Volume: 5 Nomor: 1, Juni 2015
ISSN : 2252-3367
At)
Kementerian
セェiiA@
Perindustrian
Q
REPUBLIK INDONESIAJURNAL
LITBANCi INDUSTRI
(JOURNAL OF INDUSTRIAL RESEARCH AND DEVELOPMENT)
Jll Vol. 5 No . 1
Hal. 1-69
I
Padang, Jun i 2015
1155N 2252-3367
155N, 2252-3367
' ... nal
Litllang Incl .. st.i
Nemer: 1
DEWAN REDAKS I ,
Ketua: Mahd i, SP, MSi, PhD (Pertanian/Ekonomi Ungkungan)
Anggota :
Dr. Nasruddin (Teknik Industri) Drs. Hendri Muchtar, M.Si (Kimia Industri)
Ora. Salmariza, Sy. M.Si (BioJogi) Ir. Elmi Sundari, MT (Teknik Kimia)
Mitra Bestari :
Juni2015
Prof. Dr. rer nat . Ir. Anwar Kasim (Teknologi Pertanian/U niversitas Andalas)
Prof. Dr. Ir. Fauzan Azima, MS (Teknologi Pangan!Universitas Andalas)
or. lr. Novizar Nazir, M.Si (Pengembangan Proses. Bioenergi/Universitas Anda las)
Prof. Dr. Safni, M.Eng (Kimia Analisis Terapan/Universitas Andalas)
Prof. Dr. Dna Suparno, S,TP., MT (Teknologi Proses Industri Pertanian/ lnstitut Pertania n Bogor) Dr. Ir. Novelina, MS (Teknologi Pangan! Universitas Andalas)
Prof. Dr. Abdi Dharma (Biokimfa, Bioteknologi/Universitas Anda las) Dr. Ir. Husni Husin, MT (Teknologi Proses, Energi/Universitas Syiah Kuala)
Dr. Ir. Iza rul Machdar, M.Eng (Proses Industri Kimia, Teknologi lingkunga n/Universitas Syiah Kua la)
Redaksi Pe laksa na : Ir. Wilsa Hermianti (Ketua) Inda Three Anova, S.Tp (Anggola)
Yu lla Helmi Diza, S.Tp (Anggota)
Sekretariat M. Kasim Melki Irwandi
Disain Grafis Yudo Purnomo, ST
Alamat Redaksi :
JI. Raya UK No. 23 Ulu Gadut, Padang 25164
Telp. (0751) 72201 Fax. (0751) 71320 E-mail : i.ligadang@kemeo.l!W.n.,go .id Website: httpl/baristandpadang.kemenperin .go.ld
Frekuensi Terbit: dua kali dalam satu tahun, Juni dan Desember
Foto Sampu l Dep an (kiri ke kanan) :
ISS N,2252-3367
'urnal
Litbang Inclu.tri
Volume : 5 Nomor : 1
Juni 2015
Pengantar Redalui
Puji syukur kehadhirat Tuhan Yang Ma ha Kuasa , Jurnal Litbang Industri (JLI) Volume 5 Nomar 1 Juni tahun 2015 dapat diterbilkan. Bukan suatu tugas yang ringan bag; pengelola
untuk dapat menerbilkan jurnal yang lerakredilasi dan menjaga agar kualitasnya terus
meningkat. Perbaikan-perbaikan lerus dilakukan seSU31 dengan masukan dari Panitia Penilai Majalah Umiah Ll PI. Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang lerlibat alas duku ngan dan kerjasamanya sehingga proses penerbitan dapat berjalan dengan baik.
Tujuh buah tu lisan yang diterbitkan pada edisi Volume 5 Nomar 1 ini merupakan hasil risel yang berasal dari beberapa penulis diantaranya dari Institut Pertanian Bogar, Baristand Industri Banjar Baru , dan Ba ristand Indu stri Pada ng. Keragaman topik-topik yang disajikan, namun masih terkait dengan fokus J urnal litbang [ndustri , diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembaca .
Salah satu topik yang prospek pengembangannya cukup balk yaitu nanoteknologi dan aptikasinya pada industri kosmelik. Topik lain yaitu energi elternatif sebagai pengganti energi yang digunakan saat ini yaitu biogas dan biodieseL Topik-to pik lain yang tidak kalah menarlk dan di ulas secara ilmiah adala h ala han pangan dari kedelai, daun ubi kayu , dan pasak bumi se rta produk industri tint a stempel dari bahan alam gamblr.
Terimakasih kami ucapkan kepad::. Mitra Bestari yang terlibat pada edisi ini yaitu : Prof. Dr. rer natAnwar Kasim (Hmu Teknofogi Pertanian), Prof. Dr. Safni, M .Eng (KimiaAnalisis Terapan), Prof. Dr. Ono Suparno, S. TP., MT (Teknologi Proses Industri Pertanian) , Dr. Ir. Husni Husi n, MT (Teknologi Proses dan Energi) , Dr. Ir. Novizar Nazir, M .Si (Pengembangan Proses dan Bioenergi) , Dr. Ir. Izarul Ma chda r. M .Eng (Chemical Process dan Environmental System Engineering ), dan Dr. Ir. Novelina, MS (Teknologi Industri Pertanian).
Semoga tulisan ilmiah yang dilerbilkan dapat menambah literatur ilmiah d an teknologi sesuai bidang masing-masing.
ISSN:
2252-3367'u.n ••
LI ....
ng
Inclus ••
1
.
,
DA.TAR
.s.
Pengantar Redaksi ... i
Daftar lsi ...•.•...
ii
Lembar Abstrak ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
iii
Pengaruh Kecepatan Homegenisasi Terhadap Sitat Fisika dan Kimia Krim Nanopartikel Dengan Metode High Speed Homogenization (HSH) The Influence of Speed Homegenize on Physical and Chemical Properties of Nanoparticle Cream by Using High Speed Homogenization (HSHl Method Galuh Suprobodan Dwinna Rahmi.. ... :... 1-12 Effect of Organic Waste Concentration on Reactor Performance in Anaerobic Co-Fermentation otWastewater of Tofu Industry and Organic Solid Waste Pengaruh Konsentras; Sampah Organik terhadap Kinerja Reaktor pada Ko-Fermentasi Anaerobik Umbah Cair Industri Tahu dan Sampah Organik Sofyan dan Salmariza Sy ... :... ... 13-22 Model Biaya Produksi Biodiesel Berbasis Minyak Sawit A Production Cost Modelling of. m 0 Bas Blodiesel Meilita T. Sembiring, Sukardi 1l.ni Suryani, da M. Romli Pengaruh Proses Pengolahan er adap Sifat Fisika dan Kimia Bubuk Kedelai The Effect of Processing on Physical and Chemical Properties of Soybean Powder 23-36 Failisnur, Firdausni, dan Silfia ... 37-43 Permen dan Jelli Sebagai Produk Inovasi dari asak Bumi (Eurycomalongifoliajack) Candy and Jelly as Inovative Product of Pasak Bumi (Eurycomalongifolia Jack) Fatmir Edwar ... ... ... ... ... ... ... ... .... .... ... ... ... ... ... 45-52 Pengaruh Perbedaan Persentase Penambahan Gliserin dan Konsentrasi Larutan Ekstrak GambirTerhadap Beberapa Sitat Fisika dan Kadar Tanin Tinta Stempel Influence of Difference Percentage of Glycerin and Concentration of Solutions of The Gambir Extract on Physical Properties and Content of Tannins Stamp Ink Silfia, Hendri Muchtar, dan Failisnur ... 53-59 Pemanfaatan Daun Ubi Kayu Menjadi Dendeng Sebagai MakananAlternatif Vegetarian Pengganti Protein Utilization of Cassava Leaf Become Jerkyas Protein Substitute of Vegetarian Alternative Food FirdausnidanlndaThreeAnova ... 61-69 IndeksSubjek ... xi
Indeks Penulis ... ... ... ... xii
Indeks affiliasi lembaga ... ... xii
!
Model Biaya Produksi Biodiesel ... .. . (Meilita Tryana S dkk)
MODEL BIAYA PROD UKS I B IOD IESEL BERBASIS MINYAK SAWIT
A Production Cost Modelling of Palm Oil Base Biodiesel
Mc ilita Try ana Scrnbi rin g", Suka rcii , Ani Suryani, d3.11 m オィ セ ュュ 。セ@ Rom li .
Departemen Teknologi lnduslri Perlanian. Fakultas Teknol091 Perl3ll1an, Inshlul Pertanl8n Bogor Kampus IPS Darmaga , Jl. Raya Oarmaga Bogor 16002
"e-mail: meilila_tryana@yahoo.co. id
Dilerima : 9 Februari 201 5, revisi akhir: 5 Juni 2015 dan disetujui unl uk diterbitkan: 12 Juni 2015
ABSTRAK
Biodiesel adalClh sumber energi terbarukan di Indonesia yang diatur penggunaannya oleh pemerinlah dalam bentuk kebijakan mandatori pencampuran biodiesel dengan solar (biosolar). Produksi biodiesel di Indonesia tidak berkembang (kebutuhan 3.4 juta kiloliter namun total produksi nasional hanya 1.703 kiloliter) . Hal terse but diseqabkan harga jual (mengacu Mean of
Platts Singapore) yang selalu lebih rendah dibandingkan biaya pokok produksi. Produksi
biodiesel dipengaruhi oleh bahan baku dan teknologi proses, sehingga perlu dilakukan pemodelan produksi biodiesel sebagai landasan dalam menentukan kebijakan pendukung harga jual biodiesel . Tujuan pene[itian ini adalah mengidentifikasi bahan baku , teknologi proses, dan memodelkan struktur biaya produksi biodiesel berbasis minyak sawit. ldentifikasi bahan baku dilakukan dengan stud; literatur dan survei lapangan ke produsen biodiesel. Identifikasi teknologi proses dilakukan dengan survei lapangan dan perhilungan neraca massa dengan teknologi Grand Inizio untuk mendapatkan jumlah rendemen dad masing-masing bahan baku . Sela njutnya kajian biaya produksi dilakukan berdasarkan spesifikasi bahan baku dan teknologi proses dengan pendekatan heuristik. Jenis dan spesifikasi minyak sawi! yang banyak digunakan produsen di Indonesia adalah Crude Palm Oil (CPO) ALB<5Ofo , Refined Palm Oil
(RPO) A LB<5% , Refined Oil ALB<1 %, Palm Fatty Acid Dislittaled (PFAD) ALB 90%. Teknologi proses yang digunakan adalah transesterifikasi untuk kadar ALB<1 % dan esterifikasi-Iransesterifi kasi untuk kadar ALB<5%. Rendemen yang dihasilkan untuk 1000 kg bahan baku adalah CPO 1051.75 kg , RPO dan PFAD 975.94 kg , Refined Oil973.81 kg deng an pendekatan teknologi Grand [nizio. Model biaya produksi merepresentasikan total biaya produksi yang dipengaruhi oleh biaya Inside Battery Limit, Ovtside Battery Limit, biaya umum dan nilai tambah gliserol.
Kata Kunei : Biodiesel , asam lemak bebas, pemodelan , min yak sawit, biaya produksi
ABSTRACT
Biodiesel
is a
renewable energy source in Indonesia of which the use is regulated by thegovernment in the form of mandatory policy of biodiesel and diesel fvel blending. The production
of biodiesel in Indonesia is not developed (the need is 3.4 million kiloliters but the total national
production
is
only 1, 703 kiloliters) . Itis
because the selling price (referring to Mean of PlattsSingapore)
is
always lower tJlan the production cost. Biodiesel production is influenced by rawmaterials and process technology, so it needs to be conducted biodiesel production modeling as
a
basis in determining the supporting policies of biodiesel selling price. The purpose of tilis
studywas to identify the raw materials, process technology, and modeling the production cost
structure of palm oil-based biodiesel. Identification of raw materials was conducted by literature
study and field sUNey to biodiesel producers. Identification of process technology was
conducted by field sUNey and mass balance calculation vsing Grand Inizio technology to get the
number of yield of each raw material. Then. production cost study was based on ttle
specifications of raw materials and process teclmology Witll heuristic approach. Types and specifications of palm oil widely used by Indonesian producers were Crude Palm Oil (CPO)
•
Jurnallilbang Indusirl Vol. 5 No I , Jum 20 15: 23-36
FFA<5% Refined Palm Oil (RPO) FFA<5% , Refined Oil FFA<1% , Palm Fatty Acid Distil/aled
(PFAD) FFA 90%. TIle technology process used
was
エイ。ヲjs・sャ・イゥセゥ」。エゥッNョ@ for FFA level <1 % andeslerificatiofl-Iraflsesterificatio/l for FFA level <5%. The resulrmg Yield for 1000 kg of raw
malerialis 1051 .75 kg CPO, 975.94 kg RPO and PFAD, 973.81 kg Refined Oil willl Grand Inizio
technology approach. The production cost model represents the total production cost influenced
by tile costs of Inside Battery Limit, Outside Battery Limit, general cost and glycerol
value-added.
Keywords: 8 iodiesel, fre e fatty acid, modelling, palm oil, pr oduction cos t
PE NDAH ULUAN
Keb ut u h an bahan bakar minyak nasional semakin rneningkat seiring dengan
peningkatan populasi dan pertumbuhpn ekonom i di Indonesia. (Bangun, 2014). Peningka tan kebu tuhan minyak nasional tidak sebanding dengan produksi sehingga pemerintah melakukan impor baha n bakar dari luar negeri. Solusi yang dibu tu hkan dalam mengurangi proporsi bahan bakar adalah eksplorasi sumber energi lerbarukan dengan mengandalkan sumber day a lokal. Salah satu sumber energi terbarukan yang berasa l dari sumbe r daya loka l ada lah biodiesel berbasis minyak sawit.
Biodiesel ada lah bahan bakar allernatif pengganti sola r yang bersumber dari minyak nabali dan hewani. Bahan bakar nabali iol terdiri dari fatly acid methyl ester (FAME) yang diperoleh melalui reaksi tra nses terifi kasi an t ara mi nyak/lernak dengan metanol menggunakan katalis tertentu (Ivanoui et aI. , 2011 ; Taufiq·Yap et
af .. 2011). .
Sum ber daya loka l ya ng sanga t potensial menfadi bahan baku biodiesel di Indonesia be rasa l dari minyak sawil. Sejak ta hun 2006 Indonesia menjadi prOdlJSen minyak saw i! terbesar dunia. Produksi minyak sawll di Indonesa; akan semakin meningkaL Berdasarkan publikasi Oil World dala minyak sawi! Indonesia unluk periode 20 13 sa mpai dengan September 201 4 sebesar 30 juta ton . ekspor sebesar 20,9 jula Ion dan penggunaan dalam negeri sebesar
9,10 juta ton (Oil World, 2014).
Pe lua n g unluk mengembangkan biodlesel berbasis minyak sawi! cukup besar terutama un!uk sllbstitusi solar. Saa! in; penggunaa n solar mencapa i 40% dari total penggunaan bahan bakar minyak lmtuk sektor transpo r tasi . Selain sektor
transportasi penggunaan solar juga banyak digunakan pad a sekto r indus !ri da n pemba ngkit lislrik lenaga diesel (P LTD )
(ESDM , 2013).
Kebuluhan biodiesel yang sangal prospektit menjadi perhatian pemeri ntah dengan menjamin pasar biodiesel. Jaminan pasa r biodiesel dalam negeri dilakukan dengan mengeluarkan mandatori bahan bakar nasional (BBN) yang diatur dalam Permen ESDM no 25 tahun 2013 dan Permen ESOM no. 20tahun 2014 . Semenjak bulan September lahun 2013 , sektor transpo rtasi , industri , komersial d an pembangki t lislrik diwajibkan memakai biodiesel minimal 10% dalam campuran solar dan akan terus meningkat menjadi 25% pada Januari 2025.
Pentingnya penggunaan biodiesel tidak sebanding dengan peningkatan produksi biodiesel di Indonesia. Banyak prod us en bio d iesel me ng hent ikan p rod uks in ya dikarenakan harga jual yang tidak dapat menutupi biaya produksi (Aprobj , 2014).
Harga jual merupakan taklor penting agar biodiesel dapa t bersaing dengan solar di dalam negeri. Langkah yang ideal dalam mengatasi permasalahan harga jual adalah mengetahui komponen pembentlJk bi aya produksi biodiese l dengan pendeka tan produksi biodiesel. Pend eka tan produksi
「ゥッ、ゥ・ウセQ@ merupakan langkah awat yang
dilakukan untuk mendapatkan proses transformasi dalam sistem yang kompleks karena melibatkan beberapa subsislem yang membentuk komponen biaya produksi
(Purnomo. 2004).
biodiesel berhubungan dengan bahan baku, suhu reaklor, aliran proses , alkohol, kalalis, Asam Lemak 8ebas (A LB) , pemisahan , pemurnian dan daur ulang metanol (Marchetti et al., 2008) .
Sislem pada produksi biodiesel merupakan sislem rant ai pasok yang kompleks, melibalkan banyak aklor dan proses yang rumit. Wasson (2006) mengatakan bahwa sualu risel pemodelan sislem harus menenlukan balasan
(boundary) sislem lmluk rnempermudah
pemahaman suatu sis tern yang kompleks. Pemodelan produksi melip ul i kajian pemodelan subsislem aliran proses Iransformasi bahan baku menjadi prod uk, pemodelan slralegi dan kebijakan, pemodelan aliran informasi , dan pemodelan biaya produksi (Kumar dan Zander, 2007).
Fokus ulama peneli\ian ini (boLlI/clary)
adalah pemodelan biaya produksi pad a ak tor produsen biodiesel. Pemodelan produksi ini lerdiri dari 3 aspek yang harus dikaji yaitu bahan baku. teknologi proses,
セ@ dan biaya produksi.
8erdasarkan hal lersebul , tuju an penelilian ini adalah menenlukan spesifikasi bahan baku biodiesel berbasis minyak sawil yang digunakan produsen dl Ind onesia , Kajlan teknologi proses berdasarkan tipe bahan baku yang berbeda , dan pemodelan biaya produksi berdasarkan bahan baku dan , leknologi proses produksi biodiesel berbasis
セ@ minyak sawit .
METODOLOGI PENE LITI AN
Kajian bahan baku biodiesel berbasis minyak sawi l dilakukan dengan studi literatur dan survei lapangan. Tujuan kajian ini unluk mendapatkan jenis bahan baku dan spesifikasi yang digunakan oleh produsen biodiesel di Indonesia. Menurut Lee dan Ofori·Boateng (20 13) , keberlanjutan produksi biodiesel secara sign ifikan dipengaruhi oleh beberapa faktor . dianlaranya yaitu sumber bahan baku , lipe bahan baku berdasarkan kandungan Asam Lemak Bebas (ALB), pengotor (impurities)
dan kandungan Irigliserida yang dikonversi menjadi biodiesel. Spesifikasi bahan baku akan menenlukan leknologi proses yang digunakan.
Kajian leknologi proses dilakukan dengan su rvei lapangan , sedangkan
Model Bia ya Produksi Biodiescl .... ... (Meilila Tryana S dkk)
perhitungan rendemen menggunakan pendekalan nera ca massa provider leknologi pengolahan biodiesel Grand Inizio. Teknologl pengolahan Grand Inizio adalah teknologi proses biodiesel yang mampu memproses semua bahan baku biodiesel berdasarkan asam lemak bebas . Selain itu teknologi ini sangat proposional dalam
proses scale·up sehingga mempermudah
perhitungan neraca massa. Berdasarkan hal tersebul leknologi Grand Inizio dipilih sebagai acuan pada penelitian in i unluk mendapalkan model yang prosional dan representa tif terhadap sistem nyala produksi biodiesel. Teknologi proses produksi biodiesel penting dikaji untuk mendapatkan tahapan proses dan neraca massa masing· masing unit operasinya. Masing·masing bahan baku dilenlukan aliran proses berdasarkan kandungan ALB , jumlah bahan penolong dan utilitas yang digunakan.
Pemodelan biaya produksi dilakukan berdasarkan kajian bahan baku dan teknologi proses produksi biodiesel. Pendekalan pemodelan adalah teknik heurustik untuk rnendapatkan model malematis biaya produksi biodiesel berbasis minyak sawi!. Komponen biaya produksi terd iri dari biaya Inside Baterey Limited
(ISS), Oulsicle Balerey Limilecl (OSS L) dan, biaya umurn (Ca rberry el al., 2007).
Perbedaan variasi bahan baku menyebabkan perbedaan tahapan proses dan aliran proses produksi sehingga terjadi perbedaan komponen biaya produksi terulama pada biaya ISBL dan OSBL (harga bahan baku. biaya utililas , dan biaya bahan penolong) . Struklur penyusun biaya produksi disusun berdasarkan kebutuhan biaya pendiria n pabrik (Carberry el al. , 2007,
Towler dan Sinnot , 20D8) yang telah disesuaikan dengan kebuluhan biaya proses produksi biodiesel berbahan baku minyak sawi!.
Teknik heurisli k merupakan sualu metode anal isis berbasis pengalaman yang akan membantu penyelesaian sebuah masalall , proses belajar, dan penemuan . Teknik heuristik adalah metode yang menjelaskan tal a cara be rpikir unluk menghasilkan suatu kepulusan (Eriyatno , 1998 ). Teknik heuristik merupakan pengembangan dari operas! aritmalika dan logika matematika dengan ciri·ciri adanya operasi aJjabar, adanya perhilungan secara
Jurnal Lilbang Indusl ri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
bertahap, mempunyai tahapan bertahap sehingga dapat dibuat algoritma komputer.
Tujuan penggunaan teknik heuristik adalah memudahkan pa ra pengambil kebijakan agar proses pengambilan keputusa n dapat dilakukan dengan cepat, menyelesaikan permasalahan dengan jalan penjaringan inti sari permasalahan sehingga d i buat model matematikanya , serta menyelesaikan permasalahan yang bersifat su lit untuk dikuantifikasi.
Dalam metode heuristik, data dan informasi yang diperoleh dirumuskan dan direpresentasikan dengan metode yang dipilih sehingga dapat diperoleh solusi,
wa laupun solusi yang dicapai bukan yang optimal. Teknik inj banyak digunakan oleh beberapa penelitj seperti Paudel et aI., (1998) untuk penentuan lahan sewa melalui mekanisme negosi asi, Viswanalh (2000) pad a perumusan kontrak perlanian di Paleslina, Jackson (2003) dalam mengkaji restrukturisasi perusahaan melalui mekanisme kontribusi karyawan, Giannoccaro dan Ponlrandolfo (2004) mengkaji teknik ini pada proses koordinasi ranlai pasok, dan Yang (2011) yang telah membuat model risk sharing dalam sistem rantai pasok.
cmuャ。ゥセ@
1
Studi Iileratur dan observasi lapangan
I
1
Latar Belakang , Identifikasi permasalahan dan lingkup kajian
penelilian
Perumusan masalah
l
r
Pengumpulan dan pengolahan dala melalui studi literatur dan observasi
... ... . .... ... .... .... "
...
Kajian bahan baku biodiesel berbasis minyak
sawil
Pemodelan biaya produks i biodiesef
lapangan ke produsen biodiesel ... .... ... ... ... . セ@ ... ... ..
Kajian teknologi proses produksi biodiesel berbasis minyak sawil
model biaya produksi berbasis minyak sawil
selesai
. .. .. .
f-+
.... . .... ... ,.,
.. .... ... ..
,....
Identifikasi komponen pembentuk biaya proses
[image:8.583.48.508.272.638.2]produksi biodiesel
Gambar 1. Tahapan penelilian pemodelan produksi biodiesel berbasis minyak sawil
Tahapan penelilian ini seeara sistemalis ditampilkan pad a gambar 1, Data dikumpul-kan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung ke lapangan dan wawaneara lang sung dengan pakar yang
. r
,_"""""""""""""""""""""""""""""""".;:";::'O;de:;;'.;";::";;;':;;' ;.P;;m;dU:;;k;;';.' ";;'O;;d;.'e;;';el;..;.
... ;.
...
セHm[N・ [NB[Nゥャ。[NtBGyBGBo B。LLsLL、BGォォI@
sawi! PT. Musim Mas, staff produksi
biodiesel PT. Wilmar) , pengusaha sawi! (Komi saris PTPN V), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bag ian biodiesel , Pusat Penelilian Kelapa Sawi! (P PKS ) bag ian penelitian biodiesel , Kementerian ESDM (bagian bioenergi) , sekretaris Asosiasi Produsen Biofue l Indonesia (Aprobi) , Pertamina (bagian pemasaran). Data sekunder diperoleh dari kajian pustaka , laporan teknis dari dinas terkait, lembaga penelilian. Pakar yang lerlibat berasal dari kalangan penelltj akadamisi dan praktisi serta pengusaha biodiesel. Pemilihan takasi dan pakar
dilakukan secara purposive . Lokasi
pengumpulan data dilakukan pada PT MusimMas, PT Wilmar , PT Eterindo Wahanatama Tbk. dan PTPN IV.
Penelitian ini dilak ukan dengan menggunakan model matematis. Analisis data pada penelitian in; dilakukan secara kuantitatif dengan pendekatan heurisitik dengan memperhitungkan va riabeJ-variabel pembenluk sub model dalam model produksi biodiesel, berupa bahan baku, teknologi proses dan biaya produksi.
-
3500"
0 0 3000e-..
2500•
•
2000'C
0
:c
'500-
..
c
0 0 1000
c
,
.;5;'"
500 : セ c@ RRセ@'"
<
,',"-:
ᄏMセ@
•
0 ... BGセ@
"-Z009 2010 2011
HASIL DAN PEMBA HASAN
Biodiese l Berbasis Minyak Sawit
Biodiesel berbasis minyak saw i! merupakan salah sa!u sumber energi terbarukan yang bersumber dari minyak sawil . Peningkatan penggunaan biodiesel dikarenakan peningkalan impor bah an bakar dari luar negeri sehingga biodiesel digunakan sebagai bahan bakar pengganli (subslitusi) solar. Penggunaan minyak sawit sebagai sumber biodiesel oleh Pertarhina pad a awa lnya dimulai dengan pencampuran
1 % dengan solar, produk pencampuran
biodiesel dengan solar yang dihasilkan Pertamina dikenal dengan sebulan biosolar. Pen ingkatan konsumsi produk biosolar semakin meningkatkan pemanfaatan biodiesel seiring dengan peraturan pemerintah mengenai mandai penggunaan bahan bakar nabati (BBN ) melalui Pera!uran Kementerian (Pe rmen) ESDM No 30 Tahun 2008. Permen ESDM No 25 Tahun 2013 dan Perm en ESDM No 20 Tah un 2014 . Kebuluhan dan produksi niinyak sawi! akan semakin meningkat dari lahun ke tahun (Gambar2 ).
N[Z[Zセ@
...
,:.. セ N L@
sセセ@
セ@
セ@
2012 2013 2014 Tahun .
Gambar 2. Perkembangan penggunaan biodesel oleh pertamina lahun 2009-20 14
Sumber : Bang£ln, 2014
Biodiesel mempunyai sifat kimia dan fisika yang serupa dengan solar sehingga dapat digunakan langsung untuk mesin diese l atau dicampur dengan solar. Walaupun kandungan kalori biodiesel serupa dengan solar, tetapi karena.biodiesel mengandung oksigen, maka flasll' pointnya
lebih linggi sehingga tidak mudah terbakar (Lee dan Olori·Boateng , 2013) . Biodiesel tidak mengandung sulfur dan se nyawa
benzena yang memiliki sifat karsinogenik, sehingga biodiesef merupakan bahan bakar yang bersih dan lebih mudah ditangani bila dibandingkan dengan solar (Ahmad et aI., 201 3). Perbedaan antara biodiesel dengan solar terutama adalah pada komposisinya . • Perbandingan kualitas biodiesel minyak sawi! dengan solar dapat dilihat pada Tabel
1. .
Jurnal Litbang Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
Tabel 1 Perbandingan antara biodiesel minyak sawi! dan solar
Karakteristik Sumber
Nilai Kalori (MJ/kg)
Pan as Pembakara n (kJ/kg) A ngka Setana
lItik Nyala <,C) Pour Point (oe)
Titik Kabut ('C)
Densilas pada su hu 40°C (kg/L) Viskositas pada suhu 40°C (cST) Kandunga n Sulfur (% wt)
Karbon Residu (% wt) Sumber: Nag! e/ al. (2008)
Identifikasi Bahan Baku
Proses identifikasi dalam pe nelilian ini
digunakan untuk mendapatkan informasi
antara lain: mengenai bahan baku yang digunakan o l eh produ sen biodiesel , spesifikasi bahan baku biodiesel berbasis minyak sawi!. Proses identifikasi diJakukan dengan su rvei pakar dan pengamatan pad a beberapa produsen biodiesel. Survei pakar dilakukan pad a Balai Pengkajian Pen erapan Tek nologi (BPPT) da n Pusat Penelitian Ke la pa Sawit (PP K S). Pengamatan di la kukan pada produsen biod iesel di
Tabel 2 Karakleri stik bahan baku biodiesel
Palm Biodiesel Renewable
41 .3 40.135 65 174.0 16.0 16.0 0.855 4.5 0.04 0.02
Petroleum Diesel
Fosil 46.8 45.8 53 98.0 15.0 18.0 0.823 4.0 0.10 0.14
Indonesia yailu PT Wilmar, PT Eterindo dan
PT Musimas, dan PTPN IV. Berdasarkan
pengamatan diperoleh hasi l bahwa bahan baku yang digunakan adaJah Crude Palm Oil
(CPO), Refined Palm Oil (RPO), Refined
Bleaciled Deodorized Palm Oil (RBD PO),
Refined Bleacl1ed Deodorized Palm Olein
(RBD olein) , Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin (RBD stearin) dan Palm Fatty
Acid Distillate (PFAD). Karakteristik
masing-masing bahan baku yang digunakan berdasarkan pengamalan dan hasil survey dapat dilihat pad a TabeI 2 ..
Bahan Baku Kandungan FFA (%) Pengotor Perusahaan
CPO Max. 5
RPO 3 - 5
0.050 ± 0.006 PTPN IV PT. Wilmar
RBDPO Max. 0.05
RBD Olein Max. 0.05
RBD Stearin Max. 0.05
PFAD 74 .6 - 93.9
CPO merupakan bahan baku biodiesel mengandung asa m lemak yang terika t secara alami dalam struklur sejenis ester yang disebut trigliserida . Selain ilu CPO juga mengandu ng pengotor yang berasal dari kompon en lain yang umum nya harus dibuang selama p roses pemurnian . Keberadaan komponen yang membentuk gum dan pengolor lai nnya harus dibuang dalam taha p persia pan bahan baku pad a proses produksi biodiesel.
RPO atau biasa disebut sebagai
Degummed Bleached Palm Oil (DBPO),
PT. Musim Mas
PT. Musim Mas, PT. Eterindo, PT. Wilmar PT. Musim Mas, PT. Eterindo, PT. Wilmar PT. Musim Mas, PT. Eterindo, PT. Wilma
merupakan minyak yang dipe rol eh dari ekslraksi daging kelapa s\J.wil dan telah mela l ui p r oses penghilangan gum
(degumming) dan penghilangan warna
(bleacl1ing) sehi ngga memiliki ka ndungan
Iilin da n pengotor yang rendah namun kandungan ALB nya masih linggi (Morad et ai. , 2006; Idoko et ai. , 2013).
[image:10.583.57.510.94.266.2]Model Biaya Produksi Biodiesel ... (Meilita Tryana S dkk)
::
(deasidifikasi), bleaching, dan penghilangan
bau (deodorizing) ( Wi n arno , 2008) .
Kesemua tahapan ini dise but refined
bleached deodorized (RBD), bahan baku
biodiesel diperlukan hanya pada tahapan pemisaha n gum dan pengh i langan asam/ netra lisasi. Proses pengolahan RBDPO selanjutnya akan menghasilkan RBDP olei n dan RBOP st earin yang merupakan hasil fraksinasi dan kristalisa si RBDPO hingga diperoleh prod uk padal berupa stearin dan produk calr berupa olein.
RBDP olein merupakan fraksi cair yang diperoleh melalui proses fr3ksinasi RBDPO (WFP, 2011 ; EAS , 2013) . RBD olein banyak digunakan sebagai minyak goreng dan juga persiapan makana n ko mersia l. RBD olein terdiri dari beberapa asam leOlak, komponen lerbesar asam lemak penyusun RBD olein adalah asam palmitat dan asam olea t.
RBDP stearin merupakan fraksi dengan titik leleh yang linggi yang diperoleh dari proses fraksinasi RBDPO (EAS, 2013 ). Komponen lemak yang terbesa r penyusun RBD stearin adalah asam pa lmitat dan asam oleal.
PFAD adalah prod uk turunan hasil sa mping pad a proses deodorisasi minyak kelapa sawit dengan kandungan ALB yang linggi (Ira el al., 2013). Menuru! Igor el al., (2011 ) kandungan ALB ada PFAD sekilar 93%. PFAD berwarna kuning cerah dan berbentuk pad at pada temperatur ruang (Chongkh ang el al. , 2009). Kompasisi PFAD dapat bervariasi tergantung dari beberapa faklo r, dianta ranya ya itu bahan baku dan kondisi proses pemurnian minyak (Gunawan
ef al., 2008). Karakteristik masing-masing
bahan baku dapat dapat diihat pad a Tabel 3. PFAD banyak diperlimbangkan karena harganya yang relatif murah.
Tabel3 Karaklerislik CPO:RPO, RBDPO, RBD olein, RBD slearin dan PFAD
Karakt eri sli s Satuan CPO RPO Hayyan of Idoko et at
ai, (2013) (201 3) Asam lemak Asam Asam
I i I i
Bilangan (meq 7.5 =. 0.65 32.10=.0 .05 pcrokslda 0211<9)
Bilangan lod (g 12(100 g) 45.81+2 .18 Bifangan (mg KOH(g) 198=.1.70 155.67!.0.09
セ・ョセ。「オョ。ョ@
Massa jenis (kg(l)
セ。、。@ 50·C
Komponen (%) 7.58=.0.07
lak
lersabunkan
Tilik leteh (0C)
Kadar air (%) 1.03;t0.1 0.2
Impurities (%) 0.05+0.006
Teknologi Proses Biodiese l
Teknologi yang umumnya digunakan secara ko mersia l dalam memproduks i biodiesel ada lah eSl erifikasi dan atau transesterifikasi dan minyak dengan alkohol (me ta no1) d an ba nluan kalalis untuk menghasilkan biodiese1 (fatty acid methyl
eter-FAM E) sebagai produk utama dan
RBDPO RBD Olein RBD PFAD Stearin
Elburg
Moh e/ al. Global EAS (2013) EAS (20 13)
(1999) (2009)
Asam Asam Asam Oleat Asam
I i I
Max. 0.05 Max. 10 Max 10
48·56 56·62 21-48 50.3·62.7
,
190·205 193·205
0.72·0.89 0.9-4.5 36-40
Max. 0.05 Max 0.1 MaxO.15 Max 0.1 Max 0.15
gliserol sebagai produk samping (Meher, 2006; Rahayu, 20D9; Paryanlo , 20 13).
Penentuan teknologi proses didasarkan pada kand u nga n A L B , pengotor dan triglisenda. Jenis bahan baku tertentu, selain mengandung bahan ALB ya ng tinggi terdapat pengotor dan sisa (residu) yang dapat menghambat proses pr od u ks i biodiese l, sehingga beberapa perJakuan
Jurnal Ulbang Induslrl Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23-36
pendahuluan diperlukan seperti pem· bersihan serta proses penghilangan gum. Var ian teknologi proses pe ngolahan
biodiesel berdasarkan bahan baku terdapat pada Gambar 3.
Refined Oil
(FFA<l %) Transesterifikasi Biodiesel
Standar CPO lurgi. Connemenn
(FFA < 5%)
I
セ@
I
Crude Stearin Esterifikasi Transesterifikasi セ@ Biodiesel
(FFA < 1 %) . . L. _ _ _ ---'
PFAD (FFA < Merloni, Inizio, Uan Juan, Axen
90 %)
Esterifikasi Blodiesel
SlandarCPO
(FFA . 5 %) Deacidifikasi Refineryl
1-_+1
Refined Oil
(FFA < ' %) Transesterifikasi
[image:12.582.31.511.60.313.2]Desmet Balestra
Gambar 3. Varian teknologi pengolahan biodiesel berdasarkan bahan baku
Secara garis besar ketiga va rian pad a Gambar 3, selalu terdiri dari 3 kumpulan unit operasi kimia yaitu : unit proses persiapan bahan baku meriputi pembersihan bahan baku (physical refining) , unit reaksi kimia pembentukan FAME, unit pemurnian produk (Meher,2006; Melero, 2014).
Pretreatment,Bleachingd an Degumming
Tahapan pertama dalam proses produksi adalah pembersihan bahan baku
(pretreatment), yaitu pembersihan bahan
baku dar; kotoran ataupun kandungan air, ser ta tahapan penghilangan gum
(degumming) yang disebabkan karena
adanya enzim yang masih aktif dari bahan baku . Perrakuan pendahuruan dan penghirangan gum bertujuan untUk menghirangkan kotoran yang dapat mempengaruhi stabil itas produk minyak pada akhir proses produksi biodiesel. Tujuan penghilangan gum adalah untuk menghilangkan phospol ipid CPO yang dapat mengganggu stabilltas produk akhir. Seca ra konvensional penghirangan gum adalah pembentukan f1ok·f1ok dari zat·zat yang bersifat koloida l dalam minyak mentah (Syafri et aI., 2010). Cara yang sering dilaku-kan adalah menambahdilaku-kan H3P04, H2S04, atau Her. Penambahan senyawa asam ini dapat menggumpalkan dan mengendapkan zat·zat seperti prolein, fosfatida, dan resin yang lerdapa't dalam minyak mentah. Prinsip penghilangan gum dengan kauslik alkali ada lah parlikel-partikel sa bun yang
lerbenluk akan menyerap zat-zallendir dan sebagian pigmen.
Este rifikas i
Esterifikasi merupakan tahap konversi minyakllemak menjadi metil ester dan asam lemak menggunakan katalis asam dan mencampurkan dengan alkohollmetanol. Tantanga n utama dalam memproduksi biodiesel dari bahan baku dengan kualitas rendah adalah perlakuan terhadap ALB . Keberadaan ALB akan sangat mengganggu dan menghambat proses transeslerifikasi karen a akan membentuk sabun , mengurangi hasil produk dan meningkatkan kesulilan dalam pemisahan produk (Ve rhe et aI. , 2011 ; Lee et aI. , 2013). Proses yang dapat dilakukan adalah dengan menambah-kan katalis tela pi berupa soda caustic untuk memisahkan A LB d engan memben l uk sa bun dengan bahan alkali , proses yang sering digunakan oleh industri/produsen biodiesel ada lah penggabungan antara esterifikasi dengan katalis asam untuk menurunkan kadar ALB kemudian dilkuli dengan Iranseslerifikasi dengan kalalis basa (Mahlia et aI., 2012).
Transes terifikasi
(Ivanoui et at 2011; Ahmad et al. 2013).
Selain biodiesel , reaksi transesterifikasi menghasilkan hasil samping berupa gliserol (Lee dan Of or i-Boat eng 2013) . Reak si transesterifikasi hanya dapat berjalan dengan baik apabila bahan baku yang digunakan mempunyai kandungan ALB yang rendah atau telah melalui tahapan proses esterifikasi untuk menurunkan Kadar
ALB .
Drying, Filtering dan Dry Washing
Drying, filtering dan d ry waslJin g
merupakan pemurnian biodiesel yang dilakukan unluk menghilangkan komponen-komponen yang tidak diingink an pada biodiesel yang dihasilkan dari proses transesterifikasi . Proses dry was/ling
dilakukan untuk menghilangkan gliserol , katalis , air, busa, dan garam yang lerbawa dari proses transesterifikasi . Dry washing
dapat dilakukan dengan udara, ion
exchange , partikel resin dan magneso l.
Filtering dilakukan untuk mengh il ang kan parlikel - partik e l berukur an keeil yang terkandung dalam biodiesel hasil selama proses pendahuluan , penghilangan gum , dan pemueatan pada reaksi esterifikasi dan transesterifikas i. Tahapan pengeringan
(drying) dilakukan unluk menguapkan air
dari biodjesel. biodiesel akan berwarna kuning kemerahan yang meng indikasikan adanya air yang terkandung pada biodiesel. Metode ini dapat menggunakan destillasi atau settling (Berrios dan Skelton, 2008).
Hasi l yang diharapkan dari proses ini adalah biodiesel dengan tingkat kemurnian 99%.
Teknolog i Grand Inizio
Teknologi Grand Ini zia mampu mengolah berbagai jenis bahan baku tersebut dalam satu proses produksi. Proses produksi yang diterapkan pada teknolog i Grand Inizia mempunyai karaklerislik produksi kantinyu . Katalis yang digunakan an tara lain; katalis asam paratofuene
sultonat (PTSA), katalis bas a caustic soda
( NaO H ). Penggunaan katalis PTSA
mempunyai keunggulan pada rendahny a konsentrasi su lfur pad a produk biodiesel, dibandingkan dengan katalis asam sulfur meskipun reaksi yang dihasilkan lebih eepat
(BUMN PT X ; Verhe et aI., 2011). Proses
Model Biaya Produksi Biodiesel ... .. (Meilita Tryana S dkk)
destilasi ata u pemisahan menggunakan bahan tambahan silica, sedangkan proses penyaringan (filtering) menggunakan bahan
eco-sponge untuk menjernihkan praduk .
Diagram alir dan neraea massa untuk semua bahan baku diperlihatkan pada gambar 4.
Pema delan B iaya Pro duks i B iodi ese l
Berda sarkan kajian pada bahan baku dan teknologi proses , disusun model biaya produksi biodiese l berdasarkan submodel baha n baku , lekn al ogi proses, biaya produksi u:1tuk menghasilkan model biaya produksi biodiesel berbasis minyak sawit. Model biaya praduksi dikembangkan menggunakan teknik heuristik mengacu
kepada (Carberry et
at.,
2007 ).Sub ma del Ba han Bak u
Beberapa alasan pemakaian bahan baku biodiesel oleh pradusen adalah teknologi peralatan , kelersediaan bahan baku , harga bahan baku dan standar kualitas yang diminta oleh kansumen . Minyak sawil adalah produk yang memiliki harga yang fluktuatif, dipengaruhi oleh harga bahan baku, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Harga bahan baku 10ta1 dipengaruhi oleh harga minyak sawi t, harga minyak menlah (crude oif) , permintaan dan nHai tukar rupiah :
CA
=
f(R, CAp T$.Io.M _ _ BE ... C...,' ... Sod.'Mc;._"o:>o, Y
G'aMlt"WO) :Teknolagi Grand Inizia :Jeni s bahan baku (A LB,Pengotor)
:Katali s dan bahan penolo ng :Mesin proses Grand Inizio :Rendemen leknologi Grand
Inizia
Sub Model Biaya Pro duks i
Komponen biaya produksi didefinisikan berdasarkan diagram alir produksi biodiesel menggunakan Teknologi Grand Inizia pada gambar 4 . Komponen biaya produksi diidentifikasi dari teknalogi proses produksi biodiesel sebel umnya . Kamponen biaya produksi lerdiri dari biaya ISBL, OSBL dan biaya umum . Biaya lSBL adalah biaya yang dihasilkan dari proses utama konversi bahan
Jurnal lilbang Induslri Vol 5 No 1, Juni 2015: 23-36
baku menjad i prod uk, sedangkan OS BL adalah biaya yang dihasilkan dad kegiatan pendukung proses utama.
TBP,; BP. (ISBL) +BMFP.(OSBL) +BU -H
tOl _ ,
Perhitungan biaya produksi lingkup ISBL menggunakan teknik heurisitik dirumuskan sebagai berjkut:
Bp.(ISB L)
=
{( F.x PF.) + (Me.x PMe ) + (Cta, x PCta.) + IC tb x PCtb.l + ICh. x PCh,) + lOS, x POS.) + l EI. x PUI ) ) /y.dimana BP.(ISBL) Pf. Pme Peta, Pclb. Pch. POS, Pul
yi
Biaya produksi FAME per satuan massa FAME untuk jenis bahan Baku ke·j Harga bahan baku jenis-I Harga methanol per saluan ma ssa
Harga kala lis asam unluk bahan baku ke-i
Harga katalis basa untuk bahan baku ke-j
Harga kimia untuk bahan baku ke-i
: Harga bahan penolong lain unluk bahan baku ke-i Harga util iatas
yieldu ntuk bahan baku I
)- - -
---)
) )
[
Bahan Baku 1
I
Crude Palm Oil, 5% of AtB lOOOkgI
H
TBleathlng Earth. l ()\(g Dcgum/Ble ath
I
I
f-1
•
'"
Bk 2'"
RPO ALB < 5% tanpa degumming,
PFAD FFA 90% of AtB l OOOkg
Spe nt £i1rth, 12.5 kg
I
) ) )
I
),
):
):
):
):
):
):
-
..
"...
,...
_,...
-'...
,...
,....
,.,...
,..
,....
-
..
,.,....
,._ ..
,... ... ..
: ):
):
):
):
):
):
):
):
):
)セ@
):
) : ) EsterificationMeth.mol • Pretoluene I) IOOO I<l 20kg
Sulfoni c Acid 21 997.Skg'23kg
1) <lOO - 20kS 2) I S-SkI
Methyl [ster.Oil 1) 10S8.Skl: 2)1000.7kS
-
..
-
..
-
..
-
..
-
..
-
..
)
Me th ano l + c。 オセエ ャ」@ Transcstcrifi cation
.
.
Soda 1) 1058.Skg-lOlkg) 1) lOO +l kg
r---
2) 1000.7k& ' 20Skg:
2) 200 ' Skg 3) lOOOkg ' 160kg) 3) I SOtlOkg
: Crude Methyl ES ler
) 2) 980A kg 1) l OSS.S6.36kg
3) 97827kg )
I
Silica, 10kgセセ@
Dry WinhongH
..
J.
I
Filtering- ,
Methano l- ,
Recoverv
Bahan Baku 3
..
-
..
-
..
-
..
-
..
Refined Oil lOOOkg
Crude GIvcerin. 80%
Q Q QR N YYセァ@
- ,
2) 123kg31 129.84 ktt
Slhca Cilke 12.SkC
I
Palm Me thyl Ester 99% I) lOS1.7Skg 2) 97S.9 4kg
Distilated Me thanol
-
..
-
..
-: ) : )
·
·
) : ):
)·
·
)·
:
):
):
):
):
)..
..
'..
,-
... ... ... .. ... ... ... ... .... .
..
-
..
-
..
-
..
-
..
-
..
-
..
3) 973.8 1kg
J
-
..
-
..
. ... .
... .... .. ... .. .. .... ... ... ...
:)--:Kompone n pe llyu sIII"l !J,aya produk sl darl CPO
:Komponen Pellyusun biaya produksi dad PFAD dan RPO 'Komponen Penyusun blaya p roduksl dad Refined Oi l
[image:14.581.23.521.52.795.2]Model Biaya Produksi Biodiesel ... . (Meilila Tryana S dkk)
Tambahan biaya perawatan produk da n bahan baku (produk and feedstock handling)
daiamOSBL
BMFP, (OSB L)
=
F,(Elmf, x PEl + Stmr. x PSt) + BD,(ElmBDx
PEl + StmBDx
Pst) dim anaBMFP,
F, PEl Pst Elmr.
: Biaya perawatan bahan baku-i dan produk .
bahan baku -Ip Harga listrik Harga uap
Penggunaan listrik untuk perawatan per satuan bahan baku ke-i
Penggunaan steam untuk perawatan persatuan bahan baku ke-i
ElmBD
StrnBD
Penggunaan listrik untuk perawatan biodiesel Penggunaan steam untuk perawatan biodiesel.
BU
=
TK + ADM + PER + IN S + DEP + PEM + TAXdimana BU TK ADM
PER IN S DEP PEM TAX
: Biaya umum : Biaya tenaga kerja : Administrasi umum : Biaya perawatan mesi n . Asuransi
: Depresiasi
: Pemasaran dan distribusi : Pajak
Berdasarkan rumusan diatas, maka disusun komponen penyusun biaya produksi yang dapat dilihat pad a Ta bel4 .
Tabel 4. Struktur penyusun biaya produksi biodiesel
Kom ponen Biaya Produksi Jenis biaya Perh ilungan OSBL • Biaya pera walan bahan baku 15% dari blaya perawalan
dan produk.
• rSBL • Biaya bahan baku. • Berdasarkan harga pasar Biaya Utiritas. minyak sawil.
• 8iaya bahan penOlong • 8erdasarkan harga utililas yag digunakan
• Perawatan • Blaya perawatan mesln
• Asuransi Biaya asuransi Berdasarkan harga pasar
• Tenaga Kerja Biaya ten aga kerja • 2% da ri biaya investasi mesin. 1% dan tot al biaya investasl. Jum rahnya berdasarnan mesin dan peraralan serta UMR.
• Administrasi umum Oepresiasi
• Pemasaran dan dislribusi Pajak
Sumber: Carberry et a/., (2007)
KESIMPULA N DAN SARA N
Kes impu lan
HasH identifikasi bahan baku biodiesel berbasis minyak sawit yang digunakan oleh . produsen biodiesel ada Ian CPO , RPO , RBDPO, RBD Olein , RBD Stearin , dan PFAD. Komponen yang penting diperhatikan pada bahan baku adalah kadar lemak bebas (FFA), pengotor (impurities) dan kadar trigliserida yang akan dikonversi menjadi biodiese l: Teknologi proses produksi
20% dari tenaga kerja operas!. 10% da ri biaya Inveslasi mesin. 2% dari tolal biaya produksi 2% dari totat blaya investasi
biodiesel ditentukan berdasarkan kadar pengotor dan FFA dad bahan baku . Bahan yang mengandung FFAdan pengotor sangat tinggi perlu dilakukan perlakuan
pretrea tment , bleaching, degumming, dan
estrifikasi. proses ini dinamakan esterifikasi-transesterifikasi. Bahan yang mengandung FFA dan pengotor sangat sedikit dapat langsung dilakukan proses transesterifikasi. TeknoJogi Grand Inizio merupakan teknologi provider yang dapat mengolah bahan baku berdasarkan kadar FFA. Berdasarkan teknologi dan spesifik asi bahan baku model
[image:15.579.17.516.27.628.2]Jurnal Ulbang lnduslri Vol. 5 No. 1. Juni 2015: 23·36
biaya produ ksi biodiesel dipengaruhi oleh komponen ISBl , OSB l , biaya umum dan nilai tambah hasil samping yaitu gliserol.
Saran
Perlu adanya perbandingan leknologi proses lain untuk dijadikan referensi dalam menyusun komponen biaya produksi, serta perlu pengkajian ra nlai pasok, strategi dan kebijakan pendukung harga jual biodiesel.
UCAPAN TE RtMA KASt H
Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Ir. Sukardi MM, Prof. Dr. Ir. Ani Suryani DEA, Prof. Dr. Ir. Muhammad Romli MSc.SI selaku pembimbing.
DA FTAR PU STAKA
Ahmad. M .. Khan, M.
A. ,
Zafar, M. , Sultana,S .
2013 . Practical handbook on biodiesel production and properties.Boca Raton (US): CRC Press.
Aprobi. 2014 . Kemampuan penyediaan biodiese l dalam me ndukung mandalori biodiesel dan masalahnya. [Sem ina r N asiona l K ebijakan Mandatory Biodieset] Bogor ( ID): PASPI.
Bangun, D. 2014. Important role of palm oil in food secu rity: food and regulation. Disampaika n pada International Oil Pa lm Conference, 17-19 Juni 2014. Dewan Minyak Sawi! Indonesia.
Berrios, M., Skelton. R.
L.
2008. Comparison of purification methods for biodiesel.Cllemical Engineering Jot/mal. 144:
459-465.
Carberry. E. 2007 . Plant design and economics for cl1emical engineers.
Colorado (US): McGraw Hill.
Chongkhong , S . . Tongurai , C ., Chetpattananondh, P .. Bunyakan, C. 2009. Continuous es terification for biodiesel production from palm fatty acid dis till at e using economic al process. Renewable Energy. 34 (4):
1059-1063.
[EAS] East African Standard.
20 13.
Draft East African Standard: Pa lm Olein . Spesification [Internet]. diunduh 2014.[ E S DM] Kementerian Energi d an Sumberdaya Mineral. 201 3. Informasi
teknis biodiesel . J akarta (10) :
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
Eriyatno. 1998. IImu Sistem: Meningkatkan mutu dan efektifitas manajemen .
Bogor(IO): IPB Press.
El b u rg G l oba l .
2 009 .
Tec hni ca l spesif ica ti on s o f RBD palm oi l [Internet). [diunduh2014
Nov23].
Tersedia pada : http://www.elburg glo ba I. nllvegeta ble-fals /pa Im-oill.Giannoccaro, I. , Pon trandol fo , P. 2004. Supply chain coordination by revenue sh aring cont r acts . In te rnati onal Journal of Production Economics.
89(2): 131-139.
Gunawan. S .. Kasim , N. S .. Ju,
Y.
H.2008.
Separati on and purif ica tion of squalene from soybean oil deodorizer distillate. Separation and PurificationTechnology.
60(2) : 128-1 35.
Ha as, M.
J.
2006. Improving the eco nomic of biodiesel produ ction hrough the use of low va lu e lip ids as feeds tocks: vegetab l e oil s oap s t ock . FuelProcessing Technology.
86( 10):
1087-1096.
Hayyan, A.. Mjalilli, F. S., Hashim, M.A .. Hayyan , M .. AI-Nashet , I. M.
2013.
Conve rsion of free fatty acid in low grade crude palm oil to methyl esters for biodiesel p r oductio n us ing ch ro mosul fur ic acid . Bulgarian CIJemica/ Communica tion . 45(3) :394-399.
Idoko, 0 ., Bwai , M. D., Emm anuel, S. A. , Thomas , S . A .
20 1 3 .
Effecl of bleaching and degumming on the physicochemical properties and antioxidant ac tivity of palm oil.Engineering and Applied Scinces. 2(5)
Igor, N. , Susana , L. S., Marly, C. , Otavio. L. B . , Marcio , F. , Marta , A. 2011 . Enzymatic biodiesel synthesis using a byproduct obtained from palm oil refining. Enzyme Research. 81(1 ):
8-23.
Ira Desri , Rahmi , Neswati . 2013 . The influ ence of molar ratio of methanol to PFAO and esterification reaction time towards biodiesel characteristics palm fatty acids distillate produced . Journal Advance S cience Engine e ring
Information 7'echnology. 3(5) : 9-13.
ISSN : 2088-5334.
Ivanoui, A., SchMeant,
A..
Pete r, F., Rusnac, L . M . , Ungurean, M . 2011 . Comparative study on biodieseJ synthesis from different vegetablesoils. Chemical Bull POL/TECHNICAL.
56(70): 94-98 .
Jackson ,' M. C. 2003. System thinking:
creative 11OIisl17 for managers. England
(G6) : Jhon Wil ey & Sons. Inc.
Kumar, S. , and Zander, M. 2007. Supply chain cost control using acitivity based
management . France ; Auerbach
Publication
c
Lee , K. T., Of or i-Boat eng. C. 2013.
Sustainability of biofuel production
from oil palm biomass . Singapore
(SG ): Springer Science and Media Bussines s.
Marchetti, M. J., Miguel,
V.
U., Errazu , A.F.
2008. Heterog eneous esterification of oil with high amount of free fatty acid .
Fuel. 86(1): 906-910.
Mahlia, T M. I. , Ong , H. G. , Masjuki , H. H. 2012 . Techno economics ana lysis of biodiesel production from palm.
JatroplJa Gurcas. and Calopflyllum
inophyllum as b i ofuel. The
Proceedings of 2 nd Annual
International Conference Syiah Kuala University 2012 and 8tflIMT-GT Uninet
Biosciences Conference. Banda Aceh
(10 ).
Model 8iaya Produksi 8iodiesel ... .. (Meilita Tryana S dkk)
Meher, L. G. , Vidya , S. D. , Naik, S. N. 2006. Technical aspects of biod i esel production by Iransester ifjcation a
review. Renewable and Sustainable
Energy Reviews. 10(3): 248-268.
Melero, J. A .. Bautista. L. F., Iglesias, J.,
Morales , Vazquez , R. S. 2014 .
Production of biodiesel from waste cooking oil in a continuous packed bed reactor with an agglomerated
Zr-SBA-15/bentonite catalyst. Applied
Catalysis
8:
Environmental. 145(10):197-204 .
Moh, M. H., Yusof, M., Ooi , T. L., Tang .
T.
S. 1999. Unpubli shed Report . In: Ping STY, Yusof M. 2009. Characteristics and properties of fatly acid distillates.Oil Palm Buletin . 59(1 1): 5-11.
Morad , N. A. , Madya, M., Mohd , R. 2006.
Process design in degumming and
bleacl7ing of palm oil. Ma laysia
(MY):Centre of Lipids Engineering and Applied Science University of Technology.
Nagi , J., Ahmed , S. K. , Nagi, F. 2008. Palm biodiesel an alte r native green renewable energy for the ene rgy demands of th e future . IGGBr. 6(7):
79-94.
Oil World. 2014. Statistic for 17 Oil and Fats. Oil World Dalabase Dec 2012. Oil
World. Germany (DE): Oil World.
Paryanto , I. , Kismant o , A ., Amri , K ., Solikhah , M. S. 2013. Some technical aspects for sustainable biodiesel production . International Jumal on Advan c ed Science Engineering
Information Teelm%gy. 4(2): 49-52 .
Paudel , K. P., Lohr, L., Martin Jr, N.
R.
1998. Optimal input cost sharing for tenants ; implication for negotiating efficiency.Agricultural System. 57(1) : 1-11 .
Purnomo , H . 2004 . Pengantar teknik
Jurnal Industri Vol. 5 No. 1, Juni 2015: 23· 36
Rahayu, S. K. 2009. Perpajakan Indonesia:
Konsep dan aspek finansial . Yogyakarta (10): Graha IImu.
Syafri, H. S. 2010. Teori akutansi. Jakarta (10): Raja Grafindo Persada.
Taufiq-Yap, Y. H., Abdullah, N. F., Basri, M.
2011 . Biodiesel production via transesterification of palm oil using
NaOH /AI , O , Ca talists . Sains
Malaysiana . 40(6): 587 -594.
Towler, G., Si nnott, R. 2008. Chemical
engineering design . Pa ris (IT) :
Elsevier.
Verhe, R. , Echim, C., Greyl,
W.
D., Slevens,C.
2011 . Production of biodiesel viachemical catalytic conversion . In
Handb ook of biofue/s production:
Process and Technologies. Rafael J,
Campelo J, Clark J Eds. 2011 . Cambrige (UK) : Woodhead
Publishing.
Viswanath, P. V. 2000 . Diversification
moral hazard in Roman
pセセセセセZセセA
NZLQ@
evidence from agricultural
law. International Review of Law
Economics. 20(3): 353-369.
Wasson, C. S. 2006. System analysis design
and development concepts. Principles
and Practices. New Jersey (US): JhOll
Willey & Sons. Inc.
[WFP[ World Food Programme. 20 11.
Technical specifica tions for the
manufacture of palm olein. [Internet].
[diunduh 2014 Des
61.
Tersedia pada:hi Ip:lld ocum e nls. wfp. org.
Winamo,
F.
G. 2008 . Kimia pangan dan gili.Bogar: M·Brio.
Yang , W. 2011 . Amulti-abjective optimization approach to allocate environment naws to the artifisially restored wetland of China's Yellow River Delta .
Ecological Modelling. 222 (0):