rahmat dan karunia-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 telah
selesai disusun. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahah
atau LAKIP ini dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Visi dan Misi organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam mencapai tujuan
dan sasaran dengan Rencana Strategis ( RENSTRA ) berupa Kebijakan, Program dan
Kegiatan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
Perwujudan Akuntabilitas Instansi kepada Pihak-Pihak yang memberi mandat,
terciptanya Sistem Pelaporan Akuntabilitas yang dapat meningkatkan kepercayaan
terhadap Pemerintah dan Meningkatkan Kinerja Instansi Pemerintah dalam
menjalankan Misi staikholder SKPD serta diharapkan dapat terciptanya
pemerintahan yang baik.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 ini disusun
berdasarkan Surat Bupati Pesisir Selatan Nomor 061/15.05/ORG/XII-2014 Tanggal
24 Desember 2014 Tentang Permintaan Data LAKIP T.A 2014 dan berpedoman
Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010
Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 ini disusun dan semoga
dapat dijadikan bahan untuk pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan.
Halaman
KATA PENGANTAR ... ... ... . ... . ... ... ... ... i
DAFTAR I SI ... ... ... ... ... ... ... ... ...ii
I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum ... ... ... ... .... ...1
B. Struktur Organisasi ... ... ... ... ... . ... ... ...2
C. Potensi Bencana di Kab. Pesisir Selatan… ... ... .... ...4
.
I I . PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA
A. Visi dan Misi... ... ... ... .... ...10
B. Tujuan dan Sasaran... ... ... ... ... ………...10
C. Program dan Kegiatan ...………....………..14
I I I . AKUNTABI LI TAS KI NERJA TAHUN 2014
A. Pengukuran Kinerja... ... ... ... ... ...18
B. Evaluasi dan Analisis Pengukuran kinerja ... ... ...18
I V. PENUTUP ...32
LAMPI RAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Dalam Undang Undang Dasar 1945 yang ditegaskan kembali dalam
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik I ndonesia atau NKRI bertanggung
jawab melindungi segenap bangsa I ndonesia dan seluruh tumpah darah
I ndonesia ,dengan Tujuan untuk memberikan Perlindungan terhadap kehidupan
dan penghidupan, yang termaktub didalamnya adalah perlindungan atas
terjadinya bencana, guna mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan
Pancasila. Dinyatakan pula dalam Undang- Undang tersebut bahwa
Penanggulangan Bencana merupakan Urusan bersama Pemerintah, Masyarakat,
Dunia usaha, Organisasi Non Pemerintah, I nternasional, maupun Pemangku
Kepentingan (Stakeholders) lainnya. Oleh karena landasan Nasional dalam
Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana akan memberikan
Advokasi dan Dukungan kepada pemerintah dalam upaya melaksanakan
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) secara Terencana, Sistematis dan
Menyeluruh.
Mencermati kondisi Geografis, Geologis,Hidrologis, dan Demografis, pada
kenyataannya wilayah Negara Kesatuan Republik I ndonesia memiliki tingkat
kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh
Faktor Alam, Faktor Non-Alam maupun Faktor Manusia. Dampak utama bencana
seringkali menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak kerusakan Non Materi maupun Psikologis. Sebagai
respon dari Perubahan Paradigma Penanggulangan Bencana tersebut maka
diterbitkan Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana dimana didalam ketentuan umumnya disebutkan bahwa,
meliputi Penetapan Kebijakan Pembangunan yang berisiko timbulnya bencana,
yakni Sebelum Terjadinya Bencana Melalui Kegiatan Pencegahan Bencana, Saat
Terjadi Bencana dengan kegiatan Tanggap Darurat, dan Setelah Terjadi Bencana
atau Pasca Bencana melalui kegiatan Rehabilitasi. Selanjutnya ketiga upaya tadi
disebut sebagai 3 (tiga ) Tahapan Penanggulangan Bencana.
Kabupaten Pesisir Selatan sebagai salah satu Kabupaten yang terletak di
pantai Barat Propinsi Sumatera Barat dengan di sebelah Utara berbatasan
dengan Kota Padang, sebelah Selatan dengan Provinsi Bengkulu, sebelah Timur
dengan Kabupaten Kabupaten Solok, Solok Selatan dan Provinsi Jambi, dan
sebelah Barat dengan Samudera I ndonesia, merupakan salah satu Kabupaten
yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana. Secara astronomis
Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada 0059' - 2028,6' Lintang Selatan, 100019’ -
101018’ Bujur Timur dengan luas wilayah 5.749,89 Km2, yang memanjang dari
utara ke selatan dengan panjang pantai sekitar 234 KM.
B. Struktur Organisasi
Sehubungan dengan pentingnya penyelenggaraan penanggulangan
bencana, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan telah menetapkan
Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 14 tahun 2010, tentang
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan, sebagaimana diubah dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, ditetapkan tanggal 15 September 2014. Secara administratif Badan
Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pesisir Selatan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah atau Bupati. Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas membantu Bupati dalam
memberikan pelayanan pelaksanaan Program Mitigasi Bencana atau Pra
atau Rehabilitasi dan rekonstruksi serta penyediaan data dan informasi pada 15
Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berdasarkan tugas pokok di atas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
Melakukan perumusan konsep kebijakan penanggulangan bencana daerah ; Melakukan pemantauan penyelenggaraan penanggulangan bencana ;
Melakukan evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah berdasarkan data yang ada:
Memberikan masukan dan saran kepada Kepala Daerah dalam
penanggulangan bencana agar dapat terlaksana dengan baik.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2010 ,susunan organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:
1. Kepala (Sekretaris Daerah)
2. Kepala Pelaksana (Eselon I I .B)
3. Sekretaris (Eselon I I I .B)
o Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon I V.A) o Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan (Eselon I V.A) o Sub Bagian Keuangan (Eselon I V.A)
4. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Eselon I I I .B)
o Seksi Pencegahan (Eselon I V.A) o Seksi Kesiapsiagaan (Eselon I V.A)
5. Bidang Kedaruratan dan Logistik
6. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
o Seksi Rehabilitasi (Eselon I V.A) o Seksi Rekonstruksi (Eselon I V.A)
7. Kelompok Satuan Tugas
Untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan memiliki Aparatur
sebanyak 93 orang yang terdiri dari 41 ( empat puluh satu ) orang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan 52 ( lima puluh dua ) orang Non PNS . Khusus Non PNS
terdiri dari; 7 ( tujuh ) orang bertugas sebagai Anggota Tim Reaksi Cepat atau
TRC dan Pusat Pengendalian Operasional atau PUSDALOPS Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, 15 ( lima belas) orang Anggota Damkar
Painan Kec.I V Jurai, 15 (lima belas ) orang Anggota Damkar Balai Selasa di
Kec.Ranah Pesisir dan 15 (lima belas) orang Anggota Damkar Tapan di Kec. Basa
Ampek Balai Tapan Kabupaten Selatan. Adapun komposisi aparatur BPBD
sampai 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 1
Komposisi Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan Kondisi 31 Desember 2014
5 Non PNS (PHL) 0 0 0 45 7 52
JUMLAH 1 4 9 0 79 93
C. Potensi Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan
Ditinjau dari kondisi Geografis, Geologis dan Hidrometeorologis,
Kabupaten Pesisir Selatan termasuk wilayah yang berpotensi mengalami
bencana dan dan sebagai mimi market bencana di Propinsi Sumatera Barat.
Adapun potensi bencana yang dimaksud adalah:
1. Gempa Bumi dan Tsunami
Secara umum wilayah Kabupaten Pesisir Selatan terletak di wilayah
seismik aktif yaitu pertemuan antara dua lempeng tektonik aktif euroasia dan
indo-australia. Berdasarkan catatan sejarah dan pendapat kalangan ahli gempa
menyatakan bahwa periode ulang gempa besar dikawasan zona subduksi
Mentawai berada pada kisaran 170 hingga 200 tahun sekali. Selain terletak di
antara dua lempeng tektonik aktif, wilayah Kabupaten Pesisir Selatan juga
terimbas efek dari adanya jalur patahan aktif di Sumatera yaitu patahan
semangka. Sebagai konsekuensi dari letak geografis tersebut, Kabupaten Pesisir
Selatan merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap bahaya gempa bumi
dan tsunami. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, gempa bumi yang
menimbulkan efek masif kerusakan terjadi pada tahun 2007 dan 2009.
Berdasarkan riset terakhir para ahli terhadap kondisi zona subduksi Mentawai
diketahui bahwa tumbukan lempeng euroasia dan indo-australia telah terkunci
(tidak bergerak lagi), sehingga potensi gempa berskala besar yang berimbas
pada daerah di sekitarnya sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat. Selain
kerusakan akibat gempa, hal lain yang menjadi ancaman adalah terjadinya
tsunami yang diprediksi akan menyapu kawasan pantai hingga radius 5 (lima)
Gambar 1
Peta Potensi Bencana Tsunami I ndonesia
2. Banjir
Kerentanan bencana lain yang mengancam wilayah Kabupaten Pesisir
Selatan adalah potensi terjadinya banjir, baik banjir biasa maupun banjir
bandang. Khusus untuk banjir bandang, Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan
merupakan daerah yang banyak dialiri sungai-sungai besar. Secara historis
tipikal daerah dataran rendah Pesisir Selatan yang terletak di sepanjang pantai
dan pada umumnya merupakan lembah, diyakini oleh para ahli merupakan
endapan aluvial akibat adanya banjir purba pada masa lalu. Hal ini ditandai
Secara teoritis banjir bandang diakibatkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Faktor Pengontrol
‐ Morfologi (kemiringan lereng dan penyempitan lembah) ‐ Kekuatan batuan penyusun lereng
B. Faktor Pemicu
‐ Hujan Ekstrim ‐ Gempa
Gambar 2
Kejadian Bencana Banjir Bandang
Gambar 3
Kejadian Bencana Banjir Akibat Gelombang Pasang Nagari Luhung Kec.Bayang Tahun 2014
Gambar 4
Daerah Raw an Banjir Bandang
Kota Painan Kec.I V Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
3. Tanah Longsor
Kabupaten Pesisir Selatan berada pada daerah perbukitan dengan
kemiringan yang cukup curam ± 50 % dari luas wilayah, dengan struktur tanah
yang sangat rawan terhadap longsoran. Beberapa hal yang dapat menyebabkan
tanah longsor antara lain :
a. Tingginya curah hujan
b. Penebangan pohon yang sembarangan
c. Peladangan yang sembarangan dan berpindah – pindah
d. Pembabatan hutan yang tidak semestinya
e. Tidak ditanaminya kembali hutan yang telah gundul ( reboisasi )
Gambar 5
Kejadian Bencana Longsor
Nagari Kambang Utara Kec.Lengayang Tahun 2014
4. Abrasi Pantai Dan Sungai
Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan berada disepanjang pantai Sumatera ±
234 Km dan kemiringan pinggir pantai sangat curam dengan gelombang pasang
yang cukup tinggi sehingga sangat berpotensi terhadap abrasi pantai. Akibat dari
tejadinya abrasi pantai tersebut telah banyak menimbulkan kerusakan tehadap
pemukiman masyarakat yang berada disepanjang pantai, dengan perbedaan
ketinggian antara permukaan laut dengan pemukiman masyarakat sangan kecil
yaitu ± 3 M. Abrasi pantai adalah bencana alam yang terjadi diwilayah sekitar
pantai yang diakibatkan oleh :
a. Adanya perubahan musim
b. Tingginya gelombang pasang
c. Berkurangnya kawasan hijau disepanjang garis pantai ( hutan bakau )
d. Permukiman penduduk yang semakin dekat dengan pinggir pantai
Gambar 6
Gambar 7
Abrasi Sungai Nagari Kambang Barat Kec.Lengayang
Tahun 2014
Menyadari akan potensi ancaman bencana tersebut serta beberapa faktor
yang menyebabkan Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai kerentanan yang
tinggi terhadap bencana ditinjau dari aspek kelembagaan, sosial ekonomi,
demografi, infrastruktur dan fisik lingkungan, maka Pemerintah Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat
perlu mengembangkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar terbangun suatu
kondisi yang dapat meningkatkan ketahanan terhadap resiko bencana.
Untuk mengurangi dampak dari bencana yang mungkin terjadi,
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengambil langkah-langkah strategis
dengan berpedoman kepada program PBB yaitu I nternational Decade for Natural
Disaster Reduction (I DNDR). Salah satu langkah Pemerintah Kabupaten Pesisir
Selatan untuk mengurangi resiko bencana alam adalah dengan melakukan
kegiatan-kegiatan antisipatif yang berbasis mitigasi bencana.
5. Kebakaran.
Pemukiman rumah penduduk dan lahan perkebunan Wilayah Kabupaten
Pesisir Selatan sering terjadinya kebakaran. Faktor utama tingginya tingkat
kebakaran antara lain ;
‐ Padatnya rumah penduduk dengan akses jalan yang tidak
memadai dalam melakukan pemadaman api oleh petugas pemadam kebakaran pada beberapa titik-titik lokasi dikecamatan.
‐ Rata-rata rumah penduduk ataupun pertokoan di wilayah
Kabupaten Pesisir Selatan tidak melakukan pemeriksaan ulang atau penggantian instalasi listrik baru rumah atau pertokoan yang pemakaiannya lebih dari 15 Tahun, sehingga sering terjadinya kebakaran dengan kasus yang sama seperti konsleting listrik rumah atau pertokoan
‐ Kebakaran hutan disebabkan masih tradisionalnya masyarakat kita dalam pembukaan lahan baru dengan cara pembakaran lahan hutan dan beberapa wilayah Pesisir Selatan yang mempunyai lahan - lahan gambut pada lokasi – lokasi transmigrasi dikecamatan yang mempunyai kesulitan dalam pemadaman api.
‐
Gambar 8
6. Angin Badai dan Puting Beliung
Kerentanan bencana lain yang mengancam wilayah Kabupaten Pesisir
Selatan adalah potensi terjadinya Angin Badai dan Puting Beliung. Secara
historis tipikal daerah dataran rendah Pesisir Selatan yang terletak di sepanjang
pantai dan pada umumnya merupakan lembah, diyakini masyarakat sering
terjadinya bencana angin badai dan puting beliung pada masa lalu. Hal ini
ditandai dengan bentuk dataran yang menyerupai kipas (kipas aluvial).
Secara teoritis angin badai dan puting beliung diakibatkan oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
A. Faktor Pengontrol yaitu;
‐ Morfologi (kemiringan lereng dan penyempitan lembah) ‐ Kekuatan batuan penyusun lereng
B. Faktor Pemicu yaitu ;
‐ Hujan Ekstrim
Gambar 9
Puting Beliung DiNagari Batu Hampar Tarusan Kec.Koto XI Tarusan Tahun 2014
BAB I I
PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA
A. Visi dan Misi
Dalam penyelenggaraan urusan penanggulangan bencana di Kabupaten
Pesisir Selatan, BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai Visi “Mew ujudkan
Pesisir Selatan Siaga, Tanggap, Tangguh dan Taw akal dalam
Menghadapi Bencana”. Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, maka BPBD
Kabupaten Pesisir Selatan Selatan menetapkan misi sebagai berikut :
1. Mengurangi risiko bencana dengan membangun kesiapsiagaan dan
infrastruktur diseluruh lini secara terencana dan terpadu;
2. Menciptakan sistim kesiapsiagaan dan peringatan dini menghadapi bencana
di Pesisir Selatan
3. Pengkajian dampak bencana secara cepat dan tepat serta penentuan status
keadaan darurat bencana;
4. Menjalankan fungsi komando dan koordinasi serta melakukan kegiatan
penyelamatan, evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terkena
bencana dan perlindungan terhadap kelompok rentan;
5. Membangun ketahanan masyarakat dan kelembagaan pada masa krisis;
6. Memulihkan dampak bencana secara fisik dan psikologis.
B.
Tujuan
dan
Sasaran
1.
Tujuan
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2015 dimaksudkan sebagai dasar
penyusunan kebijakan, program, kegiatan, indikator atau tolak ukur kinerja
dalam pencapaian Visi, Misi dan tujuan organisasi. Penysusunan Rencana
mengacu kepada Rencana Strategis Badan Nasional Penanggulangan Bencana
atau BNPB Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah atau RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 .Dengan
pertimbangan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan belum tersedia secara lengkap mengingat
Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir
Selatan ditetapkan tanggal 30 November 2010 dengan Peraturan Daerah
Nomor 14 Tahun 2010, mengingat Program Penanggulangan Bencana yang
ada sebelumnya pada Tugas Pokok Dan Fungsi yang berada pada Kantor
Kesbangpol Kabupaten Pesisir Selatan, maka pelaksanaan Program dan
Kegiatan untuk Tahun Anggaran 2011 – 2015 merupakan lanjutan dari Tugas
Pokok Dan fungsi kebencanaan.
Adapun tujuan Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015, meliputi:
1) Meningkatkan manajemen dan akuntabilitas pemerintahan melalui
peningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana.
2) Meningkatkan kualitas penanggulangan bencana berbasis informasi
teknologi yang sinergis sehingga menghasilkan produk penanggulangan
bencana yang berkualitas.
3) Meningkatkan sistem koordinasi yang terintegrasi dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan bencana.
4) Mengembangkan penelitian, sistem informasi, pelaporan dan evaluasi
pelaksanaan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, dan akuntabel
.
2. Sasaran
Sejalan dengan sasaran pembangunan nasional dibidang
penanggulangan bencana, maka Sasaran Strategis Badan Penanggulangan
dengan mengacu kepada Sasaran Strategis Badan Nasional Penanggulangan
Bencana tahun 2010-2014 adalah:
1) Terbitnya peraturan dan perundang-undangan yang memadai bagi
penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Pesisir Selatan;
2) Terbentuknya Posko Bencana diseluruh Kecamatan di Kabupaten Pesisir
Selatan;
3) Terhimpunnya sumber daya yang dapat dimobilisasi secara terpadu dalam
upaya Penanggulangan Bencana yang melingkupi wilayah Kabupaten
Pesisir Selatan;
4) Tumbuhnya budaya siaga bencana pada masyarakat;
5) Meningkatnya daya dukung fasilitas dan utilitas pelayanan umum
Penanggulangan Bencana;
6) Berkurangnya kerentanan lingkungan pada kawasan rawan bencana;
7) Terselenggaranya pertolongan cepat dan tepat sasaran pada korban
bencana untuk mengurangi jumlah korban jiwa meninggal;
8) Tersusunnya rencana pemulihan kawasan bencana secara partisipatif;
9) Tersedianya standar kesejahteraan minimum penduduk korban bencana;
10) Pulihnya daya dukung fasilitas dan utilitas pelayanan umum pasca
bencana.
3. Strategi dan Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Pesisir Selatan ditempuh beberapa strategi yaitu :
1) Mengurangi risiko bencana dengan membangun kesiapsiagaan dan
infrastruktur di seluruh lini secara terencana dan terpadu, dengan
menerapkan kebijakan:
Membangun sistem Penanggulangan Bencana yang handal, dengan
Menerbitkan aturan Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan
Mempercepat pembentukan aturan Penanggulangan Bencana di
Kabupaten Pesisir Selatan;
Membangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Pesisir Selatan dengan Sumber Daya Manusia yang memadai dan kompeten sesuai dengan standar;
Mempercepat pembangunan Badan Penanggulangan Badan Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan dengan metode yang terstandarisasi;
Menerbitkan prosedur internal untuk mobilisasi sumber daya
Kabupaten Pesisir Selatan dalam Penanggulangan Bencana;
Membangun jaringan kerja Penanggulangan Bencana untuk
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya;
Membangun sistem peringatan dini bencana yang handal dan responsif bagi masyarakat;
Membangun kesiapsiagaan bencana secara partisipatif, dengan
menerapkan kebijakan;
Membangun peningkatan pengetahuan masyarakat dalam
Penanggulangan Bencana;
Membangun wilayah percontohan siaga bencana untuk
mengembangkan ke Membangun kesiapsiagaan sekolah dalam
menghadapi bencana;
Memberdayakan ekonomi masyarakat di pesisir sebagai alternatif pengurangan kerentanan bencana;
Mempersiapkan infrastruktur penanggulangan bencana yang tangguh, dengan menerapkan kebijakan;
Menyusun skenario umum pengelolaan dan pengembangan wilayah
berbasis Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan; Melaksanakan Mitigasi Struktural pada daerah rentan;
Menerapkan analisis risiko bencana pada rencana pembangunan; Mempersiapkan daerah untuk memasuki masa pemulihan bencana.
2) Memobilisasi kemampuan masyarakat dan lembaga pada masa krisis
dengan tujuan utama meminimalkan korban saat bencana dan
mempercepat penyelesaian masa darurat bencana, dengan menerapkan
Mengaktifkan petugas tanggap darurat dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban bencana;
Mengerahkan sumber daya dalam upaya penyelamatan pengungsi dan pemulihan fasilitas kritis;
Menjamin distribusi logistik yang tepat sasaran;
Mengantisipasi jatuhnya korban akibat bencana susulan dan/ atau epidemi penyakit.
3) Memulihkan dampak bencana secara fisik dan psikologis dengan tujuan
utama melaksanakan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi dalam rangka
pemulihan stabilitas kehidupan daerah korban bencana, dengan
menerapkan kebijakan:
Memulihkan secara permanen kebutuhan primer penduduk korban
bencana;
Memulihkan aktivitas perekonomian penduduk; Memulihkan fasilitas dan utilitas pelayanan umum;
Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam
pemulihan fasilitas dan utilitas pelayanan umum.
C. Program dan Kegiatan
Sebagai langkah operasional arah kebijakan dan strategi dengan
memperhatikan Skala Prioritas yang didasarkan atas Perumusan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran yang telah ditetapkan, maka program dan Kegiatan yang
telah di laksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD
Tabel 2.Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
NO SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET
1 2 3 5
1. Meningkatkan Manajemen
dan Akuntabilitas
pemerintahan Melalui
Peningkatan Sumber Daya Manusia , Sarana dan Prasarana.
A.Tersedianya Sarana Pendukung Pemadam Kebakaran a.l ; Mobil Pemadam Kebakaran
Kapasita 4000 Liter.
B.Terpeliharanya Peralatan Penanggulangan Bencana ,Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran dan Tempat Parkir a.l;
1. Alat Berat. Yaitu Eksavator
1 Unit
7.Mobil Pik Up ( Pengangkut Barang/Logistik) Honorer Damkar Dan SAR.
2.Operasional Logistik dan Perlengkapan Gudang Logistik .
3.Operasional SAR dan TRC
2.Mitigasi Benjcana.
3.Ekspidisi Peralatan Mitigasi dan Permakanan.
E.Terlaksananya Pelatihan SDM Aparatur dan Masyarakat a.l; 1. Terlatih dan Meningkatnya
SDM Satgas Damkar dan SAR. ‘-Perahu Karet 1 unit. ‘-Locker Damkar 2
2. Meningkatkan Kualitas Penanggulangan Bencana
3. Mengembangkan Penelitian ,Sistem Informasi,Pelaporan dan Evaluasi Pelaksanaan Penanggulangan Bencana Yang Efektif ,Efisien, dan Akuntabel.
1.Ditetapkannya Jenis Kerusakan dan Jumlah Kerugiannya. 2. Terlaksananya Monitoring dan
BAB
III
AKUNTABILITAS
KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
Metode pengukuran capaian kinerja yang dilakukan adalah berdasarkan
rumus :
% Capaian Kinerja = Realisasi Capaian
X 100 % Rencana
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menetapkan indikator terlebih
dahulu. I ndikator yang digunakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan menyangkut :
1. Masukan (input) adalah sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan.
2. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/ jasa
3. Hasil (Outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
fungsinya keluaran kegiatan pada jangka waktu menengah.
Pengukuran kinerja (PK) merupakan dasar untuk menilai suatu
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran
strategis Kabupaten Pesisir Selatan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan yang terdapat pada Lampiran 1
B.
Evaluasi
dan
Analisis
Pengukuran
Kinerja
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang telah dilakukan (Tabel 2),
maka dapat dilakukan evaluasi dan analisis pengukuran kinerja sasaran yang
telah dicapai Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan
sesuai dengan Misi yang terdapat
pada
Sasaran
Strategis
Kabupaten
Pesisir
Selatan.
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (12 kegiatan terdiri dari Kegiatan
Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan, Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, Penyediaan Alat
Tulis Kantor, Pengadaan Barang Cetakan dan Pengadaan, Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat –rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
dan Kegiatan Penyusunan Standar Operasional Prosedur ( SOP ).
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran bertujuan untuk menyediakan
kebutuhan kantor dalam rangka mempercepat proses kelancaran Administrasi dan
Pelayanan di Kantor. Program ini dianggarkan sebesar Rp. 781,748,100,- dan
realisasi sebesar 670872,649,- atau 85,82 %. Hasil capaian Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran adalah ;
a) Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan sebanyak
15 buku.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ( 5 Kegiatan terdiri Kegiatan
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung
Kantor, Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional, Perencanaan
Pembangunan Gedung Kantor dan Kegiatan Pembangunan Tempat Parkir )
Program ini bertujuan untuk memenuhi Sarana dan Prasarana Aparatur, sehingga
proses pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan efisien. Program ini memiliki
pagu anggaran Rp. 739,020,691,- realisasi Rp. 674,712,412,- atau 91,30 %. Hasil
capaian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur adalah ;
a) Tersedianya Perlengkapan Gedung Kantor yaitu Almari 3 pkt, Laptop 2
unit, Printer 1 unit, Kamera 1 unit, Brankas 1 unit dan Sound System 1
paket.
b) Tersedianya Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor yaitu
Pemeliharaan Gedung Kantor Luas : 862,45 M2 dan Pemeliharaan
Halaman Gedung Kantor Luas : 3,606 M2.
c) Tersedianya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
yaitu Kendaraan Roda Enam 3 unit, Roda Empat 4 unit, Roda dua 7 unit
,perahu karet 1 unit dan Mesin Chinsaw 2 unit.
d) Tersedianya Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor yaitu Jasa
Konsultan perencanaan dan DED Pembangunan Tempat parkir.
e) Tersedianya Pembangunan Tempat Parkir yaitu Tempat parkir Mobil
Operasional Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ( Kegiatan Bimbingan Teknis
Implementasi Peraturan Perundang – Undangan )
Program ini bertujuan untuk peningkatan Sumber Daya Aparatur bagi Pegawai
Negeri Sipil dengan anggaran Rp. 117,800,000,- realisasi Rp. 80,826,600,- atau
68,61 % .Hasil capaian Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
adalah ;Tersedianya Pelatihan dan Bimbingan Teknis bagi Pegawai negeri Sipil
sebanyak 1 paket .
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan ( Kegiatan Rehabilitasi /
Pemeliharaan Alat – Alat Berat )
Program ini bertujuan untuk peningkatan pemeliharaan alat-alat berat sebanyak 1
unit eksavator dengan anggaran Rp. 36,614,840,- realisasi Rp. 24,326,340,- atau
66,44 %. Hasil capaian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
adalah ;Tersedianya Jasa Service , penggantian suku cadang dan sewa alat angkut
Eksavator 1 unit. Ke lapangan dan PAD Retribusi Eksavator Tahun 2014 sebesar Rp.
35,000,000,-
5. Program Kesiapsiagaan
Program ini bertujuan tersosialisasinya informasi tentang kebencanaan dan
terampilnya masyarakat dalam menghadapi bencana bagi masyarakat umum dan
siswa – siswi sekolah diKabupaten Pesisir Selatan. Program terdiri 2 kegiatan yaitu
Kegiatan Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan Data dan Informasi Real
Time Untuk Tanggap Darurat dan Kegiatan Pembinaan dan Pembentukan
164,306,550,- dan realisasi sebesar Rp. 155,762,160,- atau 94,80 %. Program
terdiri 2 kegiatan yaitu;
1. Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan Data dan Informasi Real Time
Untuk Tanggap Darurat.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 116,956,530,-Realisasi
anggaran sebesar Rp. 113,862,140,- atau 97,35 %. Keluaran dari kegiatan ini
adalah Terlaksananya Sosialisasi ,Promosi tentang Mitigasi untuk 15
Kecamatan. Hasil capaian Tersosialisasinya dan tersebarnya tentang mitigasi
bencana di Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Pembinaan dan Pembentukan Kelompok Siaga Bencana Sekolah ( KSBS ).
Jumlah Anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 47,350,020,-, Realisasi
anggaran sebesar Rp. 41,900,020,- atau 88,49 %. Keluaran dari kegiatan ini
adalah Terlaksananya Kegiatan Pembinaan dan Terbentuknya KSBS
diKabupaten Pesisir Selatan. Hasil capaian kegiatan Tertanamnya rasa
Kesiapsiagaan terhadap bencana bagi siswa siswi sekolah sebanyak 3 sekolah..(
SMPN 4 Koto XI Tarusan, SMPN 3 Surantih Kec.Sutera,dan SMPN 2 Balai Selasa
kec.Ranah Pesisir )
6. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Penanggulangan Bencana
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penanggulangan
bencana dan terpeliharanya prasarana alat pemadam kebakaran diKabupaten
Pesisir Selatan dalam kebencanaan.. Program terdiri 2 kegiatan yaitu Kegiatan
Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran dan Kegiatan Pemeliharaan dan Prasarana
Realisasi anggaran sebesar Rp. 1,453,066,364,- atau 95,63 % . Program dari
kegiatan terdiri dari ;:
1. Pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 1,345,456,864,-Realisasi
anggaran sebesar Rp. 1,308,388,564,- atau 97,24 %. Keluaran dari kegiatan
ini adalah Tersedianya mobil pemadam kebakaran 1 unit .dengan kapasitas
4000 liter merk Hino. Hasil capaian terbantunya masyarakat dari bencana
kebakaran di Kabupaten Pesisir Selatan.
2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pencegahan Bahaya Kebakaran.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 173,963,500,- Realisasi
anggaran sebesar Rp. 144,677,800,- atau 83,17 %. Keluaran dari kegiatan ini
adalah Terpeliharanya sarana dan prasarana Pencegahan bahaya kebakaran
sebanyak 2 unit Mobil pemadam kebakaran.. Hasil capaian Terlaksananya
Pencegahan dan penanggulangan Bencana kebakaran diKabupaten Pesisir
Selatan.
7. Program Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi masyarakat dan Pemangku lainnya
Dalam Pengurangan Resiko Bencana.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menghadapi kebencanaan dan keterlibatan pemangku/ tokoh masyarakat yang
berdampingan dengan stakholder yang berada di Kecamatan Kabupaten Pesisir
Bencana Berbasis Masyarakat dan Nagari Tangguh. Jumlah anggaran sebesar Rp.
153,480,000,- dan realisasi sebesar 139,601,000,- atau 90,96 %.
Program dari Kegiatan yaitu;:
1. Pengembangan Program Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat.
Dan Nagari Tangguh.
Jumlah anggaran adalah Rp. 153,480,000,-, Realisasi anggaran sebesar Rp.
139,601,000,- atau 90,96 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah
Berkembangnya Nagari Tangguh Melalui Pengurangan Resiko Bencana
Berbasis Nagari sebanyak 1 nagari.diKabupaten Pesisir Selatan pada Nagari
Amping Parak Kec.Sutera. .Hasil Capaian kegiatan meminimalisasikan resiko
bencana.
.
8. Program Penanganan Tanggap Darurat
Program ini bertujuan untuk Melakukan Penanganan bencana baik kebakaran,
banjir, longsor, puting beliung, abrasi pantai, pencaharian orang didarat maupun
dilaut dan pertolongan lainnya menyangkut kebencanaan bagi masyarakat .Dan
juga melakukan pendataan, verifikasi kejadian bencana kepada korban, serta
melakukan peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan – pelatihan bagi
satuan petugas atau SATGAS Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Pesisir Selatan.. Program Penanganan Tanggap Darurat terdiri 4 kegiatan ( Kegiatan
Operasional Pemadam Kebakaran, Operasional SAR dan Tim Reaksi Cepat ( TRC ),
Operasional Logistik dan Perlengkapan Gudang Logistik, dan Pelatihan Teknis
1,327,627,600,- dan realisasi sebesar Rp. 1,306,386,550,- atau 98,40 %. Hasil
capaian Program dan Kegiatan adalah penanganan bencana dan verifikasi data
bencana serta pemberian bantuan santunan bencana. Kejadian bencana Tahun
2014 adalah 63 Kali. Dengan Rincian Kejadian Bencana Orang Hilang/Tenggelam
sebanyak 10 Kali, Kejadian Bencana Kebakaran sebanyak 35 Kali, Kejadian Bencana
Angin Puting Beliung sebanyak 15 Kali, Kejadian Bencana Banjir sebanyak 1 kali
dan Kejadian Bencana Tanah Longsor sebanyak 2 kali. Total Kerugian akibat
bencana Tahun 2014 adalah Rp. 6.141.960.000,- (Enam Milyar Seratus Empat
Puluh Satu Juta Sembilan Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah ) ,Dana Bantuan Santunan
Bencana kepada masyarakat dan telah melalui verifikasi data dilapangan adalah
sebesar Rp. 176,000,000,- ( Seratus Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah )
Program ini terdiri dari Kegiatan yaitu;:
1. Operasional Pemadam Kebakaran
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 892,977,750,-, Realisasi
anggaran sebanyak Rp. 877,843,800 ,- atau 98,31 %. Keluaran dari kegiatan
ini adalah Terlaksananya Operasi pemadam Kebakaran dan Terbayarnya
Honorarium Non PNS dan Premi Asuransi Anggota DAMKAR . Jumlah Damkar
BPBD Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 54 orang( PNS 9 orang, Non PNS 45
orang ) terdiri dari 22 orang Damkar Painan Kec.IV Jurai, 16 orang Damkar
Balai Selasa Kec.Ranah Pesisir dan 16 orang Damkar Tapan Kec.Basa Ampek
Balai Tapan .Hasil capaian kegiatan terlaksananya kegiatan operasional
penanganan bencana kebakaran dengan jumlah kejadian kebakaran Tahun
2. Operasional SAR dan Tim Reaksi Cepat ( TRC ).
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 193,561,900,-, Realisasi
anggaran sebanyak Rp. 191,845,300,- atau 99,11 %. Keluaran dari kegiatan
ini adalah Terlaksananya Operasional SAR dan TRC untuk 15 Kecamatan
diKabupaten Pesisir Selatan.Hasil capaian kegiatan adalah melakukan
pencaharian atau penyelamatan orang akibat hanyut dan tenggelam, dengan
jumlah kejadian SAR Tahun 2014 adalah 28 Kali ( Kejadian Tenggelam
sebanyak 10.kali, Kejadian Tanah Longsor sebanyak 2 kali kejadian, Kejadian
Banjir sebanyak 1 kali kejadian dan Kejadian Bencana Angin Puting Beliung
sebanyak 15.kali kejadian)
3. Operasional Logistik dan Perlengkapan Gudang Logistik.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.60,655,100,-, Realisasi
anggaran sebanyak Rp. 59,284,100,- atau 97,74 %. Keluaran dari kegiatan ini
adalah Terlaksananya Operasional Logistik dan Tersedianya Perlengkapan
Gudang logistik untuk 10 bulan dengan 15 Kecamatan. Hasil capaian kegiatan
adalah melakukan peninjauan atau verifikasi bencana untuk pemberian
bantuan santuan , dengan kejadian sebanyak 57 Kali Kejadian dan total
bantuan santunan sebesar Rp 176,000,000,- ( Seratus Tujuh Puluh Enam Juta
Rupiah ).
4. Pelatihan Teknis Satgas Pemadam Kebakaran dan SAR
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.180,432,850,-, Realisasi
anggaran sebanyak Rp. 177,413,350,- atau 98,33 %. Keluaran dari kegiatan
Damkar 21 orang dan SAR 8 orang. Dan Pengadaan khusus untuk Damkar
Tapan yaitu Perahu karet 1 unit, Locher Damkar 2 bh , Velbed Damkar 20 set
dan pakaian 24 stel.
9. Program Pengelolaan Dan Penanganan Dampak Bencana
Program Pengelolaan dan Penanganan Dampak Bencana bertujuan untuk
melakukan inventarisasi kerugian pada masa pasca bencana dan membantu
masyarakat dalam pemulihan sosial ekonomi .Program terdiri 2 Kegiatan yaitu
kegiatan Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan/Kerugian dan Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi Kebencanaan. Program ini dianggarkan sebesar Rp.
135,000,000,- dan realisasi sebesar Rp. 99,651,800,- atau 73,82 %.
1. Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan / Kerugian.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 50,000,000,-, Realisasi
anggaran sebesar Rp. 31,737,880 atau 63,48 %. Keluaran dari kegiatan ini
adalah Ditetapkannya Jenis Kerusakan dan Jumlah Kerugiannya untuk 15
Kecamatan.
2. Monitoring Dan Evaluasi Pasca Bencana.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp.85,000,000 ,-, Realisasi
anggaran sebesar Rp. 67,913,920 ,- atau 79,90 %. Keluaran dari kegiatan ini
adalah Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pasca Bencana pada 15
10. Program Pencegahan Dan Mitigasi Bencana
Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana bertujuan melakukan Pencegahan
dini terhadap bencana dengan persiapan tempat evakuasi Tsunami dan
sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat. .Program terdiri 3 Kegiatan yaitu
Kegiatan Peningkatan Jalan Evakuasi Tsunami Pincuran Boga Painan ( Alokasi
Dana Bantuan Keuangan Yang Bersifat Khusus Propinsi T.A 2014 ), Kegiatan
Mitigasi Bencana dan Kegiatan Ekspedisi Oeralatan Mitigasi dan Permakanan..
Program ini dianggarkan sebesar Rp. 342,665,990,- dan realisasi sebesar Rp.
237,608,230,- atau 69,34 %.
Program kegiatan terdiri 3 Kegiatan yaitu
1. Peningkatan Jalan Evakuasi Tsunami Pincuran Boga Painan ( Alokasi Dana
Bantuan Keuangan Yang Bersifat Khusus Propinsi T.A 2014 ).
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini Rp. 125,000,000,-, Realisasi anggaran
sebesar Rp. 124,697,000 ,- atau 99,76 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah
Terbangunnya Jalan Evakuasi Tsunami pada Lokasi Jalan Evakuasi Tsunami
Pincuran Boga Painan Kec.IV Jurai dengan Luas : 8 x 12 Meter.
2. .Mitigasi Bencana
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini Rp. 88,365,990,-, Realisasi anggaran
sebesar Rp. 82,103,930 ,- atau 92,91 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah
Terlaksananya kegiatan Mitigasi Bencana diKabupaten Pesisir Selatan dan
Pelaksanaan Program KPDT Pusat ( Dana APBN ) dengan Kegiatan Perbaikan
dengan Luas dan Panjang : 264 M2 + 440 M2 dan melalui dana shering
pembayaran Honor Pelaksana Kegiatan ,seperti KPA, PPTK dan Tim Pengawas.
3. Ekspedisi Peralatan Mitigasi dan Permakanan.
Jumlah anggaran untuk kegiatan ini Rp. 129,300,000,-, Realisasi anggaran
sebesar Rp. 30,807,300 ,- atau 23,83 %. Keluaran dari kegiatan ini adalah
Terlaksananya Ekspedisi Kapal Resque dan Permakanan. Hasil capaian
Terlaksananya penjemputan Mobil Tangki Air 1 unit dengan merk Hino
,kapasitas 4000 liter.
BAB
IV
PENUTUP
Berdasarkan
uraian
dari
pada
Bab
‐
Bab
sebelumnya,
dapat
ditarik
kesimpulan
sebagai
berikut:
1.
Ditinjau dari kondisi geografis, geologis dan hidrometeorologis, KabupatenPesisir Selatan termasuk wilayah yang berpotensi mengalami bencana,
antara lain Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Banjir, Tanah Longsor, Angin
Puting Beliung ,Kebakaran dan Abrasi Pantai.
2.
Pada
Tahun
2014
BPBD
Kabupaten
Pesisir
Selatan
telah
melaksanakan
Program
dan
Kegiatan
dengan
Total
Anggaran
sebesar
Rp.
5.317.684.135,-
dan
Realisasi
Anggaran
sebanyak
Rp.
4.842.814.105,
‐
atau
91,07
%
,terdiri
dari
Program
dan
Kegiatan
Berdasarkan
Rencana
Strategis
(Tabel
Terlampir).
3.
Dari
hasil
pengukuran
kinerja
terhadap
program
dan
kegiatan
yang
telah
dilakukan,
capaian
kinerja
BPBD
Kabupaten
Pesisir
Selatan
sebesar
95
%.
4.
Beberapa
permasalahan
yang
masih
ditemukan
dalam
pelaksanaan
program
dan
kegiatan
adalah
masih
terbatasnya
jumlah
aparatur
terutama
untuk
kelompok
Satuan
Tugas
dan
keterbatasan
sarana
dan
prasarana
penanggulangan
bencana
seperti
kendaraan
operasional
pemadam
Demikianlah
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Badan
Penanggulangan
Bencana
Daerah
Kabupaten
Pesisir
Selatan
Tahun
2014
ini
disusun
semoga
dapat
dijadikan
bahan
untuk
pengukuran
kinerja
yang
telah
dilaksanakan.
Painan,
13
Januari
2015
KEPALA
PELAKSANA
Ir.
DONI
GUSRIZAL,
MM
NIP
19641106
199703
1
001
1 Tersedianya Mobil Pemadam Kebakaran. 1 (satu) unit Mobil 100 Pemadam Kebakaran.
2. Terpeliharanya Sarana dan Prasarana 2 (dua) unit Mobil Pemadam 3 (tiga) unit Mobil Pemadam 100 Pencegahan Bahaya Kebakaran. Kebakaran Kebakaran
3. 100
4. Terlaksananya Operasional Pemadam 12 bulan untuk 15 kec. 12 bulan untuk 15 kec. 100 Kebakaran,Terbayarnya Honorarium -Damkar Painan 15 Orang -Damkar Painan 15 Orang dan Premi Asuransi Anggota DAMKAR Non -Damkar Balai Selasa 14 Orang -Damkar Balai Selasa 15 Orang PNS. -Damkar Tapan 15 orang -Damkar Tapan 15 orang
5. Terlaksananya Operasional SAR dan Untuk 15 Kec. Untuk 15 Kec. 100 Reaksi Cepat ( TRC ).
6. 10 Bulan lima Kali Kejadian, 12 Bulan 63 Kali Kejadian, 100
7. Terpeliharanya Secara berkala alat-alat 1 Unit Alat Berat Eksavator 1 Unit Alat Berat Eksavator 100 berat. dan 10 Kali kejadian. dan 10 Kali kejadian.
8. Jalan Evakuasi Tsunami. 1 Lokasi 100
9. Tersedianya Tempat Parkir 1 Paket 1 Paket 100
10. Terlaksananya Kegiatan Mitigasi Bencana 15 kec. 15 kec. 100
11. 1 Paket 1 Unit Mobil Tangki Air 4000 liter 45
12. 100
13. 2 Nagari 1 Nagari 50
14. Terbina dan Terbentuknya KSBS di Kab.Pessel 5 KSBS 3 KSBS 70
15. 1 Paket ( 5 orang ) 18 Orang 100
1 Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi 15 Kec. 15 Kec. 100 Promosi Tentang Mitigasi Bencana
Terbinanya dan Berkembangnya Nagari Tangguh Melalui Pengurangan Resiko Bencana
Terlaksananya Bimbingan Teknis Peraturan Perundang-undangan Bagi Aparatur
1 Lokasi ( Pincuran Boga Painan Kec.IV Jurai)
Terlaksananya Ekspedisi Kapal Resque dan Permakanan
Terlatih dan Meningkatnya SDM Satgas DAMKAR dan SAR
-Damkar 21 orang dan SAR 8 orang , 24 Stel, i unit ( Perahu Karet i unit, Locker Damkar 2 unit,
Velbed 20 set )
-Damkar 21 orang dan SAR 8 orang , 24 Stel, i unit ( Perahu Karet i unit, Locker Damkar 2
unit, Velbed 20 set ) Meningkatkan Manajemen
dan Akuntabilitas Pemerintahan Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia, Sarana dan
1 (satu) unit Mobil Pemadam Kebakaran.
Terlaksananya Operasional Logistik dan Tersedianya Perlengkapan Gudang Logistik Terpeliharanya secara berkala kendaraan dinas
Kendaraan Roda Enam 3 unit,Roda Empat 4 unit, Roda dua 7 unit dan 1 perahu karet
JUMLAH ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2014 : Rp. 5.317.684.135,- JUMLAH REALISASI ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2014 : Rp.
4.842.814.105,-KEPALA PELAKSANA
Ir. DONI GUSRIZAL,MM NIP. 19641106 199703 1 001