• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Efek Pendinginan Menggunakan Model Empiris di Ruang Terbuka Hijau Institut Pertanian Bogor.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Efek Pendinginan Menggunakan Model Empiris di Ruang Terbuka Hijau Institut Pertanian Bogor."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN EFEK PENDINGINAN MENGGUNAKAN MODEL EMPIRIS DI RUANG TERBUKA HIJAU INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

ACHMAD SURURI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pendugaan Efek Pendinginan Menggunakan Model Empiris di Ruang Terbuka Hijau Institut Pertanian Bogor” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

ACHMAD SURURI. Pendugaan Efek Pendinginan Menggunakan Model Empiris di Ruang Terbuka Hijau Institut Pertanian Bogor. Dibimbing oleh Sobri Effendy

Penelitian ini bertujuan untuk menduga pengaruh efek pendinginan dari berbagai ruang terbuka hijau. Penelitian dilakukan dari Maret hingga Juni 2013 di 3 ruang terbuka hijau di Intitut Pertanian Bogor. Model empiris digunakan untuk menduga efek pendinginan di dalam ruang terbuka hijau (RTH). Model yang dibuat berdasarkan analisis statistik dari 658 data yang didapat melalui penelitian langsung setiap pukul 06.00 dan pukul 14.00 WIB. Faktor yang mempengaruhi lokasi antara lain Partial Shade Area (PSA) dari kanopi pohon dan “site specific effect” atau efek spesifik dari lokasi. Efek pendinginan di sekitar ruang terbuka hijau juga dianalisis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa setiap lokasi memiliki hasil yang berbeda. Lokasi Graha Widya Wisuda (GWW) yang titik kontrolnya diukur sejauh 50 m memiliki kepadatan lalu lintas paling tinggi menujukkan perbedaan nilai suhu udara paling besar antara batas lokasi dengan titik kontrol hingga -2.60C.

(5)

ABSTRACT

ACHMAD SURURI. Predicting the Cooling Effect in Green Space Area with Trees Using Empirical Modeling in Bogor Agricultural University. Supervised by Sobri Effendy

The cooling effect of small green areas with trees sites of various geometric configurations is the object of this study. It was studied experimentally at 3 different sites in Bogor Agricultural University during the period March-June 2013. An empirical model is developed in this study for predicting the cooling effect inside the sites. The model is based on statistical analysis carried out on 658 experimental observation gathered every 6 am and 2 pm from the 3 sites on calm days. Two factors that explain inside the sites are the partial shades area under the tree canopy and site specific effect. The cooling effect of green space areas on their immediate surrounding at noon was also analyzed. The cooling effect estimated in this study is perceivable up to about 50 m in the streets branching out from the site. The findings show the differences of every site, Graha Widya Wisuda (GWW) site that has most traffic outside the site shows biggest difference between site borders and the point measure in 50 m about -2.60 C.

(6)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Geofisika dan Meteorologi

PENDUGAAN EFEK PENDINGINAN MENGGUNAKAN MODEL EMPIRIS DI RUANG TERBUKA HIJAU INSTITUT

PERTANIAN BOGOR

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2015

(7)
(8)

Judul Skripsi : Pendugaan Efek Pendinginan Menggunakan Model Empiris di Ruang Terbuka Hijau Institut Pertanian Bogor

Name : Achmad Sururi NIM : G24080041

Disetujui oleh

Dr. Ir. Sobri Effendy, M.Si Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr Ir. Tania June, M.Sc Ketua Departemen

(9)
(10)

PRAKATA

Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Maret 2013 sampai Juni 2013 ini berjudul Pendugaan Efek pendinginan Menggunakan Model Empiris di Ruang terbuka hijau Institut Pertanian Bogor

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir Sobri Effendy, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, mengarahkan dan memberikan saran serta kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Bapak Muhammad Taufik, S.Si M.Si dan Ibu Dr. Rini Hidayati selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik dalam perbaikan skripsi ini. Bapak Ir. Bregas Budianto yang telah mengarahkan serta memberi saran cara mendapatkan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Termoter LM 35.

2. Siti Aminah (Ibu), Sakim (Bapak), Mas Kom, Mas Sul, Mbak Kah, Mas Brahim, Mas Ridwan, Mbak Latifa, Mbak Tyas berserta seluruh keluarga besar atas kasih sayang, perhatian, bantuan doa, dan dorongan semangat untuk terus berjuang menyelesaikan tugas ini.

3. Fida yang selalu menyemangati dalam penyeleseian Skripsi ini, terima kasih sudah menjadi teman ngobrol, diskusi bahkan sampai berantem dalam penyeleseian skripsi ini. Terima kasih Fitra yang selalu meminjamkan motornya saat penelitian di KRB. Mirna yang rela meinjamkan laptopnya saat laptop saya rusak. Terima kasih kepada Ferdi, Fela, Faiz, Dewi, Yuda, Emod dan seluruh keluarga GFM 45 lainnya yang selalu memberi semangat setiap saya mulai kendor. Ilman yang selalu ada sebagai teman, manajer, penjemput, pengantar, tempat menginap saat di Bogor, terima kasih Man, ayo wisuda bersama.

4. Pak Asep, Pak Udin, Pak Azis, Pak Nandang, Bu Wanti, Pak Kiki selaku staf di GFM atas bantuan dan doanya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ………..vi

DAFTAR GAMBAR ………..vi

DAFTAR LAMPIRAN ………...vi

PENDAHULUAN………1

Latar Belakang ……….1

Tujuan Penelitian ……….1

METODE ………2

Alat ………..2

Waktu dan Tempat Observasi ………..2

Prosedur Analisis Data ……….3

HASIL DAN PEMBAHASAN ………5

Suhu Udara dan Kelembaban ………...5

Analisis Efek pendinginan………7

Analisis Pengaruh Efek pendinginan Di Luar Lokasi………...11

SIMPULAN ………..14

DAFTAR PUSTAKA ………15

LAMPIRAN ………..16

(12)

Daftar Tabel

Tabel 1 Tempat dan Data yang Diambil. ... 3

Tabel 2 Hasil analisis regresi antara efek pendinginan (ΔT(v-r)) dan PSA untuk ketiga lokasi pukul 14.00 WIB. ... 12

Tabel 3 Efek Spesifik lokasi siang hari pukul 14.00 WIB ... 13

Tabel 4 Efek pendinginan di luar lokasi pukul 14.00 WIB ... 13

Daftar Gambar

Gambar 1 Termometer dengan sensor LM 35. ... 2

Gambar 2 Lokasi Penelitian. ... 3

Gambar 3 Rangkaian tahapan Penelitian ... 5

Gambar 4 Efek pendinginan Harian Lokasi 1 ... 6

Gambar 5 Efek pendinginan Harian Lokasi 2 ... 7

Gambar 6 Efek pendinginan Harian Lokasi 3 ... 7

Gambar 7 Perbandingan pola antara efek pendinginan dan kelembaban udara di lokasi 1 ... 8

Gambar 8 Perbandingan pola antara efek pendinginan dan kelembaban udara di lokasi 2 ... 8

Gambar 9 Perbandingan pola antara efek pendinginan dan kelembaban udara di lokasi 3 ... 8

Gambar 10 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 1 pukul 06.00 WIB ... 9

Gambar 11 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 2 pukul 06.00 WIB ... 10

Gambar 12 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 3 pukul 06.00 WIB ... 10

Gambar 13 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 1 pukul 14.00 WIB ... 11

Gambar 14 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 2 pukul 14.00 WIB ... 11

Gambar 15 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 3 pukul 14.00 WIB ... 11

Gambar 16 Perbandingan Suhu Dasar lokasi pagi dan siang hari ... 12

Lampiran

Data Pengukuran Lokasi 1 ... 16

Data Pengukuran Lokasi 2 ... 17

Data Pengukuran Lokasi 3 ... 18

(13)
(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Urbanisasi menyebabkan adanya fenomena “heat island” di beberapa daerah karena berkurangnya daerah ruang terbuka hijau atau RTH. Pengurangan RTH ini menyebabkan perubahan suhu udara lokal. Terus bertambahnya bangunan mengurangi tutupan lahan alami seperti tanah dan vegetasi. Pertumbuhan ini lama kelamaan tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tapi juga sosial ekonomi masyarakat (Atiqul, 2011). Pertumbuhan dan perubahan tata lahan yang terus meningkat tidak diimbangi dengan RTH yang memadai. Analisis kuantitaif membuktikan bahwa saat siang hari, daerah industri mengeluarkan suhu permukaan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perdagangan dan bisnis, daerah taman memiliki suhu permukaan paling rendah (Kardinal et al, 2007)

Dalam kerangka mikro, efek vegetasi terhadap lingkungan sekitar relatif nyata. Besar kecilnya efek vegetasi dipengaruhi oleh besarnya area ruang terbuka hijau dan juga interval atau jarak antar RTH. RTH yang kecil namun dengan jarak yang mencukupi lebih efektif dalam menurunkan suhu sekitar dibandingan dengan RTH yang lebih luas namun jaraknya sangat berjauhan (Bar dan Hoffman, 2000). Boukhabla et al 2012 menyatakan saat siang hari daerah taman lebih dingin dari daerah manapun di sebuah kota. Vegetasi adalah kunci untuk menurunkan suhu udara di luar. RTH adalah satu satunya permukaan yang melakukan evapotranspirasi selain danau.

Setiap titik di ruang terbuka hijau memiliki efek pendinginan yang berbeda-beda. Pengaruh efek pendinginan akan semakin kecil saat semakin jauh dari RTH. Studi dari Bencheikh dan Ameur 2012 menunjukkan suhu di dalam RTH di daerah Algeria lebih rendah antara 5o hingga 10o C jika dibandingkan titik kontrol yang tidak memiliki vegetasi. Di daerah tropis Wong dan Yu 2005 mendapatkan hasil perbedaan maksimum antara wilayah RTH dan tidak adalah 4o C. Diharapkan dari penelitian ini didapatkan model yang memadai untuk digunakan sebagai acuan pembuatan daerah RTH.

Tujuan Penelitian

- Membuktikan bahwa vegetasi dan ruang terbuka hijau membantu menurukan suhu udara di sekitarnya yang disebut efek pendinginan

(15)

2 METODE

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah termometer dengan sensor LM 35. Sensor LM 35 bisa mengukur suhu udara dengan lebih akurat dibandingkan thermistor. Sensor ini memiliki output berupa voltase yang dikonversi secara proporsional menjadi derajat celcius. Sehingga dalam menggunakan sensor LM 35 ini memerlukan voltmeter untuk melihat output nya. (www.toolboxenginiring.com) Pengukuran PSA atau partial shade area juga dilakukan dalam penelitian ini. PSA adalah persentase tutupan kanopi di setiap titik yang kita ukur suhu udaranya sepanjang lokasi. Persentase kanopi didapat dari mengambil gambar tutupan atau kanopi menggunakan kamera. Gambar yang didapat didefinisikan menggunakn ArcGis untuk mendapatkan persentase yang lebih akurat.

Gambar 1 Termometer dengan Sensor LM 35

Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah ruang terbuka hijau yang memiliki RTH berupa pohon sepanjang lokasi. Lokasi yang dipilih adalah Arboretum Bambu (lokasi 1), Area Parkir Graha Widya Wisuda (lokasi 2) dan Jalan Faperta-Fmipa (lokasi 3). Data yang dikumpulkan adalah suhu bola basah, suhu bola kering, dan juga PSA. Setiap lokasi diukur sebanyak 7 kali setiap pagi pukul 06.00 dan siang pukul 14.00 WIB. Masing-masing merepresentasikan suhu minimum dan maksimum harian.

(16)

3 sepanjang Faperta hingga Fmipa memiliki 14 titik penelitian termasuk titik kontrol. Titik kontrol pada lokasi 3 ada di jalan raya depan Gymnasium IPB.

Tabel 1 Tempat dan Data yang Diambil

Lokasi Panjang (m) Titik Penelitian Jumlah

Data

(1) Arboretrum Bambu 200 20 280

(2) Lapangan Parkir GWW 130 13 182

(3) Jalan Faperta-Fmipa 140 14 196

Total 47 658

Gambar 2 Lokasi Penelitian

(Source: faspro.ipb.ac.id)

Prosedur Analisis Data

(17)

4 Bar dan Hoffman 2000 mengatakan bahwa efek pendinginan bisa diukur jika di suatu lokasi terdapat titik kontrol. Titik kontrol ini dipilih berdasarkan dua kriteria:

(a) Titik kontrol dekat dengan lokasi (50-100 m).

(b) Tidak ada tutupan atau kanopi di titik control dan mendapatkan sinar matahari seharian.

Dari kiteria tersebut di atas, titik kontrol ditentukan untuk setiap lokasi. Titik kontrol ini merepresentasikan kondisi lokasi tanpa tutupan vegetasi. Metode regresi linear digunakan untuk mengestimasi efek pendinginan di dalam lokasi. Varibel yang diperhitungkan dalam mengukur efek pendinginan pada penelitian ini adalah tutupan kanopi atau PSA, suhu dasar lokasi, dan efek spesifik lokasi.

Tutupan kanopi atau PSA memiliki peranan penting dalam analisis model untuk menduga suhu udara di dalam lokasi. Di dalam ruang terbuka hijau dengan tutupan berupa pohon, efek pendinginan ditentukan dengan banyaknya tutupan kanopi dalam sebuah lokasi. Variasi tutupan kanopi berpengaruh terhadap efek pendinginan level di dalam lokasi. Untuk menghitung efek pendinginan dari variabel ini kita menggunakan formula berikut:

……… (1) Di mana j,v adalah titik pengamatan di titik j di lokasi v, r adalah suhu yang diukur di titik kontrol, , ∆��−� ,�,� = ��,� − ��,� adalah rata rata efek pendinginan di titik j dari lokasi v, dan PSA j,v adalah tutupan kanopi di titik ke-j di dalam lokasi v.

Penjelasan kedua variabel yang diperhitungkan adalah suhu dasar lokasi. Kontribusi dari variabel ini cukup penting untuk membandingkan pengukuran yang diambil di hari yang berbeda di lokasi yang sama. Formula yang digunakan untuk menghitung variabel ini:

………...….(2) Di mana titik j adalah suhu terendah yang ada di dalam lokasi v dalam hari ke-i di dalam pengukuran. Titik ini biasanya ada di tengah tengah lokasi. Tempat ini dipilih untuk menganalisis efek dari suhu dasar lokasi.

Variabel ketiga dalam model regresi merepresentasikan efek pendinginan itu sendiri yang disebut efek spesifik lokasi. Varibel ini mengakomodasi variabel yang tidak terspesifikasi seperti konfigurasi geometris, karakteristik pohon, dan faktor pertumbuhna vegetasi. Efek dari variabel ini merepresentasikan kondisi konstan dalam intersepsi regresi linier. Formula yang digunakan:

……….…(3) Di mana Av menunjukan efek spesifik lokasi.

(18)

5 Rangkaian tahapan penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir Gambar 3:

Gambar 3 Rangkaian Tahapan Penelitian MULAI

SELESAI

Kalibrasi termometer LM 35 dengan termometer standar Lab

Membuat termometer dengan sensor LM 35

Mengambil data secara langsung menggunakan termometer LM 35 selama 7 kali ulangan setiap lokasi setiap titik setiap pukul 06.00 dan 14.00 WIB

Diolah dengan formula dari ketiga variabel yang diperhitungkan Mengambil gambar tutupan kanopi di setiap titik di dalam setiap lokasi

Mengolah gambar dengan menggunakan ArcGis untuk menentukan persentase tutupan kanopi

Mengolah hasil data yang diperoleh untuk

(19)

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

Suhu Udara dan Kelembaban

Pengukuran dengan menggunakan termometer LM 35 didapatkan data suhu bola kering dan suhu bola basah. Suhu bola kering adalah suhu udara yang diukur secara langsung dengan termometer dengan syarat sensor terhindar dari radiasi matahari secara langsung. Suhu bola basah adalah suhu yang mengindikasikan kelembaban yang ada di udara. (http://www.bom.gov.au/)

Perbedaan waktu pengukuran yaitu pukul 06.00 dan 14.00 WIB menunjukan hasil yang berbeda. Pengukuran pagi hari menunjukan adanya jarak suhu udara yang lebih kecil antara lokasi RTH dengan titik kontrol dibandingakan pengukuran pada siang hari. Pengukuran siang hari inilah yang akan digunakan untuk menganalisis efek pendinginan di setiap lokasi. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa titik kontrol dipilih yang tidak memiliki tutupan kanopi dan mendapatkan sinar matahari seharian penuh. Dari Gambar 4, 5, dan 6 terlihat titik kontrol yang berada di ujung kanan grafik selalu memiliki suhu tertinggi.

Gambar 4,5, dan 6 menunjukkan keadaan pada pagi hari, perbedaan di setiap titik penelitian tidak terlalu besar. Jika dibandingkan dengan titik kontrol pun juga tidak terlalu besar. Dari hasil yang didapat, pada pagi hari di ketiga lokasi rata rata perbedaan suhu udara di dalam lokasi dengan kontrol adalah -0.40C.

Pada siang hari, perbedaan suhu udara menunjukkan jarak yang cukup signifikan. Pada lokasi 1 suhu di dalam lokasi ditunjukkan angka 1-15. Angka ini menunjukkan titik-titik pengukuran di dalam lokasi. Titik 16 sampai 19 merupakan titik di luar lokasi yang berjarak 10 meter tiap titik. Titik ke 20 adalah titik kontrol dari lokasi 1. Titik 16-19 menunjukkan peningkatan suhu yang cukup tajam, ini dikarenakan dalam titik tersebut sudah tidak ada tutupan kanopi lagi seperti di dalam lokasi. Rata rata penurunan suhu di lokasi 1 pada siang hari saat suhu maksimum adalah -2.9oC.

(20)

7 Lokasi 2 ditunjukan Gambar 5 seperti keterangan sebelumnya memiliki panjang lokasi sejauh 130 meter termasuk dengan titik kontrol di dalamnya. Pada gambar 5, titik di dalam lokasi ditunjukkan nomor 1-8, 9 hingga 12 adalah titik di luar lokasi dan titk 13 adalah titik kontrol. Rata rata penurunan suhu di dalam lokasi ini adalah -3.1oC dibandingkan dengan suhu di titik kontrol. Gambar 6 yang menunjukkan kondisi di lokasi 3. Titik 1-8 merupakan titik di dalam lokasi. Rata rata penurunan suhu di dalam lokasi ini -2.3oC pada siang hari.

Gambar 5 Efek pendinginan harian lokasi 2

Gambar 6 Efek pendinginan Harian lokasi 3

Dari hasil pengukuran yang didapat menunjukkan bahwa suhu udara di dalam lokasi selalu lebih rendah dibandingkan dengan titik kontrol. Semakin jauh titik kontrol dari lokasi, maka suhu udara juga akan semakin tinggi. Seperti Wong dan Yu 2005 menyatakan di daerah tropis hasil perbedaan maksimum antara wilayah RTH dan tidak adalah 4o C.

Kelembaban relatif yang didapat melalui perhitungan memiliki pola yang sama dengan efek pendinginan di dalam lokasi namun dalam bentuk yang berkebalikan. Semakin rendah suhu di dalam lokasi, perbedaan kelembaban dengan titik kontrol semakin signifikan. Lokasi 1,2,3 di dalam Gambar 7,8,dan 9 menunjukkan perbandingan pola efek pendinginan dan kelembaban udara yang diukur pada siang hari pukul 14.00 WIB. Ketiga gambar tersebut menunjukkan bahwa di dalam lokasi dengan suhu udara yang lebih rendah memiliki kelembaban yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik kontrol. Kejadian ini membuktikan bahwa tanaman melakukan evapotranspirasi. Selain itu adanya tutupan atau kanopi,

(21)

8 bisa menahan radiasi sinar matahari untuk langsung mengenai permukaan lahan. Bar et al, 2009 membuktikan bahwa kombinasi pohon dengan rumput adalah kombinasi yang paling sesuai untuk mendapatkan efek pendinginan maksimum.

Gambar 7 Perbandingan pola antara efek pendinginan dan kelembaban udara di lokasi 1

Gambar 8 Perbandingan pola antara efek pendinginan dan kelembaban udara di lokasi 2

Gambar 9 Perbandingan pola antara efek pendinginan dan kelembaban udara lokasi 3

efek pendinginan (14:00) perbedaan RH (14:00)

-5.0

efek pendinginan (14:00) perbedaan RH (14:00)

-4.0

(22)

9 Analisis Efek Pendinginan

Lokasi 1 seperti dalam Gambar 4, suhu udara terendah yang terukur di dalam lokasi tersebut adalah -3.3oC dihitung dari titik kontrol. Lokasi 2 dan 3 suhu udara terendah yang terukur adalah -3.8oC dan -3.0oC. Titik titik yang lain di dalam lokasi juga memiliki suhu yang lebih rendah dari titik kontrol. Hal ini membuktikan bahwa di dalam lokasi terjadi peristiwa efek pendinginan.

Disebutkan sebelumnya bahwa tutupan kanopi memiliki peranan penting dalam menduga adanya penurunan suhu udara di dalam lokasi dalam analisis model. Pada ruang terbuka hijau dengan tutupan pohon, efek pendinginan ditentukan dari banyaknya tutupan kanopi di lokasi tersebut. Perbedaan intensitas kanopi berpengaruh terhadap level efek pendinginan di lokasi tersebut. Untuk menghitungnya kita gunakan rumus pada formula (1).

Hasil dari formula (1) ini menunjukan bahwa ada perbedaan faktor determinasi antara tutupan kanopi atau PSA dengan efek pendinginan di dalam lokasi pada pagi hari dan siang hari. Gambar 10 menunjukkan hubungan antara PSA dengan efek pendinginan di lokasi 1 pada pagi hari. PSA di lokasi 1 pada pagi hari hanya memiliki faktor determinasi 0.39, ini artinya PSA di lokasi tersebut tidak terlalu mempengaruhi besar kecilnya efek pendinginan di waktu tersebut. Gambar 11 dan 12 menunjukan faktor determinasi dari lokasi 2 dan 3. Lokasi 2, PSA nya pada pagi hari memiliki faktor determinasi yang cukup besar dalam efek pendinginan yaitu 0.6. Hal ini mungkin terjadi karena titik kontrol lokasi 2 adalah jalan raya Dramaga yang cukup ramai meskipun pagi hari. Sehingga suhu kontrol cukup tinggi karena ada aktivitas kendaraan. Lokasi 3 memiliki faktor determinasi yang lebih besar dari lokasi 1. Ini menunjukkan PSA di dalam lokasi tersebut mempengaruhi efek pendinginan di dalam lokasi pada pagi hari.

Gambar 10 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 1 pukul 06.00 WIB

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

Δ

(23)

10

Gambar 11 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 2 pukul 06.00 WIB

Gambar 12 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 3 pukul 06.00 WIB

Pada siang hari, faktor determinasi yang didapat lebih besar unuk setiap lokasi dibandingakan saat pagi hari. Lokasi 1 seperti yang ditunjukan pada Gambar 13 memiliki faktor determinasi tertinggi dibandingkan dengan lokasi 2 dan 3. Lokasi 1 yang memiliki prosentase kanopi paling banyak mempengaruhi adanya efek pendinginan di siang hari. Faktor determinasi dari lokasi satu adalah 0.8, angka ini menunjukkan bahwa kanopi di lokasi ini juga memiliki peran yang cukup besar dalam efek pendinginan. Untuk lokasi 2 dan 3, faktor determinasi dari kanopi masing masing didapatkan angka 0.7. Dari sini dapat dilihat bahwa kanopi di lokasi 1 memiliki peran yang lebih besar dibandingkan lokasi 2 dan 3.

y = -0.7594x - 0.1664

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

Δ

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

Δ

T

(24)

11

Gambar 13 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 1 pukul 14.00 WIB

Gambar 14 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 2 pukul 14.00 WIB

Gambar 15 Hubungan antara efek pendinginan dengan PSA di lokasi 3 pukul 14.00 WIB

Semua faktor determinasi yang didapat dari ketiga lokasi cukup signifikan pada siang hari. Rata-rata dari semua lokasi, PSA memiliki faktor determinasi 0.75 dalam menurunkan suhu di dalam lokasi. Dari hasil perhitungan didapatkan rata- rata PSA di di lokasi 1 pada siang hari menurunkan suhu sebesar -3.5oC. Lokasi 2

y = -2.488x - 1.0683

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

Δ

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

Δ

0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00

Δ

T

(25)

12 yaitu area parkir GWW, lebih besar lagi hingga -3.8oC dan lokasi 3 menurunkan suhu hingga -3.0oC. Pada tabel 2 juga bisa dilihat rata rata PSA dari setiap lokasi masing masing 0.56, 0.42, dan 0.35. Total rata-rata PSA dari ketiga lokasi tersebut adalah 0.44 atau 44% dari ketiga lokasi tersebut tertutup oleh kanopi. Dari sini bisa dihitung sumbangan efek pendinginan dari kanopi di masing masing lokasi. Lokasi 1, 40% dari efek pendinginan yang terjadi disumbang oleh PSA di lokasi tersebut. Lokasi 2 PSA menyumbang 20 % untuk efek pendinginan, sementara untuk lokasi 3 lebih dari 24% disumbang oleh PSA nya. Dari ketiga lokasi, didapatkan rata-rata di area lokasi 1,2, dan 3 PSA menyumbang 28% dari efek pendinginan yang terjadi pada saat siang hari atau suhu maksimum.

Tabel 2 Hasil analisi regresi antara efek pendinginan (ΔT(v-r)) dan PSA untuk ketiga lokasi pukul 14.00 WIB

Lokasi ΔT(v-r)(C°) PSAv n av b2 r 00]/(ΔT[(b2PSAv)1

Penjelasan variabel kedua yang juga diperhitungkan dalam model ini adalah suhu dasar lokasi. Kontribusi dari variabel ini sangat penting untuk perbandingan pengukuran yang dilakukan selama beberapa hari dalam satu lokasi. Formula yang digunakan adalah formula (2) di mana titik j adalah titik dengan suhu paling rendah dari lokasi v pada hari ke-i dalam pengukuran. Titik ini biasanya ada di tengah-tengah lokasi. Tempat inilah yang dipilih untuk analisis lebih lanjut mengenai suhu dasar lokasi.

Suhu dasar diasumsikan memiliki nilai yang sama untuk semua lokasi. Suhu ini dihitung dengan meregresikan efek pendinginan di titik dengan suhu terendah sebagai variabel peubah. Suhu dasar dihitung terpisah antara pagi hari pukul 06.00 dan siang hari pukul 14.00 WIB. Hasilnya, pada pagi hari suhu terdingin hanya memiliki faktor determinasi 0.06 terhadap efek pendinginan. Sementara pada siang hari, faktor determinasi yang didapat jauh lebih besar yaitu 0.39. Dari sini bisa disimpulkan, semakin tinggi suhu kontrol maka suhu dasar lokasi akan semakin rendah, jika suhu dasar dari lokasi main rendah maka efek pendinginan juga akan semakin besar.

Gambar 16 Perbandingan Suhu Dasar lokasi pagi dan siang hari.

(26)

13 Variabel ketiga dalam model regresi penelitian ini adalah efek spesifik lokasi. Varibel ini mengakomodasi variabel yang tidak terspesifikasi seperti konfigurasi geometris, karakteristik pohon, dan faktor pertumbuhna vegetasi. Efek dari variabel ini merepresentasikan kondisi konstan dalam intersepsi regresi linier. Formula yang digunakan seperti pada formula (3).

Efek spesifik diluar PSA menyumbang efek pendinginan sebesar 34% (tabel 3). Lokasi 2 menunjukan bahwa 45% dari efek pendinginan didasarkan atas variabel ini. Hal ini menujukan bahwa karakter pohon dan tutupan lahan juga berpengaruh terhadap efek pendinginan. Lokasi 1 dan 3 tutupan lahannya berupa aspal yang berwarna hitam lain dengan lokasi 2 yang berupa paving berwarna putih. Ini yang menyebabkan lokasi 2 45% dari efek pendinginan disumbang oleh efek spesifik lokasi.

Tabel 3 Efek Spesifik lokasi siang hari pukul 14.00 WIB

Lokasi n ΔT

(v-Analisis Pengaruh Efek Pendinginan di Luar Lokasi

Area sekitar lokasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai area di luar lokasi yang tidak memiliki tutupan vegetasi berupa pohon mengarah kearah titik kontrol. Untuk setiap lokasi, area ini diukur dalam interval setiap 10 meter kearah luar lokasi menuju titik kontrol. Data di titik ini juga diambil di jam yang sama yaitu pukul 06.00 dan 14.00 WIB seperti di dalam lokasi untuk tiap tiap lokasi.

Tabel 4 Efek pendinginan di luar lokasi pukul 14.00 WIB

(27)

14 SIMPULAN

Perbedaan waktu pengukuran menunjukkan perbedaan hasil yang signifikan. Pengukuran pagi hari didapatkan jarak suhu udara yang lebih kecil antara lokasi dengan titik kontrol dibandingkan saat siang hari atau pada saat suhu udara maksimum. Hal ini menujukkan bahwa efek pendinginan lebih besar saat siang hari. Lokasi 1, suhu udara terendah yang terukur di dalam lokasi tersebut adalah -3.3oC dihitung dari titik kontrol. Lokasi 2 dan 3 suhu udara terendah yang terukur adalah -3.8oC dan -3.0oC. Adanya perbedaan suhu yang cukup nyata antara titik control dan di dalam lokasi ini membuktikan bahwa di dalam lokasi RTH terjadi efek pendinginan.

Siang hari korelasi antara efek pendinginan dengan PSA jauh lebih tinggi di ketiga lokasi dibandingkan dengan pagi hari. Dari hasil pengukuran, PSA dari ketiga lokasi rata-rata 45%. PSA ini berkontribusi dalam efek pendinginan sebesar 28%. Semakin tinggi suhu kontrol maka suhu dasar lokasi akan semakin rendah, jika suhu dasar dari lokasi main rendah maka efek pendinginan juga akan semakin besar. Efek spesifik diluar PSA menyumbang efek pendinginan sebesar 34%. Lokasi 2 menunjukan bahwa 45% dari efek pendinginan yang terjadi disumbang oleh variabel ini. Hal Ini menujukan bahwa karakter pohon dan tutupan lahan juga berpengaruh terhadap efek pendinginan.

(28)

15

DAFTAR PUSTAKA

AtiqulHaq S.M. Urban green spaces and an integrative approach to sustainable environment. Journal of environment protection2: 601-608

Australian Government Bureau of Meteorology. Climat Glossary. 12 May 2015 www.bom.gov.au

Bar L.S and Hoffman M.E. 2000. Vegetation as climatic component in the design of an urban street an empirical model for predicting the cooling effect of urban green areas with trees.Journal of Energy and Building 31: 221-235

Bar L.S, PearlMutter David, and Erell Evyatar. 2009. The cooling efficiency of urban landscape strategies in a hot dry climate. Landscape and Urban Planing 92: 179-186

Bencheikh Hamida and Rchid Ameur. 2012. The effect of green spaces (Palm Trees) on the microclimate in arides zones, case study: Ghardia, Algeria. Energy Procedia18: 10-12

Direktorat Fasilitas dan Properti Institut Pertanian Bogor. Peta. 5 Januri 2015. www.faspro.ipb.ac.id

Gomez. F, Gaja E. Reig A. 1998. Vegetation and climatic changes in a city. Ecological Enginering 10: 355-360

H.W Nyuk and Yu Chen. 2005. Study of green areas and urban heat island in tropical city. Habitat International 29: 547-558

Jusuf SteveKardinal et al. 2007. The influence of land use on the urban heat island in Singapore. Habitat International 31: 232-242

Moufida Bhokhablaand Djamel Alkama. 2012. Impact of vegetation on thermal condition outside, Thermal modeling of urban microclimate, case study: the street of republic, Biskra. Energy Procedia 18:73-84 Toolbox Enginering. LM 35 Temperature Sensor. 7 April 2015.

(29)

16

LAMPIRAN

Data Pengukuran Lokasi 1 Pukul 06.00 WIB

Data Pengukuran Lokasi 1 Pukul 14.00 WIB

TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB

23.5 23.0 22.4 22.1 24.3 22.7 24.2 22.6 22.3 22.0 23.4 22.8 23.9 22.4

23.6 23.1 22.4 22.1 24.2 22.7 24.1 22.6 22.2 22.0 23.4 22.8 23.9 22.3

23.7 23.3 22.4 22.1 24.1 22.6 24.3 22.7 22.1 21.8 23.5 23.0 23.8 22.1

23.6 23.4 22.3 22.0 24.1 22.7 24.2 22.8 22.1 21.8 23.7 23.0 24.2 22.5

24.0 23.2 22.2 21.9 24.1 22.7 24.2 22.7 22.0 21.7 23.8 23.1 24.3 22.4

24.3 23.5 22.1 21.9 24.3 22.7 24.3 22.7 22.1 21.8 24.0 23.3 24.3 22.3

24.9 23.6 22.1 21.8 24.5 22.8 24.3 22.7 22.1 21.8 24.3 23.3 24.5 22.2

24.9 23.7 22.0 21.8 24.5 23.0 24.0 22.7 22.0 21.7 24.4 23.2 24.1 22.4

24.9 23.6 22.0 21.8 24.2 23.1 24.3 22.8 22.0 22.0 24.3 23.3 24.3 22.5

25.1 23.7 22.0 21.8 24.4 22.8 24.0 22.8 22.1 22.0 24.5 23.5 24.0 22.2

25.2 23.7 22.0 21.8 24.6 22.7 23.8 22.7 22.1 21.6 24.3 23.2 24.0 22.2

24.6 23.6 22.0 21.8 24.4 22.7 23.9 22.7 21.8 21.7 24.7 23.3 24.3 22.2

24.8 23.6 22.1 21.8 24.3 22.6 24.0 22.6 22.0 21.8 24.4 23.4 24.0 22.1

24.7 23.7 22.1 21.9 24.4 22.6 24.0 22.6 22.0 21.9 24.7 23.4 24.2 22.2

24.6 23.9 22.1 21.9 24.5 22.6 24.3 22.6 22.1 21.9 24.5 23.5 24.3 22.3

24.6 23.5 22.2 21.9 24.6 22.7 24.3 22.7 22.0 21.9 24.5 23.3 24.2 22.0

24.8 23.5 22.3 22.0 24.4 22.8 24.5 22.8 22.1 22.0 24.4 23.3 24.4 22.4

24.6 23.6 22.4 22.0 24.5 22.8 24.3 23.0 22.4 21.8 24.8 23.5 24.2 22.5

24.9 23.6 22.5 22.0 24.4 22.8 24.2 23.1 22.3 21.9 24.7 23.5 24.4 22.4

25.0 23.8 22.8 22.0 24.5 22.8 24.2 22.8 22.5 21.3 24.9 23.4 24.3 22.5

Day 6 Day 7

Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5

TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB

30.8 27.7 30.6 26.5 30.5 26.3 30.7 26.7 30.4 26.8 30.4 27.0 30.0 26.1

30.6 27.2 30.7 26.3 30.5 26.6 30.4 26.7 30.4 26.9 30.4 26.7 30.1 26.4

30.8 27.7 30.7 26.7 30.3 25.7 30.6 26.6 30.5 26.6 30.6 27.2 30.0 25.9

30.9 27.3 30.4 26.7 30.3 25.8 30.9 26.8 30.2 27.1 30.8 27.2 30.0 25.7

30.9 27.5 30.6 26.6 30.9 26.3 30.9 26.9 30.4 26.7 30.6 27.0 30.6 26.0

30.3 27.1 30.9 27.0 30.8 26.0 30.5 26.6 30.5 27.0 30.5 26.8 30.7 26.1

30.1 26.8 30.9 26.9 31.0 26.2 30.6 27.1 30.6 27.3 30.5 26.5 30.5 26.0

30.8 27.5 30.5 26.6 30.8 25.9 30.7 26.7 30.4 27.1 30.4 27.0 30.7 25.7

30.4 27.2 30.6 27.1 30.6 25.7 31.0 27.2 30.5 26.8 30.1 26.9 30.9 25.4

30.6 27.4 30.7 26.9 30.3 26.1 30.5 27.0 30.6 26.8 30.3 27.0 30.4 26.3

31.2 27.7 31.0 27.2 30.2 25.9 30.7 27.3 30.8 27.0 30.2 27.4 30.0 26.0

30.6 27.5 30.5 27.0 29.7 25.8 30.4 27.1 30.7 26.9 30.7 27.7 29.8 25.6

30.5 27.5 30.7 27.3 29.4 25.5 30.0 26.9 30.5 26.6 30.1 27.6 29.8 25.9

30.4 27.7 30.4 27.1 29.7 25.5 30.0 26.8 30.5 27.1 30.6 27.3 30.0 25.9

31.1 27.6 30.0 26.9 31.2 26.6 31.3 27.1 30.6 27.0 31.0 27.4 30.8 26.3

33.1 29.7 31.1 26.8 31.8 26.8 32.0 27.5 31.0 27.0 31.5 28.0 31.2 26.5

33.6 28.7 31.3 27.1 32.4 27.4 32.5 27.8 30.9 27.0 31.9 28.4 31.9 27.0

34.1 28.7 33.5 29.5 32.6 27.7 33.5 29.5 32.6 28.7 32.9 28.9 31.9 27.0

33.6 28.5 34.3 30.1 32.8 27.7 33.3 30.1 32.9 29.0 33.0 28.9 32.4 27.4

33.9 28.9 34.0 30.7 32.6 27.8 34.0 30.1 33.5 29.3 33.3 28.7 32.5 27.9

(30)

17

Data Pengukuran Lokasi 2 Pukul 06.00 WIB

Data Pengukuran Lokasi 2 Pukul 14.00 WIB

TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB

23.5 22.1 24.0 23.2 24.3 22.7 22.0 21.4 23.6 22.8 23.3 22.0 23.2 22.6

23.2 22.3 24.1 22.9 24.2 22.7 22.3 22.0 23.7 22.8 23.2 22.2 23.0 22.6

23.1 22.2 23.8 22.8 24.1 22.6 22.3 21.9 23.3 22.5 23.0 22.2 23.5 22.9

23.0 22.3 23.7 22.7 24.1 22.7 22.0 21.7 23.2 22.3 23.3 22.1 23.4 22.6

22.8 22.3 23.6 22.8 24.1 22.7 22.5 22.0 23.0 22.5 22.9 22.4 23.6 22.6

22.5 22.0 23.7 22.8 24.3 22.7 22.2 21.7 23.5 22.6 22.8 22.2 23.7 22.9

22.8 22.0 23.6 22.8 24.5 22.8 22.6 21.8 23.3 22.1 22.9 22.3 23.6 22.5

22.7 22.0 23.8 22.8 24.5 23.0 22.8 21.7 23.1 22.9 23.0 22.0 23.5 22.7

22.9 22.0 24.0 23.0 24.2 23.1 22.3 21.3 23.8 22.7 23.0 22.2 23.9 23.1

23.2 22.1 24.0 23.1 24.4 22.8 22.7 22.0 23.8 22.9 23.4 22.3 23.9 23.0

23.4 22.4 24.1 23.1 24.6 22.7 22.5 22.0 23.9 23.0 23.3 22.3 24.0 23.1

23.3 22.4 24.2 23.2 24.4 22.7 22.7 21.8 24.0 22.9 23.4 22.1 24.0 23.3

23.4 22.5 24.2 23.3 24.3 22.6 22.6 22.0 24.1 23.1 23.5 22.4 24.1 23.2

Day 6 Day 7

Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5

TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB

29.7 26.2 29.0 25.6 29.1 26.4 29.5 26.0 28.4 26.2 28.7 25.8 29.0 26.5

30.3 27.2 30.0 25.9 29.6 26.3 29.4 26.4 28.5 26.3 29.0 25.7 29.2 26.5

30.2 27.7 29.9 26.0 29.1 26.3 29.7 26.4 28.8 26.0 29.1 26.0 29.4 26.9

30.4 27.3 30.0 26.0 29.8 27.0 30.0 26.7 29.0 26.5 29.4 26.3 29.1 27.0

30.9 27.5 30.4 26.2 29.7 26.8 30.2 26.9 29.1 26.7 29.3 26.1 29.6 27.1

31.3 27.1 31.0 26.7 30.0 26.8 30.5 27.0 29.3 26.8 29.7 26.5 29.5 26.8

31.5 26.8 30.9 26.7 29.3 26.6 30.4 26.8 29.0 26.9 29.6 26.7 29.7 26.3

31.4 27.5 31.9 27.3 29.7 26.6 30.5 27.1 29.1 26.3 30.0 26.5 29.6 27.0

33.1 27.2 33.7 28.9 30.2 27.3 31.0 27.2 30.3 26.8 30.6 27.2 30.0 27.3

32.7 27.4 34.1 29.3 31.3 27.8 31.4 27.1 30.8 27.0 30.9 27.9 30.3 27.4

33.2 27.7 34.6 30.0 32.3 28.4 31.7 27.5 31.4 27.4 31.5 28.3 30.9 27.7

33.4 27.5 34.6 29.7 32.7 29.0 32.3 27.5 31.7 27.8 31.9 28.7 31.4 27.4

33.1 27.5 34.5 29.6 33.3 29.7 32.7 27.6 32.0 28.3 32.3 28.7 32.2 27.5

(31)

18

Data Pengukuran Lokasi 3 Pukul 06.00 WIB

Data Pengukuran Lokasi 3 Pukul 14.00 WIB

TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB

24.9 23.1 22.5 22.2 22.6 22.5 22.9 22.4 23.2 22.4 23.3 23.0 22.3 21.8

25.0 23.1 22.5 22.2 22.6 22.3 23.0 22.5 23.4 22.4 22.9 22.6 22.3 21.8

24.9 23.2 22.6 22.2 22.6 22.3 22.9 22.5 23.6 22.3 22.8 22.5 22.2 21.6

24.7 23.1 22.6 22.3 22.7 22.2 22.6 22.1 23.3 22.4 23.2 22.7 22.2 21.7

24.5 23.1 22.6 22.3 22.5 22.2 22.5 22.2 23.4 22.3 23.0 22.4 22.4 21.7

24.7 23.0 22.6 22.4 22.5 22.1 22.5 22.3 23.4 22.3 23.3 22.8 22.1 21.5

24.8 23.0 22.7 22.4 22.5 22.0 22.6 22.3 23.4 22.4 23.4 22.9 22.2 21.5

24.9 23.1 22.7 22.3 22.6 22.0 22.8 22.3 23.6 22.3 22.8 22.4 22.3 21.6

24.9 23.1 22.7 22.4 22.6 22.0 22.6 22.3 23.7 22.4 22.9 22.3 22.5 21.9

24.9 23.0 22.9 22.5 22.8 22.2 22.4 22.1 23.8 22.5 23.0 22.6 22.6 21.9

24.9 23.0 23.0 22.5 22.8 22.3 22.4 22.1 23.9 22.5 23.4 23.0 22.8 21.9

25.0 23.2 23.4 22.3 22.9 22.0 22.4 22.1 24.0 22.6 23.3 23.0 22.9 22.0

25.0 23.1 23.3 22.4 22.8 22.4 22.6 22.2 24.0 22.7 23.4 23.0 23.0 22.0

24.9 23.2 23.2 22.3 22.9 22.4 22.9 22.3 24.2 22.6 23.5 23.1 23.0 22.2

Day 6 Day 7

Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5

TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB TBK TBB

30.9 27.5 29.9 27.2 30.6 26.7 29.9 27.4 29.7 26.4 29.3 27.0 29.5 27.0

31.0 27.6 30.0 27.2 30.7 26.8 30.1 27.2 30.2 26.5 29.7 27.0 30.0 27.3

31.5 27.7 31.0 27.8 31.4 27.1 31.0 27.5 30.4 27.0 29.8 27.1 30.2 27.3

31.5 27.8 31.0 27.8 31.9 27.3 31.2 27.7 30.5 27.0 30.0 27.3 30.4 27.2

31.1 27.9 30.9 27.8 31.5 27.2 30.8 27.9 30.3 27.1 30.2 27.8 30.6 27.6

31.0 27.8 30.8 27.9 31.0 26.8 31.0 27.8 30.8 26.7 30.4 27.6 31.0 27.8

31.5 28.0 31.0 27.9 31.0 26.9 31.2 28.0 30.7 26.8 30.5 27.6 31.0 27.7

31.5 28.2 31.1 27.8 31.0 26.8 31.4 28.4 30.8 27.0 30.7 27.9 31.2 28.1

31.7 28.4 32.2 28.7 31.3 27.2 31.6 28.4 31.0 27.4 30.9 28.0 31.6 28.0

31.7 28.3 33.1 29.1 32.0 28.0 32.2 28.5 31.4 27.8 31.3 28.4 31.9 28.4

31.8 28.7 33.2 29.0 32.9 28.5 32.5 28.9 31.5 28.0 31.5 28.7 32.2 28.7

32.3 28.8 33.3 28.9 33.0 28.9 32.9 29.0 31.9 28.1 32.3 28.9 32.4 28.9

32.4 28.7 33.2 29.0 33.1 28.7 33.1 28.7 32.3 28.3 32.8 29.1 32.7 29.2

32.6 29.0 33.4 29.2 33.1 28.9 33.2 29.0 32.4 28.7 33.0 29.4 33.0 29.3

(32)

19

Foto Lokasi Penelitian (a) Lokasi 1 (b) Lokasi 2 (c) Lokasi 3

(33)

20

Riwayat Hidup

Gambar

Gambar 1 Termometer dengan Sensor LM 35
Tabel 1 Tempat dan Data yang Diambil
Gambar 3 Rangkaian Tahapan Penelitian
Gambar 4 Efek pendinginan harian lokasi 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rangkaian ini merupakan tingkat pertama dari rangkaian pengukur kapasitansi berbasis phase-sensitive demodulation (PSD), di mana vi adalah tegangan eksitasi dari DDS

Kertasari kelompok tani binaan penyuluh kehutanan Belum optimalnya hasil yang diharapkan Meningkata n peran penyuluh - pembuatan demplot persemaian tanaman jambu air/merah pkt

Jelasnya dari seseorang yang cukup berkuasa untuk memutar-balikkan Alkitab. Menarik untuk diperhatikan: TIDAK PERNAH satu kali pun... kita membaca bahwa Yesus

Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban untuk menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

Berdasarkan karakter fisik maupun pandangan masyarakat terhadap jenis ini, maka upaya konservasi genetik yang dipadukan dengan peningkatan pemanfaatan (conservation

Telah dilakukan penelitian tentang peranan stabilitas termal dan karakter kovalen pada zat pengaktif pada arang aktif yang dibuat dari limbah gergajian kayu meranti

Hasil yang didapat dari penelitian yaitu dari 10 satuan lahan pada daerah penelitian mempunyai tiga kelas kesesuaian lahan, pertama kelas S2 (cukup sesuai)

R: Apakah pemberian koreksi dari guru membantumu dalam mengetahui kesalahan ketika menggunakan kata kerja bentuk lampau (simple past tense). 8 :