : Populasi
d2 : Sampel berdasarkan error (5%)
Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi tingkat ketelitian sampel sekitar 95%
dengan persentase tingkat kesalahan (d) sebesar 5% dari populasi sebanyak 2045
orang/konsumen. Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel dalam penelitian
ini adalah:
� = 2045
2045 0.052 + 1=
2045
2045 0.0025 + 1=
2045
6.1125= 334,56
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh angka 334,56 sehingga peneliti
membulatkannya menjadi 335. Maka sampel yang ditentukan dalam penelitian ini
30
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar
pertanyaan tertulis yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga
responden dapat mengisi dan menandainya dengan cepat. Pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner ini, pertama-tama penulis membuat
pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam bentuk angket, kemudian
disebarkan kepada para responden. Kuesioner yang disajikan untuk responden
terdiri dari dua jenis pertanyaan, yaitu:
1. Kuesioner marketing mix, yaitu (produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi
(X4) sebagai variabel X.
2. Kuesioner keputusan konsumen dalam membeli barang sebagai variabel Y.
Penyebaran kuesioner ini dilakukan setelah peneliti mengetahui jumlah
keseluruhan dari konsumen yang memiliki kartu VIP Chandra Departement store
dan secara rutin menggunakannya, jumlah keseluruhan tersebut kemudian
dihitung sedemikian rupa sehingga menemukan jumlah sampel yang dibutuhkan.
Peneliti kemudian menyebarkan kuesioner sesuai jumlah sampel yang telah
dihitung, penyebaran kuesioner dilakukan pada saat konsumen yang memiliki
kartu VIP Chandra Departement store sedang melakukan kegiatan pembelanjaan.
Kuesioner yang diisi oleh responden juga diawasi oleh peneliti, agar peneliti dapat
bertatapmuka langsung dengan responden dan dapat melakukan pendekatan
31
penyebaran kuesioner ini dilakukan mulai dari tanggal 03 Februari 2014 dan
selesai pada tanggal 01 Maret 2014.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung pada objek penelitian. Jadi, peneliti datang sendiri
dan mengamati dari dekat objek penelitian. Observasi ini dibutuhkan untuk
lebih memahami objek penelitian yang diteliti oleh peneliti itu sendiri.
Observasi pada penelitian ini dimulai sebelum peneliti merumuskan
pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner yang akan diberikan kepada
responden. Kegiatan observasi ini dilakukan sampai data atau informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti sudah lengkap. Berikut ini uraian kegiatan observasi
yang dilakukan oleh peneliti:
Tabel 3.1. Daftar Kegiatan Observasi di Chandra Department Store, Tahun 2014
Tanggal Objek yang diobservasi 21 Oktober 2013-14
November 2013
Mengamati akses menuju lokasi untuk penelitian, barang yang dijual melalui baliho yang berada di luar gedung, bangunan (jumlah lantai dan stand atau pembagian lokasi untuk penjualan barang dagangan), jenis barang yang dijual di dalamnya, fasilitas yang ada di
32
G.Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah skala likert, yaitu
memberi skor untuk lima alternatif jawaban pernyataan atau pertanyaan yang
bersifat kualitatif atau kuantitatif.
Setiap butir pernyataan masing-masing diberi skor 5, 4, 3, 2, 1. Untuk mengukur
variabel X dan variabel Y, berikut skala pengukurannya:
SS (sangat setuju) diberi skor : 5
S (setuju) diberi skor : 4
N (netral) diberi skor : 3
TS (tidak setuju) diberi skor : 2
STS (sangat tidak setuju) diberi skor : 1
H.Teknik Pengolahan Data
1. Tahap Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap kuesioner yang telah
diisi oleh para responden untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut diisi
dengan benar atau tidak oleh responden.
2. Tahap Koding
Tahap klasifikasi jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden menurut
jenis pertanyaan kuesioner dengan memberikan kode tertentu pada setiap
33
peneliti memberikan kode untuk masing-masing pertanyaan yang ada di dalam
kuesioner tersebut.
I. Teknik Analisa Data 1. Analisa data kuantitatif
Dalam analisa ini alat yang digunakan adalah analisis persamaan regresi linier
berganda (multiple regression), yang digunakan sebagai alat ukur untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas (marketing mix) terhadap variabel terikat
(keputusan membeli) secara menyeluruh. Variabel pada penelitian ini dianalisis
menggunakan variabel dummy. 1 jika total nilai pada jawaban responden lebih
dari atau sama dengan 20 dan 0 jika total nilai pada jawaban reponden kurang
dari 20.
2. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
atau tidak, maka diperlukan pengujian hipotesis secara statistik.
a) Uji t (pengujian secara individual/parsial)
Untuk menguji pengaruh variabel independen digunakan uji t (yang berfungsi
untuk menguji keberartian koefisien regresi linier berganda secara parsial).
Pengujian melalui uji t dilakukan dengan membandingkan thitung dengan derajat
signifikan 5% (Sugiyono, 2011:130).
Apabila hasil pengujian menunjukkan:
1) Jika thitung probabilitas kesalahan kurang dari 5% maka HO ditolak dan Ha
diterima, yang berarti bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel
terikat, dan memang ada pengaruh yang signifikan diantara variabel bebas
34
2) Jika thitung probabilitas kesalahan lebih dari 5%, maka HO diterima dan Ha
ditolak. Artinya variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel terikat dan
tidak ada pengaruh yang signifikan diantara variabel bebas dengan variabel
terikat yang diuji.
b) Uji F (Uji Secara Menyeluruh)
Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara
simultan. Pengujian melalui uji F atau variasinya dengan membandingkan
Fhitung dengan derajat signifikan 5% (Sugiyono, 2011:160).
1) Jika Fhitung probabilitas kesalahan kurang dari 5%, maka HO ditolak dan Ha
diterima. Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
2) Jika Fhitung probabilitas kesalahan lebih dari 5% maka HO diterima dan Ha
ditolak. Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
3. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh yang
sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada perubahan variabel bebas
(marketing mix) akan diikuti oleh variabel terikat (keputusan membeli) pada proporsi yang sama. Pengujian ini dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1. Selanjutnya nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan
variasi variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
IV. LOKASI PENELITIAN
A.Sejarah Singkat Perusahaan
Chandra Supermarket & Dept. Store berdiri pada tanggal 18 Maret 1984 yang didirikan oleh keluarga Bapak Alesius Bunawan, berawal dari Chandra Toserba
yang berlokasi di Jl. Ikan Bawal 33 Teluk Betung, Bandar Lampung. Pada tahun
1987 dibangunlah cabang pertama yaitu Chandra Toserba, Tanjung Karang yang
beralamat di Jl. Raden Intan, No.73 dengan lokasi serta luas bangunan lebih
strategis dan lebih luas dibandingkan Chandra Teluk Betung. Selain pasar
Swalayan & dept. Store, Chandra Toserba Tanjung Karang dilengkapi dengan gedung bioskop, president theatre, food court, dan arena bermain anak-anak.
Chandra untuk cabang Tanjung Karang yang bertempat di lokasi tersebut saat ini
sudah di tutup, karena pihak perusahaan ingin lebih mendekatkan diri kepada
konsumennya maka Chandra untuk cabang Tanjung Karang dipusatkan di
Tanjung Karang Timur.
Pada tanggal 15 April 1990 dibuka Chandra Supermarket & Dept. Store Metro
yang membuka cabang di luar kota pertama kalinya yang dibangun di komplek
pertokoan Sumur Bandung Metro. Chandra ini dilengkapi juga dengan fasilitas
36
Chandra Superstore Tanjung karang resmi dibuka pada tanggal 7 Januari 1998
dengan diawali oleh bagian supermarket terlebih dahulu. Pada tanggal 15
November 1999 Chandra Dept. Store resmi dibuka untuk melengkapi Chandra
Superstore Tanjung Karang yang berdiri di atas lahan seluas ± 10.000 m2 dengan luas bangunan ± 15.000 m2 dan luas lahan parkir ± 7.500 m2 yang terletak di Jl. Hayam Wuruk – Pemuda No.1 Tanjung Karang Timur. Bangunan ini lebih
strategis karena terletak di jantung kota Bandar Lampung, sehingga lebih mudah
dijangkau konsumen. Cabang ini merupakan yang paling lengkap fasilitasnya,
karena selain Supermarket dan Dept. Store, juga dilengkapi dengan beragam
fasilitas seperti food court, toko mas, salon rambut, arena bermain time zone,
pusat elektronik, counter hand phone, serta arena bowling dan billiard yang
semuanya disediakan untuk memanjakan dan memuaskan para pengunjung.
Seiring dengan perkembangan waktu, maka pada tanggal 18 September 2005
Chandra Teluk Betung pindah untuk lebih memuaskan konsumen. Chandra Teluk
Betung pindah ke Jl. Ikan Bawal No.116, dengan bangunan yang lebih luas dan
dilengkapi dengan aneka fasilitas seperti counter hand phone, food court, serta
arena bermain fun city. Selang sebulan kemudian, tepatnya pada 8 Oktober 2005
Chandra ingin lebih melebarkan sayapnya di dunia bisnis dan sebagai upaya untuk
lebih memperkenalkan Chandra sebagai tempat perbelanjaan yang dapat
memenuhi semua kebutuhan konsumennya, maka dibuka cabang baru yaitu
Chandra Superstore Simpur yang menempati lokasi di pusat perbelanjaan,
37
Tahun 2006 merupakan tahun yang bersejarah bagi Chandra Group, karena untuk
pertama kalinya dibuka Chamart Way Halim pada tanggal 25 September 2006.
Chamart yang berlokasi di Jl. Ki Maja No.67 mendapat respon yang luar biasa
dari pelanggan setia Chandra. Pengunjung tahun 2006, tepatnya 14 Desember
2006 Chamart Teluk Betung resmi dibuka dengan menempati lokasi eks. Chandra
Teluk Betung , yaitu di Jl. Ikan Bawal No.33. Tanggal 7 Juli 2007 dibuka
Chamart yang ketiga yaitu Chamart Tanjung Seneng yang dilanjutkan dengan
Chamart pasir Gintung pada 16 Agustus 2007, serta Chamart Panjang pada 28
September 2007.
Pada tahun 2008 Chandra mengembangkan sayap bisnisnya dengan membuka
Wisma Chandra pada tanggal 1 April 2008 dan memakai tiga toko Chamart baru
dan satu Chandra Superstore di Bandar Jaya. Ketiga Chamart tersebut
masing-masing Chamart Primkoppol pada 30 April 2008 yang merupakan kerjasama
antara koperasi karyawan Chandra dengan Primkoppol Poltabes, Chamart
Tirtayasa pada 8 Agustus 2008, Chandra Purwata pada 11 November 2008 dan
Chandra Superstore Bandar Jaya pada 18 Desember 2008. Tahun 2009 Chandra
Group baru membuka 2 toko Chamart, yaitu Chamart Koga pada 29 Juli 2009 yang merupakan perpindahan dari Chamart Teluk Betung, serta pada tanggal 18
November 2009 membuka Chamart Legundi.
Selain upayanya untuk membuka cabang di wilayah-wilayah strategis sebagai
upaya mendekatkan diri dengan konsumennya, Chandra juga mempermudah para
konsumen setianya dalam mendapatkan informasi seputar Chandra yang dapat
38
menarik untuk para konsumennya selain fasilitas kelengkapan produk yang dijual,
upayanya untuk memuaskan konsumen adalah dengan adanya kartu VIP Chandra
yang dapat dengan mudah dimiliki para konsumen yang memilih Chandra sebagai
tempat berbelanja. Upaya tersebut yang dapat membuat konsumen lebih
meyakinkan untuk berbelanja di Chandra.
B.Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi pusat perbelanjaan terbaik dan terlengkap di seluruh Lampung.
Misi :
1. Berusaha untuk selalu dekat dengan konsumen, yaitu dengan membangun
Chandra Mini Market (Chamart) dan Chandra Mall.
2. Selalu melakukan renovasi terhadap bangunan yang sudah.
3. Menerapkan harga yang mendekati para pesaing yang ada.
4. Terus memberikan pembekalan kepada seluruh karyawan untuk semakin
terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing.
5. Menyediakan produk yang berkualitas, fresh, dan lengkap.
6. Untuk menggiatkan kegiatan promosi, setiap bulan selalu mengadakan acara
harga hemat, harga spesial, diskon khusus, dll.
C.Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting dalam
kelangsungan kegiatan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas,
maka hubungan antara wewenang serta tanggung jawab masing-masing karyawan
menjadi jelas. Struktur organisasi pada Chandra Superstore cabang Tanjung
Karang berbentuk organisasi garis seperti terlihat pada gambar 1. Bagan Struktur
39
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang
40
Gambar 1. menunjukkan Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang
menggunakan bentuk organisasi garis. Adapun sebagai pimpinan perusahaan
sekaligus pemilik usaha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
2. Menetapkan tujuan, strategi, serta arah kebijakan perusahaan.
3. Mengkoordinasikan serta mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan
perusahaan.
4. Melakukan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Sebagai pemilik perusahaan, Bapak Alesius Bunawan dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh Store manager Dept. Store, Store Manager Supermarket,
Bagian Personalia, Accounting dan Security yang masing-masing tugasnya adalah
sebagai berikut:
1. Store Manager Department Store Memiliki tugas dan tanggung jawab:
a. Menjaga, mengawasi, serta mengatur kegiatan pada bagian department store
selama jam kerja.
b. Melakukan pengawasan dan koordinasi atas berlangsungnya kegiatan bagian
department store.
c. Membuat nota permintaan barang bagi setiap kepala bagian stok atau
persediaan barangnya sudah hampir habis dan meneruskannya ke
masing-masing gudang.
2. Store Manager Supermarket
Mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menjaga, mengawasi, serta mengatur kegiatan pada bagian supermarket selama
41
b. Melakukan pengawasan dan koordinasi atas berlangsungnya kegiatan bagian
supermarket.
c. Membuat nota permintaan barang bagi setiap kepala bagian stok atau
persediaan barangnya sudah hampir habis dan meneruskannya ke
masing-masing gudang.
3. Personalia
Mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menghimpun semua personil karyawan yang ada dalam satu kesatuan yang
selaras dengan kebijaksanaan perusahaan untuk mencapai tujuan.
b. Membuat absensi karyawan serta absensi bulanan secara teratur.
c. Menyimpan arsip mengenai data-data karyawan.
d. Menyimpan data-data yang diperlukan apabila ada pengangkatan atau
pemberhentian karyawan.
4. Accounting
Mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menerima laporan dana yang masuk dan keluar serta menerima nota pesanan
barang.
b. Mengatur dana yang masuk dan keluar.
c. Menjaga agar turn over barang dalam keadaan stabil.
d. Membuat daftar gaji para karyawan.
e. Menyusun laporan keuangan yang kemudian dilaporkan kepada pemimpin
perusahaan.
5. Security
Mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a. Menjaga keamanan serta ketertiban seluruh lokasi agar para konsumen tetap
merasa aman dan nyaman.
b. Mengawasi keadaan lingkungan Chandra Superstore Cabang Tanjung Karang