• Tidak ada hasil yang ditemukan

1908161009 badan penanggulangan bencana daerah lakip 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "1908161009 badan penanggulangan bencana daerah lakip 2014"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

rahmat dan karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 telah

selesai disusun. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahah

atau LAKIP ini dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Visi dan Misi organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam mencapai tujuan

dan sasaran dengan Rencana Strategis ( RENSTRA ) berupa Kebijakan, Program dan

Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan

Perwujudan Akuntabilitas Instansi kepada Pihak-Pihak yang memberi mandat,

terciptanya Sistem Pelaporan Akuntabilitas yang dapat meningkatkan kepercayaan

terhadap Pemerintah dan Meningkatkan Kinerja Instansi Pemerintah dalam

menjalankan Misi staikholder SKPD serta diharapkan dapat terciptanya

pemerintahan yang baik.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 ini disusun

berdasarkan Surat Bupati Pesisir Selatan Nomor 061/15.05/ORG/XII-2014 Tanggal

24 Desember 2014 Tentang Permintaan Data LAKIP T.A 2014 dan berpedoman

Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 ini disusun dan semoga

dapat dijadikan bahan untuk pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan.

(3)

Halaman

KATA PENGANTAR ... ... ... . ... . ... ... ... ... i

DAFTAR I SI ... ... ... ... ... ... ... ... ...ii

I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum ... ... ... ... .... ...1

B. Struktur Organisasi ... ... ... ... ... . ... ... ...2

C. Potensi Bencana di Kab. Pesisir Selatan… ... ... .... ...4

.

I I . PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA

A. Visi dan Misi... ... ... ... .... ...10

B. Tujuan dan Sasaran... ... ... ... ... ………...10

C. Program dan Kegiatan ...………....………..14

I I I . AKUNTABI LI TAS KI NERJA TAHUN 2014

A. Pengukuran Kinerja... ... ... ... ... ...18

B. Evaluasi dan Analisis Pengukuran kinerja ... ... ...18

I V. PENUTUP ...32

LAMPI RAN

(4)

BAB

 

I

 

PENDAHULUAN

 

 

A. Gambaran Umum

Dalam Undang Undang Dasar 1945 yang ditegaskan kembali dalam

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik I ndonesia atau NKRI bertanggung

jawab melindungi segenap bangsa I ndonesia dan seluruh tumpah darah

I ndonesia ,dengan Tujuan untuk memberikan Perlindungan terhadap kehidupan

dan penghidupan, yang termaktub didalamnya adalah perlindungan atas

terjadinya bencana, guna mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan

Pancasila. Dinyatakan pula dalam Undang- Undang tersebut bahwa

Penanggulangan Bencana merupakan Urusan bersama Pemerintah, Masyarakat,

Dunia usaha, Organisasi Non Pemerintah, I nternasional, maupun Pemangku

Kepentingan (Stakeholders) lainnya. Oleh karena landasan Nasional dalam

Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana akan memberikan

Advokasi dan Dukungan kepada pemerintah dalam upaya melaksanakan

Pengurangan Risiko Bencana (PRB) secara Terencana, Sistematis dan

Menyeluruh.

Mencermati kondisi Geografis, Geologis,Hidrologis, dan Demografis, pada

kenyataannya wilayah Negara Kesatuan Republik I ndonesia memiliki tingkat

kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh

Faktor Alam, Faktor Non-Alam maupun Faktor Manusia. Dampak utama bencana

seringkali menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak kerusakan Non Materi maupun Psikologis. Sebagai

respon dari Perubahan Paradigma Penanggulangan Bencana tersebut maka

diterbitkan Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana dimana didalam ketentuan umumnya disebutkan bahwa,

(5)

meliputi Penetapan Kebijakan Pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,

yakni Sebelum Terjadinya Bencana Melalui Kegiatan Pencegahan Bencana, Saat

Terjadi Bencana dengan kegiatan Tanggap Darurat, dan Setelah Terjadi Bencana

atau Pasca Bencana melalui kegiatan Rehabilitasi. Selanjutnya ketiga upaya tadi

disebut sebagai 3 (tiga ) Tahapan Penanggulangan Bencana.

Kabupaten Pesisir Selatan sebagai salah satu Kabupaten yang terletak di

pantai Barat Propinsi Sumatera Barat dengan di sebelah Utara berbatasan

dengan Kota Padang, sebelah Selatan dengan Provinsi Bengkulu, sebelah Timur

dengan Kabupaten Kabupaten Solok, Solok Selatan dan Provinsi Jambi, dan

sebelah Barat dengan Samudera I ndonesia, merupakan salah satu Kabupaten

yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana. Secara astronomis

Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada 0059' - 2028,6' Lintang Selatan, 100019’ -

101018’ Bujur Timur dengan luas wilayah 5.749,89 Km2, yang memanjang dari

utara ke selatan dengan panjang pantai sekitar 234 KM.

B. Struktur Organisasi

Sehubungan dengan pentingnya penyelenggaraan penanggulangan

bencana, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan telah menetapkan

Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 14 tahun 2010, tentang

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir

Selatan, sebagaimana diubah dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana

Daerah, ditetapkan tanggal 15 September 2014. Secara administratif Badan

Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pesisir Selatan

bertanggung jawab kepada Kepala Daerah atau Bupati. Kepala Pelaksana Badan

Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam

memberikan pelayanan pelaksanaan Program Mitigasi Bencana atau Pra

(6)

atau Rehabilitasi dan rekonstruksi serta penyediaan data dan informasi pada 15

Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan tugas pokok di atas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

 Melakukan perumusan konsep kebijakan penanggulangan bencana daerah ;  Melakukan pemantauan penyelenggaraan penanggulangan bencana ;

 Melakukan evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah berdasarkan data yang ada:

 Memberikan masukan dan saran kepada Kepala Daerah dalam

penanggulangan bencana agar dapat terlaksana dengan baik.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, sesuai dengan

Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2010 ,susunan organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:

1. Kepala (Sekretaris Daerah)

2. Kepala Pelaksana (Eselon I I .B)

3. Sekretaris (Eselon I I I .B)

o Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon I V.A) o Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan (Eselon I V.A) o Sub Bagian Keuangan (Eselon I V.A)

4. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Eselon I I I .B)

o Seksi Pencegahan (Eselon I V.A) o Seksi Kesiapsiagaan (Eselon I V.A)

5. Bidang Kedaruratan dan Logistik

(7)

6. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

o Seksi Rehabilitasi (Eselon I V.A) o Seksi Rekonstruksi (Eselon I V.A)

7. Kelompok Satuan Tugas

Untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki Aparatur

sebanyak 93 orang yang terdiri dari 41 ( empat puluh satu ) orang Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan 52 ( lima puluh dua ) orang Non PNS . Khusus Non PNS

terdiri dari; 7 ( tujuh ) orang bertugas sebagai Anggota Tim Reaksi Cepat atau

TRC dan Pusat Pengendalian Operasional atau PUSDALOPS Badan

Penanggulangan Bencana Daerah, 15 ( lima belas) orang Anggota Damkar

Painan Kec.I V Jurai, 15 (lima belas ) orang Anggota Damkar Balai Selasa di

Kec.Ranah Pesisir dan 15 (lima belas) orang Anggota Damkar Tapan di Kec. Basa

Ampek Balai Tapan Kabupaten Selatan. Adapun komposisi aparatur BPBD

sampai 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 1

Komposisi Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan Kondisi 31 Desember 2014

(8)

5  Non PNS (PHL)  0  0  0  45  7  52 

  JUMLAH  1  4  9  0  79  93 

C. Potensi Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan

Ditinjau dari kondisi Geografis, Geologis dan Hidrometeorologis,

Kabupaten Pesisir Selatan termasuk wilayah yang berpotensi mengalami

bencana dan dan sebagai mimi market bencana di Propinsi Sumatera Barat.

Adapun potensi bencana yang dimaksud adalah:

1. Gempa Bumi dan Tsunami

Secara umum wilayah Kabupaten Pesisir Selatan terletak di wilayah

seismik aktif yaitu pertemuan antara dua lempeng tektonik aktif euroasia dan

indo-australia. Berdasarkan catatan sejarah dan pendapat kalangan ahli gempa

menyatakan bahwa periode ulang gempa besar dikawasan zona subduksi

Mentawai berada pada kisaran 170 hingga 200 tahun sekali. Selain terletak di

antara dua lempeng tektonik aktif, wilayah Kabupaten Pesisir Selatan juga

terimbas efek dari adanya jalur patahan aktif di Sumatera yaitu patahan

semangka. Sebagai konsekuensi dari letak geografis tersebut, Kabupaten Pesisir

Selatan merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap bahaya gempa bumi

dan tsunami. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, gempa bumi yang

menimbulkan efek masif kerusakan terjadi pada tahun 2007 dan 2009.

Berdasarkan riset terakhir para ahli terhadap kondisi zona subduksi Mentawai

diketahui bahwa tumbukan lempeng euroasia dan indo-australia telah terkunci

(tidak bergerak lagi), sehingga potensi gempa berskala besar yang berimbas

pada daerah di sekitarnya sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. Selain

kerusakan akibat gempa, hal lain yang menjadi ancaman adalah terjadinya

tsunami yang diprediksi akan menyapu kawasan pantai hingga radius 5 (lima)

(9)

Gambar 1

Peta Potensi Bencana Tsunami I ndonesia

   

 

2. Banjir

Kerentanan bencana lain yang mengancam wilayah Kabupaten Pesisir

Selatan adalah potensi terjadinya banjir, baik banjir biasa maupun banjir

bandang. Khusus untuk banjir bandang, Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan

merupakan daerah yang banyak dialiri sungai-sungai besar. Secara historis

tipikal daerah dataran rendah Pesisir Selatan yang terletak di sepanjang pantai

dan pada umumnya merupakan lembah, diyakini oleh para ahli merupakan

endapan aluvial akibat adanya banjir purba pada masa lalu. Hal ini ditandai

(10)

Secara teoritis banjir bandang diakibatkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

A. Faktor Pengontrol

‐ Morfologi (kemiringan lereng dan penyempitan lembah) ‐ Kekuatan batuan penyusun lereng

B. Faktor Pemicu

‐ Hujan Ekstrim ‐ Gempa

Gambar 2

Kejadian Bencana Banjir Bandang

(11)

Gambar 3

Kejadian Bencana Banjir Akibat Gelombang Pasang Nagari Luhung Kec.Bayang Tahun 2014

Gambar 4

Daerah Raw an Banjir Bandang

Kota Painan Kec.I V Jurai Kabupaten Pesisir Selatan

 

 

 

 

 

 

 

(12)

 

3. Tanah Longsor

Kabupaten Pesisir Selatan berada pada daerah perbukitan dengan

kemiringan yang cukup curam ± 50 % dari luas wilayah, dengan struktur tanah

yang sangat rawan terhadap longsoran. Beberapa hal yang dapat menyebabkan

tanah longsor antara lain :

a. Tingginya curah hujan

b. Penebangan pohon yang sembarangan

c. Peladangan yang sembarangan dan berpindah – pindah

d. Pembabatan hutan yang tidak semestinya

e. Tidak ditanaminya kembali hutan yang telah gundul ( reboisasi )

Gambar 5

Kejadian Bencana Longsor

Nagari Kambang Utara Kec.Lengayang Tahun 2014

   

 

(13)

4. Abrasi Pantai Dan Sungai

Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan berada disepanjang pantai Sumatera ±

234 Km dan kemiringan pinggir pantai sangat curam dengan gelombang pasang

yang cukup tinggi sehingga sangat berpotensi terhadap abrasi pantai. Akibat dari

tejadinya abrasi pantai tersebut telah banyak menimbulkan kerusakan tehadap

pemukiman masyarakat yang berada disepanjang pantai, dengan perbedaan

ketinggian antara permukaan laut dengan pemukiman masyarakat sangan kecil

yaitu ± 3 M. Abrasi pantai adalah bencana alam yang terjadi diwilayah sekitar

pantai yang diakibatkan oleh :

a. Adanya perubahan musim

b. Tingginya gelombang pasang

c. Berkurangnya kawasan hijau disepanjang garis pantai ( hutan bakau )

d. Permukiman penduduk yang semakin dekat dengan pinggir pantai

Gambar 6

(14)

Gambar 7

Abrasi Sungai Nagari Kambang Barat Kec.Lengayang

Tahun 2014

Menyadari akan potensi ancaman bencana tersebut serta beberapa faktor

yang menyebabkan Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai kerentanan yang

tinggi terhadap bencana ditinjau dari aspek kelembagaan, sosial ekonomi,

demografi, infrastruktur dan fisik lingkungan, maka Pemerintah Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat

perlu mengembangkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar terbangun suatu

kondisi yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap resiko bencana.

Untuk mengurangi dampak dari bencana yang mungkin terjadi,

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengambil langkah-langkah strategis

dengan berpedoman kepada program PBB yaitu I nternational Decade for Natural

Disaster Reduction (I DNDR). Salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Pesisir

Selatan untuk mengurangi resiko bencana alam adalah dengan melakukan

kegiatan-kegiatan antisipatif yang berbasis mitigasi bencana.

 

(15)

 

5. Kebakaran.

Pemukiman rumah penduduk dan lahan perkebunan Wilayah Kabupaten

Pesisir Selatan sering terjadinya kebakaran. Faktor utama tingginya tingkat

kebakaran antara lain ;

‐ Padatnya rumah penduduk dengan akses jalan yang tidak

memadai dalam melakukan pemadaman api oleh petugas pemadam kebakaran pada beberapa titik-titik lokasi dikecamatan.

‐ Rata-rata rumah penduduk ataupun pertokoan di wilayah

Kabupaten Pesisir Selatan tidak melakukan pemeriksaan ulang atau penggantian instalasi listrik baru rumah atau pertokoan yang pemakaiannya lebih dari 15 Tahun, sehingga sering terjadinya kebakaran dengan kasus yang sama seperti konsleting listrik rumah atau pertokoan

‐ Kebakaran hutan disebabkan masih tradisionalnya masyarakat kita dalam pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran lahan hutan dan beberapa wilayah Pesisir Selatan yang mempunyai lahan - lahan gambut pada lokasi – lokasi transmigrasi dikecamatan yang mempunyai kesulitan dalam pemadaman api.

Gambar 8

(16)

6. Angin Badai dan Puting Beliung

Kerentanan bencana lain yang mengancam wilayah Kabupaten Pesisir

Selatan adalah potensi terjadinya Angin Badai dan Puting Beliung. Secara

historis tipikal daerah dataran rendah Pesisir Selatan yang terletak di sepanjang

pantai dan pada umumnya merupakan lembah, diyakini masyarakat sering

terjadinya bencana angin badai dan puting beliung pada masa lalu. Hal ini

ditandai dengan bentuk dataran yang menyerupai kipas (kipas aluvial).

Secara teoritis angin badai dan puting beliung diakibatkan oleh faktor-faktor

sebagai berikut:

A. Faktor Pengontrol yaitu;

‐ Morfologi (kemiringan lereng dan penyempitan lembah) ‐ Kekuatan batuan penyusun lereng

B. Faktor Pemicu yaitu ;

‐ Hujan Ekstrim

Gambar 9

Puting Beliung DiNagari Batu Hampar Tarusan Kec.Koto XI Tarusan Tahun 2014

 

(17)

BAB I I

PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA

 

A. Visi dan Misi

Dalam penyelenggaraan urusan penanggulangan bencana di Kabupaten

Pesisir Selatan, BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai Visi “Mew ujudkan

Pesisir Selatan Siaga, Tanggap, Tangguh dan Taw akal dalam

Menghadapi Bencana”. Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, maka BPBD

Kabupaten Pesisir Selatan Selatan menetapkan misi sebagai berikut :

1. Mengurangi risiko bencana dengan membangun kesiapsiagaan dan

infrastruktur diseluruh lini secara terencana dan terpadu;

2. Menciptakan sistim kesiapsiagaan dan peringatan dini menghadapi bencana

di Pesisir Selatan

3. Pengkajian dampak bencana secara cepat dan tepat serta penentuan status

keadaan darurat bencana;

4. Menjalankan fungsi komando dan koordinasi serta melakukan kegiatan

penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terkena

bencana dan perlindungan terhadap kelompok rentan;

5. Membangun ketahanan masyarakat dan kelembagaan pada masa krisis;

6. Memulihkan dampak bencana secara fisik dan psikologis.

 

B.

Tujuan

 

dan

 

Sasaran

 

1.

Tujuan

 

 

Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015 dimaksudkan sebagai dasar

penyusunan kebijakan, program, kegiatan, indikator atau tolak ukur kinerja

dalam pencapaian Visi, Misi dan tujuan organisasi. Penysusunan Rencana

(18)

mengacu kepada Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana

atau BNPB Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah atau RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 .Dengan

pertimbangan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan belum tersedia secara lengkap mengingat

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir

Selatan ditetapkan tanggal 30 November 2010 dengan Peraturan Daerah

Nomor 14 Tahun 2010, mengingat Program Penanggulangan Bencana yang

ada sebelumnya pada Tugas Pokok Dan Fungsi yang berada pada Kantor

Kesbangpol Kabupaten Pesisir Selatan, maka pelaksanaan Program dan

Kegiatan untuk Tahun Anggaran 2011 – 2015 merupakan lanjutan dari Tugas

Pokok Dan fungsi kebencanaan.

Adapun tujuan Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015, meliputi:

1) Meningkatkan manajemen dan akuntabilitas pemerintahan melalui

peningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana.

2) Meningkatkan kualitas penanggulangan bencana berbasis informasi

teknologi yang sinergis sehingga menghasilkan produk penanggulangan

bencana yang berkualitas.

3) Meningkatkan sistem koordinasi yang terintegrasi dalam proses

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan bencana.

4) Mengembangkan penelitian, sistem informasi, pelaporan dan evaluasi

pelaksanaan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, dan akuntabel

.

2. Sasaran

       

Sejalan dengan sasaran pembangunan nasional dibidang

penanggulangan bencana, maka Sasaran Strategis Badan Penanggulangan

(19)

dengan mengacu kepada Sasaran Strategis Badan Nasional Penanggulangan

Bencana tahun 2010-2014 adalah:

1) Terbitnya peraturan dan perundang-undangan yang memadai bagi

penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Pesisir Selatan;

2) Terbentuknya Posko Bencana diseluruh Kecamatan di Kabupaten Pesisir

Selatan;

3) Terhimpunnya sumber daya yang dapat dimobilisasi secara terpadu dalam

upaya Penanggulangan Bencana yang melingkupi wilayah Kabupaten

Pesisir Selatan;

4) Tumbuhnya budaya siaga bencana pada masyarakat;

5) Meningkatnya daya dukung fasilitas dan utilitas pelayanan umum

Penanggulangan Bencana;

6) Berkurangnya kerentanan lingkungan pada kawasan rawan bencana;

7) Terselenggaranya pertolongan cepat dan tepat sasaran pada korban

bencana untuk mengurangi jumlah korban jiwa meninggal;

8) Tersusunnya rencana pemulihan kawasan bencana secara partisipatif;

9) Tersedianya standar kesejahteraan minimum penduduk korban bencana;

10) Pulihnya daya dukung fasilitas dan utilitas pelayanan umum pasca

bencana.

3. Strategi dan Kebijakan

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Pesisir Selatan ditempuh beberapa strategi yaitu :

1) Mengurangi risiko bencana dengan membangun kesiapsiagaan dan

infrastruktur di seluruh lini secara terencana dan terpadu, dengan

menerapkan kebijakan:

 Membangun sistem Penanggulangan Bencana yang handal, dengan

(20)

 Menerbitkan aturan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan

 Mempercepat pembentukan aturan Penanggulangan Bencana di

Kabupaten Pesisir Selatan;

 Membangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Pesisir Selatan dengan Sumber Daya Manusia yang memadai dan kompeten sesuai dengan standar;

 Mempercepat pembangunan Badan Penanggulangan Badan Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan dengan metode yang terstandarisasi;

 Menerbitkan prosedur internal untuk mobilisasi sumber daya

Kabupaten Pesisir Selatan dalam Penanggulangan Bencana;

 Membangun jaringan kerja Penanggulangan Bencana untuk

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya;

 Membangun sistem peringatan dini bencana yang handal dan responsif bagi masyarakat;

 Membangun kesiapsiagaan bencana secara partisipatif, dengan

menerapkan kebijakan;

 Membangun peningkatan pengetahuan masyarakat dalam

Penanggulangan Bencana;

 Membangun wilayah percontohan siaga bencana untuk

mengembangkan ke Membangun kesiapsiagaan sekolah dalam

menghadapi bencana;

 Memberdayakan ekonomi masyarakat di pesisir sebagai alternatif pengurangan kerentanan bencana;

 Mempersiapkan infrastruktur penanggulangan bencana yang tangguh, dengan menerapkan kebijakan;

 Menyusun skenario umum pengelolaan dan pengembangan wilayah

berbasis Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan;  Melaksanakan Mitigasi Struktural pada daerah rentan;

 Menerapkan analisis risiko bencana pada rencana pembangunan;  Mempersiapkan daerah untuk memasuki masa pemulihan bencana.

2) Memobilisasi kemampuan masyarakat dan lembaga pada masa krisis

dengan tujuan utama meminimalkan korban saat bencana dan

mempercepat penyelesaian masa darurat bencana, dengan menerapkan

(21)

 Mengaktifkan petugas tanggap darurat dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban bencana;

 Mengerahkan sumber daya dalam upaya penyelamatan pengungsi dan pemulihan fasilitas kritis;

 Menjamin distribusi logistik yang tepat sasaran;

 Mengantisipasi jatuhnya korban akibat bencana susulan dan/ atau epidemi penyakit.

3) Memulihkan dampak bencana secara fisik dan psikologis dengan tujuan

utama melaksanakan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka

pemulihan stabilitas kehidupan daerah korban bencana, dengan

menerapkan kebijakan:

 Memulihkan secara permanen kebutuhan primer penduduk korban

bencana;

 Memulihkan aktivitas perekonomian penduduk;  Memulihkan fasilitas dan utilitas pelayanan umum;

 Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam

pemulihan fasilitas dan utilitas pelayanan umum.

 

 

C. Program dan Kegiatan

Sebagai langkah operasional arah kebijakan dan strategi dengan

memperhatikan Skala Prioritas yang didasarkan atas Perumusan Visi, Misi,

Tujuan, Sasaran yang telah ditetapkan, maka program dan Kegiatan yang

telah di laksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD

(22)

Tabel 2.Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET

1 2 3 5

1. Meningkatkan Manajemen

dan Akuntabilitas

pemerintahan Melalui

Peningkatan Sumber Daya Manusia , Sarana dan Prasarana.

A.Tersedianya Sarana Pendukung Pemadam Kebakaran a.l ; Mobil Pemadam Kebakaran

Kapasita 4000 Liter.

B.Terpeliharanya Peralatan Penanggulangan Bencana ,Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran dan Tempat Parkir a.l;

1. Alat Berat. Yaitu Eksavator

1 Unit

7.Mobil Pik Up ( Pengangkut Barang/Logistik) Honorer Damkar Dan SAR.

2.Operasional Logistik dan Perlengkapan Gudang Logistik .

3.Operasional SAR dan TRC

(23)

2.Mitigasi Benjcana.

3.Ekspidisi Peralatan Mitigasi dan Permakanan.

E.Terlaksananya Pelatihan SDM Aparatur dan Masyarakat a.l; 1. Terlatih dan Meningkatnya

SDM Satgas Damkar dan SAR. ‘-Perahu Karet 1 unit. ‘-Locker Damkar 2

2. Meningkatkan Kualitas Penanggulangan Bencana

3. Mengembangkan Penelitian ,Sistem Informasi,Pelaporan dan Evaluasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Yang Efektif ,Efisien, dan Akuntabel.

1.Ditetapkannya Jenis Kerusakan dan Jumlah Kerugiannya. 2. Terlaksananya Monitoring dan

(24)

BAB

 

III

 

AKUNTABILITAS

 

KINERJA

 

 

A. Pengukuran Kinerja

Metode pengukuran capaian kinerja yang dilakukan adalah berdasarkan

rumus :

% Capaian Kinerja = Realisasi Capaian

X 100 % Rencana

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menetapkan indikator terlebih

dahulu. I ndikator yang digunakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Pesisir Selatan menyangkut :

1. Masukan (input) adalah sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan.

2. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa

3. Hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

fungsinya keluaran kegiatan pada jangka waktu menengah.

Pengukuran kinerja (PK) merupakan dasar untuk menilai suatu

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran

strategis Kabupaten Pesisir Selatan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan visi dan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan yang terdapat pada Lampiran 1

(25)

B.

Evaluasi

 

dan

 

Analisis

 

Pengukuran

 

Kinerja

 

 

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang telah dilakukan (Tabel 2),

maka dapat dilakukan evaluasi dan analisis pengukuran kinerja sasaran yang

telah dicapai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan

sesuai dengan Misi yang terdapat

 

pada

 

Sasaran

 

Strategis

 

Kabupaten

 

Pesisir

 

Selatan.

 

 

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (12 kegiatan terdiri dari Kegiatan

Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa

Administrasi Keuangan, Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, Penyediaan Alat

Tulis Kantor, Pengadaan Barang Cetakan dan Pengadaan, Penyediaan Komponen

Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-Undangan, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan

Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat –rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

dan Kegiatan Penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP ).

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran bertujuan untuk menyediakan

kebutuhan kantor dalam rangka mempercepat proses kelancaran Administrasi dan

Pelayanan di Kantor. Program ini dianggarkan sebesar Rp. 781,748,100,- dan

realisasi sebesar 670872,649,- atau 85,82 %. Hasil capaian Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran adalah ;

a) Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan sebanyak

15 buku.

(26)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ( 5 Kegiatan terdiri Kegiatan

Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung

Kantor, Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional, Perencanaan

Pembangunan Gedung Kantor dan Kegiatan Pembangunan Tempat Parkir )

Program ini bertujuan untuk memenuhi Sarana dan Prasarana Aparatur, sehingga

proses pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan efisien. Program ini memiliki

pagu anggaran Rp. 739,020,691,- realisasi Rp. 674,712,412,- atau 91,30 %. Hasil

capaian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah ;

a) Tersedianya Perlengkapan Gedung Kantor yaitu Almari 3 pkt, Laptop 2

unit, Printer 1 unit, Kamera 1 unit, Brankas 1 unit dan Sound System 1

paket.

b) Tersedianya Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor yaitu

Pemeliharaan Gedung Kantor Luas : 862,45 M2 dan Pemeliharaan

Halaman Gedung Kantor Luas : 3,606 M2.

c) Tersedianya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

yaitu Kendaraan Roda Enam 3 unit, Roda Empat 4 unit, Roda dua 7 unit

,perahu karet 1 unit dan Mesin Chinsaw 2 unit.

d) Tersedianya Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor yaitu Jasa

Konsultan perencanaan dan DED Pembangunan Tempat parkir.

e) Tersedianya Pembangunan Tempat Parkir yaitu Tempat parkir Mobil

Operasional Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir

(27)

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ( Kegiatan Bimbingan Teknis

Implementasi Peraturan Perundang – Undangan )

Program ini bertujuan untuk peningkatan Sumber Daya Aparatur bagi Pegawai

Negeri Sipil dengan anggaran Rp. 117,800,000,- realisasi Rp. 80,826,600,- atau

68,61 % .Hasil capaian Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

adalah ;Tersedianya Pelatihan dan Bimbingan Teknis bagi Pegawai negeri Sipil

sebanyak 1 paket .

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan ( Kegiatan Rehabilitasi /

Pemeliharaan Alat – Alat Berat )

Program ini bertujuan untuk peningkatan pemeliharaan alat-alat berat sebanyak 1

unit eksavator dengan anggaran Rp. 36,614,840,- realisasi Rp. 24,326,340,- atau

66,44 %. Hasil capaian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan

adalah ;Tersedianya Jasa Service , penggantian suku cadang dan sewa alat angkut

Eksavator 1 unit. Ke lapangan dan PAD Retribusi Eksavator Tahun 2014 sebesar Rp.

35,000,000,-

5. Program Kesiapsiagaan

Program ini bertujuan tersosialisasinya informasi tentang kebencanaan dan

terampilnya masyarakat dalam menghadapi bencana bagi masyarakat umum dan

siswa – siswi sekolah diKabupaten Pesisir Selatan. Program terdiri 2 kegiatan yaitu

Kegiatan Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan Data dan Informasi Real

Time Untuk Tanggap Darurat dan Kegiatan Pembinaan dan Pembentukan

(28)

164,306,550,- dan realisasi sebesar Rp. 155,762,160,- atau 94,80 %. Program

terdiri 2 kegiatan yaitu;

1. Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan Data dan Informasi Real Time

Untuk Tanggap Darurat.

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 116,956,530,-Realisasi

anggaran sebesar Rp. 113,862,140,- atau 97,35 %. Keluaran dari kegiatan ini

adalah Terlaksananya Sosialisasi ,Promosi tentang Mitigasi untuk 15

Kecamatan. Hasil capaian Tersosialisasinya dan tersebarnya tentang mitigasi

bencana di Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Pembinaan dan Pembentukan Kelompok Siaga Bencana Sekolah ( KSBS ).

Jumlah Anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 47,350,020,-, Realisasi

anggaran sebesar Rp. 41,900,020,- atau 88,49 %. Keluaran dari kegiatan ini

adalah Terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan Terbentuknya KSBS

diKabupaten Pesisir Selatan. Hasil capaian kegiatan Tertanamnya rasa

Kesiapsiagaan terhadap bencana bagi siswa siswi sekolah sebanyak 3 sekolah..(

SMPN 4 Koto XI Tarusan, SMPN 3 Surantih Kec.Sutera,dan SMPN 2 Balai Selasa

kec.Ranah Pesisir )

6. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Penanggulangan Bencana

Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan

bencana dan terpeliharanya prasarana alat pemadam kebakaran diKabupaten

Pesisir Selatan dalam kebencanaan.. Program terdiri 2 kegiatan yaitu Kegiatan

Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran dan Kegiatan Pemeliharaan dan Prasarana

(29)

Realisasi anggaran sebesar Rp. 1,453,066,364,- atau 95,63 % . Program dari

kegiatan terdiri dari ;:

1. Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 1,345,456,864,-Realisasi

anggaran sebesar Rp. 1,308,388,564,- atau 97,24 %. Keluaran dari kegiatan

ini adalah Tersedianya mobil pemadam kebakaran 1 unit .dengan kapasitas

4000 liter merk Hino. Hasil capaian terbantunya masyarakat dari bencana

kebakaran di Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran.

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 173,963,500,- Realisasi

anggaran sebesar Rp. 144,677,800,- atau 83,17 %. Keluaran dari kegiatan ini

adalah Terpeliharanya sarana dan prasarana Pencegahan bahaya kebakaran

sebanyak 2 unit Mobil pemadam kebakaran.. Hasil capaian Terlaksananya

Pencegahan dan penanggulangan Bencana kebakaran diKabupaten Pesisir

Selatan.

7. Program Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi masyarakat dan Pemangku lainnya

Dalam Pengurangan Resiko Bencana.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

menghadapi kebencanaan dan keterlibatan pemangku/ tokoh masyarakat yang

berdampingan dengan stakholder yang berada di Kecamatan Kabupaten Pesisir

(30)

Bencana Berbasis Masyarakat dan Nagari Tangguh. Jumlah anggaran sebesar Rp.

153,480,000,- dan realisasi sebesar 139,601,000,- atau 90,96 %.

Program dari Kegiatan yaitu;:

1. Pengembangan Program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat.

Dan Nagari Tangguh.

Jumlah anggaran adalah Rp. 153,480,000,-, Realisasi anggaran sebesar Rp.

139,601,000,- atau 90,96 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah

Berkembangnya Nagari Tangguh Melalui Pengurangan Resiko Bencana

Berbasis Nagari sebanyak 1 nagari.diKabupaten Pesisir Selatan pada Nagari

Amping Parak Kec.Sutera. .Hasil Capaian kegiatan meminimalisasikan resiko

bencana.

.

8. Program Penanganan Tanggap Darurat

Program ini bertujuan untuk Melakukan Penanganan bencana baik kebakaran,

banjir, longsor, puting beliung, abrasi pantai, pencaharian orang didarat maupun

dilaut dan pertolongan lainnya menyangkut kebencanaan bagi masyarakat .Dan

juga melakukan pendataan, verifikasi kejadian bencana kepada korban, serta

melakukan peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan – pelatihan bagi

satuan petugas atau SATGAS Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Pesisir Selatan.. Program Penanganan Tanggap Darurat terdiri 4 kegiatan ( Kegiatan

Operasional Pemadam Kebakaran, Operasional SAR dan Tim Reaksi Cepat ( TRC ),

Operasional Logistik dan Perlengkapan Gudang Logistik, dan Pelatihan Teknis

(31)

1,327,627,600,- dan realisasi sebesar Rp. 1,306,386,550,- atau 98,40 %. Hasil

capaian Program dan Kegiatan adalah penanganan bencana dan verifikasi data

bencana serta pemberian bantuan santunan bencana. Kejadian bencana Tahun

2014 adalah 63 Kali. Dengan Rincian Kejadian Bencana Orang Hilang/Tenggelam

sebanyak 10 Kali, Kejadian Bencana Kebakaran sebanyak 35 Kali, Kejadian Bencana

Angin Puting Beliung sebanyak 15 Kali, Kejadian Bencana Banjir sebanyak 1 kali

dan Kejadian Bencana Tanah Longsor sebanyak 2 kali. Total Kerugian akibat

bencana Tahun 2014 adalah Rp. 6.141.960.000,- (Enam Milyar Seratus Empat

Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah ) ,Dana Bantuan Santunan

Bencana kepada masyarakat dan telah melalui verifikasi data dilapangan adalah

sebesar Rp. 176,000,000,- ( Seratus Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah )

Program ini terdiri dari Kegiatan yaitu;:

1. Operasional Pemadam Kebakaran

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 892,977,750,-, Realisasi

anggaran sebanyak Rp. 877,843,800 ,- atau 98,31 %. Keluaran dari kegiatan

ini adalah Terlaksananya Operasi pemadam Kebakaran dan Terbayarnya

Honorarium Non PNS dan Premi Asuransi Anggota DAMKAR . Jumlah Damkar

BPBD Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 54 orang( PNS 9 orang, Non PNS 45

orang ) terdiri dari 22 orang Damkar Painan Kec.IV Jurai, 16 orang Damkar

Balai Selasa Kec.Ranah Pesisir dan 16 orang Damkar Tapan Kec.Basa Ampek

Balai Tapan .Hasil capaian kegiatan terlaksananya kegiatan operasional

penanganan bencana kebakaran dengan jumlah kejadian kebakaran Tahun

(32)

2. Operasional SAR dan Tim Reaksi Cepat ( TRC ).

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 193,561,900,-, Realisasi

anggaran sebanyak Rp. 191,845,300,- atau 99,11 %. Keluaran dari kegiatan

ini adalah Terlaksananya Operasional SAR dan TRC untuk 15 Kecamatan

diKabupaten Pesisir Selatan.Hasil capaian kegiatan adalah melakukan

pencaharian atau penyelamatan orang akibat hanyut dan tenggelam, dengan

jumlah kejadian SAR Tahun 2014 adalah 28 Kali ( Kejadian Tenggelam

sebanyak 10.kali, Kejadian Tanah Longsor sebanyak 2 kali kejadian, Kejadian

Banjir sebanyak 1 kali kejadian dan Kejadian Bencana Angin Puting Beliung

sebanyak 15.kali kejadian)

3. Operasional Logistik dan Perlengkapan Gudang Logistik.

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.60,655,100,-, Realisasi

anggaran sebanyak Rp. 59,284,100,- atau 97,74 %. Keluaran dari kegiatan ini

adalah Terlaksananya Operasional Logistik dan Tersedianya Perlengkapan

Gudang logistik untuk 10 bulan dengan 15 Kecamatan. Hasil capaian kegiatan

adalah melakukan peninjauan atau verifikasi bencana untuk pemberian

bantuan santuan , dengan kejadian sebanyak 57 Kali Kejadian dan total

bantuan santunan sebesar Rp 176,000,000,- ( Seratus Tujuh Puluh Enam Juta

Rupiah ).

4. Pelatihan Teknis Satgas Pemadam Kebakaran dan SAR

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.180,432,850,-, Realisasi

anggaran sebanyak Rp. 177,413,350,- atau 98,33 %. Keluaran dari kegiatan

(33)

Damkar 21 orang dan SAR 8 orang. Dan Pengadaan khusus untuk Damkar

Tapan yaitu Perahu karet 1 unit, Locher Damkar 2 bh , Velbed Damkar 20 set

dan pakaian 24 stel.

9. Program Pengelolaan Dan Penanganan Dampak Bencana

Program Pengelolaan dan Penanganan Dampak Bencana bertujuan untuk

melakukan inventarisasi kerugian pada masa pasca bencana dan membantu

masyarakat dalam pemulihan sosial ekonomi .Program terdiri 2 Kegiatan yaitu

kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan/Kerugian dan Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi Kebencanaan. Program ini dianggarkan sebesar Rp.

135,000,000,- dan realisasi sebesar Rp. 99,651,800,- atau 73,82 %.

1. Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan / Kerugian.

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 50,000,000,-, Realisasi

anggaran sebesar Rp. 31,737,880 atau 63,48 %. Keluaran dari kegiatan ini

adalah Ditetapkannya Jenis Kerusakan dan Jumlah Kerugiannya untuk 15

Kecamatan.

2. Monitoring Dan Evaluasi Pasca Bencana.

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.85,000,000 ,-, Realisasi

anggaran sebesar Rp. 67,913,920 ,- atau 79,90 %. Keluaran dari kegiatan ini

adalah Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pasca Bencana pada 15

(34)

10. Program Pencegahan Dan Mitigasi Bencana

Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana bertujuan melakukan Pencegahan

dini terhadap bencana dengan persiapan tempat evakuasi Tsunami dan

sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat. .Program terdiri 3 Kegiatan yaitu

Kegiatan Peningkatan Jalan Evakuasi Tsunami Pincuran Boga Painan ( Alokasi

Dana Bantuan Keuangan Yang Bersifat Khusus Propinsi T.A 2014 ), Kegiatan

Mitigasi Bencana dan Kegiatan Ekspedisi Oeralatan Mitigasi dan Permakanan..

Program ini dianggarkan sebesar Rp. 342,665,990,- dan realisasi sebesar Rp.

237,608,230,- atau 69,34 %.

Program kegiatan terdiri 3 Kegiatan yaitu

1. Peningkatan Jalan Evakuasi Tsunami Pincuran Boga Painan ( Alokasi Dana

Bantuan Keuangan Yang Bersifat Khusus Propinsi T.A 2014 ).

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini Rp. 125,000,000,-, Realisasi anggaran

sebesar Rp. 124,697,000 ,- atau 99,76 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah

Terbangunnya Jalan Evakuasi Tsunami pada Lokasi Jalan Evakuasi Tsunami

Pincuran Boga Painan Kec.IV Jurai dengan Luas : 8 x 12 Meter.

2. .Mitigasi Bencana

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini Rp. 88,365,990,-, Realisasi anggaran

sebesar Rp. 82,103,930 ,- atau 92,91 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya kegiatan Mitigasi Bencana diKabupaten Pesisir Selatan dan

Pelaksanaan Program KPDT Pusat ( Dana APBN ) dengan Kegiatan Perbaikan

(35)

dengan Luas dan Panjang : 264 M2 + 440 M2 dan melalui dana shering

pembayaran Honor Pelaksana Kegiatan ,seperti KPA, PPTK dan Tim Pengawas.

3. Ekspedisi Peralatan Mitigasi dan Permakanan.

Jumlah anggaran untuk kegiatan ini Rp. 129,300,000,-, Realisasi anggaran

sebesar Rp. 30,807,300 ,- atau 23,83 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah

Terlaksananya Ekspedisi Kapal Resque dan Permakanan. Hasil capaian

Terlaksananya penjemputan Mobil Tangki Air 1 unit dengan merk Hino

,kapasitas 4000 liter.

(36)

BAB

 

IV

 

 

PENUTUP

 

 

       

Berdasarkan

 

uraian

 

dari

 

pada

 

Bab

Bab

 

sebelumnya,

 

dapat

 

ditarik

 

kesimpulan

 

sebagai

 

berikut:

 

 

1.

Ditinjau dari kondisi geografis, geologis dan hidrometeorologis, Kabupaten

Pesisir Selatan termasuk wilayah yang berpotensi mengalami bencana,

antara lain Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Banjir, Tanah Longsor, Angin

Puting Beliung ,Kebakaran dan Abrasi Pantai.

 

 

2.

Pada

 

Tahun

 

2014

 

BPBD

 

Kabupaten

 

Pesisir

 

Selatan

 

telah

 

melaksanakan

 

Program

 

dan

 

Kegiatan

 

dengan

 

Total

 

Anggaran

 

sebesar

 

Rp.

 

5.317.684.135,-

dan

 

Realisasi

 

Anggaran

 

sebanyak

 

Rp.

 

4.842.814.105,

atau

  

91,07

 

%

 

,terdiri

 

dari

 

Program

 

dan

 

Kegiatan

 

Berdasarkan

 

Rencana

 

Strategis

 

(Tabel

 

Terlampir).

 

 

3.

Dari

 

hasil

 

pengukuran

 

kinerja

 

terhadap

 

program

 

dan

 

kegiatan

 

yang

 

telah

  

dilakukan,

 

capaian

 

kinerja

 

BPBD

 

Kabupaten

 

Pesisir

 

Selatan

 

sebesar

 

95

 

%.

 

 

4.

Beberapa

 

permasalahan

 

yang

 

masih

 

ditemukan

 

dalam

 

pelaksanaan

 

program

 

dan

 

kegiatan

 

adalah

 

masih

 

terbatasnya

 

jumlah

 

aparatur

 

terutama

 

untuk

 

kelompok

 

Satuan

 

Tugas

 

dan

 

keterbatasan

 

sarana

 

dan

 

prasarana

 

penanggulangan

 

bencana

 

seperti

 

kendaraan

 

operasional

 

pemadam

 

(37)

  

Demikianlah

 

Laporan

 

Akuntabilitas

 

Kinerja

 

Badan

 

Penanggulangan

 

Bencana

 

Daerah

 

Kabupaten

 

Pesisir

 

Selatan

 

Tahun

 

2014

 

ini

 

disusun

 

semoga

 

dapat

 

dijadikan

 

bahan

 

untuk

 

pengukuran

 

kinerja

 

yang

 

telah

 

dilaksanakan.

  

 

Painan,

    

13

  

Januari

 

2015

 

 

KEPALA

 

PELAKSANA

 

 

 

Ir.

 

DONI

 

GUSRIZAL,

 

MM

 

NIP

 

19641106

 

199703

 

1

 

001

 

 

 

 

(38)

1 Tersedianya Mobil Pemadam Kebakaran. 1 (satu) unit Mobil 100 Pemadam Kebakaran.

2. Terpeliharanya Sarana dan Prasarana 2 (dua) unit Mobil Pemadam 3 (tiga) unit Mobil Pemadam 100 Pencegahan Bahaya Kebakaran. Kebakaran Kebakaran

3. 100

4. Terlaksananya Operasional Pemadam 12 bulan untuk 15 kec. 12 bulan untuk 15 kec. 100 Kebakaran,Terbayarnya Honorarium -Damkar Painan 15 Orang -Damkar Painan 15 Orang dan Premi Asuransi Anggota DAMKAR Non -Damkar Balai Selasa 14 Orang -Damkar Balai Selasa 15 Orang PNS. -Damkar Tapan 15 orang -Damkar Tapan 15 orang

5. Terlaksananya Operasional SAR dan Untuk 15 Kec. Untuk 15 Kec. 100 Reaksi Cepat ( TRC ).

6. 10 Bulan lima Kali Kejadian, 12 Bulan 63 Kali Kejadian, 100

7. Terpeliharanya Secara berkala alat-alat 1 Unit Alat Berat Eksavator 1 Unit Alat Berat Eksavator 100 berat. dan 10 Kali kejadian. dan 10 Kali kejadian.

8. Jalan Evakuasi Tsunami. 1 Lokasi 100

9. Tersedianya Tempat Parkir 1 Paket 1 Paket 100

10. Terlaksananya Kegiatan Mitigasi Bencana 15 kec. 15 kec. 100

11. 1 Paket 1 Unit Mobil Tangki Air 4000 liter 45

12. 100

13. 2 Nagari 1 Nagari 50

14. Terbina dan Terbentuknya KSBS di Kab.Pessel 5 KSBS 3 KSBS 70

15. 1 Paket ( 5 orang ) 18 Orang 100

1 Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi 15 Kec. 15 Kec. 100 Promosi Tentang Mitigasi Bencana

Terbinanya dan Berkembangnya Nagari Tangguh Melalui Pengurangan Resiko Bencana

Terlaksananya Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-undangan Bagi Aparatur

1 Lokasi ( Pincuran Boga Painan Kec.IV Jurai)

Terlaksananya Ekspedisi Kapal Resque dan Permakanan

Terlatih dan Meningkatnya SDM Satgas DAMKAR dan SAR

-Damkar 21 orang dan SAR 8 orang , 24 Stel, i unit ( Perahu Karet i unit, Locker Damkar 2 unit,

Velbed 20 set )

-Damkar 21 orang dan SAR 8 orang , 24 Stel, i unit ( Perahu Karet i unit, Locker Damkar 2

unit, Velbed 20 set ) Meningkatkan Manajemen

dan Akuntabilitas Pemerintahan Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia, Sarana dan

1 (satu) unit Mobil Pemadam Kebakaran.

Terlaksananya Operasional Logistik dan Tersedianya Perlengkapan Gudang Logistik Terpeliharanya secara berkala kendaraan dinas

Kendaraan Roda Enam 3 unit,Roda Empat 4 unit, Roda dua 7 unit dan 1 perahu karet

(39)

JUMLAH ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2014 : Rp. 5.317.684.135,- JUMLAH REALISASI ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2014 : Rp.

4.842.814.105,-KEPALA PELAKSANA

Ir. DONI GUSRIZAL,MM NIP. 19641106 199703 1 001

Gambar

Tabel 1
Gambar 1 Peta Potensi Bencana Tsunami I ndonesia
Gambar 2  Kejadian Bencana Banjir Bandang
Gambar 3 Kejadian Bencana Banjir Akibat Gelombang Pasang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI BANDUNG TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) 2014 DAN DOKUMEN

Melalui Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP), Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan serta

Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang

Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) memuat penjelasan tentang realisasi kegiatan dengan rencana serta keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2013 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban

Penyusunan LAKIP Dinas Pemuda dan Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan /

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan wujud nyata Instansi Pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan kepada pemberi