Karakteristik Penyakit ISPA dan DBD pada Balita Terkait Kondisi Topografi dan Iklim (Kasus: Kabupaten Bogor)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
imunisasi tidak lengkap dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas. Cempaka dengan nilai p value= 0,000 dengan Odds Ratio 3,99
Untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan frekuensi penyakit Diare dan ISPA pada balita usia 12-48 bulan di wilayah Puskesmas Gilingan Surakarta
Kesimpulan: Frekuensi ISPA dan diare lebih sering terjadi pada balita stunting dibandingkan dengan balita normal. Tidak ada hubungan kejadian stunting dengan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan secara signifikan terhadap penyakit ISPA pada balita antara lain keberadaan perokok di dalam rumah, penggunaan
Faktor karakteristik balita dan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA
perokok dengan kejadian ISPA pada balita di Desa Pintu Batu, Kecamatan Silaen,. Kabupaten Toba Samosir
Tingginya angka kejadian ISPA, yang mana usia balita adalah kelompok yang paling rentan terhadap infeksi dan kondisi fisik rumah sebagian besar bangunannya
Tidak ada hubungan kejadian stunting dengan frekuensi ISPA maupun diare pada balita usia 12-48 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan Surakarta.. Kata Kunci: kejadian