• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN ZAKAT

AULIA RAHMAN NASUTION

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

RINGKASAN

AULIA RAHMAN NASUTION. Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat. Dibimbing oleh IRMAN HERMADI, WISNU ANANTA KUSUMA dan IRFAN SYAUQI BEIK.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki kontribusi strategis kehidupan sosial masyarakat. Zakat merupakan wujud pelaksanaan kewajiban Muslim dan juga bentuk solidaritas sosial. Hasil penelitian Badan Amin Zakat Nasional (BAZNas) yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan bahwa potensi zakat Indonesia bisa mencapai Rp 217 triliun per tahun yang belum tercapai saat ini.

Para peneliti dan praktisi menyarankan untuk menerapkan Knowledge Management System (KMS) dalam mengoptimalkan kinerja dan tujuan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat (ZKMS) berbasis web. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC). Data dikumpulkan dengan menangkap pengetahuan dari para ahli yang terdiri dari praktisi dan ilmuwan BAZNas Kota Bogor, muzakki, dokumen, buku dan jurnal.

ZKMS dikembangkan menggunakan framework ASP.NET, bahasa pemrograman C# dan database management system MySQL. Sistem ini memiliki menu yaitu user, pengetahuan zakat, tanya dan jawab dengan para ahli, interaksi antara anggota, about us, profil dan sumber pengetahuan. Sistem ini dirancang untuk memudahkan user dalam mendapatkan, mengetahui, membuat, berbagi, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan zakat aktual dan kontemporer.

(5)

SUMMARY

AULIA RAHMAN NASUTION. Development of Zakat Knowledge Management Systems. Supervised by IRMAN HERMADI, WISNU ANANTA KUSUMA and IRFAN SYAUQI BEIK.

Zakat is one of the Islamic pillars that has strategic contribution to the society. Zakat is one of the Muslim obligation. It is also a form of social solidarity. The collaborative research conducted by Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas) and Institut Pertanian Bogor (IPB) estimated the potential of zakat collection in Indonesia could reach about Rp 217 trillion every year that has not been achieved yet.

Researchers and practitioners have advised to implement a Knowledge Management System (KMS) to optimize the collection and BAZNas’s objectives. The objective of this research is to develop web-based Zakat Knowledge Management System (ZKMS). The KMS development methodology is done with using Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC). Knowledge has been captured from experts consisting of practitioners and scientists from BAZNas of Bogor City, muzakki, documents, books and journals.

ZKMS was developed using ASP.NET framework, C# programming language and MySQL database management system. The system has menu that are user, zakat knowledge, questions and answers with experts, interaction between members, about us, profiles and knowledge sources. This system is designed be user friendly to get, know, make, share, store and disseminate actual and contemporary of zakat knowledge.

Keywords: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas), Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC), Zakat Knowledge Management System (ZKMS)

(6)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB

(7)

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer

pada

Program Studi Ilmu Komputer

PENGEMBANGAN

SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN ZAKAT

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(8)
(9)

Judul Tesis : Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat Nama : Aulia Rahman Nasution

NIM : G651120601

Disetujui oleh Komisi Pembimbing

Irman Hermadi, SKom MS PhD Ketua

Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT Anggota

Dr Irfan Syauqi Beik, SP MScEc Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Ilmu Komputer

Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 sampai bulan Agustus 2014 ialah sistem manajemen pengetahuan, dengan judul Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Zakat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Irman Hermadi, SKom MS PhD, Bapak Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT dan Bapak Dr Irfan Syauqi Beik, SP MScEc selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Ustadz H Jejen Hermawan, SPdI dan para pegawai Badan Amin Zakat Nasional Kota Bogor, yang telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, dan seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya serta teman-teman seperjuangan, kakak kelas dan adik kelas atas jiwa sosialnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DAFTAR TABEL ii

DAFTAR GAMBAR iii

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 3

2 TINJAUAN PUSTAKA 3

3 METODE 7

Metode Penelitian 7

Alat dan Bahan 8

Jadwal dan Tempat Penelitian 10

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 10

Evaluasi Infrastruktur 10

Pembentukan Tim 11

Penangkapan Pengetahuan 11

Desain Blueprint KMS 15

Verifikasi dan Validasi KMS 20

Implementasi KMS 22

5 SIMPULAN DAN SARAN 23

Simpulan 23

Saran 23

DAFTAR PUSTAKA 23

LAMPIRAN 26

(12)

DAFTAR TABEL

1 Tim KMS 11

2 Decision Tables 13

3 Production Rules 14

4 Kebutuhan Fungsional 15

5 Kebutuhan Non Fungsional 17

6 Actor 17

DAFTAR GAMBAR

1 Tahapan KMSLC 4

2 Diagram alir metode penelitian 9

3 Knowledge map KMS Zakat 14

4 Diagram use case 18

5 ORM KMS Zakat 19

6 ERD KMS Zakat 20

7 Struktur navigasi KMS Zakat 20

8 Antar muka KMS Zakat 21

9 Halaman utama pengunjung 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar Istilah Zakat 26

2 Diagram Activity pada proses membuat knowledge 27 3 Diagram Activity pada proses membuat pertanyaan 28 4 Diagram Activity pada proses membuat komentar 28

5 Diagram Class 29

6 Diagram Sequence pada proses membuat knowledge 30

7 Diagram Sequence pada proses mengirim email 30

8 Diagram Sequence pada proses membuat komentar 31

9 ERD logical 31

10 ERD fisikal 32

11 Daftar Uji Black Box untuk Pengujian Fungsi KMS Zakat 32

12 Form Pernyataan Kesediaan Wawacara 34

13 Daftar Pertanyaan Wawancara Pengembangan KMS Zakat 35 14 Kuisioner Verifikasi dan Validasi Pengetahuan SMP Zakat 36

(13)

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki makna strategis dalam kehidupan sosial umat. Menunaikan zakat selain sebagai implementasi kewajiban seorang muslim, juga merupakan wujud solidaritas sosial terhadap sesama. Salah satu wujud dari solidaritas terhadap sesama dapat dihadapkan pada realitas sosial ekonomi umat yaitu masalah kemiskinan yang masih memerlukan perhatian dan solusi (Hafidhuddin 2011). Menurut sumber Badan Pusat Statistik (BPS 2012) dan data Bank Dunia (World Bank 2012), Indonesia adalah salah satu dari 5 negara Muslim termiskin di dunia. BPS menyatakan pada tahun 2012, jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 29,88 juta jiwa, sedangkan versi Bank Dunia jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 102,45 juta jiwa.

Konsepsi pemberdayaan ekonomi umat melalui pengamalan ibadah zakat yang diajarkan dalam Islam merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh dalam mengatasi masalah kemiskinan tersebut. Salah satu lembaga pemberdayaan ekonomi umat yang diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2011 untuk pengelolaan zakat menjadi pengelola zakat nasional yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNas). BAZNas (2011) mempublikasikan data dana zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul dari semua organisasi pengelola zakat baru mencapai Rp 1,73 triliun. Hasil penelitian BAZNas yang bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan bahwa potensi zakat Indonesia bisa mencapai Rp 217 triliun per tahun. Potensi zakat yang cukup signifikan tersebut perlu digali secara optimal agar dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup umat (Ayuniyyah 2011). Banyak penelitian menyatakan bahwa belum tercapainya potensi zakat diakibatkan karena masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap permasalahan zakat terutama masalah yang aktual dan kontemporer (Siswantoro & Nurhayati 2012). Pada akhirnya yang menjadi titik beratnya adalah mengenai kesadaran umat untuk berzakat, berinfak dan bersedekah juga masih sangat harus ditumbuhkan dan ditanamkan pada setiap individu yang berkewajiban menunaikannya (Rizal 2006).

(14)

2

Tujuan dari KMS adalah untuk mendukung penciptaan, transfer dan penerapan pengetahuan dalam organisasi. Dengan demikian, membangun dan melaksanakan KMS secara efektif memerlukan landasan literatur yang banyak (Davenport et al 1998). Pengetahuan disimpan di repositori dengan sedemikian rupa sehingga dapat dirujuk dari setiap tempat di seluruh dunia dan dapat diperbarui dari waktu ke waktu menggunakan internet (Desai & Shah 2011). Menurut teori aktivitas, paradigma untuk memahami bagaimana seseorang menggunakan dan berinteraksi dengan KMS untuk membuat, berbagi, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan, serta bagaimana mereka berkolaborasi satu sama lain (Burrell & Morgan 1979; Gioa & Pitre 1990; Chaudhry & Higgins 2001; Gloet & Berrell 2003). Hasil yang diharapkan adalah menjadi sistem pembelajaran yang baik (Kekwaletswe & Bobela 2010). Secara umum, informasi didefinisikan dari terminologi data, pengetahuan didefinisikan dari terminologi informasi dan budaya (wisdom) didefinisikan dari terminologi pengetahuan (Rowley 2007). Manajemen pengetahuan tidak hanya seputar teknologi, proses bisnis dan budaya yang ada di organisasi juga merupakan faktor penting dalam Sistem Manajemen Pengetahuan dan dibutuhkan dukungan serta komitmen dari segala pihak (Hidayatnol & Navratilova 2005).

Aktivitas pelayanan dan sosialiasi zakat yang dilaksanakan dengan menggunakan pola-pola selama ini perlu dikembangkan dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan dan memanfaatkan teknologi terkini, sehingga setiap data, informasi dan pengetahuan dapat diolah secara akurat dan dengan cepat dapat diakses oleh masyarakat khususnya muzakki. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem manajemen pengetahuan zakat yang bisa menumbuhkan dan menanamkan pengetahuan, paradigma dan kesadaran pada setiap individu atas kewajiban berzakat. Penelitian ini akan dikembangkan sistem manajemen pengetahuan zakat.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah kurangnya kesadaran, kepuasan dan kepercayaan muzakki yang diakibatkan kurangnya pengetahuan tentang zakat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem manajemen pengetahuan zakat yang bisa menumbuhkan dan menanamkan pengetahuan, paradigma dan kesadaran pada setiap individu atas kewajiban berzakat.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem manajemen pengetahuan zakat berbasis web.

Manfaat Penelitian

(15)

3

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari empat yaitu: 1. Berisi pengetahuan zakat secara umum.

2. Basis pengetahuan tacit ditangkap dari pakar yang terdiri dari praktisi dan ilmuwan berasal dari BAZNas Kota Bogor, muzakki, dan sumber pengetahuan eksplisit yang meliputi dokumen, buku dan jurnal terkait zakat. 3. Interaksi dan dialog antar anggota dengan anggota atau anggota dengan

pakar meliputi pengetahuan zakat secara umum dan kalkulasi zakat. 4. Sistem dikembangkan berbasis web.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Pengetahuan

Becerra et al (2010) menyatakan manajemen pengetahuan adalah apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil maksimal dari sumber daya pengetahuan. Manajemen pengetahuan merupakan proses penangkapan, penyimpanan, dan penyebaran pengetahuan dengan menggunakan teknologi informasi (Lai & Lien 2007). Manajemen pengetahuan sebagai bidang studi yang bersangkutan dengan meningkatkan proses berbagi, penyaluran, menciptakan, menangkap, dan pemahaman pengetahuan (Gottschalk & Petter 2006).

Kodifikasi Pengetahuan

(16)

4

Knowledge Management System (KMS)

KMS adalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sistematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar organisasi. Menurut Becerra et al (2010) mengatakan sistem manajemen pengetahuan adalah integrasi teknologi dan mekanisme yang dikembangkan untuk mendukung proses manajemen pengetahuan. Sistem manajemen pengetahuan dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yaitu aplikasi pengetahuan, menangkap pengetahuan, berbagi pengetahuan, penemuan pengetahuan. KMS adalah pengetahuan yang terdiri dari implisit/tacit dan eksplisit berupa kombinasi infomasi, interpretasi, refleksi dan pengalaman yang ditangkap, dibagi, ditingkatkan dan dipelihara didalam sistem kohesif (terpadu) dan dapat berinteraksi dan berdialog antar anggota dengan anggota dan anggota dengan pakar.

Knowledge Management Systems Life Cycle (KMSLC)

Tahapan pembuatan Siklus Hidup Sistem Manajemen Pengetahuan menurut Awad & Ghaziri (2010) dapat dilihat pada Gambar 1.

Evaluate Existing Infrastructure

Form the KM Team

Knowledge Capture

Design KM Blueprint

Verify and validate the KM System

Implement the KM System

Manage Change and Rewards Structure

Post-system evaluation Corrections

Gambar 1 Tahapan KMSLC

Penjelasan Tahapan-Tahapan Pengembangan KMSLC sebagi berikut:

Evaluate Existing Infrastructure adalah tahap mengevaluasi keuangan proyek, sumber daya manusia dan kendala operasional. Kemudian membuat strategi proyek yang terdiri dari vision, resources dan culture.

Form the KM Team adalah tahap mengidentifikasi stakeholder yang akan bekerja sama untuk membangun KMS.

(17)

5

Design KM Blueprint adalah tahap merancang dan menganalisis kebutuhan untuk membangun KMS.

Verify and validate the KM System adalah tahap memverifikasi dan memvalidasi pengetahuan yang telah ditangkap pada knowledge capture dengan disain blue print yang telah dibuat kepada pakar.

Implement the KM System adalah tahap mengimplementasi semua kebutuhan dan mengujinya.

Manage Change and Rewards Structure adalah tahap memanajemen perubahan dan respon organisasi terhadap ketahanan kedayaguaan sistem.

Post-system Evaluation Manage mengevaluasi kondisi organisasi terhadap pengaruh sistem.

Unified Modeling Language (UML)

UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program

berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk

mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung

pengembangan sistem tersebut. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi (Wesley 2005).

Object Relational Mapping (ORM)

ORM merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam pemrograman untuk menggunakan basisdata relasional sebagai penyimpanan data dengan bentuk obyek. Teknik ini biasa digunakan dalam bahasa pemrograman berorientasi objek saat harus menggunakan basisdata relasional dalam penyimpanannya (Halpin 2008).

Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD dikembangkan oleh Chen pada tahun 1976. Suatu entitas dapat didefinisikan sebagai eksistensi independen yang dapat diidentifikasi secara unik. Entitas adalah sebuah abstraksi dari kompleksitas dari domain sistem. Entitas dapat kita analogikan sebagai ketika berbicara tentang beberapa aspek dari dunia nyata yang dapat dibedakan dari aspek-aspek lain dari dunia nyata itu sendiri. Model entity-relationship (ER Model) adalah model data untuk menggambarkan data atau informasi dari domain sistem atau persyaratan prosesnya, dengan cara mengintisarikan proses yang akhirnya diimplementasikan dalam basisdata. Komponen utama dari model ER adalah entitas (things) dan hubungan yang ada di antaranya (Brown 1975; Chen et al 1976; Chen 2002). ERD terbagi atas tiga macam yaitu konseptual, logical dan fisikal. ERD konseptual yaitu mengkonstruksikan model data secara konsep sederhana dengan menampilkan entitas, relasi dan atribut primary dan foreign. ERD logical yaitu mengkonstruksikan model data secara logic atribut turunanya. ERD fisikal yaitu mengkonstruksikan model data dengan menampilkan entitas, atribut-atribut dan tipe data dan lain sebagainya.

Zakat

(18)

6

zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Allah swt berfirman seperti berikut:

Artinya: “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat” (QS. An-Nuur 24 : 56).



Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (QS. At-Taubah 9 : 103).

...

Artinya: “... supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya” (QS. Al Hasyr 59 : 7).

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan 1 benih yang menumbuhkan 7 bulir, pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui” (QS. Al Baqarah 2 : 261)

(19)

7 kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (QS. At Taubah 9 : 34-35)

Hadist riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Nabi saw. Bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara, mengesakan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, puasa ramadhan dan menunaikan haji” (Shahih Muslim No.19) dan “Sedekah tidak akan mengurangi harta” (HR. Tirmizi).

Pengujian Black Box

Satzinger (2010) menyatakan bahwa pengujian black box adalah pengujian spesifikasi software tanpa mengacu pada proses internalnya. Tujuannya adalah untuk menguji seberapa baik kesesuaian komponen dengan persyaratan yang dibuat dan memastikan masukan yang diterima dengan baik dengan output yang benar. Pengujian black box merupakan pendekatan yang digunakan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang terdiri atas beberapa kategori yaitu:

1. Kesalahan tampilan. 2. Kesalahan antar muka.

3. Kesalahan dalam struktur data dan akses basisdata. 4. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak tepat.

3 METODE

Metode Penelitian

Pengembangan KMS zakat menggunakan metode Knowledge Management Systems Life Cycle. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut: evaluasi infrastuktur, pembentukan tim KMS, penangkapan pengetahuan, disain blueprint KMS, verifikasi dan validasi KMS, implementasi KMS dan pengujian KMS.

Penjelasan Tahapan-Tahapan Pengembangan KMSLC Evaluasi Infrastruktur

Evaluasi infrastruktur yang ada dilakukan dengan mempertimbangkan keuangan proyek BAZNas, pegawai teknologi informasi BAZNas dan kendala operasional KMS Zakat. Kemudian membuat strategi proyek yang terdiri dari vision, resources dan culture, agar dapat menyelesaikan proyek secepat mungkin dengan keuntungan yang maximal dan keberdayagunaan teknologi yang mendukung dalam pengajuan persyaratan KMS Zakat.

Pembentukan Tim

Pembentukan tim yang akan dilakukan dengan mengidentifikasi stakeholder BAZNas untuk pengoptimalan pembentukan tim yang akan bekerja sama untuk membangun KMS Zakat dari blueprint ke implementasi. Keberhasilan tim tergantung pada kemampuan anggota tim, team size, kompleksitas proyek, kepemimpinan dan motivasi tim serta tidak menjanjikan lebih dari realisasi yang disampaikan.

Penangkapan Pengetahuan

(20)

8

tools. Pengembangan menangkap pengetahuan dari para pakar dalam rangka membangun basis pengetahuan KMS Zakat.

Disain Blueprint KMS

Disain blueprint KMS Zakat yang akan dilakukan dengan merancang Unified Modeling Language (UML), Object Relational Mapping (ORM) dan Entity Relationship Diagram (ERD), menganalisis kebutuhan fungsional, non fungsional, merancang basisdata, proses sistem, navigasi, antar muka dan halaman-halaman sistem. Kemudian mengembangkan arsitektur perangkat lunak KM Zakat untuk memenuhi kebutuhan sistem dalam kemampuan membuat sistem dan mengorganisasi kerja sama tim.

Verifikasi dan Validasi KMS

Verifikasi dan validasi KMS Zakat yang akan dilakukan dengan memverifikasi dan memvalidasi pengetahuan yang telah ditangkap pada knowledge capture dengan disain blue print yang telah dibuat kepada pakar BAZNas.

Implementasi KMS

Implementasi KMS Zakat yang akan dilakukan dengan membuat basisdata, penulisan kode program, antar muka dan halaman-halaman sistem serta mengkonversi pengetahuan ke bentuk explisit. Termasuk mencakup jaminan kualitas yang meliputi kesalahan penalaran, ambiguitas, ketidaklengkapan dan kesalahan representasi serta mencakup pelatihan pengguna sistem.

Pengujian KMS Zakat yang akan dilakukan yaitu pengujian black box dengan menjalankan sistem aplikasi pada google chrome atau mozilla firefox, local MySQL dan microsoft visual studio 2010 yang telah diinstal. Kemudian akan diketahui hasil dari proses aplikasi tersebut dalam 2 (dua) kategori yaitu:

a. Verifikasi yaitu dengan memastikan bahwa sistem memiliki fungsi yang tepat. b. Validasi yaitu dengan memastikan bahwa sistem memiliki output yang tepat.

Diagram alir KMSLC Zakat dapat dilihat seperti pada Gambar 2.

Alat dan Bahan

Alat

Kebutuhan Pengembangan

Kebutuhan alat yang digunakan dalam pengembangan sistem berupa perangkat keras dan perangkat lunak spesifikasi sebagai berikut:

1. Perangkat keras*

 Prosesor intel core i3

 Memori 2 GB

Hard disk 100 GB 2. Perangkat lunak

 Microsoft visual studio 2010

 Navicat premium

(21)

9

Mulai

Disetujui Pakar ? Disain Blueprint KM -Analisis kebutuhan fungsional sistem -Analisis kebutuhan non fungsional sistem -Merancang basisdata

-Merancang proses sistem -Merancang navigasi sistem

-Merancang antarmuka dan halaman-halaman sistem

Implementasi KMS -Membuat basisdata

-Penulisan kode program, antar muka dan halaman-halaman sistem -Konversi pengetahuan ke bentuk explisit (berbentuk file pdf)

Selesai Evaluasi Infrastuktur -Evaluasi Infrastruktur teknologi

-Evaluasi keuangan proyek, sumber daya manusia dan kendala operasional. -Membuat strategi proyek

Pembentukan Tim KM -Mengidentifikasi stakeholder -Membuat tim

Penangkapan Pengetahuan -Sumber-sumber pengetahuan -Budaya berbagi pengetahuan

-Indentifikasi pengetahuan (implisit dan ekspisit) -Knowledge Map

Verifikasi dan Validasi KMS Tidak

Ya

Gambar 2 Diagram alir metode penelitian

Kebutuhan Operasional

(22)

10

a. Server

1. Perangkat keras*

 Prosesor pentium 4

 Memori 256 MB

Hard disk 80 GB 2. Perangkat lunak

 Linux debian**

 Internet browser

 XAMPP b. Client

1. Perangkat keras*

 Prosesor pentium III

 Memori 128 MB

Hard disk 20 GB 2. Perangkat lunak

 Internet browser Keterangan:

*Minimal perangkat yang dapat mendukung penggunaan sistem.

**Minimal sistem operasi yang dapat mendukung pengoperasian sistem.

Bahan

Bahan penelitian yang digunakan berupa basis pengetahuannya dari pakar terdiri dari praktisi dan ilmuwan berasal dari BAZNas Kota Bogor, muzakki, serta sumber data yang digunakan meliputi dokumen buku dan jurnal terkait zakat.

Jadwal dan Tempat Penelitian

Penelitian dimulai bulan Januari sampai dengan Juli 2014. Tempat penelitian dilakukan di BAZNas Kota Bogor bidang Teknologi Informasi, Gedung Menara Mesjid Raya Kota Bogor Jalan Pajajaran No.1.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah tahap-tahap yang telah ditempuh dalam Pengembangan KMS zakat sesuai metode Knowledge Management Systems Life Cycle pada bab sebelumnya.

Evaluasi Infrastruktur

(23)

11 dan sudah diinstal untuk mengembangkan KMS zakat. Perangkat lunak dari microsoft yang dipakai belum semua memiliki lisensi atau masih trial. Saat ini semua perangkat yang dibutuhkan sudah tersedia dan sudah dapat mendukung operasional KMS zakat.

Keuangan proyek selama ini telah mendapat alokasi dana dari pusat keuangan BAZ itu sendiri setiap tahun. Sumber daya manusia juga telah diakomodir oleh bidang teknologi informasi yang secara khusus diperkerjakan untuk itu. Pelatihan sistem telah dilakukan kepada setiap administrator dan pakar untuk mendukung operasional KMS zakat. Kemudian telah dibuat strategi proyek yang terdiri dari vision menekankan pada penerapan manajemen pengetahuan zakat, resources yang diambil pengetahuannya dari pakar terdiri dari praktisi dan ilmuwan berasal dari BAZNas Kota Bogor terdahulu, terkini dan kedepannya, muzakki, serta sumber data yang digunakan meliputi dokumen buku, jurnal terkait zakat. Culture yang harus dibangun ke setiap administrator, pakar dan khususnnya pengguna untuk selalu membuat, membagi, meningkatkan dan memelihara pengetahuan terkait zakat.

Pembentukan Tim

Pembentukan tim yang telah dibentuk dengan stakeholder yaitu pakar, administrator dan muzakki. Pembentukan tim yang bekerja sama untuk membangun KMS yaitu praktisi dan ilmuwan berasal dari BAZNas Kota Bogor sebagai pakar, pegawai bidang teknologi informasi sebagai administrator, peneliti sebagai analis dan programer dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tim KMS

Nama Tanggung jawab

Dr. Irfan Syauqi Beik, SP MScEc

Pakar yang memberikan verifikasi dan validasi pengetahuan zakat yang telah ditangkap

Ustadz H Jejen Hermawan, SPdI

Pakar yang memberikan pengetahuan zakat baik eksplisit maupun implisit

Irman Hermadi, SKom MS PhD

System analyst yang memastikan proses penelitian dan pengembangan sistem secara menyeluruh dapat berjalan dengan benar Dr Eng Wisnu Ananta

Kusuma, ST MT

System analyst yang memastikan proses penelitian dan pengembangan sistem secara menyeluruh dapat berjalan dengan benar Aulia Rahman Nasution,

SKom

Meneliti dan programmer yang mengembangkan sistem manajemen pengetahuan zakat

Irril Aldiyaat Teuna, SKom Penguji black box dan administrator sistem

Penangkapan Pengetahuan

Penangkapan pengetahuan dilakukan dengan cara: 1. Studi literatur

(24)

12

explisit dalam bentuk tersebut dijadikan file-file yang disimpan dalam basisdata. Berikut buku-buku dan jurnal yang berhasil ditangkap pengetahuannya:

a. Al-qur’an dan Hadist.

b. Fiqih 4 Mazhab - Syaikh Al-Allamah Muhammad Bin Abdulrrahman tahun 2013

c. 20 Fatwa Pilihan Seputar Zakat - Al-Imam ’Abdul ’Aziz bin ’Abdillah bin Baz tahun 2007.

d. Fiqih Zakat - Al-Qurdowi tahun 1997

e. Buku Panduan Zakat Dompet Dhuafa - Ahmad Hadi Yasin tahun 2011 f. Buku Tunaikan Zakat - Achmad Muzammil tahun 2003.

g. Kitab Zakat - Syaikh Abdul Aziz bin Baz tahun 2009

h. Factors Affecting Zakat Payment Through Institution Of Amil: Muzaki’s Perspectives Analysis (Case Study Of Badan Amil Zakat Nasional [BAZNas]).

i. Peran Strategis Organisasi Zakat Dalam Menguatkan Zakat Di Dunia - Didin Hafidhuddin tahun 2011.

j. Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro. Laporan Kajian Islamic Public Finance -Bambang PS. Brodjonegoro tahun 2012.

k. Assessing Performance Of Nonprofit Organization: A Framework For Zakat Institutions - Noor tahun 2012

l. Pengaruh Tingkat Kepuasan Dan Kepercayaan Muzakki Kepada Lembaga Amil Zakat Terhadap Perilaku Berzakat Muzakki. (Master’s Thesis). Jakarta: Universitas Indonesia - Rizal tahun 2006.

m. Factors Affecting Concern About Zakat As A Tax Deduction In Indonesia - Siswantoro & Nurhayati tahun 2012.

n. Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Badan Amil Zakat Nasional Pada Kepuasan Dan Kepercayaan Muzakki. (Master’s Thesis). Jakarta: Universitas Indonesia - Takidah tahun 2004

o. The Effect Of Changes In Budgeting Practices On Employees Behavior: A Case Of Selangor Zakat Board - Yusuf et al tahun 2012

2. Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai upaya menangkap petahuaan tacit yang berada di benak para pakar zakat. Ahli ini dipilih karena keterlibatan mereka yang intens terhadap penelitian dan pengalaman di bidang perzakatan Indonesia. Wawancara dilakukan pada bulan Juni 2014 di BAZNas Kota Bogor.

(25)

13 yang dapat menerima zakat adalah pengurus zakat, jumlah maksimal yang diperbolehkan untuk pengurus zakat tidak ada batasan dan perbandingan secara khusus, akan tetapi dilihat proporsionalnya, jika di BAZNas Kota Bogor memiliki 5 pengurus, 1 orang ketua dan 4 orang lainnya sebagai anggota. Terkait zakat ternak, perhitungan zakatnya dengan mengukur dengan tahun (melebihi satu tahun hijriyah) pada tiap ekor ternak. Terkait zakat perhiasan emas dan perak wanita yang tidak wajib dizakati, tidak ada batasan maksimal sejauh ini oleh para ulama, tetapi dilihat tingkat kewajarannya saja. Terkait zakat perdagangan, pedagang dikenakan zakat, tidak dikenakan zakat bagi si pembeli saat membelinya tetapi jika barang tersebut termasuk jenis zakat maka terebih dahulu dihitung nizab dan haulnya. Terkait zakat pertanian, apabila panen pertanian hanya satu tahun sekali, kemudian hasil penennya mencapai nisab lalu hasil pertaniannya hanya untuk dikonsumsi sendiri dan hanya cukup untuk keberlangsungan kehidupannya pada panen berikutnya, maka pada ketentuan umum setiap zakat pertanian dikenai zakat pada setiap panennya, jika petani tersebut termasuk golongan 8 ashnaf maka akan diberi zakat sesuai ketentuannya. Dalam golongan 8 ashnaf yang dapat menerima zakat, sejauh ini belum ada batasan umur minimum yang dapat menerimanya, tetapi jika ia telah lahir maka diberi zakat sesuai ketentuannya. Dalam gologongan 8 ashnaf penerima zakat setiap 1 orang digolongkan dalam 1 ashnaf pada kondisi Indonesia sekarang ini, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa jika orang yang menerima zakat hanya sedikit dan pembayar zakat banyak, maka akan diberikan kepada orang yang menerima zakat semua yang dibutuhkannya sampai ia lepas dari tanggungan 8 ashnaf dan mampu. Pada setiap hasil usaha dikenai 1 jenis hasil dikenai 1 jenis zakat dalam satu tahun hijriyah.

Representasi Pengetahuan

Ada 3 teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain yaitu:

1. Decision Tables

Decision Tables adalah teknik penangkapan pengetahuan dimana kondisi, aturan dan tindakan yang dapat dilakukan sebagai alat bantu pengambilan keputusan mengenai pengetahuan zakat. Sehingga rumusan Decision Tables KMS Zakat dibuat seperti pada Tabel 2.

Tabel 2 Decision Tables

Aturan Status Keterangan

Islam Ya

Wajib zakat fitrah

Merdeka Ya

Baligh dan berakal Ya

Wajib zakat maal

Kepemilikan sempurna Ya

Sudah mencapai nisab Ya

Sudah mencapai haul Ya

Fakir Ya

Berhak menerima zakat

Miskin Ya

Amil zakat Ya

(26)

14

Haram menerima zakat Kaya dan mampu

berusaha

Ya Keluarga bani hasyim

dan bani mutholib

Ya

Tanggungan muzakki Ya

2. Knowledge Map

Knowledge Map adalah teknik penangkapan pengetahuan yang diperoleh dari sumber-sumber pengetahuan eksplisit dapat diperoleh dari Al-qur’an, Hadist, buku Imam Syafi’i, Hanafi, Hambali, Maliki, dokumen dan jurnal terkait zakat. Pengetahuan implisit dan budaya berbagi pengetahuan diperoleh dari hasil wawancara kepada praktisi dan ilmuwan berasal dari BAZNas Kota Bogor dan

Domba Air Hujan irigasi Hybrid

Nishab dan

Pembayaran Pendistribusi Janji Allah

Perusahaan Penghasilan

Gambar 3 Knowledge map KMS Zakat 3. Production Rules

Production Rules adalah teknik penangkapan pengetahuan dimana tindakan yang dapat diambil dalam KMS Zakat dengan menggunakan sintaks: IF (premise) THEN (action). Sehingga rumusan Production Rules KMS Zakat dibuat seperti pada Tabel 3.

Tabel 3 Production Rules

(27)

15

Air hujan/sungai Irigasi Keterangan

Ya Tidak Dikenakan zakat

Jenis hewan Jumlah Keterangan

Unta >= 5 Wajib zakat 1 ekor

kambing

Sapi dan kerbau >= 30 Wajib zakat 1 ekor anak sapi/kerbau berumur 1 s.d. 2 tahun

Kambing dan domba >= 40 Wajib zakat 1 ekor kambing

Emas dan perak

Nisab Haul Keterangan 2.125 gram emas

200 dirham perak = 595 gram perak

Selama 1 tahun hijriyah penuh

Wajib zakat 2.5 % = 14.875 gram perak

Perdagangan

Nisab Haul Keterangan

nisab = 20 dinar emas = 85 gram emas

haul = 1 tahun hijriyah Wajib zakat 2.5 % = 2.125 gram emas

nisab = 200 dirham perak = 595 gram perak

haul = 1 tahun hijriyah Wajib zakat 2.5 % = 14.875 gram perak

Barang tambang

Kondisi Status Keterangan

Setiap mengambil, mendapatkan dan menemukan

Ya Wajib zakat 2.5 % =

2.125 gram emas atau 14.875 gram perak

Disain Blueprint KMS

Desain blueprint KMS Zakat yang dilakukan memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: analisis kebutuhan fungsional sistem, analisis kebutuhan non fungsional sistem, merancang basisdata, merancang proses sistem, merancang navigasi sistem, merancang antar muka dan halaman-halaman sistem.

(28)

16

Tabel 4 Kebutuhan Fungsional

KF_ID Deskripsi

KMSZ-001 Pengunjung dapat mengakses pengetahuan melalui menu daftar knowledge yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-002 Pengunjung dapat mencari pengetahuan melalui searching knowledge yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-003 Pengunjung dapat mengakses report tanya jawab dengan pakar melalui menu tanya jawab dengan pakar yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-004 Pengunjung dapat mengakses report interaksi dan dialog antar anggota melalui menu interaksi dan dialog antar anggota yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-005 Pengunjung dapat mengakses menu about us yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-006 Anggota dapat mengakses report tanya jawab dengan pakar dan fungsi entry pertanyaan yang ditujukan kepada pakar melalui menu tanya jawab dengan pakar yang tersedia di KMS Zakat KMSZ-007 Anggota dapat mengakses report interaksi dan dialog antar

anggota dan fungsi entry interaksi dan dialog yang ditujukan kepada sesama anggota melalui menu interaksi dan dialog antar anggota yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-008 Pakar memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi sumber pengetahuan.

KMSZ-009 Pakar memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi pengetahuan.

KMSZ-010 Pakar memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi daftar pengetahuan.

KMSZ-011 Pakar dapat mengakses fungsi menjawab pertanyaan yang diajukan anggota dan report tanya jawab dengan pakar melalui menu tanya jawab dengan pakar yang tersedia di KMS Zakat KMSZ-012 Pakar dapat mengakses report interaksi dan dialog antar anggota

melalui menu interaksi dan dialog antar anggota yang tersedia di KMS Zakat

KMSZ-013 Admin memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi data user dan juga fungsi filtering account untuk menjaga kenyaman dan keamanan

KMSZ-014 Admin memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi sumber pengetahuan.

KMSZ-015 Admin memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi pengetahuan.

KMSZ-016 Admin memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi daftar pengetahuan.

KMSZ-017 Admin memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi data tanya jawab.

(29)

17

KF_ID Deskripsi

KMSZ-019 Admin memiliki fungsi manajemen sehingga dapat memodifikasi data about us

b. Kebutuhan Non Fungsional (KNF) sistem yang telah dibangun seperti pada Tabel 5.

Tabel 5 Kebutuhan Non Fungsional

KNF_ID Deskripsi

KMSZ-020 Aplikasi ini harus dapat beroperasi terus menerus selama 7 hari per minggu, 24 jam per hari tanpa berhenti.

KMSZ-021 Aplikasi ini ringan dan tidak membutuhkan memory tinggi. KMSZ-022 Kegagalan sistem tidak boleh lebih dari lima dalam seminggu KMSZ-023 Sistem ini mudah digunakan oleh pengguna umum

KMSZ-024 Sistem ini memiliki keamanan aksesibilitas KMSZ-025 Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia

c. Perancangan sistem manajemen pengetahuan zakat dirancang menggunakan UML. Perancangan tersebut direpresentasikan dengan pembuatan diagram: 1. Diagram Use Case:

Diagram Use Case digunakan untuk mengetahui fungsi yang ada dalam sistem dan siapa yang berhak menggunakan fungsi tersebut. Diagram Use Case dapat dilihat seperti pada Gambar 4. Pada Gambar 4 dideskripsikan bahwa sistem memiliki empat actor yaitu admin, pakar, anggota dan pengunjung dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Actor

Aktor Keterangan

Administrator Memelihara, menyebarluaskan dan menghidupkan web serta mengontrol aktifitas seluruh pengguna

Pakar Memberikan verifikasi dan validasi pengetahuan zakat yang telah ditangkap, memberikan pengetahuan zakat baik eksplisit maupun implisit dan merespon anggota Anggota Mencari pengetahuan dan bertanya untuk memancing

keluarnya pengetahuan pakar terkait zakat Pengunjung Mencari pengetahuan terkait zakat

2. Diagram Activity:

Diagram Activity digunakan untuk menggambarkan alur kejadian sistem, bagaimana aktivitas bermula, decision yang mungkin terjadi dan berakhir. Diagram Activity dapat dilihat seperti pada Lampiran 2, 3, dan 4.

3. Diagram Class:

Diagram Class digunakan untuk menggambarkan sistem dari pendefinisian kelas-kelas yang ada didalamnya. Diagram Class dapat dilihat seperti pada Lampiran 5.

(30)

18

Diagram Sequence digunakan untuk menggambarkan alur event, waktu dan urutannya yang terjadi pada objek dan kelas. Diagram Sequence dapat dilihat seperti pada Lampiran 6, 7 dan 8.

Pengunjung

Anggota Pakar

Admin

Registrasi

Membaca Knowledge

Membaca Detail Knowledge

Membaca Konsultasi

Membaca Detail Konsultasi

Download Sumber Knowledge

Membuat Komentar «extends»

«extends» Membuat Knowledge

Menjawab Pertanyaan

Membuat Pertanyaan «uses»

Membuat Email «uses»

Gambar 4 Diagram use case

d. ORM dibuat untuk penggunaaan basisdata relasional sebagai penyimpanan data dengan bentuk objek. Ada tujuh atribut yaitu: user, sumber knowledge, zakat, konsultasi, interaksi, fitrah, maal, binatang ternak, barang tambang dan hasil laut, perdagangan, emas, perak dan tabungan, perusahaan, penghasilan dan pertanian. Adapun values yaitu: niat dalam pembayaran, syarat-syarat wajib, golongan yang berhak menerima zakat, pendistribusi, golongan yang haram menerima, janji Allah, ganjaran Allah, syarat-syarat, kadar, waktu pembayaran, unta, sapi, kerbau/domba, nishab dan haul, air hujan, irigasi dan hybrid yang dapat dilihat seperti pada Gambar 5.

(31)

19

... Create.../... CreateBy... Zakat

dan Tabungan Perusahaan

has

f. Rancangan navigasi sistem adalah salah satu bagian penting dalam membangun sistem berbasis web. Navigasi sistem yang baik dapat membantu user dalam menjelajahi dan memanajemen isi web. Halaman utama KMS Zakat dapat diakses oleh pengunjung yang dapat mengakses fungsi-fungsi yaitu daftar knowledge, knowledge searching, report tanya jawab dan report interaksi dan dialog. Kemudian fungsi login mengakomodir autentifikasi hak akses anggota, admin dan pakar. Keseluruhan struktur navigasi KMS Zakat dapat dilihat seperti pada Gambar 7.

g. Merancang antar muka dan halaman-halaman dengan skala 1 : 1 cm dan resolusi 1366 × 678 orientasi landscape terlihat pada Gambar 8 yang terdiri dari lima bagian yaitu login, header, navigasi menu, content dan footer sebagai berikut:

Login dan registrasi berbentuk dua button text link.

(32)

20

 Navigasi menu berisi keseluruhan menu KMS Zakat.

 Sub menu berisi menu-menu utama KMS Zakat.

Content berisi isi halaman berdasarkan fungsi.

Footer berisi informasi-informasi instansi dan tools penting lainnya.

user Membuat

Unta Sapi Kerbau / Domba Nishab dan Haul Nishab dan Haul Nishab dan Haul Air Hujan irigasi Hybrid

Waktu

Haram Menerima Janji Allah Ganjaran Allah

Memiliki

Verifikasi dan Validasi KMS

(33)

21

Data User Data Sumber Knowledge

Report Sumber

Knowledge

Report Daftar

Knowledge

Entry Interaksi Dan Dialog

Report Sumber

Knowledge

Report Daftar

Knowledge

Gambar 7 Struktur navigasi KMS Zakat

(34)

22

Implementasi KMS untuk Pengunjung

Halaman utama pengunjung memiliki bagian navigasi-navigasi beserta fungsinya seperti Gambar 9 berikut:

1. Navigasi login dan registrasi yaitu menu login yang memiliki link ke halaman login, menu registrasi yang memiliki link ke halaman registrasi. 2. Navigasi header yaitu menu mencari pengetahuan yang jika dimasukkan

suatu kata kemudian akan mencari objek kata yang tertera pada sistem.

3. Navigasi menu yaitu menu pengetahuan yang memiliki link ke halaman pengetahuan zakat, menu konsultasi dengan pakar yang memiliki link ke halaman konsultasi pakar, menu interaksi dan dialog antar anggota yang memiliki link ke halaman interaksi dan dialog antar anggota.

4. Navigasi sub menu yaitu: menu fitrah yang memiliki link ke halaman kategori zakat fitrah, menu peternakan yang memiliki link ke halaman kategori zakat peternakan, menu pertambangan dan hasil laut yang memiliki link ke halaman kategori zakat pertambangan dan hasil laut, menu perdagangan yang memiliki link ke halaman kategori zakat perdagangan, menu emas dan perak yang memiliki link ke halaman kategori zakat emas dan perak dan menu pertanian yang memiliki link ke halaman kategori zakat pertanian.

5. Navigasi content yaitu: menu banner yang menginformasikan pengetahuan secara singkat yang selengkapnya akan masuk ke halaman lengkap pengetahuan terkait. Menu selamat datang di KMS Zakat yang memperkenalkan sistem dan buat akun gratis yang memiliki link ke halaman registrasi, menu new topik tanya jawab dengan pakar yang menginformasikan tanya jawab yang memiliki tanggal terbaru.

6. Navigasi footer yaitu menu KMS Zakat, kategori zakat dan tools.

Pengujian KMS dilakukan dengan pengujian black box oleh penguji yang berkompenten (dapat dilihat pada Lampiran 10) dengan menjalankan sistem aplikasi pada google chrome atau mozilla firefox, local MySQL dan microsoft visual studio 2010. Penguji bernama Irril Aldiyaat Teuna, SKom dan beliau telah menandatangani form pernyataan kesediaan operator pada Lampiran 15 sebagai tanda kesediaan mengoperasi sistem yang telah dikembangkan. Hasil dari pengujian black box dinyatakan semua kebutuhan fungsional berhasil difungsikan dan ada tiga kebutuhan non fungsional tidak berhasil difungsikan karena membutuhkan keadaan tertentu yaitu sistem yang sudah hosting internet.

(35)

23

5 SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

ZKMS selesai dikembangkan menggunakan framework ASP.NET, bahasa pemrograman C# dan database management system MySQL. Sistem ini memiliki menu yaitu user, pengetahuan zakat, tanya dan jawab dengan para ahli, interaksi antara anggota, about us, profil dan sumber pengetahuan. Sistem ini dibuat untuk dapat mempermudah pengguna mendapatkan, mengetahui, membuat, berbagi, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan serta berkolaborasi satu sama lain mengenai pengetahuan zakat secara aktual dan kontemporer serta dapat berinteraksi dan berdialog antar anggota dengan anggota atau anggota dengan pakar sehingga dapat menumbuhkan menerapkan sadar zakat menuju budaya berzakat dalam berkontribusi mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Selain itu, sistem ini sekaligus dijadikan sebagai sebuah basisdata tempat menyimpan pengetahuan terkait zakat baik dari buku, makalah, jurnal-jurnal maupun pengetahuan yang masih dalam benak para pakar zakat yang masih tersebar dan terus berkembang.

Saran

Disarankan pengembangan selanjutnya dapat memenuhi semua tahap KMSLC yaitu tahapan manage change and rewards structure dan tahapan post-system evaluation yang belum dilaksanakan pada penelitian ini disebabkan keterbatasan waktu penelitian serta menjadikannya sistem yang adaktif.

DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an dan Hadist.

Alotaibi et al. 2013. Investigating Factors for Knowledge Sharing Using Web Technologies. ACM 978-1-4503-2300-0/13/09.

Anderson & Lebiere. 1998. The atomic components of thought. Mahwah, NJ: Erlbaum.

Ausubel. 1968. Educational Psychology: A Cognitive View. Holt, Rinehart & Winston, New York.

Ayuniyyah. 2011. Factors Affecting Zakat Payment Through Institution Of Amil: Muzaki’s Perspectives Analysis (Case Study Of Badan Amil Zakat Nasional [BAZNas]). Al-infaq Jurnal Ekonomi Islam Vol. 2 No. 2. ISSN: 2087-2178. Awad & Ghaziri. 2010. Knowledge Management. Upper Saddle River, NJ:

Pearson Prentice Hall.

Badan Pusat Statistik. 2012. Profil Kemiskinan Di Indonesia September 2011 No. 06/01/Th. XV, 2 Januari 2012.

(36)

24

Birbili. 2006. Mapping Knowledge: Concept Maps in Early Childhood Education, Early Childhood Research & Practice, 8(2).

Brown. 1975. Modelling a Real-World System and Designing a Schema to Represent It, in Douque and Nijssen (eds.), Data Base Description, ISBN 0-7204-2833-5.

Burrell & Morgan. 1979. Sociological Paradigms and Organizational Analysis, Heinemann, pp. 1-37.

Chaudhry & Higgins. 2001. Perspectives On Education For Knowledge Management. Proceedings of the 67th IFLA Council and General Conference, Boston: MA, pp. 1-9.

Chen. 2002. Entity-Relationship Modeling: Historical Events, Future Trends, and Lessons Learned in Software pioneers, pp. 296–310, Springer-Verlag, ISBN 3-540-43081-4.

Chen et al. 1976. The Entity-Relationship Model - Toward a Unified View of Data. ACM Transactions on Database Systems 1 (1): 9–36. doi:10.1145/320434.320440.

Davenport & Prusak. 1998. Working Knowledge - How Organisations Manage What They Know. Harvard Business School Press, Boston, Massachusetts. Desai & Shah. 2011. Knowledge Management and Software Testing.

International Conference and Workshop on Emerging Trends in Technology (ICWET 2011)–TCET, Mumbai, India. ACM 978-1-4503-0449-8/11/02.

Gioa & Pitre. 1990. Multi Paradigm Perspectives On Theory Building. Academy of Management Review, 15 (1): 584-602.

Gloet & Berrell 2003. The Dual Paradigm Nature Of Knowledge Management: Implications For Achieving Quality Outcomes In Human Resource Management, Journal of Knowledge Management, 7(1): 78-89.

Gottschalk & Petter. 2006. Stage of Knowledge Management Systems In Police Investigations. Knowledge Based Systems Journal. Vol 19: 381-387.

Hafidhuddin. 2011. Peran Strategis Organisasi Zakat dalam Menguatkan Zakat di Dunia. Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 2 N0. 1. ISSN: 2087-2178.

Halpin. 2008. Information Modeling and Relational Databases, The 2nd edition. Hidayatnol & Navratilova. 2005. Design of Knowledge Management System to

Support The Performance of DKI Jakarta Regional Planning Board. Jurnal Teknologi, Edisi Khusus No. 1, Teknik Industri : 1-8, ISSN : 0215-1685. Huseina. 2006. Sistem Informasi Zakat Berbasis Web [Skripsi]. Bogor(ID):

Institut Pertanian Bogor.

Kekwaletswe & Bobela. 2011. Activity Analysis Of A Knowledge Management System: Adoption And Usage Case Study. SAICSIT 2011, Cape Town, South Africa. ACM 978-1-4503-0878-6/11/10.

Lai & Lien. 2007. A Knowledge Engineering Approach To Knowledge. Management. Information Sciences an international journal. Vol. 177: 4072-4094.

McAleese. 1998. The Knowledge Arena as an Extension to the Concept Map: Reflection in Action, Interactive Learning Environments, 6, 3, p.251-272.

Novak. 2008. Institute for Human and Machine Cognition (IHMC).

(37)

25 Rizal. 2006. Pengaruh Tingkat Kepuasan Dan Kepercayaan Muzakki Kepada Lembaga Amil Zakat Terhadap Perilaku Ber Zakat Muzakki. (Master’s thesis). Jakarta: Universitas Indonesia.

Rowley. 2007. The Wisdom Hierarchy: Representations Of The DIKW Hierarchy. Journal of Information Science, 33 (2), pp. 163–180, DOI: 10.1177/0165551506070706.

Satzinger. 2010. Systems Analysis And Design In A Changing World. Fifth Edition.

Siswantoro & Nurhayati. 2012. Factors Affecting Concern about Zakat as a Tax Deduction in Indonesia. Int. J. Manag. Bus. Res., 2 (4), 293- 312.

Undang-Undang Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

(38)

26

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Istilah Zakat

Nisab

Nisab adalah standar minimum jumlah harta zakat yang telah ditentukan syariat Islam. Bila kurang dari jumlah tersebut maka suatu harta tidak wajib dizakati, bila telah mencukupi atau lebih, maka harta-harta itu harus dizakati. Setiap jenis harta zakat memiliki nisab tersendiri.

Haul

Haul adalah waktu berlalunya masa 12 bulan atau 1 tahun Hijriyah sejak harta itu mencapai nisab.

Muzakki

Muzakki adalah orang yang hartanya dikenakan kewajiban zakat atau pemberi zakat.

Mustahik

Mustahik adalah kelompok masyarakat yang berhak menerima zakat yang telah ditentukan dalam Alquran lewat firman Allah swt dan Hadist Rosululloh Muhammad saw.

Sedekah

Sedekah adalah harta yang didermakan kepada orang miskin secara sukarela demi mengharapkan pahala dari Allah swt. Sedekah ini tidak sama dengan zakat namun dalam bahasa Arab terkadang zakat dinamakan juga dengan “shadaqah” yang diwajibkan Allah swt.

Fakir

Fakir adalah orang-orang yang miskin dan yang memiliki lebih dari kebutuhan dasar mereka tetapi tidak memiliki kekayaan sebesar nisab.

Miskin

Miskin adalah orang-orang yang miskin dan sangat miskin sejauh mereka dipaksa untuk mengemis jatah makanan mereka sehari-hari.

Amil

Amil adalah orang yang ditunjuk oleh Pemerintah Islam untuk mengumpulkan zakat dan mendistriusikannya.

Mualaf

Mualaf adalah orang yang baru saja memeluk Islam dan membutuhkan kebutuhan dasar yang akan mendapat manfaat dari dorongan oleh umat Islam yang akan membantu memperkuat iman mereka.

Riqâb

Riqâb adalah orang yang memiliki utang atau budak dan memiliki persetujuan dari majikan mereka untuk membeli kebebasan mereka pada pembayaran jumlah tetap.

Gârim

Gârim adalah budak yang akan dimerdekakan atau orang yang memiliki utang dan tidak memiliki apapun kekayaan lain atau barang. Utang ini tidak diciptakan untuk tujuan yang tidak Islami.

Fî sabîlillâh

(39)

27 kemudian (karena kehilangan kekayaan) tidak dapat menyelesaikan kewajiban tersebut.

Ibnu sabîl

Ibnu sabîl adalah orang dalam perjalanan jauh atau orang-orang yang wisatawan dan selama perjalanan mereka tidak memiliki kebutuhan dasar, meskipun mereka baik untuk melakukan di rumah. Mereka bisa diberikan Zakat dalam rangka memenuhi kebutuhan perjalanan untuk kembali ke rumah.

artinya: (Sesungguhnya dalam harta itu ada kewajiban lain di luar kewajiban zakat). (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi).

Lampiran 2. Diagram Activity pada proses membuat knowledge

Member System

Expert

Select Menu Knowledge

Save Knowledge Get Knowledge View Menu Knowledge

Create Knowledge

(40)

28

Lampiran 3. Diagram Activity pada proses membuat pertanyaan

Admin Expert

System Member

Select Menu Consultation

Save Question Get Question

Answer Question Save Answer Question

View Menu Consultation

Crate Question

Get Answer Question

Write Email

Send Email Get Email

Lampiran 4. Diagram Activity pada proses membuat komentar

Select Menu Interaction

Save Comment Validate Commnet View Menu Interaction

Create Comment

Save Validation Comment Get Comment

Admin System

(41)

29 Lampiran 5. Diagram Class

#Page_Load()

+Questioner_ Photo : char +To : int

+Questioner_ Photo : char +To : int

+Questioner_ Photo : char +To : int

(42)

30

Lampiran 6. Diagram Sequence pada proses membuat knowledge

: All Knowledge : All Knowledge Add

Page_Load()

populate() : Login : Master Page : Default

Form Email Expert

Page_Load()

btnLogin_Click()

Page_Load()

PopulateDate() Page_Load()

function Addl() Page_Load()

btnSend_Click()

btnEnd_Click()

Lampiran 7. Diagram Sequence pada proses mengirim email

: Login : Master Page : Default : All Consultation : Create Email

Form Email

btnSend_Click() Admin

Page_Load()

btnLogin_Click()

Page_Load()

PopulateDate() Page_Load()

function Write Email() Page_Load()

(43)

31 Lampiran 8. Diagram Sequence pada proses membuat komentar

: Interaction Detail : Create Comment

Page_Load() : Login : Master Page : Default

Member

Lampiran 9. ERD Logical

Fitrah

Haul Air Hujan irigasi Hybrid

Waktu

Haram Menerima Janji Allah

(44)

32

Lampiran 10. ERD Fisikal

(45)

33

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1  Tahapan KMSLC
Gambar 2  Diagram alir metode penelitian
Tabel 2 Decision Tables
Gambar 3. Zakat
+6

Referensi

Dokumen terkait

Usulan untuk perbaikan cacat pemasangan Alat Peniup Udara yang tidak sentris atau dalam posisi miring adalah dengan rutin melakukan tindakan perawatan preventive

Penurunan gejala kognitif yang bermakna pada kelompok intervensi terjadi karena pada kegiatan terapi CBSST dapat memberikan informasi atau penjelasan tentang hubungan

Membeli paket Daisy Crowd Fund merupakan kontribusi terhadap penggalangan dana ekuitas untuk pengembangan ai Daisy dan bukan merupakan investasi

File ENROLLMENT dapat dibuat untuk setiap bidang kursus, dan setiap file akan berisi satu record per satu siswa yang mendaftar per kursus, seperti pada gambar 7.105. Hal ini

Kostum yang biasa dikenakan pemain bola voli sebagian besar terbuat dari bahan kaos dan celana pendek dengan sepatu karet yang tidak licin untuk menjaga keseimbangan

Beban terpasang dari suatu sistem adalah jumlah total daya dari seluruh peralatan sesuai dengan kW atau kVA yang tertulis pada papan nama (name plate ) peralatan yang

Dari perhitungan tersebut maka dapat disimpulan bahwa F hitung < F tab sehingga hipotesis keempat yang menyatakan “Terdapat Perbedaan Antara Produktivitas Shift

Parameter yang menandakan bahwa air Sungai Winongo tercemar adalah TSS, BOD, sulfida total, nitrat, fenol, minyak/lemak dan pestisida, karena kadarnya telah melebihi baku mutu air