• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecernaan Kulit Daging Buah Kopi dengan Fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) dalam Ransum Pelet Pakan Kelinci Perankan Rex Lepas Sapih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kecernaan Kulit Daging Buah Kopi dengan Fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) dalam Ransum Pelet Pakan Kelinci Perankan Rex Lepas Sapih"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KECERNAAN KULIT DAGING BUAH KOPI DENGAN

FERMENTASI MOL(MIKROORGANISME LOKAL)

DALAM RANSUM PELET PAKAN KELINCI

PERANAKAN

REX

LEPAS SAPIH

SKRIPSI

Oleh:

FATHI AKBAR NASUTION 100306045

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

KECERNAAN KULIT DAGING BUAH KOPI DENGAN

FERMENTASI MOL(MIKROORGANISME LOKAL)

DALAM RANSUM PELET PAKAN KELINCI

PERANAKAN

REX

LEPAS SAPIH

SKRIPSI

Oleh:

FATHI AKBAR NASUTION 100306045/PETERNAKAN

Proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk dapat melaksanakan penelitian di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Penelitian : Kecernaan Kulit Daging Buah Kopi dengan Fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) dalam Ransum Pelet Pakan Kelinci Perankan Rex Lepas Sapih

Nama : Fathi Akbar Nasution

NIM : 100306045

Program Studi : Peternakan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ir. Iskandar Sembiring, MM Hamdan, SPt.,MSi

Ketua Anggota

Mengetahui

Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si Ketua Program Studi Peternakan

(4)

ABSTRAK

FATHI AKBAR NASUTION, 2014: digestibility Skin Fruit Meat Fermentation

Coffee with MOL (local microorganisms) In Pellet Feed Rations Rex Rabbit Peranakan Wean Off. Under supervised by ISKANDAR SEMBIRING and HAMDAN.

This research was conducted at the Laboratory of Animal Biology Faculty of Agriculture, University of North Sumatra in June 2014 - August 2014. This study aims to determine the effect of dry matter and organic matter use of utilization of the coffee fruit flesh skin fermentation MOL. This study used 20 male rabbits rex hybrid weaning with average initial weight 913.05 g ± 60.49 g using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments with 5 replications. The treatments used in this study is P0 (pellets with basal feed + leather coffee fruit flesh without fermentation 30%), P1 (basal + pellets to feed the skin flesh without fermentation 20% coffee and coffee fruit flesh skin fermentation 10%), P2 (pellets with basal feed + leather coffee fruit flesh without fermentation 10% and leather coffee pulp fermentation 20%), P3 (pellets with basal feed + leather coffee pulp fermentation 30%). Parameters observed that feed consumption (Dry Materials and Organic Materials), dry matter digestibility (KcBK), Organic Matter Digestibility (KcBO).

The results showed that the average dry matter (%) P0, P1, P2, and P3 is 59.70; 59.75; 59.74; and 59.89, while the average organic matter digestibility (%) 61.28; 61.40; 61.31; and 61.50. Dry matter and organic matter P3 is better than other treatments (P≥0,05). The c onclusion from this study showed that administration of fermented coffee fruit flesh skin MOL as rations in the form of pellets for rabbits rex male crossbreed weaning until level 30% can improve the digestibility of coffee fruit flesh and skin can be used as an alternative feed.

(5)

ABSTRAK

FATHI AKBAR NASUTION, 2014: Kecernaan Kulit Daging Buah Kopi dengan Fermentasi MOL (mikroorganisme lokal) Dalam Ransum Pelet Pakan Kelinci

Peranakan Rex Lepas Sapih. dibimbing oleh ISKANDAR SEMBIRING dan

HAMDAN.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Juni 2014 – Agustus 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecernaan bahan kering dan bahan organik penggunaan dari pemanfaatan kulit daging buah kopi fermentasi MOL. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kelinci peranakan rex jantan lepas sapih dengan rataan bobot awal 913,05 g ± 60,49 g dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah P0 (pelet dengan pakan basal+kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 30%), P1 (pelet dengan pakan basal+kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 20% dan kulit daging buah kopi fermentasi 10%), P2 (pelet dengan pakan basal+kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 10% dan kulit daging buah kopi fermentasi 20%), P3 (pelet dengan pakan basal+kulit daging buah kopi fermentasi 30%). Parameter yang diamati yaitu Konsumsi Pakan (Bahan Kering dan Bahan Organik), Kecernaan Bahan Kering (KcBK), Kecernaan Bahan Organik (KcBO).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kecernaan bahan kering (%) P0,P1,P2, dan P3 adalah 59,70; 59,75; 59,74; dan 59,89, sedangkan rataan kecernaan bahan organik (%) 61,28; 61,40; 61,31; dan 61,50. Kecernaan bahan kering dan bahan organik P3 lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya (P≥0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian kulit daging buah kopi fermentasi MOL sebagai ransum dalam bentuk pelet terhadap kelinci peranakan rex jantan lepas sapih sampai level 30% dapat meningkatkan kecernaan dan kulit daging buah kopi dapat dijadikan pakan alternatif.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sipare pare, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera

Utara pada tanggal 16 Februari 1993 dari ayah Fauji dan ibu Nurhayati, penulis

merupakan anak ketiga dari ketiga bersaudara.

Tahun 2010 tamat dari SMA Negeri 1 Air Putih dan pada tahun yang sama

masuk ke Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur ujian

tertulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM-PTN). Penulis

memilih Program Studi Peternakan.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota bidang Ikatan

Mahasiswa Peternakan (IMAPET). Penulis juga telah melakukan praktek kerja

lapangan (PKL) pada bulan Juli 2013-Agustus 2013 di Pusat Penelitian Kelapa

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Judul dari skripsi ini adalah “Kecernaan Kulit Daging Buah Kopi dengan

Fermentasi MOL (Mikroorganisme Lokal) dalam Ransum Pelet Pakan Kelinci

Perankan Rex Lepas Sapih”.

Penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada orang tua atas doa,

semangat dan pengorbanan materil maupun moril yang telah diberikan selama ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Iskandar Sembiring, MM

selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Hamdan, SPt.,MSi selaku anggota

komisi pembimbing yang telah memberi arahan dalam penulisan skripsi ini.

Dan juga kepada rekan- rekan mahasiswa yang tak dapat disebutkan satu

persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kesalahan, untuk itu penulis berharap kritik dan sarannya yang bersifat membangun

(8)

DAFTAR ISI

Hipotesis Penelitian ... 3

Kegunaan Penelitian ... 4

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Ternak Kelinci ... 5

Kebutuhan Nutrisi Kelinci ... 6

Sistem Pencernaan Kelinci ... 7

Kecernaan In vivo ...11

Kecernaan Pakan ... 12

Teknologi Fermentasi Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) ... 13

Kulit Daging Buah Kopi ... 17

BAHAN DAN METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

Bahan dan Alat ... 19

(9)

Alat ... 19

Metode Penelitian ... 20

Rancangan Penelitian ... 20

Parameter Penelitian ... 21

Konsumsi Pakan (Bahan Kering dan Bahan Organik) ... 21

Kecernaan Bahan Kering (KcBK) ... 21

Kecernaan Bahan Organik (KcBO) ... 21

Pelaksanaan Penelitian ... 22

Metode Pengambilan Sampel ... 24

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Bahan Kering ... 26

Konsumsi Bahan Organik ... 27

Kecernaan Bahan Kering (KcBK) ... 28

Kecernaan Bahan Organik (KcBO) ... 30

Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 3

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 33

Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(10)

DAFTAR TABEL

No. Hal.

1. Kebutuhan ransum kelinci lepas sapih (%) ... 7

2. Kandungan nutrisi kulit buah kopi berdasarkan pengolahannya (%) ... 18

3. Kandungan zat gizi kulit daging buah kopi (%) ... 18

4. Kandungan nutrisi kulit buah kopi sebelum

dan sesudah difermentasi (%) ... 18

5. Rataan konsumsi bahan kering

pakan pada kelinci Rex jantan (g/ekor/hari) ... 26

6. Analisis ragam konsumsi ransum kelinci selama penelitian ) ... 26

7. Rataan konsumsi bahan organik pakan

pada kelinci Rex jantan (g/ekor/hari) ) ... 27

8. Rataan kecernaan BK pakan

pada kelinci Rex jantan selama 7 hari (%) ... 29

9. Analisis kecernaan kulit daging buah kopi

fermentasi MOL kecernaan BK pakan pada kelinci Rex jantan... 29

10. Rataan kecernaan BO pakan

pada kelinci Rex jantan selama 7 hari (%) ... 30

11. Analisis kecernaan kulit daging buah kopi fermentasi MOL

terhadap kecernaan BO pakan pada kelinci Rex jantan ... 31

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal.

Gambar 1. Sistem Pencernaan Kelinci ... 8

Gambar 2. Penjemuran Kulit daging buah kopi ... 43

Gambar 3. Penyiraman Inokulen ... 43

Gambar 4. Kulit Daging buah kopi yang sudah kering ... 43

Gambar 5. Pengukuran suhu fermentasi daging kulit buah kopi ... 44

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal.

1. Pembuatan inokulan cair ... 37

2. Pembuatan fermentasi kulit daging buah kopi ... 38

3. Pembuatan pakan bentuk pelet ... 39

4. kandungan nutrisi masing-masing bahan pakan ... 40

5. Formula Ransum Kelinci dengan kulit daging buah kopi (KDBK) ... 40

6. Grafik rataan konsumsi kelinci dalam bahan kering (BK) selama penelitian (g/ekor/hari) ... 41

7. Grafik rataan konsumsi kelinci dalam bahan organik (BO) selama penelitian (g/ekor/hari) ... 41

8. Rataan kecernaan bahan kering pada kelinci Rex jantan (%) ... 41

9. Analisis ragam kecernaan bahan kering feses kelinci Rex jantan (%) ... 42

10. Rataan kecernaan bahan organik pada kelinci Rex jantan (%) ... 42

11. Analisis ragam kecernaan bahan organik feses kelinci Rex jantan (%) ... 42

12. Rekapitulasi hasil penelitian kelinci Rex jantan ... 42

Referensi

Dokumen terkait

DPA - SKPD 2.2 Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. DPA - SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahah atau LAKIP ini dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Visi dan Misi

Pemesanan obat pada situs ini berdasarkan non-resep selain itu situs ini juga menawarkan berbagai macam kemudahan dan kenyamanan baik dari segi pelayanan sampai mutu obat yang

bahwa berdasarkan Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, pemrakarsa usaha dan/ atau kegiatan

1. Pasokan bahan baku kayu yang legal dan lestari tercapai yang berasal dari berbagai sumber, khususnya dari hutan produksi yang dikelola secara lestari dan disertifikasi

Kesulitan peserta didik dalam memecahkan sebuah permasalahan terjadi karena kurangnya pemahaman peserta didik pada suatu konsep materi ajar.. Penelitian ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas stimulasi dan jenis pola asuh dengan perkembangan pada anak gemuk usia 2-5 tahun.. Penelitian ini dapat

Hadits Qudsi adalah hadits suci yang isinya berasal dari adalah hadits suci yang isinya berasal dari Tuhan, disampaikan dengan kata-kata Nabi sendiri. Tuhan, disampaikan